1
KONSUMEN GERAI ALFAMIDI JALAN SETIA BUDI 1 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh :
110907015 TRY ASTUTI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Hasil Skripi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Nama : Try Astuti
NIM : 110907015
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Judul : PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN GERAI ALFAMIDI JALAN SETIA BUDI 1 MEDAN
Medan, Juni 2015
Pembimbing Ketua Program Studi
Ihsan Effendi, S.E, M.Si
195908161986111001
Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
i
KONSUMEN GERAI ALFAMIDI JALAN SETIA BUDI 1 MEDAN
Nama : Try astuti
NIM : 110907015
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Ihsan Effendi, S.E, M.Si
Bauran pemasaran merupakan sebuah langkah pemasaran bagi keberhasilan perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa. Alfamiidi Jalan Setia Budi 1 Medan merupakan salah satu gerai ritel modern yang bergerak dalam jual beli barang yang perlu memperhatikan variabel-variabel bauran pemasaran untuk mengambil keputusan pembelian. Maju dan berkembanganya suatu usaha ritel modern ditentukan oleh banyaknya jumlah konsumen yang berkunjung dan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen. Dengan penerapan strategi bauran pemasaran yang tepat diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai dan dapat meningkatkan laba perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan dan juga mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yang berusaha untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linear berganda dan uji t karena variabel yang digunakan lebih dari dua variabel.
Hasil penelitian dari uji t menunjukkan bahwa variabel lokasi (X1), harga (X3),
dan suasana toko (X5) mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y),
sedangkan produk (X2), promosi (X4), dan pelayanan (X6) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel suasana toko (X5), yaitu 45,56%, kemudian variabel
lokasi (X1), yaitu 29,92%, variabel harga (X3) 29,70%, variabel promosi (X4)
21,43%, variabel produk (X2) 14,13%, dan variabel pelayanan (X6) 11,28%. Nilai
Adjust R Square sebesar 0,610 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 61% dan sisanya 39% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.
ii
ON ALFAMIDI AT JALAN SETIA BUDI 1 MEDAN Name : Try Astuti
NIM : 110907015
Department : Business Department
Faculty : Faculty Of Political And Social Science Advisor : Ihsan Effendi, S.E, M.Si
Retailing Mix is one step of marketing for a succesful company, both in the field production of good or service. Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan is one of modern retail which required to pay attention many variables of retailing mix in taking decision. A modern retail has progress and developed certainly by many consumers that come and many products were sold out. With the great strategic of retailing mix, it is to be hoped the aim of this organization can be reached and can get more advantage.
The aim of this research is to determine the influences of location, product, price, promotion, atmosphere store, and service partially on purchasing decision on Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan and also to analyze the dominant factors that effects purchasing decision on Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan.
This research is quantitative with survey approach which tried to know how the influences of retailing mix to consumer’s decision on Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan. The technique of gathered data there are questionnaire and documentation. To test instrument used validities test, reliabilities test, and classical assumtion test. While the technique of data analysis used double linier regency and t test because variable which is used is more than two variables.
The result of t test is known that partially location (X1), price (X3), and store atmophere (X5) have effect to bound variable. While product (X2), promotion (X3), and service (X6) do not influence significantly. The most dominant variable which has influence is store atmosphere variable (X5), is 45,56%, then the location variable (X1) is 29,92%, price variable (X3) is 29,70%, promotion variable (X4) is 21,43%, product variable (X2) is 14,13% and service variable (X6) is 11,28%. Adjusted R Square value is 0,610, it means significant level of free variable to bound variable is 61% and while the rest 39% was explained by other variables outside of the six variables used in this research.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam tak lupa penulis persembahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang senantiasa menjadi tauladan bagi umat Islam dan sebagai penyempurna akhlak umat manusia dan membawa kabar bahagia bagi orang-orang yang beriman.
Adapun skripsi ini berjudul Pengaruh Retailing Mix Terhadap Keputusan PembelianKonsumen Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan program Strata 1 (S-1) di Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi pembahasan maupun penyusunan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di masa yang akan datang.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda Alm. Sudarminto dan Ibunda Sumarsih. Penulis mengucapkan terima kasih atas doa, harapan, cinta, kasih sayang, dan pengertian, baik moril ataupun materi yang telah diberikan kepada penulis. Kasih sayang, cinta, dan perngorbanan yang telah diberikan selama ini tidak akan pernah dapat tergantikan.Nasihat kedua orang tua serta motivasi yang selalu diberikan membuat penulis selalu semangat untuk mengerjakan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ihsan Effendi, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan-masukan yang berharga dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Staf Pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi
iv
penulis selama penulis menimba ilmu di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Siswati S.Sos, M.SP dan Bapak Farid, SH yang telah memberikan arahan dan dukungan serta membantu penulis dalam urusan administrasi selama perkuliahan hingga selesai di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Untuk kedua saudara kandung penulis, Abangda Guntur Gunawan S.T dan Kakanda Endang Wirdhaningsih S.E serta kakak ipar penulis Kakanda Evi Lestari SE yang telah banyak membantu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelsaikan skripsi ini.
8. Bapak Tri Gunawandan Ibu Christin M. Damanik dari Alfamidi DC Tanjung Morawa yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Leman Suhendra selaku Kepala Toko gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan yang telah memberikan waktu dan tempat kepada penulis sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.
10.Untuk seluruh Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Administrasi
Niaga/Bisnis Stambuk 2011 yang telah memberikan kenangan indah selama 4 tahun perkuliahan, dan khusus kepada sahabat-sahabat penulis Syahdiani Citra Indraswari, Rahmi Isnaini, Fira Novitas Sari, Nicho Adhi Putra, Indra Yudha Kudadiri, dan Ikhsan Dian Nugraha yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
11.Untu saudara/i penulis di industri musik Hiphop, V.A.T SLIDE, ONE VOICE, TINIFLA, dan #MEDANRAP2010 yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
12.Untuk sahabat-sahabat penulis, Anggi Handayani, Syuhada Cokroningrat, Rofiqah Azmi, Bintang Geovani, Maya Claudya Melani dan Wina Syahwinda Yanti yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis yang telah banyak membantu dan memberikan pertolongan doa secara tulus dan ikhlas kepada penulis.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat terutama kepada instansi terkait, yaitu Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, diri pribadi, serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan topik yang sama. Segala kritik dan saran atas skripsi ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk penyempurnaan selanjutnya.
Medan, Juni 2015 Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
LAMPIRAN...xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 10
1.3Tujuan Penelitian ...10
1.4Manfaat Penelitian ...10
BAB II KERANGKA TEORI 2.1Definisi Ritel ………...12
2.2Pemasaran Ritel dan Bauran Pemasaran Ritel ………... 13
2.2.1 Pengertian Pemasaran Ritel ... 13
2.2.2 Pengertian Bauran Pemasaran Ritel ……….... 13
2.2.3 Klasifikasi Variabel Bauran Pemasaran Ritel ... 13
2.3Keputusan Pembelian ... 21
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 21
2.3.2 Struktur Keputusan Pembelian ... 22
2.3.3 Tahapan Keputusan Pembelian ………... 24
2.4Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Pembelian ... 24
2.5Kerangka Konseptual ... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Bentuk Penelitian ... 27
3.2Lokasi Penelitian ... 27
3.3Waktu Penelitian ………... 28
3.4Populasi dan Sampel ... 28
3.4.1 Populasi ... 28
3.4.2 Sampel ... 29
3.5Definisi Konseptual ... 30
3.6Definisi Operasional ... 31
3.7Teknik Pengumpulan Data ……….... 34
3.8Teknik Pengukuran Skor ………...34
3.9Teknik Analisis Data ………...35
3.9.1 Uji Instrumen ……….... 35
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 36
vi
3.9.3.1Uji Normalitas ... 38
3.9.3.2Multikolinearitas ... 39
3.9.3.3Heteroskedastisitas ... 39
3.9.3.4Autokorelasi ... 40
3.9.3.5Linearitas ...40
3.9.4 Analisa Koefisien Determinasi R² ……….... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1Deskripsi Lokasi Penelitian ... 42
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 42
4.1.2 Sejarah Singkat PT Midi Utama Indonesia ... 42
4.1.3 Visi, Misi, Dan Budaya PT Midi Utama Indonesia ... 45
4.1.3.1Struktur Organisasi ... 46
4.1.3.2Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab ... 46
4.1.3.3Logo Perusahaan ... 53
4.2Penyajian Data ... 53
4.2.1 Gambaran Umum Responden ... 54
4.2.1.1Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54
4.2.1.2Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ... 55
4.2.1.3Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden ... 55
4.2.1.4Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden ... 56
4.2.1.5Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan Responden ... 57
4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 57
4.2.2.1Deskripsi Pendapat Responden Mengenai Variabel Lokasi (X1) ... 58
4.2.2.2Deskripsi Pendapat Responden Mengenai Variabel Produk (X2) ... 60
4.2.2.3Deskripsi Pendapat Responden Mengenai Variabel Harga (X3) ... 62
4.2.2.4Deskripsi Pendapat Responden Mengenai Variabel Promosi (X4) ... 64
4.2.2.5Deskripsi Pendapat Responden Mengenai Variabel Suasana Toko (X5) ... 67
4.2.2.6Deskripsi Pendapat Responden Mengenai Variabel Pelayananan (X6) ... 70
vii
4.2.3 Uji Instrumen ... 74
4.2.3.1Uji Validitas ... 74
4.2.3.2Uji Reliabilitas ... 76
4.3Analisis Data ... 77
4.3.1 Analisis Regresi Berganda ... 77
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 80
4.3.2.1Uji Normalitas ... 80
4.3.2.2Multikolinearitas ... 81
4.3.2.3Heteroskedastisitas ... 82
4.3.2.4Autokorelasi ... 83
4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 84
4.3.4 Pembahasan ... 85
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan ...97
5.2Saran ... 98
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Penulisan Skripsi ... 27
Tabel 3.2 Populasi Target dan Populasi Terjangkau ... 28
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel dan Indikator ... 31
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 55
Tabel 4.2 Distribusi Usia Responden ... 55
Tabel 4.3 Distribusi Pendapatan Terakhir Responden ... 56
Tabel 4.4 Distribusi Pekerjaan Rsponden ... 56
Tabel 4.5 Distribusi Pendapatan Per Bulan Responden ... 57
Tabel 4.6 Lokasi Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Yang Strategis... 58
Tabel 4.7 Lokasi Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Yang Mudah Dijangkau ...58
Tabel 4.8 Tempat Parkir Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Yang Luas Dan Aman ... 59
Tabel 4.9 Kelengkapan Variasi dan Jenis Produk Yang Ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 60
Tabel 4.10 Produk Yang Ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Merupakan Kebutuhan Sehari-Hari ... 60
Tabel 4.11 Kesesuaian Produk Yang Ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Dengan Harga Yang Dicantumkan ... 61
Tabel 4.12 Harga Yang Ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Dapat Bersaing Dengan Kompetitor ... 62
Tabel 4.13 Harga Produk Di Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Yang Terjangkau ...62
Tabel 4.14 Terdapat Diskon Harga Pada Periode Tertentu ... 63
Tabel 4.15 Harga Yang Ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Sesuai Dengan Kualitas Produk ... 64
Tabel 4.16 Kelengkapan Katalog Promosi Yang Disesuaikan Oleh Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 65
Tabel 4.17 Warna Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Yang Mencolok ... 65
Tabel 4.18 Adanya Kegiatan Atau Event Tertentu Yang Dilaksanakan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Untuk Meningkatkan Promosi ... 66
Tabel 4.19 Desain Interior Yang Menarik Di Dalam Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 67
Tabel 4.20 Pencahayaan Yang Baik Di Dalam Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 68
ix
Tabel 4.22 Keteraturan Penataan Display Barang Di Dalam Gerai
Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 69
Tabel 4.23 Jarak Yang Lebar Di Dalam Gerai Alfamidi Jalann Setia Budi 1 Medan ... 69
Tabel 4.24 Ketepatan Karyawan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Dalam Menghitung Harga ... 70
Tabel 4.25 Karyawan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Memiliki Kemampuan Yang Baik Dalam Menanggapi Komplain Dari Konsumen ...71
Tabel 4.26 Keramahan Karyawan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan Dalam Melayani Konsumen ...70
Tabel 4.27 Proses Transaksi Pembayaran yang Cepat ... 72
Tabel 4.28 Konsumen Rutin Membeli Produk Di Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 72
Tabel 4.29 Konsumen Memutuskan Membeli Suatu Produk Pada Saat Berada Di Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ... 74
Tabel 4.30 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 75
Tabel 4.31 Hasil Pengujian Realibilitas ... 76
Tabel 4.32 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 78
Tabel 4.33 Kontribusi Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ...79
Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas ... 80
Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinearitas ... 81
Tabel 4.36 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 82
Tabel 4.37 Hasil Uji Durbin Watson ... 83
Tabel 4.38 Hasil Koefisien Determinasi ... 84
x
DAFTAR GAMBAR
xi LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Tabulasi Data Jawaban Responden Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Regresi Linear Berganda, Uji t, dan Koefisien Determinasi
Lampiran 6 : Hasil Uji Normalitas, Multikolinearitas, dan Autokorelasi Lampiran 7 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
i
KONSUMEN GERAI ALFAMIDI JALAN SETIA BUDI 1 MEDAN
Nama : Try astuti
NIM : 110907015
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Ihsan Effendi, S.E, M.Si
Bauran pemasaran merupakan sebuah langkah pemasaran bagi keberhasilan perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa. Alfamiidi Jalan Setia Budi 1 Medan merupakan salah satu gerai ritel modern yang bergerak dalam jual beli barang yang perlu memperhatikan variabel-variabel bauran pemasaran untuk mengambil keputusan pembelian. Maju dan berkembanganya suatu usaha ritel modern ditentukan oleh banyaknya jumlah konsumen yang berkunjung dan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen. Dengan penerapan strategi bauran pemasaran yang tepat diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai dan dapat meningkatkan laba perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan dan juga mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yang berusaha untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linear berganda dan uji t karena variabel yang digunakan lebih dari dua variabel.
Hasil penelitian dari uji t menunjukkan bahwa variabel lokasi (X1), harga (X3),
dan suasana toko (X5) mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y),
sedangkan produk (X2), promosi (X4), dan pelayanan (X6) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel suasana toko (X5), yaitu 45,56%, kemudian variabel
lokasi (X1), yaitu 29,92%, variabel harga (X3) 29,70%, variabel promosi (X4)
21,43%, variabel produk (X2) 14,13%, dan variabel pelayanan (X6) 11,28%. Nilai
Adjust R Square sebesar 0,610 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 61% dan sisanya 39% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.
ii
ON ALFAMIDI AT JALAN SETIA BUDI 1 MEDAN Name : Try Astuti
NIM : 110907015
Department : Business Department
Faculty : Faculty Of Political And Social Science Advisor : Ihsan Effendi, S.E, M.Si
Retailing Mix is one step of marketing for a succesful company, both in the field production of good or service. Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan is one of modern retail which required to pay attention many variables of retailing mix in taking decision. A modern retail has progress and developed certainly by many consumers that come and many products were sold out. With the great strategic of retailing mix, it is to be hoped the aim of this organization can be reached and can get more advantage.
The aim of this research is to determine the influences of location, product, price, promotion, atmosphere store, and service partially on purchasing decision on Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan and also to analyze the dominant factors that effects purchasing decision on Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan.
This research is quantitative with survey approach which tried to know how the influences of retailing mix to consumer’s decision on Alfamidi at Jalan Setia Budi 1 Medan. The technique of gathered data there are questionnaire and documentation. To test instrument used validities test, reliabilities test, and classical assumtion test. While the technique of data analysis used double linier regency and t test because variable which is used is more than two variables.
The result of t test is known that partially location (X1), price (X3), and store atmophere (X5) have effect to bound variable. While product (X2), promotion (X3), and service (X6) do not influence significantly. The most dominant variable which has influence is store atmosphere variable (X5), is 45,56%, then the location variable (X1) is 29,92%, price variable (X3) is 29,70%, promotion variable (X4) is 21,43%, product variable (X2) is 14,13% and service variable (X6) is 11,28%. Adjusted R Square value is 0,610, it means significant level of free variable to bound variable is 61% and while the rest 39% was explained by other variables outside of the six variables used in this research.
1 A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan
makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku ekonomi baik di sektor
industri, jasa maupun perdagangan. Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini
merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan
ditata dalam rupa yang yang lebih menarikdan juga keperluan konsumen terhadap
barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas.Peluang inilah yang
ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif membangun jaringan ritel di
kota-kota besar di Indonesia.
Di sektor perdagangan terutama perdagangan eceran (retail) banyak
bermunculan dengan berbagai model seperti minimarketsupermarket, dan
hypermart. Munculnya berbagai jenis usaha ritel ini mengakibatkan adanya
persaingan yang semakin ketat.Hal ini dikarenakan jumlah pelaku bisnis yang
semakin lama semakin meningkat. Oleh karena itu perusahaan perlu merancang
suatu strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan.
Salah satu unsur strategi pemasaran yang bisa diterapkan oleh usaha ritel
yaitu bauran pemasaran eceran (retailing mix). Ma’ruf (2006:113) retailing mix
adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang dipergunakan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli.
Dalam stategi pemasaran eceran yang semakin kompetitif, perusahaan harus
mampu menganalisis berbagai aspek yang berhubungan dengan lingkungan baik
2
meliputi produk, harga,promosi, pelayanan, lokasi dan suasana toko. Bauran
pemasaran inilah yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Di Indonesia, saat ini pertumbuhan usaha ritel atau eceran sangat pesat.
Dalam periode enam tahun terakhir, dari tahun 2007–2012, jumlah gerai ritel
modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada
tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai,
kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di hampir seluruh kota
di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebut tentu saja diikuti dengan
pertumbuhan penjualan.
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk adalah suat
bidang
sehari-hari, dengan nama unggulan Alfa. Sebagai upaya untuk dapat mencakup
pangsa pasar yang lebih luas lagi, Alfa meluncurkan Alfamart
menyediakan frozen food seperti daging segar serta sayuran dan buah segar lebih
banyak, sementara Alfamart dan Indomaret tidak menjual sayuran segar dan
daging serta ayam frozen. Dan Alfa Express dengan konsep “Convienence Store”
menciptakan pelayanan customer yang cepat dan nyaman dengan dibukanya gerai
24 jam, menyediakan barang yang siap saji (misalnya sosis panggang, hot dog,
coffee, cup noodle, beef burger, pop corn, juice) yang disajikan dan dapat
3
Konsep Alfamidi dikembangkan untuk menyesuaikan perubahan belanja
konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan dan belanja ke gerai
yang terdekat. Alfamidi dikembangkan sebagai konsep“supermarket mini” yang
menempati luas area penjualan dari 200 - 400 meter persegi, dimana sekitar 20%
luasnya digunakan untuk memajang produk fresh-food (buah, sayur dan makanan
beku). Bauran produk yang dijual di gerai Alfamididilengkapi dengan
produk-produk fresh-food, sepertibuah, sayur mayur, dan daging olahan atau makanan
beku yang dibutuhkan oleh masyarakat serta tidak dijumpai di gerai
minimarket-minimarket yang sudah ada.
Alfamidi adalah jaringan
barang kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang
kebutuhan hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing dan memenuhi kebutuhan
konsumen sehari-hari. Saat ini Alfamidi sudah memiliki lebih dari 500 gerai di
di berbagai wilayah, salah satunya di daerah Setia Budi Medan.Di sepanjang Jalan
Setia Budi Medan, terdapat beberapa gerai selain gerai Alfamidi Jalan Setia Budi
1 Medan. Di ruas jalan sebelah kanan ada dua gerai Indomaret, satu gerai
Rajawali Mart, dua gerai Alfamart, dan satu gerai Alfamidi Setia Budi 2 Medan.
Di ruas jalan sebelah kiri ada empat gerai Indomaret, satu gerai Bina Swalayan,
dan satu gerai Surya Swalayan.
Pada gerai ritel modern seperti Alfamidi, penerapan strategi retailing mix
memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian
4
antar penyedia barang dan jasa ritel modern. Maju dan berkembangnya suatu ritel
modern ini ditentukan oleh banyaknya jumlah konsumen yang berkunjung dan
jumlah barang yang dibeli oleh konsumen pada ritel modern tersebut.Perusahaan
juga harus mampu mengimplementasikan strategi bersaing agar lebih dekat
dengan konsumen untuk mengatasi ancaman dalam persaingan dan memperkuat
posisi dalam persaingan.Selain itu peneliti ingin mengetahui strategi manakah
yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian sehingga dapat
memberikan masukan kepada Alfamidi untuk bisa mengembangkan
strategi-strateginya, mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan, dan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Lokasi yang dipilih oleh suatu gerai sangat menentukan tingkat kunjungan yang akan berbelanja. Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan yang menjadi
lokasi penelitian memiliki lokasi yang strategis yang dapat dilihat dengan jelas
dari tipe jalan dan memiliki layanan parkir yang luas dan aman. Selain itu, gerai
Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan juga memberikan kemudahan akses
transportasi bagi pengguna kendaraan seperti roda dua, angkutan umum, dan
mobil. Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan berada disekitar permukiman
warga, tempat perkuliahan dan berada di ruas jalan sebelah kiri yang merupakan
arus jalan pulang bagi mereka yang bertempat tinggal di Perumahan Pemda,
Perumnas Simalingkar, Ngumban Surbakti, Flamboyan Raya, dan Jamin Ginting.
Bauran produk yang dijual di Alfamidi mencapai 7.000 SKU (Stock Keeping Unit) dan dilengkapi dengan produk-produk fresh-food, seperti buah,
sayur mayur, dan daging olahan atau makanan beku yang dibutuhkan oleh
5
beranekaragam produk yang dijual dan produk yang ditawarkan juga memiliki
kualitas baik. Produk yang ditawarkan juga merupakan kebutuhan sehari-hari. Penataan produk di gerai ini juga ditata dengan rapi agar mudah dicari oleh konsumen.
Harga yang ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medanterjangkau dan disesuaikan dengan kualitas produk. Gerai Alfamidi ini juga memberikan penawaran diskon dan harga khusus untuk periode tertentu, misalnya pada Hari Besar atau weekend.
Promosi yang ditawarkan Gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan, diantaranya promosi spesial khusus untuk member Alfamidi, promosi potongan
harga untuk produk-produk tertentu, promosi lewat media cetak dan media
elektronik, melakukan program bundling terhadap produk tertentu, dan
mengadakan event di bidang seni ataupun menjadi sponsorship di event-event
tertentu.
Suasana Toko, Luas gerai Alfamidi adalah 200-400m². Luasnya bangunan ini memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan
pemilihan produk yang akan dibeli dan memberikan kenyamanan bagi konsumen
selama berbelanja. Plang merek gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan juga
berukuran cukup besar sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui
keberadaan gerai tersebut dan menarik minat konsumen untuk berbelanja di gerai
Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para konsumen pada saat berbelanja di setiap gerai.Karyawan Alfamidi memberikan pelayanan terbaik
kepada para konsumennya, diantaranya mereka mampu menanggapi komplain
6
kebingungan, dan ramah dalam melayani konsumen.Alfamidi juga merupakan
salah satu gerai yang buka 24 jam, tujuannya adalah untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan berbelanja oleh konsumen yang sibuk bekerja
sehingga hanya memiliki waktu di atas waktu normal kebanyakan orang.
Karyawan Alfamidi juga menjaga kebersihan gerai dan kerapian seragam yang
digunakan agar memberikan kenyamanan kepada konsumen. Alfamidi juga
memberikan pelayanan seperti, fasilitas parkir yang luas, fasilitas debit ATM dan
fasilitas lebih dari satu mesin kasir untuk memberikan kenyamanan kepada
konsumen dan menghindari antrian saat melakukan pembayaran.
Peneliti mengambil beberapa referensi dari jurnal ataupun penelitian
terdahulu terkait dengan penelitian ini. Diantaranya adalah:
Pricilia Adji (Universitas Kristen Petra, 2013) tentang “Pengaruh Retail
Mix Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa UK Petra Di Circle K
Siwalankerto Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari
Retail Mix (customer service, store design & display, communication mix,
location, merchandise assortment, dan pricing) terhadap keputusan pembelian
Mahasiswa UK Petra di Circle K Siwalankerto Surabaya serta mengetahui faktor
mana yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian di toko ritel
tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UK Petra
Surabaya yang pernah melakukan pembelian di Circle K Siwalankerto Surabaya.
Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa UK Petra yang pernah
melakukan pembelian di Circle K Siwalankerto Surabaya dalam 3 bulan terakhir.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
7
purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah Retail Mix (customer service,
store design & display, communication mix, location, merchandise assortment,
dan pricing) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Mahasiswa UK Petra di Circle K Siwalankerto Surabaya. Variabel
customer service merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan
terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa UK Petra di Circle K Siwalankerto
Surabaya.
Fadly (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul, 2014) tentang
“Pengaruh Retailing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Studi Kasus
Pada Minimarket Eramart di Kota Samarinda). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui variabel Retailing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Studi Kasus Pada Minimarket Eramart di Kota Samarinda. Teknik pengumpulan
data yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara. Teknik analisa data yang
digunakan menggunakan metode regresi linier berganda, dengan Uji F dan uji t.
Hasil dari penelitian ini adalah keenam variabel yang meliputi lokasi, produk,
harga, promosi, suasana toko dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian di Minimarket Eramart. Terdapat tiga variabel yang secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Minimarket
Eramart yaitu variabel harga, suasana toko, dan pelayanan.
Dewa Ayu Dewiasih (Universitas Pendidikan Ganesha, 2014) tentang
Pengaruh Bauran Pemasaran Eceran (Retailing Mix) terhadap Keputusan
Pembelian Pada Minimarket Indomaret Dewi Sartika Utara. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, harga, promosi, pelayanan, lokasi,
8
MinimarketIndomaret Dewi Sartika Utara dan untuk mengetahui pengaruh bauran
pemasaran eceran (retailing mix) secara simultan terhadap keputusan pembelian
pada Minimarket Indomaret Dewi Sartika Utara. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai
sumber data. Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran eceran (retailing
mix) dari segi produk, harga, pelayanan, lokasi, dan suasana toko berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Minimarket
Indomaret Dewi Sartika Utara, sedangkan variabel promosi tidak berpengaruh
secara signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
Putri Taruli Simanjuntak (Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
2015) tentang Pengaruh Bauran Pemasaran Retail Terhadap Loyalitas Pelanggan
Pada Carrefour Citra Garden Medan Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Loyalitas
Pelanggan Pada Carrefour Citra Garden Medan.Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi USU dimulai dari stambuk 2008
sampai 2012 yang berjumlah 5647 orang.Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara simultan bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, harga,lokasi,
promosi, desain toko, dan pelayanan eceran berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan Carrefour Citra Garden Medan.Walaupun
secara simultan variabel bauran pemasaran berpengaruh secara positif dan
9
berpengaruh secara positif. Variabel harga secara parsial memiliki pengaruh
negative terhadap loyalitas pelanggan.
Renita Ariani Hutagalung (Jurusan Manajemen Fakultas Ekoomi
Universitas Sumatera Utara, 2010) tentang Pengaruh Bauran Pemasaran
Eceran(Retailing Mix) Terhadap Citra Merek Hypermart Sun Plaza Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhBauran
Pemasaran Eceran (Retailing Mix) Terhadap Citra Merek Hypermart SunPlaza
Medan. Penelitian ini menggunakan model Regresi LinearBerganda. Metode
analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisisstatistik.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik, yaitu Uji F dan Uji t.
Hasilpenelitian menunjukkan bahwa lokasi, merchandise, harga, promosi,
atmosfer dalamgerai, dan retail service secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadapniat pembelian ulang di Hypermart Sun Plaza Medan.
Pengujian hipotesis secara parsialmenunjukkan bahwa harga adalah variabel yang
paling dominan mempengaruhi citramerek dengan tingkat korelasi 63,39%.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
10 B. Rumusan Masalah
1. Apakah variabel retailing mix yang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi,
suasana toko, dan pelayanan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1
Medan?
2. Variabel retailing mix manakah yang paling berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen pada gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel retailing mix yang terdiri
dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan terhadap
keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1
Medan.
2. Untuk mengetahui variabel retailing mix mana yang paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamidi Jalan Setia Budi
1 Medan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat riset bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peneliti tentang pengaruh retailing
mix terhadap keputusan pembelian pada gerai Alfamidi di Jalan Setia Budi 1
11
2. Manfaat riset bagi Pemilik Usaha, penelitian diharapkan dapat memberikan
kontribusi berupa masukan yang berguna bagi gerai Alfamidi di Jalan Setia
Budi 1 Medan.
3. Manfaat riset bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Program Studi
Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, penelitiaan ini diharapkan dapat dijadikan
bahan masukan bagi fakultas dan jurusan untuk menjadi bahan referensi
12 BAB II
KERANGKA TEORI 2.1Definisi Ritel
Eceran atau disebut pula ritel (bahasa Inggris: retail) adalah salah satu cara
pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang
secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan
penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para
konsumen untuk penggunaan atau konsumsi perorangan maupun
keluarga.Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut pula
sebagai pengecer. Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian barang
ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimport baik
secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam
jumlah kecil.Pengertian ritel menurut para ahli:
a. Menurut Kotler dan Armstrong
Ritel (usaha eceran) adalah semua aktivitas yang terlibat dalam menjual
barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi
bukan bisnis.
b. Menurut Berman
Usaha eceran terdiri dari aktiitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa ke konsumen untuk penggunaan pribadi, keluarga, atau
13
2.2Pemasaran Ritel dan Bauran Pemasaran Ritel 2.2.1 PengertianPemasaran Ritel
Utami (2006) menyatakan bahwa “pemasaran ritel adalah semua kegiatan
yang terlibat dalam penjualan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen
akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis”. Para peritel
berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara
produk-produk yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang
diinginkan pelanggan.
Dengan demikian ritel adalah kegiatan akhir dalam jalur distribusi yang
menghubungkan produsen dengan konsumen. Untuk menjangkau pasar sasaran
yang telah ditetapkan, maka setiap perusahaan perlu mengelola kegiatan
pemasaranya dengan baik.
2.2.2 Pengertian Bauran Pemasaran Ritel
Bauran pemasaran ritel merupakan variabel-variabel yang dapat
memuaskan dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka (konsumen)
(Beneke, 2011:31). Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran
adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”.
2.2.3 Klasifikasi Variabel Bauran Pemasaran Ritel
Menurut Ma’ruf (2005:114) tentang bauran ritel (retailing mix) terdiri dari
14 1. Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel
(retailing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses
dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya
menjual produk yang sama.Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam
mendirikan toko, maka dari itu lokasi perusahaan yang tepat akan menentukan
keunggulan pelayanan dan servis terhadap pelanggan, menghemat biaya dan
menurunkan harga jual, mudah dalam mendapatkan suplai barang dan mudah
dalam memperluas area perusahaan. Lokasi akan mempengaruhi jumlah dan jenis
konsumen yang akan tertarik untuk datang ke lokasi yang strategis, mudah
dijangkau oleh sarana transportasi yang ada, serta kapasitas parkir yang cukup
memadai bagi konsumen. Pada umumnya konsumen akan memilih toko yang
paling dekat agar dapat menghemat waktu dan tenaga. Panduan dalam memilih
lokasi usaha ritel yang baik menurut Guswai (2009) adalah sebagai berikut:
a. Terlihat (visible)
Lokasi usaha ritel yang baik adalah harus terlihat oleh banyak orang yang
lalu lalang di lokasi tersebut.
b. Lalu lintas yang padat (heavy traffic)
Semakin banyak lokasi usaha ritel dilalui orang, maka semakin banyak
orang yang tahu mengenai usaha ritel tersebut.
c. Arah pulang ke rumah (direction to home)
Pada umumnya, pelanggan berbelanja di suatu toko ritel pada saat pulang
15 d. Fasilitas umum (public facilities)
Lokasi usaha ritel yang baik adalah dekat dengan fasilitas umum seperti
terminal angkutan umum, pasar, atau stasiun kereta. Fasilitas umum tersebut
bisa menjadi pendorong bagi sumber lalu lalang calon pembeli atau pelanggan
untuk kemudian berbelanja di toko ritel. Hal ini disebut dengan impulsive
buying atau pembelian yang tidak direncanakan.
e. Biaya akuisisi (acquisition cost)
Biaya merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam berbagai jenis
usaha. Pemilik usaha ritel harus memutuskan apakah akan membeli suatu lahan
atau menyewa suatu lokasi tertentu. Pemilik usaha ritel ini hendaknya
melakukan studi kelayakan dari sisi keuangan untuk memutuskan suatu lokasi
usaha ritel tertentu.
f. Peraturan/perizinan (regulation)
Dalam menentukan suatu lokasi usaha ritel harus juga mempertimbangkan
peraturan yang berlaku. Hendaknya pemilik usaha ritel tidak menempatkan
usahanya pada lokasi yang memang tidak diperuntukan untuk usaha, seperti
taman kota dan bantaran sungai.
g. Akses (access)
Akses merupakan jalan masuk dan keluar menuju lokasi. Akses yang baik
haruslah memudahkan calon pembeli atau pelanggan untuk sampai ke suatu
usaha ritel. Jenis-jenis hambatan akses bisa berupa perubahan arus lalu lintas
16 h. Infrastruktur (infrastructure)
Infrastruktur yang dapat menunjang keberadaan suatu usaha ritel, antara
lain lahan parkir yang memadai, toilet, dan lampu penerangan. Hal tersebut
dapat menunjang kenyamanan pelanggan dalam mengunjungi suatu toko ritel.
i. Potensi pasar yang tersedia (captive market)
Pelanggan biasanya akan memilih lokasi belanja yang dekat dengan
kediamannya. Menetapkan lokasi usaha ritel yang dekat dengan pelanggan
akan meringankan usaha peritel dalam mencari pelanggan.
j. Legalitas (legality)
Untuk memutuskan apakah membeli atau menyewa sebuah lokasi untuk
menempatkan usaha, pemilik usaha ritel harus memastikan bahwa lokasi
tersebut tidak sedang memiliki masalah hukum (sengketa). Segala perjanjian
jual beli maupun sewa-menyewa hendaknya dilakukan di hadapan notaris.
Pihak notaris akan memeriksa kelengkapan dokumen sebelum melakukan
pengesahan jual beli ataupun sewa-menyewa.
2. Produk
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.Produk merupakan
hasil dar
atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir.
17 a. Product Item
Macam produk tertentu yang mempunyai fungsi sendiri dalam daftar
penjualan.
b. Product Line
Sekelompok produk yang berhubungan erat satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhan tertentu, yang digunakan bersama, dijual kepada kelas
konsumen yang sama, disalurkan melalui saluran distribusi tertentu atau yang
termasuk dalam kelas harga tertentu.
c. Product Mix
Komposisi dari produk yang dibuat atau dijual oleh suatu perusahaan.
3. Harga
Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran
ritel yang akan mendatangkan laba bagi peritel. Penentuan harga yang tepat akan
sangat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Harga merupakan elemen dari
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil
dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau
menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan.
Harga juga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna
untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita
jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang
diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990).Prinsip penetapan harga barang
dapat juga diterapkan dalam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip
18
a. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan
tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan
dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga,
dan menentukan harga akhir.
b. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit maksimum melalui
penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup
survival, memaksimumkan penerimaan sekarang, memaksimumkan
pertumbuhan penjualan, memaksimumkan penguasaan (skimming) pasar
dan kepemimpinan produk atau kualitas.
c. Parapemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan
terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para
pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan.
d. Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga,
termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya
tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan
biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya
mencakup mark-upnya.
e. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang
dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus
dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
f. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan,
19
g. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya
dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan
harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.
4. Promosi
Alma (2005:144) menyatakan bahwa promosi adalah sejenis komunikasi
yang memberikan penjelasan yang menyakinkan calon konsumen tentang barang
dan jasa. Promotion mix merupakan kombinasi dari beberapa unsur promosi, yang
terdiri dari iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), personal
selling, dan publisitas (Public Relations).
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering
dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya
seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba,
individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan untuk
memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak
terjangkau oleh salesman maupun personal selling.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu
yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
20 c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan
menggunakan alat peraga seperti: peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh
barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam
bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak
mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang
dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
5. Suasana Toko
Store atmosphere merupakan salah satu bagian dari bauran eceran yang
akan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Menghadapi persaingan yang
semakin kompetitif, pengecer harus mampu memberikan kenyamanan suasana
lingkungan toko, karena keputusan pembelian konsumen bisa datang dari
penciptaan store atmosphere yang baik. Suasana toko mempunyai arti penting
bahwa kemampuan sebuah toko dalam mendesain toko dengan baik akan
membuat barang menjadi menarikdan kemungkinan konsumen membeli barang
semakin besar.
Pengaruh bagian depan toko (eksterior bangunan) hendaknya tidak
diremehkan karena ini merupakan bagian pertama dari toko yang dilihat oleh
pelanggan, sedangkan di dalam toko (interior bangunan), tampilan, penempatan
21
musik juga memberikan kontribusi atau sumbangan untuk meningkatkan
pembelian konsumen.
6. Pelayanan
Pelayanan bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka berbelanja di
toko. Hal-hal yang dapat memfasilitasi pada pembeli terdiri atas layanan
pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara pembayaran yang
mudah, dan fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti tempat mengganti pakaian,
toilet, dan telepon umum.Pelayanan mempunyai arti bahwa untuk membangun
pelanggan yang loyal dan membangun keunggulan kompetitif dengan
menyediakan customer service yang baik.
2.3Keputusan Pembelian
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Untuk mendapatkan gambaran mengenai keputusan pembelian, berikut ini
akan dikemukakan definisi mengenai keputusan pembelian menurut para ahli.
Menurut Kotler (2007;223) Keputusan Pembelian yaitu: “beberapa tahapan yang
dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu
produk”. Sedangkan menurut Chapman dan Wahlers (1999: 176) Keputusan
Pembelian adalah: “sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu produk.
Konsumen akan memutuskan produk yang akan dibeliberdasarkan persepsi
terhadap produk tersebut berkaitan dengan kemampuan produk tersebut dalam
memenuhi kebutuhannya”.Beberapa peranan dalam keputusan pembelian menurut
Philip Kotler (2007:225): 1) Initiator; 2) Influencer; 3) Decider; 4) Buyer; 5)
User. Beberapa peranan dalam keputusan pembelian tersebut dapat dijelaskan
22
1. Initiator: Individu yang mempunya inisiatif pembelian barang tertentu yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang
untuk melakukan sendiri.
2. Influencer : Individu yang mempunyai pengaruh keputusan untuk membeli baik secara sengaja atau tidak sengaja.
3. Decider: Individu yang memutuskan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.
4. Buyer : Individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya. 5. User : Individu yang menggunakan produk atau jasa yang dibeli.
2.3.2 Struktur Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2000:109) setiap keputusan pembelian mempunyai
struktur sebanyak tujuh komponen. Komponen-komponen tersebut antara lain : 1)
Keputusan tentang jenis produk; 2) Keputusan tentang bentuk produk; 3)
Keputusan tentang merek; 4) Keputusan tentang penjualan; 5) Keputusan tentang
jumlah produk; 6) Keputusan tentang waktu pembelian; 7) Keputusan tentang cara
pembayaran.Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan pembelian suatu produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini, perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli suatu
23 2. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan pembelian dalam suatu produk.
Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu, corak, dan sebagainya. Dalam
hal ini, perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan
konsumen tentang produk yang bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya
tarik mereknya.
3. Keputusan tentang merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini,
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen harus memilih sebuah merek
dalam melakukan pembeliannya, merek yang sudah dikenal memiliki nama akan
memudahkan konsumen dalam mengambil keputusannya.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan
dibeli. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui
bagaimana konsumen menyukai barang tersebut.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk
yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini, perusahaan harus
mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda
24 6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. Masalah ini menyangkut tersedianya uang untuk membeli produk.
Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengukur waktu produksi dan kegiatan
pemasaran.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang akan dibeli, secara tunai ataupun kredit.
2.3.3 Tahapan Keputusan Pembelian
Kotler (2005:204) mengemukakan ada lima tahapan keputusan pembelian
yaitu; (1) pengenalan masalah yaitu proses membeli dengan pengenalan masalah
atau kebutuhan, pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya
dengan keadaan yang diinginkan, (2) pencarian informasi yaitu mencari
banyaknya informasi yang dimiliki sehubungan dengan kebutuhan, (3) evaluasi
alternatif yaitu informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang
dihadapi, (4) keputusan pembelian berarti konsumen benar-benar membeli produk
yang ditawarkan oleh perusahaan, (5) perilaku setelah pembelian yaitu konsumen
merasakan kepuasan ataupun ketidak puasan yang dapat mempengaruhi
perilakunya.
2.4Hubungan Bauran Eceran (Retailing Mix) dengan Keputusan Pembelian
Para pengecer mengembangkan strategi-strategi pemasaran dengan
25
Hal ini merupakan tujuan dari pengecer untuk mencakup lebih banyak orang
datang, penjualan produk tertentu yang lebih tinggi, citra yang lebih berskala
tinggi, atau kesadaran publik yang ditingkatkan tentang operasi eceran. Bauran
eceran merupakan suatu kombinasi dari faktor-faktor yang digunakan retail untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengecer memakai unsur-unsur bauran eceran (Retailing mix) untuk
mencapai tujuan perusahaan berkaitan dengan orientasi perusahaan dan asumsinya
mengenai perilaku konsumen serta bagaimana konsumen membuat keputusan
pembelian. Dengan demikian strategi yang dapat digunakan oleh pengecer adalah
unsur-unsur bauran eceran (Retailingmix). Dengan memahami perilaku konsumen
serta bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian maka
pengkombinasian unsur-unsur bauran eceran (Retailing mix) yang tepat oleh
pengecer diharapkan akan dapat menarik pasar sasaran melalui pembelian oleh
konsumen.
2.5Kerangka Konseptual
Bisnis ritel merupakan keseluruhan aktivitas penjualan barang atau jasa
secara langsung kepada konsumen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pribadinya dan bukan digunakan untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut.
Setiap perusahaan yang melakukan penjualan secara lansgung kepada konsumen
akhir baik produsen, grosir, maupun pengecer dapat dikatakan bertindak dalam
bisnis ritel atau eceran. Pengelolaan bisnis tidak sekedar hanya membuka toko dan
mempersiapkan barang-barang yang lengkap tetapi lebih dari itu. Pengelolaan
bisnis ritel harus melihat dan mengikuti perkembangan teknologi agar dapat
26
Bauran pemasaran sangat berperan penting dalam kesuksesan sebuah
perusahaan yang dapat berdampak baik bagi bertambahnya pelanggan serta
meningkatnya laba perusahaan. Bauran pemasaran yang dipaparkan pada
penelitian ini diantaranya lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan
pelayanan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan bauran pemasaran
merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian.
Dengan demikian dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut:
H3 H2 H1
H4
H5 H6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Lokasi (X1)
Produk (X2)
Harga (X3)
Promosi (X4)
Suasana Toko (X5)
Pelayanan (X6)
Keputusan
27 BAB 3
METODE PENELITIAN 3.1Bentuk Penelitian
Desain riset yang digunakan dalam riset ini yaitu kausal (sebab akibat) dan
menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada
responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian kausal digunakan
karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Hubungan sebab akibat dari penelitian ini adalah
mengungkatkan pengaruh retailing mix yang terdiri dari lokasi, produk, harga,
promosi, suasana toko, dan pelayanan ritel terhadap keputusan pembeliangerai
Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan survei yang berusaha untuk mengetahui bagaimana
pengaruh retailing mix terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamidi
Jalan Setia Budi 1 Medan.
3.2Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1
Medan.Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja(purposive) dengan
mempertimbangkan bahwa gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan ini memiliki
prospek yang cukup besar untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen
dengan cara memberikan kenyamanan dan pelayanan terbaik kepada setiap
28 3.3Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua minggu (terhitung empat
belas hari dari hari Senin sampai hari Minggu).
Tabel 3.1
3.4Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi penelitian merupakan seluruh elemen atau unsur yang akan
diamati atau diteliti (Juliandi 2013:126).Adadua macam populasi (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2009), yaitu:
a. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang dengan alasan yang kuat (reasonable)
memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur. Populasi target
merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan permasalahan penelitian,
29
b. Populasi Terjangkau (accessable population)
Populasi terukur adalah populasi yang secara ril dijadikan dasar dalam
penentuan sampel dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan
kesimpulan.
Tabel 3.2
Populasi Target dan Populasi Terjangkau
Populasi Konsumen rutin gerai Alfamidi di Medan.
Populasi Target Konsumen rutin gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1
Medan.
Populasi
Terjangkau
Konsumen rutin gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan
yang berbelanja minimal tiga kali (akumulasi biaya setiap
pembelian minimal Rp 20.000)dalam jangka waktu dua
minggu (dari hari Senin sampai hari Minggu) dan periode
waktu dari pukul 12.00-00.00 WIB. Periode waktu ini
ditetapkan karena pada pukul 12.00-00.00 WIB
merupakan waktu yang ramai pengunjung atau
konsumen di gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2011:62). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah non probability sampling, dimana semua populasi tidak
memiliki peluang yang sama untuk menjadi responden dan pengambilan sampel
30
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang dilakukan karena pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2010, p.122).
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yang
didasarkan pada jumlah responden yang melakukan pembelian sebanyak tiga kali
(akumulasi biaya setiap pembelian minimal Rp 20.000) dalam jangka waktu dua
minggu (dari hari senin sampai hari Minggu) dan dalam periode waktu
12.00-00.00 WIB.
3.5Definisi Konseptual 1. Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian adalah keinginan konsumen untuk membeli produk
berdasarkan persepsi terhadap produk tersebut berkaitan dengan kemampuan
produk tersebut dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Lokasi
Lokasi adalah faktor penting dalam mendirikan sebuah usaha. Pada lokasi
yang tepat, sebuah usaha akan lebih sukses dibandingkan usaha lainnya yang
berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
3. Produk
Produk adalah semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan
31 4. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk
mendapatkan produk.
5. Promosi
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.
6. Suasana Toko
Kemampuan sebuah toko dalam mendesain toko dengan baik yang akan
membuat barang menjadi menarik dan kemungkinan konsumen membeli
barang semakin besar.
7. Pelayanan
Bertujuan untuk memfasilitasi para pembeli saat mereka berbelanja di toko.
3.6Definisi Operasional
Variabel yang dapat didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Variabel dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dilambangkan dengan huruf Y.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).
2. Variabel Independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Variabel
terikat). Dilambangkan dengan huruf X. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Lokasi (X1), Produk (X2), Harga (X3), Promosi (X4),
32 Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel dan Indikator
No. Variabel Definisi Operasional
Variabel
Indikator
VARIABEL DEPENDEN 1. Keputusan Pembelian
(Y)
1. Konsumen rutin membeli produk di gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan. 2. Konsumen memutuskan
membeli suatu produk pada saat berada di gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
VARIABEL INDEPENDEN
1. Lokasi (X1) Keputusan yang dibuat
perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan.
1. Lokasi gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan yang strategis.
2. Lokasi gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan yang mudah dijangkau. 3. Tempat parkir gerai
Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan yang luas dan
1. Kelengkapan variasi dan jenis produk yang
ditawarkan gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan. 2. Produk yang ditawarkan
gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan merupakan kebutuhan sehari-hari. 3. Kesesuaian jenis produk
yang ditawarkan gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan dengan harga yang dicantumkan. 1. Harga yang ditawarkan
gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan dapat bersaing dengan kompetitor.
33
No Variabel Definisi Operasional
Variabel
Indikator
3. Terdapat diskon harga pada periode tertentu. 4. Harga yang ditawarkan
gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan sesuai dengan kualitas produk. untuk membeli di gerai tersebut.
1. Kelengkapan katalog promosi yang disediakan oleh gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan. 2. Warna gerai Alfamidi
Jalan Setia Budi 1 Medan yang mencolok.
3. Adanya kegiatan atau event yang dilaksanakan grai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan untuk citra dan menarik minat minat konsumen untuk membeli.
1. Desain interior yang menarik di dalam gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
2. Pencahayaan yang baik di dalam gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan. 3. Penataan musik yang
menarik di dalam gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
4. Keteraturan penataan display barang di gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
5. Jarak yang lebar di dalam gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan.
1. Ketepatan karyawan gerai Alfamidi Jalan Setia Budi 1 Medan dalammenghitung harga.