ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi rumput laut yang besar. Budidaya rumput laut
mencapai 222.180 ha (20% dari luas areal potensial), jenis rumput laut yang
banyak diminati pasar adalah jenis Euchenta spinosum, Euchema cottonii dan
Gracilaria sp. (DKP 2007). Komposisi utama dari rumput laut yang dapat
digunakan sebagai bahan pangan adalah karbohidrat, sebagian besar terdiri dari
senyawa gurni yakni polimer polisakarida yang berbentuk serat, dikenal sebagai
dietary fiber. Kandungan gizi rumput laut terpenting justru pada trace element,
khususnya iodium yang berkisar 0,l-0,15% dari berat keringnya (Barnbang er a1
2002).
Tingkat konsurnsi masyarakat Indonesia yang menggunakan rumput laut
sebagai bahan pangan sumber serat dan iodium masih rendah. Diperlukan
diversifikasi produk makanan rumput laut, yaitu dengan pembuatan mie kering
rumput laut.
Tahapan pelaksanaan dimulai dari survey pasar, pra produksi, proses
produksi, pemasaran, dan penyusunan laporan akhir. Metode yang digunakan
dalam pemasaran adalah metode Marketing mix. Setelah diamati strategi front-
line retailer memiliki keubggulan dari segi keefesiensi waktu dan tenaga kerja,.
Namun, strategi pemasaran direct selling juga memilki keunggulan dari segi
penghasilan penjualan terbanyak.
Laporan arus kas selama kegiatan ini menunjukkan saldo sisa yang ada
sampai akhir bulan Juni 2008 sebesar Rp. 5.291.800, 00. Saldo sisa ini diperoleh
dari hasil pengurangan transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas sampai
akhir periode. Sedangkan perhitungan dari laporan rugi laba menunjukkan usaha
ini selama proses produksi memilki laba usaha sebesar Rp. 3.733.400,OO dan laba
bersih setelah laba usaha dikurangi pajak sebesar Rp. 3.360.060, 00. Berdasarkan
gambaran umum rencana usaha dari analisis BEP dan cash flow 10 tahun produk
ini mernilki profit yang cukup menjanjikan di masa depan karena tergolong usaha
baru dan mendukung program pemerintah untuk mengatasi masalah GAKI.
