• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Untuk Meningkatkan Informasi Mengenai Islam Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Untuk Meningkatkan Informasi Mengenai Islam Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS REPUBLIKA

ONLINE

PADA KANAL HIKMAH

UNTUK MENINGKATKAN INFORMASI MENGENAI ISLAM

BAGI MAHASISWA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

RIKA ALISHA

NIM. 1110051000099

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

i Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang disajikan utnuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya ,

atau merupakan plagiat dari karya ilmiah orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(5)

i

Rika Alisha, 1110051000099, “Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Untuk Meningkatkan Informasi Mengenai Islam Bagi Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, dibawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si,

Kecepatan informasi disaat ini menandakan bahwa masyarakat membutuhkan informasi di kehidupan sehari-harinya. Media sebagai tempat bagi khalayak untuk mendapatkan informasi memiliki peran penting. Media dengan adanya konvergensi kearah digital menjadi media online memudahkan khalayak untuk mendapatkan informasi. Sayangnya media online umumnya saat ini hanya memberikan informasi mengenai gaya hidup, politik, ekonomi, olahraga dan lain-lain tanpa memasukkan unsur keagamaan. Informasi mengenai Islam memiliki banyak manfaat bagi umat muslim khususnya, karena bukan hanya mendapatkan pengetahuan tetapi bisa menambah keimanan seseorang.

Republika Online salah satunya yang memiliki perbedaan dengan media online lainnya, yaitu dengan adanya kanal atau rubrik Islam. Kanal tersebut adalah kanal Hikmah, dimana dalamnya terdapat informasi mengenai Islam seperti tentang Islam dikehidupan sehari-hari, fiqh dan teladan rasul.

Apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi kefektivitasan Kanal Hikmah pada Republika Online untuk meningkatkan informasi mengenai Islam bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta?. Efektifkah kanal Hikmah pada Republika Online untuk meningkatkan informasi mengenai Islam bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi?.

Suatu hal dikatakan efektif apabalia hal tersebut sudah tercapai tujuannya. Tercapainya suatu tujuan dapat dilihat bagaimana media menyampaikan berita atau informasi nya kepada khalayak dan bagaimana efek dari berita atau informasinya tersebut yang dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, untuk mengetahui kefektivitasan kanal Hikmah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dijadikan responden. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan desain deskriptif.

Penelitian ini menggunakan metodologi dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen berbentuk kuesioner. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik kuantitatif dengan rumus rata-rata atau mean, standar deviasi, dan pengkategoriannya. Penelitian ini didahului dengan melakukan uji validitas dan uji realibilitas.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa faktor-faktor kefektivitasan Republika Online dilihat dari tata bahasa, isi berita, gaya tampilan, dan gaya penulisan. Mahasiswa FIDKOM menilai kefektivitasan kanal Hikmah dengan nilai mean 119,56 dan standar deviasi 12,81. Dan kategori efektivitas kanal Hikmah termasuk kedalam kategori sedang dengan frekuensi 37 dan presentase 74%.

(6)

ii

Alhamdulilah, segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat

dan karunia Nya yang tak terhingga bagi penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyususnan skripsi ini yang berjudul “Efektivitas Republika

Online Pada Kanal Hikmah Dalam Untuk Meningkatkan Informasi Mengenai

Islam Bagi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi” ini dengan baik

dan lancar.

Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menyadari banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan keterbatasan ilmu yang

penulis miliki. Namun karena adanya semangat, doa dan bantuan dari berbagai

pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sudah sepatutnya

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada semua pihak

yang telah membantu. Sebuah kata yang tulus penulis sampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi H. Arief Subhan , MA,

Wakil Dekan I, Suparto, M.Ed. Ph.D, Wakil Dekan II, Drs Jumroni,

M.Si, Wakil Dekan III, Dr.Sunandar, MA.

2. Rachmat Baihaky,MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

3. Fita Fathurokmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

4. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M. Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah

(7)

iii

5. Mama dan Ayah yang telah banyak membantu memberikan segala do’a,

semangat baik materi dan non materi, terimakasih sudah menjadi orang

tua yang sempurna bagi penulis.

6. Kakak-kakak ku yang tercinta abang Doni, Oneh Agus, Kaka Ade dan

keponakan ku tersayang Nazam atas dukungan materi dan non materi

yang telah di berikan kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidyatullah Jakarta.

8. Staff Tata Usaha, Perpustakaan dan Karyawan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

9. Sahabat KPI D angkatan 2010, Ucin, Erfa, Anis, Ibel, Anggy, Arista,

Vivi, Cory, Ewi, Indah, Ita, Intan, Karlia, Icha, terimakasih atas tawa dan

tangis yang diberikan selama ini, semoga kebahagian akan turut serta

dalam langkah kita kedepan nanti.

10. Terimakasih kepada Eka Saputra yang telah memberikan semangat tiada

henti kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman teman DnK TV Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Dedy Fahrudin, M.Si yang telah memberikan banyak ilmu yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca,

khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas

(8)

iv

Tangerang, Juli 2014/ Ramadhan 1435 H

(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Tinjauan Pustaka ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Efektivitas ... 9

B. Efek Kehadiran Media Massa ... 16

C. Media Massa ... 20

D. Media Online ... 23

E. Pengertian Kanal ... 27

F. Informasi Islam ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 30

B. Metode Penelitian ... 30

C. Ruang Lingkup Penelitian ... 31

1. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

2. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 32

D. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 33

E. Variabel Penelitian ... 35

F. Macam dan Sumber Data ... 37

(10)

vi

J. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi ... 46

B. Visi dan Misi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 50

C. Program Studi dan Kurikulum Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi ... 51

D. Profil Republika Online ... 53

BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Responden ... 56

B. Faktor-Faktor Efektivitas Republika Online Pada Kanal

Hikmah ... 59

C. Meningkatnya Informasi Mengenai Islam ... 66

D. Pembahasan Hasil ... 72

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(11)

vii

No Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1 Waktu Penelitian ... 32

Tabel 2 Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian... 37

Tabel 3 Skala Likert ... 42

Tabel 4 Susunan Redaksi dan Manajemen Republika Online ... 54

Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan usia ... 57

Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Akademik (Angkatan) ... 57

Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 58

Tabel 8 Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Berdasarkan Isi Berita ... 59

Tabel 9 Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Berdasarkan Gaya Tampilan ... 61

Tabel 10 Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Berdasarkan Tata Bahasa ... 62

Tabel 11 Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Berdasarkan Gaya Penulisan ... 63

Tabel 12 Perbandingan Efektivitas Kanal Hikmah ... 65

Tabel 13 Meningkatnya Informasi Berdasarkan Aspek Kognitif ... 66

Tabel 14 Meningkatnya Informasi Berdasarkan Aspek Afektif ... 68

Tabel 15 Meningkatnya Informasi Berdasarkan Aspek Konatif ... 70

Tabel 16 Perbandingan Peningkatan Informasi Dilihat Dari Aspek ... 72

Tabel 17 Deskriptif Statistik ... 73

(12)

1 A. Latar Belakang Masalah

Kehadiran teknologi tidak memberikan pengaruh sangat besar dalam

kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi dan dikelilingi

teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya. Pada pagi hari, banyak

orang ketika bangun tidur hal yang utama dia lakukan adalah menyalakan

handphone atau komputer untuk memeriksa pesan yang masuk. Manusia

menggunakan teknologi ketika melakukan aktivitasnya sepanjang hari dan

bahkan menjelang tidur.

Media sebagai wadah untuk masyarakat baik mendapatkan atau

menyalurkan informasi berkembang dengan adanya teknologi. Menurut

McLuhan, teknologi media telah menciptakan revolusi di tengah masyarakat

karena masyarakat sudah sangat bergantung kepada teknologi dan tatanan

masyarakat terbentuk berdasarkan pada kemampuan masyarakat

menggunakan teknologi1.

Banyak media massa yang kita kenal sekarang ini sedang mengalami

konvergensi ke format digital. Hal tersebut dikarenakan adanya teknologi baru

yang disebut internet. Internet sebagai teknologi baru yang membawa

kemudahan dan kecepatan dalam membantu manusia dalam kegiatan

sehari-hari. Internet adalah jaringan kabel dan telepon satelit yang menghubungkan

komputer. Konvergensi teknologi ini dipicu oleh percepatan miniaturisasi

1

(13)

peralatan canggih dan kemampuan untuk mengompres data menjadi bit digital

yang kecil hingga mudah disimpan dan ditransmisikan2.

Dengan adanya teknologi berupa internet telah membawa perubahan pada

media menjadi media online. Media online menjadikan individu lebih cepat

dan mudah untuk mendapatkan informasi. Hanya dengan mengklik informasi

yang kita inginkan maka seketika itulah kita mendapatkan informasi yang

dibutuhkan. Kemudahan yang diberikan media online seperti mengakses berita

dimana saja, kecepatan berita yang didapat, dan lebih praktis dalam hal biaya

membuat masyarakat mulai berpindah dari media konvensional seperti koran

atau majalah ke media-media online.

Media massa saat ini khususnya media online lebih cenderung kepada

informasi-informasi yang lebih kepada gaya hidup, entertainment, politik dan

ekonomi tanpa memasukan unsur keagamaan. Sedangkan Indonesia

merupakan negara Islam terbesar di dunia, perlu adanya informasi mengenai

dunia Islam untuk menambah pengetahuan mengenai Islam. Sebagai media

dengan ideologi Islam Republika Online membuat suatu perbedaan dan

sekaligus menjadi kelebihan dari media online lainnya yaitu terdapatnya kanal

atau rubrik Islam dengan nama kanal Hikmah.

Kanal Hikmah yang menyajikan berbagai informasi khususnya informasi

mengenai Islam membuat masyarakat khususnya mahasiswa dapat lebih

mengetahui tentang dunia Islam. Baik tentang teladan rasul, makna di balik

Al-Qur’an ataupun Sunnah yang dapat berguna bagi kehidupan

bermasyarakat. Contohnya jika seseorang yang membaca mengenai teladan

2

(14)

rasul-Nya saat di beri berbagai macam cobaan dari Allah SWT dan dengan

begitu sabarnya beliau mampu untuk tetap sabar dan ikhlas dalam menjalani

cobaan tersebut. Hal tersebut dapat menjadi contoh bagi mahasiswa yang

tengah mengalami berbagai cobaan untuk terus berusaha sabar dan ikhlas

seperti rasulullah.

Masyarakat Indonesia yang sebagian besarnya adalah umat Islam

memerlukan informasi lebih tentang dunia Islam, media online yang

memberikan banyak kemudahan banyak di pilih untuk memuaskan kebutuhan

akan informasi Islam khususnya. Republika Online di pilih karena dalam

kanalnya terdapat kanal mengenai Islam yang tidak ada di media online

lainnya. Pilihan tersebut didasarkan akan kebutuhan khalayak untuk

memenuhi kepuasaan nya akan informasi mengenai Islam.

Atas dasar itu, penting kiranya dilakukan suatu penelitian mengenai

efektivitas Republika Online pada kanal Hikmah bagi mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. Dengan demikian, judul

penelitian ini “Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Untuk

Meningkatkan Informasi Mengenai Islam Bagi Mahasiswa Fakultas Dakwah

Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan yang akan

dipaparkan dengan tujuan agar terhindar dari terjadinya perluasan materi yang

akan dibahas dan mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan,

(15)

untuk memberikan batasan masalah yaitu pada efektivitas Republika Online

pada kanal Hikmah yang dibatasi pada edisi bulan April 2014 karena pada

edisi ini lebih banyak menampilkan berita-berita mengenai Islam yaitu sekitar

25 artikel dibandingkan dengan edisi bulan-bulan sebelumnya ditahun 2014.

Dan yang akan penulis teliti adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi tahun angkatan 2010, 2011, dan 2012, mahasiswa FIDKOM

dipilih karena selain mahasiswa FIDKOM merupakan bagian dari akademis

yang sedang mempelajari komunikasi, mahasiswa FIDKOM juga mudah

untuk ditemui, karena masih berada dalam ruang lingkup lingkungan

penelitian.

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi keefektivitasan Kanal

Hikmah pada Republika Online untuk meningkatkan informasi

mengenai Islam bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Jakarta ?

b. Efektifkah kanal Hikmah pada Republika Online untuk meningkatkan

informasi mengenai Islam bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi

(16)

meningkatkan informasi mengenai Islam bagi mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta.

b. Untuk mengetahui efektifkah kanal Hikmah pada Republika Online

untuk meningkatkan informasi mengenai Islam bagi mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat Akademis

Untuk menambah khazanah keilmuan bagi mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengenai efektivitas new media.

b. Manfaat Praktis

Untuk menjadi bahan masukan bagi perusahaan media online

khususnya Republika Online, untuk meningkatkan pengelolaannya

dalam menyampaikan berita kepada khalayak.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka oleh

penulis dan ternyata terdapat beberapa mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebelumnya dengan pembahasan yang hampir sama, bedanya judul

skripsi yang telah ada membahas tentang kefektifitasan dakwah dan

komunikasi dan lain-lain. Dan penulis juga membedakan subjek dan objek

dari penelitian sebelumnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

seperti “menduplikat” hasil karya orang lain.

1. Efektifitas Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid dalam

Pembelajaran Agama di TKIT Ummul Quro Parakan Jaya Bogor,

(17)

2. Efektifitas Media Online Harian Fajar Sebagai Sumber Informasi Bagi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

ALA’UDDIN Makassar, Penulis Saiful Ullah, KPI, UIN Makassar.

Meskipun penulis menggunakan tema yang sama dengan dua judul skripsi

diatas, namun penelitian yang dilakukan tetaplah beda. Perbedaan tersebut

terletak pada objek penelitiannya, dimana objek penelitian ini adalah Kanal

Hikmah pada Republika Online dan subjeknya adalah mahasiswa FIDKOM

angkatan 2010 sampai dengan 2012.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penelitian ini, maka penulis membagi sistematika penyususnan ke

dalam enam bab. Dimana masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub dengan

penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang konsep efektivitas, penjelasan media massa,

penjelasan media online, penjelasan kanal dan penjelasan

(18)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini berisikan tentang pendekatan penelitian,

ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

macam dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, uji

instrumen, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM REPUBLIKA ONLINE

Gambaran mengenai Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) UIN SyarifHidayatullah Jakarta, sejarah dan

perkembangan, jurusan dan konsentrasi di FIDKOM dan gambaran

mengenai Republika online.

BAB V HASIL PENELITIAN

Temuan dan analisis berupa hasil penelitian yang telah diteliti,

berisikan tentang deskripsi responden, faktor-faktor yang

memengaruhi efektivitas Republika Online pada kanal Hikmah

dalam meningkatkan informasi, aspek peningkatan informasi

mengenai Islam dan tingkat efektivitas Republika Online dalam

meningkatkan informasi.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan menutup atas pembahasan masalah yang telah

diuraikan pada skripsi ini yang berisikan mengenai kesimpulan dan

(19)

8 A. Konsep Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil

atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah popular

mendefinisikan efektivitas sebagai ketetapan penggunaan, hasil guna atau

menunjang tujuan. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar

presentase target yang di capai, makin tinggi efektivitasnya3.

Efektivitas merupakan gambaran tingkat keberhasilan atau keunggulan

dalam mencapai sasaran yang lebih ditetapkan dan adanya keterkaitan antara

nilai-nilai yang bervariasi. Efektivitas berkaitan dengan kepentingan orang

banyak, Efektivitas merupakan penilaian hasil pengukuran dalam arti

tercapainya tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Efektivitas perlu di

perhatikan sebab mempunyai efek yang besar terhadap kepentingan orang

banyak4.

Mengukur efektivitas media bukanlah suatu hal yang sederhana, karena

efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa

yang menilai serta menginterpretasikannya. Adapun yang perlu diperhatikan

untuk tercapainya suatu tujuan bagi media massa natara lain:

3

Hidayat, Efektivitas Dalam Kinerja Karyawan, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1986), h. 30.

4

(20)

1. Isi Berita

Berita adalah informasi atau laporan yang menarik perhatian masyarakat

konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian atau ide (pendapat), disusun

sedemikian rupa dan disebarkan media massa dalam waktu secepatnya5. Dari

ketentuan yang ditetapkan oleh Kode Etik Jurnalistik yaitu wartawan

Indonesia menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan

kecermatan dan ketepatan, serta tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri.

Tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan agar disajikan dengan

menggunakan nama jelas penulisnya. Ketentuan itu menjadi jelas bahwa berita

pertama-tama harus cermat dan tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus

akurat. Selain cermat dan tepat, berita juga harus lengkap (complete), adil

(fair) dan berimbang (balanced). Kemudian berita pun harus tidak

mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut

objektif. Dan yang merupakan syarat praktis tentang penulisan berita, tentu

saja berita itu harus ringkas (concise), jelas (clear) dan hangat (current)6.

Sifat-sifat istimewa berita ini sudah terbentuk sedemikian kuatnya

sehingga sifat-sifat ini bukan saja menentukan bentuk-bentuk khas praktik

pemberitaan tetapi juga berlaku sebagai pedoman dalam menyajikan dan

menilai layak tidaknya suatu berita untuk dimuat7.

a. Berita harus akurat

Kehati-hatian dimulai dari kecermatan terhadap ejaan nama, angka,

tanggal dan usia, keterangan dan fakta yang ditemui. Tidak hanya itu,

5

Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010) , h. 31.

6

Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori Dan Praktik

(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005), h. 47.

7

(21)

akurasi juga berarti benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam

sudut pandang pemberitaan yang dicapai oleh penyajian detail-detail fakta

dan oleh tekanan yang diberikan kepada fakta-faktanya.

b. Berita harus lengkap, adil dan berimbang

Yang dimaksudkan dengan sikap adil dan berimbang adalah bahwa

seorang wartawan harus melaporkan apa sesungguhnya yang terjadi.

Unsur adil dan berimbang dalam berita mungkin sama sulitnya untuk

dicapai seperti juga keakuratan dalam menyajikan fakta. Selaku wakil dari

pembaca atau pendengar berita, seorang wartawan harus senantiasa

berusaha untuk menempatkan setiap fakta atau kumpulan fakta-fakta

menurut proporsinya yang wajar, untuk mengaitkannya secara berarti

dengan unsur-unsur lain, dan untuk membangun segi pentingnya dengan

berita secara keseluruhan.

c. Berita harus objektif

Berita yang objektif artinya berita yang dibuat itu selaras dengan

kenyataan, tidak berat sebelah, dan bebas dari prasangka. Dalam

pengertian objektif ini, termasuk pula keharusan wartawan menulis dalam

konteks peristiwa secara keseluruhan, tidak dipotong-potong oleh

kecenderungan subjektif.

d. Berita harus ringkas dan jelas

Berita yang disajikan haruslah dapat dicerna dengan cepat. Ini artinya

suatu tulisan yang ringkas, jelas dan sederhana. Tulisan berita harus tidak

(22)

e. Berita harus hangat

Berita adalah padanan kata News dalam bahasa Inggris. Kata News itu

sendiri menunjukan adanya unsur waktu, apa yang new, apa yang baru,

yaitu lawan dari lama. Berita memang selalu baru dan selalu hangat.

Sebuah berita juga harus mengandung nilai-nilai seperti kedekatan

(Proximity), orang penting dan ketertarikan manusiawi)8.

a. Kedekatan (Proximity)

News is nearby. Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti,

kedekatan geografis dan kedekatan psikologis.Kedekatan geografis

menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi disekitar tempat

tinggal kita. Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili

kita, maka akan semakin tertarik kita untuk menyimak atau mengikutinya.

Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan

pikiran, perasaan atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa

atau berita.

b. Orang penting

News is about people. Berita adalah tentang orang penting,

orang ternama, pesohor, atau figur publik. Orang-orang penting,

orang-orang terkemuka, dimanapun selalu membuat berita. Jangankan ucapan

dan tingkah laku nya, namanya saja sudah membuat berita.

8

(23)

c. Ketertarikan manusiawi

News is interesting. Apa saja yang dinilai mengundang minat insan,

menimbulkan ketertarikan manusiawi, mengembangkan hasrat dan naluri

ingin tahu dapat digolongkan kedalam cerita human interest.

2. Gaya Tampilan

Sebagaimana pengemudi butuh peta saat melakukan perjalanan panjang,

demikian pula pembaca perlu petunjuk untuk memahami informasi yang

disajikan di koran. Jika cara penyajian isi koran tidak dibuat dengan baik,

maka tidak akan banyak pembaca yang tertarik membaca isi koran. Gaya

tampilan atau layout adalah mitra yang tak terpisahkan bagi penulis, editor

dan fotografer. Tulisan yang bagus perlu dibaca, foto yang bagus pantas

dilihat. Maka dari itu diperlukan tampilan yang menarik bagi khalayak untuk

dapat dibaca.

Gaya tampilan harus memiliki keseimbangan yaitu segala sesuatunya

tampil dengan ukuran yang sama, hal ini menciptakan desain yang membuat

tampilan dari setiap elemen desain menjadi tidak menganggu. Jika semua

gambar diletakkan dibagian atas, maka halaman akan tampak berat di atas.

Masalah yang sama juga muncul jika semua gambar berada dibagian bawah,

kiri atau kanan halaman. Visual atau gambar yang besar di atas harus

diseimbangkan dengan visual dibagian bawah. Tifografi yang teratur dan

rapih serta ukuran-ukuran headline yang pas dengan keseluruhan desain

halaman9.

9

(24)

3. Gaya Penulisan

Unsur-unsur tercapainya penulisan yang efektif adalah sebagai berikut10:

a. Kecermatan dalam pemberitaan

Suatu berita berisikan mengenai suatu fakta yang berhubungan dengan

berita yang ditulis. Suatu berita juga tidak mengabaikan objektivitas dalam

merancang efek-efek apa yang ingin dihasilkan oleh beritanya terhadap

keadaan jiwa dan emosi pembaca. Tetapi, dalam konsep tentang

objektivitas sangatlah penting terlebih dahulu di tetapkan apa yang

sebenarnya dinyatakan oleh fakta-fakta dalam suatu berita.

b. Organisasi dalam berita

Tanpa organisasi, tanpa susunan yang teratur, berita tidak akan efektif.

Rancangan berita merumuskan hakekat dan sifat berita, dan selanjutnya

menuntun pembaca mengikuti keteraturan susunannya.

c. Hemat kata

Hemat kata sudah merupakan hukum dalam kehidupan jurnalistik,

lebih-lebih dalam masyarakat yang sudah semakin rumit seperti sekarang yang

sudah kekurangan waktu untuk membaca berita-berita panjang. Tetapi

tulisan yang ramping, hemat kata dan ringkas yang mencerminkan

penulisan jurnalistik yang baik, tidak lah datang begitu saja. Hal ini

memerlukan waktu, pikiran dan kemauan keras. Jadi, yang dimaksudkan

dengan prinsip hemat dalam penulisan berita yaitu: katakanlah dengan

singkat, katakanlah dengan utuh dan jelas, buang lemaknya yang

10

(25)

berlebihan, buang hiasan-hiasannya yang mengaburkan ketimbang

menjelaskan, kemukakan maksud anda dan berhenti.

d. Daya hidup, warna dan imaginasi

Dalam hal ini harus dihindari ketergesa-gesaan, ungkapan-ungkapan yang

sudah sering digunakan, kekurang tepatan dalam memilih kata, dan

pemaparan yang bertele-tele. Sebaliknya harus digunakan semua seni

menulis dengan maksud memberikan warna, gerak dan tenaga pada

tulisan. Penggunaan kalimat aktif akan lebih mencerminkan gerak pada

suatu tulisan dalam berita. Cara lain untuk menghidupkan tulisan adalah

dengan jangan memilih suatu istilah hanya karena istilah tersebut berbeda

atau menarik, carilah kata-kata yang sederhana, yang sudah biasa dipakai,

jangan pergunakan kata-kata yang akademis, indah atau hanya diketahui

oleh kalangan terbatas, ganti frasa dengan kata-kata, anak kalimat dengan

frasa, jagalah agar kalimat tetap pendek, sederhana dan langsung serta

carilah kata-kata kiasan yang memperjelas, tetapi jangan biarkan kalimat

terlalu panjang dan janggal.

4. Tata bahasa

Tata bahasa adalah ketentuan-ketentuan dalam menyusun kata-kata

dan kalimat-kalimat secara bersama-sama dalam suatu pola yang teratur dan

dikenal. Aturan tata bahasa boleh disebut sebagai aturan lalulintas di Jalur

Komunikasi. Bayangkanlah lalulintas di jalur jalan yang tidak diatur oleh

peraturan lalulintas. Demikianlah keadaanya jika bahasa tidak diatur oleh

tata bahasa. Dengan menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia Yang

(26)

Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, misalnya praktek atau

praktik, analisa atau analisis, jadual atau jadwal, kwalitas atau kualitas,

kwantitas atau kuantitas dan sebagainya. Dan penggunaan Kamus bahasa

Indonesia untuk mengetahui ejaan atau arti sebuah kata karena ejaan yang

baku adalah ejaan yang ditulis sesuai yang ada di dalam kamus11.

B. Efek kehadiran Media Massa

Efek yang disebabkan oleh kehadiran media massa kepada khalayak

sebagai akibat dari perubahan psikologis. Efek-efek tersebut antara lain, yaitu

efek kognitif, efek afektif dan efek konatif yang sering disebut juga efek

behavioral.

1. Efek kognitif media massa

Informasi sebagai sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau

mengurangi jumlah kemungkinan alternatif dalam situasi. Informasi yang

didapatkan telah menstruktur atau mnegorganisasikan realitas, realitas

adalah gambaran yang mempunyai makna12. Gambaran tersebut lazim

disebut dengan citra. Media massa bekerja untuk menyampaikan

informasi. Bagi khalayak, informasi itu dapat membentuk,

mempertahankan atau mendefinisikan citra. Dengan media massa kita

memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang tidak kita

alami secara langsung.

Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga

dengan informasi yang diberikan oleh media massa membuat khalayak

11

Kusumaningrat, Jurnalistik Teori Dan Praktik, h. 156.

12

(27)

yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya

bingung menjadi lebih jelas13.

2. Efek afektif media massa

Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat

kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film

bioskop, timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan

media massa itu bermacam-macam, senang sehingga tertawa

terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut sampai merinding, dan

lain-lain misalnya: perasaan marah, benci, kesal, kecewa, penasaran, dan

lain sebagainya14.

Faktor-faktor yang memengaruhi rangsangan emosional pesan media

antara lain, suasana emosional (mood), skema kognitif, suasana terpaan,

predisposisi individual dan tingkat identifikasi khalayak dengan tokoh

dalam media massa15.

a. Suasana emosional

Suasana emosional yang mendahului terpaan stimuli mewarnai respon

khalayak pada stimuli itu. Dapat dikatakan bahwa respon khalayak

pada film, sandiwara televis, atau surat kabar akan dipengaruhi oleh

suasana emosional khalayak. Film-film sedih akan sangat

mengharukan, setelah khalayak itu sendiri mengalami kekecewaan

sebelumnya. Adegan-adegan lucu menyebabkan tertawa

13

Onong Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2003), h. 318.

14

Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, h. 319.

15

(28)

bahak bila khalayak menontonnya setelah mendapat keuntungan yang

tidak disangka-sangka.

b. Skema kognitif

Ini adalah semacam naskah pada pikiran yang menjelaskan alur

peristiwa. Dalam film tentang superhero kita mengetahui bahwa dalam

film tersebut pemeran superhero akan menang pada akhirnya.

Kesadaran bahwa sang pahlawan dalam kebanyak cerita akan tetap

hidup pada akhir cerita, cenderung memoderatkan goncangan

emosional ketika sang pahlawan ditempatkan dalam situasi berbahaya

dan menakutkan. Karena alasan inilah, kita mungkin sangat kecewa

ketika kita mengetahui akhir cerita seorang pahlawan kalah oleh para

penjahat.

c. Suasana terpaan

Anda akan sangat ketakutan menonton film horror bila Anda

menontonnya sendirian disebuah rumah tua, ketika hujan lebat, dan

tiang-tiang rumah berderik. Begitu pula reaksi orang lain pada saat

menonton akan memengaruhi emosi pada waktu memberikan respon.

Ketakutan, juga emosi lainnya memang mudah menular.

d. Predisposisi individual

Mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis

cenderung menanggapi tragedi lebih terharu daripada orang periang.

Sebaliknya orang periang akan lebih teerhibur oleh adegan lucu.

(29)

dan kehangatan terasa sangat menyakitkan bagi anak-anak yang

tinggal di panti asuhan.

e. Identifikasi khalayak

Dengan identifikasi penonton, pembaca atau pendengar menempatkan

dirinya dalam posisi tokoh. Ia ikut merasakan apa yang dirasakan

tokoh. Karena itu, ketika tokoh identifikasi itu kalah, ia juga kecewa,

ketika tokoh identifikasi berhasil, ia ikut gembira. Mungkin juga kita

menganggap seorang tokoh dalam televisi atau film sebagai lawan kita.

Yang terjadi sekarang ialah disidentifikasi. Dalam posisi ini kita

gembira bila tokoh disidentifikasi celaka dan jengkel bila ia berhasil.

Semuanya ini menunjukkan bahwa makin tinggi identifikasi atau

disidentifikasi kita dengan tokoh yang disajikan, makin besar intensitas

emosional pada diri kita akibat terpaan pesan media massa.

3. Efek konatif media massa

Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang

cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Karena berbentuk

perilaku, maka sebagaimana disinggung efek konatif sering disebut juga

efek behavioral16.

Efek konatif tidak langsung timbul sebagai akibat dari terpaan media

massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek afektif. Dengan

lain perkataan, timbulnya efek konatif setelah muncul kognitif dan efek

afektif. Misalnya, seorang suami yang bertekad untuk berkeluarga dua

anak saja merupakan efek konatif setelah ia menyaksikan fragmen TVRI,

16

(30)

betapa bahagianya beranak dua, dan sebaliknya betapa repotnya beranak

banyak.

C. Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Kamus Besar Indonesia menjelaskan bahwa arti media adalah alat

(sarana) komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televisi, film, poster

dan spanduk. Kemudian, media massa merupakan sarana dan saluran

resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada

masyarakat luas.

Istilah media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikasi

yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat

mencapai dan melibatkan siapa saja dimasyarakat, dengan skala yang

sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang

telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap dipergunakan hingga

saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet dan

lain-lain17.

Media massa kini tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat

karena media massa, baik cetak maupun elektronik sudah menjadi

kebutuhan hidup. Mulai dari kota hingga pedesaan, masyarakat

memanfaatkan media massa untuk berbagai keperluan, sesuai dengan

fungsi pers. Melalui media massa, masyarakat minimal mendapatkan

beragam hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang terjadi

17

(31)

diberbagai belahan dunia. Kalaupun terjadi pengecualian, ada masyarakat

yang belum menikmati media massa mungkin hanya bagi masyarakat suku

terasing saja.

Media massa yang kini digunakan masyarakat semakin beragam. Bila

kita bicara media cetak, bisa berarti surat kabar, tabloid atau majalah. Bila

kita bicara media elektronik, bisa berarti radio, televisi dan internet.

Perkembangan teknologi sekarang ini sudah sedemikian maju. Bila dulu

media massa hanya berbentuk media cetak, kini muncul media elektronik,

baik radio, televisi maupun internet.18

2. Peran Media Massa

Scramn menyebutkan, peran media massa dalam pembangunan

nasional merupakan agen pembaharu. Peran yang dapat dilakukannya

berupa pembentukan pendapat msyarakat (umum) dalam mempercepat

proses peralihan kearah lebih baik. Utamanya, peralihan dari kebiasaan

yang dapat menghambat pembangunan kesikap baru yang tanggap pada

pembaharuan. Media massa merupakan salah satu sarana penyampaian

informasi dan difusi inofasi19.

Perkembangan media massa sebenarnya tidak terlepas dari ilmu

komunikasi yang intinya menyampaikan pesan karena pada dasarnya,

media massa berfungsi menyampaikan pesan kepada masyarakat luas.

Lebih jauh dijelaskan, informasi yang disampaikan media massa lebih

bersifat massal sehingga hanya dapat meningkatkan pengetahuan. Bila

18

Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 12.

19

(32)

ingin mencapai tingkat dari itu, perlu ada lembaga atau orang-orang yang

menindaklanjuti informasi media masa tersebut.

Media massa merupakan institusi yang berperan sebagai agent of

change yang menjadi lembaga pelopor perubahan. Ini merupakan

paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigma tersebut,

media massa berperan sebagai berikut20:

a. Institusi pencerahan masyarakat: melalui perannya sebagai media

edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik

masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat

maju.

b. Media massa juga menjadi media informasi kepada masyarakat.

Dengan informasi yang terbuka, jujur dan benar yang disampaikan

media massa kepada masyarakat, akan menjadikan masyarakat kaya

terhadap informasi, masyarakat menjadi dengan informasi. Sebaliknya

pula masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang

dapat menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa.

Selain itu, dengan banyaknya informasi yang dimilki masyarakat,

menjadikan mereka sebagai masyarakat dunia yang dapat

berpartisipasi dengan berbagai kemampuannya.

c. Media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media

massa juga menjadi institusi budaya: merupakan institusi yang setiap

saat menjadi corong kebudayaan dan kalatisator perkembangan budaya

masyarakat. Sebagai agen perubahan itu, media massa juga mendorong

20

(33)

agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi kepentingan manusia

bermoral dan masyarakat madani. Dengan demikian, media massa juga

berperan mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru

merusak peradaban manusia dan masyarakat.

D. Media Online

1. Teknologi Di Media Massa

Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam meciptakan

keberagaman media. Inilah salah satu ciri dalam lingkungan media baru

menurut Mc Namus bahwa ada pergeseran dari ketersediaan media yang

dulu langka dengan akses yang juga terbatas menuju media yang

melimpah. Teknologi juga memungkinkan industri media untuk

memproduksi media yang lebih beragam, setidaknya kondisi ini bisa

dilihat dari konvergensi media yang tidak hanya berada dalam bentuk

cetak semata, tetapi juga khalayak bisa menemukan media yang sama

dalam bentuk elektronik. Artinya, media saat ini tidak hanya banyak dari

sisi jumlah, melainkan khalayak juga diberikan pilihan untuk

mengonsumsi melalui jenis-jenis medianya mulai dari cetak, audio, visual,

audio-visual hingga online21.

Perkembangan media online sejalur dengan makin merambahnya

internet disetiap pelosok Indonesia, serta merebaknya handphone yang

bisa dengan mudah mengakses internet. Beberapa perusahaan media massa

yang mulai merambah online diantaranya kompas.com, vivanews.com,

21

(34)

republika online dan masih banyak lagi, baik yang berupa forum online

atau berformat seperti koran online. Televisi, radio dan media cetak

dianggap sebagai media tradisonal karena munculnya new media.

Kemunculannya tidak bisa sama formatnya seperti media sebelumnya,

karena formatnya menyesuaikan dengan template khas internet.

Perpindahan kecendrungan minat baca media konvensional ke online ini

memunculkan ciri khas yang baru dalam beberapa hal, seperti dalam

penulisan, kecepatan up date berita, otoritas redaktur maupun editor,

rutinitas penerbitan berita, maupun dalam hal interaksi dengan

pembacanya. Sedangkan isu-isu yang di angkat dimedia online justru

cenderung menjadi leader bagi media konvensional karena sifat up to date

yang dimiliki oleh media online.

2. Perkembangan Media Online Di Indonesia

Catatan tentang media pertama yang hadir di internet jauh lebih pasti

yaitu Republika Online (www.Republika.co.id) yang tayang perdana pada

17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit. Berikutnya,

pada 1996 awak tempo yang “menganggur” karena majalah mereka

dibredel rezim orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif.com

(sekarang www.tempo.com). Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya

pada 2 September 1996. Selanjutnya jauh dari Jakarta, pada 11 Juli 1997,

Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online

(www.waspada.co.id) . tak lama setelah Waspada Online, muncul Kompas

Online (www.kompas.com) pada 22 Agustus 1997. Merekalah generasi

(35)

halaman edisi cetak ke internet, kecuali tempo interaktif yang tidak lagi

memiliki edisi cetak. Pada tahun-tahun ini berita yang tayang di situs-situs

media online itu bersifat statis. Internet pun belum begitu popular di tanah

air. Selain itu, situs-situs berita itu belum beroreintasi bisnis22.

Akhir 1990-an, dunia dilanda booming dotcom. Indonesia tak lepas

dari pengaruh gelombang baru ini. Situs-situs lokal bermunculan satu per

satu termasuk situs-situs berita. Beberapa situs berita yang lahir pada era

ini antara lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan

berpolitik.com. Diluar nama-nama itu, satu persatu media online terus

bermunculan23.

Euforia online di tanah air tidak bertahan lama. Kegairahan

media-media online baru dengan kucuran dana besar dari para investornya

rupanya tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis yang baik. Memasuki

tahun 2002, satu per satu media berguguran, tak mampu mengongkosi

biaya operasional. Kopitime pun tak lama menikmati lantai bursa. Meski

dilanda krisis, detik.com tetap bertahan meski harus melakukan pemutusan

hubungan kerja terhadap sejumlah karyawannya. Dua media online lain

yang juga bertahan dari krisis ialah kompas.com dan tempointeraktif.com.

dua terakhir ini tidak gugur karena ditopang kokoh oleh media induknya

yang berbasis cetak.

Namun masalah dotcom kala itu belumlah dianggap sebagai kiamat.

Masih ada sebersit optimise dari para pelaku media cetak untuk

mempertahankan bahkan memunculkan versi online mereka. Kompas.com

22

Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Media Online: Antara Pembaca, Laba dan Etika., (Jakarta: AJI), h. 15.

23

(36)

yang kala itu di branding sebagai Kompas Cyber Media atau KCM terus

dipertahankan meski roda bisnis terasa berat berputar. Republika.co.id juga

bertahan bahkan memperbaiki penampilannya pada 2003. Meski belum

memiliki prospek bisnis, sejumlah media cetak pun masih

mempertahankan situs mereka seperti suarapembaruan.com,

mediaindonesia.com dan bisnis.com.

Prahara di sepanjang 2002 dan 2003 tak mengikis semangat juang para

pemilik modal. Awal 2003, muncul www.kapanlagi.com yang mengonsep

sebuah situs hiburan yang tujuh tahun kemudian berkembang menjadi

media hiburan terpopuler dijagat internet Indonesia24.

Menjelang tahun 2004, prahara yang nyaris meluluhlantahkan bisnis

dotcom di tanah air seperti terlupakan. Memasuki tahun 2006, grup PT

Media Nisantara Citra (MNC) yang memiliki tiga stasiun televisi yaitu

RCTI. Global TV, dan TPI yang kemudian berubah menjadi MNC

menyiapkan situs www.okezone.com secara resmi diluncurkan pada 1

Maret 2007. Okezone menjadi penanda bangkitnya lagi kegairahan pada

media online di Indonesia. Tak lama setelah okezone grup Bakrie tertarik

untuk membuat media online dengan nama vivanews.com.

Selepas 2003, situs-situs berita yang mewarnai jagad maya tanah air

tampil lebih atraktif. Seiring perkembangan teknologi internet yang hadir

dengan web, situs-situs itu mulai membuka ruang terjadinya interaksi antar

pembaca di situs mereka. Pembaca dapat memberikan komentar pada

24

(37)

berita. Disediakan pula ruang diskusi dalam forum. Partisipasi pembaca

diberi ruang lebih luas dalam layanan blogging25.

E. Pengertian Kanal

Kanal atau biasa disebut di media cetak adalah rubrik. Perbedaanya hanya

pada medianya saja. Jika kanal terdapat pada media online, sedangkan rubrik

biasanya terdapat pada media cetak seperti koran atau majalah. Tetapi dalam

pengertian tetap sama artinya. Rubrik adalah “Pers: kelompok karangan,

tulisan atau berita yang digolongkan atas dasar aspek atau tema tertentu.26

Rubrik merupakan istilah Belanda yang berarti ruangan pada surat kabar,

majalah, atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam

kehidupan dalam kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olah

raga, rubrik pendapat, rubrik pembaca, dan sebagainya.27

F. Informasi Islam

Menurut sudut pandang dunia kepustakaan dan perpustakaan, informasi

adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa

putusan-putusan yang dibuat seseorang28. Hasil kesaksian atau rekaman dari suatu

peristiwa yang dilihat dan disaksikan adalah yang dimaksud dengan informasi.

Jika suatu peristiwa atau fenomena tidak ada yang melihat dan

menyaksikannya maka hal tersebut bukanlah sebuah informasi. Informasi itu

25

AJI, Media Online: Antara Pembaca, Laba dan Etika, h. 22.

26

Harimurti Kridalaksana, Leksikan Komunikasi, (Jakarta: Pradinya Paramita, 1984) h. 89

(38)

sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Dengan

demikian fungsinya pun akan beragam pula karena akan bergantung pada

manfatnya bagi setiap orang yang kebutuhannya berbeda-beda29.

Dengan banyaknya informasi yang kita ketahui maka semakin banyak juga

ilmu pengetahuan yang kita miliki. Dengan adanya ilmu yang kita milki maka

makin tinggi pula derajat kita sebagai hamba Allah di mata – Nya. Sejak awal

turunnya wahyu kepada Muhammad SAW (Al Qur’an), masalah ilmu

merupakan pangkal perintah Allah kepada manusia. Perintah membaca

merupakan kunci mencari dan mengulas ilmu pengetahuan30.



menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu adalah Yang Maha Mulia.” (QS. 96:1-3)

Islam tidak mengenal sampai dimana batas ilmu pengetahuan yang dapat

dicapai oleh seseorang, karena itu perintah untuk mencari ilmu pengetahuan

pun tidak terbatas baik mengenai waktu maupun tempatnya31.

Informasi khususnya mengenai Islam memiliki manfaat bagi umat muslim

khususnya Mahasiswa. Di era modern saat ini dengan mengetahui

informasi-informasi umum belumlah cukup tanpa mengetahui informasi-informasi tentang agama.

Dengan mengetahui tentang kisah-kisah perjuangan Nabi-nabi dalam

meneggakkan agama Allah, mengetahui tentang fiqh, keteladanan Nabi-nabi

29

Yusup, Ilmu informasi, komunikasi dan kepustakaan, h. 15.

30

Kaelany HD, Islam dan Aspek-aspek kemasyarakatan (Edisi Kedua). (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal 224.

31

(39)

dan berbagai aspek mengenai Islam di kehidupan membuat kita lebih

menghargai hidup, tidak melupakan kaidah-kaidah Islam, dan juga

(40)

29 A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada

pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini metode riset yang digunakan

adalah metode survei. Penelitian metode survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok32.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif. Jenis

survei deskriptif dimaksudkan untuk mengukur dengan cermat fenomena

sosial tertentu. Adapun tahap-tahap dalam melakukan penelitian survei antara

lain33:

1. Planning

Tahap 1:

a. Mengembangkan atau membuat hipotesa

b. Menetapkan jenis survei (Interview, telepon atau email)

c. Menulis pertanyaan atau questioner

d. Tentukan kategori jawaban

Tahap 2:

a. Merekam data

b. Pre-test instrument

32

Sofian Effendi danTukiran, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 3.

33

(41)

Tahap 3:

a. Menetapkan target populasi

b. Kerangka sampel

c. Jumlah sampel

d. Memilih sampel

2. Data Collection:

a. Menghubungi responden

b. Interview langsung, lewat telepon atau dengan quesioner

c. Recording

3. Data Analysis:

a. Entry data

b. Cek and ricek data

c. Analisis statistik data

4. Interpretasi Data

C. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian mencakup dua objek kajian, adapun antara lain

yaitu:

a. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah orang-orang yang menjadi

sumber informasi yang relevan dengan objek yang diteliti, yakni mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun akademik 2010, 2011, dan

2012. Bagi peneliti, mahasiswa FIDKOM dijadikan sebagai subjek dalam

(42)

akademis yang sedang mempelajari komunikasi, mahasiswa FIDKOM juga

mudah untuk ditemui, karena masih berada dalam ruang lingkup lingkungan

penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah kanal Hikmah pada Republika

Online untuk meningkatkan informasi mengenai Islam edisi April 2014

karena pada edisi ini lebih banyak menampilkan berita-beritanya yaitu sekitar

25 artikel dibandingkan dengan edisi bulan-bulan sebelumnya ditahun 2014.

b. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013-2014.

Sebelum penelitian dimulai, penulis mengawali dengan observasi untuk

menemukan permasalahan yang dihadapi.

Tabel 1.Waktu Penelitian

No Keterangan Bulan

1 Obervasi awal Januari

2 Penyusunan skripsi Februari-Mei

3 Penyusunan kuesioner Mei

4 Penyebaran kuesioner Juni

5 Analisis data Juni

6 Penyusunan laporan penelitian Juli

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tempat penelitian ini di pilih karena subjek

penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Populasi Dan Sampel

a. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada

(43)

penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan

diteliti34.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah Dan

Ilmu Komunikasi (FIDKOM) tahun akademik 2010, 2011 dan 2012.

FIDKOM terdiri dari lima program studi yaitu Komunikasi Penyiaran Islam,

Jurnalistik, Kesejahteraan Sosial, Manajemen Dakwah dan Pengembangan

Masyarakat Islam. Dengan jumlah mahasiswa 1.321 orang35.

b. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagian

anggota populasi yang dipilih dengan menggnakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasi36.

Penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random

sampling, artinya sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap

unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih sebagai sampel37.

Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

� = N

1 + Ne2

34

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder), Jakarta: Raja Grafindo, hal 74.

35

Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, pada tanggal 14 Mei 2014.

36

Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder), h. 74

37

(44)

Keterangan:

n = jumlah sampel yang dicari

N= jumlah populasi

e = nilai presisi (14%)

Berdasarkan rumus di atas kemudian diperoleh jumlah sampel sebagai

berikut:

� = 1.321

1 + 1321 0,14 2

� = 1.321

1 + 25,8916

� = 1.321

26,8916

� = 49,1231 mendekati 50

Jadi sampel yang akan digunakan oleh peneliti adalah 50 orang.

E. Variabel Penelitian

Dalam kaitannya dengan penelitian ini variabel yang digunakan adalah

efektifitas Republika Online pada kanal Hikmah untuk meningkatkan

informasi mengenai Islam bagi mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

a. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti membagi menjadi dua

yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi variabel

(45)

umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu.

Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel

yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel ini

biasanya dilambangkan dengan variabel “X”38

. Dalam penelitian ini, yang

menjadi variabel independenya yaitu efektivitas Republika Online pada

kanal Hikmah untuk meningkatkan informasi, faktor keefektivitasan

dilihat dari:

Variabel dependen merupakan variabel yang diakibatkan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Keberadaan variabel ini dalam

penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus

atau topik penelitian. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan variabel

“Y”39

. Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah meningkatnya

informasi mengenai Islam bagi mahasiswa FIDKOM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dengan sub variabel:

Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 57.

39

(46)

b. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

variabel yang di amati. Definisi operasional mencakup hal-hal penting dalam

penelitian yang memerlukan penjelasan. Definisi operasional bersifat spesifik,

rinci, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabel-variabel

penelitian40. Sedangkan indikator digunakan untuk mengukur dari setiap

dimensi-dimensi yang ada.

Tabel 2.Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator-indikator

Untuk mendapat data yang akurat, peneliti menggunakan dua sumber data

yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama

penelitian atau objek penelitian41. Yang menjadi data primer peneliti dalam

penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang

40

Mushlihin, “Memahami Definisi Operasional Dalam Penelitian,” artikel diakses pada 2 Juli 2014 dari http://www.mushlihin,com/2013/II/penelitian/memahami-definisi-operasional-dalam-penelitian.php.

41

(47)

diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan.

Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu

angket yang disajikan dengan seragkaian alternatif, sedangkan responden

cukup memberi tanda silang42. Angket akan disebarkan pada sampel penelitian

yaitu mahasiswa FIDKOM tahun akademik 2010, 2011 dan 2012 yang

mengakses kanal Hikmah yang berjumlah 50 orang.

b. Data Sekunder

Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan43. Yaitu data yang

diperoleh dari sumber-sumber tertulis dikumpulkan melalui penelitian

kepustakaan, untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan

masalah data pendukung skripsi ini seperti buku-buku, artikel, internet dan

literatur yang berkaitan dengan judul penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam rangka

mengumpulkan data yang kemudian di analisis dan diuji kebenarannya adalah

dengan menggunakan metode survei langsung dan libarary research sebagai

tambahan informasi data. Dalam menggunakan teknik pengumpulan data,

peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain seperti

42

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua), (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 100.

43

(48)

telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah

kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil

kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya44. Peneliti

mengamati bagaimana efektivitas kanal Hikmah bagi mahasiswa FIDKOM

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam meningkatkan informasi mengenai

Islam.

b. Angket

Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden45. Setelah diisi,

angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada peneliti. Angket ini

diberikan kepada mahasiswa FIDKOM yang mengakses kanal Hikmah

sebagai responden penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan

sebagai bahan dokumenter. Seperti mengumpulkan buku-buku, internet dan

lain sebagainya46.

H. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun

dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Ini artinya bahwa alat ukur haruslah

memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur tersebut digunakan

sehingga validitas akan meningkatkan bobot kebenaran data yang akan diteliti

44

Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 133.

45

Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif ,h. 123.

46

(49)

47

. Suatu Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur48.

Uji kualitas terhadap instrumen yang dipakai untuk mengukur variabel

penelitian dilakukan sebelum menganalisis pokok masalah. Validitas adalah

suatu ukuran yang mengajukkan tingkat keandalan atau kesahihan alat ukur.

Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrument penelitian ini

adalah rumus pearson product moment.

XY = skor tiap item pertanyaan dikali skor total responden

∑XY = jumlah hasil perkalian skor tiap item dengan skor total responden

∑X = jumlah seluruh skor tiap item pertanyaan

∑Y = jumlah seluruh skor total responden

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan pada 30 orang

responden, maka diperoleh skor sebesar 0,361 pada taraf signifikansi sebesar

5%, yang artinya apabila korelasi pada butir-butir pernyataan positif dan

besarnya mencapai 0,361 ke atas, maka butir-butir pertanyaan tersebut

merupakan konstruk yang kuat49. Jadi berdasarkan analisis butir-butir

47

Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif , h. 97-98

48

Rony Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis(seri umum no. 5), (Jakarta: Penerbit PPM, 2004), h. 152.

49

(50)

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memilki

validitas konstruksi yang baik. Hasil yang didapat setelah melakukan uji

validitas yaitu 18 butir pertanyaan tidak valid dan 32 butir pertanyaan

dikatakan valid dari 50 butir pertanyaan, selanjutnya 32 butir pertanyaan

tersebutlah yang digunakan untuk tahap penyebaran angket selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat

pengukur. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat

dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur

tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Suatu alat ukur yang

mantap tidak berubah-ubah pengkurannya dan dapat di andalkan karena

penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberika hasil yang

serupa50. Peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Jika

alat ukur dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji

reliabilitas menunjukakan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak

bersifat tendesius atau mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu 51.

Instrumen dikatakan realible apabila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda, suatu kuesioner dikatakan realible atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun duji berkali-kali.

50

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia, 2013), h. 133-134.

51

(51)

Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai

kehandalan yang tinggi 52.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan efektivitas Republika

Online pada kanal Hikmah untuk meningkatkan infromasi mengenai Islam

bagi mahasiswa .

Untuk menggambarkan efektivitas Republika Online pada kanal Hikmah

untuk meningkatkan infromasi mengenai Islam bagi mahasiswa dilakukan

dengan cara skala likert, yaitu mengembangkan prosedur pengukuran dengan

skala. Adapun skala likert ini menggunakan lima kategori penilaian yang

masing-masig kategori tersebut diberi bobot nilai atau skor.

Tabel 3. Skala Likert

Kategori Singkatan Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Ragu-Ragu/Netral CS 3

Tidak Setuju TS 2

Tidak Sangat Setuju STS 1

Keuntungan penggunaan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat

pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor (Variability Of Scorer) sebagai

akibat penggunaan skala 1-5 dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar

pertanyaan, memungkinkan responden (mahasiswa FIDKOM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) mengekspresikan tingkat pendapat mereka mengenai

52

Gambar

Gambaran mengenai Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
gambar diletakkan dibagian atas, maka halaman akan tampak berat di atas.
Tabel 1.Waktu Penelitian
Tabel 2.Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat

Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa adalah metode yang digunakan guru kurang

coping behavior to analyze Frank William Abagnale as the major character. in coping his problems in Catch Me If

Hasil survey IMSTEP-JICA (dalam Sumarni, 2006) di Kota Bandung melaporkan bahwa salah satu penyebab rendahnya kualitas pemahaman matematika siswa SMA adalah karena

2) pengujian aksi objek pesawat berdasarkan kemungkinan yang dihasilkan. Prosedur pengujian pertama selengkapnya dijelaskan pada Tabel 5. Pengujian dilakukan untuk

PARAMETER PERHITUNGAN Hasil perhitungan yang akan dilakukan adalah melakukan perhitungan link budget komunikasi radio pada navigasi udara Non Direction Beacon

Skripsi dengan judul “ upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqh siswa mts darul hikmah tahun ajaran 2015/2016 ” yang ditulis oleh

PROGRAM- PROGRAM INI DITUJUKAN UNTUK MENGHASILKAN MASYARAKAT YANG MANDIRI DALAM MENINGKATKAN STANDAR KEHIDUPAN MEREKA DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI EKONOMI YANG ADA...