(ANALISIS ISI) Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Disusun oleh:
Abdu Rahman 1110051000004
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Alhamdulillah, pujian setinggi-tingginya penulis panjatkan kepada Allah SWT. Sang sumber dari segala cinta dan kasih sayang, karena dengan rahmat, hidayah dan karunianya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pesan Dakwah dalam Sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekkah (Analisis Isi)”. Shalawat bermutiarakan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad ibn Abdillah. Keluarga, para sahabat dan para pengikut setianya.
Sebagai hamba yang lemah, tentunya dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bimbngan, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan agar kita semua bisa belajar dari kesalahan.
Setelah sekian lama penulis berada dikampus ini, untuk mengambil gelar Sarjana Srata Satu (SI) harus dengan menyelesaikan tulisan skripsi. Ini tidak serta merta siap dan selesai, ada proses, dalam perjalanannya ada jatuh bangun, down. Dalam keadaan demikian selalu ada yang memberikan motivasi dan dorongan, bantuan serta dukungan baik secara langsung atau tidak langsung, moril dan materil. Karena penulis yakin tamppa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. oleh karena itu penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih terutama kepada:
Akhirat.
2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh stafnya.
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Masran, M.Ag, dan kepada Bu Fita Fathurokhmah, SS, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam beserta staffnya.
4. Dr. Jumroni M.Si yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ellies Sukmawati, LT, M.Si selaku dosen penasehat akademik penulis. 6. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu kepada penulis.
7. Paman saya Dr. Bustamin Basir M.Si dan Drs. Sitti Hafsah yang penulis anggap sebagai orang tua sendiri, serta adinda Happy haq yang selalu memberikan dukungannya.
8. Yang terkasih Hilda Dziah Azkia yang selalu memberiku semangat.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan balasan pahala dari rahmat Allah SWT. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat bermamfaat bagi semua pihak dan menjadi amal ibadah disisi-Nya Amin ya rabbal alamin.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Jangan pernah bertanya, kenapa Allah memberikan ujian kepadaku, tapi
bertanyalah hikmah apa yang ada di balik ujian ini, karena apapun yang
terjadi dalam hidup kita, masalah apapun, dan sebesar apapun masalah
itu pasti ada hikmah yang tersirat didalamnya. Semakin besar masalah
maka akan semakin besar pula hikmah yang terkandung didalamnya.
Kapan seseorang merasa dirinya hebat, merasa dirinya pinter,
kemudian berhenti mencari ilmu, maka sesungguhnya itulah awal dari
kehancuran hidupnya, satu hari tampa mendapatkan ilmu maka kerugian
yang sangat besar pada hari itu.
Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar dia akan lari darimu, tapi bila
kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.
(IBNU QOYYIM)
Bila air muka berkurang, berkurang pula rasa malunya, tiada kehilangan
air mukanya, peliharalah rasa malumu, karena tiada lain perbuatan yang
mulia itu hanyalah dilihat dari rasa malunya.
Kemajuan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan dunia. Berbagai media massa sangat mempengaruhi terhadap realitas manusia, khususnya dalam bidang media elektronik yaitu televisi. Di dunia pertelevisian, berbagai genre sinetron disuguhi kepada pemirsa tanpa melihat dampak yang akan dialami pemirsa. Salah satunya sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini merupakan sinetron yang bergenre religi ke komedian. Dalam sinetron ini, banyak sikap para pemain yang dapat diambil dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga banyak pesan yang akan dapat diterapkan dari sinetron ini.
Dengan alasan di atas, penelitian ini bertujuan tidak lain untuk menemukan bagaimana pesan dakwah dalam bentuk verbal dan non verbal yang terdapat dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah? Lalu bagaimana kategori dalam pesan dakwah tersebut?
Sinetron adalah sebuah sinema elektronik tentang sebuah cerita yang didalamnya membawa misi tertentu kepada pemirsa.Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang semakin lama semakin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh sutradara dan penulis cerita. Dibuatnya sinetron menjadi berpuluh-puluh episode kebanyakan karena tujuan komersial semata-mata sehingga menurunkan kualitas cerita yang akhirnya membuat sinetron menjadi tidak lagi mendidik tetapi hanya menyajikan hal-hal yang bersifat menghibur.
Analisis isi (contenct analysis) digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan lambang. Analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan yang berkaitan dengan pesan- Analisis isi adalah suatu alat untuk mengamati dan menganalisa tingkah laku komunikasi secara jelas dipilih oleh komunikator. (Richard W. Budd, et., Content Analysis of Communication, 1967: 2).
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini merupakan sinetron yang bergenre religi dan komedi. Setiap adegan atau dialog yang dilakukan oleh para pemain terdapat pesan atau tanda-tanda yang memiliki makna. Maka, setiap adegan dan dialog yang disampaikan oleh para pemain mengandung pesan, adapun berbentuk pesan yang diperlihatkan adalah tanda-tanda verbal atau pun non verbal untuk pemirsa dalam realitas kehidupan sehari-hari. Sedangkan tanda verbal itu meliputi berbagai bahasa, ucapaan atau pun kalimat dan pesan yang bertanda non verbal adalah meliputi lambang-lambang dan simbol yang di dalamnya mengandung banyak makna. Hasil penelitian membuktikan bahwa pesan verbal dan non verbal dalalm sinetron ini merupakan pesan-pesan yang baik sebagiamana dalam adegan para pemain terlihat jelas bahwa terdapat pesan islam dalam tanda-tanda verbal dan nonverbal dari setiap adegan para pemain sinetron ini. Terlihat dalam penayangan di lihatkan bahwa banyak dari pemain pendukung yang merupakan para da’i kondang yang dapat menyampaikan beberpa pesan dakwah yang mengandung tiga kategori yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Dan pesan-pesan non verbal yang dapat dilihat seperti mencium tangan yang merupakan tata krama kepada orang tua sebagai anaknya.
DAFTAR ISI iv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah 10
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11
D. Tinjauan Pustaka 12
E. Metodelogi Penelitian 14
F. Sistematika Penulisan 15
BAB II KERANGKA TEORI
A. Analisis Isi 17
B. Penentuan Kategori 21
C. Pengertian Tiga Kategori 23
D. Pesan Dakwah 27
E. Interpretasi Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah 29
F. Sinetron 30
G. Unsur-unsur Sinetron 37
H. Tanda Verbal dan Nonverbal 37
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat PT. Amanah Surga Productions 42
B. Visi dan Misi Amanah Surga Production 43
C. Sinopsis Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah 43 D. Pemain Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah 45
E. Tim Produksi 45
F. Penghargaan Amanah Surga Productions 47
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISA
A. Temuan Penelitian 48
B. Analisis Isi Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 54
B. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Televisi hadir sebagai salah satu bentuk media massa yang
digemari dan telah menyulap jutaan manusia dalam menerima pesan yang
ditayangkan. Media massa adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar
atau penghadiran gambar-gambar penyiaran (broadcast image) yang
disejajarkan dengan penemuan roda, karena mampu mengubah sistem
peradaban dunia. Bahkan Catherine Cookson dan Charles Dickens
menguraikan betapa mengesankannya medium yang dinamakan televisi.
Pada hakikatnya televisi dianggap sebagai sebuah fenomena kultural,
sekaligus medium dimana sepenggal aktivitas budaya hadir dan menjamah
kita di dalam rumah.
Saat ini televisi merupakan media komunikasi yang paling dekat dengan masyarakat. Televisi masih menjadi pilihan utama sebagai sumber media yang berfungsi sebagai kontrol sosial, pendidikan, agen perubahan, dan hiburan. Televisi memiliki keunggulan dibandingkan media massa lainnya, diantaranya menyatukan antar fungsi audio dan visual ditambah kemampuan memainkan warna. Penonton lebih leluasa menentukan saluran mana yang disenangi, mampu mengatasi jarak dan waktu, dan membawa bioskop kedalam rumah tangga.
Di Indonesia perkembangan dan teknologi televisi telah dimulai
pada tahun 1962. Sejak saat itu embrio penyiaran televisi lahir
bersamaan dengan didirikannya TVRI oleh Presiden Soekarno. Hal ini
ditunjang dengan kehadiran Satelit Palapa untuk pertama kalinya pada
tahun 1976, TVRI bisa diterima masyarakat hampir seluruh tanah air. Saat
itu program siaran yang ditampilkan mengenai pembangunan, hiburan, dan
pendidikan mudah diterima oleh masyarakat awam. Sehingga, masyarakat
bisa well-informed dengan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar
mereka.
Selanjutnya tahun 1963 TVRI tidak lagi memonopoli bidang siaran
karena pemerintah telah merangkul pihak swasta dalam bidang siaran
televisi, misalnya RCTI, SCTV, Indosiar, Televisi Pendidikan Indonesia
(TPI), ANTV, menyusul berikutnya Indosiar yang resmi go public awal
1995 sampai sekarang banyak bermunculan televisi swasta seperti TRANS
TV, Global TV, METRO TV dan bentuk media lainnya yang semakin
bebas memberikan tayangan yang disukai oleh khalayak. Padahal tujuan
awal pemerintah memberikan izin beroperasinya televisi swasta sebagai
upaya pemerintah untuk mengimbangi masuknya siaran televisi asing yang
dianggap dapat membahayakan masyarakat Indonesia. Namun, ternyata
penyebarannya telah menimbulkan dampak-dampak positif dan negatif
pada khalayak pemirsanya.
Televisi merupakan media yang unik.Asumsi pertama menyatakan
bahwa televisi merupakan media yang unik. Keunikan tersebut ditandai
oleh karakteristik televisi yang bersifat:Pervasive (menyebar dan hampir
kemampuan literasi atau keahlian lain), Coherent (mempersentasikan
pesan dengan dasar yang sama tentang masyarakat melintasi program dan
waktu).
Berbagai keunggulan itu, televisi menjadi media favorit didalam keluarga dan juga masyarakat. TV merupakan media komunikasi massa keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Setelah seseorang seharian telah menjalani aktivitas masing-masing, TV hadir sebagai sarana hiburan yang mudah ditemui ketika berada di rumah. TV menyediakan berbagai macam acara hiburan yang selalu diminati masyarakat, salah satunya yaitu sinetron.
Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi. Sinetron merupakan bagian acara televisi swasta selain sebagai hiburan juga dapat memberikan informasi serta pendidikan secara utuh. Kehadiran sinetron merupakan satu bentuk aktualitas komunikasi dan interaksi manusia yang diolah berdasarkan alur cerita, untuk mengangkat permasalahan hidup manusia sehari–hari.1 Sinetron adalah istilah untuk serial drama sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan.
1
Sebagai sebuah program hiburan, sinetron banyak dimintai masyarakat. Sinetron hadir dalam bentuk audiovisual, sehingga melalui
audiovisual inilah sinetron dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada penontonnya, pengalaman itu menyampaikan berbagai aspek seperti nuansa pemikiran (kognitif), perasaan (afektif), sikap (konatif) kepada penontonnya. Akan tetapi efek yang paling signifikan adalah aspek efek terhadap kognitifnya dibandingkan aspek efek terhadap afektif dan konatif. Maka dari sinilah sinetron dapat dijadikan sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai media tabligh, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakkan kakinya di jalan Allah SWT.2
Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario. Dibuatnya sinetron menjadi berpuluh-puluh episode kebanyakan karena tujuan komersial semata-mata.
Masyarakat Indonesia sangat menyukai tontonan hiburan acara sinetron. Contohnya saat ini, sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah
menjadi pilihan sebagai tontonan hiburan dikalangan masyarakat.
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah, merupakan sinetron religi yang digarap oleh rumah produksi Amanah Surga Produktion tahun
2
2012.Sinetron ini disutradarai oleh Nasrul Warid dan diproduseri oleh Emil. Sinetron ini tayang setiap hari pukul 22:30 di SCTV. Pemain dari sinetron ini yaitu Aty Cancer, Aldi Taher, Irwansyah, Sinta Muin, Sony Wakwaw, Ucup Nirin dan lainnya. Emak Ijah adalah sosok ibu yang sangat sabar, taat dalam beribadah, santun, dan jujur. Semenjak ditinggal sang suami untuk selama-lamanya, Emak Ijah menghidupi anak-anaknya dengan berjualan gado-gado. Seperti umat Muslim pada umumnya, Emak Ijah pun memiliki cita-cita ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Sayang, kondisi keuangan Emak Ijah jauh dari cukup.
Lain halnya dengan Hajah Ida dan Haji Soleh, yang merupakan orang kaya di kampung, sehingga tidak heran jika setiap tahun selalu pergi umrah bersama anak dan menantu. Namun ibadah mereka tidak dibarengi dengan perbuatan, lantaran baik Hajah Ida maupun Haji Soleh selalu pamer kekayaan dan meledek Emak Ijah yang berangan-angan pergi haji. Di sisi lain Anissa, Mira, dan Maryam bersaing untuk mendapatkan cinta Abbas.3
Pada sinetron ini pun bertambah pemain, salah satunya Sony Wakwaw. Sebagai aktor tambahan yang memiliki keunikan dan lucu, mereka membuat penonton mengikuti tingkah lakunya yang digambarkan dalam sinetron ini. Sony Wakwaw salah satu icon yang membuat penonton meniru adegannya di dalam kehidupan sehari- hari.
Setelah cukup lama menuggu, akhirnya sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah (EIPM) berhasil berada di peringkat pertama mengalahkan
3
sinetron Ganteng-ganteng serigala (GGS), dan sinetron lainya, ujar Warid AS.4
Program acara sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah merupakan acara pilihan favorit masyarakat saat ini. Awalnya, sinetron ini bergenre religius namun semakin bertambah episode aspek kereligiusan itu semakin memudar dan tergantikan dengan komedi. Oleh karena itu lah, masyarakat memilih sinetron ini sebagai tontonan hiburan di dalam keluarga.
Saat ini banyak perkataan humor “bapak mana bapak” atau
“wakwaw”, bahkan “sue”, “apeng” yang disampaikan pada sinetron ini.
Sehingga berbagai perkataan yang diucapkan oleh beberapa aktor dalam sinetron ini membuat sejumlah masyarakat kota Cibubur, Jakarta Timur mencontoh dan menerapkan perkataan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sampai saat ini masyarakat Indonesia lebih memilih tontonan yang lebih mengedepankan tentang aspek hiburan dari pada tontonan yang mengandung aspek edukasi. Terlepas dari aspek edukasi tersebut, masyarakat juga tidak terlalu memikirkan tentang kualitas alur cerita dari sinetron tersebut karena yang mereka inginkan hanya aspek hiburan semata. Hal ini masih terus terjadi di masyarakat Indonesia hingga saat ini, masyarakat hanya terus menerima apa yang diberikan oleh tayangan TV tanpa mengemas pesan yang didapatkan dari tayangan televisi tersebut.
4
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah adalah program sinetron unggulan SCTV karena memiliki rating yang tinggi, sinetron yang bernuansa islami/ religi ini kemudian menjadi sinetron komedi. Saat penulis wawancara dengan produser sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, ia mengatakan bahwa sekarang ini, sinetron yang bernuansa komedi lebih diminati oleh masyarakat. Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah yang awalnya bernuansa islam dengan seiring berjalan waktu, kemudian sinetron ini berubah genre menjadi komedi. Hal ini adalah sebuah rancangan dari produser itu sendiri.
sinetron tersebut. Sehingga masyarakat kota cibubur lebih tergerak dan lebih faham dengan apa itu ibadah haji.5
Namun isi skenario sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah hanya cerita yang nyaris tampa makna. Seperti: Joget-joget yang sembrono serta nyanyian-nyanyian yang tidak bermutu. Emak Ijah sebagai pemeran tokoh utama tidak pernah muncul dalam sinetron. Sinetron ini menjual nama mekkah, tapi ceritanya tidak ada yang menyambung dengan kota suci umat Islam tersebut.6
Dijelaskan dalam surat bernomor 2472/K/KPI/10/14,tertanggal 23 Oktober 2014, ditemukan pelanggaran pada Emak Ijah tayangan 23 September 2014. Pelanggarannya tak main-main. Dianggap melecehkan agama. Program Siaran tersebut menayangkan adegan seorang anak yang sedang berdo’a dan mengolok-olok "Qul Huwallahu Ahad Allahus-Samad Pak Haji Mati Bu Haji Mati. Ya Allah Allahumma baarik llanaa bang bimbim mau pacaran biar pacarnya banyak Ya Allah" .
KPI menilai penayangan tersebut sangat tidak pantas karena menjadikan agama sebagai bahan guyonan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan Suku, Agama dan Ras adalah hal yang sangat sensitif dan harus dilindungi. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai keagamaan serta norma kesopanan dan kesusilaan, bunyi deskripsi pelanggaran KPI.7
5
Wawancara beberapa penduduk sekitar tempat syuting sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah
6
m.kompasiana.com/post/read/642905
7
Stephen W. LittleJohn dan Karen Fos yang mengatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk menyusun isu-isu bagi masyarakat. Media mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Seperti sekarang ini, sejumlah masyarakat Indonesia belum melek media, sehingga mereka langsung menerima segala jenis tayangan televisi tanpa memikirkan apakah itu tayangan yang berkualitas. Bahkan orang tua kurang mengawasi tayangan yang pantas untuk diberikan kepada anak mereka dan tayangan yang tidak pantas untuk anak-anak. Tapi kenyataannya saat ini masih banyak orang tua yang belum bisa memberikan tayangan yang tepat sesuai dengan umur anak mereka.
Gerhart Wiebe, ketika membahas bagaimana orang dalam khalayak massal menanggapi acara televisi, menggambarkan bagaimana tiga jenis pesan mempengaruhi individu:8
Dengan menggunakan pesan-pesan yang direktif, para komunikator
berusaha mengubah kepercayaan, nilai, pengharapan dan perilaku orang.
Pesan-pesan yang memelihara mempertahankan pandangan orang,
pesan-pesan itu tidak mengubah atau mengalihkan tetapi memperkuat.
Pesan-pesan yang restoratif mengimbau rasa individualitas orang,
mengarahkan perhatian dan mengikatkan orang tidak hanya kepada satu gagasan, tetapi kepada seperangkat kemungkinan serangkaian pilihan (meski direncakan) yang dapat dipilih dengan bebas dan
8
spontan.
Sebuah sinetron yang bukan sekedar menjadi tontonan dapat memberikan pengetahuan agama, moral serta budaya bahkan beberapa kalimat ungkapan dakwah dan akhir episode dari sinetron ini bergenre komedi. Sinetron ini pada episode 24 melibatkan ustadz kondang, salah satunya, Ustadz Aswan Faisal dan pimpinan FPI DKI Jakarta. Tidak hanya itu, dan dalam episode 24 sinetron ini lebih memvisualkan dakwah-dakwah dan tingkah laku yang bersifat religius, tidak hanya itu, sinetron ini melibatkan mereka dalam acara santunan anak yatim dan janda serta dalam acara tabligh-tabligh di luar waktu syutting. Maka, dari latar belakang diatas, perlu adanya penelitian mendalam tentang sinetron ini, guna memahami makna dari bahasa yang disampaikan dan pesan-pesan yang terdapat dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini.
Berdasarkan itu pula penelitian ini, penulis beri judul “PESAN DAKWAHDALAM SINETRON EMAK IJAH PENGEN KE MEKAH (ANALISIS ISI) ”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisis isi dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah episode 24 part , dengan durasi 15 menit dari 645 episode versi youtube.
Sedangkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana makna-makna/simbol verbal pesan dakwahdalam sinetron
“Emak Ijah Pengen ke Mekkah”?
sinetron “Emak Ijah Pengen ke Mekkah”?
A. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah dalam bentuk verbal dan non verbal yang terkandung dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah.
Sedangkan kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain: 1.Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu komunikasi dan dapat memberi manfaat untuk menambah wawasan pemikiran dan pengetahuan khususnya mengenai tontonan televisi dan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan bisa menjadi pengetahuan bagi mahasiswa dakwah komunikasi akan dampak dari sebuah program televisi yang bernafaskan Islam.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan khususnya untuk penulis dan umumnya bagi para pembaca. Serta memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait yang memiliki perhatian terhadap media massa. Diharapkan dapat dimanfaatkan bagi masyarakat dalam menentukan dan memilih program acara yang baik dan manfaat serta menambah wawasan. C. Tinjauan Pustaka
Skripsi Whisnu yang berjudul “Analisis Isi Deskriptif Kekerasan
Verbal, dan Kekeran Fisik pada Tayangan Pesbukers”.
Skripsi Quratul Aini yang berjudul “Pesan Moral Tentang Berbuat
Baik Pada Sesama (Analisis Isi Skenario Sinetron Religi Komedi Satire Mengintip Surga di RCTI) ”.
Sedangkan judul proposal skripsi penulis adalah “PESAN DAKWAH
DALAM SINETRON EMAK IJAH PENGEN KE MEKKAH (ANALISIS ISI)”. Yang menjadikan perbedaan judul penelitian dengan skripsi sebelumnya adalah terletak pada pesan dakwah dalam dialog dan sikap yang dilakukan oleh para pemain sinetron ini.
D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah analisis isi, di mana analisis isi sering dipakai untuk mengkaji pesan-pesan dalam media. Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang.
Analisis isi menurut Mayring digunakan untuk pemahaman pesan-pesan simbolik dari wacana atau teks dalam hal ini adalah dialog sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah.
(1973) membedakan level isi, tema dan ide pokok dari teks sebagai isi utama, informasi kontek sebagai isi yang tersembunyi.
Menurut Lofland, sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen yang lain.9
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah dialog dan adegan visual sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, sedangkan unit analisisnya adalah dakwah yang berbentuk verbal atau pun non verbal dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah yang merupakan sinetron hasil garapan dari Amanah Surga Production.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan meneliti dan mengamati dialog dan sikap dari para pemain dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah pada episode 24 bagian 1, di media youtube.
4. Tahapan Penelitian
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
a. Teknik Olah Data
Teknik olah data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui pengamatan dialog dan adegan yang diambil dalam versi youtobe sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, serta dokumen yang berhubungan dengan objek
9
penelitian kemudian peneliti menjabarkan, menerangkan, menginterpretasikan, data-data secara apa adanya, kemudian memberi kesimpulan.
b. Konsep/ Teori
Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Analisis isi menurut Mayring digunakan untuk pemahaman pesan-pesan simbolik dari wacana atau teks dalam hal ini adalah dialog sinteron Emak Ijah Pengen ke Mekkah.
Objek dari analisis kualitatif dapat berupa semua jenis komunikasi yang direkam (transkrip wawancara, wacana, protocol observasi, video tape, dokumen dan lain-lain). Analisis isi tidak hanya menganalisis isi materi yang kelihatan. Sebagaimana penjelasan Becker dan Lissmann (1973) membedakan level isi, tema dan ide pokok dari teks sebagai isi utama, informai kontek sebagai isi yang tersembunyi.
Jenis data yang dijadikan dalam penelitian ini adalah adegan dan dialog yang kemudian dialog tersebut ditulis ulang oleh peneliti yang berbentuk teks diambil dari youtube yang berjudul “Emak Ijah
Pengen ke Mekkah”.
E.Sistematika Penulisan
kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Jakarta. maka penulis membagi
pokok-pokok permasalahan ke dalam lima bab yaitu sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab I berisi latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORI
Bab II berisi tentang Teori Analisis Isi, pengertian analisi isi, pengertian dakwah dan sekilas tentang sinetron.
BAB III : GAMBARAN UMUM SINETRON EMAK IJAH
PENGEN KE MEKKAH
Pada Bab III, menggambarkan secara umum Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah. Amanah Surga Productions dan Sinteron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, berisi sekilas tentang Amanah Surga Productions, Sekilas Tentang Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah.
BAB IV : PESAN DAKWAH YANG DALAM SINETRON
EMAK IJAH PENGEN KE MEKKAH
BAB V : PENUTUP DAN KESIMPULAN
17 A. Analisis Isi
Metode kualitatif menggunakan beberapa bentuk pengumpulan data seperti transkrip wawancara terbuka, deskripsi observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya. Data tersebut dianalisis dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini dilakukan karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan institusional. Sehingga pendekatan kualitatif umumnya bersifat induktif.
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan lambang1. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi: surat kabar, buku, lagu, dan sebagainya. Pelopor analisis isis adalah Harold De. Laswell, yang memelopori teknik simbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
Menurut Wazer dan Wiener, analisis isi adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Sedangkan menurut Krippendorf, analisis isi adalah suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi valid dan dapat ditiru dari data ke konteks.2
Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut: data yang
1
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.h.89.
2
Tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi (buku, manuskrip, pita rekaman, buku), ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang data tersebut, peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/ data-data yang dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khas/ spesifik3.
Dalam metode sejarah, pembahasan mengenai analisis konten dokumen ini merupakan bagian yang penting yang akan mempertaruhkan kerdibilitas hasil penelitian sejarah. Oleh karenanya pembahasan kajian isi ini memiliki segmen khusus dalam pembahasan dan penggunaannya. Adapun yang terpenting dari kajian isi ini berkaitan dengan kritik intern (kredibilitas) dan kritik ekstern (otentisitas) sumber data.
Analisis isi kualitatif, pengembangan induktif kategori dan penerapan deduktif kategori, yang bekerja keluar. Kemungkinan program komputer dalam mendukung langkah-langkah kualitatif analisis ditunjukkan dan kemungkinan dan batas-batas pendekatan yang dibahas. Ide utama dari prosedur analisis yang demikian, untuk melestarikan keuntungan darianalisis isi kuantitatif dikembangkan dalam ilmu komunikasi danmentransfer dan mengembangkan mereka untuk kualitatif-interpretatif langkah analisis4.
3
Bambang.Setiawan. 2004. Metode Penelitian Komunikasi . Jakarta: Universitas Terbuka. h.7.9.
4
Dalam makalah berjudul Qualitative Content Analysis karya Phillip Mayring, dijabarkan ide dasar analisis konten dalam bidang komunikasi yang didasarkan atas empat hal:5
1. Menyesuaikan materi ke dalam model komunikasi.
2. Aturan analisis; materi yang dianalisis secara bertahap mengikuti aturan prosedur, yaitu membagi materi ke dalam satuan-satuan.
3. Kategori adalah pusat dari analisis. Aspek-aspek interpretasi teks mengikuti pertanyaan penelitian, dimasukkan ke dalam kategori. Kategori ini ditemukan dan direvisi di dalam proses analisis.
4.Kriteria kredibilitas dan validitas.
5
Adapun prosedur menurut Phillip Mayring yaitu sebagai gambar berikut:
Pertanyaan Penelitian
Formulasi langkah demi langkah kategori induktif dari materi, dengan mempertimbangkan definisi kategori dan tingkat abstraksi. Mengurutkan kategori lama atau formulasi kategori baru.
Revisi sudah kategori 10-15 % materi.
Pengecekan reabilitas secara formatif
Pekerjaan akhir dari keseluruhan teks
Pengecekan reabilitas secara sumatif
Interpretasi hasil
Penelitian ini mengikuti konsep Phillip Mayring, yang meliputi langkah-langkah dibawah ini:
1. Membuat pertanyaan penelitian yang biasa disebut juga sebagai rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana komunikasi verbal dan non verbal yang terjadi dalam dialog antar pemain di dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah?
2. Membuat kategori atau melakukan pemisahan setiap kategori yang termasuk dalam komunikasi verbal dan non verbal.
3. Mencari data-data dalam teks dialog episode 24 part 1 sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah. Kemudian memasukkan data- data dalam kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap data dapat ditempatkan di salah satu kategori. Setiap data hanya dapat menempati satu kategori dan data yang dimasukkan tidak mempengaruhi kategori lainnya.
4. Melakukan revisi kategori ketika perkategorian sudah mencapai 10-15 %. Pada langkah ini disertai pengecekan reabilitas atau keabsahan secara formatif (pengecekan yang dilakukan di setiap masing-masing kategori). 5. Pekerjaan akhir dari keseluruhan teks. Pada langkah ini pengecekan secara
keseluruhan kategori dilakukan atau biasa disebut sebagai pengecekan secara sumatif.
6. Langkah terakhir yaitu menginterpretasi hasil dari masing-masing kategori.
A. Penetuan Kategori
dalam teks dialog episode 24 part 1 sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah. Kemudian memasukkan data- data dalam kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap data dapat ditempatkan di salah satu kategori. Setiap data hanya dapat menempati satu kategori dan data yang dimasukkan tidak mempengaruhi kategori lainnya. Melakukan revisi kategori ketika perkategorian sudah mencapai 10-15 %.
Pada langkah ini disertai pengecekan reabilitas atau keabsahan secara formatif (pengecekan yang dilakukan di setiap masing-masing kategori). Pekerjaan akhir dari keseluruhan teks. Pada langkah ini pengecekan secara keseluruhan kategori dilakukan atau biasa disebut sebagai pengecekan secara sumatif. Langkah terakhir yaitu menginterpretasi hasil dari masing-masing kategori.
Kategori yang meliputi makna verbal dan non verbal tersebut
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: syari’ah, aqidah dan akhlak. Langkah
awal yang dilakukan peneliti yaitu membuat teks naskah yang diambil dari youtube sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah episode 24 part 1. Langkah kedua, membaca teks yang telah dibuat kemudian dibaca ulang dan menentukan makna-makna yang terkandung dalam teks dialog antar pemain tersebut. Langkah selanjutnya, peneliti menentukan tiga kategori yang mencakup dalam makna teks secara keseluruhan. Selanjutnya, peneliti membagi kategori itu yaitu makna verbal dan nonverbal yang
mencakup syari’ah, aqidah dan akhlak. Setalah menentukan kategori,
formatif dan sumatif, sehingga dengan mengecekan tersebut akan terdapat interpestasi dari ketiga kategori tersebut.
No. Kategori Ajaran Islam Sub Kategori
1. Aqidah Iman Kepada Allah
Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab Iman kepada Rasul Iman kepada Hari Kiamat Iman kepada Qadha dan Qadhar 2. Syari’ah Ibadah
Muamalah
3. Akhlak Akhlak Terpuji
Akhlak Tercela
B. Pengertian Tiga Kategori 1. Aqidah
Aqidah pada bahasa adalah ikatan. Dan penggunaanya, adalah
untuk kepercayaan, qabul yang mengi’tiqadkannya. Dan Aqidah/I’tiqad
seseorang Muslim Mukallaf, menentukan keislaman atau kemurtadannya.6Aqidah adalah meyakini dan mempercayai kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari kiamat dan qadha-qadhar.
2. Syari’ah
Syari’ah adalah berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam
rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia.
Syari’ah meliputi ibadah dan muamalah.
- Ibadah secara etimologi adalah merendahkan diri serta tunduk.
6
Di dalam syara’, ibadah mempunyai banyak definisi tetapi makna
dan maksudnya satu. Definisi ibadah antara lain adalah:
Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya
melalui lisan para rasul-Nya.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT yaitu tingkatan
tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah/ kecintaan yang paling tinggi.
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan
diridhai Allah SWT, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang zhahir maupun yang batin.
Ibadah terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : ibadah hati, ibadah lisan dan ibadah anggota badan. Adapun contoh dari masing-masing ibadah tersbut adalah:7
Ibadah hati meliputi rasa khauf/ takut, raja’/ mengharap, mahabbah/
kecintaan, tawakkal/ ketergantungan, raghbah/ senang dan rahbah/ takut
Ibadah lisan meliputi seperti dzikir, tasbih, tahmid dan lain
sebagaiannya.
Ibadah anggota badan atau disebut juga dengan ibadah fisik yang
meliputi shalat, zakat, haji, dan jihad.
Ibadah hati, dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah yang termasuk dalam ibadah hati adalah adanya rasa khauf yang dirasakan
7
Munaroh ketika mengetahui suaminya, Zacky mempunyai sakit kanker.
Khauf itu adalah adanya rasa takut terhadap kematian, dan ulama sering menyebut khauf ini adalah takut mati dan terlalu cinta terhadap dunia.
Sebagaimana dalam firman Allah, Surat Adz-dzariyat ayat 56 dikatakan:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembahKu. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dia lah Maha Pemberi Rezeki Yang
Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh”.
3. Akhlak
Akhlak secara bahasa adalah perangai/ perbuatan.
را لا ىرك ةصل اخب مهنصلخاانا
Sesungguhnya kami telah menyucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.(QS. Shad 38:46).
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat dinilai baik dan buruk dengan menggunakan hukum ilmu pengetahuan dan norma agama.8
Akhlak merupakan sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada pada dirinya. Sifat tersebut berupa sifat yang baik atau disebut dengan akhlak terpuji dan sifat yang
8
buruk, disebut dengan akhlak tercela. Adapun definisi lain mengenai akhlak adalah suatu tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang.
Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak adalah ilmu yang mempunyai arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian, nilai baik, buruk, seharusnya benar, salah dan sebagainya tentang prinsip umum dan dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
Ciri- Ciri Akhlak yaitu:
- Perbuatan itu sudah menjadi kebiasaan sehingga telah menjadi kepribadiannya.
- Perbuatan itu dilakukan tanpa didahului oleh pertimbangan. - Perbuatan itu dilakukan dengan ikhlas.
- Perbuatan itu timbul dari dorongan hati bukan karena terpaksaan. - Tidak merasa bersalah atau malu setelah melakukannya.
Kategori yanag meliputi pesan dakwah dalam makna verbal dan
non verbal tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: syari’ah, aqidah
dan akhlak. Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu membuat teks naskah yang diambil dari youtube sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah episode 24 part 1. Langkah kedua, membaca teks yang telah dibuat kemudian dibaca ulang dan menentukan makna-makna yang terkandung dalam teks dialog antar pemain tersebut. Langkah selanjutnya, peneliti menentukan tiga kategori yang mencakup dalam makna teks secara keseluruhan.
Selanjutnya, peneliti membagi kategori itu yaitu pesan dakwah
Setalah menentukan kategori, peneliti mengumpulkan data-data dan memisahkan data tersebut ke dalam tiga kategori tersebut yang kemudian dilakukan pengecekan ulang secara formatif dan sumatif, sehingga dengan mengecekan tersebut akan terdapat interpestasi dari ketiga kategori tersebut. Iman kepada Qadha dan Qadhar 2. Syari’ah Ibadah dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.10
Pesan disampaikan dalam bentuk simbol, baik verbal (lisan) atau nonverbal (non lisan). Simbol lisan adalah kata-kata, sedangkan simbol nonverbal adalah apa yang anda sampaikan dengan nada suara atau gerak fisik (gesture) seperti gerak mata, ekspresi wajah, menggapaikan tangan,
9
A.W Widjaja, Komunikasi (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat), (Jakarta: Bumi Akasara, 1993), h. 14
10
memainkan jari-jemari atau sikap badan dan penampilan atau isyarat seperti menyembunyikan atau menunjukkan warna.11
Sedangkan dakwah secara bahasa adalah ajakan atau seruan. Secara istilah dakwah merupakan proses penyampaian pesan- pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.12 Namun ada juga yang mengartikan bahwa dakwah adalah ajakan atau seruan untuk mengajak kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mengikuti dan mengamalkan ajaran dan nilai- nilai Islam.13
Dalam al-qur’an surat An-Nahl ayat 125 disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke Allah dengan cara yang bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat dengan cara yang baik pula.
يه ىتلاب م لداخ هنسحلا ه ع لا ه كحل اب كبر ليبس ىلا دا
يدت ل اب ملعا ه هليبس ع لض ب ملعا ه كبر ا سحا
“
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik. sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl: 125)Pesan dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan dai
kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah
dakwah adalah ajaran islam itu sendiri.14 Lain halnya dengan Toto Tasmara, beliau berpendapat bahwa pesan dakwah ialah semua pernyataan
11
M.S. Hidajat, Public Speakiing dan Teknik Presentasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 43-44.
12
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h.31.
13
Andy Dermawan, Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 2002), h.24.
14
yang bersumberkan Al-Qur’an dan sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.15
Pesan dakwah merupakan isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah.16
D. Interpretasi Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah
Pesan yang coba disampaikan dalam sinetron ini adalah untuk menyampaikan pesan pesan Islam, dimana sinetron ini dibuat dengan tujuan untuk memotivasi masyarakat untuk menunaikan ibadah haji, untuk tidak terlepas dari kejenuhan dan ketertarikan pemirsa terhadap sinetron ini, maka sinetron religi ini juga dibarengi dengan komedian.
Setelah menghibur dan memotivasi masyarakat, maka tentu saja ketika memotivasi ibadah haji tentu saja harus melibatkan ustadz dan ustadzah. Sehingga, dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini,
sangat banyak melibatkan da’i-da’i kondang, bahkan sinetron ini lebih
memotivasi tempat syutting itu sendiri dibandingkan pemirsa televisi,
dikarenakan di luar lokasi syutting, para da’i-da’i ini mengadakan acara
tabligh yang menyampaikan tentang haji kemudian kegiatan sosial dan santunan anak yatim serta para janda tua.
Jadi, di dalam sinetron ini menggabungkan antara pesan-pesan Islam, mistik dan komedian. Sehingga, sinetron ini mencapai ratting yang tinggi dan merupakan sinetron unggulan SCTV. Hal ini dapat terlihat jelas dari adegan para aktor sinetron ini dimana Emak Ijah yang hidup dalam
15
Toto tasmara, komunikasi dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h 43
16
kekurangan harta namun memiliki niat yang tinggi untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian, Hajjah Idah yang kaya raya selalu umroh dengan memamerkan ibadahnya kepada masyarakat.
Adapun pesan – pesan Islam dalam sinetron ini meliputi aqidah,
syari’ah dan akhlak. Seperti kalimat – kalimat yang mengandung unsur
aqidah yang sering diucapkan oleh pemeran utama yaitu Emak Ijah serta sikap rendah hati yang dimilikinya. Adapun sikap pesan non verbal dalam sinetron ini, salah satunya adalah dengan gesture, penampilan, ekspresi wajah dan tindakan yang memaknakan bahwa di tanda atau gerakan seorang pemain tersebut ada sebuah pesan yang diungkapkan.
E. Sinetron
Sinetron adalah akronim dari "Sinema Elektronik". Sinetron sebenarnya adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Dalam bahasa Inggris, sinetron disebut "soap opera", sedangkan dalam bahasa Spanyol disebut "telenovela".17 Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai dengan konflik. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter khas masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh sutradara dan penulis cerita. Dibuatnya sinetron menjadi berpuluh-puluh episode kebanyakan karena tujuan komersial semata-mata sehingga menurunkan kualitas cerita yang akhirnya
17
membuat sinetron menjadi tidak lagi mendidik tetapi hanya menyajikan hal-hal yang bersifat menghibur.
Hal ini banyak terjadi di Indonesia yang sinetronnya pada umumnya bercerita seputar kehidupan remaja dengan intrik-intrik cinta segi tiga, kehidupan keluarga yang penuh dengan kekerasan, dan tema yang akhir-akhir ini sangat digemari yaitu tentang kehidupan alam gaib. Apa yang disebut sebagai sinetron religius terus memenuhi tabung televisi publik Indonesia. Rasanya tidak satu pun televisi yang alpa dari penayangan jenis sinetron itu. Kemanapun kita hendak memindah channel, di sana kita akan menemukan sinteron tersebut. Sehingga hampir tidak mungkin rasanya kita menghindar dari hidangan kisah yang dianggap bernuansa agama itu.
Beberapa tahun terakhir ini, pemirsa tayangan televisi dimanjakan dengan berbagai ragam acara yang bernuansa religius. Tayangan-tayangan tersebut diformat sedemikian rupa sehingga digemari penonton. Selain itu, ada beberapa tayangan religius yang langsung didampingi dai-dai kondang Indonesia. Pendamping sinetron itu mengajak pemirsa untuk merenungkan apa yang telah dilihatnya di awal ataupun di akhir tayangan.
Masyarakat akan banyak mencari hiburan dengan cara menonton televisi ataupun jalan-jalan. Tayangan sinetron religius sering mengisahkan perjalanan seseorang dalam mengarungi hidup sampai ajal. Biasanya seseorang itu digambarkan dalam peran berwatak jahat ataupun baik. Orang jahat biasanya digambarkan dengan siksa yang pedih menjelang ajal (sakaratulmaut). Peristiwa-peristiwa aneh mengiringi kematiannya, seperti hilangnya keranda dari tempat penyimpanan, liang kubur yang dipenuhi ular, air, kalajengking, dan seterusnya. Berbeda dengan yang disebutkan di atas, orang baik digambarkan hidupnya selalu rukun dan damai. Ketika menjelang sakratulmaut pun, orang baik digambarkan dengan keadaan yang baik pula, seperti mayat yang wangi, mayat yang utuh selama sekian tahun, dan sebagainya. Agama sudah ibarat komoditi produksi film. Namun dibalik itu, sinetron-sinetron religi yang ditayangkan, tidak lain seputar ibadah ritual. Semacam sholat, puasa, dan zakat, bahkan ada yang tema pesugihan, dedemit, dan susuk. Belum sinetron yang angkat problem masalah pendidikan sekarang yang serba mahal dan tidak berkualitas, terus memberi solusi dalam sistem pendidikan Islam. Apalagi perdagangan, hukum dan pemerintahan. Padahal sebagai agama yang kaffah, Islam tidak hanya sebatas ibadah ritual semata, tetapi juga ngasih garis merah kehidupan masyarakat dan negara.
dan didengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses elektronik dan ditayangkan melalui stasiun penyiaran televisi.18 Sedangkan pengertian sinetron dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah film yang dibuat khusus untuk penayangannya di media elektronik seperti televisi.
Pengertian sinetron lainnya adalah sekumpulan konflik - konflik yang disusun menjadi suatu bangunan cerita yang dituntut untuk dapat menganalisa gejolak batin, emosi, dan pikiran pemirsa yang ditayangkan di media televisi.19
Pada perkembangan sekarang, sinetron sudah menjamur di semua saluran televisi kita. Terutama setelah banyaknya Production House (PH), yaitu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan sinetron atau program siaran yang dijual kepada stasiun televisi. Respon masyarakat pun sangat baik. Ada tiga hal yang membuat paket yang satu ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, diantaranya:
Isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa.
Isi pesannya mengandung cerminan tradisi nilai luhur dan budaya.
Isi pesannya lebih banyak mengangkat permasalahan dan persoalan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan sinetron seperti halnya media massa lainnya, sinetron pada intinya mempunyai tujuan tertentu yakni bertujuan memberikan pendidikan dan hiburan. Untuk lebih jelasnya tujuan sinetron adalah:
18
Sinetron sebagai pendidikan, berarti sinetron merupakan salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pendidikan jangan dikatakan sebagai pendidikan dibangku sekolah. Nilai pendidikan sebuah sinetron mempunyai makna seperti pesan-pesan yang berisikan tentang pendidikan, etika penegasan moral bagi seseorang (penonton). Sinetron banyak memberikan pelajaran bagi penontonnya tentang bagaimana cara bergaul dengan orang lain, bersikap dan bertingkah laku yang sesuai dengan tatanan norma dan nilai budaya masyarakat setempat.
Sinetron sebagai hiburan. Pada kenyataannya sinetron merupakan hiburan yang tergolong murah dan mudah untuk semua kalangan. Sinetron banyak memberikan hiburan bagi penontonnya, dengan melihat sinetron kita bisa menghilangkan rasa bosan yang ditimbulkan dari aktivitas sehari-hari yang melelahkan. Akan tetapi sinetron juga bisa membuat penontonnya bisa senang, tertawa dan lainnya.
Penggarapan suatu sinetron memang tidak lepas dari kebutuhan pemirsanya yang heterogen. Para pembuat sinetron mencoba menaksir tontonan sinetron yang seperti apa yang paling banyak disukai pemirsanya. Hal ini bisa dilihat melalui rating suatu sinetron. Semakin tinggi rating suatu sinetron berarti sinetron tersebut dilihat oleh banyak orang. Atas dasar inilah, banyak macam sinetron yang menghiasi layar kaca. Baik dari segi cerita ataupun kategori sinetron itu sendiri.
1. Macam – Macam Sinetron
Sinetron lepas merupakan sinetron yang langsung selesai saat penayangan itu juga. Sinetron ini berisi satu episode saja. Sehingga cerita yang disajikan akan berakhir saat jam tayang selesai. Karena jam tayang yang pendek, sinetron jenis ini biasanya mengangkat tema-tema yang ringan agar pesan yang disampaikan tertangkap oleh pemirsa yang melihat. Pada sekarang ini, banyak paket jenis ini yang diterima oleh televisi karena memang ceritanya tidak bertele-tele.
Sinetron Seri
Sinetron seri merupakan yang jumlah episodenya banyak. Kendati jumlah episodenya banyak, masing-masing episode tersebut tidak berkaitan dengan episode selanjutnya. Karena cerita yang disuguhkan akan selesai pada waktu itu juga, kecuali karakter tokoh-tokoh yang akan tetap seperti awal tayang. Karenanya menonton sinetron seri tidak harus berurutan. Sinetron seri ini bisa 19 berjenis drama atau komedi.
Sinetron Serial
ini bersambung dan bersebab akibat. Karena itu untuk sinetron serial ada kemungkinan untuk dipanjang-panjangkan atau sekuel dari sinetron pertamanya. Meskipun episodenya banyak, akan tetapi sinetron serial ini bisa diketahui kapan episode keseluruhan berakhir.
Sinetron Mini Seri
Sinetron mini seri adalah sinetron yang jumlah episodenya biasanya dibawah sepuluh episode. Sinetron berjenis mini seri, tidak akan dilanjutkan lagi jumlah episodenya. Lantaran sebagai miniseri dia adalah sebuah karya yang utuh 20 dan selesai. Miniseri bukanlah sinetron yang panjang yang penyiarannya dipisah-pisahkan dan dipilah-pilah karena jatah tayang yang sedikit. Apabila terjadi pemanjangan episode karena banyak peminatnya, mini seri tidak berubah, dia tetaplah mini seri. Sementara episode selanjutnya disebut sebagai Pseudo-mini seri.
Sinetron Maksi Seri
Sinetron Maksi seri merupakan sinetron yang jumlah episodenya dan kapan berakhirnya tidak diketahui. Sinetron maksi seri berasal dari sinetron seri atau serial yang dipanjangkan karena banyaknya peminat atau rating yang tinggi.
F. Unsur – Unsur Sinetron
Adapun unsur-unsur sinetron adalah: 1. Produser
Orang yang bertanggung jawab pada pembuatan sinetron. 2. Sutradara
3. Naskah/ skrip
Naskah cerita yang dibuat. 4. Artis/ aktor
Orang yang memainkan peran pada isi cerita tersebut. 5. Angginering
Orang yang bertanggung jawab pada peralatan produksi seperti kamera mike, listrik dan lain sebagainya.
6. Kostum
Artepak yang mesti digunakan oleh para artis dan aktor agar sesuai dengan isi cerita.
7. Make up
Hal ini sangat penting dan perlu diperhatikan karena make up juga harus sesuai dengan isi cerita.20
G. Tanda Verbal dan Nonverbal
TIPE-TIPE KOMUNIKASI Human Communication, Second Edition, h.96
20
Satu gerak tubuh (gesture) sering kali harus digunakan bersama-sama dengan sejumlah gerak tubuh lainnya agar menghasilkan sistem tanda nonverbal yang kompleks, dan tanda nonverbal harus digunakan bersama dengan bahasa untuk mengungkapkan makan yang lebih kompleks. Aturan yang terdapat pada sintatik memungkinkan manusa menggunakan berbagai kombinasi tanda yang sangat banyak untuk mengungkapkan arti atau makna.
Kategori komunikasi nonverbal yang dimaksudkan dalam bahasan ini adalah beragam cara yang digunakan orang-orang untuk berkomunikasi secara nonverbal, yaitu vocalics atau paralanguage, kinesics yang mencakup gerakan tubuh, lengan, dan kaki, serta ekspresi wajah (facial expression), perilaku mata (eye behavior), lingkungan yang mencakup objek benda dan artifak, proxemics: yang merupakan ruang dan teritori pribadi, haptics (sentuhan), penampilan fisik (tubuh dan cara berpakaian), chronemics (waktu), dan olfaction (bau). Dalam tindak komunikasi sehari-hari, kita lebih banyak mempunyai output dan input vokal dibanding dengan kata-kata yang kita ungkapkan secara lisan. Output dan input vokal inilah yang kita sebut sebagai vocalics atau paralanguage.
tangan, kaki dan kepala. Orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi sering menggerakkan kepala dan tangannya selama interaksi berlangsung. Beberapa dari gerakan kepala dan tangan tersebut dilakukan secara sadar dan beberapa lainnya dilaksanakan secara tidak sengaja, namun semuanya memiliki makna.
Gerakan tangan cenderung digunakan paling banyak oleh orang yang sedang berbicara, sedangkan pendengar cenderung, memakai gerakan kepala. Gerakan kepala yang paling umum digunakan oleh orang-orang yang sedang mendengar adalah anggukan dan gelengan kepala. Gerakan kepala yang lain adalah dengan mengernyitkan atau mengerutkan dahi. Gerakan ini bermakna bahwa orang yang sedang mendengarkan memberikan umpan balik (feedback) kepada pembicara.
Gerakan tangan menyajikan banyak fungsi pesan bagi pembicara selama interaksi berlangsung, yaitu menegaskan atau menjelaskan apa yang dikatakan, memberi penekanan pada pembicaraan dan mengilustrasikan apa yang sedang dikatakan. Selain itu, ada jugs gerakan tangan yang tidak memiliki hubungan yang nyata terhadap apa yang sedang dikatakan. Tujuan dari gerakan tangan ini adalah untuk menunjukkan intensitas pesan, misalnya berjabat tangan dengan cepat untuk mengekspresikan kegembiraan.
kontak mata dan tersenyum, orang-orang yang terlibat mengindikasikan bahwa mereka tertarik dengan persoalan yang sedang diperbincangkan. Kategori selanjutnya dari komunikasi nonverbal adalah proxemics, yaitu suatu cara bagaimana orang-orang yang terlibat dalam suatu tindak komunikasi berusaha untuk merasakan dan menggunakan ruang (space).
Contoh komunikasi verbal, antara lain adalah berbicara dengan seseorang atau kelompok orang, mendengarkan radio, membaca buku, menulis surat lamaran atau pun berpidato dihadapan orang banyak. Contoh komunikasi non verbal bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: sentuhan, vokalik, gerakan tubuh dan lingkungan.
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya
mengangguk untuk mengatakan “ya” untuk mengilustrasikan atau
42 A. Sejarah Singkat PT. Amanah Surga Productions
Amanah Surga Productions (disingkat AS Productions) adalah rumah produksi yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi sebagai pemilik empat stasiun televisi di Indonesia, yakni SCTV, Indosiar, O Channel Jakarta dan Garuda Vision TV Bandung. Perusahaan ini memproduksi sinetron, film televisi dan film layar lebar, yang berkantor pusat di Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta. Rumah produksi ini didirikan pada tanggal 1 Maret 2012 setelah hengkang dari Verona Pictures.1Sementara Bapak Syaiful Drajat dan Bapak Nasrul Warid telah terkenal akan kesuksesannya dalam pekerjaan mereka sebagai penulis naskah produser eksekutif untuk acara-acara TV, seperti “ISLAM
KTP”(SCTV, 2010).
AS Produksi menjadi Rumah Produksi yang bekerjasama dengan PT. Indosiar Visual Mandiridi bawah naungan EMTEK GROUP. Perusahaan ini memproduksi serial TV yang berkualitas, tidak hanya sekedar menghibur tapi juga menyuguhkan tontonan yang segar dan sarat akan nilai pendidikan, berbeda dan penuh makna bagi rakyat Indonesia dengan menghadirkan tiga serial berkualitas.
B. Visi dan Misi Amanah Surga Productions
Visi AS Produktions adalah yang terdepan dalam menghasilkan sinetron untuk rakyat Indonesia yang tidak hanya menghibur
1
Tapi juga menutun. Adapun Misi nya adalah menuntun masyarakat lewat program-program kami dengan memproduksi sinetron yang segar, menghibur, ringan, tapi juga sarat dengan makna yang memudahkan masyarakat untuk memahami pesan yang tersirat di dalam cerita2.
B. Sinopsis Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah
Emak Ijah merupakan sosok ibu yang sangat sabar, taat dalam beribadah, santun, dan jujur. Semenjak ditinggal sang suami untuk selama-lamanya, Emak Ijah menghidupi anak-anaknya dengan berjualan gado-gado. Seperti umat Muslim pada umumnya, Emak Ijah pun memiliki cita-cita ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Sayang, kondisi keuangan Emak Ijah jauh dari cukup. Lain halnya dengan Hajah Ida, yang merupakan orang kaya di kampung, sehingga tidak heran jika setiap tahun selalu pergi umrah bersama anak dan menantu. Namun ibadah mereka tidak dibarengi dengan perbuatan, lantaran baik Hajah Ida selalu pamer kekayaan dan meledek Emak Ijah yang berangan-angan pergi haji.
C. Pemain Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah 1. Irwansyah
Berperan sebagai Abbas 2. Asha Shara
Berperan sebagai Munaroh 3. Rina Diana
2
Berperan sebagai Anisa 4. Aty Cancer Zein
BerperanSebagaiEmakIjah Lahir, di Lampung 10 Juli 1949 5. Aldiansyah Taher
BerperanSebagai Jacky Demong Lahir, di Jayapura 25 Oktober 1983 6. Shinta Mu’in
BerperanSebagaiHajahIdha Lahir,diJakarta 3 September 1950 7. Bobby Maulana
BerperanSebagaiKored
Lahir, di Sukabumi 12 Juni 1988 8. Ucup Nirin
BerperanSebagai Bang Ocid Lahir : 21 Februari 1972 9. Misca Fortuna
Berperan sebagai Mancung 10.Linda Nirin
Berperan sebagai Ibunya Mancung 11.Peppy
Berperan sebagai Bang Jabrik, Ayah Mancung 12.Andro Trynanda
13.Sekar Rafifah
Berperan sebagai Lala, kakak dari Akmal, anak kandung Jacky dan Munaroh
14.H. Malih
Berperan sebagai Haji Romlih, suami Hajah Romlah 15.Hj. Tonah
Berperan sebagai Hajah Romlah, Istri H.Romlih 16.Soni Setiawan
Berperan sebagai Wakwaw, pembuat gaduh warga kampung. D. Tim Produksi
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah dibuat oleh Amanah Surga Productions (AS Productions), merupakan unit usaha dari PT. Surya Citra Media.
PT Surya Citra Media Tbk, atau selanjutnya disebut „Perseroan’,
didirikan pada 29 Januari1999 dengan fokus bidang usaha meliputi jasa multimedia, hiburan dan komunikasi, terutama di bidang pertelevisian.
Perseroan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan
kode saham “SCMA” ini menyelenggarakan bidang usaha pertelevisian
tersebut melalui anak usahanya, PT Surya Citra Televisi (SCTV), di mana
Perseroan menguasai 99,99 persen sahamnya. Kepemilikan SCTV ini
dilakukan secara bertahap, dimana pada tahun 2004, SCTV telah dimiliki
sepenuhnya oleh SCM sebanyak 100 persen saham
SCTV memulai siarannya secara komersial pada tahun 1990 yang
pada tahun 1993. Langkah ini pun diikuti dengan memindahkan kantor
pusat SCTV ke Jakarta.
Amanah Surga Productions (AS Productions) adalah rumah produksi yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologisebagai pemilik empat stasiun televisi di Indonesia, yakni SCTV, Indosiar, O Channel Jakartadan Garuda Vision TV Bandung. Perusahaan ini memproduksi sinetron, film televisi dan film layar lebar, yang berkantor pusat di Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta. Rumah produksi ini didirikan pada tanggal 1 Maret 2012 setelah hengkang dari Verona Picture3.
3
E. Penghargaan Amanah Surga Productions
Sinetron Kategori Penghargaan Tahun
Emak Ijah Pengen Ke
Mekah Program Paling Ngetop SCTV Awards 2013
Ganteng Ganteng
48 A. Temuan Penelitian
Analisis isi pesan ajaran Islam verbal dan nonverbal yang terdapat dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini, dapat ditemui dengan data-data dalam teks dialog yang dilakukan antar pemain. Dialog sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah yang merupakan objek penelitian ini, data yang disajikan berbentuk dialog para pemain sinetron ini di episode 24 part 1, yang mewakili komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode analisis isi
(content analysis). Content analysis atau biasa dinamakan kajian isi. Holsti menyatakan kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan. Dan dilakukan secara objektifitas dan sistematis.1
Dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah terdapat banyak pesan dakwah yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu aqidah, syari’ah
dan akhlak, bisa dilihat dalam beberapa dialog antar pemain, baik dari ucapan atau pun sikap dari mereka.
Pesan dakwah yang berkaitan dengan aqidah yaitu mencakup masalah-masalah yang erat kaitannya dengan rukun iman, dan pesan dakwah yang berkaitan dengan syari’ah berkaitan dengan hubungan
1
Guba Egun dan Yvona S. Lincoln, Effective Evalution dalam Lexy J. Moleong,
manusia dengan Allah dan sesama manusia, serta pesan dakwah dalam akhlak yaitu berkaitan dengan perbuatan manusia di dunia ini.
B. Analisa Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah
Analisis isi yang diterapkan peneliti yaitu analisis isi oleh Phillip Mayring. Pada hasil temuan peneliti. Peneliti menemukan beberapa kategori yang terdapat dalam dialog para pemain pada sinetron ini di episode 24 part 1.
Langkah pertama yang peneliti ambil, yaitu menentukan kategori yaitu ibadah dan akhlak. Langkah kedua, peneliti memasukkan data- data yang ditemukan peneliti ke dalam dua kategori tersebut. Selanjutnya, peneliti memaparkan dengan penjelasan terhadap dua kategori tersebut. Selanjutnya, pengecekan terhadap data-data yang telah dimasukan ke dalam dua kategori tersebut. dan menginterprentasikannya.
Adapun yang pertama adalah kategori aqidah. Kategori ini terdapat di
dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah di dalam dialog antara Abbas dan Munaroh.
Kalau emang lu ada masalah, abang insya Allah bisa bantu, kalau ga bisa juga, Allah bisa bantu lu.
Tidak hanya itu, terdapat makna aqidah juga di saaat Abbas pamit dengan Emaknya dan meyakini bahwa rezeki seseorang tidak akan salah dan Allah selalu memberi jalan kepada hambaNya yang berusaha.
Puasa itu nggak jadi alasan buat abbas
Kategori kedua yaitu syari’ah. Di dalam teks dialog antar pemain
sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah terdapat makna syari’ah yaitu
muamalah yaitu dialog yang dilakukan Zacky bertemu dan mendengar suara Ocit.
Alhamdulillah suara bang Ocit bagus ajah, kenapa bang Ocit nggak gabung aja beking vokal bend soneta, atau beking vokal cerry bell, bang Kored juga bagus banget narinya.
Dialog Kored dan Anisa yang bertemu di pertengahan jalan.
Nih nisa tau nih pasti cang kesini, nemui nisa mau menghina nisa lagi kan, menghina bang Abbas kan?
Ibadah lisan, dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah yang termasuk dalam ibadah lisan yaitu perkataan Zacky yang mengucapkan kalimat tahmid (Alhamdulillah, alhamdulillah) saat ia diam di depan rumahnya dan istigfar (Astagfirullahal Adzhim) saat ia berkomunikasi dengan Kored dan Abbas.
Tidak hanya itu, di dalam dialog pun yang termasuk ibadah lisan adalah perkataan salam (Assalamualaikum) yang diucapkan Kored pertama kali saat berjumpa dengan Ustadz Aswan dan Zacky. Kalimat salam juga yang diucapkan oleh mas Tedjo kepada Ustadz Aswan. Dan ucapan salam ketika Kored berpisah dari Ustadz Aswan dan Zacky. Salam disini maksudnya adalah ibadah lisan bahkan hak muslim sesama muslim, salah satunya adalah wajib menjawab salam. Salam adalah sebuah doa keselamatan.