PERCEIVED QUALITY ON WILLINGNESS TO BUY TOYOTA’S CAR IN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Oleh
IMAM TAQWA 20120410071
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERCEIVED QUALITY ON WILLINGNESS TO BUY TOYOTA’S CAR IN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
IMAM TAQWA20120410071
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Dengan ini saya,
Nama : Imam Taqwa Nomor Mahasiswa : 20120410071 Program Studi : Manajeman Fakultas : Ekonomi
Menyatakan bahwa dalam skripsi ini dengan judul “PENGARUH
COUNTRY OF ORIGIN, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY
TERHADAP MINAT BELI MOBIL TOYOTA DI YOGYAKARTA” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Yogyakarta,
apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan), yang lain dan hanya kepada
Tuhan mu
lah hendaknya kamu berharap”.
(Qs. Alam Nasyrah: 6-8)
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusu”
.
(Qs. Al Baqorah: 45)
Dari Ibnu Abbas r.a.
“
bahwasanya Rosulullah SAW bersabda;
sebaik-baik dunia dan akhirat dengan ilmu dan sejelek-jeleknya
dunia dan akhirat tanpa ilmu
”.
(HR.Dailami).
“
Barang siapa yang melakukan perbuatan baik, ia akan
mendapatkan pahala (dalam perbuatan itu) dan pahala orang
yang menirunya tidak di kurangi pahalanya sedikitpun. Dan
barang siapa yang melakukan perbuatan yang jelek, ia akan
menanggung dosa dan orang-orang yang menirunya dengan
memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
Kakak saya Rahma, yang selalu mendoakan, mensuport saya untuk menyelesaikan skripsi saya.
Kakak saya Muwardi yang selalu mendidik saya.
Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta mereka yang membawa sunnah-Nya sampai akhir zaman.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN, BRAND IMAGE DAN
PERCEIVED QUALITY TERHADAP MINAT BELI MOBIL TOYOTA DI YOGYAKARTA”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penullis mendapat bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Bambang Cipto, M.A. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Dr. Nano Prawoto M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
3. Ibu Retno Widowati Purnama Asri selaku Ketua Prodi Manajemen 4. Bapak Sutrisno Wibowo, S.E.,M.M. selaku Dosen Pembimbing. 5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan,
dan semangat dalam peroses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini. Sebagai kata akhir, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diharapkan untuk keedalaman karya tulis dengan topic ini.
Yogyakarta, 20 Agustus 2016
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ... v
INTISARI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Batasan Masalah Penelitian……… .... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian.. ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penellitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7
1. Perilaku Konsumen ... 7
2. Country of Origin ... 8
3. Brand Image... 9
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ... 19
B. Jenis Data ... 19
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 19
D. Teknik Pengumpulan Data ... 20
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 20
F. Uji Kualitas Instrumen ... 23
1. Uji Validitas ... 23
2. Uji Reliabilitas ... 23
G. Alat Analisis dan Uji Hipotesis ... 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian ... 27
B. Uji Kualitas Instrumen ... 29
1. Uji Validitas ... 29
2. Uji Reliabilitas ... 31
C. Hasil Penelitian ... 32
D. Pembahasan ... 40
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43
B. Keterbatasan Penelitian ... 43
C. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 55
Halaman
Tabel 1.1 Data Penjualan 3 Mobil Terlaris di Indonesia ... 3
Tabel 1.2 Data Penjualan 3 Mobil Terlaris di Dunia ... 4
Tabel 3.1 Rangkuman Definisi Operasional Variabel ... 22
Tabel 4.1 Analisis Pengembalian Kuesioner ... 27
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 27
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 28
Tabel 4.4 Hasil Uji Country Of Origin ... 29
Tabel 4.5 Hasil Uji Hasil Ujii Brand Image ... 30
Tabel 4.6 Hasil Uji Perceived Quality ... 30
Tabel 4.7 Hasil Uji Minat Beli ... 31
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ……… .. 32
Tabel 4.9 Analisis Deskriptif ... 32
Tabel 4.10 Pengaruh COO, BI, dan PQ terhadap MB ... 34
Tabel 4.11 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 36
Tabel 4.12 Hasil Uji t Test ... 37
Tabel 4.13 Ringkasan hasil Pengujian Hipotesis ... 39
menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 85 responden, yang berdomisili di Yogyakarta. Analisis data yang digunakan teknik analisis kuantitatif dengan regresi linier berganda.
Hasil analisis menunjukan country of origin berpengaruh secara positif terhadap minat beli. Brand image berpengaruh secara positif terhadap minat beli. Dan perceived quality
berpengaruh secara positif terhadap minat beli.
and to find the number of samples as much as 85 respondent. That was domiciled in Yogyakarta.
Analysis used data technique quantitative. Analysis with regression linear doubled.
Analysis result shows country of origin influential in positive toward willingness to buy.
Brand image influential in positive toward willingness to buy. And perceived quality influential
in positive toward willingness to buy.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ekonomi di Indonesia yang sangat pesat, membuat perusahaan harus bekerja lebih keras untuk menciptakan produk yang memiliki keunikan berbeda sesuai dengan keinginan konsumen. Agar dapat memikat konsumen dalam mempertahankan atau merebut pangsa pasar. Konsumen yang semakin kritis dalam keputusan pembelian suatu produk semakin membebankan kepada perusahaan untuk bekerja lebih keras. Tawaran produk saat ini sangatlah beragam dan banyak tak tekecuali dalam perusahaan otomotif. Pilihan yang banyak dalam pengambilan keputusan membeli mobil dengan berbagai merek, model, tipe, warna dan spesifikasi lainnya. Pilihan yang semakin beragam ini membuat konsumen dapat menentukan pilihan akan suatu produk yang dapat memikat dan membuat konsumen tersebut membeli serta loyal terhadap produk tersebut.
Sebelum menentukan produk apa yang akan dibeli untuk sebagian konsumen akan melihat dari mana asal produk tersebut diproduksi.
Country of origin secara umum dianggap menjadi karakteristik suatu produk. Country of origin suatu produk akan menimbulkan persepsi kualitas akan baik buruknya suatu produk. Peran country of origin
2
al., 2008). Salah satu aspek yang seringkali dijadikan acuan adalah dengan melihat brand image suatu produk. Brand image merupakan seperangkat keyakinan, ide, kesan yang dimiliki seorang terhadap suatu merek (Simamora, 2001).
Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk juga dipengaruhi oleh perceived quality. Perceived quality merupakan penilaian konsumen terhadap kualitas produk secara keseluruhan berkenaan dengan karakteristik produk yang diharapkan (Ambrawati, 2006) Semakin tinggi nilai yang diperoleh oleh konsumen maka minat beli produk tersebut juga semakin tinggi. Perceived quality dipengaruhi oleh dua dimensi, yaitu dalam bentuk kualitas produk dan kualitas jasa (Lindawati, 2005). Dengan adanya merek dan persepsi kualitas yang baik menjadi dasar untuk mempengaruhi minat beli konsumen. Konsumen yang kritis seringkali membentuk preferensi terhadap salah satu merek atau perusahaan karena
image-nya. Minat beli merupakan suatu tahap penting yang harus diperhatikan oleh para pemasar. Hal ini dikarenakan suatu kondisi yang mendahului sebelum individu mempertimbangkan atau membuat keputusan dalam memilih sebuah produk atau jasa.
3
ekonomi yang meningkat sehingga ikut menaikkan daya beli masyarakat. Jepang merupakan salah satu negara yang memproduksi mobil dan berhasil menguasai pangsa pasar di Indonesia. Salah satunya mobil yang diproduksi oleh Jepang adalah Toyota. Toyota mampu menarik minat beli konsumen karena kecanggihan teknologi yang digunakan, inovatif, lincah, dan penggunaan bahan bakar yang irit serta layanan purna jual yang baik sehingga mampu menjadikan produk otomotif asal Jepang ini menduduki penjualan peringkat pertama di Indonesia bahkan di Dunia.
Otomotif.liputan6.com menyatakan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( GAIKINDO ) menunjukan Toyota mampu menjadi peringkat pertama dalam penjualan mobil di Indonesia di susul dengan Daihatsu dan Honda.
Tabel 1.1 Data penjualan 3 mobil terlaris di Indonesia
Tahun Toyota Daihatsu Honda
2015 (Jan-Okt) 270.672 unit 140.723 unit 132.458 unit 2014 (Jan-Okt) 399,199 unit 185.226 unit 159.147 unit Sumber : Otomotif.liputan6.com
produk-4
produknya selama periode Januari-September 2015 yang mencapai angka 7,49 juta unit mobil secara global. Jumlah tersebut berhasil mengalahkan angka penjualan yang diraih oleh Volkswagen dan General Motors. Penjualan VW sudah termasuk dengan grupnya seperti Audi, Porsche, dan lainnya, sama seperti General Motors yang meliputi Chevrolet, Buick, Vauxhall, Cadillac, Opel, dan lainnya.
Tabel 1.2 Data penjualan 3 mobil terlaris di Dunia
Tahun Toyota VW (group) GM
2015 (Jan-Juni) 7.498.000 unit 7.430.000 unit 7.200.000 unit 2014 10.230.000 unit 10.140.000 unit 9.920.000 unit Sumber : Semisena.com
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti kembali mengenai pengaruh country of origin dengan judul “Pengaruh Country Of Origin, Brand Image Dan Perceived Quality Terhadap Minat Beli Mobil Toyota di Yogyakarta”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitiannya. Penelitian ini merupakan replikasi dari
penelitian Kadek Pratita Yanthi dan I Made Jatra dengan judul “Pengaruh
Country Of Origin, Brand Image, Perceived Quality Terhadap Minat Beli
Sepeda Motor Honda Beat di Kota Denpasar” pada tahun 2015.
B. Batasan Masalah Penelitian
5
penelitian yang akan peneliti lakukan. Variabel penelitian hanya terbatas pada county of origin, brand image, dan perceived quality sebagai variabel independen serta minat beli sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini hanya terfokus pada calon pembeli mobil Toyota.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh positif country of origin, brand image, dan
perceived quality terhadap minat beli?
2. Apakah terdapat pengaruh positif country of origin terhadap minat beli?
3. Apakah terdapat pengaruh positif brand image terhadap minat beli? 4. Apakah terdapat pengaruh positif perceived quality terhadap minat
beli?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Menganalisis pengaruh country of origin, brand image, dan perceived quality terhadap minat beli.
6 E. Manfaat Peneltian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan peneliti ini dapat memberikan bahan informasi atau bahan masukan dalam memberikan kontribusi pada pengembangan teori dalam mengadakan penelitian khususnya dalam bidang pemasaran yang dapat digunakan sebagai pembanding terhadap penelitan serupa, baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan dimasa mendatang. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Diharapkan peneliti dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru mengenai manfaat pengaruh country of origin terhadap minat beli. b. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini mampu menjadikan sebagai pengembangan pemasaran dan meningkatkan kualitas pelayanaan dan jasa.
c. Bagi Masyarakat
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler, 2007).
Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen;
a. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari dari lembaga – lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen.
b.Faktor Sosial
8
sistem sosial, anggota dari kelas berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
d.Faktor Psikologis
Faktor psikologis sebagai bagaian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.
2. Country of Origin
Country of origin digambarkan sebagai efek pada merek global dan indikator dalam peningkatan aktivitas bisnis internasional telah menyebabkan munculnya pasar global, dimana merek dari suatu negara untuk konsumen di negara lain (hsieh et al., 2004). Banyak penelitian telah mengemukakan pentingnya efek country of origin
9
Country of origin memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi dan mengevaluasi suatu produk (Chu et al.,2008). Kartajaya (2006) mengatakan bahwa citra merek yang ditimbulkan dari negara asal merupakan upaya kritis dalam membangun ekuitas merek. Citra merek tersebutlah yang ditangkap dan dipercaya oleh konsumen. Citra merek yang baik membuat konsumen memiliki asumsi positif atas merek dari produk yang diproduksi oleh perusahaan.
3. Brand Image
Menurut Kotler & Amstrong (2008) merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk yang diharapkan dapat memberikan identitas dan differensiasi terhadap produk pesaing. Brand image yaitu deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005). Sedangkan menurut Rangkuti (2004) brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen.
Menurut Lin & Lin (2007) dalam penelitian Roslina (2009)
10
umumnya akan lebih disukai oleh konsumen ketika melakukan suatu pembelian meskipun harga yang ditawarkan cukup tinggi.
Brand image mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut (Setiadi, 2010). Brand yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan merek lain. Pada dasarnya image terbentuk dari persepsi yang telah terbentuk lama.
4. Perceived Quality
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) “Consumer often
judgethe quality of a product or service onbasis of variety of
11
Menurut Orville et al (2005) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
5. Minat Beli
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Doods, Monroe dan Grewal, (1991) dalam Bernard (2004) menyatakan bahwa minat beli
(willingness to buy) didefinisikan sebagai kemungkinan bila pembeli bermaksud untuk membeli produk. Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Menurut (Schiffman dan kanuk, 2009) minat beli dianggap sebagai pengukuran kemungkinan konsumen membeli produk tertentu dimana tingginya minat beli berdampak pada kemungkinan yang cukup besar dalam terjadinya keputusan pembelian. Rossiter dan Percy dalam Kumala (2012) mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan, merekomendasikan, memilih dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
12 Honda Beat Di Kota Denpasar
Brand Loyalty, Dan
Brand Awareness Of Origin Terhadap
Regresi linear berganda
13
C. Penurunan Hipotesis
1. Pengaruh Country of Origin, Brand Image, dan Perceived Quality
terhadap Minat Beli
14
menimbulkan persepsi kualitas akan baik buruknya suatu produk. Peran country of origin sangatlah penting dalam mempengaruhi dan mengevaluasi produk (Chu et al.,2008). Salah satu aspek yang seringkali dijadikan acuan adalah dengan melihat brand image suatu produk. Brand image merupakan seperangkat keyakinan, ide, kesan yang dimiliki seorang terhadap suatu merek (Simamora, 2001).
Perceived quality berpengaruh terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk membeli sebuah produk. Hasil ini berarti menunjukan semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula kesediaan konsumen untuk akhirnya membeli.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kadek Pratita Yanthi dan I Made Jatra (2015) menunjukan adanya pengaruh country of origin, brand image, dan perceived quality memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli. Berdasarkan kajian empiris diatas maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Country of origin, brand image, dan perceived quality berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli.
2. Pengaruh Country of Origin terhadap Minat Beli
Country of origin merupakan elemen yang penting dalam minat beli suatu produk. Konsumen akan teliti dalam mengevaluasi dari mana produk tersebut berasal. Country of origin mempengaruhi pesepsi dan
15
tertentu terhadap suatu produk yang di dihasilkan di suatu negara. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mahestu (2007) bahwa country of origin akan menciptakan suatu persepsi tertentu akan suatu produk, dimana persepsi bisa positif maupun negatif. Shamidra dan Saroj (2011), country of origin sering dikaitkan dengan kualitas produk. Konsumen akan menggunakan country of origin sebagai standar kualitas suatu produk sebelum produk tersebut dibeli. Penelitian yang dilakukan oleh Kaynak & Hyder (2000) di Bangladesh menunjukan bahwa konsumen Bangladesh lebih memilih produk di negara barat daripada produk lokal dengan alasan bahwa produk dari negara barat dipersepsikan lebih berkualitas, handal, dan memiliki bentuk yang up to date. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wang and Yang (2008) menyatakan bahwa adanya pengaruh country of origin secara positif dan signifikan terhadap minat beli. Hal tersebut didukung oleh penelitian Chih et al.(2013) menyatakan bahwa adanya pengaruh
country of origin secara positif dan signifikan terhadap minat beli. Atas dasar pemikiran tersebut maka rumusan hipotesisnya :
H2 : Country of origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli
3. Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli
16
akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasi. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi yang terangkai dalam berbagai bentuk yang bermanfaat. Produsen suatu produk haruslah menjaga agar brand image dari produknya tetap terjaga dengan baik. Hal ini dikarenakan brand image yang baik akan mempermudah masyarakat dalam mengenali suatu produk dan memungkinkan mereka untuk melakukan minat beli terhadap produk tersebut sehingga pada akhirnya perusahaan akan memperoleh laba yang lebih besar.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nan & Bih (2007) menunjukkan adanya pengaruh brand image terhadap minat beli. Hasil penelitian Haerudin (2010) menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikke-Elechi Ogba and Zhenzhen (2009) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli dan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Berdasarkan kajian empiris diatas maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut : H3 : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli
4. Pengaruh Perceived Quality terhadap Minat Beli
17
sebuah produk. Ini berarti bahwa semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula kesediaan konsumen tersebut untuk akhirnya membeli. Minat beli dipengaruhi oleh nilai dari produk yang dievaluasi. Nilai merupakan perbandingan antara kualitas terhadap pengorbanan dalam memperoleh suatu produk.
Penelitian yang dilakukan oleh Yaseen et al.,(2011) dimana persepsi kualitas mempunyai pengaruh paling besar dari semua variabel yang diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Aaker (1996) dalam Setyawan (2010) yang mengatakan bahwa persepsi kualitas yang baik di mata konsumen akan meningkatkan minat beli karena memberikan alasan yang kuat dibenak konsumen untuk memilih merek tersebut. Hal ini juga didukung oleh Setyawan (2010) tentang kaitan antara persepsi kualitas produk dengan minat beli. Dalam penelitiannya diungkapkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh terhadap positif terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tambunan (2012) menyatakan persepsi kualitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli produk handphone Nokia di Kota Semarang.
H4 : Perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
18 D. Model Penelitian
Model Penelitian Pengaruh Country Of Origin, Brand Image dan
Perceived Quality terhadap Minat beli H1
H2
H3
H4
Gambar 1. Model Penelitian
Perceived quality
(X3) Country of origin
(X1)
Brand image
(X2)
19 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek dan Subjek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dealer mobil Toyota. Sedangkan subjek dalam penelitian adalah calon pembeli mobil Toyota di Yogyakarta.
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan spesifik dan menjawab permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, data primer dikumpulkan dengan menyebarkan kuesionar kepada responden untuk memperoleh informasi dari responden.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non-probability sampling dengan teknik purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010), adapun kriteria tersebut:
1. Calon pembeli yang sudah melihat di showroom atau pameran. 2. Calon pembeli yang sudah lebih dari 17 tahun.
20 D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,2008). Kuesioner yang berisi pertanyaan yang bersifat tertutup dan secara langsung diisi responden tanpa bantuan orang lain. Pertanyaan tersebut sudah tersedia jawabanya, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Pertanyaan dalam kuesioner terkait dengan pemasalahan dalam penelitian.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari country of origin, brand image, dan perceived quality. Variabel dependen adalah minat beli.. Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen
a. Country of origin digambarkan sebagai efek pada merek global dan indikator dalam peningkatan aktivitas bisnis internasional telah menyebabkan munculnya pasar global, dimana merek dari suatu negara untuk konsumen di negara lain (hsieh etal.,2004)..
21
gerak atau kombinasi atribut-atribut produk yang diharapkan dapat memberikan identitas dan differensiasi terhadap produk pesaing.
c. Perceived quality menurut Aaker (2008) dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Menurut Bruhn et al. (dalam Grebitus, dkk., 2007) dalam penelitiannya menemukan beberapa kriteria kualitas produk yang mempengaruhi seorang konsumen untuk membeli produk yang didasarkan pada isyarat intrinsik dan ekstrinsik dari produk.
2. Variabel Dependen
22
Tabel 3.1
Rangkuman Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya
No Variabel Definisi Indikator Pengukuran 1 Country
of origin
Country of origin
digambarkan sebagai efek pada merek global dan indikator dalam peningkatan aktivitas bisnis internasional telah menyebabkan munculnya pasar global, dimana merek dari suatu negara untuk konsumen di negara lain (hsieh etal.,2004).
Indikator - indikator menurut Yasin et al (2007) :
Inovatif di bidang manufaktur Kemampuan
tehnologi yang tinggi Selera desain yang
Brand image yaitu deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005).
Indikator – indikator menurut Lin & Lin (2007) : suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
23
4 Minat beli
Menurut (Schiffman dan kanuk, 2009) minat beli dianggap sebagai
Indikator – indikator menurut Schiffman
F. Pengujian Kualitas Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Ghozali, 2005). Uji validitas dilakukan dengan analisa item, dimana setiap nilai yang diperoleh untuk setiap item dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel. Uji korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment, dengan syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,3 (Sugiyono, 2010).
2. Uji Reliabilitas
24
kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha (α), dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki cronbach’s alpha ≥ 0,6 (Ghozali, 2005).
G. Alat Analisis dan Uji Hipotesis
a. Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitaif. Analisis ini meliputi analisis regresi linier berganda. Analisis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan alat bantu komputer yaitu program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Metode regresi berganda dipandang mampu menghubungkan tiga variabel independen dengan satu variabel dependen dalam suatu model prediktif tunggal. Persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = β1X1 + β2X2 + β3X3
Dimana :
Y : Minat beli
β1 = Koefisien regresi berganda variabel independen X1 terhadap
variabel Y, bila variabel X2 dan X3 dianggap konstan.
25
β3 = Koefisien regresi berganda variabel independen X3 terhadap
variabel Y, bila variabel X1 dan X2 dianggap konstan. X1 = Country Of Origin yang merupakan variabel independen ke-1. X2 = Brand Image yang merupakan variabel independen ke-2. X3 = Perceived Quality yang merupakan variabel independen ke-3.
b. Uji Hipotesis (Uji F)
Uji F (F test) bertujuan untuk mengetahui kelayakan model regresi linear berganda sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Bila nilai F (signifikansi
anova) < α (5%), maka model layak atau fit, namun sebaliknya bila
nilai F (signifikansi anova) > α (5%), maka model tidak layak.
c. Uji Statistik (Uji t)
Uji statistik t (t test) digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi parsial berbeda secara signifikan dari nol atau apakah suatu variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikatnya. Kriteria pengambilan keputusannya dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel. Ha yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen diterima. Taraf
nyata atau level of signifikan (α) yang digunakan adalah 5% (0,05).
26
27 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian
Jumlah kuesioner yang disebar yaitu sebanyak 110 kuesioner, dan disebar dibeberapa tempat. Untuk memenuhi target maka dilakukan dengan cara bertemu satu persatu dengan responden.
Tabel 4.1
Analisis Pengembalian Kuesioner
Data Klasifikasi Jumlah Presentase (%) Jumlah kuesioner yang disebar 110 100 Kuesioner yang tidak memenuhi kriteria 1 0,91 Kuesioner yang tidak dapat diolah 9 8,18 Total kuesioner yang dapat diolah 100 90,91
Karakteristik Responden
Dari 100 orang yang dijadikan responden dapat diketahui karakteristik masing-masing responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, domisili, dan pernah tidaknya melihat pameran atau melakukan kunjungan ke dealer Toyota. berikut deskripsi responden berdasarkan jenis kelaminnya.
Tabel 4.2
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Presentase (%)
28
Perempuan 40 40
Total 100 100
Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 60 orang (60%). Dan perempuan sebanyak 40 orang (40%).
Seluruh konsumen Toyota yang terpilih sebagai responden memiliki usia yang beragam, dari usia minimal 17 tahun hingga usia diatas 40 tahun. Berikut deskripsi responden berdasarkan usianya.
Tabel 4.3
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase (%)
17 – 20 tahun 12 12
21 - 30 tahun 48 48
31 – 40 tahun 31 31
41 keatas 9 9
Total 100 100
29
Seluruh calon konsumen Toyota yang terpilih sebagai responden pernah melakukan kunjungan ke dealer Toyota atau melihat pameran dan berdomisili di Yogyakarta.
B. Uji Kualitas Instrumen 1. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur. Tujuan dari uji validitas adalah untuk mengetahui seberapa cermat suatu pengujian atau test melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut memiliki Correlation > 0,3.
a. Variabel Country of Origin
Tabel 4.4
Hasil Uji Country Of Origin
Item Correlation Keterangan
COO_1 0,614 Valid
COO_2 0,748 Valid
COO_3 0,566 Valid
COO_4 0,692 Valid
COO_5 0,696 Valid
Sumber: Hasil Kuesioner diolah, 2016.
30
b. Variabel Brand Image
Tabel 4.5 Hasil Uji Brand Image
Item Correlation Keterangan
BI_1 0,688 Valid
BI_2 0,686 Valid
BI_3 0,542 Valid
BI_4 0,639 Valid
BI_5 0,639 Valid
Sumber: Hasil Kuesioner diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan semua item atau butir pertanyaan 1 sampai 3 dengan Correlation > 0,3. Sehingga dapat dikatakan bahwa Brand Image adalah Valid.
c. Variabel Perceived Quality
Tabel 4.6
Hasil Uji Perceived Quality
Item Correlation Keterangan
PQ_1 0,599 Valid
PQ_2 0,777 Valid
PQ_3 0,790 Valid
PQ_4 0,745 Valid
PQ_5 0,763 Valid
31
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan semua item atau butir pertanyaan 1 sampai 5 dengan Correlation > 0,3. Sehingga dapat dikatakan bahwa Perceived Quality adalah Valid.
d. Variabel Minat Beli
Tabel 4.7 Hasil Uji Minat Beli
Item Correlation Keterangan
MB_1 0,772 Valid
MB_2 0,805 Valid
MB_3 0,810 Valid
MB_4 0,733 Valid
Sumber: Hasil Kuesioner diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukan semua item atau butir pertanyaan 1 sampai 4 dengan Correlation > 0,3. Sehingga dapat dikatakan bahwa Minat Beliadalah Valid.
2. Uji Reliabilitas
32 Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
No. Variabel Nilai Cronbach
Alpha
Keterangan
1 Country of origin 0,764 Reliabel
2 Brand Image 0,753 Reliabel
3 Perceived quality 0,788 Reliabel
4 Minat beli 0,807 Reliabel
Sumber: Hasil Kuesioner diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukan bahwa hasil uji Reliabilitas terhadap item kuesioner pada masing-masing variabel penelitian memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar item-item kuesioner pada masing-masing variabel penelitian adalah Reliabel.
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Analisis Deskriptif
Tabel 4.9
Tabel Analisis Deskriptif
N Minimun Maximum Mean Median Std. Dev COO 100 13 24 19,86 20,00 2,079
33
Berdasarkan data Tabel 4.9 diatas disimpulkan bahwa Country of Origin memiliki nilai minimum 13, nilai maksimum sebesar 24, nilai rata-rata 19,86, nilai tengah 20 dan standar deviasi sebesar 2,079. Dengan nilai rata-rata sebesar 19,86 yang lebih kecil dari nilai tengah 20 dapat dikatakan bahwa konsumen memandang Country of Origin masuk dalam kategori rendah dengan standar deviasi 2,079 dari nilai rata-rata 19,86 jawaban responden atas Country of Origin.
Variabel Brand Image memiliki nilai minimum 10, nilai maksimum 25, nilai rata-rata 22,21, nilai tengah 22, dan standar Deviasi 1,811. Dengan nilai rata – rata 22,21 dapat dikatakan bahwa konsumen memandang Brand Image masuk dalam kategori tinggi dengan standar deviasi 1,811 dari nilai rata – rata 22,21 jawaban responden atas Brand Image.
Variabel Perceived Quality memiliki nilai minimum 16, nilai maksimum 25, nilai rata-rata 20,25, nilai tengah 20, dan standar Deviasi 1,977. Dengan nilai rata – rata 20,25 dapat dikatakan bahwa konsumen memandang Brand Image masuk dalam kategori tinggi dengan standar deviasi 1,977 dari nilai rata – rata 20,25 jawaban responden atas Perceived Quality
34
Konsumen untuk Produk Toyota masuk dalam kategori rendah . Nilai standar deviasi menunjukan adanya penyimpangan sebesar 1,970 dari nilai rata – rata (15,83) jawaban responden atas Minat Beli.
2. Analisis Linier Berganda
Hasil pengujian regresi berganda terhadap Country of Origin, Brand Image, Perceived Quality terhadap Minat Beli dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Hasil pengaruh Variabel Country of origin, Brand Image, Perceived Quality terhadap Minat Beli
Variabel Independen Standardized Coefficient
t-hitung
Sig-t
Konstanta -3,101
Country of origin (X1) 0,241 2,901 0,005
Brand Image (X2) 0,166 2,213 0,029
Perceived Quality (X3) 0,515 6,179 0,000
F hitung 28,786
Sig-F 0,000
Adjusted R2 0,688
Pada penelitian ini digunakan model persamaan regresi linear berganda yaitu :
35
Dengan memperhatikan model regresi dan hasil regresi linear berganda maka didapat persamaan Country of Origin, Brand Image, Perceived Quality terhadap Minat Beli sebagai berikut
Y = 0,241X1 + 0,166X2 + 0,515X3
Berdasarkan berbagai parameter dalam persamaan regresi tersebut, maka dapat diberikan interprestasi sebagai berikut :
a. Country of Origin
Country of Origin (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli, dengan koefisien regresi sebesar 0,241. Dengan adanya pengaruh yang positif ini, berarti bahwa hubungan antara Country of Origin dan Minat beli menunjukan hubungan yang searah. Semakin bagus Country of Origin maka semakin meningkat pula minat beli konsumen. Begitu juga sebaliknya semakin burul Country of Origin maka semakin rendah Minat Beli konsumen.
b. Brand Image
36
c. Perceived Quality
Perceived Quality (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli, dengan koefisien regresi sebesar 0,515. Dengan adanya pengaruh yang positif ini, berarti bahwa hubungan antara Perceived Quality dan Minat beli menunjukan hubungan yang searah. Semakin bagus Perceived Quality maka semakin meningkat pula minat beli konsumen. Begitu juga sebaliknya semakin burul Perceived Quality maka semakin rendah Minat Beli konsumen.
3. Uji Hipotesis
1. Uji Simultan (Uji statistik F)
Uji Simultan (Uji Statistik F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, atau apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
Tabel 4.11
Hasil Uji simultan (Uji F)
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 181,898 3 60,633 28,786 0,000a Residual 202,211 96 2,106
37
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa hasil uji anova diperoleh nilai F hitung sebesar 28,786 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa secara simultan/ bersama-sama ketiga variabel Independen yang terdiri dari Country of Origin, Brand Image, Perceived Quality terhadap Minat Beli.
2. Uji Signifikansi (Uji Statistik t)
Uji Signifikansi (Uji Statistik t) digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.12 Sumber: Hasil Kuesioner diolah, 2016
a. Pengujian Hipotesis pertama (H1)
38
Brand Image, Perceived Quality terhadap Minat Beli konsumen Toyota adalah signifikan. Dengan demikian, Hipotesis pertama diterima.
b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Variabel Country of Origin (COO) terhadap minat beli konsumen Toyota mempunyai koefisien sebesar 0,241 atau dengan nilai signifikan 0,005 < α 0,05. Artinya pengaruh Country of Origin terhadap minat beli konsumen Toyota adalah Signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil hipotesis kedua diterima
c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Variabel Brand Image (BI) terhadap minat beli mempunyai koefisien sebesar 0,166 atau dengan nilai signifikan 0,029 < α 0,05. Artinya pengaruh Brand Image terhadap minat beli konsumen Toyota adalah Signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil hipotesis ketiga diterima.
d. Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
39 Tabel 4.13
Ringkasan hasil Pengujian Hipotesis
Kode Hipotesis Hasil
H1 Country of Origin, Brand Image, Perceived Quality terhadap Minat Beli
Diterima
3. Koefesien Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien Determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas/ independen memberikan pengaruh pada variabel terikat/ dependen dari persamaan regresi yang
diperoleh. Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar 0 ≤ R2 ≤ 1.
40
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa besar koefisien determinasi (adjusted R2) atau kemampuan faktor-faktor variabel
Country of Origin, Brand Image, Perceived Quality dalam menjelaskan atau memprediksi variabel dependen yaitu Minat Pembelian sebesar 0,457 atau 45,7% dan sisanya (100% - 45,7% = 54,3%) adalah variabel Kualitas Produk, Promosi, Lokasi, dan Pengalaman Konsumsi.
D. Pembahasan (Interprestasi)
1.Pengaruh Country of Origin, Brand Image, dan Perceived Quality
terhadap Minat Beli
Hasil analisis regresi mengenai Pengaruh Country of Origin, Brand Image, dan Perceived Quality terhadap Minat Beli produk Toyota menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil analisis menunjukan bahwa penelitian ini konsisten dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh oleh Kadek Pratita Yanthi dan I Made Jatra (2015) menunjukan adanya pengaruh country of origin, brand image, dan
perceived quality memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli.
2.Pengaruh Country of Origin terhadap Minat Beli.
41
konsisten dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan ole Wang and Yang (2008) menyatakan bahwa adanya pengaruh country of origin
secara positif dan signifikan terhadap minat beli.
3.Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli konsumen
Hasil analisis mengenai pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli Produk Toyota menunjukan bahwa Brand Image berpengaruh positif signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nan & Bih (2007) menunjukkan adanya pengaruh brand image terhadap minat beli. Hasil penelitian Haerudin (2010). menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikke-Elechi Ogba and Zhenzhen (2009) menunjukkan bahwa brand image
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli dan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek.
4.Pengaruh Perceived Quality terhadap Minat beli
42 BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian mengenai Pengaruh
Country Of Origin, Brand Image, dan Perceived Quality terhadap Minat Beli Mobil Toyota di Yogyakarta antara lain sebagai berikut :
1. Variabel country of origin, brand image, dan perceived quality secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli mobil Toyota di Yogyakarta.
2. Variabel country of origin berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli mobil Toyota di Yogyakarta.
3. Variabel brand image berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli mobil Toyota di Yogyakarta.
4. Variabel perceived quality berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli mobil Toyota di Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut : 1. Penelitian ini belum dapat mengungkapkan secara keseluruhan faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi minat beli mobil Toyota di Yogyakarta.
43
serta sampel yang diambil oleh peneliti hanya 110 responden dan hanya 100 responden yang dapat diolah.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini belum mampu seluruhnya memberi penjelasan secara rinci, disarankan untuk peneliti yang akan datang agar memperluas jangkauan populasinya
2. Bagi perusahaan hendaknaya lebih meningkatkan kualitas dan pelayanan jasa, supaya minat beli masyarakat meningkat dan jumlah penjualan meningkat.
44 DAFTAR PUSTAKA
Aaer, A. David. 2008. Manajemen Ekuitas Merek. Alih bahasa Oleh Aris Ananda. Jakarta. Mitra Utara.
Ambrawati, Arie Tri Hertati. 2006. Hubungan Persepsi Kualitas Produk dengan Intensi Membeli Sepeda Motor Honda. Universitas Muhammadiyah Malang.
Budiyono, Bernard NM. 2004. Studi Mengenai Pengembangan Strategi Produk.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Chih, C, Y., P. J. Lin dan C. S Chen. 2013. “How Brand Image, Country Of Origin, and Self, Congruity Influence Internet Users, Purchase Intention.
Society For Research”.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Semarang: Badan penerbit Universitas diponegoro.
Grebitus, Carola. et al. 2007. Milk-Marketing: Impact of Perceived Quality on Consumption Patterns. European Association of Agricultural Economics.
Haerudin, Heri. 2010. Pengaruh Citra Merek Sepeda Motor Honda Terhadap Minat Beli Konsumen. Skripsi. Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung.
Hseish,M..H.,Pan,,S.L.,Setiono,R. 2004. Product,corporate and country of origin dimentions and purchase behavior: A multicountry analysis. Journal of the Academic of Marketing Science.
Ivana Haryanto. 2015. Pengaruh Cpuntry Of Origin Image terhadap Brand Equity Melalui Mediasi Elemen Brand Associations, Brand Loyalty dan Brand
45
Jovinta, S Dinata., Srikandi, Kumandi., Kadarisman, Hidayat. 2015. Country Of Origin dan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda Beat Di
Kota Denpasar Bali.
Kadek, Pratita Yanthi.,I, Made Jatra. 2015. Pengaruh Country Of Origin, Brand Image, Dan Perceived Quality Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda
Beat Di Kota Denpasar. Bali.
Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kartajaya on Segmentation Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Kotler, Phillip dan Gary Armstrong, 2008, Prinsip – prinsip pemasaran, edisi 12 jilid , Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran 2, Edisi Millenium, PT. Ikrar Mandiri, Jakarta.
Kotler Philip. Gary Amstrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua belas. Erlangga.
Kumala, Octaviantika Benazir. 2012. Pengaruh Word of Mouth terhadap minat beli konsumen pada Tune Hotel Kuta Bali. Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta.
46
Lindawati. 2005. Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek pada Produk Merek “Lifebouy” di Surabaya. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Liputan6. 2015. Otomotif.liputan6.com, Data Penjualan Mobil Di Indonesia 2015. http://otomotif.liputan6.com/read/2364634/penjualan-mobil-nasional-capai-8532-ribu-per-oktober-2015. Diakses tanggal 2 maret 2016.
Muhammad Reza Syaiful Amri.2015. Merek Country Of Origin, Sikap Konsumen dan Memilih Produk.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Orville C. Walker, Boyd. Harper W, Larreche, Jean Claude. 2005. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Roslina. 2009. Pengarauh Pengetahuan Produk dan Citra Merek Terhadap Pembelian Produk.
Schiffman dan Kanuk. 2009. Perilau Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta
Semisena. 2015. Jual Lebih Dari 7 Juta Mobil Toyota Jadi produsen Terlaris Di Dunia. https://www.semisena.com/11352/jual-lebih-dari-7-juta-mobil-toyota-jadi-produsen-terlaris-di-dunia.html. tanggal 2 Maret 2016.
47
Universitas Diponegoro Semarang). Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA
Tjiptono, Fandy. 2005, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua,Penerbit Andi, Yogyakarta.
Veni Rafida ., Saino. 2014. Country Of Origin, Perceived Quality, dan Minat Beli. Universitas Negeri Surabaya.
Wang, X., Z. Yang. 2008.“Does Country of Origin Matter in The Relationship Between Brand Personality and Purchase Intention in Emerging Economies.
Evidence from China’s auto industry”. International Marketing Review.
Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Infensia) Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Denpasar: Keramat Pustaka.
Yaseen, Nazia; Tahira, Mariam; danGulzar, Amir. 2011. Impact of Brand Awareness, Perceived Quality and Customer Loyaltyon Brand Profitability
andPurchase Intention: A Resellers’ View. Journal of Contemporary
Research In Business
PENGARUH DAN
TERHADAP MINAT BELI PRODUK MOBIL TOYOTA
(Studi Empiris pada Masyarakat Kota Yogyakarta)
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, bersama dengan ini saya :
Nama : Imam Taqwa Jurusan : Manajemen
dalam hal ini ingin mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Country of Origin, Brand Image, dan Perceived Quality terhadap Minat Beli Mobil Toyota (Studi Empiris pada Masyarakat Yogyakarta)”.
Melalui penelitian ini, peneliti mencoba memberikan bukti empiris tentang country of origin, brand image, dan perceived quality terhadap minat beli produk mobil Toyota. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pengelola Toyota dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas produknya. Sebagai bahan evaluasi bagi para pengelola sehingga dapat meningkatkan kualitas produk maupun pemasarannya.
Saya selaku peneliti, mohon kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi kuesioner ini dengan lengkap sesuai dengan ketentuan dan jujur mengenai pendapat dan penilaian anda sendiri, tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Kuesioner ini dibuat semata-mata untuk keperluan ilmiah. Terima kasih atas kesediaan dan perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i.
Hormat saya,
No. Kuesioner : (diisi oleh peneliti)
Nama Responden : ______________________
Isilah berdasarkan diri Bapak/Ibu/Saudara/i dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang telah
disediakan.
1. Jenis kelamin :
Pria
Wanita
2. Sudah pernah melihat pameran atau berkunjung ke dealer Toyota :
Ya
Lebih dari 50 tahun
II. KUESIONER
Petunjuk Pengisian
Bapak/Ibu/Saudara dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas
pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberikan tanda centang pada jawaban yang dipilih. Jika menurut
Bapak/Ibu/Saudara tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan
yang paling mendekati. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut. Keterangan Alternatif
No. Pertanyaan Alternatif Jawaban STS TS N S SS 1 Saya akan memilih merek yang berasal dari Jepang,
karena negara ini inovatif di bidang manufaktur 2 Saya akan memilih merek yang berasal dari Jepang,
karena negara ini memiliki tingkat teknologi yang tinggi
3 Saya akan memilih merek yang berasal dari Jepang, karena memiliki selera desain yang baik
4 Saya akan memilih merek yang berasal dari Jepang, karena negara ini memelihara tingkat kualitas yang tinggi
5 Saya akan memilih merek yang berasal dari Jepang, karena negara ini memiliki prestige sebagai Negara maju
BRAND IMAGE
No. Pertanyaan Alternatif Jawaban
STS TS N S SS 1 Toyota adalah merek yang mudah diingat
2 Toyota merupakan logo merek yang mudah dikenali 3 Toyota memiliki karakteristik produk yang jelas 4 Toyota merupakan merek yang membanggakan
penggunanya
1 Mobil Toyota memiliki tampilan yang bagus 2 Mobil Toyota memiliki kualitas yang baik
3 Mobil Toyota memiliki spesifikasi yang diinginkan konsumen
4 Mobil Toyota memiliki fitur yang dibutuhkan konsumen masa kini
5 Mobil Toyota adalah mobil yang handal
MINAT BELI
No. Pertanyaan Alternatif Jawaban
STS TS N S SS 1 Saya akan mencari informasi tentang merek Toyota
ketika saya akan membeli mobil
2 Jika saya akan membeli mobil, saya akan membeli mobil Toyota daripada merek lain
3 Saya akan mencoba mobil Toyota ketika saya akan membeli mobil
4 Jika saya akan mengganti mobil yang sudah ada, saya akan membeli mobil merek Toyota
98 Perempuan 31 - 40 tahun Yogyakarta ya 99 Perempuan 31 - 40 tahun Yogyakarta ya 100 Perempuan 31 - 40 tahun Yogyakarta ya
Lampiran 3: Data Input
Lampiran 4 : Uji Validitas
COUNTRY OF ORIGIN
Correlations
CO1 CO2 CO3 CO4 CO5 TCO
CO1 Pearson Correlation 1 .377** .308** .352** .075 .614**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .456 .000
N 100 100 100 100 100 100
CO2 Pearson Correlation .377** 1 .210* .366** .411** .748**
Sig. (2-tailed) .000 .036 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
CO3 Pearson Correlation .308** .210* 1 .197* .325** .566**
Sig. (2-tailed) .002 .036 .049 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100
CO4 Pearson Correlation .352** .366** .197* 1 .413** .692**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .049 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
CO5 Pearson Correlation .075 .411** .325** .413** 1 .696**
Sig. (2-tailed) .456 .000 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
TCO Pearson Correlation .614** .748** .566** .692** .696** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 TBI
BI1 Pearson Correlation 1 .468** .172 .183 .318** .688**
Sig. (2-tailed) .000 .088 .069 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100
BI2 Pearson Correlation .468** 1 .193 .267** .259** .686**
Sig. (2-tailed) .000 .054 .007 .009 .000
N 100 100 100 100 100 100
BI3 Pearson Correlation .172 .193 1 .283** .128 .542**
Sig. (2-tailed) .088 .054 .004 .204 .000
N 100 100 100 100 100 100
BI4 Pearson Correlation .183 .267** .283** 1 .334** .639**
Sig. (2-tailed) .069 .007 .004 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100
BI5 Pearson Correlation .318** .259** .128 .334** 1 .639**
Sig. (2-tailed) .001 .009 .204 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100
TBI Pearson Correlation .688** .686** .542** .639** .639** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PERCEIVED QUALITY
Correlations
PQ1 PQ2 PQ3 PQ4 PQ5 TPQ
PQ1 Pearson Correlation 1 .355** .347** .211* .272** .599**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .035 .006 .000
N 100 100 100 100 100 100
PQ2 Pearson Correlation .355** 1 .500** .542** .495** .777**
PQ4 Pearson Correlation .211* .542** .569** 1 .462** .745**
Sig. (2-tailed) .035 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
PQ5 Pearson Correlation .272** .495** .507** .462** 1 .763**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
TPQ Pearson Correlation .599** .777** .790** .745** .763** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
MINAT BELI
Correlations
MB1 MB2 MB3 MB4 TMB
MB1 Pearson Correlation 1 .497** .511** .356** .772**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MB2 Pearson Correlation .497** 1 .544** .413** .805**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MB3 Pearson Correlation .511** .544** 1 .560** .810**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MB4 Pearson Correlation .356** .413** .560** 1 .733**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
TMB Pearson Correlation .772** .805** .810** .733** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MB2 Pearson Correlation .497** 1 .544** .413** .805**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MB3 Pearson Correlation .511** .544** 1 .560** .810**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MB4 Pearson Correlation .356** .413** .560** 1 .733**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
TMB Pearson Correlation .772** .805** .810** .733** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5: Uji Reliabilitas
COUNTRY OF ORIGIN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.764 .815 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
CO1 4.01 .595 100
Mean Std. Deviation N
Lampiran 6. Analisis Deskriptif
Statistics
TCO TBI TPQ TMB
N Valid 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0
Range 11 15 9 11
Minimum 13 10 16 9
Maximum 24 25 25 20
Sum 1986 2221 2025 1583
COUNTRY OF ORIGIN
TCO
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 13 1 1.0 1.0 1.0
15 2 2.0 2.0 3.0
16 4 4.0 4.0 7.0
17 3 3.0 3.0 10.0
18 12 12.0 12.0 22.0
19 10 10.0 10.0 32.0
20 40 40.0 40.0 72.0
21 13 13.0 13.0 85.0
22 3 3.0 3.0 88.0
23 5 5.0 5.0 93.0
24 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BRAND IMAGE
21 22 22.0 22.0 29.0
22 31 31.0 31.0 60.0
23 22 22.0 22.0 82.0
24 9 9.0 9.0 91.0
25 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PERCEIVED QUALITY
TPQ
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16 3 3.0 3.0 3.0
17 7 7.0 7.0 10.0
18 5 5.0 5.0 15.0
19 5 5.0 5.0 20.0
20 51 51.0 51.0 71.0
21 12 12.0 12.0 83.0
22 5 5.0 5.0 88.0
23 3 3.0 3.0 91.0
24 3 3.0 3.0 94.0
25 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
12 3 3.0 3.0 6.0
13 3 3.0 3.0 9.0
14 4 4.0 4.0 13.0
15 19 19.0 19.0 32.0
16 41 41.0 41.0 73.0
17 13 13.0 13.0 86.0
18 6 6.0 6.0 92.0
19 5 5.0 5.0 97.0
20 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lampiran 7. Uji hipotesis
Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 181.899 3 60.633 28.786 .000a
Residual 202.211 96 2.106
Total 384.110 99
a. Predictors: (Constant), TPQ, TBI, TCO
b. Dependent Variable: TMB
Uji Signifikansi (Uji Statistik t)
TCO .228 .079 .241 2.901 .005
TBI .181 .082 .166 2.213 .029
TPQ .513 .083 .515 6.179 .000
a. Dependent Variable: TMB
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .688a .474 .457 1.451 .474 28.786 3 96 .000
a. Predictors: (Constant), TPQ, TBI, TCO