• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekarang ini sudah banyak terdapat berbagai macam jenis pekerjaan yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan, yang mana perusahaan tersebut bersaing untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan konsumen, karena adanya target yang harus

dicapai maka perusahaan – perusahaan itu membutuhkan karyawan yang

mempunyai bakat yang sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang di miliki atau

yang sudah di tetapkan sebagai kriteria yang akan di rekrut oleh perusahaan dan

juga membutuhkan lebih banyak karyawan yang dibutuhkan untuk bisa cepat

menyelesaikan suatu produknya, jika dilakukan secara terus menerus akan

mendapatkan penghematan yang produktif (Kussriyanto, 1993). Maka dari pada

itu dalam pekerjaan yang membutuhkan hasil yang memuaskan dan tepat pada

waktunya perusahaan menerapkan sistem kerja bergilir (shift) selama 24 jam secara beraturan setiap hari untuk bisa meningkatkan produktivitas. Tidak hanya

perusahaan saja yang membutuhkan waktu 24 jam bekerja, seperti halnya pada

bidang transportasi, misalnya dalam dunia penerbangan diperlukan operator yang

dapat mengawasi radar secara bergiliran selama 24 jam. Dan juga rumah sakit

yang harus selalu siap ketika dibutuhkan, demikian pula dinas kebakaran dan

polisi. Tak jarang jika para pekerja mau melakukannya, karena mereka ingin

memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Menurut Riggio (1998) dalam penelitian Susetiadi alasan perusahaan

menggunakan shift adalah a. banyak perusahaan berorientasi bahwa perusahaan harus beroperasi sepanjang waktu untuk dapat memenuhi barang atau jasa yang

mereka hasilkan, hal ini memerlukan 3 jam waktu bekerja; b. beberapa jadwal

kerja yang fleksibel memiliki kemajuan dalam usaha untuk mendorong para

karyawan dalam mengontrol perencanaan dan waktu dalam kehidupan sehari hari

mereka bekerja. Pada dasarnya shift kerja di perusahaan dilakukan untuk

mendapatkan tingkat produktifitas tinggi. Dan menurut Glueck (1982) dalam

(2)

2

perusahaan menggunakan jadwal kerja (shift), yaitu: a. kemajuan teknologi, pada

proses industri yang berkesinambungan seperti pada perusahaan minyak, kimia

dimana mesin – mesin tidak dapat sewaktu – waktu dihentikan tanpa

menimbulkan kerugian biaya; b. alasan ekonomi, biaya peralatan yang harus

dikeluarkan, jika hanya satu shift mungkin terlalu mahal; c. permintaan pasar, yaitu terdapat peningkatan permintaan produk tertentu sehingga dibutuhkan lebih

dari satu shift. Dalam hal ini pembagian shift kerja dibagi menjadi beberapa, ada

yang 2 shift dan ada yang 3, seperti yang dikatakan oleh Kroemer (1994) bahwa

menerangkan shift kerja berarti hadir pada suatu tempat kerja yang sama secara regular pada waktu yang sama (yang disebut shift kerja kontinyu) atau dengan waktu yang berbeda – beda (rotasi). Selama bekerja 24 jam itu di bagi menjadi 2

shift masing-masing 10 jam siang dan malam, dan ada pula yang dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi, siang dan malam masing-masing 8 jam.

Pekerjaan shift adalah pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi,

sore dan malam. Jadwal shift kerja yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya adalah shift kerja 8 jam atau 12 jam dalam sehari (Mardi, 2008).

Bekerja pada malam hari akan mengganggu sistem tubuh pada manusia,

terganggunya sistem tubuh manusia disebut dengan circadian rhythms. Circadian

adalah perubahan fungsi – fungsi tubuh pada diri manusia yang terjadi dalam satu

hari. Karena perubahan fungsi – fungsi tubuh tersebut mengikuti satu ritme

tertentu, sehingga perubahan waktu selama 24 jam pada tubuh akan mengalami

gangguan (Tayyari dan Smith, 1997).

Seseorang atau pegawai yang melakukan shift pagi akan bekerja dengan optimal karena pola tidur dan kehidupannya masih berjalan dengan normal,

mereka merasa segar setelah istirahat yang cukup pada malam harinya,

sedangkan pekerja shift malam dengan situasi dan kondisi yang tidak semestinya

seseorang melakukan pekerjaan, hal itu yang mengakibatkan ketika bekerja pada

(3)

3

Bukan itu saja, ketika mereka bekerja pada shift malam maka kehidupan sehari –

hari dan pola tidurnya tidak normal seperti orang – orang pada umumnya.

Pekerja pada sore hari hampir sama dengan pekerja pada pagi hari seperti

penelitian Monk dan Tepas (1985), dimana pola tidur, makan dan kehidupan

sehari – hari hampir sama dengan orang yang bekerja pada pagi hari namun yang

membedakannya adalah situasi dimana seseorang bisa melakukan aktivitas yang

lain sebelum berangkat bekerja dan setelah pulang kerja bisa langsung

beristirahat. Pekerja yang mendapatkan shift malam, melakukan aktivitas yang lain sebelum berangkat untuk bekerja tetapi dengan pola tidur yang berbeda

cenderung beraktivitas sedikit bahkan terkadang malas untuk melakukan apa –

apa karena mereka membutuhkan tidur yang cukup di bandingkan dengan

seseorang yang bekerja pada sore hari. Sehingga tidak adanya kesamaan atara

kehidupan sehari – hari saat bekerja pada pagi dan malam hari maka dampak

yang mereka dapat juga akan berbeda.

Bekerja pada malam hari, membuat semua fungsi tubuh akan menurun

sehingga akan menimbulkan rasa kantuk. Hal ini didukung oleh kondisi alam

seperti adanya siang dan malam. Kondisi tubuh yang sudah terpola ini tentunya

sulit untuk diubah. Oleh karena itu apabila tubuh dituntut untuk bekerja pada

malam hari, tentunya perlu penyesuaian dan pengaturan jadwal kerja yang tepat

sehingga para pekerja tetap dapat berprestasi secara optimal (Grandjean, 1993).

Menurut Monk dan Folkard (1983) ada tiga faktor yang harus baik keadaanya

agar dapat berhasil menghadapi kerja shift: tidur, kehidupan sosial dan keluarga, dan ritmecircadian. Faktor – faktor tersebut saling berkaitan, sehingga jika salah satu tidak terlaksana maka dapat membatalkan efek positif dari keberhasilan yang

telah di capai dengan kedua faktor lain.

Penggunaan sistem kerja gilir (shift kerja) bagi karyawan bisa

meningkatkan pendapatan, memberikan lingkungan kerja yang sepi, atau bagi

pasangan yang keduanya bekerja, mereka dapat bergantian menjaga anak – anak

mereka (Saskatchewan labour, 2001). Adanya pembagian shift tidak hanya

(4)

4

sehingga produktivitas dalam perusahaan tersebut meningkat, tetapi dampak

sistem shift membuat perusahaan juga rugi karena pegawai yang bekerja pada malam hari mempunyai masalah kesehatan sehingga peningkatan ketidak hadiran

(absenteeism) para pekerja tinggi dan beresiko terjadinya kecelakaan kerja

(Rogers, Roberts, & Dawson, 1997).

Penelitian menunjukkan bahwa kerja shift merupakan sumber utama dari

stress bagi para pekerja pabrik (Monk & Tepas, 1985). Para pekerja shift malam

lebih sering mengeluh tentang kelelahan dan gangguan perut dari pada shift para

pekerja pagi atau siang dan dampak pekerja shift terhadap kebiasaan makan yang

mungkin menyebabkan gangguan – gangguan perut.

Di jelaskan juga dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Wiley –

Blackwell atas nama Asosiasi Amerika dan Masyrakat Neorologis. Bahwa shift

kerja pada malam hari meningkatkan banyak resiko, seperti penyakit

kardiovaskular, gangguan tiroid, kanker dan gangguan sirkadian. Gangguan

sirkadian ini diyakini mengganggu sekresi dan meningkatkan respon inflamasi.

Gangguan dalam inflamasi berpengaruh sangat penting dalam lingkungan,

sehingga memiliki resiko kurang tidur pada penderita.

Jika seseorang dibandingkan saat bekerja shift malam dengan orang yang

bekerja pada shift pagi maka akan menimbulkan perbedaan yang cukup jelas, yang mana perbedaan itu terlihat karena pada shift malam, tidur mereka akan berubah pada awalnya normal (malam hari) menjadi tidak normal, maksudnya

ialah orang yang bekerja pada shift malam akan beristirahat atau tidur pada pagi hari sehingga tidur malam bagi para pekerja yang mendapatkan shift malam itu adalah di pagi hari, karena adanya perubahan tersebut menimbulkan kurangnya

istirahat pada pekerja dengan jam kerja malam. Hal ini disebabkan saat tidur pada

pagi hari mereka akan terganggu dengan aktifitas orang – orang disekitarnya

ataupun keluarganya. Sehingga di saat malam hari bekerja hasil yang di dapat

tidak maksimal karena dia akan lelah atau kecapean dan akan menimbulkan

(5)

5

Vigilance sendiri biasanya juga disebut dengan kata kewaspadaan karena banyak penelitian yang menggunakan kata kewaspadaan dalam penelitian mereka

dan juga tidak sedikit pula yang menggunakan istilah vigilance, peneliti sekarang

menggunakan kata vigilance yang mana artinya proses kesiapsiagaan yang

dilengkapi dengan berbagai macam informasi dan adanya respon yang cepat

untuk mengatasi masalah yang terjadi (Nurmianto, 1996).

Dalam penelitian efek performansi Bjerner dkk (2008) mengobservasi

kesalahan yang lebih tinggi secara bermakna dilakukan oleh pembaca materan di

perusahaan gas pada shift malam. Monk dan Embrey menyatakan bahwa

kebanyakan dari efek ini akibat kurangnya vigilance pekerja pada waktu shift

malam.

Kurang tidur karena menjalankan shift malam bisa mengakibatkan

kelelahan yang menimbulkan menurunnya vigilance (kewaspadaan) dan bisa

menimbulkan kecelakaan pada pekerja, sehingga merugikan bagi pihak

perusahaan karena produktivitas yang dihasilkan juga tidak memenuhi standart

yang di inginkan. Anastasi (1989) menjelaskan bahwa seseorang yang terserang

rasa lelah akan mengalami suatu keadaan dimana perhatiannya berkurang dan

ketidakajegan dalam melaksanakan pekerjaan yang nantinya akan berakibat pada

tingkat kesalahan dan kerusakan serta menjurus kearah kecelakaan kerja.

Adnan (2002) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kinerja menurun

selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan efek psikososial. Kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun yang

berpengaruh terhadap perilaku vigilance pekerjaan seperti kualitas kendali dan pemantauan. Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan Smith dkk, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling

tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan 0,69% per tenaga kerja.

Seperti halnya dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Endah Sriwahyuni (2003) pada sebuah rumas sakit “x” di Jakarta mengenai penurunan

(6)

6

faktor dari dampak kerja pada shift terutama pada malam hari adalah gangguan

circadian ritme yang menyebabkan gangguan pada pola tidur, kekurangan tidur dan kelelahan yang berakibat terjadinya penurunan vigilance. Karena terdapat

kesalahan pemberian obat ketika perawat mendapatkan shift malam.

Hasil penelitian dengan ukuran performansi percent correct dan RTCA (Reaction Time for Correct Answer) menunjukkan terdapat penurunan tingkat

vigilance (kewaspadaan) operator terutama pada shift malam, namun dari data yang diperoleh menunjukkan dengan masa kerja yang lama maka lebih cepat

berfikir dan ketepatan dalam menjawab soal menurun. Secara umum tingkat

kewaspadaan responden pria lebih baik pada jenis soal simultaneous task

(pekerjaan yang membutuhkan ketelitian) dibandingkan pada successive task

(pekerjaan yang membutuhkan daya ingat). Faktor shift secara signifikan sangat

mempengaruhi tingkat vigilance. Karena itu manusia diatur untuk bekerja pada pagi hari sampai sore dan istirihat pada malam hari untuk bisa mengembalikan

daya tubuh, karena semua manusia ketika malam hari mereka tidur tetapi ketika

ada manusia yang berbeda pola hidupnya seperti terkena shift malam untuk bekerja pola hidupnya tidak akan teratur seperti orang – orang yang bekerja pada

pagi hari. Banyak jadwal kerja pagi dan malam hari di berikan dengan sistem

rotasi, akibatnya ritme sirkadian jarang memiliki kesempatan untuk

menyingkronkan kembali ritmenya (Carole W & Carol T, 2007:154).

Pada dasarnya sekarang ini pekerja tidak seharusnya dituntut untuk

bekerja pada malam hari karena tidak sesuai dengan kehidupan sehari - harinya,

dan sebenarnya manusia itu dilahirkan untuk menjadi makhluk siang hari, artinya

manusia bangun dan beraktifitas pada siang hari, dan tidur atau beristirahat pada

malam hari. Hal tersebut diperkuat oleh Al-Quran. Yang mana didalam Al-Quran dijelaskan dalam surat An Naba’ (ayat 8-10) yang artinya, dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami

jadikan siang untuk mencari penghidupan.

Dari uraian diatas menjelaskan bahwa shift kerja mempunyai dampak

(7)

7

kecelakaan kerja akibat kelelahan saat bekerja sehingga berdampak kemenurunya

vigilance. Sehingga peneliti ingin meneliti apakah ada perbedaan vigilance antara shift pagi dengan shift malam, dengan menggunakan metode eksperimen.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan vigilance antara shift pagi dengan shift malam. C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan vigilance antara shift pagi dengan

shift malam. D. Manfaat Peneliti

1. Praktis

Perusahaan juga bisa mengatur waktu para karyawan yang sesuai agar

kehidupan sehari – hari karyawan bisa teratur dan hasil yang diberikan pada

perusahaan bisa optimal. Dan juga untuk mengantisipasi adanya kecelakaan

akibat vigilance ketika bekerja. 2. Teoritis

Untuk menambah atau mengembangkan konsep – konsep teori yang

(8)

VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA

SKRIPSI

Oleh:

Frisca Vira Diba

08810085

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh : Frisca Vira Diba

08810085

FAKULTAS PSIKOLOGI

(10)

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi : Vigilance Ditinjau dari Perbedaan Shift Kerja

2. Nama Peneliti : Frisca Vira Diba

3. NIM : 08810085

4. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

5. Waktu Penelitian : 11 Juni - !7 Juni 2012

6. Tanggal Ujian : 3 Agustus 2012

Malang, 10 September 2012

Pembimbing I

Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si

Pembimbing II

(11)
(12)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Frisca Vira Diba

Nim : 08810085

Fakultas / Jurusan : Psikologi

PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul :

Vigilance Ditinjau dari Perbedaan Shift Kerja

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali

dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan

sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan

merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai

sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar - benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai

dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 13 September 2012

Pembantu Dekan 1 Yang Menyatakan,

(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Vigilance Ditinjau dari Perbedaan shift kerja”, sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Cahyaning Suryaningrum M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah

sabar dalam membimbing, teliti dalam memberi masukan dan arahan kepada

penulis demi kesempurnaan skripsi yang dikerjakan ini.

3. Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah sabar dan

teliti dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat berguna

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Ibu Hudaniah, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi

pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

5. Bapak Ali Masduki M.Pd selaku kepala SMA Muhammadiyah Nganjuk

6. Bapak Andik Joko S.Pd selaku pembina kesiswaan dan wakil kepala SMA

Muhammadiyang Nganjuk

7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan do’a dan memberikan dukungan

dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan balas jasa apapun kepada

peneliti.

8. Kakak – kakak saya yang telah membantu dari pertama kuliah sampai sekarang

9. Subyek penelitian yang telah bersedia membantu dalam penelitian.

10.Teman-teman dekat saya, yang selama ini selalu mendukung, dan memotivasi

(14)

ii

11.Semua teman-teman Psikologi 2008, yang mana peneliti tidak bisa sebutkan

karena terlalu banyak, dimana kita telah melalui waktu dari awal kuliah sampai

menyelesaikan tugas akhir dengan saling mendukung dan membantu satu sama

lain

12.Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini akan tetapi

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini,

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat peneliti

harapkan. Meski demikian, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 13 September 2012

Peneliti

(15)

DAFTAR ISI

3. Faktor yang Mempengaruhi Vigilance ... 9

B. Shift Kerja ... 12

1. Definisi Shift Kerja ... 12

2. Circadian Rhythms ... 13

3. Sistem Shift Kerja ... 16

4. Alasan Perusahaan Menggunakan Shift Kerja ... 16

5. Dampak Shift Kerja ... 17

6. Pengaturan Shift Kerja yang Baik ... 19

C. Perbedaan Vigilance ditinjau dari Shift Kerja ... 20

D. Kerangka Berfikir ... 21

(16)

iv

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Rancangan Penelitian ... 22

B. Variabel Penelitian ... 23

1. Variabel Penelitian ... 23

2. Kontrol terhadap variabel Ekstraneous ... .... 24

C. Definisi Operasional ... 24

D. Partisipan ... 25

E. Prosedur dan Instrument Penelitian ... 26

1. Prosedur Penelitian ... 26

2. Instrumen Pengukuran ... 27

F. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

G. Validitas dan Reliabilitas ... 28

1. Validitas ... 28

E. Keterbatasan Penelitian... 38

BAB V PENUTUP ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(17)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 1 : Waktu dan Pelaksanaan ... 28

Tabel 2 : Rangkuman Validitas ... 30

Tabel 3 : Identitas Subyek ... 33

Tabel 4 : Score Kelompok Penelitian Eksperimen ... 33

(18)

vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Modul Eksperimen

Lampiran 2 : Angket (Insomnia dan Buta Warna)

Lampiran 3 : Surat izin penelitian

Lampiran 4 : Data penelitian Vigilance

Lampiran 5 : Reliabilitas dan validitas Vigilance

(20)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, A. 1989. Bidang-bidang psikologi terapan. Jakarta : Rajawali Pers. Anoraga, P. 2009. Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Backner, D.N. 1963. Theory of vigilance. On-Line: www.questia.com.

Berry, L.M and Houston, J.P. 1993. Psychology at work. United States of America :

Brown Communications. Inc

Kartono, K. 1985. Psikologi social untuk menejemen, perusahaan, dan industry.

Jakarta: Rajawali Pers.

Kerlinger, 2000. Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Kussriyanto, B. 1993. Meningkatkan produktifitas karyawan. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo

Latipun. 2002. Psikologi ekperimen. Malang : UMM press

Mas’ud, I. 2001. Persepsi kerja otak. Malang : Universitas Brawijaya Malang

Maurits, S.M. & Widodo, D.I. (2008) Faktor dan penjadualan shift kerja, 13, 2, 11-22.

Mahardi, E. F. 2012. Produktivitas karyawan ditinjau dari pembagian shift kerja.

Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tidak

diterbitkan

Pratiwi, N. Hubungan antara Kelelahan kerja dengan vigilance pada karyawan bagian produksi PT. pndadi persero turen-Malang. Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tidak diterbitkan.

Prayudi, A. 2006. Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang mempengaruhi pada sopir truk huling shift siang dan malam kontraktor

(21)

Senati, L. Yulianto, A. & Setiadi, B.N. 2005. Psikologi ekperimen. Jakarta : PT Indeks Gramedia

Simanjuntak, J. Payaman. 1998. Pengantar ekonomi sumber daya manusia edisi

kedua. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Suaratma, E 2010. Pengaruh kemasan terhadap persepsi rasa pada produk minuman.

Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tidak

diterbitkan.

Susetiadi, R. 2003. Perbidaan prilaku berbahaya ditinjau dari system kerja bergilir.

Fakultas Psikologi. Universitass Muhammadiyah Malang. Sripsi tidak

diterbitkan.

Wade, C., & Travis, C, 2007. Psikologi edisi sembilan. Jakarta: Erlangga.

Winarsunu, T. 2002. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Winarsunu, T. 2008. Psikologi keselamatan kerja. Malang: UMM Press.

Referensi

Dokumen terkait

Warna tanah merupakan pernyataan: (a) jenis dan kadar bahan organik, (b) keadaan drainase dan aerasi tanah dalam hubungan dengan hidrasi, oxidasi dan proses pelindian,

Berdasarkan Pada Putusan Perkara Nomor: 603/Pdt.G/2014/PA.Mdn, Kewenangan Pengadilan Agama dalam mengadili perceraian yang disebabkan berpindah agama ( murtad)

ISO 22000 adalah suatu standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi elemen utama ISO 9001 dan HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang efektif untuk

mengumumkan pemenang pada e-lelang sederhana pascakualifikasi sistem gugur untuk pekerjaan:3. Nama Paket

Positivisme mengabaikan pengaruh peneliti dalam memahami realitas sosial dan secara salah menggambarkan objek studinya dengan menjadikan realitas sosial sebagai objek

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa Koperasi Tanjung Intan selama ini menerapkan cash basis dalam pengakuan pendapatan dan beban kurang

Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa responden potensial produk Oriza yaitu pria dan wanita yang berusia dewasa hingga orang tua dengan profesi mahasiswa, karyawan, dan yang

Berkaitan dengan pengelolaan latihan maupun pola pembinaan yang itu dilakukan oleh manajemen/ pengurus klub, pelatih maupun atlet, mengahadapi pola/ sistem skor