• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWI MENGGUNAKAN CADAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWI MENGGUNAKAN CADAR"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWI MENGGUNAKAN CADAR

SKRIPSI

Oleh :

ARYVIA WINDA CHARULINA ARIANTO

04810015

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWI MENGGUNAKAN CADAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

ARYVIA WINDA CHARULINA ARIANTO

04810015

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengambilan Keputusan Mahasiswi Menggunakan Cadar Nama Peneliti : Aryvia Winda Charulina Arianto

NIM : 04810015 Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Waktu Penelitian : 4 - 6 Juli 2011

Tanggal Ujian : 19 Agustus 2011

Malang, 19 Agustus 2011

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh dewan penguji Pada tanggal : 19 Agustus 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dra. Djudiyah, M. Si (……….)

Anggota Penguji : 1. Dra. Nida Hasanati, M. Si (……….)

2. Tri Muji Ingarianti, M. PSi (……….)

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aryvia Winda Charulina Arianto NIM : 04810015

Fakultas / Jurusan : Psikologi

Pergururan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul: Pengambilan Keputusan Mahasiswi Menggunakan Cadar

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebut sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui,

Malang, 10 Agustus 2011

Ketua Program Studi Yang menyatakan

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr. Wb

Segala Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengambilan Keputusan Mahasiswi Menggunakan Cadar”. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Djudiyah, M.Si dan Zakarija A, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung

dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. 4. Kedua orang tuaku yang tersayang, Ayahanda Kuswono Arianto dan Ibunda

Windarti yang telah membesarkan dan menyekolahkan saya hingga akhir, dan selama ini tak henti-hentinya selalu memberikan perhatian, petuah-petuah, bimbingan, semangat, motivasi, doa, serta semua cinta kasihnya yang tulus pada saya. Saya tidak akan pernah bisa membalas itu semua. Sekali lagi terima kasih banyak “BAPAK & IBU”.

5. Para subyek penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Dekna, penghuni PIS 14 dan F11 yang selama ini telah banyak membantuku dalam segala hal mulai dari awal masuk bangku perkuliahan hingga akhir menyelesaikan perkuliahan, terimakasih waktu yang telah diluangkan untuk ku, terima kasih atas rasa kebersamaan yang sudah di berikan kepada ku, sekali lagi terima kasih banyak semuanya.

(7)

8. Sahabat baikku Achmad Riza Roziqi, Vida suhastin, W.Titag Kendedy Domai, Rizha Amel, Dwi suhartiningsih dan teman-teman bimbingan psikologi lainnya semoga kebersamaan kita selalu terkenang dan harus semangat dalam hidup ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

semuanya. Semoga Allah Subhanahu WaT’ala memberikan rakhmat yang terbaik bagi kita semua.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamuallaikum Wr. Wb

Malang, 10 Agustus 2011 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……… i

INTISARI……… iii

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR TABEL……….. vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah……….. 8

C. Tujuan Penelitian……….. 8

D. Manfaat Penelitian……….. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengambilan Keputusan………. 9

1. Pengertian Pengambilan Keputusan……….. 9

2. Proses Pengambilan Keputusan………. 10

3. Prinsip-prinsip Heuristic……… 11

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.. 12

5. Parameter Pengambilan Keputusan Heuristic……… 13

6. Model Pengambilan Keputusan………. 13

B. Cadar 1. Pengertian Cadar……….. 15

2. Alasan dan Manfaat Wanita Memakai Cadar……….. 16

3. Resiko Wanita Memakai Cadar……… 17

4. Konsep Diri Mahasiswi Setelah Menggunakan Cadar……… 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian………. 24

B. Batasan Istilah……… 25

C. Subjek Penelitian dan Informan………. 25

D. Konteks Penelitian………. 25

E. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data……… 26

1. Jenis Data……… 26

2. Metode Pengumpulan Data……… 26

F. Proses Penelitian……… 27

G. Analisis Data………. 28

H. Keabsahan Data……… 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Hasil Penelitian………. 32

1. Identitas Subyek Penelitian……….. 32

2. Deskripsi Proses Pengambilan Keputusan Menggunakan Cadar 32 B. Analisa Data……… . 38

(9)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……….. 48

B. Saran-saran………... 48

DAFTAR PUSTAKA……….………… 50

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ari, Yohanes. 2007.Sistem pengambilan keputusan. Makalah Sistem Informasi.Jakarta. Universitas Gunadarma

Associated Press. 2010. Suriah larang mahasiswi pakai cadar. http://politik.vivanews.com/

Aziz, Sholehudin A. 2009. Misteri di balik wanita bercadar??? http://www.kompasiana.com/sholehudinaaziz

Dermawan, Rizky. 2004. Pengambilan keputusan landasan filosofis, konsep, dan aplikasi. Bandung: Alfabeta

Detik News. 2011. Prancis terapkan larangan memakai cadar mulai April. http://www.detiknews.com/kanal/10/berita?nd10

Era Muslim. 2009. Mahasiswi mesir harus melepas cadar waktu ujian. http://www.eramuslim.com/berita/

Erista, Dinny. 2010. model perilaku pengambilan keputusan. http://dinnyerista89.blogspot.com/2010/11/

Farman, Adi. 2010. Pengambilan keputusan. http://adipsi.blogspot.com/2010/06/ Fiqihpedia. 2010. Cadar. http://www.fiqihpedia.com/

Gawtama, Bayu. 2008. Fenomena ayat-ayat cinta (AAC): gamis dan cadar aisha. http://gawtama.multiply.com/journal/item/316/

Handoko, T. Hani. 1992. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Hasanah, Zuhriyah. 2010. Konsep diri pada remaja putri yang memakai jilbab bercadar. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Hurlock, E. B. 1999. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Juanda, Ahmad. 2008. Teori pengambilan keputusan. Materi Kuliah Magister Manajemen. Malang: UMM.

Kerlinger, Fred. 2006. Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(12)

Koentjaraningrat, 1983, Beberapa dasar metode statistik dan sampling dalam penelitian masyarakat (dalam metode-metode penelitian masyarakat). Jakarta: Gramedia.

Lestari, Suci. 2009. Komunikasi antar budaya di kalangan perempuan bercadar: studi pada mahasiswi bercadar di universitas muhammadiyah malang. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Matlin, W. Margaret. 1998. Cognitive fourth edition. State University of New York Moghisi, Haideh., 2005. Feminisme dan fundamentalisme islam. Yogyakarta: PT.

LiKS Pelangi Aksara

Moleong, J. Lexy. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nabilah. 2011. Cadar yes tutup aurat yes.

http://www.facebook.com/group.php?gid=130306683667509&v=info PP Nurul Iman. 2010. Pakai cadar, mahasiswi muslim inggris diusir dari bus.

http://www.ppnuruliman.com/berita.html

Qosim. 2009. Hukum memakai cadar bagi wanita.

http://errozzelharb.wordpress.com/2010/11/01/

Qouliyah, Asta. 2005. Teori-teori pengambilan keputusan. http://astaqauliyah.com/2005/04/teori-teori-pengambilan-keputusan/

Reef. 2011. Misteri wajah dibalik cadar (bagian pertama). http://kolomkita.detik.com/

Siagian, S.P., 1980. Sistem informasi untuk pengambilan keputusan. Jakarta: Gunung Agung

Soenhadji, Iman Murtono. 2010. Teori pengambilan keputusan. Jakarta: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Sudana, I Putu. 2011. Heuristics in decision making. Bali: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana.

Sugiyono. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukarnawadi, Abd. Aziz. 2010. Bahaya cadar bagi wanita muslim. http://www.facebook.com/topic.php?uid=113540352520&topic=10365 Suwatno, Djoko P., dan Rasto. 2002. Manajemen modern: teori dan aplikasi.

Bandung: Zafira.

(13)

Tempo. 2001. Gelar atau cadar? http://majalah.tempointeraktif.com/

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Burkuk, dalam Bahasa Arab berarti penutup kepala perempuan yang hanya

memperlihatkan kedua mata dari balik kain (Ibnu Al-Mandzur). Kemudian dalam istilah Bahasa Indonesia dikenal dengan “Cadar”. Meski begitu belum ada dari mereka yang secara terang-terangan dan terbuka mengklaim sebagai ideologi Islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslimah. Barangkali hal ini dirasa tak etis karena menyalahi Ijma Jumhur Ulama dari madzhab empat dengan madzhab Hambali sebagai pengecualian, apalagi akhir-akhir ini perempuan bercadar kerap dihubungkan dengan jaringan teroris. Kalaupun ada yang berani memvonis sebagai kewajiban agama, itu terjadi pada Islam minoritas (Kholil, 2009).

Menurut Qasim Amin (dalam Kholil, 2009) bahwa perempuan-perempuan Yunani masa lalu juga memakai hijab seperti yang dipakai wanita di Timur sekarang. Bahkan para pengikut Kristus juga memakainya hingga abad 13 Masehi untuk melindungi wajah mereka dari panas dan debu. Kemudian wanita muslimah zaman Nabi banyak memakainya meski masih terbatas kalangan berduit. Hingga akhirnya turunlah wahyu yang mempertegas pemakaian hijab dalam surat Al-Ahzab, Al-Nur dan seterusnya. Dari sini terungkap bahwa cadar sama sekali bukan budaya istimewa Arab apalagi Islam, agama hanya mengingatkan muslimah yang taat agar menutup tubuhnya selain wajah dan telapak tangan. Cadar tak bisa lagi disebut sebagai perintah agama meski agama tak pernah melarang seorang wanita muslimah memakai cadar. Cadar adalah warisan masa lalu yang masih dilestarikan sebagai kekayaan budaya Timur Tengah (Kholil, 2009).

(15)

2

menggunakan cadar. Tentang film Ayat Ayat Cinta, Gawtama (2008) menceritakan pengalamannya ketika menonton pemutaran perdana film Ayat-Ayat Cinta (AAC) sebagai berikut, ketika memasuki area Studio XXI (twentyone) Plaza Senayan, Jakarta, nuansa timur tengah menghiasi seluruh studio. Setiap penonton yang masuk melalui eskalator akan langsung disapa sebaris senyum belasan gadis-gadis cantik berpakaian ala Aisha, lengkap dengan gamis dan cadarnya, beberapa dari mereka membawa sebuah baki berisi kurma. Begitu masuk area studio, nuansa Aisha itu lebih kental. Setiap pengunjung yang datang diberi souvenir sebuah syal untuk penutup wajah (cadar), syal yang sama yang dikenakan Aisha dalam film AAC. Selain itu, puluhan wanita berpakaian gamis dan bercadar lalu lalang di seluruh area studio. Belum lagi penjaga loket karcis yang semuanya berjilbab, gamis dan cadar. Sebagian pria berwajah-wajah tampan melilitkan kafiyeh di lehernya. Pokoknya timur tengah habis, yang tidak ada cuma onta saja. Cadar ini seolah jadi fenomena tersendiri senin malam itu. Mulai dari penonton yang datang tidak mengenakan pakaian muslimah pun tiba-tiba mengenakan cadar. Anehnya, bagian bawahnya agak terbuka tetapi wajahnya ditutupi cadar. Sampai para wartawati pun mengenakan cadar ketika mewawancarai para aktor dan aktris pemeran AAC (Gawtama 2008).

(16)

3

keputusan tersebut. Bagi mahasiswi yang tetap tidak mau melepaskan cadarnya, mereka akan dianggap gagal dalam ujian semester (Era Muslim, 2009).

Di Inggris, dua wanita Muslim dilarang naik bus umum karena salah satu dari mereka menggunakan niqab yang menutupi wajahnya. Dua mahasiswi yang sama-sama berusia 22 tahun tersebut diusir sopir bus Metroline di London. Menurut kedua wanita tersebut, sopir bus tersebut mengatakan mereka adalah ‘ancaman’ bagi para penumpang lain. Karena itu, sang sopir mengusir mereka dari bus. Padahal, kedua wanita tersebut memiliki tiket (PP Nurul Iman, 2010).

Pemerintah Suriah mencekal pemakaian niqab atau cadar yang menutupi hampir seluruh wajah kecuali mata di lingkungan universitas. Pengamat pendidikan mengatakan, larangan tersebut bertujuan melindungi identitas sekuler negara Asia Barat tersebut. Menurut seorang staf pemerintah di Damaskus pada Associated Press bahwa mereka telah memberikan perintah pada semua

universitas untuk melarang perempuan yang memakai niqab mendaftar ke universitas. Larangan tersebut berlaku untuk universitas negeri dan swasta. Ratusan guru sekolah dasar yang memakai niqab di sekolah-sekolah negeri bulan lalu telah dialihkan ke jabatan administratif. Isu mengenai pakaian perempuan muslim sudah menjadi perdebatan di Eropa di mana Prancis, Spanyol, Belgia, dan Belanda sedang mempertimbangkan untuk mencekal pemakaian niqab dengan alasan pakaian tersebut merendahkan martabat wanita. Turki juga sudah memberlakukan larangan pemakaian kerudung di lingkungan universitas (Associated Press, 2010).

Suriah bukan satu-satunya negara Arab yang mempermasalahkan pemakaian cadar, sebab beberapa pemerintah di negara-negara Arab lainnya, seperti Tunisia, Yordania, Mesir dan Uni Emirat Arab juga melarang pemakaian cadar karena alasan keamanan di sejumlah departemen dimana kejelasan identitas seseorang sangat diperlukan (Syariah Publications, 2010).

(17)

4

terletak di Kota Utrecht ini telah menimbulkan protes di kalangan mahasiswi muslim di kampus tersebut (Era Muslim, 2010).

Pemerintah Prancis akan segera memberlakukan larangan mengenakan cadar di tempat-tempat umum. Larangan itu akan diberlakukan mulai April 2011 mendatang. Dengan larangan itu, wanita yang memakai cadar bisa dipanggil ke kantor polisi dan diminta untuk melepas penutup wajahnya atau membayar denda. Para pejabat Prancis mengatakan, undang-undang ini umumnya bersifat simbolis dan polisi tidak akan memanggil semua wanita bercadar yang mereka lihat. Dengan kata lain, pemanggilan wanita bercadar ke kantor polisi hanya akan dilakukan secara acak (Detik News, 2011).

Di Indonesia sendiri juga terdapat kontroversi tentang mahasiswi yang menggunakan cadar. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara (USU) menetapkan larangan terhadap mahasiswinya yang mengenakan busana muslim bercadar. Alasannya sederhana pengelola fakultas khawatir, mahasiswi bercadar bisa memalsukan identitas saat mengikuti ujian atau praktikum. Selain itu, cadar dianggap bisa menyebabkan pasien merasa risih. Walaupun kekhawatiran itu agak berlebihan, pihak Fakultas Kedokteran USU mengultimatum agar kedua mahasiswi tersebut hijrah ke kampus lain. Ultimatum ini dikeluarkan semata-mata karena para mahasiswi itu tak sudi melepas cadarnya (Tempo, 2001).

(18)

5

idiom-idiom Islami berdampingan dengan bahasa populer (gaul) dalam kehidupan sehari-hari. Jenis pesan yang sering kali muncul adalah pesan-pesan edukatif dan kombinasi antara permasalahan kehidupan sehari-hari yang selalu mereka kaitkan dengan wawasan keagamaan. Pengetahuan keagamaan perempuan bercadar sangat mendukung penampilan mereka, sehingga dalam bertutur tak terlepas dari dalil-dalil yang mendasari isi pesan atau informasi itu. Sebagai pendamping pesan verbal, kedua perempuan bercadar ini juga menggunakan pesan-pesan nonverbal dalam proses komunikasinya. Hal yang paling tampak terdapat pada model dan warna busana muslimah yang mereka kenakan. Pakaian yang berwarna gelap, menutup seluruh anggota tubuh dan serba lebar dianggap sebagai upaya melindungi diri atau tameng untuk menghindari reaksi yang beragam dari pihak yang menikmati perempuan sebagai obyek pandangannya. Selain itu bahasa tubuh yang dilakukan sebagai pelengkap proses komunikasi secara verbal adalah berjabat tangan, berpelukan dan menempelkan pipi kanan dan pipi kiri tiap memulai dan mengakhiri aktivitas komunikasi tatap muka dengan perempuan yang tidak bercadar.

Dengan demikian perempuan bercadar yang hidup berdampingan dengan orang (perempuan) yang tidak bercadar dipahami sebagai proses komunikasi antar budaya yang saling bertautan dan dipengaruhi kuat oleh ideologi yang melatarbelakanginya. Perempuan bercadar melakukan segala aktivitas komunikasi bersandar dan berupaya konsisten terhadap nilai-nilai sosial yang diajarkan sesuai dengan prinsip salaf. Cadar adalah sebuah lambang yang selalu mengiringi perilaku komunikasi para pemakainya (perempuan bercadar) dan cadar tidak diwajibkan dalam Islam, cadar adalah budaya yang diadopsi dari Timur Tengah (karena berbagai masalah geografis) yang memberlakukan kewajiban cadar terhadap perempuan pribumi dan bagi kalangan yang mewajibkan menutup seluruh aurat termasuk wajah.

(19)

6

menjalankan aktivitas sehari-hari dan perkualiahannya dengan menggunakan cadar. Tindakan para mahasiswi menggunakan cadar, tentu dilakukan setelah melewati proses pengambilan keputusan untuk menggunakan cadar tersebut.

Hasil penelusuran awal peneliti dengan RA, salah satu mahasiswi perguruan tinggi Islam di Kota Malang menunjukkan bahwa RA telah mengenakan cadar pada saat memasuki semester ketiga di kampusnya. Pakaian muslimah ditambah dengan cadar ia gunakan dalam aktivitas kehidupannya sehari-hari, baik di kampus dalam mengikuti aktivitas perkualiahan, pengajian, seminar, diskusi, maupun di lingkungan kos-kosannya dalam aktivitas kehidupan dan rutinitasnya sehari-hari termasuk berkomunikasi dengan orang lain, siapapun orangnya. Keputusan RA menggunakan cadar dalam segala aktivitasnya melalui proses yang cukup menguras pikiran dan berbagai pertimbangan. Pada awalnya ia mengikuti pengajian bersama teman-temannya, kemudian ia berteman dengan jamaah lain yang telah lebih dulu menggunakan cadar. Lama-kelamaan ia penasaran dengan alasan teman-temannya yang menggunakan cadar dan keingintahuannya itu kemudian terjawab dengan berbagai penjelasan dari teman-temannya yang menggunakan cadar. RA menerima dan membenarkan argumentasi teman-temannya yang bercadar dan pada akhirnya setelah melewati berbagai pertimbangan yang matang maka ia pun memutuskan untuk menggunakan cadar berdasarkan keyakinan dan alasan yang ia pahami.

(20)

7

cuek saja, ia menganggap apapun hambatan yang ada di depannya adalah konsekuensi dari keputusannya untuk menggunakan cadar.

Berdasarkan penelusuran awal sebagaimana diuraikan di atas maka ditemukan beberapa hal yang menarik mengenai mahasiswi bercadar, yaitu keberadaan mereka di kampus menimbulkan perhatian orang banyak, pergaulan mereka cenderung inklusif (tertutup), terkadang susah membedakan mana si RA di antara teman-temannya yang bercadar, dan mereka cenderung dihindari atau dikucilkan oleh mahasiswa lainnya.

Menurut Slovic, Finucane, Peters & MacGregor dalam Sudana (2011) bahwa dalam teori pilihan rasional (rational choice theory) menyatakan bahwa keputusan harus dibuat setelah mempertimbangkan semua alternatif yang ada. Namun, opini dan bukti-bukti tidak selalu mendukung argumen tersebut. Herbert Simon adalah salah seorang ahli yang mempertanyakan aplikasi praktis dari teori rasional. Prinsip rasionalitas terbatas (bounded rationality) Simon dalam pengambilan keputusan dikembangkan setelah keraguannya atas kemampuan penerimaan teori pilihan rasional tersebut. Simon (dalam Sudana, 2011) menyatakan bahwa proposisi empiris saya yang pertama adalah ada bukti-bukti lengkap bahwa dalam situasi pilihan dari berbagai kompleksitas, perhitungan rasionalitas terbatas bisa digunakan.

(21)

8

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan pengambilan keputusan mahasiswi dalam konteks menggunakan cadar berdasarkan prinsip-prinsip heuristik sebagai suatu pendekatan alternatif terhadap pengambilan keputusan. Atas dasar pemikiran yang seperti tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengambilan Keputusan Mahasiswi Menggunakan Cadar”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengambilan keputusan mahasiswi dalam menggunakan cadar?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengambilan keputusan mahasiswi dalam menggunakan cadar.

D. Manfaat penelitian

1. Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi disiplin ilmu psikologi sosial pada umumnya dan tentang pengambilan keputusan pada khususnya. 2. Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 14 Tahun 2003 tentang Khalwat/Mesum di Kabupaten Aceh

Pemberian ampas tahu secara signifikan mempengaruhi bobot umbi per tanaman, namun aplikasi pupuk organik cair daun gamal serta interaksinya tidak signifikan

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah,

Mengelola laporan Mengelola data laporan merupakan proses generalisasi yang meliputi lima buah proses pengolahan data merk yaitu menambah laporan, mengubah laporan,

(3) Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksiharus menyampaikan kembali rencana reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah disempurnakan dalam jangka

bunga, inflasi, dan kurs terhadap harga saham pada sektor industri dasar dan kimia. di Bursa Efek Indonesia periode 2014 –

Bagian kasar dari sistem kedudukan di desa Kristen di Maluku adalah seperti perahu yang merupakan unsur yang sangat umum dan penting dalam kebudayaan Maluku

RJ Adalah Singkatan dari Register Jack, Dimana Register Jack adalah standard peralatan pada jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel,