• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PELAYANAN MELALUI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT TELKOM AREA JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PELAYANAN MELALUI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT TELKOM AREA JEMBER"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI D AN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PELAYANAN MELALUI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KAR YAWAN

PT TELKOM AREA JEMBER

Usulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S -2 Program Studi Magister Sains Psikologi

Diajukan oleh : Siti Nur’Aini

NIM 09820010

PROGRAM PASCA SARJAN A

(2)

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh :

SITI NUR’AINI

Nim : 09820010

Telah dipertahankan di depan Dewan penguji

Pada tanggal 22 Juli 2011

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua: Prof. Dr Asip Hadi Pranata ……….

Sekretaris : Dra Djudiyah M.Si ……….

Penguji 1 : Yudi Suharsono, S.PsiM.Si ……….

Penguji 2 : Zakariah Achmad, S.Psi M.Si ………..

(3)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI D AN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PELAYANAN

PADA KAR YAWAN PT TELKOM AREA JEMBER

Yang diajukan oleh :

Siti Nur’Aini

Nim : 09820010

Telah disetujui

Tanggal, ………..

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. Asip Hadipranata Dra. Djudiyah,M.Si

Direktur Ketua program Studi

Program Pascasarjana Magister Psikologi

(4)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Siti Nur’Aini

Nim : 09820010

Program Studi : Psikologi (Sains Psikologi Industri & Organisasi)

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi dan Persepsi Dukungan

Organisasi Terhadap Kine rja Pelayanan Melalui Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawab PT TELKOM Area Jembe r adalah karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu

Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali

yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan di sebutkan dalam sumber

kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur – unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR

AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta

diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS

ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 22 Agustus 2011

(5)

KATA PENGAN TAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Maha suci Allah atas segala karunia nikmat-Nya. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan pertolonganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Tesis ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk mencapai gelar Magister Sains psikologi. Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang memberikan bantuan berupa arahan dan motivasi yang tulus, mulai dari persiapan, tempat dan pelaksanaan penelitian sehingga tersusunnya tesis ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih tiada terhingga kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Jember, yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis dalam menempuh studi lanjut.

2. Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember, atas dukungan

dan saran bagi penulis dalam menempuh studi lanjut.

3. Prof. Dr. Asip Hadipranata, selaku dosen pembimbing utama yang telah

banyak meluangkan waktu dalam membimbing tesis serta banyak memberikan

motivasi dan inspirasi pada penulis.

4. Dra Djudiyah,M.Si, selaku pembimbing pendamping yang telah banyak

memberikan masukan dan saran-saran yang berarti bagi kesempurnaan tesis

ini.

5. Yudi Suharsono,S.Psi M.Si, selaku penguji satu yang telah memberikan

banyak masukan demi kesempurnaan tesis ini

6. Zakariyah Achmad,S.Psi M.Si, selaku penguji kedua atas masukan dan kritik

(6)

7. Khumaedi, selaku Junior Operation Manager (JOM) Human Resources

Representative Jember yang telah memberikan kesempatan untuk

melaksanakan penelitian bagi penulis.

8. Tri Cahyono SE MM, atas informasi yang telah diberikan, dan banyak

membantu penulis belajar mengenal budaya organisasi PT TELKOM.

9. Kepala Kantor Cabang TELKOM Lumajang, Bondowoso, Situbondo dan

Banyuwangi, yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data.

10.Rekan-rekan Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Jember, atas doa dan dukungan yang luar biasa.

Dalam penyusunan tesis ini, banyak sekali kekurangannya. Saran dan

kritik yang membangun sangat diperlukan oleh penulis, guna kesempurnaan

tesis ini di masa mendatang.

Malang, 22 Agustus 2011

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..………i

HALAMAN PENGESAHAN ...…………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN……….iii

INTISARI……… iv

ABSTRACT ………v

PERSEMBAHAN……..………...vi

SURAT PERNYATAAN ……….………vii

KATA PENGANTAR…………..………...……….viii

DAFTAR ISI………..……….ix

DAFTAR TABEL………..………...x

DAFTAR GAMBAR………..………... xi

BAB I. PENGANTAR……… ..………..……….1

A. Latar belakang ……….. 1

B. Rumusan masalah………... . 10

C. Tujuan penelitian………..……….. 10

D. Manfaat penelitian………..……….. 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……… ………... 11

A. Kinerja pelayanan …………..……..………. 13

1. Pengertian kinerja pelayan………..…. 13

2. Komponen pelayanan………. 15

3. Faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan……… 18

4. Dimensi pelayanan ………...19

(8)
(9)

BAB IV. HASIL PENELITIAN ……….……….. 71

A. Hasil penelitian………..………. 71

1. Deskripsi subyek penelitian………..… 71

2. Hasil analisa data……… 74

a. Uji hipotesa ……….. 74

b. Uji deskriptif ……… 78

B. Pembahasan……… 79

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 90

A. Kesimpulan……… 90

B. Saran………... 91

DAFTAR PUSTAKA……….. 93

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Penelitian ……… 96

Lampiran 2 Data Penelitian ……… 105

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ………. 123

Lampiran 4 Uji Asumsi ……….. 136

Lampiran 5 Uji hipotesis ………. 141

Lampiran 6 Uji Deskriptif ……….. 146

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ………. 153

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ali,A. (2010). Perceived Organizational Support and Psychological

Empowerment. European Journal of Social Science. Vol.17, No.2

Ahmadi, P. (2010). The Relationship OCB and Social Exchange Constructs.

European Journal of Economics, Finance and Administrative Science.

ISSN 1450 – 2275.

Azwar,S. (2001). Reliabilitas & Validitas. Edisi 3, Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Brown,D. & Harvey, D. (2006). An Experiental Approach to Organization Development. Prentice Hall

Chien, M.H. (2000). A Study to Improve OCB. Department of Marketing &

Distribution management.

Cropanzano,R. & Mitchel,M (2005). Social Exchange Theory : An Interdicipliner

review. Journal of Management;31;874. http://Jom sagepub.com

Chien, C. & Hung ( 2008). Goal Orientation, Service Behavior and Service

Performance. Asia Pacific Management Review. 13 (2). 513 - 529

Da Liang et al (2010). Impact of Service Orientation on Frontliner Employee Service Performance and Consumer Response. International Journal Marketing. Vol.2 No.2. November 2010

Davidoff,L (1988). Psikologi Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga.Jakarta

Eastman.K.K (1994) In the Eyes of The Beholder : An Atributional Approach to Ingratiation and Organizational Citizenship Behavior. Academy of Management Journal,37 (5). 1379 - 1391

Hadi,S. (2004). Metodologi Research Jilid 1.Andi Offset. Yogyakarta

Ivancevich, J. (2005). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Edisi ke 7. Penerbit Erlangga. Jakarta

Jahangir, N. (2004). Organization Citizenship Behavior. Its nature and

(12)

Kartajaya, H. (2004). On Becoming A Customer-Centric Company. Transformasi

TELKOM Menjadi Perusahaan Berbasis Pelanggan. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Koesmono,T. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan

kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sektor Industri

Pengolahan kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen

& Kewirausahaan. Vol.7 No.2 September 2005. 171-188

Liao,H. (2004). A. Multilevel Investigation of Factor Influencing Employee

Service Performance And Customer Outcomes. Academy of

management Journal. Vol. 47, No. 1, 41- 58

Moeljono, D. (2003). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Penerbit Elex

Media Komputindo. Jakarta

Ojo,O. (2009). Impact assessment of Corporate Culture on Employee Job performance. Business Intellegence Journal-August.2009 Vol.2 no.2

Robbins, P.S.(2002) Prinsip-prinsip perilaku Organisasi. Edisi ke 5. Penerbit Erlangga. Jakarta

Rhoades, L & Eisenberg, R (2002). Perceived Organizational Support : A Review

of the Literature. Journal of Applied Psychological. Vol.87,No.4 pp

689 -714

Tschohl,J. (2003). Achieving Excellence Trough Customer Service. Unggul

Bersaing melalui Layanan Pelanggan. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Rank,J & Carsten,J. (2007) Proactive Customer Service Performance :

Relationship with Individual Task and Leadership Variable. Human

Performance 20,4, PP.363 – 390

Suryabrata,S. (1995). Metodologi Penelitian.PT Grafindo persada.Jakarta

Suryabrata,S. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Andi Offset.

(13)

Sonnentag,S. & Frese,M. (2002). Performance Concept and performance Theory. Psychological management of Individual performance. Jphn Willey & Sons,Ltd.

Shore,&Wayne, S.J (1993). Commitment and employee behavior :Comparison of affective commitment and continuance commitment with perceived organizational support. Journal apllied Psychology,78 pp. 774 – 780

Supriyati (2004). Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen organisasi

terhadap Kinerja Pelayanan PT TELKOM Kandatel Yogyakarta. Tidak di terbitkan.

Winarsunu, Tulus (2009). Statistik. Dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan.

UMM Press. Malang

Yoon,M. & Suh, J. (2003). Organization Citizenship Behavior and Service

Quality as External Effectiveness of Contact Employees. Journal of

Business Research 56 (2003) 597 – 611

(14)
(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini berkembang dengan pesat,

kondisi ini membuat dunia bisnis semakin dipenuhi dengan persaingan yang

ketat. Adanya persaingan ini menyebabkan sejumlah tuntutan yang tidak bisa

ditawar lagi oleh sejumlah perusahaan. Perusahaan melakukan berbagai upaya

untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

perusahaan miliki.

Perusahaan dapat mencapai tujuannya ketika sumber daya yang ada di

dalamnya dapat bersinergi dengan optimal. Sumber daya manusia, merupakan

salah satu sumber daya yang memiliki peran yang sangat penting dalam

pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu cara perusahaan untuk mencapai

tujuannya dengan meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan

merupakan inti berjalannya sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hal

ini sesuai dengan pendapat Campbell,et al (dalam Sonentag,2002) bahwa

kinerja karyawan sebagai sesuatu yang nampak, dimana perilaku karyawan

relevan dengan tujuan perusahaan.

Menurut Campbell,et al (dalam Sonentag,2002) Kinerja karyawan

dikatakan baik ketika kinerja yang mereka munculkan mencapai produktivitas

kerja yang tinggi, hal ini tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia

(16)

2 selama periode tertentu karyawan melaksanakan tugas sesuai dengan standart

kerja, target atau tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

PT TELKOM Tbk, merupakan salah satu badan usaha milik Negara yang

bergerak di bidang pelayanan jasa telekomunikasi. Beberapa tahun yang lalu

PT TELKOM masih memonopoli bisnis telekomunikasi, namun dengan

adanya AFTA dan pasar bebas bisnis telekomunikasi tidak lagi di monopoli

oleh PT TELKOM. Bisnis telekomunikasi saat ini berkembang dengan maju,

banyak perusahaan provider bermunculan sehingga persaingan antara

perusahaan provider saat ini sangat tinggi. Pada saat ini hampir semua

perusahaan telekomunikasi menawarkan produk yang hampir sama antara

provider satu dengan yang lainnya dan melakukan perang tarif untuk merebut

hati konsumen. Adanya persaingan diantara perusahaan telekomunikasi,

menuntut PT TELKOM untuk dapat memiliki suatu perencanaan ke depan

untuk dapat bertahan ditengah persaingan dengan provider lainnya.

Perencanaan itu di perlukan agar PT TELKOM dapat bersaing dengan para

kompetitor guna memenuhi kebutuhan konsumen dan mempertahankan

konsumen yang sudah ada supaya tidak beralih kepada perusahaan lain.

TELKOM sebagai perusahaan telekomunikasi menjual berbagai produk untuk

masyarakat, dalam proses perjualan produk yang ditawarkan terkadang

mengalami permasalahan dan komplain dari konsumen. TELKOM

memberikan sarana untuk mengatasi berbagai masalah dan komplain dari

konsumen. Layanan berkualitas dapat diberikan kepada konsumen ketika

TELKOM memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha

(17)

3 kualitas sumber daya manusia yang perusahaan miliki, sehingga kinerja

karyawan menjadi lebih optimal.

PT TELKOM memiliki standart kompetensi yang harus dimiliki oleh

semua karyawannya. Standart ini di buat supaya kinerja karyawan sesuai

dengan tujuan dari perusahaan. PT TELKOM memiliki direktori kompetensi

yang berisi penjelasan tentang berbagai macam kompetensi yang harus

dimiliki oleh karyawan TELKOM. Berdasarkan surat keputusan direksi nomor

: KD.28/PS000/SDM-20/2003, tanggal 25 April 2003. Kompetensi yang harus

dimiliki oleh karyawan PT TELKOM terdiri dari Core Competencies

(kemampuan yang harus dimiliki semua karyawan) dan Spesific Competencies

(kemampuan spesifik yang sesuai dengan jenis pekerjaan).

Core Competencies yang harus dimiliki karyawan TELKOM salah satunya

adalah Customer orientation. Customer orientation adalah memberikan

layanan yang bernilai tambah dan lebih dari yang diharap pelanggan

internal/eksternal. Adanya core competencies ini, karyawan diharapkan dapat

membina hubungan baik dengan konsumen serta dapat memperlihatkan sikap

yang cepat tanggap dan empati dalam melayani konsumen. Selain itu

karyawan juga diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah

yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta dapat meningkatkan kualitas

pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Pada tahun 2007 PT TELKOM melakukan restrukturisasi portofolio bisnis

dan membawa PT TELKOM menjadi perusahaan yang berbasis pelanggan

(Customer Centric organization). Adanya portofolio baru, PT TELKOM ingin

(18)

4 kepuasan konsumen (Kartajaya, 2004). Berdasarkan portofolio dan core

competencies yang harus dimiliki karyawan TELKOM, kinerja karyawan

yang sesuai dengan tujuan perusahaan adalah kinerja pelayanan.

Kinerja pelayanan merupakan suatu aktivitas yang dilak ukan oleh

karyawan dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas kepada

konsumen. Menurut Kotler (dalam Supriyati,2004) kinerja pelayanan

merupakan salah satu aktivitas kerja yang memiliki nilai produk yang

ditawarkan oleh sebuah perusahaan, artinya ketika sebuah perusahaan ingin

memiliki nilai lebih dalam menawarkan produknya terhadap konsumen,

perusahaan harus dapat memberikan suatu layanan yang dapat memenuhi

harapan konsumen.

Kinerja pelayanan memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah

perusahaan karena karyawan merupakan ujung tombak perusahaan dalam

berinteraksi dan melayani konsumen. Citra sebuah perusahaan terletak pada

bagaimana karyawan sebuah perusahaan mengenalkan dan menawarkan

produk kepada konsumen, serta bagaimana karyawan memberikan sebuah

layanan kepada konsumen. Sargeant (dalam Da Liang, 2010) mengungkapkan

bahwa peran karyawan dalam memberikan sebuah pelayanan kepada

konsumen, merupakan salah satu cara untuk mencapai keunggulan yang

kompetitif bagi sebuah perusahaan. Dukungan perusahaan sangat diperlukan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, karena sumber

daya manusia merupakan asset modal yang membantu untuk dapat mencapai

(19)

5 Dari hasil survey yang pernah dilakukan, membuktikan perusahaan yang

memberikan layanan yang berkualitas kepada konsumen secara signifikan

menaikkan volume dan keuntungan bagi perusahaan (Tschohl, 2003). Lebih

lanjut Tschohl menjelaskan bahwa fungsi pelayanan tidak hanya berpengaruh

pada profit perusahaan, melainkan juga berfugsi sebagai alat untuk

mempertahankan konsumen yang sudah ada dan untuk mendapatkan

konsumen baru. Konsumen akan tetap loyal pada produk atau jasa yang di

tawarkan perusahaan, ketika mereka merasa mendapatkan pelayanan yang

memuaskan. Konsumen yang loyal pada produk tertentu secara tidak langsung

akan menjadi agen marketing bagi perusahaan lewat promosi mulut ke mulut

(Word of mouth) pada konsumen lainnya (Da Liang, 2010).

Pelayanan merupakan kinerja karyawan yang bersifat alamiah, artinya

kualitas pelayanan sangat bergantung pada cara interaksi karyawan dengan

konsumen, rekan kerja dan perusahaan. Kinerja pelayanan memiliki dimensi

interaksi antara karyawan dan konsumen, yang membutuhkan suatu sikap

kerja yang berorientasi pada pelayanan. Menurut pendapat Clary dan Synder

(dalam Yoon, 2003) individu yang bekerja memunculkan perilaku extra role

cenderung lebih bersedia untuk membantu orang lain, artinya karyawan dapat

memunculkan kinerja pelayanan yang optimal ketika karyawan tidak hanya

memenuhi harapan perusahaan (in role) namun juga perilaku extra role.

Perilaku extra role merupakan perilaku kerja yang melebihi standart khusus

kinerja. Perilaku ekstra role memiliki implikasi penting bagi organisasi, karena

hal ini mengacu pada perilaku kerja karyawan yang berkaitan organisasi dan

(20)

6 memiliki pengaruh yang positif terhadap efisiensi dan efektivitas kinerja

organisasi. Perilaku extra role di organisasi biasa disebut dengan

Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Organizational Citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku kerja

karyawan yang melebihi tuntutan peran atau standart yang telah ditetapkan

oleh perusahaan. Menurut Organ (dalam Chien, 2000) Organizational

Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku individu yang bijaksana

yang secara tidak langsung secara atau secara eksplisit diakui oleh system

reward formal dari perusahaan. lebih lanjut Organ menjelaskan lebih lanjut

bahwa OCB merupakan perilaku karyawan yang bersifat sukarela, sikap saling

membantu meskipun tanpa ada permintaan dari orang lain dan meski tidak ada

imbalan secara formal pada perusahaan. Hasil penelitian Yoon (2003)

mengungkapkan bahwa ada korelasi yang positif antara OCB dengan kua litas

pelayanan yang diberikan karyawan kepada konsumen. OCB yang muncul

pada kinerja karyawan merupakan inti dari kinerja pelayanan. Clary dan

Synder (dalam Yoon, 2003) berpendapat bahwa karyawan yang menunjukkan

OCB yang tinggi, akan lebih aktif dalam pe menuhan kebutuhan konsumen,

hal ini akan tercermin dari kinerja pelayanan karyawan.

Menurut Kwantez (dalam Ahmadi, 2010) OCB yang muncul pada kinerja

karyawan dipengaruhi oleh karateristik individu dan karateristik organisasi.

Lebih lanjut kwantez menjelaskan bahwa salah satu karateristik individu yang

mempengaruhi OCB adalah persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rhoades dan Eisenberg (2002), karyawan akan

(21)

7 bekerja memberikan sebuah dukungan kepada karyawan, kondisi ini akan

meningkatkan perasaan positif dan perilaku terhadap organisasi. Lebih lanjut

Rhoades menjelaskan bahwa persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi

(POS) dipengaruhi oleh bentuk-bentuk dukungan organisasi yang diberikan

kepada karyawan. Karyawan yang menilai positif bentuk dukungan organisasi,

akan memunculkan perilaku kerja yang positif dan memberikan kontribusi

yang lebih kepada organisasi.

Faktor kedua yang mempengaruhi munculnya OCB pada karyawan adalah

karateristik organisasi, salah satunya adalah budaya organisasi. Budaya

organisasi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam menentukan

keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya. Perilaku OCB yang

dimiliki oleh karyawan berkembang seiring dengan proses sosialisasi

nilai-nilai yang ada pada organisasi. ketika nilai-nilai- nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan

memiliki “service value” maka OCB akan muncul pada karyawan. Hal ini

secara tidak langsung berpengaruh kepada kinerja pelayanan (Ahmadi, 2010).

Budaya organisasi dapat memiliki pengaruh yang bermakna pada sikap

dan kinerja karyawannya, ketika budaya organisasi yang dimiliki sebuah

perusahaan tersebut kuat. Robbins (2002) menjelaskan bahwa suatu budaya

organisasi yang kuat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Budaya

organisasi yang kuat akan mendorong munculnya sense of belonging

karyawan pada organisasi, sehingga berdampak pada kinerja karyawan. Dalam

upaya menjaga situasi kerja yang kondusif dan kinerja karyawan yang ada di

dalamnya, perusahaan diharapkan memiliki budaya organisasi yang bersifat

(22)

8 memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja karyawan. Selain menjadi pedoman

bagi karyawan dalam berperilaku dan melakukan pekerjaannya, budaya

organisasi memiliki makna penting bagi kelangsungan perusahaan. Budaya

organisasi merupakan identitas bagi perusahaan dan menjadi ciri yang

membedakan antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Budaya

organisasi sebagai Social Glue bagi anggota organisasi, ketika nilai- nilai

dalam perusahaan di pahami secara tepat oleh semua karyawan perusahaan,

maka keberlangsungan perusahaan akan tetap terjaga.

PT TELKOM melakukan sebuah proses transformasi yang berkelanjutan

untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis telekomunikasi. Transformasi

budaya merupakan salah satu proses yang telah dilakukan TELKOM. Pada

tahun 2009, PT TELKOM melakukan transformasi budaya dan bisnis.

Transformasi budaya PT TELKOM memiliki tujuan untuk membangun spirit

baru, komitmen baru dan citra baru TELKOM demi kenyamanan dan

kepuasan konsumen. Dengan adanya transformasi budaya, TELKOM ingin

memberikan ruang yang luas kepada karyawan untuk dapat berkolaborasi dan

berinovasi dalam upaya peningkatan kinerja karyawan terutama dalam

pelayanan terhadap konsumen. Transformasi budaya di TELKOM juga ingin

mengedepankan nilai- nilai pelayanan kepada konsumen, sehingga dengan

adanya nilai- nilai baru tersebut karyawan diharapkan mampu memahami apa

yang menjadi kebutuhan konsumen dan karyawan dapat memberikan

pelayanan yang berkualitas.

Kinerja pelayanan dikatakan berhasil jika konsumen merasa puas terhadap

(23)

9 penting, karena kepuasan konsumen menjadi salah satu basis bagi

kelangsungan hidup dan perkembangan bisnis perusahaan. Keluhan atau

komplain dari konsumen merupakan salah satu indikator keberhasilan kinerja

pelayanan. Ketika jumlah komplain yang diterima sebuah perusahaan cukup

tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan belum optimal.

PT TELKOM sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi juga tidak

lepas dari komplain dari konsumen. Untuk mengatasi komplain dari konsumen

dan membantu menyelesaikan apa yang menjadi keluhan ko nsumen, PT

TELKOM telah menyediakan sarana untuk menampung segala keluhan

konsumen melalui layanan e-service, datang langsung ke kantor TELKOM

dan pada saluran layanan 147. Dengan tersedianya sarana atau media untuk

menerima komplain dari konsumen, PT TELKOM berharap dapat melayani

konsumen dengan baik. Berdasarkan data Komplain konsumen PT TELKOM

kandatel Jember pada tahun 2010 – 2011, rata-rata jumlah komplain

konsumen yang masuk dalam setiap bulan kurang lebih 100 komplain.

Layanan e-service yang dimiliki oleh TELKOM merupakan salah satu

bentuk layanan yang betujuan memudahkan konsumen untuk menyampaikan

komplain dan segera dapat di respon oleh perusahaan. Berdasarkan data

komplain yang ada, komplain konsumen tertinggi yang diterima oleh PT

TELKOM area Jember pada layanan penagihan (Billing), komplain pada

layanan billing ini terjadi karena konsumen sering kali mengalami ketidak

sesuaian antara banyak pemakaian telepon rumah dengan jumlah penagihan

yang mereka terima. Bentuk-bentuk komplain lainnya adalah lambatnya

(24)

10 speedy maupun telepon rumah, sehingga konsumen harus melapor berulang

kali untuk mendapatkan pelayanan perbaikan. Dari kasus dan jumlah

komplain yang ada memperlihatkan bahwa kinerja pelayanan karyawan

TELKOM masih belum optimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, nampak masih ada gap antara

harapan perusahaan kepada kinerja pelayanan karyawan dengan masih

banyaknya jumlah komplain konsumen yang ada. Dengan kondisi tersebut maka

munculah pertanyaan:

1. Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap Organizational

Citizenship Behavior (OCB).

2. Apakah ada pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap Organizational

Citizenship Behavior (OCB).

3. Apakah ada pengaruh budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi

terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).

4. Apakah ada pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap

kinerja pelayanan.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh budaya organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior

(25)

11 2. Pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap Organizational Citizenship

Behavior (OCB).

3. Pengaruh budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap

Organizational Citizenship Behavior (OCB).

4. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja

pelayanan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Secara teoritis

- Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan hasil empiris pengaruh

budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap kinerja

pelayanan melalui organizational citizenship behavior (OCB) pada

karyawan

- Penelitian ini diharapkan memberikan tambahan pemahaman tentang

bagaimana upaya mengembangkan organisasi atau perusahaan melalui

pemahaman tentang budaya organisasi dan dukungan organisasi

kepada karyawan dan perilaku OCB terhadap kinerja pelayanan

b. Secara Praktis

- Bagi institusi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber informasi untuk pengelolaan sumber daya manusia yang

berkaitan dengan kinerja pelayanan.

- Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan kajian

(26)

12 khususnya budaya organisasi, persepsi karyawan terhadap dukungan

organisasi , organizational citizenship behavior (OCB) dan kinerja

pelayanan.

- Bagi praktisi SDM, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan di perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada diagram sankey dapat dilihat besarnya daya loss, hanya 10,78% saja yang diubah menjadi energi listrik, loss daya photovoltaic adalah 89,22% yang tidak dapat

Grafik respon sistem yang telah ditambahkan kontrol PID dengan metode tuning Ziegler-Nichols ditunjukkan pada gambar 12. Grafik respon sistem dengan kontrol PID

Berdasarkan permasalahan yang timbul tersebut, maka penyusun akan mencoba untuk membuat suatu aplikasi Pemetaan Sistem Informasi Geografis Fotokopian

Data tabel 5 yang menunjukkan data demografi subyek peneltian terhadap kultur bakteri positif dalam penelitian ini memperlihatkan pasien kelompok umur kurang dari 60 tahun

Tampilan antarmuka dalam sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam terdiri dari:. Antarmuka Beranda

Kemudian pengembangan Kota Metropolitan Bangkalan yang terdiri dari Kota Bangkalan dan Perkotaan sekitar Kawasan Kaki Jembatan Suramadu dan kota satelit (Perkotaan

Berdasarkan penelitian yang di- lakukan diperoleh simpulan pada kelas eksperimen strategi scaffolding dalam pembelajaran SiMaYang 97% mem- pengaruhi motivasi belajar