• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur pengajuan Keberatan Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan keuangan (DPPK) Pemerintah Kabupaten Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur pengajuan Keberatan Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan keuangan (DPPK) Pemerintah Kabupaten Bandung"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Penyelenggaraan pemerintahan negara guna mewujudkan tujuan bernegara harus dilakukkan salam suatu sisem pengelolaan keuangan negara secara

profesional, terbuka, dan bertanggung jawab yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD).

Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pengelolaan keuangan negara dirasakan

semakin pentingnya fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan sumber daya keuangan pemerintah secara efisien. Fungsi perbendaharaan tersebut meliputi, terutama, perencanaan kas yang baik, pencegahan agar jangan sampai terjadi

kebocoran dan penyimpangan, pencarian sumber pembiayaan yang paling murah dan pemanfaatan dana yang menganggur (idle cash) untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya keuangan.

Pihak yang sangat berperan dalam melaksanakan fungsi perbendaharaan tentunya adalah Bendahara. Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas

untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah. Selain menjalankan fungsi perbendaharaan, salah satu kewajiban

(2)

pajak adalah kegiatan membayar sejumlah uang kepada negara yang diatur oleh

undang-undang yang berlaku dan merupakan salah satu sumber penerimaan utama negara untuk membiayai pembangunan baik fisik maupun non fisik. Pajak

merupakan salah satu pendapatan negara yang langsung dipungut dari berbagai objek pajak dan mempunyai fungsi penting antara lain untuk membiayai pembangunan Negara guna menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena

itu dpat dilakukan bahwa bendaharawan mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Pengajuan keberatan atas SPPT dapat dilakukan secara kolektif melalui kelurahan atau secara perseorangan. Pengajuan secara kolektif hanya berlaku untuk nilai

SPPT sampai dengan Rp 200.000,00 per SPPT. Pengajuan keberatan atas SKP PBB hanya boleh dilakukan secara perseorangan. Sebagai tambahan yang dimaksud SKP PBB adalah SKP PBB sebagaimana dimaksudkan pasal 10 Ayat (2) UU PBB

sebagai berikut :

“Direktur Jenderal Pajak dapat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak dalam hal-hal

sebagai berikut :

Apabila Surat Pemberitahuan Obyek Pajak tidak disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dan setelah ditegor secara tertulis tidak

(3)

Pasal 9 Ayat (2) menyatakan bahwa Surat Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP)

harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani ke DJP, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya SPOP oleh subyek

pajak.

Hambatan yang terjadi di lapangan terkait keberatan pajak Bumi dan Bangunan Antara lain :

Wajib pajak yang tidak kooperatif,administrasi surat tidak ada,saat pengajuan wajib pajak tidak tahu jangka waktu/batas waktu pengajuan keberatan,jika melalui pos

sering terjadi keterlambatan waktu penyampaian dikantor.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk membuat

Laporan Kerja Praktek dengan judul “PROSEDUR PENGAJUAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN (DPPK) PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Untuk mengetahui :

1. Prosedur pengajuan keberatan Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Pemerintahan Kabupaten Bandung. 2. Hambatan yang terjadi di lapangan terkait prosedur Pengajuan Keberatan Pajak Bumi Dan Bangunan pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan

(4)

3. Upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Di

Pemerintahan Kabupaten Bandung dalam mengatasi hambatan yang terjadi terkait prosedur Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek 1.3.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan, bahan

pertimbangan dan evaluasi untuk memperoleh informasi yang berkaitan

dengan Prosedur Keberatan Pajak Bumi Dan Bangunan.

1.3.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Menambah pengetahua tentang Prosedur Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil selama Kerja Praktek di kantor Pajak diharapkan dapat membantu meringankan pekerjaan

3. Bagi Pembaca/Pihak lain

Diharapkan bisa bermanfaat dan bisa memberikan motivasi bagi

(5)

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.4.1 Lokasi kerja praktek

Adapun lokasi pelaksanaan kerja praktek di Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan yang beralamat di Alamat: Jl. Raya Soreang No. 141, Bandung – Jawa Barat No Telp.: (022) 5891004.

1.4.2 Waktu kerja praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek lapangan yang dimulai pada tanggal 1 Agustus 2015 sampai 30 Agustus 2015 yaitu dari hari senin sampai

(6)

6

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya DPPK

Kabupaten Bandung lahir berdasarkan piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada Ping Songo tahun alif bulan Muharam, atau pada hari sabtu, tanggal 20 April

tahun 1641M dan sebagai Bupati pertama adalah Tumenggung Wiraangun-angun (1641-1681).

Cikal bakal Kabupaten Bandung semula berada didaerah Karapiak atau

Bojongasih di sungai Cikapundung dekat muara, nama Karapiak kemudian menjadi Citeureup bahkan nama itu menjadi ibu kota kabupaten Bandung yang mempunyai

penduduk 200 jiwa. Sultan Agung Mataram, kemudian meminta agar Timbangatem salah satu Kabupaten di Priangan di bawah pemerintah Bupati R. Ardi Kusuma mengirimkan 800 penduduknya untuk mengisi Kabupaten baru.

Ditambah 200 penduduk lama Karapiak, maka didirikanlah bakal ibukota Kabupaten Bandung di tepi muara Cikapundung yang kemudian diberi nama Citeureup. Hari jadi Kabupaten Bandung adalah pada tanggal 20 April 1641.

Tahun ketahun terpilih beberapa orang untuk menjadi Bupati Bandung kemudian terpilih Kolonel R.H Lily Sumantri atau Bupati Bandung Ke-20. Ia

(7)

Kabupaten Bandung yang semula berlokasi di Kodya Bandung ke wilayah hukum

Kabupaten Bandung, di daerah Baleendah.

Dalam perkembanganya, di lahan peruntukan Ibukota Kabupaten Bandung

itu, sempat di bangun berbagai fasilitas antara lain perkantoran untuk beberapa instansi. Rencana kepindahan ke Ibukota Kabupaten Bandung tersebut, berlanjut hingga jabatan Bupati Bandung di pegang Kol. R. Sani Lupias Abdurrachman

(1980-1985), Ia merupakan Bupati ke-21,akan tetapi atas beberapa pertimbangan, fisik geografis daerah Baleendah tidak memungkinkan untuk Ibukota Kabupaten.

Maka pada masa jabatan Bupati Bandung di jabat oleh Kol.H.D. Cherman Effendi (1985-1990), Ibukota Kabupaten di boyong ke lokasi baru yakni Kecamatan Soreang. Bupati ke-22 itu membangun Ibukota Kabupaten Bandung tepatnya di

desa Pamekaran pinggir Jalan Raya Soreang-Bandung.

Di lahan seluas 24 hektar kini berdiri megah kompleks perkantoran

Kabupaten Bandung dengan menampilkan gaya arsitektur tradisional priangan, hingga kompleks perkantoran ini disebut-sebut sebagai kompleks perkantoran Kabupaten termegah di Jawa Barat. Pembangunan kompleks tersebut dilanjutkan

oleh penggantinya Bupati Bandung ke- 23 yakni Kol . H.U. Hatta Djatipermana (1990-2000) yang kemudian digantikan oleh H. Obar Sobarna,S.Ip (2001- 2010.

Badan Administrasi Keuangan Daerah (BAKD) Kabupaten Bandung

berdiri melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi daerah Kabupaten Bandung dengan didasari oleh

(8)

undang No. 43 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 1999 No. 60, Tambahan Lembaran Negara No. 3839). Kemudian pada tahun 2002 SOTK BAKD. Dan SK Bupati Bandung No 10/2002 tentang

pembentukan lembaga teknis Daerah Kabupaten Bandung. Terjadi perubahan pada Belanja sebelumnya Belanja rutin dan Belanja Pembangunan menjadi Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik.

BAKD Kabupaten Bandung didirikan dengan tujuan membantu Bupati dalam merumuskan dan menentukan kebijaksanaan teknis di bidang administrasi

keuangan yang meliputi :

 Pengolahan aset daerah  

 Menyusun perhitungan APBD dan Neraca Daerah 

Dengan Terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Badan Administrasi Keuangan Daerah bergabung dengan Dinas Pendapatan Daerah

dengan nama baru yaitu Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) atau dengan nama lainnya SKPKD sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) atau

Bendahara Umum Daerah (BUD). Secara garis besar berdirinya DPPK terlihat dari susunan berikut ini :

(9)

• BAKD 2001 –2008 ( Meliputi Bidang Pengelolaan Aset Daerah) • DPPK 2008 –sekarang ( bidang aset menjadi bagian aset di setda )

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu Organisasi akan lebih baik adanya suatu kepastian akan tata kerja suatu lembaga yang mendukung kegiatan organisasi itu supaya bergerak,

sehingga ada kejelasan bagi kita dalam meneliti kegiatan-kegiatan tersebut dan adanya keteraturan tata kerja yang akan menjadikan keberhasilan organisasi itu

dalam mencapai tujuan organisasi yang telah disusun sebelumnya.

Sama halnya dengan Dinas Pendapatan dan Pengeloaan Keuangan (DPPK) Daerah Kab.Bandung berdasarkan Perda No.20 tahun 2007 tentang pembentukan

organisasi dinas daerah kab.bandung paragraf 13 pasal 30 tentang susunan organisasi pada DPPK, maka struktur organisasi nya terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Penyusunan Program

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Perencanaan Pengendalian Operasional, terdiri dari: a. Seksi Perencanaan dan Pendapatan

b. Seksi Pemantauan dan Pengendalian

(10)

4. Bidang Pendapatan, terdiri dari: a. Seksi Pendapatan Asli Daerah b. Seksi Dana Perimbangan

c. Seksi Lain –lain Pendapatan yang Sah 5. Bidang Anggaran, terdiri dari:

a. Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan

b. Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung c. Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Tidak Langsung

6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari: a. Seksi Administrasi Perbendaharaan

b. Seksi Penelitian dan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

c. Seksi Kas Daerah

7. Bidang Akuntansi, terdiri dari:

a. Seksi Pendapatan dan Pembiayaan

b. Seksi Belanja Langsung c. Seksi Belanja Tidak Langsung

2.3 Uraian Tugas Perusahaan 1. Kepala Dinas

Tugas Pokok: memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan

mengendalikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan Kewenangan Daerah di Bidang Perimbangan Keuangan Daerah Sub Bidang Administrasi Keuangan Daerah dan Sub Bidang Pendapatan Daerah.

(11)

Tugas Pokok : Melaksanakan Pengelolaan Penyusunan Program, Umum

dan Kepegawaian serta Keuangan. Uraian Tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan DPPK berdasarkan program kerja DPPK sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Mengkoordinasikan bawahan dalam melaksanakan ketatausahaan yaitu

kegiatan kepegawaian, umum, perlengkapan, perencanaan dan kearsipan keuangan.

c. Memberi petunjuk pengadaan barang ATK sesuai pedoman yang berlaku. d. Mengatur pembagian tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara

lisan maupun tulisan .

e. Memantau dan mengendalikan kegiatan kesekretariatan DPPK. f. Melaksanakan pembinaan adminstrasi ketatausahaan.

g. Melaksanakan pembinaan pegawai dalam lingkungan DPPK. h. Mengkoordinasikan administrasi DPPK.

i. Menyusun Nota Keuangan APBD.

j. Mengevaluasi kegiatan Sekretariat untuk mengetahui kesesuaian dengan rencana.

k. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Sekretariat kepada atasan ;

l. Memberikan arahan terhadap kegiatan Administrasi Keuangan pada DPPK

m.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Perencanaan Pengendalaian Operasional, terdiri dari:

(12)

di Perencanaan dan Pendapatan ,Pemantauan dan Pengendalian serta Analisa,

Evaluasi, dan Pelaporan 4. Bidang Pendapatan, terdiri dari:

Tugas Pokok : Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di Bidang Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain –lain Pendapatan yang Sah

Uraian Tugas :

a. Menyusun rencana kerja Bidang Pendapatan.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan ;

d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan. e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

f. Mengoreksi konsep pedoman dan petunjuk teknis pembinaan perawatan serta inventaris barang di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. g. Memantau proses pengadaan barang/jasa dengan cara pelelangan ,

pemilihan langsung maupun penunjukan langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

h. Mengatur dan menyelenggarakan pelaksanaan pelelangan barang/jasa

kebutuhan Pemerintah Kabupaten Bandung .

i. Menginventaris Aset Pemerintah Kabupaten Bandung yang meliputi

(13)

j. Memeriksa daftar pengajuan kebutuhan barang/jasa disesuaikan dengan

Anggaran.

k. Memeriksa rencana pengadaan kebutuhan barang yang diusulkan dari Unit

Kerja yang berada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.

l. Memeriksa konsep kebutuhan barang dan cetakan Barang Quasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

m.Memeriksa dan meneliti konsep barang inventaris yang akan dihapuskan sesuai dengan permohonan dari Unit Kerja.

n. Menyelenggarakan pengadaan barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.

o. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi kegiatan dengan pejabat pada

Unit Kerja/Dinas/Instansi/Badan/Lembaga terkait.

p. Mengatur dan menyelenggarakan layanan Administrasi yang berkaitan

dengan Bidang Pendapatan.

q. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pendapatan.

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Anggaran, terdiri dari:

Tugas Pokok: Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di Bidang Anggaran yang meliputi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Pembiayaan, Penyusunan Anggaran Belanja Langsung dan Penyusunan Anggaran Belanja Tidak Langsung

Uraian Tugas Bidang Anggaran :

a. Menyusun Rencana Kepala Bidang Anggaran.

(14)

c. Membantu dan mengendalikan kegiatan bawahan.

d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan. e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

f. Menyusun konsep sajian materi penyusunan APBD Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.

g. Menyusun konsep Anggaran Kas (Cash Budget) dalam rangka pengendalian pengeluaran Kas Daerah.

h. Menyusun konsep materi rancangan Surat Keputusan Otorisasi (SKO)

Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.

i. Memeriksa penyediaan Kredit Anggaran Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.

j. Memantau Pelaksanaan perkembangan Anggaran Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.

k. Melaksanakan Konsultasi dan Koordinasi kegiatan dengan Pejabat pada unit kerja/Dinas/Instansi/Badan/Lemabga Terkait.

l. Menyusun laporan kegiatan Bidag Anggaran.

m.Melaksanakan Tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. 6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari:

Tugas Pokok: Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di

Bidang Perbendaharaan yang meliputi Administrasi Perbendaharaan, Penelitian dan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dab Kas

(15)

Uraian Tugas Bidang Perbendaharaan :

a. Menyusun rencana kerja Bidang Perbendaharaan

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan

c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan.

e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

f. Menyusun konsep Pedoman petunjuk teknis pelaksanaan perbendaharaan

Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik.

g. Menyusun konsep Anggaran Kas (Cash Budget) dalam rangka pengendalian pengeluaran Kas Daerah.

h. Memeriksa setiap SPP yang diajukan oleh Pemegang Kas baik Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik.

i. Memeriksa persiapan penerbitan SPMU Belanja Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.

j. Menyusun konsep penerbitan SPMU Belanja Aparatur Daerah dan

Pelayanan Publik.

k. Menandatangani SPMU dan Daftar Penguji SPMU Belanja Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.

l. Menyusun konsep bahan pembinaan Bendaharawan.

m.Menyusun konsep dan mengolah penyelesaian masalah perbendaharaan

(16)

n. Menyusun konsep rekapitulasi belanja barang dari Dinas/Instansi/Satuan

Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai lampiran Perhitungan Anggaran.

o. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan Pejabat pada Unit Kerja/Dinas/Instansi/Badan/ Lembaga terkait.

p. Menyusun laporan kegiatan Bidang Perbendaharaan.

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. 7. Bidang Akuntansi, terdiri dari:

Tugas Pokok : Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di Bidang Akuntansi yang meliputi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan, Belanja Langsung, dan Belanja Tidak Langsung.

Uraian Tugas Bidang Akuntansi :

a. Menyusun Rencana Kepala Bidang Akuntansi.

b. Mendistribusikan dan memberikan Petunjuk Pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan

d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan. e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

f. Menyiapkan dan menyajikan materi petunjuk pelaksanaan Akuntansi

Belanja Aparatur Daerah, Belanja Pelayanan Publik, Penerimaan dan Pembiayaan.

(17)

h. Memeriksa kelengkapan tanda bukti Penerimaan dan Pembiayaan pada

Buku Kas (B.IX).

i. Menyusun pedoman petunjuk teknis akuntansi secara sistematis dan

kronologis setiap bukti Penerimaan dan Pembiayaan serta Daftar Pembukuan Administratif.

j. Menyusun laporan ikhtisar keuangan pada setiap semesteran serta

menyusun Perhitungan APBD.

k. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi kegiatan dengan Pejabat pada

Unit Kerja/DIBALE terkait.

l. Menyusun laporan kegiatan Bidang Akuntansi.

m.Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugasnya 8. UPTD, terdiri dari:

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di Bidang UPTD Pajak Daerah, yang membawahkan Sub.Bagian Tata Usaha, UPTD Pajak Bumi dan Bangunan, yang membawahkan Sub.Bagian Tata Usaha,

UPTD Belanja Tidak Langsung, yang membawahkan Sub,Bagian Tata Usaha

2.4 Kegiatan Perusahaan

1. Tugas pokok Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kab.Bandung

DPPK mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam merumuskan

dan menentukan kebijaksanaan teknis di bidang administrasi keuangan daerah yang meliputi anggaran, perbendaharaan, akuntansi, verifikasi,

(18)

2. Fungsi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kab.Bandung DPPK mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan perumusan dan penentuan kebijakan teknis di bidang

administrasi keuangan daerah yang meliputi anggaran, perbendaharaan, akuntansi, verifikasi serta pengelolaan asset daerah; b. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.

3. Kewenangan DPPK Kab.Bandung

1) Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan Badan

2) Pengelolaan administrasi keuangan daerah

3) Pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pendapatan daerah 4) Penyelenggaraan penerimaan dan pengeluaran keuangan daerah

5) Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah

6) Pelaksanaan pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan

daerah

7) Pelaksanaan verifikasi, penerimaan dan belanja Daerah

8) Pengaturan relokasi pengeluaran dan pendapatan daerah untuk

penyelenggaraan pemerintahan

9) Pengelolaan asset daerah

10) Pengelolaan kas daerah.

4. Ketentuan Jam Kerja dan Disiplin Pegawai  Keadaan Pegawai

Jumlah pegawai DPPK sebanyak 134 orang. Terdiri dari 37 orang perempuan dan 79 orang laki-laki. Pangkat dan golongan pegawai

(19)

pendidikan juga berpariasi S2, S1, D3 dan selebihnya lulusan dari SLTA

dan SLTP.

Sedangkan dari jumlah karyawan tersebut ada yang menjabat Jabatan

Struktural esselon IV 5 orang, esselon III 51 orang dan satu orang esselon II yaitu kepala DPPK. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

 Ketentuan Jam Kerja 

Untuk melancarkan aktivitas para pegawainya, Dinas Pendpatan dan Pengeloaan Keuangan (DPPK) menentukan jam kerja bagi para

pegawainya, antara lain : a) Hari Senin s/d Jumat

Pukul 07.30 - 07.40 = Upacara Pagi/Apel Pagi Pukul 07.40 - 12.00 = Jam Kerja

Pukul 12.00 - 13.00 = Jam Istirahat

Pukul 13.00 - 15.30 = Jam Kerja Pukul 15.30 = Jam Pulang

(20)
(21)
(22)
(23)

PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN

KEUANGAN (DPPK)

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memnuhu Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Sarjana S1

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh: Siti Juariah

21112718

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(24)

iii LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN PUBLIK SURAT PSERNYATAAN KEASLIAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.3.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.3.2 Kegunaan Akademis ... 4

1.4 Lokasi Kerja Praktek ... 5

1.4.1 Lokasi Kerja Praktek ... 5

1.4.2 Waktu Kerja Praktek... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Perusahaan... 6

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... ..9

2.3 Uraian Tugas Perusahaan ... 10

(25)

iv

3.1 Landasan Teori ... 20

3.1.1 Pengertian Prosedur ... 20

3.1.2 Pengertian Pajak ... 22

3.1.3 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan ... 22

3.1.4 Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan ... 22

3.1.5 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ... 25

3.1.6 Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan ... 25

3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek ... 28

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28

3.2.1.1 Prosedur Pengajuan Keberatan ... 28

3.2.1.2 Hambatan Terkait Mengenai Pengajuan Keberatan ... 36

3.2.1.3 Upaya yang Dihadapi dalam Mengatasi Hambatan Terkait .... 38

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek ... 40

3.2.2.1 Prosedur Pengajuan Keberaan ... 40

3.2.2.2 Hambatan yang Tekait Mengenai Pengajuan Keberatan ... 41

3.2.2.3 Upaya yang telah dilakuakan terakait hambatan tersebut ... 42

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 44

4.1 Kesimpulan ... 44

4.2 Saran ... 46

(26)
(27)

44

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto. 2004. Sistetm Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Waluyo. 2011. Perpajakn Indonesia Buku 1 Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat Mulyadi, Drs. 2008. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Salemba Empat

(28)

i Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek. Laporan kerja praktek ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat tugas Kerja Praktek Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas

Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu : “Prosedur Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Pemerintah Kabupaten Bandung”.

Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini yaitu kepada ibu Dian Dwinita Kurniawaty,SE,.M.Si selaku dosen pembimbing laporan kerja praktek yang telah berkenan memberikan waktu, koreksi, bimbingan, dan

saran – saran. Penulis ingin pula mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu: 1) Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

(29)

ii

banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan koreksi dalam

penulisan Laporan Kerja Praktek ini.

4) Bapa Tedi Anwar selaku Kepala Bidang Akuntansi yang telah mengijinkan

penulis melaksanakan kerja praktek.

5) Bapa Asep Sumpena yang telah membimbing selama pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan Laporan Kerja Praktek penulis.

6) Seluruh staf Bidang Akuntansi yang telah memberikan informasi dan membantu penulis selama pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan Laporan Kerja

Praktek penulis.

7) kedua orang tua tercinta yang selama ini telah memberikan do’a dan kasih sayang serta materi.

8) Seluruh teman penulis kelas AK-4 yang telah memberikan semangat penulis. Akhir kata Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna dan memberikan

sumbangan pikiran bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya bagi Penulis dan semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2015

(30)
(31)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Siti Juariah

NIM : 21112718

Tempat/tgl Lahir : Bandung, 27 November 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp.Cibangbara RT02/12 Katapang Kab.Bandung

DATA PENDIIDIKAN

1. SD Negeri Arjasari Barat 1 2000-2006

2. SMP Negeri 1 Kataopang 2006-2009

3. SMK Negeri 1 Soreang 2009-2012

(32)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk memberikan tambahan penghasilan terhadap Lurah Desa dan Pamong Desa pada Desa Trimurti Kecamatan Srandakan dan Desa Jagalan Kecamatan Banguntapan,

Kepala LPMP menyampaikan hasil pemetaan mutu pendidikan dasar dan menengah termasuk TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat, serta supervisi dan fasilitasi

Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, Peraturan Bupati Bantul Nomor 26A Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar, Tugas belajar dan Tugas

Menteri Pendidikan Nasional atau Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Pendidikan Nasional menugaskan pimpinan unit utama atau pejabat eselon I Departemen

Penggunaan model pembelajaran sinektik membuat siswa lebih aktif dalam memandang suatu masalah dengan cara menganalogikannya juga dapat membandingkan dengan masalah

Penelitian dan penulisan Skripsi yang berjudul “Korelasi Umur Ibu Melahirkan Dengan Panjang Lahir dan Berat Badan Lahir Bayi Umur 0 Hari (Kecamatan

menggunakan pola lama, yaitu proses pembelajaran satu arah yang didominasi oleh guru melalui metode ceramah dan masih kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data yang diperoleh dari tes pengukuran pada penelitian ini adalah : Rata-rata keterampilan gerak dasar senam sikap