• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan sistem informasi dengan pendekatan supply chain management di PD Dedy Kurnia Jaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan sistem informasi dengan pendekatan supply chain management di PD Dedy Kurnia Jaya"

Copied!
255
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : RENDY PRATAMA TARIGAN Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Maret 1990

Alamat : Jl. Pahlawan IIIB Blok G 47 No. 5, RT 004 RW 015, Desa Mangunjaya Papan Mas, Tambun Selatan-Bekasi Timur

Telepon : 085694320280

Agama : Kristen Protestan

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RENDY PRATAMA TARIGAN

10108806

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

Daftar Pustaka

[1] Pujawan, I Nyoman. 2010. Supply chain management Edisi Kedua. Surabaya : Guna Widya.

[2] Riyanto, 2011. Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.

[3] [12 okt 2012, 16.26]

pusdatin.deptan.go.id/admin/RB/Programming/Materi%20PHP.pdf

[4] [12 Jan 2013, 20.34]

http://ocw.usu.ac.id/course/download/4160000079-manajemen-operasi/tdi_437_handout_peramalan1.pdf

[5] A.S., Rosa & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), bandung:Penerbit Modula.

[6] Mangkulo, Hengky Alexander.(2011). Microsoft Word 2007 untuk Tingkat Mahir, Surabaya:PT Elex Media Komputindo

[7] H.M., Jogiyanto. 1989. Analisis & Desain, Yogyakarta : Penerbit Andi

[8] Fathansyah. 2012. Basis Data Edisi Revisi. Bandung : Penerbit Infornatika

(8)

iii

Segala Puja dan Puji Syukur penulis naikkan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat, penyertaan dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembangunan Sistem Informasi Dengan Pendekatan Supply Chain Management Di PD

Dedy Kurnia Jaya”, yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Sarjana pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak bantuan dan dukungan yang telah diberikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat, penyertaan, dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Mamah tercinta Dra. Suryati Sembiring, terima kasih mah karena telah banyak berkorban dalam membesarkan penulis hingga sampai selesai kuliah, terima kasih buat doa, perhatian, nasihat, dukungan serta motivasi selama studi. Terima kasih “I Love You Mom” Tuhan Yesus memberkati. 3. Yang terhormat Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku

Rektor Universitas Komputer Indonesia.

4. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

5. Yang terhormat Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

(9)

iv

bimbingan kepada penulis.

8. Yang terhormat Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom., selaku dosen penguji di Sidang yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

9. Kang Andri terima kasih banyak atas bantuan, masukan dan bimbingannya dalam pembuatan program skripsi ini.

10.Seluruh Dosen pengajar dan staf sekretariat program studi Teknik Informatika terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini. 11.Yang terhormat Bapak Muhammad Kodir, S.T., selaku pengelola dan

Bapak Dedy selaku pemilik PD Dedy Kurnia Jaya beserta seluruh staf pegawai.

12.Kakakku Listya Kartika Sari dan Adikku Yosafat Lawrence tersayang terima kasih telah memberikan dukungan, semangat dan selalu mendoakan saya.

13.Kekasihku, Evalina Rumondang tercinta, terima kasih untuk segala dukungan, motivasi, semangat, dan perhatiannya. Terima kasih juga buat omelannya sangat membangun, terima kasih untuk doanya.

14.Sahabat-sahabatku, Adit, Adhly, Sandi, Ayik, Mita, Vani, Pivan yang selalu bersama dalam suka dan duka saling membangun, saling melengkapi, saling menegur, terima kasih untuk bantuan, kebersamaan, supportnya, sangat bersyukur punya sahabat-sahabat seperti kalian.

15.Teman-teman yang seperjuangan dalam menyusun skripsi ini, Puji Tuhan akhirnya selesai juga skripsi kita, tidak percuma jerih payah dan kerja keras kita. Terima kasih untuk motivasi dan kebersamaannya.

(10)

v

Dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf dan sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang dapat mebangun penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, Agustus 2013

(11)

vi

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II Tinjauan Pustaka ... 9

II.1 Tempat Penelitian ... 9

II.1.1 Bidang dan Kegiatan Perusahaan ... 9

II.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan ... 9

II.1. 2.1 Struktur Organisasi ... 9

II.1. 2.2 Uraian Pekerjaan ... 10

II.2 Landasan Teori ... 11

II.2.1 Sistem Informasi ... 11

II.2.2 Supply chain management (SCM) ... 11

II.2.2.1 Pengertian Supply chain management ... 11

II.2.2.2 Area Cakupan SCM ... 14

(12)

vii

II.2.8.1 Konsep Dasar Peramalan ... 22

II.2.8.2 Tujuan Peramalan ... 22

II.2.8.3 Beberapa Sifat Hasil Peramalan ... 23

II.2.8.4 Teknik Peramalan ... 23

II.2.8.4.1 Faktor yang Memengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan ... 23

II.2.8.4.2 Klasifikasi Teknik Peramalan... 28

II.2.8.5 Beberapa contoh Teknik Peramalan ... 30

II.2.8.5.1 Single Exponential Smoothing ... 30

II.2.8.5.2 Single Moving Average ... 31

II.2.8.5.3 Simple Average ... 32

II.2.8.6 Evaluasi Hasil Peramalan ... 32

II.2.9 Macromedia Dreamweaver MX ... 34

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37

III.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 37

III.1.1 Analisis Masalah ... 37

III.1.2 Gambaran Prosedur yang Terjadi ... 38

III.1.2.1 Prosedur Pengadaan Produk Jadi ... 38

III.1.2.2 Prosedur Pengadaan Bahan Baku ... 41

III.1.2.3 Prosedur Penjualan Bahan baku ... 43

III.1.2.4 Deskripsi Tugas ... 45

III.1.2.5 Aturan Bisnis ... 46

III.1.3 Analisis metode Supply chain management ... 47

(13)

viii

III.1.5.1.1 Single Exponential Smoothing ... 56

III.1.5.1.2 Single Moving Average ... 57

III.1.5.1.3 Simple average ... 58

III.1.5.2 Evaluasi Hasil Peramalan ... 59

III.1.5.2.1 Menghitung Evaluasi Peramalan dengan RMSE ... 59

III.1.5.2.2 Menghitung Evaluasi Peramalan MAPE ... 61

III.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non-Fungsional ... 65

III.1.6.2 Analisis Perangkat Lunak... 65

III.1.6.3 Analisis Pengguna... 66

III.1.7 Analisis Basis Data ... 67

III.1.8 Analisis Pengkodean ... 69

III.2 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 69

III.2.1 Diagram Konteks ... 69

III.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 70

III.2.2.1 DFD level 1 Sistem Informasi PD Dedy Kurnia Jaya ... 73

III.2.2.1.1 DFD level 1 proses 1 Login ... 74

III.2.2.1.2 DFD level 1 proses 2 Pengolahan Data Master ... 75

III.2.2.1.3 DFD level 1 proses 3 Pengolahan Data Bahan Baku ... 76

III.2.2.1.4 DFD level 1 proses 4 Pengolahan Data Produk ... 77

III.2.2.1.5 DFD level 1 proses 5 Pembuatan Laporan ... 78

III.2.2.1.6 DFD level 1 proses 6 Peramalan ... 79

III.2.2.2 DFD Level 2 Sistem Informasi PD Dedy Kurnia Jaya ... 79

III.2.2.2.1 DFD Level 2 proses 3.1 Perencanaan Bahan baku ... 80

III.2.2.2.2 DFD Level 2 proses 3.2 Permintaan Bahan baku ... 81

III.2.2.2.3 DFD Level 2 proses 3.3 Penjualan Bahan baku ... 82

III.2.2.2.4 DFD Level 2 proses 4.1 Perencanaan Produk ... 83

(14)

ix

III.3.1.1 Skema Relasi ... 119

III.3.1.2 Perancangan Struktur Tabel ... 121

III.3.2.1 Perancangan Struktur Menu ... 130

III.3.2.2 Perancangan Antar Muka ... 134

III.3.2.3 Perancangan Pesan ... 167

III.3.2.4 Jaringan Semantik ... 169

III.4 Perancangan Prosedural ... 75

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 179

IV.1 Implementasi Sistem ... 179

IV.1.1 Perangkat Keras yang Dibutuhkan ... 179

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 180

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 180

IV.2 Implementasi Antar Muka ... 194

IV.3 Pengujian Perangkat Lunak ... 200

IV.3.1 Pengujian Alpha... 201

IV.3.1.1 Rencana Pengujian Aplikasi ... 201

IV.3.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 202

IV.3.1.2.1 Pengujian Login Admin ... 202

IV.3.1.2.2 Pengujian Login Supplier ... 203

IV.3.1.2.3 Pengujian Login Pengrajin ... 204

IV.3.1.2.4 Pengujian Login Pimpinan ... 204

IV.3.1.2.5 Pengujian Pengolahan Data Pengrajin ... 205

IV.3.1.2.6 Pengujian Pengolahan Data Supplier ... 207

IV.3.1.2.7 Pengujian Pengolahan Data Pelanggan ... 208

IV.3.1.2.8 Pengujian Pengolahan Data Bahan baku... 209

IV.3.1.2.9 Pengujian Pengolahan Data Produk ... 211

(15)

x

IV.3.1.2.15Pengujian Permintaan Bahan baku ... 220

IV.3.1.2.16Pengujian Penjualan Bahan baku ... 223

IV.3.1.2.17Pengujian Perencanaan Produk ... 224

IV.3.1.2.18Pengujian Pembelian Produk ... 226

IV.3.1.2.19Pengujian Pemesanan Produk ... 228

IV.3.1.2.20Pengujian Pembuatan Laporan Permintaan Bahan baku ... 229

IV.3.1.2.21Pengujian Pembuatan Laporan Penjualan Bahan baku ... 230

IV.3.1.2.22Pengujian Pembuatan Laporan Pembelian Produk ... 232

IV.3.1.2.23Pengujian Pembuatan Laporan Pemesanan Produk ... 233

IV.3.1.2.24Pengujian Peramalan ... 234

IV.3.1.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 235

IV.3.2 Pengujian Beta ... 235

IV.3.3 Kesimpulan Pengujian Beta ... 238

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 239

V.1 Kesimpulan ... 239

V.2 Saran ... 239

(16)

1

I.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Salah satu faktor yang memerlukan banyak biaya dalam memasarkan suatu produk yaitu adanya manajemen logistik yang terdiri dari perancangan produk, peramalan kebutuhan, pengadaan material, produksi, pengendalian persediaan, penyimpanan, distribusi dan retailer. PD. Dedy Kurnia Jaya merupakan sebuah Perusahaan Dagang yang menawarkan jasa penjualan boneka. Industri ini mempunyai rangkaian sistem kerja dari mulai pembelanjaan bahan baku dari supplier, menjual bahan baku ke pengrajin, kemudian membeli kembali hasil olahan bahan baku yang sudah menjadi barang jadi. Dari barang jadi ada yang disimpan ada yang digunakan untuk didistribusikan ke pelanggan yang telah memesan produk tersebut.

Hubungan kerja sama dalam bisnis antara PD. Dedy Kurnia Jaya dengan para supplier dan pengrajin masih dilakukan dengan cara manual atau bertemu secara langsung. PD Dedy Kurnia Jaya yang memerlukan bahan baku, maka harus belanja secara langsung ke supplier ataupun menghubungi melalui telepon dengan membawa daftar kebutuhan untuk bahan baku. Proses pengadaan produk PD. Dedy Kurnia Jaya harus meminta ke pengrajin untuk memproduksi boneka, permintaan ini dilakukan dengan bertemu secara langsung ke pengrajin. Cara kerja sama bisnis ini menyebabkan waktu produksi dan pemesanan menjadi lambat, biaya produksi dan transportasi menjadi besar mengingat kerja sama dengan para supplier bahan baku berada di luar kota yakni di Bandung, Bekasi dan Tangerang.

(17)

lama disimpan. Sedangkan kekurangan persediaan dapat menyebabkan terjadinya kehabisan stok dan kekurangsigapan apabila terjadi pemesanan produk oleh pelanggan dalam jumlah yang besar.

Tidak hanya itu, dalam hal pencatatan dan pengarsipan produk, transaksi-transaksi yang terjadi baik itu merupakan pembelanjaan bahan baku kepada supplier, penjualan bahan baku kepada pengrajin, pembelian produk dan pemesanan produk yang dilakukan pelanggan kurang rapih dan teratur. Tata cara penulisan/pencatatannya berupa pencatatan ke dalam bentuk buku dengan menulis tangan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pengulangan data yang sama karena banyaknya produk yang ada, kesalahan dalam pencatatan nota pembelian karena transaksi melibatkan banyak produk.

Melihat laporan berjangka baik harian, bulanan dan tahunan sulit untuk dilakukan. Dikarenakan prosesnya tidak terkomputerisasi yang mungkin tidak terlalu masalah jika dalam harian, namun akan menemukan kendala yang sangat besar apabila laporan dalam bentuk bulanan dimana harus mengumpulkan dan mengecek satu persatu bukti struk laporan dan yang paling penting adalah memakan waktu yang tidak sedikit dalam penyampaian laporan serta sangat rentan terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.

Melihat kondisi di atas maka dalam mendukung kegiatan-kegiatan yang ada didalam perusahaan baik sistem informasi yang berjalan dibutuhkan suatu konsep management yang dapat mengatur persediaan, mengatur aliran barang dan informasi yang tepat dan akurat dari rantai suplai yaitu konsep SCM.

Berdasarkan pertimbangan dari beberapa masalah yang telah dipaparkan maka dibutuhkan suatu informasi sistem “PEMBANGUNAN SISTEM

INFORMASI DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

DI PD. DEDY KURNIA JAYA”.

I.2 Rumusan Masalah

(18)

1. Bagaimana menerapkan pendekatan SCM pada sistem informasi yang akan dibangun.

2. Bagaimana menentukan jumlah produk yang harus disediakan untuk memenuhi pemesanan dari pelanggan.

3. Bagaimana membangun sistem informasi bagi PD.Dedy Kurnia Jaya dalam mengolah data-data bahan baku, produk dan membuat laporan-laporan.

I.3 Maksud dan Tujuan

I.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi dengan pendekatan supply chain management di PD. Dedy Kurnia Jaya yang disajikan dalam bentuk website.

I.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :

1. Menerapkan pendekatan SCM dengan sistem informasi manajemen berbasis web sehingga memudahkan PD Dedy Kurnia Jaya dalam melakukan kerja sama bisnis dengan supplier dan pengrajin dimanapun mereka berada.

2. Memudahkan PD Dedy Kurnia Jaya dalam menentukan jumlah produk yang harus disediakan sebagai pertimbangan untuk menentukan jumlah persediaan produk, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan produk jadi.

3. Memudahkan dalam pengolahan data-data produk, bahan baku, transaksi-transaksi dan membuat laporan-laporan.

I.4 Batasan Masalah

(19)

perancangan sistem itu sendiri, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan menjadi terarah sebagaimana mestinya. Batasan tersebut adalah :

1. Dalam studi kasus ini konsep supply chain management hanya menitikberatkan pada hubungan antara perusahaan dengan supplier dan pengrajin.

2. Sistem tidak menangani penerimaan order bahan baku dari pengrajin dan order produk jadi dari pelanggan atau konsumen.

3. Mengelola data produk, pelanggan dan bahan baku di PD. Dedy Kurnia Jaya

4. Jenis produk yang diolah berupa boneka tokoh kartun, boneka hewan, tas, dan bantal.

5. Mengelola data pembelanjaan(permintaan) bahan baku yang terjadi antara PD. Dedy Kurnia Jaya dengan suppliers yaitu data supplier dan permintaan bahan baku.

6. Menampilkan laporan permintaan bahan baku, penjualan bahan baku, pembelian produk, dan pemesanan produk.

7. Sistem tidak menangani data-data keuangan yang terjadi berupa transaksi dan data gaji karyawan yang bekerja di PD Dedy Kurnia Jaya.

8. Peramalan menggunakan metode peramalan dengan hasil error terkecil dengan metode untuk menghitung error menggunakan metode MAPE dan MSE. Data yang digunakan untuk peramalan adalah data Boneka Cindy dengan ukuran small.

I.5Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi penelitian yang digunakan untuk pembuatan laporan dan proses pembangunan sistem informasi pada PD Dedy Kurnia Jaya adalah sebagai berikut :

1 Metode pengumpulan data

(20)

a.Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Membaca buku mengenai pemrograman PHP dan buku tentang Supply chain management.

b.Observasi.

Cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke PD. Dedy Kurnia Jaya.

c.Interview / Wawancara.

Cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pemilik dan maupun pegawai di PD Dedy Kurnia Jaya.

2 Metode pembuatan perangkat lunak

Dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan metode waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

(21)

a. Analysis

Communication merupakan tahap pertama yang menjadi dasar dari proses pembuatan perangkat lunak yakni dilakukan inisiasi proyek, seperti mengumpulkan kebutuhan secara lengkap yang kemudian akan dianalisis masalahnya dan tujuan yang hendak dicapai. Pada tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. Selain itu dilakukan juga requirements gathering, dimana akan dikumpulkan informasi requirement dari user yang dilakukan dengan cara interview, survey atau diskusi maupun kuisioner. Tahap ini merupakan tahap dimana dilakukan estimasi mengenai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk membuat sistem. Pada tahap ini data yang ingin dikumpulkan yakni berupa data-data boneka, data penjualan beberapa bulan kebelakang, data pembelanjaan bahan baku serta data penjualan bahan baku. Selain itu, penjadwalan dalam proses pengerjaan juga ditentukan pada tahap ini.

b. Design

(22)

c. Coding

Pada tahap ini merupakan penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk kode-kode yang dimengerti oleh komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan untuk database-nya menggunakan MySQL. Program yang dibangun kemudian langsung diuji.

d. Maintenance

Setelah proses pengkodean dan pengujian selesai, dilakukan pengiriman yang artinya implementasi kepada masyarakat luas dalam artian disini pihak PD Dedy Kurnia Jaya dimana perangkat lunak diterapkan atau diinstal yang telah selesai dibuat kedalam lingkungan Teknologi Informasi instansi dan memberikan pelatihan kepada pengguna di instansi. Pada tahap ini juga dilakukan pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan agar sistem tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana fungsinya. Karena sistem yang dibuat berbasis web makan pada tahap ini juga dilakukan hosting dan menguji program agar bisa berjalan dengan baik juga di dalam web.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(23)

BAB II. LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan seperti teori tentang apa itu sistem, informasi kemudian kesimpulan sistem informasi, teori tentang SCM meliputi pengertian SCM, apa bedanya SCM dengan SC (Supply Chain), area cakupan dari SCM dan peran informasi dalam Supply Chain, sedikit teori tentang internet dan website, kemudian teori tentang PHP, XAMPP, MySQL serta Peramalan.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bagian ini merupakan tahap menganalisis masalah-masalah yang timbul dari penelitian yang kemudian diubah ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pengguna dengan memodelkan masalah ke dalam bentuk sesuai dengan pada tahap Modelling.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Setelah selesai menganalisis dan rancangan sistem yang telah jadi kemudian pada tahap ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, dalam hal ini menggunakan PHP. Setelah perangkat lunak selesai dikerjakan maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji sistem apakah berjalan dengan baik dan melakukan-melakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan atau error.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

9

II.1Tempat Penelitian

II.1.1 Bidang dan Kegiatan Perusahaan

Saat ini perusahaan bergerak dalam bidang penjualan dengan produknya

boneka. Dalam upaya mengembangkan usahanya, senantiasa tanggap terhadap

kebutuhan, tuntutan, perkembangan mode produk dengan menyempurnakan

produk yang sudah ada dan memperkenalkan yang lebih inovatif dan kompetitif.

Untuk sementara perusahaan ini belum membuka cabang di tempat lain,

jadi hanya di satu tempat, hal ini mungkin dikarenakan lokasi Cikampek yang

cukup strategis untuk dijangkau dari seluruh kota di Indonesia.

Jenis produk yang demikian banyaknya, menjadi tempat tujuan yang

semakin diminati oleh para pelanggan boneka yang datang ke lokasi ini.

Pembinaan terhadap para pengrajin boneka juga sering dilakukan dalam

upaya meningkatkan kwalitas produk. Baik dalam pemilihan bahan baku, proses

produksi, maupun dalam pengemasan produknya.

Beberapa produk yang dimiliki oleh perusahaan ini diantaranya:

1. Boneka jenis hewan

2. Boneka jenis tokoh kartun

3. Boneka jenis buah-buahan

4. Berbagai jenis bantal

5. Macam-macan tas dari hewan dan tokoh kartun

II.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

II.1. 2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka antara hubungan satuan-satuan

organisasi yang didalamnya terdapat tugas, jabatan serta wewenang

masing-masing perannya dalam suatu kesatuan yang utuh.

Struktur organisasi yang diterapkan pada PD Dedy Kurnia Jaya adalah tipe

(25)

pengelola dan kemudian diteruskan ke karyawan dibawahnya. Gambaran skema

struktur organisasi dapat dilihat pada gambar II.1 sebagai berikut :

Gambar II.1 Struktur Organisasi

II.1. 2.2 Uraian Pekerjaan

Berikut akan dipaparkan masing-masing tugas kerja tiap bagian dari

gambar struktur organisasi di atas antara lain sebagai berikut:

1. Pemilik bertanggung jawab atas jalannya seluruh transaksi bisnis.

Memastikan setiap pelanggan yang ingin memesan produk dapat

dilayani dengan baik yang dibantu oleh bagian pemasaran. Selain itu

juga memastikan produk selalu tersedia untuk setiap jenis produk yang

dibantu oleh bagian pengadaan.

2. Pengelola bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang terjadi di

dalam lingkungan PD Dedy Kurnia Jaya. Berhubungan dengan supplier

dengan memesan bahan baku yang diperlukan. Menjalankan setiap

(26)

3. Bagian pengadaan produk bertanggung jawab langsung terhadap

ketersediaan dan kondisi produk yang ada di lokasi gudang. Bagian

pengadaan berhubungan langsung dengan para para pengrajin boneka.

Mengontrol penyimpanan seluruh produk, baik yang masuk atau pun

yang akan dikirim ke pelanggan.

4. Bagian pemasaran berhubungan langsung dengan para pelanggan,

menerima pesanan produk, melakukan transaksi penjualan.

5. Bagian pengiriman mengatur produk-produk yang telah dikemas untuk

dikirim kepada pelanggan.

6. Bagian pengrajin berhubungan langsung dengan bagian pengadaan.

Menerima pesanan produk boneka, membuat boneka serta mengirim

boneka yang sudah jadi dibuat ke bagian pengadaan.

II.2 Landasan Teori

II.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

yang dihubungkan bersama saling berinteraksi untuk memudahkan aliran

informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Secara umum informasi dapat dikatakan sebagai hasil dari suatu

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang nantinya

akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Jadi sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi yang bersifat manajerial dengan menyediakan informasi bagi semua

tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan serta menyediakan bagi

pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan.

II.2.2 Supply chain management (SCM)

(27)

Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara

bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan

pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya ternasuk supplier,

pabrik, distributor, took atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung

seperti perusahaan jasa logistik.

Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola.

Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir

(downstream). Contohnya adalah bahan baku yang dikirm ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, mereka dikirim ke distributor, lalu ke pengecer atau

ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang dan sejenisnya

yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa

terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tentang persediaan

produk yang masih ada di masing-masing supermarket sering dibutuhkan oleh

distributor maupun pabrik. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi

yang dimiliki oleh supplier juga sering dibutuhkan oleh pabrik. Informasi

tentang status pengiriman bahan baku sering dibutuhkan oleh perusahaan yang

mengirim maupun yang akan menerima. Perusahaan pengapalan harus membagi

informasi seperti ini supaya pihak-pihak yang berkepentingan bisa memonitor

(28)

Gambar II.2 Simplifikasi model supply chain dan 3 macam aliran yang dikelola

Istilah SCM pertama kali dikemukakan oleh Oliver & Weber pada tahun

1982 (cf. Oliver & Weber, 1982; Lambert et al. 1998). Kalau supply chain

adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam

memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke

pemakai akhir, SCM adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaanya.

Namun perlu ditekankan bahwa SCM mengehendaki pendekatan atau metode

yang terintegrasi dengan dasar semangat kolaborasi. Ada beberapa definisi

tentang SCM. Misalnya, the Council of Logistics Management memberikan

definisi berikut :

(29)

Jadi Supply chain management tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut

hubungan dengan perusahaan partner. Karena

perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu supply chain pada intinya ingin memuaskan

konsumen akhir yang sama, mereka harus bekerja sama untuk membuat produk

yang murah, mengirimkannya tepat waktu, dan dengan kualias yang bagus.

Idealnya, hubungan antar pihak pada suatu supply chain berlangsung jangka

panjang. Hubungan jangka panjang memungkinkan semua pihak untuk

menciptakan kepercayaan yang lebih baik serta menciptakan efisiensi. Efisiensi

bisa tercipta karena hubungan jangka panjang berarti mengurangi

ongkos-ongkos untuk mendapatkan perusahaan partner baru.

II.2.2.2 Area Cakupan SCM

Apabila kita mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur,

kegiatan-kegiatan utama yang masik dalam klasifikasi SCM adalah :

1. Kegiatan merancang produk baru (product development)

2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (Procurement, Purchasing, atau

Control)

3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (Planning & Control)

4. Kegiatan melakukan produksi (Production)

5. Kegiatan melakukan pengiriman / distribusi (Distribution)

6. Kegiatan pengelolaan pengembalian produk / barang (Return)

Keenam klasifikasi tersebut biasanya tercermin dalam bentuk pembagian

departement atau divisi pada perusahaan manufaktur.

Tabel II.1 Lima bagian utama dalam sebuah perusahaan manufaktur yang terkait

dengan fungsi utama supply chain

Bagian Cakupan Kegiatan antara lain

Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru,

(30)

Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen,

memonitor supply risk, membina dan memelihara

hubungan dengan supplier

Perencanaan &

pengendalian

Demand Planning, peramalan permintaan,

perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan

persediaan

Operasi / Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Pengiriman / Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan

pengiriman, mencari dan memelihara hubungan

dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor

service level di tiap pusat distribusi

II.2.2.3 Peran Informasi dalam Rantai Pasok

Menurut Chopra dan Meindl (2007) informasi harus memiliki beberapa

karakteristik agar dapat berguna dalam mengambil keputusan rantai pasok :

1. Akurat. Informasi harus menggambarkan kondisi yang sebenarnya agar

manajer dapat mengambil keputusan yang baik. Tentunya selalu ada

kemungkinan bahwa informasi yang tersedia mengandung kesalahan.

Namun setidaknya informasi tersebut harus memberikan gambaran

yang paling tidak mengarah kepada kebenaran

2. Tepat . sebuah perusahaan bisa dengan mudah tenggelam dalam lautan

informasi, namun tidak dapat mengambil keputusan yang baik karena

informasi tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan.

3. Dapat diakses pada saat dibutuhkan. Seringkali yang terjadi adalah

informasi sebenarnya ada, namun tidak dapat diakses pada saat

dibutuhkan. Informasi yang akurat namun tidak dapat diakses pada saat

(31)

Gambar II.3 Informasi Rantai Pasok

Ket : garis merah menunjukkan batasan area dimana pendekatan SCM

dilakukan

II.2.2.4 Teknologi informasi untuk rantai pasok

Mengingat peran penting dari informasi dalam mendukung kinerja rantai

pasok maka manajer harus memahami bagaimana informasi dikumpulkan dan

dianalisis. Simchi-Levi dkk (2004) mengartikan teknologi informasi (TI) sebagai

alat-alat, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, yang digunakan

untuk mengetahui keberadaan informasi dan menganalisis informasi tersebut

untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi ranti pasok. Chopra &

Meindl(2007) mengistilahkan TI sebagai mata dan telinga, bahkan sebagian dari

otak, dari manajemen dalam sebuah rantai pasok yang menangkap dan

menganalisis informasi yang dibuthkan untuk pengambilan keputusan.

Simchi-Levi dkk (2004) mengatakan bahwa tujuan penerapan TI dalam

manajemen rantai pasok adalah:

a Mengumpulkan informasi mengenai sebuah prouk mulai dari produksi

sampai pengiriman dan pembelian dan menyediakan pola pandang bagi

(32)

b Menyediakan akses bagi seluruh data dan infromasi yang ada dalam

sistem melalui satu titik kontak (single-point-of-contact). Tujuannya

adalah semua informasi yang tersedia baik untuk pelanggan atau untuk

kebutuhan internal harus dapat diakses dalam satu langkah dan tetap

sama terlepas dari cara untuk mengakses data tersebut baik melalui

telepon, faks atau internet atau siapapun yang membutuhkan data

tersebut.

c Menganalisis, merencanakan dan membuat tradeoff berdasarkan

informasi dari seluruh komponen dalam sebuah rantai pasok

d Kolaborasi dengan partner untuk mengatasi ketidakpastian, antara lain

melalui pembagian informasi, dan mencapai optimasi lobal.

Menurut Simchi-Levi dkk (2004) keempat tujuan tersebut tidak harus

dicapai secara bersamaan dan tidak selalu tergantung satu sama lainnya.

Tujuan-tujuan ini dapat ditarget secara bersamaan dengan tingkat kepentingan yang

tergantung pada industri, ukuran perusahaan, prioritas internal dan pertimbangan

pengembalian investasi.

II.2.3 Internet

Internet berasal dari kata interconnection-networking, merupakan sistem

global daru seluruh jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain

menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran

pengguna di seluruh dunia.

Menurut segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar

yang didalamnya terdapat miliaran informasi atau data yang dapat berupa teks,

grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.

Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana

saja.

Dari segi komunikasi, internet merupakan sebuah sarana yang sangat

efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun

jarak dekat, seperti dalam lingkungan pendidikan, lingkungan perusahaan ataupun

(33)

II.2.4 Website

Situs web atau sering diangkat dengan istilah situs adalah sejumlah

halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan

berkas-berkas gambar, video maupun animasi. Sebuah situs web biasanya

ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui

jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat

internet yang dikenali dengan sebagai URL.

Gabungan atas semua situs yang dapat diakses public di internet disebut

pula sebagai World Wide Web (WWW). Meskipun setidaknya halaman beranda

situs internet ummnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak

semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa

situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota

untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut.

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks

biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan

instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi

dengan bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web

dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol

komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk

meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat

pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.

II.2.5 PHP

PHP (akronim dari PHP Hypertext PreProcessor) yang merupakan bahasa

pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data

dinamis.

PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language

artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan

(34)

dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser,

tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client.

Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan

permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah). Ketika

menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server

akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membaca permintaan dari client/browser

2. Mencari halaman/page di server

3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan

modifikasi pada halaman/page.

4. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau

intranet.

Beberapa alasan mengapa banyak orang menggunakan PHP adalah sebagai

berikut :

1. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda (Windows, Linux,

Unix, etc.)

2. PHP merupakan web scripting open source

3. PHP mudah dipelajari

4. PHP bersifat embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan HTML

sehingga memudahkan dalam pembuatannya.

5. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script

6. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti

perkembangan teknologi internet

7. PHP mempunyai fleksibilitas yang tinggi, menyamai high level

programming language seperti pada bahasa C.

II.2.6 XAMPP

XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang

(35)

XAMPP mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam

satu pake. Sampai XAMPP versi 1.7.3, beberapa paket dibundel adalah sebagai

berikut.

Apache HTTPD, mod_autoindex_color module, FileZilla FTP Server, Mercury Mail Transport Agent, OpenSSL, SQLite, The Webalizer, msmtp (a sendmail compatible SMTP client), MySQL, PrimeBase XT Storage Engine for MySQL, PHP, eAccelerator extension, Xdebug extension, Ming extension, PDFlib Liteextension, PEAR, phpMyAdmin, FPDF Library, ADOdb, Perl, CPAN, PPM, mod_perl, Apache::ASP.

XAMPP menyediakan antar muka control panel tersendiri yang dapat

digunakan untuk menjalankan seluruh layanannya. Pada sistem operasi Windows,

control panel dapat diakses melalui menu [Start] > [Program] > [XAMPP For

Windows] > [XAMPP Control Panel].

(36)

Untuk memastikan servis Apache berhasil dijalankan, pada halaman

XAMPP Control Panel Application, klik tombol [Admin]. Makan kita akan

dibawa ke halaman browser pada alamat : http://localhost/.

Setiap web server memiliki stuktur direktori kerja (webroot atau document

root) yang berbeda. Direktori ini difungsikan untuk menyimpan seluruh file

aplikasi web, termasuk dokumen PHP.

Pada web server lokal (tidak di server internet sesungguhnya), seperti

dalam paket XAMPP tersedia sebuah folder kerja dengan nama htdocs. Pada

paket ini, folder kerja tersebut dapat ditemukan dalam folder “xampp’’ (misalkan

di direktori F:\XAMPP), sesuai lokasi dimana disimpannya hasil instalasi.

Dengan meletakkan folder kerja pada direktori htdocs, maka kita dapat

mengaksesnya dengan alamat http://localhost/nama-folder atau menggunakan IP

Address computer kita, misalnya : http://192.168.1.100/nama-folder. Misalkan

nama folder kerjanya adalah “AppSCM”, maka URL yang diakses adalah

http://localhost/appscm/.

II.2.7 MySQL

Mysql adalah sebuah Database Open Source populer di dunia. Penggunaan

nya sebagai database bahasa pemrograman populer seperti PHP dan Java adalah

hal umum. Untuk memudahkan penggunaan Mysql, terdapat Software open

source berbasis GUI, yakni phpmyadmin, yang dapat di download secara gratis di

situs www.phpmyadmin.net. Phpmyadmin ini juga terdapat secara default pada

Xampp (www.apachefriends.org), yaitu software yang membundle apache,php

dan mysql serta Perl, di tambah modul-modul tambahan.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, yaitu:

1. Open Source

2. Portability

3. Multiuser

4. Column types

5. Performance tuning

(37)

7. Command and functions

8. Scalability and limits

9. Localisation

10.Struktur table

11.Clients and tools

12.Connectivity

II.2.8 Peramalan

II.2.8.1 Konsep Dasar Peramalan

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan

keputusan. Sebelum dilakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa

sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu.

Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan

terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada

hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess), tetapi dengan

menggunakan teknik-teknik tertentu, maka peramalah menjadi lebih dari sekedar

perkiraan. Peramalan dapat dikatakan sebagai perkiraan yang ilmiah (educated

guess). Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan

tersebut.

Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah

permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari proses

perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis

produk apa yang diperlukan (what), jumlahnya (how many), dan kapan

dibutuhkan (when). Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk

meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang akan

mendekati keadaan yang sebenarnya.

II.2.8.2 Tujuan Peramalan

Jika dilihat dari segi waktu, tujuan peramalan bisa dilihat sebagai berikut :

(38)

Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi.

Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low

Management.

2. Jangka Menengah (Small Term)

Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya

bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle

Management.

3. Jangka Panjang (Long Term)

Merencakanan kuantitas dan waktu dari fasilitah produksi. Biasanya

bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan

oleh Top Management.

II.2.8.3 Beberapa Sifat Hasil Peramalan

Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada

beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu:

1. Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa

mengurangi ketidakpastiaan yang akan terjadi, tetapi tidak dapat

menghilangkan ketidakpastian tersebut.

2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran

kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan,

maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa

besar kesalahan yang mungkin terjadi.

3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan jangka

panjang. Hal ini disebabkan karena pengaruh pada peramalan jangka

pendek, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan relative lebih

masih konstan sedangkan makin panjang periode peramalan, maka

semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor

yang memengaruhi permintaan.

II.2.8.4 Teknik Peramalan

(39)

Peramalan sebenarnya upaya untuk memperkecil resiko yang timbul akibat

pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan produksi. Semakin besar

upaya yang dikeluarkan tentu resiko yang dapat dihindari semakin besar pula.

Namun upaya memperkecil resiko tersebut dibatasi oleh biaya yang dikeluarkan

akibat mengupayakan hal tersebut.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah :

1. Horizon peramalan

Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan

masing-masing metoda peramalan yaitu :

a. Cakupan waktu dimasa yang akan datang

Untuk mana perbedaan dari metoda peramalan yang digunakan

sebaiknya disesuaikan .

b. Jumlah periode untuk mana ramalan diinginkan

Beberapa teknik dan metoda hanya dapat disuaikan untuk peramalan

satu atau dua periode di muka, sedangkan teknik dan metoda lain dapat

dipergunakan untuk peramalan beberapa periode dimasa mendatang.

2. Tingkat ketelitian

Tingkat ketelitian yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan

tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan. Unuk beberapa

pengambilan keputusan mengharapkan variasi atau penyimpangan atas

ramalan yang dilakukan antara 10 persen sampai dengan 15 persen bagi

maksud-maksud yang mereka harapkan, sedangkan untuk hal atau kasus

lain mungkin menganggap bahwa adanya variasi atau penyimpangan atas

ramalan sebesar 5 persen adalah cukup berbahaya.

3. Ketersediaan data

Metode yang dipergunakan sangat besar manfaatnya, apabila dikaitkan

dengan keadaan atau informasi yang ada atau data yang dipunyai. Apabila

dari data yang lalu diketahui adanya pola musiman, maka untuk peramalan

satu tahun ke depan sebaiknya digunakan metode variasi musim. Sedangkan

(40)

variable-variable yang saling mempengaruhi, maka sebaiknya dipergunakan metode

Sebab Akibat (causal) atau korelasi (correlation).

4. Bentuk pola data

Salah satu aspek yang paling penting dalam penyeleksian metode

peramalan yang sesuai untuk data runtun waktu adalah untuk

mempertimbangkan perbedaan tipe pola data. Ada empat tipe umum :

horizontal, trend, seasonal, dan cyclical.

Ketika data observasi berubah-ubah sekitar tingkatan atau rata-rata

yang konstan disebut pola horizontal. Tipe ini pada data runtun waktu

disebut stationary dalam rata-rata. Sebagai contoh penjualan tiap bulan

suatu produk tidak meningkat atau menurun secara konsisten pada suatu

waktu dapat dipertimbangkan untuk pola horizontal.

Gambar II.5 pola horizontal.

Ketika data observasi naik atau menurun pada perluasan periode

suatu waktu disebut pola trend.

(41)

Ketika data observasi naik dan turun tidak pada periode yang

ditetapkan disebut pola cyclical. Komponen cyclical adalah perubahan

sekitar trend yang biasanya diakibatkan oleh kondisi ekonomi pada

umumnya. Perubahan cyclical sering dipengaruhi oleh perubahan dalam

perluasan dan penyempitan ekonomi, secara umum disebut sebagai siklus

bisnis.

Gambar II.7 pola cyclical

Ketika observasi dipengaruhi oleh faktor musiman disebut pola

seasonal. Komponen seasonal disebut pola perubahan yang mengulang sendiri tahun setelah tahun yang dimaksud. Untuk runtun tiap bulan, ukuran

variabel komponen seasonal runtun tiap Januari, tiap Februari, dan

seterusnya. Untuk runtun tiap triwulan ada elemen empat musim, satu untuk

masing-masing triwulan. Sebagai contoh adalah pola data pembelian buka

baru pada tahun ajaran baru.

Gambar II.8 pola seasonal

5. Biaya

Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan

(42)

(storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan penggunaan

teknik-teknik dan metoda lainnya. Adanya perbedaan yang nyata dalam jumlah

biaya, mempunyai pengaruh atas dapat menarik tidaknya penggunaan

metode tertentu untuk sutau keadaan yang dihadapi.

6. Jenis dari Model

Sebagai tambahan perlu diperhatikan anggapan beberapa pola dasar

yang penting dalam data. Banyak metoda peramalan telah menganggap

adanya beberapa model dari keadaan yang diramalkan . Model-model ini

merupakan suatu derat dimana waktu digambarkan sebagai unsur penting

untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola, yang mungkin secara

sistematik dapat dijelaskan dengan analisis regresi atau korelasi. Model

yang lain adalah model sebab akibat atau “causal model”, yang

menggambarkan bahwa ramalan yang dilakukan sangat tergantung pada

terjadinya sejumlah peristiwa yang lain, atau sifatnya merupakan campuran

dari model – model yang telah disebutkan diatas. Model-model tersebut

sangat penting diperhatikan, karena masing-masing model tersebut

mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam analisis keadaan untuk

pengambilan keputusan.

7. Mudah tidaknya penggunaan dan aplikasinya

Satu prinsip umum dalam penggunaan metoda ilmiah dari peramalan

untuk menagement dan analisis adalah metoda – metoda yang dapat

dimengerti dan mudah diaplikasikan yang akan dipergunakan dalam

pengambilan keputusan adan analisa. Prinsip ini didasarkan pada alasan

bahwa, bila seorang manajer atau analisis bertanggung jawab atas keputusan

yang diambilnya atau hasil analisa yang dilakukan, maka ia sudah tentu

tidak menggunakan dasar yang tidak diketahuinya atau tidak diyakininya.

Jadi, sebagai ciri tambahan dari teknik dan metoda peramalan adalah bahwa

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari keadaan ialah teknik dan

metoda peramalan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dari manager

(43)

II.2.8.4.2 Klasifikasi Teknik Peramalan

Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akan

memberikan nilai peramalan yang berbeda dan derajat dari galat peramalan yang

berbeda pula. Salah satu seni dalam melakukan peramalan adalah memilih

model peramalan terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola

aktifitas historis dari data yang tersedia.

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung

dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya mana peramalan

dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Dilihat dari Sifat Penyusunannya

a. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas

perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini

pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik

tidaknya hasil ramalan tersebut.

b. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas

data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan

teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaannya.

2. Dilihat dari Jangka Waktu Ramalan yang Disusun

a. Peramalan Jangka Pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu tahun atau

kurang. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan

dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain

keputusan kontrol jangka pendek.

b. Peramalan Jangka Menengah, yaitu peramalan yang dilakukan

untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga

lima tahun ke depan Peramalan ini lebih mengkhususkan

dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan

untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan

(44)

c. Peramalan Jangka Panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima

tahun yang akan datang. Peramalan jangka panjang digunakan

untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan produk dan

perencanaan pasar, pengeluaran biaya perusahaan, studi kelayakan

pabrik, anggaran, purchase order, perencanaan tenaga kerja serta

perencanaan kapasitas kerja.

3. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat

dibedakan atas 2 macam, yaitu :

a. Peramalan Kualitatif

Yaitu peramalan yang didasarkan atas kwalitatif pada masa lalu.

Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang

menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut

ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement

atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari

penyusunnya. Biasanya permalan secara kwalitatif ini didasarkan

atas hasil penyelidikan, seperi Delphi,S-curve, analogies dan

penelitian bentuk atau morphological research atau didasarkan atas

ciri – ciri normative seperti decision matrices atau decisions trees.

b. Peramalan Kuantitatif

Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuntitatif pada masa

lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metoda

yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metoda

yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun

yang perlu diperhatikan dari penggunaan metoda tersebut, adalah

baik tidaknya metoda yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh

perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan

kenyataan yang terjadi. Metoda yang baik adalah metoda yang

(45)

mungkin. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila

terdapat 3 kondisi sebagai berikut :

1 Adanya informasi tentang keadaan yang lain

2 Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data

3 Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan

pada masa yang akan datang.

Gambar II.9 Taksonomi Peramalan

II.2.8.5 Beberapa contoh Teknik Peramalan

Berikut adalah pembahasan tentang beberapa teknik peramalan yang akan

digunakan pada penyusunan tugas akhir ini.

II.2.8.5.1 Single Exponential Smoothing

(46)

berfluktuasi di sekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan

yang konsisten. Rumus untuk single exponential smoothing dapat dilihat pada

persamaan 2.1 dibawah ini

Ft+1 = . Dt + (1- ) . Ft (2.1)

dimana :

Ft+1 =periode yang akan diramalkan

Dt = data permintaan aktual pada periode t

= faktor / konstanta pemulusan atau faktor bobot

besar, smoothing yang dilakukan kecil kecil, smoothing yang

dilakukan semakin besar optimum akan meminimumkan MSE,

MAPE.

II.2.8.5.2 Single Moving Average

Metode single moving average menggunakan rata-rata dari semua data

peramalan. Moving average ini lebih digunakan untuk meramalkan periode

selanjutnya. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai peramlan pada single

moving average dapat dilihat dari persamaan 2.2 dimana dari persamaan tersebut

menunjukkan peramalan sebuah moving average dari urutan ke k.

(2.2)

observasi terbaru. Dalam moving average, beban yang diberikan sama untuk

setiap observasi. Setiap data baru dimasukkan dalam rata-rata yang tersedia, dan

data paling awal dibuang. Kecepatan respon terhadap perubahan pola data dasar

(47)

menangani trend atau musiman dengan sangat baik, walaupun itu lebih baik

daripada metode simple average.

II.2.8.5.3 Simple Average

Suatu data masa lampau dapat dimuluskan dengan beberapa cara. Tujuan

dari data dimuluskan adalah untuk dapat menggunakan data masa lampau untuk

meramalkan periode-periode berikutnya. Persamaan 2.3 digunakan untuk

merata-rata (menghitung mean) data bagian perlambangan untuk meramalkan

periode selanjutnya.

(2.3)

Metode simple average adalah salah satu teknik yang tepat ketika

kemampuan runtun untuk menjadi ramalan sudah menjadi stabil, dan lingkungan

di dalam runtun pada umumnya tidak berubah. Simple average menggunakan

rata-rata (mean) dari semua observasi-observasi pada periode-periode

sebelumnya yang relevan sebagai ramalan pada periode berikutnya.

II.2.8.6 Evaluasi Hasil Peramalan

Evaluasi hasil peramalan digunakan untuk mengetahui keakuratan hasil

peramalan yang telah dilakukan terhadap data yang sebenarnya. Terdapat

banyak model untuk melakukan perhitungan kesalahan peramalan. Beberapa

metode yang digunakan adalah :

II.2.8.6.1 Root Mean Square Error

Cara yang cukup sering digunakan dalam mengevaluasi hasil peramalan

yaitu dengan menggunakan metode Mean Squared Error (MSE). Dengan

menggunakan MSE, error yang ada menunjukkan sebarapa besar perbedaan

hasil estimasi dengan hasil yang akan diestimasi. Hal ini membuat berbeda

karena adanya keacakan pada data atau karena tidak mengandung estimasi yang

(48)

(2.4)

Dimana :

MSE = Mean Square Error

N = Jumlah sampel

yt = nilaiaktual per periode

= nilai hasil ramalan per periode

RMSE merupakan mengakarkan nilai dari MSE yang sudah dicari

sebelumnya. RMSE digunakan untuk mencari keakuratan hasil peramalan

dengan data history dengan menggunakan rumus. Semakin kecil nilai yang

dihasilkan semakin bagus pula hasil peramalan yang dilakukan. Persamaan 2.5

digunakan untuk mencari nilai dai RMSE.

(2.5)

II.2.8.6.2 Mean Absolute Percentage Error

Metode ini melakukan perhitungan perbedaan antara data asli dan data

hasil peramalan. Perbedaan tersebut diabsolutkan, kemudian didapatkan nilai

mean-nya. Suatu model mempunyai kinerja sangat bagus jika nilai MAPE

berada di bawah 10%, dan mempunyai kinerja bagus jika nilai MAPE berada di

antara 10% dan 20%.

Dalam fase peramalan, menggunakan MSE sebagai suatu ukuran ketepatan

juga dapat menimbulkan masalah. Ukuran ini tidak memudahkan perbandingan

antar deret berkala yang berebeda dan untuk selang waktu yang berlainan,

karena MSE merupakan ukuran absolut. Lagi pula, interpertasinya tidak bersifat

intuitif bahkan untuk para spesialis sekalipun, karena ukuran ini menyangkut

penguadratan sederetan nilai.

Alasan yang telah disebutkan di atas dalam hubungan dengan keterbatasan

(49)

ukuran alternatif, yang diantaranya menyangkut galat persentase.Tiga ukuran

berikut seing digunakan :

Galat persentase (percentage error)

(2.6)

Nilai tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolut Percentage Error)

(2.7)

Dimana

Xt = Data history atau data aktual pada periode ke - t

Ft = Data hasil ramalan pada periode ke – t

n = Jumlah data yang digunakan

t = periode ke – t

II.2.9 Macromedia Dreamweaver MX

Macromedia Dreamweaver MX adalah sebuah software yang sangat baik untuk mengedit aplikasi dan situs web dengan dukungan yang luas untuk CSS

yang menawarkan cara mendesain dengan dua langkah sekaligus dalam satu

waktu, yaitu design dan coding.

Macromedia Dreamweaver memiliki satu jendela mini yang disebut HTML

source tempat meletakan kode HTML tertulis, setiap akan mendesain website

seperti menulis kata-kata, meletakan gambar, membuat tabel dan proses lainnya,

tag-tag HTML akan ditulis secara langsung megiringi proses pengaturan website.

Artinya, selain untuk design website sekaligus mengenal tag-tag HTML yang

membangun website itu. Ataupun sebaliknya menulis tag-tag dan teks lain di

(50)

Mendukung berbagai elemen Flash MX dan elemen HTML dan memiliki

lingkungan design ramping dan pengembangan. Macromedia Dreamweaver

mencakup fungsi validasi di browser yang berbeda dimana kita dapat secara

otomatis memeriksa tag dan aturan-aturan CSS untuk kompabilitas dengan

(51)
(52)

37

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada waktu hendak merancang suatu sistem hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan analisis dari sistem yang ada untuk mengetahui pokok permasalahan yang dihadapi saat ini dan apa saja kebutuhan dari sistem tersebut. Menganalisis sistem sangat diperlukan supaya sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan user dan dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem yang terdahulu.

III.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

III.1.1Analisis Masalah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PD Dedy Kurnia Jaya terdapat beberapa masalah internal perusahaan dan masalah terkait antara para supplier,

pengrajin dan pihak instansi yang bersangkutan yakni PD Dedy Kurnia Jaya.

Beberapa permasalahan yang timbul dalam sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

1 PD Dedy Kurnia Jaya mempunyai masalah kerja sama bisnis dengan

supplier dan pengrajin yang masih dilakukan dengan bertemu langsung.

Menyebabkan waktu produksi dan pemesanan menjadi lambat, biaya produksi dan transportasi menjadi besar.

2 Persediaan stok di gudang karena ketidakpastian permintaan produk. Kelebihan persediaan menyebabkan biaya penyimpanan menjadi lebih besar dan rentan produk akan rusak apabila terlalu lama disimpan. Sedangkan kekurangan persediaan dapat menyebabkan terjadinya kehabisan stok.

(53)

menyebabkan terjadinya pengulangan data yang sama, kesalahan pencatatan nota pembelian, dan kesulitan dalam pembuatan laporan.

III.1.2 Gambaran Prosedur yang Terjadi

PD Dedy Kurnia Jaya mempunyai beberapa prosedur yaitu prosedur pengadaan/pembelian produk, pemesanan bahan baku, dan penjualan bahan baku. Prosedur-prosedur yang terjadi memiliki beberapa istilah yang perlu didefinisikan yakni :

1 Pengrajin

Pengrajin pada prosedur penjualan bahan baku merupakan konsumen bahan baku dari PD Dedy Kurnia Jaya yang dikategorikan sebagai pengrajin biasa. Pengrajin pada prosedur pengadaan produk merupakan supplier produk jadi dari PD Dedy Kurnia jaya yang dikategorikan sebagai pengrajin partner.

2 Supplier

Supplier pada prosedur pengadaan bahan baku merupakan supplier bahan baku untuk PD Dedy Kurnia Jaya.

III.1.2.1 Prosedur Pengadaan Produk Jadi

Untuk prosedur pengadaan produk melibatkan 3 pihak yakni bagian pengadaan produk, pemilik PD Dedy Kurnia Jaya dan pengrajin partner dengan keadaan atau kondisi jika produk yang dipesan pelanggan tidak tersedia di gudang atau jika persediaan digudang menipis. Prosedur pengadaan produk memiliki tahapan proses sebagai berikut :

(54)

2. Bagian pengadaan produk mengajukan permohonan atau permintaan ke pemilik.

3. Bila pemilik setuju, maka segera dilakukan pemesanan produk ke pengrajin boneka. Dengan pemilik menyerahkan daftar pemesanan kepada pengrajin partner. Bila tidak disetujui maka bagian pengadaan produk akan membuat daftar kebutuhan lagi untuk diajukan kembali. 4. Setelah produk selesai dibuat, pihak pengrajin boneka mengirim produk

(55)
(56)

III.1.2.2 Prosedur Pengadaan Bahan Baku

Untuk prosedur pengadaan bahan baku melibatkan 4 pihak yakni bagian pemasaran, pengadaan bahan baku, pemilik dan supplier. Prosedur pemesanan bahan baku memiliki tahapan sebagai berikut :

1. Bagian pengadaan memeriksa persediaan bahan baku. Pengadaan bahan baku dilakukan apabila persediaan kosong atau mencapai batas limit minimum (menipis) dari yang biasa disediakan.

2. Apabila tidak mencukupi sesuai dengan yang dibutuhkan maka akan dilakukan pemesanan bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan dengan membuat perencanaannya. Jika dianggap masih mencukupi maka tidak membuat daftar kebutuhan

3. Kemudian bagian pengadaan bahan baku meminta persetujuan dari pemilik.

4. Bila pemilik setuju, maka segera dilakukan permintaan bahan baku ke supplier bahan baku. Dengan pemilik menyerahkan daftar permintaan kepada supplier bahan baku. Bila tidak disetujui maka bagian pengadaan bahan baku akan membuat daftar kebutuhan lagi untuk diajukan kembali.

5. Lalu menyerahkan daftar-daftar yang dibutuhkan ke supplier.

6. Supplier kemudian menyiapkan bahan baku yang dipesan, lalu

(57)
(58)

III.1.2.3 Prosedur Penjualan Bahan baku

Untuk prosedur penjualan bahan baku melibatkan pihak pemasaran dan pengrajin biasa. Prosedur pengiriman produk memiliki tahapan sebagai berikut :

1. Pengrajin biasa menghubungi ke bagian pemasaran (marketing) melalui telekomunikasi telepon atau datang langsung ke toko

2. Bagian pemasaran mencatatat pesanannya pada kertas kosong yang telah disiapkan dengan cara tulis tangan.

3. Kemudian catatan disampaikan ke bagian pengadaan bahan baku. 4. Bagian pengadaan akan mengecek ketersediaan bahan baku, bila tidak

tersedia maka akan dibuat informasi bahwa bahan baku kosong dan disampaikan ke pengrajin melalui pemasaran.

5. Bila bahan baku tersedia, maka bagian pengadaan bahan baku membuat faktur untuk penjualan bahan baku dan menyerahkan total yang harus dibayar kepada pengrajin.

6. Pengrajin menyerahkan uang pembayaran dan dicek oleh bagian pemasaran.

(59)
(60)

III.1.2.4 Deskripsi Tugas

Dari flowmap di atas dapat dilihat bahwa para pelaku mempunya deskripsi tugas masing-masing yaitu:

A. Pemasaran

1. Melakukan pencatatan daftar pesanan pelanggan

2. Membuat dokumen tentang pesanan pelanggan pada form pesanan 3. Melakukan pengiriman produk yang telah dikemas sebelumnya

4. Membuat informasi bahwa produk yang dipesan tidak bisa dipenuhi atau kosong yang akan diberitahukan kepada pelanggan

5. Membuat informasi bahan baku kosong kepada pengrajin biasa. 6. Menerima dan melakukan pembayaran terhadap bahan baku

B. Pengadaan

1. Menerima daftar pesanan pelanggan. 2. Mencari produk yang dipesan di gudang.

3. Apabila produk ada maka segera langsung dilakukan pengemasan produk.

4. Apabila produk tidak ada maka dilakukan pemeriksaan bahan baku di gudang

5. Apabila bahan baku ada maka dilakukan pemesanan produk dengan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemilik

6. Lalu kemudian apabila pemilik menyetujui permintaan maka segera dilakukan pemesanan produk kepada pengrajin

7. Apabila pemilik tidak menyetujui maka disampaikan ke pemasaran dan membuat informasi bahwa produk kosong atau tidak bisa dipenuhi kepada pelanggan

8. Apabila bahan baku tidak ada maka dilakukan pemesanan bahan baku dengan meminta persetujuan dari pemilik

9. Apabila pemilik menyetujui maka dilakukan pembelanjaan bahan baku 10.Menerima produk yang telah jadi dari pengrajin partner.

Gambar

Gambar II.3 Informasi Rantai Pasok
Gambar II.4 Jendela XAMPP Control Panel Application
Gambar II.7 pola cyclical
Gambar II.9 Taksonomi Peramalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada menu master data admin juga terdapat menu form warna yang berfungsi untuk melihat daftar warna dan juga menyediakan menu ubah dan tambah daftar warna. Berikut adalah tampilan

Berdasarkan hasil pengujian beta yang dilakukan dengan cara wawancara yang berupa pertanyaan-pertanyaan seperti di atas terhadap 5 orang pengguna sistem, dapat

Adanya permalan persediaan bahan baku memudahkan perusahaan untuk menanalisa supplier yang mempu memenuhi permintaan behan baku yang dimna permalan menggunakan 3 metode yaitu,

Berdasarkan hasil pengujian blackbox dan UAT dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini dapat membantu kepala bagian Storage dalam menentukan jumlah bahan baku untuk

Pada proses pembelian barang beras ditunjuk supplier dengan nama PT Jaya Abadi, Kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity

Barokah Supplier Bahan Baku Faktur Pembelian Pembayaran Tunai Produksi Pelanggan Pesan Barang Data Produksi, Bahan Baku, BTKL, BOP Admin Pemilik Input Pesanan,

Proses bisnis inti manajemen rantai pasok (supply chain management) antara lain meliputi pelanggan relationship management, pelanggan service management, order