• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Keragaman Genetik Sapi Bali di Pusat Pembibitan Sapi Bali Menggunakan Penciri Mikrosatelit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Keragaman Genetik Sapi Bali di Pusat Pembibitan Sapi Bali Menggunakan Penciri Mikrosatelit"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1 Hasil amplifikasi primer lokus mikrosatelit SPS115 pada sapi Bali
Gambar 5  Hasil fragment analysislokus mikrosatelit SPS115 dengan M13 FAM
Gambar 8  Hasil fragment analysis lokus mikrosatelit MM12 dengan M13 TET
Tabel 2. Terdapat 31 alel yang teramplifikasi dari ke empat lokus mikrosatelit Ukuran dan jumlah alel terdeteksi untuk setiap lokus ditampilkan pada masing-masing lokus yaitu10 alel untuk lokus SPS115, 2 alel untuk MM12, 13 alel untuk INRA037, dan 6 alel u
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Mikrosatelit HEL9 dan INRA035 sebagai Penciri Khas Sapi Bali. Eko Handiwirawan

Penggunaan Mikrosatelit HEL9 dan INRA035 sebagai Penciri Khas Sapi Bali. Eko Handiwirawan

menggunakan data citra, maka diharapkan dapat membantu di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali dan para peternak sapi Bali untuk lebih cepat dalam

Dimulai pada tahun 1976, di Pulau Bali telah dilaksanakan program pemuliaan sapi Bali dengan melakukan seleksi dalam bangsa (within breed), untuk memperoleh bibit sapi Bali yang

menggunakan data citra, maka diharapkan dapat membantu di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali dan para peternak sapi Bali untuk lebih cepat dalam

Bentuk tanduk yang paling dominan pada sapi jantan adalah Silak Bajeg (54,28%) sedangkan pada sapi betina yaitu Silak Manggulgangsa (75,56%).Pada penelitian

Keragaman DNA mikrosatelit pada sapi perah FH di BPTU Baturraden belum pernah dilakukan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan: (1) untuk mempelajari keragaman DNA

untuk mengkaji parameter fisiologis frekuensi respirasi sapi bali betina dewasa yang ada di sentra pembibitan sapi bali di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung..