• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan, Karakteristik, Efek Samping yang Mempengaruhi Penggunaan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan, Karakteristik, Efek Samping yang Mempengaruhi Penggunaan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan judul “Tingkat Pengetahuan, Karakteristik, Efek Samping yang Mempengaruhi Penggunaan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

Penyusunan proposal ini telah banyak mendapat bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kep, MNS selaku Pembantu Dekan I, Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Nur Afi darti, S.Kp, M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan ilmu kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

(4)

5. Seluruh Dosen Pengajar S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik penulis selama proses perkuliahan dan staf nonakademik yang membantu memfasilitasi secara administratif. 6. Kepala dan seluruh staf di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai

yang telah memberi izin penelitian dan memperlakukan penulis dengan baik selama penelitian serta kepala dan seluruh staf di Puskesmas Sigambal yang telah memberikan izin peneliti melakukan uji reliabilitas. 7. Para responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian

berlangsung.

8. Kedua orangtuaku tercinta ayahanda Drs. Mansyur Syukur dan Ibunda Lafisah Rambe yang tak pernah putus mendoakan, menyayangi, memotivasi, memberikan semangat, dan memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis. Terimakasih juga Kepada kakak-kakakku Henny Khairiyati dan Nurbaity, abang-abangku Fit Aidil Indra dan Fakhrur Rozi, adikku Zaki Fikri dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat yang saling memberi semangat Iim, Emah, Ipit, Muty, Cici dan Fahri Kalian sahabat terbaik yang pernah ada. Teman-teman F.Kep stambuk 2010 tereksotis terimakasih buat kebersamaan kita selama empat tahun dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu membantu dan mendukung penulis.

(5)

skripsi ini maupun dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Keperawatan USU.

Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat nantinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terkhusus ilmu keperawatan.

Medan, Juli 2014

Penulis

 

(6)

DAFTAR ISI

b. Jenis- jenis kontrasepsi suntik ... 14

c. Cara kerja kontrasepsi suntik ... 15

d. Keuntungan kontrasepsi suntik ... 15

(7)

f. Indikasi kontrasepsi suntik ... 16

g. Kontraindikasi kontrasepsi suntik ... 17

h. Waktu pemberian suntikan ... 17

2.3. Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi 17

BAB 3 Kerangka Penelitian ... 23

4.6 Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 30

4.7 Pengumpulan Data ... 31 1. Lembar Penjelasan Penelitian ... 54

2. Lembar Persetujuan Responden ... 55

3. Instrumen Penelitian ... 56

4. Uji Reliabilitas Instrumen ... 64

5. Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik ... 70

6. Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dan efek samping ... 76

7. Surat- surat penelitian ... 78

8. Jadwal Tentatif Penelitian ... 82

9. Anggaran Dana ... 83

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden pengguna KB AKDR ... 34 Tabel 2 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden

pengguna KB Suntik ... 35 Tabel 3 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan faktor tingkat

pengetahuan pengguna KB AKDR dan KB Suntik ... 37 Tabel 4 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan faktor efek

samping pengguna KB AKDR dan KB Suntik ... 37

(10)

Title : Characteristic, Level of Knowledge, and Side Effect that Affect the users of KB AKDR and KB Injecting in Public Health Centre of Datuk Bandar of Tanjung Balai

Name of Student : Fithri hervianti Student Number : 101101131

Program : Bachelor of Nursing

Year : 2014

___________________________________________________________________ Abstract

Contraception in the womb is a long-term contraceptive methods (can be up to 10 years) that are not used by many users compared to injecting users that method is quite simple. This research aims to identify characteristics, level of knowledge, the side effects that affect the user of KB AKDR and KB injecting in public health Datuk Bandar Tanjung Balai. This research was conducted during March to May 2014 by using descriptive research design. The number of samples in this research is as many as 16 people the user AKDR and 39 injecting users. Sample taken using convenience sampling technique. The research results showed that users of AKDR in terms of the characteristic majority of them are 20-35 years old, graduated from Diploma/Bachelor degree, Bataknese, Moslem, have 1-2 children and 3-4 children, salary Rp. 1.000.000-Rp.1.500.000, civil cervants, have little bit knowledge, and experience the side from the AKDR. For users of injection in terms of the characteristic majority of them are 20-35 years old, graduated from Diploma/Bachelor degree, Bataknese, Moslem, have 1-2 children, salary >Rp.1.500.000, civil cervant, have good knowledge, and experience the side effect from the injection. For further research, it is recommended to do more research regarding to the depiction of coping acceptor of KB.

(11)

Judul : Karakteristik, Tingkat Pengetahuan, Efek Samping Pada Pengguna KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai Nama Mahasiswa : Fithri Hervianti

NIM : 101101131

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2014

____________________________________________________________________ Abstrak

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim merupakan metode kontrasepsi berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun) yang penggunanya masih sedikit dibandingkan pengguna Suntik yang merupakan metode yang pemakaiannya cukup sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, tingkat pengetahuan, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai. Penelitian ini dilakukan pada Maret-Mei 2014 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 orang pengguna AKDR dan 39 orang pengguna Suntik. pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna AKDR

dari segi karakteristik mayoritas berusia 20-35 tahun, pendidikan Diploma/ sarjana, suku Batak, agama Islam, memiliki 1-2 orang dan 3-4 orang anak, berpenghasilan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000, pekerjaan PNS, memiliki tingkat pengetahuan sedang dan merasakan adanya efek samping dari AKDR. Untuk pengguna Suntik dari segi karakteristik mayoritas berusia 20-35 tahun, pendidikan Diploma/ sarjana, suku Batak, agama Islam, memiliki 1-2 orang anak, penghasilan >Rp.1.500.000, pekerjaan PNS, memiliki tingkat pengetahuan baik dan merasakan efek samping dari Suntik. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran koping aseptor KB.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Indonesia merupakan Negara keempat yang jumlah penduduknya terbanyak selain Cina, India, dan Amerika. Peningkatan pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan pemerintah menetapkan suatu kebijakan terhadap perubahan fertilitas dengan program kependudukan yaitu Keluarga Berencana (KB). Pelaksanaan program KB tersebut memiliki alasan umum yang digunakan adalah untuk kesejahteraan ibu dan anak, dari segi kesehatan maupun pertimbangan sosial ekonomi keluarga (Mubarak, 2009).

(13)

program KB adalah pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun (Suratun, Maryani, Hartini, Rusmiati, Pinem, 2008).

Data tahun 2009 menunjukkan jumlah peserta KB baru di Indonesia sebanyak 592.782 orang. Metode kontrasepsi yang banyak dipergunakan adalah suntik sebanyak 302.459 orang (51,02 %), pil sebanyak 186.439 orang (31,45%), implant sebanyak 22.361 orang (3,81%), AKDR sebanyak 18.385 orang (3,11%), kondom sebanyak 58.757 orang (9,91%), Medis operatif wanita (MOW) sebanyak 3.854 orang (0.65%), Medis operatif pria (MOP) sebanyak 255 orang (0,05%) (Saragih, 2011).

Peserta KB aktif di Sumatera Utara sebanyak 4.534.850 orang (76,23%) metode kontrasepsi yang banyak digunakan yaitu suntik sebanyak 2.239.108 orang (49,37%), pil sebanyak 848.503 orang (18,71%), AKDR sebanyak 557.224 orang (12,28%), kondom sebanyak 42.464 orang (0,93%) (BPS, 2009), sedangkan jumlah peserta aktif KB di kota Tanjung Balai adalah sebanyak 15.538 orang dengan pemilihan metode kontrasepsi yaitu pil sebanyak 6.669 orang (42,9%), suntik sebanyak 5.118 orang (32,9%), implant sebanyak 1.744 orang (11,2%), kondom sebanyak 718 orang (4,6%), AKDR sebanyak 707 orang (4,55%) (BPS, 2009).

(14)

keterampilan penyedia pelayanan, karakteristik pemakai, penjelasan mengenai metode terhadap aseptor. Rendahnya penggunaan AKDR salah satunya dipengaruhi kurangnya pengetahuan aseptor tentang kelebihan dari metode kontrasepsi AKDR dan lebih mengetahui efek samping dari AKDR. Padahal metode AKDR juga memiliki kelebihan yaitu pengguna tidak harus datang ke pelayanan kesehatan setiap bulan untuk mengganti alat kontrasepsi tersebut sehingga lebih efisien terutama bagi ibu yang sering lupa, pengembalian masa kesuburan bagi pengguna cukup tinggi, serta praktis, dapat digunakan sampai menopause, tidak mempengaruhi volume dan kualitas ASI. Metode ini memiliki efek samping yaitu dapat menyebabkan peningkatan darah mentruasi, pada saat pemasangan juga menimbulkan rasa takut bagi ibu, dapat menyebabkan penyakit radang panggul, terdapat komplikasi dapat merasakan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan (Affandi, 2011)

(15)

suntik yaitu menyebabkan keterlambatan pengembalian kesuburan sampai satu tahun, berat badan meningkat, terjadi ketergantungan pemakai terhadap pelayanan kesehatan karena setiap 1 bulan atau 3 bulan harus mendapatkan suntikan, serimg terjadi perubahan pola haid, serimg merasakan mual dan sakit kepala (Everett, 2007 and Affandi, 2011). Tetapi walaupun terdapat banyak kekurangan pada metode kontrasepsi suntik para ibu masih lebih banyak yang menggunakan metode ini dikarenakan harganya yang lebih murah dibanding alat kontrasepsi lain (Nirdayani, 2008).

Dalam pemilihan kontrasepsi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menurut Hartanto & Wulansari (2011) faktor tersebut yaitu faktor usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, tingkat ekonomi, pekerjaan, jumlah anak, budaya, dan efek samping. Untuk tingkat pengetahuan seorang ibu mengenai metode kontrasepsi yang digunakannya, ibu dapat mengetahui defenisi, jenis, cara kerja, keuntungan, efek samping, indikasi, kontraindikasi, dan waktu pemakaian metode kontrasepsi yang digunakannya. Karakteristik yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, suku, agama, jumlah anak, pekerjaan, dan penghasilan juga mempengaruhi ibu dalam pemilihan kontrasepsi. Efek samping juga merupakan hal yang sangat diperhatikan jika seorang ibu akan menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan dampak yang akan dirasakan ibu setelah pemakaiannya.

(16)

(28 orang/59,6%) penelitian ini dilakukan pada 47 orang ibu dan untuk kontrasepsi suntik didapatkan data yang cukup besar dalam penggunaannya peneliti sebelumnya menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya pemakaian alat kontrasepsi suntik adalah faktor sosial budaya (91,7%), faktor pendidikan (69,4%), faktor ekonomi (61,1%), dan faktor umur (19,4%) penelitian ini dilakukan pada 36 orang ibu (Nirdayani, 2008).

(17)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penting di teliti bagaimana tingkat pengetahuan, karakteristik, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB suntik di puskesmas Datuk Bandar kota Tanjung Balai.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi tingkat pengetahuan, karakteristik, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB suntik.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik pengguna KB AKDR dan KB suntik b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pengguna KB AKDR dan KB

suntik

c. Mengidentifikasi efek samping yang dialami pengguna KB AKDR dan KB suntik

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

(18)

1.4.2 Bagi petugas kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi petugas (konselor) dalam rangka meningkatkan konseling terhadap metode kontrasepsi terutama metode kontrasepsi AKDR agar pengguna kontrasepsi lebih mengetahui AKDR sehingga tidak terjadi perbedaan jumlah yang cukup tinggi terhadap kontrasepsi yang lain salah satunya alat kontrasepsi suntik.

1.4.3 Bagi Peneliti selanjutnya

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Program Keluarga Berencana

2.1.1 Defenisi Keluarga Berencana

Menurut WHO (World Health Organitation) Keluarga Berencana adalah suatu tindakan kesehatan yang dilakukan untuk membantu pasangan suami istri menghindari kehamilan yang tidak direncanakan, mengatur jarak kehamilan, mengatur kehamilan yang sesuai dengan umur suami istri serta untuk menentukan jumlah anak dalam keluarga (Suratun, Maryani, Hartini, Rusmiati, Pinem, 2008).

2.1.2 Tujuan Keluarga Berencana

(20)

bertahap menjadi peserta KB yang aktif dan dampaknya langsung pada penurunan fertilitas, sasaran tidak langsung yang mendukung program KB, diantaranya organisasi-organisasi, LSM, PKK, Organisasi profesi dan berbagai pihak yang mendukung pelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) (Asiah, 2012).

2.1.3 Sasaran Keluarga Berencana

Untuk tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) program keluarga berencana mempunyai sasaran yang terbagi dalam 2 bagian yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsung yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) pasangan yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun yang aktif melakukan hubungan seksual, setiap kegiatan seksual menyebabkan kehamilan. Yang menjadi sasaran tidak langsung program KB kelompok yaitu remaja usia 15-19 tahun pada kelompok ini program KB hanya memberikan promotif dan preventif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, organisasi-organisasi, lembaga kemasyarakatan serta tokoh masyarakat dan pemuka agama yang dapat memberikan dukungan dalam melembagakan NKKBS (Suratun, Maryani, Hartini, Rusmiati, Pinem, 2008).

2.2 Kontrasepsi

2.2.1 Defenisi Kontrasepsi

     Kontrasepsi adalah suatu tindakan mencegah atau menghindari

(21)

sperma. Yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan (Cunningham, 1989 dalam Suratun, Maryani, Hartini, Rusmiati, Pinem,2008). Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak individu sebagai makhluk seksual (Affandi, 2011).

2.2.2 Kontrasepsi AKDR

a. Defenisi

Kontrasepsi AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang memiliki bentuk bermacam-macam, terdiri dari polyethylene (Prawirohardjo, 2008).

b. Jenis-jenis AKDR yang beredar

IUD generasi pertama : disebut lippesloop berbentuk spiral atau huruf S ganda, terbuat dari plastic (poyetheline).

IUD generasi kedua : berbentuk T yang batangnya dililit tembaga (Cu) dengan kandungan tembaga, Cu 7 berbentuk angka 7 yang batasnya dililit tembaga, ML C u 250 berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi yang batangnya dililit tembaga.

(22)

tembaga berlapis perak, Nova T. Cu 200 A batangnya dan lengannya dililit tembaga.

IUD generasi keempat : Ginefix merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang polopropilen monofilament dengan enam butir tembaga (Suratun, Maryani, Hartini, Rusmiati, Pinem, 2008).

Ginefix (AKDR tanpa rangka)

Ginefix terdiri dari benang polipropilen monofilament yang tidak terurai secara hayati dan enam butir tembaga yang seluruhnya membentuk luas permukaan330 mm2. Ginefix ini dirancang untuk mengurangi efek samping yang sering ditimbulkan AKDR tembaga berkerangka (Glasier A & Gabbie A, 2005).

c. Cara kerja AKDR

(23)

d. Keuntungan AKDR

AKDR merupakan alat kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan sangat efektif (0,6-0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan), hanya memerlukan satu kali pemasangan sehingga hanya memerlukan satu kali motivasi, dapat efektif segera setelah pemasangan, jangka panjang (sampai 10 tahun tidak perlu diganti) dan dapat digunakan sampai menopause, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak mempengaruhi volume dan kualitas ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus, dapat mencegah kehamilan ektopik, pemulihan kesuburan berlangsung cepat setelah pelepasan AKDR, dari segi biaya cukup terbilang murah karena bersifat efektif dan bekerja dalam jangka waktu yang lama (Glasier A & Gebbie A 2005 and Affandi, 2011).

e. Efek samping AKDR

(24)

lebih kecil. Pada saat haid merasakan lebih sakit. Terdapat juga komplikasi lain yaitu dapat merasakan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perforasi dinding uterus, tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP), pengguna tidak dapat melepas AKDR sendiri harus dilepas oleh tenaga kesehatan yang terlatih, klien sering merasa takut pada saat pemasangan ataupun pada saat memeriksa posisi benang AKDR (Hartanto, 2006 and Affandi, 2011).

f. Indikasi AKDR

Wanita yang berusia produktif, menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang, wanita yang sedang menyusui tetapi ingin menggunakan kontrasepsi, resiko rendah IMS, tidak menghendaki metode hormonal, wanita yang setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya, tidak menyukai mengingat-ingat untuk minum pil, tidak menginginkan kehamilan setelah 1-5 hari setelah persalinan (Affandi, 2011).

g. Kontraindikasi AKDR

(25)

yang abnormal atau tumor jinak rahim, penyakit trofoblas yang ganas, ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

Metode kontrasepsi AKDR banyak diminati karena tidak menimbulkan efek hormonal, nyaman dan tidak perlu disediakan setiap bulan, tidak perlu dilakukan pemeriksaan setiap bulan, serta dapat mengembalikan kesuburan yang sangat tinggi (Affandi, 2011). h. Waktu pemasangan AKDR

(26)

2.2.3 Kontrasepsi Suntik

a. Defenisi

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang pemberiannya melalui penyuntikan di intramuscular atau bokong (Prawirohardjo, 2008).

b. Jenis- jenis kontrasepsi suntikan progestin yang beredar

Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan sekali.

Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg Noretindron Enantat, yang diberikan setiap 2 bulan sekali.

Kontrasepsi kombinasi

Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat, yang diberikan sebulan sekali (Everett, 2007).

c. Cara kerja kontrasepsi suntik

(27)

d. Keuntungan kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik juga memiliki efektifitas yang tinggi, dapat bertahan sampai 8-12 minggu, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, tidak terdapat penyakit radang panggul, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, penurunan dismenorea dan menoragi yang menyebabkan anemia berkurang, sangat cocok bagi ibu yang menyusui anak karena tidak mempengaruhi ASI sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang bayi, pengawasan medis yang ringan, dapat diberikan pascapersalinanm pasacakeguguran, atau pascamentruasi, efek samping sangat kecil (Everett, 2007 and Affandi, 2011).

e. Efek samping kontrasepsi suntik

(28)

terakhir sehingga sebagian wanita akan memerlukan waktu lebih dari setahun untuk dapat hamil dan masih terjadi kemungkinan hamil (Affandi, 2011)

f. Indikasi kontrasepsi suntik

Wanita usia reproduksi, telah memiliki anak atau belum memiliki anak, menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan, pasca persalinan dan tidak meyusui, anemia, nyeri haid hebat, haid teratur, sering lupa menggunakan pil kontrasepsi, ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas tinggi (Affandi, 2011).

g. Kontraindikasi kontrasepsi suntik

Yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntik yaitu wanita yang diduga hamil, menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan, terdapat perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (Glasier A & Gebbie A, 2005).

h. Waktu pemberian suntikan

(29)

memperhitungkan kedatangannya ke pelayanan kesehatan. Suntikan KB Cyclofem merupakan suntikan masa depan karena mempunyai keuntungan: diberikan setiap 4 minggu, pengguna suntikan cyclofem mendapat mentruasi, pemberian aman, efektif, dan relatif mudah (Everett, 2007).

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi

2.3.1 Usia

Usia dapat mempengaruhi seorang wanita dalam kecocokan memilih metode kontrasepsi tertentu yang ingin dipergunakannya. Terdapat dua kelompok pemakai yaitu remaja dan wanita perimenopause perlu mendapatkan perhatian khusus (Hartanto & Wulansari, 2006).

Pemakaian AKDR kurang dianjurkan bagi ibu yang berumur kurang dari 20 tahun, pada masa ini ibu lebih dianjurkan pemakaian metode yang sederhana seperti pil. Bagi ibu yang berumur 20-30 tahun dianjurkan memakai metode hormonal dan AKDR., sedangkan untuk ibu yang berumur diatas 35 tahundianjurkan memakai alat kontrasepsi seperti implany, suntik, dan AKDR (Hartanto, 2004).

2.3.2 Tingkat pendidikan

(30)

tingginya pendidikan seseorang semakin mudah bagi pemberi pelayanan kesehatan memberikan informasi tentang metode kontrasepsi karena wanita tersebut dapat memahami dengan mudah sehingga tujuan dari keluarga berencana dapat tercapai dengan baik (Hartanto & Wulansari, 2006). Pendidikan merupakan upaya setiap orang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan. Sehingga semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi perilaku maupun tindakan yang dilakukannya termasuk dalam pemilihan metode kontrasepsi dan sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin sulit untuk memberikan informasi mengenai alat kontrasepsi khususnya AKDR (Winarni dkk, 2007 dalam Saragih, 2011).

2.3.3 Tingkat pengetahuan

(31)

2.3.4 Tingkat ekonomi

Merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia. Tingkat ekonomi mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kesehatan reproduksi. Masyarakat yang memiliki ekonomi rendah akan lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari–hari dibandingkan untuk membeli alat kontrasepsi. Hal inilah yang berdampak terhadap tingginya angka kelahiran atau kenaikan jumlah penduduk (Yustina, 2007).

2.3.5 Budaya

Di beberapa daerah kepercayaan religius atau budaya masih mempengaruhi dalam pemilihan metode kontrasepsi. Dalam agama tertentu terdapat larangan dalam menggunakan kontrasepsi, didukung dengan beredarnya rumor yang salah dimasyarakat yang bisa diperoleh dari teman atau keluarga sendiri. Hal tersebut yang membuat wanita takut untuk menggunakan alat kontrasepsi tertentu karena informasi yang diperoleh tidak langsung dari pemberi pelayanan kesehatan (Hartanto & Wulansari, 2006).

2.3.6 Efek samping

(32)

sangat berpengaruh dalam pemilihan metode kontrasepsi yang akan digunakan wanita.

Efek samping yang sering timbul karena pemakaian AKDR adalah peningkatan volume darah haid, ibu juga sering merasa takut pada saat pemasangan, benang AKDR terlepas atau posisinya berubah. Hal ini selain menyebabkan pemakai tidak nyaman dan menjadi alasan untuk menghentikan penggunaan ( Hartanto & Wulansari, 2006). Sedangkan efek samping yang sering ditimbulkan karena pemakaian Suntik adalah sering terjadi perubahan pola haid yang tidak teratur, dapat menyebabkan keterlambatan kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian dan sebagian ibu merasakan peningkatan berat badan ( Affandi, 2011).

2.3.7 Pekerjaan

Seorang wanita yang berpendidikan tinggi akan mendapatkan

(33)

untuk datang ke petugas kesehatan seperti AKDR atau metode dengan biaya ringan selama beberapa waktu seperti Suntik (Hartanto & Wulansari, 2006).

2.3.8 Jumlah anak

Secara skematis pilihan cara KB pada wanita dapat dibagi atas tiga tahap yaitu: Tahap menunda: wanita yang belum mempunyai anak tetapi ingin menunda kehamilannya, biasanya menggunakan pil KB, suntikan dan cara sederhana.

Tahap menjarangkan pada wanita yang berumur 20-30 tahun dan walau sudah memiliki anak cukup tetapi masih ada keinginan untuk menambah anak lagi biasanya menggunakan IUD, implant dan suntikan.

(34)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu kerangka yang menjelaskan hubungan keterkaitan antara variabel yang dapat membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penelitian dengan teori yang ada dan sebagai konsep bagi peneliti untuk landasan berpikir (Nursalam, 2008). Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik, tingkat pengetahuan, efek samping pada pengguna KB AKDR dan KB suntik di Puskesmas Datuk Bandar kota Tanjung Balai.

Keterangan:

= Variabel yang diteliti

Skema 1. Kerangka konseptual penelitian karakteristik, tingkat pengetahuan, efek samping pada pengguna KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai

Pengguna KB

AKDR

 

Pengguna KB

SUNTIK

Karakteristik

(35)

3.2 Defenisi Operasional

No. Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

ukur

1 Karakteristik Faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan metode kontrasepsi terdiri dari: usia, tingkat pendidikan, budaya, agama, jumlah anak, tingkat ekonomi, pekerjaan

Kuisioner Ordinal

2 Tingkat pengetahuan

Pengetahuan ibu mengenai kontrasepsi AKDR dan Suntik

yang meliputi : defenisi, jenis, cara kerja, keuntungan, digunakan ibu di Puskesmas Datuk AKDR dan Suntik di Puskesmas Datuk Bandar

Kuisioner 0-3 = Tidak ada 4-7 = Ada

(36)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain- lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, tingkat pengetahuan, efek samping pada pengguna KB AKDR dan KB suntik di Puskesmas Datuk Bandar kota Tanjung Balai.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan anggota yang memungkinkan untuk diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini yaitu para ibu yang menggunakan KB AKDR dan Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai dari hasil survey awal diketahui jumlah ibu pengguna KB AKDR sebanyak 30 orang dan KB Suntik sebanyak 390 orang selama tahun 2012.

4.2.2 Sampel

(37)

menyeleksi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2008). Penentuan jumlah sampel yang digunakan untuk KB AKDR adalah total sampling dimana seluruh populasi yang ada menjadi sampel dalam penelitian ini (Arikunto, 2006) dikarenakan jumlah sampel yang sedikit. Sedangkan untuk KB Suntik adalah mengambil 10% dari populasi sehingga 10% dari 390 adalah 39 orang (Arikunto, 2006). Pengambilan sampel atau teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik penetapan sampel dengan cara convenience sampling yaitu cara penetapan sampel subjek atas dasar hal-hal yang menyenangkan, subjek dijadikan sampel karena kebetulan dijumpai di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data dan memenuhi kriteria peneliti (Nursalam, 2008).

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang atau masih memakai alat kontrasepsi AKDR dan Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai, bersedia menjadi responden penelitian, dapat membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia.

4.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

(38)

4.2.4 Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai. Setelah mendapat persetujuan tersebut, kemudian peneliti melakukan penelitian dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika ibu yang dijadikan sampel bersedia diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

Untuk menjaga kerahasiaan responden tersebut, maka peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, melainkan cukup dengan memberikan nomor kode responden pada masing-masing lembar pengumpulan data tersebut. Kerahasiaan informasi dari responden dijamin oleh peneliti.

4.2.5 Instrumen Penelitian

(39)

Kuisioner karakteristik meliputi umur, tingkat pendidikan, suku, agama, jumlah anak, penghasilan dan pekerjaan bertujuan untuk melihat distribusi demografi dari responden serta menilai dari segi karakteristik pengguna KB AKDR dan suntik.

Kuisioner mengenai tingkat pengetahuan ibu pengguna metode kontrasepsi AKDR dan suntik serta efek samping dari penggunaan metode kontrasepsi AKDR dan suntik. Kuisioner terdiri dari 15 pertanyaan untuk tingkat pengetahuan yang terdiri dari defenisi (pertanyaan no 1), jenis- jenis alat kontrasepsi yang beredar (pertanyaan no 2), cara kerja kontrasepsi (pertanyaan no 3), keuntungan kontrasepsi (pertanyaan no 4,5,6,7), efek samping kontrasepsi (pertanyaan no 8,9,10), indikasi kontrasepsi (pertanyaan no 11), kontraindikasi kontrasepsi (pertanyaan no 12,13), waktu pemakaian kontrasepsi (pertanyaan no 14, 15) dan 7 pertanyaan untuk efek samping yang terdiri dari dua bagian yaitu kuisioner untuk pengguna KB AKDR dan KB suntik.

Pertanyaan untuk tingkat pengetahuan terdiri dari tiga jawaban yaitu benar, salah, dan tidak tahu dikategorikan menjadi tiga yaitu Baik (skor 21-30), Sedang (skor 11-20), Kurang (skor 0-10). untuk efek samping terdiri dari dua jawaban yaitu Ya dan Tidak dikategorikan menjadi dua yaitu Ada (skor 4-7) dan Tidak ada (skor 0-3). Nilai untuk jawaban “Benar”= 2, “Salah”= 1, “Tidak tahu” = 0. Sedangkan untuk pertanyaan efek samping nilai untuk jawaban “Ya”= 1, “Tidak”= 0. Skala pengukuran yang digunakan adalah

(40)

jenjang kelas dan rentang adalah nilai tertinggi dikurangi nilai terendah (Sudjana, 1992). Untuk analisa tingkat pengetahuan rentang 30 dan jumlah kategori sebanyak 3 maka diperoleh panjang kelas 10. Untuk analisa karakteristik mempunyai nilai masing-masing dan untuk analisa efek samping rentang 7 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas 4.

4.2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006). Setelah dilakukan uji validitas terhadap instrument karakteristik, tingkat pengetahuan, efek samping pengguna KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai dengan menggunakan uji content validity indeks didapat hasilnya yaitu 0,98 yang diuji kelayakannya oleh dosen keperawatan sebanyak satu orang yang ahli di bidangnya dan satu orang dari petugas kesehatan.

(41)

reabilitas dilakukan terhadap 20 responden yang berbeda dan ditempat yang berbeda tetapi yang memenuhi kriteria responden penelitian (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan tehnik uji reliabilitas analisa cronbarch alpha pada program komputer untuk pertanyaan tingkat pengetahuan. Sedangkan untuk pertanyaan efek samping menggunakan tehnik uji realibilitas KR-20. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuisioner mengenai tingkat pengetahuan, karakteristik, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB Suntik diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,71 untuk tingkat pengetahuan AKDR dan 0,72 untuk tingkat pengetahuan Suntik. Sedangkan untuk pertanyaan efek samping diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,91 untuk AKDR dan 0,96 untuk Suntik. Suatu instrument dikatakan sudah reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari 0,70 (Polit & Hungler, 1995).

4.2.7 Pengumpulan Data

(42)
(43)

4.2.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka peneliti melakukan analisis data. Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, pertama editing yaitu memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada lembar kuesioner untuk mempermudah mengadakan tabulasi dan analisa data, tahap ketiga

processing yaitu memasukkan data dari lembar kuesioner ke dalam program

komputer, tahap keempat cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dientry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak, tahap kelima tabulating yaitu menganalisa data secara deskriptif.

(44)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat pengetahuan, karakteristik, dan efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai.

5.1 Hasil

Penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014. Penelitian ini melibatkan 16 orang pengguna KB AKDR dan 39 orang pengguna KB Suntik. Dari hasil penelitian yang diperoleh memaparkan tingkat pengetahuan, Karakteristik, efek samping pengguna KB AKDR dan KB Suntik.

5.1.1 Karakteristik pengguna KB

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang sedang atau masih menggunakan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar kota Tanjung Balai. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, suku, agama, jumlah anak, penghasilan, pekerjaan.

(45)

orang/ 37,5%), pekerjaan PNS (11 orang/ 68,8%). Informasi yang didapatkan pengguna KB AKDR mayoritas dari petugas kesehatan (12 orang/ 75%).

Tabel 1

Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Pengguna KB AKDR (n = 16)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

(46)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

Majalah atau Koran

12

Sedangkan untuk karakteristik pengguna KB Suntik mayoritas berusia antara 20-35 tahun (24 orang/ 61,8%), berpendidikan Diploma/ Sarjana (22 orang/ 56,4%), suku Batak (26 orang/ 66,7%), agama Islam (28 orang/71,8%), jumlah anak 1-2 orang (20 orang/ 51,3%), berpenghasilan >Rp.1.500.000 (14 orang/ 35,5%), IRT (16 orang/ 41%) dan PNS (18 orang/ 46,2%). Informasi yang didapatkan pengguna KB Suntik mayoritas dari Petugas kesehatan 23 orang (59%).

Tabel 2

Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Pengguna KB Suntik (n = 39)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Umur

(47)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

Sumber Informasi Petugas Kesehatan Teman

(48)

5.1.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi

Hasil penelitian menggambarkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi AKDR maupun Suntik selain karakteristik ada faktor tingkat pengetahuan dan efek samping.

a. Tingkat Pengetahuan

Tabel 3 menggambarkan bahwa pengguna KB AKDR mayoritas memiliki tingkat pengetahuan sedang (15 orang/ 38.5%) dan pengguna KB Suntik mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik (20 orang/ 51,3%).

Tabel 3

Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Faktor Tingkat Pengetahuan Pengguna KB AKDR (n =16) dan Suntik (n = 39)

Metode Kontrasepsi

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

AKDR Baik

b. Efek Samping

(49)

Tabel 4

Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Faktor Efek Samping Pengguna KB AKDR (n = 16) dan Suntik (n=39)

Metode Kontrasepsi

Efek Samping

Frekuensi Persentase (%)

AKDR Ada

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakteristik

a. Umur

(50)

kesehatan ibu. Semakin tua usia ibu maka pemilihan alat kontrasepsi ke arah alat yang mempunyai efektifitas tinggi yaitu metode kontrasepsi jangka panjang.

Kesuburan wanita mencapai puncaknya diantara usia 18-25 tahun, kesuburan wanita akan menurun seiring bertambahnya usia sehingga usia 20-35 tahun merupakan usia optimal seorang wanita untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan baik secara biologis maupun fisik. Setelah diatas usia 35 tahun termasuk kategori tinggi resiko untuk persalinan dan memerlukan penanganan khusus (Djuwita, 2012).

(51)

b. Tingkat Pendidikan

(52)

yang tepat dan efektif tentang alat kontrasepsi mana yang akan digunakan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yaitu mayoritas ibu pengguna AKDR dan Suntik berpendidikan tinggi.

c. Suku

(53)

2009). Sebagian besar penduduk dari Kota Tanjung Balai suku Batak, Jawa, dan Melayu.

Menurut asumsi peneliti, suku masih menjadi hal yang dihormati masyarakat tetapi pada zaman yang sudah mulai canggih suku tidak menjadi penghalang bagi ibu untuk melakukan kontrasepsi, karena mereka sudah mulai sadar akan masalah kesehatan. Hal ini sejalan dengan BKKBN (2005) yang mengatakan bahwa keluarga kecil sudah menjadi kebutuhan mendasar yang menunjukkan bahwa program KB dibutuhkan masyarakat untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.

d. Agama

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data ibu yang

(54)

contoh, ada sebagian agama yang melarang untuk menggunakan alat kontrasepsi tertentu seperti AKDR. Akan tetapi program KB telah mendapat dukungan dari tokoh agama dengan pemahaman bahwa KB tidak bertentangan dengan agama dan merupakan salah satu upaya dalam pengaturan masalah kependudukan untuk mencegah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakpedulian masyarakat sehingga dapat mendukung pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan penelitian bahwa banyak ibu yang memiliki agama menggunakan alat kontrasepsi. 

e. Jumlah Anak

(55)

bagi wanita yang nulipara karena pemasangannya yang lebih sulit dan kemumgkinan dapat mengganggu kesuburan dimasa depan. Sedangkan pernyataan Izmail (2012) bahwa pada tahap menjarangkan yaitu sudah memiliki anak cukup tetapi masih ada keinginan untuk menambah anak lagi biasanya menggunakan IUD, implant, suntikan dan tahap mengakhiri yaitu sudah memiliki anak cukup dan banyak biasanya memilih alat kontrasepsi jangka panjang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana mayoritas responden memiliki jumlah anak 1-2 orang.

f. Penghasilan

(56)

mungkin pasangan tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayai tindakan tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian bahwa mayoritas ibu yang menggunkan kontrasepsi memiliki penghasilan >Rp.1.000.000.

g. Pekerjaan

(57)

5.2.2 Tingkat Pengetahuan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data bahwa ibu pengguna KB AKDR memiliki tingkat pengetahuan sedang tentang KB AKDR 15 orang (38,5%) terutama tentang cara kerja, indikasi, kontraindikasi dan waktu pemakaian AKDR yang tepat dan hanya 1 orang (2,6%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan untuk ibu pengguna KB Suntik memiliki tingkat pengetahuan baik tentang KB Suntik 20 orang (51,3%), tingkat pengetahuan yang sedang 14 orang (35,9%), dan tingkat pengetahuan yang kurang 5 orang (12,8%).

Hasil penelitian yang telah dilakukan Elisabeth (2006) menyatakan bahwa ibu yang menggunakan AKDR memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 31 orang (96,9%), dan hanya 1 orang (3,1%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang sedang mengenai AKDR dari 32 orang responden. Dari penelitian Diah (2008) menyatakan bahwa ibu yang menggunakan Suntik memiliki tingkat pengetahuan yang baik (19,3%), pengetahuan sedang (27,8%), pengetahuan kurang (52,9%).

Menurut Notoatmodjo (2005) pengetahuan merupakan hasil penginderaan atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki. Pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif, yaitu tahu (know), memahami

(58)

(synthesis), evaluasi (evaluation). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana pengetahuan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemilihan metode kontrasepsi, hasil penelitian ditemukan mayoritas responden pengguna AKDR memiliki pengetahuan sedang hal inilah yang menyebabkan masih sedikitnya pengguna AKDR sedangkan responden pengguna KB Suntik mayoritas memiliki pengetahuan baik sehingga menyebabkan banyaknya pengguna KB Suntik.

5.2.3 Efek Samping

(59)
(60)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarakan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 39 orang responden pengguna AKDR dan 16 orang responden pengguna KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai menggambarkan karakteristik, tingkat pengetahuan dan efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB Suntik adalah untuk pengguna KB AKDR dari segi karakteristik mayoritas ibu yang menggunakan KB Suntik berusia 20-35 tahun, berpendidikan Diploma/ Sarjana, suku batak, agama Islam, memiliki anak 1-2 orang dan 3-4 orang, berpenghasilan RP.1.000.000-Rp.1.500.000, bekerja sebagai PNS. Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang sedang tentang AKDR) dan responden menyatakan adanya efek samping yang dirasakan dari penggunaan AKDR.

Untuk pengguna KB Suntik dari karakteristik mayoritas responden usia 20-35 tahun, berpendidikan Diploma/ Sarjana, suku batak, agama Islam, jumlah anak 1- 2 orang, penghasilan >1.500.000, pekerjaan PNS, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang KB Suntik dan menyatakan adanya efek samping yang dirasakan dari penggunaan KB suntik.

(61)

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai informasi tambahan terkait dengan karakteristik, tingkat pengetahuan, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB suntik yang berkontribusi terhadap mata kuliah maternitas.

6.2.2 Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai data dan informasi terhadap petugas kesehatan untuk tetap mempertahankan penyuluhan dan pemberian informasi terhadap ibu yang menggunakan alat kontrasepsi sehingga pengguna kontrasepsi mengetahui lebih banyak tentang metode kontrasepsi yang digunakan terkait dengan pengetahuan dan efek samping yang akan dirasakan.

6.2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi 3. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_________. (2010). Prosedur Penelitian. Edisi revisi. Jakarata: Rineka Cipta. Asiah, Nur. (2012). Kependudukan dan Keluarga Berencana diakses pada tanggal

19 Desember 2013 dari

ocw.usu.ac.id...bkm_122_slide_kependudukan_dan_Keluarga Berencana_pdf  

BKKBN. (2005). Upaya Peningkatan Pengguna Kontrasepsi IUD: Jakarta

Badan Pusat Statisik SUMUT. (2009). Jumlah Akseptor Aktif Menurut Alat

Kontrasepsi yang di Pakai dan Kabupaten/ Kota Tahun 2009 diakses pada

tanggal 19 September 2013 dari http://sumut.bps.go.id/?qw=stasek&ns=04&hal=3.

Diahsetyan. (2008). Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan dengan Keteraturan Penggunaan KB Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas

Kedungwuni II Pekalongan. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Djuwita, Efriyani. (2012). Usia Ideal Hamil. diakses pada tanggal 16 Juli 2014 dari httpwww.ibudanbalita.comdiskusiUsia-Ideal-Hamil.htm

Elisabeth, Risma Santy. (2006). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Terhadap Pelaksanaan Kontrol Ulang

diPuskesmas Medan sunggal. Universitas Sumatera Utara.

Everett, S. (2007). Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta: EGC.

Glasier, A & Gabbie, A. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Hartanto, H & Wulansari, P. (2006). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: EGC. Hartanto. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan

Kusumaningrum, R. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis

Kontrasepsi yang Digunakan Pada Pasangan Usia Subur. Universitas

(63)

Izmail. D. (2013). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat

Kontrasepsi Dalam Rahim diakses pada tanggal 12 Desember 2013

file:///C:/Users/User/Downloads/httppangeranrajawawo.blogspot.com2012 08f faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan.html.htm

Mubarak, W. I. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.

____________.(2009). Sosiologi untuk Keperawatan: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika

Nirdayani. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat

Kontrasepsi Suntik di Klinik Bersalin Mariani Medan. Universitas Sumatera

Utara.

Notoatmodjo. S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_____________. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan Metodeologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Jakarta: Salemba.

________. (2008). Konsep dan penerapan Metodeologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.

Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Saragih, Nova Winda BR. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Menggunakan Metode Kontrasepsi AKDR di Desa Kedai Damar

Kecamatan Tebing Tinggi diakses pada tanggal 9 September 2013 dari

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27017.

Suratun, Maryani, Hartini, Rusmiati, Pinem. (2008). Pelayanan Keluarga

(64)

Togatorop, Ratna F. (2007). Faktor-faktor Mempengaruhi Wanita Memilih Metode Kontrasepsi Buatan di Kelurahan Siringo-Ringo Kabupaten

Labuhan Batu. Universitas Sumatera Utara.

Yustina, I. (2007). Pemahaman Keluarga Tentang Kesehatan Reproduksi. Medan: Pustaka Bangsa Press.

(65)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fithri Hervianti

NIM :101101131

No.Hp : 082376071573

Alamat : Fakultas Keperawatan USU Medan

Adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (FKEP USU) yang sedang melakukan penelitian sebagai syarat penyelesaian skripsi. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah “Tingkat Pengetahuan, Karakteristik, Efek Samping yang Mempengaruhi Penggunaan KB AKDR dan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi atau menggambarkan tingkat pengetahuan, karakteristik, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dengan KB Suntik di Puskesmas Datuk Bandar. Saya bersedia ditanya jika ada prosedur penelitian yang tidak dimengerti. Saudara berhak memilih atau tidak dalam penelitian ini tanpa ada sanksi apapun.

Saudara diminta untuk mengisi biodata dan memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan atau pengalaman sendiri. Semua jawaban saudara adalah BENAR. Kerahasiaan identitas dan jawaban saudara dijamin oleh peneliti. Informasi yang diberikan akan dimusnahkan setelah penelitian ini selesai. Terima kasih atas ketersediaan saudara dalam mengisi kuisioner ini.

(66)

Lampiran 2

 

No. Kode Responden: (Diisi oleh peneliti)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Tingkat pengetahuan, Karakteristik, Efek samping Yang Mempengaruhi

penggunaan KB AKDR dan KB Suntik Di Puskesmas Datuk Bandar Kota

Tanjung Balai

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “tingkat pengetahuan, karakteristik, efek samping yang mempengaruhi penggunaan KB AKDR dan KB suntik di Puskesmas Datuk Bandar Kota Tanjung Balai”. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Demi terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan kesediaan ibu untuk berpartisipasi sebagai responden. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas. Ibu dipersilahkan memilih untuk bersedia menjadi peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apa pun. Jika Ibu bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan Ibu menandatangani formulir persetujuan di bawah ini.

Medan, Maret 2014

Peneliti, Responden,

( Fithri Hervianti ) ( )

 

(67)

Lampiran 3

KUISIONER KARAKTERISTIK

Petunjuk :

1) Isilah titik – titik pada pertanyaan nomor 1 sampai nomor 7

2) Berilah tanda Check List ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan saudara

1. Umur

( ) < 20 tahun ( ) ≤ 20 – 35 tahun ( ) > 35 tahun 2. Tingkat Pendidikan

(68)

7. Pekerjaan

( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Swasta ………….. ( ) PNS

( ) Lain-lain ……

Pernah atau tidak mendapatkan informasi tentang AKDR dan Suntik a. Pernah ( ) dari :

( ) Petugas kesehatan ( ) Teman

(69)

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN,KARAKTERISTIK,EFEK SAMPING YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN KB AKDR DAN KB SUNTIK

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini kemudian lingkari pada jawaban yang menurut anda benar.

1. Tingkat pengetahuan Pengguna KB AKDR

1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim adalah:

a. Alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik dan tembaga yang dipasang didalam rahim

b. Alat kontrasepsi yang meningkatkan kesuburan yang dipasang didalam rahim

c. Tidak tahu

2. Ada berapa jenis bentuk AKDR yang beredar dan terbuat dari bahan apa a. 3 jenis, terbuat dari bahan plastik dan tembaga

b. 4 jenis, terbuat dari bahan plastik dan tembaga C. Tidak tahu

3. AKDR bekerja untuk

a. mencegah sperma masuk ke dalam rahim b. mencegah kesuburan dan membuat tidak haid c. Tidak tahu

4. Kontrasepsi AKDR dapat bertahan selama

  a. 1-4 tahun

b. 5-10 tahun c. Tidak tahu

5. Salah satu keuntungan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim setelah

pelepasan AKDR adalah

a. Pemulihan kesuburannya cepat b. Haid menjadi lebih sedikit c. Tidak tahu

6. Keuntungan lain dari penggunaan AKDR adalah

a. AKDR harus dilepas oleh tenaga kesehatan yang terlatih b. pengembalian kesuburan ibu berlangsung cepat

(70)

7. Penggunaan KB AKDR tidak mempengaruhi a. Volume dan kualitas ASI

b. Jumlah darah haid c. Tidak tahu

8. Apa yang dapat dirasakan pada saat penggunaan KB AKDR

a. Menimbulkan rasa sakit/ nyeri, haid menjadi lebih banyak, dan berlangsung lebih lama

b. Mempengaruhi pengembalian kesuburan ibu dan haid menjadi lebih sedikit

c. Tidak tahu

9. Masalah kesehatan yang ditimbulkan bagi ibu yang memiliki riwayat infeksi menular pada penggunaan KB AKDR adalah

a. Penyakit radang panggul b. Kanker alat kelamin c. Tidak tahu

10.Komplikasi yang dirasakan setelah pemasangan KB AKDR a. Demam selama seminggu

b. Merasakan kejang selama 3-5 hari c. Tidak tahu

11.Penggunaan KB AKDR dianjurkan bagi wanita yaitu

a. Wanita yang memiliki riwayat infeksi alat kelamin dan ukuran rongga pinggul kecil

b. Wanita yang menyusui tetapi ingin menggunakan kontrasepsi, tidak menginginkan metode hormonal  

c. Tidak tahu

12. KB AKDR tidak dianjurkan penggunaannya bagi wanita yang sedang mengalami

a. Wanita yang sedang hamil, menderita infeksi alat genital, ukuran rongga pinggul kecil

b. Menghendaki metode hormonal dan ibu yang sedang menyusui c. Tidak tahu

13. KB AKDR tidak diperbolehkan dipasang pada wanita a. Yang sedang menyusui

b. Memiliki riwayat penyakit radang panggul c. Tidak Tahu

14. Waktu pemasangan AKDR yang tepat yaitu

a. Pada saat siklus menstruasi dan dipastikan ibu tidak hamil b. Pada saat setelah selesai siklus menstruasi

(71)

15. Pemasangan AKDR dapat dilakukan segera pada waktu yaitu a. 48 jam setelah melahirkan atau 4 minggu pasca persalinan b. 2 bulan setelah melahirkan

c. Tidak tahu

2) Efek samping pengguna AKDR

Berikut adalah pertanyaan tentang dampak yang ibu alami setelah penggunaan KB AKDR. Berilah tanda check list pada jawaban anda ( √ )

NO Pertanyaan Ya Tidak

1. 2.

3. 4.

5.

6.

7.

Timbul rasa tidak nyaman di bagian perut bawah Jumlah darah haid menjadi lebih banyak dan waktunya menjadi lebih lama (> 7 hari)

Terjadi perdarahan diantara waktu haid (spotting) Pada saat haid muncul rasa sakit dan mengalami penyakit radang panggul

Muncul rasa ketakutan seperti takut AKDR terlepas dari dalam rahim

Timbul rasa tidak nyaman atau mengganggu saat berhubungan seksual

(72)

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN,KARAKTERISTIK,EFEK SAMPING YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN KB AKDR DAN KB SUNTIK

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini kemudian lingkari pada jawaban yang menurut anda benar.

1. Tingkat pengetahuan pengguna KB Suntik

 

1. KB suntik adalah

a. Alat kontrasepsi yang pemberiannya melalui penyuntikan di daerah bokong

b. Alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit (pada bagian dalam lengan atas atau di bawah siku)

c. Tidak tahu

2. Ada berapa jenis KB suntik yang beredar a. 4 jenis

b. 3 jenis c. Tidak tahu

3. Bagaimanakah cara kerja KB suntik a. Mencegah sperma masuk kedalam rahim

b. Menebalkan dinding rahim sehingga tidak siap untuk kehamilan c. Tidak tahu

4. Apakah kelebihan penggunaan KB Suntik

  a. Perubahan pola haid menjadi teratur

b. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam sebelum penggunaannya c. Tidak tahu

5. Pemakaian KB suntik tidak mempengaruhi a. Produksi ASI

b. Jumlah darah haid c. Tidak tahu

6. Yang menjadi kelebihan penggunaan KB suntik tidak menyebabkan komplikasi masalah kesehatan yaitu

a. penyakit radang panggul b. Kanker alat kelamin c. Tidak tahu

7. Pemakaian KB suntik nyaman karena tidak mempengaruhi yaitu a. Tidak mempengaruhi pengembalian kesuburan ibu

(73)

8. Efek samping KB suntik yang dikhawatirkan wanita adalah a. Menyebabkan penurunan nafsu makan

b. Menyebabkan penambahan berat badan c. Tidak tahu

9. Pada penggunaan KB suntik sering menyebabkan perubahan yaitu a. Perubahan pola haid menjadi tidak teratur

b. Perubahan produksi ASI c. Tidak tahu

10. Pada penggunaan KB suntik ibu sering merasakan efek samping yaitu a. Sering merasakan mual, sakit kepala

b. sering merasakan jantung berdebar – debar c. Tidak tahu

11. Pemakaian KB suntik dianjurkan bagi ibu yaitu

a. Ibu yang menyusui setelah persalinan > 6 bulan dan telah atau belum memiliki anak

b. Ibu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan tidak sedang hamil c. Tidak tahu

12. KB suntik tidak diperbolehkan bagi ibu yaitu a. Ibu yang tidak sedang hamil

b. Ibu yang menyusui dibawah 6 minggu persalinan c. Tidak tahu

13. Pemakaian KB suntik tidak dianjurkan bagi ibu yaitu a. Ibu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi

b. Ibu yang menyusui dan telah atau belum memiliki anak c. Tidak tahu

14. Waktu pemberian jenis KB suntik yang paling lama adalah a. 12 minggu

b. 4 minggu c. Tidak tahu

15. Waktu pemberian jenis KB suntik yang paling cepat adalah a. 4 minggu

(74)

2) Efek samping pengguna KB Suntik

Berikut adalah pertanyaan tentang dampak yang ibu alami setelah penggunaan KB Suntik. Berilah tanda check list pada jawaban anda ( √ )

NO Pertanyaan Ya Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Timbul rasa nyeri saat penggunaan KB suntik

Jumlah darah haid menjadi lebih banyak dan lebih lama Menyebabkan penambahan berat badan

Menyebabkan nyeri payudara ringan Menyebabkan sakit kepala dan rasa mual Masih terdapat kemungkinan untuk hamil

(75)

 

   

 

 

(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

   

(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)

ANGGARAN PENELITIAN

1. Biaya Skripsi

a. Print, jilid Proposal, dan kertas : Rp 120.000

b. Internet : Rp 100.000

c. Fotocopy dan membeli sumber tinjauan pustaka : Rp 200.000

d. Perbanyak skripsi : Rp 50.000

2. Pengumpulan data

a. Transportasi Penelitian : Rp 350.000 b. Perbanyak kuisioner Penelitian : Rp 100.000

c. Biaya tak terduga : Rp 100.000

Total Anggaran : Rp 1.020.000

 

(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)

 

   

(101)

 

 

 

 

 

 

 

(102)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Fithri Hervianti

Tempat/Tanggal Lahir : RantauPrapat, 18 April 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :

1. (1997-1998) TK ABA Sigambal

2. (1998-2004) SD MUHAMMADIYAH Sigambal

3. (2004-2007) MTS Swasta AL-ITTIHAD Aek Nabara

4. (2007-2010) SMA Negeri 2 Rantau Selatan

5. (2010-sekarang) Fakultas Keperawatan USU

 

 

 

Gambar

Tabel 1  Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Pengguna KB
Tabel 2  Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Pengguna KB
Tabel 3
Tabel 4  Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Faktor Efek Samping

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan tingkat pengetahuan bukan merupakan faktor risiko terhadap pemakaian alat kontrasepsi dan pendidikan Ibu merupakan faktor risiko terhadap

Pengetahuan tentang keuntungan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Data yang diperoleh dari hasil penelitian di puskesmas Maradekaya April 2011 menunjukkan bahwa dari 107

AKDR atau IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang terdiri dari.. berbagai macam bentuk yang terbuat