• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP UPAYA KEPOLISIAN DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI KORBAN TABRAK LARI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP UPAYA KEPOLISIAN DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI KORBAN TABRAK LARI."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Upaya Kepolisian dalam memberikan perlindungan bagi korban

tabrak lari yaitu, Polisi Mendatangi tempat kejadian perkara dengan

segera untuk melakukan pengukuran, pendataan, pemotretan,

membantu / menolong korban dengan membawa korban ke rumah

sakit terdekat dan mengumpulkan barang bukti kemudian melakukan

koordinasi terhadap instansi terkait seperti perusahaan penyedia jasa

santunan (PT. Jasa Raharja), setelah itu personil polisi lainnya

memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai Saksi atau

tersangka. Langkah selanjutnya, polisi melakukan penyidikan perkara

kecelakaan lalu lintas dengan meminta surat-surat dari dinas yang

terkait seperti surat Visum et Repertum dari rumah sakit dan surat

penyitaan dari DLLAJR dan pengadilan. Langkah terakhir, polisi

menyerahkan berkas perkara ke penuntut umum.

2. Hambatan yang dialami oleh kepolisian dalam memberikan

perlindungan bagi korban tabrak lari, yaitu :

a. Sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti kurangnya

transportasi dan alat telekomunikasi

b. Minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam beretika

(2)

45

c. Kurangnya dana yang dibutuhkan oleh Pihak Kepolisian dalam

melaksanakan tugas di lapangan.

B. Saran

1. Sosialisasi penegakan hukum lalu lintas kepada masyarakat awam

sangat perlu dilakukan oleh Polisi Lalu Lintas guna membentuk

ketertiban terhadap pelanggar yang melanggar atauran lalu lintas.

2. Kepolisian lalu lintas hendaknya berkoordinasi dengan pihak yang

berkaitan dalam penyediaan sarana dan prasarana sehingga

penanganan dapat dengan mudah dan cepat diselesaikan.

3. Polisi Lalu Lintas yang sedang menjalankan tugas dan kewajibannya

dalam menertibkan pelanggaran lalu lintas, diharapkan dapat

menyesuaikan tindakannya dengan ketentuan lalu lintas yang berlaku

dan tidak diskriminatif kepada masyarakat.

4. Keberadaan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu hendaknya lebih

(3)

46

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, 2007, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan antara Norma dan Realita, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 34.

M. Karjadi, 1956, Perundang-undangan Lalu Lintas Jalan dan Angkutan Jalan Raya, Poleteia, Bogor

M. Karjadi, 1975. Dana Pertanggungjawaban wajib kecelakaan penumpang dan kecelakaan lalu lintas (kewajiban dan wewenang polisionil).

Politeia, Bogor.

M. Karjadi, 1973, Mengurus kejahatan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas jalan, Poleteia, Bogor.

Muladi, 1997. Hak Asasi Manusia, Politik dan Sistem Peradilan Pidana. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Rena Yulia, 2010, Viktimoligi Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan, Graha Ilmu, Bandung

Soerjono Soekanto 2, Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Masalah Masalah Sosial, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989

Soeharto, 2007, Perlindungan hak Tersangka, Terdakwa, Dan Korban Tindak PidanaTerorisme Dalam Sistem Peradilan Pidana, Refika Aditama, Bandung.

Titon Slamet Kurnia, 2005, Reparasi (Reparation) Terhadap Korban Pelanggaran HAM Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung

Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung : Refika Aditama, 2003

Jurnal :

(4)

47

Artikel dari Surat Kabar :

Toto Suprapto, Keprihatinan Etika Berlalu Lintas, dalam Suara Merdeka, Semarang, 19 September 2011

Website :

https://herdianadhikurniawan.wordpress.com/2014/04/05/korban-tabrak-lari-

didalam-perspektif-viktimologi, diakses pada 05 Maret 2014

http://www.kamusbesar.com/58118/tabrak-lari. diakses pada 06 Maret 2015

http://www.deskripsi.com/t/tabrak-lari, diakses pada 24 Maret 2015

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian_Negara_Republik_Indonesia, diakses

pada 24 Maret 2015

http://kmplnmakalah.blogspot.com/2013/04/makalah-pelanggaran-lalulintas.html.

diakses pada 02 September 2015.

http://www.budidarma.com/2010/11/makalah-kecelakaan-lalulintas.html. diakses

pada 02 September 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Polisi, diakses pada 8 September 2015

http://arief-ayobelajar.blogspot.co.id/2010/11/tugas-dan-wewenang-

kepolisian.html?m=1 diakses pada 9 September 2015

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=184196&val=4136&title=PE RANAN%20KEPOLISIAN%20DALAM%20PENYIDIKAN%20KASUS %20%20KECELAKAAN%20LALU%20LINTAS%20YANG%20MENG AKIBATKAN%20%20LUKA%20BERAT%20DAN%20KEMATIAN%2 0%28STUDI%20KASUS%20%20DI%20POLRESTA%20PEMATANG

%20SIANTAR%29 di akses pada 01 Oktober 2015

Kamus :

(5)

48

Peraturan Perundang-undangan :

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1997 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

(6)

49

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi penelitian yang disampaikan dalam konferensi ini meliputi: perbaikan infrastruktur irigasi, kontrak sosial dan tata kelola air minum, penyediaan air dan sanitasi

The writer finally writes this research paper entitled students’ CAPABILITY IN ANSWERING MULTIPLE CHOICE QUESTION OF READING PASSAGE AT NINTH GRADE OF SMP MUHAMMADIYAH

Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah di MAN Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang sudah berjalan dengan baik,

[r]

Iskandar Indah Printing Textile dengan melihat teori yang ada, keadaannya masih belum sesuai dengan teori, tetapi perusahaan mampu menjalankan sistem informasi

aktiviti masa lapang yang membina (positif) sama ada bentuk riadah bersifat aktif atau santai.

sumber data peneliti adalah subyek dari mana data dapat

Kekurangan protokol routing SGP salah satunya adalah terjadinya bottleneck yang mengakibatkan penuhnya antrian jaringan, sehingga menurunkan packet delivery ratio. Salah