• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Memilih Jenis Investasi Reksa Dana di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Memilih Jenis Investasi Reksa Dana di Kota Medan"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT MEMILIH JENIS INVESTASI

REKSA DANA DI KOTA MEDAN

OLEH

TONGKU HASIBUAN 100523024

 

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ii  ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi berpengaruh terhadap pemilihan jenis investasi Reksa Dana yang dilakukan masyarakat di Kota Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari masyarakat melalui wawancara, menggunakan perangkat kuesioner dan kepustakaan. Penyebaran kusioner diberikan kepada 70 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uji T berpengaruh terhadap variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi secara signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berinvestasi dan didapatkan bahwa variabel kepercayaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan faktor-faktor mempengaruhi masyarakt berinvestasi. Variabel suku bunga dan lokasi memiliki hubungan positif terhadap faktor-faktor masyarakat berinvestasi. Dari Standartdized Coefficients pada regresi linier didapatkan bahwa diantara variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi menunjukkan yang paling dominan mempengaruhi masyarakat berinvestasi adalah suku bunga

(3)

iii 

ABSTRACT

This study aims to determine whether the variables of trust, interest rates, and locations affect the selection of the Mutual Fund investments are made public in the city of Medan.

The data used in this study were obtained directly from the community through interviews, using a questionnaire and literature. Deployment questionnaire was given to 70 respondents sampled in the study.

Based on the results of this study indicate that the T test variables affect the confidence, interest rates, and locations are significant factors that affect the investment community and found that the trust variable has a significant negative correlation with the factors influencing masyarakt invest. Variable interest rate and the location was positively related to investing community factors. Standartdized Coefficients of the linear regression showed that among the variables of trust, interest rates, and shows the location of the most dominant influence is the investing public interest.

(4)

iv  KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penulisan skripsi berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Masyarakat Memilih Jenis Investasi Reksa Dana di Kota Medan”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis telah

banyak menerima bimbingan, masukan, saran, bantuan dan motivasi dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

terutama kepada:

1. Ayahanda Saleh Daud Hasibuan dan Ibunda tercinta Wirdana Misra

Nasution, yang telah memberikan doa, moril, materi dan semangat, dan

seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan semangat

dan dukungannya.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua dan Bapak Drs.

Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, PhD selaku Ketua dan Bapak Paidi

Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi

(5)

5. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, PhD selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu dan selalu memberikan masukan arahan

dan motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga terselesaikannya

skripsi ini

6. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Departemen Ekonomi Pembangunan

Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada seluruh teman-teman stambuk 2010Ekonomi Pembangunan

Ekstensi yang sama-sama saling memberikan semangat doa dan

dukungannya pada saat pengerjaan skrispi dan serta kepada anak-anak

25C yang selalu memberikan dukungannya

Akhir kata penulis menyadari bahwa didalam penelitian ini masih terdapat

keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar penelitian kedepannya dapat lebih baik. Penulis mengucapkan

terima kasih banyak, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis

maupun pihak lain.

Medan, Januari 2014

Penulis

(6)

vi  BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 29

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32

(7)

vii 

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 39

4.1.1 Profil Wilayah Penelitian ... 39

4.1.2 Gambaran Objek Penelitian ... 42

4.2 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Umur ... 42

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Pekerjaan ... 43

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Lama Anggota Investasi ... 45

4.5 Analisis Deskriptif Variabel ... 46

4.5.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan Dengan Jenis Kelamin Dan Pendidikan ... 47

4.5.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Suku Bunga Dengan Jenis Kelamin Dan Penghasilan ... 57

4.5.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Dengan Jenis Kelamin ... 72

4.5.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Masyarakat Berinvestasi ... 76

4.5.5 Analis Faktor Pendorong Masyarakat Berinvestasi ... 77

4.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 78

4.6.1 Uji Validitas ... 78

4.6.2 Uji Reliabilitas ... 80

4.7 Hasil Analisis Statistik ... 80

4.7.1 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 80

4.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 82

4.7.2.1 Uji Normalitas ... 82

4.7.2.2 Test Of Goodness Of Fit (Uji Kesesuaian) ... 84

4.7.3 Uji Multikolinieritas ... 85

4.7.4 Uji Heterokendastisitas ... 86

4.8 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) ... 87

4.8.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 87

4.8.2 Uji T ... 88

4.8.3 Uji F ... 90

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Saran ... 92

(8)

viii  DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Perbedaan Antara Reksa Dana Terbuka Dan Tertutup ...13

3.1 Skala Pengukuran ...32

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Dan Umur ... 42

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan . 44 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Anggota Investasi ... 46

4.4 Kriteria Pengukuran Data ...47

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan Dengan Jenis Kelamin Dan Pendidikan ... 47

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Suku Bunga Dengan Jenis Kelamin dan Penghasilan ... 58

4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Dengan Jenis Kelamin ...72

4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Masyarakat Berinvestasi ...75

4.9 AnalisFaktor Pendorong Masyarakat Berinvestasi ... 77

4.10 Hasil Uji Validitas ... 79

4.11 Hasil Uji Reliabilitas ... 80

4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 81

4.13 Hasil Uji Normalitas ... 83

4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 86

4.15 Hasil Koefisien Determinasi ... 89

4.16 Hasil Uji T ... 89

(9)

ix  DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

4.1 Lambang Kota Medan ... 40

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis dengan Umur ... 43

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Pekerjaan .. 45

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Anggota Investasi ... 49

4.5 Analisis Grafik ... 84

4.6 Probability Plot ... 85

(10)

ii  ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi berpengaruh terhadap pemilihan jenis investasi Reksa Dana yang dilakukan masyarakat di Kota Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari masyarakat melalui wawancara, menggunakan perangkat kuesioner dan kepustakaan. Penyebaran kusioner diberikan kepada 70 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uji T berpengaruh terhadap variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi secara signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berinvestasi dan didapatkan bahwa variabel kepercayaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan faktor-faktor mempengaruhi masyarakt berinvestasi. Variabel suku bunga dan lokasi memiliki hubungan positif terhadap faktor-faktor masyarakat berinvestasi. Dari Standartdized Coefficients pada regresi linier didapatkan bahwa diantara variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi menunjukkan yang paling dominan mempengaruhi masyarakat berinvestasi adalah suku bunga

(11)

iii 

ABSTRACT

This study aims to determine whether the variables of trust, interest rates, and locations affect the selection of the Mutual Fund investments are made public in the city of Medan.

The data used in this study were obtained directly from the community through interviews, using a questionnaire and literature. Deployment questionnaire was given to 70 respondents sampled in the study.

Based on the results of this study indicate that the T test variables affect the confidence, interest rates, and locations are significant factors that affect the investment community and found that the trust variable has a significant negative correlation with the factors influencing masyarakt invest. Variable interest rate and the location was positively related to investing community factors. Standartdized Coefficients of the linear regression showed that among the variables of trust, interest rates, and shows the location of the most dominant influence is the investing public interest.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih

terbilang baru, apabila dibandingkan dengan pasar modal yang ada di negara yang

sudah maju. Pemodal didalam negeri sendiri masih sedikit dan belum mengenal

manfaat dari pada pasar modal, walaupun sebenarnya pasar modal lebih

mengandalkan kekuatan pada pemodal di dalam negeri sendiri. Secara umum

pasar modal merupakan suatu bentuk investasi yang lebih mudah dan aksesnya

lebih cepat bila dibandingkan dengan investasi di bidang yang lain seperti

investasi pada tanah dan emas. Semakin maju pasar modal akan menumbuhkan

minat masyarakat dalam berinvestasi serta menawarkan berbagai jenis pilihan

investasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat berkesempatan memiliki

investasi yang merata.

Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat, mendorong sebagian

masyarakat mulai memikirkan masa depannya untuk memenuhi kebutuhannya

dimasa yang akan dating. Adapun kebutuhan ini dapat berupa tanah, tempat

tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Pasar modal juga mempunyai tujuan untuk

meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional kearah

kesejahteraan kehidupan masyarakat yang lebih bagus dan menjadi penghubung

antara orang yang mempunyai kelebihan (surplus dana) dengan orang yang

(13)

xi 

Menurut Eko Priyo Pratomo (2001: 6) Ada tiga hal yang mendasari

perlunya melakukan investasi yaitu:

1. Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum

mampu untuk dipenuhi.

2. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset, adanya kebutuhan untuk

melindungi nilai aset yang sudah dimiliki.

3. Adanya inflasi. Kenaikan harga secara terus menerus mengakibatkan

pendapatan yang diperoleh kurang mencukupi kebutuhannya, untuk itu

diperlukan perencanaan keuangan.

Dalam pasar modal terdapat berbagai jenis pilihan investasi yang dapat

dipilih oleh masyarakat, diantaranya adalah Saham, Obligasi, Opsi, Right Issue,

Warrant, dan Reksa Dana. Adapun jenis investasi pada pasar modal yang dapat

dipilih oleh masyarakat diantaranya adalah Reksa Dana. Kehadiran Reksa Dana

diterima oleh masyarakat karena hal ini dapat mengubah pola pikir masyarakat

yang dulunya lebih suka menabung di lembaga perbankan dan mulai beralih

menanamkan modal ke dalam bentuk investasi yaitu Reksa Dana.

Reksa Dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk

membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya

keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam

sebuah pasar modal, dan dana yang dikelola oleh manajer investasi merupakan

milik bersama dari para pemodal (Widjaja, 2006: 7). Dalam pengertian ini

(14)

xii 

1. Adanya dana dari masyarakat pemodal (investor).

Dana yang dihimpun dari masyarakat setelah terkumpul akan dijadikan

sebagai modal dalam berinvestasi, bukan sebagai simpanan sebagaimana

biasanya pada bank. Sebagaimana biasanya waktu dalam berinvestasi

pada umumnya dalam bentuk jangka panjang, tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk jangka pendek.

2. Dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek.

Setelah dana terkumpul dari masyarakat, kemudian dana akan

dialokasikan ke dalam bentuk efek yang dikelola oleh pihak yang disebut

dengan manajer investasi.

3. Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Modal yang terkumpul dari masyarakat akan di kelola oleh manajer

investasi. Manajer investasi yang bertugas dalam mengelola dana,

mengalokasikan dana serta memantau perkembangan pasar secara terus

menerus.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Reksa Dana

merupakan suatu wadah tempat masyarakat berinvestasi, dimana dana yang sudah

terkumpul akan dijadikan sebagai modal, kemudian dana tersebut akan dikelola

oleh manajer investasi dan akan di simpan oleh bank kustodian.

Adapun Reksa Dana yang ada di Indonesia dikenal dalam 2 bentuk yaitu

Reksa Dana perseroan dan Reksa Dana kontrak investasi kolektif , yang di

investasikan ke dalam efek dan dikelola oleh manajer investasi. Industri Reksa

Dana pada tahun 1996 sampai dengan tahun 1977 mengalami perkembangan yang

(15)

xiii 

dianggap penting, karena pemerintah ikut serta dalam menstabilkan tingkat suku

bunga dalam perekonomian dan keamanan negara. Sehingga banyak dana yang

terhimpun dari masyarakat pemodal dan dapat menunjang pembangunan. Adapun

perkembangannya dapat terlihat karena adanya 77 Reksa Dana di Indonesia,

dimana ada Reksa Dana terbuka sebanyak 76 dan Reksa Dana tertutup sebanyak 1

(Ibid). Hal ini sangat berbanding terbalik dengan yang ada di Negara Amerika

Serikat dimana pada periode tahun 1926 sampai 1940 pertumbuhan Reksa

Dananya tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan (Ibid).

Reksa Dana yang ada di Indonesia adalah Reksa Dana Money Market

Fund (MMF) yaitu pada tanggal 1 juli 1996 sesuai dengan diberlakukannya

undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dalam undang-undang

ini pemerintah mengijinkan beoperasinya Reksa Dana terbuka.

Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1999 yang melanda negara

Indonesia yaitu keadaan dimana mata uang negara Indonesia mengalami

pelemahan terhadap mata uang asing dan tingkat suku bunga yang meningkat

yang mengakibatkan seluruh aspek megalami kemerosotan baik dari segi aspek

ekonomi, politik maupun sosial. Dampak dari krisis moneter ini juga

mempengaruhi jumlah saham yang ada di pasar modal, termasuk pasar modal

Reksa Dana yang terkait dengan instrumen pasar uang dan instrumen pasar

modal.

Dalam berinvestasi mestinya pemodal harus hati-hati sebelum melakukan

investasi, jangan hanya mengharapkan keuntungan besar yang akan diterima.

Seperti yang diketahui dalam berinvestasi tidak terlepas dari risiko yang mungkin

(16)

xiv 

risiko berinvestasi sebenanrnya bukan terletak pada ada tidaknya janji untuk

membayar kembali hasil investasi, tetapi terletak pada ketidakpastian atas nilai

investasi tersebut dimasa yang akan datang.

Berinvestasi pada Reksa Dana pada dasarnya adalah kegiatan membeli

suatu aset yang diharapkan dimasa yang akan datang aset ini dapat dijual kembali

dengan nilai yang lebih tinggi. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang

termuat dalam Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) ada empat jenis Reksa

Dana yang di tawarkan di Indonesia (Pratomo, 2001: 2) antara lain:

1. Reksa Dana Pasar Uang

Didalam Reksa Dana pasar uang, modal berinvestasi 100% dari dana yang

dikelola. Contohnya seperti deposito, SBI dan surat hutang lainnya yang

berjangka pendek (kurang dari 1 tahun).

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Didalam Reksa Dana jenis ini modal berinvestasi minimum 80% dari dana

yang dikelola pada instrumen hutang dan 20% dari dana yang dikelola

dapat di investasikan dalam instrumen pada lainnya. Contohnya Obligasi

3. Reksa Dana Saham

Didalam Reksa Dana ini, modal berinvestasi minimum 80% pada

instrumen saham di Pasar Modal, dan 20% dari dana yang dikelola dapat

diinvestasikan pada instrumen lainnya.

4. Reksa Dana Campuran

Didalam Reksa Dana ini, modal berinvestasi pada instrumen investasi

dengan alokasi yang tidak dikategorikan kepada ketiga jenis Reksa Dana

(17)

xv 

Pertumbuhan Reksa Dana yang cukup tinggi memberikan implikasi lain

seperti dibutuhkannya manajer investasi dan bank kustodian melalui Akta kontrak

investasi kolektif (KIK) yang dibuat notaris. Adapun perbedaan antara manajer

investasi dengan bank kustodian adalah manajer investasi berperan untuk

mengelola dana investasi yang terkumpul dari beberapa investor dan agen penjual

yang belum memadai, sedangkan bank kustodian berperan dalam penyimpanan

dana atau fortofolio milik investor serta melakukan menyelesaikan transaksi dan

administasi Reksa Dana.

Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan

penelitian untuk menganalisis ”Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana di Kota Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah faktor kepercayaan mempengaruhi masyarakat memilih jenis

investasi Reksa Dana di Kota Medan.

2. Apakah faktor suku bunga mempengaruhi masyarakat memilih jenis investasi

Reksa Dana di Kota Medan.

3. Apakah faktor lokasi mempengaruhi masyarakat memilih jenis investasi

Reksa Dana di Kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah faktor kepercayaan dapat mempengaruhi

(18)

xvi 

2. Untuk mengetahui apakah faktor suku bunga dapat mempengaruhi

masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana di Kota Medan.

3. Untuk mengetahui apakah faktor lokasi dapat mempengaruhi masyarakat

memilih jenis investasi Reksa Dana di Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai tambahan informasi bagi investor dalam mengelola investasi di

pasar modal.

2. Sebagai sumbangan pemikiran ataupun ilmu pengetahuan bagi instansi

terkait, masyarakat, maupun mahasiswa/i yang ingin melakukan penelitian

selanjutnya.

3. Sebagai tambahan studi dan tambahan literature bagi mahasiswa/i Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi

(19)

xvii  BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Reksa Dana

Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana

bentuk Reksa Dana pada saat itu adalah Reksa Dana tertutup (closed end fund).

Reksa Dana adalah suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu

investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan

secara langsung dalam prosedur, administrasi dan analisis dalam sebuah pasar

modal (Widjaja, 2006: 7).

Reksa Dana adalah surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi,

kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan tersebut digunakan

untuk membuat portofolio efek agar risiko investasi menurun, namun dengan

keuntungan yang relatif besar (Widoatmodjo, 2009: 110).

Sedangkan menurut Darmadji (2006: 153) Reksa Dana adalah sarana

untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai

keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan

pengetahuan yang terbatas.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Reksa Dana adalah

suatu wadah atau sarana tempat berinvestasi, dimana dana yang di himpun dari

dari masyarakat merupakan modal bukan simpanan dan di masukkan ke fortolio

efek, kemudian dikelola oleh manajar investasi serta menempatkan dana ke dalam

(20)

xviii 

Adapun Reksa Dana diciptakan untuk membantu para pemodal yang ingin

berpartisipasi dalam fortopolio hutang-hutang pemerintah yang mengharapkan

keuntungan yang tinggi. Sedangkan menurut Undang-undang nomor 8 tahun

1985 pasal 1 ayat 27 mengemukakan bahwa Reksa Dana adalah suatu wadah yang

dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam fortopolio efek oleh manajer investasi.

Dengan adanya Reksa Dana membuat pasar modal investasi lebih terarah,

karena lebih mudah di transaksikan di pasar modal sesuai dengan tingkat harga

yang berlaku di pasar modal. Serta dapat dijadikan untuk menarik perhatian dan

membantu masyarakat pemodal kecil dalam berinvestasi karena keterbatasan

tingkat pengetahuan yang dimiliki sedikit, waktu yang minim dalam mengelola

investasi.

2.1.2 Bentuk Reksa Dana

Reksa Dana di lihat dari bentuknya , ada 2 bentuk Reksa Dana

(Nasaruddin, 2004: 157) yaitu:

1. Reksa Dana Perseroan (Corporate type)

Dalam Reksa Dana berbentuk perseroan, dimana perusahaan ini kegiatan

usahanya menghimpun dana dari pemodal dengan cara menjual saham, kemudian

dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham akan diinvestasikan ke berbagai

jenis efek yang kemudian diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang, seperi

saham, obligasi, deposito, dan lain-lain.

Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana perseroan adalah (Widjaja, 2006: 68)

yaitu:

(21)

xix 

b. Pengeloaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi

perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk

c. Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi

perusahaan dengan bank kustodian.

Reksa Dana Perseroan ini terbagi ke dalam 2 bentuk yaitu Reksa Dana

Perseroan yang bersifat tertutup dan Reksa Dana yang bersifat terbuka. Reksa

Dana tertutup merupakan suatu Reksa Dana yang kegiatannya menjual saham

kepada investor melalui penawaran di bursa efek, sehingga apabila suatu waktu

investor ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan dengan menjual langsung

kepada insvestor asing, bukan kepada pihak penerbitnya. Dalam hal ini saham

yang di jual kembali oleh pemilik saham hanya boleh di jual kepada insvetor

asing dan pihak Reksa Dana sendiri tidak dapat membeli kembali sahamnya.

Sedangkan Reksa Dana terbuka merupakan suatu Reksa Dana yang

kegiatan usahanya menawarkan dan membeli kembali saham-saham dari investasi

sampai dengan sejumlah modal yang dikeluarkan (Ibid). Reksa Dana bentuk ini

kegiatan menjual saham dilakukan di bursa efek dan saham yang telah dijual

kepada investor dapat dibeli kembali oleh Reksa Dana dan dibeli oleh investor

asing.

2. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type)

Menurut Undang-Undang nomor 18 tentang pasar modal kontrak investasi

kolektif diartikan sebagai kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian

yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana manajer investasi diberi

wewenang untuk mengelola fortopolio investasi kolektif dan bank kustodian.

(22)

xx 

terhadap pihak manajer investasi dan bank kustodian, begitu juga dalam hal tata

cara transaksinya, biaya-biaya yang dikeluarkan serta aturan yang menyangkut

pengelolaan Reksa Dana.

2.1.3 Jenis Reksa Dana

Adapun jenis Reksa Dana (Simatupang, 2010:195) adalah sebagai berikut:

a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market)

Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya 100% pada instrumen pasar

uang. Reksa Dana ini sangat cocok untuk investor pemula atau insvestor yang

baru memulai investasi, dimana investor masih memiliki pengetahuan yang

minim dalam berinvestasi, karena Reksa Dana jenis ini memiliki jangka waktu

yang pendek atau kurang dari 1 tahun sehingga memiliki tingkat risiko yang lebih

rendah bila dibandingkan dengan investasi jenis Reksa Dana yang lain.

b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Obligasi)

Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya sekurang-kurangnya 80%

dari portofolio efek yang dikelola kedalam bentuk surat utang. Reksa Dana ini

sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan cocok untuk investor yang ingin

berinvestasi pada jenis obligasi karena investasi jenis ini memiliki jangka waktu

menengah bahkan panjang, serta memiliki tingkat risiko yang menengah apabila

dibandingkan dengan investasi jenis lain.

c. Reksa Dana Saham

Reksa Dana yang portofolio investasinya berbentuk saham (equity) dengan

jumlah paling sedikit 80% dari total investasinya. Reksa Dana jenis ini sangat

cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Biasanya

(23)

xxi 

dalam memilih saham karena harga saham mengalami penurunan atau kenaikan

tiap hari. Maka dari itu Reksa Dana jenis ini dikatakan memiliki tingkat risiko

yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan investasi jenis yang lain. Akan tetapi

keuntungannya juga sangat besar dari pertumbuhan harga saham.

d. Reksa Dana Campuran

Reksa Dana jenis ini mengalokasikan dana investasi kedalam bentuk

portofolio investasi yang bervariasi. Jika Reksa Dana pasar uang mengalami

penurunan atau kemerosotan maka dana investor akan dialokasikan ke dalam

investasi jenis lain, seperti ke dalam Reksa Dana pendapatan tetap. Reksa Dana

campuran dapat berbentuk saham dan dapat juga di kombinasikan ke dalam

bentuk obligasi atau pasar uang, tergantung kepada jenis investasi mana yang

lebih menguntungkan.

2.1.4 Reksa Dana berdasarkan sifatnya

Adapun jenis-jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya antara lain:

1. Reksa Dana Terbuka (Open-end Fund)

Reksa Dana terbuka adalah Reksa Dana yang menawarkan atau menjual

sahamnya dan dapat membeli kembali sahamnya dari investor atau pemilik

saham. Dengan kata lain Reksa Dana ini memberi kemungkinan kepada investor

atau pemilik saham apabila sewaktu-waktu ingin menjual kembali sahamnya,

dapat dilakukan melalui penawaran bursa atau dapat dijual langsung kepada

penerbit saham atau langsung kepada investor lain. Jadi dalam Reksa Dana

(24)

xxii  2. Reksa Dana Tertutup ( Closed-end Fund)

Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli

kembali sahamnya. Maksudnya apabila investor atau pemilik saham

sewaktu-waktu ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan melalui penawaran bursa

efek tempat penerbitan saham. Akan tetapi pihak penerbit tidak dapat membeli

kembali saham yang dijual oleh investor.

Adapun karakteristik yang membedakan Reksa Dana terbuka dengan

Reksa Dana tertutup, adalah sebagai berikut (Simatupang, 2010: 187) adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan antara Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup

No. Reksa Dana Bersifat Terbuka Reksa Dana Bersifat Tertutup

1. Saham atau unit penyertaan Reksa

Dana tidak tercatat di bursa efek.

Saham atau unit penyertaan Reksa Dana

wajib dicatatkan di bursa efek.

2. Pemodal atau investor menjual

saham atau unit penyertaan Reksa

Dana kepada manajer investasi

(redemption).

Pemodal atau investor Reksa Dana tidak

dapat menjual kembali saham atau unit

penyertaan Reksa Dananya kepada manajer

investasi Reksa Dananya, melainkan terjadi

jual beli seperti yang berlaku pada

perdagangan saham.

3. Harga saham atau nilai unit

penyertaan Reksa Dana berdasarkan

nilai aktiva bersih (NAB)

Dengan demikian harga saham Reksa Dana

tidak tergantung pada NAB tetapi sangat

tergantung pada mekanisme kekuatan

(25)

xxiii  2.1.5 Keuntungan Reksa Dana

Pada dasarnya setiap investor dalam berinvestasi selalu ingin mendapatkan

keuntungan. Menurut Widjaja (2006: 18) adapun keuntungannya antara lain:

1. Diversifikasi Investasi dan Penyebab Risiko

Keberhasilan manajer investasi dalam melakukan diversifikasi didukung

oleh tersedianya jumlah dana yang besar sehingga memberikan kesempatan

kepada pengelola untuk mengalokasikan investasinya ke berbagai jenis efek.

Pihak pengelola investasi juga akan memantau kondisi pasar modal serta sektor

industri mana yang lebih berpeluang untuk memberikan hasil yang lebih

menguntungkan guna untuk mengurangi risiko.

2. Biaya Rendah

Modal yang terhimpun dari dana masyarakat dengan jumlah yang besar

harus dikelola secara professional sehingga harus menciptakan efisiensi dalam

pengelolaan. Dalam hal ini efisiensi meliputi biaya untuk mendapatkan

informasi, dan cara mengelola investasi. Jika investasi dilakukan secara pribadi,

maka biaya yang dikeluarkan akan besar, sehingga lebih menguntungkan apabila

dikelola oleh pihak penerbit saham.

3. Harga

Untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi pihak penerbit selalu

berusaha memantau kondisi pasar yang mengalami perubahan terhadap penurunan

harga atau kenaikan harga tiap hari. Misalnya apabila harga saham mengalami

penurunan, maka pihak penerbit akan beralih kepada jenis investasi yang lain

(26)

xxiv  4. Dapat Dimonitor Secara Rutin

Pihak penerbit Reksa Dana dapat memonitor serta melihat perkembangan

harga saham secara rutin yang berlaku di pasar. Hal ini dilakukan karena setiap

hari Reksa Dana akan mengumumkan nilai aktiva besih melalui surat kabar.

Inilah yang membuat investasi lebih menguntungkan karena kemampuan pihak

manajer investasi dalam mengalokasikan dana ke berbagai jenis investasi serta

mengetahui kondisi yang berlaku di pasar.

5. Likuiditas yang Terjamin

Apabila investor atau pemilik modal ingin menjual sahamnya, maka

pemodal dapat mencairkannya setiap saat sesuai dengan ketetapan yang di buat

oleh pihak penerbit. Dalam hal ini Pihak penerbit Reksa Dana juga wajib

membeli kembali sahamnya sesuai dengan harga dan permintaan yang berlaku di

pasar sehingga sifatnya lebih likuid.

6. Pengelolaan Portofolio yang Profesional

Kemampuan pemodal dalam mengelola investasinya sangat minim karena

keterbatasan pengetahun yang dimiliki, juga memantau informasi di pasar yang

mempengaruhi naik turunnya harga saham. Untuk itu diperlukan pihak yang

profesional dalam mengelola portofolio efek yaitu manajer investasi. Peran

manajer investasi sangat penting karena mempunyai keahlian di dalam mengelola

serta mengalokasikan dana yang terhimpun dari masyarakat.

2.1.6 Risiko dalam investasi Reksa Dana

Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi

(27)

xxv 

para investor. Menurut Simatupang (2010 :179) adapun risiko-risiko Reksa

Dana diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Risiko Wanprestasi

Risiko wanprestasi merupakan risiko yang terjadi apabila terdapat

pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti obligasi, tidak dapat membayar

atau gagal membayar bunga dan pokok obligasi kepada Reksa Dana yang

mengakibatkan timbulnya kerugian pada Reksa Dana. Maksudnya adalah dana

yang dialokasikan oleh Reksa Dana mengalami penurunan sehingga

menyebabkan kerugian pada perusahaan, dan menyebabkan berkurangnya modal

dalam berinvestasi sehingga dana yang sudah terhimpun tidak dapat dialokasikan

ke jenis investasi yang lain.

2. Risiko Likuiditas

Salah satu daya tarik dari Reksa Dana adalah tingkat likuiditasnya yang

tinggi, dimana para investor dapat menjual sahamnya setiap saat. Namun dibalik

tingginya likuiditas Reksa dana terdapat juga kerugian, terutama apabila investor

mendapatkan informasi isu negatif yang mengakibatkan investor harus menjual

sahamnya secara besar-besaran. Penjualan yang besar-besaran oleh investor

mengakibatkan pengelola Reksa Dana harus menyediakan banyak dana, serta

adanya masalah politik yang mengakibatkan para investor menjual sebagian atau

seluruh sahamnya, sehingga menyebabkan unit penyertaan saham mengalami

kekurangan dana.

3. Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi

Pada dasarnya investasi pasar modal dalam bentuk uang sangat

(28)

xxvi 

seperti Reksa Dana juga tidak terlepas dari risiko gejolak politik dan menurunnya

tingkat ekonomi, hal ini akan berdampak negatif terhadap aset Reksa Dana.

Sehingga menimbulkan keraguan serta kebingungan pemodal dalam

mempertahankan asetnya, kemudian pemodal menjual sahamnya kepada unit

penyertaan aset atau manajer investasi.

4. Risiko Pasar dan Globalisasi

Menurunnya kinerja pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar yang

terjadi secara perlahan atau cepat baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

Perubahan yang terjadi di dalam negeri di akibatkan oleh rendahnya jumlah

investor dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, sehingga banyak investor yang

menjual saham. Sementara perubahan yang terjadi diluar negeri diakibatkan oleh

menurunya harga saham dan memberikan dampak terhadap pasar modal di dalam

negeri. Untuk itu pemodal perlu mengetahui perkembangan transaksi efek yang

terjadi dipasar modal indonesia juga pasar modal didunia dalam beberapa tahun

ke depan guna untuk menghindari risiko dari pasar dan globalisasi yang mungkin

terjadi.

5. Risiko Terkait Peraturan

Adanya peraturan yang ketat dalam mengelola aset Reksa Dana berfungsi

untuk melindungi aset para pemodal dari para pelaku yang ingin melakukan

kecurangan, dapat menghambat manajer investasi dalam mengelola aset Reksa

Dana. Hambatan ini berupa pembatasan jumlah investasi oleh pemodal, sehingga

jumlah dana yang dikelola juga terbatas, walaupun dalam kenyataannya sebagian

pemodal ingin melakukan investasi yang lebih besar dari jumlah yang sudah

(29)

xxvii  6. Risiko aktivitas Lembaga-lembaga Terkait Reksa Dana

Pihak-pihak yang terkait dalam Reksa Dana seperti manajar investasi,

bank kustodian, agen penjual Reksa Dana, dalam melakukan kegiatannya terjadi

kesalahan atau melakukan kecurangan akan menimbulkan kerugian pada pemodal.

Oleh karena itu pemodal juga perlu memperhatikan kinerja pengelolaan Reksa

Dana untuk mengurangi risiko yang akan terjadi.

2.1.7 Membeli Reksa Dana

Dalam berinvestasi investor perlu memperhatikan kinerja dari manajer

investasi dalam mengelola investasi dan juga harus hati-hati dalam memilih jenis

investasi yang akan dibeli. Dalam membeli Reksa Dana biasanya investor harus

mengisi formulir pembelian dengan melampirkan dokumen, seperti identitas diri

(ktp) untuk investor individu, sedangkan untuk perusahaan dengan melengkapi

akta perusahaan. Data yang sudah terpenuhi secara lengkap akan di kirim kepada

manajer investasi, kemudian pembayaran pembelian Reksa Dana dilakukan

dengan cara transfer kepada bank kustodian yang telah di unjuk.

2.1.8 Cara Penjualan Kembali dan Pengalihan Dana Investasi

Investasi dalam Reksa Dana, investor dapat mencairkan dana investasinya

dengan cara menjual kembali sahamnya kepada penerbit unit penyertaan saham.

Adapun hal yang mendorong pemilik saham menjual sahamnya kepada unit

penyertaan adalah karena pemilik dana membutuhkan dana yang cepat untuk

kebutuhannya sehingga harus dijual sebagian atau seluruh sahamnya. Pemilik

dana juga ingin menambah atau memindahkan jenis investasinya kepada jenis

investasi yang lain, misalnya saham di pindahkan menjadi obligasi dan juga

(30)

xxviii 

harapannya serta adanya isu negatif yang mengakibatkan pemilik saham harus

menjual sahamnya.

Adapun beberapa prosedur penjualan kembali Unit Penyertaan dan

Pengalihan menurut Pratomo (2001: 101) antara lain:

1. Dalam Peraturan Bapepam dinyatakan pembayaran atas penjualan dilakukan

selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterima permohonan penjualan, dan

pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening pemilik saham.

2. Perhatikan besarnya biaya penjualan kembali. Sebelum melakukan penjualan

perlu diperhatikan biaya untuk penjualan dalam meminimalkan kerugian.

3. Jika investor melakukan pengalihan, biaya pengalihan umumnya lebih kecil

daripada biaya penjualan kembali atau biaya pembelian dan hanya diterapkan

satu kali.

4. Adapun batas waktu penerimaan permohonan penjualan kembali dan

pengalihan umumnya pukul 13.00, yang akan diproses dengan harga per unit

pada penutupan hari yang bersangkutan.

5. Manager Investasi mempunyai wewenang dalam menutup rekening investor,

apabila investor memiliki jumlah saham dibawah batas yang ditentukan serta

mengembalikan saldo kembali kepada pemilik saham.

6. Dalam penjualan saham kembali, manajer investasi berhak dalam membatasi

jumlah saham yang akan di jual, misalnya hingga 20 % dari Nilai Aktiva

Bersih (NAB). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencairan

dana pada waktu yang sama dengan investor lainnya.

Dalam menjual Reksa Dana dapat dilakukan dengan cara pemilik saham

(31)

xxix 

formulir penjualan yang telah disediakan oleh manajer investasi, kemudian

manajer investasi akan melakukan pembayaran dengan cara transfer kepada

rekening pemilik saham selambat-selambatnya 7 hari setelah pernyataan

penjualan dibuat.

2.1.9 Pengelola Reksa Dana

Dalam berinvestasi pada Reksa Dana pengelola dikenal dengan manajer

investasi dan bank kustodian. Manajer investasi bertanggung jawab terhadap

kegiatan investasi, mengelola investasi, memantau kondisi pasar, mengambil

keputusan, melakukan tindakan yang dibutuhkan dan membantu pemodal dalam

memilih jenis investasi yang lebih cocok dibeli. Jenis investasi yang di pilih akan

memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda.

Manajer investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan

suatu portofolio Reksa Dana dan pihak yang sangat strategis untuk memberikan

keuntungan bagi nasabah, yang kegiatan sehari-harinya adalah membuat strategi

agar dana yang terkumpul dapat tumbuh berkembang seperti yang diinginkan

pemodal.

Sedangkan bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan

efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima

deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili

pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Biaya-biaya Dalam Reksa Dana

Sebelum berinvestasi di Reksa Dana, investor perlu memperhatikan biaya

yang dikenanakan pada Reksa Dana. Adapun jenis biaya dalam mengelola Reksa

(32)

xxx 

1) Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana

• Jasa manajer investasi

• Jasa bank kustodian

• Jasa untuk profesi akuntan publik, notaris, dan konsultan hukum setelah

pernyataan pendaftaran reksa dana tersebut dianggap efektif oleh

Bapepam.

• Biaya operasional yaitu biaya transaksi efek (saham atau obligasi) dan

juga registrasi efek dan biaya administrasi pembuatan dan pengiriman

prospektus serta biaya pajak.

2) Biaya yang dibeban kepada manajer investasi

• Biaya administrasi pendirian Reksa Dana

• Biaya pemasaran dan biaya percetakan berbagai formulir administrasi.

3) Biaya yang menjadi beban pemilik unit penyertaan (pemodal) antara lain:

• Biaya pembelian (subscription fee) untuk membeli unit penyertaan Reksa

Dana

• Biaya penjualan kembali (redemption fee) unit penyertaan Reksa Dana

• Biaya pertukaran atau pengalihan. Biaya ini timbul apabila pemegang

unit penyertaan Reksa Dana ingin menukarkan unit penyertaan Reksa

Dana

2.2 Kepercayaan (trust)

Kepercayaan adalah kesedian satu pihak bergantung pada sejumlah faktor

antar pribadi dan antar organisasi, seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan

kebaikan hati perusahaan (Kotler, 2009: 219). Arti lain dari pernyataan diatas

(33)

xxxi 

mempunyai harapan yang baik terhadap perusahaan dan menganggap perusahaan

dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya. Misalnya dalam memberikan

informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan kenyataannya, solusi penanganan

masalah, kebaikan hati , dan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.

Adapun pelayanan yang baik menurut Kasmir (2008: 34) adalah

kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang sudah ditentukan, kemampuan

sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimilikinya

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah

suatu tindakan yang diharapkan nasabah dari pihak lain (perusahaan) bahwa

perusahaan dapat mengurangi risiko ketidakpastian terhadap keputusan yang

diambil, bahwa perusahaan akan memberikan yang terbaik kepada nasabah berupa

keuntungan, menjaga kerahasian dan bertanggung jawab kepada nasabah.

Adapun beberapa elemen penting dari kepercayaan menurut Barnes (2003:

149) antara lain:

1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan

masa lalu. Hal ini dapat terjadi karena nasabah sudah menjadi nasabah

terlebih dahulu atau nasabah mendapat informasi yang baik dari keluarga,

rekan kerja, dll bahwa perusahan tersebut mempunyai citra positif.

2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat

diandalkan. Maksudnya calon nasabah yakin bahwa perusahaan mitra

bisnisnya dapat memberikan pelayan pemecahan masalah yang baik.

3. Kepercayaaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko.

(34)

xxxii 

percaya perusahaan akan mengurangi keraguan dalam mengambil

keputusan, walaupun dalam segala keputusan atau tindakan yang diambil

akan mengalami risiko,

4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner.

Adapun rasa percaya nasabah terhadap perusahaan karena nasabah

menganggap perusahaan akan menjaga kerahasian dan bertanggung jawab.

Adapun dimensi kepercayaan menurut Kotler (2009: 220) terdiri

atas:

a. Transparan: informasi, penuh jujur

b. Kualitas produk/jasa: produk dan jasa terbaik untuk memenuhi harapan

c. Insentif: insentif diselaraskan sehingga karyawan mempercayai dan

memenuhi diri mereka sendiri

d. Perbandingan produk dan nasihat: membandingkan produk pesaing secara

jujur dan komunitas kompherehensif

e. Advokasi / pervasif: semua fungsi bekerja untuk membangun kepercayaan

Timbulnya rasa percaya yang dimiliki nasabah terhadap perusahaan dapat

didorong oleh adanya citra positip dari perusahaan. Tanpa citra yang positif maka

kepercayaan yang sedang dan akan dibangun tidak akan efektif (Kasmir, 2004:

216). Adapun citra positif ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas

pelayanan dan kualitas keamanan, sehingga akan timbul minat nasabah untuk

melakukan transaksi, dapat menghasilkan hubungan kerja sama yang baik dan

perusahaan akan mendapatkan keuntungan. hal ini penting diperhatikan

(35)

xxxiii  2.3 Suku Bunga

Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam

bentu persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima

tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Karl, 2001: 635).

Sedangkan menurut Kasmir (2008: 131) bunga pada perusahaan dapat

diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip

konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya

Berdasarkan uraian di atas suku bunga dapat diartikan sebagai harga dari

balas jasa atas jasa yang diberikan kepada pihak lain dalam waktu tertentu.

Adapun kegunaan daripada bunga bagi perusahaan adalah untuk memberikan

rangsangan, daya tarik bagi nasabah yang telah memiliki dana dan menyimpan

uangnya baik dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk investasi, seperti bunga

deposito, bunga tabungan, dll. Tetapi apabila bunga tinggi, masyarakat akan lebih

senang menyimpan dananya atau melakukan investasi di bank atau lembaga

keuangan lainnya daripada untuk di konsumsi, begitu juga dengan sebaliknya.

Akan tetapi suku bunga juga akan mengalami perubahan nilai yang pergerakannya

dilaporkan melalui media informasi, akibatnya menimbulkan pengaruh terhadap

nasabah untuk mengambil keputusan, apakah sebaiknya membeli obligasi atau

tidak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga menurut Kasmir (2008: 132)

antara lain:

(36)

xxxiv 

Apabila perusahaan kekurangan dana maka perusahaan menaikkan bunga

agar memancing minat nasabah untuk menyimpan uang hingga dana yang

dibutuhkan terpenuhi.

b. Persaingan

Dalam perbankan umumnya untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan

memainkan suku bunga sebagai harga produk jasa untuk mendapatkan

pesaing. Begitu juga perusahaan untuk memenangkan persaingan dari

perusahaan lain, biasanya dengan memainkan harga untuk mendaptkan

nasabah.

c. Kebijakan Pemerintah

Dalam menjaga persaingan yang secara sehat pemerintah menetapkan

batasan suku bunga melalui Bank Indonesia.

d. Target Laba Yang Diinginkan

Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka

tingkat suku bunga juga ikut besar dan sebaliknya.

e. Jangka Waktu

Semakin tinggi jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi pula

tingkat suku bunganya karena semakin tinggi resikonya dan sebaliknya.

f. Kualitas Jaminan

Semakin likuid nilai jaminan maka semakin rendah pula tingkat suku bunga

yang diberikan karena semakin mudah untuk dicairkan apabila terjadi

masalah.

g. Reputasi Perusahaan

(37)

xxxv 

h. Produk Yang Kompetitif

Produk yang kompetitif maka bunga yang diberikan bank lebih tinggi

karena produk yang dibiayai kurang laku dipasaran.

i. Hubungan Baik

Dengan keaktifan nasabah sehingga terjalin hubungan yang baik, maka

bunganya juga lebih tinggi disbanding dengan nasabah yang kurang aktif.

j. Jaminan Pihak Ketiga

Dimana pihak ketiga biasanya adalah nasabah yang aktif

2.4 Lokasi

Dalam penentuan lokasi perusahaan sangat di perlukan kehati-hatian, hal

ini dianggap sangat penting dalam menghemat biaya yang akan dikeluarkan.

Penentuan lokasi juga diharapkan dapat medekatkan hubungan perusahaan,

misalnya karyawan dengan nasabah. Lokasi adalah tempat dimana produk dan

jasa disediakan dan dimanfaatkan oleh nasabah. Lokasi yang strategis sangat

diperlukan untuk menumbuhkan minat nasabah dan memudahkan urusan nasabah

dengan perusahaan. Selain penetuan lokasi, diperlukan juga penentuan tata letak

(lay-out) serta tata letak kantor di dalam (in-door) guna untuk menjaga kenyaman

nasabah serta mengurangi kebosanan dalam melakukan transaksi.

Menurut Kasmir (2004: 207) terdapat beberapa pertimbangan dalam

menetukan suatu lokasi. Teknik penentuan lokasi digunakan untuk menghitung

kelayakan lokasi perusahaan. Adapun beberapa aspek penentuan lokasi antara

lain:

1. Jenis usaha yang di jalankan

(38)

xxxvi 

3. Dekat dengan tenaga kerja

4. Tersedia sarana dan prasarana seperti transportasi, listrik, dll

5. Dekat dengan pemerintahan

6. Dekat dengan lembaga keuangan

7. Kemudahan untuk ekspansi

8. Adat istiadat, budaya, sikap masyarakat

9. Hukum yang berlaku

Adapun beberapa tujuan dalam penentuan lokasi (Wahjono, 2010:127),

antara lain:

1. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan

pencapaiannya ( aksesibilitas ). Maksud aksesibiltas adalah kemudahan

dalam menjangkau lokasi. Kemudahan ini membantu nasabah dalam

segala urusan ke perusahaan. Misalnya seperti kemudahan dalam menuju

lokasi kantor dengan banyak dilewati angkutan umum.

2. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi.

Dengan teknologi canggih yang dimilki perusahaan akan memudahkan

nasabah dalam bertransaksi dan mempercepat urusan. Hal ini juga sangat

membantu karena dapat menghemat waktu.

3. Lokasi memungkinkan perusahaan menata kantor dan tata letak dengan

leluasa. Maksudnya dengan penataan tata ruang kantor secara efektif

dapat menimbulkan kenyaman dan kepusan nasabah dalam memanfatkan

produk dan jasa perusahaan. Keamanan serta kemudahan dalam parkir

(39)

xxxvii 

4. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif

sekaligus efesien. Antrian terutama pada jam kerja sibuk sehingga

mengurangi kebosanan nasabah pada saat terjadi transaksi.

5. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor dalam mencapai tujuannya.

Hal ini dapat menentukan kualitas tenaga kerja serta mempermudah

karyawan dalam melayani nasabah dengan baik dari berbagai gangguan

(40)

xxxviii  BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan

dan menguji hipotesis penelitian. Adapun metode penelitiannya adalah sebagai

berikut:

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganilisis faktor-faktor yang

mempengaruhi masyarakat memilih Reksa Dana di Kota Medan. Adapaun

faktor-faktornya adalah kepercayaan, suku bunga, lokasi. Dalam hal ini yang menjadi

objek penelitian adalah masyarakat yang menjadi nasabah pada Reksa Dana di

Kota Medan.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dan diolah dalam penelitian ini adalah jenis

data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Data Primer adalah merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama

sebagai responden, yaitu dengan membagikan kuesioner kepada nasabah

Reksa Dana.

2. Data Sekunder adalah adalah data primer yang diolah lebih lanjut yang

(41)

xxxix  3.3 Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu nasabah Reksa

Dana di Kota Medan.

b. Wawancara adalah dengan melakukan tanya jawab atau wawancara secara

langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian untuk

mendapatkan informasi.

c. Library research adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

pengumpulan data-data melalui bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan

ilmiah, jurnal, laporan penelitian, artikel, dan data elektronik yang bersifat

online (internet) yang berhubungan dengan topik yang diteliti.

3.4 Pengelolaan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengelolaan data dengan

menggunakan program SPSS 17.0. Hal ini untuk menentukan data

responden berdasarkan umur, jenis kelamin, jenjang pendidikan,

kepercayaan nasabah, suku bunga, lokasi perusahaan.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 55).

Berdasarkan hasil informasi melalui wawancara dengan karyawan Reksa Dana,

penulis mendapatkan data asas bahwa jumlah populasi nasabah Reksa Dana yang

(42)

xl 

yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Reksa Dana Kota

Medan pada Dana Reksa dengan jumlah sebanyak 226 orang.

3.5.2 Sampel

Metode pemilihan sampel menggunakan metode Probability Sampling

karena setiap unsur populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan anggota

sampel dengan teknik Simple Random Sampling dimana sampel diambil secara

acak dan populasi dianggap homogen.

Adapun rumus yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel adalah

Rumus Slovin (M. Iqbal Hasan, 2002: 61), yaitu:

N n =

1 + N e2

Dimana: n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

n = batas kesalahan (10%)

Sehingga Jumlah Sampel (n) menjadi:

226 n =

1 + 226 (0.1)2

n = 69. 32 atau

n = 70 sampel nasabah

Pada penelitian ini jumlah sampelnya ada sebanyak 70 responden.

3.5.3 Skala Pengukuran Variabel (Parameter Variabel)

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang, atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Maka melalui skala

(43)

xli 

masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana. Adapun variabel-variabel yang

diukur yaitu kepercayaan, suku bunga, lokasi, dengan kriteria pengukuran data

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Pengukuran Data Pilihan Jawaban Skor

Sangat Tidak

Setuju (STS)

1

Tidak Setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

3.6 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode penganalisisan dilakukan dengan cara

mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpresentasikan

data sehingga dapat menggambarkan dengan jelas masalah yang dihadapi

(Sugiyono, 2004 :132 ). Setelah data di kumpulkan dengan lengkap baik dari

kusioner maupun wawancara, kemudiana akan dilakukan penyajian data ke dalam

bentuk tabel, grafik, dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan penelitian.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner

layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Valid artinya data yang

(44)

xlii 

data yang digunakan kuesioner konsisten atau dapat dipercaya bila digunakan

peneliti lain.

3.7 Model Analisa Data

Data yang dikumpukan akan dianalisis untuk dapat memberikan jawaban

dari masalah yang dalam penelitian ini.

3.7.2 Regresi Berganda

Adapun persamaan regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, serta untuk

mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat

memilih Reksa Dana di Kota Medan adalah kepercayaan, suku bunga, lokasi yang

dinyatakan dalam fungsi:

Y = f (X1, X2, X3)

Kemudian fungsi tersebut dimasukkan ke dalam bentuk model persamaan

regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Faktor yang mempengaruhi memilih Reksa Dana

a = konstanta

b1-3 = koefisien regresi independen

X1 = kepercayaan

X2 = suku bunga

X3 = lokasi

(45)

xliii 

< 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X

1 (kepercayaan), maka Y

(Reksa Dana) akan mengalami peningkatan.

< 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X2 (suku bunga), maka

Y (Reksa Dana) akan mengalami peningkatan.

<

0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X3 (lokasi), maka Y

(Reksa Dana) akan mengalami peningkatan.

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal serta untuk

menghindari bias dalam model regresi. Untuk mendeteksinya dapat digunakan

analisis grafik yaitu melihat grafik histogram, yang membandingkan data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan yang lebih

handal lagi adalah dengan melihat normal probability plot, dimana:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Model

regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau

(46)

xliv  3.8.2 Uji Multikolinearitas

Jika suatu model regresi mengandung multikolineritas, maka kesalahan

standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel

dependen. Pengujian ada tidaknya terhadap multikolinearitas dapat dilakukan

dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta variance inflation factor

(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama

dengan VIF >10.

3.8.3 Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat

apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians residual dari setiap

pengamatan dan dari pengamatan lainnya apakah mengalami perbedaan.

Heterokedastisitas terjadi apabila disturbance terms untuk setiap observasi tidak

lagi konstan tetapi bervariasi.

Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menetukan heterkedastisitas adalah:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur ( bergelombang, melebar, kemudian menyempit ), maka ini

mengindikasikan adanya heterkokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadinya

heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot

(47)

xlv  3.9 Uji Kesesuaian ( test of goodness of fit )

3.9.1 Uji Koefisien determinasi regresi (R2)

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti secara

bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Besarnya

nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 ( 0 ≤ R2≤ 1).

3.9.2 Uji signifikan parsial (t-tes)

Uji t statsitik merupakan suatu pengujan yang bertujuan untuk mengetahui

apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel

dependen dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan.  Adapun model hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 : bᵢ = 0 Artinya: Variabel independen (X) secara parsial tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen (Y).

H

: bᵢ ≠ 0 Artinya: Variabel independen (X) secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen (Y).

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

H0 diterima jika thitun g < ttabel pada α = 5 %

Ha diterima jika thitung > ttabel padaα = 5 %

3.9.3 Uji F Statistik

Uji F disebut juga Uji Serentak karena pada dasarnya apakah semua

(48)

xlvi 

secara serentak terhadap variabel dependen. Model hipotesis pada penelitian ini,

yaitu:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0 Artinya: variabel independen (X) secara serentak

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel dependen (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0 Artinya : variabel independen (X) secara serentak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen (Y).

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan, yaitu :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel padaα = 5 %

(49)

xlvii  3.10 Defenisi Operasional

Secara garis besar defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel Bebas (X), yaitu variabel yang nilainya tidak bergantung pada

varibael lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah:

1. Kepercayaan adalah merupakan sebagai suatu kondisi ketika salah satu pihak

yang terlibat dalam proses pertukaran bahwa yakin dengan kehandalan dan

integritas pihak yang lain.

2. Suku Bunga adalah merupakan harga dari balas jasa atas jasa yang diberikan

kepada pihak lain dalam waktu tertentu.

3. Lokasi adalah merupakan tempat dimana produk dan jasa disediakan dan

dimanfaatkan oleh nasabah.

b. Variabel terikat (Y), yaitu variable yang nilainya tergantung pada variabel

lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah faktor-faktor yang

(50)

xlviii  BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Daerah Penelitian Medan 4.1.1 Profil Wilayah Penelitian

Keberadaan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi historis yang panjang,

dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru

Patimpus, berkembang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang

diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan

Aceh (profil/selayang_informasi.php.htm). Kota Medan memiliki kedudukan

strategis karna berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara,

sehingga relatif dekat dengan kota-kota atau negara yang lebih maju seperti Pulau

Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota

Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar.

Sebagai sebuah kota ia mewadahi berbagai fungsi yaitu, sebagai pusat

administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat

komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan

regional dan internasional. Adapun jumlah penduduknya saat ni adalah sebanyak

2.030.257 jiwa

Adapun Wilayah Kota Medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’

– 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km2 dengan batas-batas sebagai berikut:

• Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka

• Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang

• Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang

(51)

xlix 

Topografi Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5

– 37,5 meter diatas permukaan laut. Dari luas wilayah Kota Medan dapat

dipersentasekan sebagai berikut:

1. Pemukiman 36,3 %

2. Perkebunan 3,1 %

3. Lahan Jasa 1,9 %

4. Sawah 6,1 %

5. Perusahaan 4,2 %

6. Kebun Campuran 45,4 %

7. Industri 1,5 %

8. Hutan Rawa 1,8 %

Lambang Kota Medan

Kota Medan merupakan salah satu daerah otonom berstatus kota di

propinsi Sumatera Utara memiliki lambang seperti kota lainnya. Lambang ini

mengandung makna, berikut dibawah ini lambang kota medan: 

 

Gambar 4.1 Lambang Kota Medan 

(52)

Pengertian Lambang Kota Medan

Makna Lambang Kota Medan Tujuh belas biji padi berarti tanggal 17 dari

hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Delapan bunga kapas berati

bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Empat tiang

dan Lima bahagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi Indonesia. Satu

bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting

dihadapan bambu runcing berarti kemakmuran serta keadilan sosial yang merata.

Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup

penduduk Kota Medan khususnya dan Indonesia umumnya akan bersinar-sinar

bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemelaratan. Lima sinar bintang berarti

lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari Kota Medan dan lima bahagian

perisasi berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.

Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya dengan sumber alam

seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli

Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan

Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan

kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan

daerah-daerah sekitarnya.

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut

Stasiun Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC. Sedangkan

suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC. Adapun menurut Stasiun

Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3ºC - 24,1ºC dan suhu maksimum

(53)

li  4.1.2 Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah seluruh nasabah investasi yang berada di Kota

Medan. Adapun sampel objek dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Reksa

Dana yang ada di perusahaan Dana Reksa yang memiliki investasi, baik investasi

dalam bentuk pasar uang, obligasi dan lain-lain. Agar penelitian yang sesuai

dengan tujuan, maka disebarkan quessioner kepada 70 orang, kemudian akan

diketahui data responden berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan dan

lain-lain.

4.2 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur

Karakteristik perbandingan jenis kelamin nasabah dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar minat antara pria dan wanita berinvestasi di Reksa

Dana dengan jumlah responden sebanyak 70 orang. Adapun Karakteristik

penelitian yang di analisis meliputi jenis kelamin dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur  

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data yang diberikan kepada 70 orang responden menunjukkan bahwa

jumlah calon nasabah yang berinvestasi menurut jenis kelamin dan umur, maka di

dapatkan jumlah pria lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan wanita. Dapat

(54)

lii 

orang. Adapun yang mendominasi umumnya nasabah yang berumur pada rentang

30-39 tahun dengan jumlah pria sebanyak 16 orang dan jumlah wanita sebanyak

14 orang.

Dari hasil ini dapat disimpukan bahwa jumlah nasabah berinvestasi di

Reksa Dana lebih banyak diminati oleh nasabah pria dan diminati oleh

masyarakat dewasa. Maka dari itu pihak Reksa Dana harus tetap menjaga

kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan usahanya serta dapat menarik minat

calon nasabah untuk bergabung dengan perusahaan. Dibawah ini dilengkapi juga

dengan gambar seperti di bawah ini:

 

Gambar 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Umur 

 

4.3 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan

Nasabah yang berinvestasi dalam perusahaan memiliki pekerjaan yang

berbeda. Adapun deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 3.1 Kriteria Pengukuran Data
Gambar 4.1 Lambang Kota Medan 
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muthmainnah (2008) mendapatkan pola pertumbuhan yang bersifat alometrik negatif untuk ikan janggutan (Polynemus longipectoralis) di estuari Sungai Musi, yang berarti pertumbuhan

Penggunaan Konjungsi Korelatif pada Surat Kabar Harian Rakyat Bengkulu: Konjungsi korelatif tidak ditemukan dalam wacana kriminal kolom borgol pada surat kabar harian

Sistem Monitoring Praktek Kerja Lapangan pada SMK Assa’idiyyah menjelaskan upaya untuk mengontrol kegiatan/aktifitas siswa dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, upaya

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERGERAK TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA TKA-A NURUL HUDA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan serta minat baca masyarakat terhadap wawacan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan,

2) Menyusun Instrumen penilaian pemahaman siswa terhadap materi beriman kepada malaikat Allah dalam bentuk tes tulis, dengan rincian lima soal pilihan ganda dan juga

Karakteristik mesin sepeda motor scooter matic (scootic) yang memiliki putaran mesin lebih tinggi bahkan dari kendaraan truk sekalipun dimana di butuhkan minyak