i SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT MEMILIH JENIS INVESTASI
REKSA DANA DI KOTA MEDAN
OLEH
TONGKU HASIBUAN 100523024
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ii ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi berpengaruh terhadap pemilihan jenis investasi Reksa Dana yang dilakukan masyarakat di Kota Medan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari masyarakat melalui wawancara, menggunakan perangkat kuesioner dan kepustakaan. Penyebaran kusioner diberikan kepada 70 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uji T berpengaruh terhadap variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi secara signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berinvestasi dan didapatkan bahwa variabel kepercayaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan faktor-faktor mempengaruhi masyarakt berinvestasi. Variabel suku bunga dan lokasi memiliki hubungan positif terhadap faktor-faktor masyarakat berinvestasi. Dari Standartdized Coefficients pada regresi linier didapatkan bahwa diantara variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi menunjukkan yang paling dominan mempengaruhi masyarakat berinvestasi adalah suku bunga
iii
ABSTRACT
This study aims to determine whether the variables of trust, interest rates, and locations affect the selection of the Mutual Fund investments are made public in the city of Medan.
The data used in this study were obtained directly from the community through interviews, using a questionnaire and literature. Deployment questionnaire was given to 70 respondents sampled in the study.
Based on the results of this study indicate that the T test variables affect the confidence, interest rates, and locations are significant factors that affect the investment community and found that the trust variable has a significant negative correlation with the factors influencing masyarakt invest. Variable interest rate and the location was positively related to investing community factors. Standartdized Coefficients of the linear regression showed that among the variables of trust, interest rates, and shows the location of the most dominant influence is the investing public interest.
iv KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Masyarakat Memilih Jenis Investasi Reksa Dana di Kota Medan”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis telah
banyak menerima bimbingan, masukan, saran, bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan
terutama kepada:
1. Ayahanda Saleh Daud Hasibuan dan Ibunda tercinta Wirdana Misra
Nasution, yang telah memberikan doa, moril, materi dan semangat, dan
seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan semangat
dan dukungannya.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua dan Bapak Drs.
Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, PhD selaku Ketua dan Bapak Paidi
Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi
v
5. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, PhD selaku Dosen Pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu dan selalu memberikan masukan arahan
dan motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga terselesaikannya
skripsi ini
6. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Departemen Ekonomi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara.
7. Kepada seluruh teman-teman stambuk 2010Ekonomi Pembangunan
Ekstensi yang sama-sama saling memberikan semangat doa dan
dukungannya pada saat pengerjaan skrispi dan serta kepada anak-anak
25C yang selalu memberikan dukungannya
Akhir kata penulis menyadari bahwa didalam penelitian ini masih terdapat
keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penelitian kedepannya dapat lebih baik. Penulis mengucapkan
terima kasih banyak, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun pihak lain.
Medan, Januari 2014
Penulis
vi BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 29
3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32
vii
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 39
4.1.1 Profil Wilayah Penelitian ... 39
4.1.2 Gambaran Objek Penelitian ... 42
4.2 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Umur ... 42
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Pekerjaan ... 43
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Lama Anggota Investasi ... 45
4.5 Analisis Deskriptif Variabel ... 46
4.5.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan Dengan Jenis Kelamin Dan Pendidikan ... 47
4.5.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Suku Bunga Dengan Jenis Kelamin Dan Penghasilan ... 57
4.5.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Dengan Jenis Kelamin ... 72
4.5.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Masyarakat Berinvestasi ... 76
4.5.5 Analis Faktor Pendorong Masyarakat Berinvestasi ... 77
4.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 78
4.6.1 Uji Validitas ... 78
4.6.2 Uji Reliabilitas ... 80
4.7 Hasil Analisis Statistik ... 80
4.7.1 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 80
4.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 82
4.7.2.1 Uji Normalitas ... 82
4.7.2.2 Test Of Goodness Of Fit (Uji Kesesuaian) ... 84
4.7.3 Uji Multikolinieritas ... 85
4.7.4 Uji Heterokendastisitas ... 86
4.8 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) ... 87
4.8.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 87
4.8.2 Uji T ... 88
4.8.3 Uji F ... 90
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 92
5.2 Saran ... 92
viii DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Perbedaan Antara Reksa Dana Terbuka Dan Tertutup ...13
3.1 Skala Pengukuran ...32
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Dan Umur ... 42
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan . 44 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Anggota Investasi ... 46
4.4 Kriteria Pengukuran Data ...47
4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan Dengan Jenis Kelamin Dan Pendidikan ... 47
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Suku Bunga Dengan Jenis Kelamin dan Penghasilan ... 58
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Dengan Jenis Kelamin ...72
4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Masyarakat Berinvestasi ...75
4.9 AnalisFaktor Pendorong Masyarakat Berinvestasi ... 77
4.10 Hasil Uji Validitas ... 79
4.11 Hasil Uji Reliabilitas ... 80
4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 81
4.13 Hasil Uji Normalitas ... 83
4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 86
4.15 Hasil Koefisien Determinasi ... 89
4.16 Hasil Uji T ... 89
ix DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
4.1 Lambang Kota Medan ... 40
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis dengan Umur ... 43
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Pekerjaan .. 45
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Anggota Investasi ... 49
4.5 Analisis Grafik ... 84
4.6 Probability Plot ... 85
ii ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi berpengaruh terhadap pemilihan jenis investasi Reksa Dana yang dilakukan masyarakat di Kota Medan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari masyarakat melalui wawancara, menggunakan perangkat kuesioner dan kepustakaan. Penyebaran kusioner diberikan kepada 70 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uji T berpengaruh terhadap variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi secara signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berinvestasi dan didapatkan bahwa variabel kepercayaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan faktor-faktor mempengaruhi masyarakt berinvestasi. Variabel suku bunga dan lokasi memiliki hubungan positif terhadap faktor-faktor masyarakat berinvestasi. Dari Standartdized Coefficients pada regresi linier didapatkan bahwa diantara variabel kepercayaan, suku bunga, dan lokasi menunjukkan yang paling dominan mempengaruhi masyarakat berinvestasi adalah suku bunga
iii
ABSTRACT
This study aims to determine whether the variables of trust, interest rates, and locations affect the selection of the Mutual Fund investments are made public in the city of Medan.
The data used in this study were obtained directly from the community through interviews, using a questionnaire and literature. Deployment questionnaire was given to 70 respondents sampled in the study.
Based on the results of this study indicate that the T test variables affect the confidence, interest rates, and locations are significant factors that affect the investment community and found that the trust variable has a significant negative correlation with the factors influencing masyarakt invest. Variable interest rate and the location was positively related to investing community factors. Standartdized Coefficients of the linear regression showed that among the variables of trust, interest rates, and shows the location of the most dominant influence is the investing public interest.
x BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih
terbilang baru, apabila dibandingkan dengan pasar modal yang ada di negara yang
sudah maju. Pemodal didalam negeri sendiri masih sedikit dan belum mengenal
manfaat dari pada pasar modal, walaupun sebenarnya pasar modal lebih
mengandalkan kekuatan pada pemodal di dalam negeri sendiri. Secara umum
pasar modal merupakan suatu bentuk investasi yang lebih mudah dan aksesnya
lebih cepat bila dibandingkan dengan investasi di bidang yang lain seperti
investasi pada tanah dan emas. Semakin maju pasar modal akan menumbuhkan
minat masyarakat dalam berinvestasi serta menawarkan berbagai jenis pilihan
investasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat berkesempatan memiliki
investasi yang merata.
Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat, mendorong sebagian
masyarakat mulai memikirkan masa depannya untuk memenuhi kebutuhannya
dimasa yang akan dating. Adapun kebutuhan ini dapat berupa tanah, tempat
tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Pasar modal juga mempunyai tujuan untuk
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional kearah
kesejahteraan kehidupan masyarakat yang lebih bagus dan menjadi penghubung
antara orang yang mempunyai kelebihan (surplus dana) dengan orang yang
xi
Menurut Eko Priyo Pratomo (2001: 6) Ada tiga hal yang mendasari
perlunya melakukan investasi yaitu:
1. Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum
mampu untuk dipenuhi.
2. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset, adanya kebutuhan untuk
melindungi nilai aset yang sudah dimiliki.
3. Adanya inflasi. Kenaikan harga secara terus menerus mengakibatkan
pendapatan yang diperoleh kurang mencukupi kebutuhannya, untuk itu
diperlukan perencanaan keuangan.
Dalam pasar modal terdapat berbagai jenis pilihan investasi yang dapat
dipilih oleh masyarakat, diantaranya adalah Saham, Obligasi, Opsi, Right Issue,
Warrant, dan Reksa Dana. Adapun jenis investasi pada pasar modal yang dapat
dipilih oleh masyarakat diantaranya adalah Reksa Dana. Kehadiran Reksa Dana
diterima oleh masyarakat karena hal ini dapat mengubah pola pikir masyarakat
yang dulunya lebih suka menabung di lembaga perbankan dan mulai beralih
menanamkan modal ke dalam bentuk investasi yaitu Reksa Dana.
Reksa Dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk
membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya
keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam
sebuah pasar modal, dan dana yang dikelola oleh manajer investasi merupakan
milik bersama dari para pemodal (Widjaja, 2006: 7). Dalam pengertian ini
xii
1. Adanya dana dari masyarakat pemodal (investor).
Dana yang dihimpun dari masyarakat setelah terkumpul akan dijadikan
sebagai modal dalam berinvestasi, bukan sebagai simpanan sebagaimana
biasanya pada bank. Sebagaimana biasanya waktu dalam berinvestasi
pada umumnya dalam bentuk jangka panjang, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk jangka pendek.
2. Dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek.
Setelah dana terkumpul dari masyarakat, kemudian dana akan
dialokasikan ke dalam bentuk efek yang dikelola oleh pihak yang disebut
dengan manajer investasi.
3. Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Modal yang terkumpul dari masyarakat akan di kelola oleh manajer
investasi. Manajer investasi yang bertugas dalam mengelola dana,
mengalokasikan dana serta memantau perkembangan pasar secara terus
menerus.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Reksa Dana
merupakan suatu wadah tempat masyarakat berinvestasi, dimana dana yang sudah
terkumpul akan dijadikan sebagai modal, kemudian dana tersebut akan dikelola
oleh manajer investasi dan akan di simpan oleh bank kustodian.
Adapun Reksa Dana yang ada di Indonesia dikenal dalam 2 bentuk yaitu
Reksa Dana perseroan dan Reksa Dana kontrak investasi kolektif , yang di
investasikan ke dalam efek dan dikelola oleh manajer investasi. Industri Reksa
Dana pada tahun 1996 sampai dengan tahun 1977 mengalami perkembangan yang
xiii
dianggap penting, karena pemerintah ikut serta dalam menstabilkan tingkat suku
bunga dalam perekonomian dan keamanan negara. Sehingga banyak dana yang
terhimpun dari masyarakat pemodal dan dapat menunjang pembangunan. Adapun
perkembangannya dapat terlihat karena adanya 77 Reksa Dana di Indonesia,
dimana ada Reksa Dana terbuka sebanyak 76 dan Reksa Dana tertutup sebanyak 1
(Ibid). Hal ini sangat berbanding terbalik dengan yang ada di Negara Amerika
Serikat dimana pada periode tahun 1926 sampai 1940 pertumbuhan Reksa
Dananya tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan (Ibid).
Reksa Dana yang ada di Indonesia adalah Reksa Dana Money Market
Fund (MMF) yaitu pada tanggal 1 juli 1996 sesuai dengan diberlakukannya
undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dalam undang-undang
ini pemerintah mengijinkan beoperasinya Reksa Dana terbuka.
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1999 yang melanda negara
Indonesia yaitu keadaan dimana mata uang negara Indonesia mengalami
pelemahan terhadap mata uang asing dan tingkat suku bunga yang meningkat
yang mengakibatkan seluruh aspek megalami kemerosotan baik dari segi aspek
ekonomi, politik maupun sosial. Dampak dari krisis moneter ini juga
mempengaruhi jumlah saham yang ada di pasar modal, termasuk pasar modal
Reksa Dana yang terkait dengan instrumen pasar uang dan instrumen pasar
modal.
Dalam berinvestasi mestinya pemodal harus hati-hati sebelum melakukan
investasi, jangan hanya mengharapkan keuntungan besar yang akan diterima.
Seperti yang diketahui dalam berinvestasi tidak terlepas dari risiko yang mungkin
xiv
risiko berinvestasi sebenanrnya bukan terletak pada ada tidaknya janji untuk
membayar kembali hasil investasi, tetapi terletak pada ketidakpastian atas nilai
investasi tersebut dimasa yang akan datang.
Berinvestasi pada Reksa Dana pada dasarnya adalah kegiatan membeli
suatu aset yang diharapkan dimasa yang akan datang aset ini dapat dijual kembali
dengan nilai yang lebih tinggi. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang
termuat dalam Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) ada empat jenis Reksa
Dana yang di tawarkan di Indonesia (Pratomo, 2001: 2) antara lain:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Didalam Reksa Dana pasar uang, modal berinvestasi 100% dari dana yang
dikelola. Contohnya seperti deposito, SBI dan surat hutang lainnya yang
berjangka pendek (kurang dari 1 tahun).
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Didalam Reksa Dana jenis ini modal berinvestasi minimum 80% dari dana
yang dikelola pada instrumen hutang dan 20% dari dana yang dikelola
dapat di investasikan dalam instrumen pada lainnya. Contohnya Obligasi
3. Reksa Dana Saham
Didalam Reksa Dana ini, modal berinvestasi minimum 80% pada
instrumen saham di Pasar Modal, dan 20% dari dana yang dikelola dapat
diinvestasikan pada instrumen lainnya.
4. Reksa Dana Campuran
Didalam Reksa Dana ini, modal berinvestasi pada instrumen investasi
dengan alokasi yang tidak dikategorikan kepada ketiga jenis Reksa Dana
xv
Pertumbuhan Reksa Dana yang cukup tinggi memberikan implikasi lain
seperti dibutuhkannya manajer investasi dan bank kustodian melalui Akta kontrak
investasi kolektif (KIK) yang dibuat notaris. Adapun perbedaan antara manajer
investasi dengan bank kustodian adalah manajer investasi berperan untuk
mengelola dana investasi yang terkumpul dari beberapa investor dan agen penjual
yang belum memadai, sedangkan bank kustodian berperan dalam penyimpanan
dana atau fortofolio milik investor serta melakukan menyelesaikan transaksi dan
administasi Reksa Dana.
Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan
penelitian untuk menganalisis ”Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana di Kota Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor kepercayaan mempengaruhi masyarakat memilih jenis
investasi Reksa Dana di Kota Medan.
2. Apakah faktor suku bunga mempengaruhi masyarakat memilih jenis investasi
Reksa Dana di Kota Medan.
3. Apakah faktor lokasi mempengaruhi masyarakat memilih jenis investasi
Reksa Dana di Kota Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah faktor kepercayaan dapat mempengaruhi
xvi
2. Untuk mengetahui apakah faktor suku bunga dapat mempengaruhi
masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui apakah faktor lokasi dapat mempengaruhi masyarakat
memilih jenis investasi Reksa Dana di Kota Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai tambahan informasi bagi investor dalam mengelola investasi di
pasar modal.
2. Sebagai sumbangan pemikiran ataupun ilmu pengetahuan bagi instansi
terkait, masyarakat, maupun mahasiswa/i yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya.
3. Sebagai tambahan studi dan tambahan literature bagi mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi
xvii BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Reksa Dana
Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana
bentuk Reksa Dana pada saat itu adalah Reksa Dana tertutup (closed end fund).
Reksa Dana adalah suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu
investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan
secara langsung dalam prosedur, administrasi dan analisis dalam sebuah pasar
modal (Widjaja, 2006: 7).
Reksa Dana adalah surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi,
kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan tersebut digunakan
untuk membuat portofolio efek agar risiko investasi menurun, namun dengan
keuntungan yang relatif besar (Widoatmodjo, 2009: 110).
Sedangkan menurut Darmadji (2006: 153) Reksa Dana adalah sarana
untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai
keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas.
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Reksa Dana adalah
suatu wadah atau sarana tempat berinvestasi, dimana dana yang di himpun dari
dari masyarakat merupakan modal bukan simpanan dan di masukkan ke fortolio
efek, kemudian dikelola oleh manajar investasi serta menempatkan dana ke dalam
xviii
Adapun Reksa Dana diciptakan untuk membantu para pemodal yang ingin
berpartisipasi dalam fortopolio hutang-hutang pemerintah yang mengharapkan
keuntungan yang tinggi. Sedangkan menurut Undang-undang nomor 8 tahun
1985 pasal 1 ayat 27 mengemukakan bahwa Reksa Dana adalah suatu wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam fortopolio efek oleh manajer investasi.
Dengan adanya Reksa Dana membuat pasar modal investasi lebih terarah,
karena lebih mudah di transaksikan di pasar modal sesuai dengan tingkat harga
yang berlaku di pasar modal. Serta dapat dijadikan untuk menarik perhatian dan
membantu masyarakat pemodal kecil dalam berinvestasi karena keterbatasan
tingkat pengetahuan yang dimiliki sedikit, waktu yang minim dalam mengelola
investasi.
2.1.2 Bentuk Reksa Dana
Reksa Dana di lihat dari bentuknya , ada 2 bentuk Reksa Dana
(Nasaruddin, 2004: 157) yaitu:
1. Reksa Dana Perseroan (Corporate type)
Dalam Reksa Dana berbentuk perseroan, dimana perusahaan ini kegiatan
usahanya menghimpun dana dari pemodal dengan cara menjual saham, kemudian
dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham akan diinvestasikan ke berbagai
jenis efek yang kemudian diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang, seperi
saham, obligasi, deposito, dan lain-lain.
Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana perseroan adalah (Widjaja, 2006: 68)
yaitu:
xix
b. Pengeloaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi
perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk
c. Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi
perusahaan dengan bank kustodian.
Reksa Dana Perseroan ini terbagi ke dalam 2 bentuk yaitu Reksa Dana
Perseroan yang bersifat tertutup dan Reksa Dana yang bersifat terbuka. Reksa
Dana tertutup merupakan suatu Reksa Dana yang kegiatannya menjual saham
kepada investor melalui penawaran di bursa efek, sehingga apabila suatu waktu
investor ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan dengan menjual langsung
kepada insvestor asing, bukan kepada pihak penerbitnya. Dalam hal ini saham
yang di jual kembali oleh pemilik saham hanya boleh di jual kepada insvetor
asing dan pihak Reksa Dana sendiri tidak dapat membeli kembali sahamnya.
Sedangkan Reksa Dana terbuka merupakan suatu Reksa Dana yang
kegiatan usahanya menawarkan dan membeli kembali saham-saham dari investasi
sampai dengan sejumlah modal yang dikeluarkan (Ibid). Reksa Dana bentuk ini
kegiatan menjual saham dilakukan di bursa efek dan saham yang telah dijual
kepada investor dapat dibeli kembali oleh Reksa Dana dan dibeli oleh investor
asing.
2. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type)
Menurut Undang-Undang nomor 18 tentang pasar modal kontrak investasi
kolektif diartikan sebagai kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian
yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana manajer investasi diberi
wewenang untuk mengelola fortopolio investasi kolektif dan bank kustodian.
xx
terhadap pihak manajer investasi dan bank kustodian, begitu juga dalam hal tata
cara transaksinya, biaya-biaya yang dikeluarkan serta aturan yang menyangkut
pengelolaan Reksa Dana.
2.1.3 Jenis Reksa Dana
Adapun jenis Reksa Dana (Simatupang, 2010:195) adalah sebagai berikut:
a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market)
Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya 100% pada instrumen pasar
uang. Reksa Dana ini sangat cocok untuk investor pemula atau insvestor yang
baru memulai investasi, dimana investor masih memiliki pengetahuan yang
minim dalam berinvestasi, karena Reksa Dana jenis ini memiliki jangka waktu
yang pendek atau kurang dari 1 tahun sehingga memiliki tingkat risiko yang lebih
rendah bila dibandingkan dengan investasi jenis Reksa Dana yang lain.
b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Obligasi)
Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya sekurang-kurangnya 80%
dari portofolio efek yang dikelola kedalam bentuk surat utang. Reksa Dana ini
sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan cocok untuk investor yang ingin
berinvestasi pada jenis obligasi karena investasi jenis ini memiliki jangka waktu
menengah bahkan panjang, serta memiliki tingkat risiko yang menengah apabila
dibandingkan dengan investasi jenis lain.
c. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang portofolio investasinya berbentuk saham (equity) dengan
jumlah paling sedikit 80% dari total investasinya. Reksa Dana jenis ini sangat
cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Biasanya
xxi
dalam memilih saham karena harga saham mengalami penurunan atau kenaikan
tiap hari. Maka dari itu Reksa Dana jenis ini dikatakan memiliki tingkat risiko
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan investasi jenis yang lain. Akan tetapi
keuntungannya juga sangat besar dari pertumbuhan harga saham.
d. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana jenis ini mengalokasikan dana investasi kedalam bentuk
portofolio investasi yang bervariasi. Jika Reksa Dana pasar uang mengalami
penurunan atau kemerosotan maka dana investor akan dialokasikan ke dalam
investasi jenis lain, seperti ke dalam Reksa Dana pendapatan tetap. Reksa Dana
campuran dapat berbentuk saham dan dapat juga di kombinasikan ke dalam
bentuk obligasi atau pasar uang, tergantung kepada jenis investasi mana yang
lebih menguntungkan.
2.1.4 Reksa Dana berdasarkan sifatnya
Adapun jenis-jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya antara lain:
1. Reksa Dana Terbuka (Open-end Fund)
Reksa Dana terbuka adalah Reksa Dana yang menawarkan atau menjual
sahamnya dan dapat membeli kembali sahamnya dari investor atau pemilik
saham. Dengan kata lain Reksa Dana ini memberi kemungkinan kepada investor
atau pemilik saham apabila sewaktu-waktu ingin menjual kembali sahamnya,
dapat dilakukan melalui penawaran bursa atau dapat dijual langsung kepada
penerbit saham atau langsung kepada investor lain. Jadi dalam Reksa Dana
xxii 2. Reksa Dana Tertutup ( Closed-end Fund)
Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli
kembali sahamnya. Maksudnya apabila investor atau pemilik saham
sewaktu-waktu ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan melalui penawaran bursa
efek tempat penerbitan saham. Akan tetapi pihak penerbit tidak dapat membeli
kembali saham yang dijual oleh investor.
Adapun karakteristik yang membedakan Reksa Dana terbuka dengan
Reksa Dana tertutup, adalah sebagai berikut (Simatupang, 2010: 187) adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Perbedaan antara Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup
No. Reksa Dana Bersifat Terbuka Reksa Dana Bersifat Tertutup
1. Saham atau unit penyertaan Reksa
Dana tidak tercatat di bursa efek.
Saham atau unit penyertaan Reksa Dana
wajib dicatatkan di bursa efek.
2. Pemodal atau investor menjual
saham atau unit penyertaan Reksa
Dana kepada manajer investasi
(redemption).
Pemodal atau investor Reksa Dana tidak
dapat menjual kembali saham atau unit
penyertaan Reksa Dananya kepada manajer
investasi Reksa Dananya, melainkan terjadi
jual beli seperti yang berlaku pada
perdagangan saham.
3. Harga saham atau nilai unit
penyertaan Reksa Dana berdasarkan
nilai aktiva bersih (NAB)
Dengan demikian harga saham Reksa Dana
tidak tergantung pada NAB tetapi sangat
tergantung pada mekanisme kekuatan
xxiii 2.1.5 Keuntungan Reksa Dana
Pada dasarnya setiap investor dalam berinvestasi selalu ingin mendapatkan
keuntungan. Menurut Widjaja (2006: 18) adapun keuntungannya antara lain:
1. Diversifikasi Investasi dan Penyebab Risiko
Keberhasilan manajer investasi dalam melakukan diversifikasi didukung
oleh tersedianya jumlah dana yang besar sehingga memberikan kesempatan
kepada pengelola untuk mengalokasikan investasinya ke berbagai jenis efek.
Pihak pengelola investasi juga akan memantau kondisi pasar modal serta sektor
industri mana yang lebih berpeluang untuk memberikan hasil yang lebih
menguntungkan guna untuk mengurangi risiko.
2. Biaya Rendah
Modal yang terhimpun dari dana masyarakat dengan jumlah yang besar
harus dikelola secara professional sehingga harus menciptakan efisiensi dalam
pengelolaan. Dalam hal ini efisiensi meliputi biaya untuk mendapatkan
informasi, dan cara mengelola investasi. Jika investasi dilakukan secara pribadi,
maka biaya yang dikeluarkan akan besar, sehingga lebih menguntungkan apabila
dikelola oleh pihak penerbit saham.
3. Harga
Untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi pihak penerbit selalu
berusaha memantau kondisi pasar yang mengalami perubahan terhadap penurunan
harga atau kenaikan harga tiap hari. Misalnya apabila harga saham mengalami
penurunan, maka pihak penerbit akan beralih kepada jenis investasi yang lain
xxiv 4. Dapat Dimonitor Secara Rutin
Pihak penerbit Reksa Dana dapat memonitor serta melihat perkembangan
harga saham secara rutin yang berlaku di pasar. Hal ini dilakukan karena setiap
hari Reksa Dana akan mengumumkan nilai aktiva besih melalui surat kabar.
Inilah yang membuat investasi lebih menguntungkan karena kemampuan pihak
manajer investasi dalam mengalokasikan dana ke berbagai jenis investasi serta
mengetahui kondisi yang berlaku di pasar.
5. Likuiditas yang Terjamin
Apabila investor atau pemilik modal ingin menjual sahamnya, maka
pemodal dapat mencairkannya setiap saat sesuai dengan ketetapan yang di buat
oleh pihak penerbit. Dalam hal ini Pihak penerbit Reksa Dana juga wajib
membeli kembali sahamnya sesuai dengan harga dan permintaan yang berlaku di
pasar sehingga sifatnya lebih likuid.
6. Pengelolaan Portofolio yang Profesional
Kemampuan pemodal dalam mengelola investasinya sangat minim karena
keterbatasan pengetahun yang dimiliki, juga memantau informasi di pasar yang
mempengaruhi naik turunnya harga saham. Untuk itu diperlukan pihak yang
profesional dalam mengelola portofolio efek yaitu manajer investasi. Peran
manajer investasi sangat penting karena mempunyai keahlian di dalam mengelola
serta mengalokasikan dana yang terhimpun dari masyarakat.
2.1.6 Risiko dalam investasi Reksa Dana
Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi
xxv
para investor. Menurut Simatupang (2010 :179) adapun risiko-risiko Reksa
Dana diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Risiko Wanprestasi
Risiko wanprestasi merupakan risiko yang terjadi apabila terdapat
pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti obligasi, tidak dapat membayar
atau gagal membayar bunga dan pokok obligasi kepada Reksa Dana yang
mengakibatkan timbulnya kerugian pada Reksa Dana. Maksudnya adalah dana
yang dialokasikan oleh Reksa Dana mengalami penurunan sehingga
menyebabkan kerugian pada perusahaan, dan menyebabkan berkurangnya modal
dalam berinvestasi sehingga dana yang sudah terhimpun tidak dapat dialokasikan
ke jenis investasi yang lain.
2. Risiko Likuiditas
Salah satu daya tarik dari Reksa Dana adalah tingkat likuiditasnya yang
tinggi, dimana para investor dapat menjual sahamnya setiap saat. Namun dibalik
tingginya likuiditas Reksa dana terdapat juga kerugian, terutama apabila investor
mendapatkan informasi isu negatif yang mengakibatkan investor harus menjual
sahamnya secara besar-besaran. Penjualan yang besar-besaran oleh investor
mengakibatkan pengelola Reksa Dana harus menyediakan banyak dana, serta
adanya masalah politik yang mengakibatkan para investor menjual sebagian atau
seluruh sahamnya, sehingga menyebabkan unit penyertaan saham mengalami
kekurangan dana.
3. Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi
Pada dasarnya investasi pasar modal dalam bentuk uang sangat
xxvi
seperti Reksa Dana juga tidak terlepas dari risiko gejolak politik dan menurunnya
tingkat ekonomi, hal ini akan berdampak negatif terhadap aset Reksa Dana.
Sehingga menimbulkan keraguan serta kebingungan pemodal dalam
mempertahankan asetnya, kemudian pemodal menjual sahamnya kepada unit
penyertaan aset atau manajer investasi.
4. Risiko Pasar dan Globalisasi
Menurunnya kinerja pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar yang
terjadi secara perlahan atau cepat baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
Perubahan yang terjadi di dalam negeri di akibatkan oleh rendahnya jumlah
investor dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, sehingga banyak investor yang
menjual saham. Sementara perubahan yang terjadi diluar negeri diakibatkan oleh
menurunya harga saham dan memberikan dampak terhadap pasar modal di dalam
negeri. Untuk itu pemodal perlu mengetahui perkembangan transaksi efek yang
terjadi dipasar modal indonesia juga pasar modal didunia dalam beberapa tahun
ke depan guna untuk menghindari risiko dari pasar dan globalisasi yang mungkin
terjadi.
5. Risiko Terkait Peraturan
Adanya peraturan yang ketat dalam mengelola aset Reksa Dana berfungsi
untuk melindungi aset para pemodal dari para pelaku yang ingin melakukan
kecurangan, dapat menghambat manajer investasi dalam mengelola aset Reksa
Dana. Hambatan ini berupa pembatasan jumlah investasi oleh pemodal, sehingga
jumlah dana yang dikelola juga terbatas, walaupun dalam kenyataannya sebagian
pemodal ingin melakukan investasi yang lebih besar dari jumlah yang sudah
xxvii 6. Risiko aktivitas Lembaga-lembaga Terkait Reksa Dana
Pihak-pihak yang terkait dalam Reksa Dana seperti manajar investasi,
bank kustodian, agen penjual Reksa Dana, dalam melakukan kegiatannya terjadi
kesalahan atau melakukan kecurangan akan menimbulkan kerugian pada pemodal.
Oleh karena itu pemodal juga perlu memperhatikan kinerja pengelolaan Reksa
Dana untuk mengurangi risiko yang akan terjadi.
2.1.7 Membeli Reksa Dana
Dalam berinvestasi investor perlu memperhatikan kinerja dari manajer
investasi dalam mengelola investasi dan juga harus hati-hati dalam memilih jenis
investasi yang akan dibeli. Dalam membeli Reksa Dana biasanya investor harus
mengisi formulir pembelian dengan melampirkan dokumen, seperti identitas diri
(ktp) untuk investor individu, sedangkan untuk perusahaan dengan melengkapi
akta perusahaan. Data yang sudah terpenuhi secara lengkap akan di kirim kepada
manajer investasi, kemudian pembayaran pembelian Reksa Dana dilakukan
dengan cara transfer kepada bank kustodian yang telah di unjuk.
2.1.8 Cara Penjualan Kembali dan Pengalihan Dana Investasi
Investasi dalam Reksa Dana, investor dapat mencairkan dana investasinya
dengan cara menjual kembali sahamnya kepada penerbit unit penyertaan saham.
Adapun hal yang mendorong pemilik saham menjual sahamnya kepada unit
penyertaan adalah karena pemilik dana membutuhkan dana yang cepat untuk
kebutuhannya sehingga harus dijual sebagian atau seluruh sahamnya. Pemilik
dana juga ingin menambah atau memindahkan jenis investasinya kepada jenis
investasi yang lain, misalnya saham di pindahkan menjadi obligasi dan juga
xxviii
harapannya serta adanya isu negatif yang mengakibatkan pemilik saham harus
menjual sahamnya.
Adapun beberapa prosedur penjualan kembali Unit Penyertaan dan
Pengalihan menurut Pratomo (2001: 101) antara lain:
1. Dalam Peraturan Bapepam dinyatakan pembayaran atas penjualan dilakukan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterima permohonan penjualan, dan
pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening pemilik saham.
2. Perhatikan besarnya biaya penjualan kembali. Sebelum melakukan penjualan
perlu diperhatikan biaya untuk penjualan dalam meminimalkan kerugian.
3. Jika investor melakukan pengalihan, biaya pengalihan umumnya lebih kecil
daripada biaya penjualan kembali atau biaya pembelian dan hanya diterapkan
satu kali.
4. Adapun batas waktu penerimaan permohonan penjualan kembali dan
pengalihan umumnya pukul 13.00, yang akan diproses dengan harga per unit
pada penutupan hari yang bersangkutan.
5. Manager Investasi mempunyai wewenang dalam menutup rekening investor,
apabila investor memiliki jumlah saham dibawah batas yang ditentukan serta
mengembalikan saldo kembali kepada pemilik saham.
6. Dalam penjualan saham kembali, manajer investasi berhak dalam membatasi
jumlah saham yang akan di jual, misalnya hingga 20 % dari Nilai Aktiva
Bersih (NAB). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencairan
dana pada waktu yang sama dengan investor lainnya.
Dalam menjual Reksa Dana dapat dilakukan dengan cara pemilik saham
xxix
formulir penjualan yang telah disediakan oleh manajer investasi, kemudian
manajer investasi akan melakukan pembayaran dengan cara transfer kepada
rekening pemilik saham selambat-selambatnya 7 hari setelah pernyataan
penjualan dibuat.
2.1.9 Pengelola Reksa Dana
Dalam berinvestasi pada Reksa Dana pengelola dikenal dengan manajer
investasi dan bank kustodian. Manajer investasi bertanggung jawab terhadap
kegiatan investasi, mengelola investasi, memantau kondisi pasar, mengambil
keputusan, melakukan tindakan yang dibutuhkan dan membantu pemodal dalam
memilih jenis investasi yang lebih cocok dibeli. Jenis investasi yang di pilih akan
memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda.
Manajer investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan
suatu portofolio Reksa Dana dan pihak yang sangat strategis untuk memberikan
keuntungan bagi nasabah, yang kegiatan sehari-harinya adalah membuat strategi
agar dana yang terkumpul dapat tumbuh berkembang seperti yang diinginkan
pemodal.
Sedangkan bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan
efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima
deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Biaya-biaya Dalam Reksa Dana
Sebelum berinvestasi di Reksa Dana, investor perlu memperhatikan biaya
yang dikenanakan pada Reksa Dana. Adapun jenis biaya dalam mengelola Reksa
xxx
1) Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana
• Jasa manajer investasi
• Jasa bank kustodian
• Jasa untuk profesi akuntan publik, notaris, dan konsultan hukum setelah
pernyataan pendaftaran reksa dana tersebut dianggap efektif oleh
Bapepam.
• Biaya operasional yaitu biaya transaksi efek (saham atau obligasi) dan
juga registrasi efek dan biaya administrasi pembuatan dan pengiriman
prospektus serta biaya pajak.
2) Biaya yang dibeban kepada manajer investasi
• Biaya administrasi pendirian Reksa Dana
• Biaya pemasaran dan biaya percetakan berbagai formulir administrasi.
3) Biaya yang menjadi beban pemilik unit penyertaan (pemodal) antara lain:
• Biaya pembelian (subscription fee) untuk membeli unit penyertaan Reksa
Dana
• Biaya penjualan kembali (redemption fee) unit penyertaan Reksa Dana
• Biaya pertukaran atau pengalihan. Biaya ini timbul apabila pemegang
unit penyertaan Reksa Dana ingin menukarkan unit penyertaan Reksa
Dana
2.2 Kepercayaan (trust)
Kepercayaan adalah kesedian satu pihak bergantung pada sejumlah faktor
antar pribadi dan antar organisasi, seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan
kebaikan hati perusahaan (Kotler, 2009: 219). Arti lain dari pernyataan diatas
xxxi
mempunyai harapan yang baik terhadap perusahaan dan menganggap perusahaan
dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya. Misalnya dalam memberikan
informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan kenyataannya, solusi penanganan
masalah, kebaikan hati , dan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.
Adapun pelayanan yang baik menurut Kasmir (2008: 34) adalah
kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang sudah ditentukan, kemampuan
sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimilikinya
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah
suatu tindakan yang diharapkan nasabah dari pihak lain (perusahaan) bahwa
perusahaan dapat mengurangi risiko ketidakpastian terhadap keputusan yang
diambil, bahwa perusahaan akan memberikan yang terbaik kepada nasabah berupa
keuntungan, menjaga kerahasian dan bertanggung jawab kepada nasabah.
Adapun beberapa elemen penting dari kepercayaan menurut Barnes (2003:
149) antara lain:
1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan
masa lalu. Hal ini dapat terjadi karena nasabah sudah menjadi nasabah
terlebih dahulu atau nasabah mendapat informasi yang baik dari keluarga,
rekan kerja, dll bahwa perusahan tersebut mempunyai citra positif.
2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat
diandalkan. Maksudnya calon nasabah yakin bahwa perusahaan mitra
bisnisnya dapat memberikan pelayan pemecahan masalah yang baik.
3. Kepercayaaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko.
xxxii
percaya perusahaan akan mengurangi keraguan dalam mengambil
keputusan, walaupun dalam segala keputusan atau tindakan yang diambil
akan mengalami risiko,
4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner.
Adapun rasa percaya nasabah terhadap perusahaan karena nasabah
menganggap perusahaan akan menjaga kerahasian dan bertanggung jawab.
Adapun dimensi kepercayaan menurut Kotler (2009: 220) terdiri
atas:
a. Transparan: informasi, penuh jujur
b. Kualitas produk/jasa: produk dan jasa terbaik untuk memenuhi harapan
c. Insentif: insentif diselaraskan sehingga karyawan mempercayai dan
memenuhi diri mereka sendiri
d. Perbandingan produk dan nasihat: membandingkan produk pesaing secara
jujur dan komunitas kompherehensif
e. Advokasi / pervasif: semua fungsi bekerja untuk membangun kepercayaan
Timbulnya rasa percaya yang dimiliki nasabah terhadap perusahaan dapat
didorong oleh adanya citra positip dari perusahaan. Tanpa citra yang positif maka
kepercayaan yang sedang dan akan dibangun tidak akan efektif (Kasmir, 2004:
216). Adapun citra positif ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas
pelayanan dan kualitas keamanan, sehingga akan timbul minat nasabah untuk
melakukan transaksi, dapat menghasilkan hubungan kerja sama yang baik dan
perusahaan akan mendapatkan keuntungan. hal ini penting diperhatikan
xxxiii 2.3 Suku Bunga
Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam
bentu persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima
tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Karl, 2001: 635).
Sedangkan menurut Kasmir (2008: 131) bunga pada perusahaan dapat
diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya
Berdasarkan uraian di atas suku bunga dapat diartikan sebagai harga dari
balas jasa atas jasa yang diberikan kepada pihak lain dalam waktu tertentu.
Adapun kegunaan daripada bunga bagi perusahaan adalah untuk memberikan
rangsangan, daya tarik bagi nasabah yang telah memiliki dana dan menyimpan
uangnya baik dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk investasi, seperti bunga
deposito, bunga tabungan, dll. Tetapi apabila bunga tinggi, masyarakat akan lebih
senang menyimpan dananya atau melakukan investasi di bank atau lembaga
keuangan lainnya daripada untuk di konsumsi, begitu juga dengan sebaliknya.
Akan tetapi suku bunga juga akan mengalami perubahan nilai yang pergerakannya
dilaporkan melalui media informasi, akibatnya menimbulkan pengaruh terhadap
nasabah untuk mengambil keputusan, apakah sebaiknya membeli obligasi atau
tidak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga menurut Kasmir (2008: 132)
antara lain:
xxxiv
Apabila perusahaan kekurangan dana maka perusahaan menaikkan bunga
agar memancing minat nasabah untuk menyimpan uang hingga dana yang
dibutuhkan terpenuhi.
b. Persaingan
Dalam perbankan umumnya untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan
memainkan suku bunga sebagai harga produk jasa untuk mendapatkan
pesaing. Begitu juga perusahaan untuk memenangkan persaingan dari
perusahaan lain, biasanya dengan memainkan harga untuk mendaptkan
nasabah.
c. Kebijakan Pemerintah
Dalam menjaga persaingan yang secara sehat pemerintah menetapkan
batasan suku bunga melalui Bank Indonesia.
d. Target Laba Yang Diinginkan
Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka
tingkat suku bunga juga ikut besar dan sebaliknya.
e. Jangka Waktu
Semakin tinggi jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi pula
tingkat suku bunganya karena semakin tinggi resikonya dan sebaliknya.
f. Kualitas Jaminan
Semakin likuid nilai jaminan maka semakin rendah pula tingkat suku bunga
yang diberikan karena semakin mudah untuk dicairkan apabila terjadi
masalah.
g. Reputasi Perusahaan
xxxv
h. Produk Yang Kompetitif
Produk yang kompetitif maka bunga yang diberikan bank lebih tinggi
karena produk yang dibiayai kurang laku dipasaran.
i. Hubungan Baik
Dengan keaktifan nasabah sehingga terjalin hubungan yang baik, maka
bunganya juga lebih tinggi disbanding dengan nasabah yang kurang aktif.
j. Jaminan Pihak Ketiga
Dimana pihak ketiga biasanya adalah nasabah yang aktif
2.4 Lokasi
Dalam penentuan lokasi perusahaan sangat di perlukan kehati-hatian, hal
ini dianggap sangat penting dalam menghemat biaya yang akan dikeluarkan.
Penentuan lokasi juga diharapkan dapat medekatkan hubungan perusahaan,
misalnya karyawan dengan nasabah. Lokasi adalah tempat dimana produk dan
jasa disediakan dan dimanfaatkan oleh nasabah. Lokasi yang strategis sangat
diperlukan untuk menumbuhkan minat nasabah dan memudahkan urusan nasabah
dengan perusahaan. Selain penetuan lokasi, diperlukan juga penentuan tata letak
(lay-out) serta tata letak kantor di dalam (in-door) guna untuk menjaga kenyaman
nasabah serta mengurangi kebosanan dalam melakukan transaksi.
Menurut Kasmir (2004: 207) terdapat beberapa pertimbangan dalam
menetukan suatu lokasi. Teknik penentuan lokasi digunakan untuk menghitung
kelayakan lokasi perusahaan. Adapun beberapa aspek penentuan lokasi antara
lain:
1. Jenis usaha yang di jalankan
xxxvi
3. Dekat dengan tenaga kerja
4. Tersedia sarana dan prasarana seperti transportasi, listrik, dll
5. Dekat dengan pemerintahan
6. Dekat dengan lembaga keuangan
7. Kemudahan untuk ekspansi
8. Adat istiadat, budaya, sikap masyarakat
9. Hukum yang berlaku
Adapun beberapa tujuan dalam penentuan lokasi (Wahjono, 2010:127),
antara lain:
1. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan
pencapaiannya ( aksesibilitas ). Maksud aksesibiltas adalah kemudahan
dalam menjangkau lokasi. Kemudahan ini membantu nasabah dalam
segala urusan ke perusahaan. Misalnya seperti kemudahan dalam menuju
lokasi kantor dengan banyak dilewati angkutan umum.
2. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi.
Dengan teknologi canggih yang dimilki perusahaan akan memudahkan
nasabah dalam bertransaksi dan mempercepat urusan. Hal ini juga sangat
membantu karena dapat menghemat waktu.
3. Lokasi memungkinkan perusahaan menata kantor dan tata letak dengan
leluasa. Maksudnya dengan penataan tata ruang kantor secara efektif
dapat menimbulkan kenyaman dan kepusan nasabah dalam memanfatkan
produk dan jasa perusahaan. Keamanan serta kemudahan dalam parkir
xxxvii
4. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif
sekaligus efesien. Antrian terutama pada jam kerja sibuk sehingga
mengurangi kebosanan nasabah pada saat terjadi transaksi.
5. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor dalam mencapai tujuannya.
Hal ini dapat menentukan kualitas tenaga kerja serta mempermudah
karyawan dalam melayani nasabah dengan baik dari berbagai gangguan
xxxviii BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan
dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesis penelitian. Adapun metode penelitiannya adalah sebagai
berikut:
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganilisis faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat memilih Reksa Dana di Kota Medan. Adapaun
faktor-faktornya adalah kepercayaan, suku bunga, lokasi. Dalam hal ini yang menjadi
objek penelitian adalah masyarakat yang menjadi nasabah pada Reksa Dana di
Kota Medan.
3.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dan diolah dalam penelitian ini adalah jenis
data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Data Primer adalah merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama
sebagai responden, yaitu dengan membagikan kuesioner kepada nasabah
Reksa Dana.
2. Data Sekunder adalah adalah data primer yang diolah lebih lanjut yang
xxxix 3.3 Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu nasabah Reksa
Dana di Kota Medan.
b. Wawancara adalah dengan melakukan tanya jawab atau wawancara secara
langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian untuk
mendapatkan informasi.
c. Library research adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
pengumpulan data-data melalui bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan
ilmiah, jurnal, laporan penelitian, artikel, dan data elektronik yang bersifat
online (internet) yang berhubungan dengan topik yang diteliti.
3.4 Pengelolaan Data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengelolaan data dengan
menggunakan program SPSS 17.0. Hal ini untuk menentukan data
responden berdasarkan umur, jenis kelamin, jenjang pendidikan,
kepercayaan nasabah, suku bunga, lokasi perusahaan.
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 55).
Berdasarkan hasil informasi melalui wawancara dengan karyawan Reksa Dana,
penulis mendapatkan data asas bahwa jumlah populasi nasabah Reksa Dana yang
xl
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Reksa Dana Kota
Medan pada Dana Reksa dengan jumlah sebanyak 226 orang.
3.5.2 Sampel
Metode pemilihan sampel menggunakan metode Probability Sampling
karena setiap unsur populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan anggota
sampel dengan teknik Simple Random Sampling dimana sampel diambil secara
acak dan populasi dianggap homogen.
Adapun rumus yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel adalah
Rumus Slovin (M. Iqbal Hasan, 2002: 61), yaitu:
N n =
1 + N e2
Dimana: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
n = batas kesalahan (10%)
Sehingga Jumlah Sampel (n) menjadi:
226 n =
1 + 226 (0.1)2
n = 69. 32 atau
n = 70 sampel nasabah
Pada penelitian ini jumlah sampelnya ada sebanyak 70 responden.
3.5.3 Skala Pengukuran Variabel (Parameter Variabel)
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang, atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Maka melalui skala
xli
masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana. Adapun variabel-variabel yang
diukur yaitu kepercayaan, suku bunga, lokasi, dengan kriteria pengukuran data
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Pengukuran Data Pilihan Jawaban Skor
Sangat Tidak
Setuju (STS)
1
Tidak Setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
3.6 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode penganalisisan dilakukan dengan cara
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpresentasikan
data sehingga dapat menggambarkan dengan jelas masalah yang dihadapi
(Sugiyono, 2004 :132 ). Setelah data di kumpulkan dengan lengkap baik dari
kusioner maupun wawancara, kemudiana akan dilakukan penyajian data ke dalam
bentuk tabel, grafik, dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan penelitian.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner
layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Valid artinya data yang
xlii
data yang digunakan kuesioner konsisten atau dapat dipercaya bila digunakan
peneliti lain.
3.7 Model Analisa Data
Data yang dikumpukan akan dianalisis untuk dapat memberikan jawaban
dari masalah yang dalam penelitian ini.
3.7.2 Regresi Berganda
Adapun persamaan regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, serta untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
memilih Reksa Dana di Kota Medan adalah kepercayaan, suku bunga, lokasi yang
dinyatakan dalam fungsi:
Y = f (X1, X2, X3)
Kemudian fungsi tersebut dimasukkan ke dalam bentuk model persamaan
regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = Faktor yang mempengaruhi memilih Reksa Dana
a = konstanta
b1-3 = koefisien regresi independen
X1 = kepercayaan
X2 = suku bunga
X3 = lokasi
xliii
< 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X
1 (kepercayaan), maka Y(Reksa Dana) akan mengalami peningkatan.
< 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X2 (suku bunga), maka
Y (Reksa Dana) akan mengalami peningkatan.
<
0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X3 (lokasi), maka Y(Reksa Dana) akan mengalami peningkatan.
3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal serta untuk
menghindari bias dalam model regresi. Untuk mendeteksinya dapat digunakan
analisis grafik yaitu melihat grafik histogram, yang membandingkan data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan yang lebih
handal lagi adalah dengan melihat normal probability plot, dimana:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Model
regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau
xliv 3.8.2 Uji Multikolinearitas
Jika suatu model regresi mengandung multikolineritas, maka kesalahan
standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel
dependen. Pengujian ada tidaknya terhadap multikolinearitas dapat dilakukan
dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama
dengan VIF >10.
3.8.3 Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat
apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians residual dari setiap
pengamatan dan dari pengamatan lainnya apakah mengalami perbedaan.
Heterokedastisitas terjadi apabila disturbance terms untuk setiap observasi tidak
lagi konstan tetapi bervariasi.
Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menetukan heterkedastisitas adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur ( bergelombang, melebar, kemudian menyempit ), maka ini
mengindikasikan adanya heterkokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadinya
heterokedastisitas.
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot
xlv 3.9 Uji Kesesuaian ( test of goodness of fit )
3.9.1 Uji Koefisien determinasi regresi (R2)
Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti secara
bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Besarnya
nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 ( 0 ≤ R2≤ 1).
3.9.2 Uji signifikan parsial (t-tes)
Uji t statsitik merupakan suatu pengujan yang bertujuan untuk mengetahui
apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan. Adapun model hipotesis pada penelitian ini adalah :
H0 : bᵢ = 0 Artinya: Variabel independen (X) secara parsial tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (Y).
H
ₐ
: bᵢ ≠ 0 Artinya: Variabel independen (X) secara parsialberpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (Y).
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H0 diterima jika thitun g < ttabel pada α = 5 %
Ha diterima jika thitung > ttabel padaα = 5 %
3.9.3 Uji F Statistik
Uji F disebut juga Uji Serentak karena pada dasarnya apakah semua
xlvi
secara serentak terhadap variabel dependen. Model hipotesis pada penelitian ini,
yaitu:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0 Artinya: variabel independen (X) secara serentak
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependen (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0 Artinya : variabel independen (X) secara serentak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (Y).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu :
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel padaα = 5 %
xlvii 3.10 Defenisi Operasional
Secara garis besar defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel Bebas (X), yaitu variabel yang nilainya tidak bergantung pada
varibael lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah:
1. Kepercayaan adalah merupakan sebagai suatu kondisi ketika salah satu pihak
yang terlibat dalam proses pertukaran bahwa yakin dengan kehandalan dan
integritas pihak yang lain.
2. Suku Bunga adalah merupakan harga dari balas jasa atas jasa yang diberikan
kepada pihak lain dalam waktu tertentu.
3. Lokasi adalah merupakan tempat dimana produk dan jasa disediakan dan
dimanfaatkan oleh nasabah.
b. Variabel terikat (Y), yaitu variable yang nilainya tergantung pada variabel
lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah faktor-faktor yang
xlviii BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum Daerah Penelitian Medan 4.1.1 Profil Wilayah Penelitian
Keberadaan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi historis yang panjang,
dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru
Patimpus, berkembang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang
diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan
Aceh (profil/selayang_informasi.php.htm). Kota Medan memiliki kedudukan
strategis karna berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara,
sehingga relatif dekat dengan kota-kota atau negara yang lebih maju seperti Pulau
Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota
Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar.
Sebagai sebuah kota ia mewadahi berbagai fungsi yaitu, sebagai pusat
administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat
komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan
regional dan internasional. Adapun jumlah penduduknya saat ni adalah sebanyak
2.030.257 jiwa
Adapun Wilayah Kota Medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’
– 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km2 dengan batas-batas sebagai berikut:
• Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka
• Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang
• Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang
xlix
Topografi Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5
– 37,5 meter diatas permukaan laut. Dari luas wilayah Kota Medan dapat
dipersentasekan sebagai berikut:
1. Pemukiman 36,3 %
2. Perkebunan 3,1 %
3. Lahan Jasa 1,9 %
4. Sawah 6,1 %
5. Perusahaan 4,2 %
6. Kebun Campuran 45,4 %
7. Industri 1,5 %
8. Hutan Rawa 1,8 %
Lambang Kota Medan
Kota Medan merupakan salah satu daerah otonom berstatus kota di
propinsi Sumatera Utara memiliki lambang seperti kota lainnya. Lambang ini
mengandung makna, berikut dibawah ini lambang kota medan:
Gambar 4.1 Lambang Kota Medan
l Pengertian Lambang Kota Medan
Makna Lambang Kota Medan Tujuh belas biji padi berarti tanggal 17 dari
hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Delapan bunga kapas berati
bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Empat tiang
dan Lima bahagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi Indonesia. Satu
bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting
dihadapan bambu runcing berarti kemakmuran serta keadilan sosial yang merata.
Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup
penduduk Kota Medan khususnya dan Indonesia umumnya akan bersinar-sinar
bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemelaratan. Lima sinar bintang berarti
lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari Kota Medan dan lima bahagian
perisasi berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.
Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya dengan sumber alam
seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli
Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan
Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan
kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan
daerah-daerah sekitarnya.
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut
Stasiun Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC. Sedangkan
suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC. Adapun menurut Stasiun
Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3ºC - 24,1ºC dan suhu maksimum
li 4.1.2 Gambaran Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah seluruh nasabah investasi yang berada di Kota
Medan. Adapun sampel objek dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Reksa
Dana yang ada di perusahaan Dana Reksa yang memiliki investasi, baik investasi
dalam bentuk pasar uang, obligasi dan lain-lain. Agar penelitian yang sesuai
dengan tujuan, maka disebarkan quessioner kepada 70 orang, kemudian akan
diketahui data responden berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan dan
lain-lain.
4.2 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Karakteristik perbandingan jenis kelamin nasabah dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar minat antara pria dan wanita berinvestasi di Reksa
Dana dengan jumlah responden sebanyak 70 orang. Adapun Karakteristik
penelitian yang di analisis meliputi jenis kelamin dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data yang diberikan kepada 70 orang responden menunjukkan bahwa
jumlah calon nasabah yang berinvestasi menurut jenis kelamin dan umur, maka di
dapatkan jumlah pria lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan wanita. Dapat
lii
orang. Adapun yang mendominasi umumnya nasabah yang berumur pada rentang
30-39 tahun dengan jumlah pria sebanyak 16 orang dan jumlah wanita sebanyak
14 orang.
Dari hasil ini dapat disimpukan bahwa jumlah nasabah berinvestasi di
Reksa Dana lebih banyak diminati oleh nasabah pria dan diminati oleh
masyarakat dewasa. Maka dari itu pihak Reksa Dana harus tetap menjaga
kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan usahanya serta dapat menarik minat
calon nasabah untuk bergabung dengan perusahaan. Dibawah ini dilengkapi juga
dengan gambar seperti di bawah ini:
Gambar 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Umur
4.3 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan
Nasabah yang berinvestasi dalam perusahaan memiliki pekerjaan yang
berbeda. Adapun deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan