PERANAN MODAL KERJA DALAM MEMBANGUN
PERTUMBUHAN PENJUALAN YANG BERIMPLIKASI
PADA PROFITABILITAS
(Penelitian pada Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia)
THE ROLE OF WORKING CAPITAL IN BUILDING SALES GROWTH
IMPLICATIONS TO PROFITABILITY
(Research on Pharmaceutical Company listed in
The Indonesia Stock Exchange)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Disusun Oleh :
AMALIA AYU ANGGRAINI
21110224
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
137
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Amalia Ayu Anggraini
Tempat Tanggal Lahir
: Tasikmalaya, 09
Ferbruari 1992
Alamat
: BTN Ciherang Kencana Blok 1 No 4,
Karang Tengah
Cianjur
Agama
: Islam
: cherry1691@ymail.com
DATA PENDIDIKAN
1.
Tahun 1995
–
1996
: TK Siti Khodijah Tasikmalaya
2.
Tahun 1997
–
2003
: SDN Bojong IV Cianjur
3.
Tahun 2003
–
2006
: SMPN 1 Karang Tengah Cianjur
4.
Tahun 2006
–
2009
: SMAN 1 Cilaku Cianjur
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
MOTTO
ABSTRAK
...
i
ABSTRACT
...
ii
KATA PENGANTAR
...
iii
DAFTAR ISI
...
vi
DAFTAR TABEL
...
x
DAFTAR GAMBAR
...
xi
DAFTAR LAMPIRAN
...
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
...
1
1.2 Identifikasi Masalah
...
8
1.3 Rumusan Masalah
...
9
1.4 Tujuan Penelitian
...
9
1.5 Kegunaan Penelitian
...
10
1.5.1 Kegunaan Praktis
...
10
1.5.2 Kegunaan Akademis
...
10
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
...
10
1.6.1 Lokasi Penelitian
...
11
1.6.2 Waktu penelitian
...
11
vii
2.1.1 Modal Kerja
...
12
2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja
...
12
2.1.1.2 Konsep Modal Kerja
...
13
2.1.1.3 Jenis
-
Jenis Modal Kerja
...
13
2.1.1.4 Komponen Modal Kerja
...
14
2.1.1.5 Manfaat Modal Kerja
...
18
2.1.1.6 Faktor
-
Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
...
19
2.1.1.7 Sumber Modal Kerja
...
20
2.1.2 Pertumbuhan Penjualan
...
21
2.1.2.1 Pengertian Penjualan
...
21
2.1.2.2 Pengertian Pertumbuhan Penjualan
...
22
2.1.3 Profitabilitas
...
23
2.1.3.1 Pengertan Profitabilitas
...
23
2.1.3.2 Rasio Profitabilitas
...
23
2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Profitabilitas
...
24
2.1.3.4 Jenis
-
Jenis Rasio Profitabilitas
...
25
2.2 Kerangka Penelitian
...
28
2.2.1 Keterkaitan Modal Kerja dengan Pertumbuhan Penjualan
...
29
2.2.2 Keterkaitan Modal Kerja dengan Profitabilitas
...
30
2.2.3 Keterkaitan Pertumbuhan Penjualan dengan Profitabilitas
...
31
2.2.4 Penelitian Sebelumnya
...
33
2.3 Hipotesis
...
35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
...
36
3.2 Metode Penelitian
...
36
3.2.1 Desain Penelitian
...
37
3.2.2 Operasional Variabel
...
41
3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data
...
43
3.2.3.1 Sumber Data
...
43
viii
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
...
46
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hiptesis
...
47
3.2.5.1 Rancangan Analisis
...
47
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
...
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
...
57
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Bursa Efek Indonesia
...
57
4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia
...
57
4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
...
64
4.1.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia
...
65
4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia
...
77
4.1.2 Analisis Deskriptif
...
77
4.1.2.1 Perkembangan Modal Kerja pada Perusahaan Industri
Farmasi
...
78
4.1.2.2 Perkembangan Pertumbuhan Penjualanpada Perusahaan
Industri Farmasi
...
80
4.1.2.3 Perkembangan Profitabilitas (ROA) pada Perusahaan Industri
Farmasi
...
82
4.1.3 Analisis Verifikatif
...
85
4.1.3.1 Pengujian Jalur pada Modal Kerja dalam Membangun
Pertumbuhan Penjualan
...
88
4.1.3.2 Pengujian Jalur pada Modal Kerja dan Pertumbuhan
Penjualan dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROA)
...
91
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis
...
96
4.2 Pembahasan
...
100
4.2.1 Peranan Modal Kerja dalam membangun Pertumbuhan Penjualan
....
100
4.2.2 Peranan Modal Kerja dalam meningkatkan Profitabilitas (ROA)
...
102
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
...
107
5.2 Saran
...
108
DAFTAR PUSTAKA
...
110
LAMPIRAN
...
113
110
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Agung Media.
Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri.
2008.
Manajemen Keuangan Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
BPFE.
Ari Fatmawati. 2010. Pengaruh Perubahan Modal Kerja terhadap Perubahan
Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di BEJ (studi
empiris).
Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Elexmedia Komputindo.
Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006.
Essensial of Financial
Management. :
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Eva Larasati & Selmita Paranoan. 2013. Pengaruh Modal Kerja terhadap
Profitabilitas Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol 4, No 1.
Evelina dan Juniarti. 2014. Pengaruh
Family Control, Size, Sales Growth,
Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Sektor
Keuangan. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol 2, No. 1. 1:10.
Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Handono Mardiyanto. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.
D a f t a r P u s t a k a |
111
Horne, Van J C., dan Wachowic J R. 2009. Fundamental of Finance Management.
Buku Kedua. Jakarta : Erlangga.
House, William C. and Michael E Benefield. 1995.
The Impact of Sales and
Income Growth on Profitability and Market Value Measures in actual and
Simulted Industries. Developments In Business Simulation & Experiential
Exercises, Volume 22, 1995.
Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Juanim. 2004. Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran. Bandung: Universitas
Pasundan.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana.
Kusnadi. 2009. Teori Akuntansi. Universitas Brawijaya Malang.
Lukman Syamsudin. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi ke 8, Jakarta.
PT. Raja Grafindo.
Lumban Gaol Maskarni. 2010. Pengaruh Return On Assets, Return Equity, Price
Earning Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI.
Tesis.
Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.
Mochammad Prasetiyo. 2008. Pentingnya Manajemen Modal Kerja dalam
Meningkatkan Profitabilitas pada Industry Otomotif di Bursa Efek
indonesia. Surabaya: Skripsi STIE Perbanas.
.
Moh. Nazir Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyadi. 2008. Akuntansi manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa.
Jakarta:
Salemba Empat.
Nurhayati. 2009. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Risma Haryati. 2011. Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap
Profitabilitas pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Skripsi Universitas
Komputer.
D a f t a r P u s t a k a |
112
S. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.
Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar
–
Dasar Manajemen Keuangan Jilid II.
Jakarta : Erlangga.
Yoyon Supriyadi dan Faani Fazriani. 2011. Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas. Jurnal Ranggagading Vol 11 No.1,
April : 1-11.
Yoyon Supriyadi dan Ratih Puspitasari. 2012. Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Penjualan dan Profitabilitas Perusahaan pada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Jurnal Ilmiah Kesatuan No 1 Vol 14, April : 1-10.
www.idx.co.id
www.indonesiafinancetoday.com
www.republika.co.id
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“
PERANAN MODAL KERJA
DALAM
MEMBANGUN
PERTUMBUHAN
PENJUALAN
YANG
BERIMPLIKASI PADA PROFITABILITAS (Penelitian pada Perusahaan
Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
.
”
Dalam penyusunan penulisan ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic
atas segala dorongan,
bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1.
Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3.
Dr. Surtikanti, SE., MSi., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
4.
Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
iv
5.
Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak., selaku Dosen Wali 4AK5 Universitas
Komputer Indonesia.
6.
Seluruh Dosen Tetap maupun Dosen Tidak Tetap Akuntansi yang telah
memberikan dukungan selama penulis menimba ilmu di Universitas
Komputer Indonesia
7.
Seluruh Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Ibu Dona dan Ibu
Senny).
8.
Yang tercinta kedua orang tuaku yang penulis sayangi, atas dukungan,
kasih sayang dan doanya yang tiada hentinya. Hanya Allah SWT yang
mampu membalas kebaikan Bapak dan Ibu. Teriring doa ini
“
Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan kemuliaan-Nya.
”
9.
Untuk Adik tercintaku Aditya Darmawan dan seluruh keluargaku yang
selalu memberikan semangat bagi penulis.
10.
Untuk para sahabatku Ajeng, Herlas, Harry, Wika, dan teman-teman di
4AK5 lainnya terimakasih atas semua saran, nasihat dan dukungan yang
terbaik kepada penulis baik secara moril dan materil serta doanya yang tak
kunjung henti.
11.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan
semangat yang di berikan.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan
ikhlas kepada penulis, akan dibalas dengan pahala dan rejeki yang berlimpah oleh
v
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat
bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi kita semua.
Bandung, Agustus 2014
Penulis
36
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan komponen yang penting dalam sebuah
penelitian, karena objek penelitian merupakan inti dari permasalahan yang akan
dijadikan sebagai penelitian.
Menurut Sugiyono ( 2010:13) menyatakan bahwa
“
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif dan
reliable
tentang suatu hal (variable tertentu).
”
Berdasarkan pengertian tersebut, objek penelitian yang diteliti adalah
Modal Kerja sebagai variabel bebas, Pertumbuhan Penjualan sebagai variabel
intervening dan Profitabilitas (ROA) sebagai variabel terikatnya. Penelitian ini
dilakukan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3.2
Metode Penelitian
Menurut Umi Narimawati (2010:29) menjelaskan bahwa
“
Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu
.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
37
akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga
kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2010:147), menjelaskan bahwa:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau generalisasi
.”
Sedangkan menurut Jonathan Sarwono (2006:17), menjelaskan bahwa:
“Metode Verifikatif
adalah metode yang digunakan untuk meneliti ulang
hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikatif
kebenaran hasil penelitian
sebelumnya tersebut.”
Dalam penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif digunakan peneliti
untuk meguji mengenai peranan modal kerja dalam membangun pertumbuan
penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas dengan penelitian pada perusahaan
industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
3.2.1
Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
penelitian.
Pengertian desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006:27)
bahwa:
“Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan
proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
38
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan
semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan penelitian.
Menurut Sugiyono (2011:30), menjelaskan proses penelitian adalah
sebagai berikut:
1.
Sumber Masalah
2.
Rumusan Masalah
3.
Landasan Teori
4.
Perumusan Hipotesis
5.
Pengumpulan data
6.
Analisis data
7.
Kesimpulan dan saran
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penjelasan tentang desain penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Sumber Masalah
Sumber masalah merupakan permasalahan yang diindikasi dari fenomena
penelitian.
1)
Adanya penurunan dan peningkatan pertumbuhan penjualan pada beberapa
perusahaan industri farmasi yang tidak sejalan dengan modal kerja yang
mengalami kenaikan dan penuruanan ditahun 2009-2012.
2)
Adanya penurunan profitabilitas (ROA) pada beberapa perusahaan industri
farmasi yang tidak sejalan dengan modal kerja yang mengalami kenaikan
di tahun 2010-2012.
3)
Adanya peningkatan penjualan yang terjadi pada Merck Tbk namun laba
bersih perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
39
2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1)
Seberapa besar peranan modal kerja dalam membangun pertumbuhan
penjualan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
2)
Seberapa besar peranan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas
(ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
3)
Seberapa besar peranan pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan
profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?
3.
Landasan Teori
Untuk
menjawab
rumusan
masalah
yang
sifatnya
sementara
(berhipotesis), dengan mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan
sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun
kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
40
4.
Pengujian Hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual).
H1 : Modal Kerja berperan dalam membangun Pertumbuhan
Penjualan.
H
2: Modal Kerja berperan dalam meningkatkan Profitabilitas
(ROA).
H
3: Pertumbuhan Penjualan berperan dalam meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
5.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriftif dan metode verifikatif.
6.
Menyusun Instrumen Penelitian
Setelah menentukan metode penelitian, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Bursa Efek
Indonesia berupa laporan keuangan perusahaan industri farmasi. Setelah data
terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
41
mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan desain penelitian
[image:20.595.124.500.240.491.2]dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Yang
Digunakan Unit Analisis
Time Horizon
T – 1 Descriptive
Descriptive dan Verificative
Laporan Keuangan Perusahaan Industri Farmasi
yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012
Time Series
T – 2 Descriptive
Descriptive dan Verificative
Laporan Keuangan Perusahaan Industri Farmasi
yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012
Time Series
T – 3 Descriptive
Descriptive dan Verificative
Laporan Keuangan Perusahaan Industri Farmasi
yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012
Time Series
Sumber: Umi Narimawati (2010:31)
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010:31) pengertian operasionalisasi variabel yaitu:
”
Operasionalisasi variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.”
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
42
1.
Variabel Bebas / Independent Variable (Variabel X)
Pengertian variabel bebas menurut Sugiyono (2010:33) yaitu:
”Variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbul variabel dependen (terikat).
”
Variabel terikat (X) pada penelitian ini adalah Modal Kerja
2.
Variabel Antara/ Intervening Variable (Variabel Y)
Pengertian variabel penyela/antara menurut Sugiyono (2010:33) yaitu:
”Variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel
penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen,
sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya variabel dependen.
”
Variabel antara (Y) pada penelitian ini adalah Pertumbuhan Penjualan
3.
Variabel Terikat / Dependent Variable (Variabel Z)
Pengertian variabel terikat menurut Sugiyono (2010:33) yaitu:
”Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas”.
Variabel terikat (Z) pada penelitian ini adalah Profitabilitas (ROA).
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini tentang peranan modal kerja
dalam membangun pertumbuhan penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas
(ROA) pada Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di BEI akan dijelaskan
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
43
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel
Konsep Variabel
Pengukuran
Skala
Modal Kerja
(X)
Modal Kerja adalah
modal yang digunakan
untuk membiayai
oprasional perusahaan
sehari-hari, terutama
yang memiliki jangka
waktu pendek.
(Kasmir, 2010:210)
Mo al kerja ersih
= Aktiva lancar – Hutang Lancar
(Kasmir, 2010:210)
Rasio
Pertumbuhan
Penjualan
(Y)
Pertumbuhan penjualan
adalah perubahan
penjualan per tahun.
Pertumbuhan penjualan
suatu produk sangat
tergantung dari daur
hidup produk.
(Amstrong, 2005:327)
G =
−
−−
%
(Weston dan Copeland, 2008:240)
Rasio
Profitabilitas
(Z)
Profitabilitas adalah
mengukur kesanggupan
perusahaan untuk
menghasilkan laba.
(Mardiyanto, 2009:54)
=
La a e elum ajak
Total Aktiva
%
(Mardiyanto, 2009:61)
Rasio
Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur dengan skala
rasio.
Moh. Nazir (2005:132) mendefinisikan ukuran rasio sebagai berikut:
“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang
memberikan keterangan tentang nilai absolute
dari objek yang diukur”.
Dalam skala rasio, angka nol mempunyai makna, sehingga angka nol
dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran
terhadap objek yang diteliti.
3.2.3
Sumber Data dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
44
artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
data yang disajikan oleh pihak lain.
Menurut Sugiyono (2010:137)
mendefinisikan data primer adalah:
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.”
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara datang
langsung ke lapangan dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan penelitian yang akan diteliti,
Menurut Sugiyono (2010:137), mendefinisikan data sekunder adalah:
“Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”
Dengan menggunakan data sekunder peneliti memperoleh data atau
informasi berupa data yang telah diolah oleh pihak lain, serta data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan tahunan yang untuk
periode 2009-2012 berupa laporan neraca dan laba rugi.
3.2.3.2
Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel. Berikut adalah penjelasannya:
1.
Populasi
Menurut Sugiyono (20010:80) menyatakan bahwa :
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
45
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan industri farmasi yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2012, jadi
[image:24.595.170.453.232.379.2]jumlah populasinya atau n = 9 x 4 = 36.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi Emiten
No
Kode
Nama Emiten
1.
DLVA
Darya Varia Laboratoria Tbk.
2.
INAF
Indofarma Tbk.
3.
KAEF
Kimia Farma Tbk.
4.
KLBF
Kalbe Farma Tbk.
5.
MERK
Merck Tbk.
6.
PYFA
Pyridam Farma Tbk.
7.
SCPI
Schrering Plough Indonesia Tbk.
8.
SQBB
Taisho Pharmaceutical Ind Tbk.
9.
TSPC
Tempo Scan Pasific Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
2.
Sampel
Menurut Sugyiono (2010:81), menyatakan bahwa
“S
ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
”
Dalam penelitian ini
teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
teknik
nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2010:84), menyatakan bahwa:
“
Nonprobability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
.”
Teknik
Nonprobability
sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik sampling jenuh.
Menurut Sugiyono (2010:85), menjelaskan bahwa,
“
Sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
46
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan industri farmasi yang terdaftar di BEI berupa laporan neraca dan
laporan laba rugi dengan kurun waktu 4 tahun.
3.2.4
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Studi Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi objek
penelitian yang didapat dari Bursa Efek Indonesia Bandung.
a)
Observasi (Pengamatan Langsung)
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke bagian
staf perpustakaan yang ada di Bursa Efek Indonesia Bandung untuk
memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan
perusahaan industri farmasi tahun 2009-2012.
b)
Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
dari dokumen yang berhubungan dengan perusahaan., serta informasi
lain yang diperlukan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data melalui
dokumentasi adalah laporan keuangan perusahaan industri farmasi
yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
2.
Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
47
tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang
berhubungan dengan perusahaan yang diteliti. Sumber-sumber kepustakaan dapat
diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi),
dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran).
3.2.5
Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1
Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) menyatakan bahwa
“
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.”
Adapun dalam penelitian ini peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif .
a.
Analisis Kualitatif
Menurut Sugiyono (2010:14) analisis kualitatif adalah :
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,
melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan
dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.
b.
Analisis Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2010:31) menjelaskan bahwa
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
48
statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan
secara random.”
Adapun langkah
-
langkah analisis kuantitatif nya adalah sebagai berikut :
1.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman
(2011:221)
mengemukakan bahwa:
“Analisis jalur (
path analysis
) digunakan apabila secara teori kita yakin
berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuanya adalah
menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel,
sebagai variabel penyebab,
terhadap variabel lainnya yang merupakan
variabel akibat.”
Metode analisis data yang digunakan karena peneliti ingin memastikan
apakah ada peranan modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan yang
berimplikasi pada profitabilitas (ROA).
[image:27.595.148.470.449.622.2]Model analisis jalur adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur
Diagram jalur seperti terlihat pada gambar 3.1 dapat diformulasikan
kedalam 2 bentuk persamaan struktural sebagai berikut:
Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama
Y = P
YXX +
Modal Kerja
(X)
Pertumbuhan
Penjualan
(Y)
Profitabilitas
(ROA)
(Z)
ɛ
1ɛ
2ρ
ZYρ
YXρ
ZXB a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
49
Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua
Z = P
ZXX + P
ZYY +
Keterangan :
X
= Modal Kerja
Y
= Pertumbuhan Penjualan
Z
Profitabilitas (ROA)
ρ
YX = Koefisien jalur Modal Kerja terhadap PertumbuhanPenjualan
ρ
ZX= Koefisien jalur Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)
ρ
ZY= Koefisien jalur Pertumbuhan Penjualan terhadap
Profitabilitas (ROA)
= Error varian/Pengaruh faktor lain
Dari data ketiga variabel yang diteliti, untuk memudahkan perhitungan
terlebih dahulu dihitung koefisien korelasi antar variabel. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua
variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata
lain, analisis korelasi tidak membedakan antara
independent variabel
dengan
dependent variabel. Dalam analisis jalur, analisis korelasi yang digunakan juga
menunjukkan arah hubungan antara
independent variabel
dengan
dependent
variabel selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).
Menurut Sujana dalam Umi Narimawati (2010:49), Analisis korelasi
adalah pengujian korelasi yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya
hubungan antara variabel. Arah dinyatakan dalam positif dan negatif,
sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi.
Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan apabila -1
≤
r
≤1
apabila :
a)
Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
b)
Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
ɛ2
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
50
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi aalah sebagai berikut:
a)
Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel
kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika
independent
variabel
naik, maka
dependent variabel
turun, dan jika variabel
independent variabel turun, maka dependent variabel naik).
b)
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara
independent variabel dan dependent variabel
dan hubungannya searah
(jika independent variabel naik, maka dependent variabel naik, dan jika
independent variabel turun, maka dependent variabel turun).
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r
[image:29.595.219.427.423.576.2]sebagai berikut :
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Korelasi yang lemah
0,41 – 0,60 Korelasi Sedang
0,61 – 0,80 Korelasi Kuat
0,81 – 1,00 Sangat Kuat
(Sumber: Umi Narimawati, 2010: 50)
a.
Perhitungan jalur Modal Kerja dalam Membangun Pertumbuhan
Penjualan
Pada sub struktur yang pertama variabel modal kerja berperan sebagai
variabel independen dan pertumbuhan penjualan sebagai variabel
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
51
membangun pertumbuhan penjualan ditempuh dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1)
Menghitung Koefisien Jalur
Karena variabel independen hanya satu variabel (pemeriksaan pajak),
maka nilai koefisien korelasi sekaligus menjadi koefisien jalur.
PYX = rYX
Dimana koefisien korelasi diperoleh menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
(Sumber: Umi Narimawati, 2010: 49)
Dimana:
r
= koefisien korelasi
x
= Modal Kerja
y
= Pertumbuhan Penjualan
n
= Jumlah sampel
2)
Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien
jalur, jadi koefisien determinasi modal kerja dalam membangun
pertumbuhan penjualan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Sumber:Umi Narimawati(2010:50) Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y Dipergunakan
oleh Variabel X
r 2 = Kuadrat Koefisien Korelasi
100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase
� = n − .
[� − ][� − ]
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
52
3)
Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk membuktikan
apakah Modal Kerja (X) memiliki hubungan dengan Pertumbuhan
Penjualan (Y), maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik
sebagai berikut:
Hipotesis :
H0 :
yx = 0 : Modal Kerja tidak berperan dalam membangun
Pertumbuhan Penjualan.
H
a:
yx
≠ 0
: Modal Kerja berperan dalam membangun Pertumbuhan
Penjualan.
Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus
sebagai berikut:
(Sumber : Gujarati, (2003: 258)
Dimana:
r = korelasi parsial yang ditentukan
n = jumlah sampel atau data
t = t
hitungb.
Perhitungan jalur Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan dalam
Meningkatkan Profitabilitas (ROA)
Pada sub struktur yang kedua variabel modal kerja melalui pertumbuhan
penjualan berperan sebagai variabel independen (eksogenus variabel) dan
profitabilitas (ROA) sebagai variabel dependen (endogenus variabel).
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
53
Selanjutnya untuk menguji peranan modal kerja dan pertumbuhan
penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) ditempuh dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Menyusun matriks korelasi antara variabel.
X
Y
R =
X
1
rYX
Y
rYX
1
2)
Hitung invers dari matriks korelasi antara modal kerja (X) dengan
pertumbuhan penjualan (Y).
X
Y
R
-1=
X
C
11C
12Y
C21
C22
3)
Hitung koefisien korelasi antara variabel modal kerja dan
pertumbuhan penjualan dengan variabel profitabilitas (ROA).
Z
R
XYZ=
X
r
ZXY
rZY
4)
Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan matriks
invers korelasi
dengan matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.
PZX
=
C
11C
12x
r
ZXPZY
C
21C
22r
ZY5)
Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur
terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen dengan variabel
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
54
R
Z(XY)2=
[P
ZXP
ZY]
x
rZX
rZY
6)
Menghitung Peranan Langsung dan Tidak Langsung
Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur maka selanjutnya
dilakukan perhitungan besar peranan masing-masing variabel X,Y dan Z
sebagai berikut:
a.
Peranan variabel MK dalam meningkatkan variabel ROA
Peranan langsung MK terhadap ROA = PZX × PZX = ….….…
Peranan tidak langsung MK terhadap ROA = PZX × rYX × PZY = …….…+
Peranan Total = …...……
b.
Peranan variabel PP dalam meningkatkan variabel ROA
Peranan langsung PP terhadap ROA = PZY × PZY = ….….…
Peranan tidak langsung PP terhadap ROA = PZY × rYX × PZX = …….…+
Peranan Total = …...……
3.2.5.2
Pengujian Hipotesis
Menurut
Sugiyono (2010:159) hipotesis adalah sebagai berikut:
“Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian.”
Rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol
(H
0) dan hipotesis alternative (H
a), penetapan kriteria pengujian dan penarikan
kesimpulan.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya peranan variabel bebas dan variabel
intervening pada variabel terikat.
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
55
(Ha) yaitu hipotesis yang diformulasikan untuk diterima. Langkah-langkah dalam
analisisnya sebagai berikut:
1.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)
Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas
dan variabel
intervening pada variabel terikat. Rumus Uji t yang digunakan
adalah :
(Sumber : Gujarati, (2003: 258)
Dimana:
r = korelasi parsial yang ditentukan
n = jumlah sampel atau data
t = t
hitungA.
Hipotesis
H0 :
zx = 0 : Modal Kerja tidak berperan dalam meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
H
a:
zx
≠ 0
: Modal
Kerja
berperan
dalam
meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
H0 :
zy = 0 : Pertumbuhan
Penjualan
tidak
berperan
dalam
meningkatkan Profitabilitas (ROA).
H
a:
zy
≠ 0
: Pertumbuhan Penjualan berperan dalam meningkatkan
Profitabilitas (ROA).
B.
Kriteria pengujian
Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,0
5) untuk diuji dua pihak,
maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
B a b 3 O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n
|
56
1)
Jika thitung
≥ t
tabel maka H0ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
2)
Jika thitung
≤
ttabel
maka H0
ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada
hubungannya.
3)
thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung, dan t
tabel dicari didalam tabel distribusi t
studentdengan ketentuan sebagai berikut, α =
[image:35.595.177.448.348.461.2]0,05 dan dk = (n-k-1)
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial
3.
Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.
Jika t
hitungjatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan
Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian jalur signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, modal kerja dan pertumbuhan penjualan berperan atau tidak
berperan pada Profitabilitas (ROA).
Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05),
artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka
kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 %
dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya peranan yang meyakinkan
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di jelaskan
dalam bab sebelumnya mengenai peranan modal kerja dalam membangun
pertumbuhan penjualan yang berimplikasi pada profitabilitas pada Perusahaan
Industri Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka penulis
mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1)
Modal Kerja berperan dalam membangun pertumbuhan penjualan. Modal
kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti
peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak
dari biasanya maka dapat meningkatkan penjualan. Persentase koefisien
determinasi modal kerja dalam membangun pertumbuhan penjualan tidak
besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya kondisi pasar, pinjaman
dari bank, harga bahan baku produksi obat, kenaikan utang jangka pendek
dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2)
Modal kerja berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA). Modal
kerja biasa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan seperti
peningkatan produksi pada perusahaan dimana jika produksi lebih banyak
dari biasanya maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA). Persentase
koefisien determinasi modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas (ROA)
B a b 5 K e s i m p u l a n d a n S a r a n
|
108
pinjaman dari bank, harga bahan baku produksi obat, kenaikan utang jangka
pendek dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3)
Pertumbuhan penjualan berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA).
Pada saat penjualan hasil produksi perusahaan meningkat maka dapat
meningkatkan profitabilitas (ROA). Persentase koefisien determinasi
pertumbuhan penjualan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) tidak
besar berarti peranan faktor-faktor lain diantaranya kondisi pasar,
tertekannya margin perseroan, dan naiknya beban pokok penjualan dan
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan
saran-saran sebagai berikut:
1.
Saran Praktis / Operasional
Bagi pihak manajemen perusahaan agar dapat memakismalkan profitabilitas
(ROA) yang diperolehnya sebaiknya perusahaan terlebih dahulu
menetapkan alokasi modal kerja yang diperoleh perusahaan yang didapat
dari berbagai sumber seperti pinjaman dari bank, penjualan aktiva sehingga
penggunaan modal kerja akan lebih efektif dan efisien.
Sebelum melakukan penjualan sebaiknya perusahaan memperhatikan
kondisi pasar dan memperhitungkan daya beli serta keperluan konsumen
akan produk yang akan dijual dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan penjualan sehingga dapat meminimalisir naiknya beban
B a b 5 K e s i m p u l a n d a n S a r a n
|
109
2.
Saran Akademis
Disarankan pada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dengan
memperluas penelitian di berbagai sektor industri, sehingga bisa diketahui
kondisi perusahaan jika ditinjau dari segi profitabilitasnya di sektor industri
mana saja yang rentan terhadap tidak stabilnya kondisi ekonomi Indonesia.
Selanjutnya peneliti diharapkan agar dapat mencari faktor lain diluar yang
telah diteliti dengan mengembangkan variabel yang diteliti dan metodologi
penelitiannya serta periode penelitiannya lebih panjang dari 4 tahun agar
1
PERANAN MODAL KERJA DALAM MEMBANGUN PERTUMBUHAN PENJUALAN YANG BERIMPLIKASI PADA PROFITABILITAS
(Penelitian pada Perusahaan Industri Farmasi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)THE ROLE OF WORKING CAPITAL IN BUILDING SALES GROWTH IMPLICATIONS TO PROFITABILITY
(Research on Pharmaceutical Company listed in The Indonesia Stock Exchange)
Oleh:
Amalia Ayu Anggraini 21110224
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE.,Spec. Lic.
Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
Aspects of working capital and sales growth for the company is very important relation to profitability measured by return on assets (ROA). The phenomenon that occurs is the increase in working capital but sales growth has decreased, and when the working capital and sales growth increased but profitability (ROA) has decreased.
The purpose of this study was to determine the role of working capital in building sales growth, to determine the role of working capital in increasing profitability (ROA) and to determine the role of sales growth in increasing profitability (ROA).
The method used in this research is descriptive method and verification method. Sampling technique used was purposive sampling, with a samples size taken of 9 pharmaceutical company for 4 years. The test statistic used is path analysis, correlation analysis, determination coefficient and hypothesis testing using software SPSS 17.0 for windows.
Results of research conducted shows that partially working capital plays a role in building sales growth. In addition, partially working capital plays a role in increasing profitability (ROA and sales growth plays a role in increasing profitability (ROA).
Keywords : working capital, sales growth and profitability (ROA)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. (Sofyan Syafri:2008)
Setiap perusahaan selalu
membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai kegiatan operasional sehari-hari, di mana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar
setiap periodenya selama hidupnya
2
Modal kerja akan menguntungkan
perusahaan dan memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara
ekonomis dan efektif, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan-kesulitan dalam menjalankan usahanya. Salah satu tujuan
didirikan perusahaan adalah untuk
mencapai penjualan yang tinggi dengan
tingkat keuntungan yang semakin
meningkat sehingga perusahaan dapat
menjaga dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Jumlah
keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan faktor penting dalam menilai profitabilitas, dimana profitabilitas itu sendiri merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. (Ari Fatmawati:2010)
Mengingat besarnya peranan modal
kerja dalam menunjang suksesnya
perusahaan tersebut, perlu adanya
pertimbangan mendetail dalam menentukan besarnya modal yang diperlukan dan dari mana sumber modal diperoleh. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan bahwa dana tidak produktif, demikian juga
apabila kekurangan modal kerja
menunjukkan bahwa perusahaan kurang dapat membiayai aktivitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari penggunaan modal kerja yang diketahui dari tingkat profitabilitasnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi diperlukan penggunaan modal kerja efisien dan sebaliknya, untuk mengukur efisien atau tidaknya penggunaan modal kerja dapat diketahui dari besar kecilnya tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan. (Mochammad Prasetiyo, 2008)
Tabel 1.1
Kenaikan/Penurunan Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan pada Perusahaan Industri Farmasi periode 2009-2012
Laporan Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan
No. Emiten
Modal Kerja (Dalam Juta Rupiah)
Pertumbuhan Penjualan (Dalam Persentase) Tahun
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
1. DVLA 406.921 475.219 552.645 634.625 50,48 6,91 4,64 11,84
2. INAF 204.310 207.126 247.154 407.765 (23,91) (6,86) 14,84 (3,94)
3. KAEF 510.030 669.726 803.336 973.308 5,52 11,55 9,34 7,30
4. KLBF 3.127.756 3.885.056 4.325.534 4.550.093 15,36 12,54 6,70 24,97
5. MERK 275.039 274.857 426.295 344.055 17,93 5,89 15,44 1,24
6. PYFA 23.820 31.429 37.522 40.170 10,39 6,71 7.27 16,97
7. SCPI -10.877 -23.380 189.240 166.586 39,65 (8,63) 4.99 10.80
8. SQBB 204.279 196.710 229.954 244.085 16,93 (27,27) 11,.98 13,38
9. TSPC 1.675.349 1.857.713 2.109.327 2.296.643 23,78 14,15 12,59 14,71 Sumber : www.idx.com
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat adanya fenomena beberapa emiten farmasi yang mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahunnya antara modal kerja dan pertumbuhan penjualan hal tersebut terjadi pada perusahaan farmasi Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), Indofarma Tbk. (INAF), Kimia Farma Tbk. (KAEF), Kalbe Farma Tbk. (KLBF), Pyridam Farma Tbk. (PYFA), dan Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC).
Dapat dilihat pada periode tahun 2009-2010 Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan
Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC)
mengalami penurunan pertumbuhan
3
yang tidak diimbangi dengan modal kerja yang mengalami penurunan. Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena jika dilihat dari kondisi yang ada seharusnya pada saat
terjadinya modal kerja mengalami
peningkatan maka penjualan pun akan terdorong naik, begitupun sebaliknya.
Fakta yang ada mengenai modal kerja dan pertumbuhan penjualan tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yoyon Supriadi (2012) dalam Jurnal Ilmiah Kesatuan yaitu modal kerja diperlukan untuk meningkatkan penjualan karena dengan adanya pertumbuhan penjualan perusahaan harus memiliki dana untuk membiayai aktiva lancar. Pendapat ini didasarkan atas
pandangan bahwa dengan cukup
tersedianya modal kerja kegiatan produksi perusahaan tidak akan terganggu dan penjualan pun dapat ditingkatkan.
Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap badan
usaha. Tanpa diperolehnya laba,
perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Sekarang
ini perkembangan usaha semakin
meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menimbulkan persaingan
yang competitive, khususnya antar
perusahaan yang sejenis. Perusahaan akan
melakukan berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuannya memperoleh laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. (Nurhayati:2009)
Laba bersih mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba bersih
mencerminkan pengembalian kepada
pemegang ekuitas untuk periode
bersangkutan. Laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukkan profitabilitas yang tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dapat dipastikan bahwa laba yang dihasilkan tinggi. (Nurhayati:2009)
Return On Asset dapat merefleksikan
seberapa banyak perusahaan telah
memperoleh hasil atas seluruh sumber daya
keuangan yang ditanamkan pada
perusahaan. Rasio ROA dalam laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting karena merupakan salah satu teknik yang bersifat menyeluruh. Rasio ROA merupakan teknik analisis yang lazim
digunakan untuk mengukur tingkat
efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. (Lumban Gaol:2010)
Rasio ROA ini sering dipakai
manajemen untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, disamping
perlu mempertimbangkan masalah
pembiayaan terhadap aktiva tersebut. Nilai ROA yang semakin mendekati 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. (Lumban Gaol:2010)
Pengukuran kinerja keuangan
perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang
dimiliki oleh perusahaan. (Lumban
Gaol:2010)
ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi, hal ini menunjukkan kemampuan dari
modal yang diinvestasikan secara
keseluruhan belum mampu untuk
menghasilkan laba. Begitupun sebaliknya ROA yang positif menunjukkan bahwa modal yang telah diinvestasikan secara keseluruhann mampu untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. (Lumban Gaol:2010)
Dikutip dari – republika.co.id, 30 Oktober 2013, JAKARTA – Sebanyak 90 persen kebutuhan bahan baku industri farmasi masih harus didatangkan dari luar negeri atau impor dan importasi terbesar dari China dan India yang mencapai 60 persen. Apabila ada perusahaan yang berinvestasi untuk membangun pabrik bahan baku akan jauh lebih baik, namun tentunya hasil produksi tersebut bukan hanya untuk dipasarkan di dalam negeri saja tetapi harus diekspor. (Kendrariadi,
Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan
Perusahaan Farmasi Indonesia:2013)
Perusahaan farmasi dalam
menentukan laba sangat dipengaruhi oleh
4
perusahaan dalam memperoleh laba sangat di tentukan oleh return pada aktiva
[image:42.516.41.478.120.318.2](persedian).
Tabel 1.2
Kenaikan/Penurunan Modal Kerja dan Profitabilitas (ROA) Perusahaan Manufaktur Farmasi pada periode 2009-2012
Laporan Modal Kerja dan Profitabilitas (ROA)
No. Emiten
Modal Kerja (Dalam Juta Rupiah)
Profitabilitas (ROA) (Dalam Persentase) Tahun
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
1. DVLA 406.921 475.219 552.645 634.625 14,56 18,02 17,92 19,30
2. INAF 204.310 207.126 247.154 407.765 1,74 2,78 4,95 5,19
3. KAEF 510.030 669.726 803.336 973.308 6,38 10,78 12,93 13,06
4. KLBF 3.127.756 3.885.056 4.325.534 4.550.093 22,69 25,18 24,02 24,51
5. MERK 275.039 274.857 426.295 344.055 47,91 36,18 48,47 25,62
6. PYFA 23.820 31.429 37.522 40.170 5,43 5,61 6,00 5,87
7. SCPI -10.877 -23.380 189.240 166.586 8,84 (3,21) (9,02) (2,68)
8. SQBB 204.279 196.710 229.954 244.085 57,07 38,95 44,53 45,55
9. TSPC 1.675.349 1.857.713 2.109.327 2.296.643 14,73 17,54 17,41 17,.53 Sumber : www.idx.com
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat adanya fenomena beberapa emiten farmasi yang mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahunnya antara modal kerja dan profitabilitas (ROA), hal tersebut terjadi pada perusahaan farmasi Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), Kalbe Farma Tbk. (KLBF), Pyridam Farma Tbk. (PYFA), Schrering Plough Indonesia Tbk. (SCPI) dan Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC).
Dapat dilihat pada periode tahun 2010-2011 Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan Schrering Plough Indonesia Tbk. (SCPI) mengalami penurunan profitabilitas (ROA) yang tidak diimbangi dengan modal kerja perusahaan yang mengalami kenaikan. Lalu pada periode tahun 2011-2012 Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), Pyridam Farma Tbk. (PYFA), dan Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC) mengalami hal yang sama. Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena jika dilihat dari kondisi yang ada seharusnya pada saat terjadinya kenaikan modal kerja maka laba pun akan terdorong naik, begitupun sebaliknya.
Fakta yang ada mengenai modal kerja dan profitabilitas di atas tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Agus
Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2008:76) yaitu modal kerja yang lebih dari cukup akan mengurangi risiko dan menaikkan laba/hasil. Pendapat ini didasarkan atas pandangan bahwa dengan cukup tersedianya modal kerja kegiatan dapat diarahkan pada pencarian hasil yang lebih tinggi dengan ekspansi atau perluasan usaha.
Dikutip dari –
indonesiafinancetoday.com, 21 Maret 2013. JAKARTA – PT Merck Tbk (MERK), emiten produsen farmasi asing asal Jerman, mencatat laba bersih Rp 107,8 miliar sepanjang 2012, turun 53% dibanding laba bersih 2011 sebesar Rp 231,15 miliar. Penurunan tersebut diakibatkan tertekannya margin perseroan sepanjang tahun lalu. (Markus Bamberger, Presiden Direktur Merck:2013)
Kondisi pasar yang kurang
mendukung ikut mendorong penjualan konsolidasi perseroan naik 1,2% menjadi Rp 929,87 miliar dibanding 2011 sebesar Rp 918,33 miliar. Penurunan tersebut terjadi antara lain karena beban pokok penjualan
yang naik lebih tinggi dibanding
pertumbuhan penjualan konsolidasi
5
miliar. (Markus Bamberger, Presiden Direktur Merck:2013)
Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena jika dilihat dari kondisi yang ada seharusnya pada saat terjadinya kenaikan penjualan maka laba pun akan terdorong naik, begitupun sebaliknya. Fakta yang ada mengenai pertumbuhan penjualan dan profitabilitas di atas tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz (2009), yaitu penjualan yang meningkat akan menghasilakan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan dan
berpengaruh terhadap peningkatan
profitabilitas.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti
mengenai “PERANAN MODAL KERJA DALAM MEMBANGUN PERTUMBUHAN
PENJUALAN YANG BERIMPLIKASI
PADA PROFITABILITAS” (Penelitian pada
Perusahaan Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka peneliti
merumuskan permasalahan, sebagai
berikut:
1. Seberapa besar peranan modal kerja
dalam membangun pertumbuhan
penjualan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Seberapa besar peranan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Seberapa besar peranan
pertumbuhan penjualan dalam
meningkatkan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui besarnya peranan
modal kerja dalam membangun
pertumbuhan penjualan pada
perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui besarnya peranan
modal kerja dalam meningkatan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui besarnya peranan
pertumbuhan penjualan dalam
meningkatan profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Modal Kerja
Kasmir (2010:210) menyatakan
bahwa :
“Modal Kerja adalah modal yang
digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. M