• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan barang Pada Syscom Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan barang Pada Syscom Data"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : AJI NURYANTO

1.05.07.114

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)

Dekan Fakultas Ketua Program Studi

Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi

Prof. Dr .H.Denny Kurniadie, Ir. M.Sc H. Dadang Munandar, S.E., M.Si

NIP. 4127.70.015 NIP. 4127.70.26.019

AJI NURYANTO NIM 1.05.07.114

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing

(4)

i

Pengolahan data yang masih dilakukan secara manual memberi dampak pendokumentasian data-data tersebut yang masih berbentuk berkas akan menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen-dokumen. Penelitian ini ditujukan untuk membuat alternatif dalam penyelesaian masalah pengolahan data penjualan dan pembelian barang, serta persediaan barang dari sistem pembukuan manual ke sistem yang terkomputerisasi.

Perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode prototype, dengan metode yang berorientasi objek yang melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan dengan beberapa cara untuk mencapai suatu tujuan. Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah UML, Sedangkan pembangunan database menggunakan MySQL dan aplikasi pendukungnya adalah Netbeans IDE 7.0.1.

Dengan adanya sistem informasi penjualan barang pada Syscom Data ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menangani sistem mengenai penjualan barang, pembelian barang, maupun proses – proses lainnya yang saling berkaitan. Selain itu juga data perusahaan baik itu data penjualan, pembelian maupun data laporan dapat tersimpan lebih teratur dan juga proses pencarian informasi mengenai data tersebut akan lebih cepat.

(5)

ii

ABSTRACT

To improve services and provide appropriate of information, it's necessary to change the old system into the information system which the old system that still use manual way into the computerized system. Manual processing of data will result in cumulation of data documentation. This study aimed to create an alternative in solving the problem of data processing of sales, purchase of goods, and supplies of goods from manual bookkeeping system to a computerized system.

Design system that is suggested using prototype method, method which oriented an object to look at system that is divided into some objects associate one another to reach the purpose.Design and analysis tools are used UML, while database development using a MySQL and supporting applications is Netbeans IDE 7.0.1.

This information system of sales in Syscom Data is wished to get company some help in handling system relate to sales product and buying product or other process that links to one another. In addition not only company document but also sales data and purchase data can be saved, more organized and searching information process relates data that is looked for will be more quickly to find.

(6)

iii Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur, Alhamdulillah senantiasa tercurahkan ke hadirat Allah SWT.,

karena atas ridho dan izin-Nya penulis telah melaksanakan penelitian di

SYSCOM DATA, serta dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini. Pembuatan

Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di

Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

” SISTEM INFORAMSI PENJUALAN BARANG PADA SYSCOM DATA”.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan skripsi

ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang

berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun

dengan lebih baik.

Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan

Skripsi ini untuk Ibu dan Bapa yang telah memberikan banyak dukungan baik

(7)

iv

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr .H.Denny Kurniadie, Ir. M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. H. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

4. Imelda, ST, MT selaku Dosen Wali kelas MI-3 angkatan 2007 yang telah

memberikan motivasi, informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Marliana Budhiningtyas, S.Si., M.Si. selaku pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, selalu

sabar dan memberi petunjuk yang sangat berharga demi selesainya

penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah

berjasa dalam menunaikan tugasnya.

7. Joshua Juwono, selaku Pimpinan Syscom Data yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian pada perusahaan tersebut dan

telah membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

8. Kedua Orang Tuaku dan Adiku Puji yang selalu memberikan semangat,

(8)

v

Sutisna, Windi Sugandi, Reza Andrian Suherman, Agung Nurdhiansyah,

juga teman-teman Pasukan MI-3 angkatan 2007 terimakasih atas

dukungan dan dorongan semangatnya.

11.Seluruh pihak baik keluarga ataupun teman-teman yang tidak dapat

disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi,

inspirasi, semangat serta do’a yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang

besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata

penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam

penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT,

Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juni 2012

(9)

vi

ABSTRAK

i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi & Rumusan Masalah... 1

1.2.1 Identifikasi Masalah………. 2

1.2.2 RumusanMasalah ...3

1.3 Maksud dan TujuanPenelitian ...3

1.3.1 Maksud Penelitian ……… 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ………. 4

1.4 Kegunaan Penulisan ...4

1.4.1Kegunaan Praktis ...4

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Lokasi dan Waktu Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Pengertian Sistem ... 8

2.1.1 Elemen Sistem ...8

2.1.2 Karakteristik Sistem ...9

2.1.3 Klasifikasi Sistem ...11

(10)

vii

2.2.1 Komponen Sistem Informasi ...16

2.2.2 Siklus Hidup Sistem Informasi ...16

2.4 Metode Perkembangan Prototype ...16

2.5 Metodologi Berorientasi Objek ...17

2.5.1 Karakteristik OOAD……… 19

2.5.2 Ciri-Ciri Object Oriented Programming (OOP) ...21

2.6 Konsep Persediaan ...24

2.7 Pengertian Penjualan... 24

2.7.1 Klasifikasi Transaksi Penjualan……….. 27

2.8 Pembelian……….. 27

2.8.1 Jenis-Jenis Pembelian………... 27

2.9. Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language)…….. 28

2.9.1. Pengertian UML……….. 28

2.9.2. Diagram – Diagram dalam UML……… 28

(11)

viii

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan………. 47

4.1.1. Diagram Use Case………... 47

4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya………. 48

4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya………... 49

4.1.4. Skenario Use Case Pengecekan Stok Yang Sedang Berjalan………... 52 4.1.5 Skenario Use Case Pembelian Yang Sedang Berjalan…. 54 4.1.6 Skenario Use Case Pnjualan Yang Sedang Berjalan…… 55

4.1.7. Skenario Use Case Pengajuan Pembelian Yang Sedang Berjalan………... 56 4.1.8. Skenario Use Case Laporan Yang Sedang Berjalan…... 57

(12)

ix

4.2.11.2 Perancangan Input……….. 99

4.2.11.3 Perancangan Output……… 105

4.2.12 Perancangan Arsitektur Jaringan……….. 107

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi………..………..………. 108

5.1.1 Batasan Implementasi………..……… 108

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak………..……. 109

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras……… 109

5.1.4 Implementasi Basis Data………. 110

5.1.5 Implementasi Antar Muka……….. 113

5.1.6 Implementasi Instalasi Program………. 117

5.1.7 Penggunaan Program………..……… 121

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...142

(13)
(14)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat sejalan dengan

peningkatan penggunaan Sistem Informasi sesuai dengan tingkat kebutuhan

pemakai. Informasi yang dimaksud disini adalah penggunaan teknologi berbasis

komputerisasi di segala bidang kehidupan masyarakat luas seperti: bidang

kesehatan, bidang pendidikan, bidang perdagangan, dan sebagainya.

Untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan informasi yang tepat,

maka perlu diadakannya perubahan sistem informasi dimana sistem lama yang

masih menggunakan cara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.

Syscom Data merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

perdagangan, khususnya jual – beli hardware komputer. Persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Syscom Data diantaranya adalah proses pengolahan data transaksi

penjualan oleh bagian marketing dan pengolahan data transaksi pembelian serta

pengelolaan data stok barang tidak efektif karena bagian gudang harus melakukan

pengecekan ulang untuk mengetahui ketersediaan barang tersebut secara manual

memberi dampak pendokumentasian data-data tersebut masih berbentuk berkas

(15)

Pencarian dan pencatatan ulang dokumen yang akan dicocokan dengan

hasil pengecekan barang di gudang menyebabkan lambat dalam pemenuhan

kebutuhan informasi jual-beli dan persediaan barang, juga lambat dalam

pembuatan laporannya.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pengolahan data – data perusahaan mengenai penjualan barang masih menggunakan sistem komputerisasi

yang sederhana, maka untuk mengurangi masalah tesebut maka laporan penelitian

ini penulis memberikan judul “Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Syscom Data”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas,

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pengolahan data transaksi penjualan dan pengolahan data transaksi

pembelian masih dilakukan secara manual memberi dampak

pendokumentasian data-data tersebut masih berbentuk berkas yang

menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen-dokumen

2. Pengelolaan data stok barang tidak efektif karena bagian gudang

harus melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui ketersediaan

(16)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini

memunculkan rumusan permasalahan, sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan data penjualan dan pembelian barang pada

Syscom Data yang sedang berjalan

2. Bagaimana pengelolaan data penjualan dan pembelian barang yang

diusulkan

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan barang yang diusulkan

pada Syscom Data

4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan barang yang

diusulkan pada Syscom Data

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Membuat alternatif dalam penyelesaian masalah pengolahan data

penjualan dan pembelian barang, serta persediaan barang dari sistem

pembukuan manual ke sistem yang terkomputerisasi.

2. Membantu pihak Syscom Data untuk memberikan kemudahan dalam

proses pengolahan data barang , transaksi penjualan dan pembelian barang.

3. Untuk membuat sistem informasi yang bermanfaat bagi peningkatan

(17)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bentuk sistem persediaan, penjualan, dan pembelian

barang di Syscom Data yang sedang berjalan.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Penjualan Barang pada Syscom Data.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Penjualan Barang di

Syscom Data.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara

praktis maupun akademis, sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi Syscom Data dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan

Sistem Informasi Penjualan Barang yang sudah ada menjadi Sistem Informasi

Penjualan Barang berbasis komputer, sehingga dapat memberikan kemudahan

dalam memberikan informasi serta dalam upaya peningkatan kinerja pada Syscom

Data.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat,

diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya

penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan Sistem

(18)

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu

yang telah di peroleh.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi terhadap

pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama agar

menjadi lebih baik.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian tidak keluar dari jalur yang

sudah ditetapkan. Maka dalam penelitian ini, batasan masalah yang diangkat

sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Penjualan Barang yang dibangun meliputi transaksi

penjualan, pembelian, pengecekan stok barang di gudang, dan pembuatan

laporan.

2. Transaksi penjualan yang dimaksudkan adalah transaksi penjualan tunai

tetapi tidak meliputi pencatatan faktur.

3. Transaksi pembelian merupakan transaksi yang bersifat tunai sesuai

dengan ketentuan perusahaan dengan pihak supplier, dan dari setiap

pembelian perusahaan mendapatkan faktur.

4. Tidak membahas mengenai pembuatan Retur Penjualan dan Retur

Pembelian.

5. Sistem yang dibangun diasumsikan memiliki satu gudang penyimpanan

(19)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi

Penulis melakukan penelitian di Syscom Data Jl. Pajajaran 68 C, Bandung,

Jawa Barat.

(20)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

TAHUN 2012

NO KEGIATAN MARET APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Pustaka

2 Membuat Prototype

a. Perancangan Prosedur

b. Perancangan Use Case

c. Perancangan Class

Diagram

d. Perancangan Activity

Diagram

e. Perancangan Sequence

Diagram

3 Pengujian Prototype

(21)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Landasan Teori ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

menunjang dalam penelitian ini, yaitu :

2.1. Pengertian Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan

atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Agar dapat

berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait

dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto (2005:1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu”. Sedangkan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:1) dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem

yang menekankan pada prosedur dan elemennya.

a. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu :

Suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen/elemen, yaitu :

Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa

(22)

Dari pemahaman diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan berhubungan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat -

sifat tertentu, yaitu :

1.Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari kumpulan komponen atau subsistem yang saling

berinteraksi atau bekerja sama satu sama lain untuk membentuk satu

kesatuan. Setiap komponen atau subsistem tersebut memiliki sifat-sifat dan

fungsi tertentu yang mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2.Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

lingkungan luarnya atau dengan sistem yang lainnya. Batas suatu sistem

merupakan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Dan batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3.Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Environments dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang

(23)

Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup

dari sistem.

4.Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output)

dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lain

dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5.Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa

masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah

maintenance.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2002:7) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara

satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang

berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh

karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti

(24)

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat

oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta

alam). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang

oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia

dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang

menyebut dengan machine system.

b. Sistem diklasifkasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem

tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh

dengan lingkungan luarya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya

turut campur tangan pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,

tetapi kenyatannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan tepengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka

suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang

baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup

karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya

(25)

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Gorgon. B. Davis (1985) dalam buku Al-bahra (2005:8)

mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang

lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa

kini maupun yang akan datang. Dalam buku yang sama, Al-Bahra (2005:9),

Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah

diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi

adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi

diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Agar informasi yang

dihasilkan menjadi lebih berharga, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

Al-Bahra (2005:9) :

1) Informasi harus akurat, seningga mendukung pihak manajemen dalam

mengambil keputusan.

2) Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang

membutuhkan.

3) Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat

dibutuhkan.

Kegunaan Informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam

proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan

(26)

2.2.1. Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka

perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah

sebagai berikut. Al-Bahra (2005:11)

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

[Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal-hal sebagai

berikut. Al-Bahra (2005:11)

a. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan

kejadian yang akan datang.

b. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan serta pesan yang disampaikan

sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

c. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu.

(27)

atau pemakainya hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan dalam

pengambilan keputusan.

d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya jual yang tinggi dan biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk

menghasilkan informasi tersebut harus minimal, informasi tersebut juga

mapu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi

dan teknologi informasi.

e. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang

mendalam.

informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannnya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi

yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk

beberapa kegunaan. Sebagian besar informasi dinikmati tidak dapat persis ditaksir

keuntungannya dengan satuan uang, tetapi ditaksir nilai efektivitasnya.

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost

(28)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2004 : 36) “Sistem Informasi adalah suatu sistem

didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Kristanto (2003:6) mengemukakan Sistem informasi

adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti baik yang menerimanya. Dikutip dari buku Al-Bahra (2005:13), sistem

informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen

dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / atau untuk

mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

(29)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa elemen / komponen dalam sistem informasi dalam buku

Al-bahra (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin

2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.

2.3.2 Siklus Hidup Sistem Informasi

Siklus hidup sistem informasi dimulai dari perencanaan, pengembangan

(survei, analisa, desain, pembuatan, implementasi, pemeliharaan) dan dievaluasi

secara terus menerus untuk mendapatkan apakah sistem informasi tersebut masih

layak diaplikasikan, jika tidak, sistem informasi tersebut akan diganti dengan yang

baru dan dimulai dari perencanaan kembali.

2.4 Metode Pengembangan Prototype

Adapun metode pengembangan yang digunakan adalah prototype, dalam

buku Kendal (2003:221): “Prototyping yaitu suatu teknik pengumpulan data yang

sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat

tertentu mengenai syarat-syarat informasi pengguna secara cepat. Prototyping

yang efektif seharusnya dilakukan pada awal-awal siklus pengembangan sistem,

yakni selama fase penetapan syarat-syarat.”

Sistem prototype merupakan bagian operasional dari sistem secara

keseluruhan yang akan dibangun. Prototype merupakan suatu cara yang baik

untuk mendapatkan umpan balik mengenai sistem yang diajukan dan mengenai

(30)

pengguna. Ada empat petunjuk yang harus diamati saat mengintegrasikan

prototype kedalam fase penetapan siklus hidup pengembangan sistem, yakni:

1. Bekerja sesuai modul

2. Membangun prototype dengan cepat

3. Memodifikasi prototype dengan iterasi yang berurutan

4. Menekankan antar muka pengguna.

Model prototipe (prototyping model), dimulai dengan pengumpulan

kebutuhan dan perbaikan, desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi

pelanggan terhadap prototipe, perbaikan prototipe dan produk akhir.

Aktivitas atau langkah-langkah metode prototype adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan: analisa terhadap kebutuhan calon user

2. Quick design: pembuatan desain global untuk membentuk s/w

3. Build prototype: pembuatan s/w prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan

4. Evaluasi pelanggan

5. Pembuatan & implementasi: pembuatan sebenarnya termasuk design, coding, dan testing.

2.5 Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi ini diperkenalksan sekitar tahun 1990 sebagai pelengkap untuk

pemrograman yang terlebih dahulu telah mengadopsi metode berorientasi objek.

(31)

Fokus utama metodologi ini pada objek, dengan melihat suatu sistem

terdiri dari objek yang saling berhubungan dengan beberapa cara untuk mencapai

suatu tujuan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan

sebaginya yang mempunyai atribut dan method. Obyek dalam „software analysis

& design. adalah sesuatu berupa konsep (concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya dengan lingkungannya. Secara sederhana obyek adalah

mobil, manusia, alarm dan lain-lainnya. Tapi obyek dapat pula merupakan sesuatu

yang abstrak yang hidup didalam sistem seperti tabel, database, event, system messages. Obyek dikenali dari keadaannya dan juga operasinya.

Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dari warnanya, bentuknya,

sedangkan manusia dari suaranya. Ciri-ciri ini yang akan membedakan obyek

tersebut dari obyek lainnya. Object Oriented Programming merupakan cara atau metode baru dalam membuat program. Langkah membuat program dengan teknik

OOP, pertama kali mengetahui objeknya, kemudian atribut (field/data) dan perilakunya (fungsi). Berbeda dengan pemrograman prosedural (konvensional),

membuat program memakai aspek input, proses, dan output.

OOP adalah cara berpikir, pandangan, atau paradigm baru untuk membuat

program/merancang sistem dengan memperhatikan objek, ciri objek, dan

perilakunya. OOP ini sangat berbeda dengan program prosedural yang fokusnya

(32)

2.5.1 Karakteristik OOAD

Dalam pendekatan berorientasi objek ada 4 pilar utama yang harus

dipahamai dalam pendekatan berorientasi objek yaitu karakteristik. Karakteristik

(ciri) suatu program termasuk OOAD/OOP, apabila terdapat abstraksi,

pembungkusan (encapsulation), polymorphisme, dan turunan (inheritance).

1. Abstraction

Kemampuan untuk menjadikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal

ini juga dikenal dalam metodologi pendekatan struktur yaitu dekomposisi

seperti menyerderhanakan suatu sistem dalam bentuk Context Diagram.

2. Encapsulation

Merupakan suatu karakteristik OOAD dimana program terbungkus (jadi

satu) data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal

daripada aspek eksternal. Contoh: dalam program terdapat tombol button close didalamnya ada method system.exit(0) untuk keluar dari sistem java. Berbeda dengan metodologi terdahulu, metodologi ini menggabungkan

atribut dan fungsi / proses kedalam suatu objek yang disebut dengan

encapsulation. Setiap objek dapat “menyembunyikan” kompleksitasnya

dan berhubungan dengan objek lain dengan mengirim “pesan / message”

yang dapat dikenal dan diproses oleh objek penerima. Contoh: Pada dunia

nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan menggunakan rice

cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol.

(33)

Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak nasi oleh si

ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.

3. Polymorphisme

Dengan kata lain suatu mekanisme yang memungkinkan suatu objek

memiliki semua atau sebagian definisi dari objek induk. Menurut

Bambang Hariyanto (2007:67) Polymorphism berasal dari kata Poly yang

artinya banyak dan morph yang artinya bentuk. Jadi polymorphism adalah kemampuan suatu atribut atau method dapat berubah dalam berbagai

bentuk dalam implementasi. Contoh Pada obyek mobil, walaupun minibus

dan truk merupakan jenis obyek mobil yang sama, namun memiliki juga

perbedaan. Misalnya suara truk lebih keras dari pada minibus, hal ini juga

berlaku pada obyek anak (child) melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyek induknya. Hal ini yang disebut

polymorphism, teknik atau konsep dasar lainnya adalah ruang

lingkup/pembatasan. Artinya setiap obyek mempunyai ruang lingkup

kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.

4. Inheritance

Merupakan suatu karakteristik OOAD di mana suatu kelas (parent/base class) dapat diturunkan ke kelas lain (child/derived class), sehingga kelas anak dapat memiliki data atau perilaku kelas orangtuanya. Contoh dengan

beberapa buah mobil yang mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Ada

(34)

Walaupun demikian obyek-obyek ini memiliki kesamaan yaitu

teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini dikatakan obyek induk

(parent). Sedangkan minibus obyek anak (child), berarti semua operasi yang berlaku pada mobil berlaku pada minibus.

2.5.2 Ciri-Ciri Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Rekayasa

Perangkat Lunak Berorientasi Objek, bahwa Object Oriented memiliki cirri-ciri sebagai berikut: Bambang Hariyanto (2007:67)

1. Objek

Bentuk baik yang nyata atau tidak, seperti manusia, hewan, benda, konsep,

aliran, dan lain-lain. Objek merupakan inisiasi (turunan langsung) dari

suatu kelas.

2. Kelas

Kumpulan objek yang memiliki kemiripan perilaku (method), ciri atau karakteristik (property). Contoh objek orang dari kelas manusia, potongan

sebagai berikut: Manusia orang1=new manusia(“budi”);

3. Method

Perilaku dari objek atau kelas tertentu. Merupakan perwujudan aksi atau

tindakan dari dunia nyata di dalam pemrograman komputer.

4. Konstruktor

Suatu fungsi yang dideklarasikan atau didefinisikan di dalam kelas,

konstruktor harus mempunyai nama yang sama dengan fungsinya.

(35)

Dalam suatu kelas bias terdapat lebih dari satu konstruktor. Konstruktor

seperti method tetapi tidak mengembalikan nilai dan dapat didefinisikan

tanpa parameter atau memakainya.

5. De-konstruktor

Fungsi yang dideklarasikan dalam kelas, nama sama dengan nama

fungsinya. Tetapi dijalankan bersamaan dengan dimusnahkannya kelas

tersebut.

6. Karakteristik / properties

Ciri yang dimiliki oleh suatu objek, karakteristik ini juga sebagai pembeda

objek satu dengan objek lainnya dalam kelas yang sama (konsep individu).

7. Variabel

Tempat menampung data sementara, dalam pemrograman objek biasanya

disebut data, sedangkan dalam pemrograman prosedural sering disebut

dengan variabel.

8. Data

Istilah lain dari variabel dalam OOP. Dalam pemrograman java bisa juga

disebut field, data member atau instance variable. 9. Hak akses (access attribute)

Hak akses digunakan untuk dapat menentukan data member mana yang

dapat digunakan oleh kelas lain, dan mana yang tidak dapat digunakan.

(36)

a. Public

Data member atau variable dapat diakses dari kelas mana saja

b. Protected

Dapat mengakses data member dari kelas dalam package yang sama dan subkelasnya

c. Private

Kelas yang data membernya memakai private hanya dapat

digunakan oleh kelas bersangkutan, tidak dapat digunakan kelas

lain

d. Tidak disebutkan

Data member dapat diakses dari kelas dalam package yang sama.

2.6 Konsep Persediaan

Inventory secara umum dapat dibagi menjadi empat bagian proses bisnis utama, yaitu :

1. Purchasing

Purchasing atau pembelian barang merupakan unit bisnis yang melayani transaksi pembelian barang. Proses bisnis purchasing terbagi menjadi

beberapa sub proses bisnis antara lain: Purchase Request, Purchase Order, Receiving, Purchase Return.

2. Sales

(37)

2. Distribution

Distribution atau pengiriman merupakan transaksi pendistribusian barang kepada pelanggan maupun pendistribusian barang antar gudang. Proses

bisnis Distribution terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain:

Shipment, Load Sheet, Location Transfer. 3. Controlling Stock

Controlling Stock merupakan proses pengecekkan kesesuaian stock barang pada gudang dengan sistem. Proses bisnis controlling stock terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain: Inventory Stock Take, In Debit Adjusment, In Credit Adjusment, Item Balance, Valuation Item. 2.7 Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu

pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut.

Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar

penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika

aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara

langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran

penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu sendiri adalah

sebagai berikut: Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku

(38)

adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang

dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”. (2000;24)

Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem

Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa :“Penjualan artinya penjualan

barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara

teratur”. (2002;28)

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan

adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual

menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah

uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

2.7.1 Klasifikasi Transaksi Penjualan

Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam

bukunya “Sistem Informasi Akuntansi 1” dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

“1. Penjualan Tunai

(39)

a. Penjualan Tunai

Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi

secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan

dianggap kontan.

b. Penjualan Kredit

Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.

c. Penjualan Tender

Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk

memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

d. Penjualan Ekspor

Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri

yang mengimpor barang tersebut.

e. Penjualan Konsinyasi

Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga

sebagai penjual.

f. Penjualan Grosir

Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui

pedagang grosir atau eceran.

Dari uraian diatas penjualan memiliki bermacam-macam transaksi

penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender,

(40)

2.8 Pembelian

Definisi pembelian menurut Zaki Baridwan dalam bukunya Sistem

Akuntansi Penyusutan Prosedur dan Metode adalah sebagai berikut:

”Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi

suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan

kualitas dan kuantitas barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan

harga yang sesuai dengan harga yang berlaku.” (2004:132)

Definisi pembelian menurut Soemarso dalam Akuntansi : suatu pengantar

buku 1 menyebutkan bahwa: ”Suatu kegiatan pada waktu membeli barang dagangan, perusahaan terkait pada suatu syarat jual beli tertentu. Pembelian dapat

dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya dilakukan kepada

beberapa supplier.” (2002:160)

Penulis dapat menarik simpulan dari penjelasan tersebut di atas bahwa

pembelian merupakan suatu fungsi yang saling berkaitan untuk melakukan

kegiatan semua pembelian barang dalam perusahaan selama suatu periode.

2.8.1 Jenis-Jenis Pembelian

Pada perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian aktiva

produksi, pembelian barang dagangan serta pembelian barang dan jasa lain dalam

rangka kegiatan usaha. Menurut La Midjan dalam Sistem Informasi Akuntansi 1

pembelian terdiri dari dua jenis antara lain: ”Pembelian kredit adalah pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran lebih dari satu bulan, pembelian secara tunai

yaitu pembelian yang dibayar secara langsung tanpa syarat dengan uang

(41)

Menurut Ony Widilestariningtyas, Supriyati, Dony Firdaus Waluya dalam

Modul Aplikasi Komputerisasi Dasar Akuntansi menyebutkan: ”Pembelian kredit adalah pembelian yang terjadi pada satu syarat jual beli tertentu, pembelian tunai

adalah pembelian yang dibayar dengan uang kas perusahaan.” (2005:103 )

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

pembelian terdiri dari dua jenis yaitu pembelian tunai dan kredit, pembelian tunai

adalah pembelian yang di bayar dengan uang kas peruasahaan sedangkan

pembelian kredit adalah pembelian yang terjadi dengan adanya syarat tertentu.

2.9. Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language) 2.9.1. Pengertian UML

UML (Unified Modelling Language) adalah keluarga notasi grafis yang

didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain

sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan

pemrograman berorientasi objek (OO). Martin Fowler (2005:1)

Pengertian Unified Modelling Language (UML) secara umum adalah

sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,

merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

2.9.2. Diagram – Diagram dalam UML

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :

a. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

(42)

bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi

antara aktor dengan sistem.

b. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision

yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada

beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi

di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena

itu Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih

menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas

secara umum.

c. Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap objek yang

terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus

vertikal, kemudian message yang dikirim oleh objek digambarkan dengan

garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

d. Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti

Sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message

memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki

(43)

e. Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, Sequence diagram yang telah dibuat sebelumnya.

Class memiliki tiga area pokok : Nama (stereotype), Atribut dan Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja f. Component diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di

antaranya.

g. Deployment/Physical Diagram

Deployment atau Physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan

terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana

kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal

(44)

47 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang, melakukan

pecatatan stok barang, melakukan pencatatan penjualan dan pembelian barang.

Analisa sistem merupakan proses mempelajari sistem dengan cara

menguraikan sistem kedalam elemen yang membentuknya sehingga diperoleh

identifikasi dan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

4.1.1. Diagram Use Case

Diagram use case memperlihatkan pada kita hubungan-hubungan yang

terjadi antara aktor-aktor dengan use case-use case dalam sistem. Adapun use case

diagram pada bagian pergudangan, penjualan barang, dan pembelian barang

(45)

Gambar 4.1 Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan

4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase

(46)

Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya

No Aktor Deskripsi

1 Bagian Gudang Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses penuh dalam

melakukan proses pencatatan stok

2 Supplier Pihak yang bertugas menerima pemesanan barang dari

perusahaan.

3 Pelanggan Pihak yang dapat melakukan proses penjualan barang

4 Pimpinan Pihak yang bertugas menerima pengajuan pembelian barang

dan laporan.

5 Marketing Pihak yang bertugas menerima penjualan barang,

mengajukan pembelian baran dan pembelian barang.

4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use Case mendeskripsikan

apa yang sistem (atau subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak

menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi)

(47)

Tabel 4.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya

No Use Case Deskripsi

1 Pengecekan Stok Merupakan proses pengecekan barang yang

tersedia pada Bagian Gudang

2 Pembelian Merupakan proses yang dikelola oleh bagian

gudang dimana bagian gudang melakukan

proses pembelian barang yang diperlukan oleh

perusahaan kepada Supplier

3 Penjualan Merupakan proses penjualan barang yang

dilakukan perusahaan kepada pelanggan

4 Pengajuan Pembelian Merupakan proses permohonan pengadaan

barang dari Bagian Gudang kepada Pimpinan

5 Laporan Merupakan proses pembuatan laporan dari

Bagian Gudang dan Marketing kepada

Pimpinan

4.1.4. Skenario Use Case Pengecekan Stok Yang Sedang Berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case pengecekan stok dalam sistem yang

(48)

Tabel 4.3 Skenario Use Case Pengecekan Stok

Identifikasi

Nama Use Case Pengecekan Stok

Aktor Bagian Gudang, Marketing, Pimpinan

Tujuan Untuk mengetahui persediaan barang

Skenario Normal

Aktor System

1. Bagian Gudang memeriksa

persediaan barang

2. Bagian Gudang membuat laporan

ketersediaan barang

3. Marketing membuat surat

pengajuan pembelian barang

apabila kekurangan barang

4. Pimpinan menerima Surat

Pengajuan pembelian dan

(49)

4.1.5 Skenario Use Case Pembelian Yang Sedang Berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case Pembelian dalam sistem yang berjalan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Skenario Use Case Pembelian

Identifikasi

Nama Use Case Pembelian

Aktor Marketing, Supplier, Pimpinan

Tujuan Untuk melakukan pembelian barang

kepada Supplier

Skenario Normal

Aktor System

1. Marketing menerima laporan

stok berkurang

2. Marketing membuat Surat

Pengajuan kepada pimpinan

3. Pimpinan meng-acc surat

pengajuan pembelian dan

diberikan kepada Marketing

4. Marketing menyerahkan surat

pembelian dan melakukan

(50)

untuk pembelian barang

5. Supplier menyerahkan Barang

dan Faktur kepada Marketing

6. Marketing menerima barang

7. Marketing membuatkan laporan

pembelian dan diberikan kepada

pimpinan

8. Pimpinan menerima laporan

pembelian

4.1.6 Skenario Use Case Pnjualan Yang Sedang Berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case Penjualan dalam sistem yang berjalan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Skenario Use Case Penjualan

Identifikasi

Nama Use Case Penjualan

Aktor Pelanggan, Marketing, Bagian Gudang,

Pimpinan

Tujuan Perusahaan melakukan penjualan barang

(51)

Aktor System

1. Pelanggan membeli barang yang

dibutuhkan kepada perusahaan

2. Bagian Gudang memeriksa

ketersediaan stok barang. Jika

barang ada Marketing akan

membuatkan Faktur Penjualan

dan memberikan barang yang

dibeli pelanggan

3. Pelanggan menerima faktur dan

barang dan melakukan

pembayaran

4. Marketing membuat rekap data

penjualan dan membuat laporan

penjualan dan diserahkan pada

pimpinan

5. Pimpinan menerima laporan

penjualan

4.1.7. Skenario Use Case Pengajuan Pembelian Yang Sedang Berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case Pengajuan Pembelian dalam sistem yang

(52)

Tabel 4.6 Skenario Use Case Pengajuan Pembelian

Identifikasi

Nama Use Case Pengajuan Pembelian

Aktor Marketing, Pimpinan

Tujuan Permohonan pengadaan barang dari

Bagian Gudang kepada Pimpinan

Skenario Normal

Aktor System

1. Marketing menerima

laporan kekurangan stok

2. Marketing membuat surat

pengajuan pembelian barang

dan diberikan kepada

Pimpinan

3. Pimpinan meng-acc surat

pengajuan pembelian

4.1.8. Skenario Use Case Laporan Yang Sedang Berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case Laporan dalam sistem yang berjalan

(53)

Tabel 4.7 Skenario Use Case Laporan

Identifikasi

Nama Use Case Laporan

Aktor Bagian Gudang, Marketing, Pimpinan

Tujuan Pembuatan laporan dari Bagian Gudang

dan Marketing kepada Pimpinan

Skenario Normal

Aktor System

1. Marketing membuat laporan

penjualan dan pembelian barang

kepada Pimpinan

2. Bagian Gudang membuat laporan

stok barang

3. Pimpinan menerima laporan

penjualan dan pembelian dari

Marketing.

4. Pimpinan menerima laporan

stok barang dari Bagian

(54)

4.1.9 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam sistem. Agar lebih memahami sistem yang akan dibuat, maka

perlu dibuatkan Activity Diagram tentang sistem, yaitu seperti yang ada di bawah ini:

(55)

Diagram berikut ini merupakan diagram aktivitas yang menyatakan proses

dan kegiatan dalam melakukan transaksi pembelian yang berjalan.

(56)

Diagram berikut ini merupakan diagram aktivitas yang menyatakan proses

dan kegiatan dalam melakukan transaksi penjualan yang berjalan.

(57)

Diagram berikut ini merupakan diagram aktivitas yang menyatakan proses

dan kegiatan dalam melakukan pengajuan pembelian yang berjalan.

Gambar 4.5 Activity Diagram Pengajuan Pembelian Berjalan

Diagram berikut ini merupakan diagram aktivitas yang menyatakan proses

dan kegiatan dalam melakukan laporan pembelian yang berjalan.

(58)

Diagram berikut ini merupakan diagram aktivitas yang menyatakan proses

dan kegiatan dalam melakukan laporan penjualan yang berjalan.

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Penjualan Berjalan

Diagram berikut ini merupakan diagram aktivitas yang menyatakan proses

dan kegiatan dalam melakukan laporan pengecekan stok yang berjalan.

(59)

4.1.10 Evaluasi Sistem Berjalan

Setelah penulis mengadakan penelitian, dan mengamati kegiatan yang

berhubungan dengan objek penelitian, prosedur serta proses pengolahan data

penjualan dan persediaan barang yang meliputi pembuatan dokumen-dokumen,

bagian-bagian mana saja yang terlibat, serta pembuatan laporan-laporan, penulis

menemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan pada saat ini.

Evaluasi terhadap kelemahan-kelemahan dari sistem penjualan dan

persediaan barang yang sedang berjalan terlihat pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

No Masalah Worker Solusi

1 Tidak adanya sistem yang

mengolah data penjualan dan

persediaan barang yang

inventory sebagai alat bantu yang efisien sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan

2 Pimpinan kesulitan untuk

mengetahui informasi tentang

data penjualan dan persediaan

barang

Pimpinan

Membangun tempat penyimpanan

informasi agar memudahkan

pimpinan untuk mengetahui laporan

penjualan dan persediaan barang.

Caranya dengan membangun

(60)

3 Faktur Penjualan masih berupa

bon biasa dan menggunakan

Kalkulator untuk proses

perhitungannya

Marketing Sistem komputerisasi yang otomatis

serta mudah dicetak untuk

pembuatan faktur penjualannya.

4 Data – data sering hilang

karena masih bersifat

pencatatan data secara manual

Semua Bagian Semua data tersimpan dalam

Database

4.2 Perancangan Sistem

Analisis dan perancangan adalah serangkaian kegiatan yang selalu

beriringan dalam setiap pengembangan software, sebagai sebuah hubungan sebab dan akibat yang memunculkan sebuah siklus hidup sistem. Walaupun dalam

kenyataannya pengembangan sistem yang sederhana, aktivitas ini tidak tampak.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan

rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan Sekretaris atau pemakai sistem itu

sendiri serta kinerja perusahaan. Adapun tujuan dari perancangan adalah:

1. Dapat mempermudah perusahaan dalam mengelola data penjualan,

data pembelian, dan data persediaan barang yang dibutuhkan

perusahaan untuk mengembangkan dan memperbaiki kinerja yang

(61)

2. Mempermudah Pimpinan perusahaan untuk mengetahui hasil

penjualan dan persediaan barang sehingga tidak adanya kesalahan

dalam setiap pencatatan datanya.

4.2.2 Gambaran Umum Perangkat Lunak

Aplikasi ini sendiri dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan

pengelolaan inventory dengan mempermudah pengguna untuk mengetahui

ketersediaan barang, dan mampu membantu perusahaan untuk mengolah hasil

data penjualan.

Selain itu sistem informasi ini juga mendukung pembuatan laporan untuk

setiap hasil dari penjualan, pembelian, dan ketersediaan stok. Sehingga pimpinan

dapat mengetahui kinerja dari perusahaannya.

Dengan adanya perancangan sistem informasi inventory ini diharapkan akan memudahkan bagian gudang pada Syscom Data untuk mengetahui

ketersediaan barang, serta memudahkan untuk pembuatan laporan yang

dibutuhkan dari bagian Marketing dan gudang kepada pimpinan.

4.2.3 Diagram Use Case Yang Diusulkan

Diagram use case memperlihatkan pada kita hubungan - hubungan yang

terjadi antara aktor - aktor dengan use case - use case dalam sistem. Adapun use

(62)

Gambar 4.9 Use Case Diagram Yang Diusulkan

4.2.3.1 Definisi Aktor Yang Diusulkan

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri, jadi walaupun symbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase

(63)

Tabel 4.9 Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan

No Aktor Deskripsi

1 Marketing Pihak yang terlibat dan proses penjualan dan

pembelian barang

2 Bagian Gudang Pihak yang terlibat dalam ketersediaan stok

barang

3 Pimpinan Pihak yang menerima laporan

4. Sekretaris Pihak yang mengatur pengguna sistem dan

pengaturan data kategori barang dan supplier

4.2.3.2.Definisi Use Case Yang Diusulkan

Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use case mendeskripsikan

apa yang sistem (atau subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak

menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi)

(64)

Tabel 4.10 Definisi Use Case dan Deskripsi Yang Diusulkan

No Use Case Deskripsi

1 Login Proses yang berfungsi untuk mengakses terhadap

sistem yang didalamnya terdapat proses penjualan,

pembelian , stok, dan laporan

2 Penjualan Proses untuk melakukan transaksi penjualan

3 Pembelian Proses transaksi pembelian barang

4 Stok Proses untuk melihat ketersediaan stok barang di

gudang

5 Laporan Proses penerimaan laporan

6 Data User Proses yang berfungsi untuk menentukan pengguna

sistem

7 Data Kategori Proses yang berfungsi untuk menentukan data

kategori barang dan supplier

4.2.3.3.Skenario Use Case Yang Diusulkan

Skenario use case merupakan narasi tentang aktivitas d7alam suatu use

case diagram. Adapun skenario use case login dalam sistem yang diusulkan

(65)

Tabel 4.11 Skenario Use Case Login Yang Diusulkan

Identifikasi

No 1

Nama Use Case Login

Tujuan Untuk masuk kedalam sistem sesuai hak akses

Aktor Sekretaris, User (Marketing, Bagian Gudang, Pimpinan)

Deskripsi Sistem ini menampilkan form login untuk dapat mengakses sistem sesuai hak akses

Skenario Utama

Kondisi awal Menampilkan form login

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Sekretaris, User membuka menu

login

2. Sistem menampilkan form login

3. Sekretaris, User mengisi form login

dengan data yang benar dan valid

sesuai hak akses

4. Sistem memvalidasi data login dan

menampilkan menu sesuai dengan

hak akses

(66)

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu user dengan use case data user yang

dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :

Tabel 4.12 Skenario Use Case Data User Yang Diusulkan

Identifikasi

No 2

Nama Use Case Data User

Tujuan Menambah data user dan menentukan hak akses

Aktor Sekretaris

Deskripsi Sistem ini menampilkan form input data user untuk menambah data kedalam database

Skenario Utama

Kondisi awal Sekretaris membuka menu master data

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Sekretaris memilih menu data user.

2. Sistem menampilkan menu data user.

3. Sekretaris mengisi data user dan

menentukan hak akses masing -

masing

4. Memvalidasi data apakah telah lengkap.

5. Menyimpan data user ke dalam database.

(67)

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu user dengan use case data kategori

yang dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :

Tabel 4.13 Skenario Use Case Data Kategori Yang Diusulkan

Identifikasi

No 3

Nama Use Case Data Kategori

Tujuan Menambah data kategori barang dan supplier

Aktor Sekretaris

Deskripsi Sistem ini menampilkan form input data kategori untuk menambah data kategori barang dan supplier kedalam

database

Skenario Utama

Kondisi awal Sekretaris membuka menu master data

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Sekretaris memilih menu data

kategori.

2. Sistem menampilkan menu data

kategori.

3. Sekretaris mengisi data kategori

barang dan supplier

4. Memvalidasi data apakah telah

(68)

5. Menyimpan data kategori ke dalam

database.

Kondisi akhir Data kategori telah tersimpan kedalam database

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu user dengan use case penjualan yang

dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :

Tabel 4.14 Skenario Use Case Penjualan Yang Diusulkan

Identifikasi

No 4

Nama Use Case Penjualan

Tujuan Menampilkan data transaksi penjualan

Aktor User (Marketing)

Deskripsi Sistem ini menampilkan form transaksi penjualan untuk memasukan data transaksi penjualan kedalam database

Skenario Utama

Kondisi awal User (Marketing) membuka menu master transaksi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. User (Marketing) memilih menu

transaksi penjualan.

2. Sistem menampilkan menu

(69)

3. User (Marketing) memasukan data

transaksi penjualan

4. Memvalidasi data transaksi

penjualan apakah telah lengkap.

5. Menyimpan data transaksi

penjualan ke dalam database.

Kondisi akhir Data transaksi penjualan telah tersimpan kedalam database

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu user dengan use case pembelian

yang dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :

Tabel 4.15 Skenario Use Case Pembelian Yang Diusulkan

Identifikasi

No 5

Nama Use Case Pembelian

Tujuan Menampilkan data transaksi pembelian

Aktor User (Marketing)

Deskripsi Sistem ini menampilkan form transaksi pembelian untuk memasukan data transaksi pembelian kedalam database

Skenario Utama

Kondisi awal User (Marketing) membuka menu master transaksi

(70)

1. User (Marketing) memilih menu

transaksi pembelian.

2. Sistem menampilkan menu

transaksi pembelian.

3. Melihat data pengajuan pembelian

4. Menampilkan data pengajuan

pembelian

5. User (Marketing) memasukan data

transaksi pembelian

6. Memvalidasi data transaksi

pembelian apakah telah lengkap.

7. Menyimpan data transaksi

pembelian ke dalam database.

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan
Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya
Gambar 4.11 Activity Diagram Data User Yang Diusulkan
Gambar 4.12 Activity Diagram Data Kategori Yang Diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian keseluruhan sistem terbagi menjadi dua tahap pengujian, yaitu pengujian penyalaan sirine terhadap perubahan kecepatan dan pengujian tampilan PC

Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana prosedur pemberian informasi oleh AUTO 2000- Medan tentang suatu produk mobil yang dipromosikan

Hasil pengujian dapat diketahui bahwa pengaruh nilai pelayanan terhadap loyalitas nasabah kredit produktif pada bank bjb Kantor Cabang Cimahi adalah sebesar 75.52% sedangkan

Sedangkan perumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) Apakah sinyal informasi dari adanya pengumuman right issue akan berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap

Irkham Ma’ruf Muflikin, Kemunculan Gerakan Keagamaan Jama’ah Tabligh (Studi terhadap Jama’ah Tabligh di Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang), Program Studi

Tujuan utama analisis manajemen pemasaran adalah untuk mengetahui dukungan apa saja yang diperlukan agar pelanggan potensial mau membeli produk yang ditawarkan.terutama

Setelah diberikan contoh melakukan teknik shooting yang benar seta dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT kemampuan siswa dalam melakukan

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to Multirate