• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan billing system untuk mendukung pengelolaan rekening khusus : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan billing system untuk mendukung pengelolaan rekening khusus : laporan kerja praktek"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Det ails

Nama / Nam e : Yesi Int asari

Alamat / Address : jl. Gagak no. 32 cibeunying bandung

Kode Post / Post al Code : 40123

Nomor Telepon / Phone : 085722605789

Email : in_t ha@yahoo.co.id

Jenis Kelamin / Gender : Perempuan

Tanggal Kelahiran / Dat e of Birt h : 03 Desember 1990

St at us / St at us : belum menikah

Warga Negara / Nat ionalit y : Indonesia

Agama / Religion : Islam

Riw ayat Pendidikan dan Pelatihan

Educat ional and Professional Qualificat ion

Jenjang Pendidikan :

Educat ion Inform at ion

Periode Sekolah / Institusi / Universitas

Jurusan Jenjang IPK

1996 - 2002 SDN 1 Dw ikora - SD -

2002 - 2005 SM PN 1 Sukaraja - SM P -

2005-2008 SM KN 2 Sukabum i RPL SM K -

2008-Sekarang Unikom Bandung SI S1 Semest er 1-5

(2)

Pendidikan Non Formal / Training – Seminar

1. 2007 LKS Web Design Sert ifikasi 2. 2008 seminar hardw are

3. 2011 seminar Keamanan IT Nasional 4. 2011 seminar cloud comput ing

5. 2011 Lat ihan Kepemimpinan M anajerial M ahasisw a BEM

Riw ayat Pengalaman Kerja

Summ ary of W orking Experience

1

Tahun :2007

Inst ansi / Perusahaan : PT. Jerbee Indonesia

Deskripsi : Prakt ek Kerja Lapangan

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.

(3)

i

PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM

UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN REKENING KHUSUS

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan

Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Yesi Intasari NIM. 10508041

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(4)

ii

PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM

UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN REKENING KHUSUS

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek

Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Yesi Intasari NIM. 10508041

Bandung, 22 September 2011

Pembimbing Jurusan,

Tono Hartono, S.Si.,M.T.

NIP. 4127. 70. 26.001

Pembimbing Lapangan,

Bangga Ramadho.ST

NIP. 830.80.37

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dadang Munandar, S.E., M.Si.

(5)
(6)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan ridho

dan karunia-Nya serta atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini dengan judul

“PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM UNTUK MENDUKUNG

PENGELOLAAN REKENING KHUSUS ”, sebagai salah satu syarat kelulusan

Mata Kuliah Kerja Praktek di Jurusan Manajemen Informatika / Sistem

Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam hal penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa

penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang terasa

jauh bila dikatakan baik apalagi sempurna. Namun penulis yakin bagaimanapun

wujudnya, laporan ini adalah salah satu kebanggaan tersendiri bagi penulis.

Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati,

perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun

tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat dan karunia - Nya

2. Orang tua, yang selalu memberikan dorongan dan semangat, moral, dan

materil kepada penulis.

3. Bapak Ferry Ristiwan, selaku Direktur Utama PT. Jerbee Indonesia

(7)

ii

5. Bapak (dosen wali) selaku dosen pembimbing yang banyak sekali

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan arahan dalam

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

6. Untuk sesorang yang selalu ada dihatiku terima kasih atas spirit dan

dorongannya serta kesabaran dan pengorbanannya dalam membantu

menyusun laporan kerja praktek ini.

7. Rekan–rekan mahasiswa Manajemen Informatika angkatan 2008 semuanya

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut

diatas kiranya mendapat berkah dan anugerah dari Allah SWT.

Bandung, Juli 2011

(8)

i DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR SIMBOL...x

DAFTAR LAMPIRAN……….xi

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………..1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 2

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………..3

1.4. Batasan masalah ………...4

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan……….4

BAB II LANDASAN TEORI ...5

2.1.Pengertian Sistem...5

2.1.1.Elemen Sistem...5

2.1.2.Karakterisitik Sistem...6

2.1.3.Klasifikasi Sistem...10

(9)

ii

2.3.Pengertian Sistem Informasi...11

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...13

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem...13

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem ...14

2.4.3. Alat Bantu Analisis...14

1)Flow Map...14

2)Diagram Kontek...15

3)Data Flow Diagram...15

4)Kamus Data...16

5)Perancangan Basis Data...16

a) Normalisasi...18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN...19

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan...19

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan...21

3.3.Deskripsi Kerja...22

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN...24

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan...24

4.1.1.Analisis Dokumen...28

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan...29

4.1.2.1. Flow Map...30

4.1.2.2. Diagram Kontek...31

4.1.2.3. Data Flow Diagram...32

(10)

iii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..36

5.1.Kesimpulan ………36

5.2.Saran ………..37

DAFTAR PUSTAKA……….

(11)

iv DAFTAR TABEL

(12)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 contoh Struktur Organisasi……….……….……8

Gambar 2.2 contoh karakteristik suatu system………..……….…….9

Gambar 3.1 Struktur Organisasi………..….……..22

Gambar 4.1 Arsitektur Aplikasi……….………24

Gambar 4.2 flowmap diagram……….……..30

Gambar 4.3 Diagram Konteks……….……..31

Gambar 4.4 DFD………...32

Gambar 4.5. Tampilan awal Info Pelanggan……….…………35

Gambar 4.6 Tampilan Rinci Info Pelanggan……….…………35

Gambar 4.7 Tampilan Cetak Info Pelanggan………..…………..36

Gambar 4.8 Tampilan error handling………..………….36

Gambar 4.9 Tampilan awal Data Pelangan………..………….36

Gambar 4.10 Tampilan Rinci Data Pelanggan………..………37

Gambar 4.11 Tampilan Popup rincian……….….….37

Gambar 4.12 Tampilan awal untuk Form Klaim Rekening………..….…37

Gambar 4.13 Tampilan awal untuk Form Reduksi Rekening……….…..…38

Gambar 4.14 Rincian Reduksi rekening……….……...…38

Gambar 4.15 Rincian Reduksi rekening………..…..…39

Gambar 4.17 Form Cetak Rincian Berita Acara Reduksi……….…...…39

Gambar 4.18 Rincian Reduksi rekening………40

Gambar 4.19 Tampilan error handling……….41

(13)

vi DAFTAR SIMBOL

(14)

vii B. Simbol DFD

C. Diagram Konteks

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Entitas Komponen – komponen Eksternal

2.

Proses

Mengubah input menjadi Output

(15)

viii

(16)

44

DAFTAR PUSTAKA

www.flowmap.geog.uu.nl/History.html

http://id.shvoong.com/exact-sciences/2145947-alat-bantu-pembuatan-model-analisis/#ixzz1UmlVpCFd

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

PT. Jerbee Indonesia merupakan perusahaan di bidang konsultan IT yang menjadi

perusahaan konsultan pada PDAM Tirtaraharja. PDAM merupakan Perusahaan

Daerah yang berbasis pada pelayanan penyelenggaraan air bersih. Dengan

beberapa kantor pelayanan yang menyebar. Kondisi yang tersebar ini

menyebabkan proses sentralisasi pengumpulan data dan informasi di kantor

pusat menjadi sebuah hal yang relatif tidak mudah.

Kebutuhan akan Komunikasi Data

Dengan kondisi diatas, diperlukan sebuah skema komunikasi data dan

pemanfaatannya yang ideal agar proses transaksi data yang tersebar bisa dikelola

dan dimonitor secara terpadu, efektif dan efisien.

Seiring dengan pembangunan infrastruktur komunikasi data, perlu dipersiapkan

juga sistem aplikasi yang akan memanfaatkan infrastruktur yang nantinya

tersedia, ditinjau dari sisi prioritas maka, pembangunan billing sistem dan

pelayanan pelanggan harus didahulukan, mengingat aspek ini merupakan aspek

esensial bagi kelancaran roda bisnis didalam tubuh PDAM.

Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah adanya rencana untuk membangun

sebuah sistem ePayment (pelayanan pembayaran secara elektronik) yang jelas

(18)

2

ini, mengingat ePayment hanya bisa dilaksanakan apabila data transaksi sudah

bisa terdigitalisasi, terpusat, dan dengan kondisi content data yang ter-update

secara terus menerus.

Dengan adanya sebuah sistem billing yang terpadu, diharapkan kesulitan-kesulitan

yang mungkin muncul selama ini di PDAM berkaitan tranportasi data dan

monitoring pelayanan akan bisa teratasi secara menyeluruh.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah

Yang dimaksud Online Billing System di sini adalah implementasi lebih lanjut

dari aplikasi sistem billing terpadu yang telah disebutkan di atas yang

memanfaatkan jalur komunikasi data yang ada baik itu VPN-IP, VPN-Dial,

Dial-up Network atau LAN, dan kesemuanya itu bisa diimplementasikan dalam

lingkup jaringan Intranet maupun atau bahkan Internet.

Rumusan masalah

Beberapa hal yang melatar belakangi kebutuhan online billing system ini antara lain

 Kebutuhan akan sistem billing terintegrasi yang mampu

menghubungkan berbagai data tagihan rekening air dan data pelanggan

dari kantor cabang dan kantor pelayanan dari/ke kantor pusat.

 Kebutuhan di atas tersebut ditambah lagi dengan kebutuhan akan sistem

real-time dan data utama terpusat jika sistem pembayaran tagihan

diarahkan untuk menggunakan ePayment. Dengan ePayment ini

(19)

3

dilakukan melalui bank dan ATM.

 Memudahkan penyusunan, kontrol dan analisa sistem laporan. Sistem

laporan (dapat berupa statistik atau list tabel dari data transaksi

dan pelanggan) berbasis web memudahkan pihak manajemen

mengkases data terbaru secara real-time, tidak terbatas waktu maupun

lokasi.

 Platform (sistem operasi, aplikasi dan database) yang digunakan online

billing system dapat dengan mudah dihubungkan atau menjadi basis

pengembangan aplikasi online lainnya seperti sistem kepegawaian,

sistem akuntansi, sistem inventori dll. Yang pada akhirnya menuju

suatu sistem Enterprise Resource Planning (sebagai modal ekspansi

aplikasi bertahap)

Kemudahan dan kelebihan lainnya yang umum dimiliki aplikasi berbasis

jaringan (client- server).

Sedangkan secara general online billing system mulai dibutuhkan selain dari

segi pemanfaatan teknologi untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada

pelanggan juga untuk menghemat. pemanfaatan resource dan perbaikan

performansi dan kecepatan ketersediaan data dan informasi

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dan tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk

menganalisa Online Billing System dan menyederhanakan aplikasi system

(20)

4

1.4.Batasan Masalah

Menyederhanakan fungsi aplikasi billing meliputi fitur :

Info pelanggan

Penerbitan DRD (Data Rekening Ditagih)

Klain rekening

Reduksi Rekening

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi Kerja Praktek di PT. Jerbee Indonesia yang berada di Jln. Gitar II no. 1

(21)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting

dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

2.1.1. Elemen Sistem

Elemen Sistem :

Memiliki komponen :

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja

sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa

(22)

4

betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau

subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar

yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan

suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat

disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem,

maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila

perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah

subsistemnya.

Batas sistem (boundary) :

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem (environment) :

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Penghubung sistem (interface) :

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya.

Masukan sistem (input) :

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa

(23)

4

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah

maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan

data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

Keluaran sistem (Output) :

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

Pengolah sistem (Process) :

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang

diinginkan.

Sasaran sistem :

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem :

a) Organisasi

b) Interaksi

c) Interdependensi

d) Integrasi

(24)

4

a. Organisasi

Mencakup struktur dan fungsi organisasi

Contoh :

 Struktur

Gambar 2.1 contoh Struktur Organisasi

 Fungsi

Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian

maupun sub bagian.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4 dari 9

Contoh :

 Fungsi direktur utama.

 Bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan

yang dipimpinnya.

 Fungsi departemen marketing.

 Bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk

dengan jalan mencari langganan pembeli.

(25)

4

 Bertanggung jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan

perusahaan.

b. Interaksi.

Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.

Contoh : SA dengan P dengan DE dan sebaliknya.

SA : Sistem Analis, P : Programmer, DE : Data entry.

c. Interdependensi.

Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya.

Contoh : Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi dan

bagian keuangan dan administrasi dalam hal penagihan pada customer.

d. Integritas.

Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.

Contoh : Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi hanya

mampu menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini diadakan

kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.

e. Main objection ( tujuan utama ).

Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem. Contoh :

suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan.

(26)

4

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi Sistem :

Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik (sistem teologia)

Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,

sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari,

sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.

Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin

disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)

Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem

komputer)

Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut

ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

(27)

4

Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

Sistem sederhana dan Sistem kompleks

2.2.Perngertian Informasi

Informasi yaitu data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi

penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu

proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi:

Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat

bagi penggunanya.

Atau ;

Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan

informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,

prosedur manual, model manajemen dan basis data.

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :

1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin

 Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer

(28)

4

 Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola

dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual

yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin.

Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.

2. Sistem basis data terintegrasi

 Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam

sebuah data base manajemen system.

3. Mendukung Operasi

 Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung

operasi organisasi.

Istilah Sistem Informasi

 Manajemen Information System

 Information Processing System

 Information Decision System

 Information System.

Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang

dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan

keputusan suatu organisasi.

Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

(29)

4

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

disamping metode traditional SDLC, ada beberapa metode yang

dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan yang ada dalam

metode SDL. Meteode-metode itu antara lain :

 Structured analysis and structured design

Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi waktu dan

maintenance dalam pengembangan system. Pendekatan ini juga

langsung mengintgrasikan perubahan jika diperlukan.

 Object Oriented analysis and design

Pendekatan baru untuk pengembangan system, sering disebut

sebagai pendekatan ketiga setelah pendekatan yang berorientasi

data dan berorienteasi proses

OOAD adalah metode pengembangan yang lebih menekankan pada

objek dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas

dari pendekatan metode ini yaitu object, inheritance, object class.

 Prototyping

Prototyping adalah proses interative dalam pengembangan system

dimana requirement diubah kedalam system yang bekerja (working

system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama

(30)

4

Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool untuk

menyederhanakan proses. Prototype merupakan bentuk dari Rapid

Application Development (RAD)

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem

2.4.3. Alat Bantu Analisis

1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam

jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Pedoman dalam membuat flowmap

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowmap, ada beberapa

petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke

kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

(31)

4

4. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati.stem.

6. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkat paling atas dalam suatu sistem informasi,

yang menggambarkan sistem dalam suatu lingkaran dan menggambarkan

seluruh proses dalam suatu sistem. Diagram konteks ini, berfungsi untuk

memperlihatkan interaksi system informasi tersebut dengan lingkungan

dimana sistem tersebut diterapkan.

3. Diagram Aliran Data (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering

disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,

diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,

khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting

dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata

lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan

(32)

4

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur

data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh

profesional system kepada pemakai maupun pembuat program.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada

dalam database. Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan

pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti

aliran data dan menyimpan dalam menggambarkan data flow diagram,

menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang

mengalir dalam sistem tersebut, mendeskripsikan komposisi paket data

yang bergerak melalui aliran.

5. Perancangan Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar

komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.

Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem

informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para

pemakainya. Penerapa database dalam sistem informasi disebut dengan

database system. Sistem basis data (database sistem) ini adalah suatu sistem

informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk

(33)

4

Tujuan perancangan Basis Data adalah untuk menentukan data-data yang

dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat

terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database

perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan

data.

Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data redudancy)

antara lain dengan :

a. Normalisasi.

b. Dekomposisi lossless.

Diperlukan jika ada indikasi bahwa tabel yang kita buat tidak baik (terjadi

pengulangan informasi, potensi inkonsistensi data pada operasi

pengubahan, tersembunyinya informasi tertentu) dan diperlukan supaya jika

tabel-tabel yang didekomposisi kita gabungkan kembali dapat

menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi, sehingga diperoleh tabel

yang baik.

c. ERD (Entity Relationship Diagram).

d. Menentukan kardinalitas relasi.

Terdapat beberapa pengertian tentang key sehubungan dengan normalisasi

dan ERD, antara lain :

a. Superkey adalah gugus dari sejumlah atribut entiti yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi obyek secara unik.

b. Candidate key adalah superkey dengan jumlah atribut minimal dan dapat

(34)

4

c. Primary key adalah superkey yang dipilih oleh desainer atau administrator

basis data.

a) Normalisasi

Adalah proses yang berkaitan dengan model data relational untuk

mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan

keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah

himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada

beberapa bentuk normal, yaitu :

a. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).

b. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).

c. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).

d. Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).

e. Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form /

BCNF).

f. Project-Join Normal I Form (PJNF).

g. Domain-Key Normal I Form (DKNF).

h. Bentuk Normal V (Fifth Normal Form / 5-NF).

Kegunaan normalisasi :

a. Meminimasi pengulangan informasi.

(35)

19

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan umum perusahaan

PT. Jerbee Indonesia memiliki visi untuk memenuhi kebutuhan publik akan jasa

layanan dan Solusi Teknologi Informasi (TI/IT) dan Telekomunikasi dengan

menggunakan layanan terbaik dan teknologi yang senantiasa update.

Kemampuan sumber daya PT Jerbee Indonesia yang mendalam dan luas

memungkinkan kami untuk memberikan solusi total di berbagai bidang seperti

bisnis, pemerintahan dan pendidikan. PT. Jerbee Indonesia berawal dari divisi IT

Koperasi Jatara (JataraKop) yang merupakan Koperasi Pegawai Telkom Kandatel

Cirebon.

Dalam beberapa tahun berikutnya, divisi tersebut berkembang menjadi sebuah

perusahaan di bidang IT dengan nama PT. Jerbee Indonesia yang kemudian

berkantor pusat di Bandung. Brand name PT. Jerbee Indonesia yaitu "J erbee"

dengan motto Be Effective, Be Efficient, Be Excellent. Secara eksplisit terlihat

jelas bahwa tekad Jerbee adalah memberikan solusi yang terbaik dengan proses

dan usaha yang terbaik yang bisa diberikan kepada klien.

Desktop Application

Aplikasi-aplikasi desktop berbasis Visual Basic atau Borland Delphi, C++ baik

stand alone maupun client server.

Web Development

Aplikasi berbasis web untuk intranet maupun internet dan pengembangan website/

(36)

20

Network Solutions

Instalasi LAN / WAN / Hotspot, Network Design, Instalasi VoIP, Instalasi Router

dan Server ( Proxy, Mail, RADIUS, Web, Database dll ).

Procurement & Maintenance

Pengadaan hardware, maintenance hardware dan jaringan.

SMS Management System

Aplikasi management SMS yang bisa digunakan untuk broadcast dan IOD. Apli

kasi ini tersedia untuk jaringan CDMA DAN GSM.

Brainware Solutions

IT Training, Seminar & Workshop, IT Consulting, Short Course, Private Course.

PABX System

Perangkat PABX, IP PABX, Auto Attendant, Billing System Software, Jasa Ins

talasi dan Integrasi

PT Jerbee Indonesia telah menghadirkan berbagai macam solusi IT dengan

beragam teknologi yang memenuhi kebutuhan klien. Dari berbagai implementasi

solusi yang kami hadirkan, beberapa di antaranya adalah solusi - solusi yang telah

dikemas menjadi produk :

Dalam perjalanan Kami sebagai sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang IT

Solutions, beberapa institusi, baik itu swasta maupun Pemerintah Daerah telah

menjadi klien kami. Berikut ini adalah list klien berdasarkan aktivitas proyek

(37)

21

1.2 Struktur Organisasi

3.1 gambar Struktur Organisasi

3.1.Deskripsi Kerja

Direktur Utama

Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, Menawarkan visi dan imajinasi

di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO). Memimpin

rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata- tertib; keadilan dan

kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi

waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah

consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. Bertindak

sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Memainkan

bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite,

Direktur Utama

Ferry Rist iwan

Direktur Operasional

Yudha Ginanjar

Divisi Adm inist rasi & Keuangan

Yuliant o Kusnadi Ferdy Herawan

Ajat Sudrajat

Divisi M arket ing

Doni Agust ina Aw ang Suwarman

Reva Wahyu Aprilya Direktur Teknik Diki Andeas Divisi Pengembangan Perangkat Lunak Wawan M ohamad Agus Sya’ban

Endang Ret no Kawuri Arief Rachm adi Cecep Sidik Perm ana

Bangga Ramadho

Divisi Rekayasa Jaringan

Hari Gunaw an

(38)

22

sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas Mengambil keputusan

sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap

perlu, yang diputuskan, dalam meeting- meeting BOD. Menjalankan tanggung

jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sebagai

referensi dalam.

Direktur Teknik

Memimpin Bidang Teknik. Memimpin kegiatan perancangan dan kegiatan usaha

di bidang teknik produksi Mengkoordinasi, mangatur, memberi pengarahan dan

mengawasi kegiatan pelaksanaan tugas-tugas Bagian yang ada dibawahnya,

sehingga berjalan lancar. Mengusahakan secara terus – menerus peningkatan

efesiensi produksi Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan semua

instansi terutama yang bersangkut paut dengan bidangnya.Memimpin penyusunan

dan mengendalikan pelaksanaan anggaran tahunan Bidang Teknik. Menyetujui

rencana-rencana dan program kerja beserta perubahan-perubahan serta biaya

pelaksanaannya yang diajukan oleh semua Bagian dibawahnya.

Direktur Operasional

Divisi administrasi dan keuangan

Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perusahaan (jurnal entry sampai

dengan arsip dokumen) untuk menjamin kelancaran, keakuratan dan ketertiban

(39)

23

Divisi Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan dan integrasi perangkat lunak, Mengembangkan secara aktif

kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak Riset, perencanaan, instalasi,

konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat

lunak, serta sistem pengoperasiannya. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap

prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala

(40)

24

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sistem yang sudah di bangun oleh PT. Jerbee Indonesia salah satunya adalah

Online Billing System Yang dimaksud Online Billing System di sini adalah

implementasi lebih lanjut dari aplikasi sistem billing terpadu yang telah

disebutkan di atas yang memanfaatkan jalur komunikasi data yang ada baik itu

VPN-IP, VPN-Dial, Dial-up Network atau LAN, dan kesemuanya itu bisa

[image:40.612.133.425.364.626.2]

diimplementasikan dalam lingkup jaringan Intranet maupun atau bahkan Internet.

Gambar 4.1 Arsitektur Aplikasi

(41)

25

Online Billing System ini tidak dikembangkan hanya berdasar dari satu sisi

(developer view) melainkan dengan banyak pertimbangan dan rujukan :

 Analisa aplikasi dan business process yang telah digunakan oleh

PDAM, terutama dengan kondisi sistem otonomi yang dimiliki kantor

cabang

 Survey, analisa dan adaptasi alur, fitur dan fungsi yang ada pada

sistem billing pada

 Kondisi infrastruktur, baik hardware maupun jalur komunikasi data, baik

kondisi sekarang

Dengan analisa di atas, online billing system yang dibangun secara garis besar

memiliki arsitektur :

 Berbasis web, memanfaatkan platform PHP yang berjalan di atas web

server Apache dan sistem operasi GNU/Linux dengan tujuan kehandalan

baik dari resource, security maupun jaminan aspek lisensi (kesemuanya

adalah Open Source dan free license, tidak memerlukan cost tambahan

untuk biaya sistem operasi dan aplikasi server).

 Berbasis SQL, sebagian besar memanfaatkan server database MySQL

dari lini kantor pelayanan hingga pusat dan dapat terhubung dan

berkolaborasi dengan server database Microsoft SQL Server existing.

Selain itu platform SQL ini memungkinkan data ditranformasikan

dan ditransportasikan dengan lebih fleksibel dan luas, misalnya

dihubungkan dengan sistem kepegawaian ataupun sistem akuntansi.

(42)

26

dikembangkan agar connection flexible , maksudnya:

 Di saat jalur komunikasi dimungkinkan untuk online 24 jam (misal: seluruh

kantor terkoneksi dengan VPN-IP) aplikasi beroperasi secara real-time,

semua data dan informasi terupdate dan terpusat.

 Di saat jalur komunikasi data hanya dapat terhubung di kurun waktu

tertentu (misal: menggunakan VPN-Dial atau Dial-Up secara periodik)

maka aplikasi melakukan sinkronisasi data dan informasi.

 Di saat offline, aplikasi menyimpan dan mengolah data di suatu server

lokal sementara yang nantinya akan melakukan sinkronisasi jika online.

 Memperhatikan aspek keamanan, setiap aktivitas aplikasi akan di log /

direkam dan setiap user memiliki tingkatan level akses berbeda dengan

account yang spesifik.

 Dipersiapkan untuk compatible dengan ISO8583 dalam rangka persiapan

menuju E-Payment

Modul-modul

Online Billing System ini terdiri dari beberapa modul :

 Modul Autentikasi User

Merupakan modul dasar untuk pengaturan user account. Tujuannya untuk

keamanan sistem, membagi level akses aplikasi (admin, operator pusat,

kasir, manajemen dll.). Juga untuk melakukan pencatatan / log aktivitas

masing-masing user yang login (siapa melakukan apa, kapan dan dari mana).

(43)

27

Merupakan modul pengaturan berbagai variabel yang ada dalam sistem agar

sistem lebih fleksibel dan mampu mengakomodasi perubahan dan

penambahan variabel, konstanta atau formula. Yang termasuk di dalam

variabel di sini misalnya kode kelurahan/lokasi, kode rekening, kode

pejabat/petugas, tarif/golongan, tarif/meter, biaya administrasi, tanggal

denda dll.

 Modul Stand Meter

Merupakan modul untuk menyusun rute pembacaan dan segala hal yang

berkaitan dengan water meter, termasuk manage dan cetak data.

 Modul Rekening

Merupakan modul untuk pengaturan segala hal yang berkaitan dengan

rekening, penerbitan DRD, pembayaran & cicilan, cetak, claim rekening.

 Modul Putus Sambung

Meliputi berbagai bisnis proses yang menghandle putus sambung, laporan,

cetak surat peringatan dan laporan sambungan.

 Modul Laporan

Meliputi berbagai macam laporan yang diolah dari sumber data yang ada

dalam sistem, misalnya: efisiensi penerimaan rekening, laporan piutang,

jurnal dan ikhtisar rekening air dsb. Dengan sistem database berbasis SQL,

berbagai varian laporan dimungkinkan untuk digenerate dan diakses dari

mana saja (karena berbasis web), termasuk di sini adalah kemungkinan

publishing laporan/statistik yang perlu ditampilkan kepada publik (via

(44)

28

4.1.1. Analisis Dokumen

Bentuk dokumen masukan adalah bentuk dari dokumen-dokumen yang masuk

atau diterima untuk melakukan proses. Dibawah ini adalah uraian bentuk

dokumen masukan yang ada dalam sistem penggunaan Online Billing System.

1) Nama dokumen : Dokumen DSML (Data stand Meter

Langganan)

Fungsi : Informasi stand meter

Sumber : pembaca meter

Tujuan : Pencatatan meter

Frekuensi : Bulanan

Jumlah : 1 kali

Bentuk : Lembar isian per rayon.

2) Nama dokumen : Data Induk Pelanggan

Fungsi : Data Induk Pelanggan

Sumber : pelanggan

Tujuan : Referensi data induk pelanggan

Frekuensi : 1 kali

Jumlah : 1 kali

Bentuk : Lembar isian per pelanggan

3) Nama dokumen : Dokumen DRD (Data rekening di Tagih)

Fungsi : Data rekening di Tagih

(45)

29

Tujuan : Penagihan rekening air untuk pelanggan

Frekuensi : bulanan

Jumlah : 1 kali

Bentuk : Lembar tagihan per pelanggan

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Adapun prosedur pemakaian aplikasi system online billing tersebut adalah

sebagai berikut :

Prosedur Klaim Rekening

 Pelanggan mengajukan klaim terhadap kubikasi pemakaian air

 Pelaksana langganan melakukan perubahan terhadap angka meter

 Tagihan baru setelah klaim diterbitkan

Prosedur Reduksi

 Pelanggan mengajukan permohonan pengurangan biaya air

 Pelaksana langganan melakukan pengurangan terhadap biaya air

(46)

30

4.1.2.1. Flow Map

[image:46.612.126.510.108.667.2]

Customer Marketing Petugas Loket Kepala bagian

Gambar 4.2. Flow map Sistem Klaim rekening pada Billing Khusus START Form. Pengajuan Form Pengajuan Dat a Cust omer Dat a base

Daf t ar Cost umer Daft ar Cost umer Per ubah an angka m eter Bukt i perubahan angka m et er

Pemb uat an lapor an. Laporan Klaim Bukt i perubahan angka met er

Laporan Klaim

(47)

31

[image:47.612.148.497.146.305.2]

4.1.2.2. Diagram Kontek

(48)

32

[image:48.612.164.460.150.452.2]

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Gambar 4.4 Data flow Diagram

Ket :

BKR : Bukti Perubahan Klaim rekening

BPR : Bukti Perubahan Reduksi rekening

LPK : Laporan perubahan Klaim

LRK : Laporan reduksi rekening

(49)

33

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Billing Khusus

A Profiling Billing Existing

Objektif Billing Khusus ialah menambahkan dukungan terhadap pengelolaan

rekening khusus. Aplikasi ini menggunakan prototype framework javascript.

Salah satu keterbatasan dari framework aplikasi terpasang ialah masih

menggunakan versi 1.4.0 yang dirilis pada tahun 2005. Oleh karena itu,

dipertimbangkan untuk melakukan penulisan ulang terhadap aplikasi dan

melakukan upgrade framework dengan versi 1.6.0.3 yang dirilis pada tahun 2008.

A.1 Referensi Tarif

Pengelolan tarif rekening air yang meliputi rekening golongan reguler maupun

rekening golongan khusus.

A.2 Penanganan Pelanggan

Penanganan pelanggan meliputi edit data pelanggan, klaim dan reduksi.

A.3 Penerbitan DRD

Proses penerbitan rekening air yang dilakukan setiap akhir periode bulan tagihan.

A.4 Cetak Laporan

Cetak Laporan meliputi cetak drd rinci dan cetak drd rekap.

B Penyesuaian Sistem Existing

Penyesuaian pada aplikasi existing ialah dengan mengintegrasikan seluruh proses

validasi DSML dan proses ganti meter ke dalam modul Opname MMR. Sampai

saat ini sudah 6 Kota Pelayanan yang telah mengimplementasikan sistem

(50)

34

1. Kota Pelayanan Cimahi

2. Kota Pelayanan Padalarang

3. Kota Pelayanan Cisarua

4. Kota Pelayanan Cililin

5. Kota Pelayanan Batujajar

6. Kota Pelayanan Cikalongwetan

C Pencapaian

Tahapan implementasi billing khusus meliputi :

1. Development aplikasi

2. Pengembangan database

C.1 Development Aplikasi

Modul yang telah selesai didevelopment ialah :

1. Manajemen Tarif

2. Info Pelanggan

C.2 Pengembangan Database

Pengembangan database meliputi :

(51)

35

Unifikasi data dimaksud ialah data pembacaan, prosesnya sejalan dengan

implementasi WMMR, yang sampai sekarang telah meliputi 6 kota

pelayanan.

2. Replikasi

Ada perubahan tahapan replikasi, karena akan disesuaikan dengan

kebutuhan implementasi billing khusus. Oleh karena itu, proses replikasi

tahap 2, dilakukan untuk menunjang implementasi billing khusus dan

konsep baru SOPP.

D Development Aplikasi

[image:51.612.135.507.387.488.2]

D.1. Info Pelanggan

Gambar 4.5. Tampilan awal Info Pelanggan

[image:51.612.138.505.531.660.2]
(52)
[image:52.612.132.512.132.287.2]

36

[image:52.612.131.510.327.382.2]

Gambar 4.7 Tampilan Cetak Info Pelanggan, ketika salah satu bagian rinci info pelanggan di manage maka akan keluar rincian informasi data pelanggan

Gambar 4.8 Tampilan error handling ketikan Data pelanggan pada rayon tertentu tidak ditemukan

D.2 Data Pelanggan

[image:52.612.134.511.455.591.2]
(53)
[image:53.612.137.508.119.251.2]

37

[image:53.612.132.511.289.447.2]

Gambar 4.10 Tampilan Rinci Data Pelanggan, ketika salah satu bagian rayon di manage maka akan keluar rincian informasi pelanggan untuk setiap rayon

Gambar 4.11 Tampilan Popup rincian masing-masing pelanggan, ketika salah satu data pelanggan di manage maka akan keluar rincian informasi data pelanggan

yang bisa di edit

D.3 Klaim Rekening

[image:53.612.177.462.555.643.2]
(54)

38

[image:54.612.167.469.133.239.2]

D.4 Reduksi Rekening

Gambar 4.13 Tampilan awal untuk Form Reduksi Rekening

[image:54.612.135.520.274.557.2]
(55)
[image:55.612.135.532.118.379.2]

39

Gambar 4.15 Rincian Reduksi rekening ketika tombol hitung dijalankan dan kolom reduksi disi maka akan muncul reduksi uang air dan nilai total serta nilai

selisihnya.

[image:55.612.134.534.450.502.2]
(56)
[image:56.612.133.517.105.335.2]

40

Gambar 4.17 Form Cetak Rincian Berita Acara Reduksi dari hasil reduksi yang sudah dilakukan.

Gambar 4.18 Rincian Reduksi rekening ketika tombol hitung dijalankan dengan nilai reduksi lebih dari 50% maka akan muncul message error dan reduksi

[image:56.612.134.523.370.664.2]
(57)
[image:57.612.137.531.119.171.2]

41

Gambar 4.19 Tampilan error handling ketika Data pelanggan dengan nomor SL tertentu pada reduksi rekening tidak ditemukan

[image:57.612.134.529.205.353.2]
(58)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan

laporan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aplikasi Online Billing System yang diterapkan pada PDAM

Tirtaraharja sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi yang

modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya.

2. Layanan jaringan yang diberikan memiliki kualitas yang baik, tetapi

masih memilik keterbatasan dalam hal jenis teknologi yang digunakan.

Saran

Pada dasarnya Sistem penggunaan Online Billing System yang berjalan pada

PDAM Tirtaraharja dirasa sudah baik tetapi masih ada kekuarangan untuk

memberikan pelayanan yang memuaskan bagi klien, dan sedikit saran yang yang

dapat di berikan adalah :

1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak.

2. Agar tidak mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun

untuk lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu.

3. Prosedur dan peralatan yang sudah dilengkapi agar lebih baik lagi untuk

(59)

43

4. Sistem yang dapat membantu analisa seputar pada penggunaan layanan

Online Billing System tidak dihilangkan namun ditambahkan lagi agar

lebih cepat, efektif dan efisien.

Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan baik

Gambar

Gambar 2.1 contoh Struktur Organisasi
Gambar 2.2 contoh karakteristik suatu system
Gambar 4.1 Arsitektur Aplikasi
Gambar 4.2.  Flow map Sistem Klaim rekening pada Billing Khusus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masalah utama yang menjadi fokus dari penelitian yang dilakukan adalah “Bagaimana mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berkomunikasi mahasiswa

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Bab 3 menyajikan tentang perkembangan kriminal di Papua Barat yang meliputi banyaknya kejadian kejahatan, jenis-jenis tindak kejahatan serta korban kejahatan yang terjadi

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Jika suatu larutan yang terdiri dari dua buah larutan komponen yang cukup mudah menguap misalnya larutan benzene-toluene dididihkan, maka fase uap yang akan terbentuk akan

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mempunyai gagasan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korelasi kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar siswa pada

Atmosfer dari planet merkurius terdiri dari gas natrium dan kalium yang sangat tipis sehingga kadang-kadang dikatakan bahwa planet ini tidak memiliki atmosfer.. Jarak

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menghendaki pemerintah, dalam hal ini oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dapat berupaya