• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILM PENDEK “PENTINGNYA MAKAN PAGI” SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN MAKAN PAGI SISWA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FILM PENDEK “PENTINGNYA MAKAN PAGI” SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN MAKAN PAGI SISWA SMP."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

FILM PENDEK “PENTINGNYA MAKAN PAGI” SEBAGAI

MEDIA PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN MAKAN PAGI SISWA SMP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

OLEH :

NOVIRA HANDAYANI

NIM. 5113142031

JURUSAN PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

NOVIRA HANDAYANI: FILM PENDEK “PENTINGNYA MAKAN PAGI”

SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN MAKAN PAGI SISWA SMP.

Makan pagi merupakan kegiatan yang paling penting dalam memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi dalam sehari. Anak usia sekolah menengah pertama (SMP) yang tergolong pada anak usia remaja dianggap penting mendapatkan pendidikan gizi tentang pentingnya makan pagi. Remaja merupakan golongan umur yang dianggap sudah mampu mengambil keputusan sendiri terutama dalam pengaturan pola makan, menurut penelitian salah satu kegiatan makan yang sering dilewatkan oleh remaja khususnya remaja putri adalah makan pagi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya makan pagi adalah melalui media film pendek. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis film pendek “Pentingnya Makan Pagi” sebagai media pendidikan gizi untuk meningkatkan pengetahaun makan pagi siswa SMP. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII4 dan VIII9 SMP Negeri 8 Medan berjumlah 49 siswa. Media pendidikan gizi yang digunakan adalah film pendek sebagai upaya peningkatan pengetahuan siswa terhadap pentingnya makan pagi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan media film pendek terdapat peningkatan skor pengetahuan siswa tentang pentingnya makan pagi. Dilihat dari data pre-test sebelum diberikan media film pendek siswa dengan kategori baik tidak ada (0%) dan setelah diberikannya media film pendek, saat dilakukan post-test dengan butir soal yang sama siswa dengan kategori baik meningkat menjadi 22 siswa (44,89%), nilai siswa dengan kategori cukup pada saat pre-test hanya 8 siswa (16, 32%) dan meningkat menjadi 13 siswa (26,53%) pada saat post-test, nilai siswa dengan kategori kurang saat pre-test sebanyak 41 siswa ( 83,68%), namun saat post-tes jumlah siswa dengan kategori kurang menurun manjadi 14 siswa (26,53%). Hasil rata-rata skor pengetahuan sampel tentang makan pagi sebelum diberi perlakuan sebesar 46,9±13 dan meningkat menjadi 72±10,8 setelah perlakuan denagan selisih peningkatan pengetehuan sebelum dan sesudah perlakuan sebesar 25,7%. Penggunaan film pendek sebagai media pendidikan gizi tentang pentingnya makan pagi memberikan perubahan peningkatan pengetahuan makan pagi siswa sekolah menengah pertama (SMP).

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, kemampuan dan

kebijaksanaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Adapun judul dari skripsi saya adalah : “ Film Pendek Pentingnya Makan

Pagi Sebagai Media Pendidikan Gizi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Makan Pagi Siswa SMP”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

dari segi bahasa maupun isinya mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan menuju

kesempuranaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan rintangan dan

hambatan, namun dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan penulis dan

bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikannya. Pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Esi Emilia, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, pikiran, nasihat dan tenaga untuk memberikan arahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sebagai Wakil Dekan I, Ibu Dr. Dina

(7)

iii

Dra. Fatma Tresno M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga.

3. Ibu Siti Sutanti, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademi dan Penguji,

Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si, dan Dra. Nuwairi Hilda, M.Pd selaku Dosen

Penguji dalam mempertahankan skripsi ini.

4. Terimakasih kepada tim peneliti hibah bersaing Dikti yaitu Ibu Dr.Esi Emilia

M.Si dan Bapak Rachmat Mulyana M.Si yang telah mengizinkan peneliti ikut

dalam penelitian payung dengan judul penelitian Pengembangan Model

Pendidikan Gizi Ramah Anak dengan melibatkan siswa sekolah dan orang tua.

5. Bapak DRS. H. Muslim Lubis, SH, MA selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 8

Medan, Ibu Erida Fitriyani S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada

penulis untuk memberikan izin melaksanakan penelitian disekolah tersebut.

Guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam

melakukan penelitian ini.

6. Teristimewa untuk Ayahanda Agus Salim Barus, Ibunda Ribka Br Ginting, dan

adik–adikku Muhammad Iqbal dan Indah Peratiwi untuk selalu memberi

semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Terimakasih penulis ucapkan kepada ibu Neni Dwi Aprianti, SP, M.Si sebagai

validator ahli materi dan Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si sebagai validator

(8)

iv

8. Terimakasih kepada SMP Negeri 1 Kabanjahe dan Komp. Perumahan Sumkara

yang telah membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini sebagai lokasi

shooting Film Pendek.

9. Terimakasih untuk Pendidkan Tata Boga UNIMED yang telah

memepertemukan penulis dengan orang-orang terbaik Muhammad Tirta, Annisa

Risky, Hilal Nurhabibah, Tri Handayani, Andria Luvita Sari, Emma Febyarvita,

Silvia Kartika Jindan, Esra untuk empat tahun lebih menemani perjalanan

perkuliahan, Ririn Handayani, Ana Paramytha, Kibot, Rezekiana, Popi, Apri

Ramadhan, Gusti Raju, Iqbal, crew film, sikuning dan teman-teman lain yang

tidak mungkin saya sebutkan satu persatu untuk semangat, do’a, motivasi, dan

waktu yang diluangkan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu dan terlibat dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima segala kritik

dan saran yang dapat membantu untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga bantuan yang telah diberikan

baik secara moril maupun material yang telah saya terima mendapat berkah dari Allah

SWT.

Medan, Penulis,

(9)

v

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Manfaat Penelitia... 8

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESISI... 9

A. Deskriptif Teori ... 9

1. Pengertian Makan Pagi ... 9

2. Perilaku Konsumsi Makan Pagi Anak Remaja (SMP)... 10

3. Kebutuhan Zat Gizi yang Penting Bagi Anak Usia Sekolah... 15

4. Pentingnya Makan Pagi Bagi Anak Usia Sekolah ……….... 23 5. Manfaat Makan Pagi ………... 26

6. Akibat Tidak Makan Pagi………... 28

7. Film Pendek Sebagai Media Pendidikan Gizi ... 30

(10)

iv

C. Kerangka Berpikir... 43

D. Pertanyaan Penelitian... 45

E. Penelitian Yang Relevan... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 47

A. Desain Penelitian... 47

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 47

C. Populasi Dan Sampel penelitian 52 1. Populasi... 52

2. Sampel... 53

D. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data... 53

E. Analisis Data 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 68

A. Hasil Penelitian ... 68

1. Proses Identifikasi Makan Pagi Siswa ... 73

2. Film Pendek Pentingnya Makan Pagi... 78

3. Penerapan Film Pendek Pentingnya Makan Pagi... 79

B. Pembahasan... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran... 91

DAFTAR PUSTAKA... 94

(11)

vii

DAFTAR TABEL

1. Angka Kecukupan Gizi (AKG)... 16

2. Angka Kecukupan Karbohidrat (AKK)... 18

3 Angka Kecukupan Protein (AKP)... 20

4. Angka Kecukupan Lemak (AKL)... 21

5. Skla Likert Untuk Mengidentifikasi Sikap Makan Pagi Siswa... 54

6. Kisi-kisi Angket Materi Perilaku Makan Pagi Siswa... 55

7. Kisi-kisi Instrument Pengetahuan Siswa Terhadap Makan Pagi... 56

8. Kriteria Penilaian... 57

9. Cara Pengumpulan Data... 59

10. Distribusi Pengetahuan Sampel Tentang Makan Pagi... 68

11. Sebaran Sampel Tentang Makan Pagi Berdasarkan Indikator Pengetahuan... 69

12. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sampel Tebtang Makan Pagi... 70

13. Sebaran Sampel Tentang Makan Pagi Berdasarkan Indikator Sikap... 70

14. Distribusi Frekuensi Sikap Tentang Makan Pagi... 71

15. Sebaran Sampel Tentang Makan Pagi Berdasarkan Indikator Tindakan... 72

16. Distribusi Frekuensi Tindakan Tentang Makan Pagi... 72

17. Rata-rata Skor Identifikasi Perilaku Makan Pagi Sampel... 73

18. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sampel Tentang Pengetahuan Makan Pagi Pada Saat pre-test... 79

19. Sebaran Sampel Tentang Pengetahuan Makan Pagi Berdasarkan Indikator Pada saat Pre-tes... 80

20. Distribusi Pengetahuan Sampel Tentang Makan Pagi Pada Saat Post-test... 82

21. Sebaran Sampel Tentang Pengetahuan Makan Pagi Berdasarkan Indikator Pada Saat Post-test... 82

(12)

viii

23. Sebaran Jawaban Sampel Sebelum Dan Sesudah Perlakuan ... 85

(13)

iv

DAFTAR GAMBAR

1. Langkah-langkah Penelitian... 48

2. Diagram Batang Sebaran Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah Diberikan Perlakuan... 85 3. Uji Instrumen... 90

4. Identifikasi Perilaku Makan Pagi Siswa... 136

5. Pembuatan Film Pendek... 137

6. Validasi Ahli Materi, Media, Dan Face Validity... 138

7. Penelitian pre-test... 146

(14)

xi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket sikap dan tindakan siswa SMP Negeri 8 terhadap makan

pagi... 100

2. Tes pengetahuan siswa SMP Negeri 8 terhadap makan pagi... 108

3. Validasi instrumen pengetahuan terhadap makan pagi... 116

4. Validasi instrumen pengetahuan terhadap makan pagi... 117

5. Validasi Tindakan Siswa Terhadap Makan Pagi... 119

6. Perhitungan validitas angket pengetahuan makan pagi siswa... 121

7. Reliabilitas angket pengetahuan siswa terhadap makan pagi 123 8. Perhitungan indeks kesukaran butir soal tes... 124

9. Rekapitulasi data hasil perhitungan penilaian oleh ahli media... 125

10. Perhitungan validitas angket sikap terhadap makan pagi... 128

11. Reliabilitas angket sikap siswa terhadap makan pagi... 131

12. Perhitungan validitas angket tindakan makan pagi... 135

13. Perhitungan reliabilitas angket tindakan makan pagi... 137

14. Hasil angket pengetahuan siswa terhadap makan pagi... 138

15. Hasil angket sikap siswa terhadap makan pagi... 139

16. Hasil angket tindakan siswa terhdap makan pagi... 140

17. Distribusi Sampel Tentang Makan Pagi berdasarkan Kategori... 141 18. Menghitung Sebaran Sampel Tentang Makan Pagi berdasarkan Indikator... 142 19. Sinopsis dan skenario... 144

20. Pre-test kuesioner pengetahuan siswa terhadap makan pagi 148 21. Post-test kuesioner pengetahuan siswa terhadap makan pagi... 149

22. Tabel hasil nilai siswa pada saat tes awal... 150

23. Tabel hasil nilai siswa pada saat tes akhir... 152

23. Dokumentasi uji instrumen... 154

24. Dokumentasi identifikasi perilaku makan pagi siswa... 155

(15)

xi

xvii

26. Dokumnetasi validasi ahli materi, media, dan face validity 160

27. Dokumentasi penelitian pre-test... 162

28. Dokumnetasi penelitian post-test... 163

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Visi Indonesia sehat 2010 bertujuan untuk pembangunan kesehatan yang

pada dasarnya lebih mengutamakan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan

tanpa mengabaikan pelayanan dan penyembuhan dan rehabilitas serta

meningkatkan pemberdayaan sumber daya kesehatan dalam menentukan kualitas

hidup dan produktivitas kerja yang berakibat langsung dan tidak langsung dari

kekurangan gizi (Hamurwono, 2001).

Salah satu upaya kesehatan adalah perbaikan gizi terutama di usia sekolah

khususnya pada usia remaja (adolescence) yaitu usia 12-15 tahun (Almatsier,

2004). Menurut Khomsan (2010), pada usia remaja sering muncul masalah gizi

karena ketidak seimbangan konsumsi makanan, hal ini disebabkan karena pada

usia remaja sudah menginjak tahap independensi. Masa independensi merupakan

masa dimana remaja dianggap mampu membuat keputusan dalam kehidupan

mereka daripada ketika mereka masih kanak-kanak (Adriani dan Bambang, 2010).

Usia remaja merupakan golongan usia yang dianggap penting oleh

peneliti untuk mendapatkan pendidikan gizi sejak dini salah satunya mengenai

pentingnya makan pagi, dimana remaja merupakan golongan umur yang dianggap

sudah mampu untuk mengambil keputusan sendiri salah satunya dalam hal

(17)

2

Menurut Adriyani dan Bambang (2014) usia remaja merupakan usia

peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, perubahan itu

mempengaruhi kebutuhan gizi dan makan mereka, salah satu pemasalahan yang

terjadi pada usia remaja adalah sering melewatkan makan pagi, hal ini

dikarenakan sesudah remaja mengalami masa growth spurt (pubertas) biasanya

mereka akan lebih memperhatikan penampilan dirinya terutama remaja putri,

sehingga mereka terlalu ketat dalam pengaturan pola makan demi menjaga

penampilannya (body image).

Suatu studi di AS mengenai body image menunjukkan hasil hampir 70%

remaja wanita yang diteliti mengungkapkan keinginan mereka untuk mengurangi

berat badannya salah satunya dengan mengurangi frekuensi makan, dan salah satu

kegiatan makan yang sering dilewatkan oleh remaja adalah makan pagi

(Khomsan, 2010).

Makan pagi termasuk kedalam salah satu dari 13 pesan dasar dalam

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) pada point ke-8. Makan pagi adalah

suatu kegiatan yang penting sebelum melakukan aktivitas fisik pada pagi hari”

(Khomsan, 2010). Menurut Depkes RI (2011), makan pagi diartikan sebagai

makanan yang dilakukan pada pagi hari sebelum beraktivitas, yang terdiri dari

makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan, dimana jumlah makanan

yang dimakan kurang lebih dari sepertiga dari makan sehari, makan pagi yang

sehat disantap pada pagi hari satu jam setelah bangun tidur atau dimulai dari

(18)

3

Dari pendapat diatas dapat diartikan bahwa makan pagi adalah makanan

yang disantap pada pagi hari, waktu makan dimulai dari satu jam setelah bangun

tidur dipagi hari atau disesuaikan dengan ritme dimulainya aktivtas dipagi hari.

Idealnya makan pagi dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.00 pagi.

Makan pagi dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja pencernaan,

sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat

tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah.

Pada survey oleh pergizi pangan Indonesia pada bulan juni 2014

menyebutkan 44,6% anak usia sekolah yang melaksanakan makan pagi dengan

memperoleh asupan energi sebanyak 15% dari kebutuhan makan harian. Hasil

studi di Indonesia sekitar 20-40% anak-anak Indonesia tidak terbiasa untuk makan

pagi (Hardinsyah, 2012). Pada penelitian yang dilakukan oleh Emilia,Esi (2009)

juga menemukan bahwa untuk kota Medan pengetahuan tentang makan pagi

remaja SMP di kota Medan sekitar 64,8%, sikap 64,6%, yang melakukan makan

pagi sebanyak 66,43%. Begitu pula dengan penelitian yang pernah dilakukan

Ristiana (2009) di sebuah SMP Negeri di kelurahan Harjosari Medan Denai,

bahwa ada sekitar 40,91% anak SMP tidak sarapan sebelum berangkat kesekolah.

Hasil Penelitian di Amerika juga menunjukkan 22% anak sekolah berangkat

sekolah tanpa makan pagi (Mahoni et al, 2005). Jumlah dari penelitian diatas

tergolong sedang berdasarkan pengukuran perilaku tentang makan pagi menurut

Pratomo dalam Ristiana (2009), yang menyatakan baik jika jawaban responden

yang benar > 75%, sedang jika jawaban responden benar 40%-75%, kurang jika

(19)

4

Menurut Mubarak (2007) Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasarkan pada pengetahuan, sebab

perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk

berbuat. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perilaku kebiasaan makan pagi

dikota Medan masih kurang, hal tersebut dilatarbelakangi oleh rendahnya

pengetahuan anak tentang gizi dan kesehatan.

Berdasarkan kendala tersebut, peneliti beranggapan perlu dilakukan

pergeseran nilai makan pagi dari suatu yang wajib dilakukan menjadi suatu

kebiasaan setiap hari dengan memberikan pendidikan gizi berupa pengetahuan

mengenai pentingnya makan pagi.

Sasaran pendidikan gizi yang akan dilakukan oleh peneliti adalah Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Salah satu bentuk pendidikan gizi di sekolah yang

dapat dilakukan adalah kampanye pentingnya makan pagi yang dapat

disampaikan menggunakan berbagai media pendidikan.

“Kampanye pentingnya makan pagi merupakan sebuah gerakan atau

kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi

tentang pentingnya makan pagi terhadap anak-anak” (Briawan, 2013). Kampanye

pentingnya makan pagi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang

makan pagi sehingga dapat merubah sikap terhadap makan pagi yang pada

akhirnya menjadikan makan pagi sebagai kebiasaan makan yang biasa dilakukan

pada anak, keluarga, dan masyarakat umum. Salah satu bentuk nyata dari

(20)

5

Pekan Sarapan Nasional (PESAN) yang diselenggarakan setiap tanggal 14

pebruari.

Pada penelitian ini, media yang digunakan adalah media audio visual film

pendek. “ Media audio visual film merupakan media yang paling efektif untuk

menyampaikan pesan baik secara langsung maupun terselubung terhadap para

penontonnya, dengan adanya gambar yang bergerak dan juga suara serta ditambah

dengan efek-efek digital, membuat para penonton mudah menerima begitu saja

apa yang disampaikan” (Effendy, 2013).

Menurt Sumirat (2013) Salah satu jenis film yang biasa diproduksi untuk

berbagai keperluan adalah film pendek. Dibanyak negara seperti Jerman,

Australia, Kanada, dan Amerika serikat sering memproduksi film pendek sebagai

laboratorium eksperimen bagi seseorang atau sekelompok orang untuk

kepentingan tertentu.

Setelah melihat permasalahan diatas, peneliti mengadakan wawancara

singkat kepada siswa SMP Negeri 8 yang dilakukan pada tanggal 3 Pebruari 2015

untuk melihat sejauh mana perilaku siswa terhadap makan pagi dalam kehidupan

sehari-hari, diketahui bahwa dari 36 siswa 20 diantaranya tidak biasa makan pagi

sebelum berangkat sekolah. Alasan yang didapatkan pun beragam. Selain itu,

peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu guru bidang studi Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yaitu Ibu Erida yang menyatakan bahwa selama ini

belum pernah ada penyuluhan tentang pentingnya makan pagi kepada siswa SMP

Negeri 8 Medan. Begitu pula selama proses belajar mengajar siswa tidak pernah

(21)

6

Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan penelitian dengan judul

Film Pendek “Pentingnya Makan Pagi” Sebagai Media Pendidikan

Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Makan Pagi Siswa SMP.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah adalah

sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan media audio visual film pendek?

2. Apa yang dimaksud dengan makan pagi?

3. Bagaimana perilaku makan pagi siswa SMP Negeri 8 Medan?

4. Seberapa besar pengetahuan siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Medan

tentang pentingnya makan pagi?

5. Berapa banyak siswa yang biasa makan pagi sebelum berangkat sekolah

dan berapa banyak siswa yang tidak biasa makan pagi sebelum berangkat

sekolah di kelas VIII SMP Negeri 8 Medan?

6. Seberapa besar peran guru dalam memberikan pengetahuan kepada siswa

kelas VIII SMP Negeri 8 tentang pentingnya makan pagi?

7. Bagaimana peran orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 8 dalam

menerapkan makan pagi dalam kehidupan sehari – hari?

8. Bagaimana peran sekolah dalam mengkampanyekan pedoman umum gizi

seimbang (PUGS) salah satunya menganai makan pagi dalam lingkungan

(22)

7

9. Bagaimana peran pemerintah dalam mengkampanyekan pedoman umum

gizi seimbang (PUGS) salah satunya menganai makan pagi dalam

lingkungan sekolah ?

10.Seberapa besar penerapan media audio visual film pendek tentang

“pentingnya makan pagi” meningkatan pengetahuan siswa kelas VIII SMP

Negeri 8 Medan tentang pentinya makan pagi?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, agar penelitian ini

dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang dinginkan maka perlu melakukan

pembatasan masalah pada :

1. Perilaku makan pagi siswa yaitu berdasarkan pengetahuan, sikap, dan

tindakan siswa terhadap makan pagi dalam kehidupan sehari-hari di SMP

Negeri 8 Medan.

2. Pengetahuan siswa SMP Negeri 8 Medan tentang pentingnya makan pagi.

3. Merancang film pendek tentang pentingnya makan pagi.

4. Penelitian dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri 8 Medan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan

masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Medan tentang

pentingnya sarapan pagi?

2. Bagaimana dalam merancang film pendek tentang pentingnya makan pagi

(23)

8

3. Bagaimana penerapan media audio visual film pendek tentang Pentingnya

Makan Pagi untuk meningkatkan pengetahaun pentingnya makan pagi siswa

kelas VIII SMP Negeri 8 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengidentifikasi perilaku makan pagi siswa kelas VIII di SMP

Negeri 8 Medan.

2. Merancang film pendek tentang Pentingnya makan pagi untuk

meningkatkan pengetahuan terhadap makan pagi siswa kelas VIII di SMP

Negeri 8 Medan.

3. Penerapan film pendek tentang “Pentingnya Makan Pagi” untuk

meningkatkan pengetahuan makan pagi siswa kelas VIII di SMP Negeri 8

Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan dicapai setelah penelitian ini dilaksanakan adalah

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis, untuk menambah wawasan

mengenai penggunaan media audio visual film pendek dalam

meningkatkan pengetahuan makan pagi siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi siswa SMP Negeri 8 Medan dalam

peningkatan pengetahuan pentingnya makan pagi melalui media film

(24)

9

3. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru disekolah dan pihak sekolah

tempat penelitian dalam menyampaikan informasi kesehatan gizi

mengenai Pentingnya Makan Pagi melalui media audio visual film pendek.

4. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam mengapanyekan pentingnya

makan pagi bagi siswa-siswa usia sekolah melalui media audio visual film

pendek untuk meningkatkan keperdulian siswa mengenai pentingnya

makan pagi.

(25)

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Sebagian besar pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa terhadap

makan pagi berdasarkan identifikasi melalui angket menyimpulkan

sikap dan tindakan siswa masih tergolong kurang. Berdasarkan

identifikasi sikap dan tindakan, pengetahuan siswa terhadap makan

pagi masih rendah dilihat dari beberapa indikator pengetahuan siswa

terhadap pengertian makan pagi, waktu makan pagi yang baik,

kandungan gizi yang dibutuhkan saat makan pagi, manfaat makan

pagi, akibat tidak makan pagi, dan menu makan pagi sehat.

2. Materi makan pagi yang akan disampaikan kepada siswa SMP sudah

sesuai berdasarkan hasil identifkasi dan divalidkan oleh ahli gizi.

Materi yang sudah validkan oleh ahli gizi kemudian dibuat dalam

bentuk film pendek dengan durasi 8 menit. Film pendek yang

dirancang dan dibuat oleh peneliti divalidkan oleh ahli media dan ahli

gizi. Media film pendek yang sudah divalidasi oleh ahli media,

selanjutnya divalidasi oleh siswa SMP kelas VIII dengan teknik face

validity. Dari hasil validasi 7 diantaranya menganggap tertarik dan

paham dengan media film pendek pentingnya makan pagi. Hasil

validasi oleh siswa SMP dilakukan revisi untuk penyempurnaan film

(26)

93

3. Hasil pre-test menunjuk kan bahwa pengetahuan siswa terhadap

makan pagi dilihat dari materi berdasarkan indikator masih tergolong

kurang dengan persentase siswa yang tidak tuntas sebanyak 41 orang

(83,67%) siswa. Rata-rata hasil pre-test siswa yaitu (23,8%) . Setelah

film ditayangkan siswa diberi post-test dengan soal yang sama pada

saat pre-test. Hasil skor yang diperoleh siswa pada saat post-test

setelah di berikan media meningkat dengan jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 35 orang (71,42%) dengan siswa yang mendapat nilai baik

sebanyak 22 orang (44,89%), siswa dengan nilai cukup sebanyak 13

orang (56,53%), dan siswa dengan kategori kurang sebanyak 14 orang

(28,56%) siswa. Dengan rata-rata sebelum perlakuan sebesar 46,9 ±

13 dan setelah diberi perlakua meningkat menjadi 72 ± 10,8 dengan

selisih 25,7%.

B. SARAN

1. Penelitian ini memiliki keterbatasan dana pada saat proses pemuatan film,

sehingga kualitas film yang dibuat oleh peneliti kurang maksimal. Dana

menjadi sala satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

media film pendek.

2. Penelitian ini dapat menjadi penelitian lanjutan lebih mendalam untuk

melihat peningkatan sikap dan tindakan siswa terhadap makan pagi setelah

diberikannya pengetahuan mengenai pentingnya makan pagi melalui

media informasi film pendek. Selain siswa orang tua siswa juga dianggap

(27)

94

3. Untuk pihak sekolah dapat membuat program untuk memberikan

informasi pendidikan gizi kepada siswa dan orang tua siswa dalam upaya

peningkatan perilaku siswa terhadap kesehatan. Informasi gizi sebisa

mungkin disampaikan kepada siswa baik melalui guru atau melalui media

informasi lainnya, hal ini dapat membantu pemerintah dalam upaya

penigkatan mutu kesehatan di indonesia dari kekurangan gizi.

4. Peneltian ini juga tidak mengukur faktor lain yang dapat mempengaruhi

pendidkan kesehatan misalnya keluarga, budaya, ataupun lingkungan.

Namun, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kebiasaan makan

pagi yang baik dimulai dari rumah, peran orang tua sangat berpengaruh

kepada kebiasaan makan pagi anak. Orang tua diharapkan lebih perduli

dan mulai memperhatikan kebutuhan gizi anak.

5. Untuk siswa disarankan setelah mendapatkan pengetahuan mengenai

pentingnya makan pagi terjadi perubahan sikap dan tindakan untuk perduli

akan kesehatan tubuh terutama dengan membiasakan diri untuk makan

pagi setiap hari.

6. Kampanye pendidikan gizi dapat lebih digencarkan oleh pemerintah baik

penyuluhan kepada anak-anak usia sekoalah maupun masyarakat umum

(28)

95

DAFTAR PUSTAKA

Adriyani Maryana Dan Bambang.(2014). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Almatsier, S.(2004). Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Andriani, Rini. (2012). Gizi Remaja. Diakses Pada 31 Januari 2015 http://rini-andriani.blogspot.com

Arikunto, Suharsimi.(2011).dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Arshad, Azhar.(2007).Media Pembelajaran.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Arshad Nadeem Dan Umair Ahmed.(2014, Januari). Impact Of Breakfast Habits On Education Performance Of University Student ( A Study Conducted On University Of Sarodha, Pakistan). Abstrak.Diakses pada 28 Januari 2015http://e-journals.org/.

Briawan, Dodik, Ikeu Ekayanti dan Ratu Diah Koerniawati.(2013,Juli) .Pengaruh Media Kampanye Sarapan Sehat Terhadap perubahan Pengetahuan, Sikap, Dan Kebiasaan Sarapan anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bogor. Artikel Penelitian Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi nManusia (FEMA) Institute Pertanian Bogor (IPB).Diakses

pada 28

Januari2015.http://isjd.Lipi.go.id/index/php/searc.html?=jurnal.

Damayanti, Diana.(2013, Juli).Makanan Dan Kegiatan Sekolah Anak.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia Building.

Davency Barbara Dan Elizabeth Stuart.(1998, Agustus). Eating Breakfast: Effects Of The School Breakfast Program.Abstrak. Diakses pada 28 Januari 2015 http://e-journals.org/.

Depkes RI.(2011).Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta.

Depkes RI.(2011).Mengapa Sarapan Pagi Itu Penting?. Diakses Pada 28 Januari2015http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/LEMB AR-INFORMASI-NO-2-2011.pdf

(29)

96

Emilia, Esi.(2009). Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi Pada Remaja Dan Implementasinya Pada Perilaku Hidup Sehat. Media Pendidikan Gizi Dan Kuliner. PKK UPI. Bandung

Hamurwono.G.B, Dkk.(2001). Pelayanan Medik Dasar Menyongsong Millenium III. Departemen Kesehatan Dan Kesejahteraan sosial. Jakarta.

Hardinssyah. (2013). Analisis Jenis, Jumlah, dan Mutu Gizi Konsumsi Sarapan Anak Indonesia. Jurnal Gizi Dan Pangan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB. Diakses pada 18 mei 2015 IPB

Hardinsyah, dkk.(2012). Kecukupan, Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat. Artikel Penelitian Departemen Gizi Masyarakat (FEMA). Diakses

pada 18 mei 2015

IPBhttp://isjd.Lipi.go.id/index/php/searc.html?=jurnal..

Hardinsyah.(2012). Keynote Speach For Healty Breakfast Symposium. Pergizi Pangan Indonesia.http://pergizi.org. Diakses pada 13 Februari 2013.

Irianto.(2007). Panduan gizi Lengkap Keluarga Olahragawan . Yogyakarta: andi Offest.

Khomsan Ali. (2010). Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : PT.Rja Grafindo Persada.

Mahoney CR, Taylor HA, Konorex RB, and Samuel P.(2005). Effect Of breakfast Composition On Cognitive Processes In elementary School Children. Jurnal Psikology. Diakses pada 13 Februari 2015. http://www.e-journals.org/.

Mubarak Iqbal, Wahit, Chayatin, Nuru, rozkin, Khoirul dan Supradi. (2007). Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Mulyati Sri, Oki Suwarsa, Inst Farisa Desi Arya. (2015). Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks.Jurnal

Kesehatan Masyarakat. Diakses pada 13 Februari 2015. http://www.e-journals.org/.

Nestle Nutrition Institute. Mulai Gaya Hidup Aktiv Dan Sehat Bersama Keluarga Dengan Sarapan Setiap Hari. Diakses Pada 28 Janari 2015.http//www.neslenutrition-institute.org.country/id/news.

(30)

97

Notoadmojo,S.(2003). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offest.

Nort Caroline Public Health. Breakfast Is Brain Fuel. Diakses pada 13 Februari2015http://childnutrition.ncpublicschools.gov/programs/sbp/b reakfast-is-brain-fuel-toolkit/how-to-assessment-planning/bbf-howto-01.pdf

Peraturan Menteri Kesehatan RI.(2013). Angka Kecukupan Gizi Bangsa Indonesia. Diakses pada 18 Mei 2015 http://www.wnpg.org

Powell, Don, R.(2011). 365 Tips Hidup Sehat .( Terjemahan). Jakarta: Pustaka Delta Pratasa.

Ristiana, Siska M.(2009). Hubungan Pengetahuan, Sikap,Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak SD Di SDN N0.101835 Bingkawan Kecamatan sibolangit. Journal Kesehatan Masyarakat

USU. Diakses pada 28 Januari 2015.

http://isjd.Lipi.go.id/index/php/searc.html?=jurnal

Sanjur, Diva dan Jajah K.Husaini .(2013).Forum Koordinasi Program Makanan Tambahan anak Usia Sekolah Tingkat Pusat. Strategi penyuluhan Kesehatan Dan Gizi Dalam PMT_AS .Jakarta

Sugiyono.(2011). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV.Alvabeta.

Sartika, Ratu Ayu Dewi.(2013).Penerapan Komunikaasi, Informasi, dan Eduksi Gizi terhadap Perilaku Sarapan Siswa Sekolah Dasar.Artikel Penelitian Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Diakses pada 28 Januari 2015 http://isjd.Lipi.go.id/index/php/searc.html?=jurnal.

Sugiyono.(2010, Mei).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan

R&D.Bandung: Alvabeta,cv.

Suhardjo.(2010). Berbagi Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Sumirat, Pepen.(2013).Video Production Panduan Membuat Film Dan Vidio.Jakarta : Lentera Ilmu Cendekia.

Sunatun, Ana.(2009). Pengaruh Perilaku Siswa Terhadap Kesulitan Belajar Yang Dihadapinya Di SMK Negeri 5 Bandung. Diakses pada 16 April

2015.Thesis Universitas Pendidikan

Indonesia.http://isjd.Lipi.go.id/index/php/searc.html?=jurnal

Gambar

Tabel hasil nilai siswa pada saat tes awal..............................

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Peningkatan Pengetahuan Anemia dan Perilaku Makan Pada Remaja Putri Sesudah Diberikan Pendidikan Gizi dengan Media Komik.. Nama Mahasiswa :

Tujuan : Menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan kebiasaan makan pagi dengan status gizi pada anak sekolah di SDN Banyuanyar III Surakarta.. Metode Penelitian :

bahwa film dapat dijadikan media untuk meningkatkan pengetahuan khususnya pengetahuan keislaman seperti yang akan penulis teliti.. Pengetahuan KeIslaman tersebut penting

Dari hasil user testing yang dilakukan terkait perancangan film pendek bertema wisata dengan pendekatan storytelling sebagai media promosi Pulau Bawean, didapat

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Membuat film animasi pendek mengenai sejarah riwayat pahlawan Syekh Yusuf yang dapat digunakan sebagai media edukasi pada

Dalam penelitian ini, menggunakan uji independent t-Test bertujuan untuk membandingkan pengetahuan gizi dan perilaku makan antara Pria dan Wanita dan melihat adanya

Perancangan film pendek musikal sebagai media untuk menyuarakan ketidakadilan pada masyarakat terpinggirkan dibuat dengan format musical, agar pesan yang disampaikan

Tujuan : Menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan kebiasaan makan pagi dengan status gizi pada anak sekolah di SDN Banyuanyar III Surakarta.. Metode Penelitian :