• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE(TPS)

DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA

NEGERI 8 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh :

Vidia Imanda Pasaribu 4123341054

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Vidia imanda pasaribu lahir di Medan Pada tanggal 20 oktober

1992,merupakan anak ke 2 dari empat bersaudara dari orang tua Drs .H.

Parulian Pasaribu, M.S.i ,dan Hj.Zuraidah Spd Pada tahun 1997,Penulis masuk

TK Nusa indah Medan dan Lulus pada Tahun 1998, dilanjutkan dengan masuk

SD Pada tahun Medan dan lulus pada tahun 2005. Dilanjutkan dengan

pendidikan di SMP Negeri 27 Medan hingga lulus pada tahun 2008, Penulis

melanjutkan pendidikan lagi di SMA Negeri 7 Medan dan selesai di tahun

2012. Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Selama

mengikuti perkulian penulis pernah mengikuti Kegiatan PPLT (Program

Pengalaman Lapangan Terpadu) di SMA Negeri 1 lima puluh yang terletak di

kabupaten Batubara

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

(TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA

NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016. Vidia Imanda Pasaribu (4123341054)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah semua siswa X SMA Negeri 8 Medan. Sampel terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 80 orang yang diambil secara acak purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan instrumen berupa tes pilihan berganda. Dari hasil perhitungan persentase peningkatan hasil belajar ditemukan bahwa persentase hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah 41,19 % dan persentase peningkatan hasil belajar dengan menggunakan Student

Teams Achievement Division (STAD) adalah 27,61 %. hasil perhitungan statistik

uji t menunjukkan bahwa thitung = 4,06. Pada = 0,05 dengan ttabel = 1,994 H0

diterima jika -1,994 < thitung < 1,994 dan Ha diterima jika thitung tidak berada pada

wilayah -1,994 dan 1,994. Dengan demikian dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) dan Think Pair Share (TPS) pada materi pokok ekosistem

di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Think Pair Share (TPS), Student Teams

(5)

iv

DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE (TPS) WITH TYPE OF

STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) ON SUBJECT MATTER ECOSYSTEM IN CLASS X SMA STATE 8

FIELD OF LEARNING 2015/2016. Vidia Imanda Pasaribu( 4123341054)

ABSTRACT

This research aims to know the difference in learning outcomes students use cooperative learning model types Think Pair Share (TPS) and the type of Student Teams Achievement Division (STAD) as well as to find out whether there is any difference in the results of student learning using learning model cooperative types Think Pair Share (TPS) and the type of Student Teams Achievement Division (STAD) on the subject matter of the ecosystem in the class X SMA Negeri 8 Medan learning year 2015/2016. The population of this research are all students X SMA Negeri 8 Medan. The sample consists of two classes with a total of 80 people taken randomly purposive sampling. This research uses experimental methods with instruments in the form of multiple choice tests. From the results of the calculation of the percentage increase in the results of the study found that the percentage of learning results by using cooperative learning model types Think Pair Share (TPS) is increasing and the percentage% 41.19 results study using Student Teams Achievement Division (STAD) was 27.61%. the t-test statistics calculation results show that thitung = 4.06. On = 0.05 with ttabel = H0 1.994 accepted if-1.994 < thitung < 1.994 and Ha accepted if thitung are not on the 1.994 and 1.994. Thus it was stated that there is a difference in student learning outcomes by using cooperative learning model types Think Pair Share (TPS) and Think Pair Share (TPS) on the subject matter of the ecosystem in the class X SMA Negeri 8 Medan Learning Year 2015/2016.

Keywords: Results of learning, Think Pair Share (TPS), Student Teams

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah

Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan

hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi

Wasallam.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Dengan tipe Student

Teams Achievemnt Division (STAD)Pada Materi Pokok Ekosistem di kelas X

SMA Pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun 2015/2016“

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Dra.Riwayati, M.S.i sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si, Ibu Masdiana Sinambela,M.S.i, Ibu

Rosita Tarigan, yang telah memberikan masukan dan saran hingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.

Hj. Cicik Suryani, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang membimbing

dan memotivasi penulis selama masa perkulihan.Ucapan terima kasih di

sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, sebagai Ketua jurusan biologi,

Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt dan kepada seluruh Bapak dan

Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah

banyak membantu penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda (Drs.

(7)

vi

Pasaribu,SH), Adinda (July Tantry Pasaribu), dan Adinda (Chairunnisa Pasaribu),

yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik material maupun

spiritual kepada penulis. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Bapak Drs.

Sudirman,M. Si, dan keluarga besar SMA Negeri 8 Medan, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu serta kepada sahabat-sahabatku Riza Mawarni,

Putri cahaya, Lulu Fazriani, Lulu wardani, Mely, Nova, Bery, Anggi, Sandra,

Poppy, Kharina, Maulida Utami, dan Kelurga besar Gg Tegas. Penulis telah

berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis

menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca

demi sempurnanya skripsi inI

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, 25 Mei 2016

Penulis

Vidia Imanda Pasaribu

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar isi vii

Daftar Gambar ix

Dafatar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Identifikasi Masalah 4 1.3 Batasan Masalah 5 1.4 Rumusan Masalah 5 1.5 Tujuan Penelitian 5 1.6 Manfaat Penelitian 6 1.7 Definisi operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 8 2.1.1 Pengertin Belajar 8

2.1.2 Pembelajaran 9 2.1.3 Hasil belajar 9 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.5 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ( TPS) 12 2.1.7 Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS 14 2.1.8 Model Pembelajaran Kooperatif (STAD ) 15 2.1.9 Kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran STAD 16 2.1. 10 Pokok Bahasan Ekosistem 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2 Populasi dan Sampel 32

3.2.1 Populasi Penelitian 32

3.2.2 Sampel Penelitian 32

3.3 Variabel Penelitian 32

3.3.1 Variabel Bebas 32

3.3.2 Variabel Terikat 32

3.4 Jenis dan Sumber Data 33

3.4.1 Jenis Data 33

(9)

3.5. Rancangan Penelitian 33

3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 33

3.7 Instrumen Penelitian 35

3.8 Uji Instrumen Penelitian 38

3.9 Teknik Analisis Data 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 44

4.1.1 Hasil Instrumen Penelitian 44

4.1.2 Validitas dan Realibilitas Tes 45

4.1.3 Karakteristik tes 45

4.1.4 Uji Persyaratan analisis data 45

4.2 Uji Normalitas 46

4.2.1 Uji Homogenelitas 46

4.3 Hasil Penelitian 47

4.3.1 Uji Hipotesis 48

4.4 Pembahasan

48

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 51 5.2 Saran 51

(10)

Ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe TPS 15

Gambar 2.2. Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe STAD 19

Gambar 2.3. Predasi 20

Gambar 2.4. Parasitisme 21

Gambar 2.5. Komensalisme 22

Gambar 2.6. Mutualisme 22

Gambar 2.7. Kompetisi 23

Gambar 2.8. Bioma Gurun 24

Gambar 2.9. Bioma Padang Rumput 25

Gambar 2.10. Bioma Hutan Basah 25

Gambar 2.11. Hutan Gugur 26

Gambar 2.12. Taiga 26

Gambar 2.13. Tundra 27

Gambar 2.14. Sungai (Ekosistem Lotik) 28

Gambar 2.15. Ekosistem Laut 28

Gambar 2.16. Contoh Ekosistem Estuari 29

Gambar 2.17. Pertanian (Contoh Ekkosistem Buatan) 29

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian di Kelas X SMA 8 Medan 33

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 53

Lampiran 2 RPP 54

Lampiran 3 Instrumen Tes 81

Lampiran 4 Kunci Jawaban 91

Lampiran 5 Tabel Perhitungan Validitasi Soal 92

Lampiran 6 Perhitungan Validitas 93

Lampiran 7 Perhitungan Reabilitas 95

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 96

Lampiran 9 Analisis Variasi Butir Soal 98

Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda Soal 99

Lampiran 11 Data PreTest Untuk Kelas TPS 101

Lampiran 12 Perhitungan Rata – rata , Standar Deviasi ,dan Varians Data

Pre Test kelas TPS 102

Lampiran 13 Perhitungan Rata – rata , Standar Deviasi ,dan Varians Data

Post Test Kelas TPS 103

Lampiran 14 Data Pre Test dan Post Test Untuk Kelas STAD 104

Lampiran 15 Perhitungan Rata – rata , Standar Devision, dan Varias Data

(13)

xii

Lampiran 16 Perhitungan Rata –rata ,Standar Devisiasi , dan Varians

Data Post Test kelas STAD 106

Lampiran 17 Perhitungan Peresentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa 107

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Pada kelas TPS 108

Lampiran 19 Uji Normalitas Data Test dan Post Test Pada kelas STAD 111

Lampiran 20 Uji Homogenitas Untuk Pre Test 114

Lampiran 21Uji Hipotesis 117

(14)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan

masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat. Sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, manusia dituntut untuk

meningkatkan mutu pendidikannya. Berbicara tentang mutu pendidikan.

Berbicara tentang mutu pendidikan tentu tidak terlepas dari keberhasilan siswa

dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya.

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yang

bersumber pada diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri

siswa. Faktor internal dari kecerdasan atau intelegensi, bakat, minat, motivasi,

dan kematangan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dari keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.

Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak

bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa

sebagai anak didik.

Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung

terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era globalisasi.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter

perkembangan ilmu dan mental seorang anak yang nanti akan tumbuh menjadi

seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal

terhadap lingkungannya baik secara individual maupun secara mahkluk sosial

(Trianto,2009).

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah

dilaksanakan karena ada faktor yang mempengaruhi, misalnya: (1) Pemahaman

siswa dalam menguasai pokok bahasan yang diberikan (2) guru harus memiliki

pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar misalnya dengan menggunakan

(15)

2

meningkan keterlibatannya dalam kegiatan belajar mengajar dan tentunya dapat

meningkatkan pemahamannya sendiri terhadap pokok bahasan yang disajikan.

Biologi merupakan salah satu bidang ilmu (Science) yang mempelajari

tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam mempelajari biologi bukan

semata-mata hanya menghapal tetap harus memahami konsep-konsep dasarnya,

karena pelajaran biologi serba kompleks dan memerlukan nalar yang tinggi untuk

menganalisa.Seorang guru idealnya menggunakan lebih dari satu model yaitu

memvariasikan penggunaan model pembelajaran di dalam kelas seperti metode

ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan atau model diskusi

dengan pemberian tugas dan seterusnya .Hal ini dimaksudkan untuk menarik

minat siswa dalam menerima pelajaran dan menghindari terjadinya kejenuhan

yang dialami siswa.

Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat memahami,

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip dalam biologi. Sebagai

seorang guru Biologi, dituntut untuk dapat menciptakan variasi baru dalam

mengajar agar dapat menarik minat dan aktivitas siswa. Untuk proses belajar

biologi diperlukan strategi, bermacam pendekatan pendekatan, metoda, media,

agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk memahami konsep,

prinsip-prinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik (Rosmaini dan

Mariani, 2004).

Berdasarkan observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar

mengajar terlihat membosankan dan sebagian besar siswa tidak memperhatikan

penjelasan guru serta asyik berbincang- bincang dengan teman sebangkunya.

Bagi siswa yang pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual),

tidak mau mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran

yang temannya tidak tahu. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan

dan mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti tidak sangat

kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan

variasi mengajar bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu

menggunakan metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab.

Tidak ada keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dapat

(16)

3

metode tersebut sudah tidak efektif lagi digunakan pada pelajaran biologi yang

lebih menuntut pemahaman sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar

yang membosankan bagi anak didik. .

Data yang diperoleh mengenai hasi belajar biologi siswa kelas X SMA

Negeri 8 Medan pada semester II T.P 2015 / 2016 menunjukkan bahwa nilai rata-

rata ujian dari siswa masih rendah, yakni masih dibawah rata-rata 6,5 yaitu

dengan rata- rata nilai 6,4. Dari kriteria tuntas yang ditetapkan oleh pihak sekolah

adalah 7,00 dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang telah

direncanakan belum tercapai.

Proses pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari

seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator

dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Model kooperatif yang

digunakan adalah model kooperatif tipe STAD. Metode Student Teams

Achievement Divisions (STAD) merupakan metode yang dipandang paling

sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif.

Kelebihan metode ini diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan,

pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena

bahasa yang digunakan lebih sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan

cara ini akan bertahan lama, menimbulkan penerimaan yang luas terhadap

anggota yang berbeda kemampuan, kelas sosial dan budayanya. (Trianto, 2009)

Penulis memilih materi ekosistem yang akan digunakan dalam penelitian

ini karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran yang dipelajari di

kelas X. Materi pelajaran ini memiliki cakupan yang cukup luas sehingga

terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini.

Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan dengan sistem diskusi

atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif untuk

bertanya dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang

tersedia dapat digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah

indikator yang harus tercapai dalam materi ekosistem. Oleh sebab itu penulis

memilih Model Kooperatif tipe TPS dan STAD merupakan model yang tepat

(17)

4

Pembelajaran STAD merupakan pembelajaran yang membagi siswa

menjadi beberapa kelompok kecil, membantu satu sama lain dalam kelompok

tersebut. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian

materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Alasan peneliti

menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

karena model pembelajaran ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

Lie (dalam Rosmaini, 2004) Pendekatan structural TPS mengajarkan

siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga

dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama

dengan orang lain dalam kelompok kecil yang heterogen.

Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2015 /2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut

1. Guru hanya menggunakan model pembelajaran yang sama setiap mengajar,

yaitu menggunakan model ceramah tanpa ada variasi pembelajaran yang

lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif

karena hanya menerima materi saja.

2. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi

dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang berkembang.

(18)

5

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang digunakan, maka penelitian ini

dibatasi hanya pada model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Student

Teams Achievement Division (STAD), Sekolah yang diambil sebagai sampel

adalah SMA Negeri 8 Medan kelas X, Materi yang digunakan adalah Ekosistem

yang sesuai dengan silabus dan materi pada waktu saya mengambil data.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran

2015/2016?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan

tahun pembelajaran 2015/2016?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran

2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok Ekosistem di kelas X

SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2015/2016.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif

(19)

6

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran

2015/2016.

3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok Ekosistem di

kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran

2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan dapat

meningkatkan taraf profesionalisme guru.

2. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam

meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.

3. Bagi siswa, meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta memberikan

pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi khusunya dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS ((Think-Pair-Share) dan tipe STAD

(Student Teams-Achievement Division) sehingga dapat dimanfaatkan

siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan

teman sebaya dan orang lain.

1.7. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu

dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.

2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

3. Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan menghendaki siswa bekerja saling

(20)

7

4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dari

model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen.

5. Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan,

yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang

(21)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) bernilai

rata-rata 71,00

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem yang menggunakan

model (STAD) bernilai rata-rata 59,75.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada

materi pokok ekosistem di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016.

5. 2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh peneliti diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya adalah:

1. Kepada guru bidang studi hendaknya dapat mengunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Student

Teams Achievement Division (STAD).

2. Dengan melihat hasil belajar siswa yang lebih tinggi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) , maka guru dapat mencoba menggunakan model ini pada materi

pokok ekosistem

3. Guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif

(22)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Mutiara, C., (2011)., Upaya Meningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS disertai Eksperimen pada Siswa SMAN I Batanghari Lampung Timur, Jurnal Bioedukasi 2:30-41.

Ngalimun., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Pratiwi, D.,A., dkk., (2004), Buku Penuntun Biologi SMA untuk kelas X, Erlangga, Jakarta.

Rizal, M., (2011), Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa Kelas VIII Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan di SMP Negeri I Pallangga Kab. Gowa, Jurnal Bimafika 3: 299-303.

Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, Nan., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta.

Tim Dosen., (2009), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa

Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA UNIMED, Medan.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian di Kelas X SMA  8 Medan                                33

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian terdapat empat kelebihan dari pengering semprot dibandingkan dengan jenis alat pengering lainnya, yaitu: (1) produk akan menjadi kering tanpa bersentuhan

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

NGKAP KANAN.. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Coba Tutupan Ijuk dan Karung Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu” adalah

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

ANALISIS PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH.. SEJAK MASA

Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Visual Branding Grup Band “Holy Spirit”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah merancang promosi “Holy Spirit” agar lebih di