• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi BAlita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi BAlita"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

12.3

612.3 Ind

9

b

I ND ONESI A SEHAT

20'0

(2)

Katalog Dalam TertJitan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI

612.3 Ind 9

Indonesia, Departemen Kesehatan dan kesejahteraan Sosial RI

(3)

KATA PENGANTAR

T

itik berat pembangunan Jangka Panjang II adaJah pembangunan ekonomi seiling dengan pembangunan sumber daya manusia. Dengan titik berat pembangunan ini, diharapkan sasaran untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin maju dan mandili dengan status gizi yang baik..

Seperti diketahuibahwa, status gizi yang baik merupakan salah satu fakior penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang pada dasamya adaJah baglan yang tak terpisahkan dan pembangunan nasional secara keseluruhan. Status gizi yang baik dapat diperoleh dengan menyediakan makanan dalam jumlah yang cukup serta pola makan 'yang seimbang sesuai dengan umur masing-masing.

Untuk menganjurkan masyarakat mencapai pola makan yang baik dan benar per1u dipandu dengan pedoman yang dapat meberikan arahan dalam mengkonsumsigizi seimbang yaitu buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Buku PUGS yang diteroitkan oleh Direktorat Gizi ini adalah merupakan buku ke-4 setelah セ・「・jオュョケ。@ ada 3 kali teroitan masing-masing 13 Pesan dasar Gizi Seimbang, Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dan PUGS untuk Remaja. Buku Pedoman yang diterbitkan ke 4 ini disiapkan khusus bagi Petugas Puskesmas agar dapat memiliki ketrampilan dan lebih memahami dalam memasyarakatkan pola konsumsi pangan berdasarkan "gizi seimbang" untuk kelompok umur balita dengan menggunakan bahan-bahan makanan yang tersedia ditempat.

Kritik dan saran positif dan beroagai pihak untuk perbaikan dan penyempumaan buku ini sangat diharapkan.

Jakarta, Juni 2000 Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat

(4)

DAFTAR lSI

halaman

KATA PENGANTAR i

I. PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1

2. Gizi Seimbang 2

3. Perlunya Gizi Seimbang 5

4. Masalah Gizi pada balita 7

II. PESAN-PESAN GIZI SEIMBANG 10

1. Makanlah anekaragam makanan 12

2. Makanlah makanan untuk memenuhi 14

kecukupan energi

5. Gunakan garam beryodium 17

6. Makanlah makanan sumber zat besi 19

7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai 21

umur 4 bulan

8. Biasakan makan pagi 24

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup 27

jumlahnya

13. Bacalah label pada makanan yang 29

dikemas

III. CARA PENYAMPAIAN PESAN GIZI 31

SEIMBANG

IV. PENUTUP 33

LAMPIRAN 34

Kebutuhan gizi balita berdasarkan AKG

(5)

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

·

asa balita merupakan masa kehidupan yang sangat

M

penting dan perlu perhatian yang serius. Pada masa

ini berlangsung proses tumbuh kembang yang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik, mental dan. sosial. Stimulasi psikososial harus dimulai sejak dini dan tepat waktu untuk tercapainya perkembangan psiko-sosial  yang  optimal.  Untuk  mendukung  pertumbuhan  fisik  balita,  perlu  petunjuk  praktis  makanan  dengan  gizi  seimbang,  sebagai  berikut: 

1.   Makanlah aneka ragam  makanan 

2.   Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi  3.   Makanlah  makanan  sumber  karbohidrat  setengah  dari 

kebutuhan energi 

4.   Batasi  konsumsi  lemak  dan  minyak sampai  seperempat  dari  kecukupan energi 

5.   Gunakan garam beryodium 

6.   Makanlah makanan sumber zat besi 

7.   Berikan ASI  saja kepada bayi sampai umur 4 bulan  8.   Biasakan makan pagi 

9.   Minumlah air bersih,  aman yang cukup jumlahnya  10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur  11 . Hindari minum minuman 「セイ。ャォッィッャ@

(6)

Pada  masa  ini  balita  perlu  memperoleh  zat  gizi  dari  makanan  sehari­hari  dalam  jumlah  yang  tepat  dan  kualitas  yang  baik.  Oleh  karena  itu II keter/ambatan intervensi kesehatan, gizi dan psiko-sosia' mengakibatkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki atau digantikan dikemudian hari".

Gizi  seimbang  balita  disusun  berdasarkan  13  pesan  dasar  PUGS,  yang  bertujuan  sebagai  pedoman  petugas  gizi  Puskesmas  dalam  rangka  meningkatkan  perbaikan  gizi  keluarga. 

2.  Gizi seimbang 

a.

Pengertian gizi seimbang

Untuk  mencegah  terjadinya  berbagai  gangguan  gizi  dan  masalah  psiko­sosial,  diperlukan  adanya  perilaku  penunjang  dari  para  orang  tua,  ibu  atau  pengasuh  dalam  kelusrganya  untuk  selalu  memberikan  makanan  dengan 

glzl ••'mbang kepada  balitanya.  Perlu  diketahui  bahwa 

yang  dimaksud  dengan gizi seimbang adalah  makanan  yang  dikonsumsi  bafita  dalam  satu  hari  yangberaneka-ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

(7)

b. Kebutuhan gizi

Balita  dalam  proses  tumbuh  kembangnya  ditentukan  oleh  makanan  yang  dimakan  sehari­hari. Kebutuhan  gizi  balita  dipengaruhi  oleh  umur,  jenis  kelamin,  kegiatan  dan  suhu  lingkungan (udara dingin atau panas) 

Kebutuhan gizi tersebut terdiri dari: 

1)  Energi ,  2)  Protein   3)  Lemak  

4)  Vitamin dan mineral.  

Berdasarkan  Angka  Kecukupan  Gizi  (AKG)  yang 

(8)

Selanjutnya  menu rut  takaran  konsumsi  makanan  sehari  dapat dilihat seperti berikut ini  :  Sentuk Makanan  ASI  Ekslusif  Makanan  lumat  Makanan lembek  Makanan keluarga  1 ­11 /2 pi ring  nasi /  pengganti 

2 ­ 3 potong  lauk hewani  1 ­ 2 potong  lauk nabati 

1/2 mangkuk sayur 

2 ­ 3 potong buah-buahan

1 gelas su su 1 - 3 piring nasi J pengganti

2 - 3 potong lauk hew ani 1 - 2 potong ャ 。オセ@ nabati 1 -11/2 mangkuk sayur

2 - 3 potong buah-buahan

(9)

c.

Faktor­faktor yang mempengsruhi 

Pertumbuhan  balita  sangat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor baik itu faktor dalam  maupun faktor luar. 

Faktor dalam dipengaruhi  oleh  jumlah  dan  mutu  makanan, 

kesehatan balita  (ada I tidaknya penyakit) . 

Faktor luar:  tingkat  ekonomi  ,  pendidikan,  per'ilaku  (orang 

tua/pengasuh),  sosial  budayal kebiasaan,  kesediaan  bahan  makanan di  rumah  tangga . 

3. Perlunya gizi seimbang

s. Manfaatlguna zat gizi bagi Balita ada/ah sebagai berikut :

1)  Karbohidrat dan lemak sebagai  penghasil  energi I

tenaga. 

Contoh  bahan  makanan  yang  mengandung 

karbohidrat:  beras,  jagung,  sagu,  ubi,  singkong,  roti ,  sukun, gula murni. 

Contoh  bahan  makanan  sumber  lemak:  daging  berlemak,  margarin,  minyak  goreng,  jerohan,  keju,  dll. 

2)  Protein berguna untuk perturnbuhan I pemeliharaan . 

Contoh  bahan  makanan  sumber  protein  hewani:  daging,  ikan,  ayam,  hati,  telur,  susu  dan  hasil  olahnya,  dll. 

(10)

3)  Vitamin dan Mineral berguna untuk pengatur. 

Contoh  bahan  makanan sumber vitamin  dan mineral:  sayur dan buah­buahan. 

b.   Akibat gizi yang tidak seimbang dapat mengakibat-kan berbagai gangguan sebagai berikut : 

1)  Gizi Lebih :  Masalah  ini  disebabkan  karena 

konsumsi  makanan  yang  melebihi  dari  yang  dibutuhkan  terutama  konsumsi  lemak  yang  tinggi  dan  makanan  dari  gula  murni.  Pada  umumnya  masalah  ini  banyak  terdapat  didaerah  perkotaan  dengan dijumpainya balita yang  kegemukan. 

2)  Gizi Kurang :  Yang  disebabkan  karena  konsumsi 

gizi  yang  tidak  mencukupi  kebutuhannya  dalam  waktu tertentu. 

3)  Gizi Buruk :  Bila  kondisi  gizi  kurang  berlangsung 

lama,  maka  akan  berakibat  semakin  berat  tingkat  kekurangannya.  Pada  keadaan  ini  dapat  menjadi  Kwashiorkor dan  Marasmus  yang  biasanya  disertai  penyakit  lain  seperti  diare,  . infeksi,  penyakit  pencernaan,  ISPA,  anemia.dll. · 

4)  Anemia Gizi Besi (AGB): Penyakit ini  lebih dikenal 

penyakit  kurang  darah,  yang  disebabkan 

(11)

Tanda­tanda  AGB  adalah  :  pucat,  lesu,  lemah,  pusing,  berkunang­kunang,  yang  · lebih  dikenal  dengan istilah  5  L (Lesu,  Lemah,  Letih,  Lelah,  dan 

Lalai). 

Kadar HB  normal untuk balita adalah  : 11  g% 

5)  Kekurangan  Vitamin  A:  Disebabkan  konsumsi 

vitamin A tidak mencukupi kebutuhannya. 

Kurang  Vitamin  A disebut pada  awalnya  menderita  buta  senja  yaitu  ketidak  mampuan  melihat  pada  cahaya  remang­remang  pada  sore  hari.  Kemudian  (bila tidak diobati) pada bola matanya timbul  bercak  putih  yang  disebut  bercak  bitot  dan  pada  akhirnya  menderita kebutaan . 

6)  Gangguan Akibat Kekurangan Vodium (GAKV):  GAKY  disebabkan  karena  konsumsi  yodium  tidak  mencukupi  kebutuhan.  Kekurangan  yodium  dapat 

menyebabkan  penyakit  gondok  . dan  kretin. 

Kekurangan unsur Yodium dalam makanan sehari  -hari dapat menurunkan kecerdasan anak. 

4.   Masalah gizi pada balita 

a.

Macam, besar dan /uasnya masa/ah.

Berdasarkan  data  SUSENAS  1998  dijumpai  prevalensi  KEP  (Kurang  Energi  Protein) pada balita sebagai berikut  (dari jumlah balita 23.323.731) 

•  KEP Ringsn  · 4.576035 (19.6%)

•  KEP Sedang  1.954.500 (8,4% )

(12)

Sementara  itu  kekurangan  Vitamin  A  (KVA)  klinis  yang  dijumpai  adalah  prevalensi  xerophtalmia  yang  ditandai  dengan  bercak  bitot  pada  mata ( X 1 b ) telah  menurun  dengan  tajam  dari  1,3%  pada  tahun  1978  menjadi  0,33% pada tahun  1992. 

Dengan  keberhasilan  ini  maka  masalah  kebutaan  akibat  KVA  secara  nasional  sudah  bukan  masalah  kesehatan  masyarakat  lagi  jika  mengacu  kepada  kriteria  WHO  (  X1 b 

0,5%).  Data  prevalensi  anemia  gizi  besi  pad a  balita  berdasarkan  Survey  Kesehatan  Rumah  Tangga  (SKRT)  tahun  1995 adalah  35,7%  pada  laki­Iaki,  45,2%  pada  perempuan .  Dalam  tulisan  terdahulu  dikatakan  bahwa  GAKY  dapat  berpengaruh  terhadap  kecerdasan  anak. Berdasarkan berbagai  penelitian  ditemukan  defisit 

10  akibat  GAKY  sebagai  berikut  :  Defisit 10 penderita  Kretin  50  poin,  penderita  gondok  1

°

poin,  penderita  GAKY lainnya  5  poin,  bayi  baru  lahir  di  daerah  endemik  GAKY  1 

°

poin.  Sehingga  dapat  diperkirakan  defisit 10 

yang  terjadi  akibat  GAKY  di  Indonesia  sebanyak  140  juta 10 poin setiap tahun. 

b.  Kaitan masalah gizi dengan masalah lain. 

Gangguan gizi  pada balita dapat mempengaruhi  Sumber  Daya  Manusia  (SDM)  generasi  penerus,  dimana  balita  merupakan aset bangsa,  misalnya : 

Kekurangan  Energi  Protein,  kekurangan  Yodium 

(GAKY)  mengakibatkan  menurunnya  tingkat 

(13)

masuk  sekolah  yang  rendah  dan  tingkat  drop  out  sekolah  yang tinggi . 

(14)

II.  PESAN-PESAN GIZI SEIMBANG

K;

tid8k  seimbangan  makanan  pada  masa  balita  akan 

mengakibatkan  kelainan  fisik  dan  mental  yang  dapat  enghambat  perkembangan  dan  pertumbuhan  balita  selanjutnya. 

Untuk  mendukung  hal  ini  berdasarkan  masalah  gizi  dan  kebutuhan  gizi  pada  balita: pesan­pesan  gizi  seimbang  perlu  dipahami dan disampaikan pada sasaran. 

Pesan­pesan gizi seimbang tersebut adalah: 

1.  Pesan 1   Makanlah anekaragam  makanan untuk balita 

2.   Pesan 2  Makanlah makanan untuk memenuhi 

kecukupan energi balita 

3.   Pesan 5  Gunakan garan beryodium  untuk makanan 

balita 

4.   Pesan 6  Makanlah makanan  sumber zat besi untuk 

balita 

5.   Pesan 7  Berikan ASI  saja kepada bayi  sampai berumur 

4 bulan 

6.  Pesan 8 Biasakan makan pagi  untuk balita 

7.   Pesan 9  Minurnlah air bersih,  aman yang cukup 

jumlahnya untuk 「セャゥエ。@

(15)

pesan

makaセャaセ@

anセkaragam@

makaセan@

neka  ragam  makanan  adalah  apabila  setiap  hidangan 

terdiri ·dari  minimal  4 jenis  bahan  makanan  yang  terdiri  dari  bahan  makanan  pokok,  lauk  pauk,  sayuran  dan  buah­buahan yang  bervariasi. 

Akan  lebih  baik  jika  aneka  ragam  makanan  tersebut 

dikonsumsi  setiap kali  makan. 

Ketidak  sukaan  seseorang  terhadap  makanan  tertentu  akan  berdampak negatif terhadap pencapaian keseimbangan gizi.  Oleh  karena  itu  agar.  hal  tersebut  tidak  terjadi  maka  perkenalkan  dan  berikantah  aneka  ragam  makanan  sejak  usia  dini.  Hendaknya berbagai jenis  bahan  makanan  diperkenalkan  juga sejak usia dini. 

Konsumsi  aneka  ragam  bahan  makanan  bagi  balita  dapat  menjamin  kelengkapan  zat  Gizi  yang  diperlukan  tubuhnya,  karena  setiap  bahan  makanan  mengandung  sumber  zat  gizi  yang  berbeda baik jenis maupun jurnlahnya. 

Kurangnya  Zat  Gizi  pada  bahan  makanan  tertentu  dapat  dilengkapi oleh bahan makanan' lainnya. 

(16)
(17)

S

etiap balita  dianjurkan  makan  dengan  hidangan  yang 

cukup mengandung  sumber zat  tenaga  atau  energi,  agar  dapat  melaksanakan  kegiatannya  sehari­hari  seperti  bermain,  belajar,  rekreasi  dan kegiatan lainnya. 

Kebutuhan  energi  dapat  dipenuhi  dengan  mengkonsumsi  bahan makanan sumber karbohidrat,  protein dan lemak. 

Kecukupan  energi  bagi  balita  sangat  penting  agar  diperoleh  pertumbuhan dan  perkembangan anak secara optimal. 

Kecukupan  energi  bagi  balita  ditandai  oleh  berat  badan  yang  normal.  Mengetahui  berat  badan  normal  balita  dengan  menggunakan  Kartu  Menuju  Sehat  (KMS),  konsumsi  energi  yang  terlalu  banyak  menyebabkan  anak  menjadi  gemuk,  sebaliknya  konsumsi  energi  yang  kurang  menyebabkan  anak  menjadi kurus. 

Balita  disamping  tetap  diberi  ASI  sampai  umur  2  tahun  juga  harus  sudah  diberi  makanan  pendamping  sejak  umur  4  bulan  antara  lain  makanan  lumat  (umur  4  ­ 6  bulan),  makanan  lembek (6 ­ 12 bulan),  makanan keluarga (umur 1­ 5 tahun). 

(18)

Makanan  lernbek  diberikan  3 kali  sehari,  makan  selingan  1­2  kali sehari,  (buah­buahan,  bubur kacang hijau,kue dll). 

(19)

DENGAN MENGKONSUMSI MAKANAN

SUMBER ZAT TENAGA YANG CUKUP

MENJAMIN KECUKUPAN ENERGI

(20)

BeRIKAN

SELALU GARAM BERYODIUM

(21)

G

aram  beryodium  adalah  garam. yang  dikonsumsi  setelah  ditambahkan  dengan  kalium  yodat  (KI03)  sebanyak  30  ­ 80  ppm.  Yodium  adalah ·salah  satu  mineral  yang  sangat penting peranan­nya bagi tubuh  manusia. 

Pada  balita  kekurangan  Yodium  dapat  menyebabkan  berbagai  gangguan  seperti  gondok,  gangguan  pertumbuhan  fisik  dan  mental,  serta  menurunnya konsentrasi dan tingkat kecerdasan. 

Oleh  karena  itu,  untuk  menghindari  terjadinya  ganguan  akibat  kekurangan  yodium,  yakinkan  pada  orang  tua  balita  untuk 

menggunakan  garam  yodium  dalam  makanan  dengan 

membubuhkan  garam  yodium  pada  makanan  sesaat  sesudah 

masak,  jangan  lagi  mengkonsumsi  makanan  dengan 

menggunakan garam  brikeUbata. 

(22)

BIASAKAN MEMBER! MAKANAN

SUMBER ZAT BESI

(23)

PIIIn

r;I

MAKANLAH MAKANAN

L!J

SUMBER ZAT B E S I

at  besi  adalah  salah  satu  unsur  penting  dalam  proses  pembentuk­an  sel  .darah  merah,  yang  secara  alamiah  diperoleh dari  makanan sehari­hari. 

Kekurangan  zat  besi  dalam  makanan  sehari­hari  secara  berkelanjutan  dapat  menimbulkan  penyakit  anemia  gizi  atau  yang dikenal masyarakat dengan penyakit kurang darah. 

Contoh  bahan  makanan  sumber  zat  besi  adalah  bahan  makanan  hewani  seperti  hati,  daging  ,  telur,  ayam  dll.  Disamping itu  sumber zat besi  terdapat pada  kacang  kacangan  dan  hasH  olahnya  seperti  kacang  hijau,  kacang  merah,  kacang  tanah,  tempe,  tahu,  serta  sayuran  berwarna  hijau  tua  seperti  daun singkong,  kangkung,  bayam,dll, 

(24)

BEIUKAN HANYA ASI KEPADA BAYI

(25)

A

ir Susu  Ibu (ASI ) adalah makanan エ・イセ。ゥォ@ untuk bayi.  Tidak . ada  satu  pun  makanan  lain  yang  dapat  menggantikan  ASh  karena  ASI  mempunyai  kelebihan  yang  meliputi  4  aspek,  yaitu  :  aspek  gizi,  aspek  kekebalan,  aspek  ekonomi  dan  aspek  kejiwaan,  berupa  jalinan  kasih  sayang  yang  penting  untuk  perkembangan  mental  dan  kecerdasan anak. 

Kolostrum (kental  dan  berwarna  kekuning­kuningan)  adalah 

ASI  yang  keluar  pada  hari  pertama  yang  mengandung  zat  kekebalan  tubuh  dan  vitamin  A  yang  tinggi,  yang  sebaiknya  diberikan kepada bayi . 

ASI  mampu  memenuhi  kebutuhan  gizi  bayi  untuk  tumbuh  kembang  sampai  bayi  berumur 4 bulan,  sehingga  pada  peri ode  ini  tidak  perlu  diberikan  makanan  tambahan  apapun  kepada  bayi. 

Mengingat betapa besarnya manfaat ASI  dalam  proses tumbuh 

kembang  anak  maka  setiap  ibu  diharapkan  mampu 

(26)

Setelah  bayi  berumur  4  bulan  ASI.  saja  tidak  mampu  lagi  memenuhi  kebutuhan  gizi  bayi,  oleh  karen a  nya  setelah  bayi  berumur  lebih  dari  4  bulan,  perlu  mendapatkan  makanan  pendamping Air Susu  Ibu (MP ­ ASI). 

(27)

PlS8n

S

arapanatau  makan  pagi  adalah  makanan  yang  diberikan 

pada  pukul  6.30  WIB  dalam  bentuk  makanan  pokok  dan  lauk pauk atau makanan kudapan . 

Kebiasaan  makan  pagi  membantu  balita  untuk  memenuhi  kebutuhan gizinya  sehari­hari.  Jumlah  makanan yang diberikan  kurang  lebih  1/3 dari  makanan  sehari.  Jenis  hidangan  untuk  makan  pagi  dapat  dipilih  dan  disusun  sesuai  dengan  keadaan  setempat. 

Makan pagi  secara teratur setiap hari  dalam jumlah  yang  cukup 

amat  penting  untuk  memelihara  ketahanan  fisik, 

mempertahankan  daya  tahan  tubuh  dan  dapat  meningkatkan  kecerdasan  anak.  Apabila  anak  tidak  dibiasakan  makan  pagi  akan  mengalami  kekurangan  tenaga,  badan  jadi  lesu,  keringat  dingin,  mengantuk,  kurang konsentrasi,  kesadaran menurun. 

Para  orang  tua  hendaknya  memberi  contoh  yang  baik  yaitu  membiasakan . makan  pagi;  pada  saat  makan  pagi  sebaiknya  anak  selalu  ditemani  oleh  orang  tua  atau  salah  seorang  anggota keluarga . 

(28)
(29)
(30)

8ERIKAN MINUM D&.J6AN AIR 89SIH

[)AN AMAN [)ALAM JUMLAH

(31)

ir bersih  adalah  air  yang  tidak  berbau,  tidak  berwarna,  tidak berasa. 

Air  minum  adalah  air  bersih  yang  direbus  sampai  mendidih  serta  disimpan  dalam  wadah  yang  bersih  dan  tertutup. 

Air  minum  juga  dibutuhkan  oleh  balita  untuk  mengatur  keseimbangan  cairan  dan  garam  mineral  dalam  tubuh  untuk  menggantikan  cairan  tubuh  yang  keluar  berupa  keringat,  air  seni dsb . 

(32)

BIASAKAN MEMBACA LABEL

NセNBNBBLLM

(33)

PISIn

HI

BACAlAH LABEL

セada@

111

MAKANAN YANG DIKEMAS

L

abel makanan  adalah  keterangan  atau  pernyata­an 

mengenai  pangan  dalam  bentuk  gambar,  tulisan  atau  .  bentuk  lain  yang  dilakukan  dalam  berbagai  cara  untuk  pemasaran dan atau perdagangan makanan. 

Tujuan  pemberian  label  pada  makanan  yang  dikemas  adalah 

untuk  membantu  calon  konsumen  dalam  menentukan 

pilihannya sebelum  menggunakan . 

Keterangan  dimaksud  mencakup  nama  produk,  daftar  bahan  yang  digunakan,  berat  bersih  atau  isi  bersih,  nama  dan  alamat  pihak  yang  memproduksi  atau  memasukan  pangan  ke  dalam  wilayah  Indonesia,  tanggal,  bulan  dan  tahun  produksi  dan 

kadaluarsa.  . 

Terhadap  makanan  dalam  kemasan,  sebelum  dikonsumsi 

balita sebaiknya orangtua meneliti  label  terlebih  dahulu  apakah  makanan  mengandung bahan­bahan  yang  seharusnya dibatasi  atau dilarang untuk dikonsumsi. 

(34)

a.   Oapat  memilih  makanan  yang  belum  kadaluarsa,  kemasan  yang  masih  baik. 

b.   Oapat mengetahui aturan pemberian makanan .. 

c.   Oapat memperoleh makanan  dengan jumlah dan  mutu  yang  sesuai dengan kebutuhan  sama tetapi harga lebih  murah.  d.   Oapat memilih garam  yang  mengandung Yodium . 

Bila  harus  menggunakan  makanan  dalam  kemasan ,  orangtua  sebaiknya: 

a.   Membaca label  secara cermat sebelum  menggunakannya .  b.   Tidak  membeli  makanan  tersebut  bila  label  tidak  ada  atau 

rusak. 

(35)

III.  CARA PENYAMPAIAN PESAN GIZI SEIMBANG

C

ara menentukan  keberhasilan  petugas  kesehatan  dalam penyampaian  pesan  dengan  baik  sangat  peningkatan  pengetahuan  Ibu­ibu  dan  keluarga  tentang 

Gizi seimbang.  Beberapa  cara  penyampaian  pesan  Gizi 

seimbang  berdasarkan  sasaran,  metoda,  media, dan  tempat  adalah sebagai  berikut: 

SASARAN METODE TEMPAT MEDIA

•  Ibu  Balita  •  Pengasuh.  •  Tetangga  •  Komunlkasi  •  Langsung  Perorangan,  •  Kelompok.  •  Posyandu  •  Puskesmas  •  Rumah  bersalln.  •  Rumah .  •  PengaJlan.  Arlsan  •  Booklet  •  Lembar ballk  •  Model mlkanan  •  Komunlkasi  •  Tldak  langsung .  •  Tempat-tempat umum.  •  Puskesmls  •  PoUndes  •  Radlo.l1<aaet  •  VIdeo .  •  Poster.  •  Billboard  •  Spanduk  •  Umbul­umbul 

Ada  beberapa  pesan­pesan  Gizi  seimbang  balita  dibawah  ini  yang  dapat  dipilih  sesuai dengan  kebutuhan  setempat  untuk  disampaikan kepada  ibu­ibu dan keluarga  yaitu: 

1.  Pesan  1   Makanlah anekaragam  makanan untuk balita 

2.   Pesan 2  Makanlah makanan untuk memenuhi 

kecukupan energi balita 

3.   Pasan  5  Gunakan garan beryodium untuk makanan 

balita 

4.   Pasan 6  Makanlah makanan sumber zat besi untuk 

(36)

5.  Pesan 7 

6.  Pesan 8  7.  Pesan 9 

8.  Pesan  13: 

Berikan ASI  saja  kepada bayi  sampai  berumur  4 bulan 

Biasakan makan pagi  untuk balita  Minumlah air bersih,  aman yang  cukup  jumlahnya untuk balita . 

(37)

IV. PENUTUP

B

uku Gizi  Seimbang  Menuju  Hidup  Sehat  bagi  kelompok 

umur  balita  berisi  pesan  dan  nasihat  khusus  dalam  rangka  mencapai  hidup  dengan  kesehatan  yang  optimal. 

Buku  ini  diharapkan  dapat  menjadi  pegangan  I rujukan  utama  bagi  para  petugas  Puskesmas  dalam  memasyarakatkan  pola 

makan  gizi  seimbang  menuju  hidup  sehat  dengan 

memanfaatkan bahan makanan yang tersedia di  tempat. 

Selain  itu  dapat  menjadi  salah  satu  alat  KIE (Komunikasi, 

Informasi  dan  Edukasi)  dalam  melaksanakan  kegiatan 

penyuluhan kelompok umur balita. 

(38)

Lamplran

Kebutuhan zat gizl BALIT A berdasarkan Angka Kecukupan Gizi ( AKG ) rata-rata per-hari.

(39)

TIM PENYUSUN  

Ir. Tatang  S.  Falah, M.Sc   (Oil. Gizi Masyarakat)  

Ir.  Itje A.  Ranida,  M.Kes   (Oit.  Gizi Masyarakat)  

Lucia V . Pardede,  SKM,  M.Sc   (Oit.  Gizi Masyarakat)  

Ir.  Herno Sukimo   (Oit.  Gizi Masyarakat)  

Sunaedi Pradja,  SP   (Oil.  Gizi Masyarakat)  

Ir.  Titin  Hartini,  M.Sc   (Oil.  Gizi Masyarakat)  

Ir.  Siti Zainab, MeN   (Oit.  Gizi Masyarakat)  

Drs.  Arum Atmawikarta,  MPH   (Puslitbang Gizi,  Bogor)  

Ida  Ruslita,  SKM, M .Kes   (PERSAGI)  

Ny.  Subekti   (TP­PKK Pusat)  

Drg . James Johnson,  MPH   (Oil.  Promosi Kesehehatan)  

(40)

Vエ^エ^ lセ P@セPP@

1III

IIIIIIIUIII

セャャ ャャ ャャャ ャャOiiャ ャャャャ ャャャi ャャ ャOIZ⦅@

oャャGGG@ |

セ@

, S3NOQN,

)j,

QXョ、Sセ@

l

Kセ |@

nセQセhSsSセ@

nSwSQセセ、SP@

I@

Referensi

Dokumen terkait

Tubuh manusia memerlukan zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan, agar tubuh dapat beraktivitas dengan normal.Komponen-komponen makanan sehat adalah makanan yang

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Konsumsi Zat Gizi (Energi, Protein) pada Balita Gizi Kurang di Desa Labuhan Lombok.. Jurnal

Status gizi balita pada penelitian ini 87 (64,9%) baik, 41 (30,6%) kurang dan ditemukan juga 6 (4,5%) balita dengan gizi lebih Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan DewasaFaktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :· Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang

adalah program pusat pemulihan gizi ( therapeutic feed- ing center). Hasil penelitian terkait penanganan balita malnutrisi akut melalui pusat pemulihan gizi menye- butkan

Diantara nutrisi-nutrisi penting sebagai asupan makanan untuk balita sebagai berikut : (1) Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan

!nak usia 13 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. engan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan

Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber