• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I II PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I II PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Kuliah Kerja Praktik ( KKP )

Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi, tidaklah cukup hanya dibekali dengan materi-materi yang bersifat sains (knowledge) saja, tetapi juga para calon lulusan (mahasiswa) perlu juga dibekali dengan pengalaman-pengalaman yang riil sifatnya. Pengalaman riil ini mungkin tidak diperoleh mahasiwa di bangku perkuliahan tetapi pengalaman berharga ini dapat diperoleh dari pengalaman diluar lingkungan kampus pada umumnya, yaitu lingkungan kantor maupun industri.

Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan program studi STIE Bank BPD Jateng yang bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan aplikasi mengenai teori diperkuliahan dengan keadaan sebenarnya didunia kerja. Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan kegiatan perkuliahan wajib bagi mahasiswa dalam bentuk kegiatan terpadu antara pendidikan dan praktik di lapangan.Kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) ini wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa mahasiswi STIE Bank BPD Jateng yang telah memenuhi syarat.

(2)

daya manusia yang handal dan memiliki jiwa kompetensi khususnya dari kalangan akademisi yang diharapkan dapat melakuka penciptaan pertumbuhan dalam dunia kerja atau industri.

Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) juga merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun mahasiswi STIE Bank BPD Jateng untuk mencapai gelar sarjana, dan merupakan salah satu kegiatan perkuliahan intra kulikuler wajib dalam bentuk kegiatan terpadu antara pendidikan dengan praktek lapangan. Pada KKP periode II tahun 2014, pelaksanaannya dimulai tanggal 18 Agustus sampai dengan 18 Oktober 2014, yang diikuti oleh sebanyak 145 mahasiswa, di 77 instansi, baik diberbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD serta swasta. Pada kesempatan ini penyusun ditempatkan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan realisasi dari visi dan misi STIE Bank BPD Jateng untuk mengembangkan diri. Selama jangka waktu 2 bulan, peserta KKP diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungannya, mempunyai dasar pijakan bagi pengembangan wawasan dunia kerja dan mampu menganalisa antara ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dengan praktek di lapangan sehingga program Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) dapat berguna bagi mahasiswa.

2. Tujuan Kuliah Kerja Praktik ( KKP )

(3)

1. Sebagai salah satu persyaratan atau mata kuliah wajib yang ada di dalam kurikulum STIE Bank BPD Jateng baik di jurusan Manajemen dan Akuntansi.

2. Sebagai sarana pengembangan kemampuan akademik yang dapat diterapkan langsung di lapangan.

3. Sebagai sarana melatih mahasiswa maupun mahasiswi melakukan adaptasi, sosialisasi dan interaksi dengan dunia kerja yang ada.

(4)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penjelasan Tentang Kantor Pelayanan Pajak. Penyusun akan menjelaskan terlebih dahulu tentang Kantor Pelayanan Pajak secara umum.

1. Definisi Kantor Pelayanan Pajak

Kantor pelayanan pajak adalah unit kerja dari Direktorat Jendral Pajak yang melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak meupun tidak.

2. Bagian Dalam Kantor Pelayanan Pajak

Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) konvensional terdiri dari 8 seksi:

a. Subbagian Umum

b. Seksi Tata Usaha Perpajakan

c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi d. Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi e. Seksi Pajak Penghasilan Badan

f. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan g. Seksi Pajak Pertambahan Nilai

h. Seksi Penagihan

i. Seksi Penerima dan Keberatan

(5)

menjadi instansi yang berorientasi ak merupakan penggabungan dari kantor pelayanan pajak konvensional dan kantor pemeriksaan dan penyidikan pajak. Pada tahun 2002 tersebut, dibentuk 2 KPP WP besar / LTO (Large Tax Office). KPP ini menangani 300 WP badan terbesar diseluruh Indonesia dan hanya mengadministrasikan jenis pajak PPh dan PPn. Pada tahun 2003 dibentuk 10 KPP khusus yang meliputi: KPP BUMN, Perusahaan PMA, WP Badan dan Orang Asing, dan Perusahaan Masuk Bursa. Kemudian pada tahun 2004, dibentuk pula KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office). Sedangkan KPP modern yang menangani WP terbanyak adalah KPP Pratama atau STO (Small Tax Office). KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006 sampai dengan 2008. Perbedaan utama antara KPP STO dengan LTO maupun MTO antara lain adalah dengan adanya seksi ekstensifikasi pada KPP STO, sehingga dapat dikatakan pula KPP STO merupakan ujung tombak bagi DJP untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia.

Pembagian Seksi dan Jabatan Fungsional pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah sebagai berikut:

a. Subbagian Umum b. Seksi Pelayanan

c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi d. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Maksimal 4 Seksi) f. Seksi Penagihan

g. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal h. Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak i. Kelompok Jabatan Fungsional Penilai

3. Jenis Kantor Pelayanan Pajak

(6)

a. Kantor Pelayanan Pajak Besar b. Kantor Pelayanan Pajak Madya c. Kantor Pelayanan Pajak Pratama d. Kantor Pelayanan Pajak Khusus

Kepala KPP merupakan jabatan eselon III A.

Dalam proses reorganisasinya, saat ini kantor pelayanan pajak modern sudah dibentuk diseluruh wilayah Indonesia.

Kantor pelayanan pajak membawahi unit organisasi yang lebih kecil yaitu kantor pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan (KP2KP). Kantor ini dipimpin oleh pejabat setingkat eselon IV A.

Setelah menjelaskan Kantor Pelayanan Pajak secara umum, berikut ini adalah deskripsi umum mengenai objek Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan.

1. Nama Lembaga

”Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Pekalongan”

2. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Pekalongan

(7)

a. Kantor Dinas Luar tingkat Kodya Pekalongan yang membawahi empat kantor Dinas Luar Tingkat Pemalang dan Kabupaten Batang.

b. Kantor Dinas Luar tingkat 1 Tegal yang membawahi tiga Kantor Dinas Luar tingkat II, yaitu: Kodya Tegal, Kabupaten Brebes, dan

Oleh karena semakin bertambahnya jumlah wajib pajak serta semakin besarnya jumlah penerimaan pajak, sejak tanggal 1 Januari 1964 sesuai dengan keputusan menteri urusan P3 No.BUAO/2/24/4 tanggal 5 Desember 1963, kantor Dinas Luar tingkat 1 Kodya Pekalongan di tingkatkan menjadi Kantor Inspeksi Keuangan Pekalongan. Selanjutnya, pada tanggal 1 April 1989 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.276/KMK/011 tentang Organisasi dan tata kerja Direktorat Jendral Pajak, di putuskan bahwa kantor inspesi pajak Pekalongan ditingkatkan menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pekalongan Tipe B dan wilayah.

(8)

3. Struktur Organisasi

Berikut struktur organisasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan :

( gambar struktur organisasi terlampir) a. Subbagian Umum

Yang bertugas mengurus seluruh administrasi pegawai (baik dalam kepegawaian, keuangan, dan tatausaha) dan menjadi rumah tangga KPP Pratama Pekalongan (pusat dukungan logistik).

b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Yang bertugas pengumpulan pencairan dan pengolahan data, penyajian informasi, perekaman dokumen, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teksnis computer

c. Seksi Penagihan

Betugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuransi tunggakan pajak, penagihan aktif, pengusulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen penagihan.

d. Seksi Ekstensifikasi

Bertugas untuk melakukan pengamatan potensi perpajakan yang tujuannya menambah wajib pajak yang mendaftar sebagai wajib pajak baru ber-NPWP. e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Bertugas untuk melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, penyusunan profil wajib pajak.

f. Seksi Pelayanan dan Tempat Pelayanan Terpadu

Secara umum bertugas untuk melakukan pelayanan terhadap wajib pajak yang dating ke KPP. Pelayanan tersebut berupa pembuatan NPWP.

(9)

Melaksanakan administrasi pemeriksa, dan mengawasi kepatuhan internal di instansi terkait (apakah SOP dilaksanakan atau tidak, kepatuhan pegawai dan SPI apakah sesuai atau tidak).

h. Fungsional Pemeriksa

Tugasnya melaksanakan pemeriksaan pajak. Fungsional peeriksa letaknya diluar struktural.

4. Visi dan Misi Visi :

Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan bebas kelas dunia, yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat. Misi :

 Fisikal

Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

 Ekonomi

Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijaksanaan perpajakan yang minimizing distortion.

 Politik

Mendukung proses demokratisiasi bangsa.  Kelembagaan

Senantiasa memperbaharui diri selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokras perpajakan yang mutakhir.

(10)

5. Fungsi

a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan.

b. Pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek pajak bumi dan bangunan.

c. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan. d. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan,

penerimaan dan pengolahan surat.

e. Pemberitahuan serta penerimaan surat lainnya. f. Penyuluh perpajakan

g. Pelaksanaan register wajib pajak h. Pelaksanaan ekstensifikasi

i. Penatausahaan piutang pajak dan penataan penagihan pajak

j. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

k. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak

6. Wilayah Kerja KPP Pratama Pekalongan

Wilayah kerja KPP Pratama Pekalongan meliputi tiga wilayah, antara lain:

(11)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 38 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan

Ketentuan Lampiran IV Nomor VI huruf B Nomor 8 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2012 tentang Tarif Layanan Kesehatan Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah

Pada bulan No vember, t ambak yang masih melakukan kegiat an budidaya hanya pada pet ak P3 sehingga sampling hanya dilakukan di lo kasi t ersebut dan hasilnya didapat kan plankt

bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan.. menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk

tanaman hias , dari 30 kelas terdapat enam belas kelas yang mampu mengidentifikasi semua citra uji sehingga menghasilkan tingkat akurasi 100%, citra-citra yang memiliki

Sikap rela berkorban demi kemaslahatan rumah tangga harus dimiliki seorang wanita untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik.. Jangan

a) Tahap pertama adalah tahap dimana peserta mengirimkan desain softcopy dan hardcopy kepada panitia CIVIL CONFEST. b) Setiap tim hanya diperbolehkan membuat 1

dengan pendapat wajar dengan pengecualian atas penyesuaian bersih terhadap beberapa akun dalam laporan keuangan yang berhubungan dengan periode sebelum tahun 2010, namun dibebankan