• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Internal, Eskternal Dan Strategi Terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah Pada Pengusaha Bika Ambon Di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Internal, Eskternal Dan Strategi Terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah Pada Pengusaha Bika Ambon Di Medan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STRATA-1

MEDAN

PENGARUH FAKTOR INTERNAL, EKSTERNAL DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH

PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

SKRIPSI OLEH :

HARIES FADHILLAH 060502116 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STRATA-1

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : HARIES FADHILLAH

NIM : 060502116

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL : PENGARUH FAKTOR INTERNAL, ESKTERNAL DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Tanggal : ………

Dosen Pembimbing

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STRATA-1

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : HARIES FADHILLAH

NIM : 060502116

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL : PENGARUH FAKTOR INTERNAL, ESKTERNAL DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Tanggal : ………

Ketua Departemen Manajemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE. ME

Tanggal : ………

Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil kerja sendiri

melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, Juni 2014

(5)

ABSTRAK

THE EFFECT OF INTERNAL, EXTERNAL, AND STRATEGY ON SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES COMPETITIVENESS AMONG BIKA AMBON ENTREPRENEUR

AT THE MEDAN CITY

The present study aimed to examine the roles of internal, external, and strategy factor on the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs basing in the Majapahit road, Medan. A total of 36 entrepreneur participated in the study. They were recruited through the total sampling procedure. The results of this correlational study, specifically through a multiple regression analysis, showed that internal factor and strategy did not significantly predict the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneur. External factor was the only significant predictor of the Bika Ambon entrepreneurs’ competitiveness. The results suggest that the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs may be enhanced by the enhancement of the external factor.

(6)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR INTERLNAL, EKSTERNAL,DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH

PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran faktor internal, eksternal, dan strategi terhadap daya saing wirausaha bika ambon, yang berusaha di jalan Majapahit, kota Medan. Sebanyak 36 orang pengusaha, yang direkrut melalui mekanisme sampling jenuh berpartisipasi di dalam penelitian ini. Hasil dari studi korelasional ini, secara spesifik hasil dari analisis regresi berganda, menunjukkan bahwa faktor internal dan strategi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap daya saing para wirausahawan bika ambon. Hanya faktor eksternal yang secara signifikan memprediksi daya saing para wirausahawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa daya saing para wirausahawan bika ambon dapat meningkat seiring dengan peningkatan faktor eksternal.

(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari skripsi ini masih kurang dari kesempurnaanya, karena itu penulis mengharap saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Sebagai sebuah karya ilmiah, penulis berharap skripsi ini bukan saja sebagai syarat untuk menyelesaikan studi S1 Fakultas Ekonomi, tapi dapat berguna bagi semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Hanafian T.A dan Ibunda Siti Rahmah yang selalu memberikan kasih sayang, do’a, nasehat, serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam membimbing dan mendidik penulis, terimakasih atas cintanya yang tak tergantikan dengan apapun. Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(8)

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.si selaku Ketua Prodi S1 Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Mulykata S, M.si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh saudara dan keluarga tercinta di kampung penulis yang selalu mendukung dan memberikan motifasi serta doa kepada penulis. Dan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada abang-abang dan kakak-kakak tercinta ( M.Hendra S, SE, Robby S, SE, Aidil S, Riza Kesuma, J. Ulfa, Nanda P.A) yang selalu sabar dalam membimbing dan memotifasi penulis.

8. Seluruh teman-teman Stambuk 2006, teman-teman GreenKTL, teman-teman Ayam Jago yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas masukan dan dukungannya selama ini.

(9)

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin.

Medan, 4 Februari 2015 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

1.2 Perumusan Masalah………... 8

1.3 Tujuan Penelitian ………... 8

2.1.3 Lingkungan Eksternal………... 13

2.1.4 Strategi……… 14

2.1.5 Daya Saing………. 17

2.1.6 Penelitian Terdahulu………... 20

2.2 Kerangka Konseptual……… 21

2.3 Hipoteisi……….... 22

BAB III METODELOGIPENELITIAN………. 23

3.1 Jenis Penelitian………. 23

3.4.5 Devinisi Operasional Variable………... 25

3.5 skala Pengukuran Variabel………... 26

3.6 Populasi dan Sampel………. 26

3.6 1 Populasi………... 26

3.6.2 Sampel……….... 27

3.7 Jenis dan Sumber Data………... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data………... 27

3.9 Uji validitas dan Reliabilitas………. 28

(11)

3.9.2 Uji Reliabilitas……… 28

3.10 Teknik Analisis Data……… 29

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif………... 29

3.10.2 Uji Asumsi Klasik………. 29

3.10.2.1 Uji Normalitas……… 29

3.10.2.2 Uji Heterokedastisitas………. 30

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas……….. . 30

3.10.3 Metode Linier Regresi Berganda……….. . 30

3.10.4 Pengujian Hipotesis………... 31

3.10.4.1 Uji-F……… ……….. . 31

3.10.4.2 Uji –t………... 32

3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)……… 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 34

4.1 Gambaran Umum perusahaan………... 34

4.1.1 Sejarah Perusahaan………... 34

4.2 Hasil Penelitian……….…. 45

4.2.1 Uji Validitas dan reabilitas……… 45

4.2.1.1 Uji Validitas……….…... 45

4.2.1.2 Uji reabilitas………..…...… 39

4.3.1 Metode Analisis Deskriptif………..……… 40

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Responden………... 40

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Variabel………..……….. 41

4.3.1.3 Pengujian Asumsi Klasik………..………….. 50

4.3.1.3.1 Uji Normalitas………... 51

4.3.1.3.2 Uji Heterokedastisitas…………... 53

4.3.1.3.3 Uji Multikoleniaritas………..…...……. 55

4.3.1.4 Analisis Regresi Berganda………... 56

4.3.1.5 Pengujian Hipotesis………...…..…...… 58

4.3.1.5.1 Uji-f………... 58

4.3.1.5.2 Uji-t………...……. 59

4.3.1.5.3 Uji Koefisien Determinan (R2)……….… 60

4.3.1.6 Pembahasan……….…… 61

4.3.1.6.1 Pengaruh Faktor Internal Terhadap Daya saing 62 4.3.1.6.2 Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Daya Saing………..… 64

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…..….………... 68

5.1 Kesimpulan………. 68

52 Saran……… 68

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………... 20

Tabel 3.4 Defenisi Operasional Fariabel………...……. 25

Tabel 3.5 Instrumen Skala Likert………... 26

Tabel 4.1 Uji Validitas I………... 35

Tabel 4.2 Uji Validitas II……….. 37

Tabel 43 Uji Reabilitas………...……. 39

Tabel 4.4 Karakteritik Responden……….……... 40

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban RespondenTerhadap Variabel Faktor Internal………….. 41

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Eksternal……..… 45

Tabel 47 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Strategi………... 47

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Daya Saing………. 49

Tabel 4.9 Uji Kolmogorov-Smirnov………. 53

Tabel 4.10 Uji Gletsjer……… 55

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas………. 56

Tabel 4.12 Estimasi Regresi………....… 57

Tabel 4.13 Uji F………..… 58

Tabel 4.14 Uji T………..… 59

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………...….….. 22

Gambar 4.1 Histogram………..….……. 51

Gambar 4.2 Normal PP Plot………...…… 52

(15)

ABSTRAK

THE EFFECT OF INTERNAL, EXTERNAL, AND STRATEGY ON SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES COMPETITIVENESS AMONG BIKA AMBON ENTREPRENEUR

AT THE MEDAN CITY

The present study aimed to examine the roles of internal, external, and strategy factor on the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs basing in the Majapahit road, Medan. A total of 36 entrepreneur participated in the study. They were recruited through the total sampling procedure. The results of this correlational study, specifically through a multiple regression analysis, showed that internal factor and strategy did not significantly predict the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneur. External factor was the only significant predictor of the Bika Ambon entrepreneurs’ competitiveness. The results suggest that the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs may be enhanced by the enhancement of the external factor.

(16)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR INTERLNAL, EKSTERNAL,DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH

PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran faktor internal, eksternal, dan strategi terhadap daya saing wirausaha bika ambon, yang berusaha di jalan Majapahit, kota Medan. Sebanyak 36 orang pengusaha, yang direkrut melalui mekanisme sampling jenuh berpartisipasi di dalam penelitian ini. Hasil dari studi korelasional ini, secara spesifik hasil dari analisis regresi berganda, menunjukkan bahwa faktor internal dan strategi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap daya saing para wirausahawan bika ambon. Hanya faktor eksternal yang secara signifikan memprediksi daya saing para wirausahawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa daya saing para wirausahawan bika ambon dapat meningkat seiring dengan peningkatan faktor eksternal.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sangat penting. Sehingga secara umum UKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : pertama sebagai peran utama dalam kegiatan ekonomi, kedua

penyedia lapangan kerja terbesar, ketiga pemain penting dalam pengambangan perekonomian dan perberdayaan masyarakat, keempat pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kelima

kontribusinya terhadap neraca pembayaran.

Industri kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan industri kecil yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Perusahaan harus memiliki rencana strategi yang baik untuk bisa sukses berkompetisi. Seperti halnya tim sepak bola membutuhkan rencana permainan untuk memiliki peluang menang, perusahaan harus memiliki rencana strategis yang baik untuk bisa sukses berkompetisi.

Dalam menjalankan usahannya, saat ini UKM di Indonesia tengah menghadapi persaingan dari berbagai pihak. Tidak hanya dengan sesama wirausaha yang mempunyai skala yang sama tetapi juga dengan wirausaha-wirausaha besar. Untuk itu UKM perlu menyusun strategi bersaing (survival) agar dapat berkembang dan mampu bertahan menghadapi persaingan.

(18)

daya saing, penguasaan pengetahuan adalah faktor penting untuk mendongkrak daya saing, disinilah kelemahan terbesar dari UKM.

Disamping itu faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan. Adanya perubahan dalam lingkungan baik internal ataupun eksternal menuntut kapabilitas perusahan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut dan mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan.

Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources). Lingkungan internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam perusahaan. Struktur adalah cara perusahaan mengelola sumber daya organisasi yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja. Jika perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut maka, ketiga sumber daya diatas memberikan perusahaan sustained competitive advantage artinya bahwa lingkungan bisnis internal mempengaruhi daya saing.

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan (Riyanti, 2003 : 47). Terdapat dua perspektif untuk mengkonsep tualisasilkan lingkungan eksternal. Pertama, perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumber daya. Kedua perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai sumber informasi. Perspektif pertama berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal merupakan wahana yang menyediakan sumber daya yang kritikal bagi kelangsungan hidup perusahaan.

(19)

mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya. Misalnya terkait dengan kemampuan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making). Berdasarkan uraian mengenai Lingkungan Bisnis Eksternal tersebut, maka menurut (Stanisavliev, 2009 : 58), bisa diartikan bahwa lingkungan bisnis eksternal juga dapat mempengaruhi daya saing UKM.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik dalam mencapai tujuan secara efektif.

Perencanaan strategis merupakan proses yang sulit, kompleks, dan butuhkan partisipasi yang membawa organisasi menuju teritori asing. Ia tidak menyediakan resep yang langsung dapat digunakan untuk sukses, sebaliknya ia membawa organisasi ke dalam suatu perjalanan dan menawarkan kerangka kerja untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah (David, 2008 : 95).

Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu sasaran jangka panjang. Dalam konsep mengenai strategi akan terus semakin berkembang sesuai kemajuan dunia. Strategi juga merupakan uraian mengenai langkah atau upaya yang dilakukan guna mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

(20)

David, (2008 : 78) mengemukakan, adapun Proses manajemen strategi untuk menentukan keunggulan kompetitif terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategi. Secara konstan internal dan eksternal perusahaan yang sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyebabkan strategi dapat berubah-ubah secara konstan pula. Adapun aktifitas evaluasi strategi strategi adalah: pertama meninjau ulang faktor internal dan eksternal, kedua mengukur kinerja, ketiga mengambil tindakan korektif. Tiga tahapan manajemen strategi inilah yang akan menentukan keunggulan kompetitif perusahaan jangka pendek atau menuju jangka panjang.

Menurut Susilo, (2008 : 7) strategi bertahan yang diterapkan oleh perusahaan terkait erat dengan kemampuan bertahan perusahaan. Kemampuan bertahan lebih dimiliki oleh industri kecil menengah karena sifat bisnis itu sendiri yang langsung dimanajemeni oleh para pemiliknya, sehingga flexibel dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mempunyai percepatan dan tekad (speed and passion). Sejalan dengan pendapat Audretsch dalam Susilo (2009 : 8) yang menyatakan bahwa kemampuan survival industri kecil ini tergantung dari : (1) the startup size,

(21)

debt structure struktur modal terutama yang disebabkan oleh banyaknya bunga hutang sebagai beban yang harus di tanggungnya. Perbedaan nilai dari ketiga unsur tersebut diatas menyebabkan perbedaan tingkat bertahan suatu perusahaan.

Menurut Susilo, (2007 : 5) perkembangan industri kecil sendiri dipengaruhi oleh variabel/faktor yang bersumber dari dalam maupun yang berasal dari luar unit usaha industri kecil. Faktor dari dalam termaksud antara lain: pertama kemampuan manajerial, kedua

pengalaman pemilik atau pengelola, ketiga kemampuan untuk mengakses pasar input dan output, teknologi produksi, dan sumber-sumber permodalan, serta keempa tbesar kecilnya modal yang dimiliki. Sedangkan beberapa faktor eskternal termaksud, antara lain: pertama dukungan berupa bantuan teknis dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta, kedua kondisi perekonomian yang dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun dunia, dan ketiga kemajuan teknologi dalam produksi.

Konsep keunggulan daya saing perusahaan banyak dikembangkan dari strategi generik yang dikemukakan oleh Porter, (1992 : 34). Hal-hal yang dapat mengindikasikan variabel daya saing adalah imitabilitas, durabilitas,dan kemudahan menyamai. Keunggulan daya saing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan perusahaan pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya. Bila kemudian perusahaan mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu dari ketiga strategi generik tersebut, maka akan didapatkan keunggulan daya saing (Aaker,1989 : 63).

(22)

memasarkan, menyerahkan dan mendukung penjualan (Porter, 1992 : 26 ). Sehingga keunggulan bersaing adalah suatu posisi yang masih dikerjakan organisasi sebagai upaya mengalahkan pesaing.

Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dengan berbagai suku, bahasa, dan budaya didalamnya. Bika Ambon menjadi salah satu pangan yang diburu oleh konsumen yang berkunjung ke kota medan dengan berbagai tujuan maupun penduduk kota medan sendiri. Dari keragaman sosial dan budaya yang ada dikota medan perusahaan harus dapat menyesuaikannya, Seperti keragaman agama dan suku-suku yang ada. Biasanya potensi pasar meningkat pada hari-hari tertentu seperti hari-hari-hari-hari besar keagamaan, kawasan ini di padati pengunjung yang datang untuk dapat menikmati panganan ini. Disinilah salah satunya perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang berubah-ubah.

(23)

Banyaknya pesaing disepanjang jalan Mojopahit ini membuat para pelaku Bisnis ini harus berfikir cerdas, bagaimana menyusun strategi yang dapat menarik minat pasar terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan baik internal maupun eksternal dikelola dengan sebaik-baiknya. Keahlian seperti dalam mengelola, mengakses pasar, tegnologi produksi, pengalaman pemilik, kemampuan manajerial dan interpersonal perusahaan dibutuhkan para pelaku usahan ini.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh faktor interlnal, eksternal,dan strategi terhadap daya saing usaha kecil menengah pada wirausaha bika ambon dijalan majapahit Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah faktor internal, eksternal dan strategi berpengaruh terhadap daya saing pada wirausaha Bika Ambon dijalan majapahit Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab faktor internal, eksternal dan strategi berpengaruh positif terhadap daya saing wirausaha bika ambon dijalan Majapahit Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Bagi pelaku usaha, peneliti ini memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pelaku usaha agar dapat mengembangkan usahanya.

(24)
(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda-beda pada diri masing-masing. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksudka dalam undang-undang ini. (Bab 1 pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008)

Keriteria usah kecil dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu:

1. industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; 2. industri kecil dengan pekerja 5-19 orang;

(26)

Pengelolaan atau katagori usaha-usaha di suatu negara mempunyai tujuan strategis, antara lain dikaitkan dengan standat kuantitatif tertentu, serta seberapa jauh dapat dimasukkan ke dalam jenis-jenis usaha atau bisnis. Tujuan pengelompokan usaha dapat disebutkan beragan dan pada intinya mencakup empat macam tujuan, yaitu sebagai berikut:

a. untuk keperluan analisis yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan (teoritis) b. untuk keperluan penentuan kebijakan-kebijakan pemerintah

c. untuk menyakini pemilik modal atau wirausaha tentang posisi perusahaannya. d. Untuk pertimbangan badan tertentu berkaitan dengan anti sipasi kinerja perusahaan 2.1.2 Lingkungan internal

Lingkungan internal perusahaan perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan. Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources) (Wheelen and Hunger 2003 : 98-105). Sumberdaya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset ini dapat meliputi keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional. Peter(1992 : 52) menjelaskan bahwa :

“ A frim’s resoursces constitute its strengths and weaknesses. Tyey include human resources

(The experience, capabilities, knowledge, skills, and judgment of all the frim’s employees)

organizational resources ( the frim’s systems and processes, including its strategies, structure,

culture, puchasing/materials management, production/operations, financial base, research and

development, marketing, information system, and control system), and physical resources (plant

and equipment, geographic locaations, access to raw materials, distribution network, and

(27)

Menurut (Peter 1992 : 52), lingkungan internal perusahaan merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sumberdaya perusahaan ini meliputi sumberdaya manusia (human resources) seperti pengalaman (experiences), kemampuan (capabilities), pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan pertimbangan (judgment) dari seluruh pegawai perusahaan, sumberdaya perusahaan (organizational resources) seperti proses dan sistem perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur, budaya, manajemen pembelian material, produksi/operasi, keuangan, riset dan pengembangan, pemasaran, sistem informasi, dan sistem pengendalian), dan sumber daya fisik seperti (pabrik dan peralatan, lokasi geografis, akses terhadap material, jaringan distibusi dan tegnologi). Jika perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut maka, ketiga sumberdaya di atas memberikan perusahaan sustained competitive advantage.

2.1.3 Lingkungan eksternal

Peluang dan ancaman sebahagian berada diluar kendali organisasi sehingga disebut Eksternal. Peluang dan ancaman eksternal (External opportunities and threats) mengacu pada ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, tegnologi, serta trend kompetisi dan kejadian yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi di masa depan, (David 2008 : 13-14)

(28)

Lingkungan eksternal suatu perusahaan terdiri dari tiga kelompok faktor yang saling terkait satu dengan yang lainnya, Pearce dan Robinson (1987 : 57) satu, lingkungan jauh yang terdiri dari faktor-faktor yang berasal dari luar dan biasanya tidak memandang situasi operasional sebuah perusahaan, yaitu faktor ekonomi, sosial, politik, tegnologi, dan ekologi. Dua, faktor yang secara langsung pasar, pesaing, usaha subtitusi, dan kekuatan tawar menawar dari pembeli dan pemasok. Tiga, lingkungan operasional yang meliputi posisi persaingan, profil pelanggan, supplier, kreditor, dan pasar tenaga kerja. Selain lima kekuatan yang membentuk persaingan dalam industri menurut porter (1992 : 32), masih terdapat suatu faktro eksternal yang cukup penting yaitu faktor makro ekonomi, yaitu meliputi antara lain kredit, suku bunga, dan pajak.

Menurut teori ekologi lingkungan eksternal organisasi adalah faktor penentu dalam pendirian, matinya dan berubahnya suatu organisasi. Meskipin organisasi diasumsikan enggan untuk berubah, namun disisi lain organisasi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal, yang memungkinkan organisasi tersebut bisa bertahan hidup (Freeman 2003 : 34).

2.1.4 Strategi

(29)

(untuk mengarahkan atau memimpin) sejarah manajemen strategi berawal dari militer. Tujuan utama dari strategi bisnis dan militer adalah “mendapatkan keunggulan kompetitif”.

Perbedaan fundamental antara strategi bisnis dan militer adalah bahwa strategi bisnis diformulasikan, diimplementasikan, dan di evaluasi dengan asumsi persaingan, sedangkan strategi militer berdasarkan pada asumsi konflik. Formulasi dan implementasi strategi yang baik dapat menghadapi kelebihan lawan dalam hal jumlah dan sumber daya, (David, 2008:11).

David (2008 : 13-16) mengemukakan strategi adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan, maka strategi memiliki beberapa sifat (Grant, 2002): pertama menyatu (unified), yaitu menyatukan bagian-bagian dalam perusahaan. kedua

menyeluruh (comprehensive), mencakup seluruh aspek dalam perusahaan. ketiga integral (integrated), seluruh strategi akan sesuai dengan seluruh tingkatan perusahaan, bisnis, dan fungsional.

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengeruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, dan berorientasi ke masa depan, (David, 2008 : 17). Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan.

(30)

keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi mengikat organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu jangka panjang.

Porter, (1992 : 30) Mengaitkan strategi upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing.

Shindehutte dan Morris (2001) dalam Susilo (2009 : 28 ) mengemukakan bahwa strategi survival industri kecil tergantung pada tingkat adaptasinya. Menurut belso dan Martinez (2008) Penyesuaian amat cocok untuk industri kecil karena ketidakpastian dan resiko yang dihadapinya. Ketidakpastian bukan saja timbul karena lingkungannya tetapi juga dari kemampuannya menangkap kesempatan yang ada.

Chakravarthy (1982) dan Bonk (1996 : 59) mengemukakan adaptasi mempengaruhi perubahan prilaku strateginya, menigkatkan kompetisinya, dan mendorong keselarasan organisasi dengan lingkungannya. Penyesuaian-penyesuaian perubahan atau peningkatan akan sejalan dengan operasi perusahaannya. Tingkat adaptasi yang timbul dan hasil adaptasi yang selalu bervariasi antara perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo dan Krinadewara (2007) terhadap responden yang merasakan dampak dari Gempa pada 2007 Yogyakarta, Gempa tersebut telah menghancurkan fasilitas produksi sehingga mereka (wirausaha) harus bekerja keras agar usahanya tetap mampu bertahan.

2.1.5 Daya Saing ( Competitive Advantage)

(31)

meningkatkan tantangan sekaligus peluang bagi semua perusahaan baik kecil, menengah maupun besar. Untuk menghadapai globalisasi maka diperlukan daya saing yang kuat. Daya saing merupakan kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional.

Peluang yang terbuka untuk mengembangkan usaha dalam perekonomian yang makin terbuka dan integrasi dengan ekonomi dunia hanya bias dimamfaatkan kalau dunia usaha kita memiliki daya saing. Daya saing dihasilkan oleh produktifitas dan efesiensi serta pertisipasi masyarakat yang seluas-luasnya dalam perekonomian. Produktifitas menyangkut kualitas sumber daya manusia dan pemamfaatan tegnologi, dan pengelolaan sumber daya alam secara tepat yang menjamin bukan hanya perekonomian tetapi juga kesinambungan.Efesiansi berarti sedikitnya hambatan dan berfungsi dengna baik ekonomi sehingga mendorong biaya-biaya produksi menjadi serendah mungkin.

Dengan analogi pengertian daya saing nasional menurut (Hit, et al dalam handriyani, 2011), maka daya saing usaha kecil adalah tingkat sampai sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan.

(32)

tingkat keuntungan industri adalah sedang. Jika demikian maka perusahaan itu mampu memciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Strategi Generik Poter memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari tiga dasar: kepemimpinan harga, memproduksi barang standar pada biaya perunit yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitive terhadap harga. Diferensiasi, adalah strategi yang bertujuan kepada memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga. Fokus, memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan, David (2008: hal 247).

Menurut Davidson et al (2002); Shanmugam and Bhaduri (2002) dalam Susilo, (2007 : 17) salah satu indikator perkembangan industri kecil adalah dengan melihat pertumbuhan usaha. Pertumbuhan usaha sendiri dapat dilihat dari: satu, pertumbuhan poduksi, dua, pertumbuhan penjualan, tiga, pertumbuhan pendapatan, dan empat, pertumbuhan laba. Agar dapat disusun strategi dan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan usaha industri kecil, maka diperlukan studi atau kajian identifikasi variable atau faktor yang menjadi penentu pertumbuhan usaha tersebut. Pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dapat mendorong kemampuan daya saing.

Poter (1996) dalam Wheelen dan Hunger (2003 : 119) lingkungan industri saat ini sangat cepat berubah ada beberapa hal yang berperan dalam mempercepat perubahan lingkungan itu. Lingkungan industri yang dimaksud adalah bargaining power pembeli, bargaining power

(33)

Dari sudut pandang semua faktor diatas merupakan faktor yang berada diluar kendali perusahaan atau faktor eksternal. Semua faktor eksternal memberikan peluang dan ancaman atau tantangan bagi perusahaan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Faktor eksternal perusahaan diatas tidak dapat dikendalikan perusahan tanpa adanya strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi perubahan lingkungan. Strategi yang dirumuskan perusahaan merupakan keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Strategi sebenarnya merupakan aktivitas manajemen untuk memperkuat posisi organisasi. Tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajeman dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya. Percepatan perubahan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan bisnis eksternal, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategik yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi daya saing produk.

(34)

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Sumber Topik Variabel yang diteliti Hasil

Eka Hadriani di Kabupaten Semarang.

(35)

Ade Raselawati

Penelitian ini merupakan penerapan model yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Hadriani (2011) yang terdiri dari Internal, Eksternal, Enterprenuer skill, Strategi, dan faktor Kinerja. dalam Penelitian ini Peneliti menguji hanya tiga faktor, yaitu faktor seperti Faktor Internal, Eksternal dan strategi.

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 1.1 kerangka konseptual

Sumber: Hadriani (2011), Hindasah (2011), dan Susilo (2009)

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan (Sugiyono, 2007 : 36). Hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan baru berdasarkan tori-teori yang relevan, belum melalui fakta-fakta

(36)

empiris melalui pengumpulan data. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian hipotesa pada penelitian yang bersangkutan.

Adapun hipotesis di penelitian ini adalah :

1. Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap variabel daya saing. 2. Faktor eksternal terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel daya saing.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris dengan pendekatan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Sugiono (2007 : 57) adalah sebagai berikut:

“Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengehtahui hubungan antara dua variable atau lebih.”Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Dimana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika. Data-data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan diproses dengan teori-teori yang telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti, dan dari gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

Sedangkan untuk menganalisis data dan pengujian hipotesis, penulis menggunakan teknik regresi berganda, di karenakan data yang di dapatkan berskala interval dan mempunyai lebih dari satu variabel independen, analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel-variabel independen dan dependen.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

(38)

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi Faktor internal, eksternal dan strategi sebagai variabel bebas (independent) daya saing sebagai variabel terikat (dependent) pada wirausaha Bika Ambon diMedan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel tertentu berkaitan dengan variabel lainnya. Variabel penelitian adalah :

3.4.1 Faktor Internal (X1)

Merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk membantu menentukan masa depan perusahaan.

3.4.2 Faktor Eksternal (X2)

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman yang disebabkan oleh ketidakpastian lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya, yang berdampak terhadap keberhasilan usaha.

3.4.3 Strategi (X3)

Strategi merupakan sebuah alat untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang akan dicapai, dan bagaimana seharusnya mencapai hasil yang bernilai tujuan competitive advantage.

3.4.4 Variabel Dependen yaitu Daya Saing (Y)

(39)

perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan. Keunggulan bersaing ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sebuah perusahaan sehingga diperlukan strategi yang tepat.

3.4.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.4 Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Faktor Internal (X1)

Merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

1. Pemasaran

2. Faktor produksi dan operasi 3. Sumber daya manusia perusahaan yang perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

1. Kreatifitas dan inovasi 2. Keunikan produk

Likert

Daya saing (Y)

Tingkat sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi pasar, baik domestik maupun internasional, dalam

memrpoduksi barang dan jasa dengan tetap memperthankan atau

menigkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan.

1.Produktifitas usaha 2.Faktor suplai yang tepat

waktu

3.Harga yang kompetitif

Likert

Sumber : Hadriani (2011), Maharani (2006), Susanto (2013) diolah.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(40)

fenomena yang ada. Dalam melakukan penelitian terhadap variable-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2007:86).

Pada penelitian analisis kuantitatif, maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut.

Tabel 3.5

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2007:86)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut sugiyono (2007:72), populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wirausaha yang berjumlah 36 orang.

3.6.2 Sampel

(41)

memperkecil kesalahan terhadap nilai populasi dan mendekati nilai sesungguhnya (sugiyono 2007:78).

3.7. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder : a) Data primer

Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung dengan berpedoman kepada kuesioner penelitian.

b) Data sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan juga internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Daftar Pertanyaan (questioner), yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun secara sistematis untuk diisi oleh responden secara objektif.

b. Wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

c. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, tulisan ilmiah, internet dan literatur lainnya yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

(42)

responden sebanyak 36 orang dengan menggunakan program Statistic Product and Service Solution(SPSS) 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung>rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika rhitung<rtabel, maka pernyataan tersebut tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007:110). Pengujian dilakukan dengan program SPSS 16.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung fositif atau > rtabel, maka pernyataan reliabel. 2. Jika ralpha negatif atau<rtabel, maka pernyataan.

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan (questionnaire) yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

3.10.2 Uji Asumsi klasik

(43)

3.10.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan melalui analisis Kolmogrrov-Smirnov. Apabila diperoleh nilai signifikan uji Kolmogrov_Smirnov lebih besar dari (>) 0,05 maka data dinyatakan normal.

3.10.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Jika variance dari residual sutau pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik dan Glejser Test.

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat korelasi antar variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan criteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan :

(44)

3.10.3 Metode Regresi Linier Berganda

Metode analisis Linier Berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS 16.00 for Windows.

Menurut Sugiyono (2007:210) rumus regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3 +e Dimana :

Y = Daya saing a = Konstanta

X1 = Internal Perusahaan

X2 = Eksternal perusahaan

X3 = Strategi

b1 – b2 = Koefisien Regresi

e = Standart Error 3.10.4 Pengujian Hipotesis

3.10.4.1 Uji-F (uji serentak)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Internal Perusahaan (X1), Eksternal Perusahaan (X2), Strategi(X3), terhadap variabel terikatnya yaitu Daya

(45)

Ho : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variable tidak bebas (Y).

Ho : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho Diterima jika F hitung< F tabel pada α = 5%

Ha Diterima jika F hitung> F tabel pada α = 5%

3.10.4.2 Uji-t (uji secara parsial)

Uji-t, yaitu secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas / independen terhadap variabel terikat / dependen.

Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2, X3) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Kriteria penerimaan hipotesis berdasarkan uji t (2 sisi) sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung< t tabel pada α = 5 %

H1 diterima jika t hitung> t tabel pada α = 5 %

3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel terikat. Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu Internal Perusahaan (X1),

Eksternal Perusahaan (X2) dan strategi (X3)terhadap variabel terikatnya yaitu Daya saing

(46)
(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Bika ambon merupakan oleh-oleh khas Medan yang sudah di kenal dari 30 tahun yang lalu. Dimana awal dari munculnya wirausaha bika ambon masin belum banyak di ketahui masyarakat dan tidak ada catatan yang detail mengenai awal mula yang mempopulerkan panganan bika ambon tersebut. Akan tetapi bika ambon sudah mulai lebih melejit melegenda pada tahun 2000an dengan datangnya pesaing-pesaing baru yang lebih menarik minat pembeli dengan strategi jitu dari pesaing-pesaing yang datang. Contoh strategi bersaing yang di terapkan oleh pesaing yang datang seperti dari desaing kotak bika ambon yang baik, pelayanan yang unik, serta di suguhkan dengan aneka rasa, serta dengan menambahkan logo halal di toko-toko mereka agar lebih menarik minat pembeli. Apalagi dengan belum munculnya penganan lain yang dapat mengantikan produk bika ambon ini di hati konsumen.

Bika ambon begitu fenomenal pada tahun 2000an sebagai oleh-oleh No.1 yang di cari di medan oleh konsumen yang berkunjung kekota medan dengan berbagai tujuan. Bika ambon lebih digilai oleh pembeli di hari-hari besar seperti hari-hari besar agama dimana jalan majapahit ini dipadati bembeli yang ingin membeli beberapa bika ambon, sehingga jalan ini harus di jadikan searah.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

(48)

melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan konsisten bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS versi 17.0

for windows.

Penulis mengajukan kuesioner yang berisi 50 pernyataan yang menyangkut variabel independen, berupa variabel Faktor Internal, Faktor Eksternal dan Strategi dengan variabel dependen berupa Daya Saing kepada 30 responden untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas. 4.2.1.1Uji Validitas

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

(49)

Tabel 4.1

Uji Validitas I Faktor Internal

Item-Total Statistics

(50)

Tabel 4.2

Uji Validitas I Faktor Eksternal

Item-Total Statistics

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Tabel 4.3

(51)

Tabel 4.4

Uji Validitas I Daya Saing

Item-Total Statistics

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

(52)

Tabel 4.5

Uji Validitas II Faktor Internal

Item-Total Statistics

(53)

Tabel 4.6

Uji Validitas II Faktor Eksternal

Item-Total Statistics

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Tabel 4.7

(54)

Tabel 4.8

Uji Validitas II Daya Saing

Item-Total Statistics

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Berdasarkan Tabel 4.2, menunjukkan bahwa dari 40 pernyataan yang dibuat dalam kuesioner setelah di uji ulang ternyata semua pernyataan valid karena r hitung > r table, sehingga 40 pernyataan ini valid untuk digunakan sebagai instrument pertanyaan dalam penelitian ini. 4.2.1.2Uji Reliabilitas

Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

(55)

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.985 40

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.9, menunjukkan bahwa nilai dari cronbach alpha

sebesar 0,985 yang lebih besar dari 0,8 dengan demikian data tersebut reliabel. 4.3.1 Metode Analisis Deskriptif

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua wirausaha Bika Ambon di Jalan Mojopahit Medan, dengan sampel sebanyak 36 orang. Karakteristik-karakteristik tersebut meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir responden.

Tabel 4.10

Karakteristik Responden

No Umur Karakteristik Jumlah Responden Persentase %

1

(56)

1. Pada bagian karakteristik umur menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 2 orang (5,56 %) berusia 20-30 tahun, 12 orang (33,33 %) berusia 30-40 tahun, 16 orang (44,44 %) berusia 40-50 tahun, 6 orang (16,67 %) berusia lebih dari 50 tahun.

2. Pada bagian karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 21 orang (58,33%) berjenis kelamin laki-laki, 15 orang (41,67%) berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden yang diteliti berjenis kelamin laki-laki.

3. Pada bagian karakteristik Pendidikan Terahir menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 4 orang (11,11 %) tamatan SD, 9 orang (25 %) tamatan SMP, 13 orang (36,11 %) tamatan SMA, 3 orang (8,33%) tamatan D3, 7 orang (19,44%) tamatan S1/S2. Mayoritas responden yang diteliti lebih banyak pendidikan terakhir SMA sebanyak 13 responden (36,11%).

(57)

4.3.1.2Analisis Deskriptif Variabel

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Internal (X1) Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Internal (X1)

No.Item 1 2 3 4 5 Skor Sumber: Data Primer, diolah penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada pernyataan 1, dari 36 responden terdapat 12 orang (33,33 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa usaha ini menghasilkan produk Bika Ambon dengan berbagai variasi rasa, 22 orang (61,11 %) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.

b. Pada pernyataan 2, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa mencantumkan lebel halal pada kemasan produk, 19 orang (52,78 %) yang menyatakan setuju, 1 orang (2,78 %) yang menyatakan sedang.

(58)

d. Pada pernyataan 4, dari 36 responden terdapat 17 orang (47,22 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Promo yang dilakukan berhasil menarik minat pembeli, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

e. Pada pernyataan 5, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Kualitas produk selalu menjadi perhatian perusahaan, 14 orang (38,89 %) yang menyatakan setuju, 7 orang (19,44 %) yang menyatakan sedang.

f. Pada pernyataan 6, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Memperhatikan manajemen persediaan produk, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

g. Pada pernyataan 7, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju menggunakan bahan baku yang berkualitas, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

h. Pada pernyataan 8, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menambah kapasitas produksi pada hari-hari besar keagamaan, 21 orang (58,3 %) yang menyatakan setuju

i. Pada pernyataan 9, dari 36 responden terdapat 20 orang (55,56 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Meningkatkan tegnologi produksi untuk menunjang proses produksi dan operasi, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 1 orang (2,78 %) yang menyatakan sedang.

(59)

k. Pada pernyataan 11, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Mengawasi pegawai ketika bekerja, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

l. Pada pernyataan 12, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Karyawan mampu menguasai tegnologi produksi Bika Ambon, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

m. Pada pernyataan 13, dari 36 responden terdapat 12 orang (33,33%) yang menyatakan sangat setuju dengan Jumlah karyawan sesuai dengan yang dibutuhkan, 18 orang (50,0 %) yang menyatakan setuju, 6 orang (16,67 %) yang menyatakan sedang.

n. Pada pernyataan 14, dari 36 responden terdapat 11 orang (30,56 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menggunakan modal dari Bank sebagai bantuan modal usaha, 21 orang (58,33 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

o. Pada pernyataan 15, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Keuntungan mengalami peningkatan setiap tahunnya, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.

p. Pada pernyataan 16, dari 36 responden terdapat 17 orang (47,22 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Membuat perencanaan keuangan dalam mengelola keuangan, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

(60)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Eksternal (X2)

No.Item 1 2 3 4 5 Skor Sumber: Data Primer, diolah penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada pernyataan 17, dari 36 responden terdapat 18 orang (50%) yang menyatakan sangat setuju bahwa Produk Bika Ambon yang dihasilkan mempunyai keunggulan dibanding pesiang, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.

b. Pada pernyataan 18, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Tegnologi yang dipakai lebih maju dari pesaing, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang..

c. Pada pernyataan 19, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Lokasi perusahaan lebih strategis dari pesaing, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 6 orang (16,67 %) yang menyatakan sedang.

(61)

e. Pada pernyataan 21, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Promosi yang dilakukan lebih menarik dari pesaing, 18 orang (50%) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.

f. Pada pernyataan 22, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju Mengenalkan kepada pembeli produk baru selain dari Bika Ambon, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

g. Pada pernyataan 23, dari 36 responden terdapat 17 orang (47,22 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Jumlah pelanggan mengalami peningkatan, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

h. Pada pernyataan 24, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menjaga hubungan baik dengan pemasok, 19 orang (52,78 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

i. Pada pernyataan 25, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Pemasok selalu siap sedia untuk memenuhi bahan baku perusahaan untuk bekerja, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

j. Pada pernyataan 26, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Pemasok merupak salah satu rekan perusahaan yang membantu melancarkan kegiatan usaha saya, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.

(62)

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Strategi (X3)

No.Item 1 2 3 4 5 Skor Sumber: Data Primer, diolah penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada pernyataan 27, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67%) yang menyatakan sangat setuju bahwa Mengembangkan produk dengan berbagai jenis produk, 21 orang (58,33 %) yang menyatakan setuju.

b. Pada pernyataan 28, dari 36 responden terdapat 20 orang (55,56 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Membuat tata ruang tempat usaha yang menarik dari pesaing, 15 orang (41,67%) yang menyatakan setuju, 1 orang (2,78 %) yang menyatakan sedang..

c. Pada pernyataan 29, dari 36 responden terdapat 11 orang (30,56%) yang menyatakan sangat setuju dengan Inovasi produk yang dilakukan berpengaruh besar bagi usaha pemilik, 23 orang (63,89%) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.

d. Pada pernyataan 30, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67%) yang menyatakan sangat setuju bahwa Produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan di banding pesaing, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang dan 4 orang (11,11 %) menyatakan tidak setuju.

(63)

f. Pada pernyataan 32, dari 36 responden terdapat 12 orang (33,33%) yang menyatakan sangat setuju Mutu produk lebih baik dari pesaing, 18 orang (50%) yang menyatakan setuju, 6 orang (16,67 %) yang menyatakan sedang.

4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Daya Saing (Y) Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Daya Saing (Y)

No.Item 1 2 3 4 5 Skor Sumber: Data Primer, diolah penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 4.14, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada pernyataan 33, dari 36 responden terdapat , 17 orang (47,22%) yang menyatakan sangat setuju bahwa Proses produksi perusahaan saya lebih cepat dibanding pesaing, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang..

b. Pada pernyataan 34, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Tegnologi yang digunakan lebih baik dari pesaing, 18 orang (50 %) yang menyatakan setuju, , 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

(64)

d. Pada pernyataan 36, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Bahan baku datang sesuai jadwal, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

e. Pada pernyataan 37, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju Membuat daftar bahan baku usaha dalam waktu periode tertentu, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

f. Pada pernyataan 38, dari 36 responden terdapat 18 orang (50 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menggunakan bahan baku pengganti dalam proses produksi apabila diperlukan, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.

g. Pada pernyataan 39, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Harga yang ditawarkan bersaing dengan harga pesaing, 17 orang (47,22%) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

h. Pada pernyataan 40, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Memberikan diskon pada waktu-waktu tertentu, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.

4.3.1.3 Pengujian Asumsi Klasik

(65)

4.3.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menganalisis grafik dan uji statistic. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal penulis menganalisis grafik histogram yang menbandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel.

Gambar 4.1 Histogram

Sumber : Hasil Olahan SPSS (data diolah, 2014)

(66)

Gambar 4.2 Normal PP Plot

Sumber : Hasil Olahan SPSS (data diolah, 2014)

Pada Gambar 4.2 grafik normal PP Plot terlihat titik-titiknya menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Secara visual seringkali data kelihatan normal karena mengikuti garis diagonal, padahal belum tentu data tersebut berdistribusi normal. Oleh sebab itu, analisis harus dilengkapi dengan uji statistik, diantaranya adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) dengan criteria keputusan :

(67)

Tabel 4.15

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 36

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.11413332

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .106

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z .868

Asymp. Sig. (2-tailed) .438

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Olahan SPSS (data diolah, 2014)

Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,868 Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,438, nilai tersebut berada di atas nilai signifikan (0.05). Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012 :121).

4.3.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas

(68)

Gambar 4.3 Scatterplot

Sumber : Hasil Olahan SPSS (data diolah, 2014)

(69)

Tabel 4.16 Uji Gletsjer

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.104 3.508 -.030 .977

FaktorInternal .148 .139 .520 1.062 .296

FaktorEksternal -.151 .104 -.458 -1.450 .157

Strategi -.085 .249 -.137 -.342 .735

a. Dependent Variable: absut

Berdasarkan Tabel 4.16 berikut ini diperoleh nilai signifikansi variabel Faktor Internal, Faktor Eksternal dan Strategi lebih besar dari tingkat signifikansi (α = 5). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4.3.1.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Jika ditemukan, maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada besarnya nilai tolerance dan

(70)

Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

FaktorInternal .883 1.201

FaktorEksternal .704 1.420

Strategi .732 1.517

a. Dependent Variable: DayaSaing

Sumber : Hasil Olahan SPSS (data diolah, 2014)

Pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa setiap variabel independen memiliki nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 5, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. 4.3.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear beganda yang pengolahan datanya menggunakan software SPSS. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dan simultan. Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda.

(71)

Tabel 4.18

Pada Tabel 4.18 terlihat bahwa hasil pengolahan data SPSS tersebut, menghasilkan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= -0,315 + 0,101 X1 + 0,304 X2 + 0,575 X3 + e

Interpretasi persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………………………………………………...….…..
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 1.1 kerangka konseptual
Tabel 3.4 Defenisi Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan... Gambaran Umum Pegawai Di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah

5.2.3 Analisa perbandingan antara sistem kerja lama dan sistem kerja baru dengan memperhatikan jumlah pekeIja &amp; throughput

Tujuan: Diketahuinya hubungan tingkat kemandirian pasien pasca operasi dengan lama perawatan di bangsal Marwah dan Arofah RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun

Analisis Penerapan Rekonsiliasi Fiskal Terhadap Laporan Laba Rugi Komersial Untuk Menghitung Pajak Penghasilan Badan (Studi Kasus PT. Laju Abadi).. Penelitian ini

Faktor pendukung perkembangan pola pendidikan Islam di Andalusia, diantaranya (1) Faktor internal, dalam hal ini adalah faktor ajaran Islam sebagai motivasi, nilai

Penelitian ini adalah experimental dengan randomized pre test and post test two group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ultrasound pada

Pasar Tradisional..