• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING PADA TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI DI KELAS IV SD NEGERI 3 KAMPUNG BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING PADA TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI DI KELAS IV SD NEGERI 3 KAMPUNG BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING PADA TEMA MAKANANKU SEHAT DAN

BERGIZI DI KELAS IV SD NEGERI 3 KAMPUNG BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

IMAM RASYIID YAKHYA

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa, hasil belajar kognitif siswa, dan kinerja guru. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar kognitif siswa, dan kinerja guru kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru pada tema Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan model Mind Mapping. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus. Data penelitian diperoleh melalui lembar observasi dan tes hasil belajar setiap siklusnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar kognitif siswa, dan kinerja guru dapat ditingkatkan dengan menggunakan model Mind Mapping. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I (62,5%), siklus II (75%), dan siklus III (83,33%). Persentase hasil belajar kognitif siswa siklus I (66,67%), siklus II (79,17%), dan siklus III (87,5%). Sementara itu, nilai kinerja guru siklus I (73,91), siklus II (78,26), dan sikus III (86,96).

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Imam Rasyiid Yakhya lahir di Bandar Lampung pada 16 Maret 1992. Putera ketiga dari enam bersaudara, keluarga Bapak Drs. Sudirman, M.Pd. dan Ibu Ir. Nining Purwaningsih.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2007, dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandar Lampung pada tahun 2010.

(7)

Dengan senantiasa mengucap syukur atas nikmat-nikmat Allah SWT, kupersembahkan karya kecil dan sederhana ini kepada orang-orang yang

sangat berarti dalam kehidupanku.

Kedua Orangtua sebagai wujud bakti, cinta dan terima kasihku. Para Guru dan Dosenku yang telah ikhlas membimbing dan mendidikku.

Hadiah kasih untuk kakak dan adikku, para sahabat, teman-teman serta segenap keluargaku yang lain

yang telah memberikan doa dan pengorbanan kepadaku. Untuk almamaterku tercinta,

(8)

✁✂✄☎✆✝✞✄☎✟✠ ✁✠ ✆✡☛☛✆☎✡☞✄✌✁☎✝✍✆✎✄✡✍✆✡✝✄✝✂✆☎✄✡☞✄✞✄☎✎✁✏ ✑✄✝✡✄✡✍✄✡✠✁✡✍✄ ☛✆✏ ✄✆✄✡✟✎✁✏ ☎✝✄✠✄✡✍✄✡✠ ✄✞✝✡☛✒✁✏✒✄✡☛☛ ✄✍✝✄✡✂✄✏ ✄✌✄✑✆✠ ✁✏ ✂✄✒✁✏ ✞✓ ✑✒✄✍✄✞✄✑

✌✁ ✌✄y✄✄✡✍✄✡✄✡✄✌✌✁✂✆✏ ✆✡✄✡✟✠✁✎✁✏ ✂✝☎✆✔✄✡☞✄✡☛✂✄✡✄✑ ✕✂✄✡✄✑✄✡✡☞✄ ✑✁✡☛✄☛✆✑✌✄✡✎✄✏ ✄✎✁✂✄✡✝✟✌✁✑✆✍✝✄✡(tanaman) itu menjadi kering dan kamu

lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan

(9)

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menggunakan Model Mind Mapping Pada Tema Makananku Sehat dan Bergizi di Kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa penulis sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga banyak mendapat petunjuk, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(10)

4. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd., selaku dosen Pembimbing pertama, yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai skripsi ini selesai.

5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd., selaku dosen Pembimbing kedua, yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai skripsi ini selesai.

6. Ibu Dra. Hj. Erni Mustakim, M.Pd., selaku dosen Penguji utama yang telah banyak membantu memberikan kritik dan saran serta arahannya dalam pembuatan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Ilmu Pendidikan, yang telah membantu sampai skripsi ini selesai.

8. Kepala Sekolah SD Negeri 3 Kampung Baru Bapak Ersati Muchtar, A.Ma., dan ibu Nurlina, S.Pd. selaku wali kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru dan para siswa Kelas IV yang telah membantu kelancaran selama penelitian. 9. Kedua orang tuaku, kakakku, dan adik-adikku, telah memberikan do’a,

motivasi, dan bantuan dalam menyelesaikan studi ini.

10. Teman seperjuangan di PGSD 2010: Sainer, Rahmad, Pindo, Nio, Dedi, Ibnu, Septi, Vina, Tanti, Indah, Yosi, Maryeni, Nisa, Rika, Ai, Kiki, Cica, Dewi, Indah, Lutfi, Marina, Winda, Reni, Dwi Indah, Ria, Yani, Suci, Linda, dan Lady yang telah membantu, memotivasi sampai skripsi ini selesai. Terima kasih atas kekeluargaan dan kebersamaan yang telah diberikan selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

(11)

12. Teman-teman di Forum Persatuan Pemuda Islami (FPPI) yang telah

memberikan do’a dan semangat selama penulis menyelesaikan skripsi.

13. Keluarga besar KKN-KT desa Purajaya yang sudah memberikan pelajaran berharga kepada penulis akan kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong-royong.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Kritik dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas skripsi ini di masa mendatang sangat penulis harapkan.

Bandar Lampung, 04 Februari 2015 Penulis,

(12)

xii

1.1 Latar Belakang Masalah ... ...1

1.2 Identifikasi Masalah... ...6

1.3 Rumusan Masalah... ...7

1.4 Tujuan Penelitian ... ...7

1.5 Manfaat Penelitian ... ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA...10

2.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... ...10

2.2 Pengertian Hasil Belajar ... ...11

2.3 ModelMind Mapping... ...12

2.3.1 PengertianMind Mapping... ...12

2.3.2 Langkah-langkahMind Mapping... ...14

2.3.3 Kelebihan dan KekuranganMind Mapping... ...15

2.4 Tema Makananku Sehat dan Bergizi ... ...16

2.5 Penelitian yang Relevan... ...16

2.6 Kerangka Pikir ... ...18

2.7 Hipotesis Tindakan ... ...20

BAB III METODE PENELITIAN...21

(13)

xiii

3.2 Setting Penelitian ... ...22

3.2.1 Subjek Penelitian ... ...22

3.2.2 Waktu dan Tempat Penelitian... ...22

3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... ...22

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... ...30

3.5 Teknik Analisis Data ... ...31

3.6 Indikator Keberhasilan... ...33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... ...35

4.1 Deskripsi Awal ... ...35

4.1.1 Profil SD Negeri 3 Kampung Baru... ...35

4.1.2 Jadwal Kegiatan ... ...35

4.3.2 Hasil Belajar Pengetahuan Siswa ... ...70

4.3.3 Hasil Kinerja Guru... ...73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ...75

5.1 Kesimpulan ... ...75

5.2 Saran ... ...77

DAFTAR PUSTAKA ... ...79

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Semester Ganjil ... ...4

2.1 Perbedaan Catatan Biasa DenganMind Mapping... ...14

4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas... ...36

4.2 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... ...42

4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Pengetahuan Siswa Siklus I ... ...43

4.4 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus I ... ...44

4.5 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... ...53

4.6 Rekapitulasi Hasil Belajar Pengetahuan Siswa Siklus II... ...54

4.7 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus II ... ...55

4.8 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III... ...63

4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Pengetahuan Siswa Siklus III ... ...64

4.10 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus III... ...65

4.11 Akumulasi Hasil Aktivitas Siswa Per-Siklus ... ...68

4.12 Akumulasi Hasil Belajar Pengetahuan Siswa Per-Siklus ... ...70

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pemetaan Konsep Dasar dan Indikator Siklus I, II, dan III ... 82

2. Silabus Siklus I, II, dan III ... 85

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, II, dan III ... 96

4. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I, II, dan III ...114

5. Post TestSiklus I, II, dan III ...120

6. Kunci JawabanPost TestSiklus I, II, dan III ...128

7. Lembar Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ...131

8. Lembar Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I, II, dan III ...136

9. Lembar Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus I, II, dan III ...143

10. Surat Penelitian Pendahuluan ...149

11. Surat Izin Penelitian ...150

12. Surat Keterangan Penelitian dariKampus………...151

13. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ...152

14. Foto-foto HasilMind MapSiswa...153

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir... ...20

3.1 Tahap-Tahap Pada Penelitian Tindakan Kelas ... ...23

4.1 Akumulasi Hasil Aktivitas Siswa per-Siklus... ...69

4.2 Akumulasi Hasil Belajar Pengetahuan Siswa per-Siklus ... ...71

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia kearah yang lebih baik. Hal itu tercantum dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa karena melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang terampil dan berkualitas.

(18)

2

pembelajaran di dalam kelas, terutama dalam menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran agar pelajaran yang diberikan dapat diterima, dipahami dan dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Karena semakin tepat model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu komponen yang terpenting dalam pendidikan adalah kurikulum. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 19 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini, pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif. Sehingga dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk memberikan inovasi baru dan merancang kegiatan pembelajaran sebaik mungkin serta guru harus pandai dalam memilih metode atau model yang sesuai dengan materi agar tercapainya tujuan pembelajaran.

(19)

3

Penyampaian materi ajar yang terpaku dengan buku membuat guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas (teacher centered).

Pembelajaran yang dilaksanakan, guru lebih sering menyampaikan materi pelajaran menggunakan metode ceramah dan diakhiri dengan pemberian tugas sehingga pembelajaran terkesan monoton. Pada saat pembelajaran siswa hanya berperan sebagai pendengar yang terkesan kurang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Pada saat kegiatan diskusi kelompok pun peran guru sebagai seorang fasilitator masih sangat minim selanjutnya guru juga kurang menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran serta kurangnya stimulus (rangsangan) yang diberikan guru dalam upaya meningkatkan aktivitas, mengelola informasi, berpikir kritis, dan tanggung jawab dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini yang menyebabkan kurang termotivasinya siswa dalam belajar.

(20)

4

Serta data persentase hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran pokok di semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

B.Indonesia 63 37,5% 62,5% 9 15

Matematika 60 58,3% 41,7% 14 10

IPA 61 33,3% 66,7% 8 16

IPS 63 58,3% 41,7% 14 10

PPKn 64 45,8% 54,2% 11 13

(21)

5

Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM) sekolah pada masing-masing mata pelajaran adalah Bahasa Indonesia 63, Matematika 60, IPA 61, IPS 63, dan PPKn 64 (data dokumen/arsip sekolah). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah.

Penyebab rendahnya persentase aktivitas belajar dan hasil belajar kognitif siswa dikarenakan kurang tepatnya guru dalam memilih metode/model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan belum sesuai. Pada proses pembelajaran, guru hanya memakai metode ceramah, sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa dan menjadikan siswa kurang aktif. Artinya, guru lebih mendominasi pembelajaran di kelas (teacher centered) dan siswa hanya menerima.

(22)

6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menggunakan Model Mind Mapping Pada Tema Makananku Sehat dan Bergizi di Kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Tahun Pelajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

1. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih secara terpisah belum dikaitkan dengan tema.

2. Guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran, menyebabkan pembelajaran monoton, kurang aktif, dan kurang menyenangkan bagi siswa.

3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung masih dalam kategori kurang aktif.

4. Rendahnya persentase hasil belajar kognitif siswa yang persentase ketuntasan secara klasikal < 75% dari jumlah siswa.

(23)

7

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan model Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema Makananku Sehat dan Bergizi di kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung Tahun pelajaran 2013/2014?

2. Apakah dengan menggunakan model Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada tema Makananku Sehat dan Bergizi di kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung Tahun pelajaran 2013/2014?

3. Apakah dengan menggunakan model Mind Mapping dapat meningkatkan kinerja guru pada tema Makananku Sehat dan Bergizi di kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung Tahun pelajaran 2013/2014?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian dan perumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk:

(24)

8

2. Meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas IV melalui penerapan model Mind Mapping pada tema Makananku Sehat dan Bergizi di SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan yang diharapkan kriteria ketuntasan minimal individu mencapai nilai ≥ 66 danpersentase ketuntasan secara klasikal mencapai ≥ 75% dari jumlah siswa.

3. Meningkatkan kinerja guru kelas IV melalui penerapan model Mind Mapping pada tema Makananku Sehat dan Bergizi di SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak antara lain siswa, guru, sekolah, dan peneliti.

1. Bagi siswa

Dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar kognitif siswa melalui penerapan model Mind Mapping pada pembelajaran tematik terpadu.

2. Bagi guru

(25)

9

3. Bagi sekolah

Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan para pendidik. Serta meningkatkan kualitas pendidik dan siswa dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diintegrasikan dalam suatu proses yang diimplementasikan melalui tindakan.

4. Bagi peneliti lain

(26)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Aktivitas Belajar

Dalam pembelajaran terdapat aktivitas, aktivitas merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Menurut Kunandar (2010: 277) Aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Menurut Sardiman (2010: 100) bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik dan mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus saling terkait. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran merupakan indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

(27)

11

menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru, dengan demikian hasil belajar siswa akan meningkat.

Aktivitas belajar siswa yang diamati dan dinilai pada penelitian ini adalah (1) aspek partisipasi, indikatornya adalah mengajukan pertanyaan, merespon aktif pertanyaan lisan dari guru, mengemukakan pendapat, dan melakukan senua tahapan pembelajaran dengan baik, (2) aspek interaksi siswa dengan guru, indikatornya adalah antusias/semangat dalam mengikuti pembelajaran, tertib terhadap instruksi yang diberikan, memperbaiki kesalahan berdasarkan informasi dari guru, tanggap terhadap instruksi yang diberikan, (3) aspek perhatian, indikatornya adalah tidak membuat kegaduhan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, melaksanakan perintah guru.

2.2 Pengertian Hasil Belajar

Pada kegiatan pembelajaran di sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai, salah satunya adalah hasil belajar. Pengertian hasil belajar secara luas adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran.

Menurut Hamalik (2010: 30) bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

(28)

12

psikomotor. Maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman belajarnya berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang sejauh mana kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.

Hasil belajar siswa yang diamati dan dinilai pada penelitian ini hanya dibatasi pada hasil belajar kognitif (pengetahuan) saja. Pada penilaian hasil belajar kognitif siswa, nilai diperoleh dari hasil evaluasi siswa dengan mengerjakan soal tes yang berupa soal pilihan ganda pada akhir pembelajaran tiap siklusnya.

2.3 ModelMind Mapping

2.3.1 PengertianMind Mapping

(29)

13

Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan adalah model Mind Mapping. Model Mind Mapping merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang pertama kali diperkenalkan oleh Toni Buzan. Mind Mapping disebut pemetaan pikiran atau peta pikiran, adalah salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa dalam belajar. Mind Mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan Mind Mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Hal itu sejalan dengan pendapat Sugiarto (2004: 75) menurutnya Mind Mapping adalah teknik mencatat/meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.

(30)

14

Mind Mapping. Perbedaan catatan biasa dengan Mind Mapping dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Perbedaan catatan biasa dengan Mind Mapping

Catatan biasa Mind Mapping

Hanya berupa tulisan-tulisan saja Berupa tulisan, simbol dan gambar Hanya dalam satu warna Berwarna-warni

(31)

15

Cara membuat Mind Mapping, terlebih dahulu siapkan selembar kertas kosong yang diatur dalam posisi landscape kemudian tempatkan topik yang akan dibahas di tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal. Usahakan menggunakan gambar, simbol atau kode pada Mind Mapping yang dibuat. Dengan visualisasi kerja otak kiri yang bersifat rasional, numerik dan verbal bersinergi dengan kerja otak kanan yang bersifat imajinatif, emosi, kreativitas dan seni. Dengan mensinergikan potensi otak kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah menangkap dan menguasai materi pelajaran.

Selain itu, siswa dapat menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap cabang pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta bukan kalimat. Setiap garis-garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dan diusahakan garis-garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis.

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan ModelMind Mapping

(32)

16

memusatkan perhatian siswa pada pembelajaran, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien dengan melihat gambar secara keseluruhan.

Sementara itu kelemahan dari model Mind Mappingadalah hanya siswa yang aktif yang terlibat, tidak sepenuhnya siswa yang belajar, jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

2.4 Tema Makananku Sehat dan Bergizi

Pada kurikulum 2013 pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan tematik terpadu. Pada kelas IV tema dibagi menjadi 9 tema yang pada masing-masing tema terdapat 3 sub tema dan tiap sub tema diuraikan ke dalam 6 pembelajaran, 1 pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari. Pada semester ganjil terdapat 4 tema dan pada semester genap terdapat 5 tema. Tema “Makananku Sehat dan Bergizi” merupakan tema yang terdapat pada

semester genap yaitu tema 9. Pada tema makananku sehat dan bergizi terdapat 3 sub tema yang masing-masing sub tema terdiri dari 6 pembelajaran. Sub tema yang pertama yaitu makananku sehat dan bergizi, Sub tema yang kedua yaitu manfaat makanan sehat dan bergizi, dan sub tema yang ketiga yaitu kebiasaan makanku.

2.5 Penelitian yang Relevan

(33)

17

1. Penelitian dari Riska Wulandari, 2013 dengan judul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas V SDN 04 Dersalam Kudus”.

Kesimpulan dari penelitian diatas diperoleh hasil analisis aktivitas belajar siswa menggunakan model Mind Mapping pada pembelajaran siklus I

persentase aktivitas siswa sebesar 26,2% dengan kriteria “baik” kemudian

pada pembelajaran siklus II persentase aktivitas siswa meningkat menjadi

38,3% dengan kriteria “sangat baik”. Kemudian, hasil belajar siswa menggunakan model Mind Mapping pada pembelajaran pra siklus diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 65,5 dengan persentase ketuntasan klasikal 55%, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 71,5 dengan persentase ketuntasan klasikal 65% sehingga terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 10%, sedangkan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar dari siklus I sebesar 65% ke siklus II sebesar 100% terjadi peningkatan sebesar 35% dengan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 80.

2. Penelitian dari Dessy Agustiani, 2013 dengan judul “Penggunaan Model

Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa”. Kesimpulan dari

penelitian diatas diperoleh hasil analisis aktivitas belajar siswa menggunakan modelMind Mappingpada pembelajaran siklus I persentase

aktivitas siswa sebesar 42,6% dengan kriteria “kurang aktif” kemudian

pada pembelajaran siklus II persentase aktivitas siswa meningkat menjadi

(34)

18

menggunakan model Mind Mapping pada pembelajaran siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 70,76 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 56,67%, kemudian pada pembelajaran siklus II rata-rata hasil belajar sebesar 84,03 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 90%. Sehingga persentase ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 33,33%.

Dari beberapa penelitian yang relevan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

2.6 Kerangka Pikir

Pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 adalah pembelajaran tematik terpadu. Guru menyampaikan materi ajar berdasarkan tema tidak lagi terpisah seperti halnya mata pelajaran. Kurikulum 2013 telah dipermudah dengan adanya panduan untuk merencanakan perangkat pembelajaran. Buku ajar sudah disusun berdasarkan tema dan kegiatan pembelajarannya, namun guru masih menyampaikan materi pembelajaran secara terpisah belum dikaitkan dengan tema.

(35)

19

baik akan menyebabkan rendahnya aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar kognitif siswa.

Untuk dapat meningkatkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran salah satunya menggunakan model pembelajaran Mind Mapping yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Hasil yang diharapkan melalui penerapan modelMind Mappingini adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar kognitif siswa, dan kinerja guru.

Maka, dalam penelitian ini penulis membuat kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Permasalahan (Kondisi Awal)

1. Aktivitas belajar siswa kurang aktif 2. Hasil belajar kognitif siswa rendah 3. Kinerja guru kurang baik

Proses (Tindakan)

Penerapan model pembelajaranMind Mappingpada tema makananku sehat dan bergizi di kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung

Hasil (Kondisi Akhir)

1. Aktivitas belajar siswa meningkat tiap siklusnya 2. Hasil belajar kognitif siswa meningkat tiap

siklusnya

(36)

20

2.7 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu:

1. Jika dalam pembelajaran tema Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan model Mind Mapping sesuai langkah-langkah yang tepat, maka aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung dapat meningkat.

2. Jika dalam pembelajaran tema Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan model Mind Mapping sesuai langkah-langkah yang tepat, maka hasil belajar kognitif siswa kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung dapat meningkat.

(37)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action Research.

(38)

22

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

3.2.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, selama kurang lebih 4 bulan dimulai pada bulan Februari sampai Mei 2014. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Jalan Soekarno Hatta, Bypass, Bandar Lampung.

3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

(39)

23

Dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Adapun model dan pelaksanaan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK (Wardhani, 2007: 24)

Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran tematik terpadu pada tema Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan model Mind Mapping terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.

PerencanaanI

SIKLUS I

Pengamatan I

Perencanaan II

SIKLUS II

Pengamatan II

Perencanaan III

SIKLUS III

Pengamatan III

Pelaksanaan I Refleksi I

Pelaksanaan II Refleksi II

(40)

24

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan penelitian yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Peneliti mempersiapkan proses pembelajaran pada tema Makananku Sehat dan Bergizi melalui penerapan model Mind Mapping. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis kurikulum untuk tema Makananku Sehat dan Bergizi sub tema pertama Makananku Sehat dan Bergizi pembelajaran 1 untuk pertemuan pertama yang akan disampaikan melalui model Mind Mapping.

b. Membuat jaring-jaring KD berdasarkan tema dan sub tema.

c. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dengan guru sesuai dengan yang akan diajarkan.

d. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.

e. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan media yang sesuai dengan materi dan model pembelajaran yang akan digunakan.

f. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru.

g. Menyusun alat evaluasi hasil belajar siswa dan pedoman penskoran. h. Menetapkan cara melakukan refleksi terhadap penelitian yang

(41)

25

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah disusun, yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah.

1) Pengkondisian kelas (menata tempat duduk untuk pembelajaran, menertibkan siswa, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa).

2) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan.

3) Memberikan motivasi agar siswa memperhatikan pelajaran dan dapat berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran.

4) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan suatu masalah/mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tema pembelajaran.

5) Guru menempelkan media berupa gambar di papan tulis. b. Kegiatan inti

Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.

1) Siswa bekerja dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa. 2) Siswa mengamati gambar jenis-jenis makanan.

3) Setelah mengamati gambar, siswa membaca teks tentang makanan sehat dan tidak sehat.

(42)

26

Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. 1) Dalam kelompok, siswa mengumpulkan data tentang

makanan yang dikonsumsi oleh teman di kelompoknya.

2) Siswa membuat laporan dari data tersebut dengan menggunakan kosa kata baku.

3) Siswa mengumpulkan data dengan menggukanan turus.

4) Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data tabel/grafik setelah mengumpulkan data.

5) Siswa mengamati gambar jenis-jenis makanan.

6) Siswa mengelompokkan makanan berdasarkan jenisnya.

7) Dengan berdiskusi, membuat kesimpulan bahwa makanan berasal dari sumber daya alam.

8) Siswa membuat peta pikiran/mind map dari materi yang didiskusikan.

9) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.

Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

1) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dihadapan teman kelompok yang lain.

(43)

27

c. Penutup

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan dari materi

yang baru dibahas.

2) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. 3) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3. Pengamatan

Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai guru, dan wali kelas sebagai observer:

a. Mengamati aktivitas menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan yaitu untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dalam berpartisipasi dan antusias pada pembelajaran.

b. Mengamati sikap disiplin dan kerjasama yang muncul ketika pembelajaran berlangsung terutama dalam diskusi kelompok.

c. Mengamati kinerja guru menggunakan lembar instrumen penilaian kinerja guru yaitu untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa data kualitatif.

(44)

28

e. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

4. Refleksi

Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi selanjutnya dilakukan analisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi sebagai berikut.

a. Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa dalam berpartisipasi dan antusias terhadap pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan melalui penerapan modelMind Mapping.

b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang didapat dengan indikator keberhasilan.

c. Hasil analisis digunakan sebagai bahan kajian untuk merencanakan siklus II.

Siklus II

(45)

29

Siklus III

Seperti halnya siklus pertama dan kedua, siklus ketiga juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi serta analisis/refleksi. Siklus ketiga dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus kedua. Hasil pembelajaran pada siklus III ini diharapkan lebih baik dari siklus II. Pada siklus III sub tema yang akan dibahas adalah sub tema ketiga Kebiasaan Makanku pembelajaran 4 untuk pertemuan pertama. Langkah-langkah pembelajaran Pada siklus III sama dengan langkah-langkah pembelajaran pada siklus I dan II.

Setelah semua data pembelajaran pada siklus I, II dan III didapat langkah selanjutnya adalah menggunakan data tersebut untuk menyusun laporan penelitian tindakan kelas.

Dari tahap kegiatan pada siklus I, II, dan III hasil yang diharapkan yaitu:

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung pada tema Makananku Sehat dan Bergizi Tahun pelajaran 2013/2014.

2. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru Bandar Lampung pada tema Makananku Sehat dan Bergizi Tahun pelajaran 2013/2014.

(46)

30

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu dengan teknik tes dan non tes.

1. Teknik tes adalah beberapa pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu. Teknik tes ini akan menghasilkan data yang bersifat kuantitatif berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa.

(47)

31

2. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif, dalam teknik ini data diambil dengan menggunakan lembar observasi. Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik nontes adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran tema makananku sehat dan bergizi dengan menggunakan modelMind Mapping.

Pada aktivitas siswa aspek yang dinilai adalah partisipasi, interaksi siswa dengan guru, dan perhatian. Pada penilaian kinerja guru aspek yang dinilai adalah komponen rencana pembelajaran yang terdiri dari 8 indikator, komponen proses pembelajaran menggunakan modelMind Mapping yang terdiri dari 11 indikator, dan komponen evaluasi pembelajaran yang terdiri dari 4 indikator. Peneliti membuat tabel pengamatan yang kemudian skornya akan dikonversi ke skala nilai.

3.5 Teknik Analisis Data

(48)

32

1. Analilis Kualitatif

Data kualitatif ini, diperoleh dari data nontes yaitu lembar observasi. Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa dan kinerja guru setelah diterapkannya pembelajaran dengan modelMind Mapping.

a. Rumus analisis aktivitas belajar individu siswa

b. Rumus analisis aktivitas belajar siswa secara klasikal

=

Keterangan:

= Nilai rata-rata aktivitas seluruh siswa ∑ x = Jumlah skor seluruh siswa

N = Jumlah siswa

c. Rumus analisis kinerja guru

2. Analisis Kuantitatif

(49)

33

a. Rumus analisis ketuntasan belajar kognitif siswa secara individual

b. Rumus analisis nilai rata-rata hasil belajar kognitif seluruh siswa =

Keterangan:

= Nilai rata-rata hasil belajar seluruh siswa ∑ x = Jumlah Skor Seluruh Siswa

N = Jumlah siswa

c. Rumus analisis ketuntasan hasil belajar kognitif secara klasikal

Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran.

3.6 Indikator Keberhasilan

Penerapan modelMind Mappingini dikatakan berhasil apabila:

(50)

34

2. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara individu berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mencapai nilai≥ 66 dan persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal mencapai ≥ 75% dari jumlah siswa.

(51)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru pada tema makananku sehat dan bergizi menggunakan modelMind Mappingdiperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran Mind Mapping pada tema makananku sehat dan bergizi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar kognitif siswa, dan kinerja guru kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru, hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan observer yang telah dilakukan pada siswa kelas IV mulai dari siklus I sampai siklus III. Pada siklus I nilai persentase aktivitas belajar siswa sebesar 62,5% dengan kategori aktif, siklus II terjadi peningkatan aktivitas menjadi 75% dengan kategori aktif, dan siklus III terjadi peningkatan aktivitas menjadi 83,33% dengan kategori sangat aktif. Dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I sampai siklus III sebesar 20,83%.

(52)

76

yang telah dilakukan siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 67,5, siklus II sebesar 72,5, dan siklus III sebesar 78,33. Sedangkan persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 66,67% (16 orang siswa) dengan kategori tinggi, siklus II sebesar 79,17% (19 orang siswa) dengan kategori tinggi, dan siklus III sebesar 87,5% (21 orang siswa) dengan kategori sangat tinggi.

3. Penggunaan model pembelajaran Mind Mapping pada tema makananku sehat dan bergizi dapat meningkatkan kinerja guru, peningkatan hasil kinerja guru dari siklus I ke siklus II sebesar 4,35, peningkatan hasil kinerja guru dari siklus II ke siklus III sebesar 8,7, dan peningkatan hasil kinerja guru dari siklus I sampai siklus III yaitu sebesar 13,05. Nilai kinerja guru pada siklus I sebesar 73,91 termasuk kategori baik, nilai kinerja guru pada siklus II sebesar 78,26 termasuk kategori baik, dan nilai kinerja guru pada siklus III sebesar 86,96 termasuk kategori sangat baik.

(53)

77

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, beberapa saran di bawah ini dapat dipertimbangkan oleh guru maupun pihak sekolah dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan kinerja guru khususnya di SD Negeri 3 Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

1. Bagi siswa, kepada siswa harus senantiasa belajar lebih giat guna memperkaya ilmu pengetahuan dan memeroleh hasil belajar yang lebih baik. Diharapkan siswa lebih aktif untuk mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan. Selain itu, diharapkan siswa memiliki antusias dan dapat bekerja sama dalam kelompok sehingga dapat menghasilkan pengetahuan yang bersifat komperhensif.

2. Bagi guru

a. Penelitian ini sebaiknya dapat dikembangkan lagi oleh guru kelas IV SD Negeri 3 Kampung Baru dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

b. Dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa, guru sebaiknya mampu menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa yang lebih maksimal. c. Lebih menambah wawasan dalam mengelola pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

(54)

78

melakukan pelatihan kepada guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas.

b. Pengadaan sarana dan prasana yang lebih baik seperti media pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran agar mengoptimalkan pembelajaran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri 3 Kampung Baru.

4. Bagi Peneliti Lain

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Dessy. 2013.Penggunaan Model Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.http://repository.upi.edu/id/eprint/1587. Diakses pada tanggal 2 April 2014.

Aqib, Zainal. 2013.Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Yrama Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Depdikbud. 2009.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Depdikbud. 2009. Undang-undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Sinar Grafika. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2005.Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2010.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung.

Kunandar. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mulyasa. 2013.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Remaja Rosdakaya. Jakarta.

Prastowo, Andi. 2013.Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Diva Press.Yogyakarta. Purwanto. 2011.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.

(56)

Sugiarto. 2004.Model-Model Pembelajaran Kontekstual. Yrama Widya. Bandung. Suwinda, Martin. 2011.Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV SDN 04 Purwodadi Banyuwangi Tahun Pelajaran 2010/2011.http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/

1424/SkripsiMartin%20Suwinda001.pdf?sequence=1. Diakses pada tanggal 2

April 2014.

Tim Penyusun Unila. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Prestasi Pustaka Publiser. Jakarta.

Wahab, Abdul Azis. 2007.Metode dan Model-model Mengajar. Alfabeta. Bandung.

Wardhani, IGAK. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.

Wulandari, Riska. 2013.Peningkatan Aktivitas Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas V SDN 04 Dersalam Kudus.

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas IV SD Negeri 3
Tabel 2.1 Perbedaan catatan biasa dengan Mind Mapping
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK (Wardhani, 2007: 24)

Referensi

Dokumen terkait

 Pada usia 3 tahun, setengah dari apa yang dikatakan anak harus sudah dapat dimengerti oleh orang lain.  Pada usia 5 tahun hampir

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016, Anies Baswedan dalam pidatonya memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2016 mengungkapkan

RUMAH ADAT PROVINSI ACEH (KRONG BADE).. ALAT

Pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau, menentukan sendiri pelayanan kesehatan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Implementasi

Combined Effect of Proteins and Polyssacharides on Physical Properties of Whey Protein Concentrate Based Edible Film.. Protein as Agriculture Polymers for

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan menguraikan identifikasi karakter tektonika rumah Tongkonan dari analisa sifat material,

Bahan- bahan seperti emas jarang dipakai untuk radiografi neutron karena emas memiliki waktu paro yang relatif panjang (2 hari) sehingga waktu pemaparan dan waktu peluruhan yang