• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN(Pada Perusahaan yang Listing di BEI Periode 2011-2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN(Pada Perusahaan yang Listing di BEI Periode 2011-2013)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)TERHADAP

KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Oleh

MARETA LAILATUL KADARSIH

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruhgood corporate governance (GCG)terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Adapun bagian darigood corporate governance (GCG)tersebut adalah ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit sebagai variabel independen sedangkan ketepatan waktu sebagai variabel dependen.

Penelitian dilakukan pada perusahaan yang telahgo publicdan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodepurposive samplingdan diperoleh 100 perusahaan yang memenuhi

kriteria dalam penelitian sehingga data observasi keseluruhan berjumlah 300 data. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan tingkat signifikansi 5%.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris

berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu. Sedangkan kepemilikan manajerial dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu.

(2)

PENGARUH

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN

LAPORAN KEUANGAN

(Pada Perusahaan yang

Listing

di BEI Periode 2011-2013)

Oleh

MARETA LAILATUL KADARSIH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OFGOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)TO TIMELINESS SUBMISSION OF FINANCIAL REPORTS

By

MARETA LAILATUL KADARSIH

This study aims to examine the influence of good corporate governance (GCG) to timeliness submission of financial report. The part of good corporate governance (GCG) is the board size, managerial ownership, and audit quality as independent variable while timeliness as dependent variable.

This study was done at the go public companies and listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2013. Sampling was performed with a purposive sampling method and acquired 100 companies that meet the criteria in the study so that the overall observation data amounted to 300 data. Testing of performed by using logistic regression analysis with a significance level of 5%.

(4)

PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Pada

Perusahaan yangListingdi BEI Periode 2011-2013)

(Skripsi)

Oleh

Mareta Lailatul Kadarsih

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di desa Aremantai pada tanggal 16 Maret 1993, sebagai putri kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Erman Malino dan Ibu Hartini.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 3 Pulau Panggung pada tahun 1998. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Pulau Panggung sampai lulus pada tahun 2007 dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Muara Enim dengan jurusan IPS hingga lulus pada tahun 2010.

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah menjadikan segala sesuatu yang sulit ini menjadi mudah.

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi yaitu ayah, ibu, kakak, dan adik (Ayah Erman Malino, Ibu Hartini, Kakak (Almh) Erni Evriza, dan Adik Mahalia Putri Rustiani) tercintaku, yang telah menjadi penyemangatku untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Lampung.

Dengan khusus kupersembahkan karya kecilku ini untuk kedua orang tuaku, yang telah mencurahkan cinta, kasih sayang, perhatian, doa, selalu memberikan

motivasi, menghibur dikala sedih, selalu ada disaatku membutuhkan, memberiku semangat agar tetap kuat, tegar, sabar, dan peluh keringatnya untuk

(10)

MOTO

Wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya

kesungguhan itu adalah untuk dirinya sendiri

(Q.S. Al-Ankabut [29]: 6)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah

gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh."

(Confusius)

(11)

SANWACANA

Bissmillahirahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabatnya. Alhamdulillah atas Kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Pada Perusahaan yangListingdi BEI Periode 2011-2013)”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S. E., M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(12)

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

4. Bapak Fitra Dharma, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Akademik penulis atas kesediaanya membantu, mengarahkan dan memberi masukan selama penulis menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

5. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing I (satu) yang telah meluangkan waktu dan fikirannya serta memberikan kritik, saran, masukan dan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Lego Waspodo, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing II (dua) yang telah meluangkan waktu dan fikirannya serta memberikan kritik, saran, masukan dan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S. E., M. Si., selaku Pembahas yang telah memberikan kritik, saran dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini. 8. Seluruh Dosen beserta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(13)

9. Kakekku tercinta Abdul Khalik dan Nenekku (Almh) Suhria yang selalu menyayangi, mendoakan dan menjadi penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi.

10. Keluarga besar dari sebelah ayah dan keluarga besar dari sebelah ibu yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu doa dan memberikan dorongan untuk tetap semangat.

11. Sahabat-sahabatku tersayang yang berjuang bersama di jurusan Akuntansi (Ira Daniyati, S.E., Dwi Wulandari, S.E., Rossy Tri Andini, S.E., dan Yesi Satria, S.E.) yang selalu bersama dalam suka dan duka, selalu membantu dan menemani, selalu memberikan nasehat dan mengingatkan setiap kali melakukan kesalahan, memberikan semangat disaat putus asa, mendoakan serta memberi bantuan baik moril maupun materiil, kalian yang akan selalu aku rindukan, semoga kita selalu menjadi sahabat yang saling mendukung baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. Dan untuk Yanri Nelon, S.Pd. sebagai orang terdekatku, yang selalu mendoakan, menyemangati, mendukung, menenangkan disaat gunda, selalu memberikan nasehat serta arahan untuk menjadi sosok yang lebih dewasa dalam bersikap, mengajarkan untuk tidak mudah menyerah, dan selalu ada setiap kali aku membutuhkannya.

(14)

Marce, Novi, Santi, Feni, Ahmad, Mutia, Nuradila), terima kasih telah memberikan motivasi, semangat, canda dan tawa selama berada Universitas Lampung, semoga kita bisa berjumpa lagi dihari mendatang dengan kesuksesan yang kita punya.

13. Sahabatku tersayang (Siti Nurjannah, Nadia Rizka Utami, Yurinda Oleo, Elisawati, Aulia Larah Mentari, Syelly Eka P, Mentari Damayanti, Isna Mega Pratiwi, Nurasriani), yang telah memberikan nasehat, kritik, saran, bantuan, doa dan dukungan, menyayangi, menghibur dikala sedih, menemani disaat gunda, terima kasih telah berada disisiku dan menjadi penyemangatku.

14. Teman-teman KKN-ku (Etika, Elita, Resty, Anggun, Ricky, Ferman, Adi, Iqbal, Imam, Aldy) serta bapak dan minan tuan rumah yang memberikan kenangan indah selama menjalankan KKN selama 40 Hari di Desa Kedaung dan terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan pendidikanku.

15. Almamaterku tercinta.

16. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, serta penulis sangat mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandar lampung, 24 April 2015 Penulis

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Kriteria Penerimaan Sampel ... 32

4.2 Statistik Deskriptif atas Variabel Penelitian ... 33

4.3 Hasil Uji Multikolonearitas... 35

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 36

4.5 Hosmer and Lemeshow Test... 37

4.6 Nilai -2 Likelihood ... 38

4.7 Model Summary... 38

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Perusahaan Yang Menjadi Sampel Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Lampiran 4 Hasil Uji Multikolinearitas Lampiran 5 Hasil Uji Autokorelasi

(17)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 7 2.1Landasan Teori ... 7

2.1.1 Teori Keagenan ... 7

2.1.2 Teori Sinyal ... 8

2.1.3 Laporan Keuangan ... 10

2.1.4 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 12

2.1.5 Corporate Governance ... 13

2.1.6 Ukuran Dewan Komisaris ... 14

2.1.7 Kepemilikan Manajerial ... 15

2.1.8 Kualitas Audit ... 16

2.2Penelitian Terdahulu ... 17

(18)

2.3.1 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan ... 20

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 21

2.3.3 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 22

2.4 Model Penelitian ... 24

III.METODE PENELITIAN ... 25

3.1Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.2Data Penelitian ... 26

3.2.1 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.3Operasional Variabel Penelitian ... 26

3.3.1 Variabel Terikat (Dependen ... 27

3.3.2 Variabel Bebas (Independen ... 27

3.4 Metode Analisis Data ... 28

3.4.1 Uji Statistik Deskriptif ... 28

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 28

3.4.2.1Uji Multikolinieritas ... 29

3.4.2.2Uji Autokorelasi ... 29

3.5 Uji Hipotesis ... 30

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1Data dan Sampel ... 32

4.2Statistik Deskriptif ... 33

4.3Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 35

4.3.1 Uji Multikolinearitas ... 35

4.3.2 Uji Autokorelasi ... 36

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 37

4.4.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ... 37

(19)

4.4.3 Menguji Koefisien Regresi ... 39

4.5 Pembahasan ... 40

4.5.1 Ukuran Dewan Komisaris Berpengaruh Positif Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 40

4.5.2 Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Positif Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 41

4.5.3 Kualitas Audit Berpengaruh Positif Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 43

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1Kesimpulan ... 45

5.2Keterbatasan Penelitian ... 46

5.3Saran ... 46

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu bagian dari siklus akuntansi, dimana pada laporan keuangan memberikan suatu informasi yang berisi tentang hasil dari kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis di pasar modal (Rachmawati, 2008).

(21)

2

Sebagai sebuah alat komunikasi yang memiliki informasi penting bagi para pembuat keputusan ekonomi, laporan keuangan memiliki empat karakterisitik kualitatif (IAI, 2012) untuk membuat kualitas laporan keuangannya menjadi lebih baik. Relevan adalah salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan. Relevan artinya bahwa informasi tersebut dapat membantu para pengguna laporan

keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Pembuatan keputusan ekonomi dilakukan dengan mengevaluasi peristiwa yang terjadi di masa lalu, saat sekarang maupun masa yang akan datang (IAI, 2012). Salah satu indikator dari relevansi itu adalah ketepatwaktuan (timeliness). Ketepatwaktuan (timeliness) adalah informasi yang ada siap untuk digunakan sebelum kehilangan makna oleh pemakai laporan keuangan serta kapasitasnya masih tersedia dalam pengambilan keputusan (IAI, 2012).

Ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Undang-undang ini menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib mempublikasikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan kepada masyarakat. Berdasarkan lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-431/BL/2012 yang

menjelaskan mengenai kewajiban Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan

(22)

3

Meskipun peraturan ini telah dijalankan, tetapi masih banyak ditemukan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Alasan kenapa perusahaan tersebut tidak menyampaikan informasi laporan keuangan tepat waktu bermacam-macam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih banyaknya perusahaan publik di Indonesia yang menyerahkan laporan keuangan tidak tepat waktu. Seperti dua emiten yang dipastikan akan terlambat menyampaikan laporan keuangan

tahunannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten tersebut yakni PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) yang mengatakan perseroan akan mengalami

penundaan dalam penyampaian laporan keuangan tahunan 2013 karena masih dalam proses finalisasi audit dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunannya disebabkan karena proses penyusunannya masih menunggu hasil laporan audit entitas anak..

Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI. Selain itu, hingga bulan Agustus 2014 sebanyak 26 emiten telat laporkan kinerja kuartal II dan mendapat sanksi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan interim yang berakhir pada 30 Juni 2014 secara tepat waktu (Berita Bisnis dalam inilah.com, 12 Agustus 2014).

(23)

4

pengelolaan dan kontrol Perseroan untuk memastikan bahwa standar-standar di bidang hukum dan keuangan berjalan dalam kerangka tata kelola yang diatur berdasarkan hukum dan perundang-undangan serta Anggaran Dasar Perseroan. Konsep good corporate governance baru populer di Asia sejak tahun 1990-an. Konsep good corporate governance baru dikenal di Inggris pada tahun 1992. negara maju yang tergabung dalam kelompok OECD (kelompok Negara-negara maju di Eropa Barat dan Amerika Utara) mempraktikkan pada tahun 1999. Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap masalah ini diwujudkan dengan didirikannya Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada akhir tahun 2004.

Pada penelitian ini, mekanisme corporate governance yang diambil adalah ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit sebagai variabel independen. Penulis ingin menguji kembali sejauh mana peran ketiga variabel tersebut terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sesusai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Sebelumnya penelitian ini telah dilakukan oleh Savitri (2010) yang menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sari (2011) yang menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan dan corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan perusahaan di internet. Ibadin, Famous dan Peter (2012) yang meneliti tentang atribut corporate

(24)

5

pada Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat dan Uni Eropa tentang corporate governance dan ketepatan pelaporan keuangannya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Pada Perusahaan yang Listing di BEI Periode 2011-2013)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?

3. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh good corporate governance yaitu ukuran dewan komisaris, kepemilikan

manajerial, dan kualitas audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan menambah wawasan penulis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pelaporan keuangan.

(25)

6

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh good corporate governance terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding antar teori yang diterima selama dibangku kuliah dengan praktik yang dilakukan di perusahaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut Jensen and Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai hubungan antara agen (manajemen usaha) dan prinsipal (pemilik usaha). Pada hubungan keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih

(principal) memerintah orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberi wewenang kepada Agent untuk membuat keputusan terbaik bagi principal.

Selain itu, Jensen dan Meckling (1976) mencoba menjelaskan adanya konflik kepentingan antara agen dan prinsipal. Jika hubungan antara agen dan prinsipal adalah memaksimalkan utilitas, ada alasan untuk percaya bahwa agen tidak selalu bertindak untuk kepentingan yang terbaik bagi prinsipal. Prinsipal dapat

(27)

8

Menurut Elqorni (2009) dalam Wijayanti (2011) teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka dalam perusahaan. Sedangkan para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dalam hubungan tersebut. Karena perbedaan kepentingan tersebut masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri.

Menurut Sari (2011) berdasarkan teori keagenan, laporan perusahaan dibuat oleh pihak manajemen sebagai bentuk pertanggung jawaban mereka kepada pemilik perusahaan yang bertindak sebagai prinsipal. Dalam kedudukannya sebagai pihak yang memiliki informasi dan terlibat secara langsung dalam aktivitas perusahaan di dalamnya, manajemen memiliki intensif untuk melaporkan segala sesuatu yang dapat memaksimumkan utilitas dirinya. Cara yang paling sering dilakukan adalah dengan merekayasa laba (earning) perusahaan tersebut yang mana akan menjadi fokus utama pihak eksternal sesuai dengan motivasi yang melatar belakanginya.

Kesimpulan dari teori agensi ini adalah teori yang mencoba menjabarkan hubungan antara prinsipal dan agen, dimana terdapat penyerahan otorisasi dari pemilik kepada agen untuk menjalankan aktivitas perusahaan.

2.1.2 Teori Sinyal (Signalling Theory)

Signalling Theory dan asymmetric informations digagas pertama kali oleh Ackerlof, Spence dan Stigliz yang menjadikan mereka memperoleh Nobel

(28)

9

dengan pihak luar karena manajemen lebih banyak tahu tentang prospek perusahaan dan peluang masa depan dibandingkan pihak luar (investor) (Dwiyanti, 2010).

Signalling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain (Savitri, 2010).

(29)

10

2.1.3 Laporan Keuangan

Rachmawati (2008) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis di pasar modal. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul-skedul dan informasi tambahan yang

berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis, serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakai laporan keuangan. Terdapat empat karakteristik pokok laporan keuangan yaitu (IAI, 2007 dalam Dwiyanti, 2010):

1. Dapat dipahami

(30)

11

yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, membantu mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi tersebut secara potensial dapat

menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi

perusahaan mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

4. Dapat dibandingkan

(31)

12

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan secara relatif.

2.1.4 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Menurut McGee (2007) dalam Sulistyo (2010) salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas penyampaian laporan keuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan.

Menurut Baridwan (2004) dalam Permana (2012) tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk

menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa

ketepatan waktu. Informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan.

Ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Undang-undang ini menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib mempublikasikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan kepada masyarakat. Berdasarkan lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-431/BL/2012 yang

(32)

13

kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir.

2.1.5 Corporate Governance

Menurut Agoes (2006) tata kelola perusahaan (corporate governance) yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran Dewan Komisaris, peran Direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tata perusahaan (corporate governance) yang baik juga disebut sebagai proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya.

Pengertian menurut Monks (2003) dalam Kaihatu (2006) Good corporate governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Corporate governance berusaha untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan oleh para manajer dan dewan direksi difokuskan pada penciptaan nilai bagi stakeholders melalui penggunaan modal tangkas (Nahapiet dan Ghoshal, 1998 dalam Sari, 2011).

Laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu merupakan bagian dari tata kelola perusahaan (corporate governance), jika pelaporan keuangan suatu perusahaan disampaikan tepat waktu bisa dikatakan perusahaan tersebut telah mempunyai tata kelola perusahaan yang baik (Wibowo, 2010).

(33)

14

1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan materiil dan relevan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi mengenai perusahaan.

2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.

4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

2.1.6 Ukuran Dewan Komisaris

(34)

15

Jumlah anggota dewan komisaris yang tepat juga tergantung dari jenis keahlian yang dimiliki dari suatu industri. Kemampuan dewan komisaris dalam mengawasi dan mengatasi masalah yang muncul sangat diperlukan. Oleh karena itu,

diperlukan anggota dewan komisaris yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidangnya. Sehingga jumlah anggota dewan komisaris ditentukan oleh jumlah jenis keahlian yang diperlukan dalam suatu industri (Indrayati, 2010).

2.1.7 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi. Pada perusahaan tertentu untuk memotivasi kinerja manajer, mulai menerapkan strategi atau kebijakan kepemilkan manajerial. Manajer diperlakukan bukan semata sebagai pihak eksternal yang digaji untuk kepentingan perusahaan tetapi diperlakukan sebagai pemegang saham (Rianti, 2014).

Kepemilikan perusahaan sangat penting karena terkait dengan pengendalian operasional perusahaan. Hal ini dapat dicontohkan dengan kepemilikan oleh manajer yang akan ikut menentukan kebijakan dan pengambil keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan manajerial yang besar cenderung tepat waktu dalam penyajian laporan keuangannya (Savitri, 2010).

(35)

16

2.1.8 Kualitas Audit

Menurut Mulyadi (2002) laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Auditor yang berkualitas tinggi harus memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Kantor akuntan publik sendiri memiliki arti suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik. Standar umum pertama menyebutkan bahwa audit harus

dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Standar umum yang kedua mengatur sikap mental independen auditor dalam tugasnya. Standar umum yang ketiga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

Menurut Sulistyo (2010) suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat disajikan dengan akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan kemudian menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) untuk melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangan perusahaan.

(36)

17

Toding dan Made (2013) menyebutkan bahwa reputasi kantor akuntan publik berkaitan dengan kantor-kantor penyedia jasa audit eksternal yang berafiliasi dengan KAP Big Four. KAP yang berafiliasi antara lain:

1. KAP Price Waterhouse Coopers berafiliasi dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan dan pada tahun 2010 berubah menjadi KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan.

2. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler) berafiliasi dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.

3. KAP Ernst and Young berafiliasi dengan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. Pada tahun 2010 berubah nama menjadi KAP Purwantono, Suherman & Surja.

4. KAP Deloitte Touche Thomatsu berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya dan berkaitan serta menjadi acuan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2010), yang berjudul Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Pada penelitian ini menggunakan komisaris independen, kepemilikan

(37)

18

berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan, sedangkan variabel yang lainnya yaitu komisaris independen, kepemilikan manajerial, komite audit dan kualitas audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2. Dalam penelitian yang dilakuan oleh Sari (2011), yang berjudul Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Perusahaan di Internet (Corporate Internet Reporting Timeliness). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Corporate Governance dan karakteristik perusahaan, dimana pada corporate Governance meliputi struktur kepemilikan dan ukuran dewan komisaris sedangkan karakterisitk perusahaan meliputi ukuran perusahaan,

profitabilitas,laverage, likuiditas, dan umur terdaftar perusahaan sebagai variabelnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif likuiditas terhadap ketepatan waktu CIR. Akan tetapi variabel lain seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran dewan komisaris, dan umur terdaftar perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR.

(38)

19

berpengaruh terhadap timeliness of financial reporting hanya audit delay saja sedangkan board independence, board size, company size,

profitability, laverage, dan audit firm size tidak berpengaruh terhadap timeliness of financial reporting.

4. Dalam penelitian yang dilakukan oleh McGee dan Xiaoli (2012), yang berjudul Corporate Governance and the Timeliness of Financial

Reporting: A Comparative Study of the People’s Republic of China, the

USA and the European Union. Dalam penelitian ini McGee dan Xiaoli ingin membuktikan apakah perusahaan di Cina telah menaati UU

Sekuritas China dan Peraturan yang mewajibkan perusahaan di Cina untuk melaporkan laporan keuangannya dengan tepat waktu yaitu 4 bulan setelah akhir tahun, dan untuk membandingkan ketepatan waktu pelaporan

keuangan di Republik Rakyat Cina dengan ketepatann waktu pelaporan keuangan yang ada di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan di Cina lebih lambat / lama dalam melaporkan laporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang ada di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Toding dan Made (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian

(39)

20

audit tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Profitabilitas dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh negatif pada ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Jumlah anggota dewan komisaris yang tepat juga tergantung dari jenis keahlian yang dimiliki dari suatu industri. Kemampuan dewan komisaris dalam mengawasi dan mengatasi masalah yang muncul sangat diperlukan. Oleh karena itu,

diperlukan anggota dewan komisaris yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidangnya. Sehingga jumlah anggota dewan komisaris ditentukan oleh jumlah jenis keahlian yang diperlukan dalam suatu industri (Indrayati, 2010). Perusahaan yang memiliki dewan komisaris dengan ukuran yang lebih besar dan memiliki keahlian dan pengalaman yang baik dalam bidangnya, akan lebih profesional dan fokus dalam pekerjaannya sehingga cenderung lebih cepat dan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya pada publik.

(40)

21

ketepatan waktu corporate internet reporting (CIR), yang memiliki arti bahwa ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh penting terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Hasil yang bertentangan oleh Syahidah (2009) yaitu peranan dewan komisaris menunjukkan tidak adanya pengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini menyatakan bahwa peranan dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh atas pengungkapan laporan keuangan, karena semakin banyak dewan komisaris berada dalam suatu perusahaan maka peranannya akan semakin menurun.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:

H1 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Jensen dan Meckling (1976) menemukan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan manajer dengan pemegang saham.

Kepemilikan manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki oleh

(41)

22

mendorong mereka meningkatkan usaha-usaha untuk menghasilkan laba yang optimal. Manajer dengan kinerja yang baik akan mampu menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu (Ukago, 2004).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2010) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh positif terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kepemilikan saham manajerial yang lebih besar akan menjadikan timeliness yang semakin pendek. Namun hasil penelitian yang berbeda

ditunjukkan oleh Toding dan Made (2013) yang membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah: H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan

2.3.3 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

KAP besar akan memiliki hasil kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP kecil. Dengan demikian ada kepentingan besar bagi para manajer untuk menyampaikan hasil audit tersebut secepatnya secara tepat waktu. Tentu saja kantor akuntan publik besar juga menekan pihak manajemen untuk

(42)

23

Hasil penelitian Sulistyo (2010) menunjukkan bahwa reputasi kantor akuntan publik atau kualitas auditor bepengaruh positif terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Artinya, perusahaan yang memakai jasa kantor akuntan publik besar atau big 4, cenderung lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak

memakai jasa kantor akuntan publik besar atau big 4.

Sedangkan hasil penelitian berbeda disampaikan Marathani (2013) bahwa tidak adanya pengaruh antara perusahaan yang diaudit oleh KAP big four ataupun Non Big four akan terlambat untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaan, karena kualitas auditor akan tetap terjaga sesuai dengan kode etik profesi tanpa melihat adanya pengaruh image KAP besar maupun kecil.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tersebut, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

(43)

24

2.4 Model Penelitian

Berdasarkan beberapa telaah teoritis yang berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan maka kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut:

H1

H2

H3 Ukuran Dewan Komisaris

Kepemilikan Manajerial

Kualitas Audit

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan pendekatan purposive sampling, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang

representatif. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sempel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2011, 2012, 2013.

2. Sampel mempunyai periode pelaporan keuangan berdasarkan pada tahun kalender yang berakhir tanggal 31 Desember.

3. Menerbitkan annual report yang dipublikasikan selama tahun 2011, 2012, 2013 secara berturut-turut.

4. Memiliki kepemilikan manajerial dalam struktur modal.

(45)

26

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh melalui website resmi IDX (www.idx.co.id).

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Terdapat dua cara untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan didalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari buku-buku, jurnal akunatansi, dan hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan

Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi untuk memperoleh data-data yang diperlukan terutama mengenai laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang diperoleh dari pojok Bursa Efek Indonesia maupun dari situs resmi BEI.

3.3 Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis, maka variabel-variabel

dalam penelitian ini adalah:

(46)

27

Variabel terikat atau dependen merupakan tipe variabel yang dijelaskan /

dipengaruhi oleh variabel independen atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (independen). Variabel dependen penelitian ini adalah ketepatan

waktu penyampaian laporan keuangan (TL). Ketepatan waktu diukur

menggunakan variabel dummy, di mana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dan kategori 0 untuk

perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Pada penelitian ini, untuk tahun 2011 perusahaan dikategorikan terlambat jika laporan keuangan dilaporkan setelah tanggal 31 Maret, sedangkan perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan sebelum atau sampai dengan tanggal 31 Maret ini mengacu pada Keputusan Bapepam Nomor: Kep-40/BL/2007. Dan untuk tahun 2012-2013 perusahaan dikategorikan terlambat jika laporan keuangan dilaporkan setelah tanggal 30 April, sedangkan perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang

menyampaikan laporan keuangan sebelum atau sampai dengan tanggal 30 April ini mengacu pada Keputusan Bapepam Nomor: Kep-431/BL/2012.

3.3.2 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas atau independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan /

mempengaruhi variabel yang lain atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah komponen dari good corporate governance yaitu ukuran dewan komisaris,

(47)

28

1. Ukuran Dewan Komisaris

Dalam penelitian ini ukuran dewan komisaris diukur menggunakan banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang ada di dalam perusahaan (Ezat dan El-Masry, 2008).

2. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial diukur dengan menggunakan indikator jumlah presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen dari seluruh jumlah modal saham yang beredar (Sukirni, 2012).

3. Kualitas Audit

Kualitas audit diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana kategori 1 untuk perusahaan yang merupakan klien KAP the big four dan angka 0 untuk perusahaan yang bukan klien KAP the big four (Dwiyanti, 2010).

3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai

maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

(48)

29

antara metrik dan non metrik. Kemudian menurut Gujarati (1995) dalam Sulistyo (2010) menyatakan bahwa logistic regression juga mengabaikan masalah

heteroscedacity, artinya disini variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel independennya.

3.4.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas di dalam model regresi. Multikolinieritas dapat disebabkan oleh adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan variance inflation faktor (VIF). Jika nilai

tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi tersebut bebas dari multikolonieritas (Ghozali, 2013).

3.4.2.2Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Selanjutnya, Ghozali (2013) menjelaskan bahwa uji autokorelasi ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Artinya, nilai variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode susudahnya. Hipotesis yang akan digunakan adalah:

(49)

30

H1 = terdapat autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokeralasi positif Tidak ada autokeralasi negatif Tidak ada autokeralasi negatif

Tidak ada autokorelasi, positif dan negatif

Tolak

Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

TL = β0 + β1 UDK+ β2 KM + β3 KA + e

Keterangan:

TL : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan UDK : Board Size (Ukuran Dewan Komisaris) KM : Kepemilikan Manajerial

KA : Kualitas Audit

β0 : Konstanta

β1, β2, β3 : Koefisien Determinasi

(50)

31

Menurut Ghozali (2013) didalam analisis pengujian dengan logistic regression perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

1. Menilai Kelayakan Model Regresi

Perhatikan output dari Hosmer and Lemeshow dengan hipotesis: H0 = Model yang dihipotesakan fit dengan data.

H1 = Model yang dihipotesakan tidak fit denga data.

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan memperhatikan nilai

goodnessof fit yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow dimana, jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima sedangkan jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (Ghozali, 2013).

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Perhatikan angka -2 Log Likelihood (LL) pada awal (block number = 0) dan angka -2 Log Likelihood pada block number = 1. Jika terjadi

penurunan angka -2 Log Likelihood (block number = 0 – block number = 1) menunjukkan model regresi yang baik. Log Likelihood pada logistic regression mirip dengan pengertian “sum of squared error” pada model regresi sehingga pnurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi yang baik (Ghozali, 2013).

3. Menguji Koefisien Regresi

(51)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada 100 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

a. Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi ukuran dewan komisaris di dalam suatu perusahaan, maka semakin tepat waktu perusahaan tersebut menyampaikan laporan keuangannya.

b. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kepemilikan manajerial di dalam suatu perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu.

(52)

46

perusahaan yang memakai jasa kantor akuntan publik (KAP) besar seperti KAP Big-4 tidak mempengaruhi mempengaruhi perusahaan untuk

menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu.

5.2 Keterbatasan Penelitian

a. Dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit sehingga tidak dapat mendeteksi faktor-faktor lainnya seperti kepemilikan asing, komite audit, dan komisaris independen yang juga dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

b. Hasil penelitian ini belum sesuai dengan hipotesis yang diajukan . Hal ini dimungkinkan karena adanya kepemilikan manajerial dan kualitas audit bukanlah faktor utama yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

5.3 Saran

a. Untuk penelitian pada masa mendatang, disarankan untuk menggunakan waktu pengamatan yang lebih panjang agar dapat melihat kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang dan mampu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya terjadi.

b. Untuk penelitian selanjutnya, Variabel independen yang digunakan agar lebih banyak dan variatif sehingga diharapkan dapat lebih mencerminkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu

(53)

47

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. LPFE : Universitas Indonesia.

_____________. 2006. Hubungan antara Good Corporate Governance dengan Etika Bisnis dan Profesi. Makalah yang disampaikan pada kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara. Jakarta.

Agoes, S dan Ardana. 2013. Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.

Dwiyanti, Rini. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Ezat, A., & El-Masry, A. (2008). The Impact of Corporate Governance on Timeliness of Corporate Internet Reporting by Egyptian Listed Companies. Managerial Finance ,848-867.

Fitriani, Erna. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran”. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ibadin, I.M., Izedonmi, F and Ibadin, P.O. 2012. The Association Between Selected Corporate Governance Attributes, Company Attributes and Timeliness of Finacial Reporrting in Nigeria. Researh Journal of Finance and Accounting, Vol 3, No 9. Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indrayati, Martha Rizki. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat

Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Jama’an, 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Kantor Akuntan

Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Publik di BEJ). Tesis.Universitas Diponegoro. Semarang.

(55)

Kaihatu, Thomas. S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 8, No 1.

Marathani, Dhea Tiza. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

McGee, R.W. and Yuan, X. 2012. Corporate Governance and the Timeliness of Financial

Reporting: a Comparative Study of the People’s Republic of China, the USA and the

European Union. Journal of Asia Business Studies, Vol 6, No 1, pp. 5-16. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Salemba Empat.

Jakarta.

Permana, Alexius Edwin Verdi. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol 10, No. 1.

Rianti, Rensi. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Laverage, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Artikel. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Republik Indonesia. 2007. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-40/BL/2007 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahan Publik. Jakarta. ________________. 2011. Undang-Undang Tentang Akuntan Publik. Jakarta.

________________. 2012. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahan Publik. Jakarta. Rusdianti, Rani. 2013. Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Perusahaan di Internet (Corporate Internet Reporting Timeliness). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Sari, Rahma Prafinta. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance

Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Perusahaan di Internet (Corporate Internet Reporting Timeliness). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Savitri, Roswita. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan

Waktu Pelaporan Keuangan : Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

(56)

Sulistyo, Wahyu Adhi Noor. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyanmpaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Syahidah, Adzillah. 2009. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. UIN Syarif Hidayatullah.

Toding, Merlina dan Made Gede Wirakusuma. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2: 318-333.

Ukago, Kristianus. 2004. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan bukti empiris emiten di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro.

Wardhani, Ratna. 2007. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang

Mengalami Permasalahan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 4, N0. 1, hal. 95-114.

Wijayanti, Elvira Dian Restu. 2011. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Pelaporan Keuangan (Studi pada perusahaan Properti dan Real Estate terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

www.google.com www.idx.co.id

www.inilah.com

Referensi

Dokumen terkait

Tarkasteltaessa koko aineiston ultraäänimittoj .en korrelaatoita teu- rasominaisuuksiin (taulukko 18) todetaan, että ominaisuudet ovat kes- kenään varsin hyvin

Nanofluids can be applied in the refrigeration system because it has the ability to improve the thermal conductivity of a working fluid, so the process of cooling and heating is

Skripsi yang berjudul “ hubungan Antara Pola Asuh Authoritative Dengan Tingkat Disiplin Anak pada Anak TK BA Aisyiyah Mertasari Kecamatan Purwanegara Kabupaten

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pembelajaran berbasis customer service dapat menumbuhkan kesantunan berbahasa mahasiswa D3 Teknologi Labor Medik Semestrer IV

Hasil dari penelitian ini bersifat arahan desain, dalam upaya menghidupkan potensi Kampung Tua Tanjung Riau sebagai kawasan wisata bahari/maritim melalui

Organisasi Darud Da’wah wal Irsyad adalah organisasi sosial keagamaan yang didirikan oleh ulama- ulama Sulawesi Selatan. Inisatif pendiriannya bermula dari Musyawarah

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi

Dalam pengolahan data akademik masih secara konvensional dengan sistem pendataan yang sekarang dirasakan masih banyak kekurangan yang terjadi, dikarenakan sistem