Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN
(EXPERIENTIAL LEARNING)
(Penelitian Tindakan Kelaspada Siswa VII C SMPN 40 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia
oleh
IntanMahallena
NIM 1105080
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman
(
Experiential Learning)
Oleh Intan Mahallena
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Intan Mahallena 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INTAN MAHALLENA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN
(EXPERIENTIAL LEARNING)
(PenelitianTindakanKelas pada siswa VII C SMPN 40 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Dr. Sumiyadi, M.Hum NIP 196603201991031004
Pembimbing II,
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diketahui,
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan dalam pembelajaran menulis khususnya menulis puisi di kelas VII C SMP Negeri 40 Bandung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan model experintial learning. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan model experiential learning. Model experiential learning merupakan pembelajaran melalui pengalaman. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan pembelajaran di kelas mulai dari perbaikan, peningkatan, dan pengelolaan kelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model experiential learning telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model experiential learning dilakukan sebanyak tiga siklus, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 62,02, siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 68,24. Pada siklus III yang merupakan siklus terakhir terjadi peningkatan yang cukup pesat menjadi 77,43 Nilai siswa pada siklus III sudah mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan baik dan model experiential learning cocok digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.
Kata kunci : menulis puisi, model experiential learning, dan penelitian tindakan kelas.
ABSTRACT
This experintial based there is a problem in a writing learning specially to write poem in class VII C SMPN 40 Bandung. This arrangement in experiential case is how planning and apply result writing poem learning use experiential learning models. That purpose from this experiential namely to describe planning, applying and a result writing poem learning use experiential learning models.
Experiential learning mode is to learn by experiential method that it usd namely class experiential action (PTK). This experiential purpose to describe learning problem in the class start from improvement, increasing and class management.
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Password : to write poem, experiential learning model, and experiential class
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi ... 5
BAB II MENULIS PUISI, MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING), DAN KERANGKA BERPIKIR
1. Pengertian Menulis Puisi ... 10
2. Langkah-langkah Menulis Puisi ... 11
3. Manfaat Menulis Puisi ... 12
C. Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)... 12
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 12
2. Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) ... 13
D. Kerangka Berpikir ... 14
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metodologi Penelitian ... 18
B. Alur Tindakan ... 19
C. Prosedur Penelitian ... 20
1. Studi Pendahuluan ... 20
2. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan ... 20
3. Pelaksanaan Tindakan ... 25
4. Pengamatan Tindakan ... 26
5. Refleksi ... 26
D. Partisipasi dan Tempat Penelitian ... 26
E. Pengumpulan Data... 27
1. Observasi ... 27
2. Teknik Tes ... 29
3. Jurnal Siswa ... 30
4. Kategori Data dan Interpretasi Data... 31
5. Analisis Data ... 31
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Siklus ... 32
B. Deskripsi Siklus I ... 33
1. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 33
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 33
a. Hasil Pengamatan Tindakan... 34
b. Deskripsi Hasil Tes Siswa ... 37
3. Refleksi Siklus I... 61
C. Deskripsi Siklus II... 62
1. Perencanaan Tindakan Siklus II... 62
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 63
a. Hasil Pengamatan Tindakan... 64
b. Deskripsi Hasil Tes Siswa ... 66
3. Refleksi Siklus II... 92
D. Deskripsi Siklus III... 92
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 93
a. Hasil Pengamatan Tindakan... 94
b. Deskripsi Hasil Tes Siswa ... 97
3. Refleksi Siklus III... 121
E.Pembahasan Hasil Penelitian... 122
1. Perencanaan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) dalam menulis puisi ... 122
2. Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) dalam menulis puisi ... 123
3. Hasil Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning )dalam menulis puisi... 125
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 129
B. Implikasi... 130
C. Rekomendasi ... 130
DAFTAR PUSTAKA... 131
LAMPIRAN... 133
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format Observasi Aktivitas Guru... 27
Tabel 3.2 Lembar Kerja Siswa... 29
Tabel 3.3 Format Kriteria Penialaian Menulis Puisi... 29
Tabel 3.4 Jurnal Siswa... 30
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I... 34
Tabel 4.2 Hasil Persentase Jurnal Siswa Siklus I... 36
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I... 37
Tabel 4.4 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 39
Tabel 4.5 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 41
Tabel 4.6 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 42
Tabel 4.7 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 44
Tabel 4.8 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 45
Tabel 4.9 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 47
Tabel 4.10 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 49
Tabel 4.11 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 50
Tabel 4.12 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 52
Tabel 4.13 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 53
Tabel 4.14 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 55
Tabel 4.15 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 56
Tabel 4.16 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 58
Tabel 4.17 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 59
Tabel 4.18 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 61
Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II... 64
Tabel 4.20 Hasil Persentase Jurnal Siswa Siklus II... 66
Tabel 4.21 Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus II... 66
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.23 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 71
Tabel 4.24 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 73
Tabel 4.25 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 75
Tabel 4.26 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 77
Tabel 4.27 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 79
Tabel 4.28 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 80
Tabel 4.29 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 82
Tabel 4.30 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 83
Tabel 4.31 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 85
Tabel 4.32 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 87
Tabel 4.33 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 88
Tabel 4.34 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 90
Tabel 4.35 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 92
Tabel 4.36 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III... 95
Tabel 4.37 Hasil Persentase Jurnal Siswa Siklus III... 97
Tabel 4.38 Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus II... 98
Tabel 4.39 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 100
Tabel 4.40 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 102
Tabel 4.41 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 104
Tabel 4.42 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 106
Tabel 4.43 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 108
Tabel 4.44 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 110
Tabel 4.45 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 112
Tabel 4.46 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 113
Tabel 4.47 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 115
Tabel 4.48 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 117
Tabel 4.49 Penilaian Puisi Siswa Kategori C ... 119
Tabel 4.50 Penilaian Puisi Siswa Kategori C ... 121
Tabel 4.51 Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Setiap Siklus... 125
Tabel 4.52 Hasil Perolehan Skor Siswa dalam Skala Lima Setiap Siklus ... 126
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
2.1Kerangka Berpikir... 18
3.1Alur Tindakan ... 21
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat-surat... 133
Lampiran 2 Hasil Observasi Aktivitas Guru... 137
Lampiran 3 Hasil Puisi Siswa... 149
Lampiran 4 Hasil Jurnal Siswa... 249
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting
sebagai alat komunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Menulis
merupakan kegiatan yang produktif atau menghasilkan sesuatu yang berupa
tulisan. Tulisan agar menjadi semakin baik dapat dilakukan secara intensif melalui
latihan. Menulis tidak selalu harus bersifat formal dan terikat kebahasaan yang
baku sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), salah satunya kegiatan menulis
puisi.
Sumiyadi dan Durachman (2014,hlm.11) menyatakan bahwa aktivitas yang
menyangkut ekspresi tulis puisi adalah segala kegiatan yang memungkinkan kita
mendapatkan pengalaman artistik dalam menulis puisi. Menurut Maulana
(2011,hlm.14), menulis puisi merupakan sebuah kegiatan rohani yang
mengekspresikan hubungan manusia dengan segala hal, baik secara fisik maupun
metafisik. Puisi seringkali tercipta secara tidak sengaja, baik itu melalui
pengalaman ataupun imajinasi.
Menulis bukan sesuatu yang asing lagi bagi siswa. Siswa bisa menulis karena
mereka memiliki keberanian dan kreativitas. Siswa harus mampu membuat
berbagai tulisan, baik sastra maupun non sastra. Salah satunya membuat sebuah
karya sastra yakni puisi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Puisi
merupakan jenis sastra yang akrab dengan siswa dari SD hingga SMA. Menulis
memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses agar
mengahasilkan tulisan yang baik. Idealnya siswa SMP harus sudah mampu
menulis sastra maupun non sastra dengan baik.
Menulis puisi itu penting karena salah satu sarana untuk menuangkan ide,
gagasan,ataupun perasaan ke dalam tulisan. Siswa belajar menulis puisi dengan
tujuan agar dapat mengembangkan dan mengasah pikiran anak dengan permainan
bahasa, serta siswa mampu menuangkan aspirasinya melalui tulisan dengan
2
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun, menulis dalam kenyataannya kurang diminati oleh siswa. Ketika
melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri
40 Bandung Ibu Suharyati, S.Pd pada tanggal 26 Januari 2015, mengatakan bahwa
siswa SMP kelas VII merasa kesulitan untuk menulisdalam pembelajaran Bahasa
Indonesia terutama standar kompetensi (SK) sastra: menulis kreatif puisi. Selain
melakukan wawancara dengan Ibu Suharyati, ada beberapa orang siswa kelas VII
yang diwawancarai juga salah satunya bernama Putri. Ia menyatakan bahwa
kesulitan dalam menulis terletak pada cara memulai dan menuangkan ide ke
dalam tulisan. Menulis juga harus tergantung mood. Menurutnya kalau sedang
tidak ingin menulis pasti hasil tulisannya tidak baik. Tulisan yang biasa mereka
buat hanya sebagai pelengkap tugas sekolah saja. Fakta lain hasil wawancara guru
mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengatakan bahwa 55% siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM, artinya masih banyak siswa yang belum
mampu menulis dengan baik. Siswa sebenarnya senang menulis tetapi tulisan
yang mereka hasilkan belum sesuai dengan harapan.
Permasalahan di kelas selain sulitnya menuangkan ide yakni kurang tepatnya
model pembelajaran yang digunakan saat menulis kreaktif puisi. Andika, siswa
kelas VII mengatakan bahwa ia tidak bisa menulis puisi secara tiba-tiba. Dapat
disimpulkan siswa lebih senang diberi rangsangan terlebih dahulu sebelum mulai
menulis.
Berdasarkan masalah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan menulis siswa kurang baik terutama pada keterampilan menulis puisi
karena siswa mempunyai kelemahan dalam menuangkan ide, pemilihan diksi,
imaji, dan gaya bahasa. Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan oleh
guru tersebut belum inovatif sehingga timbul kejenuhan serta kreativitas yang
kurang berkembang. Penggunaan model pembelajaran yang lebih menarik
menjadi modal utama dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam
menulis puisi.
Dilihat dari kurikulum yang digunakan sekolah, yaitu Kurikulum Tingkat
3
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semester 2. Standar Kompetensi (SK) yaitu mengungkapkan keindahan alam dan
pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.
Berdasarkan hal tersebut, bahwa penggunaan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi yaitu harus yang menarik
dan menyenangkan sehingga siswa tidak bosan serta siswa turut berperan aktif di
dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi siswa
dalam keberhasilan belajar terutama dalam menulis puisi. Penggunaan model
pembelajaran bukan hanya terfokus pada guru sebagai pengajar akan tetapi lebih
melibatkan aktivitas siswa sebagai pembelajar sehingga akan terjadi sebuah
interaksi yang sangat menarik antara guru dan siswa.
Model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) merupakan
model pembelajaran yang dapat membangun kreativitas siswa dalam menulis
puisi melalui pengalamannya secara langsung. Model pembelajaran berbasis
pengalaman (experiental learning) dapat meningkatkan semangat siswa karena
siswa berpartisipasi untuk menemukan sesuatu melalui pengalaman siswa.
Dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning),
guru akan memberikan stimulus berupa pertanyaan mengenai pengalaman
sehingga dapat menggugah serta memudahkan siswa dalam menuangkan ide atau
gagasan dalam menentukan suatu tema. Selain itu, dalam penulisan puisi
pemilihan diksi, pencitraan atau imaji, dan gaya bahasa sangat diperhatikan
sehingga kemampuan siswa akan semakin meningkat seiring pembelajaran yang
dilakukan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ira Sofia dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Narasi Melalui Model Experiential Learning Pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 40 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012”, setelah mengikuti
pembelajaran menulis narasi dengan kompetensi dasar(KD) yaitu mengubah teks
wawancara menjadi teks narasi menggunakan model experiential learning, siswa
kelas VII SMPN 40 Bandung terbukti mampu menuangkan ide ke dalam karangan
narasi. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa yaitu 60,23, pada siklus kedua
terjadi peningkatan menjadi 74,17, dan pada siklus ketiga nilai rata-rata siswa
4
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjukkan bahwa siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi
menggunakan model experiential learning mampu menulis puisi dengan baik.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dalam pembelajaran menulis puisi akan
melakukan penelitian di kelas VII SMP Negeri 40 Bandung Tahun Ajaran
2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman
(experiential learning). Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman
(experiential learning) dalam menulis puisi diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan, serta menarik minat siswa, dan juga dapat memotivasi guru untuk
melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajran menulis puisi dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII
C SMPN 40 Bandung ?
2. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas
VII C SMPN 40 Bandung ?
3. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C
SMPN 40 Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini merupakan deskripsi berkaitan
dengan :
1. Perencanaan menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40
Bandung.
2. Proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40
5
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40
Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau alternatif dalam
pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama pada
pembelajaran menulis puisi.
1. Manfaat Teoretis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran kreatif dan
sebagai alternatif dalam menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan
bahan acuan dalam menyusun rencana pembelajaran atau pun alternatif
penggunaan model pembelajaran dalam menulis puisi.
b. Bagi siswa dapat memberikan pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan dapat
dijadikan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan menulis
puisi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
c. Bagi peneliti dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis pengalaman
(experiential learning) untuk puisi.
E. Struktur Organisasi
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Setiap bab memiliki pembahasan
masing-masing. Bab satu merupakan pendahuluan, bab dua berisi kajian teoretis, bab tiga
berisi metodologi penelitian, bab empat berisi pembahasan penelitian, dan bab
6
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab I Pendahuluan. Bab ini dari latar belakang penelitian berisi paparan
mengenai menulis puisi bagi siswa, harapan dari penulis, kenyataan di lapangan
mengenai permasalahan yang terjadi di sekolah SMP Negeri 40 Bandung.
Selanjutnya rumusan masalah mengenai permasalahan yang terdapat di lapangan
agar dapat diselesaikan. Tujuan penelitian yaitu untuk menjawab pertanyaan yang
ada di rumusan masalah. Manfaat penelitian berisi mengenai dampak yang akan
dihasilkan dari penelitian ini. Terakhir yaitu struktur organisasi berisi gambaran
besar mengenai isi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka. Bab ini terdiri dari beberapa uraian teori dan
pandangan dari para ahli mengenai puisi, model pembelajaran berbasis
pengalaman (experiential learning), dan kerangka berpikir.
Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini berisi mengenai pemaparan metodologi
peneletian apa yang digunakan, partisipan dan tempat, pengumpulan data, dan
analisis data.
Bab IV Temuan dan Pembahasan. Bab ini terdiri dari temuan penelitian
berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta pembahasan temuan
penelitian untuk menjawab rumusan masalah.
Bab V Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi. Bab ini terdiri dari simpulan
yang merupakan jawaban dari rumusan masalah, implikasi dan rekomendasi
merupakan saran untuk peneliti selanjutnya agar lebih baik dari penelitian yang
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai
dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa
dipertanggungjawabkan. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yakni
masalah yang terdapat dalam pembelajaran di kelas. Maka peneliti telah
menentukan dan merancang desain penelitian. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilakukan untuk memberikan solusi atas masalah yang terjadi di dalam kelas
selama proses pembelajaran. Penerapan sebuah model pembelajaran diharapkan
mampu mengatasi masalah yang terjadi. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan
aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa
periode atau siklus (Hanum,2014, hlm.103). Tujuan utama PTK adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk mengahasilkan pengetahuan.
Cara meningkatkan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan merealisasikan
nilai-nilai yang akhirnya dapat membentuk suatu tindakan, biasanya menyertakan
kelanjutan proses refleksi dari para praktisi.
Beberapa alasan peniliti memilih metodologi penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
menyatakan bahwa terdapat masalah di kelas dalam pembelajaran menulis
puisi;
2. dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu memperbaiki
masalah yang ada;
3. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional dalam
kegiatan proses KBM;
4. pelaksanaan PTK tidak mengganggu KBM di kelas, karena prosesnya dapat
19
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. pengajar dituntut lebih kreatif dan inovatif terhadap teori, pendekatan,
metode, dan model pembelajaran serta bahan ajar yang dipahaminya.
B. Alur Tindakan
Pengamatan Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus II
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Siklus III Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
20
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Modifikasi Siklus PTK Arikunto (2009,hlm.16)
C. Prosedur Penelitian 1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan sebelum melakukan penelitian dengan tujuan
mengetahui permasalahan apa yang harus diselesaikan berkaitan dengan
kemampuan menulis puisi.
Tes awal merupakan studi pendahuluan yang dilakukan kepada peserta
didik kelas VII C yang terdiri dari 37 orang. Selain itu wawancara juga dilakukan
dengan guru bahasa Indonesia yaitu ibu Suharyati, S.Pd, ibu Siti Patimah, S.Pd,
dan ibu Sutarmi, S.Pd pada tanggal 26 Januari 2015. Berdasarkan wawancara
tersebut dapat diketahui bahwa kesulitan siswa dalam menulis puisi yaitu
menuangkan ide, pilihan kata, serta majas-majas.
2. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan
Tahapan perencanaan tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut :
1) Menentukan waktu dan kelas penelitian
Waktu pelaksanaan siklus pertama dilakukan pada tanggal 16 Maret 2015.
Kelas yang digunakan yaitu kelas VII C yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari
21 orang siswa laki-laki, dan 16 orang siswa perempuan.
2) Menyusun Rencana Pembelajaran
Setelah menentukan waktu dan kelas penelitian, lalu menyusun rencana
pembelajaran. Penentuan media yaitu sebuah tayangan yang membangkitkan
rasa emosional digunakan untuk memberikan motivasi awal kepada siswa dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi masing-masing siswa. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh sekolah menggunakan
model yang kurang inovatif dan membuat siswa bersifat pasif. Maka dari itu
RPP dari pihak sekolah diperbaiki dengan penggunaan model yang inovatif
dan siswa pun bersifat aktif dalam proses pembelajaran. Berikut merupakan
RPP yang dipakai dalam penelitian.
21
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 40 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 kali pertemuan )
KKM : 75
a) Standar Kompetensi : Menulis Sastra
16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan
menulis kreatif puisi
b) Kompetensi Dasar :
16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami
c) Tujuan Pembelajaran
(1) Setelah mengamati tayangan yang ditayangkan, peserta didik dapat
mengidentifikasi unsur-unsur puisi.
(2) Setelah mengidentifikasi unsur-unsur puisi, peserta didik mampu membuat
puisi sesuai dengan peristiwa yang pernah dialami dengan diksi dan rima
yang menarik.
Karakter yang diharapkan : Kreatif Tanggung Jawab
Berani
Mandiri
d) Materi Pembelajaran (1) Pengertian Puisi
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata
sebagai medianya yang menekankan pada unsur perasaan sebagai hasil
penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan oleh
penciptanya dengan segala pribadinya, pikirannya, perasaannya,
kemauannya dan lain-lain
(2) Unsur Fisik Puisi
(a) Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam
22
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(b) Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
(c) Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji.
(d) Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
(e) Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan
akhir baris puisi.
(f) Tipografi yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi
kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(3) Unsur Batin Puisi
(a) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna
tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(b) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya.
(c) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema
dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk
memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada
pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah
pembaca
(d) Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan
penyair kepada pembaca.
(4) Macam-macam Majas
Majas yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu
sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Majas terdiri
dari beberapa macam, diantaranya :
23
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal
yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini
ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan
laksana.
(b) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung
berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata
bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung
dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
(c) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak
bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia
(d) Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan
kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama",
"ibarat","bak", bagai.
e) Metode Pembelajaran
a. Model Experiential Learning
f) Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Laptop
b. Infokus
c. Powerpoint
d. Buku Bahasa Indonesia kelas VII BSE
g) Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu
Pertama Pendahuluan
1. Mengondisikan siswa untuk
pembelajaran menulis puisi.
2. Guru menginformasikan kompetensi
24
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dasar dan tujuan pembelajaran.
3. Guru dan peserta didik bertanya jawab
mengenai puisi
4. Guru mengaitkan materi dengan manfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti
1. Peserta didik memperhatikan sebuah
video mengenai puisi yang dapat
membangkitkan atau merangsang
emosionalnya (experience)
2. Peserta didik mengidentifikasi
unsur-unsur sebuah puisi. (experience)
3. Peserta didik bertanya jawab tentang
puisi.
4. Peserta didik mampu mengemukakan
unsur-unsur sebuah puisi. (experience)
5. Peserta didik mengemukakan pengalaman
pribadi yang hampir serupa dengan
tayangan tersebut (share)
6. Peserta didik menuliskan pengalaman
pribadi ke dalam bentuk puisi. (share)
7. Peserta didik melakukan diskusi bersama
teman atau guru apabila kesulitan dalam
menuangkan gagasannya (process)
8. Peserta didik dapat memahami dan
menangkap hasil diskusi bersama teman
atau guru (generalize)
9. Peserta didik mampu menuliskan sebuah
puisi secara utuh sesuai dengan
pengalaman pribadi. (apply)
25
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama guru membuat
simpulan pembelajaran yang telah
disampaikan.
2. Guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
10 menit
kalian pernah mengalami
atau merasakan hal yang
sama?
2. Buatlah sebuah puisi
dengan tema berdasarkan
pengalaman yang paling
26
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interval Kategori Nilai Keterangan
85-100 A Baik Sekali
Pelaksanaan tindakan harus sesuai dengan perencanaan yang telah
dirancang sebelumnya, yaitu menitikberatkan pada kemampuan menulis puisi
berdasarkan pengalaman. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai
guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Tahap selanjutnya peserta didik memperhatikan tayangan dengan tujuan
membangkitkan rasa emosional. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur puisi
yang terdapat dalam tayangan, lalu mendiskusikan bersama teman atau guru bila
mengalami kesulitan. Peserta didik memilih dan merangkai kata menjadi sebuah
puisi.
Hasil menulis puisi inilah yang akan dianalisis dalam refleksi untuk
mengetahui kesulitan siswa, dan mencari solusinya untuk siklus selanjutnya.
4. Pengamatan Tindakan
Selama proses tindakan berlangsung, guru diamati oleh para observer yang
telah diberikan format observasi untuk menilai proses pembelajaran. Hasil dari
observasi tersebut dijadikan bahan acuan untuk lebih baik di siklus berikutnya.
Selain guru yang diamati, guru pun mengamati hasil tes peserta didik untuk
mengetahui kekurangan apa saja yang dimiliki siswa dan dicarikan solusinya di
siklus selanjutnya.
5. Refleksi
Refleksi dilakukan setiap tindakan berdasarkan hasil tes siswa, lembar
observasi, dan jurnal siswa dengan tujuan menentukan tindakan atau siklus
27
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengidentifikasi masalah yang menyangkut bahan ajar, media, proses belajar
mengajar, evaluasi, dan minat siswa dalam menulis puisi,
b. Mengidentifikasi hasil temuan setiap siklus, menilai dan melihat kemajuan
hasil menulis puisi siswa untuk tiap siklusnya
c. Merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung untuk pembelajaran
berikutnya yang lebih baik.
D. Partisipan dan Tempat
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMPN 40 Bandung tepatnya di
jalan Wastukancana no 75A Bandung. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan
menulis puisi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penelitian ini ditujukan pada kemampuan menulis puisi menggunakan
model experiential learning. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII C tahun
ajaran 2014/2015 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 perempuan dan 21
laki-laki. Observer dalam penelitian ini yaitu guru Bahasa Indonesia kelas VII,
Ibu Suharyati. Peneliti memilih kelas VII C karena berdasarkan hasil wawancara
dengan ibu Suharyati, S.Pd dan ibu Sutarmi, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia
dan observasi langsung ke dalam kelas. Keaktifan siswa di kelas hanya di
dominasi oleh beberapa murid, siswa yang kurang aktif dan hanya menyimak. Hal
ini menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian di kelas ini.
Keunggulan yang dimiliki kelas ini yaitu siswanya yang mudah
dikondisikan, disiplin saat mengerjakan tugas, dan terlihat sangat antusias dalam
belajar bahasa Indonesia. Kekurangan dari kelas ini yaitu terdapat beberapa siswa
yang mengobrol diluar materi pembelajaran dan memainkan handphone saat
pembelajaran sedang berlangsung.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan bahan dan
informasi yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi ini dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen
pengamatan. Observasi ditujukan kepada pengajar, agar mengetahui kekurangan
28
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengajarnya yang dilihat dari hasil pedoman pengamatan. Berikut pedoman
observasi :
Tabel 3.1
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama Sekolah :
1 Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Menimbulkan motivasi
c. Memberi acuan materi yang akan disajikan
2 Sikap Guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan suara
b. Gerakkan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme penampilan/mimik
d. Mobilitas posisi tempat
3 Penguasaan materi
a. Materi disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan
b. Kejelasan dalam menjelaskan materi
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
4 Proses pembelajaran
a. Kesesuaian penggunaan strategi/metode
dengan pokok bahasan
b. Penyajian materi relevan dengan indikator hasil belajar
c. Antusiasme dalam menanggapi dan
menggunakan respon
d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu
e. Kecermatan dalam penggunaan media
5 Penggunaan metode
a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan
jenis metode
b. Ketepatan saat penggunaan metode
c. Keterampilan saat
penggunaan/mengoprasionalkan
d. Membantu meningkatkan proses
29
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 Evaluasi
a. Menggunakan penilaian tulisan relevan dengan indikator hasil belajar
b. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang
tertulis pada rencana pembelajaran
7 Kemampuan menutup pembelajaran
a. Meninjau kembali pokok bahasan
b. Memberikan kesempatan bertanya
c. Menginformasikan bahasan berikutnya
Komentar mengenai aktivitas guru:
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
2. Teknik Tes
Teknik tes merupakan satu teknik pengumpulan data. Siswa akan
mengerjakan perintah soal, kemudian hasilnya akan digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menulis puisi. Berikut lembar kerja siswa yang akan
diberikan:
Tabel 3.2
Lembar Kerja Siswa
Nama :
Kelas : Hari/Tgl :
30
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Buatlah sebuah puisi dengan tema berdasarkan pengalaman yang paling berkesan dan memperhatikan unsur-unsur berikut!
a. Tema
b. Diksi
c. Citraan
d. Gaya Bahasa
e. Bunyi
2. Waktu pengerjaan menulis puisi selama 40 menit!
Selamat mengerjakan
Tabel 3.3
Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi No. Aspek yang
Dinilai Skor Kriteria 1. Kelengkapan
Aspek formal Puisi
10 Hanya memuat judul dan tipografi
5 Hanya memuat judul
2. Keselarasan
unsur puisi 60
Struktur fisik puisi disusun dengan memadukan unsur citraan, majas, rima, dan diksi.
50 Hanya memuat majas, rima, dan diksi dari empat
unsur yang diharuskan.
40 Hanya memuat majas dan rima dari empat unsur yang
diharuskan.
20 Hanya memuat rima dari empat unsur yang
diharuskan. 3. Kejelasan
struktur batin puisi
30
Memuat empat struktur batin puisi yaitu tema,perasaan,nada,dan amanat.
25
Hanya memuat tema, perasaan, dan amanat dari empat aspek yang diharuskan.
20
Hanya memuat tema dan amanat dari empat aspek yang diharuskan.
5 Hanya memuat tema dari empat aspek yang diharuskan.
31
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui data mengenai respon siswa
terhadap pembelajaran yang berlangsung. Data tersebut memiliki tujuan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya. Berikut jurnal siswa yang akan
diberikan :
1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran hari ini?
2. Kesan apa yang kalian dapatkan dari pembelajaran hari ini?
3. Kesulitan apa yang kalian dapatkan dari pembelajaran hari ini?
4. Apakah kalian tertarik dengan pembelajaran seperti ini?
5. Apa saran kalian untuk pembelajaran berikutnya?
4. Kategorisasi Data dan Interpretasi Data
Data yang sudah ada dikategorisasikan terlebih dahulu, kemudian data
yang telah dikumpulkan diinterpretasikan. Dengan dimulai dari perencanaan
tindakan, kemudian mendeskripsikan setiap siklus, dan terkahir menganalisis data
hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang telah dilakukan. Untuk mengukur
kemampuan siswa kelas VII C digunakan patokan nilai sesuai dengan kriteria
etuntasan minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 40
Bandung yaitu 75.
5. Analisis Data
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada
saat dilakukan pengamatan. Semua data yang diperoleh dikategorisasi terlebih
dahulu, kemudian peneliti menginterpretasi data yang telah dikumpulkan. Pertama
yaitu perencanaan tindakan, kemudian mendeskripsikan pelaksanaan siklus, dan
32
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia kemudian dideskripsikan.
Setelah data yang ada dianalisis dan dideskripsikan kemudian direfleksikan untuk
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis pengalaman (experiential learning) dapat meningkatkan kemampuan
menulis puisi pada siswa kelas VII C SMPN 40 Bandung. Hal ini dapat
dibuktikan dengan melihat nilai siswa yang terus meningkat dari siklus ke siklus.
Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan dalam tiga siklus. Berdasarkan rumusan
masalah, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan penelitian bertujuan untuk mempersiapkan pembelajaran
menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman
(experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung. Guru menjelaskan
teori mengenai apa itu puisi dan apa saja unsur yang terdapat dalam sebuah
puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning). Model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning)
merupakan model pembelajaran yang dapat membangun pengetahuan dan
keterampilan siswa serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalaman. Siswa
dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning)
menggunakan pengalaman sendiri sehingga memudahkan siswa untuk
menuangkan dan mengembangkan kemampuan menulisnya.
2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran
berbasis pengalaman (experiential learning), kegiatan pembelajaran berjalan
selama tiga siklus yang disimpulkan dalam lembar observerasi aktivitas guru
dan jurnal siswa. Hal ini menunjukkan bahwa upaya meningkatkan
kemampuan menulis puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman
(experiential learning) telah berhasil dilaksanakan terbukti dari hasil
kemampuan menulis puisi siswa yang mengalami peningkatan dan
penampilan guru di kelas setiap siklusnya semakin baik dengan refleksi yang
dilakukan setiap akhir siklus..
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis
129
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(experiential learning) telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah
sibuat sebeumnya, pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan
model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dilakukan
sebanyak tiga siklus, dan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan menulis puisi. Siswa kelas VII C SMPN 40 Bandung mengalami
peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran menulis puisi
menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata siswa. Nilai KKM
yang harus dicapai siswa yaitu 75. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 62,02 (cukup), siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 68,24
(cukup). Pada siklus III yang merupakan siklus terakhir terjadi peningkatan
yang cukup pesat menjadi 77,43 (baik). Nilai siswa pada siklus III sudah
mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi
dengan baik dan model experiential learning cocok digunakan dalam
pembelajaran menulis puisi.
B. Implikasi
Hasil penelitian mengenai penggunaan model experiential learning dalam
pembelajaran menulis puisi berimplikasi kepada beberapa hal berikut.
1. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning) membuat proses pengajaran lebih bersemangat dan antusias.
2. Bagi peserta didik
Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning) membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Kondisi
pembelajaran yang tercipta menyenangkan tapi tetap serius.
3. Bagi peneliti
Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning) dalam pembelajaran menulis puisi meningkatkan pengetahuan
dan wawasan peneliti.
130
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan mengenai model pembelajaran
berbasis pengalaman, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal berikut:
1. Guru harus lebih banyak menggali dan mencari tahu model atau metode
pembelajaran yang lain agar pembelajaran bahasa Indonesia tidak
dianggap jenuh oleh siswa.
2. Peneliti selanjutnya dapat mencoba model ini dengan materi pembelajaran
yang lain, atau mencari model yang lebih kreatif agar peneliti mampu
memberikan referensi lain bagi pembaca atau orang-orang yang berkaitan
di dunia pendidikan.
3. Peran guru dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential
learning) adalah sebagai fasilitator, sehingga siswa mampu berperan aktif
ntan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2008). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: Rineka.
Azir, P. (2012). Panduan menulis puisi. [Online] diakses dari http://agita
dreamer.blogspot.com/2012/11/panduan-menulis-puisi.html.
Berdiati, I. (2010). Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis PAKEM
(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
Bandung:SEGA ARSY.
Cahyani, I. (2012). Pembelajaran menulis berbasis karakter dengan
pendekatan experiential learning. Bandung: Program Studi Pendidikan
Dasar SPS UPI.
Dalman. (2014). Keterampilan menulis. Jakarta:Rajawali Pers.
Hanum, F. (2014). Panduan lengkap membuat karya tulis.
penelitian dan non penelitian untuk guru. Yogyakarta:Araska.
Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu
metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Joyce, B. (2009). Model of teaching model-model pengajaran.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Maulana, S.F. (2011). Puisi satu sisi proses menulis puisi kreatif.
Bandung: Kelir.
Pradopo, R.D. (2012). Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
132
Intan Mahallena, 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ilmu.
Saddhono,K.(2014).Pembelajaran keterampilan berbahasa
Indonesia. Yogyakarta:GRAHA ILMU.
Sofia, I.(2012). “Peningkatan kemampuan menulis narasi melalui model
experiential learning pada siswa kelas VII SMP Negeri 40 Bandung tahun
ajaran 2011/2012” (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sumiyadi & Durachman, M. (2014). Sanggar sastra pengalaman artistik
dan estetik sastra. Bandung: CV. Alfabeta.
Tjahjono, L.T. (2006). Menembus kabut puisi menuju kegiatan
apresiasi. Malang: Dioma.
Zander,O. (2011).Keterampilan menulis puisi. [Online] diakses dari