• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

IIS SURYANI

NIM:1110053000039

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat, Program Study Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di bawah Bimbingan Nurul Hidayati S.Ag, M.Pd.

Pelayanan dan kepuasan pelanggan berkaitan erat, dengan pelayanan yang baik memungkinkan sebuah perusahaan memperkuat kesetiaan pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar (market share), karena itu pelayanan yang baik menjadi penting dalam operasi suatu perusahaan (perbankan) guna meningkatkan kepuasan pelanggan, sedangkan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibanding dengan harapannya, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan maka konsumen merasa tidak puas, sedangkan jika kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya konsumen merasa puas dan jika kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka konsumen akan merasa sangat puas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh antara pelayanan

frontliner terhadap kepuasan nasabah, untuk mengetahui pengaruh pelayanan

frontliner baik dari Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance maupun

Empathy berpengaruh terhadap kepuasan Nasabah dan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh pelayanan frontliner terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah

Mandiri Cabang Ciputat. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 78 Responden. Pada penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan dengan objek Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Untuk analisis dan uji hipotesa menggunakan regresi linear berganda dengan

bantuan SoftwareSPSS 21.0 for windows.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pelayanan

frontliner yang berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah adalah variabel

Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance maupun Empathy. Hal ini

menunjukkan bahwa antara variabel pelayanan (Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance maupun Empathy) sesuai dengan harapan nasabah. Pada hasil uji T-test (parsial) yang terdapat pengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan nasabah adalah variabel Tangible, Responsiveness dan Assurance.

sedangkan variabel Reliability dan Empathy tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan nasabah. Besarnya pengaruh pelayanan frontliner terhadap kepuasan

nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat yaitu sebesar 0,703 (70,3%) dan sisanya 29,7% (100% - 70,3%). Dari hasil analisis koefisien korelasi maka

dapat disimpulkan bahwa antara variabel pelayanan frontliner dengan kepuasan

nasabah secara umum sebesar 0,850 menunjukkan bahwa variabel pelayanan

frontliner (X) berhubungan tinggi dengan kategori tinggi. Pada hasil uji

reliabilitas diketahui dari nilai Cronbach Alpha maka dapat disimpulkan

bahwasannya antara variabel kepuasan nasabah dengan pelayanan frontliner

(Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy) secara umum sebesar 0,919 Karena variabel ini lebih dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini dinyatakan reliable dan mempunyai hubungan yang positif antara

(6)

ii

Dengan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang di

limpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW Rasul paling mulia.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis sangat terbantu oleh partisipasi

dari banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas

bantuannya, motivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, terutama untuk kedua orangtua tercinta, Ayahanda Imar

Karna dan Ibunda Asni Amin yang telah memberikan doa yang begitu besar,

perhatian yang tiada henti, memberikan kasih sayang, dengan besar hati mendidik

dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu menginspirasikan penulis

sehingga dapat menyelesaikan bangku perkuliahan hingga akhir. Dan selanjutnya

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat MA. selaku Rektor Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arif Subhan MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Dr. Suparto S.Ag. M.Ed. selaku Wadek I bidang akademik, Drs.

Jumroni M.Si selaku Wadek II bidang administrasi umum dan Drs. Study

Rizal LK. MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif

(7)

iii

yang selalu menyumbangkan pemikiran dalam penulisan skripsi dan juga

semenjak penulis masuk pada bangku kuliah.

4. Nurul Hidayati S.Ag M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat dan arahan kepada penulis,

serta memotivasi penulis dalam mencari esensi dari tema yang penulis tela’ah

pada skripsi ini dan secara tuntas dapat mengoreksi skripsi ini sehingga dapat

diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan

perlindungan kepadanya.

5. Segenap TIM PENGUJI Sidang Munaqasyah, Bapak Drs. Cecep

Castrawijaya MA., H. Mulkanasir BA S.Pd MM., Prof. Dr. H. Murodi

MA., Drs. H. M. Sungaidi MA. Yang telah memberikan masukan dan saran

kepada penulis sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mentransformasikan ilmunya pada penulis dalam batasan-batasan tertentu

yang dapat penulis terima, sehingga penulis sedikit banyak telah mengetahui

informasi tentang dinamika pengetahuan yang ada.

7. Pimpinan serta staff Perpustakaan Utama UIN, serta Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah membantu penulis dalam melengkapi literature guna mendukung

penulisan skripsi ini.

8. Kakak terkasih (Asep Suryana), Adik-adik tersayang (Abdul Mufahir,

(8)

iv

9. Segenap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat, khususnya kepada Ibu

Ery selaku Kepala Cabang Ciputat dan Bpk. Demas Hartanto B. selaku

Operation Manager Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat yang telah

memberi banyak masukan kepada penulis serta terima kasih kepada seluruh

staff Bank Syariah Mandiri Ciputat yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan riset dalam penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat dekat yaitu Taher Mustofa Nasution yang telah banyak memberikan

waktu, tenaga dan segala perbantuan bagi penulis, Sahabat tercinta Dewi

Kartika, Maria Ulfah dan Eko Ariyanto Wibowo serta semua sahabat-sahabat

Manajemen Dakwah, Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah dan

teman-teman Manajemen Haji Umrah Angkatan 2010 terima kasih atas kebersamaan

dan dukungannya.

11. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, baik

dalam bentuk dukungan, semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti ucapkan terima kasih yang

begitu besar dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dengan

balasan terbaik-Nya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Amin.

Jakarta, 9 Desember 2014

(9)

v

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah 1. Pembatasan Masalah...6

2. Perumusan Masalah ...7

C. Tujuan dan Manfaat Penelian 1. Tujuan Penelitian ...7

2. Manfaat Penelitian ...8

D. Tinjauan Pustaka ...8

E. Sistematika Penyusunan ...11

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pelayanan (Service) Frontliner 1. Pelayanan (Service)...13

2. Frontliner a. Customer Service ...18

b. Teller ...20

c. SATPAM (Satuan Pengamanan) atau Security ...25

B. Kepuasan Nasabah (Customer Satisfaction) 1. Definisi Kepuasan ...26

2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Nasabah...30

(10)

vi

C. Tinjauan Islam ...35

D. Kerangka Berfikir ...38

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Design Penelitian ...41

B. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian ...41

2. Waktu dan Lokasi Penelitian ...42

C. Metode Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi ...42

2. Sampel ...42

D. Variabel Penelitian ...44

E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian ...44

F. Uji Instrumen 1. Uji Validitas ...45

2. Uji Reliabilitas Alpha ...45

G. Metode Analisis Data 1. Uji Regresi Linear Berganda ...47

2. Analisis Koefisien Korelasi ...48

3. Analisis Keofisien Determinasi ...48

4. Uji F-test (Simultan) ...49

5. Uji T-test (Parsial) ...49

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat ...52

1. Profil Perusahaan ...54

2. PT. Bank Syariah Mandiri...54

3. Kepemilikan Saham ...55

B. Visi, Misi, Nilai-nilai, Budaya, Tujuan dan Program 1. Visi. ...55

(11)

vii

5. Tujuan Bank Syariah Mandiri ...57

6. Program-program Bank Syariah Mandiri a. Program BSM Pelatihan Berbasis Kompetensi ...57

b. Program Pendidikan dan Pelatihan ...58

A. Struktur Organisasi ...61

B. Produk dan Jasa Layanan 1. Produk Penghimpunan a. Dengan Akad Wadi’ah ...61

b. Dengan Akad Mudharabah ...62

2. Produk Pendanaan a. Tabungan BSM ...62

b. BSM Tabungan Simpatik ...64

c. BSM Tabungan Investasi Cendekia...65

d. BSM Tabungan Berencana ...67

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Pengujian dan Hasil Analisis Data ...70

1. Deskripsi Data Responden Penelitian ...70

2. Uji Instrumen ...72

3. Analisis Data Penelitian ...74

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ...80

B. Saran-saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ...83

LAMPIRAN ...86

(12)

viii

Gambar 1 : Diagram Model Pelayanan Jasa ... 18

Gambar 2 : Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan ... 27

Gambar 3 : Diagram Manfaat Kepuasan Pelanggan ... 33

Gambar 4 : Diagram Kerangka Pemikiran ... 40

(13)

ix

Tabel 2 : Koefisiensi dan Tingkat Hubungan ... 48

Tabel 3 : Jenis Kelamin ... 70

Tabel 4 : Pendidikan Terakhir ... 70

Tabel 5 : Pekerjaan ... 71

Tabel 6 : Pendapatan Setiap Bulan ... 71

Tabel 7 : Hasil Output Uji Validitas ... 73

Tabel 8 : Hasil Output Uji Reliability Statistics ... 74

Tabel 9 : Uji Regresi Linear Berganda ... 75

Tabel 10 : Analisi Koefisien Korelasi ... 76

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Kualitas suatu produk atau pelayanan dari suatu perusahaan terletak pada

kepuasan pelanggannya. Menurut Feigenbaum, menyatakan bahwa kualitas

adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full costomer satisfaction). Suatu

produk berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada

konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu

produk. Selera atau harapan konsumen selalu berubah, sehingga kualitas

pelayanan juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan kualitas

pelayanan tersebut, diperlukan perubahan atau peningkatan dalam keterampilan

tenaga kerja, perubahan proses pelayanan yang lebih baik serta perubahan

lingkungan perusahaan agar dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan. Kualitas pelayanan juga merupakan fokus utama saat ini dalam suatu

perusahaan.1

Kualitas pelayanan kepada pelanggan merupakan faktor yang sangat

penting. Pentingnya kualitas pelayanan dapat dijelaskan dari dua sudut, yaitu dari

sudut manajemen operasional dan manajemen pemasaran, terlihat dari

manajemen pemasaran, kualitas pelayanan merupakan salah satu unsur utama

1

(15)

dalam bauran pemasaran (marketing-mix) yaitu pelayanan, produk, harga,

promosi dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume penjualan dan

memperluas pangsa pasar perusahaan. Jika dilihat dari sudut manajemen

operasional, kualitas pelayanan merupakan salah satu kebijaksanaan penting

dalam meningkatkan daya saing perusahaan yang harus memberi kepuasan

kepada konsumen dapat melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas

pelayanan dari pesaing sehingga dapat terpenuhi kepuasan pelanggannya.2

Oleh karena itu “mendahulukan kepuasan pelanggan” adalah itikad yang

mengagumkan, sebaik apa sebuah perusahaan diajak berbisnis biasanya

tergantung pada orang-orang yang dipekerjakannya. Pengetahuan dan keahlian

karyawan sangat penting bagi kemampuan perusahaan untuk memenuhi harapan

pelanggan atau kepuasan pelanggan.3 Pelanggan adalah semua orang yang

menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu dan karena

itu akan memberikan pengaruh pada perusahaan, sedangkan untuk kepuasan

pelanggan yaitu dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan

dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui

produk yang dikonsumsi atau yang dirasakan.4 Dalam era kompetisi bisnis yang

ketat seperti sekarang ini, kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama,

pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani, namun hal ini bukan

berarti menyerahkan segalanya kepada pelanggan. Usaha untuk memuaskan

2

Ibid. h.4

3

Denis Walker, Mendahulukan Kepuasan Pelanggan, (Pondok Cabe Pamulang : Binapura Aksara Publisher kelompok KARISMA Publishing, 2011) h.27

4

(16)

kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara menguntungkan yaitu keadaan

dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.

Tuntutan masyarakat atas peningkatan taraf hidup, regulasi dari pemerintah

mengenai hak-hak pelanggan, juga semakin kompleksnya kegiatan bisnis serta

terjadinya ledakan data dan informasi, berimplikasi kepada keharusan dalam

perbaikan mutu layanan dan perbaikan kinerja pemberi jasa yaitu pegawai bank.5

Pelayanan dan kepuasan pelanggan berkaitan erat, pelayanan memberikan

suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan

perusahaan. Ikatan seperti ini dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan

untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.

Dengan demikian perusahaan tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan

dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang

menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan

yang kurang menyenangkan.

Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap

tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang

diharapkan (expected service). Kepuasan pelanggan dalam bidang jasa

merupakan elemen penting dan menentukan dalam menumbuh kembangkan

perusahaan agar tetap eksis dalam menghadapi persaingan. Dalam perbankan

masalah kualitas layanan (service quality) menjadi faktor penting dalam

menentukan keberhasilan bisnis ini, bank syariah khususnya telah menjadi

tempat untuk menghimpun dan menyalurkan dana bagi masyarakat yang

5

(17)

mempunyai misi berlandaskan keadilan, kejujuran, kemanfaatan, kebersamaan

yang sesuai dengan syariah.6 Hal tersebut juga terjadi pada Bank Syariah Mandiri

Cabang Ciputat khususnya sebagai tempat penelitian ini, kualitas pelayanan

merupakan hal penting yang perlu diperhatikan terutama dengan posisi sebagai

Front Line Staf adalah sumber daya manusia yang dimiliki bank sebagai ujung

tombak perusahaan dan sangat berperan dalam melayani nasabah seperti Teller,

Customer Service dan Security. Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat sebagai

salah satu lembaga kepercayaan masyarakat harus mampu memberikan

pelayanan yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi nasabahnya.

Pelayanan yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan nasabah yang tinggi

pula. Oleh karena itu, program penyempurnaan pelayanan pada umumnya akan

meningkatkan profitabilitas, perbaikan pelayanan merupakan komitmen total dari

petugas bank, karyawan harus bekerja selaku team work untuk memuaskan

pelanggan.7

Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank yang secara berkala

melakukan perbaikan terhadap kualitas pelayanan frontliner dengan tujuan agar

dapat meningkatkan berbagai kualitas layanan, terutama pada layanan teller,

Customer service dan security sehingga mampu untuk bersaing secara sehat

dengan bank lainnya guna memperoleh laba. Bank syariah mandiri merupakan

salah satu perusahaan jasa yang mengedepankan pelayanan kepada nasabah

dalam setiap operasionalnya, seorang petugas frontliner dituntut untuk

6Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2009), h.25 7

(18)

memberikan pelayanan yang prima terhadap nasabah, agar frontliner dapat

memberikan pelayanan yang prima, baik itu bagian teller, customer service

maupun security maka ia harus mengenal karakteristik nasabah nya dengan baik.

Nasabah bermacam-macam tipe seperti ada yang penyabar, pendiam dan

hati-hati, masing-masing tipe ini harus didekati dengan metode yang berbeda.8

Upaya peningkatan kualitas pelayanan oleh Bank Syariah Mandiri

Cabang Ciputat bersifat inovatif dan berorientasi pada kepuasan nasabah. Namun

masih muncul pertanyaan apakah hal tersebut telah benar-benar dapat

memberikan kepuasan bagi nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Bank

Syariah Mandiri Cabang Ciputat perlu mengidentifikasikan apakah pelayanan

yang selama ini diberikan telah sesuai dengan harapan nasabah, hal ini sebagai

bukti perhatian Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat terhadap kepuasan

nasabahnya. Apabila harapan nasabah lebih besar dari pelayanan frontliner yang

diterima, maka nasabah tidak puas, sebaliknya apabila harapan nasabah sama

atau lebih kecil dari pelayanan frontliner yang diterima, nasabah akan merasa

puas.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh lagi

tentang kepuasan nasabah setelah menerima pelayanan dari Bank Syariah

Mandiri Cabang Ciputat, dengan ini dapatlah diketahui bahwa dimensi pelayanan

seperti apa yang dapat memberikan kepuasan bagi nasabah. Penelitian ini

diharapkan Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat dapat meningkatkan

pelayanan agar dapat memberikan kepuasan bagi nasabahnya dengan tetap

8

(19)

berlandaskan pada syariah islam, serta Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat

dapat meningkatkan pelayanan yang prima sehingga nasabah semakin loyal

dengan Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat khususnya.

Berpijak pada pola pikir diatas, penulis tertarik untuk menuangkan sebuah

obsesi yang terdapat dalam latar belakang masalah diatas, yang selanjutnya

penelitian ini akan membahas tentang hubungan pelayanan Bank Syariah

Mandiri Cabang Ciputat dengan kepuasan para nasabahnya, dengan judul

penelitian “Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap Kepuasan Nasabah

Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan tema dalam penelitian ini, adapun beberapa masalah yang di

identifikasi diantaranya adalah kebutuhan nasabah dan pelayanan dari frontliner,

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis akan membatasi permasalahan yakni

mengenai:

a. Pelayanan frontliner terhadap kepuasan nasabah dibatasi pada 5 (Lima)

Dimensi yaitu Bukti Fisik (Tangible), Kehandalann (Reliability), Daya

Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance) dan Perhatian Individu

(Empathy).

b. Frontliner dibatasi pada Customer Service, Teller dan Security.

c. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat yang

(20)

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahakan.

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, maka dirumuskan permasalahan

dengan bentuk pertanyaan sebagai berikut :

a. Adakah Pengaruh antara Pelayanan frontliner terhadap Kepuasan Nasabah

Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat ?

b. Apakah Pelayanan frontliner baik dari Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance maupun Empathy berpengaruh terhadap

Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat ?

c. Bagaimanakah tingkat pengaruh Pelayanan frontliner terhadap Kepuasan

Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara Pelayanan Frontliner terhadap

kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat.

b. Untuk mengukur pengaruh Pelayanan Frontliner baik dari Tangible,

Reliability, Responsiveness, Assurance maupun Empathy berpengaruh

terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pelayanan Frontliner terhadap

(21)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini diuraikan sebagai berikut :

a. Bagi penulis :

Penelitian skripsi ini di harapkan dapat memberi wawasan dan

pengetahuan yang baru bagi penulis tentang informasi keseluruhan

pelayananyang di terapkan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat.

b. Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan banyak masukan, ide dan

sumber informasi bagi pihak BSM Cabang Ciputat dalam meningkatkan

Pelayanan Frontliner agar dapat memberikan kepuasan bagi nasabahnya

serta untuk mempertahankan pelayanan yang menguntungkan dimasa kini

dan masa yang akan datang.

c. Bagi akademis

Sebagai bahan referensi untuk penelitian di bidang pelayanan jasa

dimasa akan datang dan sebagai bahan untuk menambah khazanah pustaka

di bidang pelayanan frontliner berdasarkan penerapan yang ada dalam

kenyataan.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, langkah awal yang penulis ambil adalah

mengkaji terhadap pustaka-pustaka yang telah ada sebelum penulis mengadakan

penelitian lebih lanjut dan menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah. Secara

(22)

telah di lakukan oleh banyak peneliti sebelumnya. Adapun di antara para peneliti

tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Siti Muddawamah, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat

Kepuasan Nasabah pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah

Cabang Ciputat. Skripsi S1 Study Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Pokok

masalah yang di bahas dalam skripsi ini adalah kualitas pelayanan pada

Asuransi syariah untuk dapat meningkatkan share pasar di industri asuransi

syariah.9

Sedangkan yang penulis kaji yaitu pada perbankan syariah mengenai

pelayanan frontliner untuk dapat meningkatkan volume nasabah nya. dengan

judul “Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap Kepuasan Nasabah Bank

Syariah Mandiri Cabang Ciputat”.

2. Nila Oktavia “Pengaruh Kualitas Layanan Mesin ATM (Anjungan Tunai

Mandiri) Terhadap Kepuasan Nasabah PT Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Pembantu Palmerah Jakarta Selatan”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, 2009. Dari hasil

penelitian ini adalah Tingkat pengaruh antara kualitas layanan mesin ATM

9

(23)

dengan kepuasan nasabah tinggi dan sedang, karena semakin tinggi kualitas

yang diberikan maka akan tinggi pula kepuasan nasabahnya.10

Sedangkan yang penulis kaji mengenai Pelayanan dengan posisi

frontliner (Customer service, Teller dan Security) dan tingkat kepuasan

nasabah pada perbankan dengan judul “Pengaruh Pelayanan Frontliner

Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat”.

3. Ayi Aminuddin Ahmad, “Analisis Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasan Pelanggan (studi kasus jama’ah haji PT Pandu

As-shofa Travel Jakarta”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, 2004. Dalam penelitian ini

menggunakan dimensi Service Quality (SERVQUAL) dengan 5 dimensi yang

dikembangkan oleh Perasuraman, Zeithaml dan Berry yaitu Reliability

(keandalan), Responsiveness (Ketanggapan), Tangible (Bukti fisik),

Assurance (jaminan), dan Empathy (empati). Dari hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.11

Sedangkan yang penulis kaji mengenai Pelayanan dan kepuasan

nasabah pada perbankan dengan judul “Pengaruh Pelayanan Frontliner

Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat”

10

Nila Oktavia “Pengaruh Kualitas Layanan Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Terhadap Kepuasan Nasabah PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Palmerah Jakarta Selatan” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, 2009).

11

(24)

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan skripsi ini secara keseluruhan, maka diperlukan suatu

sistematika penyusunan. Adapun sistematika penyusunan yang di maksud adalah

seperti yang akan diuraikan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang pokok-pokok fikiran yang tertuang

dalam pembahasan skripsi ini yang terdiri atas latar belakang masalah

yang tujuannya untuk memberikan alasan yang jelas tentang latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penyusunan yang

di gunakan untuk memberikan penjelasan secara garis besar mengenai

pembahasan yang akan di uraikan dalam skripsi ini.

BAB II TINJAUAN TEORI

Bab ini berisikan tinjauan teori tentang pelayanan (Service), pengertian

frontliner yang pembahasannya meliputi teller, Customer service,

Security dan Kepuasan Nasabah (Customer satisfaction), Tinjauan

Islam serta Kerangka Berfikir.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang berisikan

pendekatan dan design penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi

dan sampel, definisi operasional dan indikator variabel penelitian, uji

(25)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran PT. Bank Syariah Mandiri

Cabang Ciputat yang pembahasannya meliputi profil Bank syariah

Mandiri, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Budaya, Program,

Nilai-nilai, Tujuan dan Produk-produk BSM.

BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA

Pada bab ini berisi hasil pengujian dan hasil analisa data penelitian

yang berisikan uji validitas, uji reliabilitas, pengolahan uji instrumen,

hasil dan pembahasan.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan

yang telah dilakukan dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan

diberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan yang

(26)

13 A. Pelayanan (Service)Frontliner

1. Pelayanan (Service)

Pelayanan menurut bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk

menyediakan segala yang di perlukan orang lain atau pelanggan.1

Sedangkan menurut istilah terdapat beberapa definisi, antara lain :

a. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang

lain yang langsung.2

b. Kotler mendefinisikan pelayanan atau jasa sebagai segala tindakan atau

perbuatan yang di tawarkan oleh pihak kepada orang lain, yang pada

dasarnya bersifat Intangibles (tidak berwujud fisik) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu.3

Berdasarkan beberapa definisi tersebut diatas, dapat di simpulkan bahwa

pelayanan yaitu segala kegiatan atau tindakan yang mengandung manfaat

yang di tawarkan oleh pihak lain yang pada dasarnya bersifat Intangibles serta

tidak mengakibatkan kepemilikan.

Instrument dalam penelitian ini adalah :

1. Pelayanan yang terdiri dari Bukti fisik (Tangible), Kehandalan

(Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance) dan

1

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999) h.115

2

Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia , (Jakarta : Bumi Aksara, 2002) h.17

3

(27)

Perhatian individu (Empathy) yaitu sebagai variabel bebas (Independent

Variable)4

a. Bukti Fisik (Tangible)

1) Bersih

2) Sehat

3) Teratur dan rapih

4) Enak dipandang

5) Berpakaian rapih dan harmonis

b. Kehandalan / Terpercaya (Reliability)

1) Jujur

2) Tepat waktu

3) Aman

4) Tersedia

c. Daya Tanggap (Responsiveness)

1) Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan

2) Cepat memberi respon terhadap permintaan pelanggan

3) Cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan pelanggan

d. Jaminan (Assurance)

1) Kompeten

2) Percaya Diri

3) Meyakinkan

4

(28)

4) Obyektif

e. Perhatian individu (Empathy).

1) Penuh perhatian terhadap pelanggan

2) Melayani dengan ramah dan memuaskan

3) Berkomunikasi dengan baik dan benar

4) Bersikap penuh simpati.

Sedangkan pelayanan atau jasa dapat di definisikan sebagai proses yang

terdiri atas serangkaian aktivitas Intangible yang biasanya (namun tidak harus

selalu) terjadi pada interaksi antar pelanggan dan karyawan saja atau sumber

daya fisik atau barang dan atau system penyedia jasa, yang di sediakan

sebagai solusi atas masalah pelanggan.5 Menurut Rambat Lupiyoadi, jasa atau

pelayanan merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan

merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya di

konsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang di hasilkan dan

memberikan nilai tambah seperti kenyamanan, kesenangan, kesehatan atas

pemecahan masalah yang di hadapi konsumen.6

Pelayanan di berikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau

organisasi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan atau nasabah, tidak

dapat di pungkiri bahwa hampir semua jenis produk yang di tawarkan

memerlukan pelayanan dari karyawan perusahaan. Hanya saja pelayanan yang

di berikan terkadang berbentuk langsung atau tidak langsung. Untuk produk

5

www.ittelkom.ac.id/.../index.php?...591%3Adefinisi...Pelayanan...

6

(29)

bank ada yang memerlukan layanan langsung seperti penyetoran uang tunai

atau produk lain. Dalam pelayanan tersebut ada yang memerlukan penjelasan,

baik sekedar atau secara rinci. Seseorang karyawan bank dituntut untuk

memberikan pelayanan yang dapat memuaskan nasabah, seseorang petugas

harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh seperti etika pelayanan,

pengenalan produk dan dasar-dasar lainnya. Pelayanan yang di berikan akan

berkualitas jika setiap karyawan di bekali pengetahuan tentang dasar-dasar

pelayanan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dihadapinya,

termasuk kemampuannya dalam menguasai pengetahuan tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan dan produk yang ditawarkan.7

Suatu produk baik barang maupun jasa di katakan berkualitas apabila

produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan

perspektif pelanggan, pelayanan lebih di lihat sebagai pengalaman berupa

transaksi inti dan pengalaman personal yang proporsinya berbeda-beda

(moment of truth) antara output jasa, serta berkontribusi dengan berbeda

pengalaman masing-masing pelanggan (individu).

Pelayanan atau jasa yang di berikan kepada pelanggan memiliki 4

karakteristik, seperti yang di kemukakan oleh kotler sebagai berikut :8

1. Tidak berwujud (Intangibility)

7

Ibid, h.134

8

(30)

Artinya jasa tidak dapat di lihat, di rasakan, di raba, di dengar atau di

cium, sebelum di beli. Maksudnya hanya orang yang menggunakan jasa

tersebut yang mampu merasakan, sedangkan orang yang tidak

menggunakan tetapi hanya bisa menduga dengan berdasarkan harga,

orang, atau peralatan yang bisa dilihatnya itu tidak mampu merasakan.

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Artinya jasa tergantung pada siapa yang memberikan, kapan, dimana dan

bagaimana jasa itu di berikan. Maksudnya jasa hanya dapat bernilai

apabila terjadi interaksi antara penyedia dengan pelanggan yang juga

merupakan fitur paling khusus dalam pemasaran jasa.

3. Mudah berubah (Variability)

Artinya jasa tergantung pada siapa yang memberikan, demikian pula

kapan, dimana dan bagaimana jasa itu diberikan. Maksudnya jasa yang di

rasakan oleh pelanggan akan berbeda-beda tergantung siapa yang

memberikan baik dari segi waktu, tempat dan cara penyampaian jasa

tersebut.

4. Tidak tahan lama (Perishability)

Artinya jasa tidak dapat di simpan untuk dijual atau di gunakan pada

waktu yang akan datang. Maksudnya jasa tidak dapat di tangguhkan

penggunaannya, karena permintaan yang cenderung berfluktuasi atau

(31)

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa pelayanan adalah keadaan

dari suatu produk atau jasa yang menunjukkan kemampuan dalam bentuk

aktifitas yang di berikan oleh suatu pihak yang berkonsumsi bersamaan

dengan produksi tanpa menghasilkan kepemilikan atas apapun akan tetapi

mapu memberikan nilai tambah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Berikut ini penggambaran dari model pelayanan di perusahaan jasa:9

Gambar 1

Diagram Model Pelayanan Jasa

Sumber : Abdul Majid, Soharto, Customer service dalam Bisnis Jasa Transportasi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2009)

2. Frontliner (Customer Service, Teller, Security)

a. Customer Service

Dalam ilmu manajemen Customer Service dapat di katakan sebagai

ilmu dan dapat juga di katakan sebagai seni. Di katakan sebagai ilmu

9

Abdul Majid, Soharto, Customer service dalam Bisnis Jasa Transportasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.55

Komunikasi dari mulut ke mulut Kebutuhan personal Pengalaman Yang Lalu

Jasa yang di harapkan

Jasa yang di rasakan

Penyampaian Jasa Komunikasi Eksternal

(32)

karena Customer Service termasuk dalam bagian pemasaran dan lebih

dekat kepada penjualan dan Customer Service dapat di pelajari, di ajarkan

dan di praktikkan. Sedangkan Customer service di katakan sebagai seni di

karenakan Customer service sangat membutuhkan unsur kreativitas,

inisiatif dan keterampilan dalam berhubungan atau berkomunikasi

dengan orang lain.

Jadi, Customer service adalah ilmu dan seni tentang melayani

pelanggan sebagai ujung tombak perusahaan yang berada di garis paling

depan dan bertugas melayani pelanggan atau nasabah pada suatu

perusahaan atau bank.10

Tugas dan fungsi bagian Customer Service adalah sebagai berikut :11

1) Melayani pelanggan atau nasabah dalam memberikan informasi

kepada nasabah tentang produk-produk, jasa dan

persyaratan-persyaratan yang terkandung dari setiap jenis produk bank.

2) Melaksanakan tahapan awal administrasi dalam pembukuan rekening

3) Memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan atau nasabah

dalam pemberian informasi

4) Memberikan informasi produk-produk dan jasa bank kepada calon

nasabah.

Peraturan dasar yang harus dimiliki oleh Customer service yaitu :12

1) Busana rapih dan murah senyum

10

Ibid h.4-5

11

Afiff, Faisal, dkk, Strategi dan Operasional Bank (Bandung : PT. ERESCO, 1996) h.29

12

(33)

2) Customer service sebagai perwakilan perusahaan, di haruskan untuk

menjaga sikap

3) Memberikan ekspresi wajah terpercaya

4) Menyambut pelanggan atau nasabah dengan sopan dan hangat

5) Selalu mendengarkan dengan baik apa yang di katakan pelanggan

6) Memperlakukan pelanggan atau nasabah dengan hormat dan sopan

7) Memperhatikan bahasa tubuh yang baik

8) Berbicara secara jelas teratur dan baik

9) Meja kerja, counter dan ruangan harus bersih dan rapih

10)Menguasai pengetahuan tentang pekerjaan dan produk-produk bank

dengan baik

b. Teller

System Teller adalah suatu rangkain kerja pelayanan kepada

nasabah di Counter yang sebagian besar dari proses kerja nya

diselesaikan sendiri oleh Teller yang bersangkutan tanpa melalui prosedur

kerja yang biasanya ditempuh dalam system kasir. Teller adalah

karyawan bank yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas uang tunai.13

Teller disebut juga kuasa kas terbatas karena dalam jumlah uang

terbatas karyawan bank tersebut dapat bertindak secara langsung untuk

melakukan transaksi.

Dalam penerapan system Teller terdapat beberapa jenis Teller,yaitu :14

13

Afiff, Faisal, dkk, Strategi dan Operasional Bank, h.30

14

(34)

1) CorporateTeller

CorporateTeller adalah Teller yang hanya melaksanakan pembayaran

kepada dan menerima setoran dari nasabah perusahaan.

2) Individual Teller

Jenis Teller ini adalah Teller yang hanya melaksanakan pembayaran

kepada nasabah perorangan dan menerima setoran dari nasabah

perorangan.

3) Noncash Teller

Noncash Teller merupakan Teller yang hanya melaksanakan

penerimaan setoran non tunai.

4) Foreign Exchange Teller

Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan menerima setoran

tunai valuta asing.

5) Local Currency Teller

Teller yang melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran tunai

dalam mata uang Negara setempat.

6) Express Teller

Teller yang hanya melaksanakan pembayaran tunai di bawah nilai

nominal tertentu

7) Mixed Transaction Teller

Teller yang melaksanakan segala macam jenis transaksi

(35)

Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran

dengan nilai nominal yang sangat besar.

Dalam system Teller terdapat jenis jabatan Teller, yaitu :15

1) Head Teller

2) Assisten Head Teller

3) Teller

4) Teller kliring

5) Teller Khusus

6) Teller Tabungan

7) Petugas Stop Payment

Dalam pelaksanaannya, system Teller di tunjang oleh system

manual dan system komputer yang menyebabkan pekerjaan teller

semakin cepat karena beberapa informasi dapat di sajikan oleh komputer,

sehingga beberapa jenis pekerjaan dapat di lakukan dalam waktu singkat

sebelum melakukan transaksi dengan nasabah.

Berikut adalah tugas dan pekerjaan Teller, yaitu :16

1) Memeriksa identitas nasabah (Petugas Counter)

2) Meneliti keabsahan tanda tangan dan warkat (Petugas Specimen)

3) Mengesahkan tanda terima setoran dalam batas wewenangnya (Pejabat

Kas)

4) Membayar dan menerima uang tunai (Kasir)

15

Ibid, h.32

16

(36)

5) Menerima setoran warkat bank sendiri dan warkat bank lain (Petugas

Counter)

6) Mencatat peneriamaan dan pengeluaran tunai dan non tunai

Dalam melaksanakan system Teller terdapat etika dan peraturan Teller,

yaitu :17

1) Penampilan

Sebaiknya Teller menggunakan seragam sehingga ada kesan satu

kesatuan dan merupakan ciri khas dari bank yang bersangkutan

2) Kepribadian yang menarik

Sikap atau pembawaan yang ramah, hormat dan bersahabat terhadap

nasabah merupakan keharusan bagi Teller

3) Pelayanan yang Cepat dan Tepat, menghindarkan nasabah menunggu

terlalu lama

4) Menjaga kerahasiaan bank dan kerahasiaan nasabah

5) Teller tidak di benarkan makan, membawa tas, menggantungkan baju

dalam ruangan Teller.

6) Setiap Teller hanya melayani transaksi di counter, bila pelayanan tidak

dapat diterima di counter maka harus mendapatkan izin dari Teller

Kepala.

Alat kerja yang dapat menunjang tugas atau pekerjaan Teller, tanpa

mengabaikan faktor keamanan adalah sebagai berikut :18

17

Ibid, h. 34

18

(37)

1) Sinar Ultraviolet, yaitu alat pemeriksa keabsahan dokumen dan surat

berharga lainnya

2) Mesin penghitung uang kertas atau uang logam

3) Mesin hitung, kalkulator, tellstrook machine

4) Cash box, teller’s box, boks teller

Merupakan boks yang terkunci khusus di gunakan untuk menyimpan

uang tunai, biasanya disimpan di ruangan counter saat teller bekerja

yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab teller.

5) Speciment atau Kartu contoh tanda tangan

Di gunakan untuk melakukan pencocokkan (verifikasi) tanda tangan

yang terdapat pada House check yang di sodorkan pada nasabah

6) Validating machine

Di gunakan untuk melegalisir setiap transaksi yang masuk melalui

counter sesuai dengan kode teller masing-masing. Voucher atau bukti

yang tidak di legalisir dengan alat ini di anggap tidak sah

7) Card dex

Filling equipment untuk menyimpan Stp Payment order (penarikan

atas nama rekening yang tidak dapat di bayar secara keseluruhan) atau

daftar warkat-warkat yang di batalkan oleh nasabah atau di nyatakan

hilang.

(38)

Untuk memonitor penerimaan setoran tunai dari nasabah dan

menghindari penerimaan uang palsu

9) Daftar Kurs Harian

Daftar Kurs ini di gunakan untuk transaksi dalam valuta asing pada

hari ini dan di keluarkan oleh pejabat yang berkecimpung dalam

transaksi valuta asing.

10)Formulir-formulir kerja

a) Buku pencatatan pengambilan cash box dari khasanah (vault

utama)

b) Buku persediaan kas di dalam khasanah (cash vault register)

c) Teller exchange (bon permintaan antar teller)

d) Daftar mutasi kas

e) Daftar posisi kas (rekapitulasi kas bank)

f) Daftar penerimaan/pengeluaran kas teller

c. SATPAM (Satuan Pengamanan) atau Security

Satpam yang merupakan dari satuan pengamanan adalah satuan

kelompok petugas yang di bentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk

melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka

penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.19

Dalam pelaksanaan tugasnya anggota satpam berperan sebagai :

1) Unsur pembantu pimpinan institusi/proyek/badan usaha di bidang

keamanan dan ketertiban lingkungan kerja

19

(39)

2) Unsur pembantu Kepolisian Negara di bidang penegakkan hukum dan

waspada keamanan (security minded) di lingkungan kerjanya

3) Mengatur parkir kendaraan nasabah dengan baik.

4) Memandu nasabah kedalam bank

5) Mengarahkan nasabah untuk mendapatkan informasi tentang

produk/brosur/slip transaksi/nomor antrian

Dalam hal pelayanan di lingkungan bank, satpam biasanya

membantu nasabah dalam menunjukkan contoh penulisan formulir yang

benar, memberikan informasi tentang produk dan pelayanan bank.

B. Kepuasan Nasabah (Customer Satisfaction)

1. Definisi kepuasan

Kepuasan atau satisfaction dari bahasa latin “statis” (artinya cukup

baik memadai) dan “facto” (melakukan atau membuat) secara sama

kepuasan dapat di artikan sebagai pemenuhan sesuatu atau sesuatu yang

memadai.20

Sedangkan menurut kotler, kepuasan merupakan tingkat perasaan

dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan antara hasil kerja produk

atau jasa yang di terima dengan apa yang di harapkan.21 Pengertian lain dari

kepuasan adalah hasil dari penilaian konsumen bahwa produk atau pelayanan

20

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang : Bayumedia Publishing, 2005), h.349

21

Philip kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa, Perencanaan, Implementasi dan kontrol.

(40)

telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa

lebih atau kurang.22

Jadi kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang di

rasakan dan harapan, jika kinerja di bawah harapan nasabah, maka nasabah

akan tidak puas, apabila kinerja sesuai harapan maka nasabah akan merasa

puas, dan apabila kinerja melampaui harapan maka nasabah akan merasa

sangat puas, senang dan bahagia.

Gambar 2

Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan

Sumber : Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003) h.24

Kepuasan pelanggan atau nasabah telah menjadi konsep sentral dalam

teori dan praktik pemasaran, serta salah satu tujuan pokok bagi aktifitas bisnis.

Kepuasan pelanggan atau nasabah berkontribusi pada sejumlah aspek krusial,

seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatkan reputasi kepada

perusahaan, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi

masa depan dan meningkatnya efisiensi dan produksifitas karyawan. Di

22

Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta : PT. ELEX Media Komputindo, 2002), h.3

Tujuan Perusahaan

Produk

Nilai Produk Bagi Hasil

Kepuasan Pelanggan

(41)

samping itu fakta menarik bahwa pelanggan baru jauh lebih mahal dari pada

mempertahankan pelanggan pada saat ini juga memicu meningkatkan

perhatian pada kepuasan pelanggan.

Howard & Sherth mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan adalah

suatu situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau tidak

kesepadanan antara hasil yang di dapat dengan pengorbanan yang di lakukan.

Wilkie mendefinisikan kepuasan pelanggan atau nasabah sebagai tanggapan

emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumen suatu produk atau

jasa. Sementara itu, Engel et.all menyatakan bahwa kepuasan pelanggan

merupakan evaluasi purnabeli dimana alternative yang dipilih

sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan atau nasabah, sedangkan

ketidakpuasan timbul apabila hasilnya tidak memenuhi harapan.23

Dalam buku teks standar marketing yang di tulis oleh kotler dan

banyak di jadikan acuan, sang maha guru pemasaran menandaskan bahwa

kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan di bandingkan dengan

harapannya.

Menurut Geise & Cote, ketiadaan consensus mengenai definisi

kepuasan pelanggan bisa membatasi kontribusi riset kepuasan pelanggan,

terutama dalam hal penentuan definisi yang sesuai untuk konteks spesifik,

pengembangan ukuran kepuasan yang shahih atau pembandingan dan

penginterpretasian hasil riset empiris. Berdasarkan hasil riset literature dan

23

(42)

hasil wawancara (kelompok dan personal), kedua pakar dari Washington state

University ini mengajukan kerangka definisional untuk menyusun definisi

kepuasan pelanggan yang sifatnya spesifik konstektual. Kerangka tersebut

mengidentifikasikan tiga komponen utama dalam definisi kepuasan

pelanggan, yaitu sebagai berikut :24

a. Tipe respons (baik respon emosional/efektik maupun kognitif) dan

intensitas respons (kuat hingga lemah, biasanya dicerminkan lewat

istilah-istilah seperti “sangat puas”, “netral”, “sangat senang”, “frustasi” dan

sebagainya)

b. Fokus respons, berupa produk, konsumsi, keputusan pembelian,

wiraniaga, toko dan sebagainya.

c. Timing respons, yaitu setelah konsumsi, setelah pilihan pembelian,

berdasarkan pengalaman akumulatif, dan seterusnya.

Pada prinsipnya, definisi kepuasan pelanggan dapat di klasifikasikan

ke dalam lima kategori pokok, yaitu :25

a. Persfektif defisit normatif, yaitu perbandingan antara hasil actual dengan

hasil secara kultural dapat diterima.

b. Ekuitas/keadilan, yaitu perbandingan perolehan keuntungan yang di

dapatkan dari pertukaran sosial. Bila perolehan tersebut tidak sama maka

pihak yang di rugikan akan tidak puas.

24

Ibid, h.350

25

(43)

c. Standar normatif, yaitu perbandingan antara hasil aktual dengan

ekspektasi standar pelanggan yang di bentuk dari standar pengalaman dan

keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merek

tertentu.

d. Keadilan prosedural, yaitu kepuasan merupakan fungsi dari

keyakinan/persepsi konsumen bahwa ia telah di perlakukan secara adil.

e. Atribusional, yaitu kepuasan tidak hanya di peroleh dengan ada tidaknya

diskonfirmasi harapan, melainkan juga oleh sumber penyebab

diskonfirmasi itu sendiri.

2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Nasabah

Menurut kotler, ada 4 metode pengukuran kepuasan pelanggan yaitu:26

a. System keluhan dan saran

Metode ini untuk memantau kepuasan pelanggan dengan cara

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelanggan untuk

menyampaikan saran, pendapat dan keluhan. Media yang di gunakan

dapat berupa kotak saran, kartu komentar dan saluran telepon bebas

pulsa.

b. Survey kepuasan nasabah

Umumnya penelitian mengenai tingkat kepuasan pelanggan banyak di

lakukan melalui metode survey dengan mengajukan pertanyaan

(kuisioner) kepada para pelanggan. Melalui survey, perusahaan akan

26

Philip kotler, Manajemen Pemasaran:Analisa, Perencanaan, Implementasi dan kontrol.

(44)

mendapatkan tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan

dan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menanti

perhatian terhadap para nasabah.

c. Ghost Shopping

Metode ini di lakukan dengan cara mempekerjakan orang untuk

berpura-pura menjadi pelanggan, kemudian pelanggan bayaran tersebut

menyampaikan temuan-temuannya mengenai kelemahan dan kekuatan

dalam melayani pelanggan. Selain itu juga, ia dapat mengamati atau

menilai cara perusahaan dalam menanggapi setiap keluhan.

d. Last Customer Analisis

Merupakan metode memantau kepuasan dengan cara menghubungi

pelanggan yang telah berhenti menjadi pelanggan atau beralih ke

perusahaan pesaing. Mereka di hubungi untuk memperoleh informasi

tentang penyebab berhenti menjadi pelanggan.

3. Faktor-faktor yang Menentukan Kepuasan Nasabah

Untuk memuaskan nasabah perlu di ketahui faktor-faktor yang

menentukan tingkat kepuasan nasabah. Menurut handi irawan ada lima faktor

yang menentukan tingkat kepuasan nasabah, yaitu :27

a. Kualitas Produk

Pelanggan merasa puas jika setelah membeli dan menggunakan produk

dan ternyata produk yang di gunakan berkualitas. Ada beberapa elemen

27

(45)

kualitas produk, yaitu: Performance, Durability, Feature, Reliability,

Costintency dan Design.

b. Harga

Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber

kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan Value for

money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka

yang tidak sensitif terhadap harga.

c. Pelayanan berkualitas

Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang baik

atau sesuai dengan apa yang di harapkan. Salah satu konsep kualitas

pelayanan yang paling popular adalah ServQual yang di kembangkan

oleh Parasuraman, Berry dan Zeithaml. Berdasarkan konsep ini, kualitas

pelayanan mempunyai lima definisi, yaitu Reliability, Responsiveness,

Assurance, Empathy dan Tangible.

d. Faktor Emosional

Pelaggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum terhadap dia

apabila menggunakan produk mereka tertentu cenderung memiliki tingkat

kepuasan yang lebih tinggi.

e. Biaya dan Kemudahan untuk Mendapatkan Produk atau Jasa

Pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah dan efisien dalam

mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan tidak

(46)

4. Manfaat Kepuasan Pelanggan

Menurut Lovelock dan Lauren, manfaat kepuasan pelanggan ada 6

(enam) seperti gambar berikut ini:

Gambar 3

Diagram Manfaat Kepuasan Pelanggan

Sumber : Lovelock dan Lauren, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Indeks, 2005)

Kepuasan pelanggan banyak memberikan manfaat bagi perusahaan

dan tingkat kepuasan pelanggan yang semakin tinggi akan menghasilkan

loyalitas pelnggan yang lebih besar. Dalam jangka panjang akan lebih

menguntungkan mempertahankan pelanggan dari pada terus-menerus menarik

dan membina pelanggan baru untuk menggantikan posisi pelanggan yang

telah pergi.

5. Aspek-aspek Kepuasan Nasabah

Aspek-aspek dalam meningkatkan kepuasan nasabah adalah:28

a. Tangibles

28

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, h.67-68

positif dari mulut ke mulut Mendorong pelanggan kembali dan mendorong

(47)

Nasabah akan merasakan kepuasan tersendiri apabila ia menabung pada

sebuah bank yang memiliki bukti fisik yang menarik. Seperti gedung

yang bagus, perlengkapan kantor yang lengkap, karyawan yang

kompeten, sarana komunikasi yang baik, dan sarana fisik-fisik lainnya

yang menarik. Bukti fisik ini akan terlihat secara langsung oleh nasabah.

Oleh karena itu, bentuk fisik sebuah bank hendaknya harus menarik dan

modern.

b. Responsiveness

Nasabah akan merasakan kepuasan apabila karyawan bank memberikan

pelayanan tanpa membeda-bedakan kepada nasabah. Hal ini tentunya

harus di dasarkan dengan adanya keinginan dan kemauan karyawan bank

dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Untuk itu pihak

manajemen bank perlu memberikan motivasi yang besar atas seluruh

karyawan bank dan mendukung kegiatan pelayanan kepada nasabah tanpa

pandang bulu.

c. Assurance

Nasabah akan merasakan puas apabila karyawan bank yang melayani

memiliki pengetahuan yang kompeten dan mempunyai sifat atau perilaku

yang dapat di percaya. Hal ini penting agar nasabah yakin transaksi yang

mereka lakukan benar dan tepat sasaran.

(48)

Nasabah akan merasakan puas apabila karyawan bank dapat memberikan

pelayanan yang telah di janjikan dengan cepat, akurat serta sesuai dengan

apa yang di inginkan oleh nasabah. Guna mendukung hal ini, maka setiap

karyawan bank sebaiknya di berikan pelatihan dan pendidikan guna

meningkatkan kemampuan.

e. Empathy

Nasabah akan merasakan puas apabila karyawan bank mampu

memberikan kemudahan serta dapat menjalin hubungan dengan nasabah

secara efektif. Apalagi jika karyawan bank mampu memahami kebutuhan

individu setiap nasabahnya secara cepat dan tepat. Dalam hal ini di

hubungkan dengan pelayanan yang di berikan bank kepada nasabah.

C. Tinjauan Islam

Dalam ibadah, kaidah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal di

larang, kecuali yang ada ketentuannya berdasarkan Al Qur’an dan al Hadits.

Sedangkan dalam urusan muamalat, semua di bolehkan kecuali ada dalil yang

melarangnya. Ini berarti ketika sesuatu transaksi baru muncul dimana belum di

kenal sebelumnya dalam hukum islam, maka transaksi tersebut dapat diterima

kecuali terdapat implikasi dari dalil al Qur’an dan al Hadits yang melarangnya

secara eksplisit maupun secara implisit. Jadi, dalam bidang muamalat semua

transaksi di bolehkan kecuali yang di haramkan. Meskipun dalam kosakata fiqih

(49)

mengatakan bahwa fungsi-fungsi perbankan modern telah di praktekkan oleh

umat islam, bahkan sejak zaman Muhammad SAW.29

Perusahaan perbankan khususnya perbankan syariah, setiap berhubungan

dengan para nasabah atau calon nasabah haruslah memperhatikan hukum-hukum

islam yang berkaitan dengan akad. Adapun yang harus di perhatikan dalam

memasarkan produk yang sesuai dengan syariat islam adalah:

a. Setiap transaksi dalam islam harus di dasarkan pada prinsip kerelaan antara

kedua belah pihak (sama-sama ridho), jadi dalam memasarkan produknya

tidak boleh ada unsur memaksa kepada nasabah atau calon nasabah.30

b. Setiap berhubungan dengan para nasabah atau calon nasabah, harus

menjelaskan tentang produk-produk yang di tawarkan secara detail tanpa

menutup-nutupi hal sebenarnya. Allah SWT berfirman:

“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (Qs. As Syua’raa : 181-183)

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya :31

“Dari Ibu Umar r.a dia berkata : seseorang bercerita kepada Nabi Muhammad SAW. Bahwa dirinya ditipu dalam jual beli, kemudian nabi

29

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004) h.25

30

Ibid,h.26

31

(50)

bersabda : “apabila kamu berjual beli maka katakanlah tidak ada unsur penipuan”. (Muttafaqun ‘Alaih).

c. Kejujuran Komunikasi, Aspek Kejujuran Komunikasi di dasrakan pada data

dan fakta. Dalam al Qur’an Kejujuran dapat di istilahkan dengan amanah,

Ghoir al Takdzib, Shiddiq, dan al Haq. Dengan dasar-dasar etika seperti

istilah-istilah tersebut, maka seseorang tidak akan berkomunikasi secara

dusta.32

d. Berbuat adil yaitu dengan cara tidak bertindak melampaui batas atau

mengambil keuntungan yang tidak pantas dari keseluruhan atau dari

kemalangan orang. Keadilan tidak hanya terwujud ketika memperoleh

keuntungan, namun dalam kondisi rugipun keadilan tetap di tuntut karena rugi

bukan berarti kita harus menginjak-injak hak orang lain demi menutupi

kerugian itu.

Allah SWT Berfirman :

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”. (Qs An Nisaa : 58)

e. Cara berpakaian dan tingkah laku dari para karyawan adalah cermin bahwa

mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar

32

(51)

islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar.

Demikian pula dalam menghadapi nasabah, akhlak harus senantiasa terjaga.33

Persoalan model dan bentuk pakaian, islam tidak pernah membatasinya.

Syariat islam memberikan kesempatan berkreasi untuk merancang model

yang di sukai sepanjang pakaian yang di pakai itu menutupi aurat, sopan dan

tidak merangsang bagi yang melihatnya.34

f. Kebersihan adalah dasar pokok dalam islam, islam dan kebersihan tidak dapat

dipisahkan. Kebersihan meliputi segala sesuatu, baik ucapan maupun

perbuatan atau lain sebagainya.35

D. Kerangka Berfikir

Kepuasan nasabah sangat penting di dalam suatu perusahaan, hal itu yang

akan menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan. Pelayanan (Service) yang

tinggi yang diberikan kepada nasabah oleh sebuah perusahaan, nasabah

merasakan kepuasan dan kenyamanan serta dirinya akan loyal dengan

perusahaan. Dengan pelayanan yang tinggi ini yang membuat nasabah memiliki

komitmen untuk tidak berpindah ke perusahaan lain. Nasabah yang merasakan

puas akan pelayanan akan menceritakan kepada orang lain tentang keuntungan

yang di perolehnya dengan memanfaatkan suatu produk yang di tawarkan

lembaga pemberi layanan. Kepuasan yang di peroleh dari layanan atau suatu

produk akan membuat nasabah justru merekomendasikan produk kepada rekan

33

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah : Suatu Pengenalan umum, (Jakarta : Tadzkia Institute, 2000), h.197

34

Helmi Karim, Fiqih Muamalat, (Jakarta : Rajawali Pers, 1992) h.143

35

(52)

maupun anggota keluarganya. Namun, ketika nasabah mendapatkan layanan

yang tidak memuasakan justru tidak akan menceritakan atau menyampaikan hal

baik kepada orang lain . Hal ini perlu di perhatikan oleh setiap perusahaan bank

khususnya untuk membuat perusahaan atau lembaga penyedia layanan jasa akan

mengalami keberhasilan.

Kepuasan nasabah seringkali bukan datang secara alamiah karena

kepercayaannya terhadap perusahaan atau lembaga penyedia layanan semata,

melainkan yang sengaja di ciptakan oleh lembaga tersebut melalui peningkatan

pelayanan baik dari ketepatan akan janji dan layanan yang tepat dan cepat,

penciptaan yang di lakukan perusahaan melalui peningkatan layanan inilah yang

akan membuat nasabah merasa puas sehingga membuat dirinya tidak berpindah

ke lain perusahaan karena lembaga penyedia layanan telah memenuhi

harapannya. Terpenuhinya harapan akan pelayanan jasa akan membuat nasabah

memiliki persepsi dan sikap positif terhadap pelayanan lembaga serta akan

membuat nasabah justru mempromosikan kepuasan nya kepada orang lain.

Pelayanan yang tinggi akan memberikan kepuasan kepada nasabah

sehingga nasabah akan menunjukkan perilaku setia terhadap perusahaan atau

penyedia layanan jasa serta produk-produk yang telah ditawarkan. Peningkatan

pelayanan yang di persepsikan nasabah, yang telah memenuhi harapannya akan

membuat diri nasabah menunjukkan perilaku loyal baik terhadap produk maupun

(53)

pelayanan frontliner terhadap kepuasan nasabah. Kerangka pemikiran dalam

penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4

Diagram Kerangka Pemikiran

Umpan Balik

Sumber : Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, (Bandung : ALFABETA, 2010), h.27-29 yang di berikan pada nasabah berkualitas tinggi

MASUKAN

1.Frontliner/Manusia/SDM, Uang, Mesin, Metode, Masyarakat / Nasabah, Pasar (Manusia-Proses-Lingkungan)

2.Faktor-faktor (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan perhatian individu) pelayanan.

3.Jasa pelayanan Frontliner yang di berikan pada nasabah berkualitas rendah

4.Kepuasan Nasabah: - Jasa yang di harapkan - Jasa yang di inginkan

Terciptanya

(bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan perhatian individu) pelayanan yang mantap 3.Peningkatan Pelayanan

dalam memenuhi kebutuhan nasabah

LINGKUNGAN : Internal : Ilmu Pengetahuan dan

Tekhnologi (IPTEK). Eksternal : Ekonomi, Sosial,

Budaya, Politik.

Tuntutan Masyarakat Akan

Gambar

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambar 1 : Diagram Model Pelayanan Jasa  ................................................
Tabel 1   : Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ........................... 44
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Hasil perhitungan uji independent sampel t test diperoleh nilai signifikansi penurunan tekanan darah sistolik pada kedua kelompok (senam lansia dan senam aerobik

Hasil pengukuran pembawa muatan diperoleh tegangan hall yang bergantung pada arus listrik dan kerapatan fluks magnetik, semakin besar arus dan kerapatan fluks

Hasil penelitian ini berdasarkan analisis data yang didapat dari pemaknaan tanda yang berupa kata-kata, gambar dan warna dalam iklan lipstick “Dolce & Gabbana” yang

Entrevista al dramaturgo y director teatral Mauricio Kartun, acerca de sus inicios teatrales y de su vínculo con el brasilero Augusto Boal, creador del Teatro

Tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa jenis kulit mempengaruhi berkembangnya dermatitis kontak iritan secara signifikan.Karena eritema sulit diamati pada kulit

mengemukakan bahwa untuk mengetahui kualitas pelayanan posyandu balita dapat diukur melalui kualitas pelayanan posyandu balita yang terdiri dari mantap dan belum man-

Adanya pengaruh kepemimpinan Store Manajer terhadap kinerja karyawan CGS Mall Sby jika hubungan antara SM dan karyawan berjalan dengan baik dengan memberikan arahan motivasi

Keadaan sinyal yang dihasilkan kembali ke aslinya tidak akan sama dengan sinyal yang dikirimkan.perbedaan antara sinyal output decoder engan sinyal input encoder