• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pendugaan target strength terhadap ukuran panjang ikan dalam kondisi terkontrol di perairan pulau kongsi, Kepulauan Seribu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pendugaan target strength terhadap ukuran panjang ikan dalam kondisi terkontrol di perairan pulau kongsi, Kepulauan Seribu"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENDUGAAN

TARGET STRENGTH

TERHADAP

UKURAN PANJANG IKAN DALAM KONDISI TERKONTROL

DI PERAIRAN PULAU KONGSI, KEPULAUAN SERIBU

LEONARD UNDUK SIMBOLON

SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(2)

RINGKASAN

LEONARD UNDUK SIMBOLON.

ANALISIS PENDUGAAN

TARGET

STRENGTH

TERHADAP UKURAN PANJANG IKAN DALAM KONDISI

TERKONTROL DI PERAIRAN PULAU KONGSI, KEPULAUAN SERIBU

.

DIBIMBING OLEH SRI PUJIYATI

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya perairan, namun

belum termaksimalkan. Salah satu cara dalam mengeksplor sumberdaya perairan

yaitu dengan menggunakan metode hidroakustik. Parameter utama dalam penentuan

stok ikan dengan menggunakan metode ini yaitu

target strength

sehingga penelitian

ini bertujuan untuk membandingkan nilai-nilai

target strength

ikan lape pada

beberapa ukuran panjang ikan yang berbeda dan menentukan nilai

target strength

rata-rata ikan lape. Data akustik diperoleh dari BPPL dalam bentuk echogram dan

data ukuran panjang ikan dalam bentuk

MS-excel.

Pengolahan data dilakukan dengan 2 tahap yaitu dengan menganalisis dan

mengolah data akustik di dalam software

echoview 4.8

dan

simrad ER 60

kemudian

mentabulasikan hasil yang diperoleh ke dalam

MS-excel

. Tahap berikutnya yaitu

dengan menganalisis nilai-nilai TS di dalam

MS-excel

untuk memperoleh nilai TS

rata-rata ikan serta nilai TS keseluruhan ikan lape dan juga menganalisis hubungan

yang terjadi antara ukuran panjang ikan dengan nilai TS.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu adanya hubungan linear positif

antara nilai

target strength

rata-rata dengan ukuran panjang ikan, dimana koefisien

korelasinya yaitu sebesar 0,87. Semakin besar ukuran panjang ikan lape, maka nilai

target strength

rata-rata ikan tersebut akan semakin besar juga. Nilai TS rata-rata

(3)

ABSTRACT

Indonesia is a rich country in aquatic resources, but has not been

maximized. One of the way to explore the resources by using the hidroacoustic

method. The main parameter of this method is target strength (TS), so this

research aims to compare the value of TS of fish lape and determine the value of

the average terget strength (TS) of fish lape. Acoustic data obtained from the

BPPL in echogram and size of long fish lape data in MS-excel.

Data processing is done in two stages by analyzing and processing of

acoustic data in Echoview 4.8 and Simrad ER 60 and then tabulating the result in

MS-excel. The next step is to analyze the value of TS in MS-excel to obtain an

average value of fish TS.

The result obtained in this research is a positive linear relationship

(4)

ANALISIS PENDUGAAN

TARGET STRENGTH

TERHADAP

UKURAN PANJANG IKAN DALAM KONDISI TERKONTROL

DI PERAIRAN PULAU KONGSI, KEPULAUAN SERIBU

Oleh:

LEONARD UNDUK SIMBOLON

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan

pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(5)

© Hak cipta milik Leonard Unduk Simbolon, tahun 2011

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian

Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak,

fotocopy

,

(6)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

ANALISIS PENDUGAAN

TARGET STRENGTH

TERHADAP UKURAN

PANJANG IKAN DALAM KONDISI TERKONTROL DI PERAIRAN

PULAU KONGSI, KEPULAUAN SERIBU

adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi

yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, 4 Agustus 2011

(7)

Judul Penelitian

: ANALISIS PENDUGAAN

TARGET STRENGTH

TERHADAP UKURAN PANJANG IKAN DALAM

KONDISI TERKONTROL DI PERAIRAN PULAU

KONGSI, KEPULAUAN SERIBU

Nama Mahasiswa

: Leonard Unduk Simbolon

NRP :

C54070019

Departemen

: Ilmu dan Teknologi Kelautan

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Sri Pujiyati, M.Si.

NIP. 19671021 199203 2 002

Mengetahui,

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

(8)

Pembimbing Lapangan

(9)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua berkat dan

kasih-NYA yang telah diberikan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan. Penelitian yang berjudul

ANALISIS PENDUGAAN

TARGET

STRENGTH

TERHADAP UKURAN PANJANG IKAN DALAM KONDISI

TERKONTROL DI PERAIRAN PULAU KONGSI, KEPULAUAN SERIBU

diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu

Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Penulis

mengucapkan

terimakasih

sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ir. Sri

Pujiyati, M.Si. selaku dosen yang membimbing penulis selalu dan kepada Bang

Moh. Natsir, S.Pi, M.Si. sebagai pembimbing lapangan. Terima kasih juga kepada

Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) yang telah memberi data akustik sebagai

bahan untuk penelitian ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua, keluarga dan teman-teman seperjuangan ITK 44 serta Yohana Artdhi

Dahliani yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap tulisan ini dapat berguna baik untuk penulis sendiri

maupun orang lain.

Bogor, 4 Agustus 2011

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 01 Agustus 1989

dari ayah Otto Simbolon dan ibu Marida Tambunan. Penulis

merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Tahun 2007

penulis lulus dari SMAN 2 Medan dan pada tahun yang sama

lulus seleksi masuk IPB melalui Undangan Seleksi Masuk

(USMI) IPB. Penulis memilih Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Penulis menjadi asisten Agama Kristen pada tahun ajaran 2008/2009. Penulis

menjadi pengajar agama di sekolah SMAN 2 Bogor pada tahun ajaran 2009/2010 dan

2010/2011. Pada tahun 2010, penulis melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Wonokerto, Pekalongan selama satu bulan dengan

judul laporan “Identifikasi Metode, Alat, dan Kapal Penangkap Ikan di Pelabuhan

Perikanan Pantai Wonokerto, Pekalongan”. Pada tahun 2011, penulis berkesempatan

melakukan penelitian dengan judul “

Analisis Pendugaan

Target Strength

(11)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

...

ii

DAFTAR GAMBAR

...

iv

DAFTAR TABEL

... v

DAFTAR LAMPIRAN

...

vi

1. PENDAHULUAN

...

1

1.1

Latar Belakang ...

1

1.2

Tujuan ...

2

2. TINJAUAN PUSTAKA

...

3

2.1

Metode Akustik ...

3

2.1.1

Prinsip Kerja Metode Hidroakustik ...

3

2.1.2

Split Beam Acoustic System

...

3

2.2

Target Strength

(TS) ...

6

2.3

Hubungan TS dengan ukuran ikan ...

7

2.4

Ikan Demersal ...

8

2.5

Ikan Lape (

Scarus ghobban

) ...

10

2.6

Kondisi Umum Perairan Kepulauan Seribu ...

11

3. METODOLOGI PENELITIAN

...

13

3.1

Waktu dan Lokasi penelitian ...

13

3.2

Bahan dan Peralatan ...

14

3.3

Pengambilan Data Akustik ...

14

3.4

Analisis dan Pengolahan Data Akustik ...

15

3.5

Analisis Lanjutan ...

20

3.6

Analisis Regresi Linear Sederhana ...

20

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

...

22

4.1 Karakteristik Ikan Lape (

Scarus ghobban

) Berdasarkan Akustik ...

22

4.2

Nilai

Target Strength

(TS) Ikan Lape ...

23

4.2.1

Target Strength

Ikan Lape ke-1 ...

24

4.2.2

Target Strength

Ikan Lape ke-2 ...

26

(12)

iii

4.2.4

Target Strength

Ikan Lape ke-4 ...

30

4.3 Hubungan TS Terhadap Ukuran Panjang Ikan ...

32

5. KESIMPULAN DAN SARAN

...

35

(13)

iv

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1.

Split Beam transducer

...

4

2.

Bentuk

split beam

dan

full beam

echosounder

...

5

3.

Ikan Lape (

Scarus ghobban) ...

10

4.

Peta lokasi pengambilan data ...

13

5.

Ilustrasi rancangan alat kurungan...

15

6.

Diagram alir pengolahan data akustik ...

17

7.

Diagram alir perolehan nilai TS rata-rata ikan lape ...

19

8.

Perbedaan bentuk gelembung renang...

22

9.

Tampilan echogram ikan lape ...

23

10. Grafik sebaran TS ikan lape ke -1 ...

25

11. Grafik sebaran TS ikan lape ke -2 ...

27

12. Grafik sebaran TS ikan lape ke -3 ...

29

13. Grafik sebaran TS ikan lape ke -4 ...

31

14. Grafik hubungan TS terhadap panjang ikan ...

33

(14)

v

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1.

Nilai TS Rata-rata Keempat Ikan Lape ...

24

(15)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-1 ...

39

2. Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-2 ...

39

3. Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-3

...

41

4. Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-4 ...

45

(16)

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar

Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya perikanan

yang belum termaksimalkan. Permasalahan utama di sektor perikanan Indonesia

ini adalah kurangnya informasi dari sumberdaya perikanan, khususnya mengenai

stok ikan serta sebarannya di seluruh perairan Indonesia. Mengingat adanya

fenomena penangkapan ikan yang berlebihan (

overfishing

) yang semakin marak

terjadi di perairan Indonesia, dikhawatirkan akan menurunkan jumlah ikan,

khususnya ikan demersal yang secara tidak langsung akan mempengaruhi keadaan

sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sangat penting

ketersediaan informasi mengenai stok ikan di wilayah perairan Indonesia.

Salah satu upaya untuk mengeksplorasi sumberdaya perikanan yaitu

dengan menggunakan metode akustik. Metode akustik memanfaatkan gelombang

suara yang merambat pada medium air untuk pendeteksian bawah air

(

underwater

). Metode akustik ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya

berkecepatan tinggi, estimasi stok secara langsung, tidak berbahaya, tidak

merusak, dan dapat dioperasikan dari jarak jauh (Arnaya, 1991). Pemanfaatan

teknologi akustik, dapat mengetahui nilai kelimpahan ikan demersal berdasarkan

pulsa suara yang dipantulkan oleh target/objek (ikan demersal).

(17)

2

(

scaling factor

) untuk menentukan biomassa ikan dalam aplikasi metode akustik

(Swierzowski dan Doroszczyk, 2003). Penentuan TS ikan-ikan demersal ini

dilakukan di lingkungan yang terkontrol yaitu di dalam jaring di sekitar perairan

Pulau kongsi, Kepulauan Seribu. Adanya informasi TS ikan-ikan demesal yang

terbarukan (

up to date

), diharapkan akan memperoleh nilai estimasi ikan demersal

yang lebih akurat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Membandingkan nilai-nilai

target strength

(TS) ikan lape pada

beberapa ukuran panjang ikan yang berbeda.

(18)

3

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode

Akustik

2.1.1 Prinsip Kerja Metode Hidroakustik

Teori hidroakustik adalah teori tentang gelombang suara dan

perambatannya dalam medium air. Metode hidroakustik merupakan salah satu

metode yang pengoperasiannya mampu mendeteksi target yang ada di kolom

perairan. Selain itu juga, dapat dipergunakan dalam eksplorasi sumberdaya ikan

demersal serta mendeteksi dasar perairan. Beberapa kelebihan metode ini adalah

memiliki kecepatan yang tinggi, dapat digunakan pada perairan yang dalam dan

luas, juga tidak merusak sumberdaya ikan (www.jurnal.pdii.lipi.go.id).

Menurut Urick (1983) energi (dalam hal ini energi suara) yang digunakan

untuk pendeteksian di dalam air ditentukan oleh 3 faktor :

1. Cakupan penetrasi di dalam medium.

2. Kemampuan untuk membedakan antara berbagai objek di dalam

medium.

3. Kecepatan dari perambatan.

2.1.2

Split Beam Acoustic System

(19)

4

PORT

FORE

AFT

AFT

STARBOARD

Sumber: SIMRAD, 1993

Gambar 1.

Split beam transducer

Prinsip

yang

diterapkan

pada

split beam transduser

(Gambar 1) adalah

pulsa ditransmisikan secara bersamaan oleh keempat kuadran namun sinyal yang

diterima oleh masing-masing kuadran diproses secara terpisah. Selama

penerimaan berlangsung keempat bagian transduser menerima

echo

dari target,

dimana target yang terdeteksi oleh transduser terletak pada pusat dari beam suara

dan

echo

dari target akan diterima oleh keempat bagian pada waktu yang

bersamaan. Tetapi jika target yang terdeteksi tidak terletak tepat pada sumbu pusat

beam suara, maka

echo

yang kembali akan diterima lebih dulu oleh bagian

transduser yang paling dekat dari target atau dengan mengisolasi target dengan

menggunakan output dari

fullbeam

(SIMRAD, 1993). Berikut bentuk

split beam

dan

full beam echosounder

(Maclennan dan Simmonds, 2005) (Gambar 2).

FP FS

(20)

5

Sumber : Maclennan dan Simmonds, 2005

Gambar 2. Bentuk

split beam

dan

full beam echosounder

Split beam system

memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan

dengan metode lainnnya. Kelebihan

split beam system

adalah tepat waktu dalam

melakukan pengukuran, lebih akurat dalam mengukur TS ikan di alam, dapat

menduga densitas ikan secara langsung, dan posisi sudut dan kecepatannya

dengan sifat data

recording

. Kekurangan

split beam system

adalah memerlukan

hardware

dan

software

yang lebih kompleks dan rumit dibandingkan dengan

metode

dual beam

.

Echosounder

split beam

memiliki fungsi

Time Varied Gain

(TVG) di

dalam sistem perolehan data akustik. TVG ini berfungsi secara otomatis untuk

mengeliminir atau mengurangi pengaruh atenuasi yang disebabkan oleh

(21)

6

2.2

Target Strength

(TS)

Dalam pendugaan estimasi stok ikan dengan menggunakan metode

akustik, maka faktor yang paling penting untuk diketahui adalah

Target Strength

(TS). Johannesson dan Mitson (1983) menyatakan bahwa

target strength

adalah

kekuatan dari suatu target untuk memantulkan suara yang mengenainya. TS

diartikan sebagai sepuluh kali nilai algoritma dari intensitas suara yang

dipantulkan (

Ir

) pada jarak satu meter dari target, dibagi dengan intensitas suara

yang mengenai target tersebut (

Ii

). Berdasarkan hal di atas, maka

target strength

dapat diformulasikan sebagai berikut:

...(1)

Dimana :

TS

=

Target Strength

dalam satuan

desibel

(dB)

Ir

= Intensitas suara yang dipantulkan pada jarak 1 meter dari

target

Ii

= Intensitas suara yang mengenai target.

MacLennan dan Simmonds (2005) menjelaskan TS dapat dipahami

dengan membayangkan nilai

backscattering cross-section

(

σ

) yakni jumlah energi

suara yang dipantulkan ketika suatu objek dikenai sinyal suara dan dinyatakan

dalam persamaan :

...(2)

atau kesetaraan

backscattering cross-section

(

σ

bs) dengan TS yang dinyatakan

dengan persamaan :

bs

TS

10

log

... (3)

Ii

Ir

TS

10

log

(22)

7

dimana:

4

bs

...(4)

Nilai TS dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkah laku (orientasi

ikan terhadap transduser), fisiologi ikan (ukuran, densitas, bentuk tubuh, posisi

organ penting dan lapisan kulit pada tubuh ikan), sudut datang pulsa, frekuensi

dan panjang gelombang suara, impedansi akustik dan bagian tubuh ikan (daging,

tulang, kekenyalan kulit dan distribusi sirip dan ekor) walaupun pengaruh elemen

terakhir ini kecil karena kerapatannya tidak berbeda jauh dengan air (MacLennan

dan Simmonds, 2005).

2.3

Hubungan TS dengan ukuran ikan

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap nilai

target strength

adalah ukuran ikan. Pada ikan dengan spesies yang sama, semakin besar ukuran

ikan maka nilai TS nya juga akan semakin besar. Ukuran dari panjang ikan (L)

berhubungan linear dengan

scattering cross section

(

σ

). Menurut persamaan

σ

=

aL

2

, hubungan antara TS dengan panjang ikan dapat diformulasikan sebagai

berikut:

A

L

TS

20

log

...(5)

A adalah nilai TS untuk 1 cm panjang ikan (

normalized target strength

)

yang besarnya bergantung pada spesies ikan. Ikan-ikan yang mempunyai

gelembung renang (

bladder fish

) pada umumnya tidak mempunyai nilai TS

maksimum tepat pada

dorsal aspect

nya, karena gelembung renang tersebut

membentuk sudut terhadap garis sumbu memanjang ikan sebesar 2,2

0

-10

0

atau

(23)

8

(

bladderless fish

), nilai maksimum TS pada umumnya terdapat tepat pada

dorsal

aspect

nya, kecuali untuk ikan yang tubuhnya

streamline

(Arnaya, 1991).

Menurut Foote (1987) pada pengukuran insitu

target strength

dengan

metode akustik, nilai rata-rata

target strength

mempunyai hubungan linear dengan

nilai rata-rata panjang ikan (cm).

Untuk ikan dengan gelembung renang tertutup (

physoclist

):

5

,

67

log

20

L

TS

...(6)

Untuk ikan dengan gelembung renang terbuka (

physostome

):

9

,

71

log

20

L

TS

...(7)

Untuk ikan yang tidak memiliki gelembung renang (

bladderless fish

):

80

TS

20

log

L

...(8)

2.4 Ikan

demersal

Sumberdaya ikan demersal adalah jenis-jenis ikan yang hidup di dasar atau

dekat dasar perairan. Umumnya, ikan-ikan demersal dapat hidup dengan baik di

perairan yang bersubstrat lumpur atau lumpur berpasir. Menurut Aoyama (1973)

dalam

Rhido (1999), sifat-sifat ekologis ikan demersal adalah kemampuan

beradaptasi yang relatif tinggi terhadap kedalaman. Selain itu, sifat ekologi ikan

demersal adalah pengelompokan relatif lebih kecil dibandingkan ikan pelagis.

Distribusi atau sebaran ikan demersal sangat dibatasi oleh kedalaman perairan,

karena tiap jenis ikan hanya mampu bertoleransi terhadap kedalaman tertentu

sebagai akibat perbedaan tekanan air, karena semakin dalam suatu perairan,

(24)

9

Ikan demersal merupakan salah satu sumberdaya ikan yang cukup penting.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Komisi Ilmiah

stock assesment

tahun 2001, potensi ikan demersal di Indonesia diduga sebesar 1.370,10 juta ton

per tahun. Dari potensi tersebut, sebanyak 27% berada di Perairan Laut Jawa ,

yaitu 375,20 juta ton per tahun (Budiman, 2006). Berdasarkan data yang sudah

ada, pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Perairan Laut Jawa dan Selat

Sunda mencapai 115, 58% (Rasdani, 2004).

Menurut Widodo et.al. (1999): pengelompokan sumberdaya ikan demersal

kategori ekonomis penting adalah:

1. Kelompok komersil utama: Bambangan (

Ludjanidae

), Bawah putih

(

Stromateidae

), Kakap putih (

Centropomidae

), Manyung (

Ariidae

), Kuwe

(

Carangidae

), dan Nomei (

Harpodontidae

).

2. Kelompok komersial nomor dua: Gerot-gerot (

Pomadasydae

), Bawal

hitam

(

Formionidae

), Kurisi (

Nemipteridae

), Kuro (

Polynemidae

), Layur

(

Trichiuridae

), Ikan pari, Cucut, dan Baronang.

3. Kelompok komersial nomor tiga: Pepetek (

Leiognathidae

), Beloso

(

Synodontidae

), Kuniran (

Mullidae

), Kerong-kerong (

Teraponidae

), Mata

besar/merah

(

Priachanthidae

), dan Gabus laut.

(25)

10

2.5

Ikan Lape (

Scarus ghobban

)

Ikan lape atau dengan bahasa latinnya

Scarus ghobban

merupakan salah

satu jenis ikan demersal yang memiliki genus yang sama dengan ikan kakak tua.

Ikan ini termasuk ke dalam ordo

Perciformes

yang memiliki ciri-ciri dorsal dan

sirip anal dibagi menjadi anterior dan posterior berduri, sisik biasanya

ctenoid

namun ada yang beberapa yang

cycloid

. Ikan ini hidupnya berasosiasi dengan

karang dan umumnya hidup di kedalaman 3-36 m. Rata-rata panjang ikan lape ini

yaitu 30 cm. Ikan

S. ghobban

hidup di daerah tropis yaitu berada pada 30

0

LU –

32

0

LS. Ikan ini merupakan salah satu ikan komersil yang sering dimanfaatkan

manusia sebagai konsumsi dan juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan hias

(fishbase.org). Berikut ini gambar dari ikan

S. ghobban

(Gambar 3).

Gambar 3. Ikan lape (

Scarus ghobban

)

Sumber : Dokumentasi

Tingkah laku hidup ikan lape dewasa umumnya soliter atau tipe ikan

penyendiri namun kadang membentuk gerombolan kecil. Ikan ini bersifat

herbivora yaitu memakan alga yang menempel di bebatuan dan di karang pada

(26)

11

ekonomis penting. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan lape juga sering dijadikan

sebagai ikan hias karena memiliki warna tubuh yang menarik (fishbase.com,

2011). Rata-rata panjang total (

total length

/TL) ikan lape dewasa yaitu 30 cm.

Penelitian ini menggunakan ikan lape yang memiliki panjang antara 16,00 sampai

18,50 cm, maka ikan yang digunakan pada penelitian ini diduga tergolong belum

dewasa.

2.6

Kondisi Umum Perairan Kepulauan Seribu

Secara geografis, Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau pulau kecil

yang berada di perairan laut utara Jakarta. Kepulauan Seribu terletak pada

106

0

20’00” BT hingga 106

0

57’00” BT dan 5

0

10’00” LS hingga 5

0

57’00” LS.

Menurut UU no. 34 tahun 1999 dan PP no. 55 tahun 2001, Kepulauan Seribu

merupakan Kabupaten Administratif yang terdiri dari 110 pulau, dimana

diantaranya terdapat 10 pulau yang berpenghuni (BPS, 2005).

Kondisi perairan laut sangat dipengaruhi oleh dua musim setiap tahunnya,

yaitu musim Barat (November-Maret) dan musim Timur (Mei-September).

Kepulauan Seribu termasuk ke dalam sistem musim ekuator yang cenderung

dipengaruhi oleh variasi tekanan udara. Musim hujan berlangsung pada bulan

November hingga bulan April dengan hari hujan mencapai 10 - 20 hari/bulan,

sedangkan musim kemarau berlangsung pada bulan Mei - Oktober dengan hari

hujan berkisar antara 4 - 10 hari/bulan. Berdasarkan data tahun 2000, curah hujan

bulanan di Kepulauan Seribu rata-rata tercatat sebesar 142,54 mm dengan curah

hujan terendah pada bulan Juni dan tertinggi pada bulan September (Terangi,

2007). Suhu udara rata-rata antara 25,6

0

C - 28,5

0

C dengan suhu maksimum

(27)

12

arus permukaan pada musim Barat 0,5 m/s menuju timur sampai tenggara dan

begitu juga pada musim Timur yaitu dengan kecepatan maksimum arus

permukaan 0,5 m/s. Gelombang laut pada musim Barat mempunyai ketinggian

antara 0,5 - 1,75 m dan pada musim Timur 0,5 - 1,0 m. Salinitas permukaan

berkisar antara 30 – 34

0

/00, baik pada musim Barat maupun musim Timur (Dinas

(28)

13

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data echogram deteksi ikan demersal secara

terkontrol di perairan Laut Kepulauan Seribu. Survei dilakukan oleh pihak Balai

Penelitian Perikanan Laut (BPPL) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)

pada tahun 2009. Adapun lokasi pengolahan data akustik dilakukan di

Laboratorium Akustik BPPL, Jakarta Utara serta di Kampus FPIK, IPB, Dramaga,

Bogor. Berikut peta lokasi pengambilan data akustik (Gambar 4).

(29)

14

3.2

Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan adalah data akustik yang diterima dalam bentuk

echogram dan data ukuran ikan demersal. Alat yang digunakan selama penelitian

untuk pengolahan data adalah :

Perangkat Keras (

Hardware

)

Personal Computer

(PC) atau Laptop

Perangkat Lunak (

Software

)

Software Echoview

4.8

SIMRAD ER 60

Microsoft Excel 2007

Microsoft Office 2007

3.3

Pengambilan Data Akustik

Pengambilan data akustik dilakukan dengan menggunakan instrumen

akustik yaitu

SIMRAD EY-60

120 kHz

split beam echosounder

. Perekaman data

dilakukan pada masing-masing ikan dengan kondisi terkontrol. Salah satu metode

terkontrol yang umum dilakukan untuk mengetahui nilai TS ikan dengan tepat

adalah dengan mengukur TS ikan tunggal melalui metode kurungan (

cage mehod

)

(Knudsena, 2004). Penelitian ini menggunakan metode kurungan secara insitu dan

TS diukur pada

dorsal aspect

- nya. Jumlah ikan demersal yang diteliti yaitu

sebanyak empat ekor. Satu per satu ikan demersal dimasukkan ke dalam jaring

(30)
[image:30.612.104.485.78.459.2]

15

Gambar 5. Ilustrasi rancangan alat kurungan

Keterangan :

I :

Transduser

II :

Pelampung

III

: Tiang penyangga jaring

IV :

Jaring

kurungan

V :

Kaki

Kurungan

VI :

Pemberat

Tinggi Jaring : 4 meter

3.4

Analisis dan Pengolahan Data Akustik

(31)

16

data dikalibrasi terlebih dahulu. Data-data yang akan dikalibrasi didapatkan

dengan cara menampilkan data hasil perekaman menggunakan software

ER 60

.

Data yang akan dikalibrasi antara lain

absorption coefficient

, kecepatan suara di

dalam air, suhu, salinitas, kedalaman, pH, dan frekuensi yang digunakan saat

pengambilan data. Setelah itu data ditampilkan dengan menggunakan software

echoview 4.8

kemudian dikalibrasi dengan membuka

variable properties

dan

calibration

. Setelah data dikalibrasi, atur minimum dan maksimum

threshold

(Th)

masing-masing -60 dan -24,

color display minimum

dan

color range

masing-masing -60 dan 36,

distance grid

dan

range grid

masing-masing

ping number

dan

depth/range

. Pilih

display

pada

variable properties

untuk memfokuskan

pengolahan datanya lalu tentukan pada range kedalaman berapa data akustik

tersebut berada dan nilai kedalaman tersebut dimasukkan ke dalam

upper lower

display limit

(m). Pengaturan ping dengan membuka grid dan menentukan

number

of ping

, yaitu 80.

Data yang telah dikalibrasi dan telah di

variable properties

telah diatur,

dapat mulai diintegrasi untuk mendapatkan masing-masing nilai TS. Echogram di

zoom in

pada perbesaran 3-4 kali agar datanya terlihat lebih jelas, kemudian

lakukan pendijitan berdasarkan warna yang sama dan dalam range ping yang

sama. Pada saat satu data selesai didijit, klik kanan lalu pilih

show information

untuk mendapatkan nilai TS. Pendijitan data dilakukan berdasarkan region dimana

satu region merupakan satu echogram dengan warna yang sama pada interval ping

yang sama, sehingga satu region dianggap satu nilai TS. Penelitian ini tidak

(32)

17

dimasukkan ke dalam

MS-excel

, kemudian ikan 2, 3, dan ke 4 juga diolah seperti

metode yang di atas. Berikut diagram alir pengolahan data akustik hingga

[image:32.612.181.407.155.511.2]

memperoleh nilai TS di

MS-excel

(Gambar 6).

.

Gambar 6. Diagram alir pengolahan data akustik

Setelah diperoleh nilai TS, selanjutnya dicari nilai TS rata-rata dari

masing-masing ikan lape tersebut. TS rata-rata diperoleh dengan cara

menjumlahkan masing masing TS ikan setelah dikonversi ke dalam bentuk linear

per

Elementary Sampling Unit

(ESU). Rumus untuk melinearkan TS yaitu 10^

(a/10)

dimana a merupakan nilai TS. Hasil penjumlahan tersebut (total linear) dibagi n

untuk mendapatkan total linear rata-rata, dimana n merupakan jumlah total TS per

RAW data hasil perekaman

SIMRAD ER 60

untuk data kalibrasi

Echogram buka di

echoview 4.8

Zoom in

dan dijitasi data

per region

ESU,

variable properties

, dan

calibration

Integrasi sel

(33)

18

ikan. Setelah itu ditentukan nilai TS rata-rata per ikan yaitu dengan

melogaritmakan nilai total linear rata-rata. Rumus yang digunakan yaitu 10log(x),

dimana x merupakan total linear rata-rata.

Setelah masing-masing TS rata-rata per ikan telah didapatkan, maka tahap

selanjutnya yaitu menentukan nilai TS rata-rata ikan lape. Masing-masing TS

rata-rata per ikan dilinearkan dengan menggunakan rumus 10^

(a/10)

. Keempat nilai

linear tersebut dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah ikan yaitu 4, setelah

itu dilogaritmakan dengan menggunakan rumus 10 log(x) untuk mendapatkan TS

rata ikan lape. Berikut contoh perhitungan untuk memperoleh nilai TS

rata-rata ikan lape

TS rata-rata ikan I

= a dB, dikonversi ke linear menjadi 10

a/10

TS rata-rata ikan II

= b dB, dikonversi ke linear menjadi 10

b/10

TS rata-rata ikan III = c dB, dikonversi ke linear menjadi 10

c/10

TS rata-rata ikan IV = d dB, dikonversi ke linear menjadi 10

d/10

Lalu keempat hasil konversi tersebut dijumlahkan dan dibagi 4

Misalnya: x = (10

a/10

+10

b/10

+10

c/10

+10

d/10

)/4

Diperolehnya nilai dari TS rata-rata nya, yaitu :

(34)

19

Berikut diagram alir perolehan data TS ikan lape (Gambar 7)

[image:34.612.106.498.76.684.2]

Gambar 7. Diagram alir perolehan nilai TS rata-rata 4 ikan lape

TS rata-rata

ikan I

TS rata-rata

ikan II

TS rata-rata

ikan III

TS rata-rata

ikan IV

Dikonver

si ke

bentuk

linear

Dikonver

si ke

bentuk

linear

Dikonver

si ke

bentuk

linear

Dikonver

si ke

bentuk

linear

Dijumlahkan lalu

hasilnya dibagi 4

(hasilnya mis: x)

TS rata-rata ikan lape = 10 log x

Nilai TS ikan

per

ESDU/region

Nilai TS ikan

per

ESDU/region

Nilai TS ikan

per

ESDU/region

(35)

20

3.5 Analisis

Lanjutan

Masing-masing nilai TS setiap ikan lape yang telah diperoleh akan

ditampilkan dalam bentuk

scatter

, dimana sumbu x merupakan nomor region dan

sumbu y merupakan nilai-nilai TS nya. Nilai-nilai TS yang digambarkan dalam

bentuk

scatter

bertujuan untuk melihat sebaran nilai-nilai TS yang terdapat pada

echogram per ikan.

3.6

Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam analisis selanjutnya untuk melihat hubungan antara nilai TS dengan

panjang ikan digunakan analisis regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana

merupakan suatu persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara satu

peubah bebas (x,

independent variable

) dan satu peubah tak bebas (y,

dependent

variable

). Persamaan umum dari regresi linear sederhana yaitu y = ax + b.

Secara hidroakustik, ukuran panjang ikan berhubungan linear dengan

backscattering cross-section

(

σ

) menurut persamaan

σ

= aL

2

, sehingga hubungan

antara panjang ikan dengan TS adalah :

TS

20

log

L

A

(Arnaya, 1991).

Dengan persamaan TS ini, jika dihubungkan dengan persamaan umum di atas,

maka dapat dilihat bahwa nilai TS merupakan variabel yang tak bebas (y) dan

nilai dari panjang ikan (L) merupakan variabel yang bebas (x), sehingga yang

mempengaruhi nilai TS adalah nilai dari panjang ikan. Dalam menggambarkan

hubungan linear antara nilai TS dengan panjang ikan digunakan koefisien korelasi

(r). Jika dilihat dari persamaan TS = 20 log L + A, maka nilai TS dengan panjang

ikan memiliki nilai koefisien korelasi yang positif (0 < r <= 1) yang artinya nilai

(36)

21

ikan, semakin besar pula nilai TS yang diperoleh, dan begitu juga sebaliknya,

semakin kecil ukuran panjang ikan, semakin kecil pula nilai TS. Selain koefisien

korelasi (r), ada juga yang dinamakan dengan koefisien determinasi (r

2

). Koefisien

ini menyatakan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel

tak bebas. Koefisien determinasi ini diperoleh dari hasil pangkat dua keofisien

(37)

22

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Karakteristik Ikan Lape (

Scarus ghobban

) berdasarkan Akustik

Secara fisiologis, ikan lape tergolong ke dalam jenis

physoclist

yaitu ikan

dengan gelembung renang tertutup. Hampir semua jenis ikan demersal tergolong

jenis

physoclist

. Berikut sketsa bentuk gelembung renang tertutup (

physoclist

)

dengan gelembung renang terbuka (

physostome

).

[image:37.612.126.495.285.430.2]

a.

Physostome

b.

Physoclist

Gambar 8. Perbedaan bentuk gelembung renang

Menurut Maclennan dan Simmonds (1992), secara akustik ikan

dikelompokkan ke dalam 3 jenis berdasarkan gelembung renangnya, yaitu ikan

gelembung renang tertutup (

physoclist

), ikan gelembung renang terbuka

(38)

23

nilai TS sebesar 20 log L – 71.9. Menurut Furusawa (1988)

dalam

Junaidi (2000),

nilai TS ikan yang memiliki gelembung renang adalah ± 10 dB dibandingkan

dengan ikan yang tidak memiliki gelembung renang, khususnya untuk

geometric

region.

4.2 Nilai

Target Strength

(TS) ikan Lape

Pendugaan nilai TS ikan merupakan salah satu cara dalam estimasi stok

ikan di suatu wilayah perairan. Nilai TS merupakan parameter utama pada

aplikasi metode akustik dalam menduga kelimpahan ikan di suatu perairan.

Gambar di bawah ini (Gambar 9) merupakan tampilan dari salah satu data ikan

lape yang dideteksi. Data ikan lape ditunjukkan oleh nomor 1 dan jaring

ditunjukkan oleh nomor 2. Berikut tampilan gambar echogram dari data ikan lape

tersebut (Gambar 9)

1

[image:38.612.101.507.418.655.2]

2

(39)

24

[image:39.612.159.476.211.397.2]

Hasil pengolahan data echogram keempat ikan lape yaitu dengan cara

mendijitasi data echogram ikan lape (nomor 1), diperoleh range nilai TS yaitu

-58,35 dB sampai -57,23 dB. Nilai TS rata-rata dari keempat ikan lape tersebut

tersaji dalam Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Nilai TS rata-rata keempat ikan lape

Ikan Lape

Panjang Ikan Lape

(cm)

Target Strength

(TS)

Rata-rata (dB)

I

16,00

-58,35

II

16,50

-58,32

III

17,20

-57,27

IV

18,50

-57,23

TS rata-rata

-57,76

Setelah masing-masing dari keempat ikan lape diperoleh nilai TS

rata-ratanya, maka dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai TS rata-rata ikan

lape. Berdasarkan hasil pengolahan data keempat ikan lape tersebut, diperoleh

nilai TS rata-rata ikan lape yaitu -57,76 dB.

4.2.1

Target Strength

Ikan Lape ke-1

(40)

25

ikan berhubungan linear dengan ukuran panjang tubuh ikan tersebut. Salah satu

faktor yang mempengaruhi nilai TS yaitu fisiologi ikan, antara lain ukuran ikan

(MacLennan dan Simmonds, 2005).

Grafik di bawah (Gambar 10) merupakan grafik sebaran nilai TS yang

diperoleh dari hasil pengolahan data ikan lape ke-1 (Lampiran 1). Pada grafik di

bawah dapat dilihat bahwa sumbu x merupakan jumlah TS (n) dan sumbu y

merupakan nilai TS. Jumlah TS (n) dari data ikan lape yang pertama yaitu 38 data.

Sebaran nilai TS digambarkan oleh titik-titik yang berwarna hitam. Berikut ini

merupakan grafik sebaran nilai TS ikan lape yang ditampilkan dalam bentuk

[image:40.612.108.506.331.633.2]

scatter

(Gambar 10)

Gambar 10. Grafik sebaran TS ikan lape ke-1

(41)

26

Berdasarkan hasil perhitungan juga diketahui bahwa nilai TS rata-rata dari ikan

lape ke-1 berada pada range -60,00 sampai -58,00 dB, yaitu sebesar - 58,35 dB.

4.2.2

Target Strength

Ikan Lape ke-2

Ikan lape yang ke-2 ini merupakan ikan dengan ukuran terkecil kedua dari

keempat ikan yang akan ditentukan nilai TS ikan, yaitu sebesar 16,50 cm. Pada

hasil pengolahan data ikan lape ke-2 ini, ikan ini memiliki nilai TS rata-rata

sebesar -58,32 dB. Nilai TS rata-rata ikan lape ini lebih besar dari pada nilai TS

dari ikan lape yang pertama. Selisih nilai TS keduanya yaitu sebesar 0,025 dB.

Perbedaan nilai TS kedua ikan lape ini disebabkan karena antara ukuran panjang

ikan lape pertama dengan ukuran panjang ikan lape kedua berbeda dimana ikan

kedua lebih besar 0,50 cm dari pada ikan lape yang pertama. Sebagaimana

menurut Arnaya (1991), pada ikan dengan spesies yang sama, semakin besar

ukuran ikan maka nilai TS nya juga akan semakin besar.

(42)

27

garis horizontal dari garis/sumbu memanjang ikan yang menghubungkan ujung

mulut dan pertengahan sirip ekor atau dengan kata lain

tilt angle

merupakan

orientasi ikan terhadap transduser. Oleh karena itu, menurut Junaidi (2000), nilai

TS tersebut berada pada range -55,00 sampai -53,00 dB disebabkan akibat dari

nilai

tilt angle

ikan pada saat mengenai suara mendekati sudut 0

0

, karena semakin

tilt angle

mendekati sudut 0

0

maka nilai TS nya akan semakin besar. Salah satu

faktor yang diduga juga mempengaruhi nilai TS ikan yaitu pergerakan ikan di

kolom perairan. Semakin dekat dan semakin berada tegak lurus dengan

[image:42.612.110.509.361.619.2]

transduser, maka nilai TS akan semakin besar. Berikut ini merupakan tampilan

grafik sebaran nilai

target strength

ikan lape yang kedua yang ditampilkan dalam

bentuk

scatter

(Gambar 11)

(43)

28

4.2.3

Target Strength

Ikan Lape ke-3

Ikan lape ini merupakan ikan dengan ukuran terbesar ketiga dari keempat

ikan lape yang dideteksi, yaitu berukuran panjang 17,20 cm. Pada hasil

pengolahan data ikan lape ketiga, ikan ini memiliki nilai TS rata-rata sebesar

-57,27 dB. Terdapat perbedaan antara nilai TS ikan lape lape ketiga ini dengan

nilai TS ikan pertama dan kedua yaitu masing-masing sebesar 1,08 dB dan

1,05 dB. Adanya perbedaan nilai TS dari ketiga ikan ini disebabkan karena

perbedaan ukuran panjang dari ketiga ikan lape ini, dimana ikan lape ketiga lebih

besar 1,2 cm dari ukuran panjang ikan lape pertama dan ikan lape ketiga lebih

besar 0,7 cm dari ukuran panjang ikan lape kedua. Pada spesies yang sama,

semakin besar ukuran ikan, maka nilai TS ikan juga akan semakin besar.

Grafik di bawah (Gambar 12) merupakan tampilan grafik yang

menjelaskan tentang sebaran nilai TS yang diperoleh dari hasil pengolahan data

ikan lape ke-3 (Lampiran 3). Pada grafik di bawah dapat dilihat bahwa sumbu x

merupakan jumlah TS (n) dan sumbu y merupakan nilai TS. Jumlah TS yang

berada pada data echogram ikan lape ini yaitu 2173 data. Sebaran nilai TS

digambarkan oleh titik-titik yang berwarna hijau. Berikut ini merupakan grafik

sebaran nilai TS ikan lape ketiga yang ditampilkan dalam bentuk

scatter

(44)
[image:44.612.127.497.79.325.2]

29

Gambar 12. Grafik sebaran TS ikan lape ke-3

Pada grafik di atas, sebaran nilai TS tersebar lebih banyak pada range -60,00

sampai -55,00 dB yaitu sebanyak 1979 data nilai TS. Jumlah data nilai TS pada

range ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah data nilai TS yang

berada pada range -55,00 sampai -52,00 dB, yaitu hanya 169 data. Pada hasil

pengolahan data ikan ini juga diperoleh nilai TS ratarata berada pada range

-60,00 sampai -55,00 dB, yaitu -57.27 dB.

(45)

30

dari panjang ikan, tingkah laku ikan juga dapat mempengaruhi nilai TS dari ikan

yang dideteksi.

4.2.4

Target Strength

Ikan Lape ke-4

[image:45.612.129.507.338.486.2]

Ikan lape ini merupakan ikan dengan ukuran panjang yang paling besar

dari keempat ikan lape yang diteliti, yaitu 18,50 cm. Pada hasil pengolahan data

yang telah dilakukan, ikan lape ini memiliki nilai TS rata-rata sebesar - 57,23 dB.

Nilai TS rata-rata ikan lape ini paling besar dari pada nilai TS ikan lape lainnya.

Selisih nilai TS rata-rata ikan keempat dengan ketiga ikan lainnya dapat dilihat

pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Selisih nilai TS ikan keempat dengan ketiga ikan lainnya

Perbedaan Nilai

Target Strength

Perbedaan Ukuran

Panjang Ikan

Keterangan

1,12 dB

2,50 cm

Antara ikan ke-1 dengan ikan ke-4

1,10 dB

2,00 cm

Antara ikan ke-2 dengan ikan ke-4

0,04 dB

1,30 cm

Antara ikan ke-3 dengan ikan ke-4

(46)

31

[image:46.612.125.497.260.524.2]

Grafik di bawah (Gambar 13) merupakan grafik sebaran nilai TS yang

diperoleh dari hasil pengolahan data ikan lape keempat (Lampiran 4). Pada grafik

di bawah dapat dilihat bahwa sumbu x merupakan jumlah TS (n) dan sumbu y

merupakan nilai TS. Jumlah TS yang berada pada data echogram ikan lape

keempat yaitu sebanyak 1356 data. Sebaran nilai TS ikan digambarkan oleh

titik-titik yang berwarna ungu. Berikut ini merupakan grafik sebaran nilai TS ikan lape

keempat yang ditampilkan dalam bentuk

scatter

(Gambar 13)

Gambar 13. Grafik sebaran TS ikan lape ke-4

(47)

32

saja, misalnya ukuran panjang ikan saja, melainkan oleh beberapa faktor,

misalnya orientasi ikan terhadap transduser.

4.3 Hubungan

Target Strength

(TS) Terhadap Ukuran Panjang Ikan

Telah banyak penelitian yang menjelaskan tentang hubungan nilai TS

terhadap ukuran panjang ikan. Ukuran panjang ikan merupakan salah satu faktor

yang sangat berpengaruh terhadap nilai TS ikan.

Sebagaimana telah dipaparkan di atas, berdasarkan hasil pengolahan data

terhadap empat ikan demersal dengan spesies yang sama namun berbeda ukuran,

terdapat hubungan linear positif antara nilai TS dengan ukuran panjang ikan.

Pada Tabel 1 yang telah dipaparkan di atas, semakin besar ukuran panjang ikan

lape, maka nilai TS nya juga akan semakin besar. Ikan lape dengan panjang 16,00

cm memiliki nilai TS sebesar -58,35 dB sedangkan ikan lape ke-2 yang memiliki

panjang 16,50 cm memiliki nilai TS yang lebih tinggi dari pada ikan lape yang

pertama yaitu -58,32 dB. Begitu juga dengan ikan lape ketiga dan keempat yang

masing-masing memiliki nilai TS sebesar -57,27 dB dan -57,23 dB, dimana ikan

lape ke-4 lebih besar ukurannya daripada ikan lape lainnya. Hal ini dikuatkan oleh

Johannesson dan Mitson (1983) yang menyatakan adanya hubungan antara ukuran

panjang ikan dengan nilai TS. Namun demikian, hubungan tersebut sangat

bervariasi tergantung dari spesies ikan tersebut. Pada umumnya, untuk spesies

yang sama, bila semakin besar ukuran ikan maka semakin besar pula nilai TS

yang dimiliki ikan tersebut.

(48)

33

[image:48.612.121.499.236.481.2]

cm dan sumbu y merupakan nilai dari TS dalam satuan dB. Keempat titik yang

berada di dalam grafik merupakan nilai rata-rata TS dari setiap ikan lape. Terlihat

bahwa nilai TS rata-rata ikan berhubungan linear positif terhadap ukuran panjang

ikan. Ini dibuktikan dengan tingginya nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0.87 dengan

persamaan y = 0,50x – 66,33. Berikut ini merupakan grafik hubungan linear nilai

TS terhadap panjang ikan (Gambar 14)

Gambar 14. Grafik hubungan TS terhadap panjang ikan

(49)

34

(50)

35

5. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa kesimpulan

yaitu nilai TS rata-rata dari ikan lape menunjukkan adanya hubungan linear positif

yang kuat terhadap ukuran panjang ikan dengan koefisien korelasinya mencapai

0,87. Semakin besar ukuran panjang ikan, semakin besar nilai TS ikan tersebut.

Nilai rata-rata TS dari ikan lape berdasarkan hasil pengolahan keempat data ikan

lape yaitu sebesar -57,76 dB.

5.2 Saran

(51)

36

DAFTAR PUSTAKA

Arnaya, I. N. 1991. Dasar-dasar Akustik. Program Studi Ilmu dan Teknologi

Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2005. Provinsi DKI Jakarta. http://bps.jakarta.go.id/.

[4 Maret 2011].

Budiman. 2006. Analisis Sebaran Ikan Demersal Sebagai Basis Pengelolaan

Sumberdaya Pesisir di Kabupaten Kendal. Tesis. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta. 2003. Analisa

CPUE (Catch Per Unit Effort). Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan

Provinsi DKI Jakarta. Jakarta.

FishBase.

Scarus ghobban

.

http://fishbase.org/Summary/speciesSummary.php?ID=5548&genusname

=Scarus&speciesname=ghobban&AT=s+ghobban&lang=Bahasa. [28

Februari 2011].

Foote, K.G. 1980. Important of The Swimbladder in Acoustic Scattering by Fish :

a Comparison of Ganoid and Mackerel Target Strength.

J. Acoust. Soc.

Am

. 67 (6) : 2084-2089.

Foote, K.G. 1987. Fish Target Strength For Use in Echo Integrator Surveys. J.

Acoustic Soeof America (JASA). Bergen.

Johannesson, K. dan R.B. Mitson. 1983. Fisheries Acoustic. A Practical Manual

for Acoustic Biomass Estimation. FAO Fisheries Tech.

Paper

240. Rome.

Junaidi, M. 2000. Hubungan Empiris Target Strength dengan Ukuran Panjang dan

Bobot pada Beberapa Jenis Ikan Pelagis Tropis. Tesis. Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Knudsena F.R., J.E. Fosseidengen, F. Oppedal, Karlsen, E. Ona. 2004.

Hydroacoustic Monitoring of Fish in Sea Cages: Target Strength (TS)

Measurement on Atlantic Salmon (Salmo salar).

Fisheries Research 69

(2004) : 205- 209.

Maclennan, D.N dan E.J. Simmonds. 2005. Fisheries Acoustic. Theory and

Practice 2nd ed. Blackwell Science. Oxford.

(52)

37

Rasdani, M., 2004. Jenis dan Macam Alat Penangkap Ikan yang sesuai untuk

Jalur- jalur Penangkapan Ikan. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan.

Semarang.

Rhido, M.H. 1999. Distribusi, Biomassa, dan Struktur Komunitas Sumberdaya

Ikan Demersal di Perairan Pantai Barat Sumatra. Tesis. Program

Pascasarjana. IPB. Bogor.

SIMRAD. 1993. http://www.simrad.com . [16 Februari 2011]

Sweierzowski A. and L. Doroszczyk. 2003. Seasonal Differences in situ

Measurement of the Target Strength of Vandace (Coregonus albuta L.) in

lake pluszne. www.ksem.eti.pg.gda.pl/pta/referaty7/swierzowski.pdf.

[11 Februari 2011]

[Terangi] Terumbu Karang Indonesia. 2007. Laporan Pengamatan Terumbu

Karang Kepulauan Seribu (2003-2005). Terumbu Karang Indonesia.

Jakarta.

Urick, R.J. 1983. Principle Of Underwater Sound

.

Peninsula Publishing. New

York.

Widodo, S. Salim, Tapsirin dan Soewito. 1999. Sumberdaya Perikanan Demersal

di Perairan Arafura dan Sekitarnya. Balai Pengembangan Penangkapan

Ikan.

Semarang.

Zipcodezoo.

Scarus ghobban

.

(53)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(54)

Lampiran 1.

Nilai-nilai TS ikan lape ke-1

TS

TS

TS

TS TS

TS

TS

-56.9034 -56.0932 -58.8213 -58.5261 -57.3397 -57.7982 -58.398

-59.8631 -57.2209 -58.0805 -57.3855 -59.6867 -56.7858 -59.3034

-59.5033 -59.7502 -57.7982 -59.9031 -59.9974 -57.8335 -59.9266

-56.6094 -56.4683 -57.9511 -59.5256 -59.6797 -59.5962 -59.9254

-59.4791

-59.5727

-57.9511

-59.996

-59.2551

-57.2809

-56.6094

-58.7155 -59.5139 -59.9137

Lampiran 2.

Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-2

TS

TS

TS TS

TS TS

TS TS TS TS

-59.4563 -59.3622 -58.3862 -59.9847 -59.4203 -59.4321 -59.1505 -59.9607 -59.8201 -59.2446

-59.4798 -59.5962 -59.0917 -59.973 -59.9494 -56.7387 -59.9266 -59.1498 -59.3733 -58.7736

-59.5503 -59.5033 -59.7373 -57.81 -59.9259 -56.1873 -59.6091 -59.996 -59.9842 -58.2562

-59.809 -59.5386 -58.5508 -59.9259 -59.3968 -59.6908 -59.3968 -59.6555 -59.6785 -59.6797

-59.374 -59.4668 -58.8918 -59.1976 -59.973 -59.5856 -59.6672 -59.5503 -59.9854 -56.0344

-59.9737 -59.0553 -59.8078 -59.8678 -59.6084 -59.8326 -59.7848 -59.3269 -59.6667 -56.5506

-59.9384 -59.1623 -59.7032 -59.8083 -59.9142 -59.4916 -59.6908 -59.996 -59.1498 -56.8093

-59.762 -59.715 -59.9725 -56.9151 -58.5861 -59.7966 -58.1863 -59.9725 -58.5149 -59.9259

-59.715 -59.6444 -58.833 -59.7378 -56.9269 -59.4092 -59.9489 -59.996 -58.9977 -58.362

-59.8796 -58.8683 -59.3857 -59.6437 -59.5496 -59.7726 -59.9142 -59.4316 -59.8902 -59.9847

-59.8796 -59.1035 -58.7272 -59.9142 -58.3737 -59.4798 -56.8211 -59.8314 -59.9142 -59.3615

-59.8208 -59.9137 -59.762 -57.5866 -59.8796 -59.6797 -59.8554 -59.8561 -59.996 -59.8208

-59.9502 -59.033 -59.9607 -59.0212 -57.7035 -58.6442 -59.9019 -59.4092 -58.8683 -58.7618

-59.9972 -59.127 -58.4568 -59.8789 -56.3049 -59.5621 -59.385 -59.4085 -59.4916 -59.7738

-59.9384 -59.421 -59.127 -59.7613 -56.9516 -58.8676 -59.7385 -59.7973 -59.0917 -56.6694

-59.2211 -59.9489 -59.0565 -59.9965 -56.9046 -59.9254 -59.7973 -59.5026 -59.7613 -58.0099

-59.127 -58.833 -59.1035 -58.0805 -56.9974 -59.7966 -56.9399 -59.7738 -59.8678 -59.6202

-58.6331 -59.1023 -59.2799 -58.7978 -59.7502 -59.9372 -59.1623 -59.7848 -59.5739 -58.5854

-59.8326 -59.2916 -59.5151 -57.9158 -59.5026 -59.5967 -59.4798 -59.9254 -59.9502 -59.8789

-58.9506 -59.8443 -59.7032 -59.9965 -59.762 -59.9612 -58.7155 -59.468 -59.8666 -59.9019

-59.5621 -58.9259 -59.9612 -59.6084 -59.5496 -56.7517 -58.8911 -53.8343 -56.4695 -59.6197

-59.5974 -58.8671 -58.739 -59.3145 -59.973 -55.7052 -59.996 -56.9744 -56.6812 -58.9499

-59.7502 -58.6567 -59.0447 -59.4438 -58.5149 -58.5744 -59.1376 -56.5981 -56.6212 -59.7495

-58.9977 -58.5744 -59.9619 -59.2792 -59.5621 -59.0558 -59.4668 -56.5636 -59.7855 -56.6447

-58.6331 -59.3022 -59.7973 -59.7143 -59.0094 -58.2326 -59.9259 -59.3615 -59.2909 -56.9034

-58.9859 -58.9024 -59.0212 -59.3262 -59.3027 -59.4668 -59.655 -59.2322 -59.1741 -59.9502

-58.9036 -58.5026 -59.8666 -59.044 -59.7378 -59.8902 -59.6785 -59.6091 -59.7025 -59.2204

-59.0917 -58.8436 -59.7025 -56.9622 -59.5268 -59.702 -59.9842 -58.6677 -59.9607 -59.6202

(55)

-59.4916 -58.7272 -58.9154 -59.8083 -59.9372 -59.5379 -56.834 -58.3509 -59.8678 -59.4445

-58.9859 -58.8566 -59.2329 -56.8563 -59.7138 -59.7738 -59.5856 -59.0675 -58.7743 -56.9504

-59.2211 -58.9977 -58.3509 -56.8563 -59.996 -57.5271 -58.833 -59.0675 -59.9607 -56.9399

-58.8918 -58.7037 -59.2329 -59.7143 -59.9607 -58.7978 -58.8206 -58.5626 -59.7843 -59.8678

-59.3622 -59.8666 -59.8083 -59.9494 -59.8443 -58.9029 -59.6444 -59.9965 -59.6902 -59.7843

-59.1141 -58.2439 -58.3157 -59.8436 -59.468 -56.0579 -59.5026 -59.2681 -59.8902 -58.8794

-56.834 -58.2444 -59.1851 -59.9489 -56.7164 -57.9622 -59.9965 -56.7863 -56.8928 -56.9634

-56.9046 -59.3574 -57.8799 -58.5861

-56.3872

-56.8693

-59.6632

-59.0793 -58.8911 -56.8575

-59.044 -59.9219 -58.0092 -59.9965 -56.5048 -56.9974 -59.0282 -59.7925 -59.7925 -58.9029

-59.8902 -56.9634 -59.7808 -59.9254 -56.7392 -56.8575 -56.9504 -59.9494 -56.3637 -59.4162

-59.8907 -57.6682 -59.2046 -59.3504 -56.3159 -57.433 -55.9168 -59.9612 -56.7392 -56.9634

-59.8907 -58.7618 -59.4515 -59.3504 -56.5981 -59.7025 -56.2226 -53.9989 -56.7275 -56.9634

-59.8983 -59.8907 -53.9989 -57.9041

-59.0675

-59.9019

-56.3754

-56.5041 -56.5518 -56.8105

-57.2456 -59.9336 -56.3049 -56.8916 -58.6324 -59.9019 -58.5031 -56.6099 -59.7495 -56.3401

-59.9965 -53.9754 -56.6217 -59.8431 -59.4321 -59.8436 -59.9612 -56.9046 -59.8201 -56.8451

-59.9972 -56.8686 -59.7455 -58.5149 -59.338 -58.3855 -59.1028 -56.5636 -58.362 -59.8907

-59.9142 -56.9274 -59.3222 -59.3497 -59.9612 -59.044 -59.6437 -56.8211 -59.9019 -59.1734

-57.0339 -56.5871 -58.7107 -59.6432

-58.793

-59.5026

-59.9219

-59.6437 -59.9024 -59.9336

-56.9509 -58.6324 -57.2919 -59.9019 -58.8048 -59.9689 -56.9039 -59.9924 -59.8278 -56.6812

-57.9504 -59.726 -59.8671 -59.7973 -59.9336 -59.9807 -56.5165 -58.9852 -58.9147 -56.8928

-57.3625 -58.9147 -59.9142 -57.6572 -53.9283 -53.8696 -56.9751 -59.8083 -58.6207 -56.8681

-57.3742 -59.9454 -59.7731 -58.8448 -53.8696 -53.6814 -56.8458 -59.6396 -58.7265 -56.8811

-57.6447 -59.996 -59.9149 -59.9725 -56.8105 -56.9751 -57.9739 -56.8105 -56.9046 -58.8323

-59.6396 -59.996 -59.9965 -59.3615 -56.4923 -56.7987 -58.6089 -56.5518 -56.6106 -59.9219

-59.8983 -59.9965 -59.9965 -57.9699 -56.7863 -56.787 -58.0915 -56.8811 -56.9986 -59.6672

-57.1868 -59.9965 -59.9965 -59.2557 -59.7966 -56.8811 -56.0932 -58.2914 -56.9509 -56.8458

-53.9283 -59.9965 -59.5139 -59.9847 -58.9264 -56.6576 -59.0322 -58.6795 -59.5967 -55.7169

-56.6334 -59.9965 -59.9842 -58.2091 -58.9735 -59.7378 -57.0562 -56.5753 -59.2909 -56.9046

-56.8458 -59.8983 -59.5962 -59.3615 -59.5809 -56.7635 -56.7164 -56.9979 -59.8278 -56.6224

-59.4908 -59.1693 -57.9276 -59.2557 -59.7102 -56.2578 -56.9634 -59.2557 -59.8395 -59.3145

-58.656 -59.8513 -59.6902 -59.1146 -56.8575 -59.2557 -56.152 -58.9264 -57.2096 -59.6084

-58.8441 -56.834 -56.7635 -53.8813

-59.6867

-56.6099

-56.6812

-58.7148 -59.8549 -58.8801

-58.8794 -56.8098 -56.4107 -56.9034 -56.787 -59.1969 -58.4443 -56.5871 -59.7255 -58.8911

-59.8549 -59.1381 -56.6459 -59.9689 -56.7987 -59.475 -59.2792 -59.2439 -59.8549 -59.6444

-58.4332 -59.4798 -56.5871 -59.9101 -56.8446 -59.2516 -56.834 -59.2439 -59.8196 -59.3963

-59.2322 -59.3497 -56.9516 -59.8907 -59.6672 -58.2209 -56.6812 -58.5343 -59.6902 -59.8078

-59.9384 -56.199 -59.9142 -59.9847

-56.787

-58.9811

-56.6569

-56.9869 -59.6562 -59.996

-57.7152 -59.9502 -56.6341 -57.0332 -56.7164 -59.9965 -56.4218 -56.8811 -59.9854 -59.5491

-56.6452 -59.9725 -56.9399 -56.7517 -59.3733 -56.493 -58.2091 -56.9627 -59.715 -59.5727

-59.9149 -59.3968 -56.4695 -56.9634 -56.6224 -56.3754 -59.4438 -59.4162 -59.7267 -59.4203

-59.7966 -58.3509 -56.9986 -56.9281 -59.5379 -59.6555 -58.9382 -56.9046 -59.5033 -59.7848

-59.7966 -58.0327 -59.5261 -56.4107

-59.7572

-56.8458

-59.0205

-59.9377 -59.5033 -56.9399

-59.033 -59.7843 -58.9735 -59.973 -58.8441 -56.6929 -59.9219 -57.5977 -56.9974 -56.9634

-59.9494 -56.6694 -59.6984 -56.9627 -59.8789 -56.5636 -59.6044 -59.749 -58.7037 -56.8686

-59.9266 -56.9269 -59.6396 -56.9509 -59.3927 -56.8563 -59.6044 -59.4085 -58.6912 -56.6099

-58.9624 -58.656 -53.8578 -56.457 -59.3497 -59.9377 -56.6459 -56.5393 -59.5974 -56.0932

-59.8902 -59.4916 -56.6576 -53.9871 -59.8907 -56.1167 -56.8811 -56.834 -59.6632 -59.973

-58.8918 -58.9382 -56.7399 -56.6459 -59.7102 -56.9046 -56.6576 -56.5981 -59.7143 -59.4445

-59.0087 -56.6569 -56.8216 -56.48 -53.9636 -58.6089 -56.6341 -56.5629 -59.1263 -59.722

(56)

-59.6084 -56.8333 -56.787 -59.3104 -56.5871 -53.117 -59.6396 -59.8278 -59.7143 -58.1738

-59.3222 -56.6812 -56.9979 -53.518 -59.679 -58.1621 -59.9024 -59.0282 -56.7628 -59.9689

-58.2091 -59.9489 -56.9509 -59.385 -59.7267 -58.9977 -56.9744 -53.4122 -59.1028 -58.8323

-59.7373 -59.9137 -57.8211 -53.8472 -59.9149 -56.1873 -56.6224 -54.0224 -58.0092 -57.068

-59.5021 -59.6079 -59.9494 -53.6344 -59.5021 -57.9504 -59.7025 -53.812 -53.9401 -56.5976

-59.0675 -58.7971 -56.6329 -53.9883 -59.6785 -59.7495 -59.338 -55.822 -56.446 -58.656

-59.9502 -59.6672 -56.8811 -56.2101 -59.6679 -59.0322 -57.1861 -56.798 -56.9039 -56.7047

-56.4225 -56.9269 -56.9386 -56.8804 -58.7155 -59.7385 -59.3497 -56.4218 -59.2204 -59.6908

-56.5746 -59.0558 -55.8463 -56.5158

-59.9254

-59.7731

-59.6867

-56.798 -58.1856 -59.9807

-59.9619 -59.0558 -56.4342 -56.6099 -59.8784 -59.9489 -53.9283 -56.787 -58.8323 -58.2797

-58.2444 -59.9842 -56.3872 -59.5614 -59.0917 -59.7843 -54.4234 -56.8333 -58.8518 -53.9754

-59.4328 -59.7143 -56.6917 -59.2163 -59.7855 -59.7843 -56.6099 -56.6929 -56.8693 -53.9283

-58.8794 -59.6915 -59.7966 -57.7465 -59.5144 -59.7843 -56.7628 -56.9274 -56.6929 -56.3989

-58.8911 -59.2204 -59.338 -59.726

-59.9842

-58.8566

-56.5746

-59.5144 -56.834 -56.7275

-58.0922 -59.8678 -56.8811 -59.1498 -59.7143 -59.9259 -59.0047 -59.9965 -56.4225 -56.5393

-59.2046 -59.9142 -56.3865 -59.2516 -59.715 -59.3615 -59.6396 -59.8513 -59.9336 -56.8098

-58.9029 -59.9259 -56.3519 -59.0047 -59.5144 -56.8105 -59.8631 -56.9986 -59.9101 -59.7966

-56.7164 -56.0227 -59.9494 -59.6672 -56.105 -59.5026 -59.6202 -56.7282 -59.2086 -59.7143

\

Lampiran 3.

Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-3

TS TS TS

TS

TS TS TS TS TS TS TS

(57)
(58)
(59)
(60)

-59.9591 -59.3733 -59.1741 -56.8458 -57.9852 -56.9399 -56.89 -55.1635 -58.8906 -59.5614 -59.4182 -59.9607 -59.374 -59.183 -59.9473 -57.997 -56.8333 -53.6937 -55.1165 -57.5384 -59.9847 -59.4182 -59.9607 -59.374 -59.1846 -59.8549 -57.9975 -56.7275 -53.9288 -55.822 -59.6063 -56.9634 -59.4182 -57.1722 -59.3829 -59.1964 -59.6785 -58.0087 -59.8914 -53.4239 -55.1395 -57.4443 -59.2557 -59.4198

-57.184 -59.3829 -59.1976 -54.5874 -58.0087 -57.5736 -58.6774 -59.4299 -53.8943 -59.9965 -59.2505 -57.7747 -59.3829 -59.2035 -56.3961 -58.0087 -59.5256 -59.749 -58.432 -56.5158 -59.7378 -59.2535 -57.1273 -59.3845 -59.2035 -56.7975 -58.0205 -59.3359 -58.9024 -57.1621 -56.9979 -58.385 -59.2557 -59.8678 -59.3845 -59.23 -56.9163 -58.0322 -58.4908 -58.6084 -59.3476 -56.9039 -58.3951 -59.2557 -58.6437 -59.3845 -59.23 -56.5871 -58.0334 -59.9137 -58.5127 -57.8425 -59.9708 -58.4085 -56.4813 -57.9504 -59.3845 -59.23 -56.7752 -58.0558 -58.3497 -58.4539 -57.8425 -59.2086 -58.4097 -59.8885 -57.0915 -59.3857 -59.2316 -59.477 -58.0558 -54.7644 -59.1376 -58.4422 -58.1028 -58.4097 -59.8533 -57.1398 -59.3857 -59.2316 -59.7827 -58.1033 -53.906 -58.9382 -57.9146 -56.2806 -58.4097 -59.7357 -57.0685 -59.3857 -59.2316 -59.7373 -58.1129 -56.9281 -58.6068 -58.4908 -56.8568 -58.4208 -58.16 -57.2456 -59.3947 -59.2329 -59.0317 -58.1217 -56.5393 -58.4304 -56.8686 -56.457 -58.4304 -58.1745 -57.0104 -59.3947 -59.2418 -59.3963 -58.1364 -56.8665 -53.8936 -56.9281 -56.5629 -58.4908 -58.1835 -59.5614 -59.4064 -59.2418 -54.3992 -58.1364 -56.2449 -56.6334 -56.4805 -59.9356 -58.4908 -58.1922 -58.0087 -59.4064 -59.2434 -53.8355 -58.1381 -56.8211 -56.4805 -56.9744 -59.23 -59.7961 -57.5736 -57.0927 -59.408 -59.2434 -56.6313 -58.1381 -59.5005 -56.7136 -58.6656 -58.432 -59.7961 -58.5496 -57.9629 -59.408 -59.2505 -56.937 -58.1498 -57.2091 -54.6226 -56.8693 -59.8415 -59.7961 -59.5614 -59.9473 -56.4805 -57.9029 -59.7966 -59.7474 -57.5367 -56.7157 -58.2557 -59.477 -59.6533 -56.9156 -59.4417 -56.7863 -57.3502 -59.4556 -59.2674 -59.4556

Lampiran 4.

Nilai-nilai TS Ikan Lape ke-4

TS TS TS

TS TS

TS TS TS TS TS TS TS

(61)

-56.9751 -53.2428 -56.7705 -55.7827 -58.4085 -59.1493 -59.3728 -58.8753 -54.5127 -56.7975 -58.1698 -59.0788 -56.774 -53.3368 -56.774 -56.2096 -59.1611 -58.6437 -59.2516 -58.9694 -56.1755 -56.7399 -58.0322 -59.0317 -57.9511 -53.3874 -57.4208 -56.8446 -59.2081 -58.385 -58.6872 -58.4402 -56.152 -56.54 -59.2787 -58.679 -55.9627 -53.4122 -56.8681 -56.4683 -59.2787 -58.6754 -58.5496 -58.9106 -54.595 -57.2326 -58.2521 -59.3963 -56.8528 -53.458 -56.7623 -56.9739 -58.4085 -58.6989 -59.4316 -58.0639 -54.8302 -57.1033 -58.9811 -59.8631 -56.9116 -53.4779 -57.3385 -56.8799 -59.2787 -58.4873 -58.3697 -58.6637 -54.4892 -57.1162 -58.3968 -59.0553 -56.727 -53.5285 -56.8328 -57.4325 -58.338 -58.5696 -58.4755 -59.0282 -54.1835 -56.1002 -57.9382 -59.4668 -57.516 -53.5485 -56.9034 -57.5866 -58.5967 -58.679 -56.9233 -59.0752 -55.9874 -56.7705 -58.3497 -59.3963 -57.3044 -58.9612 -56.9269 -56.7035 -58.2439 -59.2787 -58.6084 -58.746 -56.0932 -56.6881 -59.1376 -59.3728 -57.0997 -52.5173 -57.1621 -56.8681 -59.1023 -58.8906 -59.134 -58.9929 -57.0692 -56.9034 -58.7143 -59.3692 -57.4407 -53.9483 -56.6564 -56.9386 -54.9713 -59.3574 -59.1458 -58.4167 -57.2291 -55.4417 -58.7025 -58.338 -57.3044 -53.9483 -56.5153 -56.1743 -54.7868 -58.5379 -59.2081 -59.2869 -57.2338 -55.9627 -58.973 -59.1493 -58.8213 -53.9601 -57.7735 -56.4177 -56.2696 -58.0205 -58.84 -59.6749 -57.1856 -56.3272 -59.1023 -59.1964 -56.8681 -54.0189 -56.4918 -56.6329 -55.6099 -58.3109 -57.8876 -59.2751 -53.8777 -56.5859 -59.0047 -58.432 -56.8093 -54.0224 -56.9586 -56.9034 -55.8415 -58.0793 -58.8283 -59.5456 -56.2178 -57.0879 -59.769 -59.2434 -55.9627 -54.0342 -56.7623 -57.3385 -56.834 -57.7935 -58.8165 -58.1463 -54.2775 -56.6999 -59.7572 -59.408 -56.6176 -54.0577 -56.8799 -56.5388 -56.9939 -57.5266 -58.8283 -58.9811 -55.8698 -55.6063 -58.4791 -58.2756 -56.8328 -54.0659 -57.5148 -57.9617 -57.0574 -56.7623 -59.6079 -59.134 -55.858 -56.1038 -58.9811 -58.9377 -57.4796 -54.0894 -56.2801 -55.8686 -57.4208 -56.3236 -58.2086 -58.1933 -54.4775 -55.0772 -58.9494 -58.5731 -56.9504 -59.0435 -56.6529 -55.8698 -58.7613 -56.2331 -59.0517 -59.2163 -54.4187 -55.5276 -59.0317 -59.2081 -56.8916 -54.1129 -57.6324 -55.8698 -59.2199 -55.8768 -58.9847 -58.8871 -55.7169 -56.8105 -58.5731 -59.5221 -56.7858 -54.1177 -57.0092 -55.8768 -58.1498 -56.8693 -57.9581 -58.8518 -56.4813 -56.0296 -58.8554 -58.9494 -56.4095 -54.1247 -56.3977 -55.8768 -58.4438 -55.8921 -57.9699 -58.5461 -57.1045 -56.3272 -57.9029 -58.8554 -56.6682 -54.1247 -56.8563 -55.8921 -56.2413 -55.7709 -58.5696 -58.1498 -57.0445 -57.1398 -57.4054 -58.5967 -51.6788 -54.1482 -57.7618 -55.9003 -55.8451 -56.8458 -57.8558 -58.6637 -57.0927 -57.0915 -58.2674 -59.0082 -58.5144 -54.16 -56.9857 -55.9039 -56.1508 -55.7863 -58.6637 -58.6637 -57.7042 -56.6881 -58.5343 -58.7342 -52.2197 -54.1635 -57.9982 -55.9591 -56.0332 -55.6651 -58.8671 -59.0082 -53.7014 -56.9468 -59.1023 -58.9494 -52.4667 -54.1835 -56.8681 -55.9591 -56.9399 -56.1155 -58.8636 -58.6519 -53.9483 -56.5353 -59.5691 -59.2669 -58.9377 -54.2106 -56.9151 -55.9627 -57.9029 -56.9986 -59.5338 -58.9811 -53.9601 -56.7035 -58.9811 -59.1964 -52.5173 -54.2305 -58.3027 -55.9627 -58.4791 -55.8098 -58.6672 -57.9852 -52.7959 -56.888 -59.4397 -59.1258 -52.6313 -54.2341 -56.8446 -55.9627 -58.3615 -55.6651 -59.1223 -57.8323 -53.117 -56.9351 -59.3728 -59.2434 -56.9151 -54.2458 -56.8446 -55.9627 -58.6049 -56.9163 -58.499 -57.6759 -54.1129 -56.1707 -58.9494 -58.8906

(62)
(63)

Lampiran 5.

Tampilan Gambar Echogram

Gambar

Gambar 1. Split beam transducer
Gambar 2. Bentuk split beam dan full beam echosounder
Gambar 3. Ikan lape (Scarus ghobban)
Gambar 4. Peta lokasi pengambilan data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan pada tanggal 21 Juli sampai dengan 5 Agustus 2003 di perairan Teluk Tomini ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi target strength ikan pelagis

Nilai rata-rata target strength (TS) terendah terdapat pada lapisan 1 yaitu -67,40 dB. Nilai rata-rata TS untuk lapisan selanjutnya menunjukan kondisi yang relatif seragam

posisj penanaman memiliki pengaruh yang nyata terhadap tingkat pertambahan panjang dari fragmen koral yang ditransplantasikan. Perbandingan kelompok ukuran l--aritara Keclua

Terdapat perbedaan ukuran panjang ikan Layang (Decapterus sp) hasil tangkapan di Luar Teluk dan di Dalam Teluk dengan nilai signifikan P&lt;0.05 dimana ukuran panjang