• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Minat Pelanggan Berkunjung Ke Café Kedai Kopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansyur Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Minat Pelanggan Berkunjung Ke Café Kedai Kopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansyur Medan"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER

HUBUNGAN HARGA DAN PROMOSI TERHADAP MINAT PELANGGAN BERKUNJUNG KE CAFE KEDAI KOPI

ULEKARENG & GAYO JL. DR. MANSYUR MEDAN

PETUNJUK:

1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab

seluruh pertanyaan yang disediakan tanpa tekanan

2. Identitas dan isi jawaban yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya

3. Pertanyaan dijawab dengan memberikan kode 1,2,3,4,5. Setiap responden

hanya diberi kesempatan untuk memilih satu jawaban, adapun makna

angka tersebut adalah:

5 = Sangat Setuju (SS)

4 = Setuju (S)

3 = Kurang Setuju (KS)

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Bagian I : Identitas Responden

Nama Responden :

Umur :

Pendidikan :

Seberapa sering kunjungan :

(2)

Bagian II

(Beri tanda (√) pada setiap jawaban yang anda pilih)

No Pernyataan Variabel : Harga SS S KS TS STS 1 Harga yang ditawarkan termasuk sesuai bila

dibandingkan dengan harga dari kompetitor 2 Harga yang ditawarkan cukup bersaing

3 Kualitas produk sesuai dengan harga yang ditawarkan

4 Saya adalah orang yang mementingkan kualitas dibandingkan dengan harga

5 Keuangan saya sesuai dengan harga yang

ditawarkan oleh Kedai kopi Ulekareng & Gayo

6 Saya tidak mempermasalahkan harga yang

ditawarkan oleh Kedai kopi Ulekareng & Gayo

No Pernyataan Variabel:Minat Berkunjung SS S KS TS STS 1 Produk yang ditawarkan berkualitas tinggi

2

Produk yang berkualitas menjadi daya tarik bagi saya untuk berkunjung ke Kedai kopi Ulekareng & Gayo

3 Kedai kopi Ulekareng & Gayo selalu menjamin mutu produknya

4 Mutu produk menarik minat saya untuk berkunjung

5

Pelayanan yang diberikan oleh Kedai kopi Ulekareng & Gayo membuat saya merasa nyaman

6 Saya berkunjung ke Kedai kopi Ulekareng &

No Pernyataan Variabel : Promosi SS S KS TS STS 1 Saya selalu melihat iklan Kedai kopi Ulekareng

& Gayo

2 Media iklan yang di pakai Kedai kopi Ulekareng & Gayo menarik bagi saya

3 Saya melihat Kedai kopi Ulekareng & Gayo pernah melakukan pameran produk

4 Pameran produk yang dilakukan lebih dari satu kali atau rutin dilakukan

5 Kerabat atau keluarga saya sering berkunjung ke Kedai kopi Ulekareng & Gayo

(3)

Lampiran 2

LAMPIRAN TABULASI JAWABAN RESPONDEN

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

5 5 5 4 4 4 27

1 2 2 3 3 1 12

4 4 5 4 4 5 26

4 5 5 4 4 4 26

4 3 3 3 3 4 20

2 1 1 2 2 2 10

4 3 5 4 4 4 24

5 4 4 5 4 4 26

3 3 4 4 4 4 22

5 4 4 5 4 4 26

2 1 2 2 2 2 11

5 5 4 4 4 5 27

4 4 4 5 4 5 26

1 1 1 2 2 3 10

5 4 4 4 4 4 25

(11)

Lampiran 3 LAMPIRAN HASIL ANALISIS DATA

Item-Total Statistics

(12)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,12361189

Most Extreme Differences Absolute ,083

Positive ,040

Negative -,083

Kolmogorov-Smirnov Z ,412

(13)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,12361189

Most Extreme Differences Absolute ,083

Positive ,040

Negative -,083

Kolmogorov-Smirnov Z ,412

Asymp. Sig. (2-tailed) ,725

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

a. Dependent Variable: MinatBerkunjung

Coefficientsa

(14)

Model

a. Dependent Variable: MinatBerkunjung

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 322,076 2 81,038 49,715 ,000a

Residual 428,424 93 4,607

Total 750,500 95

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga b. Dependent Variable: MinatBerkunjung

Model Summaryb

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Durianto. 2003. InvasiPasarDenganIklan Yang Efektif. Jakarta: GramediaPustakaUtama.

Kenna Mc. Eugene & Beech Nic, 2000. ManajemenSumberDayaManusia. Yogyakarta, Penerbit Andi.

Kismono, Gugup. 2001. BisnisPengantar, BPFFE, Yogyakarta.

_______, Philip., Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsipPemasaran. Edisi 12

Jilid 1. Jakarta: Erlangga

_______, Kevin Lane Keller. 2009. ManajemenPemasaranEdisi 13 Jilid 2. Jakarta :Erlangga

Kuncoro, Mudrajad. 2001. MetodeKuantitatif,

TeoridanAplikasiUntukBisnisdanEkonomi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Kuncoro, Mudrajat, 2003.Metode RisetuntukBisnisdanEkonomi, Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2009. MetodeRisetUntukBisnis&Ekonomi:

BagaimanaMenelitidanMenulisTesis, Erlangga, Jakarta.

Mursid M, 2003. ManajemenPemasaran, BumiAksara, Jakarta.

Nugroho, J.Setiadi. 2003. PerilakuKonsumen. Jakarta: Kencana.

Purnama, Lingga. 2001. Strategic Marketing Plan, PT. GramediaPustakaUtama, Jakarta.

Stanton, J.William. 1998. PrinsipPemasaran. Edisi 7 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, 2005. MetodePenelitianBisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2006. StatistikUntukPenelitian, Cetakankesembilan, Bandung: CV. Alfabeta

(16)

SupramonodanHaryanto. 2003. Desain Proposal PenelitianStudiPemasaran, Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2002. StrategiPemasaran. Yogyakarta : Andi Offset.

Tjiptono, Fandy. 2002. ManajemenJasa. Yogyakarta : Andi Offset.

Tjiptono, Fandy 2005. PemasaranJasa. EdisiPertama, Malang PenerbitBayumedia Publishing

Wijayanto, Dian. 2012. PengantarManajemen. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama

Yazid. 2003. PemasaranJasaKonsepdanImplementasi. EdisiKedua. Yogyakarta: Ekonisia.

Skripsi:

Harahap, Ilham. 2006. AnalisisFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Konsumen Roti di Al-Anshar Bakery Medan. Skripsi. Medan: FE USU.

Lubis, Iin Nurbaidah. 2008. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen pada Waroeng RMAJ Medan

Harahap, Widya Parina. 2011. Analisis Harga, Produk, Promosi dan People(Orang) Terhadap Minat Nasabah Pada PT. AsuransiParolamas Cabang Medan.

AnalisisPengaruhHargadanPromosi

terhadapKeputusanPembelian Air Mineral Aqua

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian

Menurut Sugiono (2008:5), jenis penelitian secara umum dikelompokkan

menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplansi, dan waktu. Jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif, yakni

penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat antara

variabel yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu pengaruh haraga dan

promosi terhadap minat pelanggan berkunjung ke cafe kedai kopi ulekareng &

gayo jl. Dr. Mansyur medan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Cafe Kedai Kopi Ulekareng & Gayoyang

berlokasi di Jl. Dr. Mansyur no. 80 Medan. Penelitian ini dimulai dari mei 2016

sampai dengan juni 2016.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian

ini membahas tentang variabel independen (variabel bebas), yaitu harga (X1) dan

promosi (X2). Variabel dependen (variabel terikat), yaitu minat pelanggan (Y)

(18)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (independent Variable) yaitu variabel yang nilainya tidak

tergantung terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah

harga (X1) dan promosi (X2).

2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi

oleh variabel yang lain. Variabel terikat penelitian ini adalah minat berkunjung.

Tabel 3.1

Operasionalisasi variabel

Variabel Defenisi variable Indikator variabel Skala pengukuran

Harga (X1) Sejumlah nilai yang harus

ditukarkan konsumen untuk memperoleh suatu produk atau jasa.

1. Harga yang bersaing 2. Kualitas produk sesuai

dengan harga yang ditawarkan

3. Keterjangkauan harga sesuai dengan isi 3. informasi dari kerabat

(19)

3.5 Skala pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah

Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena social. Pada waktu melakukan

penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan

diberi skor. (Sugiyono, 2005:86)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu – Ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2006:105)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya

atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2001 : bab 3). Dalam penelitian ini

populasinya adalah para konsumen yang mengunjungi kedai kopi ulekareng &

(20)

3.6.2. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi

(Kuncoro,2009:118). Ukuran sampel tidak diketahui sehingga untuk menentukan

jumlah sampel digunakan rumus (Supramono, 2003:65).

� = (��)

2()()

�2

n = jumlah sampel

Za \= nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α

Bila α = 0,05 maka Z = 1,67 Bila α = 0,01 maka Z = 1,96

p = Estimasi proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir = 10%

untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum

diketahui,maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang

mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

�= (1,96)

2(0,5)(0,5)

(0,1)2

n = 96,04 dibulatkan menjadi 96

Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 96 orang dengan

kriteria konsumen yang berkunjung lebih dari sekali ke Kedai Kopi Ulekareng &

gayo Jl. Dr. Mansyur Medan.

3.7 Jenis dan Sumber Data

(21)

a. Data Primer menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang dikumpulkan

dari sumber-sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari

hasil kuesioner yang telah dibagikan peneliti kepada mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Data Sekunder menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi

pustaka, internet, majalah, televisi,baliho dan surat kabar.

3.8 Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu

bagian pemasaran Cafe Kedai Kopi Ulekareng & Gayo, yang pernah

mengalami/mendapat tugas promosi.

b. Daftar pertanyaan

Menyebarkan daftar pertanyaan kepada konsumen/pelanggan Cafe Kedai

Kopi Ulekareng & Gayo, yang telah ditetapkan menjadi sample atau

responden. Penyebaran kuesioner dilakukan di Cafe Kedai Kopi Ulekareng

& Gayo, Medan.

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai

relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

d. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti dilokasi

(22)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas

dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian

merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila

koefisien korelasi (r) lebih besar dari r table (0,361), maka pertanyaan tersebut

dikatakan valid. (Sugiyono,2005:109). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu

dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden diluar sampel dan

dilakukan di kedai kopi ulekareng & gayo Jl. Dr. Mansyur Medan. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.0 dengan kriteria sebagai

berikut:

Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid

Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada

30 orang diluar sampel, diketahui hasilnya adalah sebagai berikut:

(23)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Kuesioner

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai

Corrected Item-Total Correlation diatas 0,367, dengan demikian kuesioner dapat

(24)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama

(Sugiyono, 2005:116). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS

19.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dan kriteria yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah

dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha> 0,6 .Hasil pengujian terhadap

ketiga variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,970 18

Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai cronbach's alpha 0,970≥ 0,60 maka ke

18 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

3.10 Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara

merumuskan dan menafsirkan data sehingga memberikan gambaran yang

jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan analisis data, sehingga dapat

(25)

b. Analisis Statistik

Didalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan memakai metode

analisis statistic regresi linear berganda. Metode analisis regresi linier

berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara variabel

independen (promosi dan harga) dengan variabel dependen (minat) Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana : Y = Minat Berkunjung

X1 = Harga

X2 = Promosi

a = nilai intersep (konstan)

b1 = koefisien regresi X1

b2 = koefisien regresi X2

e = standar error

model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat

nilai ekstrem pada data yang di ambil.

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu:

(26)

Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal

dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusannya sebagai berikut:

• Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

• Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Analisis Statistik

Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametric

Kolmogorof-Smirnov (K-S). Menurut Umar (2008:181) bahwa, apabila

pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar

dari 0,05 (α = 5%, tingkat signifikan) maka data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolineritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier

ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau

tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai

dari variance inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusannya :

(27)

VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

Tolerence < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

Tolerence > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas

3. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain.

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala

Heteroskedastisitas, yaitu:

a. Analisis Grafik

Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik

Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu

pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.

b. Analisis Statistik

Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.

4. Uji F (Uji Serentak)

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independen secara

bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif

(28)

Ha : b1≠ b2≠ 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Nilai fhitung akan dibandingkan dengan nilai ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan, yaitu :

H0 diterima jika fhitung< ftabelpada α = 5%

Ha diterima jika fhitung> ftabelpada α = 5%

a. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh

yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho : bi = 0 (variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif

dan signifikan terhadap variabel dependen).

Ha : bi ≠ 0 (variabel independen secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel dependen).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan

keputusan, yaitu:

Ho diterima bila thitung < ttabelpada α = 5%

Ha ditolak bila thitung> ttabelpada α = 5%

b. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikansi

(29)

independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinan (R2)

berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤ 1). Apabila

deteminasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel independen terhadap pengaruh variabel

dependen semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak

untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen, dan bila R2 mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.

Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

(30)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kedai Kopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansyur

Kiprah usaha ini dimulai pada tanggal 10 November 2012,

denganmenempati bangunan yang dahulunya merupakan kantin pada kos-kosan

Griyasana. Dengan komitmen yang tinggi untukmengutamakan kualitas kopi

tradisional Aceh yang khas, kedai kopi ulekareng & gayo Jl. Dr. Mansyur hingga

kini berkembang menjadi dua outlet, danmenjadi salah satu ikon cafe tradisional

di kota medan.

Padatahun 2014, Kedai Kopi UleKareng & Gayo Jl. Dr. Mansyur

membuka cabang usaha yang berada di bekas bandara Polonia Medan, yang biasa

disebut dengan sebutan ParPol atau Parkir Polonia.Namun karena factor tertentu

maka Kedai Kopi Ulekareng & Gayo terpaksa tidak bisa melanjutkan proses

produksi di daerah ParPol tersebut. Setelah gagal membentuk cabang maka

pemilik berinisiatif untuk kembali membuka cabang yang berlokasi di Krakatau

Medan.

4.1.2. Visi dan misi Kedai Kopi Ulekareng dan Gayo Jl. Dr. Mansyur Visi

“Menyajikan menu, fasilitas dan pelayanan yang baik dengan harga yang

(31)

Misi

“Menjadi tempat ngopi pertama dan terbaik di Medan dengan harga kaki lima,

kualitas pelayanan bintang lima yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

”Menu utama tempat ini adalah kopi terbaik Aceh yaitu kopiUleekareng yang

disajikan secara manual. Kedai kopi inijuga menyajikan makanan khas Aceh

dengan cita rasa asli. Keunikan tersebut menjadi kekuatan tersendiri bagi

organsiasi tersebut dan digabungkan dengan lokasi/tempat yang nyaman, bersih,

berkelas, fasilitas memadai, dan suasana bersahabat yang dimunculkan oleh cara

pelayanan oleh karyawan yang terlatih untuk dapat mendukung visi dan misi

organisasi ini.

4.2. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptifdalam penelitian ini digunakan untuk merumuskan dan

menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif

variabel.

4.2.1. Karakteristik Responden

Berikut ini adalah mengenai karakteristik responden yang berjumlah 96

orang, dengan distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur (tahun) Jumlah %

21 – 30 tahun 45 47

31 – 40 tahun 38 39,5

41 – 50 tahun 13 13,5

(32)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan umur

mayoritas berumur 21-30 tahun yaitu 47% dan minoritas berumur antara 41-50

tahun yaitu 13,5%, dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pelanggan yang

datang lebih dari sekali adalah mayoritas mahasiswa dengan umur21-30 tahun

karenaletak posisi Cafe Kedai Kopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansyur Medan

yang berada dekat dengan kampus Universitas Sumatera Utara.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah %

Mahasiswa 43 45

D3 22 23

S1 31 32

Jumlah 96 orang 100

Sumber : Data Primer diolah, (2016)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

pendidikan mayoritas adalah mahasiswa yaitu 45% dan minoritas berpendidikan

D3 yaitu 23%, Hal ini menunjukkan bahwa responden merupakan kalangan dari

sekitar kampus Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Banyak Kunjungan

Banyak Kunjungan Jumlah %

2 - 5 Kali 45 47

> 5 Kali 51 53

Jumlah 96 orang 100

Sumber : Data Primer diolah, (2016)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan banyak

kunjungan pelanggan mayoritas berkunjung lebih dari 5 kali yaitu 53% dan

(33)

banyak adalah pelanggan yang loyal terhadap Cafe Kedai Kopi Ulekareng &

Gayo Jl. Dr. Mansyur Medan.

4.2.2. Deskriptif Variabel Harga

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga Pertanyaan

Sumber : Data Primer diolah, (2016)

1) Dari pertanyaan No. 1 yang menyatakanHarga yang ditawarkan termasuk

sesuai bila dibandingkan dengan harga dari kompetitor paling banyak

menyatakan setuju dengan persentase 47,9%. Hal ini menunjukkan

responden menganggap bahwa harga yang ditawarkan sesuai dibandingkan

kompetitor lain.

2) Dari pertanyaan No. 2 yang menyatakan Harga yang ditawarkan cukup

bersaing paling banyak menyatakan setuju dengan persentase 50%. Hal ini

menunjukkan harga yang ditawarkan Kedai Kopi Ulekarang & Gayo Cukup

bersaing.

3) Dari pertanyaan No. 3 yang menyatakan Kualitas produk sesuai dengan

harga yang ditawarkan paling banyak menyatakan setuju dengan persentase

47,9%. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju bahwa produk yang

(34)

4) Dari pertanyaan No 4 yang menyatakan Saya adalah orang yang

mementingkan kualitas dibandingkan dengan harga paling banyak

menyatakan setuju dengan persentase 36,5%. Ini menunjukkan responden

adalah pelanggan yang mementingkan kualitas dibanding dengan harga.

5) Dari pertanyaan No. 5 yang menyatakan Keuangan saya sesuai dengan

harga yang ditawarkan oleh Kedai Kopi Ulekareng & gayo paling banyak

menyatakan setuju dengan persentase 52,1%. Ini berarti responden

mempunyai keuangan yang cukup untuk berkunjung ke Kedai Kopi

Ulekareng & Gayo

6) Dari pertanyaan No. 6 yang menyatakan bahwa Saya tidak

mempermasalahkan harga yang ditawarkan oleh Kedai Kopi Ulekareng &

Gayo paling banyak menyatakan setuju dengan persentase 59,4%. Hal ini

menunjukkan responden adalah orang yang mementingkan kualitas dan

kenyamanan.

4.2.3. Deskriptif Variabel Promosi

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi Pertanyaan

Sumber : Data Primer diolah, (2016)

1) Dari pertanyaan No. 1 yang menyatakanSaya selalu melihat iklan

(35)

persentaase 50%. Ini menunjukkan responden selalu melihat

iklanKedaiKopi Ulekareng & Gayo.

2) Dari pertanyaan No. 2 yang menyatakan Media iklan yang di

pakaiKedaiKopi Ulekareng & Gayo menarik bagi saya paling banyak

menyatakan setuju dengan persentase 51%. Ini menunjukkan responden

merasa iklan yang ditawarkan KedaiKopi Ulekareng & Gayo menarik bagi

mereka

3) Dari pertanyaan No. 3 yang menyatakan Saya melihatKedaiKopi Ulekareng

& Gayo pernah melakukan pameran produk paling banyak menyatakan

setuju dengan persentase 34,4% yang menunjukkan bahwaKedaiKopi

Ulekareng & Gayo pernah melakukan pameran produk.

4) Dari pertanyaan No. 4 yang menyatakan Pameran produk yang dilakukan

lebih dari satu kali atau rutin dilakukan paling banyak menyatakan setuju

dengan persentase 34,4% yang berarti responden melihatKedaiKopi

Ulekareng & Gayo gencar melakukan pameran produk.

5) Dari pertanyaan No 5 yang menyatakan kerabat atau keluarga saya sering

berkunjung keKedaiKopi Ulekareng & Gayo paling banyak menyatakan

setuju dengan persentase 51%. Hal ini berarti kerabat responden sering

berkunjung keKedaiKopi Ulekareng & Gayo.

6) Dari pertanyaan No. 6 yang menyatakan Saya mendapat informasi tentang

KedaiKopi Ulekareng & Gayo dari keluarga atau kerabat paling banyak

(36)

keluarga responden merekomendasikan KedaiKopi Ulekareng & Gayo

kepada responden.

4.2.4. Deskriptif Variabel Minat Berkunjung Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Berkunjung Pertanyaan

Sumber : Data Primer diolah, (2016)

1) Dari pertanyaan No. 1 yang menyatakanProduk yang ditawarkan berkualitas

tinggi paling banyak menyatakan setuju dengan persentase 38,5% yang

menunjukkan bahwa responden setuju produk yang ditawarkanKedaiKopi

Ulekareng & Gayo berkualitas tinggi.

2) Dari pertanyaan No. 2 yang menyatakan Produk yang berkualitas menjadi

daya tarik bagi saya untuk berkunjung keKedaiKopi Ulekareng & Gayo

paling banyak menyatakan setuju dengan persentase 49%. Hal ini berarti

responden tertarik berkunjung karena kualitas produkKedaiKopi Ulekareng

& Gayo yang tinggi

3) Dari pertanyaan No. 3 yang menyatakanKedaiKopi Ulekareng & Gayo

(37)

persentase 44,8% yang artinya produkKedaiKopi Ulekareng & Gayo

terjamin mutunya.

4) Dari pertanyaan No. 4 yang menyatakan Mutu produk menarik minat saya

untuk berkunjung paling banyak menyatakan setuju dengan persentase

36,5%. Hal ini berarti responden tertarik berkunjung keKedaiKopi

Ulekareng & Gayo karena mutu nya.

5) Dari pertanyaan No. 5 yang menyatakan Pelayanan yang diberikan

olehKedaiKopi Ulekareng & Gayo membuat saya merasa nyaman paling

banyak menyatakan setuju dengan persentase 60,4% yang berarti responden

merasa senang dengan pelayanan yang diberikan KedaiKopi Ulekareng &

Gayo

6) Dari pertanyaan No.6 yang menyatakan Saya berkunjung ke KedaiKopi

Ulekareng & Gayo karena kenyamanan pelayanannya paling banyak

menyatakan setuju dengan persentase 53,1% yang bearti pelanggan

menikmati pelayananKedaiKopi Ulekareng & Gayo.

4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi

normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari

titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk

lonceng dengan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke

(38)

kolmogorov-smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual

berdistribusi normal.

Sumber : Data Primer Diolah, (2016)

(39)

Sumber : Data primer diolah, (2016)

Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas P-P Plot

Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh data tersebut tidak mengarah ke kiri atau ke kanan, sedangkan

pada Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang

garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal, Namun untuk lebih

memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka

(40)

Tabel 4.7

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,12361189

Most Extreme Differences Absolute ,083

Positive ,040

Negative -,083

Kolmogorov-Smirnov Z ,412

Asymp. Sig. (2-tailed) ,725

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer diolah, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah

0,725 dan di atas nilai signifikan (0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel

residual berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan

adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya

multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari Variance

Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel independent terhadap variabel

dependent.

Pengambilan Keputusannya:

VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

(41)

Tolerance> 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas.

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 1,244 ,821 1,515 ,133

Harga -,538 ,082 -,553 -6,523 ,000 ,875 1,706

Promosi ,406 ,084 ,408 4,806 ,007 ,801 1,706

a. Dependent Variable: MinatBerkunjung

Sumber : Data primer diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat jika nilai Tolerance antara variabel

independen di atas 0,10 maka diantara variabel tersebut tidak terjadi

multikolinearitas, selain itu dapat juga diketahui nilai VIF < 5, artinya pada nilai

Tolerance dan VIF untuk indikator pelatihan, promosi, mutasi, dan prestasi kerja

karyawan tidak terjadi multikolinearitas.Gambar 4.3 hasil uji multikolinearitas

(42)

Sumber : Data primer diolah, (2016)

Gambar 4.4 Pengujian Multikolinearitas

4.3.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas menggunakan uji Gleijser dapat dilihat pada tabel

hasil di bawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Gleijser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,132 ,521 1,173 ,068

Harga -,089 ,052 -,413 -1,709 ,091

Promosi ,112 ,054 ,505 1,090 ,059

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Data primer diolah, (2016)

(43)

ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, jika variabel independen tidak signifikan

terhadap variabel absut (diatas tingkat kepercayaan > 0,05), maka dalam model

regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa

semua variabel independen mempunyai nilai sig > 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa antara variabel independen dan dependen tidak terjadi

heteroskedastitas.

4.4. Teknik Analisis Data

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas(harga dan promosi) terhadap variabel terikat (minat

berkunjung). Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19,0for

windows dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk

analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan

dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas

(44)

Tabel 4.10

Uji Regresi Linier Tiap Variabel

Coefficientsa

a. Dependent Variable: MinatBerkunjung

Sumber : Data primer diolah, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai

berikut :

a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel bebas yaitu

(X1, dan X2).

b. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan (removed).

c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 1,244 + -0,538 X1 + 0,406 X2

Sebelum nilai a (konstanta), nilai b1, dan b2,dimasukkan ke dalam

persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil

(45)

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah pengaruh variabel independen

(harga dan promosi) secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap minat berkunjung. Model hipotesis yang digunakan

dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan dari variabel bebas yang terdiri dari harga dan promosi terhadap minat

berkunjung.

Ha: b1 ≠ b2 ≠0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yang terdiri dari harga dan promosi terhadap minat

berkunjung.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang

dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) =k-1 = 2

df (penyebut) =n-k = 93

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian = 96

k = jumlah variabel bebas dan terikat = 3

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 96 dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:

(46)

2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 96 - 3 = 93

Maka : F tabel 0,05 (2;93) = 3,094

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 19

for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α =

5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabelpada α =5%

H0 ditolak bila Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Tabel 4.11 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 322,076 2 81,038 49,715 ,000a

Residual 428,424 93 4,607

Total 750,500 95

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga b. Dependent Variable: MinatBerkunjung Sumber : Data Primer diolah, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 dilihat nilai Fhitung sebesar 49,715 dan Ftabel sebesar

3,094 sehingga Fhitung> Ftabelpada α = 5%, Sehingga disimpulkan bahwa variabel

independen (harga dan promosi) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

minat berkunjung.

4.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang

terdiri dari variabel harga dan promosi secara parsial berpengaruh terhadap minat

(47)

H0 : b1 = b2 =0, artinya variabel bebas yang terdiri dari harga dan promosi secara

parsial tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung.

Ha : b1 ≠ b2 ≠0, artinya variabel bebas yang terdiri harga dan promosi secara

parsial berpengaruh terhadap minat berkunjung.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika thitung< t tabel pada α = 5%

Ho ditolak jika thitung> t tabel pada α = 5

Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)

n = jumlah sampel , n = 96

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

Derajat bebas pembilang (df) =( k-1) = 3-1 = 2

Derajat bebas penyebut (df) = (n-k) = 96 – 3 = 93

Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan

adalah t0,05 (93) = 1,985

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa variabel harga berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap minat berkunjung, yang dapat dilihat dari nilai

signifikansi untuk promosi jabatan (0,00 < 0,05). Nilai t hitung (-6,523) < t tabel

(1,985) artinya jika variabel harga (X1) di turunkan maka minat berkunjung (Y)

akan meningkat. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(48)

0,05). Nilai t hitung (4,806) > t tabel (1,985) artinya jika variabel promosi (X2) di

tingkatkan maka minat berkunjung (Y) akan meningkat.

a. Konstanta sebesar 1,244 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka

minat berkunjung tetap sebesar 1,244.

b. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah:

Y = a + b1X1 +b2X2

Y = 1,244 + -0,538 X1 + 0,406 X2

4.4.4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Determinan (R2) pada intinya mengukur proporsi atau persentase

sumbangan variabel bebas yaitu variabel independen promosi jabatan dan

lingkungan kerjaterhadap variasi naik turunnya variabel terikat kinerja pegawai

secara bersama-sama, dimana: 0≤R2≤1

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga b. Dependent Variable: MinatBerkunjung Sumber : Data Primer diolah, (2016)

Keterangan Tabel 4.12:

a. R = 0,839 berarti hubungan (relation) antara variabel harga dan promosi

terhadap minat berkunjung sebesar 83,9% yang artinya mempunyai hubungan

(49)

b. Nilai R Square sebesar 0,753artinya harga dan promosi menjelaskanminat

berkunjung sebesar 75,3% dan sisanya 24,7% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5. Pembahasan

4.5.1 Hubungan Harga terhadap Minat Berkunjung Pelanggan

Seperti yang telah diketahui bahwa harga adalah salah satu variabel yang

dapat mempengaruhi minat berkunjung pada Cafe KedaiKopi Ulekareng & Gayo

Jl. Dr. Mansur Medan. Secara parsial diketahui bahwa besarnya pengaruh harga

terhadap minat berkunjung adalah -53,8%. Sedangkan hubungan harga terhadap

minat berkunjung adalah hubungan negatif. Dapat disimpulkan hasil penelitian

ini, bahwa harga merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi minat

berkunjung pelanggan pada Cafe KedaiKopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansur

Medan. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang mendapatkan

hasil penelitian bahwa harga memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap minat berkunjung pelanggan.

Menurut Tjiptono (2002:151) harga merupakan satuan moneter atau

ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau pengguanaan suatu barang dan jasa.

Selanjutnya Alma (2000:79) menyatakan harga adalah nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang.

Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh

(50)

dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat

yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Kedua, peranan informasi dari harga,

yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk,

seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli

mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif.

Wijayanto (2012:291) menyatakan penetapan harga merupakan tahapan

krusial dari pemasaran. Penetapan harga (Pricing) sebaiknya mengacu pada

pertimbangan internal dan eksternal perusahaan. Pada prinsipnya, harga tidak

harus serendah mungkin, namun yang penting adalah reasonable price atau harga

yang dinilai wajar oleh konsumen dengan tetap memperhatikan harga yang

berlaku di pasaran.

Harga memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk menentukan minat

berkunjung pelanggan ke suatu Cafe. Semakin rendah harga produk suatu Cafe,

maka semakin banyak pelanggan yang berminat untuk membeli produk terebut.

Sebaliknya semakin tinggi harga produk suatu Cafe maka minat pelanggan untuk

berkunjung pun akan berkurang. Sehingga diperlukan penyesuaian harga yang

tepat bagi keuangan konsumen agar minat berkunjung pelanggan meningkat tetapi

tidak memberatkan keuangan tempat usaha tersebut.

4.5.2 Hubungan Promosi terhadap Minat Berkunjung Pelanggan

Seperti yang telah diketahui bahwa promosi adalah salah satu variabel yang

dapat mempengaruhi minat berkunjung pada Cafe KedaiKopi Ulekareng & Gayo

Jl. Dr. Mansur Medan. Secara parsial diketahui bahwa besarnya pengaruh promosi

(51)

minat berkunjung adalah hubungan positif. Dapat disimpulkan hasil penelitian ini,

bahwa promosi merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi minat

berkunjung pelanggan pada Cafe KedaiKopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansur

Medan. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang mendapatkan

hasil penelitian bahwa promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap minat berkunjung pelanggan.

Menurut Mursid (2003:5), promosi merupakan salah satu bagian dari

rangkaian kegiatan pemasaran suatu produk. Promosi adalah suatu bidang

kegiatan pemasaran dan merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan

kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan (information),

membujuk (persuation), dan mempengaruhi (influence) segala kegiatan itu

bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Betapapun berkualitasnya suatu produk,

bila pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu

bermanfaat bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada

konsumen untuk melakukan pembelian. Jadi, promosi penjualan merupakan suatu

bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi, atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran terhadap

perusahaan dan produknya, agar membeli dan loyal terhadap produk yang

ditawarkan. Jadi, dapat disimpulkan promosi penjualan mempengaruhi konsumen

dalam keputusan pembelian.

Tujuan promosi secara umum adalah membangkitkan keinginan konsumen

(52)

melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan perusahaan

Dengan adanya promosi diharapkan pelanggan mengetahui tentang adanya

usaha yang dijalankan. Dengan promosi produk seperti pameran produk

diharapkan pelanggan mengetahui akan harga dan rasa dari produk yang dijual

sehingga promosi produk perlu ditingkatkan agar minat berkunjung pelanggan

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini mengkaji tentang “Hubungan Harga Dan Promosi

Terhadap Minat Pelanggan Berkunjung Ke Cafe Kedai Kopi Ulekareng & Gayo

Jl. Dr. Mansyur Medan”, dalam penelitian ini disimpulkan sebagai berikut :

1. Harga dan promosi secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap

minat berkunjung padaKedaiKopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr. Mansur

Medan.

2. Berdasarkan hasil Uji t diketahui bahwa secara parsial variabel harga,

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat berkunjung, dan

variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berkunjung yang dapat dilihat dari nilai signifikan untuk harga 0,000, dan

promosi 0,007. Dapat disimpulkan bahwa variabel harga paling dominan

mempengaruhi minat berkunjung.

3. Besarnya variabel R Square sebesar 0,753artinya harga dan

promosimenjelaskanminat berkunjung pada KedaiKopi Ulekareng & Gayo

Jl. Dr. Mansur Medan sebesar 75,3% dan sisanya 24,7% dijelaskan oleh

(54)

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil yang

peneliti temukan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan pada KedaiKopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr Mansur Medan untuk

dapat memberikan harga yang lebih baik agar meningkatkan minat

berkunjung pelanggan.

2. Diharapkan pada Cafe KedaiKopi Ulekareng & Gayo Jl. Dr Mansur Medan

untuk dapat lebih meningkatkan promosi dan pameran produk agar

meningkatkan minat berkunjung pelanggan.

3. Setiap manajer outlet harus memperhatikan minat berkunjung dari

masing-masing pelanggan karena pencapaian kunjungan dari pelanggan yang akan

menentukan besarnya keuntungan yang didapat oleh kegiatan usaha dan

(55)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Bauran Pemasaran

2.1.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan salah satu elemen dalam

strategi pemasaran jasa maupun produk. Marketing Mix mempunyai peranan yang

sangat penting dalam kemajuan perusahaan, sehingga Marketing Mix harus

dilakukan dengan penuh pertimbangan yang tepat. Marketing mix juga merupakan

seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik

jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Berikut ini 4 elemen Mareketing Mix menurut Yazid (2003:18) yaitu :

1. Produk (product)

Adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah

nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah

konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit

dan value dari produk tersebut. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak

menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.

2. Harga (pricing)

Strategi penentuan harga (Pricing) sangat signifikan dalam pembelian

value kepada konsumen dan pengaruh image produk, serta keputusan konsumen

(56)

mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting

adalah keputusan dalam pricing harus konsisten dengan strategi pemasaran secara

keseluruhan.

3. Promosi (promotion)

Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi

yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan unutk memsarkan jasa

dalam kegiatan pembelian/pengguna jasa. Perangkat promosi yang kita kenal

mencakup aktivitas periklanan, personal selling, promosi penjualan, publik

relation (PR), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) dan pemasaran

langsung (direct marketing).

4. Tempat (place)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi

para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya

keputusan mengenai di mana sebuah hotel atau restoran harus didirikan).

2.1.2. Harga

2.1.2.1. Defenisi Harga

Kotler dan Armstrong (2008:345) mendefinisikan harga sebagai berikut

“Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk

memperoleh suatu produk.” Stanton (1998:308) menyatakan, “Harga adalah

jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk

memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang

(57)

Menurut Tjiptono (2002:151) harga merupakan satuan moneter atau

ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau pengguanaan suatu barang dan jasa.

Selanjutnya Alma (2000:79) menyatakan harga adalah nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang.

2.1.2.2. Tujuan Penetepan Harga

Wijayanto (2012:291) menyatakan penetapan harga merupakan tahapan

krusial dari pemasaran. Penetapan harga (Pricing) sebaiknya mengacu pada

pertimbangan internal dan eksternal perusahaan. Pada prinsipnya, harga tidak

harus serendah mungkin, namun yang penting adalah reasonable price atau harga

yang dinilai wajar oleh konsumen dengan tetap memperhatikan harga yang

berlaku di pasaran.

Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono ( 2002, 152 - 154 ) adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan berorientasi pada laba.

Asumsi teori ekonomi menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih

harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan

istilah maksimisasi laba.

2. Tujuan berorientasi pada volume

Selain tujuan berorientasi pada laba ada pula perusahaan yang menetapkan

harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu yang bisa

dikenal dengan istilah volume pricing objectives.

(58)

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan

harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra prestisius

4. Tujuan stabilitas harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga bila suatu

perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan

harga mereka.

5. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing.

Mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau

menghindari campur tangan pemerintah.

Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap

strategi bersaing perusahaan tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara

yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam

persaingan.

2.1.2.3. Metode Penetapan Harga

Wijayanto (2012 : 292 – 294) meyatakan metode penetapan harga dapat

dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain:

1. Pendekatan Penawaran – Permintaan

Pendekatan ekonomi yaitu penawaran dan permintaan dapat digunakan dalam

penetapan harga untuk mendapatkan profit yang optimal. Dalam hokum

permintaan, kenaikan harga menyebabkan penurunan permintaan,

(59)

Pada tataran praktis, sering kali sulit mendapatkan gambaran kurva

permintaan dan penawaran secara akurat. Pendekatan alternatif lainnya dapat

menggunakan pendekatan biaya yaitu dengan markup. Secara umum rumus

markup adalah :

Harga jual = Harga pokok X (1 + %markup).

3. Analisi titik impas atau Break-even analysis

Pendekatan alternatif lainnya dapat menggunakan break even (BEP) dengan

rumus:

��� (���������) = ��������������� ℎ���� − �������������

4. Pendekatan Persepsi

Penetapan harga dapat dilakukan dengan pendekatan persepsi untuk

mendapatkan tingkat harga yang pantas. Persepsi dapat berupa persepsi

penjual maupun persepsi konsumen. Persepsi konsumen dapat diketahui

melalui penelitian pemasaran. Sedangkan persepsi penjual dilakukan dengan

intuisi bisnis yang dimiliki penjual.

5. Kompetitor Pembandingan

Harga juga dapat ditetapkan dengan melihat strategi harga yang digunakan

kompetitor. Kejelian dapat menetapkan harga yang kompetitif akan

(60)

2.1.2.4. Langkah-Langkah dalam Menetapkan Harga

Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan

kebijakan penetapan harga. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 76 – 91) ada 6

langkah dalam menetapkan harga yaitu:

1. Memilih tujuan penetapan harga

Mula–mula perusahaan memutuskan di mana perusahaan ingin

memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan,

semakin mudah perusahaan menetapkan harga.

2. Menentukan permintaan

Setiap harga akan mengarah ketingkat permintaan yang berbeda dan

karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran

perusahaan. Hubungan antara harga dan permintaan ditangkap dalam

kurva permintaan. Dalam kasus normal keduanya berhubungan terbalik:

semakin tinggi harga semakin tinggi permintaan

3. Memperkirakan biaya

Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan

untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin

mengenakan harga yang dapat menutupi biaya memproduksi,

mendistribusiakn dan menjual produk termasuk tingkat pengembalian

(61)

menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh mereka,

profitabilitas tidak selau menjadi hasil akhirnya

4. Menganalisis biaya, harga, dan penawaran pesaing

Perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi

harga pesaing. Perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing

terdekat. Jika penawaran perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak

ditawarkan pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka

bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika

penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh

perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga

perusahaan. Sekarang perusahaan dapat memutuskan apakah perusahaan

dapat mengenakan lebih banyak, sama, atau kurang dari pesaing

5. Memilih metode penetapan harga

Berdasarkan jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya dan harga

pesaing, kini perusahaan siap memilih harga. Ada 3 pertimbangan utama

dalam penetapan harga yaitu: biaya menetapkan batas bawah untuk harga.

harga pesaing dan harga produk pengganti memberikan titik orientasi.

Penilaian pelanggan atas fitur-fitur unik menetapkan batas atas harga.

6. Memilih harga akhir

Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan

harus memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus

(62)

pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga

berbagi keuntungan dan resiko, dan dampak harga pada pihak lain.

2.1.2.5. Strategi Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (2005:198-200) strategi penerapan harga jasa adalah

sebagai berikut:

a. Strategi penetapan harga berdasarkan nilai yang akan diterima :

1. Statisfaction-based pricing (penetapan harga berdasrkan kepuasan)

Karakteristik intangibilitas jasa menghadirkan tantangan bagi perusahaan

dan pelanggan dalam hal menciptakan nilai jasa secara jelas. Tujuan

utamanya adalah untuk mengurangi ketidakpastian yang dirasakan

pelanggan. Penyedia jasa mengupayakan sebagai berikut:

a. Garansi jasa (service guarantees) ; penetapan harga disertai garansi

b. Benefit-driven pricing ; penetapan harga berdasrkan nilai tambah

c. Flate-rate pricing; penetapan harga berdasrkan biaya actual

2. Relationship pricing

Adalah penetapan harga berdasarkan upaya yang menarik, mampertahankan

dan meningkatkan relasi dengan para konsumen, seperti:

a. Long-term contracts;

Penetapan harga berdasarkan kontrak dengan insentif harga dan non harga

kepada pelanggan agar mereka bersedia mengikat diri pada relasi jangka

panjang.

(63)

Adalah strategi penetapan harga dengan menjual satu jasa atau lebih dalam

satu paket. Harga satu paket harus lebih murah dari pada harga.

3. Efficiency pricing

Aspek utama dalam strategi ini adalah pemahaman, pengelolaan dan

penekanan biaya. Sebagian atau keseluruhan penghematan biaya akan

diteruskan kepada para pelanggan dalam bentuk harga yang lebih murah total

masing-masing item bila dijual terpisah.

a. Strategi penetapan harga konvensional ke dalam sektor jasa.

1. Cost-based pricing; metode penetapan harga berdasarkan perhitungan

biaya-biaya finansial.

2. Competition-based pricing; strategi ini berfokus pada harga yang ditetapkan

oleh perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau pasar yang sama.

3. Demand-based pricing (value-based pricing); penetapan harga berdasarkan

pada perspektif pelanggan yaitu permintaan

b. Strategi penetapan harga berdasarkan persepsi pelanggan.

1. Nilai adalah harga murah.

a. Disounting; penetapan harga yang disertai dengan diskon.

b. Odd pricing; pemberian harga ganjil agar lebih dipersepsikan murah.

c. Synchro-pricing; pengelolaan harga berdasrkan sifat strategis.

d. Penetration pricing; penetapan harga murah untuk percobaan.

2. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dari sebuah jasa.

a. Prestige pricing; penetapan harga mahal untuk kualitas prestisius.

(64)

3. Nilai adalah kualitas yang didapatkan.

a. Value pricing; penetapan harga berdasarkan paket.

b. Market segmentation pricing; penetapan harga berdasarkan segmen

pasar.

4. Nilai adalah semua yang telah diberikan.

a. Price framing; mengorganisasi harga berdasarkan referensi akurat

b. Price bundling; menetapkan harga berdasarkan paket

c. Complementary pricing; menetapkan harga untuk sifatnya melengkapi

d. Results-based pricing; menetapkan harga berdasarkan hasil jasa.

2.1.3. Promosi

2.1.3.1 Pengertian promosi

Menurut Mursid (2003:5), promosi merupakan salah satu bagian dari

rangkaian kegiatan pemasaran suatu produk. Promosi adalah suatu bidang

kegiatan pemasaran dan merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan

kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan (information),

membujuk (persuation), dan mempengaruhi (influence) segala kegiatan itu

bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Betapapun berkualitasnya suatu produk,

bila pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu

bermanfaat bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Sedangkan menurut Purnama (2001:69), promosi adalah komunikasi dari

para pemasar yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon

(65)

memperoleh suatu respon. Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang

digunakan untuk mengomunikasikan produk atau jasa oleh kepada konsumen,

dimana promosi ini terdiri dari periklanan, promosi penjualan dan personal

selling.

2.1.3.2. Jenis-jenis promosi

Menurut Mursid (2003:59), keempat jenis promosi, periklanan, promosi

penjualan (sales promotion), penjualan personal, dan publisitas, bersama-sama

menjadi bagian dari sebuah bauran promosi yang ingin dikelola secara strategis

oleh para pemasar untuk dapat mencapai tujuan organisasi, yaitu:

a. Iklan

Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang

suatu produk, merk, perusahaan atau took yang dilakukan dengan bayaran

tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang menjadi sponsornya.

Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen-evaluasi,

perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan

dengan produk dan merek.

Dalam prakteknya, iklan dianggap sebagai manajemen citra (image

management). Menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak

konsumen. Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi,

tujuan paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembeli dan

konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam televisi, radio, majalah,

surat kabar, papan reklame, dan sebagainya.

(66)

Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang

ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Banyaknya jenis

promosi penjualan - termasuk di dalamnya penurunan yang temporer melalui

kupon, penjualan multi kardus, kontes dan undian, perangko dagang, pameran

dagang, tayangan titik jual, contoh gratis, serta hadiah membuat promosi

penjualan sulit didefenisikan.

c. Penjualan Personal

Penjualan pribadi (personal selling) melibatkan interaksi langsung antara

seorang pembeli potensial dengan seorang salesman. Penjualan personal dapat

menjadi metode promosi paling hebat untuk paling tidak untuk dua alasan berikut;

Pertama,komunikasipersonal dengan salesman dapat meningkatkan keterlibatan

konsumen dengan produk dan atau proses pengambilan keputusan. Oleh karena

itu,konsumen dapat lebih termotivasi untuk masuk dan memahami informasi yang

disajikan salesman tentang suatu produk. Kedua, situasi komunikasi saling silang

atau interaktif memungkinkan salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar

sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pembeli potensial.

d. Publisitas

Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang

perusahaan, produk, atau merk si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.

Misalnya, sebuah artikel di majalah PC World yang membandingkan berbagai

macam merek perangkat lunak. Pengelola data merupakan informasi produk yang

sangat berguna bagi konsumen namun tidak dibebankan biaya sama sekali pada

(67)

perbandingan merek di jurnal dagang, surat kabar atau majalah berita, atau diskusi

di radio dan talkshow di televisi, semua menyajikan berbagai informasi produk

bagi para konsumen.

2.1.3.3. Tujuan Promosi

Tujuan promosi secara umum adalah membangkitkan keinginan konsumen

untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan

melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan perusahaan

Menurut Kismono (2001:374), perusahaan perlu menetapkan tujuan

promosi yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih luas.Program

program promosi dapat di dasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:

a. Memberikan informasi.

Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi

kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana

konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen

memerlukan informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan

pembelinya.

b. Meningkatkan penjualan

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan.

Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon

belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba

produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan

(68)

c. Menstabilkan penjualan

Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar

tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

d. Memposisikan produk

Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan

produknya dibanding produk pesaing. Strategi promosi yang tepat seperti

iklan dapat membantu perusahaan.

e. Membentuk citra produk

Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk

image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat

menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya di mata

konsumen.

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:97), adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi promosi adalah:

a. Dana yang tersedia

Segala jenis usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan, untuk mencapai

tujuan usahanya selalu membutuhkan dana. Jumlah dana yang tersedia

merupakan faktor penting dalam pelaksanaan promosi. Perusahaan yang

mempunyai dana yang cukup maka kegiatan promosinya akan lebih lancar

dibanding dengan perusahaan yang mempunyai dana yang terbatas. Jika

(69)

b. Sifat pasar

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan juga tergantung

pada pasar yang dituju. Jika pasar yang dituju adalah pasar kecil, maka

cukup dengan menggunakan personal selling, tetapi apabila wilayah

pasarnya luas perlu diperhatikan bentuk apa yang paling sesuai.

c. Jenis produk

Jenis produk suatu perusahaan juga turut mempengaruhi promosinya.

Apakah barang konsumen atau barang industri. Jika barang yang

dipromosikan barangkonsumen maka dapat dilakukan periklanan, tetapi

jika barang industri maka dapat dilakukan personal selling.

d. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang

Siklus kehidupan barang terdiri dari empat tahapan yang berbeda-beda dan

setiap tahap berada pada lingkungan pasar yang berbeda. Tahap-tahap

tersebut adalah tahap perkenalan, tahap pendewasaan, tahap puncak, dan

tahap kemunduran.

2.1.4. Minat

2.1.4.1. Pengertian Minat Konsumen (Minat Berkunjung)

Minat (interest) digambarkan sebagai suatu situasi dan kondisi sikap ingin

seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk

memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Menurut Durianto (2003:109) niat

untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen

untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Hasil Uji Validitas KuesionerTabel 3.3
Tabel 4.1   Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

This paper presents a case-study of application of photogrammetry technique for archaeological field documentation record in course of underwater excavations of the

DPA- SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program

Two rural sanctuaries constitute the major archaeological remains present in the landscape: the first, located in the village of Niha , is composed of two roman temples with

Website Toko Cantik Parcel ini menyajikan banyak jenis parsel berikut keterangan harga dan gambarnya pengunjung dapat memesan parsel yang diinginkan, dapat melihat

(3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran yang tertuang dalam Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 dan Rancangan

Pada hari ini, Senin tanggal Delapan Belas bulan April tahun Dua ribu enam belas, bertempat di Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Daerah Kelompok Kerja Provinsi

Adapun dokumen yang perlu dibawa adalah seluruh dokumen asli dari penawaran dan isian kualifikasi yang telah di up-load di LPSE ITS beserta foto copy nya. Atas

Mengharap kehadiran Saudara untuk hadir pada acara Rapat Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Pekerjaan Pembuatan dan Perbaikan Jalan Pusvetma, yang