• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Alat Bantu Hitung Tahapan Pembinan Narapidana Di Lapas Kelas IIa Banceuy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Alat Bantu Hitung Tahapan Pembinan Narapidana Di Lapas Kelas IIa Banceuy"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Adanya model pembinaan bagi narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan tidak terlepas dari sebuah dinamika, yang bertujuan untuk lebih banyak memberikan bekal bagi Narapidana dalam menyongsong kehidupan setelah selesai menjalani masa hukuman (bebas). Seperti halnya yang terjadi jauh sebelumnya, peristilahan Penjara pun telah mengalami perubahan menjadi pemasyarakatan. Tentang lahirnya istilah Lembaga Pemasyarakatan dipilih sesuai dengan visi dan misi lembaga itu untuk menyiapkan para narapidana kembali ke masyarakat. Istilah ini dicetuskan pertama kali oleh Rahardjo, S.H. yang menjabat Menteri Kehakiman RI saat itu.

Pemasyarakatan dinyatakan sebagai suatu sistem pembinaan terhadap para pelanggar hukum dan sebagai suatu pengejawantahan keadilan yang bertujuan untuk mencapai reintegrasi sosial atau pulihnya kesatuan hubungan antara Warga Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat.

(2)

HITUNG TAHAPAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LAPAS KLAS IIA BANCEUY”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang penulis analisis disini adalah menganalisis alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana lapas klas IIA Banceuy agar mendapatkan data yang valid bagi para narapidana

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Kerja Praktek

Adapun maksud dari penelitian ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), selain itu maksud yang ingin dicapai adalah merancang alat sistem informasi yang ada di LAPAS KLAS IIA BANCEUY untuk membantu memudahkan pelayanan tentang sistem informasi di perusahaan tersebut.

1.3.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membantu perusahaan dalam membangun alat sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini.

(3)

3. Meningkatkan pelayanan mengenai informasi yang ada di perusahaan tersebut.

1.4 Batasan Masalah

Analisis alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana lapas klas IIA Banceuy harus memiliki response yang baik untuk setiap para narapidana. Karena alat bantu hitung tahapan menggunakan sebuah komputer, maka hasil perhitungan yang diterima oleh setiap narapidana harus dibuat sejelas mungkin. Alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana lapas klas IIA Banceuy merupakan alat yang isinya untuk mengetahui berapa lama waktu yang ditempuh oleh setiap narapidana di lapas klas IIA Banceuy. Oleh karena itu, semua informasi yang dihasilkan melalui komputer harus diteliti terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam melakukan perhitungan masa tahanan narapidana.

Alat bantu hitung tahapan harus benar-benar digunakan dengan baik, agar dalam melakukan penghitungan menggunakan alat tersebut sifatnya tidak merugikan para narapidana.

1.5 Metode Penelitian

Sistem pelaksanaan kerja praktek di LAPAS KLAS IIA Banceuy dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :

(4)

2. Waktu mulai kerja praktek disesuaikan dengan ketentuan yang diberikan perusahaan tempat kerja praktek yaitu terhitung dari hari senin sampai hari jumat, jam 07.45 sampai dengan jam 14.00 WIB.

3. Waktu melaksanakan kerja praktek jangan sampai mengganggu proses perkuliahan tetapi juga tidak memaksakan waktu pelaksanaannya kepada perusahaan atau instansi tempat kerja praktek.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar mencapai hasil yang baik dan terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis membuat sistematika penulisan kerja praktek yang di uraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan kerja praktek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini merupakan tinjauan umum yang di dalamnya menjelaskan tentang profil perusahaan, mulai dari sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan, bentuk dan badan hukum, struktur organisasi dan job description perusahaan, serta landasan teori.

BAB III PEMBAHASAN

(5)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV ini merupakan penutup penyusunan laporan yang berisi kesimpulan dari kerja praktek yang kami telah laksanakan. Selain itu berisi pula saran dari kami, yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Banceuy terletak di Jalan Soekarno Pada tahun 1905, Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada Bandoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk kota Bandung dan sekitarnya.

Sebagai mana perkembangan Kota Madya DT II Bandung dengan Heterogenitas penduduknya sangat komplek yang memiliki predikat sebagai Kota Pelajar, Kota Wisata, dan Kota Industri. Seiring itu pula mendorong Wali Kota madya DT II Bandung melakukan penataan perluasan pusat

perdagangan “Banceuy Permai”. Maka Pemerintah Kota madya DT. II

Bandung bersama Ka. Lapas (Bp. Drs.Ign. Kartono) selaku wakil Departemen Kehakiman RI menetapkan lahan /tanah di Jalan Soekarno Hatta No.187 A Bandung sebagai lokasi Lapas Banceuy Bandung (yang dibangun sejak awal abad XX). Pada tahun 1982, secara bertahap pembangunan Lapas Banceuy mulai dilaksanakan

(7)

Bandung) dipindahkan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Jalan Jakarta No. 29 Bandung. Bangunan Lapas Banceuy yang masih adalah 1 (satu) kamar bekas Ir. Soekarno) ditempatkan dan 1 (satu) bangunan menara penjagaan. Hal ini, merupakan penghargaan sebagai lambang /simbul perjuangan kepahlawanan.

Pada tahun 1990, setelah kebutuhan minimal standar Lapas sebagai tempat hunian Narapidana (bangunan kantor, blok hunian, listrik, dan air, serta fasilitas lainnya) tersedia. Kepala Kantor Wilayah Dep. Kehakinan Jawa Barat (KOHAR SAYUTI, S.H.) bersama Ka Lapas Banceuy (Marsono, Bc.IP., S.H.) Lapas Banceuy silam resmi dihuni oleh narapidana pindahan dari Rutan Kebon Waru jalan Jakarta No. 29 Bandung.

Berdasarkan Surat Menteri Kehakiman RI No. W8.UM.01.06.245 A tanggal 30 september 1999 tentang Pembentukan Lapas Khusus Napi Narkoba. Hal tersebut guna memfungsikan beberapa Lapas sebagai tempat pembinaan narapidana kasus narkotika, salah satunya yaitu : Lapas Klas II A Banceuy Bandung untuk menampung narapidana kasus narkotika dari Kantor Wilayah Departemen Kehakiman DKI Jakarta dan Jawa Barat.

2.1.2 Logo Instansi

(8)

TRI DHARMA PETUGAS PEMASYARAKATAN

1. Kami petugas pemasyaraktan adalah abdi hukum, pembina dan pembimbing pelanggar hukum serta pengayom masyrakat

2. Kami petugas pemasyaraktan wajib bersikap bijaksana dan bertindak adil dalam melaksanakan tugas.

3. Kami petugas pemasyaraktan bertekad menjadi suri tauladan dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang berdasarkan pancasila.

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Dalam pelaksanaan sistem Pemasyarakatan di LAPAS KLAS IIA BANCEUY yang telah dilaksanakan sejak tahun 1964 semakin mantap

dengan diundangkannya Undang- undang nomor : 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

(9)

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Deskription

Susunan organisasi pada Lapas Klas IIA Banceuy Bandung terdiri atas : a. Kepala Lapas Klas IIA Banceuy

b. Bagian tata usaha, yang meliputi bidang-bidang : 1. Urusan kepegawaian dan keuangan

2. Urusan umum

c. KA.KPLP (Kepala pengamanan Lapas) meliputi : 1. Petugas keamanan

d. Seksi bimbingan napi/anak didik, yang meliputi: 1. Sub seksi registrasi

2. Sub seksi bimkemaswat e. Seksi kegitan kerja, meliputi :

1. Subseksi bimker pengolahan hasil kerja 2. Subseksi sarana kerja

f. Seksi ADM keamanan dan tata tertib 1. Seksi keamanan

2. Seksi pelaporan dan tata tertib

(10)

KEPALA LAPAS KLAS IIA BANCEUY BANDUNG

BAGIAN TATA USAHA

SEKSI ADM KEAMANAN DAN TATA TERTIB SEKSI BIMBINAG NAPI /

ANAK DIDIK KA.KPLP

URUSAN UMUM URUSAN KEPEGAWAIAN

DAN KEUANGAN

Gambar 2.2 - Struktur Organisasi dan Deskription

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi

dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.” [ Analisis dan Desain : Jogiyanto HM., MBA.,

(11)

2.2.2 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem menurut Jogiyanto H.M yang dalam bukunya menyatakan :

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen

atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan “

Sistem dapat didefinisikan juga sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan .

Sistem adalah kumpulan dari bagian apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa didalam sistem terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem yang lebih kecil lagi. Subsistem ini saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan (terintegrasi) sehingga tujuan sistem tersebut dapat tercapai.

2.2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk pengambilan keputusan.

(12)

Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Informasi yang bersumber dari proses data harus merupakan informasi yang terstruktur. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan stategis dari suatu organisasi dan menyediakan informasi untuk pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suau organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi yang mendukung

operasi bersifat manajerial dan kegiatan stategi-stategis dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan”.

2.2.5 Microsoft Ofice Excel

(13)

bahasa pemrograman menjadi sebuah software, yaitu pemrograman memberikan kemudahan kepada pengguna software untuk mendesain sebuah aplikasi yang berorientasi pada databases maupun server.

Karena Microsoft Office 2007 merupakan pengembangan dari Microsoft Office 2003 yang sudah teruji kemampuan dan kehandalannya sebagai aplikasi perkantoran yang tidak ada duanya. Penampilan Office 2007 sungguh diluar dugaan, pada versi terbarunya ini Microsoft merobak total dan tidak sedikitpun menyisakan penampilan Office yang ada pada versi sebelumnya. Semua tampilannya hampir tidak mencerminkan Microsoft Office yang penuh dengan menu dan sub menu yang merepotkan. Memang perintah-perintah yang ada di di Office 2002 maupun di Office 2003 masih bisa digunakan. Namun kali ini Microsoft merobak total dan kalau kita ingat hampir sama ketika Microsoft merobak total Windows 3.1 dan Windows 3.11 ke Windows 95 dan Windows NT.

(14)

Perubahan yang cukup signifikan dari Office 2007 ini antara lain User Interface. Coba perhatikan perubahan ini terlihat pada Word, Excel, dan PowerPoint. Pada aplikasi ini nyaris tidak terlihat menu-menu seperti versi sebelumnya. Di sini semua menu diganti dengan penampilan ikon yang inopatif dan informatif.

Excel merupakan program spreadsheet pertama yang mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan bagaimana tampilan dari spreadsheet yang mereka sunting: font, atribut karakter, dan tampilan setiap sel. Excel juga menawarkan penghitungan kembali terhadap sel-sel secara cerdas, di mana hanya sel yang berkaitan dengan sel tersebut saja yang akan diperbarui nilanya (di mana program-program spreadsheet lainnya akan menghitung ulang keseluruhan data atau menunggu perintah khusus dari pengguna). Selain itu, Excel juga menawarkan fitur pengolahan grafik yang sangat baik.

 Microsoft Office Excel memiliki fungsi diantaranya:

Fungsi automatisasi yang disediakan oleh VBA menjadikan Excel sebagai sebuah target virus-virus macro. Ini merupakan problem yang sangat serius dalam dunia korporasi hingga para pembuat antivirus mulai menambahkan dukungan untuk mendeteksi dan membersihkan virus-virus

macro dari berkas Excel. Akhirnya, meski terlambat, Microsoft juga

mengintegrasikan fungsi untuk mencegah penyalahgunaan macro dengan menonaktifkan macro secara keseluruhan, atau menngaktifkan macro ketika mengaktifkan workbook, atau mempercayai macro yang dienkripsi dengan menggunakan sertifikat digital yang terpercaya.

(15)

2.2.6 Database

Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,

diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Dua tujuan utama dari database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.

Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam

struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.

2.2.7 Microsoft SQL Server 2000

SQL Server 2000 merupakan salah satu dari jumlah bahasa pemrograman database, yang menetukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat subyektif. Namun biasanya dukungan akan bahasa SQL (Structure Query Language), keriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program dan daya tampung data menjadi kriteria utama.

2.2.8 Flow Map

Bagan alir atau flow map adalah bagan yang menunjukan alir didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

(16)

Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan bagan alir atau Flow map :

1. Arah Aliran Dokumen

Menunjukan Arah aliran dokumen antar bagian yang terkait dalam suatu sistem. Dapat dari sistem ke luar sistem, dari luar sistem ke sistem lain dan bagian luar lain.

Simbol 2. 1 - Arah Aliran Dokumen

2. Dokumen

Menunjukan dokumen input, output pada proses manual dan proses komputer.

Simbol 2.2 – Dokumen

3. Penyimpanan sementara

(17)

Simbol 2.3 - Penyimpanan Sementara

4. Penyimpanan (Database)

Menunjukan media penyimpanan dari data informasi file. Dokumen dapat disimpan dalam database.

Simbol 2.4 - Penyimpanan (Database)

2.2.9 ERD ( Entity Relationahip Diagram )

Entity Relationship Diagram adalah salah satu model atau teknik

pendekatan yang dapat menyatakan atau mengambarkan hubungan antara

entity di dalam sebuah sistem di mana sebuah hubungan tersebut

dinyatakan sebagai one to one, one to many dan many to many.

Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan

Entity Relationship Diagram (ERD) :

SIMBOL KETERANGAN

ENTITY

(18)

ATRIBUT

yaitu kumpulan dari beberapa elemen data yang membentuk suatu entity, atribut merupakan karakteristik yang dapat mewakili suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan atribut pada ERD. RELATIONSHIP

menunjukan adanya hubungan antara entity yang satu dengan entity lainnya yang berbeda.

PENGHUBUNG

Penghubung (antara entity dengan relasi dan atribut), yaitu merupakan penghubung antar relasi dengan

entity atau antara entity dengan atributnya.

Tabel 2. 1 - Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

2.2.10 Diagram Konteks

(19)

2.2.11 DFD ( Data Flow Diagram )

Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara kerja aplikasi secara logic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem.

Hubungan ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram konteks. Sedangkan perancangan rinci adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang proses yang terjadi pada sistem serta arus data yang mengalir antar proses.DFD merupakan alat yang digunakan pada metode pengembangan sistem yang terstruktur, DFD ini menggambarkan arus data di dalam sistem yang terstruktur dan jelas serta merupakan dokumentasi sistem yang baik.

Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan

Data Flow Diagram (DFD) :

SIMBOL KETERANGAN

ARAH ALIRAN DOKUMEN

(20)

sistem.

BAGIAN LUAR SISTEM

Menunjukkan bagian luar sisem (external entitiy) yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

PROSES

Menunjukkan pemrosesan data/informasi yang terjadi didalam sistem.

PENGARSIPAN

Menunjukkan media penyimpanan data/informasi sebagai arsip. Dapat berupa lemari file atau map.

(21)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Jadwak Kerja Praktek

Kerja praktek yang dilaksanakan di LAPAS KLAS IIA BANCEUY Bandung berlangsung dari tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 20 Agustus 2009. Perusahaan tersebut dalam hal ini mempunyai kebijaksanaan dalam jadwal pelaksanaan kerja praktek dimana kerja praktek dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan hari jumat mulai pukul 07.45 sampai dengan pukul 14.00 WIB.

3.2. Teknik Kerja Praktek

Adapun teknik kerja praktek yang kami lakukan di lapas Klas IIA Banceuy terdiri dari berbagai macam teknik diantaranya :

3.2.1 Observasi

Yaitu peninjauan secara langsung dengan melihat pelaksanaan tugas-tugas perusahaan sehingga dapat diperoleh gambaran serta data-data yang dibutuhkan.

3.2.2 Analisa

(22)

diinginkan yang kemudian dilakukan analisa terhadap apa yang didapatkan dari hasil wawanara tersebut.

3.3. Analisis Masalah

Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevalusi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hamabatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

3.4. Flowmap yang diusulkan

Flowmap berfungsi untuk menggambarkan aliran - aliran dokumen yang mengalir dalam sebuah sistem. Dalam perancangan sistem yang baru, kita harus mempelajari flowmap terlebih dahulu, agar kita mengetahui dokumen - dokumen yang dibutuhkan dalam sebuah perancangan sistem yang baru.

Bagan alir atau flow map adalah bagan yang menunjukan alir didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

(23)

Flowmap Prosedur Alat Bantu Hitung Tahapan Narapidana

Narapidana Administrasi dan Keuangan Lapas

Bagian Bimbingan Kemasyarakatan dan

(24)

3.5. Analisis Pungsi

3.5.1 ERD ( Entity Relation Diagram )

Model Entity-Relationship merupakan sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem, dan hubungan antara data-data tersebut. Berikut gambar ERD pada sistem informasi Penggajian Pegawai.

Gambar 3. 1 - ERD (Entity Relation Diagram)

3.5.2 Diagram Konteks

(25)

Alat Bantu Hitung Tahapan Pembinaan Narapidana Bapas dan kejaksaan

Bagian Administrasi Dan Keuangan

Info.Data pencarian lap.data nara pidana Info.Data pencarian lap.data pembebasan bersyarat Info.Data pencarian lap.data masa pidana

User name Vonis

Data pencarian lap.data nara pidana Data pencarian lap.data pembebasan bersyarat Data pencarian lap.data masa pidana Data Transfer Gaji

(Bukti Kas)

Info. Data Transfer Gaji (Bukti Kas)

User Name

Data pencarian lap.data nara pidana Data pencarian lap.data pembebasan bersyarat Data pencarian lap.data masa pidana Login invalid

Data narapidana yang akan ditambah Data narapidana yang akan dicari Data narapidana yang akan diubah Data masa pidana yang akan ditambah Data masa pidana yang akan dicari Data masa pidana yang akan diubah

Data pembebasan bersyarat yang akan ditambah Data pembebasan bersyarat yang akan dicari Data pembebasan bersyarat yang akan diubah Data user yang akan ditambah Data user yang akan diubah

User name Vonis

Info.data narapidana yang akan ditambah Info.data narapidana yang akan dicari Info.data narapidana yang akan diubah Info.data masa pidana yang akan ditambah Info.data masa pidana yang akan dicari Info.data masa pidana yang akan diubah

Info.data pembebasan bersyarat yang akan ditambah Info.data pembebasan bersyarat yang akan dicari Info.data pembebasan bersyarat yang akan diubah Info.data user yang akan ditambah Info.data user yang akan diubah

Vonis

Gambar 3. 2 - Diagram Konteks

3.5.3 DFD ( Data Flow Diagram )

(26)

2.0

pidana Data_pembebasan_bersyarat Data_masa_pidana Data_user Bagian Bimbingan

Info. Laporan data_nara pidana

Data_vonis_baru bersyarat yang akan ditambah,diubah, dicari,

disimpan

(27)

2.1

Data_Narapidana yang akan ditambah Info. Data_Narapidana yang telah ditambah

Data_Narapidana yang akan dicari Info. Data_Narapidana yang telah dicari

Data_Narapidana yang akan diubah Info. Data_Narapidana yang telah diubah

Data_Narapidana yang akan disimpan Info. Data_Narapidana yang telah disimpan

Data_Narapidana yang akan ditambah

Data_Narapidana yang akan dicari Info. Data_Narapidana yang telah dicari

Data_Narapidana yang akan diubah Info. Data_Narapidana yang telah diubah

Data_Narapidana yang akan disimpan Info. Data_Narapidana yang telah disimpan

Gambar 3. 5 - DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengolahan Data_Pegawai)

3.1

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan ditambah Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah ditambah

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan dicari Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah dicari

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan diubah Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah diubah

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan disimpan Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah disimpan

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan ditambah

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan dicari Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah dicari

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan diubah Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah diubah

Data_Pembebasan Bersyarat yang akan disimpan Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah disimpan

(28)

4.1

Data_Masa Pidana yang akan ditambah Info. Data_Masa Pidana yang telah ditambah

Data_Masa Pidana yang akan dicari Info. Data_Masa Pidana yang telah dicari

Data_Masa Pidana yang akan diubah Info. Data_Masa Pidana yang telah diubah

Data_Masa Pidana yang akan disimpan Info. Data_Masa Pidana yang telah disimpan

Data_Masa Pidana yang akan ditambah

Data_Masa Pidana yang akan dicari Info. Data_Masa Pidana yang telah dicari

Data_Masa Pidana yang akan diubah Info. Data_Masa Pidana yang telah diubah

Data_Masa Pidana yang akan disimpan Info. Data_Masa Pidana yang telah disimpan

Gambar 3. 7 - DFD Level 1 Proses 4.0 (Pengolahan Data_Golongan)

5.1

Data Nara Pidana yang akan difilter

Info. Data Nara Pidana yang telah difilter

Data Pembebasan Bersyarat yang akan difilter

Info. Data Pembebasan Bersyarat yang telah difilter

Data Masa Pidana yang akan difilter

Info. Data Masa Pidana yang telah difilter

Data Nara Pidana yang akan difilter

Info. Data Nara Pidana yang telah difilter

Data Pembebasan Bersyarat yang akan difilter

Info. Data Pembebasan Bersyarat yang telah difilter

Data Masa Pidana yang akan difilter

Info. Data Masa Pidana yang telah difilter

(29)

7.1

Info. Data_User yang telah ditambah

Data_User yang akan ditambah

Data_User yang akan diubah Info. Data_User yang telah diubah

Data_User yang akan dihapus Info. Data_User yang telah dihapus

Data_User yang akan disimpan Info. Data_User yang telah disimpan Data_User yang akan ditambah

Data_User yang akan diubah Info. Data_User yang telah diubah

Data_User yang akan dihapus Info. Data_User yang telah dihapus

Data_User yang akan disimpan Info. Data_User yang telah disimpan

Gambar 3. 9 - DFD Level 1 Proses 6.0 (Pengolahan Data_User)

3.6. Spesipikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD diatas akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. 2 - Spesipikasi Proses

No. Proses Keterangan

1. Nomor Proses 1.1

Nama Proses Verifikasi Username

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan -Bimkemaswat

(30)

Input -Username Bagian Administrasi dan Keuangan -Username Bemkemaswat

-Username Narapidana

Output -Info Login invalid

-Username valid -Username invalid

Destination (Tujuan) - Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat

- Narapidana

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana memasukan

Username dan Vonis, jika username dan Vonis

benar, maka Narapidana dapat melanjutkan kegiatan proses lainnya. Jika salah sistem akan memberikan pesan. Dan data akan tersimpan kedalam database. Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana.

2. Nomor Proses 1.2

Nama Proses Verifikasi Vonis

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan -Bimkemaswat

-Narapidana

(31)

-username valid -vonis valid

Output -Info Login invalid

- vonis valid - vonis invalid

Destination (Tujuan) - Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat

- Narapidana

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana memasukan

vonis ke database jika vonis yang dimasukan benar maka masuk ke menu utama sesuai unit, tampil info login invalid.

3. Nomor Proses 1.3

Nama Proses Ganti Vonis

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat

- Narapidana

Input vonis baru

Output vonis baru

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat

(32)

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana memasukan

vonis baru ke database untuk mengganti vonis jika vonis baru dimasukkan maka ganti vonis lama dengan vonis baru, keluar pesan gagal disimpan.

4. Nomor Proses 2.1

Nama Proses Tambah Data Narapidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Narapidana

Output -Data_ Narapidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menambahkan data Narapidana pada form tambah data Narapidana.

5. Nomor Proses 2.2

Nama Proses Cari Data Narapidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Narapidana

Output -Data_ Narapidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

(33)

6. Nomor Proses 2.3

Nama Proses Ubah Data Narapidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Narapidana

Output -Data_ Narapidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mengubah data Narapidana dari form data Narapidana.

7. Nomor Proses 2.4

Nama Proses Simpan Data Narapidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Narapidana

Output -Data_ Narapidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menyimpan data Narapidana ke form data Narapidana.

8. Nomor Proses 3.1

Nama Proses Tambah Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat

(34)

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menambahkan data Pembebasan_Bersyarat pada form tambah data Pembebasan_Bersyarat.

9. Nomor Proses 3.2

Nama Proses Cari Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mencari data Pembebasan_Bersyarat dari form data Pembebasan_Bersyarat.

10. Nomor Proses 3.3

Nama Proses Ubah Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mengubah data Pembebasan_Bersyarat dari form data Pembebasan_Bersyarat.

(35)

Nama Proses Simpan Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menyimpan data Pembebasan_Bersyarat ke form data Pembebasan_Bersyarat.

12 Nomor Proses 4.1

Nama Proses Tambah Data Masa Pidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Masa_Pidana

Output -Data_ Masa_Pidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menambahkan data Masa_Pidana pada form tambah data Masa_Pidana.

13. Nomor Proses 4.2

Nama Proses Cari Data Golongan

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Masa_Pidana

(36)

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mencari data Masa_Pidana dari form data Masa_Pidana. 14. Nomor Proses 4.3

Nama Proses Ubah Data Masa_Pidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Masa_Pidana

Output -Data_ Masa_Pidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mengubah data Masa_Pidana dari form data Masa_Pidana. 15. Nomor Proses 4.4

Nama Proses Simpan Data Masa_Pidana

Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Input -Data_ Masa_Pidana

Output -Data_ Masa_Pidana

Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan

Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menyimpan data Masa_Pidana ke form data Masa_Pidana.

16 Nomor Proses 5.1

Nama Proses Filter Data Nara Pidana

(37)

Kesehatan (Bimkemaswat)

Input -Data Nara Pidana

-Data Pembebasan Bersyarat -Data Pembebasan Bersyarat -Data Masa Pidana

Output -Info Data Nara Pidana

-Info Pembebasan Bersyarat -Info Pembebasan Bersyarat -Info Masa Pidana

Destination (Tujuan) -Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)

Logika Proses Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan

Kesehatan (Bimkemaswat) memfilter data Nara Pidana, data Pembebasan Bersyarat, data Pembebasan Bersyarat, data Masa Pidana yang akan di simpan ke file laporan.

Nomor Proses 5.2

Nama Proses Filter Data Nara Pidana

Source (sumber) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)

Input -Data Nara Pidana

(38)

-Data Masa Pidana

Output -Info Data Nara Pidana

-Info Pembebasan Bersyarat -Info Pembebasan Bersyarat -Info Masa Pidana

Destination (Tujuan) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)

Logika Proses Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan

Kesehatan (Bimkemaswat) memfilter data Nara Pidana, data Pembebasan Bersyarat, data Pembebasan Bersyarat, data Masa Pidana yang akan di simpan ke file laporan.

Nomor Proses 5.3

Nama Proses Filter Data Nara Pidana

Source (sumber) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)

Input -Data Nara Pidana

-Data Pembebasan Bersyarat -Data Pembebasan Bersyarat -Data Masa Pidana

Output -Info Data Nara Pidana

(39)

-Info Masa Pidana

Destination (Tujuan) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)

Logika Proses Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan

Kesehatan (Bimkemaswat) memfilter data Nara Pidana, data Pembebasan Bersyarat, data Pembebasan Bersyarat, data Masa Pidana yang akan di simpan ke file laporan.

21 Nomor Proses 6.1

Nama Proses Tambah Data Pembebasan Bersyarat Source (sumber) -User

Input Data User

Output Data User

Destination (Tujuan) -User

Logika Proses User menambahkan data user yang akan di simpan ke form data user.

22 Nomor Proses 6.2

Nama Proses Ubah

Source (sumber) -User

Input Data User

(40)

Destination (Tujuan) -User

Logika Proses User mengubah data user dari form data user. 23. Nomor Proses 6.3

Nama Proses Hapus

Source (sumber) -User

Input Data User

Output Data User

Destination (Tujuan) -User

Logika Proses User menghapus data user dari form data user. 24. Nomor Proses 6.4

Nama Proses Simpan

Source (sumber) -User

Input Data User

Output Data User

Destination (Tujuan) -User

Logika Proses User menyimpan data user menuju form data user.

3.7. Kamus Data

(41)

Tabel 3.3 - Kamus Data

Nama Data Nara Pidana

Deskripsi Berisi seluruh data Nara Pidana di LAPAS KLAS

IIA BANCEUY BANDUNG

Data Nara Pidana = Nama + Tmpt_lahir + Tgl_lahir + Alamat + Jenis_kelamin +

Status + Agama + Pendidikan + Tanggal_masuk +

tanggal_peringatan + Tanggal_canar + Tahun Masa pidana

Nama = [A-Z|a-z]

Telepon = [0-9]

Tmpt_lahir = [A-Z|a-z]

Tgl_lahir = hari – ke + bulan + tahun

Hari-ke = [01-31]

Bulan = [A-Z | a-z | 01-12]

Tahun = [1950 - 1990]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Jenis kelamin = [Laki-laki | Perempuan]

Status = [Kawin | Belum kawin]

Agama = [Islam | kristen | katholik | Budha | Hindu]

Pendidikan = [A-Z | a-z | 0-9]

Tanggal_masuk = Hari – ke + bulan + tahun

Hari-ke = [01 - 31]

Bulan = [A-Z|a-z|01-12]

Tahun = [1950 - 2007]

Tanggal peringkat = hari – ke + bulan + tahun

(42)

Bulan = [A_Z | a-z | 0-9]

Tahun = [ 1950 - 2007]

Tanggal CANAR = hari – ke +bulan + tahun

Hari-ke = [01-31]

Bulan = [A_Z | a-z | 0-9]

Tahun = [ 1950 - 2007]

Jumlah_anak = [0-9]

Id_masa pidana = [0-9]

Kode_ masa pidana = [A-Z | a-z | 0-9]

Tanggal_ masa pidana = hari – ke + bulan + tahun

Hari-ke = [01-31]

Bulan = [A_Z | a-z | 0-9]

Tahun = [ 1950 - 2007]

Keterangan = [A-Z | a-z ]

C_user = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Data pembebasan bersyarat

Deskripsi Berisi seluruh data pembebasan bersyarat nara

pidana di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung

Data pembebasan bersyarat = Kode_ pembebasan bersyarat + Id_ pembebasan

bersyarat + nama_ pembebasan bersyarat + masa tahanan_dasar

Kode_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z | 0-9]

Id_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z | 0-9]

(43)

Nama Data Masa_Pidana

Data_ Masa_Pidana Berisi seluruh data masa pidana Nara pidana yang

ada di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung

Struktur Data = Id_masa_pidana + nama_ masa_ pidana

Id_ masa_pidana = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama_ masa_pidana = [A-Z | a-z ]

Nama Data Pembebasan_Bersyarat

Deskripsi Berisi data masa tahanan Nara pidana yang ada di

LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung

Data_masa_tahanan=No_transaksi+kode_nara_pidana+pengurangan_masa_tahanan+

pengurangan_lain_lain+jumlah_pengurangan+total_masa_tahan

an

+tanggal_masa_tahanan+bulan_masa_tahanan+tahun_masa_tah

anan + masa_tahanan _dasar

No_ transaksi = [A-Z | a-z | 0-9]

kode_narapi_dana = [A-Z | a-z | 0-9]

pengurangan_masa_tahanan = [0-9]

pengurangan_lain_lain = [0-9]

potongan_lain_lain = [0-9]

jumlah_pengurangan = [0-9]

total_masa_tahanan = [0-9]

tanggal_ masa_tahanan = [0-9]

bulan _ masa_tahanan = [0-9]

(44)

masa_tahanan _dasar = [0-9]

Nama Login_invalid

Deskripsi Pemberitahuan bahwa data yang diinputkan tidak

dapat diproses

Struktur data -

(45)

44

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap pembangunan sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana sebagai berikut :

a. Penganalisisan Sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana dapat membantu dalam pengelolaan penghitungan tahapan pembinaan narapidana sehingga menghasilkan perhitungan yang valid.

b. Membantu dalam memudahkan pencarian informasi pembinaan narapidana dengan perhitungan yang lebih cepat.

c. Dari proses analisis ini, dapat diketahui bahwa untuk menyusun suatu alat bantu hitung tahapan yang baik, tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah dengan mempelajari sistem yang ada atau yang berlaku saat ini, merumuskan permasalahan yang ada, mencari alternatif penyelesaian untuk masalah yang ada, kemudian merancang suatu sistem yang dapat mengatasi masalah.

(46)

agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk Bagian Kemasyarakatan dan Kesehatan Warga Binaan LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung, yaitu sebagai berikut :

a. Dengan adanya sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana ini, maka perlu ada pengetahuan bagi pegawai untuk mengetahui sistem alaat bantu hitung tahapan narapidana yang ada di perusahaan tersebut.

b. Penganalisian Sistem alat bantu tahapan narapidana yang telah dilakukan dan dibangun ini agar dijadikan bahan untuk pengembangan sistem lebih lanjut dan dapat dikembangkan kearah yang lebih baik lagi.

Gambar

Gambar 2.2 - Struktur Organisasi dan Deskription
Tabel 2. 1 - Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
Tabel 2. 2 - Simbol DFD (Data Flow Diagram)
Tabel 3.1 - Flowmap Sistem yang diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya variasi hasil penelitian serta fenomena permasalahan yang muncul pada obyek peneltitian maka perlu

Program simulasi yang dikembangkan juga diujicobakan pada 15 orang mahasiswa semester akhir Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandala

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil dan pembahasan dari website radio streaming yang dilakukan pada server lokal terlebih dahulu dengan menampilkan interface

Sebuah fonem dari bahasa atau dialek adalah sebuah abstraksi dari bunyi ujaran atau kelompok suara yang berbeda yang semuanya dianggap memiliki fungsi yang sama dengan penutur

Laporan tahunan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali tahun 2013 mengacu pada Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

Tujuan penelitian ini adalah agar guru matematika di SMA Negeri 1 Karangrayng dapat: Meningkatkan ketrampilan siswa kelas X SMA Negeri 1 Karangrayung dalam

Pengukuran dihitung unit yang tergantung dengan sistem yang dipakai..

Abstrak: Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mendeskripsikan beberapa hal, yaitu mengenai perencanaan pembekalan tes kerja, pengorganisasian pembekalan tes kerja,