• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH- BAHASA INGGRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH- BAHASA INGGRIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PERBEDAAN FONOLOGI BAHASA INGGRIS DAN FONOLOGI BAHASA

INDONESIA

DI

SUSUN

O

L

E

H

NURUL HIDAYANTI

BI 1 B

105331104916

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DOSEN PEMBIMBIN: PAK ARIEF MUHSIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT, akhirnya saya dapat menyelesaikan

makalah saya yang berjudul

perbedaan fonologi bahasa inggris dan fonologi bahasa indonesia

guna untuk memenuhi tugas saya pada mata kuliah

BAHASA INGGRIS

Saya menyadari akan kekurangan yang ada dalam makalah saya. Namun setidaknya

dapat memberikan sedikit gambaran tentang materi yang di bahas dalam makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya

saya ucapkan terima kasih.

makassar, 09 oktober 2016

(3)

ii DAFTAR ISI Halaman Judul

Kata Pengantar... i

Daftar Isi ... ii

Bab I Pembahasan...3 1.1

Fonologi...2

1.2 Fonologi bahasa

inggris………..2

1.3 Fonologi bahasa

indonesia...2

1.4 perbedaan fonologi bahasa Indonesia dan bahasa inggris………...2

Bab II Penutup...2 2.1

Kesimpulan……… ………1

2.2

Saran……… ……….1

(4)

BAB 1

PEMBAHASAN

1.FONOLOGI

adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu phone yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata, atau ilmu disebut juga tata bunyi. Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.

Fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia.

Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti.

istilah lain yang berkaitan dengan Fonologi antara lain fona, fonem, konsonan, dan vokal.

fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral, atau masih belum terbukti membedakan arti, sedang fonem ialah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki

disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf. Jadi fonem berbeda dengan huruf.

(5)

1. udara,

2. artikulator atau bagian alat ucap yang bergerak, dan

3. titik artikulasi atau bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator.

Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa rintangan. Konsonan adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan rintangan, dalam hal ini yang dimaksud dengan rintangan dalam hal ini adalah terhambatnya udara keluar oleh adanya gerakan atau perubahan posisi artikulator .

2.FONOLOGI BAHASA INGGRIS

Inggris fonologi mengacu pada sistem suara (fonologi) dari bahasa Inggris, atau untuk mempelajari sistem itu. Seperti banyak bahasa, bahasa Inggris memiliki variasi dalam pengucapan, baik historis dan dari dialek ke dialek. Secara umum, bagaimanapun, dialek regional saham Inggris yang sangat mirip (meskipun tidak identik) system fonem.

Sebuah fonem dari bahasa atau dialek adalah sebuah abstraksi dari bunyi ujaran atau kelompok suara yang berbeda yang semuanya dianggap memiliki fungsi yang sama dengan penutur bahwa bahasa atau dialek. Misalnya, kata Inggris "melalui" terdiri dari tiga fonem: awal "th" suara, "r" suara, dan "oo" suara vokal. Perhatikan bahwa fonem dalam hal ini dan banyak kata-kata bahasa Inggris lainnya tidak selalu berhubungan langsung dengan surat-surat yang digunakan untuk mengeja mereka (ortografi bahasa Inggris tidak sekuat seperti yang phonemik bahasa tertentu lainnya).

A. Konsonan

Tabel berikut menunjukkan fonem konsonan 24 ditemukan dalam dialek sebagian besar bahasa Inggris. Ketika konsonan muncul di pasang, fortis konsonan (misalnya, disedot atau bersuara) muncul di kiri dan konsonan Lenis (yaitu, ringan menyuarakan atau menyuarakan) muncul di sebelah kanan:

(6)

Labio-gigi Post-alveolus Gigi sehingga besar ditranskripsi / hju ː dʒ /. Transkripsi ini sering menimbulkan keyakinan yang salah bahwa speaker mengucapkan [h] diikuti dengan [j] dalam konteks tersebut, tetapi simbol sebenarnya merupakan suara tunggal [ç] [5]. The yod-menjatuhkan ditemukan dalam dialek Norfolk berarti bahwa pengucapan Norfolk tradisional besar adalah [hʊudʒ] dan tidak [CU ː dʒ].

Kendala phonotactic mengenai fonem / r / berbeda antara aksen. Dalam non-rhotic aksen, seperti Pengucapan Diterima dan Australia Bahasa Inggris, [r] hanya muncul sebelum vokal, sedangkan pada aksen rhotic [r] terjadi di semua posisi.

Tabel berikut menunjukkan contoh khas terjadinya fonem konsonan di atas dengan kata-kata.

(7)

setiap kasus: [m], [n] atau [ŋ] masing-masing (seperti dalam kata-kata lemas, serat , link - perhatikan bahwa n link diucapkan [ŋ]). Efek ini bahkan dapat terjadi melintasi batas-batas suku kata atau kata, terutama dalam suku menekankan: sinkroni diucapkan sebagai [sɪŋkɹəni] sedangkan sinkronis dapat diucapkan baik sebagai [sɪŋkɹɒnɨk] atau [sɪnkɹɒnɨk]. Untuk lainnya yang mungkin suku-akhir kombinasi, lihat Coda di bagian bawah fonotaktik.

B. Allophone dari konsonan

Sebuah alofon adalah salah satu dari serangkaian beberapa suara yang diucapkan mungkin (atau ponsel) yang digunakan untuk mengucapkan sebuah fonem tunggal. Misalnya, fonem / t / diucapkan berbeda dalam amandel daripada di tombol, dan masih berbeda pada kucing. Semua suara "t" adalah allophone dari phonem yang sama, karena tidak ada dua kata dapat dibedakan satu sama lain semata-mata atas dasar mana dari pengucapan digunakan.

Meskipun variasi regional sangat besar di dialek bahasa Inggris, kasus tertentu alofoni dapat diamati di semua (atau setidaknya sebagian besar) dari aksen bahasa Inggris. (Lihat juga ALOFON vokal bawah.)

Banyak dialek memiliki dua alofon dari / l / - yang "jelas" L dan "gelap" atau

velarized L. Varian yang jelas digunakan sebelum vokal (atau kadang-kadang hanya sebelum vokal stres), varian gelap di posisi lain. Dalam beberapa dialek, / l /

mungkin selalu jelas (misalnya Wales, Irlandia, Karibia) atau selalu gelap (misalnya Skotlandia, sebagian besar Amerika Utara, Australia, Selandia Baru).

Tergantung pada dialek, / r / memiliki setidaknya alofon berikut dalam varietas bahasa Inggris di seluruh dunia:

(8)

Dalam beberapa aksen rhotic, seperti Jenderal Amerika, / r / bila tidak diikuti oleh vokal direalisasikan sebagai pewarna r-dari vokal sebelumnya atau yang coda. Bagi banyak pembicara, / r / agak labialized, seperti di reed [ɹ ʷ i ː d] dan pohon [t ʰ ɹ̥ ʷ i ː]. Dalam kasus terakhir, [t] mungkin sedikit labialized juga [7].

Konsonan Postalveolar juga biasanya labialized (misalnya / ʃ / diucapkan [ʃ ʷ] dan / ʒ / diucapkan [ʒ ʷ]).

Para berhenti bersuara / p /, / t / dan / k yang disedot ([p ʰ], [t ʰ], [k ʰ]) pada awal kata (untuk tomat misalnya) dan pada awal kata internal suku menekankan (untuk Misalnya kentang). Mereka tidak diaspirasikan ([p], [t], [k]) setelah / s / (stan, rentang, scan) dan pada ujung suku kata. [8]

Dalam bahasa Inggris Amerika, baik / t / dan / d / dapat diucapkan sebagai fap bersuara [ɾ] dalam posisi tertentu: ketika mereka datang antara vokal stres

sebelumnya (mungkin dengan intervensi / r /) dan mendahului vokal tanpa tekanan atau L suku kata . Contohnya termasuk air, botol, petal, menjajakan (dua kata terakhir terdengar sama).

3.Fonologi Bahasa Indonesia

Secara etimologi kata Fonologi berasal dari kata Fon yang berarti bunyi, dan logi

yang berarti ilmu. Fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang

mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi- bunyi bahasa yang

diproduksi oleh alat- alat ucap manusia.

Fonologi adalah bunyi bahasa yang berfungsi dalam ujaran dan yang dapat membedakan

makna itulah yang menjadi objek salah satu disiplin linguistik (Padeta, 2003 : 3)

(9)

. Setiap bunyi sederhana dalam bahasa ini diungkapkan oleh hanya saatu lambang grafis,

dan sebaliknya setiap lambang berhubungan dengan satu bunyi sederhana, selalu yang

sama. Ini adalah penemuan genius, yang telah diwariskan pada bangsa Latin.

Dalam beberapa bahasa tertentu unsur suprasegmental yang juga menjadi kajian objek

kajian fonologi seperti nada, tekanan, dan durasi, akan memberikan warna makna pula

terhadap wujud morfem atau kata. Dalam kajian sintaksis fonologi juga masih telibat

karena sering kali makna sebuah ujaran ( kalimat) tergantung pada unsur- unsur

suprasegmentalnya. Misalnya ujaran “ guru baru datang “ akan bermakna “ guru itu

terlambat”.

Di luar kajian struktur internal bahasa, yaitu fonologi, morfologi,dan sintaksis. Ada

bidang kajian linguistik yang lain, yaitu semantik, leksikografi, sosiolingustik,

psikolinguistik, dan dialektologi. Hal ini sangat penting bagi bahasa yang sistem ejaannya

sangat tidak konsisten seperti bahasa inggris.

A. Fonologi dan Fonetik

. fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari,

membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi- bunyi bahasa yang diproduksi oleh

alat- alat ucap manusia.

Fonetik adalah cabang kajian linguistik yang meneliti bunyi- bunyi bahasa tanpa

melihat apakah bunyi- bunyi itu dapat membedakan makna kata atau tidak. Fonetik

adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang tidak memperhatikan fungsinya sebagai

pembeda makna ( Verhaar dalam buku Padeta 2003 : 4).

(10)

Pembagian ini berdasarkan pada cara mendekati atau mendiskripsikan bunyi- bunyi

bahasa.

1. Fonetik akustik melukiskan bagaimana bunyi bahasa yang keluar dari alat- alat

bicara manusia yang merupakan gelombang- gelombang bunyi melalui udara sampai ke

telinga pendengar.

2. Fonetik auditoris mendeskripsikan bunyi bahasa yang diterima oleh alat dengar si

pendengar. Berbicara tentang fonetik auditoris, berarti mempelajari bunyi dari segi

pendengar, yakni proses yang dimulai saat menerima gelombang- gelombang bunyi,

perubahan gelombang bunyi menjadi isyarat yang dapat dikirim ke otak, penafsiran

isyarat- isyarat tadi hingga satuan- satuan yang siap untuk dikirim melalui alat ucap.

3. Fonetik artikulatoris atau biasa disebut fonetik organis menyelidiki bagaimana bunyi

bahasa dihasilkan oleh alat bicara manusia organs of speech. Dengan demikian fonetik

artikulatoris lebih banyak berhubungan dengan fisiologi. Fonetik artikulatoris bersifat

praktis, oleh karena alat bicara manusia bersifat konkret. Deskripsi fonetik artikulatoris

dapat memperlihatkan di daerah mana sebuah bunyi bahasa yang dihasilkan, apakah

melalui bibir,atau apakah bunyi bahasa itu dihasilkan oleh langit – langit lunak “ velum”.

B. Jenis-jenis Fonologi

a. Fonetik Sebelum SPE

Strukturalist Amerika menggunakan produser segmentasi,lalu mengkontraska,

mengklasifikasi unit-unit bunyi bahasa yang lebih di kenal dengan istilah pasangan

minimal ‘minimal paris’ (Gleason :1958). Fonologi sebelum SPE mengklasifikasikan

fonem-fonem berdasarkan alat bicara yang menghasilkan bunyi-bunyi bahasa tersebut

b. Fonologi SPE

(11)

‘disticve features’ yang menyatakan bahwa unit-unit bunyi bahasa bukanlah fonem, tetapi

unit yang lebih kecil,fitur,yang kemudian berkombinasi menjadi fonem. Jadi, konsonan /

m/ pada kata makan sebenarnya merupakan dingkatan penulisan fitur-fitur

suara,bilabial,nasal,hambat.

c. Fonologi Autosegmental

Teori ini berasal dari Goldsmith (1976) yang mempertahankan disertai disertasi

yang berjudul autosegmental Fonologi. Istilah autosegmental berasal dari kata

Autonomous dan segmental yang menjelaskan bahwa beberpa fitur dipresentasikan

tersendiri dari yang lain, dan dihubungkan dalam bentuk matrix dengan fitur lain

melalui segmen yang saling berhubungan. Teori ini lebih banyak bertitik tolak dari

kenyataan yang berlaku dalam bahasa yang mengenal nada.

d. Fonologi Matrikal

Dorongan pendapat yang melahirkan fonologi matrikal, yakni perhatian fonetisi

pada masalah tekanan dalam bahasa (Inggris).

e. Fonologi Leksikal

(12)

f. Fonologi prosodik

Prinsip yang mendasari fonologi prosodik, yakni pandangan yang berlaku dalam tata

bahasa generatif,terutama hubungan antara morfologi dan sintaksis yang terkenal dengan

sebutan tata bahasa model T.

Teori prosodik menggap terjadi penyesuaian antara unsur-unsur sintaksis sebagai

keluaran dan unsur-unsur fonologis sebagai sebagai masukan. Penyesuaian terjadi karena

unsur-unsur yang bersifat fonologis tidak selamanya beroperasi dalam satuan sintaksis.

Dalm fonologi prosodik, frase fonologis merupakan bagian dari hierarki kategori-kategori

prosodik, yang terkecil berupa silabe,dan yang terbesar adalah ujaran-ujaran yang bersifat

fonologis tersebut yang tentu saja ujaran boleh dianggap sebagai perluasan fonologis

etrikal,oleh karena hierarki prosodik termasuk di dalamnya silabi dan akar, dua konsep

yang terdapat di dalam fonologi metrikals

4. PERBEDAAN FONOLOGI BAHASA INDONESIA DAN FONOLOGI BAHASA INGGRIS

A. FONOLOGI BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia secara umum menggunakan system Grafem Latin. Grafem Latin

memiliki 26 Alpabeta lepas. Jumlah Alpabeta latin yang dianut bahasa Indonesia dan fonem

yang dimiliki bahasa Indonesia tidak sama. Bahasa Indonesai menganut system Grafem Latin

dengan 26 Alpabeta, tetapi dari hasil penelitian ditumukan 32 buah fonem sebagai unit terkecil

bunyi yang berfungsi membedakan arti.

32 Fonem resmi bahasa Indonesia :

(13)

• 3 buah fonem diftong : /oy/, /ay/, dan /ou/.

• 23 buah fonem konsonan : /p/, /b/, /m/, /t/, /d/, /n/, /c/, /j/, /n/, /k/, /g/, /n/, /y/, /r/, /l/, /w/, /s/,

/s/, /t/, /f/, /h/, /x/, dan /?/.

B. FONOLOGI BAHASA INGGRIS

Inggris fonologi mengacu pada sistem suara (fonologi) dari bahasa Inggris, atau untuk mempelajari sistem itu. Seperti banyak bahasa, bahasa Inggris memiliki variasi dalam pengucapan, baik historis dan dari dialek ke dialek. Secara umum, bagaimanapun, dialek regional saham Inggris yang sangat mirip (meskipun tidak identik) system fonem

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Fonologi adalah cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.

Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda. Variasi suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon.

(14)

Dalam hal kajian fonetik, perlu adanya fonemisasi yang ditujukan untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut. Dengan demikian fonemisasi itu bertujuan untuk (1) menentukan struktur fonemis sebuah bahasa, dan (2) membuat ortografi yang praktis atau ejaan sebuah bahasa.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Amiinn.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Widodo. 2004. Fonologi Bahasa Jawa. Semarang

Alwi, Hasan (Peny.) 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti, 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Lass, Roger. 1988. Fonologi (Terj.) Warsono. Cambridge: Cambridge University Press.

Referensi

Dokumen terkait

8.1 Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang benar yang melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana.

Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang mengandung medan makna verba berjalan dituturkan oleh penutur asli bahasa Melayu dialek Sambas yang diwakili oleh

Kesimpulannya, fonologi generatif merupakan perubahan bunyi dari rongga mulut manusia yang menghasilkan fonem atau suara, maka fonologis ini sangat dibutuhkan oleh manusia

Kesalahan ini menyebabkan perubahan bunyi pada saat siswa melafalkan kata atau kalimat, perubahan bunyi bunyi dapat berupa hilang atau berubahnya vocal atau konsonan dalam sebuah kata,

2) Fonem konsonan /h/ merupakan fonem konsonan frikatif glotal tak bersuara yang dibentuk dengan melewatkan arus udara pada pita suara yang menyempit sehingga menimbulkan

Berbicara tentang fonetik auditoris, berarti mempelajari bunyi dari segi pendengar, yakni proses yang dimulai saat menerima gelombang- gelombang bunyi, perubahan gelombang bunyi

Menyebutkan bunyi ujaran berdasarkan gambar Memahami ungkapan- ungkapan komunikatif Melakukan perintah-perintah sederhana - Menyimak ungkapan- ungkapan komunikatif dan

Tabel 1 Perubahan Fonem Vokal a-e No Dwilingga Salin Suara Makna Keterangan 1 cetar-ceter tiruan bunyi cambuk yang dipukulkan dasarcetar 2 genjrang-genjreng tiruan bunyi suara