• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH تاوصلأا فئاظو ملع

N/A
N/A
Renaldi Y.F BSA 1A

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH تاوصلأا فئاظو ملع"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

تاوصلأا فئاظو ملع

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fonologi Dosen Pengampu : Dr. H. Yufni Faisol, M. Ag.

Disusun oleh Kelompok 9 : Siti Nabilah Rohima : 2111010003 Gheniya Helima Nurbai : 2111010007

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG 1444 H / 2022 M

(2)

PEMBAHASAN

A. Fonem

Menurut Verhaar, fonem adalah suatu bunyi yang mempunyai fungsi untuk membedakan kata-kata dari kata yang lain. Contohnya adalah

ُُبُتْكَي

. Fonem pada kata tersebut adalah /y/, /a/, /k/, /t/, /u/, /b/, /u/. Makna yang dihasilkan akan berbeda jika huruf pertamanya berubah yaitu menjadi

ُُبُتْك َُت

. Morfem pertama bermakna ‘Dia menulis’, yang kedua bermakna ‘kamu menulis’.

Fonem dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Fonem Segmental, yaitu bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap yang mempunyai fungsi membedakan makna, yang dapat dipisahkan satu dengan yang lain seolah-olah menjadi segmen-segmen. Fonem ini digolongkan menjadi dua sistem yaitu sistem vokal dan sistem konsonan.

2. Fonem Suprasegmental, yaitu bunyi yang tidak bisa dibagi menjadi segmen-segmen.

a. Durasi )

توَّصلاُلوُط

(

Maksudnya adalah panjang waktu mempertahankan alat ucap pada suatu posisi. Durasi dalam bahasa Arab membedakan makna. Misalnya pada kata

َُبَتاَك

‘saling berkirim surat’ dengan

َُبَتَك

‘menulis’.

b. Tekanan )

ُْب َُّ نلا

(

Tekanan menyangkut keras lembutnya pengucapan. Tekanan yang lazim dipakai dalam bahasa dibedakan menjadi lima:

- Tekanan naik, yaitu nada meninggi. Ditandai dengan (…’) - Tekanan datar

- Tekanan turun, yaitu nada yang merendah

- Tekanan turun naik, yaitu nada yang merendah kemudian meninggi - Tekanan naik turun, yaitu nada yang meninggi kemudian merendah.

Contohnya

بِتاَك

dengan tekanan naik turun, atau kata

باتِك

dengan

tekanan turun naik.

c. Jeda

Jeda adalah hal yang menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa. Antara bahasa yang satu dengan bahasa lainnya memiliki jeda yang berbeda-beda.

Menurut tempatnya, jeda dibedakan menjadi empat yaitu:

(3)

- Jeda antar suku kata

- Jeda antar kata dalam frase - Jeda antar frase dalam klausa - Jeda antar kalimat dalam wacana

Berdasarkan panjang pendeknya jeda terbagi dua yaitu jeda pendek dan panjang.

Contohnya:

ُْحَجْنَ تُُسُرْدَتُاَمَُدْنِع

[‘indama / tadrusu / tanjah//]

d. Nada

Nada menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi. Bunyi segmental yang diucapkan dengan frekuensi getaran yang tinggi pasti diiringi dengan bunyi suprasegmental dengan nada tinggi. Begitu juga sebaliknya.

Dalam fonetik, nada ditandai dengan angka yaitu sebagai berikut:

- Nada rendah ditandai dengan angka 1 - Nada sedang ditandai dengan angka 2 - Nada tinggi ditandai dengan angka 3

- Nada sangat tinggi ditandai dengan angka 4 Contohnya /dzahaba al-waladu ila al-su:qi/

3 - 2 – 2 3 – 2 – 2 3 – 1 B. Fonotaktik

Fonotaktik merupakan urutan fonem yang dimungkinkan dalam satu bahasa.

Fonotaktik berisi urutan dan kombinasi bunyi yang terdapat disetiap bahasa. Dasar fonotaktik adalah struktur suku kata pada suatu bahasa.

Semua kata dalam bahasa Arab dalam hal fonotaktik dimulai dengan konsonan. Holes membaginya menjadi suku kata terbuka (yang berakhiran dengan vokal) dan suku kata tertutup (yang berakhiran konsonan). Bahasa Arab mempunyai lima pola suku kata yaitu :

- KV contohnya

ُِف

/fi/

- KVK contohnya

ُّنِس

/sin/

- KVV contohnya

اَم

/maa/

- KVVK contohnya

بَبَ

/baab/

- KVKK contohnya

رْهَ ن

/nahr/

Jadi dalam bahasa Arab, pola fonotaktiknya adalah:

- Pendek atau panjang - Tertutup atau terbuka

(4)

C. Morfofonemik

Morfofonemik disebut juga morfonologi. Ia merupakan struktur bahasa yang menggambarkan pola fonologis dari morfem termasuk penambahan, pengurangan, penggantian fonem, atau perubahan tekanan yang menentukan bangun morfem.

Dalam bahasa Arab yang termasuk aturan morfofonemik : 1.

لَلاْعِإ

(Modifikasi Vokal)

Yaitu proses modifikasi huruf illat dengan cara menghazafkan (membuang), mengganti dan menukar huruf illat tersebut. Proses peng-‘illalan terjadi pada kata yang memiliki huruf illat.

I’lal ada tiga kategori yaitu sebagai berikut.

-

فْذَلحِبَُلَلاْعِإ

(Membuang huruf ‘illat)

a) Jika huruf ‘illat berfungsi sebagai huruf mad dan sesudahnya ada huruf yang berharkat sukun. Contohnya

ُْمْوُ ق

/quwm/ menjadi

ُْمُق

/qum/. Tapi jika huruf setelahnya berharkat, maka huruf ‘illatnya tidak dibuang.

b) Jika huruf waw berpola

ُُلِعْفَ يَُلَعَ ف

, maka pada fiil mudhari’, fiil amar dan masdarnya dibuang huruf waw. Contohnya pada fiil mudhari’ adalah

ُُدِعَي

/ya’idu/ asalnya adalah

ُُدِعْوَ ي

/yaw’idu/ maka yang dihilangkan adalah

ُو

/w/. Pada fiil amar

ُْدِع

/’id/ dan masdarnya adalah

ًُةَدِع

/’idah/ asalnya

اًدْعَو

/wa’d/.

-

ُِبْلَقلِبَُلَلاْعِإ

(Mengganti huruf ‘illat)

a) Jika huruf /w/ dan /y/ diikuti oleh harkat pendek dan sebelumnya berharkat fathah, maka diganti menjadi alif /a/. Contohnya

َُعَبَ

/ba’a/ asalnya

َُعَيَ ب

/baya’a/. Huruf /y/ diganti menjadi alif, karena huruf sebelumnya berharkat fathah.

b) /w/ berubah menjadi /y/ apabila :

- /w/ sukun dan sebelumnya berharkat kasrah. Contoh

ناَزْوِم

/miwzan/

menjadi

ناَزْ يِم

/miyzan/.

- /w/ berada di akhir kata dan sebelumnya berharkat kasrah. Contoh

َُو ُِضَر

/radhiwa/ menjadi

َُيِضَر

/radhiya/.
(5)

- /w/ merupakan suku kata kedua dan terletak antara /i/ dan /a/.

Contoh

ُ ماَوِص

/shiwam/ menjadi

ُ ماَيِص

/shiyam/.

- /w/ dan /y/ berdampingan. Contoh

ُ يِو ُُضْقَم

/maqdhuwi/ menjadi

يِضْقَم

/maqdhi/.

c) /y/ berubah menjadi /w/ apabila:

- /y/ sukun dan huruf sebelumnya berharkat dhammah, contohnya

نِقْيُم

/muyqin/ menjadi

نِقْوُم

/muwqin/. Atau /y/ berharkat dan sebelumnya berharkat dhammah, contohnya

َُيُهَ ن

/nahuya/ menjadi

َُوُهَ ن

/nahuwa/.

- Mashdar setimbangan fu’la. Contoh

َُبْ يُط

/thuyba/ menjadi

َُبْوُط

/thuwba/.

- Masdhdar setimbangan fa’la. Contoh

َُيْقَّ تلا

/at-taqya/ menjadi

ىَوْقَّ تلا

/at-taqwa/.

-

ُِلْقَّ ن ل ُِبَُلَلاْعِإ

(Memindahkan vokal)

Atau disebut juga dengan

ُْيِكْسَّتلِبَُلَلاعِإ

. Maksudnya adalah memindahkan harkat huruf illat kepada huruf sebelumnya atau menghadzafkan harkat pada huruf illat.

Contoh membuang harkatnya adalah

ُِيِداَّنلاُ َلَِإُُيِعاَّدلاُُعْدَي

/yad’u ad-da’iyu ila an-nadiyi/ menjadi

يِداَّنلاُ َلَِإُيِعاَّدلاُُعْدَي ُ

/yad’u ad-da’iy ila an-nadi/.

Contoh memindahkan harkat adalah

ُُلْوُقَ ي

/yaqulu/ asalnya adalah

ُُلُوْقَ ي

/yaqwulu/.

2.

لاَدْبِإ

(Penggantian)

Yaitu penggantian suatu bunyi oleh bunyi lain karena dekat atau mirip.

Contohnya mengganti /w/ dan /y/ dengan hamzah.

3.

ماَغْدِإ

Yaitu menggabungkan suatu konsonan dengan konsonan sejenis sesudahnya sehingga menjadi satu konsonan. Tujuannya adalah untuk memperingan pengucapan.

a) Apabila dua huruf sejenis sama-sama berharkat, maka salah satu harkatnya dibuang, lalu huruf sejenis pertama diidghamkan pada huruf sejenis kedua.

Contohnya

َُرَرَم

/marara/ menjadi /marra/.

َُّرَم

(6)

b) Apabila dua huruf sejenis dan salah satunya sukun, maka langsung diidghamkan. Contoh

ٌُدْدَم

/mad-dun/ menjadi /maddun/.

ُ دَم

c) Apabila dua huruf sejenis sama-sama berharkat, tetapi huruf sebelumnya sukun. Maka harkat pada huruf pertama yang sejenis dipindahkan kepada huruf sebelumnya yang sukun, lalu diidghamkan. Contohnya

ُ ُدُدْشَي

/yasydudu/ menjadi

ُ دُشَي

/yasyuddu/.

4.

فْقَو

(Hentian)

Yaitu penghentian pengucapan diakhir kata. Maka vokal pada huruf terakhir dibuang.

a) Jika akhir kata yang diwakafkan berupa tanwin, maka tanwin itu dibuang.

Contohnya

ٌُدِلاَخَُرَضَح

/hadhara khalidun/ menjadi

ُ ْدِلاَخَُرَضَح

/hadhara

Khalid/. Tapi jika tanwinnya fathah /an/, maka /n/ dibuang sedangkan /a/

tetap. Contoh

ُاًدِلاَخُُتْيَأَر

menjadi

ُا َُدِلاَخُُتْيَأَر

.

b) Jika akhir kata yang diwakafkan adalah vokal panjang, maka vokalnya tidak dibuang. Contoh

اَنِبُ ْفُطْلُا.

Tapi jika huruf terakhir yang diwakafkan vokal pendek maka vokalnya dibuang. Contoh

ُُهُباَتِكُاَذَه

menjadi

ُْهُباَتِكُاَذَه

.

5.

ةَفَلاَُمُ

(Disimilasi)

Yaitu dua bunyi yang sama menjadi berbeda dengan tujuan untuk memperingan pengucapan. Dalam bahasa Arab terjadi pada kata yang terdapat dua huruf atau lebih yang sejenis dan dirasa berat pengucapannya. Maka huruf terakhirnya diubah menjadi vokal panjang. Contohnya

َُّحَط

/thahha/ menjadi

اَحَط

/thaha/.

6.

ةَلَ ثاَُمُ

(Asimilasi)

Yaitu proses perubahan bunyi berbeda yang mengakibatkannya sama atau hampir sama dengan bunyi lain di dekatnya.

Contoh pola ifta’ala dari

َُبَرَض

adalah

َُبَرَطْضِا

bukan

َُبَرَ تْضِا

. Fonem /

ط

/ dan

/

ض

/ memiliki kemiripan bunyi tapi berbeda makhrajnya.
(7)

KESIMPULAN

- Fonem adalah bunyi yang membedakan suatu kata dengan kata yang lain.

Fonem ada dua pembagian yaitu fonem segmental dan suprasegmental.

- Fonotaktik adalah urutan fonem yang dimungkinkan dalam satu bahasa.

- Morfofonemik adalah struktur bahasa yang menggambarkan pola fonologis dari morfem termasuk penambahan, pengurangan, penggantian fonem, atau perubahan tekanan yang menentukan bangun morfem.

Morfofonemik terdiri dari I’lal, ibdal, idgham, waqaf, asimilasi dan disimilasi.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, Syarif. 2010. Pengantar Linguistik Arab Klasik – Modern. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Thoyib. 2019. Fonologi Bahasa Arab. Bandung : Yrama Widya

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah fonem dari bahasa atau dialek adalah sebuah abstraksi dari bunyi ujaran atau kelompok suara yang berbeda yang semuanya dianggap memiliki fungsi yang sama dengan penutur bahwa

Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Bahasa mempunyai fungsi yang penting bagi manusia terutama

Teknik lanjutan dari teknik pilah adalah teknik hubung banding membedakan (HBB) peneliti akan membedakan atau membandingkan bunyi ujaran yang dihasilkan penderita stroke

Teknik lanjutan dari teknik pilah adalah teknik hubung banding membedakan (HBB) peneliti akan membedakan atau membandingkan bunyi ujaran yang dihasilkan penderita stroke

2022 The Authors.. Gambaran bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia disebut huruf. “Bahasa efektif adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan

Fonologi juga mengkaji cara agar dapat menjalankan fungsi, melambangkan, fungsi komunikatif, serta menyusun segala bunyi yang dapat dihasilkan oleh alat ucap

Bahasa itu meliputi 2 bidang yaitu : bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam arus bunyi tadi ; bunyi itu merupakan getaran yang merangsang

Secara umum bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa system lambing bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia .bahasa terdiri atas kata kata atau kumpulan kata .masing