SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi
MIFTAH ASY’ARI PUTRA
1.05.06.296
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
ABSTRAK
CV. MITRA TANI SEDAYA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian, yaitu menyediakan produk pestisida plus pupuk multiguna, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, yang cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Sistem informasi merupakan salah satu bagian penting dalam mempermudah mengelola dan menjalankan sebagian kegiatan perusahaan, diantaranya adalah sistem informasi yang memiliki berbagai fungsi dalam proses penjualan dan pembelian, untuk itu diperlukannya sistem informasi yang dapat menangani penjualan dan pembelian secara efektif yang dapat menangani permasalahan yang terdapat pada CV. Mitra Tani Sedaya khususnya bagian Penjualan dan Pembelian. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses penjualan dan pembelian, sehingga memberikan dukungan untuk pengolahan data dan dan menginput data barang yang baik.
Melihat permasalahan yang ada, maka metode penelitian yang digunakan selama penelitian adalah metode pengumpulan data, metodologi pengembangan sistem, metode pendekatan sistem Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Prototype. Adapun metode desain yang ada akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data. Dan untuk penggambaran perancangan basis datanya akan digambarkan dalam bentuk
Normalisasi,Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram (ERD). Pembuatan sistem informasi penjualan dan pembelian ini menggunakan program Visual
Basic 6.0 dan untuk databasenya menggunakan SQL Server 2000.
Dengan adanya Sistem Informasi penjualan dan pembelian ini proses pencarian data lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mendukung perkembangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada CV. Mitra Tani Sedaya.
ii
intelligence and accurate information system that sufficiency to increase the service to consumers .information system is one of the most important part to well manage and run company activities.it is information system that have many kinds of function in selling and buying process,there for it needs information system that can handle it effectively and take in hand problems in CV Mitra Tani Sedaya especially in selling and buying process. The purpose of this research is helping selling and buying process so that it can support to data processing and choosing input good commodities data.
Refers to the present problems,the research mtehod is aggregation data,development system method.aggregtion data is done by observe and interview.development system method is done by prototype method.the design method will be described in flowmap, context diagram,flow diagram, and dictionary data and to describe the planning,the data base will be sketched in normalization form, table of relations, entitiy-relationship diagram (ERD).the making of this selling and buying information system uses visual basic program 6.0 and for the database, it uses SQL server 2000.
By using the selling and buying the data searching will be more effective and efficient,so it can support the development of selling and buying information system in CV Mitra Tani Sedaya.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT serta sholawat dan
salam juga penulis sampaikan kepada RASULULLAH SAW karena atas rahmat, karunia dan ridhonya, maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “ SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PUPUK TANAMAN PADA CV. MITRA TANI SEDAYA KAB. SUMEDANG”.
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki masih menjadi kendala sehingga laporan ini masih jauh dari sempurna. Dengan ini penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari berbagai pihak untuk menjadikan penulis memperbaiki segala kekurangan.
iv yang setulus-tulusnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultan Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi 4. Imelda, ST., MT. selaku dosen wali dan dosen pembimbing
5. Ibu dan Ayah yang selalu memberikan kepercayaan, harapan, do’a dan semangat.
6. Adik - adikku yang selalu memberikan doa yang tulus, dan seluruh keluarga besar selalu mendoakan dan memberikan semangat, tanpa semangat dari kalian juga mungkin penulis tidak bersemangat mengerjakan skripsi ini. 7. Pemilik dan karyawan – karyawan CV. MITRA TANI SEDAYA KAB.
SUMEDANG terima kasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini. 8. Teman – Teman di Kampung Manggis, Teman- teman kelas MI-7
seperjuangan yang memberi semangat, dan semua sahabat-sahabat aku yang tidak bisa disebutin semuanya.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena banyak pihak yang telah membantu selama ini.
v
berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobbal ‘Alamin.
Bandung, Juni 2011 Penulis
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat, hal ini membuat penggunaan komputer dalam kehidupan sehari-hari makin meningkat dan peranannya sangat membantu kegiatan dan pekerjaan manusia, tidak terkecuali di bidang penjualan dan pembelian.
Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan data yang diolah jumlahnya banyak, maka hal ini perlu dilakukan supaya data tidak menumpuk dimana akan menyita waktu dan menguras tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
2
laporan transaksi penjualan dan pembelian pupuk, membutuhkan file yang banyak untuk membuat masing – masing data dan memori yang cukup besar dan memakan waktu yang lama.
Setelah disimpulkan permasalahan diatas dengan demikian diharapkan keberadaan perangkat lunak ini akan membantu proses pembuatan aplikasi pengolahan data penjualan dan pembelian pupuk yang lebih akurat, efektif dan efisien serta menghemat waktu pengerjaannya. Adapun hasil dari pengerjaan tersebut penulis tuangkan dalam laporan tugas akhir ini, yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PUPUK TANAMAN PADA CV. MITRA TANI SEDAYA”.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasi yang terjadi pada CV. Mitra Tani Sedaya adalah sebagai berikut:
2. Untuk memeriksa persediaan pupuk yang akan dibeli oleh pelanggan, maka bagian penjualan diharuskan menghubungi bagian gudang untuk menanyakan persediaannya masih ada atau tidak. Ini mengakibatkan lamanya waktu tunggu pelanggan untuk mendapatkan pupuk yang akan dibeli.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang harus diselesaikan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan pada CV. Mitra Tani Sedaya.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada CV. Mitra Tani Sedaya .
3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian pada CV. Mitra Tani Sedaya.
4
1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
1. Membuat sistem informasi yang terkomputerisasi untuk membantu dan mengatasi masalah perhitungan transaksi penjualan dan pembelian, penyimpanan, pemesanan, pencarian yang dirasa kurang akurat. Diharapkan sistem ini dapat membantu proses transaksi secara cepat dan akurat.
2. Mempermudah pegawai dalam membuat laporan – laporan yang dibutuhkan dengan cepat, mudah, dan akurat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan di CV. Mitra Tani Sedaya. 2. Merancang dan mengembangkan sistem informasi yang dapat
menghasilkan semua data dan laporan-laporan secara terperinci yang memudahkan dalam mencari informasi apabila ada pengkoreksian terhadap data dan laporan tersebut.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dari penelitian yang dapat diperoleh pada CV. Mitra Tani Sedaya diantaranya adalah :
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Membantu proses transaksi penjualan barang, pembelian barang dan mengelola data laporan penjualan dan laporan pembelian sehingga memberikan dukungan untuk pengolahan data yang baik. 2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
3. Diharapkan dapat menemukan solusi terbaik untuk pemecahan masalah yang ada.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Dalam jangka pendek berguna sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir agar dapat memperoleh data yang akurat dan terbaru.
2. Dapat digunakan menjadi acuan serta bahan pembanding dengan penelitian yang lainnnya.
6
1.5. Batasan Masalah
Agar hasil penelitian penulis dapat menghasilkan sebuah hasil yang maksimal, penulis membatasi ruang lingkup dalam penelitian.
Ruang lingkup yang dilakukan hanya dibatasi pada sistem yang sedang berjalan pada saat penulis melakukan penelitian pada CV. Tani Mitra Sedaya diantaranya:
1. Dalam proses transaksi penjualan dan pembelian lebih ditekankan pada penjualan dan pembelian secara tunai.
2. Membahas retur pembelian dan tidak membahas retur penjualan. 3. Membahas mengenai data pemesanan pupuk.
4. Penulis membahas sistem pembuatan laporan penjualan, laporan pembelian, laporan retur beli.
1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
2011
NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mendengarkan
pelanggan
a. Observasi
b. Wawancara
c. Studi Pustaka
d. Analisis Kebutuhan
Sistem
2 Uji pelanggan,
mengendalikan market
a. Perancangan Proses
b.Perancangan Basis
Data
3 Membangun,
memperbaiki market
a. Struktur Program
b. Struktur Menu
c. Kodefikasi
d. Desain Input / Output
e. Pengujian Perangkat
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem.
2.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.
2.1.1. Pengertian Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan , karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah , baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.
Jogiyanto (2005 : 1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Masih dalam buku „Analisia dan Desain Sistem Informasi’ karangan
Jogiyanto menerangkan:
Jogiyanto (2005 : 2) “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu ”.
Tata Subarti (2003) ” Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sistem juga mempunyai karakteristik antara lain :
a. Komponen Sistem (Components)
10
b. Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada di ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
f. Keluaran Sistem (output)
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang lain.
g. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem menentukan input yang dibutuhkan dan output
yang akan dihasilkan. 2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan ke melalui beberapa sudut pandang, antara lain:
a. Sistem Abstrak Dan Sistem Fisik
12
b. Sistem Alamiah Dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin (human machine system).
c. Sistem Deterministik Dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas disebut sistem probabilistik.
d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.
Jogiyanto (2005 : 8) “Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
Tata Sutabri (2003) ” informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah.”
2.2.2. Kualitas Informasi
Kualitas dari informasi tergantung pada tiga hal yaitu : Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.2.3. Pengertian Sistem Informasi
14
George M.Scott (2001 : 4) “Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi’. Sedangkan definisi dari Robert
A.leitch dan K.Roscoe davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Menurut Hall (2001 : 27), ”Sistem informasi adalah: “Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses ,menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.”
2.3. Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu
sistem dibentuk “. John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
1. Tujuan Perancangan Sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci).
2. Personil Yang Terlibat a. Spesialis pengendalian b. Spesialis komunikasi data c. Pemakai sistem
3. Perancangan Sistem Secara Umum
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan. Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem.
16
fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi.
2.4. Pengertian Penjualan
Menurut Wikipedia.Org Pengertian Sistem Informasi Penjualan adalah :
“Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.”
2.5. Pengertian Pembelian
“ Sistem Informasi Pembelian adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur pada proses terjadinya pengadaan barang yang tergolong kurang memenuhi kebutuhan yang di perlukan.”
2.6 Arsitektur Aplikasi
2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir Dan Ch. Triwahyuni (2003), Jaringan komputer adalah hubungan jaringan dua buah computer atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran data atau untuk melakukan bagi pakai perangkat lunak, perangkat keras dan bahkan berbagai kekuatan pemrosesan. 2.6.2. Manfaat Jaringan Komputer
Adapun beberapa manfaat jaringan komputer diantaranya adalah :
1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal
dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan
baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
18
2.6.3. Pengertian Client Server
Menurut Abdul Kadir Dan Ch. Triwahyuni (2003), Suatu model jaringan yang memiliki client dan server. Client adalah komputer yang meminta layanan (bias berupa data atau perangkat keras seperti printer), sedangkan
server adalah komputer yang bertindak melayani permintaan client.
Gambar 2.1.Client Server
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut :
2.7.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan visual basic berkaitan erat dengan windows itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja windows.
Gambar 2.2. Tampilan layout Visual Basic 6.0
a. Main Menu
20
sedangkan title bar akan menampilkan judul projek yang sedang dikerjakan.
b. Toolbar
Toolbar merupakan kumpulan tombol-tombol yang mempunyai tugas untuk pengaksesan terhadap aplikasi yang berada dibawah kendalinya dengan cepat.
c. Toolbox
Toolbox berisi kontrol-kontrol atau objek-objek yang akan di tempelkan pada form sebagai element program aplikasi.
d. Form
Form adalah area tampilan yang berhubungan dengan sebuah jendela yang akan anda lihat ketika aplikasi sedang berjalan.
e. Properties
Properties merupakan mekanisme normal yang menjelaskan atribut – atribut dari objek.
f. Project Explorer
g. Jendela Form Layout
Untuk menampilakan perumpamaan form di layar, sehingga dapat diatur posisi penampakan form sesuai dengan keinginan.
h. Code Editor
Code Editor adalah suatu jendela tempat untuk menulis dan
menyunting rutin yang akan menentukan mekanisme kerja program. 2.7.2. SQL server 2000
Microsoft SQL server 2000 adalah Relation DataBase Managemen System
(RDBMS) yang handal. SQL menawarkan berbagai kemampuan dan kemudahan baik dari segi manfaat maupun strukturnya. Fitur yang digunakan untuk mengelola database di SQL Server 2000, yaitu menggunakan Enterpise Manager.
Fitur ini relatif mudah digunakan karena mode pengelolahannya berbasis GUI (Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click dan drag. Anda dapat membuat database dan tabel serta manajemen database yang lain dengan mudah.
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :
1. Database
22
2. Tabel
Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL
4. Indeks
Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.
6. Stored Prosedure
Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.
7. Fungsi
23
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang penulis lakukan adalah CV. Tani Mitra Sedaya yang terletak di Jalan Teratai 3, Komplek Griya Jatinangor 1 No. 6 Kabupaten Sumedang di bidang penjualan dan pembelian pupuk tanaman.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan CV. MITRA TANI SEDAYA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian, yaitu menjual produk pestisida plus pupuk multiguna. Didirikan pada tahun 2004, pertama kali beralamat di daerah Lembang Kabupaten Bandung, kemudian pada tahun 2008 pindah alamat ke Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Sebagai negara agraris Indonesia seharus bisa berswasembada pangan terutama bahan-bahan pokok pangan, akan tetapi ternyata Indonesia masih mengimpor bahan pangan tersebut terutama beras, kedelai, terigu dll.
24
swasembada pangan, karena salah satu penyebab kegagalan swasembada tersebut, masih terjadi kelangkaan pupuk dan pengobatan pertanian.
3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
Visi : Dalam rangka untuk menuju swasembada pangan, memerlukan kerja keras yang dalam mewujudkannya, bukan hanya tugas pemerintah saja tapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat, sehingga apa yang telah kami lakukan dan mungkin pihak-pihak yang lain akan dapat mewujudkan keinginan tersebut dengan inovasi produk yang tentu lebih bagus dan terjangkau.
Misi : Menunjang dan mendukung program pemerintah dalam rangka menuju swasembada pangan, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Misalnya cuaca, lahan pertanian, tenaga kerja, pupuk dan pestisida, sehingga akan sulit terwujud jika hanya mengandalkan upaya pemerintah, apalagi para petani sering mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan pestisida.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun struktur organisasi CV. Mitra Tani Sedaya adalah sebagai berikut:
Direktur Utama
Bagian Kauangan Bagian Gudang Bagian Penjualan
Gambar 3.1. Struktur Organisasi CV. Mitra Tani Sedaya
3.1.4. Deskripsi Tugas
Uraian tugas pada CV. Mitra Tani Sedaya adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
Pimpinan yang mengepalai dan membawa semua bagian dalam struktur organisasi perusahaan. Bertanggungjawab penuh atas segala permasalahan dan menjalankan operasional perusahaan yang dibantu oleh direktur-direktur dan bagian –bagian pekerjaan.
2. Bagian Keuangan
Bertanggung jawab dan mengurusi masalah keuangan, yang meliputi: a. Masalah penggajian karyawan
26
c. Kebutuhan rutin perusahaan 3. Bagian Gudang
Bagian gudang meliputi :
a. Bertanggung jawab atas penyimpanan barang yang sudah di beli
b. Mengatur administrasi masuk keluarnya barang c. Pengawasan kualitas barang
d. Bertanggung jawab terhadap pembelian barang kepada supplier
4. Bagian Penjualan
Bertanggung jawab penjualan barang kepada para konsumen. 3.2. Metode Penelitian
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data – data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut:
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini :
1. Identifikasi masalah 2. Merumuskan masalah
3. Memilih metode pengumpulan data
4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.
3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Yaitu data diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber terdiri dari :
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke bagian penjualan di CV. Mitra Tani Sedaya terhadap permasalahan yang diambil. 2. Wawancara
28
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Yaitu data dokumentasi yang telah ada di CV. Tani Mitra Sedaya, dan pencarian data di internet dengan membuka situs yang berhubungan dengan materi atau data yang diperlukan dalam penulisan tugas ini.
3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang dilakukan adalah metode terstruktur karena metode pendekatan ini memberikan alat bantu seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel relasi, bagan alir documen (flowmap), diagram konteks. Yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah metodologi Prototype,
Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype.
Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai
terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukan.
Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype
yang sedang bekerja dibangun, maka pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.
Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan kebutuhan sistem. Pada tahap ini analis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model interface, teknik procedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Membuat prototype. Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.
30
4. Memperbaiki prototype. Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan dan saran dari user.
5. Mengembangkan versi Produksi. Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.
Tujuan utama pembuatan prototype secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu:
a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.
b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan dan user yang potensial.
Gambar 3.2 Model Prototype
(Sumber : Susanto Azhar, 2004, Sistem Informasi Manajemen , Konsep dan Pengembangan )
Identifikasi Kebutuhan Sistem
Membuat Prototype
Menguji Prototype
Memperbaiki
Prototype
32
Keunggulan prototyping adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan 2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan prototyping adalah :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Dan Perancangan
1. Flow Map
Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-keluaran dan file-file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.
3. Data Flow Diagram
34
bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar dan pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data.
6. Normalisasi
yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sedehana dan mudah untuk diatur. Normalisasi juga merupakan suatu prosedur untuk memastikan bahwa suatu model data memenuhi standar, yaitu meminimumkan duplikasi data, meyediakan fleksibilitas untuk kebutuhan fungsional yang berbeda dan memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam berbagai perancangan database.
7. Tabel Relasi
Relasi tabel disebut juga relasi antar tabel yaitu, menggambarkan hubungan antara file-file yang ada pada suatu pengolahan data. Proses pengelompokan data elemen menjadi tabek-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menentukan kunci yang mengakses data item atau merupakan database relation sedemikian rupa sehingga database tersebut menjadi dimodifikasi.
8. ERD
Entity Relationship Diaagram (ERD) adalah sebuah
36
mengambarkan struktur data dari relasi antar data (yang mungkin sangat komplek).
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian merupakan proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan karena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.
Pengujian software yang penulis ambil adalah pengujian black box
1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.
2. File Integrity
Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.
3. Authorization
Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.
4. Case of use
38
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan di perusahaan merupakan uraian yang terdiri dari sistem yang utuh ke dalam komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mempelajari suatu sistem yang sedang berjalan, mengevaluasi permasalahan - permasalahan yang timbul dan membuat laporan dari hasil evaluasi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa suatu sistem diperlukan subjek atau mengidentifikasi suatu masalah dalam ruang lingkup studi.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis Dokumen menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja dokumen-dokumen digunakan dalam sistem informasi penjualan dan pembelian pupuk. Untuk itu analisis dokumen merupakan salah satu yang dapat membantu dalam perancangan dari sistem selanjutnya, ada pun analisis dokumennya adalah sebagai berikut :
1.Nama Dokumen : list pesanan
Fungsi : mengetahui pupuk yang ingin dibeli
Sumber : customer
2. Nama Dokumen : data pupuk
Fungsi : untuk mengetahui persediaan pupuk Sumber : bagian gudang
Item Data : kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_jual, jumlah
3. Nama Dokumen : faktur penjualan
Fungsi : sebagai tanda bukti pembayaran Sumber : bagian penjualan
Item Data : kode_faktur, satuan, nama_pupuk satuan, harga_satuan, jumlah, total, 4. Nama Dokumen : formulir pembelian
Fungsi : sebagai bukti pupuk yang ingin dibeli Sumber : bagian gudang
Item Data : kode_pembelian, tgl_beli, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, jumlah 5. Nama Dokumen : faktur pembelian
Fungsi : sebagai tanda bukti pembelian
Sumber : supplier
Item Data : kode_pembelian, tgl_beli, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, jumlah,
40
6. Nama Dokumen : nota pemesanan
Fungsi : untuk mengetahui pupuk yang dipesan Sumber : bagian penjualan
Item Data : kode_pemesan, nama_pemesan, tgl, nama_pupuk, jenis_pupuk,
harga_satuan, jumlah, total 7. Nama Dokumen : laporan penjualan
Fungsi : untuk mengetahui pupuk yang terjual Sumber : bagian penjualan
Item Data : tgl, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_jual, jumlah, total
8. Nama Dokumen : laporan pembelian
Fungsi : untuk mengetahui pembelian pupuk dari supplier
Sumber : bagian keuangan
Item Data : tgl, kode_supplier, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga, jumlah, total 9. Nama Dokumen : nota retur pembelian
Fungsi : untuk mengetahui pembelian pupuk yang rusak
Sumber : bagian gudang
nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga, jumlah, total
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan
Adapun prosedur dari sistem penjualan dan pembelian di CV. Mitra Tani Sedaya yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
- Penjualan
1. Konsumen menyerahkan list pesanan ke bagian penjualan. Bagian penjualan mengecek pupuk dari data pupuk. Jika ada maka bagian penjualan akan membuat faktur penjualan yang akan diserahkan kepada customer, jika tidak ada maka akan dibuatkan nota pemesanan yang akan diserahkan kepada customer.
2. Customer menyerahkan nota pemesanan kepada bagian penjualan untuk mngecek pesanan, jika ada maka akan dilakukan transakasi penjualan, jika tidak ada maka nota pemesanan akan dikembalikan kepada customer.
3. Bagian penjualan akan menyerahkan faktur penjualan ke bagian keuangan untuk dibuat laporan penjualan yang akan diserahkan kepada direktur utama.
42
- Pembelian
1. Berdasarkan nota pemesanan bagian gudang akan membuat formulir pembelian yang akan diserahkan kepada supplier.
2. Supplier akan menyerahkan faktur pembelian kepada bagian gudang. Jika sesuai maka akan langsung ditambahkan ke stok pupuk, jika tidak sesuai maka bagian gudang akan membuat nota retur pembelian untuk diserahkan kepada supplier. supplier akan meyerahkan nota retur pembelian ke bagian gudang untuk diarsipkan.
3. Bagian gudang akan menyerahkan faktur pembelian ke bagian keuangan untuk dijadikan dua rangkap laporan pembelian. Yang pertama akan diserahkan kepada direktur utama, yang satu lagi sebagai arsip.
4.1.2.1. Flow Map
Flow Map penjualan yang sedang berjalan
Bag. Penjualan Bag. Keuangan Direktur Utama Customer
List pesanan List pesanan
Mengecek
Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Penjualan Berjalan Ket : 1. Data Pupuk N2. Arsip Nota Pemesanan
44
Flow Map pembelian yang sedang berjalan
Bag. Keuangan Direktur utama Supplier Bag. Gudang
Ket : N2 = Nota Pemesanan FP = Formulir Pembelian a = Arsip Laporan Pembelian
4.1.2.2. Diagram Kontek
Diagram kontek merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.
S.I Penjualan Dan Pembelian Pupuk
Customer Direktur Utama
Supplier List Pesanan, Nota Pemesanan
Laporan Penjualan
46
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan bagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut ini DFD Penjualan Dan Pembelian yang List Pesanan, Nota Pemesanan
Laporan Penjualan
Faktur Penjualan, Nota Pemesanan
F
1.1
List Pesanan PenjualanFaktur
Laporan Penjualan
48 Membuat Nota Retur
Pembelian
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi penjualan dan pembelian pupuk yang sedang berjalan maka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Masalah Entitas Solusi
1. Pengolahan data yang masih menggunakan Microsoft Excel yang belum terintegrasi sehingga menghambat kegiatan transaksi dan pembuatan laporan dan membutuhkan file yang banyak
Bag. Penjualan, Bag. Keuangan
Perlu di tingkatkan pada proses terkomputerisasi
sehingga tidak
membutukan file yang banyak
2. Proses pemeriksaan persediaan pupuk harus menghubungi bagian penjualan sehingga memakan waktu yang lama
Bag. Gudang, Bag. Penjualan
Perlu adanya suatu sistem
informasi agar
mempermudah
50
4.2. Perancangan Sistem
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah membentuk kerangka sistem pengolahan data dengan bantuan komputer, untuk mewujudkannya dilakukan beberapa tahapan, diantaranya :
1. Memperbaiki pengolahan data menjadi terkomputerisasi
2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data, dan menampilkan data – data dan cara perhitungan atau informasi secara cepat dan tepat waktu.
Pengembangan sistem berarti suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum yang terlibat dalam sistem informasi penjualan dan pembelian pupuk adalah sebagai berikut :
- Penjualan
Rangkap pertama diserahkan kepada customer dan rangkap kedua sebagai arsip, jika tidak ada maka akan dibuatkan dua rangkap nota pemesanan. Rangkap pertama akan diserahkan ke customer dan rangkap kedua sebagai arsip.
2. Customer menyerahkan nota pemesanan kepada bagian penjualan. untuk mengecek pesanan customer dari database, jika ada maka akan dilakukan transaksi penjualan, jika tidak ada maka nota pemesanan akan dikembalikan kepada customer.
3. Lalu bagian keuangan akan membuat dua rangkap laporan penjualan dan pemesanan di database. Rangkap pertama untuk bagian keuangan dan rangkap kedua diserahkan ke direktur utama.
- Pembelian
1. Berdasarkan data pupuk di dalam database bagian gudang akan membuat dua rangkap formulir pembelian. Rangkap pertama akan diserahkan kepada supplier dan rangkap satu lagi sebagai arsip.
52
3. Lalu bagian gudang akan membuat dua rangkap laporan pembelian, retur beli, stok dan LSM di database. Rangkap pertama untuk bagian keuangan dan rangkap kedua diserahkan ke direktur utama.
4.2.3. Perancangan prosedur yang diusulkan 4.2.3.1. Flow Map
Flow Map Penjualan Yang Diusulkan
Bag. penjualan Bag. Keuangan Direktur Utama
Customer
List pesanan List pesanan
Mengecek data
penjualan, penjualan, Laporan
LP
Gambar 4.7 Flow Map penjualan yang diusulkan Ket : DB = DataBase NP = Nota Pemesanan
54
Flow Map Pembelian Yang Diusulkan
Ket : DB = DataBase
Berdasarkan Flow Map yang diusulkan, maka Diagram
Kontek yang diusulkan adalah sebagai berikut :
S.I Penjualan Dan Pembelian Pupuk
Customer Direktur Utama
Supplier List Pesanan, Nota Pemesanan
Laporan Penjualan,
Gambar 4.9. Diagram Kontek yang diusulkan
4.2.3.3. Data Flow Diagram
56 List Pesanan, Nota Pemesanan
Laporan Penjualan
Faktur Penjualan, Nota Pemesanan
N
Lap. Retur beli, Laporan Stock,
laporan Stock Minimum Fo
rmu
1.1.
58 Input nota retur
pembelian
4.2.3.4. Kamus Data 1. List Pesanan
Nama Arus Data : list pesanan Alias : -
Aliran Data : customer – proses 1.1, proses 1.1. – proses 1.2, customer – proses 1.3, customer – proses 1.4. customer – proses 1.5.
Struktur Data : nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, jumlah 2. Data Pupuk
Nama Arus Data : data pupuk Alias : -
Aliran data : data_pupuk - proses 1.1, proses 1.1, -
data_pupuk, proses 1.1. – customer, proses 1.5. – customer
Struktur Data : kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_jual, harga_beli, jumlah, stock, stock_minimum
3. Nota Pemesanan
Nama Arus Data : nota pemesanan Alias : -
Aliran Data : proses 1.5. – customer, proses 1.4. –
60
proses 1.6., proses
1.5. – nota_pemesanan, nota_pemesanan – proses 1.5., proses 1.5. – proses 1.6., proses1.6. – proses 1.2., nota_pemesanan – proses 2.1., proses 2.1 – nota_pemesanan
Struktur Data : kode_pemesanan_jual, nama_pemesan, tgl_pesan, nama_pupuk, jenis_pupuk,
satuan, harga, jumlah_pesan, total_harga, 4. Faktur Penjualan
Nama Arus Data : faktur penjualan Alias : -
Aliran Data : proses 1.3. – customer, proses 1.2. – proses 1.3., proses 1.3., - faktur_penjualan, faktur_ penjualan – proses 1-3,
faktur penjualan – proses 1.7., proses 1-7. – faktur_penjualan
Struktur Data : kode_faktur, tgl_jual, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga,
jumlah_jual, total_harga, 5. Formulir Pembelian
Aliran Data : Proses 2.1. – f.pembelian, f.pembelian – proses 2.1., supplier – proses 2.1., proses 2.1.- supplier Struktur Data : kode_pemesanan_beli, tgl_beli, kode_pupuk,
nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, jumlah_beli, kode supplier.
6. Faktur Pembelian
Nama Arus Data : faktur pembelian Alias : -
Aliran Data : proses 2.2. - supplier, supplier – proses 2.2., proses 2.2. – proses 2.3., proses 2.3 –
faktur_pembelian, faktur_pembelian – proses 2.3., faktur_ pembelian – proses 2.5.
Struktur Data : kode_pembelian, tgl_beli, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga, jumlah_beli, total_harga, kode supplier.
7. Nota Retur Pembelian
Nama Arus Data : nota retur Alias : -
Aliran : proses 2.2. – proses 2.4, proses 2.4. –
62
supplier – nota_retur_pembelian Struktur Data : kode_retur, tgl_retur, kode_pupuk,
nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_beli, jumlah_retur, total_harga. 8. Laporan Penjualan
Nama Arus Data : laporan penjualan Alias : -
Aliran : proses 1.7., - laporan_penjualan,
laporan_penjualan – proses 1.7., proses 1.7. – Dirut
Struktur Data : kode_faktur_jual, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga,
jumlah_jual, total_harga. 9. Laporan Pemesanan
Nama Arus Data : laporan pemesanan Alias : -
Aliran : proses 1.7. – laporan_pemesanan,
laporan_pemesanan – proses 1.7., proses 1.7. – dirut
10.Laporan Pembelian
Nama Arus Data : laporan pembelian Alias : -
Aliran : proses 2.5. – laporan_pembelian, laporan- pembelian – proses 2.5., proses 2.5. – Dirut.
Struktur Data : kode_pupuk, nama_pupuk, harga, jumlah_beli, total_harga,
11. Laporan Retur Beli
Nama Arus Data : laporan retur beli Alias : -
Aliran : proses 2.5. – lap.retur_beli, lap.retur_beli – proses 2.5., proses 2.5. – dirut
Struktur Data : kode_pupuk, nama_pupuk, jumlah_retur, total_harga
12. Laporan Stok
Nama Arus Data : laporan stok
Alias : -
Aliran : proses 2.5. – laporan stok, laporan stok – proses 2.5., proses 2.5. - dirut
64
13. Laporan Stock Minimum
Nama Arus Data : laporan stock minimum Alias : -
Aliran : proses 2.5. – laporan_Stock_Minimum, laporan_Stock_Minimum – proses 2.5., proses 2.5. - dirut
Struktur Data : kode_pupuk, nama_pupuk, satuan, stock, stock_minimum
4.2.4. Perancangan Basis Data 4.2.4.1. Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
a. Bentuk Unnormal
Unnormal = { nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, jumlah, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_jual, harga_beli, jumlah, stock,stock_minimum, kode_pemesanan_jual, nama_pemesan, tgl_pesan, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga, jumlah_pesan, total_harga, kode_faktur, tgl_jual, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_jual, jumlah_jual, total_harga, kode_pemesanan_beli, tgl_beli,, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga, jumlah_beli, kode_supplier, kode_pembelian, tgl_beli, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_beli, jumlah_beli, total_harga, kode_supplier, kode_retur, tgl_retur, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_beli, jumlah_retur, total_harga, kode_faktur_jual, kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga_jual jumlah_jual, total_harga, kode_pupuk, nama-pupuk, harga, jumlah, total_harga, kode_pupuk, nama_pupuk, harga_beli, jumlah_beli, total_harga, kode_pupuk, nama_pupuk, jumlah_retur, total_harga,kode_pupuk, nama_pupuk, satuan, stock, kode_pupuk, nama_pupuk, satuan, stock, stock_minimum }
b. Normalisasi pertama
Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :
66
nama_pemesan, tgl_pesan, jumlah_pesan, total_harga, kode_faktur, tgl_jual, jumlah_jual, kode_pemesanan_beli, tgl_beli jumlah_beli, kode_supplier, kode_pembelian, kode_retur, tgl_retur, jumlah_retur } c. Normalisasi kedua
Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua: Data_pupuk = { *kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan,
harga_jual, harga_beli, stock, stock_minimum } Data_ supplier = { *kode_supplier, nama_supplier, alamat, no_telpon
}
Penjualan = { *kode_faktur, tgl_jual, kode_pupuk, jumlah_jual,
total_harga}
Pembelian = { *kode_pembelian, tgl_beli, kode_pupuk, jumlah_beli, total_harga, kode_supplier }
Pemesanan_Jual = { *kode_pemesanan_jual, tgl_pesan, kode_pupuk, jumlah_pesan, total_harga, }
jumlah_retur, total_harga } d. Normalisasi ketiga
Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi/penghubung tabel satu ke tabel yang lain. Seperti terlihat dibawah ini :
Dt_pupuk = { *kode_pupuk, nama_pupuk, jenis_pupuk, satuan, harga, stock, stock_minimum }
Dt_supplier = { *kode_supplier, nama_supplier, alamat, no_telpon } Pembelian = { *kode_pembelian, tgl_beli, total, **kode_supplier } Detail_pembelian = { **kode_pembelian, **kode_pupuk, jumlah_beli,
**kode_pemesanan }
Penjualan = { *kode_faktur, tgl_jual, total,**kode_pemesanan, **no_pemesan }
68
Detail_pemesanan_jual = { **kode_pemesanan_jual, **kode_pupuk, jumlah_pesan }
Pemesanan_beli = { *kode_pemesanan_beli, tgl_pesan, total_harga, **no_pemesan}
Detail_pemesanan_beli = { **kode_pemesanan_beli, **kode_pupuk, jumlah_pesan} Retur_beli = {*kode_retur, tgl_retur , **kode_pembelian, **kode_supplier, total_harga }
Detail_retur_beli = { **kode_retur, **kode_pupuk, jumlah_retur } Pemesan = { *no_pemesan, nama_pemesan, alamat, no_telpon }
4.2.4.2. Relasi Tabel
Dt_Pupuk
Gambar 4.13 Tabel Relasi 4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ( ERD )
70
relasi tersebut dengan kardinalitas. Terdapat tiga jenis kardinalitas diantaranya:
1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke satu 2. 1-N : Menunjukan hubungan satu ke banyak 3. N-N : Menunjukan hubungan banyak ke banyak
pupuk memesan pemesanan
menjual penjualan
membeli pembelian membeli supplier 1
n
n 1
1 n 1
retur 1
melakukan
1
melakukan 1 pemesan n
n
4.2.4.4 Struktur File
Pembuatan program membutuhkan suatu spesifikasi file untuk melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data yang terdaftar pada sebuah record. File yang dipakai untuk Sistem Informasi penjualan dan pembelian pupuk adalah sebagai berikut :
1. Data Pupuk
Tabel 4.2 Struktur file data pupuk
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_pupuk Nvarchar 20 Kode Pupuk
Nama_pupuk Nvarchar 30 Nama Pupuk
Jenis_pupuk Nvarchar 20 Jenis Pupuk
Satuan Int 20 Ukuran
Harga_jual Money 8 Harga Jual
Harga_beli Money 8 Harga Beli
Stock Money 4 Stok Pupuk
72
2. Data Supplier
Tabel 4.3 Struktur File Data Supplier
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_supplier Nvarchar 20 Kode Supplier
Nama_supplier Nvarchar 30 Nama supplier
Alamat Nvarchar 50 Alamat
No_telpon Nvarchar 20 No telpon
3. Data Pemesan
Tabel 4.4 Struktur File Data Pemesan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
No_pemesan Nvarchar 20 Kode Pemesan
Nama_pemesan Nvarchar 30 Nama Pemesan
Alamat Nvarchar 50 Alamat
4. Pembelian
Tabel 4.5 Struktur File Pembelian
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_pembelian Nvarchar 20 Kode pembelian Tgl_beli Smalldatetime 4 Tanggal Beli
Total_harga Money 8 Total_harga
Kode_Supplier Nvarchar 20 Kode Supplier
5. Detail Pembelian
Tabel 4.6 Struktur file detail pembelian
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_pembelian Nvarchar 20 Kode pembelian
Kode_pupuk Nvarchar 20 Kode pupuk
Jumlah_beli Int 4 Jumlah di beli
Kode_pemesanan Nvarchar 20 Kode pemesanan
6. Penjualan
Tabel 4.7 Struktur file penjualan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
74
Tgl_jual Date 8 Tanggal jual
Total_harga Money 8 Total harga
Kode_pemesanan Nvarchar 20 Kode pemesanan
No_pemesan Nvarchar 20 Nomor pemesan
7. Detail Penjualan
Tabel 4.8 Struktur file detail penjualan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_faktur Nvarchar 50 Kode faktur
Kode_pupuk Nvarchar 20 Kode pupuk
Jumlah_jual Int 10 Jumlah di jual
8. Pemesanan_Jual
Tabel 4.9 Struktur file pemesanan_jual
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_pemesanan_jual nvarchar 20 Kode pemesana_jual Tgl_pesan smalldatetime 8 Tanggal pesanan
Total_harga Money 10 Total harga
9. Detail Pemesanan_Jual
Tabel 4.10 Struktur file detail pemesanan_jual
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_pemesanan_jual Nvarchar 20 Kode pemesanan_jual
Kode_pupuk Nvarchar 20 Kode pupuk
Jumlah_pesan Int 4 Jumlah di pesan
10.Pemesanan_Beli
Tabel 4.11 Struktur file pemesanan_beli
Nama Field Tipe Data Size Keterangan Kode_pemesanan_beli nvarchar 20 Kode pemesanan_beli
Tgl_pesan smalldatetime 8 Tanggal pesanan
Total_harga Money 10 Total harga
No_pemesan Nvarchar 20 No pemesan
11.Detail_Pemesanan_Beli
Tabel 4.12 Struktur file detail_pemesanan_beli
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_pemesanan_beli Nvarchar 20 Kode pemesanan_jual
Kode_pupuk Nvarchar 20 Kode pupuk
76
12.Retur Beli
Tabel 4.13 Struktur file retur beli
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_retur nvarchar 20 Kode retur
tgl_retur smalldatetime 8 tanggal retur
total_harga Money 10 total
kode_pembelian Nvarchar 20 kode pembelian kode_supplier nvarchar 20 kode supplier
13.Detail Retur Beli
Tabel 4.14 Struktur file detail retur beli
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_retur Nvarchar 20 Kode retur
Kode_pembelian Nvarchar 20 Kode pembelian
Jumlah_retur Int 4 Jumlah retur
4.2.4.5 Kodefikasi
dalam identifikasi objek dapat dihindarkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini :
1. Kode Pupuk
Format umum : MNNOOPPP Keterangan :
M : menunjukkan jenis pupuk N : menunjukkan nama pupuk OO : menunjukkan satuan PPP : menunjukkan nomor urut Contoh : PDA05001
2. Kode Supplier
Format umum : MPPP Keterangan :
M : menunjukkan kode untuk supplier PPP : menunjukkan nomor urut
Contoh : S001 3. Kode Pemesan
Format umum : MMPPP Keterangan :
78
Contoh : P001 4. Kode Pemesanan
Format umum : MNNNO Keterangan :
M : menunjukkan kode untuk pemesanan NNN : menunjukkan tanggal pemesanan O : menunjukkan nomor urut pemesanan Contoh : PM25032011001
5. Kode faktur penjualan Format umum : MNNN Keterangan :
M : menunjukkan kode untuk penjualan NNN : menunjukkan nomor urut faktur
penjualan Contoh : F001 6. Kode pembelian
Format umum : NNNNOOOOPPP Keterangan :
NNNN : menunjukkan kode untuk pembelian
Contoh : PS001001 7. Kode retur
Format umum : OPPP Keterangan :
O : menunjukkan kode untuk retur PPP : menunjukkan nomor urut retur Contoh : R001
4.2.5 Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka yaitu sebuah rancangan dari sebuah program yang menampilkan halaman-halaman dari setiap form, untuk lebih jelasnya bisa dilihat tampilan-tampilan sebagai berikut :
4.2.5.1. Struktur Menu
80
Gambar 4.15 Struktur Menu Log In Bagian Gudang
Menu Utama
4.2.5.2. Perancangan Input
Interface atau antar muka merupakan tampilan dari suatu program aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang digunakan sebagai sarana berdialog antara program dengan user.
Sistem yang akan dibangun diharapkan menyediakan interface yang mudah dipahami dan digunakan oleh user. Perancangan interface
82
1. Login
Login digunakan untuk masuk kedalam sistem. Didalam form login terdapat username dan password.
Masuk username
password Keluar
Gambar 4.18 Perancangan Input Login
a. Masuk
Digunakan untuk login kedalam sistem, jika username dan password masih salah user tidak di izinkan untuk masuk ke dalam sistem.
b. Keluar
Digunakan untuk keluar dari login, sekaligus menutup tampilan form login.
2. Data User
DATA USER
User Password Posisi
User Name
Password
Posisi
Simpan Batal
a. Simpan
Untuk menyimpan data user yang telah di inputkan
b. Batal
Untuk membatalkan penginputan data user. 3. Data Pupuk
Tambah ubah hapus keluar
DATA PUPUK Kode_Pupuk Nama_Pupuk Satuan Stock Harga_Jual Harga_beli
Stock_min
Gambar 4.20 Perancangan Data Pupuk a. Tambah
Digunakan untuk menambah data pupuk b. Ubah
Digunakan jika user ingin mengubah data pupuk yang ada didalam file pupuk
c. Hapus