• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Menu Masakan Dalam Kehidupan Rumah Tangga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Informasi Menu Masakan Dalam Kehidupan Rumah Tangga."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MENU MASAKAN DALAM

KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

TUGAS AKHIR

PUTRI RIZKY AYUNITA

112406217

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : SISTEM INFORMASI MENU MASAKAN

DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : PUTRI RIZKY AYUNITA

Nomor Induk Mahasiswa : 112406217

Program Studi : DIPLOMA (D3) TEKNIK INFORMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan, Juni 2014

Disetujui oleh

Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA Universitas Sumatera Utara

Ketua, Pembimbing,

Dr. Elly Rosmaini, M.Si Drs. Suyanto M.Kom

(3)

PERNYATAAN

SISTEM INFORMASI MENU MASAKAN DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebut sumbernya.

Medan, Juni 2014

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Sistem Informasi Menu Masakan Dalam Kehidupan Rumah Tangga.

(5)

ABSTRAK

(6)

ABSTRACT

(7)

DAFTAR ISI

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

1.6 Metode Penelitian 6

1.7 Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Informasi 9

2.2 Pengertian Sistem Informasi 9

2.3 Pengertian Microsoft Visual Basic 6.0 10

2.3.1 Sejarah dan Perkembangan Visual Basic 6.0 10

2.3.2 Komponen Visual Basic 6.0 21

2.3.3 Koneksi Visual Basic dengan Database Access 28

2.4 Pengertian Data 29

2.5 Pengertian Database 30

2.6 Pengertian Microsoft Access 31

2.6.1 Penggunaan Microsoft Access 32

2.6.2 Fitur Microsoft Access 33

2.6.3 Pengembangan dengan Microsoft Access 35

2.7 Pengertian Crystal Report 36

2.8 Pengertian Masakan 36

2.8.1 Pengertian Masakan Indonesia 36

2.9 Pengertian Resep Masakan 37

2.9.1 Bumbu dan Rempah-Rempah 38

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem 41

3.2 Perancangan Sistem 42

3.2.1 Perancangan Database 42

(8)

3.2.3 Perancangan Input 44

3.2.3.1 Form Pilihan Tanggal 44

3.2.4 Perancangan Output 45

3.2.4.1 Form Kombinasi Menu Masakan 45

3.2.4.2 Form Resep Masakan 46

3.2.4.3 Halaman Crystal Report 46

3.2.5 Perancangan File 47

3.2.6 Diagram Konteks 49

3.2.7 Perancangan DFD Aplikasi 50

3.2.7.1 DFD Level 0 50

3.2.7.2 DFD Level 1 51

3.2.7.3 DFD Level 2 53

3.2.7.3.1 Proses Urutan Tanggal 53 3.2.7.3.2 Proses Kombinasi Masakan 54 3.2.7.3.3 Proses Tampilkan Resep 56

3.2.7.3.4 Proses Cetak Resep 56

3.2.7.3.5 Proses Tampilkan Program 57

3.2.8 Relationship Diagram (ERD) 58

3.2.9 Flowchart 59

BAB 4 IMPLEMENTASI

4.1 Pengertian Implementasi Sistem 61

4.2 Tujuan Implementasi Sistem 61

4.3 Pengujian Program Pada Microsoft Visual Basic 6.0 61

4.3.1 Tampilan Halaman Utama 62

4.3.2 Tampilan Kombinasi Menu Masakan 64

4.3.3 Tampilan Resep Masakan 64

4.3.4 Tampilan Cetak Resep 65

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan 67

5.2 Saran 68

Daftar Pustaka

Lampiran : Listing Program

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Masakan 43

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.8 DFD Level 2 untuk Proses Urutan Tanggal 54 Gambar 3.9 DFD Level 2 untuk Proses Kombinasi Masakan 55 Gambar 3.10 DFD Level 2 untuk Proses Tampilkan Resep Masakan 56 Gambar 3.11 DFD Level 2 untuk Proses Cetak Resep Masakan 57 Gambar 3.12 DFD Level 2 untuk Proses Tampilan Program 57

Gambar 3.13 Entity Relationship Diagram (ERD) 58

Gambar 3.14 Flowchart Sistem Aplikasi 59

Gambar 4.1 Lokasi File 62

Gambar 4.2 Halaman Utama 63

Gambar 4.3 Message Box 63

Gambar 4.4 Kombinasi Menu Masakan 64

Gambar 4.5 Resep Masakan 65

(11)

ABSTRAK

(12)

ABSTRACT

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat saja dan terus berkembang dari waktu ke waktu, terutama dibidang informasi. Baik itu informasi dari media cetak maupun elektronik yang tersaji dalam bentuk tulisan, suara maupun gambar. Bagi masyarakat, mereka harus pandai-pandai memilih sumber informasi yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan informasi sangat diperlukan terlebih lagi informasi yang dihasilkan mengandung nilai yang benar, efektif dan akurat sehingga siapapun yang menggunakan informasi tersebut dapat menangani berbagai masalah yang terjadi dengan cepat.

(14)

Biasanya makanan yang dikonsumsi dalam kehidupan rumah tangga merupakan masakan khas Indonesia. Akan tetapi yang menjadi permasalahan di sini adalah bagaimana menentukan kombinasi menu masakan yang akan disajikan kepada anggota keluarga di rumah selama 1 (satu) bulan, sehingga terciptanya kombinasi menu yang pas di lidah dan memiliki daya tarik tersendiri oleh anggota keluarga yang mengkonsumsinya serta terhindar dari kejenuhan akibat menu yang monoton. Dikarenakan banyaknya variasi makanan yang ada menimbulkan kebingungan bagi para ibu rumah tangga dalam memilih menu makanan yang akan disajikan, untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah ibu rumah tangga dalam menentukan pilihan menu.

Dalam hal ini penulis mencoba membuat suatu sistem informasi menu masakan agar para ibu rumah tangga lebih mudah dalam menentukan menu yang akan dimasak. Dalam perancangan sistem tersebut penulis menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access sebagai databasenya.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengangkat sebuah judul yaitu : ”SISTEM INFORMASI MENU MASAKAN DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA” sebagai judul tugas akhir ini.

1.2 Identifikasi Masalah

(15)

1. Belum banyak informasi yang memuat resep masakan khas Indonesia khususnya masakan rumah tangga berdasarkan kombinasi yang tepat. 2. Para ibu rumah tangga membutuhkan aplikasi tentang informasi

resep-resep makanan yang inspiratif.

3. Belum adanya aplikasi menu masakan rumah tangga yang menyediakan fasilitas cetak (print) tentang resep yang ditampilkan.

4. Penggunaan internet untuk komputer dekstop/PC menggunakan biaya besar dibandingkan dengan penggunaan aplikasi menu masakan berbasis visual basic yang tidak menggunakan biaya untuk pengaksesan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas, meliputi :

1. Penulis hanya fokus pada pembuatan sistem informasi menu masakan khas Indonesia saja.

(16)

3. Pembuatan program sistem informasi, penulis menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan pengolahan databasenya menggunakan Microsoft Office Access.

4. Aplikasi ini hanya memiliki materi yang berisi teks, gambar dan tidak menampilkan dalam bentuk video.

5. Aplikasi ini tidak menggunakan koneksi internet (offline).

6. Aplikasi hanya menampilkan isi dari data yang tersimpan dalam database. 7. Aplikasi ini tidak menyediakan fasilitas untuk menambahkan menu

maupun kombinasi masakan dari sisi pengguna.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana cara mendesain pemrograman Visual Basic 6.0 dalam pembuatan aplikasi menu masakan dalam kehidupan rumah tangga ? 2. Bagaimana cara merangkum kumpulan resep masakan dan

(17)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama dalam pembuatan Sistem Informasi Menu Masakan dalam Kehidupan Rumah Tangga dan mempraktekkan apa yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah.

2. Sebagai literatur bagi mahasiswa lain yang akan membuat tugas akhir yang berhubungan dengan Sistem Informasi Menu Masakan dalam Kehidupan Rumah Tangga.

3. Menghasilkan sistem informasi yang dapat membantu para ibu rumah tangga dalam memilih menu masakan yang akan disajikan kepada anggota keluarga selama 1 (satu) bulan.

4. Menghasilkan suatu aplikasi yang dapat digunakan ibu rumah tangga untuk melihat dan menampilkan resep masakan yang akan disajikan.

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Memudahkan para ibu rumah tangga mendapatkan informasi mengenai resep masakan yang akan dibuat.

2. Memberikan informasi kepada ibu rumah tangga tentang cara penggunaan bahan, bumbu, dan teknik dalam pengolahan bahan makanan.

(18)

1.6 Metodologi Penelitian

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi diatas adalah :

1. Tahap pengumpulan informasi kebutuhan

Pengumpulan data-data yang erat kaitannya dengan permasalahan yang terjadi diatas dengan cara mencari informasi di internet, membaca buku-buku, makalah dan membaca bahan-bahan sumber lainnya.

2. Tahap desain dan seleksi

Setelah semua informasi dikumpulkan, informasi–informasi tersebut dianalisa dan dirancang terlebih dahulu sebelum masuk ke langkah

coding/pemrograman. 3. Coding

Menyusun kode program dalam membangun perangkat lunak tersebut. 4. Review and Evaluation

Dalam tahap ini aplikasi yang telah dibangun, ditinjau dan dievaluasi. Dilakukan perbaikan jika terdapat kesalahan dan menarik kesimpulan dari analisis yang dilakukan.

5. Penyusunan laporan berbentuk tugas akhir.

1.7 Sistematika Penulisan

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisannya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang penulis gunakan sebagai pedoman dalam perancangan dan pembuatan aplikasi menu masakan rumah tangga serta pada bab inilah terdapat teori-teori yang mendukung pembahasan bab selanjutnya.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisikan analisis, perancangan, hingga proses pembuatan aplikasi menu masakan rumah tangga. Pada bab inilah terdapat perancangan database, ERD (Entity Relationship Data), DFD (Data Flow Diagram), Flowchart, Kamus Data (Dictionary Data) dan Diagram Konteks yang penulis gunakan. Sehingga dapat dikatakan pada bab inilah penulis menuangkan segala ide dan kreativitas yang penulis miliki sehingga menghasilkan sebuah aplikasi yang menarik dan interaktif.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

(20)

BAB 5 PENUTUP

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Informasi

Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Gordon B. Davis (1991: 28))

2.2 Sistem Informasi

(22)

2.3 Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yang berbasis grafis GUI (Graphical User Interface) dan Visual Basic ini sangat disukai oleh penggunanya karena fasilitas pemrograman yang disediakan sangat banyak serta sangat terbuka dalam penambahan komponen.

Visual Basic IDE (Integrated Development Environtment) merupakan satu ruang lingkup kerja yang menyediakan kemudahan bagi programmer untuk dapat menghasilkan aplikasi dengan cepat, baik pada proses perancangan input aplikasi, menulis kode program sampai pada tahap pembuatan file executable.

(Sihombing, Poltak (2012))

2.3.1 Sejarah dan Perkembangan Microsoft Visual Basic 6.0

Bill Gates (pendiri Microsoft) memulai bisnis perangkat lunak dengan mengembangkan interpreter bahasa Basic untuk Altair 8800 kemudian diubah agar dapat berjalan di atas IBM PC dengan sistem operasi DOS. Perkembangan berikutnya adalah diluncurkannya BASICA (basic-advanced) untuk DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft QuickBasic dan Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler).

(23)

mirip dengan bahasa Inggris yang biasa digunakan oleh para programmer untuk menulis program-program komputer sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran bagi konsep dasar pemrograman komputer.

Sejak saat itu, banyak versi BASIC yang dikembangkan untuk digunakan pada berbagai platform komputer, seperti Microsoft QBASIC, QUICKBASIC, GWBASIC, IBM BASICA, Apple BASIC dan lain-lain. Apple BASIC dikembangkan oleh Steve Wozniak, mantan karyawan Hewlett Packard dan teman dekat Steve Jobs (pendiri Apple Inc.). Steve Jobs pernah bekerja dengan Wozniak sebelumnya (mereka membuat game arcadeBreakout” untuk Atari). Mereka

mengumpulkan uang dan bersama-sama merakit PC, dan pada tanggal 1 April 1976 mereka secara resmi mendirikan perusahaan komputer Apple. Popularitas dan pemakaian BASIC yang luas dengan berbagai jenis komputer turut berperan dalam mengembangkan dan memperbaiki bahasa itu sendiri, dan akhirnya berujung pada lahirnya Visual Basic yang berbasis GUI (Graphic User Interface) bersamaan dengan Microsoft Windows. Pemrograman Visual Basic begitu mudah bagi pemula dan programmer musiman karena menghemat waktu pemrograman dengan tersedianya komponen-komponen siap pakai.

Hingga akhirnya Visual Basic juga telah berkembang menjadi beberapa versi, sampai yang terbaru, yaitu Visual Basic 2010. Bagaimanapun juga Visual Basic 6.0 tetap menjadi versi yang paling populer karena mudah dalam membuat programnya dan tidak menghabiskan banyak memori.

(24)

Visual Basic bisa memilih kode bahasa pemrograman yang dikompilasi atau kode yang harus bahasa pemrograman yang diinterpretasikan sebagai hasil porting dari kode VB. Sayangnya, meskipun sudah terkompilasi jadi bahasa mesin, DLL bernama MSVBVMxx.DLL tetap dibutuhkan. Namun karakteristik bahasa terkompilasi tetap muncul (lebih cepat apabila memakai mode terinterpretasi).

Visual Basic 1.0 dikenalkan pada tahun 1991. Konsep pemrograman dengan metode drag-and-drop untuk membuat tampilan aplikasi Visual Basic ini diadaptasi dari prototype generator form yang dikembangkan oleh Alan Cooper dan perusahaannya, dengan nama Tripod. Microsoft kemudian mengontrak Cooper dan perusahaannya untuk mengembangkan Tripod menjadi sistem form

yang dapat diprogram untuk Windows 3.0, di bawah kode nama Ruby.

Tripod tidak memiliki bahasa pemrograman sama sekali. Ini menyebabkan Microsoft memutuskan untuk mengkombinasikan Ruby dengan bahasa pemrograman Basic untuk membuat Visual Basic. (Jones, Phil (2001))

Pembuatan software Microsoft Visual Basic selalu dilengkapi dengan tiga edisi yaitu :

1. Standart Edition yaitu merupakan produk standart (dasar) yang mencakup berbagai sarana dasar dari Microsoft Visual Basic 6.0 untuk pengembangan sebuah aplikasi.

(25)

berisi tambahan Microsoft Jet Data Access Engine (database) dan pembuatan server OLE automation.

3. Enterprise Edition adalah edisi Client Server atau Remote Computing. Memungkinkan professional programmer untuk membuat aplikasi client-server sehingga dapat terhubung ke internet. Biasanya edisi ini digunakan untuk membuat aplikasi jaringan. (Poltak, 2012)

Perkembangan dari Microsoft Visual Basic sendiri dari waktu ke waktu yaitu sebagai berikut :

1. Proyek “Thunder” dirintis.

2. 20 Mei 1991 : Microsoft merilis Visual Basic versi 1.0 untuk Windows pada Comdex/Windows Worldtrade yang dipertunjukkan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Programmer dapat membuat antar muka pengguna dengan mudah. Pembuatan aplikasi bisa lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Kode ditulis oleh programmer untuk memberikan aksi terhadap event dari pengguna.

3. 1 September 1992 : Microsoft mengumumkan Microsoft Visual Basic for MS-DOS® dalam edisi Standard dan Professional. Seperti Visual Basic untuk Windows, versi ini mengkombinasikan kemudahan pendisainan secara grafis dengan kekuatan dan keunggulan dalam banyak hal di pemrograman. Bahasa ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For

(26)

4. 2 November 1992 : Microsoft mengumumkan kemampuan dari Visual Basic versi 2.0 untuk Windows pada edisi Professional dan Standard. Versi ini menyertakan lebih dari 300 fitur baru dan peningkatan untuk pengembangan aplikasi yang lebih cepat, pengaksesan ke fitur-fitur tingkat lanjut di Windows, dan produktivitas pengembang yang lebih besar lagi. Di antaranya MDI Forms, ODBC, dan variabel. Cakupan pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di modifikasi. Khususnya pada Form yang menjadikan object dapat dibuat secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yang berikutnya di implementasikan pada VB4.

5. 14 Mei 1993 : Microsoft mengumumkan Visual Basic versi 3.0 untuk edisi

Standard dan Professional. Versi 3.0 menyediakan kemudahan akses ke berbagai sumber data yang banyak dengan mengintegrasikan mesin

database Microsoft Access Database for Windows 1.1 dan kemampuan di bidang aplikasi melalui Object Linking and Embedding (OLE) 2.0. Juga ditambahkan tools baru berupa controls baru, penggunaan yang lebih mudah, dan sebuah peningkatan standarisasi control.

6. 29 Juni 1993 : Microsoft mengumumkan bahwa Microsoft Visual Basic

(27)

pengguna untuk mengintegrasikan aplikasi-aplikasi, tugas-tugas otomatis, dan pembuatan solusi yang bersifat kostumais. VBA memiliki mesin pengembangan tangguh dan fleksibel yang sama yang membuat Visual Basic menjadi terkenal.

7. 14 November 1994 : Visual Basic versi 4.0 untuk Windows didemonstrasikan di Fall/COMDEX ’94 di Las Vegas. Demonstrasi ini berfokus pada perannya sebagai aplikasi berbasis Windows 32-bit pertama yang menggunakan kontrol kostumais OLE (OCXs) komponen perangkat lunak yang dapat digunakan kembali yang ditetapkan dengan spesifikasi OLE. Pada versi ini diperkenalkan : Class, OXC’s, dan programmer dapat membuat add-ins sendiri.

8. Agustus 1995 : Visual Basic 4.0 merupakan versi pertama yg dapat membuat Windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB4 juga memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada Visual Basic.

9. 12 September 1995 : Visual Basic versi 4.0 untuk MS-DOS, Microsoft Windows NT®, dan Windows 95 diumumkan. Untuk meningkatkan edisi

Standard dan Professional, maka edisi enterprise yang baru diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan team pengembang. Semua versi menyertakan dukungan teknologi OLE yang lebih dikembangkan, perbaikan akses data, sebuah lingkungan pengembangan yang bersifat visual, dan migrasi ke Windows 95 dan Windows NT.

10. 7 Desember 1995 : Microsoft mengumumkan Microsoft Visual Basic

(28)

pada Visual Basic. VBScript merupakan sebuah skrip dengan performansi yang tinggi yang didisain untuk membuat isi yang bersifat aktif pada suatu situs. VBScript membolehkan pengembang untuk mengaitkan dan mengotomatiskan berbagai jenis object di halaman situs, termasuk object

OLE. VBScript menjadi sebuah spesifikasi yang diusulkan berlisensi gratis yang tersedia bagi komunitas.

11. 3 Februari 1997 : Microsoft merilis secara eksklusif Visual Basic untuk versi Windows 32 bit. Programmer yg menulis programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import programnya dari VB4 ke VB5 begitu juga sebaliknya, program VB5 dapat di import menjadi VB4. VB5 memperkenalakan kemampuan untuk membuat User Control. Microsoft membuka sistem pemrograman Visual Basic versi 5.0 dengan edisi Professional tool versi terakhir yang paling terkenal di dunia untuk membangun aplikasi yang tangguh (Rapid Application Development RAD)

(29)

bertujuan untuk digunakan di internet, intranets, dan lingkungan tradisional client.

12. 10 Maret 1997 : Versi terakhir yang dirilis dari Visual Basic 5.0, edisi pembuatan kontrol tersedia. Edisi pembuatan kontrol adalah cara mudah untuk membuat ActiveX Controls bagi internet, intranets, dan aplikasi

client.

13. 15 Juni 1998 : Microsoft mengumumkan Visual Basic versi 6.0, dan dimasukkan ke dalam Microsoft Visual Studio® versi 6.0. Fitur-fitur Visual Basic versi 6.0 menyediakan pengaksesan data secara terintegrasi dan bersifat grafis ke sumber data (data source) ODBC atau OLE DB manapun, dan perangkat tambahan database yang didisain untuk database

Oracle dan Microsoft SQL Server™. Fitur unggulan di versi ini adalah :

ActiveX Data Objects (ADO) untuk memanipulasi dan membuat database. Fitur Pengembangan Situs membawa kemudahan dalam penggunaan, model pemrograman berbasis komponen dari Visual Basic untuk membuat HTML dan Dynamic HTML (DHTML) berbasis aplikasi. Fitur-fitur baru ini dikombinasikan dengan optimisasi performansi, pengembangan aplikasi yang disederhanakan dan debugging, dan dukungan untuk Microsoft teknologi server membuat Visual Basic versi 6.0 sebuah pilihan yang ideal untuk membangun aplikasi berskala. Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan, temasuk kemampuannya untuk membuat Aplikasi Web-based. Visual Basic 6.0 di jadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non supported” dimulai pada

(30)

14. 2 September 1998 : Visual Studio 6.0, solusi tool pengembangan lengkap berskala perusahaan tersedia. Visual Studio 6.0 menyertakan Visual Basic versi 6.0, Microsoft Visual C++®, Microsoft Visual FoxPro®, Microsoft Visual InterDev® Web, dan Microsoft Visual J++®. Bersamaan dengan diluncurkannya Developer Days ’98, lebih dari 115 perusahaan papan atas

mengumumkan dukungan terhadap Visual Studio 6.0

15. 28 April 1999 : Lingkungan pengembangan VBA versi 6.0 dan Software Development Kit (SDK) VBA (SDK) versi 6.0 tersedia bagi vendor perangkat lunak pihak ketiga melalui program lisensi VBA. VBA 6.0 merupakan sebuah teknologi pengembangan yang tangguh untuk aplikasi yang dikemas secara kostumais dan merupakan sebuah komponen utama di Microsoft Office.

16. 15 Februari 2000 : Steve Ballmer, presiden yang baru saja ditunjuk dan CEO dari Microsoft Corporation, berbicara kepada lebih dari 2.000 pengembang dalam pidatonya pada Visual Basic Insiders Technical Summit (VBITS), menyatakan visi Microsoft terhadap situs yang dapat diprogram dan memaksa kembali komitmen perusahaan yang dalam terhadap para pengembang Visual Basic.

17. 11 Juli 2000 : Microsoft menyampaikan Tool Platform .NET untuk XML

Web Services. Dalam pidatonya yang ditujukan pada acara Microsoft

(31)

digunakan di seluruh dunia. Visual Studio .NET menyediakan dukungan untuk pengembangan drag-and-drop terhadap XML Web Services. Secara bersama, kedua produk tersebut menyediakan produktivitas yang tinggi kepada para pengembang, suatu lingkungan yang terdiri dari banyak bahasa untuk pembangunan, pengantaran, dan pengintegrasian XML Web Services pada platform Microsoft.

18. 13 November 2000 : Microsoft mengumumkan kemampuan Visual Studio .NET versi Beta 1. Dalam pidato acara COMDEX/Fall 2000. Bill Gates mengumumkan kemampuan versi beta pertama Visual Studio.NET dan .NET Framework, dua teknologi kunci untuk memungkinkan para pengembang membangun XML Web services pada platform .NET. XML.

Web services merupakan aplikasi dan komponen yang dibuat tersedia melewati situs dengan menggunakan XML dan Simple Object Access Protocol (SOAP), dan kunci yang dapat diprogram untuk membangun generasi masa depan Internet. Microsoft membuat Visual Studio .NET Beta 1 dan .NET Framework tersedia bagi jutaan pelanggan dan rekanan. 19. 13 Februari 2002 : Microsoft mengumumkan kemampuan dari Visual

Studio .NET versi akhir. Visual Basic .NET (VB7), dirilis pada tahun 2002. Beberapa yang mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini sangat powerfull tapi bahasa yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya yang 10 kali lebih besar dari paket

(32)

20. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1), dirilis dengan menggunakan NET

framework versi 1.1.

21. Visual Basic 2005 (VB 8.0), merupakan iterasi selanjutnya dari Visual Basic .NET dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata kata .NET pada judulnya. Pada rilis ini, Microsoft memasukan beberapa fitur baru, diantaranya Edit and Continue, mungkin inilah kekurangan fitur terbesar dari VB .NET. Pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan perubahan kode pada saat program sedang dijalankan.

22. Perbaikan pada konversi dari Visual Basic ke Visual Basic NET 12. Visual Basic.NET 2003 (VB 7.1), dirilis dengan menggunakan NET framework

versi 1.1.

23. Is Not Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005 merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y.

24. Visual Basic 2005 Express, merupakan bagian dari Product Visual Studio. Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk pemula dan yang gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual Basic 2005

Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft.

25. Visual Basic Orcas (VB 9.0), dijadwalkan dirilis pada tahun 2007 dan dibangun diatas .NET 3.5. Pada rilis ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur , diantaranya :

a. True Tenary operator, yaitu fungsi If (boolean, value, value) yg digunakan untuk menggantikan fungsi IIF.

b. LINQ Support

(33)

d. XML Literals

e. Nullable types

f. Type Inference

26. Visual Basic VBx (VB 10.0) : Visual Basic 10 yang juga dikenal dengan nama VBx menawarkan dukungan untuk Dynamic Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari SilverLight 1.1

(Phil, Jones (2001))

2.3.2 Komponen Microsoft Visual Basic 6.0

Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Adapun lingkungan jendela utama Microsoft Visual Basic 6.0 mengandung banyak sarana yang dibutuhkan penggunanya untuk membangun program-program untuk versi Windows dengan cepat dan efisien. Berikut ini adalah gambar interface antar muka Visual Basic 6.0 :

(34)

Seperti yang terlihat pada gambar 2.1 diatas, layar kerja Microsoft Visual Basic 6.0 itu sendiri terdiri atas beberapa komponen dasar yaitu :

1. Title Bar, merupakan batang menu dari program Visual Basic 6.0 yang terletak pada bagian paling atas jendela program, digunakan untuk melakukan manipulasi jendela atau layar Visual Basic serta menampilkan judul atau nama jendela. Pada title bar ini dapat melakukan perubahan ukuran, pemindahan jendela atau menutup jendela yang aktif. Tampilan

title bar dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2Title Bar Microsoft Visual Basic 6.0

2. Menu Bar, merupakan batang menu yang terletak di bawah title bar yang berfungsi untuk menampilkan pilihan menu atau perintah untuk mengoperasikan program Visual Basic. Menu bar dalam VB seperti yang biasa kita lihat dalam Microsoft Office. Di dalamnya terdapat menu File,

Edit, View, Project, Format dan sejenisnya. Tampilan Menu Bar dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3Menu Bar Microsoft Visual Basic 6.0

(35)

fungsinya sama dengan menu, tetapi dapat digunakan dengan lebih cepat karena sebuah ikon mewakili satu perintah tertentu. Contohnya adalah ikon Open, Save, Copy, Paste, Undo dan sejenisnya. Tampilan Toolbar

dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4Toolbar Microsoft Visual Basic 6.0

4. Toolbox, merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol objek atau kontrol untuk mengatur desain dari aplikasi yang akan di buat. Pada kondisi default, toolbox menampilkan tabulasi general dengan 21 tombol kontrol yang berada pada sebelah kiri layar Visual Basic. Tampilan

Toolbox dapat dilihat pada gambar 2.5.

(36)

5. Form Window, merupakan jendela desain atau daerah kerja utama dari pembuatan program atau tempat perancangan aplikasi (Container). Pada daerah form inilah meletakkan atau menggambarkan objek interaktif seperti misalnya tombol-tombol, gambar, teks, garis, tabel, combo,

chekbox dan tool lainnya. Sehingga objek yang berada pada form tersebut akan ditampilkan pada layar Windows jika program dijalankan. Form

tersebut akan menjadi latar belakang atau tempat (Container) dari objek dari sebuah program yang dijalankan. Tampilan Form Window dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6Form Window Microsoft Visual Basic 6.0

6. Project Explorer, merupakan suatu kumpulan module atau merupakan program dari aplikasi itu sendiri yang memiliki banyak file seperti file Form, Modul, Class dan yang lainnya. Dalam Visual Basic, file project

disimpan dengan nama file berakhiran .VBP, dimana file ini berfungsi untuk menyimpan seluruh komponen program. Tampilan Project Explorer

(37)

Gambar 2.7Project Explorer

7. Property Window, merupakan jendela yang berisi semua informasi tentang suatu objek yang terdapat pada Visual Basic dan digunakan untuk menampung nama properti suatu kontrol. Properti merupakan suatu sifat dari objek dimana sebuah objek memiliki properti warna, ukuran, posisi, lebar, jenis, tipe dan sifat yang lainnya. Tampilan Property Window dapat dilihat pada gambar 2.8.

(38)

8. Form Layout Window, merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada saat program dijalankan. Pada saat kita mengarahkan pointer mouse ke bagian form, maka printer mouse akan berubah menjadi anak panah empat arah (printer mengatur posisi). Untuk memindah posisi form pada layar monitor dapat kita lakukan proses drag and drop (menggeser mouse). Tampilan Form Layout Window dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9Form Layout View

9. Code Window, merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program dari kontrol yang kita pasang pada jendela form

(39)

Gambar 2.10Jendela Kode Program

10. Immediate Window, merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk mencoba beberapa perintah dengan mengetikkan baris program dan kita dapat secara langsung melihat hasilnya. Hal tersebut biasa dilakukan dan sangat membantu proses pengujian suatu perintah sebelum dipasang di dalam program. Tampilan jendela Immediate dapat dilihat pada gambar 2.11

Gambar 2.11Immediate Window

(40)

1. Event, merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu objek.

Event yang diterima oleh objek berfungsi untuk menjalankan kode program yang ada di dalam objek tersebut.

2. Method, merupakan suatu kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang hampir sama dengan suatu fungsi atau prosedur, tetapi perintah-perintah tersebut sudah disediakan dalam suatu objek. Suatu method dapat dipanggil dengan cara menyebutkan nama objek dan diikuti dengan tanda titik dan nama metodenya. Method umumnya digunakan untuk menjalankan perintah khusus pada suatu objek tertentu.

3. Module, hampir sama fungsinya dengan form, tetapi module tidak berisi objek dan bentuk standar, module berisi kode program atau prosedur yang dapat digunakan oleh program aplikasi. Kita dapat menambahkan suatu

module ke dalam program aplikasi dengan menggunakan perintah Project-Add Module, dan kemudian mengisinya dengan suatu kode program yang akan digunakan oleh aplikasi tersebut.

2.3.3 Koneksi Visual Basic dengan Database Access

Koneksi Visual Basic dengan database Access dapat dilakukan dengan menggunakan komponen ADO Data Control (ADODC). Komponen ini dapat dihubungkan dengan beberapa komponen yang digunakan untuk mengakses data seperti textbox dan datagrid. Untuk dapat menggunakan ADODC, ada beberapa

(41)

Connection String berfungsi untuk mendefinisikan database yang akan digunakan Adodc.

2. RecordSource

RecordSource berfungsi untuk mendefinisikan table/query yang akan digunakan Adodc.

3. CommandType

CommandType berfungsi untuk mendefinisikan perintah yang digunakan Adodc.

2.4 Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. (Vardiansyah, 2008)

(42)

Proses pengolahan data ada 3 (tiga), yaitu :

1. Pada Tahap Input, yaitu dilakukan proses pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

2. Pada Tahap Processing, yaitu dilakukan proses pengelolaan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (process device) yang dapat berupa perhitungan, perbandingan, pengendalian atau pencarian di storage (penyimpanan).

3. Pada Tahap Output, yaitu dilakukan proses menghasilkan keluaran (output) dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi. (Vardiansyah, 2008)

2.5 Database

(43)

Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (database management system). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, dapat menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun disk, dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien. (Riyanto, 2003)

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data kepada user (pengguna). Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya. (Riyanto, 2003)

2.6 Microsoft Access

(44)

Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft Powerpoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. (Wahana, 2010)

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para

programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. (Wahana, 2010)

2.6.1 Penggunaan Microsoft Access

Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Access

(45)

Beberapa pengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access untuk mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid Application Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk sebuah program yang lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman. (Wahana, 2010)

Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat client/server. Meskipun demikian, tampilan muka Access (form, report, query, dan kode Visual Basic) yang dimilikinya dapat digunakan untuk menangani basis data yang sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya, seperti halnya Microsoft Jet Database Engine (secara default digunakan oleh Microsoft Access), Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk lainnya yang mendukung ODBC. (Wahana, 2010)

2.6.2 Fitur Microsoft Access

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer

adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL) : query dapat dilihat dan disunting sebagai statement-statement

(46)

Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini MAL dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office

XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database Engine. (Wahana, 2010)

Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan query dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form

tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan query yang akan diteruskan pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.

(47)

dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah

form, report, macro, dan module. Sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.

2.6.3 Pengembangan dengan Access

Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, query, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk membuat query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL. DI dalam

Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang diperlukan. (Wahana, 2010)

(48)

2.7 Pengertian Crystal Report

Crytal Report adalah software untuk membuat laporan yang berdiri sendiri terintegrasi dengan Microsoft Visual Basic dan merupakan salah satu media untuk membuat laporan dan mencetaknya ke printer. (Sihombing, Poltak (2012))

2.8 Pengertian Masakan

Masakan adalah hasil dari pengolahan bahan-bahan makanan agar bahan makanan tersebut dapat dikonsumsi serta kaya dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa, gula aren dan sebagainya dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat.

Masakan merupakan hasil dari proses memasak yang menjadikan bahan makanan menjadi matang, mudah dicerna, menjadi enak, dan merubah bahan makanan dari segi rasa, rupa, dan warna. Memasak juga harus menggunakan resep tertentu dimana resep adalah petunjuk tentang penggunaan bahan, bumbu, dan teknik dalam pengolahan makanan. Setiap orang bisa membuat suatu masakan karena adanya resep.

2.8.1 Pengertian Masakan Indonesia

(49)

tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa. (Witton, Patrick (2002))

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lengkap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur di sisi piring. (Witton, Patrick (2002))

2.9 Resep Masakan

(50)

tata cara yang benar dalam pembuatan masakan dan informasi tentang bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan termasuk jumlah bahan-bahan-bahan-bahan tersebut dalam sebuah masakan. Informasi resep masakan biasanya berupa teks dan gambar yang terdapat pada media elektronik maupun media cetak.

2.10 Bumbu dan Rempah-Rempah

Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu dan rempah-rempah biasanya digunakan untuk bahan penyedap masakan dan banyak juga yang menjadikan serta menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obat dan jamu. (Muchtadi, Tien 2010)

Banyak manfaat yang dapat diambil dari bumbu dan rempah-rempah untuk berbagai keperluan, misalnya untuk keperluan industri yang menggunakan bumbu dan rempah sebagai bahan baku pembuatan jamu, farmasi yang menggunakan bumbu dan rempah sebagai bahan tambahan yang alami untuk pembuatan obat, dan pada rumah tangga yang paling banyak menggunakan bumbu dan rempah sebagai bahan penyedap masakan. (Muchtadi, Tien 2010)

1. Bumbu

a. Pengertian bumbu

(51)

atau basah dan sifatnya tidak tahan lama atau tidak awet. Bumbu ini berasal dari bahan makanan hewani maupun dari tumbuh-tumbuhan.

b. Jenis-jenis bumbu

Perubahan hidup masyarakat yang semakin maju, ikut serta merubah kebutuhan masyarakat yang menginginkan segala sesuatu dalam bentuk instan, termasuk juga dengan kebutuhan bumbu yang menyebabkan perubahan pada bentuk produk bumbu dan rempah dalam bentuk instan. Bumbu instan adalah campuran dari berbagai macam bumbu dan rempah-rempah yang diolah dan diproses dengan komposisi tertentu. Bumbu instan ada dua jenis, yang berbentuk pasta dan berbentuk kering atau bubuk.

c. Macam-macam bumbu

Bumbu dibedakan atas bumbu kering dan bumbu basah. Bumbu kering adalah bumbu basah yang dikeringkan, sedangkan bumbu basah adalah bumbu yang masih segar.

Macam-macam bumbu sesuai golongan :

a. Golongan buah : Cabai merah, cabai hijau, asam jawa, jeruk nipis, jeruk limau, jeruk lemon, belimbing sayur.

b. Golongan batang : Serai

c. Golongan daun : Daun jeruk, daun salam, daun kucai, seledri, daun bawang.

(52)

e. Golongan akar : Jahe, kunyit, kencur, lengkuas, temu kunci, temu lawak.

2. Rempah-rempah a. Pengertian rempah

Rempah adalah bahan aromatik yang digunakan untuk memasak dan berasal dari tumbuhan serta merupakan bahan penyedap makanan atau masakan yang dapat disimpan dan tahan lama. Pada umumnya rempah bersifat kering (dalam keadaan kering).

b. Jenis-jenis rempah

Perubahan hidup masyarakat yang semakin maju, ikut serta merubah kebutuhan masyarakat yang menginginkan segala sesuatu dalam bentuk instan, termasuk juga dengan kebutuhan rempah yang menyebabkan perubahan pada bentuk produk bumbu dan rempah dalam bentuk instan.

c. Macam-macam rempah

Nama-nama rempah : Lada putih, lada hitam, cengkeh, kemiri, ketumbar, jinten, pala, kayu manis, kapulaga, dan lain sebagainya.

(53)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap penguaraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengevaluasi permasalahan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan. Analisis sistem yang dilakukan adalah :

1. Analisis Permasalahan. Suatu permasalahan pasti ada penyebabnya. Begitu pula dengan sistem informasi Menu Masakan dalam Kehidupan Rumah Tangga berbasis Visual Basic ini. Sistem ini dibuat dengan alasan-alasan antara lain :

a. Belum banyak informasi yang memuat resep masakan khas Indonesia khususnya masakan rumah tangga berdasarkan kombinasi yang tepat. b. Para ibu rumah tangga membutuhkan aplikasi tentang informasi

resep-resep makanan yang inspiratif.

c. Belum adanya aplikasi menu masakan rumah tangga yang menyediakan fasilitas cetak (print) tentang resep yang ditampilkan.

(54)

2. Analisis Kebutuhan. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan spesifikasi fungsi, kemampuan serta fasilitas dari program. Kebutuhan yang dimaksud antara lain :

a. Kebutuhan Data Masukan, yaitu data yang dimasukkan untuk diolah berupa urutan tanggal, kombinasi masakan, jumlah masakan, nama masakan, bahan dan bumbu, cara pengolahan, cara penyajian, dan kode setiap masakan

b. Kebutuhan Data Keluaran, yaitu data yang dikeluarkan yang telah diolah. Adapun keluaran yang dihasilkan adalah kombinasi masakan, dan cetak hasil resep setiap masakan.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan upaya untuk memulai membangun sistem yang akan dibuat. Perancangan ini dilakukan setelah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Agar lebih mudah untuk memahaminya, maka dibuatlah perancangan Sistem Informasi Menu Menu Masakan dalam Kehidupan Rumah Tangga ini.

3.2.1 Perancangan Database

(55)

komputer ini. Dalam perancangan aplikasi ini, penulis membuat 2 tabel. Tabel tersebut adalah tabel tbl_masakan dan tbl_menu. Pembuatan database dan tabel mempergunakan fasilitas Microsoft Access. Berikut adalah gambaran isi dari masing-masing tabel :

a. Table Masakan

Merupakan tabel untuk menampung informasi dari nama masakan, bahan dan bumbu, cara pengolahan, cara penyajian, dan kode dari setiap masakan.

Tabel 3.1 Masakan

Field Type Keterangan

Nama_masakan Text Nama masakan

Bahan_bumbu Memo Bahan dan bumbu masakan

Cara_pengolahan Memo Cara pengolahan masakan

Cara_penyajian Memo Cara penyajian masakan

Kode_masakan Text Kode yang digunakan pada

setiap masakan

b. Table Menu

Merupakan tabel untuk menampung informasi dari tanggal, jumlah masakan, dan kombinasi masakan.

Table 3.2 Menu

Field Type Keterangan

Tanggal Text

Urutan tanggal dalam bulan yang memiliki jumlah hari terbanyak

Jumlah_masakan Number Jumlah masakan dalam satu hari Kombinasi_masakan Text Kombinasi masakan dalam satu

(56)

3.2.2 Kamus Data

Nama_masakan = {A-Z|a-z|0-9|Spesial karakter} Bahan_bumbu = {A-Z|a-z|0-9|Spesial karakter} Cara_pengolahan = {A-Z|a-z|0-9|Spesial karakter} Cara_penyajian = {A-Z|a-z|0-9|Spesial karakter} Kode_masakan = {A-Z|a-z|0-9}

Tanggal = {0-9}

Jumlah_masakan = {0-9} Kombinasi_masakan = {A-Z}

3.2.3 Perancangan Input

Perancangan sistem input adalah penentuan apakah perancangan sistem output

baik atau tidak. Pada perancangan sistem input ini data yang di input harus benar-benar baik agar memberikan informasi yang baik kepada user.

Perancangan sistem input ini bertujuan untuk memberikan penyelesaian yang tepat kepada pengguna serta memberikan informasi yang berguna mengenai resep masakan rumah tangga. Adapun perancangan input yang di buat penulis adalah sebagai berikut :

3.2.3.1 Tampilan Form Pilihan Tanggal

(57)

Gambar 3.1 Form Pilihan Tanggal

3.2.4 Perancangan Output

Adapun perancangan output yang digunakan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut :

3.2.4.1 Tampilan Form Kombinasi Menu Masakan

Form ini menampilkan kombinasi menu masakan berdasarkan tanggal yang telah dipilih oleh user dan tersedia tombol tampilkan resep dari setiap masakan.

Gambar 3.2 Form Kombinasi Menu Masakan MDIForm

Label Kombinasi Menu Masakan

Label Pilihan Tanggal TextBox

(58)

3.2.4.2 Tampilan Form Resep Masakan

Pada form ini berisi informasi resep dari setiap masakan mulai dari nama masakan, bahan dan bumbu, cara pengolahan, cara penyajian, hingga gambar masakan. Perintah untuk cetak resep menggunakan crystal report sedangkan untuk menghubungkan Microsoft Visual Basic dengan database Access menggunakan Adodc.

Gambar 3.3 Form Resep Masakan

3.2.4.3 Tampilan Halaman Crystal Report

Pada perancangan halaman crystal report ini berisi tampilan halaman cetak (print) resep dari setiap masakan yang dipilih oleh user.

Adodc

Report Label

Label

Label

Label

TextBox

TextBox

TextBox

TextBox

CommandButton CommandButton

Image MDIForm

(59)

Gambar 3.4 Halaman Crystal Report

3.2.5 Perancangan File

Dalam perancangan Sistem Informasi Menu Masakan Rumah Tangga ini, dibutuhkan beberapa form untuk membangun tampilan antar muka (interface). Adapun form yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu sebagai berikut:

Details

Bahan_bumbu

Cara_pengolahan

Cara_penyajian

Report Header

Page Header Nama_masakan

(60)

a. MDIForm1.frm

Form ini merupakan induk dari form atau form utama yang digunakan untuk membuat menu dan untuk memanggil atau menampilkan form lain, diantaranya frmutama.frm, frmkombinasi1.frm, dan frmresep1.frm. Pada form ini tersedia menu exit untuk keluar atau menutup jendela form.

b. frmutama.frm

Form ini merupakan tampilan awal aplikasi atau sebagai halaman utama dari Sistem Informasi Menu Masakan Rumah Tangga. Adapun pada form ini berisi

form inputan pilih tanggal oleh user dalam bentuk ComboBox dan tombol tampilkan kombinasi menu masakan berdasarkan tanggal yang telah dipilih oleh user.

c. frmkombinasi1.frm

Form ini merupakan form tampilan kombinasi menu masakan berdasarkan tanggal yang telah dipilih oleh user sebelumnya. Pada form ini berisi kombinasi menu masakan sesuai tanggal inputan mulai dari menu pertama, kedua, hingga menu keempat dan tersedia tombol tampilkan resep dari masing-masing menu masakan untuk user.

d. frmresep1.frm

(61)

Internet Buku

sumber data sumber data

Informasi kombinasi menu masakan berdasarkan tanggal Informasi resep masakan Informasi bahan dan bumbu Informasi teknik pengolahan Informasi cara penyajian

User /

Pengguna

3.2.6 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang menggambarkan sistem secara global. Diagram ini mempunyai entitas, proses serta aliran data yang menyatakan hubungan antar entitas. Diagram konteks Sistem Informasi Menu Masakan dalam Kehidupan Rumah Tangga dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem

Informasi Menu Masakan

dalam Kehidupan Rumah Tangga

(62)

User Programmer

Crystal Report 3.2.7 Perancangan DFD Aplikasi

DFD dari aplikasi visual basic ini, dimulai dari DFD (Data Flow Diagram) level 0 hingga level 2.

3.2.7.1 DFD (Data Flow Diagram) Level 0

DFD (Data Flow Diagram) level 0 dari aplikasi ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.6 DFD (Data Flow Diagram) Level 0

Seperti yang terlihat pada diagram gambar 3.6, diagram tersebut merepresentasikan seluruh elemen yang terdapat pada sistem informasi menu masakan rumah tangga. Berikut ini akan dijelaskan proses dari DFD (Data Flow Diagram) level 0 tersebut :

(63)

2. Programmer memasukkan data resep, urutan tanggal, menentukan tampilan program secara keseluruhan serta menentukan kombinasi masakan untuk setiap urutan tanggal yang ada, kemudian sistem akan menampilkan hasilnya kepada user.

3. User memilih urutan tanggal yang akan dilihat kombinasi masakannya, kemudian sistem akan menampilkan kombinasi resep sesuai dengan urutan tanggal yang telah user pilih sebelumnya.

4. Banyak proses yang dapat dilakukan user di dalam sistem dan sebagai

feedback sistem akan menampilkan hasil interaksi dari proses yang user

lakukan. Sebagai contoh ketika user memproses perintah pencetakan, maka sistem akan memberikan feedback berupa layar cetak yang diambil pada crystal report.

5. Masukan yang diterima sistem yaitu urutan tanggal, sehingga sistem akan dengan mudah melakukan pencarian terhadap data yang akan ditampilkan.

3.2.7.2 DFD (Data Flow Diagram) Level 1

(64)

User Programmer

D1 Masakan

Gambar 3.7 DFD (Data Flow Diagram) Level 1

DFD (Data Flow Diagram)level 1 disaring lebih jauh lagi menjadi tingkat yang lebih rendah. DFD (Data Flow Diagram)level 1ini menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem secara umum. Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar DFD level 1.

1. DFD Level 1 dari sistem aplikasi ini memiliki lima proses utama, yaitu proses urutan tanggal, proses tampilkan kombinasi, proses tampilkan resep, proses tampilan program, dan proses cetak.

2. Pada proses urutan tanggal, user memilih urutan tanggal yang akan ditampilkan kombinasi masakannya kemudian sistem akan mengirimkan hasil pilihan urutan user tersebut kepada proses tampilkan kombinasi.

(65)

3. Selanjutnya pada proses tampilkan kombinasi, proses akan menerima data pilihan urutan tanggal dari user yang dikirimkan oleh proses urutan tanggal kemudian sistem akan menampilkan kombinasi sesuai dengan urutan tanggal kombinasi yang telah dipilih user tersebut.

4. Pada proses tampilkan resep, sistem akan menampilkan resep yang berada pada database sesuai dengan nama masakan yang telah dikirimkan oleh proses tampilkan kombinasi.

5. Setelah itu sistem akan menyediakan proses cetak yang dapat diakses oleh

user. Pada proses inilah user dapat mencetak resep sesuai dengan nama masakan yang telah dikirimkan oleh proses tampilkan resep.

6. Pada proses tampilan program, user dapat dengan bebas memilih tampilan

form mana yang akan diaksesnya atau user juga dapat kembali pada form

sebelumnya dengan bebas.

3.2.7.3 DFD (Data Flow Diagram) Level 2

DFD (Data Flow Diagram) level 2 merupakan DFD yang menjabarkan setiap proses yang ada di level 1. Adapun DFD Level 2 yaitu sebagai berikut :

3.2.7.3.1 DFD Level 2 untuk Proses Urutan Tanggal

(66)

User

Gambar 3.8 DFD Level 2 untuk Proses Urutan Tanggal

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar DFD level 2 untuk proses urutan tanggal berdasarkan gambar 3.8 :

1. Proses urutan tanggal terbagi menjadi dua proses, yaitu proses urutan tanggal dan proses pilihan urutan tanggal.

2. Dalam hal ini user memasukkan pilihan urutan tanggal ke dalam proses pilihan urutan tanggal sesuai dengan urutan tanggal yang telah diberikan oleh proses urutan tanggal kepada user.

3. Kemudian proses pilihan urutan tanggal akan mengirimkan pilihan urutan tanggal dari user kepada proses selanjutnya.

3.2.7.3.2 DFD Level 2 untuk Proses Kombinasi Masakan

Penjabaran DFD level 2 dari proses kombinasi masakan dapat dilihat pada gambar berikut :

P1.1 Urutan Tanggal

P1.2 Pilihan Urutan Tanggal

Urutan_tanggal

Pilihan_urutan_tanggal Pilihan_urutan_tanggal

(67)

User

Gambar 3.9 DFD Level 2 untuk Proses Kombinasi Masakan

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar DFD level 2 untuk proses kombinasi masakan berdasarkan gambar 3.9 :

1. Proses tampilkan kombinasi masakan terbagi menjadi dua proses, yaitu proses validasi kombinasi dan proses kombinasi masakan.

2. Pada proses validasi kombinasi, proses terlebih dahulu menerima data pilihan urutan tanggal dari proses sebelumnya kemudian akan mencocokkannya sesuai dengan kombinasi yang telah ditentukan berdasarkan urutan tanggal yang ada.

3. Kemudian proses validasi kombinasi akan mengirimkan hasil kombinasi sesuai urutan tanggal kepada proses kombinasi masakan.

4. Pada proses kombinasi masakan, proses akan menampilkan hasil kombinasi masakan yaitu berupa nama masakan sesuai dengan kombinasi masakan berdasarkan urutan tanggal yang telah ada.

5. Kemudian proses kombinasi masakan akan mengirimkan nama masakan apa saja yang akan ditampilkan kepada proses berikutnya.

(68)

User 3.2.7.3.3 DFD Level 2 untuk Proses Tampilkan Resep Masakan

Penjabaran DFD level 2 dari proses tampilkan resep masakan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.10 DFD Level 2 untuk Proses Tampilkan Resep Masakan

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar DFD level 2 untuk proses tampilkan resep masakan berdasarkan gambar 3.10 :

1. Pada proses tampilkan resep, proses terlebih dahulu menerima data nama masakan yang telah dikirimkan proses sebelumnya.

2. Kemudian proses akan menyaring data resep sesuai dengan data nama masakan yang telah diterima sebelumnya. Setelah itu proses akan menampilkan hasil penyaringan data tersebut kepada user.

3. Pada saat yang bersamaan proses akan mengirimkan data hasil penyaringan kepada proses selanjutnya.

3.2.7.3.4 DFD Level 2 untuk Proses Cetak Resep

Penjabaran DFD level 2 dari proses cetak resep masakan dapat dilihat pada gambar berikut :

P3.1 Tampilkan

Resep Nama_masakan, resep

Nama_masakan

Resep_masakan

(69)

User

User

Gambar 3.11 DFD Level 2 untuk Proses Cetak Resep Masakan

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar DFD level 2 untuk proses cetak resep masakan berdasarkan gambar 3.11 :

1. Pada proses cetak, proses terlebih dahulu menerima data yang telah dikirimkan proses sebelumnya.

2. Kemudian proses akan menerima pilihan cetak dari user, apabila user

memilih proses pencetakan maka proses akan memberikan hasil cetakan sebagai output.

3. Apabila user memilih untuk tidak melakukan pencetakan maka proses akan mengirimkan hasil pilihan cetak dari user tersebut untuk diteruskan kepada proses berikutnya.

3.2.7.3.5 DFD Level 2 untuk Proses Tampilan Program

Penjabaran DFD level 2 dari proses tampilan program dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.12 DFD Level 2 untuk Proses Tampilan Program

(70)

User Masakan

Menu

Menu

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar DFD level 2 untuk proses tampilan program berdasarkan gambar 3.12 :

1. Pada proses tampilan program, proses telah menerima pilihan cetak yang dikirimkan oleh proses sebelumnya.

2. Kemudian proses akan menerima pilihan dari user yang berisi tentang tampilan yang ditampilkan selanjutnya.

3. Proses akan memerintahkan sistem untuk menampilkan tampilan yang ingin user lihat.

3.2.8 Relationship Diagram (ERD)

Relationship Diagram (ERD)yang digunakan pada aplikasi ini dapat dilihat pada gambar berikut :

memiliki

Id_masakan

Nama_masakan Bahan_bumbu

Cara_pengolahan

Cara_penyajian

Kode_masakan

Gambar_masakan

Jumlah_masakan

Urutan_tanggal

Kombinasi_masakan

(71)

Kombinasi

Resep

Crystal Report

Selesai

Message Box 3.2.9 Flowchart

Flowchart yang digunakan pada aplikasi ini adalah flowchart sistem dan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.14 FlowchartSistem Aplikasi Mulai

Pilih Tanggal

Lihat Resep

Cetak

Tidak

Ya

Kembali

Tutup

Lanjut

Tidak

Ya Ya

Tutup

(72)

Keterangan :

1. Memulai dengan membuka halaman kerja visual basic 6.0

2. User harus memilih/menginput urutan tanggal yang ingin dilihat kombinasi masakannya. Jika tidak message box akan muncul “Anda belum memilih tanggal” dan akan kembali ke halaman utama. Urutan tanggal yang tersedia

mulai dari tanggal 1 sampai tanggal 31.

3. Setelah user memilih urutan tanggal, selanjutnya proses akan menampilkan kombinasi menu masakan berdasarkan tanggal yang telah dipilih oleh user

sebelumnya.

4. User dapat melihat resep dari masing-masing menu masakan berdasarkan kombinasi sesuai urutan tanggal, jika tidak user dapat kembali ke halaman utama dengan mengklik tombol batal. Jika ya akan menuju ke halaman resep. 6. Kemudian sistem akan menampilkan resep masakan yang terdiri dari nama

masakan, bahan dan bumbu, cara pengolahan, cara penyajian dan gambar masakan.

7. Pada halaman resep, tersedia perintah cetak untuk user apabila ingin mencetak resep masakan yang nantinya akan menuju ke halaman crystal report.

(73)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap untuk dioperasikan.

4.2 Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan dari implementasi sitem ini adalah sebagai berikut : 1. Menyelesaikan model sistem yang telah disetujui sebelumnya. 2. Memastikan bahwa user dapat mengoperasikan sistem informasi ini.

3. Menguji apakah sistem operasi tersebut dapat digunakan dengan baik dan sesuai dengan pemakai.

4.3 Pengujian Program Pada Microsoft Visual Basic 6.0

(74)

Gambar 4.1 Lokasi File

Setelah semua file yang diperlukan diletakkan dalam satu folder, buka aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 kemudian klik start pada standart bar maka akan muncul tampilan program berikut :

4.3.1 Tampilan Halaman Utama

(75)

Gambar 4.2 Halaman Utama

Apabila user meng-klik tombol tampilkan kombinasi masakan sebelum memilih tanggal, maka akan muncul message box berupa feedback kepada user

seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Gambar 4.3 Message Box

Gambar

Gambar 2.1 Layar Kerja Microsoft Visual Basic 6.0
Gambar 2.4 Toolbar Microsoft Visual Basic 6.0
Gambar 2.6 Form Window Microsoft Visual Basic 6.0
Gambar 2.8 Property Window
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesa penelitian bahwa urutan faktor terkuat dalam meningkatkan kinerja staff akdemik adalah (1) kompetensi yang tinggi akan mempengaruhi motivasi untuk bekerja dengan

[r]

[r]

[r]

[r]

Menimbang : bahwa sehubungan dengan adanya alih tugas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, maka perlu menetapkan

Jika dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa sebelum dilakukan tindakan, maka berdasarkan hasil tes siklus II diperoleh bahwa persentase siswa dengan

Tujuan penelitian ini adalah. 2) Mendeskripsikan distribusi fungsi pelaku. 3) Mendeskripsikan bentuk skema cerita. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Data yang