• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket Berbasis Web Online Di PT. Primajasa Perdana Raya Utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket Berbasis Web Online Di PT. Primajasa Perdana Raya Utama"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

i

sistem informasi yang terkomputerisasi untuk memberikan pelayanannya kepada Penumpangnya. Namun sistem informasi yang digunakan masih bersifat offline, sehingga proses pelayanan terutama dalam melayani aktifitas reservasi tidak tersedia setiap saat. Hal ini terjadi karena pelayanan penumpang dengan menggunakan sistem

offline akan selalu tergantung pada jam kerja dari petugas ticketing. Kualitas pelayanan reservasi sering menjadi kurang efektif, saat melayani konsumen dengan jumlah yang banyak. Secara umum, maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendukung pelayanan dan memberikan akses setiap saat dalam pelayanan reservasi tiket kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini, diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada para konsumen.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Deskriptif sebagai dasar dalam melakukan penelitian. Dalam metode deskriptif, suatu kasus diteliti dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai suatu gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada. Dan untuk metode pengembangan sistem, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode prototype. Dengan model pengembangan prototype, proses pengumpulan informasi mengenai kebutuhan pengguna, dapat terjadi berulang-ulang. Sehingga hasil akhirnya yang berupa sistem informasi akan lebih menjawab kebutuhan pengguna.

(2)

ii

computerized information system to provide services to the passengers. But the information systems used is still offline, so the service process especially in the service of reservation activities are not available at all times. This occurs because the passenger service by using the offline system will always depend on the working hours of the ticketing officer. Reservation service quality often becomes less effective, while serving consumers with significant amounts. In general, the purpose of this study was to support the service and provide access at any time in the ticket reservation services to consumers. The purpose of this research, expected to improve the quality of services provided by companies to the consumers.

In this research, the author uses descriptive method as the base for doing research. In a descriptive method, a case researched by solving said problem and collect data as a description of under investigation object conditions based on the facts. And for systems development method, in this research the author use the prototype method. With the development of a prototype model, the process of collecting information about user requirement, can occur repeatedly. So the end result is a form of information systems will further answer the needs of users.

The end result of this research is an online website, which can be accessed by passengers at all times. with this website, passengers can easily to make a reservation, and removal schedules at any time. The existence of this Information System, is expected to solve the problems encountered so far. Thus, the quality of service at Primajasa Perdanarayautama.Ltd will be better in accordance with the standardization of passenger service.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Modernisasi dan globalisasi teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet telah membuka peluang bagi setiap perusahaan agar terus berkompetisi dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya. Internet (Interconnected Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer global yang saling terhubung satu dengan yang lainnya, yang mampu menyediakan akses yang tidak terbatas untuk layanan komunikasi dan sumber daya informasi. Oleh karena itu, penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis internet dalam suatu perusahaan, merupakan suatu kebutuhan yang wajib untuk terpenuhi.

(4)

Berdasarkan peninjauan di lapangan, pelayanan reservasi tiket yang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama sudah menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi. Namun sistem informasi yang digunakan masih bersifat offline sehingga pelayanan reservasi tidak dapat tersedia setiap saat dikarenakan jam kerja petugas ticketing yang terbatas dan sering kali menjadi tidak efisien saat melayani konsumen dengan jumlah yang banyak, baik yang datang langsung ke loket maupun yang menghubungi via telepon. Selain itu pihak perusahaan sering menemui kendala saat melakukan pendistribusian informasi, terkait dengan pelayanan reservasi tiket yang diberikan perusahaan. Sebagai solusinya, diperlukan suatu sistem informasi pelayanan reservasi tiket online, yang mampu menyediakan akses setiap saat dan mampu mendistribusikan informasi yang lebih cepat, akurat dan tepat guna.

(5)

reservasi tiket yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi saat ini.

Sasaran yang ingin dicapai, seiring dengan terlaksananya penelitian ini, adalah terciptanya suatu bentuk pelayanan yang interaktif, nyaman dan efisien, serta mudah untuk diakses setiap saat. Adapun pelayanan yang nantinnya dapat diberikan oleh sistem informasi ini mencakup pelayanan reservasi tiket, pemindahaan jadwal keberangkatan dan pembatalan tiket keberangkatan. Sasaran lain yang ingin dicapai melalui penelitian ini yakni tersediannya sarana informasi yang cepat, akurat dan relevan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Disamping itu, dengan adanya sistem informasi ini pihak perusahaan dapat dengan mudah dan cepat untuk melakukan pendistribusian informasi, promosi dan publikasi, sehingga minat masyarakat terhadap jasa yang ditawarkan perusahaan semakin meningkat.

(6)

Berdasarkan pemaparan dan uraian diatas, maka penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dan mengembangkan suatu sistem informasi pelayanan reservasi tiket berbasis web online, yang mampu mendukung peningkatan mutu dan kualitas pelayanan di PT. Primajasa Perdanarayautama. Adapun judul yang diangkat pada penelitian ini adalah:

“SISTEM INFORMASI PELAYANAN RESERVASI TIKET

BERBASIS WEB ONLINE DI PT. PRIMAJASA

PERDANARAYAUTAMA BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Setelah menyimak uraian latar belakang diatas dan berdasarkan hasil peninjauan langsung di lapangan, maka terdapat identifikasi masalah yang berkaitan dengan aktivitas pelayanan reservasi tiket di PT. Primajasa Perdanarayautama. Berikut ini identifikasi masalah yang muncul:

1. Pelayanan reservasi tiket tidak tersedia setiap saat, dikarenakan adanya keterbatasan jam kerja petugas ticketing.

(7)

3. Kurangnya sarana informasi yang disediakan perusahaan terkait dengan pelayanan reservasi tiket.

Dengan adanya identifikasi masalah tersebut, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran sistem informasi pelayanan reservasi tiket yang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama?

2. Bagaimana bentuk program komputer yang dapat mendukung pelayanan reservasi tiket di PT. Primajasa perdanarayautama?

3. Bagaiamana implementasi sistem informasi pelayanan reservasi online

di PT. Primajasa Perdanarayautama?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Secara umum, maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendukung pelayanan dan meningkatkan kualitas dan efektifitas serta memberikan akses setiap saat dalam pelayanan reservasi tiket kepada konsumen di PT. Primajasa Perdanarayautama. Selain itu, sistem reservasi

(8)

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini, secara jelas dapat diuraikan sebagai berkut:

1. Untuk memberikan gambaran sistem informasi pelayanan reservasi yang sedang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama.

2. Untuk mengetahui rancangan program komputer yang dapat mendukung pelayanan reservasi di PT. Primajasa Perdanarayautama.

3. Untuk mengetahui proses implementasi sistem informasi reservasi

online di PT. Primajasa Perdanarayautama.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kegunaan yang dapat dilihat dari 2 (dua) aspek sudut pandang, yaitu sudut pandang praktis dan sudut pandang akademis.

Adapun kegunaan-kegunaan tersebut adalah :

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Pihak Perusahaan

(9)

penelitian ini diharapkan dapat membuka basis penjualan baru bagi perusahaan sehingga memicu terjadinya peningkatan keuntungan yang diperoleh.

2. Bagi Petugas Loket

Hasil dari penelitian ini, diharapkan mampu meringankan pekerjaan petugas ticketing, tanpa mengurangi kualitas dan mutu pelayanan yang diberikan. Artinya penerapan sistem ini diharapkan dapat menjawab berbagai keluhan dan masalah yang selama ini muncul saat memberikan pelayanan kepada konsumen.

3. Bagi Konsumen

(10)

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara teori ilmu sistem informasi dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu dibidang Manajemen Informatika yang sudah ada dan diterapkan pada dunia nyata.

2. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa sistem dan melatih daya fikir dalam memecahkan permasalahan dalam suatu organisasi atau instansi. Selain sebagai media yang dapat menambah wawasan, penelitian ini juga merupakan bentuk implementasi keilmuan yang diperoleh dari proses perkuliahan dan pembelajaran yang ditempuh selama berada di jurusan Sistem Informasi, fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

3. Bagi Peneliti Lain

(11)

penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dan tolak ukur serta sebagai salah satu pelengkap media pustaka yang sudah ada sebelumnya, sehingga dapat memperkaya bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan kajian atau penelitian untuk tema judul yang serupa.

1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan pemaparan dan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya serta didukung dengan penilaian saat melakukan peninjauan dilapangan, maka dapat dijelaskan bahwa sistem informasi reservasi online yang ingin dibangun merupakan suatu sistem informasi berbentuk web online, yang dapat memberikan pelayanan setiap setiap saat kepada konsumen dan mampu untuk memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan jasa transportasi yang ada di PT. Primajasa perdanarayautama.

Berikut ini batasan masalah dari sistem informasi yang akan dibangun:

1. Sistem Informasi ini, dibangun berdasarkan permasalahan dan kebutuhan proses reservasi yang ada di PT. Primajasa Perdanarayautama.

(12)

3. Pada sistem informasi ini terdapat halaman admin yang berguna untuk mengelola isi website reservasi online.

4. Sistem informasi yang akan dibangun bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan tiketing di PT. Primajasa Perdanarayautama.

5. Perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian adalah : a) Adobe Dremweaver CS3 untuk Coding Editor.

b) Wamp Server 5 untuk mengeksekusi bahasa pemrograman PHP. c) Pengolahan database dengan MySQL.

d) jQuery dan CSS untuk pembuatan validasi, penanggalan dan pengelolaan tampilan pada halaman web.

e) FPDF untuk pembuatan dokumen atau laporan. f) Browser yang digunakan adalah Mozilla Firefox. g) Sistem operasi menggunakan Windows 7 Professional.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

(13)

Sedangkan, jadwal penelitian yang akan dilakukan disusun dan disesuaikan dengan model proses yaitu Prototype, yang digunakan dalam membangun sistem informasi pelayanan reservasi online ini.

Berikut ini adalah tabel jadwal estimasi untuk penelitian yang akan dilakukan:

Tabel 1.1. Estimasi Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi dan

Wawancara

2 Mengidentifikasi kebutuhan user

3 Kajian Pustaka

4 Membangun

prototype

5 Pengadaan sistem operasional

(14)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai konsep dasar suatu sistem. Pembahasan ini, meliputi pengertian dari suatu sistem, karakteristik sistem serta pengklasifikasiannya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Secara umum, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan elemen – elemen yang saling terintegrasi untuk mewujudkan satu tujuan akhir yang sama.

Uraian tersebut seperti yang telah dikemukakan oleh Jogiyanto Hartono (2004:683) yang mendefinisikan bahwa suatu sistem dapat terdiri dari sistem – sistem, bagian (subsystems). Masing – masing subsistem dapat terdiri atas komponen – komponen subsistem yang saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

(15)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jugianto Hartono (2004:684) suatu sistem pasti memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen

(components), batasan (boundary), lingkungan luar sistem

(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran

(output), pengolah (process), dan sasaran (objectives).

Berikut ini adalah uraian yang lebih jelas mengenai karakteristik suatu sistem:

1) Komponen Sistem

Suatu sistem pasti memiliki komponen-komponen didalamnya. Komponen suatu sistem dapat berupa suatu subsistem yang memiliki fungsi tertentu yang mendukung fungsi utama yang dijalankan oleh sistem. Artinya fungsi utama dari suatu sistem dibagi kedalam beberapa subsistem yang tersusun atas komponen-komponen tertentu.

Gambar 2.1 Komponen Sistem (Sumber: Jogianto Hartono, 2004)

Supra Sistem

Sistem

Subsistem

(16)

2) Batas Sistem

Agar supaya suatu sistem dapat berdiri sebagai suatu kesatuan, maka dibutuhkan suatu batasan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sehingga batasan suatu sistem menunjukan cakupan atau lingkup dari sistem tersebut.

3) Lingkungan Luar Sistem

Apapun yang berada diluar dari cakupan suatu sistem merupakan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat netral, mendukung atau tidak mendukung terhadap aktivitas yang berjalan dalam sistem tersebut. Sifat lingkungan luar sistem ini, menentukan bagaimana cara sistem berinteraksi dengan lingkungannya.

4) Penghubung Sistem

Penghubung sistem adalah media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Media tersebut memungkinkan keluaran suatu subsistem yang dibuthkan sebagai masukan pada subsistem lainnya dapat mengalir dengan tepat sesuai dengan sasarannya.

5) Masukan Sistem

(17)

6) Keluaran Sistem

Setelah suatu sistem melakukan pengolahan terhadap masukannya, maka akan mengeluarkan suatu keluaran. Keluaran tersebut dapat berupa sesuatu yang berdaya-guna atau hasil pembuangan sistem.

7) Pengolah Sistem

Agar supaya suatu Masukan dapat menjadi suatu Keluaran yang berdaya guna, maka dibutuhkan suatu kegiatan pengolahan.

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem tidak akan berguna jika tidak memiliki sasaran atau tujuan yang tepat. Sasaran sistem biasanya merupakan solusi dari suatu proses analisis masalah.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang diantaranya :

1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

(18)

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia.

Sistem buatan masusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut pengunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3) Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.

(19)

4) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system

(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Sumber informasi adalah data. Sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

(20)

Menurut Raymon McLeod dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005:9) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai.

Meihat pengertian informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al-Bahra Bin Ladjamudin, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Relevan

Informasi yang diberikan harus benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

2) Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

3) Tepat Waktu

(21)

waktu, karena informasi digunakan sebagai tindakan atau alat pengambilan keputusan. Jika tindakan atau pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

4) Ekonomis

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5) Efisien

Informasi yang berkualitas memiliki sintak atau kalimat yang sederhana, namun memberikan makna dan hasil yang mendalam. 6) Dapat Dipercaya

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu:

1) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

(22)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005:14) dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem informasi mendefinisikan Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Mengacu pada definisi sistem yang telah dipaparkan sebelumnya, maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan akan informasi.

Sistem informasi mempunyai beberapa kompenen yang dapat kita ilustrasikan pada gambar 2.2. kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Hardware (Perangkat

Keras)

Sofware (Perangkat

Lunak)

DATA

Procedure (Prosedur)

People (Manusia)

Mesin Manusia

Gambar 2.2 Lima komponen Sistem Informasi (Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005)

1) Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor,

(23)

2) Software (perangkat lunak), merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komponen melaksanakan tugas tertentu.

3) Brainware (manusia) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpim sistem informasi dan sebagainya

4) Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

5) Prosedur atau metode-metode, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

2.4 Perancangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:23), Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan–kebutuhan sistem yang akan dibangun dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun.

(24)

Hal–hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah sistem menurut Jogiyanto (2005:25) adalah :

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara memahami bidang yang akan dikembangkan,sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari si pemakai sistem informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

(25)

2.5 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi disini menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras sepertiprinter, harddisk,dan sebagainya.

Komponen dari suatu jaringan komputer yang terhubung dengan jaringan adalah Node dan Link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam jaringan atau menghasilkan output informasi, node

juga dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya atau komputer mikro sampai komputer raksasa atau dapat disebut sebagai modem. Sedangkan Link adalah kanal atau jalur transmisi untuk arus informasi. Link dapat berupa kabel, sistem gelombang mikro, laser atau sistem satelit.

2.5.2 Tipe – Tipe Jaringan Komputer

(26)

menjadi beberapa macam. Berikut ini adalah pembagaian jaringan berdasarkan skala cakupan geografisnya;

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN pun mampu menunjang data dan suar, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

(27)

dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.

4. Internet

Interconnected Network (Internet) adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN, WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005 : 25) dalam bukunya Jaringan Komputer, Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat laninnya.

Berikut ini merupakan tipe-tipe utama topologi fisik yang sering digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1. Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

(28)

Gambar 2.3 Topologi Linear Bus

2. Topologi Star (Bintang)

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server. Kelemahan dari topologi star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

(29)

3. Topologi Ring (cincin)

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server

dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan dari topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Linear Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

Gambar 2.5 Topologi Ring

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari

(30)

utama yang menggunakan topologi bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6 Topologi Tree

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

Berikut adalah manfaat dari jaringan komputer.

1) Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada

secara bersama- sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

(31)

jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3) Menghemat uang, komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan jaringan komputer kecil/pribadi. Akan tetapi, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga dan kinerja inilah yang membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari jaringan komputer-komputer pribadi.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung terutama dalam hal pembuatan database dan program. Berikut adalah sedikit penjelasan tentang perangkat lunak pendukung. 2.6.1 Sekilas Tentang Bahasa Pemrograman PHP

Menurut Bunafit Nugroho (2005:369) PHP adalah program aplikasi yang bersifat server side, artinya hanya dapat berjalan pada sisi server

(32)

pemograman scripting berlisensi Open Source. Script ini dapat bercampur dengan script Tag HTML sehingga karena kemampuannya tersebut, ia disebut bahasa yang embeded pada Tag HTML.

2.6.2 Sekilas Tentang WAMP Server 5

WAMP5 (Windows-Apache-MySQL-PHP-5) adalah sebuah program penginstal ciptaan Romain Bourdon. Dalam program ini telah tersedia:

1) MySQL

2) PHP 3) Apache

Sehingga, memudahkan para pengembang sistem yang hendak menggunakan ketiga perangkat lunak tersebut untuk membuat aplikasi Web berbasis Database. WAMP5 tergolong sebagai Freeware, suatu jenis software yang bias dipakai dan didistribusikan secara bebas kepada siapa saja. Program ini dapat diperoleh dengan mengunduhnya di situs: http://www.wampserver.com.

Selain ketiga software yang teleh disebutkan sebelumnya, WAMP5 menyediakan WampServer yang bertindak sebagai manajer bagi program-program yang terkemas dalam WAMP5. Selain itu, software ini juga memiliki tool bernama phpmyadmin yang berbasis aplikasi web. Aplikasi ini memudahkan Pengembang untuk berinteraksi dengan

(33)

Gambar 2.7 WampServar Manager 2.6.3 Sekilas Tentang MySQL

Abdul Kadir (2009:15) mendefinisikan bahwa MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi oleh source code

(kode yang di pakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk

executable-nya atau kode dapat di jalankan secara langsung di dalam sistem operasi. Hal menarik lainnya adalah MySQL juga bersifat

multiplatform. MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.

2.6.4 Sekilas Tentang Adobe Dreamweaver CS3

(34)

Dreamweaver CS3 memiliki peningkatan kemampuan toolbar, dimana Dreamweaver CS3 dapat digunakan untuk memodifikasi tampilan toolbar atau menambahkan fungsi baru. Untuk lebih jelasnya berikut ini tampilan ruang kerja type coder Dreamweaver CS3.

Gambar 2.8 Adobe Dreamweaver CS3

1) Insert Bar, Berisi tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti; image, tabel dan layer kedalam dokumen. 2) Document Tool Bar, berisi tombol-tombol dan menu pop up yang

menyediakan tampilan berbeda dari jendela dokumen.

Property Inspector Site Panel

Insert Toolbar Document

Toolbar Coding

(35)

3) Coding Window, merupakan tempat untuk menuliskan kode program yang akan dieksekusi oleh komputer. Hasil eksekusi kode program ini, akan berupa halaman-halaman web.

4) Panel Group, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lain dan keberadaannya mendukung tampilan halaman web

yang dibuat. Isi dalam panel group dikelompokan dibawah satu judul web yang dibangun.

5) Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah property objek atau teks yang ada dalam tampilan halaman web. 6) Site Panel, digunakan untuk mengatur file-file dan folder untuk

membentuk susunan direktori sebuah situs web. 2.6.5 Sekilas Tentang jQuery dan CSS

jQuery adalah Javascript Library yang berisi kumpulan kode dan fungsi javascript yang dapat langsung digunakan pada suatu halaman web. jQuery berfungsi untuk meningkatkan kemampuan suatu halaman web menjadi lebih interaktif dan responsif. jQuery pada umumnya digunakan pada validasi input, penanggalan (kalender), penataan isi dalam suatu form dan sebagainya.

(36)

2.6.6 Sekilas Tentang FPDF

Menurut Abdul Kadir (2009:5) FPDF adalah suatu pustaka yang digunakan untuk menghasilkan suatu dokumen dengan bahasa PHP. Bebrapa kemampuan dari FPDF diantaranya adalah:

1) Memiliki banyak metode penyusunan

2) Mendukung penyisipan gambar dalam dokumen 3) Memungkinkan pengaturan front true type

2.7 Penjabaran Kasus Yang Dianalisis 2.7.1 Aplikasi Web

Menurut Abdul Kadir (2009:2) aplikasi web adalah suatu jenis aplikasi komputer yang dapat diakses dengan web browser, selama pemakai dapat mengakses web servernya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web.

(37)

Pengguna

Di sisi server

Web Server

File sesuatu.html

Kode HTML

Tanggapan

2

Permintaan (sesuatu.html)

3

4

Browser

1

Gambar 2.9 Mekanisme pemanggilan halaman web bertipe html (Sumber : Abdul Kadir , 2009)

Langkah 1 menunjukan saat pemakai melakukan permintaan terhadap sebuah halaman web. Langkah 2 menggambarkan saat web server mengambil file. Langkah 3 menunjukan saat web server mengirimkan kode HTML kepada pemakai yang meminta. Sedangkan langkah 4 menggambarkan ketika browser melakukan penerjemhan kode HTML ke dalam bentuk tampilan pada layar.

2.7.2 Pengertian Reservasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi tentang reservasi adalah proses, pembutan, cara memesan (tempat barang dsb) kepada orang lain. Jadi, dalam kaitannya dengan penelitian ini kata

(38)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

P.T. Primajasa Perdanarayautama didirikan pada tanggal 6 September 1991, dipimpin oleh H. Amir Mahpud, SE. sebagai Direktur Utama. P.T. Primajasa Perdanarayautama menyelenggarakan kegiatan pokok perusahaan yaitu dalam bidang Angkutan Umum (Public Transportation) yang meliputi Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), Taksi, Pariwisata dan Angkutan Karyawan.

P.T. Primajasa Perdanarayautama berafiliasi dengan perusahaan besar yaitu Group Mayasari Bhakti Utama sebagai salah satu pelopor perusahaan Angkutan Umum Bus Kota di Jakarta sejak tahun 1967 dan yang terbesar sampai dengan sekarang, dipimpin oleh H. Mahpud sebagai Presiden Direktur. Perusahaan yang tergabung didalamnya antara lain :

1. P.T. Mayasari Bhakti Utama (Holding).

2. P.T. Mayasari Bhakti. (Bus Kota).

(39)

4. P.T. Mayasari Utama (Karoseri).

5. P.T. Maya Perdana Abadi (Vulkanisir Ban). 6. P.T. Maya Perkasa Abadi (Ekspedisi). 7. P.T. Maya Graha Indah (Dealer).

8. P.T. Mayaraya Transportama (Bus Luar Kota). 9. P.T. Maya Graha Perdana Jaya (Kontraktor). 10. P.T. Putra Cakra Parahiyangan (Dealer).

11. P.T. Karunia Bhakti (Bus Luar Kota). 12. P.T. Doa Ibu (Bus Luar Kota).

13. P.T. Himpurna (Bus Kota). 14. P.T. Dehatex (Tekstil).

15. P.T. Hudaya Maju Mandiri (Dealer).

16. P.T. Trans Batavia (Bus Way).

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi PT. PRIMAJASA PERDANAUTAMA yang tercantum dalam dokumen Company Profile adalah:

1. Prima dalam kerja

2. Terdepan dalam pelayanan 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(40)

Berdasarkan Company Profile, PT. Primajasa Perdanarayautama yang telah diperbarui pada Januari 2010, maka struktur organisasi dari perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut;

DIREKTUR UTAMA

GENERAL MANAGER

MANAGER MODA

KEUANGAN

IT LEADER

COSTUMER SERVICE

TIKETING CALL

CENTER PORTER

KONDEKTUR PENGEMUDI MEKANIK /

TEKNISI

OPERASI HRD

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Primajasa Perdanarayautama (Sumber: Company Profile PT. Primajasa Perdanarayautama, 2010)

3.1.4. Deskripsi Tugas

(41)

Tabel 3.1 Deskripsi Tugas

No. Jabatan Deskripsi

1 Manager Moda

Melaksanakan fungsi dasar managemen dalam perusahaan serta berwenang dalam menterjemahkan kebijakan strategis perusahaan.

2 Leader

Kepanjangan tangan Manager Moda dalam melakukan fungsi managemen yang mencakup bidang pelayanan dan tiketing

3 Keuangan Bertugas melaksanakan fungsi kendali terhadap sirkulasi keungan dalam perusahaan.

4 Tiketing

Bertugas untuk melayani konsumen dalam pemesnan dan pembelian tiket travel di PT. Primajasa Perdanarayautama.

5 Operasi Membidangi pelayanan teknis dan pengoperasian armada bus.

(Sumber: Company Prifile PT. Primajsa Perdanarayautama, 2010)

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, diperlukan adanya suatu metode sebagai alat atau sarana dalam melakukan pengambilan data di lapangan. Metode Penelitian yang dimaksud dijabarkan sebagai berikut;

3.2.1. Desain Penelitian

(42)

(descriptive reasearch) yaitu metode dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada. Jadi, secara garis besarnya metode deskriptif menghasilkan suatu deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria.

Metode action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akan diteliti selanjutnya diambil tindakan untuk membuat suatu program sistem informasi akademik yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan.

Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memilki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(43)

permasalahan yang dihadapi. Penulis melakukan kolaborasi sumber data antara sumber primer dan sekunder, agar hasil yang diperoleh lebih relevan dan lengkap.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil secara langsung, data ini diperoleh dari kegiatan observasi yaitu pengamatan langsung pada objek penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak yang terlibat.

Adapun teknik pengumpulan data primer yang digunakan penulis adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh peneliti terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian secara langsung. Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan langsung ke lapangan, dengan objek pengamatan yaitu kegiatan pelayanan reservasi tiket yang berlangsung di bagian loket penjualan PT. Primajasa Perdanarayautama dimulai dari awal kedatangan konsumen ke loket penjualan, proses transaksi hingga memperoleh tiket perjalanan. Pengamatan juga dilakukan pada saat petugas

(44)

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan responden. Jadi, materi pertannyaan saat melakukan proses wawancara, harus selalu berkaitan pada inti penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak yang ikut terlibat langsung yaitu diantaranya petugas ticketing yang melayani proses reservasi dan penjualan tiket.

Saat melakukan wawancara, diperoleh keterangan bahwa proses pelayanan sering menghadapi kendala saat konsumen di loket berjumlah banyak, terutama saat hari libur sekolah dan hari besar keagamaan. Selain itu, kondisi ini juga memicu menurunnya kualitas dan mutu pelayanan.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada loket penjualan tiket, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis mengambilan contoh data reservasi.

(45)

yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan dan metode untuk menyelesaikan penelitian ini. Pada tahap ini penulis mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam berbagai buku.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam tahap perancangan sebuah sistem informasi. Karena sebelum memulai tahap pengkodean dan seterusnya, diharuskan untuk merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem informasi. Selain itu, pertimbangan lain yang harus diingat adalah sinergis tidaknya antara konsep dan kriteria kasus yang sedang diteliti dengan metode pemodelan yang digunakan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(46)

Oleh karena itu, Metode pendekatan terstruktur merupakan ciri utama pada desain sistem informasi. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input dan Output.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini metode prototype. Dimana dengan model prototype proses pengumpulan informasi mengenai kebutuhan pengguna dapat terjadi berulang-ulang, karena pengguna akan lebih banyak terlibat dalam proses pengembangan. Sehingga hasil akhirnya yang berupa sistem informasi akan lebih menjawab kebutuhan pengguna.

Menurut Roger S. Pressman (2002 : 40) prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan objektif keseluruhan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan

kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus

(47)

Gambar 3.2 PrototypeParadigma

(Sumber: Roger S. Pressman, Ph.D : 2002)

Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukan.

Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, maka pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.

Membangun dan Memperbaiki

Market

Uji Pelanggan Mengendalikan

Market Mendengarkan

(48)

Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasikan Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini analis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model interface, teknik procedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Mengembangkan Prototype

Pada tahap ini analis sistem bekerjasama dengan pemograman mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.

3. Menentukan Apakah Prototype Dapat Diterima Oleh Pemesan atau Pemakai

Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan menidentifikasikan sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan Sistem Operasional

melalui pemrograman sistem oleh pemrograman berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem. 5. Menguji Sistem Operasional

(49)

memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar sesuai kebutuhan pemesan.

6. Menentukan Sistem Operasional

Apakah dapat diterima oleh pemesan, atau harus dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi.

7. Implementasi Sistem

Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.

Tujuan utama pembuatan prototype secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu:

a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.

b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan dan user yang potensial.

c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan strategi pengembangan evolusi prototype.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flow Map

Flow Map merupakan diagram alir dokumen yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara entity yang terlibat berupa aliran-aliran dokumen yanga ada. Untuk menjalankan prosedur sistem, digunakan

(50)

dapat berupa orang yang terlibat dalam sistem atau sistem lain yang berhubungan.

2) Diagram Kontek

Menurut Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall (2002:266), diagram kontek harus berupa suatu pandangan, yang mecakup semua masukan dasar, gambaran sistem secara umum dan keluaran. Diagram kontek adalah diagram tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat suatu proses serta diberi nomor 0 (nol). Yaitu sistem secara keseluruhan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa diagram konteks (context diagram)

merupakan bentuk keseluruhan aliran informasi dan data yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dirancang. Untuk lebih memperjelas lagi, berikut ini adalah syarat dalam menggambarkan suatu diagram kontek:

1) Hanya menggunakan satu simbol proses.

2) Simbol proses menggambarkan sistem yang akan dibuat.

3) Mencantumkan terminator yang terkait langsung dengan sistem. 4) Terdapat arus data yang mengalir dari terminator ke sistem atau

sebaliknya.

5) Proses diberi nomor 0 (nol). Yang juga menunjukan suatu bentuk DFD level ke 0 (nol).

(51)

3) Data Flow Diagram

Menurut Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall (2002:263) Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu teknik analisa data terstruktur yang dapat merepresentasikan proses-proses data dalam suatu organisasi.

Menurut Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall (2002:263), terdapat 4 (empat) simbol dasar yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram aliran data.

Tabel 3.2 Simbol dasar pada DFD

Simbol Arti

Entitas

Aliran Data

Proses

Penyimpanan Data

(Sumber: Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall : 2002)

4) Kamus Data

(52)

detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem. Dengan demikian pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar dan pengertian yang sama tentang masukan, proses, penyimpanan dan keluaran.

5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Salah satu tahapan yang akan selalu dilalui dalam melakukan suatu perancangan basis data adalah normalisasi. Normalisaisi diperlukan untuk menghindari terjadinya redudansi dan sekaligus untuk menghilangkan anomali.

Menurut Abdul Kadir (2008:116) normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menetukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Bentuk normal dalam normalisasi dapat berupa :

1) Bentuk Normal Pertama (1NF) 2) Bentuk Normal Kedua (2NF) 3) Bentuk Normal Ketiga (3NF)

4) Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) 5) Bentuk Normal Keempat (4NF) 6) Bentuk Normal Kelima (5NF)

(53)

Sebagai contoh, dibawah ini adalah bentuk yang belum ternormalisasi (UNF / Unnormalized Form). Tabel 3.3 menunjukan informasi tentang pegawai dan klien yang didatanginya.

Tabel 3.3 Contoh Unnormalized Form

Nomor

Tahap pertama yang dilakukan saat berhadapan dengan tabel yang belum ternormalisasi adalah mengubahnya ke bentuk normal pertama. Bentuk normal pertama adalah suatu keadaan yang menjadikan setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Untuk itu diperlukan langkah untuk menghilangkan atribut-atribut bernilai ganda. Sehingga kondisi Tabel 3.3, kurang lebih akan menjadi seperti pada Tabel 3.4 berikut ini;

(54)

Untuk memasuki ke bentuk normal kedua, sayarat mutlak yang harus terpenuhi adalah, tabel harus dalam bentuk normal pertama. Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang tidak mengandung dependensi parsial.

Dependensi Parsial berarti suatu atribut Y dikatakan memiliki depedensi parsial terhadap X apabila memenuhi kondisi “Y adalah atribut non-kunci primer dan X adalah kunci primer” dan “Y memiliki dependensi terhadap bagian dari X, tetapi tidak terhadap keseluruhan dari X”. Setelah menghilangkan dependansi parsial yang ada di Tabel 3.4, maka bentuk tabel akan terpecah menjadi 2 yaitu Tabel Pegawai dan Tabel Klien. Sehingga hasilnya menjadi seperti pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.

Tabel 3.5 Contoh Bentuk Normal Kedua (2NF) Tabel Pegawai Nomor

Pegawai Nama Pegawai

P27 Amir

P27 Amir

P27 Amir

P28 Kartika P28 Kartika

P29 Barkah

(55)

Tabel 3.6 Contoh Bentuk Normal Kedua (2NF) Tabel Klien Nomor

Klien Nama Klien

K01 Rini

K02 Edi

K04 Fatma

K03 Robert K07 Veronica K05 Gabriela K06 Siti

K08 Sandi

Agar suatu tabel memnuhi bentuk normal ketiga, dependensi trasitif (jika ada) harus dihilangkan. Adapun cara untuk mendekomposisi tabel yang mengandung dependensi transitif adalah dengan mengetahui bentuk tabel yang mewakili dependensi fungsional yang tidak melibatkan kunci primer dalam relasi semula. Determinannya menjadi kunci primer relasi yang dibentuk. Setelah itu, bentuk relasi yang berisi kunci primer relasi semula. Kemudian pindahkan semua atribut bukan kunci primer bergantung pada determinan lain ke relasi tersebut. Sebagai contoh, perhatikan Gambar 3.3, berikut ini:

Gambar 3.3 Pendekomposisi ke Bentuk Normal Ketiga (3NF) JADWAL_MATAKULIAH (Matakuliah, Ruangan,

Tempat, Hari, Jam_Mulai)

Pendekomposisian relasi diatas menghasilkan:

JADWAL_KULIAH (Matakuliah, Ruangan, Hari, Jam_mulai)

(56)

b. Tabel Relasi

Menurut David M. Kronke (2004:124) suatu tabel relasi merupakan tabel dua dimensi yang setiap baris pada tabel tersebut berisi data yang berhubungan dengan beberapa entitas atau bagian dari beberapa entitas. Sedangkan setiap kolom dari tabel tersebut berisi data yang merepresentasikan atribut entitas.

Jadi, karakteristik sebuah tabel relasi adalah:

1) Setiap baris berisi data mengenai sesuatu entitas.

2) Setiap kolom berisi data mengenai atribut dari suatu entitas. 3) Setiap sel tabel menyimapan nilai tuggal.

4) Seluruh entry pada suatu kolom adalah dari jenis yang sama. 5) Setiap kolom mempunyai nama yang unik

6) Urutan kolom tidak penting. 7) Urutan baris tidak penting.

8) Tidak ada dua baris yang mingkin persis sama. 3.2.4. Pengujian Software

(57)

manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.

Dalam penelitian ini penulis mengguakan metode pengujian Black

Box. Black Box merupakan suatu metode pengujian yang

menitikberatkan pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Faktor pengujian yang digunakan dalam pengujian perangkat lunak antara lain:

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen yang mana menyangkut proses transaksi secara umum yaitu otoritas bisnis.

Pada sistem informasi yang dibuat ada beberapa bagian yang berhak mengakses sistem yaitu diantaranya:

a. Petugas Tiketing dan Pemesan b. Admin

2. Realibility

(58)

Validasi yang dilakukan yaitu: a. Tambah

b. Hapus c. Cari d. Simpan e. Ubah f. Batal g. Cetak 3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap

4. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file

yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

5. Easy of Use

Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan

(59)

Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:

a) Bagaimana validitas fungsional diuji.

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.

c) Apakah sistem akan sangat sensitif terhadap harga input tertentu.

d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem.

(60)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Pada bab ini, penulis akan membahas tentang analisis sistem informasi yang sedang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama. Namun analisis yang dilakukan hanya terbatas pada pelayanan reservasi tiket saja. Adapun analisis yang dilakukan mencakup analisis dokumen, analisis prosedur dan analisis proses.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan suatu bentuk analisis dengan cara mengumpulkan berbagai data yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti. Adapun analisis dokumen yang berkaitan dengan proses reservasi di PT. Primajasa Perdanarayautama terdapat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Analisis Dokumen 1. Nama Dokumen : Form Pemesanan Tiket

Deskripsi : Form yang diisi oleh Penumpang saat melakukan pemesanan tiket.

Fungsi : Sebagai penampung data pemesanan sementara. Sumber : Bagian Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : Tanggal_pemesanan, jumlah_tiket,

(61)

Tabel 4.2 Analisis Dokumen (Lanjutan) 2. Nama Dokumen : Tiket

Deskripsi : Dokumen yang menyatakan tentang data kepemilikan kursi, dalam suatu armada bus untuk satu kali

perjalanan.

Fungsi : Sebagai bukti kepemilikan kursi. Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : No_tiket, jam/tanggal, tujuan, nama, alamat/no_telp, no_seat, harga_tiket

3. Nama Dokumen : Daftar Manifest Penumpang

Deskripsi : Dokumen yang berisi data penumpang dalam satu bis untuk satu kali keberangkatan

Fungsi : Untuk mengetahui data penumpang dalam suatu keberangkatan

Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : No_manifest, tanggal/jam, trayek, kode_bus, nama_sopir, nama_kondektur, harga_tiket,

jumlah_penumpang, no, seat, no_tiket, nama, telp, tujuan, nomor_bagasi, berat_bagasi, keterangan 4. Nama Dokumen : Laporan Pemesanan Tiket

Deskripsi : Dokumen yang memuat seluruh aktivitas pemesanan tiket

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah kursi yang terjual dalam satu periode

Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

(62)

Tabel 4.3 Analisis Dokumen (Lanjutan) 5. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Tiket

Deskripsi : Dokumen yang memuat seluruh data penjualan tiket dalam satu periode

Fungsi : Untuk mengetahui data penjualan tiket pada untuk satu periode

Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : Periode, lokasi, trayek, loket, user, no, tanggal, no_manifest, nama, no_tiket, no_seat, status_tiket, pembayaran.

6. Nama Dokumen : Laporan Transaksi Rinci

Deskripsi : Dokumen yang memuat seluruh data rincian transaksi untuk setiap periode

Fungsi : Untuk mengetahui rincian data transaksi yang terjadi Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : Periode, lokasi, trayek, loket, user, no, tanggal, no_manifest, nama, no_tiket, no_seat, status_tiket, pembayaran.

7. Nama Dokumen : Laporan Transaksi – Rekap Harian

Deskripsi : Dokumen yang memuat seluruh aktivitas transaksi dalam satu hari

Fungsi : Untuk mengetahui aktivitas transaksi yang terjadi dalam satu hari

Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : Periode, lokasi, trayek, loket, user, no, tanggal, harga_tiket, jumlah_pendapatan, total_pendapatan, jumlah_pemindahan, total_pemindahan,

(63)

Tabel 4.4 Analisis Dokumen (Lanjutan)

8. Nama Dokumen : Laporan Transaksi – Rekap Per Manifest

Deskripsi : Dokumen yang memuat seluruh aktivitas transaksi tiket untuk setiap keberangkatan (Manifest)

Fungsi : Untuk mengetahui data transaksi yang terjadi untuk setiap keberangkatan (Manifest)

Sumber : Ticketing

Rangkap : 1 Lembar

Atribut : Periode, lokasi, trayek, loket, user, no,

nomor_manifest, harga_tiket, jumlah_pendapatan, total_pendapatan, jumlah_pemindahan,

total_pemindahan, jumlah_refund, total_refund, total_pendapatan

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Dalam memberikan pelayanan reservasi tiket, terdapat beberapa prosedur yang diterjemahkan ke dalam bentuk narasi yang kemudian dapat digambarkan ke dalam bentuk flowmap. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis prosedur, maka berikut ini dijelaskan uraian prosedur dan flowmap sistem pelayanan reservasi tiket yang sedang berjalan saat ini di PT. Primajasa Perdanarayautama.

Adapun prosedur pemesanan tiket yang sedang berjalan saat ini di PT. Primajasa Perdanarayautama adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Pemesanan Tiket Melalui Loket

1) Penumpang mendatangi loket penjualan tiket dan melihat jadwal keberangkatan yang tercantum pada form pemesanan. 2) Setelah menetukan jadwal keberangkatan, Penumpang

(64)

ticketing, kemudian mengembalikan form pemesanan yang telah terisi kepada petugas ticketing.

3) Petugas ticketing akan melakukan pengecekan ketersedian kursi melalui database pada armada bus yang melayani jadwal keberangkatan sesuai dengan data pada form

pemesanan.

4) Petugas ticketing akan memberikan konfirmasi kepada Penumpang apabila kursi pada armada bus sudah terisi penuh atau tidak sesuai dengan permintaan pada form pemesanan. 5) Apabila data pada form pemesanan telah sesuai dengan

ketersedian kursi pada armada bus, maka petugas ticketing

merekam form pemesanan yang sudah terisi kedalam

database pemesanan.

6) Petugas ticketing mengkonfirmasi total biaya yang harus dibayar, kemudian Penumpang melakukan transaksi pembayaran.

7) Petugas ticketing merekam data transaksi dan mencetak tiket. 8) Petugas loket menyerahkan tiket yang dipesan kepada

Penumpang.

b. Prosedur Pemesanan Tiket Melalui Telepon

(65)

2) Petugas costumer service melakukan pengecekan ketersediaan kursi berdasarkan jadwal yang diajukan Penumpang.

3) Apabila permintaan Penumpang tidak tersedia, maka petugas

costumer service akan meminta Penumpang untuk

mengkonfirmasi ulang jadwal keberangkatan.

4) Jika permintaan Penumpang tersedia, maka petugas costumer service akan meminta data dari Penumpang dan mengisi form

pemesanan.

5) Setelah itu petugas costumer cervice, menginformasikan nomor pemesanan serta ketentuan pembayaran kepada Penumpang.

6) Petugas costumer service memberikan form pemesanan kepada petugas ticketing untuk direkam kedalam database. 7) Penumpang datang ke loket penjualan tiket untuk melakukan

pembayaran tiket yang telah dipesan dengan memberikan informasi nomor pemesanan kepada petugas ticketing.

8) Petugas ticketing melakukan pencarian pada database

berdasarkan nomor pemesanan.

9) Setelah data pemesanan ditemukan, petugas ticketing

menghitung biaya tiket yang harus dibayar oleh Penumpang. 10) Penumpang melakukan pembayaran berdasarkan biaya yang

(66)

11) Petugas ticketing merekam data transaksi, dan menceak tiket serta memberikannya kepada Penumpang.

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan gambaran kumpulan notasi-notasi yang

(67)

Folowmap Pelayanan Ticketing PT. Primajasa Perdanarayautama DMP : Daftar Manifest Penumpang TRH : Transaksi Rekap per Hari TRM : Transaksi Rekap per Manifest PT : Penjualan Tiket

TR : Transaksi Rinci

(68)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas, yaitu diagram dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. Entitas-entitas eksternal adalah entitas-entitas yang terletak di luar sistem yang mengirim data atau menerima data dari sistem tersebut.

Adapun diagram kontek untuk sistem reservasi tiket yang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama adalah sebagai berikut:

Costumer DMP : Daftar Manifest Penumpang TRH : Transaksi Rekap per Hari TRM : Transaksi Rekap per Manifest PT : Penjualan Tiket

TR : Transaksi Rinci

(69)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran sistem secara logika. Diagram biasanya digunakan untuk membuat sebuah modul sistem informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling terhubung satu dengan lainnya sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dalam proses pengolahan data.

Berikut ini adalah DFD dari sistem reservasi tiket yang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama yang tersusun berdasarkan level dari setiap proses.

1) Data Flow Diagram Level 1

Costumer

(70)

2) Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

(71)

3) Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

Jadwal Berangkat Petugas

Ticketing

FPT

(72)

4) Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.3

(73)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah menganalisis sistem informasi yang berjalan di PT. Primajasa Perdanarayautama, maka terdapat beberapa permasalahan diantaranya:

Tabel 4.5. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

No Permasalahaan Rencana Penyelesaian 1 Hanya menyediakan

mekanisme pemesanan melalui loket dan telepon.

Dibuatkan mekanisme pemesanan tambahan melalui web online.

2 Tidak tersedianya layanan yang efektif untuk merubah jadwal keberangkatan dan membatalkan pemesanan tiket.

Dibuatkan sarana yang efektif dan mudah bagi Penumpang, untuk melakukan perubahan jadwal keberangkatan dan pembatalan pemesanan tiket.

4.2. Perancangan Sistem

Gambar

Gambar 2.7 WampServar Manager
Gambar 2.8 Adobe Dreamweaver CS3
Gambar 2.9 Mekanisme pemanggilan halaman web bertipe html
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Primajasa Perdanarayautama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis gula yang paling umum digunakan untuk susu cokelat adalah gula pasir (sukrosa), meskipun di pasaran juga terdapat produk susu cokelat yang juga menggunakan jenis gula

Dalam kerangka mendapatkan berbagai potensi, peluang, hambatan dan tantangan dalam pengembangan agroindustri UMKM di Provinsi Jambi, dilakukan survai pada

Minuman SBJB yang diberi penambahan bulir buah pada mixing tank memiliki berat bulir yang lebih rendah dibandingkan dengan minuman SBJB yang ditambahkan bulir buah pada

pada tahap awal ini, pemecah masalah (problem solver) meningkatkan kesadaran mereka melalui pengimajinasian (membayangkan) tantangan-tantangan potensial yang diberikan. Hal

Dari sejarah singkat perjalanan Partai Nasdem yang telah dipaparkan diatas, berawal dari pendeklarasian ormas Nasional Demokrat, kemudian berdirinya Partai Nasdem atas gagasan

Reaksi pertama individu ketika mengalami kehilangan adalah syok. Tidak percaya atau menolak kenyataan bahwa kehlangn itu terjadi dengan mengatakan “ Tidak, saya tidak

Ischialgia yang dirasakan bertolah dari vertebra lumbosacralis atau daerah paravertebralis lumbosacralis dan menjalar sesuai dengan salah satu radiks yang ikut menyusun

Dalam penelitian ini disusun sebuah sistematika pembahasan kepada lima bab. Dalam masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab sesuai pembahasan dan materi