TABUNGANKU (STUDI KASUS: BANK MUAMALAT
CABANG PURI INDAH JAKARTA BARAT)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
MUHAMAD ALAMSYAH NIM: 106093003111
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
MUHAMAD ALAMSYAH 106093003111
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
v
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, September 2011
vi PUTRA dan ZAINUDDIN BEY FANANIE.
Bank Muamalat atau Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah islam. Seiring semakin ketatnya pada industri perbankan syariah, maka keunggulan dan
advantage merupakan suatu keharusan bagi sebuah produk dalam menjalankan fungsinya sebagai media intermediasi dana. Sekian banyak dari produk itu adalah TabunganKu, sebuah jasa pelayanan investasi syariah untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bank Muamalat Cabang Puri Indah telah memiliki beberapa sistem yang sedang berjalan. Akan tetapi produk Tabunganku pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah memiliki sebuah sistem informasi administrasi rekening TabunganKu yang kurang baik, karena proses pembuatan laporan bulanan tidak terintegrasi dalam sistem melainkan proses pencatatan laporan menggunakan Microsoft Word atau Microsoft Excel. Diantaranya, dalam membuat laporan data nasabah, perubahan data nasabah, pembukaan dan penutupan rekening. Akibatnya, banyak memakan waktu yang tidak sedikit dalam proses pembuatannya. Selain itu dalam penggunaan sistem belum efesien dan masih terbatas, sehingga membuat kinerja karyawan semakin terhambat. Dari permasalahan tersebut peneliti merancang dan membangun sistem informasi administrasi pembukaan dan penutupan rekening TabunganKu yang dapat membantu Bank Muamalat Cabang Puri Indah dalam pembuatan laporan yang terkait dan membantu kinerja karyawan dengan aplikasi berbasis web yang bersifat multiuser. Dalam mencari kebutuhan, pengembangan sistem dilakukan melalui metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara oleh salah satu bagian customer service Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat dan pengkajian pustaka dari berbagai sumber informasi. Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan yaitu waterfall strategy sequential (strategi air terjun beraturan) yang terdiri dari Permulaan system initiation, system analysis, system design, system implementation. Tools pemodelan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Sistem ini dapat menyajikan suatu informasi data-data nasabah secara detail, memberikan informasi yang akurat dalam mengevaluasi hasil laporan serta dapat diakses secara multiuser.
Kata Kunci: TabunganKu, Waterfall Strategy Sequential (Strategi air terjun beraturan), UML, PHP dan MySQL.
V Bab + lxxi Halaman + 184 Halaman + 5 Simbol + 55 Gambar + 25 Tabel + Pustaka + 5 Lampiran
vii
SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat ilmu yang luar biasa sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu Study Kasus: Bank Mumalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat” dengan baik. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau.
Walaupun tidak ada terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini, namun pada skripsi ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu sangat mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran yang berguna nantinya. Dengan mengucap kalimat hamdallah dan semoga ridho Allah SWT selalu menyertai sehingga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi yang membaca. Banyaknya dukungan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak yang telah mendampingi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai Pembimbing I saya yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan baik secara moral maupun teknis serta motivasi selama melakukan penyusunan skripsi ini.
viii Akademik Program Studi Sistem Informasi.
3. Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc. Selaku Pembimbing II yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, bantuan, dan juga telah memberikan semangat, dukungan, dan motivasi selama melakukan penyusunan skripsi.
4. Bapak Ridwan dan Ibu Dahlia Selaku Penanggung jawab dari Bank Muamalat Cabang Puri Indah yang telah memberikan dukungan terlaksananya penelitian ini. Dan telah banyak memberikan saran-saran yang sangat berarti.
5. Kedua orang tua serta kakak tercinta. Terima kasih telah memberikan motivasi, dukungan, nasehat yang tak ternilai harganya.
6. Sahabat-sahabat keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Sains dan Teknologi (KomFAST) yang telah memberikan banyak pelajaran kepada penulis pentingnya semangat pergerakan untuk melakukan perubahan.
7. Sahabat Ali Nurdiansyah, Aryo Aji, Izwaf Afif, Lutfi Hidayat, M. Ridho Ihsan, Amirudin Oldiest, M. Aussie, Aditya Cita N, Danuri, Billy Yanuardi, Fachrul Rodji, Furqon KAA, M. Yogi Fatullah, dan Aziz Mishbahuddin yang telah memberikan sumbangsihnya, tawa, canda dan motivasi untuk saya. 8. Sahabat-sahabat SIBIS GARIS KERAS 2006. Tetap Semangat dan yakin
ix
Pada kesempatan ini saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila sewaktu menjalankan penelitian ini ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak saya.
Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca.
Jakarta, September 2011
x
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Metodologi Penelitian ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Rancang Bangun ... 9
2.2 Konsep Dasar Sistem ... 9
2.2.1 Pengertian Sistem ... 10
2.2.2 Karakteristik Sistem ... 10
2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 11
2.3 Konsep Dasar Informasi ... 13
2.3.1 Data dan Informasi... 13
2.3.2 Siklus Informasi ... 14
xi
2.5 Konsep Basis Data dan DBMS (Database Management System) ... 19
2.5.1 Basis Data dan DBMS ... 20
2.6 Bank Umum Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan Bank Konvensional ... 22
2.6.1 Definisi Lembaga Keuangan Syariah... 23
2.7 Penghimpunan Dana Dengan Prinsip Wadiah ... 25
2.7.1 Tabungan ... 26
2.8 Tabunganku ... 28
2.9 Produk Tabunganku Bank Muamalat ... 31
2.10 Metodologi Penelitian ... 33
2.10.1 Metode Pengumpulan Data ... 33
2.10.2 Metode Pengembangan Sistem ... 34
2.10.2.1 The Sequential or Waterfall Strategy ... 35
2.11 Analisis dan Desain Berorientasi Objek(Object Oriented Analysis and Design) Menggunakan UML (Unified Modeling Language) ... 37
2.11.1 Konsep Sistem Untuk Pemodelan Objek ... 38
2.11.2 Hubungan Objek / Kelas ... 40
2.11.3 Tools Pengembangan Sistem ... 40
2.12 Aplikasi Berbasis Web ... 46
2.12.1 Dasar-dasar Pemrograman Berbasis Web ... 47
2.15 Macromedia Dreamwever... 53
xii
3.1.2 Studi Lapangan ... 58
3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 61
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 61
3.2.1 System Initiation ... 61
3.2.2 System Analysis ... 62
3.2.3 System Design ... 63
3.2.4 System Implementation ... 63
3.3 Kerangka Penelitian ... 65
BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING TABUNGANKU 4.1 Gambaran Umum ... 66
4.1.1 Sejarah Singkat Bank Muamalat... 66
4.1.2 Visi, Misi dan Motto ... 69
4.1.3 Produk-produk Bank Muamalat Cabang Puri Indah ... 71
4.1.4 Struktur Organisasi Bank Mumalat Cabang Puri Indah ... 78
4.2 System Initiation ... 82
4.2.1 Identifikasi Masalah ... 83
4.2.2 Lingkup Sistem ... 84
4.2.3 Tujuan ... 84
4.3 System Analysis ... 85
4.3.1 Analisa Sistem Berjalan ... 85
4.3.1.1 Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu ... 85
4.3.1.2 Kelemahan Sistem Berjalan ... 88
4.3.1.3 Analisa Pemecahan Masalah ... 88
4.3.1.4 Kebutuhan User dan Sistem ... 90
xiii
4.3.1.2 Activity Diagram ... 106
4.3.1.3 Sequence Diagram ... 125
4.3.1.4 Statechart Diagram ... 148
4.3.2 Perancangan Input dan OutputSistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu ... 166
4.3.2.1 Perancangan Forms ... 166
4.3.2.2 Perancangan Laporan ... 166
4.3.3 Perancangan Database Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu ... 167
4.3.4 Perancangan User Interface Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu ... 174
4.4 System Implementation ... 175
4.4.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 176
4.4.2 Perangkat Lunak (Software) ... 176
4.4.3 Pengujian Sistem ... 177
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 181
5.2 Saran ... 181
xiv
Gambar 2.3 Gambar Jenjang dari data (Jogiyanto, 2005) ... 20
Gambar 2.4The sequential orWaterfall Strategy (Whitten et all. 2004) ... 36
Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Use Case (Whitten et all. 2004) ... 42
Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram (Whitten et all. 2004) ... 43
Gambar 2.7 Contoh Model Activity Diagram (Whitten et all. 2004) ... 44
Gambar 2.8 Contoh Model Sequence Diagram (Whitten et all. 2004) ... 45
Gambar 2.9 Contoh Model Statechart Diagram ( (Whitten et all. 2004) ... 46
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 65
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat ... 78
Gambar 4.2 Sistem Logo Bank Muamalat ... 78
Gambar 4.3Rich picture Sistem yang sedang Berjalan ... 87
Gambar 4.4Rich Picture Sistem yang Diusulkan ... 90
Gambar 4.5Use Case Model Diagram Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dana Penutupan Rekening TabunganKu ... 95
Gambar 4.6Activity DiagramLogin User ... 106
Gambar 4.7Activity Diagram Manajemen Nasabah Customer Service ... 108
Gambar 4.8Activity Diagram Manajemen Nasabah Manager ... 110
Gambar 4.9Activity Diagram Manajemen Pembukaan Rekening Customer Service ... 111
Gambar 4.10Activity Diagram Manajemen Pembukaan Rekening Manager ... 113
Gambar 4.11Activity Diagram Manajemen Pembayaran Teller ... 114
Gambar 4.12Activity Diagram Manajemen Pembayaran Manager ... 116
Gambar 4.13Activity Diagram Manajemen Penutupan Rekening Customer Service ... 117
Gambar 4.14Activity Diagram Manajemen Penutupan Rekening Manager ... 119
xv
Gambar 4.20Sequence Diagram Manajemen Nasabah Customer Service ... 127
Gambar 4.21Sequence Diagram Manajemen Nasabah Manager ... 129
Gambar 4.22Sequence Diagram Manajemen Pembukaan Rekening Customer Service ... 131
Gambar 4.23Sequence Diagram Manajemen Pembukaan Rekening Manager ... 133
Gambar 4.24Sequence Diagram Manajemen Pembayaran Teller... 135
Gambar 4.25Sequence Diagram Manajemen Pembayaran Manager ... 137
Gambar 4.26Sequence Diagram Manajemen Penutupan Rekening Customer Service ... 138
Gambar 4.27Sequence Diagram Manajemen Penutupan Rekening Manager ... 140
Gambar 4.28Sequence Diagram Manajemen User Back Office ... 142
Gambar 4.29Sequence Diagram Manajemen Laporan Back Office ... 144
Gambar 4.30Sequence Diagram Ganti PasswordUser ... 146
Gambar 4.31Sequence Diagram Logout User ... 147
Gambar 4.32Statechart Diagram Login User ... 148
Gambar 4.33Statechart Diagram Manajemen Nasabah Customer Service ... 149
Gambar 4.34Statechart Diagram Manajemen Nasabah Manager... 151
Gambar 4.35Statechart Diagram Manajemen Pembukaan Rekening Customer Service ... 152
Gambar 4.36Statechart Diagram Manajemen Pembukaan Rekening Manager ... 154
Gambar 4.37Statechart Diagram Manajemen Pembayaran Teller ... 155
Gambar 4.38Statechart Diagram Manajemen Pembayaran Manager ... 157
xvi
Gambar 4.44Statechart Diagram Logout User ... 164 Gambar 4.45Class Diagram Sistem Informasi Administrasi Pembukaan
xvii
Tabel 3.1 Pertanyaan Wawancara Sekilas ... 60
Tabel 3.2 Contoh Tabel Pengujian Black-box ... 64
Tabel 4.1 Perbandingan Literatur Sejenis ... 92
Tabel 4.2 Identifikasi Actor ... 94
Table 4.3 Identifikasi Use Case Diagram Proses Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan RekeningTabunganKu ... 96
Table 4.4 Narasi Use case login ... 97
Table 4.5 Narasi Use case manajemen nasabah ... 98
Table 4.6 Narasi Use case Pembukaan Rekening ... 99
Table 4.7 Narasi Use case Manajemen Pembayaran... 100
Table 4.8 Narasi Use case Manajemen Penutupan Rekening ... 101
Table 4.9 Narasi Use case Manajemen User... 102
Table 4.10 Narasi Use case Manajemen Laporan ... 103
Table 4.11 Narasi Use case Ganti Password... 104
Table 4.12 Narasi Use case Logout ... 105
Table 4.13 Nasabah ... 169
Table 4.14 Provinsi ... 170
Tabel 4.15 Kota ... 170
Tabel 4.16 Sumber dana ... 171
Tabel 4.17 Penghasilan ... 171
Tabel 4.18 Tujuan buka rekening ... 172
Tabel 4.19 Rekening ... 172
Tabel 4.20User ... 173
xviii
(Whitten et al, 2004)
Simbol Keterangan
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance
xix
Simbol Keterangan
Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors Association
Agregation
Generalization 1
xx
Simbol Keterangan
Object
Obyek Antarmuka
Lifeline
Messages
xxi
Simbol Keterangan
State
Transition Paths
Initial State
xxii
Simbol Keterangan
Titik Awal
Titik Akhir
Activity
Pilihan untuk mengambil keputusan
Fork
Tanda Pengiriman
xxiii
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang banyak perusahaan yang menggunakan sistem informasi untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh berbagai level pegawai. Para staf menggunakan informasi dari komputer untuk mempercepat pelayanan kepada pelanggan atau untuk kepentingan internal atau manajemen. Mereka dapat memberikan respons dengan cepat karena informasi bisa ditayangkan pada layar dengan sangat mudah dan cepat berkat adanya data yang tersimpan dalam database (Kadir, 2009).
Lembaga keuangan syariah menurut Dewan Syariah Nasional adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan yang mendapatkan izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah (Yaya dkk, 2009).
Bank Muamalat Cabang Puri Indah telah memiliki beberapa sistem yang sedang berjalan. Akan tetapi produk Tabunganku pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah memiliki sebuah sistem informasi administrasi rekening TabunganKu yang kurang baik, karena proses pembuatan laporan bulanan tidak terintegrasi dalam sistem melainkan proses pencatatan laporan menggunakan Microsoft Word
atau Microsoft Excel. Diantaranya, dalam membuat laporan data nasabah, perubahan data nasabah, pembukaan dan penutupan rekening. Akibatnya, banyak memakan waktu yang tidak sedikit dalam proses. Selain itu dalam penggunaan sistem belum efisien dan masih terbatas, sehingga membuat kinerja karyawan semakin terhambat.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat sistem informasi administrasi produk TabunganKu yang di harapkan dapat menangani permasalahan tersebut, dan peneliti memilih judul Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu. (Studi Kasus: Bank Muamalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat).
1.2 Perumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang dipaparkan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Penggunaan sistem belum efisien dan masih terbatas, sehingga membuat kinerja karyawan semakin terhambat
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi administrasi pembukaan dan penutupan rekening TabunganKu yang mampu menampilkan suatu laporan data nasabah, perubahan data nasabah, pembukaan dan penutupan rekening. Selain itu memberikan suatu sistem aplikasi dengan berbasis web agar dapat diakses oleh multiuser secara bersamaan pada waktu yang sama sehingga karyawan dapat dengan mudah dalam melakukan pekerjaannya.
1.3 Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang ada pada penelitian ini pada beberapa hal berikut :
1. Ruang lingkup sistem hanya pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah. 2. Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening
TabunganKu tidak sampai tahap transaksi. yang fungsinya hanya sebatas : pengelolaan data nasabah, pembukaan rekening, penutupan rekening serta pencetakan laporan-laporan yang terkait di dalamnya. 3. Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan yaitu waterfall
strategy sequential (strategi air terjun beraturan) yang terdiri dari
pemeliharaan (maintenance) serta pengujian sistem dilakukan dengan
blackbox testing.
4. Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML) diantaranya : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state chart diagram, dan class diagram
5. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan menggunakan
database MySQL. Sedangkan software pendukung pembuatan sistem diantaranya : Microsoft visio 2007, macromedia dreamweaver mx, dan
Adobe Photoshop CS3.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
1. Merancang dan Membangun Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu yang mampu menampilkan suatu laporan data nasabah, perubahan data nasabah, pembukaan dan penutupan rekening.
2. Memberikan suatu sistem aplikasi dengan berbasis web agar dapat diakses oleh multiuser secara bersamaan pada waktu yang sama sehingga karyawan dapat dengan mudah dalam melakukan pekerjaannya.
a. Memahami kondisi sebenarnya yang terjadi pada proses penanganan masalah dalam pengelolaan administrasi penyimpanan dana nasabah dan menampilkan suatu laporan dalam sistem administrasi pembukaan dan penutupan rekening TabunganKu.
b. Memberikan sumbangsih mengenai Sistem Informasi Administrasi Pembukaan Dan Penutupan Rekening TabunganKu kepada Bank Muamalat Cabang Puri Indah. 2. Bagi Universitas Islam Negeri Jakarta :
Sebagai bahan evaluasi bagi universitas dalam mengembangkan keilmuan, dalam hal ini yang berkaitan dengan Sistem Informasi Bisnis Syariah (SIBIS).
3. Bagi Bank Muamalat Cabang Puri Indah :
Sebagai bahan masukan dalam upaya mengembangkan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan administrasi pembukaan dan penutupan rekening TabunganKu,.
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka
topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan, ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002). 2. Studi Lapangan
a. Observasi
Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. (Gulo, 2010)
b. Wawancara / Interview
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media kata secara verbal. (Gulo, 2010)
3. Studi Literatur Sejenis
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan yaitu dengan
waterfall strategy sequential (strategi air terjun beraturan)yang terdiri dari Permulaan sistem (system initiation), Analisis sistem (system analysis), Desain sistem (system design), Implementasi sistem (system implementation) (Whitten, 2004). Tools pemodelan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML).
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas secara singkat teori yang diperlukan dalam penelitian skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING TABUNGANKU
Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat.
BAB V PENUTUP
9
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Perancangan atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk
menerjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemograman untuk
mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen – komponen sistem di
implementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah
kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang
telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).
2.2 Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksud untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem
terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama,
maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh,
raket dan pemukul bola kasti (masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk
sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling
berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimasudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Kadir,2003).
2.2.2 Karakteristik Sistem
Karakteristik atau sifat-sifat sistem, yaitu : (Ladjamuddin, 2005)
1. Komponen-Komponen Sistem (Components)
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luar. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal)
Suatu sistem harus mempunyai sasaran karena sangat menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi
gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi
gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.
Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik
dapat dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem sekolah,
sistem akuntansi, dan sistem transportasi (Kadir, 2003).
b. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tertentu
Sistem tertentu (deterministic system) adalah suatu sistem yang
operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem
komputer (Kadir, 2003).
Sistem tak tertentu (probilistic system) adalah sistem yang tak
dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur
probilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sediaan (Kadir,
2003).
c. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak
berhubungan dengan lingukungan luarnya.sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya
(Jogiyanto, 2005).
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan
Ciri-cirinya, sistem menerima masukan yang diketahui, yang
bersifat acak, maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem
melakukan adaptasi terhadap lingkungan (Kadir, 2003).
d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi
karena alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem tata
surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah
sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer
dan sistem mobil (Kadir, 2003).
e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi
sistem yang sederhana misalnya sepeda dan sistem yang
kompleks misalnya otak manusia (Kadir, 2003).
2.3 Konsep Dasar Informasi
Untuk lebih mengenal apa itu data dan apa itu informasi, terlebih dahulu harus
mengenal definisi dari data dan informasi itu sendiri.
2.3.1 Data dan Informasi
Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi,
yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung
kepada pemakai. Data sering kali disebut sebagai bahan mentah
bermakna. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).
Dan Jogiyanto (2005) mendefinisikan informasi sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan (Jogiyanto, 2005)
2.3.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu
model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol
semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk
suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya (Jogiyanto, 2005).
Jadi, hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data,
informasi itu mempunyai kandungan makna sedangkan data tidak.
Pengertian makna di sini merupakan hal sangat penting, karena
berdasarkan maknalah si penerima dapat memahami informasi bahkan
mengambil keputusan (Kadir, 2003). Hal ini dapat dilihat dari siklus
informasi yang mengambarkan pengolahan data menjadi informasi.
Gambar 2.1. Siklus informasi (Jogiyanto, 2005)
2.3.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai
untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang
telah dibahas, kualitas informasi sering kali di ukur berdasarkan
(Kadir, 2003):
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
b. Ketepatan Waktu
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan
(Jogiyanto, 2005).
c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan (Jogiyanto,
2005).
2.3.4 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah
untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan
tentang sesuatu keadaan (Jogiyanto, 2005).
Akan tetapi perlu di perhatikan bahwa informasi yang digunakan di
dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian
informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh
satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak
dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan, maka sistem informasi sangat diperlukan dalam hal
mendapatkan informasi (Jogiyanto, 2005).
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik
(Jogiyanto, 2005).
Pengertian lain mengemukakan bahwa sistem informasi mencakup
sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur
kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir, 2003). Sedangkan menurut
Hall (2001) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di
mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen yaitu
hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan komputer dan
komunikasi data (Kadir, 2003):
a. Perangkat keras (hardware)
Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
b. Perangkat lunak (software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk
dapat memproses data.
c. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data (database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) di
2.5 Konsep Basis Data dan DBMS (DataBase Management System)
Secara tradisional, data disusun dalam suatu hierarki yang terdiri dari elemen
data, rekaman (record), dan berkas (file), sebagaimana terlihat pada gambar berikut
(Kadir, 2003)
Berkas
Rekaman Rekaman
Elemen data Elemen data
Gambar 2.2. Hierarki data
a. Elemen data
Elemen data adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi
menjadi unit data yang lain. Pada data kepegawaian, elemen data dapat
berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang
berkaitan dengan pegawai.
b. Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait
sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tempat tinggal lahir seseorang
pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Istilah lain untuk
c. Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas.
Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan
suatu objek
2.5.1 Basis Data dan DBMS
Basis Data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh
informasi. Sedangkan DBMS adalah Perangkat lunak sistem yang
memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan
mengakses basis data dengan cara praktis dan efisian (Kadir, 2003).
Jogiyanto menjelaskan dalam bukunya Pengenalan Komputer,
basisdata adalah kumpulan dari kata yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu
komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi bagi para pemakai (Jogiyanto, 2005).
Gambar 2.3. Jenjang dari data (Jogiyanto, 2005) file
record
Data item atau field
Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang yang
dapat dilihat pada gambar 2.3 (Jogiyanto, 2005)
a. Karakter
Karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter, numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special
characters) yang membentuk suatu item data.
b. Field
Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang
menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat,
dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.
c. Nama dari field (field name)
Field harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan
field yang lainnya.
d. Representasi dari field (field representation)
Representasi dari field menunjukkan tipe dari field (field type) serta
lebar dari field (field width). Dapat berupa tipe numerik, karakter
atau huruf, tanggal dan memo. Serta lebar dari field menunjukkan
ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan
karakter-karakter data.
e. Nilai dari field (field value)
Nilai dari field menunjukkan isi dari field untuk masing-masing
f. Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan
dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap
record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.
g. File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan
data yang sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang
semua matakuliah yang ada.
h. Database
Database merupakan Kumpulan dari file membentuk database.
2.6 Bank Umum Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan Bank Konvensional
Berdasarkan undang-undang Perbankan syariah Indonesia No. 21 tahun 2008,
bahwa bank terdiri atas 2 jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank
konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional
yang terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank perkreditan Rakyat. Adapun
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
BUS adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa dan lalu lintas
pembayaran. Sementara itu, BPRS adalah bank syariah yang melaksanakan kegiatan
usahanya tidak memberikan jasa lalu lintas dalam pembayaran. Berdasarkan UU
Perbankan syariah No. 21 Tahun 2008 tersebut, disebutkan bahwa bank konvensional
yang hendak melaksanakan usaha syariah harus membentuk Unit Usaha Syariah
(UUS) yang khusus beroperasi dengan menggunakan sistem syariah (Yaya rizal dkk,
2009).
2.6.1 Definisi Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga keuangan syariah (LKS) menutut Dewan Syariah Nasional
(DSN) adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan
syariah dan yang mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan
syariah (DSN-MUI, 2003). Definisi ini menegaskan bahwa suatu LKS harus
memenuhi dua unsur, yaitu unsur kesesuaian dengan syariah Islam dan unsur
legalitas operasi sebagai lembaga keuangan(Yaya rizal dkk, 2009).
Unsur kesesuaian suatu LKS dengan syariah Islam secara
tersentralisasi diatur oleh DSN, yang diwujudkan dalam berbagai fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga tersebut. Adapun unsur legalitas operasi sebagai
lembaga keuangan diatur oleh berbagai institusi yang memilki kewenangan
mengularkan izin operasi. Beberapa institusi tersebut antara lain adalah sebagai
1. Bank Indonesia sebagai institusi yang berwenang mengatur dan mengawasi
bank umum dan bank perkreditan rakyat.
2. Departemen Keuangan sebagai institusi yang berwenang mengatur dan
mengawasi asuransi dan pasar modal.
3. Kantor Menteri Koperasi sebagai intitusi yang berwenang mengatur dan
mengawasi koperasi.
Fatwa –fatwa DSN biasanya bersifat umum untuk semua LKS, termasuk Bank
Syariah.
Adapun fatwa tersebut mengacu pada prinsip-prinsip hukum
muamalah yang dirumuskan oleh mayoritas ulama. Beberapa prinsip dalam
hukum muamalah adalah sebagai berikut.
1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecualiyang
ditentukan lain oleh alqur’an dan Sunah Rasul (Prinsip mubah)
2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela dan tanpa mengandung unsur-unsur
paksaan (prinsip sukarela)
3. Muamalah dilakukan atas daar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindarkan mudarat dalam hidup masyarakat (prinsip mendatangkan
manfaat dan menghindarkan mudarat).
4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilaikeadilan, menghindari
unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam
Hukum muamalah tersebut secara detail dibahas oleh ulama dalam bidang
ilmu yang biasa disebut fikih muamalat. Dalam fikih muamalah,
ulama-ulama telah mengindtifikasi ddan memfatwakan beberapa jenis transaksi
yang dilarang oleh Islam. Pelarangan beberapa transaksi tersebut secara
umum disebabkan oleh tiga hal berikut.
1. Mengandung barang atau jasa yang diharankan
2. Mengandung sistem dan prosedur memperoleh keuntungan yang diharamkan
(tadlis, bai’ ikhtikar, bai’ Najsy, riba, gharar, masyir)
3. Tidak sah akadnya
2.7 Penghimpunan dana dengan prinsip wadiah
Wadiah berarti titipan dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun
badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan oleh yang penerima titipan, kapan
pun si penitip menghendaki. Wadiah dibagi atas dua, yaitu wadiah yad- dhamanah
dan wadiah yad-amanah. Wadiah yad-dhamanah adalah titipan yang selama belum
dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penenrima titipan. Apabila dari
hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan, maka seluruhnya menjadi hak
penerima titipan. Prinsip titipan wadiah yad-amanah adalah penerima titipan tidak
boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai si penitip mengambil kembali
titipannya.
Islam tidak membatasi secara khusus objek yang bias dititipi, sehingga hal
digunakan dalam perbankan sayriah adalah wadiah yad-dhamanah dan biasa
disingkat dengan wadiah. Prinsip ini dapat diterapkan pada kegiatan penghimpunan
dana berupa giro dan tabungan.Giro wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank
syariah yang penarikannya dapa dilakukan setiap saat menggunakan cek, bilyet giro,
kartu Automatic Teller Machine (ATM), saran perintah pembayaran laini, atau
dengan cara pemindahbukuan. Adapun tabungan wadiah adalah titipan pihak ketiga
pada bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati dengan menggunakan kuitansi, kartu ATM, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan (Yaya rizal dkk, 2009).
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah: 283
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-nisa: 58
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
2.7.1 Tabungan
Tabungan menurut undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
Perbankan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet/giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sama halnya
dengan giro, mekanisme tabungan yang dibenarkan oleh DSN bagi bank
Tabungan mudharabah harus mengikuti ketentuan mudharabah yang
ditetapkan DSN, sedangkan tabungan wadiah harus mengikuti ketentuan
wadiah yang difatwakan DSN (Yaya rizal dkk, 2009).
2.8 TabunganKu
“TabunganKu” adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah
dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna
menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peluncuran Pertama produk TabunganKu dilakukan di Pekan Raya Jakarta pada
tanggal 20 februari 2010, produk ini telah melakukan perjanjian bersama dengan 22
bank yang disaksikan oleh pejabat Bank Indonesia, beberapa bank yang ikut
menandatanganinya adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank Danamon, Bank
Permata, BII, Standart Chartered Bank, Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Banten,
OCBC NISP, Bank Jatim, Bank Syariah Mandiri, Bank Artha Graha, Bank DKI,
Bank Muamalat, dan Bank Nusantara Parahyangan. Perjanjian ini juga dilakukan oleh
Persatuan Bank Nasional, Asosiasi Bank-Bank Daerah, Asosiasi Bank-Bank Syariah
Indonesia, dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia.
Bank Indonesia meluncurkan Gerakan Siswa Menabung (GSM) di 41 daerah
mulai tanggal 7 November 2010, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Gerakan
Indonesia Menabung (GIM) yang dicanangkan oleh Presiden RI tanggal 20 Februari
2010 lalu. "Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan peran daerah dalam edukasi
sekolah", demikian diungkapkan Gubernur Bank Indoensia, Darmin Nasution.
Ditambahkan pula bahwa "Peluncuran program ini dilatarbelakangi oleh
pertimbangan perlunya sosialisasi dan edukasi lanjutan dari GIM sebelumnya yang
bertujuan meningkatkan kesadaran menabung sebagai bagian budaya bangsa dalam
mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan".
"Melalui GSM maka produk TabunganKu diharapkan pada akhir tahun 2010 akan
mencapai jumlah rekening sebanyak lebih dari 1 juta dengan total nominal Rp500
miliar. Dimana sampai 31 Juli 2010 telah tercatat lebih dari 600 ribu rekening
TabunganKu dengan total nomibal sebesar Rp520miliar, dan diharapkan ke depan
dengan berbagai program lanjutan yang dilakukan bersama dengan perbankan jumlah
tersebut bisa lebih besar. Bank Indonesia berharap pada tahun 2011 jumlah rekening
TabunganKu bisa mencapai 5 juta rekening sehingga bisa semakin banyak
masyarakat yang mampu menabungn bisa dapat mendukung pertumbuhan ekonomi
nasional.
1. Tujuan TabunganKu:
• Bank–bank secara bersama mengajak masyarakat untuk
menumbuhkan budaya menabung.
• Agar dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dalam waktu
• Wujud kepedulian sosial perbankan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan produk tabungan yang tidak dibebani biaya
administrasi.
• Dengan melibatkan banyak bank, resources, biaya promosi dan
infrastruktur menjadi lebih efisien.
• Adanya standarisasi produk yang menjadikan nasabah/masyarakat
lebih mudah untuk memanfaatkan tabungan bersama tersebut.
• Membangun image bahwa menabung itu mudah dan menguntungkan.
• Memberikan respon positif terhadap kebutuhan masyarakat kecil
terhadap produk tabungan yang berbiaya murah.
2. Dasar TabunganKu:
• Masih banyak penduduk dewasa di Indonesia yang belum memiliki
tabungan di bank (sekitar 58%).
• Perwujudan kepedulian perbankan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan produk tabungan yang tidak dibebani biaya
administrasi.
• Belum ada produk tabungan bersama dari industry perbankan yang
bebas biaya administrasi.
• Salah satu program Pokja Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan
3. Target atau sasaran TabunganKu:
• Masyarakat kalangan bawah
• Pelajar
Fitur produk TabunganKu dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Fitur Standard (Mandatory) adalah fitur produk TabunganKu yang harus
diterapkan secara seragam oleh seluruh bank yang meluncurkan produk
TabunganKu, sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui bersama.
2. Fitur Customized (Optional) adalah fitur produk TabunganKu yang dapat
dipilih untuk diterapkan oleh bank yang meluncurkan produk tabunganKu.
Bank dapat memberikan tambahan fitur lainnya kepada produk
TabunganKu selama tidak melanggar kesepakatan bersama.
Dalam rangka mengembangkan produk TabunganKu ke depan, akan dilakukan
penyempurnaan secara berkala atas fitur produk TabunganKu oleh komite produk
TabunganKu yang dibentuk oleh industri perbankan.
2.9 Produk TabunganKu Bank Muamalat
Apa itu TabunganKu? tabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di
Indonesia, guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan
Fitur Unggulan :
1. Gratis biaya administrasi untuk semua saldo
2. Syarat pembukaan yang sangat ringan
3. Dapat disetor di semua outlet Bank Muamalat
Fitur Umum :
1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah (titipan)
2. Saldo minimum : Rp 20.000
3. Minimum setoran berikutnya : Rp 20.000
4. Minimum penarikan : Rp 100.000
5. Saldo dorman (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut). • Biaya penaltinya adalah Rp2.000,00 per bulan (biaya penalti
dikenakan pada bulan ke 6 selama tidak ada transaksi).
• Apabila saldo rekening mencapai < Rp20.000,00, rekening akan
ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo.
6. Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah adalah Rp20.000,00.
7. Transaksi penarikan tunai dan pemidahbukuan melalui counter hanya dapat
dilakukan di kantor cabang pembuka
Syarat :
1. WNI : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku
3. Setoran pembukaan minimum : Rp 20.000
2.10 Metodologi Penelitian
2..10.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau
masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat
diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan, ketetapan, buku
tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak
maupun elektronik lain (Bintarto, 2002).
2. Studi Lapangan
a. Observasi
Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana
peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian. (Gulo, 2010)
b. Wawancara / Interview
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
3. Studi Literatur Sejenis
Studi literatur sejenis adalah mencari bukti dengan membandingkan
studi literatur sebelumnya sehingga dapat membantu dalam
penelitian selanjutnya (Bintarto, 2002).
2.10.2 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek
terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan staholder
untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat
lunak. (Whitten et all, 2004).
Kebanyakan organisasi memiliki system development process/proses
pengembangan sistem resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses
atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek
pengembangan sistem. Sementara proses ini bervariasi untuk organisasi yang
berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan : proses pengembangan
sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah.
Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan
masalah yang umum (Whitten et all, 2004):
Proses Pengembangan Sistem yang disederhanakan
Langkah-langkah pemecahan masalah yang umum
System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (Juga merencanakan solusi untuk masalah)
System analysis 2. Menganalisa dan memahami masalah.
3. Mengidentifikasi Persyaratan dan harapan
solusi.
System design 4. Mengidentifikasi solusi alternative dan memilih tindakan terbaik.
5. Mendesain solusi yang dipilih.
System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih
7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak
terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2
seperlunya).
2.10.2.1 The sequential or Waterfall Strategy
Pengembangan sistem secara alamiah adalah proses
berurutan (sequential). Strategi ini mengisyaratkan “penyelesaian” tiap
proses- satu per satu. Penyelesaian “berurutan” menghasilkan
pengembangan sistem informasi yang seluruhnya baru. Karena
pendekatan ini disebut proses “pengembangan air terjun” (waterfall development) (Whitten et all, 2004).
Gambar 2.4 The sequential orWaterfall Strategy (Whitten et all, 2004)
Berikut penjelasan Gambar 2.4
1. System Initiation adalah perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis
awal. Pada permulaan sistem ini untuk menentukan lingkup proyek
dan rencana pemecahan masalah.
2. System Analysis adalah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan
prioritas bisnis untuk solusi.
3. System Design adalah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis
diidentifikasikan dalam analisis sistem. Desain tersebut dalam bentuk
prototipe yang bekerja.
4. System Implementation adalah mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah
dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam
proses pengembangan sistem. System implementation meliputi
kegiatan membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan
sistem informasi.
2.11 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and
Design) Menggunakan UML (Unified Modeling Language)
Teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat di
gunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang
menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit
objek-objek itu menjadi aplikasi yang berguna. Teknik pemodelan objek-objek menyajikan
penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik
lainnya yang biasa digunakan untuk pemodelan data dan pemodelan proses. Pada
akhir tahun 80-an dan awal 90-an, digunakan beberapa metode berorientasi objek
yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah metode Booch dari Grady Booch
(mengurangi reuse) dan tim pengembang. Konsekuesinya, teknik ini menghambat komunikasi antara anggota tim dan pengguna, yang mengakibatkan banyak terjadi
error di dalam proyek. Masalah ini dan lainnya mendorong di lakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan standar.
Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung
untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan tujuan
membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek.
Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat
sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau metode
berorientasi objek standar. Berdasarkan kejasama mereka dan hasil kerja lainnya pada
industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 di rilis pada tahun 1997.
Unified Modeling Language (UML) adalah satu kumpulan konvensi
pemodelan yang di gunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem
software yang terkait dengan objek (Whitten et all. 2004).
2.11.1 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek
Analisis sistem berorientasi objek di dasarkan beberapa konsep. Sebagian
konsep ini membutuhkan cara pemikiran baru untuk sistem dan proses
pengembangannya (Whitten et all. 2004).
1. Object adalah sesuatu yang ada atau dapat di lihat, di sentuh, atau di rasakan
2. Attribute adalah data yang mewakili karakteristik interes tentang sebuah objek.
3. Object instance adalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau kejadian, dan juga nilai untuk atribut dari objek.
4. Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat di lakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atau atribut).
Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk kepada metode,
operasi, atau fungsi (istilah ini di gunakan berganti-ganti di sepanjang buku
ini).
5. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit.
Konsep penting lain mengenai pemodelan objek adalah konsep
pengkategorian objek menjadi class/kelas yaitu sebagai berikut (Whitten et all.
2004):
1. Class adalah satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama.
Kadang-kadang di sebut object class.
2. Generalization/specialization adalah sebuah teknik di mana atribut dan
behavior yang umum pada beberapa tipe kelas objek, di kelompokkan (atau
di abstraksi) ke dalam kelasnya sendiri di sebut supertype. Atribut dan
metode kelas objek supertype kemudian di wariskan oleh kelas objek
2.11.2 Hubungan Objek/Kelas
Object/class relationship adalah asosiasi bisnis yang ada di antara
satu atau lebih objek dan kelas. Multiplicity adalah jumlah kejadian minimum
dan maksimum dari satu objek/kelas untuk satu kejadian tunggal dari
objek/kelas yang terkait. Aggregation adalah sebuah hubungan di mana satu
kelas “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas “part” yang lebih
kecil. Atau, kelas “part” yang lebih kecil adalah bagian dari kelas “whole”
yang lebih besar. Composition adalah hubungan agregasi di mana “whole”
bertanggungjawab atas pembuatan dan perusakan “bagian-bagian”. Jika
“whole” rusak, maka “part” juga akan rusak (Whitten et all. 2004).
2.11.3 Tools Pengembangan Sistem
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini
disebabkan kerena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memingkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan
mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan
oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut,
perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada
detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang
dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan
pemodelan entity-relationship (Munawar, 2005).
Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang terbentuk
menjadi sebuah diagram model. Simbol-simbol yang digunakan ada pada
lampiran. Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram
diantaranya (Munawar, 2005):
1. Use Case Diagrams
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal
interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya
sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
(Munawar, 2005)
Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya
disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa
dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Use
Actor 1
Use Case 1
Use Case 2
Use Case 3
Actor 2
Actor 3
System
pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang
menunjukkan aspek dari sistem (Munawar, 2005):
a. Actor (Pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang
mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran
orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan
use case.
b. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor.
Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus
merupakan “apa” yang dikerjakan software aplikasi, bukan
“bagaimana” software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case
harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari
hasil interaksinya dengan actor.
c. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku
dengan use case dimana terjadi interaksi di antara mereka.
2. Class Diagrams
Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class
menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan diatas
kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku
kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi
dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.
Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan
batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class
mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005).
Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class
atau yang anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah
class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan
dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh attribute dan
operation (Munawar, 2005).
3. Activity Diagrams
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika
procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.
Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan
tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa
mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa
(Munawar, 2005).
Gambar 2.7 Contoh Model Activity Diagram (Whitten et allet all.
2004)
4. Sequence Diagrams
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada