ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK WISATAWAN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA GUNUNG DEMPO
KECAMATAN PAGAR ALAM SELATAN KOTA PAGAR ALAM PROPINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2011
Oleh SUMARNI
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor pendorong dan penarik wisatawan berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2011. Titik tekan kajian dalam penelitian ini adalah melepaskan diri dari kejenuhan (escape), penyegaran tubuh (relaxation), mencari hiburan/permainan (play), suasana romantis (romance), keindahan alam, kondisi iklim, aksesibilitas dan fasilitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo, pengambilan sampel ditetapkan sebanyak 60 responden dengan teknik pengambilan sampelnya secara accidental sampling. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dengan tabulasi dan persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari
sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting
untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya
dalam menggali dan menemukan berbagai potensi alam yang tersebar di berbagai daerah
untuk dikembangkan potensinya, baik berupa panorama keindahan alam maupun kekhasan
sosial budayanya. Hal ini dilakukan untuk mendukung perbaikan ekonomi masyarakat yang
menjadi sumber penghasilan daerah dalam membiayai pembangunan untuk menunjang
otonomi daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mengupayakan untuk dapat
mengembangkan potensi objek-objek wisata yang ada sehingga dapat menarik wisatawan
untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.
Wisatawan yang akan berkunjung di suatu tempat ditentukan oleh motivasi dan keinginan
individu itu sendiri (faktor pendorong) serta adanya daya tarik (faktor penarik) yang
ditawarkan di suatu objek wisata. Pada umumnya tujuan wisatawan untuk berwisata adalah
mendapat kepuasan dan kesenangan tersendiri di suatu objek wisata yang dikunjunginya.
Secara umum seorang wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata, karena adanya dorongan
dari diri sendiri untuk sejenak menghilangkan perasaan tegang karena aktivitas sehari-hari
yang dapat memberikan kepuasan tersendiri setelah datang ke suatu objek wisata, mencari
kesenangan, kegembiraan, dan hal-hal yang menarik. Kebutuhan seseorang untuk
bersenang-senang biasanya sangat besar dan perjalanan wisata merupakan salah satu cara untuk
dengan orang baru, ingin melarikan diri dari rutinitas sehari-hari, serta untuk tujuan aktifitas
profesional, misalnya mengikuti suatu konferensi, seminar, dan lain-lain. Selain adanya
faktor pendorong orang untuk melakukan perjalanan wisata, juga adanya faktor penarik di
daerah atau suatu objek wisata yang ingin didatangi. Faktor penarik ini biasanya berkaitan
dengan adanya daya tarik wisata yang dapat disuguhkan di tempat tujuan atau objek wisata.
Sehingga dengan adanya daya tarik wisata dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi
objek wisata tersebut.
Kota Pagar Alam merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Sumatera Selatan yang kaya akan
keindahan alam dan seni budayanya, hal ini dapat dilihat dari keindahan alamnya melalui
pemandangan alam di kaki Gunung Dempo dengan hamparan perkebunan teh yang menghijau,
seni musik tradisional dan bangunan berupa rumah adat tradisional Besemah yang menjadi daya
tarik tersendiri bagi wisatawan. Berbagai potensi alam yang terdapat di Kota Pagar Alam
merupakan modal dasar yang perlu dikembangkan pemerintah daerah untuk memacu
pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai pemegang
saham kepariwisataan daerah, berusaha seoptimal mungkin untuk mengembangkan dan
mempromosikan pariwisata Kota Pagar Alam. Jenis objek wisata yang terdapat di Kota Pagar
Alam dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jenis Objek Wisata Per Kecamatan di Kota Pagar Alam Tahun 2010
No. Kecamatan Wisata Alam Wisata Budaya
1. Dempo Selatan Air Terjun Lematang
Air Terjun Besemah
3. Dempo Utara Danau Kerinjing
Air Terjun Congkoh Air Terjun Tanjung Keling
Megalith Tegur Wangi
Rumah Tradisional
Bukit Pasir Cross
4. Pagar Alam Selatan Kawasan Gunung Dempo dan
sekitarnya
Megalith Belumai
Rumah Tradisional
Besemah
5. Pagar Alam Utara Air Terjun Cughup Embun
Air Terjun Curug Mangkok
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagar Alam Tahun 2010
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa Kota Pagar Alam memiliki potensi wisata yang
begitu banyak. Salah satu pemanfaatan potensi kepariwisataan yang dikembangkan oleh
pemerintah Kota Pagar Alam adalah Objek Wisata Gunung Dempo.
Objek Wisata Gunung Dempo dengan ketinggian 3.159 m di atas permukaan laut merupakan
salah satu objek wisata yang terletak di Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam
Propinsi Sumatera Selatan, dengan jarak tempuh ± 298 km dari Kota Palembang (ibukota
propinsi) dan serta berjarak 60 km di sebelah barat daya dari Kabupaten Lahat (Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagar Alam, 2009:3 ). Aksesibilitas menuju Objek Wisata
Gunung Dempo sudah baik, karena kondisi jalan yang sudah diaspal dengan dua jalur. Selain
itu, jaringan tranportasi yang cukup lancar, jarak tempuh untuk menuju objek wisata Gunung
Dempo bila dari pusat Kota Pagar Alam ± 6 km, dengan waktu tempuh sekitar 15-30 menit
dengan menggunakan kendaraan bermotor, sehingga membuat wisatawan dapat lebih mudah
untuk sampai di lokasi objek wisata ini.
Objek wisata Gunung Dempo merupakan objek wisata alam pegunungan yang terdapat di
Propinsi Sumatera Selatan, karena objek wisata Gunung Dempo merupakan objek wisata
alam pegunungan maka objek wisata ini memiliki daya tarik wisata berupa keindahan alam
pegunungan. Daya tarik wisata yang dapat dinikmati di Objek Wisata Gunung Dempo yaitu
berupa keindahan alam dengan pemandangan alam Gunung Dempo, hamparan perkebunan
yang searah membentang mengikuti bentuk lahan yang berbukit-bukit dan bergelombang,
kawah puncak Gunung Dempo, serta keanekaragaman jenis flora dan fauna. Selain itu,
kondisi iklim dengan suhu udara yang sejuk juga merupakan daya tarik yang dapat dinikmati
wisatawan untuk berlama-lama di objek wisata ini. Sebagai penunjang pariwisata,
bangunan/fasilitas berbentuk rumah adat, pertunjukkan kesenian dan hasil kerajinan tangan
merupakan atraksi budaya yang dapat juga dinikmati di Objek Wisata Gunung Dempo.
Fasilitas merupakan sarana yang menunjang dan menambah kenyamanan wisatawan dalam
berwisata. Fasilitas yang tersedia di Objek Wisata Gunung Dempo antara lain adalah hotel
(penginapan), Villa, rumah makan, shelter, toko souvenir, tempat parkir, sarana ibadah,
sarana olahraga, sarana rekreasi, MCK, dan lain sebagainya. Fasilitas yang telah disediakan
oleh pengelola ini adalah sebagai penunjang untuk memberikan kenyamanan wisatawan
selama berkunjung, serta untuk perkembangan kepariwisataan di Objek Wisata Gunung
Dempo. Faktor-faktor di atas kemungkinan menjadi pendorong dan penarik wisatawan
berkunjung ke objek wisata ini. Banyaknya wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Gunung
Dempo dari Bulan Januari-Desember pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Gunung Dempo di Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Dari Bulan Januari-Desember Tahun 2010
No Bulan Kunjungan
Berdasarkan tabel 2 di atas, jumlah pengunjung di Objek Wisata Gunung Dempo cukup
banyak, terutama pada hari-hari libur, peringatan hari raya, tahun baru dan sebagainya. Objek
Wisata Gunung Dempo merupakan objek wisata andalan Kota Pagar Alam dan objek wisata
alam pegunungan satu-satunya yang menyajikan keindahan alam perkebunan teh, sehingga
cukup banyak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang
kepariwisataan khususnya mengenai faktor-faktor pendorong dan penarik wisatawan
berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul:
Faktor-Faktor Pendorong dan Penarik Wisatawan Berkunjung ke Objek Wisata Gunung
Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan Tahun
2011.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
Faktor-faktor apakah yang menjadi pendorong dan penarik wisatawan berkunjung ke Objek
Wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera
Selatan Tahun 2011?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh informasi mengenai faktor-faktor pendorong dan penarik wisatawan berkunjung
ke Objek Wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi
D. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen bahan ajar pada mata
pelajaran Geografi di SMA Kelas XII Semester 2 dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Tahun 2009 pada pokok bahasan Perhubungan, Pengangkutan dan
Pariwisata dengan sub pokok bahasan Pariwisata.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi pihak
pengelola objek wisata Gunung Dempo terutama Pemerintah Kota dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Pagar Alam dalam usaha pengembangan kepariwisataan, khususnya
di Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dan wawasan
bagi penulis pada mata kuliah Geografi Pariwisata pada Program Studi Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, serta diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi yang akan mengadakan penelitian tentang
kepariwisataan.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup objek penelitian yaitu: faktor-faktor pendorong dan penarik wisatawan
2. Ruang lingkup subyek penelitian yaitu: Wisatawan Objek Wisata Gunung Dempo.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Objek Wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar
Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan.
4. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu Tahun 2011.
5. Ruang lingkup ilmu yaitu Geografi Pariwisata.
Menurut Ramaini (1992:3), Geografi pariwisata merupakan geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan pariwisata banyak sekali seginya di mana semua kegiatan itu biasa disebut dengan industri pariwisata, termasuk di dalamnya perhotelan, restoran, toko cinderamata, transportasi, biro jasa di bidang perjalanan, tempat-tempat hiburan, objek wisata, atraksi budaya dan lainnya. Segi geografi umum yang perlu diketahui wisatawan antara lain iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat istiadat, budaya, perjalanan darat, perjalanan laut dan udara, dan sebagainya. Dua segi tersebut yaitu segi industri pariwisata dan segi geografi umum menjadi bahasan dalam Geografi Pariwisata.
Dalam penelitian ini digunakan Geografi Pariwisata sebagai ruang lingkup ilmu karena objek
wisata alam termasuk dalam kajian geografi fisik, dimana bentang alam merupakan tempat
tinggal manusia, dengan adanya campur tangan manusia untuk membangun alam menjadi
panorama alam yang indah dan menarik maka dapat menimbulkan minat seseorang untuk
datang dan menikmati keindahan alam guna memenuhi keinginan untuk menenangkan
sejenak fikiran karena aktivitas sehari-hari, karena objek wisata Gunung Dempo sebagai hasil
interaksi manusia dan alam dikaji dalam ilmu geografi dan secara khusus dalam Geografi
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Manusia di dalam usaha untuk mempertahankan hidup di muka bumi, selalu berupaya untuk
memenuhi kebutuhannya dengan melakukan berbagai kegiatan, kegiatan ini merupakan
aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Jones dan Darkenwald dalam
Budiyono (2003:44) menyatakan bahwa: “aktivitas manusia di muka bumi dimulai dengan
kegiatan pengumpulan, perburuan, perikanan, campuran pertanian dan perternakan,
kehutanan, kerajinan tangan dan alat rumah tangga, industri, pertambangan dan transportasi,
serta perdagangan”.
Michael Chubb dalam A. Hari Karyono (1997:7) mengklasifikasikan aktivitas manusia
menjadi lima hal, yaitu rekreasi, kebutuhan fisik, spiritual, pekerjaan dan pendidikan, serta
tugas-tugas keluarga dan kemasyarakatan.
Dari pendapat di atas, salah satu dari aktivitas manusia adalah industri. Suatu industri banyak
sekali jenisnya, salah satunya adalah industri pariwisata. Pariwisata merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta
usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut salah satunya juga termasuk rekreasi. Pariwisata
dikatakan industri karena termasuk di dalamnya, perhotelan, restoran, toko cendera mata,
transportasi, biro jasa di bidang perjalanan, tempat-tempat hiburan, objek wisata, atraksi
budaya, dan lain-lain (Ramaini, 1992:3).
Pariwisata merupakan salah satu bentuk industri yang belakangan ini menjadi tujuan dari
masyarakat lebih produktif karena industri pariwisata merupakan lahan subur bagi
berkembangnya pembangunan daerah, industri pariwisata dapat menyediakan, mengolah,
mengembangkan, memasarkan serta mempromosikan pada orang lain untuk berkunjung ke
suatu objek wisata.
Pariwisata memberikan suguhan kepada wisatawan berupa keindahan alam seperti air terjun,
lembah, sungai, panorama pegunungan, danau, keanekaragaman hayati, keanekaragaman
budaya dan pesona alami lainnya seperti terumbu karang, pantai yang indah dan lain
sebagainya. Suguhan tersebut disajikan untuk menarik wisatawan berkunjung dan
memberikan kepuasan kepada wisatawan yang datang ke suatu objek wisata.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab I
Ketentuan Umum, Pasal 1, Ayat 2 (2010:3) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
Menurut Oka Yoeti (1997:157) pengunjung adalah orang-orang yang datang pada suatu
negara tapi bukan untuk menetap dan hanya tinggal untuk sementara waktu (temporary stay)
tanpa mencari nafkah di negara yang di kunjunginya.
Menurut pendapat di atas, wisatawan adalah orang yang datang ke suatu tempat dengan
maksud untuk melakukan kegiatan wisata sementara waktu, dimana wisatawan tersebut bisa
berasal dari dalam negeri (wisatawan nusantara) maupun dari luar negeri (wisatawan
mancanegara). Wisatawan datang ke suatu tempat sangat ditentukan oleh motivasi dan
keinginan dari diri sendiri. Pada umumnya tujuan wisatawan untuk berwisata adalah
mendapat kepuasan dan kesenangan tersendiri di suatu objek wisata yang dikunjunginya.
Wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata biasanya terlebih dahulu mencari tahu
baik itu melalui brosur, internet, booklet dan lain sebagainya mengenai daerah dan objek
Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh kuatnya
faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor-faktor-faktor penarik. Faktor pendorong dan penarik ini sesungguhnya
merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil
keputusan untuk melakukan perjalanan wisata.
Menurut Chafid Fandeli (1995:40-41): faktor yang mendorong seseorang untuk berwisata
adalah ingin terlepas (meskipun hanya sejenak) dari kehidupan yang routine setiap hari,
lingkungan yang tercemar, kecepatan lalu lintas dan hiruk pikuk kesibukan di kota.
Dengan adanya faktor pendorong, maka seseorang ingin melakukan perjalanan wisata.
Berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata akan menyebabkan orang
tersebut akan memilih daerah tujuan wisata tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
Menurut Ryan dalam I Gde Pitana (2005:67-68), dari kajian literaturnya menemukan
berbagai faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata seperti di
bawah ini:
1. Escape. Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari.
2. Relaxation. Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan motivasi untuk escape di atas.
3. Play. Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang merupakan pemunculan kembali dari sifat kekanak-kanakan. dan melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius.
4. Strengthening family bonds. Ingin mempererat hubungan kekerabatan. khususnya dalam konteks VFR (Visiting Friends and Relations). Keakraban hubungan kekerabatan ini juga terjadi di antara anggota keluarga yang melakukan perjalanan bersama-sama, karena kebersamaan sangat sulit diperoleh dalam suasana kerja sehari-hari di negara industri. 5. Prestige. Untuk menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang juga
merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau derajat sosial.
6. Social interaction. Untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi.
8. Educational Opportunity, Keinginan untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang lain dan/atau daerah lain, atau mengetahui kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong yang dominan di dalam pariwisata.
9. Self-Fulfilment. Keinginan untuk menemukan diri sendiri (self-discovery), karena diri sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah orang yang baru. 10.Wish Fulfilment. Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang lama di
cita-citakan, sampai mengorbankan diri dengan cara berhemat, agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelas dalam perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri.
Dari pendapat di atas bahwa terdapat sepuluh pendapat faktor pendorong seseorang
melakukan perjalan wisata. Namun disesuaikan pada kondisi objek wisata Gunung Dempo,
maka faktor pendorong seseorang melakukan perjalanan wisata yaitu escape, relaxation, play
dan romance.
Melakukan perjalanan wisata merupakan salah satu alternatif pilihan seseorang untuk mengisi
waktu senggang/liburannya. Keputusan untuk melakukan perjalanan wisata biasanya timbul
dari diri orang tersebut atau ada sesuatu yang mendorong seseorang tersebut untuk
melakukan perjalanan wisatanya. Escape merupakan salah satu pendorong wisatawan
berkunjung ke suatu objek wisata. Escape merupakan keinginan seseorang untuk melakukan
perjalan wisata guna untuk Melepaskan diri dari kejenuhan dari aktivitas atau pekerjaan
sehari-hari. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Salah Wahab dalam A. Hari
Karyono (1997:11) bahwa:
Seseorang berusaha melepaskan dirinya dari lingkungan pekerjaan hariannya, suasana kebiasaan hidupnya atau hanya sekedar pergi nyepi ke tempat yang tenang untuk berkontemplasi mencari ilham. Pariwisata menjadi satu sarana untuk memulihkan kesehatan moral seseorang dan untuk memantapkan kembali keseimbangan emosi seseorang. Oleh karena itu tidak berlebihan apabila kegiatan pariwisata dapat digunakan sebagai salah satu terapi untuk menyembuhkan seseorang dari rasa tegang dan stres karena kesibukan kerja yang cukup tinggi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan salah
satu terapi untuk Melepaskan diri dari kejenuhan setelah beraktivitas atau rutinitas
Selain untuk Melepaskan diri dari kejenuhan, yang mendorong seseorang melakukan
perjalanan wisata adalah untuk penyegaran kembali (relaxation). Relaxation ini dikmaksudkan
adalah dengan seseorang melakukan perjalan wisata orang tersebut dapat merasakan kembali
kesegaran dalam dirinya baik itu jasmani maupun rohaninya, sehingga orang tersebut dapat
melanjutkan aktivitasnya kembali dengan kondisi jasmani maupun rohani yang lebih fresh. Hal
ini sebagaimana yang dikemukakan oleh A. Hari Karyono (1997:11) bahwa: Orang yang
terlibat dalam suasana yang tegang dan stress, salah satu pelariannya adalah melakukan rekreasi
atau liburan di tempat-tempat wisata. Mereka ingin rileks dan menikmati perubahan lingkungan
dengan udara yang bersih, untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani agar segar dan siap
untuk bekerja kambali.
Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan datang ke suatu objek wisata karena keinginan
dalam dirinya untuk datang ke objek wisata tersebut. Dalam melakukan perjalanan wisatanya itu
tentunya wisatawan melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengisi kegiatan wisatanya agar
tidak monoton. Mengisi kegiatan wisatanya tersebut salah satunya adalah dengan melakukan
berbagai permainan baik iu dengan keluarga maupun teman. Bermain dengan anggota keluarga
maupun teman, biasanya wisatawan dapat memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di suatu
objek wisata, namun tidak menutup kemungkinan bahwa wisatawan membawa perlengkapan
pribadi untuk mengisi kegiatan wisatanya tersebut.
Dikemukakan oleh A. Hari Karyono (1997:34) bahwa rekreasi yang identik dengan bermain, dapat membantu seseorang untuk selingan setelah lelah bekerja atau belajar. Baik bagi anak-anak maupun dewasa. Selain itu, Ny. Singgih Gunarsa dalam A. Hari Karyono (1997:34) dalam bahasanya tentang bermain bagi anak memberikan pendapatnya sebagai berikut:
1. Bagi anak bermain sering mempunyai arti dalam membantu perkembangan anak.
2. Dengan bermain anak melakukan kegiatan-kegiatan dengan senang hati. Bahkan orang dewasa pun memperoleh kesenangan dalam bermain.
Berwisata bersama keluarga, teman maupun pasangan ke suatu objek wisata ada kepuasan
wisatawan untuk datang ke suatu objek wisata yaitu agar dapat memberikan kesan yang
romantis(romance), motivasi ini biasanya datang dari mereka yang datang bersama pasangan.
Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh A. Hari Karyono (1997:46), bahwa alasan orang
datang ke suatu objek wisata salah satunya adalah untuk mendapatkan suasana romantis yang
berkesan.
Menurut Jakson dalam I Gde Pitana (2005:68) juga telah mengidentifikasi berbagai faktor
penarik dan pendorong. Menurutnya ada delapan faktor pendorong yang dapat diidentifikasi,
yaitu: (1) ego enchancement, (2) itual inversion, (3) pilgrimage, (4) religion, (5) health, (6)
education, (7) perceived authenticity, dan (8) convention/conferences.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong merupakan
faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan suatu perjalanan yang timbul dari dalam
diri seseorang tersebut, dalam hal ini merupakan motivasi keinginan untuk melakukan
perjalanan wisata. Selain adanya faktor pendorong, ada juga faktor penarik wisatawan untuk
melakukan perjalanan wisata. Faktor penarik ini berasal dari suatu objek wisata yang dapat
menyuguhkan suatu daya tarik wisata yang dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi
objek wisata tersebut.
Menurut Chafid Fandeli (1995:40-41) menyatakan bahwa: Faktor penarik berkaitan dengan
adanya atraksi wisata di daerah atau di tempat tujuan wisata. Atraksi ini dapat berupa
kemashuran akan objek, serta sedang menjadi berita. Dorongan berkunjung ke tempat teman
atau keluarga atau ingin menyaksikan kesenian serta pertandingan olahraga yang sedang
berlangsung juga menjadi daya tarik di daerah tujuan wisata.
Menurut James J. Spillane (1997:40), adapun faktor penarik wisatawan untuk mengunjungi
lokasi objek wisata yaitu:
3. Kebudayaan dan atraksinya. 4. Sejarah dan legendaris.
5. Ethnicity dengan sifat kesukuannya.
6. Accesibility, yaitu kemudahan untuk mencapainya.
Meurut Jakson dalam I Gde Pitana (2005:68) membedakan atas sebelas faktor penarik, yaitu:
(1) location climate, (2) national promotion, (3) retail advertising, (4) wholesale marketing,
(5) special events, (6) incentive schemes, (7) visiting friends, (8) visiting relatives, (9) tourist
attractions, (10) culture, (11) natural inveronment man-made inveronment. Lebih lanjut
dikatakan bahwa antara faktor pendorong dan penarik ini ada faktor fasilitas, yang
memungkinkan dorongan dan tarikan tersebut menjadi suatu keputusan untuk melakukan
perjalanan.
Sedangkan faktor penghambat wisatawan untuk mengunjungi lokasi objek wisata yaitu:
1. Sikap warga setempat tehadap wisatawan.
2. Keramahtamahan masyarakat terhadap orang atau wisatawan. 3. Jarak dari negara-negara sumber wisatawan.
4. Unsur dan biaya wisata serta waktu pelaksanaannya.
5. Kemudahan pencapaian keberbagai daerah tujuan wisata dan strategi pemasarannya. (Salah Wahab, 1988:257).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong dan penarik sangat
berpengaruh bagi wisatawan untuk menentukan objek wisata yang akan dikunjungi. Oleh
karena itu faktor pendorong dan penarik sangatlah penting bagi pengelola objek wisata dalam
rangka meningkatkan kunjungan wisatawan.
B. Kerangka Pikir
Keberadaan objek wisata sangat perlu bagi manusia dalam memperoleh semangat,
kesenangan, kesegaran pikiran setelah melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Pada
tersebut yang diduga dapat memberikan kepuasan tersendiri setelah bekunjung ke suatu objek
wisata.
Minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata disebabkan karena adanya
dorongan (faktor pendorong) dari diri sendiri serta adanya daya tarik (faktor penarik) yang
terdapat di objek wisata yang akan dikunjungi. Faktor pendorong meliputi: Escape
(melepaskan diri dari kejenuhan), Relaxation (penyegaran tubuh), Play (mencari
hiburan/permainan), Romance (suasana romantis). Faktor penarik meliputi: keindahan alam,
kondisi iklim, aksesibilitas dan fasilitas.
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini tidak untuk dibuktikan, tetapi sebagai penuntun (guidance)
agar penelitian ini terarah atau hanya untuk mendeskripsikan saja. Berdasarkan kerangka
pikir di atas, dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena untuk
melepaskankan diri dari kejenuhan (Escape) sebagai faktor pendorong berkunjung ke
objek wisata Gunung Dempo.
2. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena untuk
penyegaran (Ralaxation) sebagai faktor pendorong berkunjung ke objek wisata Gunung
Dempo.
3. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena untuk mencari
hiburan/permainan (Play) sebagai faktor pendorong berkunjung ke objek wisata Gunung
4. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena suasana yang
romantis (Romance) sebagai faktor pendorong berkunjung ke objek wisata Gunung
Dempo.
5. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena keindahan alam
sebagai faktor penarik berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo.
6. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena kondisi iklim
sebagai faktor penarik berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo.
7. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena aksesibilitas
yang cukup mudah dijangkau sebagai faktor penarik berkunjung ke objek wisata Gunung
Dempo.
8. Sebagian besar wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena fasilitas yang
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian
eksploratif mempunyai tujuan ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2006:7).
Dengan menggunakan metode deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor
pendorong dan penarik wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo
Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Sumatera Selatan Tahun 2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis dalam penelitian (Kusmayadi dan Endar
Sugiarto, 2000:127). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini
adalah wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo. Jenis populasinya
adalah populasi yang tidak terbatas, yaitu sumber data yang tidak dapat ditentukan batasnya
sehingga relatif dinyatakan dalam bentuk jumlah. (Herman Warsito, 1992: 24).
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang
2. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel wisatawan dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 60 responden baik
responden laki-laki maupun perempuan tanpa membedakan daerah asal wisatawan. Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampelnya secara accidental sampling yaitu proses
pengambilan sampel dilakukan tanpa perencanaan yang seksama. Responden yang dimintai
informasi kebetulan ditemui pada saat melakukan penelitian, benar-benar dilakukan secara
kebetulan dan dengan pertimbangan tertentu. Dengan menggunakan metode ini responden
yang merespons ditentukan secara kebetulan (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000:141). Agar
tidak terjadi pengelompokkan jawaban yang sama dan diperoleh jawaban yang bersifat umum
maka wisatawan yang sifatnya rombongan akan diambil beberapa respoden saja sebagai
perwakilan. Apabila wisatawan yang datang bersama keluarga maka yang akan dijadikan
sampel adalah kepala keluarga, sedangkan apabila wisatawan yang datang bersama pacar
maka yang dijadikan sampel salah satunya saja baik itu laki-laki maupun perempuan.
Pengambilan sampel ini dilakukan pada tempat-tempat atau pusat aktivitas bagi wisatawan
yaitu di Objek Wisata Gunung Dempo yang dijumpai pada sembarang hari baik pada hari
libur ataupun bukan pada saat hari libur. Dalam pelaksanaannya penulis mandapatkan
responden dangan cara mendatangi responden satu persatu, kemudian menanyakan
kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini, setelah responden bersedia maka
penulis mewawancarai responden satu persatu dengan berpedoman pada kuesioner yang telah
disiapkan sebelumnya.
C. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor pendorong dan penarik wisatawan
berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar
Alam. Faktor pendorong yang meliputi: Escape (melepaskan diri dari kejenuhan), Relaxation
(penyegaran tubuh), Play (mencari hiburan/permainan), Romance (suasana romantis),
sedangkan faktor penarik meliputi: keindahan alam, kondisi iklim, aksesibilitas dan fasilitas.
2. Indikator Penelitian
a. Faktor Pendorong
Seseorang melakukan perjalanan wisata terbentuk karena adanya kebutuhan dan atau
keinginan dalam dirinya sendiri, sehingga mendorong orang tersebut untuk melakukan
kegiatan pariwisata. Faktor pendorong ini merupakan faktor internal yang memotivasi
wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor
pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata karena ingin melepaskan diri
dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari guna
untuk penyegaran kembali. Faktor pendorong ini meliputi:
1. Escape (melepaskan diri dari kejenuhan).
2. Relaxation (penyegaran tubuh).
3. Play (mencari hiburan/permainan).
4. Romance (suasana romantis).
b. Faktor Penarik
Faktor penarik merupakan faktor eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil
keputusan guna melakukan perjalanan wisata. Berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh
daerah tujuan wisata akan menyebabkan wisatawan memilih daerah tujuan wisata untuk
untuk mendatangi suatu objek wisata adalah karena adanya daya tarik tersendiri di daerah
tujuan wisata yang akan didatangi oleh calon wisatawan. Calon wisatawan akan mendatangi
daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana ini didapat dari keinginan individual.
Faktor penarik ini meliputi:
1. Keindahan alam.
2. Kondisi iklim.
3. Aksesibilitas.
4. Fasilitas.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian
(Moh. Pabundu Tika, 2005:44). Teknik observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data
primer dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data
tentang keadaan lingkungan/lokasi Objek Wisata Gunung Dempo di Kecamatan Pagar Alam
Selatan Kota Pagar Alam seperti letak objek wisata, luas daerah, aksesibilitas menuju objek
wisata, daya tarik wisata, fasilitas kepariwisataan, dan fenomena kunjungan wisatawan di
objek wisata tersebut.
2. Wawancara Terstruktur
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang membantu dan melengkapi
Sumaatmadja, 1988:106). Teknik wawancara terstruktur digunakan untuk mendapatkan data
primer yang dilakukan secara langsung dengan wisatawan yang sedang berada di objek
wisata tersebut tentang identitas wisatawan, pendapat wisatawan, daya tarik wisata,
ketersediaan fasilitas wisata, aktivitas wisatawan dan kunjungan wisatawan.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya
(Suharsimi Arikunto, 2006:231). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder
mengenai kondisi umum daerah penelitian, keadaan sarana dan prasarana yang ada, peta
lokasi, statistik pengunjung, promosi dan informasi serta data-data dokumentasi lainnya yang
diperlukan dalam penelitian ini, yang didapatkan dari pengelola objek wisata atau Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagar Alam.
E. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data skunder berupa angka-angka, dan
informasi dari hasil observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan dan
wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap wisatawan/pengunjung. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui dokumentasi pengelola objek wisata Gunung Dempo dan Lurah
Analisa data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca
dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1989:263). Analisa data yang
digunakan adalah analisa data kuantitatif persentase dalam bentuk tabel tunggal. Seluruh data
yang diperoleh tersebut diinterpretasikan secara kualitatif untuk memberikan pengertian
mengenai arti data tersebut dan selanjutnya disusun sebagai hasil penelitian.
Untuk menentukan jumlah persentase dari data kuantitatif dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
% : persentase yang diperoleh
n : jumlah jawaban responden
N : jumlah responden
100 : konstanta
(Muhammad Ali, 1985:184)
Setelah hasil data dipersentasekan, selanjutnya dari hasil penelitian dibuat deskripsi yang
sistematis yaitu data tersebut diinterpretasikan dalam bentuk kata-kata, sehingga hasilnya
didapat pengertian yang jelas terhadap data yang terdapat di tabel, agar angka-angka dalam
tabel dapat bermakna kemudian dianalisis menjadi suatu kesimpulan sebagai hasil akhir
laporan penelitian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian tentang faktor-faktor pendorong dan penarik wisatawan
berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam
Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2011. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian
ini yaitu sebagai berikut :
1. Sebanyak 82% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo untuk
melepaskan diri dari kejenuhan (escape) merupakan faktor pendorong wisatawan berkunjung
ke objek wisata Gunung Dempo.
2. Sebanyak 78% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo untuk
penyegaran (relaxation)merupakan faktor pendorong wisatawan berkunjung ke objek wisata
Gunung Dempo.
3. Sebanyak 57% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo untuk
menikmati kegembiraan/ permainan (play) merupakan faktor pendorong wisatawan
berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo.
4. Sebanyak 60% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena
suasana yang romantis (romance) merupakan faktor pendorong wisatawan berkunjung ke
objek wisata Gunung Dempo.
5. Sebanyak 95% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena
keindahan alam merupakan faktor penarik wisatawan berkunjung ke objek wisata Gunung
6. Sebanyak 92% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena
kondisi iklim merupakan faktor penarik wisatawan berkunjung ke objek wisata Gunung
Dempo.
7. Sebanyak 73% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena
aksesibilitas yang mudah dijangkau merupakan faktor penarik wisatawan berkunjung ke
objek wisata Gunung Dempo.
8. Sebanyak 77% wisatawan yang menyatakan datang ke objek wisata Gunung Dempo karena
fasilitas yang cukup lengkap merupakan faktor penarik wisatawan berkunjung ke objek
wisata Gunung Dempo.
Faktor yang paling mendorong wisatawan datang ke objek wisata Gunung Dempo yaitu karena
untuk melepas diri dari kejenuhan (escape), sedangkan faktor yang paling menarik wisatawan
berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo adalah karena keindahan alam Gunung Dempo.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengembangan objek wisata Gunung Dempo sebagai objek wisata alam pegunungan yang
sudah berjalan dengan baik hendaknya harus memperhatikan alasan dan tujuan wisatawan
datang ke objek wisata ini, agar pada saat berkunjung ke objek wisata Gunung Dempo
wisatawan dapat merasa terpenuhi alasan dan tujuannya selama melakukan kegiatan
wisatanya, seperti menambah sarana untuk bermain agar wisatawan yang datang merasa
tidak monoton saat berkunjung.
2. Pertahankan dan lebih ditingkatkan daya tarik wisata alamnya, yaitu seperti daya tarik
wisata alam kawah puncak Gunung Dempo agar wisatawan yang datang lebih banyak
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK WISATAWAN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA GUNUNG DEMPO
KECAMATAN PAGAR ALAM SELATAN KOTA PAGAR ALAM PROPINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2011
Oleh
Sumarni
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK WISATAWAN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA GUNUNG DEMPO
KECAMATAN PAGAR ALAM SELATAN KOTA PAGAR ALAM PROPINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2011
(Skripsi)
Oleh
SUMARNI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pagar Alam pada tanggal 7 Maret 1989, anak
ke tiga dari lima bersaudara yang merupakan putri pasangan Bapak Sutikno
dan Ibu Murdasa. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
Negeri 5 Pagar Alam pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 1 Pagar Alam diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1
Pagar Alam diselesaikan pada tahun 2007.
Pada tahun yang sama (2007) penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program
Studi Pendidikan Geografi melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama
menjadi mahasiswa, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan fisik dan manusia, pada
Tahun 2010 melaksanakan KKL terpadu di daerah Jawa Timur, Bali, dan Yogyakarta. Serta
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung dari Tanggal
22 Juli sampai dengan 19 Oktober 2010. Selama menjadi mahasiswa Universitas Lampung,
penulis juga aktif pada organisasi diluar kampus Unila yaitu pada tahun 2009/2010 dan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Peta Lokasi Objek Wisata Gunung Dempo Kec.Pagar Alam Selatan
Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 ... 28
2. Foto Topografi Gunung Dempo ... 30
3. Keindahan Pemandangan Alam Gunung Dempo ... 62
4. Hamparan Perkebunan Teh di Kaki Gunung Dempo ... 64
5. Kondisi Kawah Merapi ... 65
6. Kondisi Jalan Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 75
7. Peta Aksesibilitas Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 76
8. Gerbang Masuk Kawasan Wisata Gunung Dempo ... 77
9. Kondisi Komplek Penginapan Pemkab Lahat ... 80
10. Kondisi Vila-vila di Kompleks MTQ ... 81
11. Kondisi Vila Wisata di Kompleks Penginapan Gunung Gare ... 82
12. Kondisi Hotel Wisata di Kompleks Penginapan Gunung Gare ... 82
13. Kondisi Hotel Dempo di Kompleks Penginapan Gunung Gare... 83
14. Kondisi Wisma/Mess di Kompleks Penginapan Gunung Gare ... 83
15. Masjid di Objek Wisata Gunung Dempo ... 84
16. Kondisi Fasilitas Toilet Umum di Area Tangga 2001 ... 85
17. Kondisi Kantin di Objek Wisata Gunung Dempo ... 86
18. Restoran di Objek Wisata Gunung Dempo ... 87
20. ATM di Objek Wisata Gunung Dempo ... 88
21. Shelter di Objek Wisata Gunung Dempo ... 89
DAFTAR ISI
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 9
C. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian ... 21
b. Komposisi Penduduk ... 34
1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ... 35
2. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 36
3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 37
c. Pertumbuhan Penduduk ... 38
B. Hasil dan Pembahasan ... 40
1. Identitas Responden ... 40
1.1Komposisi Responden Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ... 40
2. Struktur Wisatawan ... 41
2.1Pendidikan Responden ... 41
2.2Pekerjaan Responden ... 42
2.3Daerah Asal Responden ... 43
A. Hari Karyono. 1997. Kepariwisataan. Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta.
Anonimus. 2010. Pagar Alam Dalam Angka. BPS Kota Pagar Alam. Pagar Alam.
2009. Pagar Alam Directory South Sumatera Indonesia. Booklet. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagar Alam.
2010. Monografi Kecamatan Pagar Alam Selatan. Pagar Alam.
Chafid Fandeli. 1995. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty. Yogyakarta.
Endang Palupi. N. 2012. Profil Mantan Tenaga Kerja Indonesia Yang Bekerja Ke Arab Saudi Di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011.
Skripsi. FKIP Unila. Bandar Lampung.
Gamal Suwantoro. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Andi. Yogyakarta.
Herman Warsito. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Ida Bagoes Mantra. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
I Gde Pitana dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. ANDI. Yogyakarta.
James J. Spillane. 1997. Pariwisata Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta.
Muhammad Ali. 1985. Penelitian Kependudukan Dasar dan Strategi. Aksara. Bandung.
Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni. Bandung.
Oka A. Yoeti. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung.
Ramaini. 1992. Geografi Pariwisata. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Siti Rodiah. 2006. Persepsi Wisatawan Terhadap Objek Wisata Pantai Pulau Pasir Di Desa Rangai Tri Tunggal Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2006.
Subarjo. 2004. Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unila. Bandar Lampung.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Buku Ajar. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Undang-undang No.56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.
Undang-Undang RI. 2010. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah RI Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan. Citra Umbara. Bandung.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jenis Objek Wisata Dirinci Per Kecamatan di Kota Pagar Alam
Tahun 2010 ... 3
2. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Gunung Dempo
Tahun 2010 ... 5
3. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kelurahan di Kecamatan
Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Tahun 2010 ... 34
4. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Pagar Alam Selatan Tahun 2010 ... 35
5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di
Kecamatan Pagar Alam Selatan Tahun 2010 ... 36
6. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan
Pagar Alam Selatan Tahun 2010 ... 37
7. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Pagar Alam Selatan Tahun 2005-
2010 ... 39
8. Komposisi Responden Menurut Umur dan Jenis Kelamin Pada Objek Wisata Gunung Dempo Tahun 2011 ... 41
9. Komposisi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 42
10. Jenis Pekerjaan Responden Pada Objek Wisata Gunung Dempo
Tahun 2011 ... 42
11. Keadaan Responden Berdasarkan Daerah Asal Wisatawan Pada Objek
Wisata Gunung Dempo Tahun 2011 ... 43
12. Melepaskan diri dari kejenuhan Datang Ke Objek Wisata Gunung Dempo 45
13. Lama Waktu Kunjungan Ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 45 14. Keinginan Untuk Relaksasi Merupakan Faktor Pendorong Wisatawan Berkunjung Ke
15. Dirasakan Wisatawan Setelah Berkunjung ke Objek Wisata
Gunung Dempo ... 49
16. Permainan yang Dilakukan Di Objek Wisata Gunung Dempo ... 52
17. Keinginan Bermain Mendorong Wisatawan Datang ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 52
18. Dirasakan Wisatawan Saat Berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 55
19. Suasana yang Romantis (Romance) Merupakan Faktor Pendorong Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 56
20. Keindahan Alam Gunung Dempo... 59
21. Pemandangan Alam Kebun Teh Di Objek Wisata Gunung Dempo ... 60
22. Hamparan Perkebunan Teh yang Memiliki Variasi Warna... 61
23. Keindahan Alam Faktor Penarik Wisatawan Berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 61
24. Kondisi Iklim Di Objek Wisata Gunung dempo... 67
25. Kondisi Iklim Alasan Wisatawan Berkunjung ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 67
26. Tingkat Kemudahan Menjangkau Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 69
27. Kondisi Jalan Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 70
28. Jaringan Transportasi/Sarana Angkutan Umum Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 70
29. Frekuensi Kendaraan Angkutan Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 71
30. Lama Waktu Perjalanan Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 71
31. Jarak Tempuh Menuju Objek Wisata Gunung Dempo ... 72
32. Aksesibilitas yang Mudah Menarik Wisatawan Datang Ke Objek Wisata Gunung Dempo ... 73
33. Ketersediaan Fasilitas Di Objek Wisata Gunung Dempo ... 90
35. Kebersihan Fasilitas Di Objek Wisata Gunung Dempo ... 91
36. Bentuk Bangunan Fasilitas Berupa Rumah Adat ... 92
37. Ketersediaan Fasilitas Merupakan Faktor Penarik Wisatawan
MOTTO
Berikanlah yang terbaik untuk Allah, maka Allah pun akan memberikan yang
terbaik untukmu
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
Laa Tahzan...
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Zulkarnain, M.Si. ………
Sekretaris : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ………
Penguji
Bukan Pembimbing : Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. ………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si
NIP. 19600315 198503 1 003PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : Sumarni
2. NPM : 0713034048
3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/KIP
5. Alamat : Jl. Kombes Hi. Umar Gg. Sentosa No.52 Kelurahan Besemah Serasan
Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Sumatera Selatan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Oktober 2012
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’Alamin, dengan rasa syukur kepada Allah SWT
ku persembahkan karya sederhana ku ini kepada :
Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibuku tercinta yang telah ikhlas dan sabar
membesarkanku, mendidikku dan selalu
mendo’akanku.
Terima kasih atas Kasih Sayang, Pengertiannya
dan Do’a yang tulus yang selalu tercurah
untuk menantikan kelulusanku
…
Ayuk-ayukku tercinta Sulastri dan Sumirah, serta kakak-kakak iparku Eko Hariwibowo
dan Nazarudin saya haturkan terimaksih a
tas do’a, dukungannya yang telah banyak
memberikan bantuannya baik moril maupun materil.
Keluarga besar Pa’de Subki dan Bu’de Sanimah, terimakasih atas kasih sayangnya dan
kehangatan keluarga yang tak pernah berkurang serta doa yang selama ini telah diberikan
untukku…
Adik-adikku tersayang Surya Ningsih dan Muhammad Wahyudi
yang selalu memberikan dukungan
dan semangat serta mendo’akanku. Dan juga
keponakkan-keponakkanku Alief Ilham, Nazwa Putri, Muhammad Dzakki, Zahra
Oktariani Wibowo yang telah menghadirkan senyum dan menambahkan kehangatan
keluarga.
Guru-guruku dan Dosen-dosenku atas semua tetesan ilmu, pesan dan
nasehat yang akan kujadikan pembelajaran dan kunci dalam hidupku.
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK WISATAWAN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA GUNUNG DEMPO KECAMATAN PAGAR ALAM SELATAN KOTA PAGAR ALAM PROPINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2011
Nama Mahasiswa :
Sumarni
Nomor Pokok Mahasiswa : 0713034048
Program Studi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu
Drs. Zulkarnain, M.Si. Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. NIP 19600111 198703 1 001 NIP 19570725 198503 1 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si.
SANWACANA
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor
Pendorong dan Penarik Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Gunung Dempo Kecamatan
Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2011”. Sholawat dan
salam selalu tercurah kepada teladan terbaik Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, para
sahabat dan insyaAllah kita sebagai umatnya.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari arahan dan bimbingan dari Bapak Drs.
Zulkarnain, M.Si., selaku Pembimbing Utama, Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku
Pembimbing Pembantu dan Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si., selaku Dosen Penguji. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih atas kebaikan dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Unila yang telah mengizinkan penulis
untuk melaksanakan penelitian dan telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
pelayanan administrasi selama menempuh perkuliahan.
2. Bapak Pembantu Dekan FKIP Unila yaitu Dr. Thoha B.S Jaya, M.Si. (pembantu Dekan I),
Drs. Arwin Ahmad, M.Si. (pembantu Dekan II), Drs. Iskandarsyah, M.H. (pembantu Dekan
3. Bapak Drs. Hj. Buchori Asyik, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Unila yang telah memberikan kemudahan dalam semua hal menyangkut
perkuliahan selama penulis menjadi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran kepada penulis selama menempuh perkuliahan dan selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu yang bermanfaat.
6. Bapak Drs. H. Safrudin, M.Si., selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagar
Alam yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di objek wisata Gunung
Dempo serta pengelola dan masyarakat sekitar objek wisata Gunung Dempo, terima kasih
banyak atas informasi dan pemberian data selama penelitian.
7. Sahabat-sahabatku angkatan 2007, kakak-kakakku angkatan 2005-2006, adik-adikku
angkatan 2008-2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
dan memotivasiku selama ini.
8. Saudara-saudaraku di Ikatan Mahasiswa Pemuda Pagar Alam (IMPP), serta keluarga kecilku
di Asrama Feby terima kasih untuk do’a, dukungan dan kebersamaannya.
Penulis berharap semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah
SWT. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis