• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar 005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dasar 005"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

 Apa yang dimaksud dengan pendidikan seumur hidup ?

Pendidikan Seumur Hidup adalah sebuah sistem konsep- konsep yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belejar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan hidup manusia.

“Pendidikan Seumur Hidup ” atau “Life-Long Education” bukan “(long life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.

Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.

Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar.

Holistik memiliki arti lebih mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia selalu berusaha uintuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam.

Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara universal.

Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.

Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”. Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.

Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontiniu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.

(2)

Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua bagian, yaitu ditinjau dari dasar teoritis/religios dan dasar yuridisnya.

a) Dasar Teoritis/Religios

Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang snagat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian di populerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut john dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.

Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”

b) Dasar Yuridis

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :

a. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 Jo. TAP. No. IV/MPR/1978 tentang GBHN

menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara lain :

 Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang).

 Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).

b. UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 : “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

c. Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup,

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MODAL KERJA, LINGKUNGAN PERSAINGAN DAN PROMOSI TERHADAP LABA PENGRAJIN ANYAMAN (Survey pada pengrajin anyaman di Kecamatan Rajapolah

Sementara bagi al-Ghazali dan mayoritas kaum Muslim, konsep Tuhan dalam al-Qur’an adalah Maha Kuasa. Dia juga Maha Berkehendak. Dia tidak berbuat dengan keharusan. Tidak ada

yang dimilki perusahaan lebih besar dari pada hutang lancarnya. 301) “Current Rasio adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa hasil belajar tes akhir siswa kelas eksperimen, yaitu kelas dengan menggunakan

Aset keuangan dimiliki sampai jatuh tempo (held-to-maturity) merupakan aset keuangan non- derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo

mempunyai peluang yang sangat besar untuk menjadi agroindustri berkelanjutan karena pada. dasarnya agroindustri ini sudah memenuhi tiga konsep dasar dari agroindustri

Pengolahan limbah cair dari kegiatan fasilitas pelabuhan ... Analisis Penerapan Arsitektur Ekologi pada Perancangan Pelabuhan Terpadu