• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini variabel independen (bebas) dibatasi pada faktor pengetahuan, sikap dan perilaku ibu. Sebagai variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah pemberian ASI Eksklusif. Selain variabel di atas tidak dilakukan penelitian karena keterbatasan peneliti. Berdasarkan pertimbangan di atas maka dibuat kerangka konsep hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan pemberian ASI Eksklusif.

B. Skema Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep dari penelitian ini dapat dilihat pada skema berikut:

Skema 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

X1

Y1

X2

X3

pengetahuan

sikap

perilaku

(2)

34

C. Hipotesis

Sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu ”hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Grogol Depok” maka hipotesa dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Grogol Depok .

2. Ada hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Grogol Depok.

3. Ada hubungan antara perilaku ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Grogol Depok.

D. Definisi Operasional

Penelitian ini melibatkan 3 variabel yaitu “pengetahuan ibu” sebagai variabel X1; ”sikap ibu” sebagai variabel X2; ” perilaku ibu” sebagai

(3)

35

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat

Ukur Skala Hasil Ukur

Variabel Independen

1 Pengetahuan Yang diketahui responden tentang pemberian ASI eksklusif.

Mengisi kuisioner yang terdiri dari 14 pertanyaan dengan alternatif jawaban : Benar = 1 dan Salah = 0 (Skala Guttman)

Kuisioner Ordinal Pengetahuan Tinggi = jika jumlah skor responden > median Pengetahuan Rendah = jika jumlah skor responden ≤ median

2 Sikap Tanggapan

ibu dalam bentuk penyataan setuju atau tidak terhadap pemberian ASI eksklusif

Mengisi kuisioner, yang terdiri dari 8 pertanyaan dengan alternatif jawaban : Sangat setuju = 4

Setuju = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1

(Skala Likert)

Kuisioner Ordinal Sikap Positif = jika jumlah skor

responden > median

Sikap Negatif = jika jumlah skor

(4)

36

3 Perilaku Apa yang dilakukan ibu dalam memberi kan ASI eksklusif,

Mengisi kuisioner, yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan alternatif jawaban : Sangat setuju = 4 Setuju = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1

(Skala Likert)

Kuisioner Ordinal Perilaku Baik = jika jumlah skor

responden > median

Perilaku Buruk = jika jumlah skor responden ≤ median

Variabel Dependen

4 Pemberian ASI eksklusif

Kegiatan ibu dalam pemberian ASI pada bayinya mulai saat kelahiran hingga usia 4 bulan tanpa diberi makanan/ minuman tambahan

Mengisi kuisioner yang terdiri dari 4 pertanyaan dengan alternatif jawaban : Benar = 1 dan Salah = 0

(Skala Guttman)

Kuisioner Ordinal Diberikan = jika jumlah skor

responden > median

Tidak Diberikan= jika jumlah skor

responden

Gambar

Tabel 3.1Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Otomatisasi pengelompokkan buah berdasarkan jenis warnanya ini menggunakan sensor warna (sensor TCS3200) sebagai pembaca, dimana pada saat buah mengenai sensor

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnama (2011), dengan judul “Analisis pengaruh produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian.. (Studi Kasus pada Toko

3) Tidak selalu memberikan gambaran obyek yang seharusnya (R. Ibrahim dan Nana Syahodih, 1993 : 82) Kelemahan-kelemahan yang diuraikan di atas hendaknya dapat diatasi

13 Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua metode edukasi kesehatan yang cocok untuk digunakan, namun perbedaan tingkat pengetahuan

Pengujian yang dilakukan pada rotary encoder bertujuan untuk menguji keakuratan nilai yang dihasilkan berdasarkan putaran motor yang telah diberi kondisi oleh operator melalui

Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yang dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang kondisi medis dan diagnosis

Beberapa penelitian di atas memberikan sebuah pemahaman bahwa manajemen pemasaran dalam konteks rumah sakit merupakan upaya yang dapat dilakukan agar

Dari Pasal 28 (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tersebut dapat ditafsirkan bahwa terhadap suami istri yang bertindak dengan niat baik dalam arti