• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

1. Rabu/19 Mei

 Pemberian informasi tentang “manfaat tidur” yaitu Penyembuhan organ-organ reproduksi, mengistirahat tubuh yang letih, meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri, memperbanyak produksi ASI, menambah konsentrasi, menambah kemampuan fisik. Dengan melakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit.

 Menganjurkan pasien untuk memantau pola tidur

dengan membuat ADL ”memcatat kegiatan pasien dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali”.

 Meciptakan lingkungan yang nyaman sebelum tidur dengan mematikan TV dan lampu karena kondisi lingkungan yang bising dan cahaya yang terang dapat mengganggu hormon melatonin dan cortisol.

 Mengajarkan pasien dan orang terdekat untuk pemenuhan kualitas tidur dengan cara melibatkan orang terdekat dalam pengasuhan anak.

Evaluasi: S:

- klien mengatakan mengerti tentang manfaat tidur - klien mengatakan tidurnya masih terganggu O:

- Lingkar mata klien masih tampak hitam - Klien masih tampak menguap.

A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan ketidaknyamanan seperti suhu ruangan panas karena kurangnya ventilasi.

 Menyesuaikan suhu ruangan dengan pengguanaan kipas.

Evaluasi:

S: Klien mengatakan mengerti penyebab ketidaknyamanan. O:

(2)

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

1. Kamis/20 Mei

 Pemberian informasi tentang “manfaat tidur” dengan

melakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit dan memberikan leaflet.

 Menganjurkan pasien untuk memantau pola tidur dengan membuat ADL.

 Mengajarkan pasien dan orang terdekat untuk pemenuhan kualitas tidur dengan cara melibatkan orang terdekat dalam pengasuhan anak.

 Meciptakan lingkungan yang nyaman sebelum tidur dengan mematikan TV dan lampu.

 Memberitahu klien jangan minum-minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh karena dapat mengganggu tidur.

 Menganjurkan klien tidur di siang hari sebagai pemenuhan kebutuhan tidur, karena sulitnya pemenuhan kebutuhan tidur di malam hari.

 Menganjurkan kepada klien teknik meningkatkan tidur yaitu dengan membaca ayat suci al-qur’an,

mendengarkan musik yang lembut “tilawatil qur’an”.

Evaluasi: S:

- Klien mengatakan sudah bisa meningkatkan tidur siangnya,

- Klien mengatakan tidur malamnya masih terganggu. O:

- lingkar mata sudah sedikit tidak menghitam

- tidur siang klien bertambah menjadi 11/2 jam: 13.00-14.30 WIB

A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan ketidaknyamanan seperti suhu ruangan panas karena kurangnya ventilasi.

 Menyesuaikan suhu ruangan dengan pengguanaan kipas.

Evaluasi: S:

- Klien mengatakan mengerti penyebab ketidaknyamanan. - Klien mengatakan tidak menggunakan selimut.

(3)

12.10  Memantau kondisi kulit yang menimbulkan ketidaknyamanan.

O:

- Klien tampak mengerti apa yang dijelaskan perawat - Klien tampak menggunakan kipas saat ruangan panas. - Tampak sudah jarang menggaruk

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, M. Irene, et. Al. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Mubarok, Wahid Iqbal dan Chayati Nurul. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Demedia.

Nanda Intrnasional. 2012. Diagnosis Keperawatan NANDA 2012-2014. Jakarta: EGC.

Nanda Intrnasional. 2015. Diagnosis Keperawatan NANDA 2015-2017. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Riyadi, Sujono dan Widuri Hesti. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia Aktivitas Istirahat Diagnosis NANDA. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Saifuddin, Abdul. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tarwoto & Wartona. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

(5)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan studi kasus pada Ny.A, usia 26 tahun yang sedang dalam

masa nifas. pada klien dilakukan pengkajian, ditemukan data subyektif klien

mengatakan susah memulai tidur dan merasa ketidakpuasan tidur dan tidak cukup

istirahat karena menyusui anaknya, suhu lingkungan rumah/kamar panas, dari data

obyektif terlihat Mata tampak kemerahan, Kantong/lingkar mata tampak hitam,

Sering menguap, Tidur siang 30 menit/hari, dan kadang tidak tidur siang, Tidur

malam 4 jam/hari; mulai tidur jam 21.00, sering terbangun pada jam 23.00 WIB,

03.00 WIB untuk menyusui anak, dan tidak dapat tidur kembali sampai pagi,

Terbangun 3 kali atau lebih di malam hari.

Setelah dilakukan pengkajian keperawatan pada Ny.R ditemukan dua

Diagnosa keperawatan yaitu Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan pola tidur

tidak menyehatkan; tanggung jawab menjadi orang tua ditandai dengan

menyatakan tidak merasa cukup istirahat, ketidakpuasan tidur, sering terbangun 3

kali atau lebih di malam hari, Kantong/lingkar mata tampak hitam, dan mata

tampak kemerahan dan Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan stimuli

lingkungan yang mengganggu ditandai dengan klien melaporkan merasa panas,

perasaan tidak nyaman, rasa gatal pada tubuh dan sering menggaruk bagian leher.

Setelah itu dilakukan intervensi dan implementasi yang direncanakan

selama 2 hari yaitu jelaskan pentingnya tidur yang cukup, anjurkan pasien untuk

memantau pola tidur, ajarkan pasien dan orang terdekat mengenai factor yang

berkontribusi terjadinya gangguan pola tidur, sesuaikan lingkungan, anjurkan

pasien untuk menghindari makanan sebelum tidur dan minuman yang

mengganggu tidur, anjurkan untuk tidur siang di siang hari jika diiindikasikan

untuk memenuhi kebutuhan tidur, diskusikan dengan pasien dan keluarga

mengenai teknik untuk meningkatkan tidur. Dan dari hasil evaluasi diagnosa

gangguan pola tidur klien hanya teratasi sebagian. Untuk diagnosa gangguan rasa

nyaman, intervensi dan implementasi yang direncanaka selama 2 hari dan hasil

(6)

B. Saran

1. Bagi pendidikan Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang

gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman pada pasien post partum dan

penanganannya khususnya bagi mata kuliah kebutuhan dasar manusia, sehingga

perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif terhadap

masalah gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman.

2. Bagi klien

Meningkatkan pengetahuan klien tentang istirahat tidur untuk mengaplikasikan

bagaimana cara meningkatkan tidur dengan baik seperti sudah dapat

meningkatkan tidurnya dan mengatasi rasa ketidaknyamanan.

3. Bagi Penulis

Hasil penulisan ini dapat memberikan dan menambah wawasan serta informasi

baru bagi penulis tentang gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman

sehingga penulis dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik lagi

(7)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur

1. Pengkajian

Pengkajian dimulai dari biodata, riwayat-riwayat penyakit dan riwayat

lainnya, alasan masuk rumah sakit, keluhan pada saat dikaji, dan pengkajian

khusus untuk Domain ke-4, kelas 1: kebutuhan istirahat/tidur, berikut ini adalah

pengkajian Domain ke-4, kelas satu, khusus kebutuhan istirahat/tidur menurut

NANDA-1:

Istirahat-Tidur

Data subjektif

a. Tidur sebelum dan selama sakit: waktu, jam/lama, kualitas bangun tidur

Kapan mulai tidur, berapa lama waktu tidur, dan bagaimana perasaan bangun

tidur, apakah merasa puas/lelah/masih ngantuk/tidak puas, apakah pasien merasa

ada perubahan waktu dan kualitas tidur sebelum dan selama sakit saat ini?

b. Masalah tidur, kesulitan tidur, dan sering terbangu lebih awal

Keluhan yang dialami/rasakan selama tidur, apakah sering mimpi yang dapat

mempengaruhi tidurnya, apakah ada faktor-faktor lain misalnya bising, nyeri, dan

lain-lain yang mempengaruhi tidur pasien, apakah sering terbangun lebih

awal/pada saat tidur dan susah melanjutkan tidur, adakah kesulitan memulai tidur?

Data objektif

a. Observasi kebutuhan tidur: waktu mulai tidur, lama tidur, keadaan tidur.

b. Observasi lingkungan

c. Observasi nonverbal pasien.

Apakah pasien tampak masih lelah, apakah matanya merah kurang tidur,

apakah pasien masih tampak lesu dan tidak bergairah, apakah masih

tampakmengantuk, adakah menampakkan wajah kurang bergairah, ansietas,

(8)

2. Analisa Data

Penegakan kriteria keperawatan yang akurat akan dapat dilaksanakan apabila

analisa data yang dilakukan cermat dan akurat. Berikut ini contoh proses analisa

data untuk menegakkan kriteria keperawatan pada klien (Prasetyo, 2010).

Menurut Wilkinson (2006), analisa data dari diagnosa keperawatan gangguan

pola tidur dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain:

a. Data subjektif

Bangun lebih awal atau lebih lambat dari yang diinginkan, ketidakpuasan tidur,

keluhan verbal tentang kesulitan untuk tidur, keluhan verbal tentang perasaan

tidak dapatistirahat dengan baik.

b. Data objektif

Penurunan kemampuan berfungsi, penurunan proposi tidur fase REM, (misalnya

mengantuk yang berlebihan, penurunan motivasi), penurunan proporsi tidur tahap

3 dan 4 insomnia dini hari, peningkatan proporsi tidur tahap 1, total waktu tidur

kurang dari usia normal, perpanjangan waktu bangun, gangguan dorongan diri

untuk tidur dengan pola normal, insomnia pada saat tidur, awitan tidur lebih dari

30 menit, bangun 3 kali atau lebih di malam hari.

3. Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut diagnosa keperawatan

NANDA

Ada beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin dapat muncul pada pasien

yang mengalami masalah pada Domain ke-4 kelas satu, yaitu:

a. Insomnia

Pasien mengalami gangguan pada kualitas dan kuantitas tidur yang

menghambat fungsi.

Penyebab terjadinya insomnia:

- Pola aktivitas (misalnya waktu, kuantitas).

- Ansietas

- Depresi

- Faktor linngkungan (kebisingan, kelembaban, tatanan tempat tidur yang

kurang nyaman, dan lain sebagainya).

(9)

- Tidur siang atau tidur sore lama

- Berduka

- Perubahan hormone terkait jenis kelamin

- Gangguan pola tidur normal (misalnya, berpergian, kerja shift)

- Konsumsi alkohol, kafein, obat, atau substansi lainnya.

- Tidur terputus

- Tangguang jawab sebagai orang tua

- Ketidaknyamanan fisik (nyeri panas, sesak napas, mual, dan lain sebagainya).

- Stres

Didapatkan beberapa data-data yang mendukung, berikut ini adalah data-data

yang dapat memperkuat dalam menegakkan diagnose insomnia apabila pada

pasien yang dirawat didapatkan beberapa data dan tidak harus semua data yang

ada berikut ini:

- Afek tampak berubah

- Tampak kurang bergairah.

- Menyatakan perubahan dalam perasaan.

- Menyatakan penurunan status kesehatan.

- Menyatakan penurunan kualitas hidup.

- Menyatakan sulit berkonsentrasi.

- Menyatakan sulit tidur.

- Menyatakan sulit tidur nyenyak.

- Menyatakan kurang puas tidur (pada saat ini).

- Menayatakan kurang bergairah.

- Menyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun. Menyatakan gangguan tidur

yang berdampak pada keesokanhari.

- Menyatakan terbangunterlalu pagi.

- Sering membolos dari aktivitas.

b. Deprivasi tidur

Priode panjang tanpa tidur (“tidur ayam”, yang priodik dan alami secara terus menerus).

Penyebab terjadinya deprivasi tidur:

(10)

- Demendia.

- Paralisis tidur familial.

- Hipersomnilen system saraf pusat idiopatik.

- Aktivitas di siang hari tidak adekuat.

- Narkolepsi.

- Mimpi buruk.

- Peran sebagai orang tua yang mengakibatkan tidak dapat tidur.

- Pergerakan ekstremitas periodic (misalnya, sindrom resah kaki mioklonus

noktural).

- Apnea tidur.

- Enuresis ketika tidur.

- Ereksi nyeri ketika tidur.

- Terror tidur.

- Tidur berjalan.

- Sindrom sundowner.

- Ketidaksingkronan irama sirkardi yang terus menerus.

- Stimulasi lingkungan yang terus menerus.

- Hygiene tidur tidak adekuat yang terus menerus.

- Ketidaknyamanan kontinu pada lingkungan tidur.

Data-data yang dapat mendukung untuk menegakkan diagnose Deprivasi tidur

adalah:

- Konfusi akut.

- Agitasi.

- Ansietas.

- Apatis.

- Sering memberontak.

- Mengantuk di siang hari.

- Penurunan kemampuan berfungsi.

- Keletihan.

- Fleeting nystagmus.

- Halusinasi.

(11)

- Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri.

- Ketidakmampuan konsentrasi.

- Iritabilitas.

- Letargi.

- Lesu.

- Malaise.

- Gangguan persepsi (gangguan sensasi tibuh, waham, merasa “melayang/sempoyongan”).

- Gelisah.

- Reaksi lambat.

- Paranoia sementara.

c. Kesiapan Meningkatkan Tidur

Pola “tidur ayam” yang priodik dan alami, yang memberi istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan, dan dapat ditingkatkan.

Penyebab terjadinya kesiapan meningkatkan tidur, masih belum diketahui.

Data-data yang mendukung untuk menegakkan diagnose devrivasi tidur adalah:

- Jumlah tidur sesuai kebutuhan perkembangan.

- Mengekspresikan perasaan dapat beristirahat setelah tidur.

- Mematuhi rutinitas tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur.

- Penggunaan obat penginduksi tidur hanya kadang-kadang saja.

- Menyatakan merasa cukup istirahat setelah tidur.

d. Gangguan Pola Tidur.

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur kibat factor eksternal.

Penyebab terjadinya gangguan pola tidur:

- Kelembaban lingkungan sekitar.

- Suhu lingkungan sekitarnya.

- Tangguang jawab pemberi asuhan.

- Perubahan pajanan terhadap cahaya-gelap.

- Gangguan (misalnya untuk tujuan terapeutik, pementauan, pemeriksaan

laboratorium).

- Kurang control tidur.

(12)

- Pencahayaan.

- Bising.

- Bau gas.

- Restrain fisik.

- Teman tidur.

- Tidak familier dengan perabotan tidur.

Data-data yang dapat mendukung untuk menegakkan diagnose gangguan pola

tidur adalah:

- Perubahan pola tidur normal.

- Penurunan kemampuan berfungsi.

- Ketidak puasan tidur.

- Menyatakan sering terjaga.

- Menyatakan tidak mengalami kesulitan tidur.

- Menyatakan tidak merasa cukup istirahat.

4. Intervensi

Pada klien yang dirawat di rumah sakit dapat mengalami masalah gangguan

istirahat dan tidur. Masalah tersebut seringg berhubungan dengan lingkungan

rumah sakit, rutinitas ruangan, atau penyakit yang di deritanya. Walaupun begitu,

perawat mesti membantu klien untuk dapat beristirahat dan tidur. Berikut ini

merupakan beberapa intervensi yang dapat diterapkan untuk membantu

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada klien yang dirawat.

a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, dapat dilakukan misalnya dengan:

1. Pintu kamar klien ditutup.

2. Kurangi stimulus, misalnya percakapan.

3. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain.

b. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan mendengarkan music, membaca, dan berdo’a.

c. Diet.

1. Anjurkan klien untuk memakan makanan yang mengandung tinggi

protein, seperti susu dan keju.

2. Hindari banyak minum sebelum tidur.

(13)

e. Hindari rangsangan mental yang tidak menyenagkan sebelum tidur.

Maksudnya, usahakan psikologis klien tenang, tidak cemas, ataupun stress

sebelum tidur.

f. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan:

1. Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur.

2. Anjurkan klien berkemih sebelum tidur.

3. Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah.

4. Pada klien nyeri, berikan obat analgesic 30 menit sebelum tidur.

g. Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.

(14)

B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian

a. Identitas Pasien

Nama :Ny. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 26 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Gang Patri No. 16 Kelurahan Sitirejo II

Kecamatan Medan Amplas

Tanggal Persalinan : 10 Mei 2016

Ruangan/kamar : Klinik Niar

Golongan darah : O

Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2016

Diagnosa Medis : Persalinan Normal

b. Keluhan Utama :

Ny. A mengatakan merasa ketidakpuasan tidur dan tidak cukup istirahat

karena menyusui anaknya dan suhu lingkungan rumah/kamar panas.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang 1) Provocative/palliative

a) Apa Penyebabnya :

Ny. A mengatakan bahwa gangguan tidur ini setelah persalinan atau

melahirkan karena menyusui anak dan suhu lingkungan di sekitar

rumah/kamar panas.

(15)

2) Quantity/quality

a) Bagaimana dirasakan

Ny. A mengatakan tubuhnya lemas, kepala sedikit pusing, dan terasa

ngantuk tetapi sulit untuk tidur.

b) Bagaimana dilihat

Ketika di observasi Ny. A tampak lemah, konjungtiva pucat,

kantong/lingkar mata berwarna hitam.

d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu 1) Penyakit yang pernah dialami

Maag, demam, batuk dan filek.

2) Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Hanya meminum obat yang dibeli dari warung.

3) Pernah dirawat/dioperasi Tidak pernah

4) Lama dirawat Tidak ada

5) Alergi

Tidak ada alergi obat, makanan dan minuman

e. Riwayat Kesehatan Keluarga 1) Orang tua

Maag, asam urat

2) Saudara kandung Kanker Thiroid

3) Penyakit keturunan yang ada Tidak ada penyakit keturunan.

4) Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan

5) Anggota keluarga yang meninggal Tn. A (abang Ny. A)

(16)

f. Riwayat Obstetrik Kehamilan Persalinan Nifas

1. 6 Tahun Tidak Ada

g. Riwayat Keadaan Psikososial 1) Konsep Diri:

- Gambaran Diri:Ny. A menyatakan bahwa ia menyukai tubuhnya

- Ideal Diri:klien mengatakan agar cepat pulih setelah melahirkan.

- Harga Diri:Ny. A mengatakan sangat bahagia dengan hidupnya dan

telah mendapatkan 3 orang anak.

- Peran Diri:Ny. A berperan sebagai istri dan ibu untuk 3 orang anaknya

- Identitas: Seorang ibu rumah tangga dengan tiga (3) anak

2) Hubungan sosial:

- Orang yang berarti : Anak-anak, suami dan kedua orang tuanya

- Hubungan dengan keluarga : Baik, Ny. A sering bersillaturahmi

kerumah keluarganya.

- Hubungan dengan orang lain : Baik

- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Tidak ada

(17)

3) Spiritual:

- Nilai dan keyakinan : Klien percaya dengan keyakinan agama yang

dianutnya

- Kegiatan ibadah : Ny. A selalu shalat 5 waktu, mengikuti perwiritan

di lingkungan tempat tinggalnya dan mengikuti pengajian.

h. Status Mental

Tidak ada kelainan status mental, penampilan Ny. A rapi, afek; sesuai,

interaksi selama wawancara; kooperatif, dan memori; tidak ada gangguan

daya ingat.

i. Pemeriksaan Fisik 1) Keadaan Umum

Ny. A terlihat lemah, konjungtiva pucat, kantong/lingkar mata tampak

berwarna hitam.

2) Tanda-tanda Vital

- Suhu tubuh : 36,7 0C

- Tekanan darah : 100/80 mmHg

- Nadi : 80 x/i

- Pernafasan : 20 x/i

- TB : 157 cm

- BB Sebelum Melahirkan : 63 kg

- BB Setelah Melahirkan : 55 kg

3) Pemeriksaaan Head to toe Kepala dan rambut

- Bentuk : Bentuk kepala bulat dan tidak ada benjolan

- Kulit Kepala: Kulit kepala tampak bersih

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut: Rambut tumbuh merata dan tebal

- Bau: Tidak berbau

(18)

Wajah

- Warna kulit: Pucat

- Struktur wajah: Tampak wajah pucat seperti mengantuk, dan sering

menguap.

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan: Mata lengkap (2) dan simetris

- Palpebral: Kelopak mata bengkak

- Konjungtiva dan Sklera: konjungtiva pucat, lingkar mata hitam dan

mata tampak kemerahan.

- Pupil: isokor

- Cornea dan iris: Tidak ada kelainan pada kornea dan iris

- Visus: Normal

- Tekanan bola mata: Tidak ada kelainan

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi: Tidak ada kelainan pada tulang

hidung dan posisi septum nasi

- Lubang hidung: Lubang hidung 2 dan tampak bersih

- Cuping hidung: Tidak terdapat pernapasan cuping hidung

Telinga

- Bentuk telinga : Tidak ada kelainan

- Lubang telinga : Ada 2 kiri dan kanan, dan tidak ada

kelainan

- Ketajaman Pendengaran: Tidakdilakukan pemeriksaan

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : Mukosa bibir lembab

- Keadaan gigi dan gusi : Gigi bersih

- Keadaan Lidah : Lidah bersih

- Orofaring : Tidak dilakukan pemeriksaan

Leher

- Posisi trachea : Tidak ada kelainan

- Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

(19)

- Kelenjar Limfe : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

- Vena Jugularis : Tidak Nampak penonjolan vena jugularis

Pemeriksaan integument

- Kebersihan : Bersih

- Kehangatan : Hangat

- Warna : Kuning Langsat

- Turgor :Turgor kulit kembali cepat ke keadaan

semula saat dicubit tidak ada tanda dehidrasi.

- Kelembaban : Tidak lembab

- Kelainan pada kulit : Terdapat bintik-bintik merah pada leher

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan Bentuk: Simetris dan tidak ada kelainan

- Warna payudara dan areola: areola hitam

- Kondisi payudara dan putting: Bersih dan putting menonjol keluar

- Produksi ASI : lancar, pertama kali keluar setelah 2 hari pasca

persalinan

- Aksilla: Tidak ada benjolan pada aksilla

Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi thoraks (Normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest,

flail chest, kifos koliasis): Tidak dilakukan pemeriksaan

- Pernapasan (frekuensi, irama): Tidak dilakukan pemeriksaan

- Tanda kesulitan bernafas: Tidak ada tanda kesulitan bernafas

Pemeriksaan paru

- Palpasi getaran suara: Tidak dilakukan pemeriksaan

- Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan

- Auskultasi (suara napas, suara ucapan, suara tambahan): Tidak

dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan jantung

- Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan

- Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan

- Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan

(20)

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi (bentuk, benjolan) : Bentuk simetris dan tidak ada benjolan

- Auskultasi: Saat diauskultasi terdengar suara bising usus 6 x/menit.

- Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien): Tidak ada

nyeri tekan.

- Perkusi (suara abdomen): saat di perkusi bunyi abdomen tympani

- Pada ibu nipas (involusio uteri; TFU, lokasi uterus,): TFU 7 cm,

lokasi pertengahan pusat dan simpisis

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya - Genitalia: rambut pubis ada, dan genetalia bersih

- Anus dan perenium : tidak ada kelainan/haemoragik pada anus,

perenium bersih

- Pada ibu nifas: lochea serosa, berwarna kuning

- Kondisi perenium; Ada luka episiotomy (1 hekting), REEDA tidak

ada kelainan.

Pemeriksaanmusculoskeletal/ekstremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edama) :Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan neurologi (Nervus cranialis): Tidak dilakukan pemeriksaan

Fungsi motorik :

Tidak dilakukan pemeriksaan

Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)

Tidak dilakukan pemeriksaan

j. Pola Kebiasaan Sehari-Hari 1) Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : Ny. A makan 3 kali sehari

- Nafsu/selera makan : Ny. A mengatakan nafsu makan dan

menghabiskan diet dalam 1 porsi

- Nyeri ulu hati : Ny. A mengatakan tidak ada nyeri ulu hati

- Alergi : Tidak ada alergi makanan dan minuman

(21)

- Tampak makan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa) : -

- Waktu pemberian makan : Pagi jam 07.00, siang jam 12.30, malam

jam 19.00 WIB.

- Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi makanan biasa

- Waktu pemberian cairan/minum : Ketika Ny. A merasa haus

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : Tidak

ada masalah

2) Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh: Tubuh Ny. A bersih karena mandi 2 kali sehari

(pagi dan sore hari)

- Kebersihan gigi dan mulut : Saat di observasi gigi dan mulut Ny.A

tampak bersih

- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Saat di observasi kuku kaki dan

tangan Ny. A bersih

3) Pola kegiatan/Aktivitas Istirahat - Sebelum melahirkan:

Ny. A tidur pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB, kadang

terbangun hanya ingin BAK, dan tidur siang jam 13.00 WIB hingga

pukul 15.00 WIB bersama kedua anaknya.

- Setelah melahirkan

Saat ini Ny. A hanya tidur 4 jam/hari, 4 jam pada malam hari, mulai

tidur jam 21.00 WIB dan sering terbangun pada pukul 22.30 WIB,

03.00 WIB untuk menyusui anaknya, dan 30 menit pada siang hari.

4) Pola eliminasi a) BAB

- Pola BAB: 1 kali sehari, BAB sejak 2 hari pasca persalinan

- Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan: Tidak ada

- BAB terakhir: Pada pagi hari jam 08.00 WIB, 17 mei 2016

- Diare: Tidak ada diare

(22)

b) BAK

- Pola BAK: Pola BAK 7-8 x/hari, miksi pertama 4 jam pasca

persalinan ±200 cc

- Karakter urine: Kuning jernih

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK :Nyeri BAK skala 2

- Riwayat nyeri ginjal/kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit

ginjal

- Penggunaan diuretic: Tidak ada

- Upaya mengatasi masalah: Tidak ada

k. Mekanisme koping

(23)

2. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah Keperawatan

1. DS:

Ny. A mengatakan susah

memulai tidur dan merasa

ketidakpuasan tidur dan

tidak cukup istirahat

karena menyusui anaknya

dan suhu lingkungan

- Kantong/lingkar mata

tampak hitam

- Sering menguap

- Lama tidur;

· Tidur siang 30

menit/hari, dan kadang

(24)

- Terbangun 3 kali atau

lebih di malam hari.

2. DS:

a. Masalah Keperawatan

- Gangguan Pola Tidur

- Gangguan Rasa Nyaman

b. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan;

tanggung jawab menjadi orang tua ditandai dengan menyatakan tidak

merasa cukup istirahat, ketidakpuasan tidur, sering terbangun 3 kali atau

lebih di malam hari, Kantong/lingkar mata tampak hitam, dan mata

(25)

2. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan stimuli lingkungan yang

mengganggu ditandai dengan klien melaporkan merasa panas, perasaan

(26)

Hari/ tanggal

No. Dx Perencanaan Keperawatan

Rabu/18

Mei 2016

1. Tujuan dan Kriteria Hasil:

Pasien menunjukkan tidur, ditandai dengan indikator berikut:

 Jumlah jam tidur tidak terganggu

 Tidak ada masalah dengan pola, kualitas, dan rutinitas

tidur atau istirahat

 Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat

 Tidur siang yang sesuai usia

 Terjaga dengan waktu yang sesuai

Rencana Tindakan Rasional Peningkatan Tidur

 Jelaskan pentingnya tidur

yang cukup

 Anjurkan pasien untuk

memantau pola tidur

 Sesuaikan lingkungan

 Ajarkan pasien dan orang

terdekat mengenai faktor

yang berkontribusi terjadinya

 Pemberian informasi yang tepat dapat

memotivasi klien agar

berusaha memperbaiki

rileks sehingga dapat

mempermudah tidur

 Pemberian informasi

(27)

gangguan pola tidur.

indikasikan untuk memenuhi

kebutuhan tidur.

 Diskusikan dengan pasien

dan keluarga mengenai

teknik untuk meningkatkan

tidur

2. Tujuan dan Kriteria Hasil

Klien menunjukkan kenyamanan, ditandai dengan indikator

berikut:

 Klien merasa nyaman, dan sempurna dalam dimensi fisik.  Pertimbangkan

sumber-sumber ketidaknyamanan,

seperti seprai kusut maupun

lingkungan yang

mengganggu.

 Sesuaikan suhu ruangan

yang paling menyamankan

(28)

selimut untuk meningkatkan

kenyamanan terhadap suhu,

seperti yang di indikasikan.

 Monitor kulit terutama

daerah tonjolan tubuh

terhadap adanya tanda-tanda

tekanan atau iritasi.

dapat meningkatkan

suhu tubuh dan

menimbulkan

ketidaknyamanan.

 Agar tidak terjadi

gangguan integritas

(29)

5. Implementasi dan Evaluasi Hari/

tanggal

No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Rabu/18

Mei 2016

1.  Pemberian informasi

tentang “manfaat tidur” yaitu Penyembuhan

organ-organ reproduksi,

mengistirahat tubuh yang

letih, meningkatkan

kekebalan tubuh dari

serangan penyakit,

mempercepat involusi uteri,

memperbanyak produksi

ASI, menambah

konsentrasi, menambah

kemampuan fisik. Dengan

melakukan pendidikan

kesehatan selama 15 menit.

 Menganjurkan pasien untuk

memantau pola tidur

dengan membuat ADL ”mencatat kegiatan pasien dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali”.  Meciptakan lingkungan

yang nyaman sebelum tidur

dengan mematikan TV dan

lampu karena kondisi

lingkungan yang bising dan

cahaya yang terang dapat

mengganggu hormon

melatonin dan cortisol.

S: klien mengatakan sudah

lebih mudah memulai tidur

tetapi masih sering

terbangun untuk menyusui

anaknya.

O: lingkar mata sudah tidak

hitam, klien sudah tidak

sering menguap

A: masalah teratasi sebagian

(30)

 Mengajarkan pasien dan

orang terdekat untuk

pemenuhan kualitas tidur

dengan cara melibatkan

orang terdekat dalam

pengasuhan anak.

 Memberitahu klien jangan minum-minuman yang

mengandung kafein seperti

kopi dan teh karena dapat

mengganggu tidur.

 Menganjurkan klien tidur di

siang hari sebagai

pemenuhan kebutuhan

tidur, karena sulitnya

pemenuhan kebutuhan tidur

di malam hari.

 Menganjurkan kepada klien

teknik meningkatkan tidur

yaitu dengan membaca ayat

suci al-qur’an,

(31)

Rabu/18

Mei 2016

2.  Berdiskusi dengan klien apa

saja yang menimbulkan

ketidaknyamanan.

 Menyesuaikan suhu

ruangan dengan

pengguanaan kipas.

 Berdiskusi dengan klien

tentang penggunaan

selimut.

 Memantau kondisi kulit yang menimbulkan

ketidaknyamanan.

S: klien mengatakan sudah

merasa lebih nyaman

O: klien tampak tidak lagi

menggaruk tubuhnya

Bintik merah di leher

sudah berkurang.

A: Masalah teratasi sebagian

(32)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak yang harus

dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat yang cukup, tubuh baru dapat

berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada

setiap individu. Secara umun, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa

tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Sedangkan tidur adalah status

perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan

menurun. Tidur di karakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat.

Kesadaran yang bervariasi, perubahan fisiologis tubuh, dan penurunan respon

stimulasi eksternal. Tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik,

mengurangi kecemasan stres, dan dapat meningkatkan kemampuan dan

konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari (Wahid & Nurul, 2007).

Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat tidur yang berbeda. Pola

istirahat dan tidur yang baik dan teratur mamberikan efek yang bagus terhadap

kesehatan (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Keadaan tidur yang normal dapat

berubah dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan non fisiologis. Faktor fisiologis

yaitu penyakit fisik. Faktor non fisiologis yaitu obat-obatan dan substansi, gaya

hidup, pola tidur yang biasa dan mengantuk berlebihan pada siang hari, stres

emosional, lingkungan, latihan fisik dan kelelahan serta asupan makanan dan

kalori (Potter & Perry, 2005).

Orang dewasa butuh rata-rata 7-8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu

yang dibutuhkan untuk tidur saat orang semakin tua. Orang yang sudah tua

biasanya membutuhkan 5 - 6 jam, sesekali begadang tidak mengganggu kecuali

menyebabkan kelelahan esok harinya. Gangguan tidur yang menetap sering

diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton

atau gejala fisik seperti nyeri, Juga beberapa obat dapat mengganggu tidur,

kejadian ini sering di alami pada ibu nifas (Bobak, 2005).

Post partum (masa nifas) adalah merupakan masa setelah kelahiran plasenta

dan berakhir ketika alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.

(33)

perubahan-perubahan fisiologi maupun psikologi, yaitu perubahan fisik, involusi

uterus, dan pengeluaran lokhia, laktasi ASI, perubahan system tubuh lainnya

(buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternital dan Neonatal, 2006).

Gangguan pola tidur pada masa nifas terjadi terutama segera setelah

melahirkan. Hal ini diakibatkan kelelahan saat persalinan dan kesulitan

beristirahat karena ada nyeri perineum. Selain itu, rasa tidak nyaman di kandung

kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan

kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan

psikomotor. Secara teoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2/3

minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola

tidur yang lebih besar. Kebutuhan istirahat dan tidur pada ibu nifas sangat

diperlukan dalam proses penyembuhan organ-organ reproduksi. Fungsi tidur pada

masa nifas untuk mengistrahatkan tubuh yang letih, meningkatkan kekebalan

tubuh dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri, memperbanyak

produksi ASI, manambah konsentrasi, dan kemampuan fisik (Bobak, 2005).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan

dalam menerapkan proses keperawatan pada individu dalam memenuhi

kebutuhan dasarnya.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan prioritas

masalah kebutuhan dasar istirahat tidur penulis mampu:

a. Melakukan pengkajian kebutuhan dasar istirahat tidur pada ibu nifas.

b. Menegakkan diagnosa kebutuhan dasar istirahat tidur.

c. Melakukan intervensi untuk masalah kebutuhan dasar istirahat tidur.

d. Melakukan implementasi berdasarkan rencana keperawatan yang sudah

dibuat untuk masalah kebutuhan dasar istirahat tidur.

e. Melakukan evaluasi hasil akhir terhadap tindakan keperawatan yang

(34)

C. Manfaat

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan bagi peneliti dalam melakukan asuhan

keperawatan terhadap gangguan istirahat tidur pada ibu melahirkan/ibu

nifas.

2. Ibu nifas

Memberkan masukkan atau pendapat bagi ibu nifas tentang cara-cara

mengurangi gangguan istirahat tidur.

3. Bagi perawat

Memberkan informasi bagi tenaga kesehatan tentang asuhan keperawatan

kebutuhan dasar istirahat tidur untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

khususnya pada ibu nifas dalam mengatasi gangguan istirahat tidur.

4. Bagi instansi pendidikan

Memberikan informasi, tentang asuhan keperawatan ibu nifas terkait

(35)

Abstrak

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak yang harus dipenuhi oleh semua

orang. Dengan istirahat yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan

tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umun, istirahat berarti suatu

keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Sedangkan

tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap

lingkungan menurun. Tidur di karakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat.

Kesadaran yang bervariasi, perubahan fisiologis tubuh, dan penurunan respon stimulasi

eksternal. Tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik, mengurangi kecemasan stres,

dan dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas

(36)

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan

Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan

Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Eka Trisnawati Dewi

132500019

PROGRAM STUDI DIII

KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(37)
(38)
(39)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan hidayahNya yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis

dapat menyelesaikan tahap demi tahap penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini yang

berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di Program Studi Keperawatan D

III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak memperoleh

bimbingan, bantuan baik secara moral maupun material, serta arahan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

3. Ibu Cholina T. Siregar,S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB, selaku Pembantu Dekan II

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Siti Saidah Nasution, S. Kp, M.Kep. Sp. Mat, selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku ketua Prodi DIII Keperawatan

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan selaku pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak Mula Tarigan, S.Kp., M.Kes selaku dosen PA yang telah meluangkan

waktu serta dengan sabar memberikan saran-sarannya selama berada di

(40)

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

8. Terkhusus kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Katimin dan Ibu

Sutarsih, yang selalu memberikan semangat, perhatian, kasih sayang,

dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dan kepada ketiga adikku

terkasih Eko Pradana, Nailah, Muhammad Fadli Syaputra yang telah

memberikan semangat untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Kakak-kakak tercinta kak Yani, Kak Ulan, yang senantiasa selalu memberikan

semangat, dukungan, perhatian kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

10. Teman-teman satu dosen pembimbing, serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan khususnya Program

Studi DIII Keperawatan Stambuk 2013 yang telah mendukung selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

11. Keluarga Ny A lingkungan 1 Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan

Amplas yang mau menerima penulis dengan baik dan telah berpartisipasi

dalam pengelolaan kasus.

Semoga Allah SWT, selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis. Dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah

ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, karena keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis mohon saran dan

kritik yang bersifat membangun guna kebaikan dalam penulisan. Semoga laporan

ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara kota Medan.

Medan, Juni 2016

(41)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 4

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur (Gangguan Pola Tidur) ... 4

1. Pengkajian... .... 4

2. Analisa Data... .... 5

3. Rumusan Masalah... ... 5

4. Intervensi... ... 9

B. Asuhan Keperawatan Kasus... ... 11

1. Pengkajian... .... 11

2. Analisa Data... .... 20

3. Rumusan Masalah... ... 21

4. Intervensi... ... 23

5. Implementasi dan Evaluasi... .. 26

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN... ... 29

A. Kesimpulan... ... 29

B. Saran... .... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN

Gambar

Gambaran Diri:Ny. A menyatakan bahwa ia menyukai tubuhnya

Referensi

Dokumen terkait

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU

In method OS (Osendorfer et al., 2013), a descriptor learning architecture based on a Siamese CNN similar to our work was used, but the authors concentrated more on

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui efek infusa bunga rosella terhadap penurunan kadar Serum Glutamate Piruvat

Hasil ramalan yang diperoleh dari model VAR-GSTAR pada data volume kendaraan yang masuk ke Kota Bandung melalui gerbang tol yang berada di Kota Bandung adalah mengikuti

Diamnya anak-anak bukan berarti bahwa mereka sudah paham dengan pesan yang disampaikan guru secara lisan, hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata keterampilan

Hal itu dibuktikan dengan adanya perbedaan letak, jumlah dan jenis asam amino dari reseptor progesteron yang berikatan dengan kurkumin dan analog- nya melalui

Bagaimana pengaruh Perbedaan Individu terhadap Proses Keputusan Konsumen dalam memilih tempat makan di Kota Bandung menggunakan metode SEM dengan PLSc. Bagaimana

Aljabar Kumjian-Pask dari graf- k ber- hingga baris tanpa sources telah banyak menjadi perhatian kalangan ilmuwan aljabar operator, di antaranya [3, 4, 5, 9, 18, 20]...