• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Nisbah Bahan Baku – Pelarut dan Suhu Ekstraksi terhadap Kandungan Xanthorrhizol dalam Oleoresin Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Nisbah Bahan Baku – Pelarut dan Suhu Ekstraksi terhadap Kandungan Xanthorrhizol dalam Oleoresin Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb.)."

Copied!
142
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Komposisi Kimia Rimpang Temulawak…………………………..
Gambar 2. Rimpang Temulawak
Gambar 3. Rumus Bangun Xanthorrizol
Tabel 4. Batas sisa pelarut yang diijinkan dalam oleoresin menurut FDA
+7

Referensi

Dokumen terkait

OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL 90% PADA BERBAGAI SUHU EKSTRAKSI YANG BERBEDA TERHADAP KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS

Kurva yield oleoresin hasil perhitungan model menunjukkan kesesuaian dengan kurva yield oleoresin hasil percobaan pada tekanan 14 MPa dan suhu 50°C dengan waktu

Kondisi ekstraksi terbaik untuk menghasilkan rendemen oleoresin jahe yang tinggi dan bermutu baik diperoleh pada kombinasi perlakuan jenis pelarut etanol, waktu 3 jam dan suhu

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh waktu ekstraksi terhadap ekstraksi oleoresin daun kemangi menggunakan metode sokletasi dengan pelarut etil asetat dan mengkaji

Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa rendemen ekstrak yang dihasilkan untuk berbagai macam konsentrasi pelarut dan tahap jumlah ekstraksi cenderung meningkat dengan

Kondisi ekstraksi terbaik untuk menghasilkan rendemen oleoresin jahe yang tinggi dan bermutu baik diperoleh pada kombinasi perlakuan jenis pelarut etanol, waktu 3 jam dan suhu

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh %yield tertinggi kurkuminoid pada konsentrasi etanol 96%, waktu ekstraksi 5 jam dan nisbah bahan baku dengan pelarut 1:8 sebesar 14,671%,

Pada gambar 1 tersebut ditunjukkan rendemen terbaik yaitu 41,11% dengan lama waktu ekstraksi 180 menit dan suhu 95°C, ini menunjukkan bahwa suhu dan waktu yang digunakan akan