• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PELUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI SMK NEGERI 4 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PELUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI SMK NEGERI 4 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PE L U A N G M E L A L U I PE N D E K A T A N M A T E M A T I K A

REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

D I S M K N E G E R I 4 M E D A N

Oleh:

FRONIKA MUNTHE 4113111034

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Materi Peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di SMK Negeri 4 Medan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran positif kepada penulis dari awal pemilihan judul penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd, dan Bapak Mulyono,S.Si, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si selaku pimpinan UNIMED beserta seluruh Pembantu Rektor, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Matematika, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis.

(4)

v

4 Medan yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayah tercinta Tumpak Pardamean Munthe dan Mama tercinta Senna Berri Girsang yang terus memberikan motivasi dan doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada adikku tersayang Sadar Fernando Munthe serta abang tersayang Wellem Saputra Munthe yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat seluruh teman-teman jurusan matematika stambuk 2011 khususnya Kelas Dik A, sahabatku (Ida, Nova, Rina, Rona, Shanti, Jeddah, Maksum, Umam, Mely, Annisah dan Bambang), teman-teman PPL SMA Negeri 1 Balige, dan abang/kakak serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, 30 Juni 2015

Penulis,

Fronika Munthe

(5)

iii

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PELUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

DI SMK NEGERI 4 MEDAN FRONIKA MUNTHE (4113111034)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui efektivitas lembar kerja siswa yang dikembangkan pada materi peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa (2) Mengetahui respon siswa terhadap lembar kerja siswa yang telah dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 4 Medan. (3) Mengetahui bagaimana kesalahan siswa dalam memecahkan masalah matematis dengan pembelajaran menggunakn LKS matematika realistik.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan terhadap perangkat melalui model 3-D (Three-D Model) yang dikemukakan Thiagarajan, Semmel dan Semmel dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Model ini meliputi tiga tahapan terdiri dari tahap pendefenisian (define), tahap rancangan (design), dan tahap pengembangan (develop).

Uji coba lembar kerja siswa dilakukan sebanyak dua kali Uji coba dan dilakukan pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Medan. Pada Uji coba 1, sampel diambil dari kelas X-AV3 sebanyak 25 orang dan setelah diperoleh hasilnya tidak efektif sehingga dilakukan perbaikan maka dilakukan Uji coba kedua. Pada Uji coba 2, sampel diambil dari kelas X-KR5 sebanyak 24 orang. Hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal berikut: (1) Efektivitas lembar kerja siswa yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik disimpulkan berdasarkan bahwa : (a) ketuntasan klasikal sebesar 87,5 (b) ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) (c) kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 3,44 dan (d) ketercapaian aktivitas siswa : efektif (e) kesalahan siswa dalam memecahkan masalah terdapat pada tahap menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali. (2) Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh gambaran bahwa lembar kerja siswa yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis pada pokok bahasan peluang, dimana peningkatan diperoleh setelah Uji coba 2 dilakukan. (3) Respon siswa terhadap lembar kerja siswa yang telah dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah positif. Sehingga disarankan kepada setiap guru terutama guru matematika agar mampu mengembangkan lembar kerja siswa sendiri yang sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 8

1.6 Manfaat Penelitian 8

BAB II KERANGKA TEORITIS 9

2.1 KAJIAN TEORITIS 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Pembelajaran Matematika 10

2.1.3 Masalah dalam Matematika 11

2.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 12

2.1.5 Hakikat Lembar Kerja Siswa 14

2.1.6 Pendekatan Matematika Realistik 19

2.1.7 Materi Pelajaran Peluang 30

2.2 KERANGKA KONSEPTUAL 35

2.3 HIPOTESIS 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1 Jenis Penelitian 37

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 37

3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan 37

3.5 Jenis dan Alat Pengumpulan Data 41

3.6 Teknik Analisis Data 43

3.7 Interpretasi Data 46

(7)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50

4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar 50

4.1.1 Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define) 50

4.1.2 Deskripsi Tahapan Perencanaan (Design) 55

4.1.3 Hasil Tahap Pengembangan (Develop) 56

4.1.4 Analisis 80

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 85

4.3 Temuan Penelitian 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 90

5.1 Kesimpulan 90

5.2 Saran 91

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Kerja Siswa 95

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 117 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 127

Lampiran 4 Kisi-kisi Tes Pemecahan Masalah 137

Lampiran 5 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 138

Lampiran 6 Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 140 Lampiran 7 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 144

Lampiran 8 Lembar Validasi LKS 146

Lampiran 9 Lembar Validasi RPP 148

Lampiran 10 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 151 Lampiran 11 Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran 153

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 156

Lampiran 13 Angket Respon Siswa terhadap Lembar Kerja Siswa 158

Lampiran 14 Hasil Validasi LKS 160

Lampiran 15 Hasil Validasi RPP 162

Lampiran 16 Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 165 Lampiran 17 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 166 Lampiran 18 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran 170

Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 174

Lampiran 20 Hasil Respon Siswa 178

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Undang-undang standar pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan pada akhirnya harus dimajukan sebagai upaya untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang ditandai dengan adanya keluhuran budi dalam diri individu, keadilan dalam negara dan sebuah kehidupan yang makmur dari setiap individunya. Sehingga tujuan dari pendidikan tidak hanya dipandang sebagai pembentukan intelektual siswa saja melainkan pendidikan sesungguhnya bertujuan untuk mendewasakan siswa baik dari segi intelektual, moral, dan sosial (wijaya, 2010 : 178).

Oleh karena itu, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak sumber daya manusia yang bermutu tinggi.

Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Mutu pendidikan harus terus ditingkatkan sebagai upaya pembentukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, yakni manusia yang mampu berpikir kritis, logis, sistematis, kreatif, inovatif, dan berinisiatif dalam menanggapi masalah yang terjadi.

(10)

2

untuk membantu memecahkan permasalahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Cornelius (dalam Abdurrahman 2009 : 253) bahwa:

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Kemampuan berpikir untuk pemecahan masalah dalam matematika itu adalah bagian yang sangat dasar dan sangat penting. Namun, kenyataannya di lapangan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa di Indonesia masih sangat rendah hal ini dapat dilihat dari hasil survei PISA (OECD, 2010) tahun 2009 yang menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-61dari 65 negara yang disurvei dengan nilai rata-rata kemampuan matematika Indonesia yaitu 371 dari nilai standar rata-rata yang ditetapkan oleh PISA adalah 500. Pada survei tersebut salah satu nndikator kognitif yang dinilai adalah kemampuan pemecahan masalah. Untuk PISA 2012, diikuti oleh lebih dari 510.000 siswa di 65 negara dan wilayah. Dan Indonesia berada di peringkat dua terbawah untuk skor matematika dalam survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012. Dari total 65 negara dan wilayah yang masuk survei PISA, Indonesia menduduki ranking ke-64 atau hanya lebih tinggi satu peringkat dari Peru.

Departemen Pendidikan Nasional (Shadiq, 2009 : 7) menyatakan bahwa mata pelajaran matematika di SD, SMP, SMA, dan SMK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

(11)

3

dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Di dalam tujuan tersebut secara tersirat telah diberikan isi pelajaran matematika yang akan diselaraskan dengan materi yang diajarkan oleh guru kepada siswa. Kemudian dalam membelajarkan tujuan serta isi pelajaran tersebut kepada siswa maka seorang guru perlu diperlengkapi Lembar Kerja Siswa.

Hamdani (2011 : 74) menuliskan bahwa :

Lembar kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum, LKS merupakan perangkat pembelajran sebagai pelengkap atau sarana pendukung rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). LKS sangat baik dipakai untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar.

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.(Depdiknas; 2004;18). Trianto (2008 :148) mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah.

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan dasar matematika yang perlu dimiliki oleh siswa. Lemahnya penguasaan konsep dan pinsip oleh siswa, dapat mengakibatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah lemah pula. Padahal, kemampuan pemecahan masalah sangat penting dalam pembelajaran matematika karena kemampuan pemecahanan masalah yang diperoleh dalam suatu pengajaran matematika pada umumnya dapat ditransfer untuk digunakan dalam memecahkan masalah lain dalam kehidupan sehari-hari.

(12)

4

[image:12.595.92.517.142.531.2]

dikaitkan dengan latar belakang siswa. Berikut ini merupakan contoh kutipan Lembar Kerja Siswa :

Gambar 1.1. Contoh Lembar Kerja Siswa

Cuplikan isi LKS di atas diambil dari salah satu LKS matematika kelas X yang beredar di pasaran. Jika diamati, materi yang dituliskan pada kutipan LKS di atas disampaikan dengan sangat singkat, kalimat yang digunakan tidak mengkonstruksi pemahaman siswa secara benar mengenai kejadian acak. Rumusan kalimat yang digunakan ada yang kurang komunikatif dan kurang efektif. Penyampaiannya belum mampu menfasilitasi aktifitas siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajari karena pemahaman siswa mengenai materi ini menjadi cukup terbatas.

(13)

5

Selanjutnya, permasalahan ditemukan oleh peneliti saat melakukan observasi dan wawancara dengan salah seorang guru matematika di SMK Negeri 4 Medan, mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran untuk materi peluang yang berhubungan erat dengan menentukan ruang sampel, titik sampel, dan peluang terjadinya sebuah kejadian, justru kesulitan yang sering dialami siswa adalah memahami permasalahan dalam soal yang disajikan sehingga tidak mampu memecahkan masalah terkait peluang.

Permasalahan lain yang diungkapkan beliau adalah pengetahuan awal terhadap pelajaran matematika sangat sedikit. Sehingga terkadang guru harus mengulang pelajaran sebelumnya dan siswa-siswi belum terbiasa dala memecahkan permasalahan matematika.

Selain itu yang menjadi permasalahan selanjutnya adalah perangkat pembelajaran yang disajikan salah satu guru SMK Negeri 4 belum memadai, yakni belum tersedia lembar kerja siswa. Hal ini terjadi karena beliau mengalami kesulitan dalam membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu menfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sejalan dengan adanya permasalahan diatas sangat perlu dikembangkan lembar kerja siswa yang bisa menfasilitasi kebutuhan siswa. Lembar kerja siswa yang diharapkan yaitu lembar kerja siswa yang bisa membuat siswa aktif, kreatif, semakin bisa mengembangkan diri, membuat siswa tertarik, tertantang dalam mengerjakan latihan soal. LKS berisi petunjuk yang lengkap dan diharapkan siswa bisa mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri.

(14)

6

Realistic Mathematics Education (RME) merupakan suatu pendekatan belajar matematika yang dikembangkan di Belanda dengan pola guided reinvention dalam mengkontruksi konsep-konsep melalui process of mathematization, yaitu matematika horizontal (tools, fakta, konsep, prinsip, algoritma, aturan untuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia empiric) dan vertikal (reorganisasi matematika melalui proses dalam dunia rasio, pengembangan matematika).

Pendekatan Matematika Realistik adalah sebuah pembelajaran matematika yang menekankan pada penyelesaian masalah secara informal sebelum menggunakan cara formal. Dengan kata lain, Pendekatan Matematika Realistik dimulai dari masalah yang kemudian diarahkan menuju pemecahan secara formal.

Beberapa penelitian terdahulu di beberapa negara menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan realistik, sekurang-kurangnya dapat membuat (1) matematika lebih menarik, relevan, dan bermakna, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak, (2) mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa, (3) menekankan belajar matematika pada learning by doing, (4) memfasilitsi penyelesaian matematika dengan tanpa menggunakan penyelesaian (algoritma) yang baku dan (5) menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika.

Pendekatan Matematika Realistik dalam pembelajaran matematika sangat berkaitan erat dengan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan teori Pendekatan Matematika Realistik diatas, dengan demikian pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMR dapat dikaitkan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

(15)

7

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Kegiatan dalam proses pembelajaran tidak terorganisir dengan baik dan kurang adanya persiapan yang matang sebelum mengajar.

2. Kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika siswa,

khususnya siswa SMK masih relatif rendah.

3. Pembelajaran yang terjadi jarang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4. LKS yang tersedia saat ini belum mengkonstruksi pemahaman siswa, kurang

disesuaikan dengan latar belakang berpikir siswa dan masih sangat kurang terlebih dalam aspek meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

5. Belum tersedianya Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disusun berdasarkan pendekatan matematika realistik.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi peluang dengan model 3-D melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. 2. Penelitian ini dilakukan sampai tahap pengembangan (develop).

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan pada

materi peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa?

(16)

8

3. Bagaimana kesalahan siswa dalam memecahkan masalah matematis pada pokok bahasan peluang dengan pembelajaran menggunakan LKS matematika realistik?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk:

1. Mengetahui Bagaimana efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

dikembangkan pada materi peluang melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

2. Mengetahui respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

3. Mengetahui Bagaimana kesalahan siswa dalam memecahkan masalah

matematis pada pokok bahasan peluang dengan pembelajaran menggunakan LKS matematika realistik.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK kelas X khususnya untuk materi peluang.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk mengembangkan lembar kerja siswa

melalui pendekatan matematika realistik.

3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan mengenai manfaat

pengembangan lembar kerja siswa di sekolah.

4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam melaksanakan tugas pendidikan dimasa yang akan datang.

(17)

89 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:

1. Efektivitas lembar kerja siswa yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik diperoleh melalui dua kali percobaan. Pada ujicoba 1 lembar kerja siswa yang telah dikembangkan hanya efektif pada: (1) ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) dan (2) kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 2,54, sedangkan ketuntasan klasikal tidak terpenuhi yaitu hanya mencapai 76% (dibawah 85%) . Dari ujicoba 1 dilakukan analisis sehingga diperoleh perbaikan yang menjadi landasan pada ujicoba 2, pada ujicoba 2 diperolehlah hasil, yaitu : (1) ketuntasan klasikal meningkat menjadi sebesar 87,5% , (2) ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK), (3) kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 3,44 dan (4) ketercapaian efektivitas aktivitas siswa. Dikarenakan pada ujicoba 2, keempat syarat efektivitas terpenuhi terutama pada ketuntasan klasikal dan ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK), maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa yang telah dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik telah efektif digunakan.

2. Respon siswa terhadap lembar kerja siswa yang telah dikembangkan melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah positif dikarenakan lebih dari 80% siswa berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan lembar kerja siswa yang telah dikembangkan.

(18)

90

karena kurangnya pengetahuan awal siswa terhadap operasi perhitungan dan kurang teliti.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Lembar kerja siswa matematika yang dihasilkan hanya melalui dua kali uji coba, kemudian direvisi berdasarkan masukan dari beberapa ahli dan hasil uji

coba. Oleh karena itu lembar kerja siswa matematika tersebut memungkinkan untuk dilakukan uji coba di sekolah-sekolah lain dengan berbagai kondisi agar

diperoleh lembar kerja siswa yang benar-benar berkualitas atau dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif lembar kerja siswa bagi guru dalam mengajarkan materi aritmatika sosial di kelas X SMK.

2. Pengembangan lembar kerja siswa seperti ini hendaknya juga dilakukan pada materi lainnya untuk membuat siswa berminat/tertarik, senang, dan aktif

dalam belajar matematika terkhusus pada materi ruang dan titik sampel. 3. Sebaiknya guru lebih sering memberikan latihan soal-soal cerita yang

bervariasi. Mulai dari soal-soal pemecahan masalah yang sederhana sampai

dengan soal-soal pemecahan masalah yang lebih kompleks dengan menekankan pada penggunaan langkah-langkah penyelesaian masalah dan

(19)

91

57

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Iif Khoiru. 2011. Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta :

Prestasi Pustakarya

Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Azhar, Muhammad Lalu. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola C.B.S.A. Surabaya:

Usaha Nasional

Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka

Insan Madani Pedagogia

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Dewan, K.K., dan M. Mustafa. 2004. Mathematics in The 21 st Century. New

Delhi: Deep & Deep Publications PVT. LTD

Fikarsul. 2012. Makalah Lembar Kerja Siswa. http://fikarsul10.blogspot.com/

2012/06/makalah-lks.html. (diakses 23 Februari 2015)

Hasratuddin.2010.Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui

Pendekatan Matematika Realistik, JURNAL PENDIDIKAN

MATEMATIKA VOLUME 4 No.2 DESEMBER 2010. http://ejournal.

unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/317/80 (diakses 23 Februari 2015)

(20)

92

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS)

Implementasi Kurikulum 2013 http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/ cetak/2013/12/28/247638. (Diakses Maret 2015)

Iierr. 2012. Pembuatan Lembar Kerja Siswa. http://iierrr.blogspot.com/2012/05/

pembuatan-lks-lembar-kerja-siswa.html (diakses, 23 Februari 2015)

Khoiriyati. 2010. Peranan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran Sosiologi bagi Siswa SMA Negeri 87 Jakarta. Jakarta : FTIK UIN

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar

kompetensi guru. Bandung: Remaja Rosydakarya

Nisbah, F. 2013. Pembelajaran Matematika Realistik. http://faizalnizbah. blogspot.com/2013/05/pembelajaran-matematika-realistik.html. (diakses 23 Februari 2015)

Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Grasindo, Jakarta.

Nurhidayah, E. 2010. Penerapan pembelajaran realistik untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah siswa pada pokok bahasan aritmatika social kelas VII SMP negeri 1 arse tahun ajaran 2009/2010. Skripsi,

FMIPA, Unimed, Medan

P4mriunsri. 2011. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Proses Matematisasi.

http://p4mriunsri.wordpress.com/2011/12/22/pendekatan-pembelajaran-berdasarkan-proses-matematisasi/.

PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006. http://matematikalujeng.blogspot.com/

2013/02/tujuan-pembelajaran-matematika-sekolah.html (diakses 23

Februari 2015)

Putri, M. 2009 Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

(21)

93

pembelajaran konvensional di kelas IX SMP Negeri 3 Lubuk Pakam T.A 2012/2013. Medan: FMIPA Unimed

Roestiyah NK. 1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Sabar, Zona. 2011. Makalah Pembuatan Lembar Kerja Siswa. http://zonasabar.

blogspot.com/2011/03/makalah-pembuatan-lks-lembar-kerja.html (diakses 23 Februari 2015)

Sagala, Syaiful.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:ALFABETA.

Shadiq, Fadjar. 2009. Pengajaran Matematika sesuai Cara Kerja Otak. Jakarta:

PT. Indeks

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta

Soejono. 1988. Pengajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud

Suherman, erman. 200. Strategi Pembelajaran Matematika kontemporer.

Bandung: JICA UPI

Sutini. 2012. Penggunaan LKS dalam Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita pada Pokok Bahasan FPB dan

KPK. Jakarta : FTIK UIN

Trianto. 2008. Mendesain Model Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching

and learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Komtemporer. Jakarta: Bumi

Aksara

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pedidikan Matematika Realistik Suatu alternatif

(22)

94

Winda. 2012. Penerapan Pendidikan Pembelajaran Matematika Realistik Sebagai

Gambar

Gambar 1.1. Contoh Lembar Kerja Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pola Komunikasi Guide (Pemandu Wisata) Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta (Studi Diskriptif Kualitatif Tentang Pola Komunikasi Guide Kampung Wisata Batik Kauman

Jaminan penawaran discan dulu yang aslinya untuk dilampirkan di dalam dokumen penawaran, kemudian jaminan Penawaran yg asli dikirim, untuk item barang yang

[r]

Peran auditor dalam suatu perusahaan diperlukan dalam upaya mengaudit proses bisnis yang telah berlangsung, sehingga hasil dari aktivitas bisnis yang telah dilakukan

Untuk membatasi permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada proses transaksi penjualan mulai dari pemesanan,

 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari, dan lompat dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, dan

Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman keudara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei).Sekali batuk dapat

- Terpilihnya Pemenang Lomba-lomba pada Jambore UKS - Terpilihnya Pemenang Lomba PHBS tingkat Kota Balikapan - Terbinanya UKBM berorientasi kesehatan di Kota Balikpapan