• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH USAHA INDUSTRI BATU BATATERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEMILIK USAHA DI DESA TELUKKECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH USAHA INDUSTRI BATU BATATERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEMILIK USAHA DI DESA TELUKKECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH USAHA INDUSTRI BATU BATA TERHADAP

TINGKATPENDAPATAN PEMILIK USAHADIDESA

TELUK KECAMATAN SECANGGANG

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DEWI ASTUTI

109371007

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat karunia_Nya maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi

dengan judul “ Pengaruh Usaha Industri Batu Bata Terhadap Tingkat Pendapatan Pemilik Usaha

Di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Negeri Medan.

Didalam penyelesaian skripsiini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun berkat

bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, penulis menyadari dalam

penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun

sangat saya harapkan demi kesempurnaan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sudirman

S.E,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian Skripsi ini.

Harapan saya semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan

terima kasih

Medan, April 2015

Penulis

Dewi Astuti

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Allah Swt atas nikmat dan karunianya. Terima kasih yang tak

terhingga kepada Ayahanda Wagiren dan Ibunda Ngapiah yang telah memberi cinta dan kasih

sayang yang tak ternilai. Untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat,

pengorbanan baik berupa materi maupun motivasi dan doa yang tak pernah putus, membimbing

dan mendidik ananda hingga menjadi seperti ini. Kalian adalah orang tau terhebat yang ananda

miliki.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan I, serta sebagai dosen penguji saya yang

telah membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Wakil Dekan II

5. Bapak Drs. Edidon, M.Pd selaku Wakil Dekan III

6. Ibu Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, serta

sebagai dosen penguji saya yang telah membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini

menjadi lebih baik lagi.

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, serta

sebagai dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberi arahan dan bimbingannya

selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.

8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah membimbing

(6)

9. Kak Surya Indriawati, S.Pd yang telah banyak membantu dan seluruh dosen Pendidikan

Luar Sekolah yang telah memberikan penulis ilmu pengetahuan dan pembelajaran hidup

yang sangat berharga.

10. Bapak Ruswanto selaku Kepala Desa Teluk, yang telah meluangkan waktunya untuk

membantu penulis dalam melengkapi data-data skripsi

11. Saudara Kandung Abang saya Hengki Irwansyah, Irfan Ramadansyah, abang Andre, kakak

Dian dan kakak Yena Yein yang telah memberikan semangat, kasih sayang, dorongan, dan

doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

12. Sahabat terbaik Wulan, Rika, Nurul, Laira, Ani, Amrah, Inur dan teman- teman

seperjuangan PLS “09 yang telah memberikan semangat, dorongan, doa, motivasi, arahan

dan saran-saran yang bermanfaat bagi saya.

13. Kepada semua pihak yang membantu, memberi dukungan dan motivasi kepada penulis baik

secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Medan, April 2015

Penulis

(7)

ABSTRAK

Dewi Astuti. NIM. 109371007 : Pengaruh Usaha Industri Batu Bata Terhadap Tingkat Pendapatan Pemilik Usaha Di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2015. Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Perbedaan musim saat memproduksi batu bata membuat harga batu bata tidak stabil sehingga, 2. Kurangnya modal dalam produksi batu bata, 3. Sebagian pengusaha industri batu bata tidak produktif lagi, 4. Sebagian pengusaha belum mampu menampung sebagian masyarakat sebagai pekerja di usaha industri batu bata. Tujuan penelitian yaitu: 1. Untuk mengetahui keberadaan usaha industri batu bata, 2. Untuk mengetahui seberapa pengaruh usaha industri batu bata terhadap tingkat pendapatan pemilik usaha di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha industri batu bata yang dikemukakan oleh Kartasapoetra (2004:80) “Industri adalah segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahanbaku, bahan setengah jadi menjadi barang jadi dengan nilai yang lebih tinggi”. Kemudian teori pendapatan pemilik usaha dikemukakan oleh Menurut Sukirno (2006:47) pengertian pendapatan merupakan “Jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan”

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Alat pengumpul data yaitu angket dan dokumentasi serta teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan uji hipotesis (uji-t).

(8)

i

1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usaha Industri Batu Bata ... 17

(9)

ii

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel... 26

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 27

D. Alat Pengumpulan Data ... 28

E. Uji Instrumen Penelitian ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 32

G. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... .... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 34

A. Lokasi Penelitian ……….. 34

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………... 36

C. Pembahasan ...……….. 51

BAB V PENUTUP ………. 56

A. KESIMPULAN ……… 56

B. SARAN………. 57

(10)

i

DAFTAR TABEL

halaman

1. Tabel 3. Kisi-Kisi Angket ... 29 2. Tabel 3.1. Tingkat Reliabilitas ... 32 3. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 35 4.

5. Tabel 4.2. Ringkasan Perhitungan Angket Tingkat

Pendapatan Pemilik Usaha ... 69 6. Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Reliabilitas Angket Tingkat

Pendapatan Pemilik Usaha ... 73 7. Tabel 4.4 skor data pengaruh usaha industri batu bata ... 8. Tabel 4.5 skor data tingkat pendapatan pemilik usaha

(11)

i

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Lampiran Angket ... 60

2. Lampiran Uji Coba Angket Pengaruh Usaha industri batu bata ... 65

3. Lampiran Uji Coba Angket Tingkat Pendapatan pemilik usaha ... 66

4. Lampiran Tabel ………... 79

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang, sesuai dengan perkembangan itu maka pembangunan dalam segala bidang yang sedang berkembang yaitu salah satunya adalah bidang industri.Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, peranan industri sangat dibutuhkan terutama dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat.Oleh karenanya, industri perlu di kembangkan secara menyeluruh dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dan optimal serta seluruh potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

(13)

2

pemerintah memberikan penguatan atau dorongan kepada masyarakat dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Golongan masyarakat yang memiliki pemenuhan kebutuhan minimum per orang per hari sebesar 2100 kalori atau sama dengan pendapatan perkapita per bulan yaitu Rp. 20.614,- untuk daerah perkotaan dan Rp. 13.295,- perkapita per bulan untuk daerah pedesaan. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita atas berlaku pada tahun 2008 sebesar Rp. 21,7 juta (US$2.269,9), sementara pada tahun 2009 mencapai Rp. 24,3 juta (US$2.590,1).

Pembangunan ekonomi yang dimaksudkan adalah untuk meningkatkan pendapatan perkapita dan kesejahteraan penduduk, juga harus sejalan dengan pemecahan masalah-masalah lainnya dan sedapat mungkin tidak menimbulkan masalah baru yang lebih besar.Oleh karena itu, baik potensi pengembangan industri maupun masalah yang sedang dialami masyarakat dan negara, harus diteliti secara sungguh-sungguh.Potensi berbagai daerah dengan segala masalah yang ada pada daerah yang bersangkutan, harus diintergrasikan sebagai suatu upaya untuk mensejahterakan masyarakat dan daerah yang bersangkutan.

(14)

3

bidang industri adalah untuk memperluas lapangan pekerjaan, menghasilkan barang-barang yang diperlukan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menghasilkan devisa melalui ekspor hasil industri. Pembangunan itu telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan namun masih ditemukan masalah yakni perhatian pemerintah masih mengutamakan industri besar dan menengah dibandingkan dengan industri kecil.Padahal industri kecil banyak menyerap tenaga kerja dan mengalami peningkatan jumlah unit. Hal ini terlihat pada tahun 2008 sebesar 43.224.007 unit, tahun 2009 meningkat sebesar 47.109.555 unit dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 48.936.480 unit industri. Perkembangan industri ini disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah, dalam hal ini juga tidak terlepas dari ketersediaan faktor-faktor industri yang mencakup energi, modal, bahan mentah/bahan baku, tenaga kerja, pengangkutan (transportasi) dan pemasaran (Prawiro, 1983).

(15)

4

besar masyarakat bekerja sebagai petani dan industri batu bata sebagai usaha sampingan, namun dengan meningkatkanya permintaan sebagian masyarakat mulai tertarik untuk mengembangkan industri batu bata sebagai mata pencaharian mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan di Desa Teluk yang merupakan salah satu dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat yaitu Kecamatan Secanggang, industri batu bata yang ada di Kecamatan Secanggang tersebar di beberapa desa diantaranya yaitu: Desa Kepala Sungai, Desa Teluk, Desa Telaga Jernih, Desa Secanggang, Desa Tanjung Ibus dan Desa Karang Anyar. Jumlah industri batu bata di Desa Teluk ini berjumlah 30 unit dan pembuatan dilakukakan oleh pria dan wanita dengan tenaga kerjanya terdiri dari 1 – 4 orang bahkan lebih.Sebagian besar penduduk Desa Teluk menjadikan industri batu bata sebagai mata pencaharian sampingan dan selebihnya hanya sebagai mata pencaharian pokok dan sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

(16)

5

menambah penghasilan masyarakat. Karena menurut mereka penghasilan dari hasil yang mereka perolehbelum maksimal dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

(17)

6

untuk lahan industri kini telah menjadi kubangan-kubangan dan tidak bisa dimanfaatkan lagi, oleh karena itu masyarakat dapat memanfaatkan perkarangan rumah untuk tempat pembuatan batu bata, karena disisi lain pemilik batu bata dapat mengawasi selama pembuatan, penyusunan, pengeringan, pembakaran dan sampai memasarkan hasil produksi batu batanya.

Pengelolaan batu bata dimulai dari cara manual (seluruhnya menggunakan tenaga manusia) sampai dengan mekanis (menggunakan tenaga manusia dan mesin). Dalam pembuatan batu bata dibutuhkan bahan baku, bahan penunjang (kayu bakar dan sekam), tenaga kerja. Bahan baku yang digunakan adalah tanah liat, dan masyarakat memanfaatkan lahan persawahan untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan batu bata dan pembuatan batu bata masih tergantung dengan keadaan (cuaca), terutama pada proses penjemuran batu bata, pada umumnya proses produksi batu bata dilakukan pada saat musim kemarau, karena pada saat musim kemarau pengusaha batu bata dapat memasarkan batu batanya dua kali dalam satu bulan. Namun, sekarang pada saat musim hujan pengusaha batu bata tetap berproduksi, walaupun produksinya lebih rendah tetapi pada saat musim hujan harga batu bata meningkat.Seiring berlangsungnya kegiatan industri batu bata hampir seluruh pengusaha industri batu bata saat ini sudah menggunakan mesin untuk membuat batu bata, walaupun sebagian masyarakat masih ada pengusaha batu bata yang menggunakan secara manual (tenaga manusia), tergantung permintaan konsumen dipasaran.

(18)

7

batu bata di Desa Teluk Kecamatan Secanggang mengalami berbagai hambatan, seperti naik turunnya permintaan konsumen dipasaran dan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti modal, tenaga kerja, bahan baku (bahan bakar dan tanah liat), lingkungan, transportasi dan pemasaran yang akan mempengaruhi pendapatan pengusaha dan pendapatan pekerja. Hal ini dimungkinkan besarnya modal dan bahan baku yang diperoleh, oleh sebab itu sebagian industri batu bata yang ada di Desa Teluk Kecamatan Secanggang terdapat beberapa industri yang tidak produktif dan masih produktif. Oleh sebab itu banyak usaha industri batu bata di Desa Teluk yang pekerjanya dari anggota keluarga sendiri, yakni dengan cara memaksimalkan fungsi keluarga sebagai unit produksi guna meningkatkan atau sekurang-kurangnya mempertahankan pendapatan (Tadjuddin Noer dan Helmut Weber, 1993:95).

Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Usaha Industri Batu Bata Terhadap Tingkat Pendapatan Pemilik Usaha Di Desa Teluk Kecamatan Secanggang”.

B. Identifikasi Masalah

a. Perbedaan musim saat memproduksi batu bata membuat harga batu bata tidak stabil.

b. Kurangnya modal dalam produksi batu bata, sehingga sebagian pengusaha industri batu bata tidak produktif lagi.

c. Sebagian pengusaha belum mampu menampung sebagian masyarakat sebagai pekerja di usaha industri batu bata.

(19)

8

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dalam penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Usaha Industri Batu Bata Terhadap Tingkat Pendapatan Pemilik Uasaha Di Desa Teluk Kecamatan Secanggang”

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana keberadaan usaha industri batu bata di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat?

2. Seberapa besar pengaruh usaha industri batu bata terhadap tingkat pendapatan pemilik usaha di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keberadaan usaha industri batu bata di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat?

2. Untuk mengetahui seberapa pengaruh usaha industri batu bata terhadap tingkat pendapatan pemilik usaha di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

(20)

9

2. Manfaat Teoritis

1. Memberikan gambaran mengenai pengaruh usaha industri batu bata terhadap tingkat pendapatan pemilik usaha di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

(21)

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil angket yang disebarkan dilapangan diperoleh nilai rata-rata (Mean) = 52,7, Varians = 16,17, Standard Deviasi 261,7. Sedangkan tingkat pendapatan pemilik usaha diperoleh nilai rata-rata (Mean) = 37,8, Varians = 16,7 dan Standard Deviasi = 203,7. Maka dari hasil nilai yang diperoleh bahwa kegiatan usaha industri batu bata yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan pemilik usaha, karena sebagian masyarakat pada umumnya usaha industri batu bata merupakan mata pencaharian pokok dan sebagian kecil usaha industri batu bata sebagai mata pencaharian sampingan.

2. Terdapat Pengaruh Usaha Industri Batu Bata Terhadap Tingkat Pendapatan Pemilik Usaha di Desa Teluk Kecamatan Secanggang. Hal ini kecendrungan antara dua variabel mempunyai pengaruh yang signifikan, karena semakin baik pengelolaan usaha industri batu bata maka semakin tinggi tingkat pendapatan pemilik usaha.

B. Saran

(22)

57

1. Kepada para pengusaha batu bata harus lebih meningkatkan kegiatan usahanya lebih berkembang sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan dapat membantu perekonomian masyarakat. 2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan lebih lanjut

(23)
(24)

58

59

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku:

Arikunto. 2010. PROSEDUR PENELITIAN Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

BPS.Indonesia, 2011.Profil Industri dan Kerajinan Rumah Tangga. Jakarta: Press BPS. 2011. Kabupaten Langkat Dalam Angka. Langkat: BPS

BPS. 2012. Kecamatan Secanggang Dalam Angka. Langkat : BPS Bintarto. 1997. Geografi Sosial. Jakarta: UI. P. Spring

Evers, S. 1982. Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali Kamisa.1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika

Kartasapoetra, G. 1987. Administrasi Perusahaan Industri. Jakarta: Bina Aksara. Domiri, Nugroho Riang P dan Suramihardja. 1980. Managemen Industri

Perusahaan 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan.

Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Prawirosentono. 2007. Kamus Istilah Pekerjaan Sosial (IKPS). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Harimurti S. 1994. Manajemen Usaha Kecil Revisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sukardi.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Komparatif dan Praktiknya.

Yogyakarta: PT Bumi Aksara

Sumardi, M dan Hans. 1992. Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokokdan Perilaku

Menyimpang. Jakarta: Rajawali.

(25)

59

59

Surono. 2008. Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga. Yogyakarta: GRAHA ILMU

Universitas Negeri Medan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu pendidikan.

Sumber dari Skripsi

Arista, D. 2014. Pengaruh Kegiatan Usaha Bordir Terhadap Tingkat Pendapatan

(Studi pada Usaha Para Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Tebing Tinggi lama Kecamatan Tebing Tinggi Kota). Medan: Fakultas Ilmu

Pendidikan. Universitas.

Suyanti, Ika. 2011. Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Peningkatan

Pendapatan Warga Belajar Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Di SKB Asahan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas

Negeri Medan.

Bahan dari Internet

Adiwilaga. 1987. Pengertian Pendapatan Keluarga (sbo351_032857 chapter2. pdf, diakses tanggal 6 Oktober 2013).

Amini, F. 2010. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Keluarga Miskin Di Kota Medan. Tesis (online). Sekolah Pascasarjana.

Universitas Sumatera Utara.

Sukirno. 2006. (http://khairilan warsemsi.blogspot.com./2011/12/ pendapatan_keluarga, diakses tanggal 6 Oktober 2013)

Sumanti.2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Tingkat Pendapatan Para

Pengusaha Batu Bata Di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen.

(26)

Gambar

Tabel 4.5 skor data tingkat pendapatan pemilik usaha  industri batu bata ……………………………………………………

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa pasien hemodialisa dengan akses cimino maupun femoral mengalami tingkat nyeri yang hampir sama yaitu nyeri sedang, sesuai dengan

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada anak didik, dimana anak didik

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial seperti partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan job relevant information telah dilakukan

GLJXQDNDQ XQWXN PHPYDOLGDVL KDVLO WHUVHEXW +DVLO SHQHOLWLDQ PHQXQMXNNDQ EDKZD VHODPD SHQ\LPSDQDQ GLQJLQ VSHNWUD UHÀHNWDQ PDQJJD PHQJDODPL SHQXUXQDQ PHQJLQGLNDVLNDQ DGDQ\D

1. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai pertanggungjawaban pidana anggota militer yang melakukan tindak pidana desersi. Untuk mengetahui upaya anggota militer yang

(Study Deskriptif Motif Pelajar Sma Sekolah Islam Di Gresik Dalam Menonton Tayangan Progam Acara “Islam KTP” Di

Hasil penelitian ini adalah: (1) dari empat indikator dan 48 variabel komponen konseptual e-content yang diajukan kepada panel pakar, validitas keluarannya

(2) Instansi Pemerintah atas permohonan Wajib Bayar untuk jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) setelah memenuhi persyaratan yang