• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA SIMBOL TORTOR ILAH PANAKBORU UOU PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKNA SIMBOL TORTOR ILAH PANAKBORU UOU PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA SIMBOL TORTOR ILAH PANAKBORU UOU

PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

JELITA CHAYANG

NIM. 2103140022

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Jelita Chayang, NIM 2103140022, Makna Simbol Tortor Ilah Panakboru Uou Pada Masyarakat Simalungun, Skripsi. Medan : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna simbol tortor

ilah panakboru uou pada masyarakat Simalungun. Adapun sampel penelitian ini

adalah tokoh masyarakat setempat yang mengetahui tentang tortor ilah panakboru

uou. Penelitian ini berjangka waktu kurang lebih 3 bulan dengan rentang waktu

mulai pada bulan November sampai bulan Desember 2014.

Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik pembahasan, seperti teori bentuk, teori makna, teori simbol , serta kerangka konseptual sebagai penjabaran masalah yang terdapat pada penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran, uraian, keterangan, tentang suatu keadaan yang sedang terjadi berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan beberapa narasumber yang kompeten pada masalah penelitian ini dan perekaman video dan audio visual.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tortor ilah panakboru uou berasal dari masyarakat Simalungun. . Tortor uou termasuk jenis tari tradisi, dikarenakan

tortor uou bentuk geraknya yang sederhana, tidak diketahui penciptanya, kapan

diciptakan tariannya, busana dan iringan yang sederhana. Tortor uou diangkat dari cerita rakyat Simalungun yang dibuat dalm bentuk tari yang diciptakan oleh masyarakat Simalungun secara komunal. Bentuk gerak tari sederhana yang menggambarkan tentang cerita tersebutTortor ilah panakboru uou ini merupakan salah satu kesenian milik masyarakat Simalungun. Tortor ilah panakboru uou merupakan kesenian yang ada di acara Rondang Bittang. Tortor ini memiliki musik internal yang dihasilkan oleh para penari-penarinya yang menjadi ciri khas pada tariannya. Tortor ini bersifat lucu atau jenaka karena adanya teks atau ungkapan dalam bahasa uou (burung merak) ini. Tortor Ilah Panakboru Uou memiliki makna simbol lewat gerak, ekspresi dan penarinya. Tortor ilah

panakboru uou bisa melihat dari syair si panakboru bernyanyi seakan memberi

isyarat pada teman-temannya uou (burung merak) bahwa ada seorang pemburu yang sedang bersembunyi dibalik pepohonan yang mengintip-intip tingkah laku dan gerak-gerik mereka yang sedang asyik bermain dan menari.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan penulis rahmat dan hidayahnya hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Skripsi ini. Selawat dan salam untuk Rasul pilihan Muhammad SAW yang telah memberikan contoh tauladan bagi seluruh umat di dunia dalam menempuh langkah – langkah pasti menuju titian Illahi.

Judul penelitian ini adalah “Makna Simbol Tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun”. Penelitian Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana di Seni Tari. kekurangan dan jauh dari kata sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangung demi kebaikan isi dari penelitian Skripsi ini kedepannya. Semoga hasil penelitian Skripsi yang penulis sajikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pemuda – pemudi Kabupaten Simalungun untuk tetap melesatarikan kesenian tradisional setempat. Disini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan

4. Nurwani, S.S.T, M.Hum, selaku Ketua Prodi dan Dosen Pembimbing I dan Martozet, S.Sn, M.A, Dosen Pembimbing II.

(7)

6. Sitti Rahmah, S.Pd, M.Si selaku Narasumber

7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

8. Raminah Garingging selaku Narasumber Penelitian dan Bapak Sri Sultan Saragih selaku Narasumber Penelitian.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis yang paling penulis cintai, ayahanda M. Tahir dan ibunda Sri Herlina Nasution, terimakasih banyak ayah dan ibu berkat doa, jeri payah, kesabaran, kesetiaan, perhatian dukungan dan pengorbanan ayah dan ibu.

10.Teristimewa untuk adik penulis tercinta Rindy Anticha dan Angga Anugrah untuk dukungan dan doanya selama ini.

11.Terimakasih buat sahabat tersayang sekaligus teman seperjuangan penulis Lusiana Rusadi, Sandra Juliana Samosir, Hasvara Dhiba Inanta Lubis, Harrini Maelini Mubarrak Lubis yang telah memberi semangat dan motivasi untuk penulis

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2015 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

A. Gambaran Umum Daerah Simalungun ... 18

1. Letak geografis keadaan Simalungun ... 18

(9)

C. Makna Simbol Tortor Ilah Panakboru Uou ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

(10)

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 11

2. Gambar 4.1 Peta Kecamatan Siantar... 18

3. Gambar 4.2 Ulos Ragi Sattik dan Suri-suri ... 34

4. Gambar 4.3 Ulos dan Suri-suri Hati Rongga ... 35

5. Gambar 4.3 Celana Panjang ... 36

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan kebudayaan, dimana setiap etnis menyebar diseluruh pelosok negeri. Masing – masing etnis tersebut memiliki ciri khas seni dan budaya tersendiri. Keragaman ciri tersebut tetap memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan kebudayaan masing-masing tanpa merubah ciri khas dari budaya itu sendiri. Di provinsi Sumatera utara dikenal dengan delapan etnisnya yang beragam. Kedelapan etnis tersebut terdiri dari Melayu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Simalungun, Karo, Dairi, dan Nias.

Masyarakat Simalungun merupakan salah satu subsuku bangsa Batak yang secara geografis mendiami daerah induk Simalungun. Masyarakat Simalungun ada banyak kekayaan kesenian seperti seni tari, musik, maupun yang lainnya. Kesenian adalah satu produk budaya yang dalam kehidupan tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat itu sendiri didalam aktifitas yang mereka jalani. Kesenian menjadi sarana komunikasi bagi masyarakat Simalungun, jika dilihat pada acara rondang bittang banyak tari-tarian yang ditampilkan disana.

(13)

kaidah-2

kaidah yang ada, sedangkan tari kreasi merupakan tari garapan baru, dapat berpijak dari pola-pola tradisi, dan bisa lepas dari pola-pola tradisi.

Tari dalam bahasa daerah batak bisa disebut dengan tortor. Tidak hanya masyarakat Batak Toba saja yang menyebut tari dengan sebutan tortor tetapi masyarakat Simalungun juga menyebut tari dengan nama tortor. Tortor merupakan sebutan untuk melambangkan sesuatu yang terjadi ketika tubuh manusia bergerak dalam pola terarah secara sadar melakukan gerak tertentu. Menurut Nurwani (2010:17) bahwa, “tari ialah gerakan yang tercipta dari luar, yang dilahirkan dari dalam (ekspresi), tersusun rapi dan ritmis selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu.

Menurut “Anya Peterson Royce” dalam buku antropologi tari terjemahan

F.X Widaryanto (2007:2) tari disebut sebagai seni yang paling tua, mungkin dapat juga dikatakan bahwa tari bias lebih tua dari seni itu sendiri. Seni tari terdapat diseluruh penjuru dunia dengan berbagai bentuk, sifat, dan fungsi, dan ketiganya saling berkesinambungan dalam penuangan isinya. Pada umumnya gerak tari Simalungun pada masyarakat Simalungun dilakukan untuk mengungkapkan pengalaman seseorang atau masyarakat bahkan dapat juga mengungkapkan kegiatan masyarakat Simalungun tersebut.

Pada masyarakat Simalungun juga banyak akan kekayaan tarian-tariannya ada beberapa diantaranya yaitu: tortor sombah panisumbah, manduda, ilah bolon,

simodak-odak, haruan bolon dan masih ada sebagainya. Salah satu tarian yaitu

tortor Ilah Panakboru Uou. Sebagian masyarakat Simalungun menyebutkan

(14)

3

jenis tari tradisi, dikarenakan tortor uou bentuk geraknya yang sederhana, tidak diketahui penciptanya, kapan diciptakan tariannya, busana dan iringan yang sederhana. Tarian ini diangkat dari cerita rakyat masyarakat Simalungun .

Uou yang berarti burung merak, panakboru yang memiliki arti anak gadis,

jadi tortor Ilah Panakboru Uou ini menggambarkan tentang sosok anak gadis yang masa kecil sampai remajanya di rawat sama uou (burung merak) di tengah hutan. Uou (burung merak) itu disebut pada masyarakat Simalungun yaitu burung

kuau raja sejenis burung merak. Tarian ini memiliki sifat lucu atau jenaka. Tortor

ini bersifat lucu atau jenaka karena adanya teks atau ungkapan dalam bahasa uou

(burung merak) ini.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti tortor Ilah Panakboru Uou., dan ingin mengetahui lebih dalam tarian ini. Untuk itu penulis mengambil judul skripsi ini makna simbol Tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun. Penulis berharap setelah meneliti dan mendapatkan informasi, kita akan semakin bangga dengan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Teruslah kita jaga dan lestarikan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.

B. Identifikasi masalah

(15)

4

1. Bagaimanakah makna simbol tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun ?

2. Bagaimanakah bentuk tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun ?

3. Bagaimanakah simbol tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun ?

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka beberapa permasalahan penting dapat dibatasi dalam penelitian ini sebagai berikut

1. Bagaimanakah bentuk tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun

2. Bagaimanakah makna simbol tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun

D. Rumusan masalah

Dari identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas maka akan dijelasan rumusan masalah penelitian ini. Sugiono (2008:55)

mengemukakan bahwa “rumusan masalah berbeda dengan masalah.Jika masalah

itu berupa kesenjangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya

melalui pengumpulan data”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

(16)

5

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian selalu berorientasi pada tujuan tanpa tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak terfokus, karena tidak tahu yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang

diperoleh. Pendapat Suharsimi Arikunto (2005:59) menyatakan “Penelitian adalah

rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil yang diperoleh setelah penelitian

selesai”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan makna simbol tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun

2. Mendeskripsikan bentuk tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan pada penelitian ini, adapun manfaat yang didapat untuk mencakup pengembangan ilmu dan wawasan kita sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai makna simbol tortor Ilah Panakboru Uou pada masyarakat Simalungun

2. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang hendak meneliti kesenian ini lebih jauh.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari semua penelitian yang telah diteliti dilapangan berdasarkan dengan uraian yang sudah dijelaskan mulai dari latar belakang hingga dengan pembahasan. Maka penulis dapat memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis budaya, dimana setiap etnis menyebar diseluruh pelosok negeri. Negara ini juga dikenal sebagai negara yang memiliki beraneka ragam suku dan kebudayaan. Masing – masing etnis tersebut memiliki ciri khas seni dan budaya tersendiri. Di provinsi Sumatera utara dikenal dengan delapan etnisnya yang beragam. Kedelapan etnis tersebut terdiri dari Melayu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Simalungun, Karo, Dairi, dan Nias. Satu etnis secara budaya, baik bahasa dan kawasan memiliki alur budaya yang sama, namun tetap memiliki varian-varian yang menjadi ciri khas atauidentitas setiap kawasan salah satunya adalah suku Simalungun. 2) Masyarakat Simalungun merupakan salah satu dari enam subsuku bangsa

Batak yang secara geografis mendiami daerah induk Simalungun. Banyak ragam partuturan ni halak Simalungun.

3) Uou yang berarti burung merak, panakboru yang memiliki arti anak gadis,

(18)

merak) di tengah hutan. Uou (burung merak) itu disebut pada masyarakat

Simalungun yaitu burung kuau raja sejenis burung merak.

4) Bentuk tortor uou dapat dilihat dari gerak yang tercermin dari simbol-simbol, dokumentasi, iringan musik, serta tata busana. Gerak tortor uou yang sederhana dapat menyampaikan tema dan makna yang ada di dalam tarian tersebut.

5) Makna simbol tortor uou memiliki pesan lewat gerak, ekspresi dan penarinya. Kita bisa melihat dari syair si panakboru bernyanyi seakan memberi isyarat pada teman-temannya uou (burung merak) bahwa ada seorang pemburu yang sedang bersembunyi dibalik pepohonan yang mengintip-intip tingkah laku dan gerak-gerik mereka yang sedang asyik bermain dan menari.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :

1) Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap kepada pemerintah Simalungun selalu memberikan perhatian, agar mempertahankan Tortor

Ilah Paanakboru Uouini supaya tidak punah. Termaksud tari-tarian

lainnya sebagi wujud kepdulian terhadap seni tradisi.

(19)

Simalungun, diantaranya Tortor Ilah Paanakboru Uou dan tari-tari yang lainnya.

3) Diharapkan agar seluruh masyarakat dari berbagai suku khusunya Simalungun agar tetap menjaga apa yang telah diwariskan oleh leluhur dan nenek moyang kita.

4) Diharapkan kepada seluruh masyarakat Simalungun agar selalu memberikan apresiasi yang baik pada hasil-hasil karya yang para seniman ciptakan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Bahari, Nooryan, 2008, Kritik Seni, Pustaka Pelajar, Jakarta

Botorani Gultom, Irma 2012, Tortor Sirintak Hotang pada masyarakat Simalungun. Skripsi S I; Unimed

Danesi, Marcel, Yogyakarta: Pesan, Tanda dan Makna, Jalasutra, cet. April 2012 Hadi, Sumandiyo. terjemahan, Sosiologi Tari Prof. Dr, 2002, cet.1.

diktat.Unimed

Hariani, Dini. 2012. Makna Simbol Tortor Naposo Nauli Bulung padaMasyarakat Angkola.Skripsi S I; Unimed

Nurwani, 2008.Pengetahuan Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, diktat. Unimed, 2010

Purba, Jamin. 2011. Upacara Adat Marhajabuan pada masyarakat Simalungun studi terhadap Tortor. Skripsi S I; Unimed

Soedarsono, 1972, Djawa Bali : Dua Pusat Perkembangan Dramaturgi

Tradisionel di Indonesia, Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.

Soedarsono, Komposisi tari,terjemahan dari buku Dance Composition The Basis

Elements Karangan La meri, Yogyakarta. 1975

Sugiono.2008.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung.Alfabeta

Sumardjo jakob, Filsafat seni, penerbit ITB Bandung, 1987, diktat. Unimed

Susi Surah Ningsih 2012, Keberadaan Horja Horangan Pada Masyarakat Simalungun. Skripsi S I; Unimed

Widaryanto, F.X, terjemahan Antropologi Tari 2007,cet.1, diktat. Unimed

Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1993. Aneka Ragam

Khasanah Budaya Nusantara V. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

(21)

http://moteqar.blogspot.com/2008/12/resume-materi-pembahasan-tari-komunal.html

http://juttaghhhh.blogspot.com/p/sedikit-tentang-budaya-simalungun.html id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pematangsiantar#sejarah

id.wikipedia.org/wiki/Suku_Simalungun http://disdiksiantar.wordpress.com

Gambar

Tabel 4.1 Deskripsi Uraian Gerak Tortor Uou ................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penciptaan karya film animasi “I Hate Being T-Rex” yaitu, menciptakan karya film animasi dengan teknik dua dimensi yang bercerita tentang masalah yang

Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi, Klarifikasi dan Negosiasi sepenuhnya merupakan beban penyedia dan tidak

Metode yang dapat digunakan untuk mengambil logam terlarut yang berupa seng ini adalah dengan proses elektrokimia (elektrolisis) menggunakan bantuan arus

Hasil menunjukkan total gula terlarut dan gula reduksi pada sampel SHF1 lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang menggunakan SHF2.. niger mampu

[r]

Berhasrat untuk meningkatkan kerja sama penanggulangan terorisme antara instansi terkait dari kedua negara, sesuai dengan hukum dan peraturan perundangan

Dengan adanya data mining dengan algoritma apriori, dapat dilihat kecenderungan konsumen dalam membeli barang, dapat diketahui pola penjualan yang digunakan untuk

Namun guna mendukung nilai pemanfaatan dari system yang telah dibangun, dilakukanlah penelitian yang lebih menyeluruh terutama berkaitan dengan kemampuan dalam adopsi