PERAN KPAI DAERAH SUMATERA UTARA DALAM
MENINGKATKAN PERLINUDNGAN HAK ANAK JALANAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Hafizhuddin Auzan B NIM. 3123111066
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL
i ABSTRAK
Hafizhuddin Auzan B. NIM 3123111029. Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah KPAID Sumatera Uatara Dalam Meningkatkan Perlindungan Hak Anak Jalanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah KPAID Sumatera Utara dalam meningkatkan Perlindungan Hak Anak Jalanan. alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Melalui cara penganalisisan data tersebut, diharapkan dapat ditemukan konsep dan kesimpulan yang menjelaskan laporan atau hasil penelitian secara sistematis untuk mendeksripsikan secara objetif tentang Peran KPAI Daerah Sumatera Utara dalam meningkatkan perlindungan hak anak jalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya anak jalanan adalah, Kemiskinan, Disfunsi keluarga, Lingkungan yang tidak bersahabat, dan Dasar agama yang tidak kuat. Adapun upaya KPAI Daerah Sumatera Utara dalam meningkatkan perlindungan terhadap hak anak jalanan adalah (1) Melakukan sosialisasi, advokasi dan menyediakan fasilitas, (2) Pengumpulan data dan informasi, (3) Kerja sama dengan berbagai pihak terkait, (4) Memberikan saran dan masukan kepada pemerintah, (5) Mengembakan Kota layak anak. namun dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang menjadi penghambat KPAI Daerah Sumatera Utara yaitu (1) Sarana dan prasarana yang kurang memadai, (2) Minimnya anggaran dari pemerintah.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala petunjuknya
yang selalu memberikan kesehatan dan melimpahkan rahmat, sehingga dapat
mengatasi kesulitan yang penulis alami dalam menyelesaikan penulis dan
penyusunan skripsi.
Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini berjudul “Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah
Sumatera Utara dalam Meningkatkan Perlindungan Hak Anak Jalanan”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Majda El Muhtaj M,Hum, sebagai dosen pembimbing Skripsi yang telah
berkenaan memberikan banyak bimbingan kepada penulis sejak awal hingga
selesai penulisan skripsi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis sehinggar skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
isi maupun dari tutur bahasa dan penyejian tulisan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membengun dari pembaca demi
penyempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi banyak kendala dan hambatan yang penulis
hadapi, namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka, dalam
penyusunan skrpsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun
iii
ini. Oleh karen itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A.M.Humselaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasilan dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Majda El Muhtaj, M. Hum, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta
masukan dari awal sampai selesai skripsi ini.
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku Dosen penguji yang telah memberikan
bimbingan serta masukan mulai dari awal sampai selesainya skripsi ini.
6. Bapak Arief Wahyudi, SH.,MH selaku dosen penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan
7. Bapak Fahmi Siregar, SH.,MH selaku dosen penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan, serta staf pegawai di Fakultas Ilmu Sosial Universitas
iv
9. Bapak Jon di jurusan PPKn yang telah banyak membantu penulis dalam
administrasi yang dibutuhkan mahasiswa/i dalam menyelesikan skripsi ini.
10. Teristimewa buat orang tuaku Syahadat Batubara dan Ibunda Nurita atas
pengorbananya selama ini kepada penulis, baik dari segi moril, material, dan
untaian doa dan kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikanpendidikan selama perkuliahan dan terutama selama
penyeselaian skripsi ini.
11. Teristimewa buat Ines Santia Mardani yang memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
12. Terima kasih juga buat teman seperjuangan, Rizki, Fahmi, Toba, Anton,
Priston, Laerentus, Inty, Ifny, dan seluruh teman-temankhususnya kelas
Reguler B Stambuk 2012 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
13. Terima kasih juga buat teman seperjuangan PPLT SMA Negeri 1Galang
tahun 2015 yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dan berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Agustus 2016
Penulis
v
B. Identifikasi Masalah ... 4
C.Pembatasan Masalah... 5
2.Komisi Perlindungan Anak Indonesia ... 8
3. Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia ... 9
4. Visi Misi Komisi Perlindungan Anak Indonesia ... 10
5. Pemilihan Keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia ... 11
6. Pengertian Anak ... 11
7. Pengertian Perlindungan Anak ... 13
8. Pengertian Anak Jalanan ... 16
9. Faktor-faktor Anak Turun Kejalan ... 18
10. Hak-Hak Anak Jalanan ... 20
B. Kerangka Berfikir ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Lokasi Penelitian ... 28
B. Jenis Penelitian... 29
C. Subjek Penelitian ... 29
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional ... 30
vi
2.Defenisi Oprasional ... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Teknik Analsis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A.Hasil Penelitian ... 35
1.Deskripsi Objek Penelitian ... 35
2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 43
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
A.KESIMPULAN ... 65
B.SARAN ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Wawancara
2. Nota Tugas
3. Surat Keterangan Penelitian Dari Jurusan
4. Surat Keterangan Penelitian Dari Fakultas
5. Surat Keterangan Dari Tempat Penelitian
6. Surat Keterangan Dari Laboratorium PPKn
7. Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah Dengan
Perpustakaan Fakultas
8. Surat Keterangan Perpustakaan Unimed.
9. Kartu Bimbingan Skripsi
10.Kartu Seminar Skripsi
11.Peryataan Keaslian Tulisan
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan generasi di masa yang akan datang serta karunia dari
Tuhan Yang Maha Esa. Anak adalah tunas-tunas bangsa yang memiliki peran
strategis dalam sistem pemerintahan. Sebagai sumber daya manusia (human
resources) anak mempunyai potensi dalam dirinya yang harus ditumbuh
kembangkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang cerdas secara
intelektual, sikap, dan keterampilan.
Seorang anak pada hakikatnya memiliki hak yang melekat dalam dirinya
tanpa deskriminasi. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 36 Tahun 1990.
Indonesia meratifikasi Convention on the Right of the Child (Konvensi
tentangHak-Hak Anak) yaitu Indonesia berkewajiban untuk melaksanakan
perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak Anak
Perserikatan Bangsa-Bangsa, agar anak dapat merasakan seluruh hak-haknya
dilindungi dan terhindar dari kekerasan dan pengabaian.
Dalam Saraswati (2015:21-23), menyatakan bahwa hak-hak anak dalam
Konvensi Hak Anak PBB dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
2
berkembang (development rights), yaitu meliputi segala bentuk pendidikan (baik formal maupun informal) dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, spritual, moral dan sosial anak. Keempat hak untuk berpartisipasi (pasrticipation rights), yaitu hak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal yang mempengaruhi anak.
Namun realitanya di era globalisasi saat ini, hak anak termarginalkan
khususnya hak-hak anak jalanan. Anak jalanan adalah anak seperti pada umumnya
yang memiliki hak-hak yang wajib dijamin. Keberadaan anak jalananan menjadi
masalah sosial di Sumatera Utara karena keberadaannya sering mengganggu
ketertiban umum dan mencemari keindahan sudut Kota di Sumatera Utara,
ditambah lagi kebiasaan mereka yang berpindah-pindah dari satu tempat ketempat
lain, mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan data yang akurat mengenai
anak jalanandi wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Dalam penelitian Misran dkk (2011: 2), berdasarkan Data Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara mencatat bahwa pada tahun 2008 mengidentifiasi besaran anak jalanan di kota Provinsi Sumatera Utara jumlahnya mencapai 2,867 anak. jumlah terbesar ada ada di 5 kota yaitu Medan (663 anak), Dairi (530 anak), Tapanuli Tengah (225 anak). Nias Selatan (224 anak), dan Tanah Karo (157 anak).
Berdasarkan Data dari Dinas Sosial populasi anak jalanan pada tahun 2008
tercatat mencapai 2,867 anak jalanan, yang tersebar di 5 kota. Seyogianya
pemerintah mengambil langkat tegas untuk meminimalisir keberadaan anak
jalanan di Sumatera Utara, agar anak jalanan mendapatkan haknya sebagai
manusia seutuhnya dan tumbuh berkembang secara optimal baik fisik, mental dan
spritual.
Pada hakikatnya hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia. Sudah
seharusnya negara menjaminhak-hak anak, beberapa diantaranya hak memperoleh
3
luang, bergaul dengan teman sebaya, bermain, berekreasi dan berkreasi, serta hak
untuk medapatkan perlindungan dari kekerasan seksual dan hak-hak lainnya.
Namun realitanya saat ini, hak anak khususnya anak jalanan termarginalkan.
Fenomena anak jalanan mudah dijumpai di kota-kota besar salah satunya
di Kota Medan. Mulai dari Simpang Pos, Simpang Titi Kuning, Simpang Juanda,
Simpang Sikambing, Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris, Simpang Gajah
Madah, Pringgan, Aksara dan tempat-tempat keramaian lainnya. Dengan berbagai
macam aktivitas mulai dari mengamen, menjual koran, menawarkan
membersihkan kaca mobil, menjual kerupuk bahkan sampai mengemis. Tidak
jarang anak jalanan yang harus berhadapan dengan kerasnya dunia
luar,diantaranya pelecehan seksual terhadap anak perempuan, sodomi, eksploitasi
anak, pengedar dan pemakai narkoba dan minuman-minuman keras beralkohol,
pasalnya hak anak jalanan bukanlah menjadi prioritas utama. Seyogianya
pemerintah menjamin dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak
Indonesia untuk tumbuh berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun
sosial tanpa deskriminasi, serta mengimplementasikan Konvensi Hak Anak yang
di ratifikasi oleh Indonesia agar terwujudnya sistem kenyamanan bagi seluruh
anak di di Indonesia.
Oleh karena itu dibentuklah sebuah lembaga khusus yang menangani
masalah terhadap anak, berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2014
perubahan atas Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
Pasal 74 ayat (1) yaitu “Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan
4
Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang bersifat Independen”. Komisi
Perlindungan Anak Indonesia adalah Lembaga independen yang kedudukannya
setingkat dengan komisi negara yang dibentuk berdasarkan amanat Keppres No.
77 Tahun 2003. Melihat proporsi yang sebenarnya, tugas Komisi Perlindungan
Anak Indonesia termaktub dalam Undang-undang No. 35 Tahun 2014 perubahan
atas Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 76.
Oleh karena itu sangat diperlukan Peran Komisi Perlindungan Anak
Indonesia untuk menjamin, melindungi, dan memenuhi hak-hak anak Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAIDaerah) Sumatera Utara Dalam Meningkatkan Perlindungan Hak Anak
Jalanan”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah agar penelitianmenjadi
terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dalam
membahas dan meneliti masalah yang ada.
Berdasarkanlatarbelakang, penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Faktor penyebab terjadinya anak jalanan
2. Peran KPAIDaerah Sumatera Utara dalam menangani anak jalanan
3. Upaya KPAIDaerah Sumatera Utara dalam meningkatkan
5
4. Hambatan yang dihadapi KPAIDaerah Sumatera Utara dalam
meningkatkan perlindungan hak anak jalanan.
C.Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah penting dilakukan agar penelitian terarah.
Apabilamasalahdipersempitmakakajiannyaakansemakindalam. Maka
penulismembatasimasalah yaitu:
1. Faktor penyebab terjadinya anak jalanan.
2. Upaya KPAIDaerah Sumatera Utara dalam meningkatkan
perlindungan hak anak jalanan.
3. Hambatan yang dihadapi KPAIDaerah Sumatera Utara dalam
meningkatkan perlindungan hak anak jalanan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis membuat rumusan
masalah karena merupakan gambaran tentang ruang lingkup masalah yang akan
diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya anak jalanan?
2. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan KPAIDaerah Sumatera Utara dalam
meningkatkan perlindungan hak anak jalanan?
3. Hambatan apa yang dihadapi KPAIDaerahSumatera Utara dalam
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengatahui faktor penyebab terjadinya anak jalanan.
2. Untuk mengatahuiupaya-upayayang dilakukan KPAIDaerah Sumatera
Utara dalam meningkatkan perlindungan hak anak jalanan.
3. Untuk mengatahui hambatan apa saja yang dihadapi KPAIDaerah
Sumatera Utara dalam meningkatkan perlindungan hak anak jalanan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat teoretis
Secara teoretis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman, sumbangan, serta informasi bagi mahasiswa khususnya
mahasiswa PPKn maupun masyarakat luas. Penelitian ini juga diharapkan
dapat memeberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya yang berkaitan dengan PPKn.
2. Manfaat praktis
Bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
maupun pengetahuan dalam membuat karya tulis ilmiah serta menambah
pengetahuan tentang perlindungan terhadap hak anak jalanan. Hasil
penelitian ini jugadiharapkan memberikan manfaat bagi pemerintah
65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah uraian dan penjelasan di atas, penulis menemukan beberapa
kesimpulan yang didapat sesuai dengan rumusan masalah adalah:
1. Faktor penyebab terjadinya anak jalanan pada umumnya yaitu, pertama
kemisikinan, faktor ini menjadi faktor yang sangat kuat terjadinya anak
jalanan, Kemiskinan dikonotasikan sebagai suatu keadaan dimana
ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebtuhan dasardan
menyebabkan kondisi tersebut rentan terhadap timbulnya berbagai
permasalahan kehidupan sosial salah satunya masalah anak jalanan,kedua
disfungsi keluarga, selain faktor kemiskinan faktor disfungsi keluarga
menjadi faktor penyebab anak turun jalanan, mayoritas anak yang berada di
jalanan berasal dari keluarga-keluarga yang diwarnai dengan percekcokan
anatara ayah dan ibu dan di tambah lagi perlakuan keras oleh orang tua,
sehingga menyebabkan anak turun ke jalan, ketiga lingkungan tidak
bersahabat, lingkungan adalah tempat seseorang bersosialisasi dan bergaul,
lingkungan dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada di
dalamnya, Ke empat Agama yang tida kuat, faktor ini menjadi faktor anak
turun kejalan, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari
66
2. pentingnya penanaman pendidikan agama sejak usia dini agar melahirkan
generasi-generasi yang berahlak mulia.
3. Upaya yang dilakukan oleh KPAID Daerah Sumatera Utara dalam
meningkatkan perlindungan hak anak jalanan di antaranya; melakukan
sosialisasi kepada Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait perlindungan
anak seperti (Dinas Sosial dan Tenaga Kerja) untuk menyelenggarakan
perlindungan hak anak jalanan, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak
dala upaya perlindungan anak, memberi saran kepada Pemerintah Sumatera
Utara yaitu membentuk sebuah kebijakanpenanganan anak jalananmulai dari
tingkat lingkungan dan mengembakan Provinsi Sumatera Utara menjadi
Provinsi yang kota layak anak.
4. HambatanKPAI Daerah Sumatera Utara dalam meningkatkan perlindungan
hak anak jalanan di antaranya; sarana dan prasarana yang tidak memadai dan
anggaran yang minim, untuk menjunjang dan menyukseskan dalam
menjalankan tugas dan fungsi tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang
memadai. Sehingga penyelenggaraan perlindungan hak anak jalanan di
67
B. SARAN
Setelah mengamati peran dan hambatan KPAI Daerah umatera Utara
dalam meningkatkan perlindungan hak anak jalanan, ada beberapa saran penting
untuk dipertimbangkan, menurut penulis yaitu:
1. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara perlu memberikan anggaran dan fasilitas
sarana dan prasarana yang memadai demi menunjang keberhasilan tugas dan
fungsi KPAI Daerah Sumatera Utara dan melakukan kerjasamadengan
lembaga terkait perlindungan anak dan kerjasama antar daerah terutama
pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten/Kotauntuk mengembangkan
kota layak anak.
2. KPAI Daerah Sumatera Utara, diharapkan adanya peningkatan kinerja
kuhusunya dalam menangani masalah anak jalanan, dan lebih
memaksimalkan kinerja sebagai lembaga penyelenggara perlindungan anak.
serta melakukan sosialisasi penyelanggaran perlindungan anak mulai dari
tingkat Kota dan Daerah-daerah, untuk menyadarkan masyarakat, orang tua
bahwa anak adalah tanggung jawab bersama.
3. Saran terakhir adalah, database anak jalanan sangat dibutuhkan, agar
68
DAFTAR PUSTAKA Buku
Adi, Kusno. 2009. Kebijakan kriminal dalam penanggulangan tindak pidana narkotika oleh anak. Malang:UMM Press.
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.jakrta: Rineka Cipta
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian kualitatif. Jakarta: Prenida Media Group
El-Muhtaj, Majda. 2013. Dimensi-dimensi HAM. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Gultom, Maidin. 2014. Perlindungan hukum terhadap anak. Bandung: Refika Aditma
Gultom, Maidin. 2014. Perlindungan hukum terhadap anak perempuan. Bndung: Refika Aditma.
Hadiwijoyo, Sakti, Suryo. 2015. Pengarusutamaan Hak Anak Dalam Anggaran Publik. Yogyakarta:Graha Ilmu
Huraerah, Abu (Ed). 2007. Child Abuse (kekerasan terhadap anak). Bandung: Penerbit Nuansa
Juniarti, Sri. 2001. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Kamus Besar Bahasa Indonesia , 2008. Jakarta:PT Gramedia
Misrsan dkk. 2011. Situasi anak jalanan kota Medandan pengembangan program aksi. Medan: Yayasan Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak
Muliadi. (Ed). 2005. Hak Asasi manusia, Bandung:Refika Aditma
Nowak, Manaferd. 2003. Pengantar Pada Rezim HAM Internasional. Inggris:Brill Acadmic Publishers
69
Saraswati, Rika. 2015. Hukum perlindungan anak di Indonesia. Bandung:Citra Aditya Bakti
Setiawan, Deni. 2013. Metodologi Penelitian. Medan:Unimed
Suyanto, Bagong. 2010. Masalah sosial anak. Jakarta: Kencana Prenada Group
Suwandi & Baswori. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
Undang-Undang
Keppres No. 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perindungan Anak Indonesia.
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 35 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
Penelitian
Reza, Hilman. 2014. Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Dalam Mengatasi Kekerasan Seksual Terhadap Anak. UIN Syarif Hidayatullah.
Jurnal
Ibrahim, & Ridwan. (2012). “Konsep Islam Dalam Menangani Anak Jalanan Di Indonesia”, Vol 8 NO 2 Oktober 2012. Malasyia: Universitas Kebangsaan Malasyia.
Pardede, Kristiani, O.Y. (2008). “Konsep Diri Anak Jalanan Usia Remaja”, jurnal psikologi Vol 1 No. 2 juni 2008. Jawa Barat:Fak Psikologi Universitas Gunadarma.
Internet