• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS ISLAM-SAINS UNTUK SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH/MA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS ISLAM-SAINS UNTUK SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH/MA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL PENCEMARAN LINGKUNGAN

BERBASIS ISLAM-SAINS UNTUK SISWA KELAS X

MADRASAH ALIYAH / MA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

TISRIN MAULINA DEWI NIM. 8146173022

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

TISRIN MAULINA DEWI. Pengembangan Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-Sains untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah/MA. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat Kelayakan modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains kelas X MA; (2) Tanggapan guru Biologi MA; dan (3) Tanggapan siswa terhadap modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains pada siswa kelas X MA. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan produk Borg dan Gall, yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. Model ini meliputi enam tahapan, yaitu: (1) Melakukan penelitian pendahuluan; (2) Perencanaan produk; (3) Pengumpulan bahan; (4) Pengembangan produk awal; (5) Validasi produk dan (6) Revisi dan Uji coba. Subjek uji coba terdiri dari tim ahli materi, ahli desain, 4 guru biologi MA, 3 siswa MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang pada uji coba perorangan, 9 siswa MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang pada uji coba kelompok kecil dan 27 siswa MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang pada uji coba kelompok lapangan terbatas. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Validasi tim ahli materi berada pada kriteria “sangat baik” (88%); (2) Validasi tim ahli desain pembelajaran berada pada kriteria “sangat baik” (86%); (3) Penilaian guru bidang studi biologi berada pada kriteria “sangat membantu” (3,4); (4) Uji coba perorangan berada pada kriteria “baik” (80%); (5) Uji coba kelompok kecil berada pada kriteria “sangat baik” (88%); Uji coba kelompok lapangan terbatas berada pada kriteria “sangat baik” (90%), sehingga dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan penelitian modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains yang dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai bahan ajar tambahan siswa kelas X MA atau sebagai penunjang pembelajaran pencemaran lingkungan di madrasah.

(6)

ii

ABSTRACT

TISRIN MAULINA DEWI. Module Development Biology Environmental Pollution Based Islamic-Science Class X MA. Thesis. Postgraduate Program of Medan State University 2016.

This study aims to determine: (1) The expedience degree of biology environmental pollution based Islamic-Science class X MA; (2) The responses of MA Biology teachers; and (3) The responses of students as to biology environmental pollution based Islamic-Science class X MA. This type of research is the development of research with product development model Borg and Gall, modified as needed. This model includes six stages, namely: (1) Conduct a preliminary study; (2) Planning; (3) The collection of material products; (4) Development of the initial product; (5) Validation of the product and (6) Revision and trials. The test subject consists of validator in material expert, validator in learning design expert, 4 MA biology teachers, 3 students of MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang in individual testing, 9 students of MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang in small test group testing and 27 students of MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang in group confined field trials. Data on quality of product development were collected by questionnaire. Data analyzed with descriptive quantitative and qualitative techniques. The results of this study showed that: (1) Validation of material expert is in very good criteria (88%); (2) Validation of learning design expert is in very good criteria (86%); (3) Assesment studies of biology teachers are in very helping criteria (3,4); (4) individual testing are in good criteria (80%); (5) A small test group are in very good criteria (88%); Group confined field trials are in very good criteria (90%), so it can concluded that module environmental pollution class X MA based Islamic-Science is fit for use as a supporting for learning environmental pollution at school.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH

SWT atas segala karunia, rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis dengan judul” Pengembangan Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-Sains untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah/MA” ini

dengan baik. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar

Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana

Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan kepada

Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang penuh

semangat dalam memotivasi memberikan arahan dan bimbingan serta keikhlasan

waktu yang diberikan kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian

hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Rafiqi Tantawi,M.Si, Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si dan

Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, sebagai dosen narasumber atau penguji yang

telah banyak memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan kerendahan hati kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian tesis ini. Rasa hormat dan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

(8)

iv

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan beserta para Asisiten Direktur.

3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi

Pascasarjana dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku sekretaris Prodi

Pendidikan Biologi.

4. Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si, Bapak Dr. Rian Vebrianto, M.Ed, Ustadz Drs.

H. Abdul Wahab Sinambela, M.Ed, Ustadz Azuardi, S.Pd.I dan Ustadz Guntur

Helley Apriyanto, S.Pd.I sebagai dosen validator ahli materi; Bapak Dr. Riki

Apriyandi Putra selaku dosen validator ahli desain, Ibu Juhaidatur Rahmi,

M.Pd selaku dosen validator ahli desain.

5. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada di lingkungan Program Studi

Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu

pengetahuan yang bermakna bagi penulis.

6. Doa yang tak terhingga dari kedua orang tua, Ayahanda H. Abdul Madjid dan

Ibunda Hj. Raja Sakdiah, A.Ma.Pd serta Kakanda M.Andi Riady, S.IP, Aida

Madiariany,S.ST dan Haris Azar Dhanizam, S.IP.

7. Ibu Ana sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Biologi yang telah

banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.

8. Bapak Kepala Sekolah MAN Karimun Fillial MAN Tanjungpinang, MAS

Yaspika, dan MA Al- Huda Tanjungbatu yang telah memberi izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.

9. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

terkhusus angkatan XXIV Prodi Biologi Kelas A yang telah bersama-sama

(9)

v

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu

pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak guna untuk penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis

ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik kepada Guru Biologi serta

siswa kelas X SMA/MA sehingga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

dan pendidikan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada

semua saudara-saudari, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua serta

selalu diberikan hidayah demi menggapai cita-cita. Aamiin.

Medan, Februari 2016

Penulis,

(10)

vi

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

1.7. Hasil yang Diharapkan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Modul Pembelajaran ... 11

2.1.1. Pengertian Modul Pembelajaran ... 11

2.1.2. Karakteristik Modul Pembelajaran ... 12

2.1.3. Maksud dan Tujuan Penggunaan Modul ... 14

2.1.4. Komponen-Komponen Modul ... 15

2.1.5. Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul ... 16

2.1.6. Prinsip Penulisan Modul ... 17

2.1.7. Prosedur Penulisan Modul ... 18

2.1.8. Kategori Modul Pembelajaran Berbasis Islam-Sains ... 20

2.2. Hakikat Islam-Sains ... 21

2.2.1. Pengertian Islam-Sains ... 21

2.2.2. Peranan Islam-Sains dalam Pendidikan ... 23

2.3. Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas (Kurikulum 2013) ... 24

2.3.1. Pengertian Kurikulum 2013 ... 24

2.3.2. Karakteristik Kurikulum 2013 ... 25

2.3.3. Komponen Kurikulum 2013 ... 26

2.3.4. Kunci Sukses Kurikulum 2013 ... 26

2.3.5. Keunggulan Kurikulum 2013 ... 27

2.4. Karakteristik Pencemaran Lingkungan ... 27

2.5. Penelitian yang Relevan ... 32

2.6. Kerangka Berpikir ... 33

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

(11)

vii

3.3. Model Pengembangan ... 34

3.4. Prosedur Pengembangan ... 35

3.5. Instrumen Pengumpulan Data ... 39

3.6. Jenis Data ... 41

3.7. Teknik Analisis Data ... 42

3.8. Analisis Deskriptif ... 42

3.8.1. Lembar Validasi dari Tim Ahli ... 43

3.8.2. Angket Respon Guru ... 44

3.8.3. Angket Respon Siswa ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 47

4.1.1. Deskripsi Produk Awal ... 47

4.2. Penyajian Data Hasil Penelitian Pengembangan ... 49

4.2.1.Data Hasil Validasi Tim Ahli Materi ... 49

4.2.2.Data Hasil Validasi Tim Ahli Desain... 52

4.2.3.Hasil Respon Modul oleh Guru Biologi ... 54

4.2.4. Hasil Respon Modul Uji Coba Perorangan ... 56

4.2.5. Hasil Respon Modul Uji Coba Kelompok Kecil ... 57

4.2.6. Hasil Respon Modul Uji Coba Kelompok Lapangan Terbatas ... 58

4.3. Analisis Data Produk ... 59

4.3.1. Analisis Data Hasil Penilaian oleh Tim Ahli Materi ... 59

4.3.2. Analisis Data Hasil Penilaian oleh Tim Ahli Desain ... 63

4.3.3. Analisis Data Produk Respon oleh Guru Biologi ... 65

4.3.4. Analisis Data Produk Respon oleh Siswa ... 65

4.4. Revisi Produk ... 67

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

4.6. Keterbatasan Penelitian ... 74

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Peminatan Kelompok

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Materi Pencemaran Lingkungan ... 31 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Pengembangan

Bahan Ajar Biologi untuk Ahli Materi ... 39 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Pengembangan

Bahan Ajar Biologi untuk Ahli Desain... 40 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Guru Biologi Madrasah

Aliyah / MA terhadap Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-Sains ... 40 Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa Madrasah Aliyah

/ MA terhadap Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

Islam-Sains ... 41 Tabel 3.5. Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Jenis Skala

Likert Beserta Skornya ... 43 Tabel 3.6. Kriteria Persentase Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

Islam- Sains Kelas X Madrasah Aliyah /MA yang telah

Dikembangkan ... 44 Tabel 3.7. Kriteria Respon Guru ... 45 Tabel 3.8. Kriteria Respon Siswa ... 46 Tabel 4.1. Skor Penilaian Tim Ahli Materi Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-sains Kelas X MA untuk

Kelayakan Isi ... 50 Tabel 4.2. Skor Penilaian Tim Ahli Materi Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-sains Kelas X MA untuk

Kelayakan Penyajian ... 51 Tabel 4.3. Skor Penilaian Tim Ahli Materi Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-sains Kelas X MA untuk

Komponen Islam-Sains ... 51 Tabel 4.4. Saran dari Validator Tim Ahli Materi ... 52 Tabel 4.5. Skor Penilaian Tim Ahli Desain pembelajaran Modul

Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-sains Kelas X MA ... 53 Tabel 4.6. Saran dari Validator Tim Ahli Desain ... 54 Tabel 4.7. Hasil Data Respon Guru Biologi terhadap Modul

Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-sains Kelas X MA... 55 Tabel 4.8. Hasil Data Respon Siswa Uji Coba Perorangan terhadap

Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-sains

Kelas X MA ... 56 Tabel 4.9. Hasil Data Respon Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

terhadap Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

Islam-sains Kelas X MA ... 57 Tabel 4.10. Hasil Data Respon Siswa Uji Coba Kelompok Lapangan

Terbatas terhadap Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

(13)

ix

Tabel 4.11. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian dari Tim Ahli Materi

terhadap Kelayakan Isi ... 60 Tabel 4.12. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian dari Tim Ahli Materi

terhadap Kelayakan Penyajian ... 61 Tabel 4.13. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian dari Tim Ahli Materi

terhadap Komponen Islam-Sains ... 63 Tabel 4.14. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian dari Tim Ahli Desain ... 64 Tabel 4.15. Persentase Rata-rata Hasil Persepsi Siswa Kelas XI

terhadap Pengembangan Modul Pencemaran Lingkungan

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Langkah Langkah Pengembangan Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-Sains Kelas X MA ... 38 Gambar 4.1. Persentase Rata-rata Hasil Skor Empiris pada Kelayakan

Isi Materi Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

Islam-Sains untuk Siswa Kelas X MA ... 60 Gambar 4.2. Persentase Rata-rata Hasil Skor Empiris pada Kelayakan

Penyajian Materi Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

Islam-Sains untuk Siswa Kelas X MA ... 62 Gambar 4.3. Persentase Rata-rata Hasil Skor Empiris pada Aspek

Komponen Islam-Sains Modul Pencemaran Lingkungan

Berbasis Islam-Sains untuk Siswa Kelas X MA ... 63 Gambar 4.4. Persentase Rata-rata Hasil Skor Empiris pada Kelayakan

Penyajian Desain Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

Islam-Sains untuk Siswa Kelas X MA ... 64 Gambar 4.5. Persentase Rata-rata Hasil Persepsi Siswa Kelas XI

terhadap Pengembangan Modul Pencemaran Lingkungan

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran1. Lembar Wawancara Observasi Penelitian Analisis

Kebutuhan terhadap Bahan Ajar ... 81 Lampiran 2. Lembar Validasi Pengembangan Bahan Ajar Biologi

Berbasis Islam- Sains Materi Pencemaran Lingkungan

untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah oleh Tim Ahli Materi ... 85 Lampiran 3. Lembar Validasi Pengembangan Bahan Ajar Biologi

Berbasis Islam- Sains Materi Pencemaran Lingkungan

untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah oleh Tim Ahli Desain .... 99 Lampiran 4. Lembar Angket Respon Modul Pencemaran Lingkungan

Berbasis Islam-Sains Kelas X Madrasah Aliyah oleh

Guru-Guru Bidang Studi Biologi ... 110 Lampiran 5. Lembar Angket Respon Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-Sains Kelas X Madrasah

Aliyah oleh siswa ... 117 Lampiran 6. Lembar Hasil Validasi Pengembangan Bahan Ajar

Biologi Berbasis Islam- Sains Materi Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah

oleh Tim Ahli Materi ... 124 Lampiran 7. Lembar Hasil Validasi Pengembangan Bahan Ajar

Biologi Berbasis Islam- Sains Materi Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah

oleh Tim Ahli Desain ... 126 Lampiran 8. Hasil Respon Guru Biologi terhadap Modul Pencemaran

Lingkungan Berbasis Islam-Sains untuk Siswa Kelas X

Madrasah Aliyah ... 128 Lampiran 9. Hasil Respon Siswa Uji Coba Perorangan terhadap Modul

Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-Sains untuk

Siswa Kelas X Madrasah Aliyah ... 129 Lampiran 10. Hasil Respon Siswa Uji Coba Kelompok Kecil terhadap

Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-Sains

untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah ... 130 Lampiran 11. Hasil Respon Siswa Uji Coba Kelompok Lapangan

Terbatas terhadap Modul Pencemaran Lingkungan

Berbasis Islam-Sains untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah .... 131 Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian ... 132 Lampiran 13. Hasil Produk Modul Pencemaran Lingkungan Berbasis

(16)

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Secara harfiah madrasah berarti sekolah, karena secara teknis antara

madrasah dan sekolah memiliki kesamaan yaitu sebagai tempat berlangsungnya

proses belajar-mengajar secara formal. Pendidikan madrasah lahir sebagai upaya

untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Kemenag (2015) mengemukakan bahwa pendidikan madrasah

menempatkan nilai-nilai Islam dan budaya luhur bangsa sebagai spirit dalam

proses pengelolaan dan pembelajaran ditandai dengan intensitas dan kuantitas

pembelajaran agama Islam, penciptaan suasana keberagaman Islam dalam

lembaga pendidikan, penyediaan referensi dan sarana keagamaan serta

keteladanan dalam pelaksanaan keagamaan Islam.

Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional serta peraturan pemerintah sebagai pelaksanaanya, dijelaskan bahwa

pendidikan Madrasah Aliyah (MA) merupakan bagian dari sistem pendidikan

nasional yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan

memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan

lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan

(17)

2

Terkait dengan eksistensi madrasah yang ada dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003, Nurkholis

Setiawan selaku Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI dalam Hidayatullah

(2014) mengemukakan bahwa madrasah adalah sekolah umum berciri khas Islam,

oleh karena itu diperlukan guru yang selalu menggali dan mengkaji sekaligus

menerapkan teori-teori pengetahuan Islam untuk mengembangkan mutu madrasah

serta guru harus menguasai mata pelajaran umum sesuai dengan bidangnya yang

harus diimbangi dengan penguasaan ilmu-ilmu agama (tafaqquh fiddin).

Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru adalah

kurangnya kreativitas dan inovasi dalam menentukan dan menyusun bahan ajar

yang tepat untuk kegiatan pembelajaran, padahal pengembangan profesionalisme

guru perlu dilakukan melalui daya kreasinya untuk menciptakan pembelajaran

yang lebih baik. Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun

teks) yang disusun secara sistematis dan menampilkan sosok utuh dari kompetensi

yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran

dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan

ajar variatif adalah bahan ajar yang dapat memanfaatkan sumber belajar yang

tersedia di lingkungan sekolah dan dapat dijangkau oleh guru ataupun siswa

(Prastowo, 2012). Bahan ajar sangat penting untuk digunakan dalam

pembelajaran, hal ini dikarenakan bahan ajar bisa membantu siswa untuk lebih

memahami pembelajaran yang diajarkan oleh guru.

Perolehan bahan ajar seharusnya tidak hanya didapatkan dari satu sumber

saja karena dengan diperolehnya bahan ajar hanya dari satu sumber tidak akan

(18)

3

disusun menjadi suatu bahan ajar adalah ayat-ayat Allah SWT yang berupa

Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW berupa Hadits, keduanya merupakan

sumber belajar yang di dalamnya bersifat pesan, kejadian, fakta dan peristiwa

(Shihab, 2007). Menurut Darmana et al (2013), menghadirkan aspek spritual

keagamaan melalui penanaman nilai-nilai agama tidak akan mengurangi bobot

ilmiah dari sains, bahkan akan memastikan tercapainya pemahaman yang lebih

komprehensif terhadap hakikat sains itu sendiri. Menghadirkan aspek spritual

yang berbasis Islam-Sains ini salah satunya dengan menerapkan bahan ajar yang

telah dikembangkan dari aspek tersebut, yang nantinya diharapkan dapat menjadi

alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga

proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi.

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru membutuhkan banyak bahan

ajar, salah satunya modul. Menurut Anwar (2010), modul pembelajaran adalah

bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi,

metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan. Dengan menggunakan modul, siswa dapat belajar

secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, serta adanya kontrol terhadap

hasil belajar melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang

harus dicapai oleh siswa, dan mereka menjadi lebih bertanggung jawab atas segala

tindakannya.

Hasil wawancara dengan salah satu guru biologi di Madrasah Aliyah

Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau bahwa dalam pembelajaran biologi

masih menggunakan buku paket saja dan siswa juga kebanyakan malas untuk

(19)

4

belum menunjukkan adanya kajian keIslaman yang menghubungkan dengan

kajian sains biologi. Selama ini sumber belajar yang digunakan siswa hanya

berasal dari buku paket yang didapat dari memfotocopy buku pegangan milik guru

dan siswa belum memiliki sumber belajar berupa modul yang berbasis

Islam-Sains. Hal ini belum sesuai dengan pendapat Abdullah (2003) tentang program

Madrasah Aliyah yaitu mampu mengintegrasikan antara kajian keilmuan dengan

keislaman yang relevan serta menekankan pembelajaran sains biologi dengan

bercirikan keislaman dan juga belum mendukung tercapainya salah satu misi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau yaitu

meningkatkan kualitas pendidikan umum berciri khas Islam (RA/BA dan

Madrasah), pendidikan agama dan pendidikan keagamaan (Kemenag, 2010).

Untuk merealisasikan program dan mencapai misi tersebut, perlu adanya usaha

dalam pengembangan kreativitas pembelajaran. Salah satunya adalah dengan

pengembangan bahan ajar yang berupa modul pembelajaran berbasis Islam-Sains.

Dengan adanya modul tersebut diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas siswa

ataupun guru, menambah inovasi, variasi, dan wawasan pengetahuan tentang

materi biologi yang begitu dekat dengan kehidupan lingkungan sekitar siswa.

Seiring berakhirnya abad ke-20, masalah pencemaran lingkungan menjadi

suatu masalah yang sangat populer dan banyak dibahas oleh kalangan masyarakat

di seluruh dunia, karena pada kenyataannya alam dari hari kehari makin kritis.

Hutan yang menyuplai oksigen sudah banyak habis dibakar, air laut dan air sungai

tercemar, tanah terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya, dan lapisan ozon

(20)

5

Terkait dengan masalah pencemaran lingkungan, sekolah menjadi salah

satu sarana edukatif untuk menyampaikan tentang pentingnya menjaga kelestarian

lingkungan. Materi pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi yang

termasuk dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus dicapai dalam

pembelajaran biologi kelas X SMA/MA. Materi pencemaran lingkungan

mengandung konten yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan

persoalan pencemaran lingkungan di sekitar siswa, misalnya pencemara udara

akibat kabut asap yang terjadi. Di Kabupaten Karimun sendiri, seperti yang

dituliskan di Batamtoday (2015) pada tanggal 25 September 2015 bahwa kondisi

udara atau cuaca telah mencapai predikat berbahaya yaitu 300 PSI (Polutan Standart Indeks). Oleh karena itu, siswa perlu dibekali dengan pengetahuan

lingkungan agar tumbuh sikap peduli lingkungan dari dalam diri siswa.

Muatan dan isyarat pendidikan terkait materi pencemaran lingkungan

banyak terkandung di dalam Al-Qur’an dan Hadits, antara lain dalam Al-Qur’an

Surat Ar-Rum (30) ayat 41 sebagai berikut:

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) [QS. Ar-Rum (30): 41].

Dari ayat Al-Qur’an tersebut menunjukkan bahwa Islam sangat

(21)

6

lingkungan hidup yang lestari dan seimbang akan memberikan kesejahteraan bagi

generasi yang akan datang.

Untuk lebih memahami tentang materi pencemaran lingkungan serta

keterkaitannya dengan Al-Qur’an dan Hadits membutuhkan bahan ajar berupa

modul pembelajaran yang baik yang memuat gambar-gambar tentang pencemaran

lingkungan yang update dengan zaman sekarang. Selain gambar, terdapat

langsung ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berkaitan sehingga peserta didik

bisa tahu manfaat dan mengagumi keesaan Sang Pencipta yaitu Allah SWT dan

dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan, yang pada akhirnya akan

diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari karena akan berhubungan dengan

lingkungan di sekitar masing-masing. Lingkungan sekolah yang rapi, rindang,

bersih, sejuk dan tenang menjadikan aktifitas belajar siswa berjalan dengan baik.

Kesadaran akan peduli lingkungan sudah tertanam pada warga sekolah yang

berkeyakinan dengan lingkungan yang bersih akan menjadikan siswa memiliki

prestasi belajar yang baik.

Oleh karena itu dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan khususnya untuk mata pelajaran biologi kelas X SMA/MA materi

pencemaran lingkungan, maka diperlukan modul pembelajaran dan diharapkan

terjadi peningkatan baik itu pengetahuan siswa juga perubahan sikap peduli

lingkungan pada siswa. Guru dapat menggunakan modul biologi hasil

pengembangan sebagai modul dalam proses pengajaran dan pembelajaran di kelas

(22)

7

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi

permasalahan yang ada yaitu:

1) Semua guru di setiap tingkatan pendidikan menggunakan paling sedikit satu

atau tidak ada menggunakan bahan ajar tambahan seperti modul.

2) Bahan ajar yang digunakan hanya berupa buku paket dan LKS.

3) Bahan ajar belum menunjukkan adanya kajian keIslaman yang

menghubungkan dengan kajian sains biologi.

4) Pada materi pencemaran lingkungan yang selama ini diajarkan belum terdapat

kajian keIslaman.

5) Perlunya melakukan penelitian pengembangan yang menghasilkan produk

berupa modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains yang diharapkan

dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap kepedulian siswa terhadap

lingkungan serta rasa syukur terhadap penciptaan Allah SWT.

1.3.Batasan Masalah

Penelitian pengembangan ini dibatasi pada beberapa batasan masalah,

antara lain:

1) Pengembangan bahan ajar biologi berbasis Islam-Sains kelas X Madrasah

Aliyah.

2) Bahan ajar yang dikembangkan berupa modul pada materi pencemaran

lingkungan.

3) Kualitas modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains yang

(23)

8

yang meliputi aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan komponen

Islam-Sains, dan kelayakan desain tampilan.

4) Uji coba produk penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengetahui

tanggapan guru-guru Biologi Madrasah Aliyah/MA terhadap modul

pencemaran lingkungan yang dikembangkan.

5) Produk penelitian pengembangan ini dilakukan uji coba perorangan, uji coba

kelompok kecil sampai uji coba kelompok lapangan terbatas.

1.4.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1) Bagaimanakah kelayakan isi materi pembelajaran, kelayakan penyajian dan

komponen berbasis Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah yang dikembangkan

menurut tim ahli materi?

2) Bagaimanakah kelayakan ukuran modul, desain kulit modul dan desain isi

modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah

yang dikembangkan menurut tim ahli desain?

3) Bagaimanakah kelayakan modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains

kelas X Madrasah Aliyah yang dikembangkan menurut guru-guru Biologi

Madrasah Aliyah?

4) Bagaimanakah kelayakan modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains

kelas X Madrasah Aliyah yang dikembangkan pada uji perorangan, uji

(24)

9

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian pengembangan ini adalah:

1) Untuk mengetahui kelayakan isi materi pembelajaran, kelayakan penyajian dan

komponen berbasis Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah yang dikembangkan

menurut tim ahli materi.

2) Untuk mengetahui kelayakan ukuran modul, desain kulit modul dan desain isi

modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah

yang dikembangkan menurut tim ahli desain.

3) Untuk mengetahui kelayakan modul pencemaran lingkungan berbasis

Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah yang dikembangkan menurut guru-guru

Biologi Madrasah Aliyah.

4) Untuk mengetahui kelayakan modul pencemaran lingkungan berbasis

Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah yang dikembangkan pada uji perorangan, uji

kelompok kecil dan uji lapangan terbatas.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat teoritis penelitian pengembangan ini

adalah: 1) Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

pengembangan bahan ajar berupa modul biologi yang berbasis Islam-Sains, dan 2)

Sumbangan pemikiran dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin

mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan modul biologi

(25)

10

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian pengembangan ini adalah: Modul

yang dikembangkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan alternatif

pendukung dalam pembelajaran biologi materi pencemaran lingkungan berbasis

Islam-Sains kelas X Madrasah Aliyah.

1.7.Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah produk

pengembangan berupa modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains kelas

X Madrasah Aliyah yang sudah valid dan dapat diimplementasikan dengan mudah

(26)

75

75

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan dalam penelitian

pengembangan modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains pada siswa

kelas X Madrasah Aliyah/MA yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan:

1. Hasil validasi dari tim ahli materi terhadap kelayakan pengembangan modul

pembelajaran yang sesuai dengan sub komponen penilaian secara keseluruhan

termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan total persentase rata-rata 88%

sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses pembelajaran

dikelas maupun secara mandiri.

2. Hasil validasi dari tim ahli desain terhadap kelayakan pengembangan modul

pembelajaran yang sesuai dengan sub komponen penilaian secara keseluruhan

termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan total persentase rata-rata 86%.

3. Menurut tanggapan dari para guru Biologi di MAN Karimun fillial MAN

Tanjungpinang, MAS Yaspika, MAS Al-Huda Tanjungbatu dinyatakan bahwa

modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains pada siswa kelas X

Madrasah Aliyah/MA yang dikembangkan memiliki nilai rata-rata 3,4

termasuk dalam kriteria “sangat membantu” sehingga para guru dapat

menggunakan modul ini sebagai bahan ajar tambahan di kelas.

4. Menurut tanggapan dari para siswa MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang

(27)

76

terbatas dinyatakan bahwa modul pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains

pada siswa kelas X Madrasah Aliyah/MA yang dikembangkan memiliki

persentase rata-rata 86% termasuk dalam kriteria “sangat baik” sehingga siswa

dapat menggunakan modul ini untuk belajar secara mandiri agar lebih mudah

memahami pelajaran.

5.2.Implikasi

Berdasarkan simpulan dan temuan pada penelitian pengembangan modul

pencemaran lingkungan berbasis Islam-Sains yang telah teruji memiliki implikasi

yang tinggi digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun harapan

implikasi yang dimaksud antara lain:

1. Modul yang dikembangkan akan memberi sumbangan praktis terutama dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru, dimana modul ini sebagai bahan

ajar tambahan bagi guru untuk memberikan kemudahan dalam penyampaian

materi yang diajarkan. Kegiatan belajar mengajar juga akan menjadi lebih

menarik dan menyenangkan terhadap siswa di sekolah.

2. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran biologi di SMA/MA.

3. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, lembaga pendidikan,

pengelola, pengembang dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan

mengembangkan secara lebih mendalam tentang modul pembelajaran biologi.

4. Modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu

(28)

77

lingkungan, sehingga mempermudah siswa untuk menerima teknologi yang

terkait, yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

khususnya pada materi pencemaran lingkungan.

5.3.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada simpulan dari hasil

penelitian pengembangan ini, berikut Penulis mengajukan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Disarankan agar menggunakan modul yang dikembangkan ini dalam proses

pembelajaran sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami

materi pembelajaran, mampu mengaitkan pembelajaran yang diperoleh dengan

kehidupan nyata dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

2. Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba

kelompok lapangan terbatas untuk melihat dan mengetahui tanggapan dari para

siswa di MAN Karimun fillial MAN Tanjungpinang terhadap produk

pengembangan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan

modul pembelajaran yang dikembangkan, sehingga modul ini dapat lebih

sempurna agar dapat dilakukan penyebaran produk.

3. Mengingat hasil simpulan dalam penelitian pengembangan ini masih

memungkinkan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu terkendali,

maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan M. Amin. 2003. Menyatukan Kembali Ilmu-Ilmu Agama dan

Umum, Upaya Mempersatukan Epistimologi Islam dan Umum. Yogyakarta:

UIN Press.

Alim, A. 2014. Sains dan Teknologi Islami. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Anwar, I. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Bandung:

Direktori UPI.

Batamtoday. 2015. Polusi Udara Karimun telah Menyentuh Level Bahaya.

http://batamtoday.com/berita61713-gawat-polusi-udara-di-karimun-telah-menyentuh-level-bahaya.html. Diakses tanggal 25 September 2015.

Belawati, T. 2006. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: UT.

Borg, W.R and Gall, M.D . 1983. Educational Research: An Introduction (4 ed). New York & London : Longman.

Darmana, Anna, Sofyan, Yayan. 2013. Pandangan Siswa terhadap Internalisasi Nilai Tauhid melalui Materi Termokimia. Prosiding Semirata FMIPA

Universitas Lampung 2013: 37- 44.

Depag. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Jumanatul Ali-Art. Depdiknas. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Dikmenum. Depdiknas. 2003. Tujuan Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 26 Agustus 2015. Depdiknas. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Ditjen PMPTK Depdiknas.

Direktorat Pendidikan. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta: Balai Pustaka.

Djudin, T. 2011. Menyisipkan Nilai-Nilai Agama dalam Pembelajaran Sains: Suatu Alternatif Memagari Keimanan Siswa. Jurnal Khatulistiwa Journal of Islam Studies 1 (2): 151-160.

Gagne. 1979. Principles of Instructional.:Design. New York: Holt Rinehart dan Winston.

Hidayatullah. 2014. Ciri Madrasah Penjunjung Intelektualitas dan Moralitas. http://hidayatullah.or.id/read/berita-utama/2014/04/10/ciri-madrasah-penjunjung- intelektualitas-dan-moralitas. Diakses Tanggal 05 September 2015.

(30)

79

Kamilah, A. 2014. Pengembangan Modul Biologi Berbasis Islam-Sains sebagai Bahan Ajar Mandiri pada Sub Materi Pokok Komponen Ekosistem untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah (MA). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Kemenag. 2010. Visi dan Misi Kanwil Kemenag Kepulauan Riau Berdasarkan SK

Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kepri No. 91 Tahun 2010.

http://kepri.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&1d=11495&t=877. Diakses Tanggal 19 Agustus 2015.

Kemenag. 2015. Visi dan Misi Madrasah. http://madrasah.kemenag.go.id/ tentang_madrasah/ afe4c9a4b6c142eeaf216331a138b3d3/ visi_misi.html. diakses tanggal 05 September 2015.

Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rosda.

Marzuki. 2014. Melestarikan Lingkungan Hidup dan Mensikapi Bencana Alam

dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyasa. 2006. Kurikulum yang disempurnakan Pengembangan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2015. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prasetyo., Z.Kun. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas serta

Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Laporan Penelitian.

Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.google.co.id/ url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.ac.id. Diakses tanggal 20 Januari 2016

Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.

Purwanto, A.R dan Lasmono. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKOM) Depdiknas.

Rina. 2015. Sains dan Islam. Skripsi. UIN Suska Pekanbaru.

http://repository.uin-suska.ac.id. Diakses Tanggal 05 September 2015.

Rochman, C. 2010. Pembelajaran Fisika Berbasis Nilai Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Agama Islam. Jurnal Penelitian Pendidikan 11(2): 52-59. Oktober 2010. Bandung : UIN Sunan Gunung Djati.

Shihab, Q. 1994. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Shihab, Q. 2007. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan

(31)

80

Sihombing, Y.T. 2014. Pengembangan Buku Ajar Pencemaran Lingkungan Berbasis Literasi Sains untuk Siswa Kelas X SMA/MA. Tesis Pascasarjana UNIMED. Medan. Tidak Dipublikasikan.

Sinambela. 2013. Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Pembelajaran.

Jurnal Generasi Kampus 6(2): 17-29.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatis, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, A. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sungkono. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Suparno. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Mata Diklat Adaptif Berbasis Web Based Learning pada Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Bangunan. Jurnal Teknologi dan Kejuruan 34(1): 61-70.

Suryaningsih, N.S. 2010. Pengembangan Media Cetak Modul Sebagai Media Pembelajaran Mandiri pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas VII Semester 1 di SMPN 4 Jombang. Skripsi. Surabaya. Suryosubroto. 1983. Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta: Bina Aksara. Tjipto, U. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Vembrianto, S. 1975. Pengantar Pengajaran Modul. Jogyakarta: Paramita.

Wahyudi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso. Jurnal Pancaran 3(3): 83.92.

Winkel. 2009. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Media Abdi.

Yuliawati. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam Sains untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII) 2 (2): 169-177.(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii). Diakses Tanggal 28 Agustus 2015.

Gambar

Tabel 4.11. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian dari Tim Ahli Materi      terhadap Kelayakan Isi ..................................................................
Gambar 3.1. Langkah Langkah Pengembangan Modul Pencemaran   Lingkungan Berbasis Islam-Sains Kelas X MA ..........................

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui data tentang efektifitas layanan informasi untuk meningkatkan kemampuan manajemen stres siswa kelas X SMA NU SUMENEP. Peneliti melakukan penelitian terhadap

Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat mengetahui kapankah faktor lead time dapat mempengaruhi jumlah demand , harga, dan pendapatan perusahaan pada

Ketika data yang diterima adalah 6 titik relief huruf Braille, maka mikrokontroler secara otomatis menggerakkan keenam solenoid sesuai dengan data yang ada, kemudian

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TESIS Tesis dengan judul: Pengaruh Sufisme al-Ghazali Terhadap Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Huda PPMH Gading Kota Malang, ini telah diuji

Najvažnije optere ć enje koje se razmatra u prora č unu uzdužne č vrsto ć e je vertikalni moment savijanja koji može dovesti do zamora, vla č nog popuštanja, izvijanja, i loma

Rata-rata Skor Setiap Indikator Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (PM1 merujuk pada indikator mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan

 Langkah Ketiga : Jumlahkan upah, (dari gaji pokok 2012) semua pekerja, berdasarkan gol.. pada

satu detik! Pada tahun ..7, diperkirakan ada /-,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global! Pada tahun ./., diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak !