• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN (INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASILBELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN (INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASILBELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN

( I N D E X C A R D M A T C H ) T E R H A D A P H A S I L BELAJAR KI MIA S MA PADA PO KO K

BAHAS AN KONSE P MOL

Oleh :

Yohana Raphyta Munthe NIM 4123131090

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN

(INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASILBELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN

KONSEP MOL

Yohana Raphyta Munthe (4123131090)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional pada pokok bahasan konsep mol. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Doloksanggul. Sampel yang digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi pengajaran model TPS dan kelas kontrol diberi pengajaran konvensional. Sebelum dilakukan perlakuan diperoleh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 45,8 + 7,38 dan setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe TPS diperoleh hasil belajar siswa sebesar 85,36 + 5,66. Sedangkan untuk siswa pada kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan diperoleh hasil belajar siswa sebesar 50,54 + 9,94 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar siswa sebesar 82,68 + 6,01.

Hasil pengujian hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 3,402 > 1,675 dengan taraf signifikasi 5%, sehingga Ha diterima yang berarti hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe TPS dengan media kartu berpasangan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil perhitungan gain antara post-tes dan pre-post-tes diperoleh besarnya gain pada kelas eksperimen adalah 73% dan pada kelas kontrol adalah 66%.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Mol disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si, Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd yang telah memberikan banyak masukan dan nasehat selama penulis menjalani perkuliahan hingga saat pengerjaan skripsi ini. Dan tak lupa, penulis juga mengucapkan

banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Kasmin Simbolon selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Doloksanggul, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia

(5)

v

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orangtua saya Ayahanda tercinta M. H. Munthe dan Ibunda tercinta B. Pardosi, S.Pd, pemilik kasih yang tak berujung yang senantiasa menyelimuti kegelisahan hati hingga menjadi sebuah ketenangan, yang terus berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik dan membesarkan saya, setiap doa dan tetesan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya tak akan dapat terbayar oleh apapun, selalu

memberikan nasehat, semangat dan motivasi yang luar biasa kepada penulis, terima kasih Papa dan Mama buat semua yang telah kalian berikan sehingga penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Kepada abang – abangku tersayang Jimmy A. M. Munthe, S.Pd, Gandi H Munthe, ST, Chandra H. P Munthe, A.md., Aris R Munthe, S.Par., dan tak lupa kepada adik tersayang Bobby S Munthe, terima kasih untuk doa, dukungan, semangat dan kasih sayang yang selalu kalian berikan kepada saya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat tersayang Lasro Sihite, Daniel Lumban Tobing, Haryati Lumban Gaol, dan Ayu Angelica Purba yang selalu memberikan semangat bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk teman-teman seperjuangan Helen Sirait, Meliana Sibarani, Judika Lumban Tobing, Yoana Situmorang Putri, Kak Saema, Setia Damanik dan semua teman – teman Kimia Dik-C 2012 UNIMED. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman PPL SMA N 2 Perbaungan terkhusus pada Tity Wahyuni Daulay.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk

memperkaya ilmu dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 14 2.1.3.1. Pembelajaran Kooperatif 14

2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.3.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) 16 2.1.3.3.1. Kelebihan dan Kelemahan TPS (Think Pair Share) 18

2.1.4. Media Index Card Match 18

(7)

vii

2.2. Kerangka Konseptual 30

2.3. Hipotesis Penelitian 31

2.3.1. Hipotesis Verbal 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel 32

3.2.1. Populasi 32

3.2.2. Sampel 32

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 32

3.3.1. Variabel Penelitian 32

3.3.2. Instrumen Penelitian 33

3.4. Rancangan Penelitian 35

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 36

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data 36

3.5.2. Prosedur Penelitian 36

3.6. Teknik Analisis Data 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1.Hasil Penelitian 42

4.1.1 Analisis Data danInstrumen Penelitian 42

4.1.1.1. Validitas Tes 42

4.1.1.2. Reliabilitas Tes 43

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran 43

4.1.1.4. Daya Pembeda 43

4.2. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian 44

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 44

4.2.2. Observasi Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik 46 4.3. Analisis Data Hasil Penelitian 49

4.3.1. Uji Normalitas 49

(8)

viii

4.3.3. Uji Hipotesis 50

4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain) 51

4.4. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 56

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 38 Gambar 4.1. Rata – Rata Hasil Belajar Siswa 46 Gambar 4.2. Rata – Rata Nilai Afektif Siswa 48

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 35

Tabel 4.1. Rekapitulasi Analisis Instrumen 44 Tabel 4.2. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 45 Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata Afektif dan PsikomotorikSiswa 47

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas 49

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas 50

Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis 51

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 64 Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Instrument Test Sebelum Validasi 74 Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Instrument Test Sesudah Validasi 81

Lampiran 5. Soal Instrumen Test Sebelum Validasi 88 Lampiran 6. Soal Instrumen Test Sesudah Validasi 93 Lampiran 7. Lembar Pengamatan Afektif Siswa 96 Lampiran 7a. Pedoman Tes Afektif Siswa 98 Lampiran 8. Lembar Pengamatan Psikomotorik Siswa 99 Lampiran 8a. Pedoman Tes Psikomotorik Siswa 101 Lampiran 9. Soal dan Penyelesaian Media Kartu Berpasangan 102 Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas Tes 108 Lampiran 11. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 112 Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 113 Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes 114 Lampiran 14. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 115 Lampiran 15. Presentase Peningkatan Hasil Belajar 119 Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas 120 Lampiran 17. Perhitungan Uji Homogenitas 126 Lampiran 18. Perhitungan Uji Hipotesis 128 Lampiran 19. Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Postest 130 Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

Nilai Pretest dan Postest 132

Lampiran 21. Tabel Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 134

Lampiran 22. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 135

(12)

xii

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas dan

berpotensi tinggi. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan mewujudkan cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat peserta didik lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan khususnya sekolah, harus memiliki sistem pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang didasarkan pada upaya meningkatkan keingintahuan siswa tentang dunia. Pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang berpusat pada siswa agar minat dan aktivitas sosial peserta didik terus meningkat. Dengan belajar, maka kemampuan siswa akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan perkembangan siswa sehingga menjadi mandiri (Prasetyaningrum, dkk, 2013).

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan

dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).

(14)

2

semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered). Berdasarkan alasan tersebut maka sangatlah penting bagi para pendidik khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dalam pemilihan model – model pemebelajaran modern (Trianto, 2009). Sebagai seorang fasilitator, seorang guru diharapkan mampu menciptakan situasi belajar sebaik

mungkin, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimum, dalam arti ada motivasi intrinsik untuk belajar dari dalam diri siswa. Disisi lain, guru dianggap sebagai kunci dalam mempengaruhi dan mendorong minat siswa dalam belajar (Teksoz, dkk, 2010).

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Doloksanggul, masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran adalah rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata–rata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan oleh masih dominannya proses pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat teacher–centered sehingga siwa menjadi pasif. Konsep mol merupakan salah satu pokok bahasan kimia yang seringkali dianggap sulit oleh siswa. Hal ini dikarenakan konsep mol merupakan materi pelajaran yang bersifat hitungan. Karena kurangnya minat dan tidak memahami materi pelajaran menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran sehingga tidak ada aktivitas yang terbentuk dari siswa ketika proses belajar mengajar. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan pertanyaan dari siswa.

Metode pembelajaran Think Pair Share merupakan metode pembelajaran

yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan dari Universitas Maryland (Huda, 2011). Metode ini memberi kesempatan pada siswa untuk

(15)

3

Hal ini didukung pada penelitian yang telah dilakukan oleh Hajjah (2015) yang menyatakan bahwa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan kontribusi karakter kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa adalah 22, 56%. Selanjutnya Sitompul (2010), menyatakan peningkatan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model Think Pair Share dari 29% menjadi 69%. Selanjutnya Siregar (2015) menyatakan

bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TPS lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran NHT dengan persen peningkatan hasil belajar pada model pembelajaran TPS adalah 75% dan pada model pembelajaran NHT adalah 45%.

Menurut Nugraha, dkk (2013) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode TPS dilengkapi dengan media index card match dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa mudah memahami konsep karena didukung media yang menarik dalam diskusi, sehingga akan menambah daya ingat serta membantu dalam mengerjakan soal sebagai proses evaluasi belajar. Oleh karena itu pembelajaran kimia menggunakan metode pembelajaran think pair share dilengkapi media index card match meningkatkan prestasi belajar siswa.

Menurut Ni’mah (2014) menyatakan bahwa persentase analisis aktivitas

belajar siswa dengan menggunakan metode TPS secara keseluruhan siswa kelas eksperimen diperoleh 76,52%, aktivitas belajar siswa kelas eksperimen tergolong “baik”. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh 64,3%, aktivitas belajar siswa kelas kontrol tergolong “cukup baik”. Artinya penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Menurut Surayya, dkk (2014) menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada model pembelajaran TPS sebesar 69,27 dimana jumlah siswa

(16)

4

daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ekspositori, dimana pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menunjukkan peningkatan sebesar 91%. Menurut Wardhani, dkk (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat digunakan sebagai solusi permasalahan pembelajaran konvensional yang menyebabkan aktivitas siswa meningkat sehingga dapat memberikan hasil belajar yang memuaskan pada

materi ikatan kimia kelas XI.

Kartu berpasangan (index card match) merupakan suatu media pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Media pendidikan dengan bentuk kartu berpasangan ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangang, sehingga akan memudahkan siswa menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih mudah mempelajari dan memahami isi materi tersebut dan akan mampu meningkatkan daya keaktifan siswa dalam belajara serta dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri (Nugraha, 2013). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian yang berjudul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok

Bahasan Konsep Mol.

1.2. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar kimia di kelas.

2. Kurangnya variasi metode mengajar yang dilakukan guru. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

4. Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik perhatian siswa. 5. Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode

(17)

5

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini:

1. Pengaruh Model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Materi Pembelajaran Konsep Mol dengan media Kartu Berpasangan (Index Card Match).

2. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media Kartu Berpasangan (Index Card Match) pada Materi Pembelajaran Konsep Mol.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media kartu

berpasangan dengan topik konsep mol pada peningkatan hasil belajar siswa lebih tinggi daripada pengaruh model konvensional?”

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media kartu berpasangan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Konsep Mol.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model

pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan Konsep Mol.

(18)

6

3. Menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti yang mau meneliti hal yang selajalan dengan penelitian ini.

1.7. Definisi Operasional

1. Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa.

2. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar.

3. Media kartu berpasangan (index card match) merupakan media pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara menyenangkan.

(19)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media kartu berpasangan

(index card match) lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran Konvensional. Pada kelas Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 73% sedangkan pada kelas kontrol peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu 66%.

5.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media kartu berpasangan (index card match) sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.

2. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) memerlukan waktu yang lama, baik dalam segi persiapan maupun pelaksanaan pembelajaran. Disarankan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran

dengan baik dan pengelolaan waktu yang tepat agar didapatkan hasil yang maksimal.

(20)

57

DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari,, dan Wiwin., (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Pendidikan Biologi, Vol.5, No.1.

Asriani., (2012), Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dibandingkan Tipe NHT yang Diintegrasikan dengan Media Power Point Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab dan Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Cahyana., Dede., dan Rahmat., (2007), Kimia Untuk SMA dan MA Kelas X, Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.

Daryanto, H., (2001), Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta

Hajjah, S., (2015), Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Kooperatif Tipe Berpikir-Berpasangan-Berbagi pada Reaksi Redoks, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hasibuan, F., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di MAN 1 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Huda, Miftahul., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Hutasuhut, D., (2015), Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) Dilengkapi Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Kusuma, D.Cahaya, (2013), Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, Jurnal Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013, Halaman 4-5.

Lie, Anita., (2002), Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang kelas, P.T Grasindo, Jakarta

Mahmuddin, 2009, Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/22/strategi-pembelajaran-kooperatif-cooperatif-learning/ Diakses 7 Januari 2016

(21)

58

Ni’mah. A., dan Dwijananti, P., (2014) Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Nahdlatul Muslimin Kudus, Unnes Physics Education Journal, Vol.3, No.2.

Nugraha, Anita., Elfi Susanti., dan Masykuri., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi FMIPA, UNS, Surakarta.

Prasetyaningrum., Dina., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol.2, No.3.

Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Simbolon, P., (2008). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Statis, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Siregar, Z., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TPS (Think Pair Share) Dengan NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Sitompul, D., (2010), Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Pada Pokok Bahasan Asam Basa Kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sunarto, W., Woro., dan Eli Suci., (2008), Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share Dan Metode Ekspositori, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.2, No.1.

Suprihatiningrum, J., (2013), Strategi Pembelajaran, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

(22)

59

Berpikir Kritis Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol.4.

Sutikno, M. Sorby, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Holistica, Lombok

Sutresna, Nana., (2006), Cerdas Belajar Kimia Kelas X, PT. Grafindo Media Pratama, Bandung.

Teksoz Gaye., Sahin Elvan., dan Ertepinar Hamide., (2010), A new vision for chemistry education students : Environmental education, International Journal of Environmental & Science, 5 : 131-149.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Lending income associated with a 100 basis points margin for the basic rate of charge, service charges, commitment fees and surcharges yields potential reserve accumulation of

Apabila yang hadir bukan direktur atau penerima kuasa yang namanya tercantum pada akta pendirian atau perubahan, maka POKJA berhak menolak dan perusahaan saudara

[r]

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

Laba bersih kepada pemegang saham dikurangi dividen saham preferen. Pemegang saham biasa (sekarang dan yang potensial) terkecuali prioritas pembayaran tidak

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Dalam berpikir analogi, pada tahap encoding Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri atau struktur dari masalah sumber dan target, pada tahap inferring mampu

Gambar 12d adalah tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila sistem measuki mode hemat daya maka akan muncul