• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP YAPIM BIRU-BIRU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP YAPIM BIRU-BIRU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

SMP YAPIM BIRU-BIRU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

DIANA HUTAJULU

NIM. 8106122005

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

DIANA HUTAJULU, NIM. 8106122005. Pengaruh strategi pembelajaran

kooperatif dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru Tahun Pembelajaran 2015/2016, Tesis

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif TGT, (2) untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 116 siswa yang berasal dari kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru, sedangkan sampel berjumlah 78 siswa yang diambil dari 2 kelas dengan menggunakan cluster random sampling. Sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu diberikan tes motivasi berprestasi untuk membedakan motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dengan terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal yang diujicobakan, terdapat 33 soal yang memenuhi persyaratan. Untuk menyajikan dan mendeskripsikan data digunakan statistik deskriptif, sementara untuk menguji hipotesis digunakan statistik inferensial. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan ANAVA 2 jalur yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan normalitas dengan Lilifors dan uji homogenitas varians dengan uji Barlett dan uji Fisher.

Hasil pengujian hipotesis diperoleh: (1) hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif TGT, hal ini ditunjukkan oleh = 4,013 > = 3,972 pada taraf signifikan = 0,05 dengan dk=(1,74), (2) hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, hal ini ditunjukkan oleh = 40,971 > = 3,972 pada taraf signifikan = 0,05 dengan dk=(1,74), (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika yaitu = 4,152 > = 3,972 pada taraf signifikan = 0,05 dengan dk=(1,76).

(6)

ABSTRACT

DIANA HUTAJULU, NIM. 8106122005. The Effect of Cooperative Learning

Strategy and Motivation Achievement on The Mathematics Outcomes at VIII Grade SMP YAPIM Biru-Biru Tahun Pembelajaran 2015/2016, Graduate

Thesis, State University of University of Medan, 2017.

This study aims to determine: (1) to find out whether the learning achievement of math using jigsaw cooperative learning strategy is higher than using TGT cooperative learning strategy, (2) find out whether the learning achievement of math of students with high motivation of achievement is higher than that of the students with low motivation of achievement, (3) to find out the interaction between the learning strategy and student’s motivation of achievement with math.

This study is a quasi-experimental research. The population in this study amounted to 116 students from three grade VIII classes at SMP YAPIM Biru-questions tested, 33 Biru-questions met the requirements. To present and describe the data, descriptive statistics is used, while to test the hypothesis the inferential statistics is applied. Research hypotheses werw tested using 2-line ANOVA that were previously done with Lilifors test requirement normality and homogeneity of variance test with the Barlett test and Fisher test.

The results obtained by testing hypotheses: (1) mathematics learning outcomes of students who were guided using an jigsaw cooperative learning with df=(1.74), and (3) there is interaction between cooperative learning strategy

with student’s motivation of achievement in influencing the outcomes of study mathematics = 4.152 > = 3.972 at significance = 0.05 with df=(1.76).

From the results of data analysis it can be concluded that the use of jigsaw cooperative learning strategy is more appropriate for students who have

high student’s motivation of achievement and TGT cooperative learning strategy

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru Tahun

Pembelajaran 2015/2016. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mengalami

kendala dan keterbatasan, namum berkat dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Dengan tulus hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.

Dr. Mukhtar, M.Pd dan Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd, selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi, serta

meluangkan waktu kepada penulis sampai terselesaikannya tesis ini. Pada

kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, Bapak Dr. Mursid, M.Pd,

dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, M.S., S.Psi selaku narasumber yang telah

memberikan masukan pada kesempurnaan tesis ini, serta bapak/ibu dosen yang

telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahaan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Prof. Dr.

(8)

Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan, dan Ibu

Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Teknologi Pendidikan yang

telah memberikan bantuan dalam segala urusan administrasi di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ibu Dra. Asnawati Situngkir selaku Kepala Sekolah SMP Yapim

Biru-Biru yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. Ibu Santa Tampubolon,

S.Pd, Ibu Lampita Nurti Rajagukguk, S.Pd, dan Ibu Desi Winna Hutajulu, S.Pd

yang sudah membantu proses penelitian ini.

Suamiku tercinta Pelita Lumban Gaol, S.Kom dan anakku tersayang Neal

Leonathan Lumban Gaol yang menjadi sumber inspirasi untuk menyelesaikan

tesis ini. Ayahanda Abner Hutajulu dan Ibunda Nurmala Siahaan yang tak

terhingga kasih dan dukungannya serta semua pihak yang tidak mungkin

disebutkan satu per satu dalam kesempatan ini.

Penulis tidak dapat membalasnya, hendaknya semua kebaikan dan

bantuan yang diberikan kepada penulis menjadi amal dan kebajikan.

Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan berkat dan

anugerah kepada kita semua. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

dunia pendidikan.

Medan, Januari 2017 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIRAN DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10

A. Kajian Teoritis ... 10

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Matematika ... 10

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1 Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 21

2.2 Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT ... 25

3. Hakikat Motivasi Berprestasi ... 30

B. Penelitian Yang Relevan ... 38

C. Kerangka Berpikir ... 40

D. Hipotesis Penelitian ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

C. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 47

D. Metode dan Desain Penelitian ... 49

E. Pengontrolan Perlakuan ... 50

F. Prosedur Penelitian ... 52

G. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data ... 54

H. Uji Coba Instrumen Pengumpul Data ... 56

(10)

J. Hipotesis Statistik ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Data ... 63

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 76

C. Pengujian Hipotesis ... 81

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

E. Keterbatasan Penelitian ... 96

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 98

A. Simpulan ... 98

B. Implikasi ... 99

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Hasil Belajar Ujian Semester Matematika Kelas VIII T.P.

2011/2012 s.d 2013/2014 ... 3

Tabel 2.1 : Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 20

Tabel 2.2 : Pemberian Skor Perkembangan Individu ... 23

Tabel 2.3 : Tingkat Penghargaan Kelompok ... 24

Tabel 2.4 : Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw.. 24

Tabel 2.5 : Menghitung Poin-Poin Turnamen ... 28

Tabel 2.6 : Rekognisi Tim Berprestasi ... 29

Tabel 2.7 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT ... 29

Tabel 3.1 : Desain Penelitian ... 49

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... 55

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Motivasi Berprestasi ... 56

Tabel 4.1 : Data Hasil Belajar Matematika ... 64

Tabel 4.2 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 65

Tabel 4.3 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT ... 66

(12)

Tabel 4.5 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang

Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 69

Tabel 4.6 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 71

Tabel 4.7 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 72

Tabel 4.8 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 74

Tabel 4.9 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 75

Tabel 4.10 : Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar ... 78

Tabel 4.11 : Hasil Uji Homogenitas Antar Variabel Penelitian ... 80

Tabel 4.12 : Rangkuman ANAVA Faktorial 2x2 ... 81

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Illustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw ... 23

Gambar 2.2 : Illustrasi Meja Turnamen TGT ... 27

Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 65

Gambar 4.2 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT... ... 67

Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 68

Gambar 4.4 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 70

Gambar 4.5 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 71

Gambar 4.6 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 73

Gambar 4.7 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibela jarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 74

Gambar 4.8 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif TGT pada Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 76

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus ... 105

Lampiran 2 : RPP ... 107

Lampiran 3 : Instrumen Tes Hasil Belajar dan Kunci Jawaban ... 146

Lampiran 4 : Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 151

Lampiran 5 : Instrumen Motivasi Berprestasi ... 161

Lampiran 6 : Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 163

Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 168

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dan

strategis dalam pembangunan bangsa yang akan menciptakan masyarakat

terpelajar. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu

manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.

Tujuan utama diselenggarakan proses belajar adalah demi tercapainya

tujuan untuk keberhasilan siswa dalam belajar, baik pada suatu mata pelajaran

tertentu maupun pendidikan pada umumnya. Untuk mewujudkan fungsi

pendidikan sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim

belajar mengajar yang kontruktif dalam menumbuhkan kreativitas siswa dan

strategi pembelajaran yang dilandasi kepahaman akan ilmu pengetahuan serta

implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para guru di sekolah.

Mata pelajaran matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan

(16)

2

diujikan dalam Ujian Nasional di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Mata pelajaran matematika merupakan pengetahuan mendasar yang mencakup

aspek pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi serta pemecahan masalah

yang diungkapkan dalam KTSP 2006, bahwa tujuan pembelajaran matematika

adalah (1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan; (2)

Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan; (3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; (4)

Mengembangkan kemampuan penyampaian informasi atau mengkomunikasikan

gagasan.

Oleh karenanya matematika memegang peranan yang cukup penting

dalam dunia pendidikan sehingga matematika harus dipelajari dan dikuasai oleh

setiap siswa. Namun kenyataannya matematika masih dianggap sebagai pelajaran

yang menakutkan, sulit, dan membosankan sehingga sebagian siswa kurang

bergairah dalam belajar yang mengakibatkan hasil belajar matematika siswa

rendah atau tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa

lebih bersifat pasif, enggan, takut, atau malu untuk mengungkapkan ide-ide

ataupun penyelesaian atas soal yang diberikan guru. Seperti yang dinyatakan oleh

Suyanto dan Jihad (2013:142) bahwa matematika merupakan pelajaran yang

dianggap sulit dan memerlukan keaktifan dan kerja sama siswa dalam

menyelesaikan suatu masalah. Sementara oleh Third International Mathematics

and Science Study (TIMSS) menyatakan pada tahun 2003, Indonesia pada mata

(17)

3

Masih rendahnya hasil belajar matematika dan kurangnya pengetahuan

serta kemampuan siswa dalam memahami matematika juga terjadi di SMP

YAPIM Biru-Biru. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian semester

matematika kelas VIII tahun pelajaran 2011/2012 sampai dengan 2013/2014

masih rendah atau tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

75 seperti yang terlihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Hasil Belajar Ujian Semester Matematika Kelas VIII T.P. 2011/2012 s.d 2013/ 2014

No.

Nilai

Tahun Pelajaran Terendah Tertinggi Rata-Rata 1 2011/2012 51,00 76,00 57,81 2 2012/2013 50,00 76,00 54,38 3 2013/2014 50,00 75,00 53,64

Secara umum proses pembelajaran matematika SMP YAPIM Biru-Biru

masih berpusat pada guru dan siswa dijadikan sebagai objek pembelajaran. Guru

lebih banyak menjelaskan dan memberikan informasi yang akan dibahas karena

kemampuan dasar matematika yang dimiliki siswa masih rendah. Siswa juga lebih

banyak mendengar dan menulis apa yang diinformasikan guru. Siswa sangat

minim untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengertinya sehingga pada waktu

soal latihan diberikan, siswa tersebut tidak mampu menyelesaikannya. Siswa

menyelesaikan latihan sesuai dengan contoh-contoh yang disajikan guru. Siswa

cenderung kurang bersemangat dalam belajar matematika, konsep dan prinsip

dalam matematika diberikan langsung dari guru kepada siswa.

Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang

diselenggarakan masih membutuhkan perencanaan pembelajaran yang dapat

(18)

4

menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan

kebutuhan siswa supaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika secara

optimal. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran

kooperatif. Seperti yang dinyatakan oleh Sanjaya (2011:242) bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem

pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi pembelajaran yang

menekankan pada kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student

oriented) dalam mengaktifkan siswa dalam belajar. Sharan (2012:564)

menyatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif berjuang agar siswa memiliki

tanggung jawab tinggi atas pembelajaran mereka sendiri, bukannya menerima

pembelajaran sebagaimana yang diberikan orang lain. Tim MKPBM (2001:218)

menambahkan bahwa salah satu faktor penting dari cooperative learning adalah

dorongan teman untuk mencapai prestasi akademik yang baik. Para siswa

termotivasi belajar secara baik, siap dengan pekerjaannya, dan menjadi penuh

perhatian selama jam pelajaran.

Beberapa strategi pembelajaran kooperatif telah dikembangkan para ahli

dalam pembelajaran matematika, seperti strategi pembelajaran kooperatif jigsaw

dan strategi pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT). Isjoni

(2010:54) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

(19)

5

pembelajaran kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang

heterogen (kelompok asal) yang masing-masing siswa dalam kelompok asal

menguasai materinya masing-masing (kelompok ahli). Sesama kelompok ahli

dengan materi yang sejenis akan mendiskusikan materi mereka, setelahnya

mereka akan kembali pada kelompok asal. Di akhir pembelajaran, akan diadakan

kuis secara individu sehingga diperoleh nilai individu dan sekaligus memberi

sumbangan pada skor kelompok.

Strategi pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

merupakan startegi pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok

belajar yang heterogen. Guru menyiapakan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja

di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah

menguasai pelajaran tersebut. TGT menggunakan turnamen akademik, dan

menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa

berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja

akademik sebelumnya setara seperti mereka. Penulis beranggapan bahwa strategi

pembelajaran Jigsaw dan TGT merupakan strategi pembelajaran yang dapat

membangkitkan ketertarikan siswa, mendorong siswa lebih aktif dan membina

kerjasama antar siswa dalam mempelajari matematika, sehingga dapat

meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti perlu melakukan penelitian

yang mengkaji pengaruh strategi pembelajaran kooperatif dan motivasi berprestasi

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru Tahun

(20)

6

B. Identifikasi Masalah

Agar pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan, maka perlu diperhatikan strategi pembelajaran yang tepat

dalam rangka mencapai tujuan dari hasil yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, perlu

diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa

kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru sebagai berikut: Apa saja metode yang

digunakan guru dalam mengajar di kelas? Bagaimana guru membentuk ruangan

kelas? Bagaimana suasana belajar di kelas? Apakah pembelajaran kooperatif akan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Apakah siswa akan senang dengan

pembelajaran kooperatif? Bagaimana siswa berinteraksi untuk memecahkan

masalah mereka? Apakah motivasi berprestasi dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa? Apakah strategi pembelajaran kooperatif jigsaw dan strategi pembelajaran

kooperatif Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kemampuan

belajar siswa pada mata pelajaran matematika? Bagaimana pengaruh guru mata

pelajaran terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa? Apakah ada interaksi antara

strategi pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil

(21)

7

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dan keterbatasan

waktu serta kemampuan yang dimiliki penulis, agar penelitian ini terarah dan

dapat dilaksanakan maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran kooperatif dibatasi pada strategi pembelajaran

kooperatif jigsaw dan strategi pembelajaran kooperatif TGT siswa kelas VIII

SMP YAPIM Biru-Biru.

2. Hasil belajar matematika dibatasi hanya pada ranah kognitif materi bentuk

aljabar siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru.

3. Karakteristik siswa dibatasi pada motivasi berprestasi siswa yang terdiri atas

motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih tinggi daripada siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Team Games

Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru?

2. Apakah hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah

siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kooperatif dan

motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII

(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih tinggi daripada siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Team Games

Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru.

2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki motivasi

berprestasi rendah siswa kelas VIII SMP YAPIM Biru-Biru.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran kooperatif dan

motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII

SMP YAPIM Biru-Biru.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada guru mata pelajaran matematika khususnya, baik secara teoritis maupun

praktis.

1. Manfaat secara teoritis

a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai strategi

pembelajaran khususnya jigsaw dan TGT serta motivasi berprestasi dan

pengaruhnya terhadap hasil belajar.

b. Sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian lanjutan terhadap

(23)

9

2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMP YAPIM Biru-Biru.

b. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam

memilih strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan

(24)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih tinggi dari hasil belajar matematika

siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif TGT.

2. Hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

lebih tinggi dari hasil belajar matematika tinggi siswa yang memiliki

motivasi berprestasi rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kooperatif dan motivasi

berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar matematika. Hasil belajar

matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih tinggi

hasil belajarnya jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif

jigsaw dibandingkan dengan jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

kooperatif TGT. Selanjutnya dapat dinyatakan pula bahwa untuk siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah, lebih tinggi hasil belajar

matematikanya jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif

TGT dibandingkan dengan jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

(25)

99

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan pertama dan temuan penelitian ini telah

membuktikan bahwa hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi dari hasil belajar matematika

siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif TGT, hal ini

dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata pelajaran matematika untuk

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif jigsaw dalam pelajaran

matematika. Hasil penelitian sangat beralasan sebab ciri khas dari pembelajaran

kooperatif jigsaw adalah adanya siswa kelompok ahli yang menguasai satu topik

bahasan yang kemudian masing-masing kelompok ahli akan memaparkan topik

bahasan pada kelompok asal sehingga masing-masing siswa dalam kelompok asal

memperoleh topik bahasan sebanyak jumlah kelompok ahli. Dengan cara seperti

ini akan menjamin keterlibatan semua siswa dan merupakan upaya yang sangat

baik untuk meningkatkan tanggung jawab individu dan kelompok dalam diskusi

kelompok. Dengan adanya strategi ini, siswa-siswa yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi dapat melaksanakan pembelajaran sendiri baik di sekolah

maupun di rumah.

Demikian halnya dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif

TGT dapat dijadikan pertimbangan oleh guru dalam membelajarkan siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah. Pembelajaran kooperatif TGT melibatkan

peran siswa sebagai tutor sebaya dalam pembelajaran di kelompoknya serta

mengandung unsur permainan. Permainan dalam pembelajaran kooperatif TGT

(26)

100

dapat belajar lebih rileks dan menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,

persaingan sehat, dan keterlibatan siswa dalam belajar. Siswa yang memiliki

motivasi berprestasi rendah cenderung menunggu informasi dari guru atau teman

sebayanya tanpa berinisiatif langsung untuk menemukan informasi atau materi

pelajarannya. Dengan demikian guru perlu melakukan pendekatan kepada siswa

agar merubah perilakunya sehingga hasil belajarnya mampu menyamai atau

bahkan melebihi hasil belajar matematika dari siswa yang memiliki memiliki

motivasi berprestasi tinggi.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hasil belajar

matematika siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih tinggi dari hasil

belajar matematika tinggi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Siswa

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar

matematika lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan bahwa

motivasi berprestasi signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil

belajar matematika siswa. Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi tidak akan

pernah berhenti berusaha untuk menemukan jawaban. Siswa melatih dirinya

secara terus menerus dalam menyelesaikan permasalahan. Konsekuensinya, siswa

dengan motivasi berprestasi tinggi tentu memiliki hasil belajar matematika yang

tinggi, sebaliknya siswa dengan motivasi berprestasi rendah tentu memiliki hasil

belajar matematika yang rendah pula.

Konsekuensi logis dari pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil

(27)

101

mampu mengidentifikasi motivasi berprestasi yang dimiliki siswa. Apabila guru

sudah mampu mengidentifikasi motivasi berprestasi yang dimiliki siswa, maka

guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Penggunaan strategi pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan

karakteristik siswa akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang bermakna

sehingga pembelajaran akan lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik. Namun

perlu disadari bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran kooperatif yang paling

sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik pembelajar. Tetapi

hasil penelitian ini bias menjadi masukan bagi guru mata pelajaran matematika

untuk memilih strategi pembelajaran kooperatif yang sesuai dalam menyajikan

materi pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil dan temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan

implikasi, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penerapan strategi pembelajaran kooperatif yang tepat pada proses

pembelajaran merupakan satu faktor yang harus diperhatikan untuk

mencapai hasil belajar secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian terhadap

dua strategi pembelajaran kooperatif yaitu strategi pembelajaran kooperatif

jigsaw dan strategi pembelajaran kooperatif TGT, maka guru lebih

disarankan untuk menerapkan strategi pembelajaran kooperatif jigsaw untuk

(28)

102

pembelajaran kooperatif TGT untuk siswa yang memiliki motivasi

berprestasi rendah.

2. Kepada guru matematika agar agar benar-benar memperhatikan

karakteristik siswa khusunya karakteristik motivasi berprestasi dengan

terlebih dahulu mengukur motivasi berprestasi siswa sebelum memilih

strategi pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan sehubungan dengan

materi ayang akan diajarkan.

3. Untuk penelitian lebih lanjut pada penerapan strategi pembelajaran

kooperatif peneliti perlu mensosialisasikan dan mensimulasikan terlebih

dahulu kepada guru dan siswa bagaimana prosedur penggunaan strategi

pembelajaran kooperatif sehingga penggunaan waktu bisa lebih efisien dan

efektifitas pembelajaran dapat tercapai.

4. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang penerapan strategi pembelajaran

kooperatif disarankan untuk melibatkan variabel moderator lainnya dan

dalam cakupan yang lebih luas karena penelitian ini hanya terbatas pada

penerapan dua strategi pembelajaran kooperatif dengan memperhatikan

tingkat motivasi berprestasi siswa, dan diperlakukan hanya pada kelompok

kecil. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi keterbatasan dan

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sirait, Bonur. (2012). Pengaruh Penggunaan Media dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Program Study Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri 2 Medan. Medan: Tesis. PPs

Universitas Negeri Medan

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hutabarat, E.P. (1995). Cara Belajar. Jakarta: Gunung Mulia.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Mukhtar dan Iskandar. (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Gaung Persada.

Panggabean, M. Ichsan. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Budi Murni 2 Medan. Medan: Tesis. PPs Universitas Negeri

Medan.

Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.

Parhusib, Bindranato. (2009). Pengaruh Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 2 Nainggolan. Medan: Tesis. PPs Universitas Negeri

Medan.

Pidarta, Made. (2007). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawira, Purwa Atmaja. (2012). Psikologi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(30)

104

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Perss.

Sharan, Sholomo. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia.

Sinurat, Sardiaman. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika. Medan: Tesis. PPs

Universitas Negeri Medan.

Sirait, Bonur. (2012). Pengaruh Penggunaan Media dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri 2 Medan. Medan: Tesis. PPs

Universitas Negeri Medan.

Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sudjana. (2001). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suyanto dan Jihad, Asep. (2013). Menjadi Guru Profesional. http://books.google.com/books?isbn=6027596503 (diakses 20 Agustus 2016)

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Uno, B. Hamzah dan Panjaitan, Keysar. (2004). Model Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah.

Uno, B. Hamzah. Umar, M. Kudrat. Panjaitan, Keysar. (2014). Variabel

Penelitian dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta: Ina

Publikatama.

Gambar

Tabel 4.5 : Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah  ................................
Gambar 2.1 : Illustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw ...............................  Halaman 23

Referensi

Dokumen terkait

bila yang termuat dalam sebuah iklan adalah ideologi gender yang setara, nilai ini.. akan terinternalisasi ke dalam pola pikir seseorang,

Untuk mengetahui faktor yang dominan antara pedagang hik dengan konsumen yang terdiri atas tingkat pendidikan, usia, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan..

Hal ini mengindikasikan bahwa ada sumber pencemar dari kegiatan lain yang belum mampu dikendalikan, serta belum diketahui kemampuan Sungai Cidurian dalam melakukan pembersihan

Alhamdulillah irobbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

berpengaruh signifikan terhadap variabel motivasi kerja pada proyek pembangunan The Park Solo Baru, dimana pengaruh variabel kebutuhan fisik sebesar 0.413, keamanan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara persepsi terhadap insentif dengan loyalitas kerja sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan

Tabel.L 12 Perhitungan Efisiensi Jumlah Lapisan Klorofil Dengan Metode Spin Coating Sebanyak 3 Lapisan Dengan Bantuan Program Kaleida Graph 4.0

Komposisi persentase relevansi kompetensi seluruh mata pelajaran produktif Teknik Pengelasan di SMK N 1 Sedayu dengan kompetensi yang dibutuhkan di industri pengelasan di DIY