• Tidak ada hasil yang ditemukan

. Efektivitas Website Sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan ". Efektivitas Website Sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS

WEBSITE

SEBAGAI MEDIA PROMOSI

AGROWISATA GUNUNG MAS, BOGOR, JAWA BARAT

NABILA RAHMA IRAWATI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK

CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Website sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2016

Nabila Rahma Irawati

(4)

ABSTRAK

NABILA RAHMA IRAWATI. Efektivitas Website sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat. Dibawah bimbingan

ANNA FATCHIYA

Website merupakan salah satu media promosi yang digunakan oleh pihak agrowisata Gunung Mas dalam mempromosikan usaha wisatanya. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis efektivitas website dalam mempromosikan agrowisata Gunung Mas dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi dilihat dari tahapan attention,

interest, desire, dan action (AIDA). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner online dan didukung dengan wawancara dengan stakeholder agrowisata Gunung Mas beserta beberapa responden. Responden berjumlah 72 orang yaitu pengunjung website yang telah bersedia mengisi kueisoner online. Hasil penelitian menunjukkan

website efektif dalam menstilmusi perhatian (attention) dan meningkatkan ketertarikan (interest) responden. Website kurang efektif dalam memunculkan keinginan (desire) hingga mendorong responden untuk mengunjungi agrowisata Gunung Mas (action). Faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi melalui tahapan attention, interest, desire adalah kelengkapan dan kejelasan informasi

Kata kunci: efektifitas, promosi, website

ABSTRACT

NABILA RAHMA IRAWATI. The Effectiveness of Website as Promotion Media of Gunung Mas Agrotourism, Bogor, West Java. Under the guidance of ANNA FATCHIYA

Website is one of the promotion media that used by the agro Gunung Mas in promoting its tourism business. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the website in promoting agrotourism Gunung Mas and analyze what factors are related to the effectiveness of promotion from the stages of attention, interest, desire, and action (AIDA). This study used survey method by using an online questionnaire and supported by interviews with stakeholders agrotourism Gunung Mas along with several respondents. The amount of respondents is 72 people who have been willing to fill online questionnaire. The results showed an effective website in raise attention to increase interest of respondents. Website less effective in eliciting desire to encourage respondents to visit the agrowisata Gunung Mas. Factors related to the effectiveness of the promotion through the stages of attention, interest, desire is the completeness and clarity of the information

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

EFEKTIVITAS

WEBSITE

SEBAGAI MEDIA PROMOSI

AGROWISATA GUNUNG MAS, BOGOR, JAWA BARAT

NABILA RAHMA IRAWATI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

(6)
(7)

Disetujui oleh

Dr. Ir. Anna Fatchiya.,M.Si Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Siti Amanah, MSc Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul : Efektivitas Website sebagai Media Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat

(8)

PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Efektivitas Media Promosi Website sebagai Sarana Promosi Agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat”. Proposal skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penelitian untuk strata 1 pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Anna Fatchiya, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi saran dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi. Kepada Bapak Ibnu Darmawan dan Ibu Atiek Larasati selaku orang tua penulis, terima kasih banyak atas doa, kasih sayang, perhatian, dan dukungan tiada henti yang telah diberikan. Terima kasih kepada pihak-pihak PTPN VIII dan agrowisata Gunung Mas yang telah membantu penulis selama proses penelitian. Kepada ayah Indra Birmawan Jenie, bude Ariet Widowati, tante Anies Irawati, dan om Rizal Syarief, terima kasih atas dukungan moril dan semangat serta doa yang selalu diberikan kepada penulis. Terima kasih penulis sampaikan untuk teman-teman KPM 49 terutama Ade Wulandari, Fina Windayani, Kharin Faradiba Ghyanti, Syifa Ibtisamah, Fajarina Nurin, Nela Gabrielle, dan Enggal Maulidya Suherman yang selalu menemani, menyemangati, dan mendoakan penulis dalam kondisi apapun. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman BP, BPH, dan Dewan Direksi Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA) 2015 atas perhatian, pengalaman, pengajaran, kasih sayang, motivasi, dan semangat yang diberikan kepada penulis. Terima kasih untuk teman-teman satu bimbingan; Sri Agustin Maulani, Kharin Faradiba Ghyanti, Anindita Lintangdesi, dan Kak Yayuk atas dukungan dan semangat selama proses penyusunan skripsi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2016

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 3

Efektivitas Website sebagai Media Promosi 13

KERANGKA PEMIKIRAN 15

Teknik Penentuan Responden dan Informan 21

Teknik Pengumpulan Data 22

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 22

GAMBARAN UMUM AGROWISATA GUNUNG MAS 25

Profil Agrowisata Gunung Mas 25

Website 26

KARATERISTIK RESPONDEN, KONTEN WEBSITE, DAN PERILAKU KOMUNIKASI RESPONDEN

29

Karateristik Responden 29

Konten Website 31

Perilaku Komunikasi 33

EFEKTIVITAS PROMOSI AGROWISATA GUNUNG MAS 35

Efektivitas Promosi Melalui Website 35

Attention 36

Interest 36

Desire 37

Action 38

HUBUNGAN ANTARA KARATERISTIK PENGUNJUNG WEBSITE

DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI

39

(10)

HUBUNGAN ANTARA KONTEN WEBSITE DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI

51

Hubungan Antara Kelengkapan dan Kejelasan Informasi dengan Efektivitas Promosi

51

Hubungan Antara Desain Website dengan Efektivitas Promosi 54 Hubungan Antara Tipografi dengan Efektivitas Promosi 56 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN

EFEKTIVITAS PROMOSI

61

Hubungan Antara Frekuensi Mengakses Internet dengan Efektivitas Promosi

61

Hubungan Antara Frekuensi Mengakses Website dengan Efektivitas Promosi

63

SIMPULAN DAN SARAN 67

DAFTAR PUSTAKA 68

LAMPIRAN 72

(11)

DAFTAR TABEL

1. Perbandingan promosi melalui cara konvensional dan media sosial 9 2. Hasil penelitian kelebihan website dalam pemasaran produk/jasa 15 3. Jumlah dan persentase responden berdasarkan karateristik 29 4. Persentase responden berdasarkan pengkategorian penilaian terhadap

konten website

31

5. Persentase responden berdasarkan kelengkapan dan kejelasan informasi 31 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan penilaian responden

terhadap desain website

32

7. Persentase responden berdasarkan pengkategorian penilaian terhadap tipografi pada website

33

8. Nilai minimum, maximum, dan rata-rata responden berdasarkan indikator media sosial

33

9. Jumlah dan presentase responden berdasarkan indikator frekuensi mengakses website

34

10. Jumlah dan persentase responden dalam mencapai tahap AIDA 35 11. Persentase dan penilaian responden dalam mencapai tahap AIDA 36 12. Nilai minimum, maximum, dan rata-rata responden berdasarkan

tahap attention

36

13. Nilai minimum, maximum, dan rata-rata responden berdasarkan tahap interest

37

14. Persentase responden berdasarkan indikator pencapaian tahap

desire

37

15. Persentase responden berdasarkan indikator pencapaian tahap

action

38

16. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

39

17. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

40

18. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

40

19. Persentase hubungan antara karateristik usia dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

41

20. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

41

21. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

42

22. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

42

23. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

43

24. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendapatan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

44

25. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

44

26. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

45

27. Persentase hubungan antara karateristik tingkat pendidikan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

45

(12)

efektivitas media promosi pada tahap attention

29. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

46

30. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

47

31. Persentase hubungan antara karateristik jenis kelamin dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

47

32. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

48

33. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

49

34. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

49

35. Persentase hubungan antara karateristik jenis pekerjaan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

50

36. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

51

37. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

52

38. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

53

39. Persentase hubungan antara kelengkapan dan kejelasan informasi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

53

40. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

54

41. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap inerest

55

42. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

55

43. Persentase hubungan antara desain website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

56

44. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention

57

45. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

57

46. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

57

47. Persentase hubungan antara tipografi dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

58

48. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attemtion

61

49. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

62

50. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

62

51. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses internet dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

63

52. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attemtion

64

53. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest

64

54. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire

(13)

55. Persentase hubungan antara frekuensi mengakses website dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action

65

DAFTAR GAMBAR

1. Salah satu vila agrowisata Gunung Mas 25

2. Website Agrowisata Gunung Mas 36

3. Menu ketersediaan penginapan dan reservasi 37

4. Salah satu artikel dalam website 37

DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambaran lokasi Agrowisata Gunung Mas, Bogor 72

2. Jadwal kegiatan penelitian 73

3. Contoh tampilan kuesioner online 74

4. Panduan wawancara mendalam 75

5. Catatan harian 76

6. Contoh hasil uji statistik Rank Spearman 79

(14)
(15)

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki beberapa tempat wisata yang berpotensi untuk dikunjungi oleh pengunjung dalam negri maupun asing, diantaranya tempat wisata bersejarah, wisata alam, wisata edukasi, dan lain sebagainya. Masing-masing tempat wisata memiliki daya tarik tersendiri sehingga mendorong pengelola dan berbagai pihak tempat wisata mencari cara promosi agar banyak pengunjung yang tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 5 tentang daya tarik wisata menyebutkan bahwa daya tarik wisata merupakan segala hal yang memiliki keunikan berupa keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang menjadi tujuan wisatawan.

Agrowisata merupakan salah satu pilihan tempat wisata yang menarik dan memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Tempat wisata ini menawarkan kegiatan pertanian seperti belajar menanam padi, memetik buah, memberi makan hewan ternak, wisata perikanan, wisata unggas, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung kegiatan agrowisata menjadi media edukasi bagi pengunjung. Kegiatan agrowisata meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat akan arti pentingnya pelestarian sumberdaya lahan pertanian. Pengembangan kegiatan agrowisata dapat melestarikan kearifan dan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar agrowisata (Subowo 2002).

Sejumlah kawasan wisata di berbagai daerah mulai banyak dikembangkan sebagai kawasan agrowisata, seperti perkebunan teh Rancabali Bandung, kebun strawberry yang berada di Lembang, Merapi Farma Herbal, agrowisata Taman Turi. Taman Anggrek Indonesia Permai, dan masih banyak lagi. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan agrowisata. Menurut Kompasiana (2015), keberadaan agrowisata belum diketahui oleh masyarakat luas disebabkan kurangnya promosi yang baik dan efektif, baik dalam nusantara maupun mauncanegara. Jika pemasaran belum dilakukan secara aktif dan rutin, maka agrowisata tersebut tidak dapat mengenalkan keunggulan produk wisatanya (Ikhsania 2015). Pengenalan agrowisata kepada khalayak membutuhkan sebuah strategi pemasaran yang efektif agar agrowisata dapat dikenal dan diketahui oleh kahalayak luas, sehingga agrowisata dapat lebih berkembang. Pengenalan agrowisata kepada khalayak luas dapat dilakukan melalui kegiatan promosi. Promosi menurut Morissan (2010) ialah bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen.

(16)

4

macam media sosial, salah satunya melalui website. Namun promosi secara kovensional memiliki kelemahan yaitu banyak memakan biaya. Promosi yang dilakukan melalui media website jauh lebih menguntungkan dibandingkan promosi yang dilakukan secara konvensional.

Promosi melalui website memiliki keuntungan antara lain informasi dapat tersebar luas, mudah diakses, dan tidak terbatas waktu dan wilayah. Fungsi website antara lain sebagai fungsi komunikasi, fungsi informasi, dan fungsi entertainment (Widhiarso dan Sukadi 2013). Media promosi berupa

website juga akan memudahkan pengunjung dalam mencari informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Selain itu,

website tidak hanya dapat diakses dengan menggunakan komputer atau laptop, namun juga bisa diakses melalui smartphone atau telepon genggam lainnya (Syahrizal 2013). Hasil penelitian mengenai kegiatan promosi Home Industry Jamur Agro Santoso melalui website oleh Fristanto (2014) menyebutkan bahwa website memudahkan home industry Jamur Agro Santoso dalam mengembangkan usahanya, banyak masyarakat yang mengetahui tentang Agro Santoso sebagai home industry budidaya jamur, dan banyak konsumen yang memesan produk melalui laman website Home Industri Agro Santoso. Disisi lain, website memiliki potensi untuk dikunjungi oleh masyarakat yang memiliki gadget dan sudah terdedah akan teknologi.

Kegiatan promosi melalui website dapat dikatakan efektif jika konten beserta informasi yang terdapat dalam website tersebut dapat mempengaruhi keputusan dan intensitas kedatangan pengunjung agrowisata. Hal tersebut terbukti dalam penelitian Aufa (2014) mengenai Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat menyatakan bahwa website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru telah memiliki desain yang cukup baik, kesediaan gambar dan informasi yang lengkap, unsur dalam pesan yang cukup sehingga pengunjung telah menyadari adanya Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, mencari informasi lebih lanjut, tertarik untuk berkunjung atau melakukan pembelian, serta melakukan kunjungan dan pembelian. Efektivitas pesan dapat dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan dipahami oleh komunikan, komunikan bersikkap sesuai yang dikehendaki oleh komunikator, dan ada kesesuaian antar komponen (Hamidi 2007).

Faktor-faktor lain yang turut berhubungan dengan efektivitas website

sebagai media promosi ialah karateristik pengunjung dan perilaku komunikasi pengunjung website. Dari hasil penelitian Aufa (2014) mengenai Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat mengatakan bahwa pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru mayoritas tergolong umur dewasa (21-45 tahun), pengunjung berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki- laki, dan pendidikan tergolong rendah serta frekuensi penggunaan internet tergolong tinggi disebabkan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dapat diakses dengan mudah.

(17)

5 untuk meningkatkan informasi bagi khalayak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang agrowisata Gunung Mas. Penggunaan website dalam promosi agrowisata ini mendukung kegiatan promosi yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni melalui brosur, billboard, dan mulut ke mulut dimana pengunjung agrowisata Gunung Mas akan menceritakan pengalaman berwisatanya kepada teman, keluarga, dan kerabat sehingga intensitas pengunjung dapat semakin meningkat.

Website memudahkan konsumen potensial untuk mencari informasi terkait fasilitas dan atraksi wisata yang ditawarkan agrowisata Gunung Mas sehingga tertarik untuk melakukan kunjungan wisata ke agrowisata Gunung Mas. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa perlu untuk melihat

efektivitas promosi agrowisata Gunung Mas melalui website serta faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi agrowisata Gunung Mas.

Perumusan Masalah

Kegiatan promosi yang dilakukan pihak pemasar agrowisata Gunung Mas menggunakan media konvensional berupa billboard dan brosur serta media online berupa website. Penggunaan website sebagai media promosi memudahkan pemasar dalam mempromosikan produk atau jasanya. Namun belum diketahui apakah promosi yang dilakukan oleh agrowisata Gunung Mas melalui website dikatakan efektif. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengkaji efektivitas penggunaan media promosi berupa website pada agrowisata Gunung Mas, Bogor. Sejauh mana website efektif sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor?

Efektivitas website sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas tentu dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor dari sisi pengunjung dan faktor dari konten website. Efektivitas website sebagai media promosi juga dapat dilihat dari frekuensi mengakses internet dan kunjungan website. Berdasar uraian diatas, maka faktor apa saja yang berhubungan dengan efektivitas website sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut

1. Menganalisis sejauh mana website efektif sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor

(18)

6

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut

1. Bagi akademisi, penelitian ini dapat menambah pengetahuan khususnya di bidang komunikasi pemasaran dan dapat digunakan sebagai literatur untuk menulis penelitian selanjutnya

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk mengetahui efektivitas promosi yang dilakukan pihak Agrowisata Gunung Mas, Bogor khususnya promosi melalui

website

(19)

7

PENDEKATAN TEORITIS

Tinjauan Pustaka

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan membantu kegiatan pemasaran perusahaan. Hal ini disebabkan karena komunikais dan pemasaran memegang peranan penting bagi dunia bisnis. Tanpa komunikasi dalam pemasaran, konsumen tidak akan mengetahui keberadaan suatu produk (Kusumastuti 2009). Pemasaran dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan pelanggan, mengkonseptualisasikan kebutuhan tersebut ke dalam kapasitas perusahaan untuk memproduksi, mengkomunikasikan kepada sasaran, dan mendengarkan pendapat sasaran setelah mereka menggunakan atau mengkonsumsi produk (Poerwanto dan Sukirna 2012).

Lebih lanjut Poerwanto dan Sukirna (2012) mengatakan tugas utama komunikasi pemasaran ialah menanamkan citra di benak sasaran. Kemudian, tujuan pokok dari komunikasi pemasaran ialah membangun dan memelihara citra produk. Selain itu juga bertujuan untuk memperoleh perhatian, mendorong minat dan keinginan, serta berlanjut pada tindakan sasaran. Pemasar sebagai komunikator harus memperhatikan pesan yang akan disampaikan. Pesan harus memiliki daya tarik secara rasional dan emosional. Daya tarik pesan secara rasional adalah pesan berkualitas, bermanfaat, dan bernilai bagi pengguna. Pesan secara emosional ialah pesan yang dapat mengendalikan emosi negatif dan positif yang mempengaruhi motivasi pembelian.

Menurut Setiadi, model komunikasi pemasaran diawali dengan sender

atau sumber. Dalam hal ini yang berperan sebagai sumber ialah pemasar yang merancang pesan dan akan disampaikan pada konsumen serta penentuan jenis promosi. Keseluruhan proses ini disebut encoding. Proses selanjutnya ialah pesan (message) melalui media yang akan diterima oleh

receiver atau penerima dimana penerima akan merespon atas pesan tersebut. Langkah terakhir ialah effect dimana akan ada feed back dari penerima kepada sumber (Wanarijki 2013).

Dalam menyusun pesan komunikasi pemasaran terdapat formula AIDA, antara lain;

(20)

8

Promosi

Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian yang vital dari rangkaian kegiatan pemasaran dan berguna sebagai alat komunikasi yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi, serta membujuk calon konsumen akan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan (Shofian 2015).

Menurut Putra (2010), promosi ialah kegiatan yang bertujuan mempengaruhi konsumen agar dapat mengenal dan mengetahui produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan serta akan ada keinginan untuk membeli atau menggunakan prooduk atau jasa tersebut. Menurut Morissan (2010) promosi ialah bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Keuntungan dari promosi antara lain memperkuat merk, mendorong antusiasme penjual untuk menjual baik produk baru maupun yang sudah lama, memfasilitasi pengenalan produk, memenangkan persaingan, dan memperkuat periklanan. Tujuan promosi ialah; 1) memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, berdasarkan riset sebagian konsumen belum mengetahui keberadaan perusahaan, 2) mendidik konsumen agar mengerti dalam memanfaatkan produk perusahaan jika belum memahami cara memanfaatkan produk tersebut, dan 3) mengubah citra perusahaan dimata masyarakat (Morissan 2010).

Promosi dapat dilakukan dengan berbagai media seperti booklet, leaflet, papan baliho, iklan majalah, iklan surat kabar/koran, dan sebagainya. Promosi melalui media tersebut bersifat konvensional. Promosi yang dilakukan dengan media konvensional pertama kali muncul pada tahun 1842 dimana Volney B Palmer menggunakan istilah “Advertising Agency” dan

mendirikan biro iklan pertama di Philadelphia, Amerika Serikat (Triadi dan Bharata 2010). Disisi lain, promosi dengan media konvensional seperti majalah memiliki kelemahan antara lain dalam hal biaya pemasangan iklan yang relatif mahal, jangkauan terbatas, dan pemasangan iklan yang cukup lama karena harus melewati proses pemesanan. Seiring perkembangan jaman, internet semakin banyak dibutuhkan masyarakat untuk memudahkan aktivitasnya. Internet merupakan web global jaringan komputer yang luas dan berkembang pesat (Wandanaya 2011). Promosi yang dilakukan melalui internet dapat menggunakan berbagai media sosial seperti facebook, twitter,

blog, instagram, path¸ atau website. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan perbandingan promosi melalui media konvensional dan promosi melalui media sosial.

(21)

9 Tabel 1. Perbandingan promosi melalui cara konvensional dan media sosial

No Jenis Promosi Karatersitik Promosi

1. Konvensional - Promosi dan pemasaran dilakukan secara tatap muka

- Jangkauannya terbatas

- Perlu memikirkan pengeluaran biaya promosi (contoh: poster dan leaflet) yang

- Tempat promosi dilakukan di satu titik

2. Media Sosial - Promosi dan pemasaran dilakukan kapan saja selama tersambung dengan internet - Jangkauan luas dan tak terbatas

- Dapat memilih beragam media sosial yang ada media (contoh televisi dan radio)

Sumber: Kurniawan 2015

Website

Seiring dengan perkembangan jaman, keberadaan internet semakin dibutuhkan masyarakat luas. Keberadaan intenet secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan dalam hal pemasaran. Konsumen dewasa ini mengharapkan komunikasi dua arah dengan perusahaan dan semakin banyak perusahaan yang beranggapan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk pelayanan terhadap konsumen (Morissan 2010).

Lebih lanjut Morissan (2010) mengatakan internet membantu perusahaan membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen, karyawan, dan stakeholders lainnya melalui kekuatan komunikasi dua arah. Salah satu contohnya adalah website. Menurut Permana dan Darmawan (2013), website (worl wide web) pertama kali ditemukan pada tahun 1980 oleh Sir Timothy John “Tim” Berners Lee dengan tujuan untuk mempermudah tukar menukar informasi. Website dapat berfungsi sebagai media promosi, media pemasaran, media informasi, media pendidikan, dan media komunikasi. Jenis-jenis website antara lain;

1. Basic

Yaitu website yang digunakan untuk mempublikasikan informasi seperti company profile

(22)

10

Berupa situs pencari situs-situs lainnya yang berisi materi yang kita butuhkan

3. Portal

Seperti search engine, portal dapat mecari situs lain namun disusun secara dictionary

4. Blog

Pengelola blog dapat menuliskan pikirannya dan dipublish melalui internet

5. Networking

Situs yang menampung banyak member untuk membentuk komunitas dan dapat saling berkenalan, membangn relasi hingga bertukar pikiran

6. Forum

Situs seperti networking namun tidak focus pada friend relationship

melainkan lebih pada ajang diskusi dalam bentuk tulisan dan diorganisasikan per kategori

7. News

Sebuah situs yang mengelola berita untuk dipublish ke internet 8. Event Organizer

Sebuah situs yang mengelola informasi pegadaan acara berisi waktu berlangsungnya sebuah event

9. Gallery

Situs yang menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar serta dapat dikategorikan per jenis foto

10.Multimedia Streaming

Situs yang menyediakan video streaming dan audio streaming

dimana seseorang dapat menonton dan mendengarkan multimedia melalui web. Situs ini merupakan tren baru dalam dunia website

11.E-Commerce

Situs yang melakukan perdagangan melalui internet, dimana pengelola dapat memanage berbagai macam barang yang ingin dijual kemudian dipublikasikan beserta dengan informasi-informasi yang berkaitan dengan barang-barang yang dijual. Situs ini juga menyediakan transaksi online.

12.E-Learning

Situs yang menyediakan pembelajaran online melalui internet dengan media tulisan, gambar, multimedia, dan lain sebagainya

Website sebagai salah satu media promosi memiliki beberapa keuntungan antara lain; 1) web merupakan media informasi dengan cakupan yang luas; 2) informasi dapat diupdate; 3) sering diakses oleh publik; 4) tingginya penggunaan internet; 5) menangkat citra lembaga; 6) mempermudah untuk membangun hubungan baik dengan publik; dan 7) biaya pengeluaran rendah (Jayanti dan Nelisa 2012). Web menawarkan sejumlah informati relatif lebih banyak dibanding media lain dan informasi apapun dapat dicari melalui web. Informasi yang bersifat publik menjadi efektif dan efisien bila disebarkan melalui web (Istanto 2001).

(23)

11 media informasi lainnya Hal ini disebabkan karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global, dan informasi up to date (Ellisa dan Mujiyana 2013).

Unsur-unsur yang terdapat dalam website antara lain desain, kejelasan gambar, informasi, tipografi, dan lain sebagainya. Desain yang menarik ialah desain yang dapat mengkombinasikan warna dan tipografi (penggunaan ukuran dan jenis tulisan). Warna merupakan sensitivitas yang berhubungan dengan indra, dimana warna dapat menarik perhatian, menolak, dan bahkan bisa mempengaruhi emosi pengunjung website, serta warna yang digunakan dalam website menimbulkan kesan pertama bagi pengunjung ketika mengunjungi sebuah situs (Suyanto 2015). Lebih lanjut Suyanto (2015) menyatakan tipografi merupakan penentuan pemilihan huruf, penentuan ukuran huruf, spasi dan jarak, dan bagaimana teks dapat mudah dibaca. Sementar itu, kelengkapan informasi yang disampaikan turut menjadi penilaian sebab khalayak membutuhkan informasi yang cukup dalam pencarian informasi.

Penyusunan pesan atau informasi dalam website harus disampaikan secara jelas agar pengunjung website dapat memahami makna pesan yang disampaikan. Pesan atau informasi yang disampaikan harus mengandung unsur 7C, yaitu; 1) completeness, informasi yang diberikan harus selengkap mungkin, 2) conciseness, semua bentuk komunikasi disusun secara singkat, padat, dan jelas, 3) concreteness, pesan yang disampaikan harus spesifik dan tidak abstrak, dan 4) concideration, mempertimbangkan situasi penerima pesan, 5) clarity, pesan disusun menggunakan kata maupun simbol yang mudah dipahami, 6) courtesy, memperhatikan tata krama dan sopan santun, dan 7) correctness, pesan harus dibuat secara cermat (Kusumastuti 2009).

Perilaku Komunikasi

Perilaku dasarnya berorientasi pada tujuan, yang artinya perilaku seseorang dimotivasi oleh keinginan memperoleh tujuan tertentu. Disimpulkan, perilaku komunikasi ialah aktivitas dengan tujuan untuk mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber (Ichwanudin 1998).

Dalam lingkup pariwisata, informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung memegang peranan penting. Informasi berisikan detil tentang lokasi, fasilitas, harga, peta, gambar, dan lain sebagainya. Banyak media yang dapat digunakan dalam menyampaikan dan mengakses informasi salah satunya dengan menggunakan media internet. Kemudahan dalam mengakses internet dan biayanya yang murah menjadi pilihan pengunjung dalam memperoleh informasi. Adanya perilaku pengunjung yang mencari informasi secara berulang kali disebut konfirmasi (Furbani 2008).

(24)

12

informasi lebih banyak lagi, 4) Respon setuju, sikap dimana seseorang setuju dengan pilihan, dan 5) Respon suportif, ungkapan dalam bentuk pengertian, dukungan, atau memperkuat keyakinan.

Perilaku komunikasi juga dapat dilihat dari keterdedahan terhadap media. Menurut Rosengren dan Erick, aspek keterdedahan terhadap media diukur berdasar waktu dalam menggunakan media, jenis-jenis media yang diikuti, dan hubungans antar individu yang mengonsumsi media informasi baik dengan isi media maupun dengan media (Samsi 2005). Menurut Ichwanudin (1998), keterdedahan pada media ialah aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai media seperti televise, radio, koran, brosur, dan sebagainya.

Pencarian informasi dilakukan sebelu membuat keputusan tujuan wisata (Kolb 2006). Pencarian informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber sebagai bahan pertimbangan pada berbagai pilihan. Ricci dan Werthner dalam Furbani (2008) menyatakan bahwa wisatawan selalu berdasarkan informasi dalam menentukan kebutuhan mengenai tempat yang ingin dituju, aktivitas yang dapat dilakukan, pelayanan, pemililihan batas waktu, dan anggaran.

Berdasarkan hasil penelitian Aufa (2014) mengenai “Efektivitas

Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat“ frekuensi penggunaan internet tergolong tinggi. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dapat diakses dengan mudah.

Agrowisata

Agrowisata merupakan kegiatan yang mengembangkan sumberdaya alam suatu daerah yang memiliki potensi di bidang pertanian untuk dijadikan kawasan wisata. Menurut Pamulardi (2006) agrowisata adalah kawasan wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Daerah perkebunan, sentra penghasil sayuran, dan wilayah pedesaan berpotensi menjadi agrowisata. Suasana alami yang menjadi latar belakang agrowisata diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan.

Menurut Sastrayuda (2010) bilamana agrowisata dikelola secara professional, agrowisata dapat memberikan banyak manfaat terhadap;

1. Meningkatkan konservasi lingkungan.

Pengembangan dan pengeolaan agrowisata yang dimana obyeknya menyatu dengan lingkungan alam harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Diharapkan agrowisata juga dapat bernanfaat bagi lingkungan

2. Meningkatkan estetika dan keindahan alam.

Lingkungan alam yang indah, panorama yang memberikan kenyamanan dan tertata rapi akan memberikan suasana alami bagi siapapun yang melihatnya.

3. Memberi nilai rekresi.

Wisata tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai sarana rekreasi. Kegiatan rekreasi ditengah area pertanian akan memberikan kenikmatan sendiri.

(25)

13 Agrowisata tidak hanya mengembangkan nilai rekreatif tetapi juga mendorong seseorang untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah rasa ingin tahu, dan dapat menjadi sumber informasi kekayaan alam.

5. Mengembangkan ekonomi masyarakat.

Agrowisata yang dikembangkan dengan baik dan memperhatikan dasar kemampuan masyarakat, akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Efektivitas Website sebagai Media Promosi

Menurut KBBI, efektivitas ialah suatu hal yang memiliki pengaruh, manjur, membawa hasil, dan berhasil atas suatu usaha atau tindakan. Dengan kata lain sesuatu hal dapat dikatakan berhasil dilihat dari tercapainya suatu tujuan. Sebuah pesan dapat dikatakan efektif jika; 1) pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh komunikan, 2) komunikan bersikap atau berperilaku seperti yang dikehendaki oleh komunikator, dan 3) ada kesesuaian antar komponen (Hamidi 2007).

Menurut Kotler dan Keller, dalam efektivitas komunikasi pemasaran, komunikasi tidak dapat disebut efektif jika sumber gagal dalam menyampaikan pesan atau penerima tidak merespon atas pesan yang disampaikan. Pengukuran hasil komunikasi pemasaran dilihat berdasarkan dampak pada khalayak sasaran seperti kesadaran terhadap isi pesan dan frekuensi sasaran menerima pesan serta perubahan sikap khalayak sasaran yang timbul (Wanarijki 2013).

Model AIDA (attention, interest, desire, action) menjadi salah satu model yang digunakan untuk mengetahui efektivitas promosi dari sebuah produk atau jasa. Proses AIDA berawal dari tahap timbulnya perhatian terhadap barang atau jasa, jika muncul suatu ketertarikan terhadap barang atau jasa tersebut maka ia akan menuju ke tahap minat, dan selanjutnya jika ia sangat berminat/berhasrat pada barang atau jasa yang ditawarkan, maka ia akan mengambil keputusan untuk membeli barang atau jasa tersebut (Santi 2012).

Tahapan proses AIDA menurut Irfan (2014) dalam Kruti S dan Alan D meliputi;

1. Attention

Sebagian besar khalayak belum sadar akan hadirnya suatu produk atau merk, maka pemasar harus membangun kesadaran khalayak dengan pesan-pesan sederhana yang memberikan informasi dasar produk tersebut.

2. Interest

Tahap ini konsumen mulai sadar akan adanya produk kemudian tertarik terhadap produk tersebut. Selanjutnya pemasar membangun minat pada konsumen dengan caa menunjukkan fitur unik dari produk tersebut dan menyajikan promosi yang menarik

3. Desire

(26)

14

untuk membeli produk tersebut. Menimbulkan minat konsumen trhadap produk yang ditawarkan dapat diakukan dengan cara menujukkan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta menggunakan promosi yang kreatif dan berkualitas 4. Action

Tahap ini merupakan strategi jangka panjang dimana iklan atau promosi yang dilakukan tidak langsung menimbulkan tindakan pembelian dari konsumen, namun menciptakan keinginan yang akhirnya akan mendorong keputusan pembelian

Efektivitas website dalam pemasaran dapat dipengaruhi oleh beragam faktor, antara lain faktor konten website dan karakteristik konsumen (Jayanti dan Nelisa 2012). Website memiliki konten seperti desain, kejelasan gambar, informasi, dan lain sebagainya. Desain yang dapat menarik perhatian ialah desain yang efektif dan mampu mengkombinasikan komposisi warna dan tipografinya. Komposisi warna cerah cenderung lebih menarik perhatian dibanding warna yang monoton. Selain itu, tipografi dan penempatan tulisan pun menjadi penilaian yang dilakukan oleh pengunjung halaman website. Informasi berupa detail barang, lokasi, dokumentasi, harga, fasilitas, dan contact person yang terdapat dalam website menjadi komponen penting karena konsumen memerlukan informasi tersebut ketika akan menggunakan atau membeli usaha, produk, atau jasa yang ditawarkan.

Berdasarkan penelitian “Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat“ oleh Aufa (2014), menunjukkan bahwa website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru memiliki desain cukup baik, informasi yang tersedia dijabarkan secara lengkap, serta unsur pesan cukup jelas sehingga pengunjung menyadari keberadaan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, dan mencari informasi lebih lanjut hingga melakukan pembelian dan kunjungan.

Perilaku seorang konsumen dapat dipengaruhi oleh beragam faktor, antara lain; faktor budaya yang merupakan determian dasar keinginan dan perilaku seseorang, faktor sosial dimana kelompok referensi, keluarga, peran sosial, dan status mempengaruhi keputusan pembelian, serta faktor pribadi dimana pekerjaan, usia, keadaan ekonomi, siklus hidup, dan kepribadian juga mempengaruhi keputusan pembelian. Dari hasil penelitan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru adalah faktor pribadi, yakni karakteristik pengunjung (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat motivasi). Hasil penelitian mengenai kegiatan promosi Home Industri Agro Santoso melalui

(27)

15 Tabel 2. Hasil Penelitian Kelebihan Website dalam Pemasaran Produk/Jasa

No Judul Penelitian

Informasi dapat tersebar luas, mudah diakses, dan tidak terbatas waktu dan wilayah serta team pemasaran terbantu dalam menyampaikan informasi dan promosi serta konsumen dapat memesan produknya melalui

website

Informasi yang tersedia dijabarkan secara lengkap, serta unsur pesan cukup jelas sehingga pengunjung menyadari keberadaan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, mencari informasi lebih lanjut hingga melakukan pembelian dan kunjungan. cepat, dan informasi disajikan dengan lengkap masyarakat akan semakin mengenal dan mengetahui seluk beluk Museum Adityawarman dan meningkatkan intensitas kunjungan.

Data hasil lapang menunjukan bahwa mereka yang jarang mengakses atau hanya sekali atau dua kali, mereka sudah tertarik dari informasi yangdisampaikan sehingga memutuskan untuk berkunjung

Kerangka Pemikiran

(28)

16

action). Efektivitas website memiliki hubungan dengan konten website, diantaranya tingkat kelengkapan dan kejelasan informasi, desain website, dan tipografi. Karateristik pengunjung website seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan turut mempengaruh efektivitas website. Selain konten website dan karateristik pengunjung

website, perilaku komunikasi seperti frekuensi akses internet dan frekuensi mengunjungi website juga memiliki hubungan terhadap efektivitas website

sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor.

Keterangan: berhubungan

Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut

1. Terdapat hubungan antara konten website (tingkat kelengkapan dan kejelasan informasi, desain visual, dan tipografi) dengan masing-masing tahapan AIDA (attention, interest, desire, action)

2. Terdapat hubungan antara karateristik pengunjung website (usia, pendidikan, dan tingkat pendapatan) dengan masing-masing tahapan

X.1 Konten Website

X.1.1 Tingkat kelengkapan dan kejelasan informasi

X.1.2 Desain visual website X.1.3 Tipografi

X.2 Karateristik Pengunjung Website

X.2.1 Usia

X.2.2 Jenis kelamin X.2.3 Tingkat pendidikan X.2.4 Pekerjaan

X.2.5 Tingkat pendapatan

Y.1 Efektivitas Website

Y.1.1 Attention

Y.1.2 Interest

Y.1.3 Desire

Y.1.4 Action

X.3 Aktivitas Pengguna Media Sosial

X.2.7 Frekuensi akses internet X.2.8 Frekuensi mengunjungi website

(29)

17 AIDA (attention, interest, desire, action)

3. Terdapat perbedaan hubungan antara jenis kelamin&jenis pekerjaan pengunjung dalam masing-masing tahapan AIDA (attention,

interest, desire, action)

4. Terdapat hubungan antara perilaku komunikasi (frekuensi akses internet dan frekuensi akses website) dengan masing-masing tahapan AIDA (attention, interest, desire, action)

Definisi Operasional

1. Konten Website

Konten website sebagai media komunikasi pemasaran memiliki beberapa unsur antara lain tingkat kelengkapan informasi dan kejelasan informasi, desain visual, dan tipografi. Konten website

digunakan dalam mempengaruhi minat pengguna internet agar tertarik untuk mengunjungi dan menggali informasi dari website

mengenai agrowisata Gunung Mas, Bogor.

a. Tingkat kelengkapan dan kejelasan informasi merupakan informasi yang disajikan secara lengkap dan jelas. Tingkat kelengkapan informasi diukur dari adanya informasi berupa profil, lokasi, harga, fasilitas, dan contact person. Jenis data berupa data ordinal. Kategori tingkat kelengkapan dan kejelasan informasiadalah sebagai berikut

Rendah (skor 1) = total skor jawaban 7-18 Sedang (skor 2) = total skor jawaban 19-30 Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 31-42

b. Desain visual merupakan unsur yang terdapat dalam website

untuk menarik perhatian pengguna internet. Jenis data berupa data ordinal. Kategori desain website adalah sebagai berikut Rendah (skor 1) = total skor jawaban 1-2

Sedang (skor 2) = total skor jawaban 3-4 Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 5-6

c. Tipografi merupakan unsur yang terdapat dalam website untuk menarik perhatian pengguna internet. Jenis data berupa data ordinal. Kategori desain website adalah sebagai berikut

Rendah (skor 1) = total skor jawaban 2-5 Sedang (skor 2) = total skor jawaban 6-9 Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 10-12 2. Karateristik Pengunjung

(30)

18

a. Usia adalah lama hidup pengunjung/responden saat melakukan kunjungan ke agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat/penelitian dilakukan.s Jenis data merupakan data ordinal. Karateristik usia dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan standar deviasi, yaitu;

Usia muda (skor 1) = <25 tahun Usia dewasa (skor 2) = 25-37 tahun Usia tua (skor 3) = >37 tahun

b. Jenis kelamin ialah sifat fisik pengunjung/responden sesuai dengan yang tercatat pada kartu identitas pengunung/responden. Jenis data berupa data nominal. Kategori jenis kelamin yaitu; Laki-laki = kode 1

Perempuan= kode 2

c. Pekerjaan adalah pekerjaan yang merupakan sumber pendapatan utama di rumah tangga. Jenis data berupa data nominal. Kategori jenis pekerjan yaitu

Belum bekerja = kode 1

Pelajar = kode 2

Ibu Rumah Tangga = kode 3 Pegawai Swasta = kode 4 PNS/ABRI/Polri = kode 5

d. Tingkat pendidikan ialah jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh pengunjung sampai penelitian dilakukan. Jenis data berupa data ordinal. Pengkategorian tingkat pendidikan berdasarkan standar deviasi. Kategori jenis pendidikan ialah sebagai berikut

Rendah (skor 1) = SMA Sedang (skor 2) = D1/D2/D3 Tinggi (skor 3) = S1/S2/S3

e. Pendapatan diukur dari pendapatan responden dalam jangka waktu tertentu sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Pendapatan dilihat dari kategori rendah (<Rp 500.000), sedang (Rp 1.000.000-Rp 2.500.000) dan tinggi (>Rp 2.500.000). Jenis data berupa data ordinal. Kategori pendapatan adalah sebagai berikut:

Rendah (skor 1) = <Rp 2.000.000

(31)

19

3. Perilaku Komunikasi

Merupakan aktivitas responden menggunakan internet dan mengakses website agrowisata Gunung Mas untuk mencari informasi.

a. Frekuensi menggunakan internet ialah seberapa sering responden menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Kategori frekuensi responden menggunakan internet adalah sebagai berikut;

Jarang (skor 1) = total skor jawaban 1-2 Sering (skor 2) = total skor jawaban 3 Sangat Sering (skor 3) = total skor jawaban 4

b. Frekuensi mengunjungi website merupakan seberapa sering responden mengakses website agrowisata Gunung Mas, Bogor dalam mencari informasi mengenai agrowisata Gunung Mas dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Kategori frekuensi responden mengakses website adalah sebagai berikut

Jarang (skor 1) = total skor jawaban 1-3 Sering (skor 2) = total skor jawaban 4-6 Sangat Sering (skor 3) = total skor jawaban ≥6 4. Efektivitas Promosi

Efektivitas website sebagai media promosi diukur melauli model AIDA (attention, interest, desire, action). Penjelasan mengenai AIDA ialah sebagai berikut

a. Attention (perhatian) merupakan unsur pesan untuk menarik perhatian responden. Attention dapat dilihat ketika rsponden membuka halaman website dan memperhatikan isi website.

Rentang skor tahap attention adalah

Rendah (skor 1) = total skor jawaban 1-3 Sedang (skor 2) = total skor jawaban 4-6 Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 7-10

b. Interest (minat/ketertarikan) merupakan unsur pesan untuk menarik ketertarikan responden terhadap isi dari website

agrowisata Gunung Mas, Bogor. Interest dapat dilihat ketika responden mulai mencari-cari informasi mengenai Gunung Mas. Rentang skor tahap interest adalah

Rendah (skor 1) = total skor jawaban 11-13 Sedang (skor 2) = total skor jawaban 14-16 Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 17-20

c. Desire (keinginan) merupakan unsur pesan yang membangkitkan keinginan responden untuk mengunjungi agrowisata Gunung Mas, Bogor. Desire dapat dilihat darir responden memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mencari informasi lebih lanjut dan berkeinginan mengunjungi agrowisata Gunung Mas. Rentang skor tahap desire adalah

(32)

20

Sedang (skor 2) = total skor jawaban 26-30 Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 31-36

d. Action (tindakan) merupakan unsur pesan yang mendorong tindakan pengunjung pengunjung untuk mengunjungi agrowisata Gunung Mas, Bogor. Action dapat dilihat dari aksi nyata responden yang mengunjungi agrowisata Gunung Mas, Bogor. Rentang skor tahap action adalah

(33)

21

PENDEKATAN LAPANGAN

Metode Penelitian

Penelitian mengenai efektivitas website sebagai media promosi agrowisata Gunung Mas, Bogor ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk melengkapi data dan informasi yang diperoleh. Unit analisis penelitian adalah individu. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan dan observasi lapang yang kemudian akan disajikan dalam bentuk narasi dan gambar. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan penelitian survei kepada responden. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer (Singarimbun dan Effendi 2008). Pendekatan kualitatif dan kuantitatif dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti. Penelitian ini menguji hubungan variabel konten website dengan efektivitas website sebagai media promosi, variabel karateristik pengunjung website dengan efektivitas website sebagai media promosi, dan variabel perilaku komunikasi dengan efektivitas website

sebagai media promosi.

Objek dan Waktu

Objek penelitian ialah webiste agrowisata Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan objek tersebut dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa, agrowisata Gunung Mas memanfaatkan website dengan alamat awn8.co.id dalam kegiatan promosi. Website tersebut ditujukan untuk meningkatkan informasi bagi khalayak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang agrowisata Gunung Mas. Selain itu, agrowisata dengan hamparan kebun teh yang menjadi ciri khas ini memiliki segmentasi pasar yang luas. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan survei langsung ke lokasi penelitian, wawancara dengan narasumber terkait (Direktur SDM PT Perkebunan Nusantara VIII dan Wakil Manajer agrowisata), penelusuran website

agrowisata Gunung Mas, dan penelusuran kepustakaan dari beberapa penelitian sebelumnya.

Penelitian dilaksanakan dalam waktu 5 bulan yang dimulai dari bulan Januari. Kegiatan penelitian dimulai dari penjajagan lokasi objek penelitian, penyusunan proposal penelitian, kolokium, pengambilan data di lapang, penyusunan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi.

Teknik Penentuan Responden dan Informan

Responden yang diperlukan dalam penelitian ini ialah pengunjung

(34)

22

prosedur accidental sampling, dengan teknik dimana peneliti memilih sampel secara spontan atau siapapun yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Unaradjan 2013). Teknik accidental sampling ini dilakukan karena peneliti tidak mengetahui jumlah populasi sehingga tidak menentukan kerangka sampling. Informan dalam penelitian ini antara lain direktur SDM PT Perkebunan Nusantara VIII, wakil manajer agrowisata, pemasaran agrowisata, dan pihak-pihak terkait yang bersedia diwawancarai dan dapat memberikan informasi dan penjelasan sebanyak mungkin mengenai agrowisata Gunung Mas, Bogor.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan dari responden melalui kuesioner online dan wawancara mendalam kepada informan agrowisata Gunung Mas, Bogor yang dipilih secara sengaja. Kuesioner telah diuji coba terhadap 10 responden yang dipilih secara sengaja dan diluar dari responden penelitian sebenarnya untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner dimana kuesioner merupakan instrument pengumpulan data kuantitatif. Validitas merupakan alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diteliti sementara reliabilitas merupakan sejauhmana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi sebanyak dua kali atau lebih (Singarimbun 2006). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari hasil studi sebelumnya mengenai efektivitas promosi melalui website seperti jurnal penelitian, skripsi, dan thesis, dan pengumpulan data profil agrowisata Gunung Mas, Bogor.

Teknik pengumpulan data metode kuantitatif diperoleh melalui

kuesioner online

(

https://docs.google.com/forms/d/1JU5kVZ_wFMnJQEt1bADM2S1k-O5azorSIYoRHc4WREA/viewform) yang disebar kepada responden yang sesuai dengan kriteria. Penelitian kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam terhadap informan agrowisata Gunung Mas dan penelusuran dokumen. Informan dalam penelitian adalah direktur SDM PT Perkebunan Nusantara VIII, wakil manajer agrowisata Gunung Mas, pemasaran agrowisata Gunung Mas, dan pihak-pihak terkait.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Proses pengolahan data primer yang diperoleh secara kuantitatif dilakukan dengan proses pembuatan kode, pemberian skor, dan di input

kedalam SPSS dan Microsoft Excel 2010. Data sekunder yang diperoleh secara kualitatif seperti profil agrowisata Gunung Mas akan dideskripsikan. Analisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut;

Analisis deskriptif kualitatif

Menggambarkan aktivitas promosi agrowisata Gunung Mas melalui website

(35)

23 data, penyajian data, dan verifikasi. Reduksi data terdiri dari proses pemilihan, pemilihan, penyerdehanaan, abstraksi, transformasi data hasil wawancara mendalam, dan observasi dengan tujuan untuk menggolongkan dan membuang data yang tidak diperlukan. Kedua, penyajian data dengan menyusun berbagai macam informasi dan data yang diperoleh ke dalam sebuah laporan berupa narasi. Terakhir, veifikasi dimana kesimpulan ditarik dari hasil yang telah diolah pada tahap reduksi. Verifikasi tersebut dilakukan melalui diskusi hasil olahan data dengan responden, informan, dan dosen pembimbing. Keseluruhan hasil penelitian akan dituliskan dalam laporan skripsi

Analisis statistik deskriptif

Menggambarkan konten website seperti tingkat kelengkapan informasi, tingkat kejelasan informasi, tingkat keakuratan informasi, dan unsur-unsur

website; karateristik pengunjung website seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan; perilaku komunikasi pengunjung website meliputi frekuensi mengakses internet dan frekuensi mengakses website serta efektivitas website sebagai media promosi dengan konsep AIDA (attention, interest, desire, action).

Analisis statistik inferensial

Dilakukan dengan uji korelasi rank spearman. Uji korelasi rank spearman

digunakan untuk mengetahui hubungan antara konten website, karatersitik pengunjung website (usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan) dan perilaku komunikasi dengan efektivitas website sebagai media promosi. Pengolahan data perbedaan jenis kelamin dan jenis pekerjaan dari karateristik pengunjung website menggunakan analisis data Chi-Square

sebab jenis data jenis kelamin merupakan jenis data nominal. Rumus Rank Spearman

Keterangan:

rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman

di : Selisih Setiap Rank

(36)
(37)

25

GAMBARAN UMUM AGROWISATA GUNUNG MAS

Profil Agrowisata Gunung Mas

Perkebunan teh agrowisata Gunung Mas terletak pada ketinggian 800-1200m diatas permukaan laut. Suhu udara mencapai 12-22 derajat celcius sehingga lokasi ini menjadi tempat yang nyaman untuk berelaksasi melepas kepenatan. Berbagai macam fasilitas, aktivitas wisata, dan tempat penginapan disediakan. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan antara lain

flying fox anak-anak dan dewasa, paintball, berkuda, camping ground, wisata edukasi, dan tea walk. Agrowisata ini juga menawarkan berbagai macam penginapan serta fasilitas pendukung untuk piknik. Tarif masuk agrowisata Gunung Mas sebesar Rp 15.500,- per orang dan tarif kendaraan berkisar antara Rp 2.500 hingga Rp 10.000. Pada bulan Ramadhan, pihak agrowisata Gunung Mas biasanya memberikan harga promo wisata.

Salah satu hal yang membedakan agrowisata Gunung Mas dengan tempat wisata lainnya ialah fasillitas penginapan yang sederhana, bermasyarakat, berada di alam bebas, dan sensasi perkebunan yang dapat dirasakan pengunjung. Setiap tahunnya, tempat wisata ini selalu ramai oleh pengunjung baik yang ingin menginap ataupun sekedar menikmati fasilitas yang disediakan.

“… tau dari temen yang pernah kesini, diajak sama temen-temen kesini. Kesini ya cuma pengen menikmati pemandangan aja karena suasananya nyaman, nggak ngebosenin….” (E, 30 tahun, pengunjung)

Biasanya, jumlah pengunjung yang datang jauh lebih banyak pada saat weekend. Nantinya akan dibuat promosi yang lebih gencar agar pada saat weekday juga banyak pengunjung yang datang.

(38)

26

Website Agrowisata Gunung Mas

Salah satu media promosi yang digunakan oleh pihak agrowisata Gunung Mas ialah website. Desain website yang digunakan didominasi warna hijau dan dilengkapi berbagai foto fasilitas dan aktivitas wisata. Konten-konten yang terdapat dalam website ini ialah reservasi, jadwal, paket, galeri, artikel, daftar harga penginapan, testimoni, pertanyaan, tentang kami, hubungi kami (contact person), dan lain sebagainya.

Gambar 2. Website Agrowisata Gunung Mas

Pengelolaan website yang dikoordinatori oleh Bapak Taufik ini didirikan sejak tahun 2005. Kendala pengelolaan website sendiri masih terbatas sebagai media promosi dan belum intens dikelola. Selain website, akan ada rancangan media promosi melalui social media yaitu Facebook.

“… pengelolaan website masih terbatas sebagai promosi. Nantinya

akan dibuat social media seperti facebook…” (T, wakil manajer)

Website ini dilengkapi dengan informasi mengenai jadwal, paket wisata, reservasi, galeri, testimoni pengunjung, contact person, dan lain-lainnya. Pengunjung website dapat mencari berbagai informasi yang mereka butuhkan. Seperti misalnya pada menu “Penginapan”, pengunjung website

(39)

27

Gambar 3. Menu ketersediaan penginapan dan reservasi

Tidak hanya menyajikan berbagai informasi mengenai fasilitas wisata,

website ini juga memberikan artikel-artikel yang berhubungan dengan wisata terutama yang berkaitan dengan agrowisata Gunung Mas. Salah satu contohnya ialah artikel mengenai sejarah teh.

(40)
(41)

29

KARATERISTIK RESPONDEN, KONTEN

WEBSITE

,

DAN PERILAKU KOMUNIKASI RESPONDEN

Karateristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung website

agrowisata Gunung Mas yang merespon kuesioner online sejak 19 April 2016 sampai dengan 23 April 2016. Responden yang telah mnegisi kueisoner online memiliki karateristik yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pekerjaan, dan pendapatan. Berikut ini adalah Tabel 3 yang menyajikan data jumlah dan presentase karateristik responden Tabel 3. Jumlah dan persentase responden berdasarkan karateristik

responden

Karateristik Jumlah Presentase (%)

Usia (tahun)

Sedang (2.000.001-6.000.000) 34 47.2

Tinggi (> 6000.000) 17 23.6

Total 72 100

Usia

(42)

30

Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan sifat fisik yang tercatat dalam kartu identitas responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (58%) berjenis kelamin perempuan, sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sejumlah 30 responden. Kondisi tersebut didukung oleh hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (2015) mengenai profil pengguna internet Indonesia 2014 yang menyatakan bahwa pengguna internet sebagian besar adalah berjenis kelamin perempuan dibandingkan yang berjenis kelamin laki-laki. Jumlah responden laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan tidak terlalu jauh. Hal ini disebabkan antara laki-laki dan perempuan memiliki kecenderungan yang sama dalam kebutuhan rekreasi (Premono dan Kunarso 2008)

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan ialah jenjang terakhir dari sekolah formal yang pernah dilalui oleh responden sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 72 responden yang mengisi kuesiner online, sebagian besar responden berada pada jenjang pendidikan tinggi (S1/S2/S3), yaitu sebanyak 45 orang atau 62.5%, sementara responden yang berada pada jenjang pendidikan rendah (SMA) sejumlah 19 orang atau 26.4%. Presentase dan jumlah responden yang mengisi kuesioner online cenderung berpendidikan tinggi (S1/S2/S3). Semakin tinggi tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat keingintahuan mengenai daya tarik atau keunggulan yang ditawarkan oleh suatu produk atau jasa (Sumarwan 2004). Selain itu, pengunjung yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi memiliki pola pikir yang luas (Rahmawaty et al 2006).

Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan merupakan sumber utama pendapatan resonden, dari hasil penelitian, sebagian besar responden bekerja sebagai PNS/ABRI/Polri (43%) diikuti dengan pelajar sebanyak 33% responden. Selain PNS/ABRI/Polri dan pelajar, pekerjaan responden cukup beragam. Hal ini mengindikasikan bahwa PNS/ABRI/Polri dan pelajar terdedah akan adanya teknologi yang semakin maju. Selain itu, orang-orang dengan latar belakang pekerjaan apapun membutuhkan waktu luang untuk berekreasi. Secara tidak langsung, beragamnya jenis pekerjaan turut mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang.

Tingkat Pendapatan

(43)

31 bahwa agrowisata Gunung Maas merupakan salah satu jenis destinasi wisata yang murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan.

Konten Website

Konten website merupakan hal yang harus diperhatikan dimana kualitas dari konten website mempengaruhi pengunjung website tertarik utuk mengunjungi agrowisata Gunung Mas. Konten website dinilai dari kelengkapan dan kejelasan informasi, desain website, dan tipografi. Berikut tabel penyajian jumlah dan presentase responden berdasarkan pengelompokan penilaian terhadap konten website.

Tabel 4. Persentase responden berdasarkan pengkategorian penilaian terhadap konten website

Indikator Konten Website Penilaian Responden Total Rendah Sedang Tinggi

% % % % kelengkapan dan kejelasan informasi website pada kategoPeri tinggi (sangat baik). Sementara 34 responden (47 persen) menilai indikator desain website

pada kategori sedang (baik). Selanjutnya, 35 responden (49 persen) menlai tipografi website pada kategori sedang (baik). Berikut uraian penjelasan masing-masing variabel.

Kelengkapan dan Kejelasan Informasi

Kelengkapan dan kejelasan informasi adalah sejauh mana website

agrowisata Gunung Mas mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen secara lengkap dan jelas. Penjelasan indikator kelengkapan dan kejelasan informasi diuraikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Persentase responden berdasarkan pengkategorian penilaian kelengkapan dan kejelasan informasi

Kelengkapan dan Kejelasan Informasi

Penilaian Responden Total

Rendah Sedang Tinggi

Gambar

Gambar 1. Salah satu vila agrowisata Gunung Mas
Gambar 2. Website Agrowisata Gunung Mas
Gambar 4. Salah satu artikel dalam website
Tabel 3. Jumlah dan persentase responden berdasarkan karateristik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan ini menunjukan bahwa proses pengelolaan dan penyebaran press release melalui website ada beberapa tahap yang dimulai dari perencanaan, pembuatan,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan (action research) dimana peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian dari awal sampai akhir

[r]

[r]

Namun ternyata, hasil nilai dari kelima tahapan dalam CRI yaitu awareness, comprehend, interest, intention, hingga action pada billboard dan signboard

Website merupakan dalah kumpulan taktik pemasaran, tindakan, dan teknik yang mengarahkan lalu lintas (pengunjung) ke situs web yang dibangun. Jika seseorang memiliki

Selain itu, pada penelitian untuk mengetahui efektivitas signboard, dari 100 kuisioner yang disebarkan pada 100 responden, kelima tahapan dalam CRI telah melebihi

KHALAYAK SASARAN Khalayak sasaran Staf dan guru MAS DARUL MUKARRAM HASIL DAN PEMBAHASAN Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dewan guru dan staf tata usaha dapat