• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada rumah makan Mie Khangen Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada rumah makan Mie Khangen Depok"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA RUMAH MAKAN

MIE KHANGEN DEPOK

NADIA CATALINA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

(4)

ABSTRAK

NADIA CATALINA. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok. Dibimbing oleh ERLIN TRISYULIANTI.

Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan kebutuhan pangan. Salah satu tempat dimana manusia dapat memperoleh pemenuhan kebutuhan akan makanan adalah rumah makan (restoran). Menghadapi persaingan industri kuliner yang semakin ketat, maka diperlukan peran sumber daya manusia melalui kompetensi karyawan di suatu rumah makan, agar menghasilkan kinerja yang optimal. Rumah Makan Mie Khangen Depok merupakan sebuah tempat makan yang menyajikan berbagai aneka olahan mie dan makanan pendukung lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan di Rumah Makan Mie Khangen Depok. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0. Metode penentuan sampel menggunakan metode non-probability sampling. Hasil penelitian menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Diperoleh R² sebesar 49,4% yang menunjukkan bahwa variasi dari kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel dimensi kompetensi, sedangkan sisanya 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Selain itu, variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah keahlian teknis.

Kata kunci: kinerja karyawan, kompetensi, restoran

ABSTRACT

NADIA CATALINA. The Effect of Competency on Employee Performance at Mie Khangen’s Restaurant of Depok. Supervised by ERLIN TRISYULIANTI.

Human daily life would not be separated from the activities of food needs. One of the places where people can obtain the fulfillment of the need for food is the restaurant. Culinary industry competition is getting tougher, it takes the role of human resources through the competence of employees in a restaurant in order to produce optimal performance. Mie Khangen’s Restaurant of Depok is a dining place that serves a variety of noodles and various processed foods other support. Purpose of this research is to analyze the effect of competency on employee performance at Mie Khangen’s Restaurant of Depok. The processing data using multiple linear regression analysis with the help of the computer program SPSS version 16.0. Sampling method using using non-probability sampling. Result of the research that competency significantly affect the performance of employees. R² obtained by 49,4%, which indicates that the variation of the employee’s performance can be explained by the variable dimensions of competency, while the remaining 50,6% is influenced by other factors not examined. Furthermore, the most dominant variable affecting the performance of the employee are technical expertise.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA RUMAH MAKAN

MIE KHANGEN DEPOK

NADIA CATALINA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini ialah kompetensi dan kinerja karyawan, dengan judul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Erlin Trisyulianti, STP, M.Si selaku pembimbing skripsi, Ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si selaku pembimbing akademik, Bapak Mokhamad Syaefudin Andriyanto, STP, M.Si selaku moderator seminar, Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku Penguji I, Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd selaku Penguji II dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut., MM selaku dosen Quality Control (QC) format skripsi, serta Bapak Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM yang telah banyak memberi saran. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada papa, mama, dan seluruh keluarga yang telah mendukung, serta teman-teman seperjuangan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) angkatan 10 Institut Pertanian Bogor (IPB), atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1 

Latar Belakang 1 

Perumusan Masalah 3 

Tujuan Penelitian 3 

Manfaat Penelitian 3 

Ruang Lingkup Penelitian 4 

TINJAUAN PUSTAKA 4

Kompetensi 4 

Kinerja Karyawan 5 

Hipotesis 6 

Penelitian Terdahulu yang Relevan 6 

METODE 7 

Kerangka Pemikiran Penelitian 7 

Lokasi dan Waktu Penelitian 8

Pengumpulan Data dan Sumber Data 8 

Menentukan Populasi dan Sampel 8

Metode Pengolahan dan Analisis Data 9

Uji Validitas 9 

Uji Reliabilitas 10

Analisis Regresi Linear Berganda 11 

Uji Hipotesis 11

Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi 12 

Uji Asumsi Klasik 12

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 

Gambaran Umum Profil Usaha 13 

Gambaran Umum Profil Karyawan 14 

(10)

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja 18  Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan 19

Persamaan Regresi 19 

Koefisien Korelasi 19 

Koefisien Determinasi 19

Uji F 19 

Uji t 20 

Implikasi Manajerial 21 

SIMPULAN DAN SARAN 22 

DAFTAR PUSTAKA 23 

LAMPIRAN 24

(11)

DAFTAR TABEL

1 Penelitian terdahulu yang relevan 6 

2 Rentang skala interpretasi hasil jawaban kuesioner 9  3 Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach 10 

4 Koefisien korelasi 12 

5 Deskripsi karyawan rumah makan Mie Khangen Depok 14 

6 Karakteristik responden penelitian 14 

7 Persepsi karyawan terhadap kompetensi 17 

8 Persepsi karyawan terhadap kinerja 18 

9 Hasil uji F 20 

10 Hasil uji t 20  

DAFTAR GAMBAR

1 Perkembangan jumlah usaha rumah makan atau restoran di Kota Depok 1

2 Kerangka pemikiran penelitian 7 

3 Perbandingan jenis kelamin dan unit kerja 15 

4 Perbandingan jenis kelamin dan usia 16 

5 Perbandingan penghasilan dan unit kerja 16 

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner penelitian 25

2 Hasil uji validitas dan reabilitas 29

3 Hasil uji asumsi klasik 30

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan kebutuhan pangan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pangan yang sangat penting bagi manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Makanan di Indonesia sangat beranekaragam, baik dari segi jumlah maupun citarasa. Selain dari citarasa, perlu diperhatikan juga secara cermat mengenai kualitas makanan untuk mendukung kesehatan tubuh. Kebutuhan personal terhadap pemenuhan makanan pasti berbeda-beda, salah satunya bergantung kepada selera, waktu dan lokasi. Salah satu tempat dimana manusia dapat memperoleh pemenuhan kebutuhan akan makanan adalah industri jasa makanan seperti rumah makan atau restoran. Rumah makan atau restoran merupakan suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, dimana seluruh karyawan restoran memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin kepada semua pelanggan yang datang untuk memesan makanan maupun minuman.

Persaingan di industri jasa makanan atau kuliner saat ini relatif semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan data jumlah usaha jasa makanan seperti rumah makan dan restoran. Pertumbuhan industri jasa makanan di Kota Depok, sejak tahun 2010 hingga tahun 2014 mencapai 160%. Data Dinas Pariwisata Kota Depok mencatat jumlah bisnis rumah makan dan restoran pada tahun 2012 mencapai 96 unit usaha, dan naik signifikan menjadi 161 unit usaha di tahun 2014. Hal tersebut dikarenakan saat ini produk dan jasa kuliner bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, namun menjadi bagian dari gaya hidup di sebagian kalangan masyarakat. Perkembangan jumlah rumah makan dan restoran di Kota Depok sejak tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Perkembangan jumlah usaha rumah makan atau restoran di Kota Depok (Disporaparsenbud Depok 2014)

(14)

2

berkembang seiring dengan permintaan masyarakat di pasaran. Selain itu, keadaan ini memaksa pelaku usaha kuliner untuk lebih tanggap terhadap perubahan-perubahan yang sangat cepat. Melihat jumlah pasar dan kompetitor yang semakin meningkat, maka menimbulkan berbagai tantangan yang harus dihadapi, diantaranya: Pertama, menciptakan citarasa yang khas dengan pesaing lain melalui inovasi dan kreativitas. Dalam hal ini pihak industri mie berusaha meyakinkan konsumen supaya mereka yang sudah datang berkeinginan untuk selalu ingin datang kembali. Kedua, kecepatan dalam pelayanan. Setiap karyawan harus mampu memberikan pelayanan terbaik agar memuaskan konsumen.

Kemampuan pelaku bisnis sangat tergantung dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM), karena SDM merupakan sumber keunggulan kompetitif utama dan pengelolaan sumber keunggulan lainnya (Moran dan Brightman 2000). Menghadapi tantangan tersebut, diperlukan peran SDM yang memadai melalui kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing individu karyawan di suatu rumah makan agar menghasilkan kinerja yang optimal. Kompetensi dapat dilihat dari kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo 2007). Sedangkan kinerja karyawan dipandang sebagai proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kompetensi yang dimiliki oleh SDM adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya (Mangkunegara 2005). Dengan kata lain, kompetensi dapat memberikan gambaran tentang kemampuan suatu individu untuk melaksanakan tugas tertentu.

Rumah Makan Mie Khangen Depok merupakan sebuah tempat makan yang menyajikan berbagai aneka olahan mie yang baik untuk dikonsumsi oleh semua orang dan baik pula untuk kesehatan. Produk mie diolah dengan menggunakan bahan-bahan alami dan menambahkan campuran sayur-sayuran, seperti sawi, katuk, bayam, brokoli dan wortel, kedalam olahan mie tersebut. Rumah Makan Mie Khangen Depok mengalami proses bisnis yang cukup panjang, dikarenakan adanya perencanaan yang matang terlebih dahulu dengan cara melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan konsumen dan target pasar yang akan dituju. Rumah Makan Mie Khangen Depok resmi berdiri pada tanggal 10 April 2010. Permasalahan yang dihadapi oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah berkaitan dengan kompetensi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk itu perlu melakukan identifikasi kompetensi yang relevan agar dapat meningkatkan kinerja (Brophy dan Kely 2002). Kinerja karyawan merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam rangka menunjang pencapaian tujuan (Yunus 2010). Model kompetensi penting dibangun, karena pembentukan pemodelan kompetensi diidentifikasi sesuai kebutuhan dari suatu temuan melalui eksplorasi kompetensi yang terkait dengan aspirasi pelaku bisnis dan penentu keberhasilan dalam melakukan pekerjaan (Bogner and Thomas 2012).

(15)

3 Perumusan Masalah

Keberadaan manusia dalam suatu bidang pekerjaan memiliki posisi yang sangat penting, karena keberhasilan dapat ditentukan dari kualitas orang-orang yang bekerja didalammya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut. Peran SDM lebih mengarah pada bagaimana mereka mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia agar menjadi kreatif dan inovatif. Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan teknologi yang cepat dan lingkungan yang begitu drastis pada setiap aspek kehidupan manusia, setiap bidang pekerjaan membutuhkan SDM yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Dengan kata lain, tidak hanya memberikan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction), tetapi juga berorientasi kepada nilai (customer value) sehingga proses pencapaian kinerja dapat berjalan dengan baik.

Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, juga menunjukkan karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu dimana mereka mampu untuk melakukan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan meningkatkan standar kualitas profesional dalam pekerjaan. Selain itu, kompetensi berguna untuk membantu karyawan dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk mengukur sejauh mana kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa kompetensi yang diperlukan di Rumah Makan Mie Khangen Depok? 2. Bagaimana kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok?

3. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah yang dituliskan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki oleh karyawan Rumah Makan

Mie Khangen Depok

2. Menganalisis kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok

3. Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok

Manfaat Penelitian

(16)

4

1. Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi manajemen Rumah Makan Mie Khangen Depok agar dapat mengoptimalkan kinerja karyawan di masa yang akan datang.

2. Kegunaan teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki tema serupa.

Ruang Lingkup Penelitian

Menghindari bias penelitian terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi, maka peneliti perlu membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada kompetensi karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan yang dihasilkan untuk Rumah Makan Mie Khangen Depok.

TINJAUAN PUSTAKA

Kompetensi

Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya yang relevan dengan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Kompetensi terdiri dari sejumlah perilaku yang dibutuhkan untuk melaksanakan peran tertentu untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan (Sutrisno 2009). Perilaku ini biasanya dibutuhkan secara konsisten oleh para karyawan yang melakukan aktivitas kerja. Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan. Penentuan kompetensi yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi kinerja. Kompetensi selalu mengandung maksud dan tujuan yang menyebabkan suatu tindakan untuk memperoleh hasil kinerja dari kerja karyawan (Dharma 2005). Peningkatan kinerja karyawan secara perseorangan akan memberikan kompetensi bagi kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan. Kesimpulan dari definisi diatas, kompetensi merupakan suatu kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan kinerja yang hendak dicapai.

Kompetensi Rumah Makan Mie Khangen Depok diadaptasi dari Teori Model Kompetensi secara umum pengusaha yang dikemukakan oleh Spencer dan Spencer (Kusumastuti 2013) dan hasil wawancara bersama dengan Pemilik Rumah Makan Mie Khangen Depok. Berikut ini lima indikator kompetensi yang relevan digunakan di Rumah Makan Mie Khangen Depok, yaitu:

1. Keahlian Teknis

Penguasaan bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan dan motivasi untuk menggunakan, mengembangkan, dan membagikan pengetahuannya yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

(17)

5 Keyakinan seseorang pada kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas atau tantangan (pekerjaannya).

3. Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja

Dorongan dalam diri seseorang untuk memastikan atau mengurangi ketidakpastian khususnya berkaitan dengan penugasan, kualitas dan ketelitian kerja.

4. Empati

Kemampuan untuk memahami hal-hal yang tidak diungkapkan dengan perkataan yang bisa berupa atas pemahaman perasaan, keinginan atau pemikiran dari orang lain.

5. Beorientasi kepada Pelanggan

Keinginan untuk membantu atau melayani pelanggan atau orang lain.

Kinerja Karyawan

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Sulistiyani dan Rosidah 2009). Sedangkan menurut Simamora (2006), kinerja karyawan adalah tingkatan dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan criteria yang ditetapkan oleh tempat kerja yang bersangkutan. Menurut Rivai dan Basri (2005), kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Sedangkan menurut Guritno dan Waridin (2005), kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kesimpulan dari definisi diatas, kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang yang disesuaikan dengan peran atau tugas didalam lingkungan kerja, dengan menghubungkan suatu ukuran nilai atau kriteria tertentu.

Ukuran kinerja menurut Mangkunegara (2005) terdiri dari lima, yaitu diantaranya:

1. Kualitas kerja. Menunjukan hasil kerja yang dicapai dari segi ketepatan, ketelitian dan keterampilan.

2. Kuantitas kerja. Menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi keluaran atau hasil tugas-tugas rutinitas dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas itu sendiri.

3. Kerjasama. Menyatakan kemampuan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerjasama dengan oranglain dalam menyelesaikan tugas.

4. Tanggungjawab. Menyatakan seberapa besar karyawan dalam menerima dan melaksanakan pekerjaannya.

(18)

6

Hipotesis

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif, sebagai piranti kerja teori peneliti. Hipotesis adalah jawaban atau dugaan ilmiah sementara terhadap suatu fenomena yang perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya secara empirik. Hipotesis yang diajukan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Rumah

Makan Mie Khangen Depok

Ha: Terdapat pengaruh kompetensi terhadap terhadap kinerja karyawan Rumah

Makan Mie Khangen Depok

Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tabel 1 Penelitian terdahulu yang relevan Nama dan

Tahun Variabel Metode Kesimpulan

Arcynthia

Dimensi kompetensi yang terdiri dari: pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan di PT Bank Bukopin Bukopin Tbk Cabang Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan, pemutusan pendapat secara analisis, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

(19)

7

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Rumah Makan Mie Khangen Depok merupakan salah satu penyedia jasa kuliner sedang berusaha untuk bertahan dan terus berkembang. Untuk itu Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki tujuan yaitu terus meningkatkan penjualan dengan menciptakan produk olahan mie yang lebih bervariasi, menarik minat konsumen baru, dan mempertahankan loyalitas konsumen yang telah ada. Oleh karena itu, dibutuhkan peran manajemen SDM (MSDM) yang dikelola dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai. Manajemen sumber daya manusia melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian SDM, serta dianggap penting perannya dalam pencapaian tujuan. Salah satu peran manajemen SDM adalah mengukur kompetensi dan mengevaluasi kinerja.

Karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok harus memiliki kompetensi yang sesuai untuk melakukan pekerjaannya agar mampu menghasilkan kinerja yang optimal. Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati dan berorientasi terhadap pelanggan. Sedangkan kinerja karyawan diukur secara menyeluruh dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggungjawab, dan inisiatif. Penelitian ini mengukur tingkat kompetensi dan hubungannya terhadap kinerja karyawan melalui metode linear regresi berganda. Hasil dari pengukuran pengaruh antara kompetensi dan kinerja, diharapkan mampu memberikan implikasi manajerial untuk dapat dijadikan masukan bagi manajemen Rumah Makan Mie Khangen Depok. Berikut dibawah ini kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

   

 

 

 

Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian Rumah Makan Mie Khangen Depok

Kompetensi

1. Keahlian Teknis 2. Percaya Diri

3. Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja 4. Empati

5. Berorientasi kepada pelanggan

Kinerja Karyawan

Analisis Regresi Linear Berganda

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja

Implikasi Manajerial Peran Sumber Daya Manusia

(20)

8

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Mie Khangen Depok yang beralamat di Jalan Merdeka Raya Depok II Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juli 2014.

Pengumpulan Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3. Observasi

Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian.

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan oleh peneliti didapatkan melalui pengambilan data melalui buku sebagai pencarian referensi teori, serta menggunakan jaringan internet yang digunakan dalam pencarian sumber-sumber jurnal yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini.

Menentukan Populasi dan Sampel

Populasi adalah sebuah wilayah atau tempat objek atau subjek yang diteliti, baik orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu untuk mendapatkan informasi (Riadi 2014). Kedudukan populasi dalam suatu penelitian memegang peran yang sangat penting sebab populasi tersebut yang kelak akan dikenai generalisasi. Sedangkan sampel adalah sebagian anggota atau elemen dari populasi yang mewakili karakteristik populasi.

(21)

9 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penyusunan kuesioner pada penelitian ini adalah Skala Likert. Skala Likert merupakan sebuah skala yang berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu objek. Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 yang berarti nilai terendah untuk “Sangat Tidak Setuju” hingga nilai tertinggi untuk “Sangat Setuju”. Jawaban-jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden, guna dijadikan penilaian terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Setiap interpretasi nilai rataan jawaban yang dihasilkan, kemudian dihitung rentang skala dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

………...(1) menghasilkan:

Rentang Skala = 5 – 1 = 0,8 5

Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh bahwa skala untuk tiap nilai itu sebesar 0,8. Penentuan dan interprestasi dari hasil rentang skala atas jawaban dari pertanyaan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2 Rentang skala interpretasi hasil jawaban kuesioner

Rentang Skala Jawaban Pertanyaan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik

1,81 – 2,60 Tidak Baik

2,61 – 3,40 Kurang Baik

3,41 – 4,20 Baik

4,21 – 5,00 Sangat Baik

Uji Validitas

Validitas adalah untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu megukur apa yang ingin diukur (Siregar 2013), dengan menggunakan Correlation Coeficien Pearson. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r hitung bernilai positif dan lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan dari kuesioner dikatakan valid.

……….…(2) dimana:

(22)

10

= skor pertanyaan = skor total Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mengunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013). Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yaitu jika koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

………(3) dimana:

= reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan

= varians total

= jumlah varians butir

Rumus yang digunakan untuk mencari varian adalah sebagai berikut:

...(4) dimana:

= varians

= jumlah responden

 

= nilai skor yang dipilih

Berdasarkan rumus perhitungan reliabilitas diperoleh tingkat reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Tingkat reliabilitas moetode Alpha Cronbach

Klasifikasi Nilai Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel

0,21 – 0,40 Agak Reliabel

0,41 – 0,60 Cukup Reliabel

0,61 – 0,80 Reliabel

(23)

11 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi bertujuan untuk meramalkan suatu nilai variabel terikat dengan adanya perubahan dari variabel bebas. Analisis regresi ini merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, dikarenakan terdapat lebih dari satu variabel bebas. Seperti halnya dengan analisis korelasi, dalam perhitungan regresi akan didapat koefisien regresi, yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan variabel terikat jika nilai variabel bebas dinaikkan atau diturunkan. Selanjutnya dari hasil persamaan regresi akan didapat nilai prediksi variabel terikat. Berikut ini persamaan regresi linear berganda, yaitu:

………(5)

Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak (simultan), yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0

Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap variabel terikat.

Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4≠ b5≠ 0

Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara serentak berpengaruh (signifikan) terhadap variabel terikat.

b. Menentukan taraf signifikasi dengan menggunakan 0,05. c. F hitung dan F kritis

F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA

F kritis dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 d. Pengambilan keputusan

H0 diterima jika F hitung < F kritis

H0 ditolak jika F hitung > F kritis

2. Uji t

Uji t untuk mengetahui variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, apakkah pengaruhnya siignifikan atau tidak. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut:

(24)

12

Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap variabel terikat.

Ha : b1≠ 0

Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara parsial berpengaruh (signifikan) terhadap variabel terikat.

b. Menentukan taraf signifikasi dengan menggunakan 0,05. c. t hitung dan t kritis

t hitung dapat dilihat pada tabel Coefficients

t kritis dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 d. Pengambilan keputusan

H0 diterima jika t hitung < t kritis

H0 ditolak jika t hitung > t kritis

Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas. Interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sumber: Mahadianto, Setiawan (2013)

Analisis koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat.

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Syarat dalam analisis parametrik yaitu distribusi data harus normal. Pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Analisis Explore) untuk mengetahui apakah distribusi data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika Signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika Signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Sedangkan pengujian Normal Probability dapat dilihat pada output regresi. Kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

(25)

13 2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel bebas atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Dampak yang diakibatkan dengan adanya multikolinearitas antara lain, yaitu:

a. Nilai standard error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t hitung menjadi rendah

b. Standard error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel bebas

c. Pengaruh masing-masing variabel bebas sulit dideteksi

Mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas, begitu pula sebaliknya Nilai Tolerance dapat dilihat pada tabel Coefficients.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas meneyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak efesien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi.

Mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Profil Usaha

Rumah Makan Mie Khangen merupakan jenis usaha rumah makan yang berada di kawasan Depok II Timur. Rumah Makan Mie Khangen Depok menawarkan sajian makanan yang menyehatkan dengan produk utama yaitu mie, yang diolah sendiri dengan menggunakan bahan alami sehingga baik untuk dikonsumsi bagi tubuh dan kesehatan. Selain itu, terdapat juga sajian makanan lainnya, seperti nasi goreng, nasi ayam bakar, sup iga, dan lain-lain. Hal yang menarik terdapat didalam menu Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah pemberian nama produk makanan dan minuman yang unik.

(26)

14

Tabel 5 Deskripsi karyawan rumah makan Mie Khangen Depok

Jabatan / Unit Kerja Jumlah

Karyawan Keterangan

Pemilik

(manajer restoran)

1 orang Pemilik Rumah Makan Mie Khangen Depok

adalah pengelola sekaligus manajer restoran yang berperan sebagai pengawas dan penanggungjawab dari keseluruhan kegiatan operasional restoran.

Dapur 8 orang Terdiri dari:

- 2 orang chef (juru masak), dan

- 6 orang helper (asisten juru masak), dimana

pekerjaannya adalah membantu menyiapkan bahan baku dari makanan dan minuman. Catatan:

Juru masak ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam unit dapur

Pelayanan 22 orang Terdiri dari:

- 2 orang cashier (kasir), dan - 20 orang waiter/waitress (pelayan) Catatan:

Satu karyawan ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam unit pelayanan

Gambaran Umum Profil Karyawan

Data deskriptif menguraikan gambaran umum keadaan atau kondisi responden sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Responden dalam penelitian ini diidentifikasi menurut jenis kelamin, usia, status pernikahan dan tingkat pendidikan. Data dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik responden penelitian

No Karakteristik Jumlah

(n) Total

3 Status Pernikahan Menikah

(27)

15 Lanjutan Tabel 6

No Karakteristik Jumlah

(n) Total

Persentase (%)

5 Penghasilan Rp 900.000

Rp 1.100.000 Rp 1.500.000 > Rp 1.500.000

22 6 2 1

31

71,0 19,4 6,5 3,2 Sumber: Data diolah (2014)

Jenis Kelamin dan Unit Kerja

Jenis kelamin dan unit kerja dapat dijelaskan bahwa terdapat 31 orang karyawan yang terdiri dari 14 pria dan 17 wanita. Pemilik atau manajer restoran yaitu 1 orang (pria). Pada unit dapur memiliki 8 orang karyawan, terdiri dari juru masak (2 pria) dan asisten juru masak (6 wanita), sedangkan unit pelayanan terdiri dari kasir (1 pria dan 1 wanita dan pelayan (10 pria dan 10 wanita).

Gambar 3 Perbandingan jenis kelamin dan unit kerja Usia

(28)

16

Gambar 4 Perbandingan jenis kelamin dan usia

Hubungan antara usia dengan jenis kelamin dibagi menjadi lima kategori usia. Usia dibawah 25 tahun terdiri 22 orang karyawan (11 pria dan 11 wanita). Usia antara 26–30 tahun terdiri dari 4 orang karyawan (2 pria dan 2 wanita). Usia antara 31–35 tahun terdiri dari 2 orang karyawan (2 wanita). Usia antara 36–40 tahun terdiri dari 2 orang (2 wanita). Dan usia diatas 41 tahun terdiri dari 1 orang karyawan (pria).

Penghasilan dan Unit Kerja

Gambar 5 Perbandingan penghasilan dan unit kerja

Karakteristik karyawan antara penghasilan dengan unit kerja dibagi menjadi tiga kategori penghasilan. Penghasilan sebesar Rp 900.000 untuk karyawan unit pelayanan (termasuk kasir). Penghasilan sebesar Rp 1.100.000 untuk asisten juru masak pada unit dapur. Penghasilan sebesar Rp 1.500.000 untuk juru masak pada unit dapur.

(29)

17 tidak membutuhkan keterampilan khusus karena hanya mengantarkan makanan dan minuman dari dapur ke meja pelanggan.

Persepsi Karyawan terhadap Kompetensi

Kompetensi dalam penelitian ini terdiri dari keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati, dan berorientasi kepada pelanggan. Hasil analisis deskriptif karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terhadap kompetensi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap kompetensi

No Pernyataan Skor Rataan Kesimpulan

1 Keahlian Teknis 4,11 Baik

2 Percaya Diri 4,10 Baik

3 Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan

Ketelitian Kerja

4,55 Sangat Baik

4 Empati 4,42 Sangat Baik

5 Berorientasi kepada Pelanggan 4,58 Sangat Baik

Sumber: Data diolah (2014)

Keahlian Teknis

Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap keahlian teknis yaitu sebesar 4,11. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok sudah memiliki keahlian teknis yang baik. Artinya, hampir seluruh karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok telah memiliki keahlian teknis berupa keahlian dalam memasak dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan ramah dan tulus. Akan tetapi, untuk mencapai hasil yang sangat baik maka karyawan perlu diberikan pelatihan dan pengarahan. Sebagai contoh, pada unit dapur, asisten juru masak diberikan kesempatan untuk dapat memasak (memiliki peran yang sama seperti juru masak).

Percaya Diri

Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap percaya diri yaitu sebesar 4,10. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki rasa percaya diri yang baik. Artinya, dengan percaya diri maka karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok merasa yakin akan kemampuan yang dimilikinya sehingga mampu melayani pelanggan. Untuk mencapai hasil yang sangat baik maka diperlukan pemberian motivasi oleh pemilik Rumah Makan Mie Khangen Depok supaya para karyawan mampu menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok.

Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja

(30)

18

pula dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Artinya, seluruh karyawan Mie Khangen Depok mampu mengerjakan tugas yang diberikan tanpa melakukan kesalahan sehingga kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok.

Empati

Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap berorientasi kepada pelanggan yaitu sebesar 4,42. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiiliki empati yang sangat baik, Artinya, seluruh karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan pelanggan dan berusaha memberikan pelayanan yang sama kepada setiap pelanggan.

Berorientasi kepada Pelanggan

Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap berorientasi kepada pelanggan yaitu sebesar 4,58. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki orientasi kepada pelanggan yang sangat baik, yakni dalam menjalin hubungan dan menjaga komunikasi dengan pelanggan serta berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja

Kinerja dalam penelitian ini terdiri dari kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggungjawab, dan inisiatif. Hasil analisis deskriptif karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terhadap kinerja dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap kompetensi

No Pernyataan Skor Rataan Kesimpulan

1 Kualitas Kerja 4,32 Sangat Baik

2 Kuantitas Kerja 4,55 Sangat Baik

3 Kerjasama 4,50 Sangat Baik

4 Tanggungjawab 4,39 Sangat Baik

5 Inisitaif 3,81 Baik

Total Skor Rataan 4,31 Sangat Baik

Sumber: Data diolah (2014)

(31)

19 Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan

Perincian dari analisis regresi linear berganda mengenai kompetensi dan kinerja karyawan diolah dengan menggunakan program komputerisasi SPPS versi 16.

Persamaan Regresi

Y = 2,214 + 0,239 X1 + 0,062 X2 + 0,108 X3 + 0,119 X4 + 0,017 X5

Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keterkaitan (pengaruh dan hubungan) antara variabel independen (Kompetensi) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Berdasarkan output SPSS diketahui nilai konstanta sebesar 2,214. Untuk nilai koefisien regresi yaitu: Keahlian Teknis (0,239), Percaya Diri (0,062), Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja (0,108), Empati (0,119), Berorientasi kepada Pelanggan (0,017).

Persamaan regresi tersebut menunjukkan adanya kontribusi positif dari kuat lemahnya dimensi kompetensi (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap kinerja karyawan. Setiap peningkatan kekuatan kelima dimensi kompetensi akan meningkatkan kinerja dari para karyawan.

Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan).

Besarnya nilai korelasi yaitu sebesar 0,703. Nilai tersebut menunjukkan bahwa derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat berada pada derajat kekuatan hubungan kuat (0,60 – 0,799) dan positif sebab nilai r mendekati 1, sehingga memiliki hubungan yang searah antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut. Artinya, semakin tinggi nilai kompetensi maka semakin tinggi pula nilai kinerja karyawan. Hasil koefisien korelasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi atau keefektifan model dari struktur variabel bebas (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan).

Nilai koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,494. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variabel kompetensi (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap kinerja karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah sebesar 49,4%. Adapun sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi ini. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Uji F

(32)

20

dan jumlah populasi penelitian. Penetapan Ftabel dicari dengan meggunakan tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan df1 = k – 1 atau 5 – 1 = 4, dan df2 = n – k atau 31 – 5 = 26, lalu diperoleh ttabel sebesar 2,743. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Hasil uji F

Model Jumlah Kuadrat df Rata-Rata Kuadrat F Sig.

Regression 1.285 5 .257 4.888 .003

Residual 1.314 25 .053

Total 2.599 30

Sumber: Data diolah (2014)

H0 : Kompetensi Karyawan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H1 : Kompetensi Karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Diketahui bahwa thitung (4,888) > ttabel (2,743) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 ditolak. Jadi secara simultan Kompetensi (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) memberikan pengaruh positif signifikan tehadap Kinerja Karyawan. Uji t

Uji t dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Penentuan nilai ttabel didasarkan kepada penetapan taraf kesalahan (α = 5%) dan jumlah populasi penelitian. Penetapan ttabel dicari dengan meggunakan tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan df = n–k–1 atau 31 – 5 – 1 = 25, lalu diperoleh ttabel sebesar 2,060. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Hasil uji t

Variabel Bebas (X) α = 0,05 Nilai

Probabilitas Kesimpulan

Keahlian Teknis 0,05 0,001 Berpengaruh

Percaya Diri 0,05 0,558 Tidak Berpengaruh

Perhatian terhadap Kejelasan

Tugas dan Ketelitian Kerja 0,05 0,353 Tidak Berpengaruh

Empati 0,05 0,480 Tidak Berpengaruh

Berorientasi kepada Pelanggan 0,05 0,848 Tidak Berpengaruh

Sumber: Data diolah (2014)

Pengaruh Keahlian Teknis terhadap Kinerja Karyawan

H0 : Keahlian Teknis tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H2 : Keahlian Teknis berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

(33)

21 Pengaruh Percaya Diri terhadap Kinerja Karyawan

H0 : Percaya Diri tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H3 : Percaya Diri berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Diketahui bahwa thitung (0,594) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,558 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Percaya Diri tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan.

Pengaruh Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja terhadap Kinerja Karyawan

H0 : Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

H4 : Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Diketahui bahwa thitung (0,946) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,353 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan.

Pengaruh Empati terhadap Kinerja Karyawan

H0 : Empati tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H5 : Empati berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Diketahui bahwa thitung (0,716) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,480 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Empati tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan. Pengaruh Berorientasi kepada Pelanggan terhadap Kinerja Karyawan H0 : Berorientasi kepada Pelanggan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H6 : Berorientasi kepada Pelanggan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Diketahui bahwa thitung (0,194) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,848 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Berorientasi kepada Pelanggan tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan.

Implikasi Manajerial

(34)

22

Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok, yaitu diadakan briefing setiap pagi saat memulai pekerjaan (buka restoran) dan melakukan evaluasi kinerja karyawan setiap bulan. Gunanya adalah agar dapat terus meningkatkan kompetensi karyawan di masa yang akan datang. Selanjutnya, Rumah Makan Mie Khangen Depok dapat memberikan apresiasi (penghargaan) kepada karyawan yang berprestasi, sebagai upaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kompetensinya. Penghargaan dapat diberikan secara finansial seperti bonus dan hadiah maupun penghargaan non-finansial seperti pujian atau pengakuan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kompetensi yang dimiliki karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terdiri dari: keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati, dan berorientasi kepada pelanggan. Kelima kompetensi tersebut memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan kinerja. 2. Kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok meliputi kualitas

kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggungjawab dan insiatif. Persepsi karyawan terhadap kinerja menunjukkan bahwa seluruh karyawan dapat bekerja dengan sangat baik sehingga menghasilkan kinerja sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak Rumah Makan Mie Khangen Depok.

3. Kompetensi (keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati, dan berorientasi kepada pelanggan) secara simultan berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan, dan secara parsial faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah keahlian teknis. Selain itu, pengaruh kompetensi yang dimiliki karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang searah. Dapat dikatakan semakin tinggi nilai kompetensi maka semakin tinggi pula nilai kinerja karyawan.

Saran

Mengacu dari hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan secara rutin

(35)

23

DAFTAR PUSTAKA

Arcynthia. 2013. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Bukopin Tbk Cabang Makassar [skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin.

Bogner, Thomas. 2012. Core Competence and Advantage. New York (US): Publisher Elsevier Inc.

Brophy, M. T. Kiely. 2002. Competencies: A new sector. Journal of European Industrial Training, 26(2–4): 165–176.

Dharma. 2005. Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Edisi ke–1. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

[Disporaparsenbud] Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya. 2014. Data Monitoring Pembinaan Izin Pariwisata. Depok (ID): Disporaparsenbud.

Guritno B, Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Pegawai Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. Journal of Risk Based Inspection, 1(1): 63–74.

Kusumastuti D. 2013. Model Kompetensi dan Teknis dan Kebutuhan Pelatihan bagi Pengusaha Kuliner yang Sukses. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Hal: 1–14.

Kusumastuti. D. 2013. Strategic Direction toward Internationalization Business and Management Education,Singapore, International Journal of Trade, Economics and Finance, 4(3): 156–163.

Mahadianto, Setiawan. 2013. Analisis Parametrik Dependensi dengan Program SPSS untuk Pengolahan Data Tugas Akhir, Skripsi dan Tesis. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada.

Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Edisi ke–1. Bandung (ID): Refika Aditama.

Moran J W., B. K. Brightman. 2000. Leading Organizational Change. Journal of Workplace, 12(2): 66–74.

Riadi E. 2014. Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik. Tangerang (ID): Pustaka Mandiri.

Rivai, Basri. 2005. Performance Appraisal, Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Pegawai Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta (ID): RajaGrafindo Persada.

Rizal et al. 2013. Pengaruh Faktor Kompetensi terhadap Kinerja Individu di Perusahaan Argoindustri Go Public. Jurnal Manajemen Industri Kecil Menengah, 8(1): 1–8.

Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke–4. Yogyakarta (ID): YKPN.

Siregar S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta (ID): Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): Alfabeta.

(36)

24

Sutrisno E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama. Cetakan pertama. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Yunus E. 2009. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja

Pegawai KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 16(3): 368–387.

(37)

25 Lampiran 1 Kuesioner penelitian

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER PENELITIAN

Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i,

Saya adalah mahasiswi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Ekonomi dan Manajemen, yang sedang melakukan penelitian skripsi. Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen. Dengan segala kerendahan hati, bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner penelitian yang telah dilampirkan. Kuesioner penelitian ini bertujuan untuk mengolah data dalam penyusunan skripsi saya berjudul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok.

Data dan informasi yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan merupakan hal yang sangat berharga. Informasi yang didapatkan semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penelitian yang berguna dalam pengolahan data dan dijamin kerahasiaan data dari Bapak/Ibu/Sdr/i.

Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(38)

26

Lanjutan Lampiran 1

Petunjuk pengisian:

 Tuliskan jawaban Anda pada tempat yang telah disediakan

 Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : . . .

Unit Kerja : Dapur/Pelayanan (*) pilih salah satu jawaban Anda

I. Karakteristik Karyawan

1. Jenis kelamin: a. Pria b. Wanita 2. Usia:

a. < 25 tahun b. 26 – 30 tahun c. 31 – 35 tahun d. 36 – 40 tahun e. > 41 tahun 3. Status pernikahan:

a. Menikah

b. Belum Menikah 4. Pendidikan terakhir:

a. SD/sederajat b. SMP/sederajat c. SMA/sederajat d. Diploma e. S1 f. S2/S3

5. Penghasilan per bulan: a. < Rp 500.000

(39)

27 Lanjutan Lampiran 1

II.Kompetensi Karyawan

Untuk pernyataan-pernyataan berikut ini beri tanda (√) dikolom yang telah disediakan untuk jawaban yang sesuai dengan kondisi dan pengetahuan Anda. Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju

KS = Kurang Setuju S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS KS S SS

KEAHLIAN TEKNIS

1 Memiliki keahlian dalam memasak

2 Mampu melayani pelanggan dengan ramah dan tulus

PERCAYA DIRI

3 Rasa percaya diri perlu ada dalam diri pribadi karyawan untuk mampu melayani pelanggan

4

Keyakinan akan kemampuan sendiri merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan

PERHATIAN TERHADAP KEJELASAN TUGAS DAN KETELITIAN KERJA

5 Semua karyawan harus memerhatikan kejelasan tugas yang diberikan

6 Pengecekan ulang pekerjaan sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan

EMPATI

7 Memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan pelanggan

8

Berusaha memberikan pelayanan yang sama kepada setiap pelanggan tanpa memandang status sosial

BERORIENTASI KEPADA PELANGGAN

9 Semua karyawan harus menjalin dan menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan

(40)

28

Lanjutan Lampiran 1

III. Kinerja Karyawan

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 Mampu bekerja secara cepat, tepat dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

2 Mampu mencapai target dalam menyelesaikan pekerjaan

3 Kerjasama antar karyawan sangat penting

4 Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggungjawab

(41)

29 Lampiran 2 Hasil uji validitas dan reliabilitas

A. Uji Validitas

Penentuan r tabel didasarkan kepada jumlah responden (N = 31) dan taraf

kesalahan (α = 5%), maka r tabel yang didapatkan adalah sebesar 0,355.

Variabel Penelitian r hitung r tabel Keterangan

Keahlian Teknis (X1)  Butir 1 Percaya Diri (X2)

 Butir 3 Perhatian terhadap Kejelasan Tugas

dan Ketelitian Kerja (X3)  Butir 5 Beorientasi kepada Pelanggan (X5)

 Butir 9 Kinerja Karyawan (Y)

 Butir 1

B. Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian Cronbach’s

Alpha Keterangan

Keahlian Teknis (X1) 0,829 Sangat Reliabel

Percaya Diri (X2) 0,876 Sangat Reliabel

Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan

Ketelitian Kerja (X3) 0,867 Sangat Reliabel

Empati (X4) 0,852 Sangat Reliabel

Beorientasi kepada Pelanggan (X5) 0,873 Sangat Reliabel

(42)

30

Lampiran 3 Hasil uji asumsi klasik

A. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3 X4 X5 Y

N 31 31 31 31 31 31

Normal

Parametersa

Mean 2.8710 4.4516 4.4409 4.1452 3.2097 4.2065

Std. Deviation .72993 .41543 .40722 .29421 .58842 .29432

Most Extreme

Differences

Absolute .177 .249 .280 .463 .302 .164

Positive .146 .249 .280 .463 .182 .146

Negative -.177 -.197 -.259 -.311 -.302 -.164

Kolmogorov-Smirnov Z .983 1.384 1.558 2.580 1.682 .913

Asymp. Sig. (2-tailed) .288 .053 .160 .080 .070 .375

B. Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .768 1.302

X2 .920 1.088

X3 .812 1.232

X4 .734 1.363

(43)

31 Lanjutan Lampiran 3

(44)

32

Lampiran 4 Hasil analisis regresi linear berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .703a .494 .393 .22927

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.285 5 .257 4.888 .003a

Residual 1.314 25 .053

Total 2.599 30

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.214 .798 2.774 .010

X1 .239 .065 .593 3.655 .001

X2 .062 .105 .088 .594 .558

X3 .108 .114 .149 .946 .353

X4 .119 .166 .119 .716 .480

(45)

33

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1  Penelitian terdahulu yang relevan
Gambar 2  Kerangka pemikiran penelitian
Tabel 6  Karakteristik responden penelitian
Gambar 3  Perbandingan jenis kelamin dan unit kerja
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tenaga penjualan yang memiliki ketrampilan menjual seperti keahlian mengenali keunggulan produk yang akan ditawarkan, percaya diri dalam proses presentasi penjualan,

Jadi kepuasan kerja akan terwujud manakala dalam diri karyawan tumbuh komitmen terhadap organisasi, karena mereka yakin dan percaya bahwa bahwa organisasi memperlihatkan perhatian

a) Karakteristik konsep diri. Dimensi kompetensi ini mempunyai korelasi yang kuat dengan dimensi kemampuan pada variabel kinerja. Oleh karena itu maka karyawan harus

Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian

Pengolahan karyawan yang efektif melalui cara peningkatan keterampilan dan keahlian karyawan atau peningkatan kompetensi akan memberikan kesempatan pada karyawan untuk dapat

6 komitmen Hasil penelitian AH 2009 terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, konsep diri dan nilai-nilai, karakteristik

Uji Validitas Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia Pernyataan Kuesioner r p value Saya mampu bekerja dengan berorientasi pada target 0.000 0.523 Saya mampu bekerja dengan kualitas

Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwasanya kompetensi dan disilpin karyawan merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan, karena