• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN STUNTING ANAK BADUTA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DETERMINAN STUNTING ANAK BADUTA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2010"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Perhitungan Estimasi Kebutuhan Energi (EER) menurut Umur
Tabel 2. Klasiikasi Status Gizi Berdasarkan Z-skor IMT/U
Tabel 4. Kategori Tingkat Kecukupan Zat Gizi
Tabel 5. Standar Densitas Zat Gizi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari 6 634 data anak baduta, sejumlah 3 539 data anak dikeluarkan ( screened out ) karena: 1) data berat badan dan panjang badan anak tidak lengkap, 2) nilai z-skor BB/U, TB/U

Analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa risiko anak-anak tidak menerima kapsul vitamin A dosis tinggi dalam enam bulan terakhir secara signi fi kan (CI ±

Hasil analisis menunjukkan bahwa berat lahir berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada anak umur 6-23 bulan yang lahir cukup bulan di Indonesia, namun berat

Analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa risiko anak-anak tidak menerima kapsul vitamin A dosis tinggi dalam enam bulan terakhir secara signi fi kan (CI ±

Oleh karena itu dilakukan analisis yang bertujuan untuk menentukan nilai batas berat lahir sebagai prediktor kejadian stunting pada anak umur 6-23 bulan yang

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan berat badan lahir rendah dan perilaku pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting anak umur bawah dua tahun

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia dini adalah asupan energi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga, pola

Perbedaan Asupan Zinc dengan Status Gizi Anak Perempuan Usia 7 - 12 Tahun di Provinsi Banten 2010 Tabel 8 Hasil Uji Anova Asupan Zinc Terhadap Status Gizi Anak Perempuan Usia 7 - 12